perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH SUPLEMENTASI OMEGA 3 TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 OBESE DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi
Oleh Sugeng Purnomo S531208013
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2014 to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH SUPLEMENTASI OMEGA 3 TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 OBESE DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi
Oleh Sugeng Purnomo S531208013
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2014 to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Sugeng Purnomo . NIM : S531208013 . 2014 . Pengaruh Suplementasi Omega 3 Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Obese di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. TESIS. Pembimbing I : Dr. Sugiarto , dr. , SpPD. FINASIM. II : Prof. Dr. Santoso ,dr., MS ,SpOK. Program Studi Ilmu Gizi, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar belakang : Obesitas, dislipidemia,dan hiperglikemia yang berlangsung lama pada pasien DM tipe 2 obese meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Diet omega 3 diharapkan dapat memperbaiki profil lipid pasien DM tipe 2 obese.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi omega 3 terhadap profil lipid pada pasien DM tipe 2 obese. Metode : Tiga puluh dua pasien DM tipe 2 obese (IMT ≥ 25 kg/m2) dibagi 2 kelompok. Enam belas subjek mendapatkan terapi standar DM dan 16 subjek menerima 2 gr omega 3 dan terapi standar DM selama 21 hari. Pemeriksaan profil lipid dilakukan sebelum dan sesudah intervensi, setelah puasa 10 jam pemeriksaan meliputi kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Hasil : Rerata kadar trigliserida total sebelum intervensi 133.13± 48.55 mg/dL dan setelah intervensi 126.19±40.81 mg/dL (p=0,107). Kadar kolesterol HDL sebelum intervensi 42.00±8.87 mg/dL dan setelah intervensi 49.00±12.23 mg/dL (p=0,347). Kadar kolesterol LDL sebelum intervensi 132.38±44.42 mg/dL dan setelah intervensi 142.81±35.38 mg/dL (p=0,115). Perubahan profil lipid setelah 3 minggu intervensi menunjukkan penurunan kadar trigliserida sebesar -6,94 mg/dL (5,21%), peningkatan kadar kolesterol HDL sebesar 7,00 mg/dL (16,67%), dan peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 10,44 mg/dL (7,89%). Kesimpulan : Suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida 5,21 % dan meningkatkan kadar kolesterol HDL 16,67 % serta kadar kolesterol LDL 7,89 % pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan. Kata kunci : DM tipe 2, obese, omega 3, triglisrida, kolesterol HDL, kolesterol LDL. .
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Sugeng Purnomo . NIM : S531208013. 2014. The Effect of omega 3 Supplementation on Lipid Profile in type 2 Diabetes Patients with Obese at RSDUD Dr. Moewardi Surakarta. TESIS. Advisor I : Dr. Sugiarto , dr. , SpPD. FINASIM. II : Prof. Dr. Santoso ,dr.,MS , SpOK. Magisterial Program study of Nutrition science, Post-Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta. Background : Obesity, dyslipidemia, and hyperglycemia which lasted longer in type 2 diabetes patients with obese increased the risk of cardiovascular disease. Dietary omega-3 is expected to improve the lipid profile of type 2 diabetes patients with obese. This study aimed to determine the effect of omega 3 supplementation on lipid profile in type 2 diabetes patients with obese. Methods : Thirty-two type 2 diabetes patients with obese ( BMI ≥ 25 kg/m2) at RSDUD Dr. Moewardi divided into 2 groups. Sixteen subjects received diabetes standard therapy and 16 subjects received 2 grams of omega-3 and diabetes standard therapy within 21 days. Examination of the lipid profile done before and after the intervention, after fasting 10 hours, examination including triglycerides, HDL cholesterol, and LDL cholesterol. Results : The mean total triglyceride levels before intervention 133.13 ± 48.55 mg/dL and after intervention 126.19 ± 40.81 mg/dL (p = 0.107). HDL cholesterol levels before intervention of 42.00 ± 8.87 mg/dL and after intervention 12:23 ± 49.00 mg/dL (p = 0.347). LDL cholesterol levels before intervention 132.38 ± 44.42 mg/dL and after intervention 142.81 ± 35.38 mg/dL (p = 0.115). Changes in lipid profile after 3 weeks of intervention showed a decrease in triglyceride levels was -6.94 mg/dL (5.21%), the increase in HDL cholesterol of 7.00 mg/dL (16.67%), and elevated levels of LDL cholesterol by 10.44 mg /dL (7.89%). Conclusions : Omega-3 supplementation can lower triglyceride levels of 5.21% and increase HDL cholesterol levels 16.67% along with LDL cholesterol levels 7.89% in type 2 diabetes patients with obese were not significant. Key words : type 2 diabetes, obese, omega 3, triglyseride, HDL cholesterol, LDL cholesterol.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Suplementasi Omega 3 terhadap Profil Lipid pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Obese di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Dalam penyusunan tesis ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus M.S. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. 2. Prof. Dr. Ir. Okid Parama Astirin M.S. selaku Asisten Direktur I Program Pasca Sarjana Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. 3. Dr. Diffah Hanim, Dra., M.Si., selaku Ketua Program studi Ilmu Gizi Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dukungan, bantuan dalam penyelesaian tesis ini. 4. Dr. Budiyanti Wiboworini,dr., MKes., SpGK., selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran sehingga tesis ini menjadi lebih baik. 5. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberi ijin bagi penulis untuk penelitian dan pengumpulan data. 6. Kabag Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta beserta staf yang telah memberi ijin bagi penulis untuk penelitian dan pengumpulan data 7. Dr. Sugiarto, dr., SpPD., FINASIM., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. 8. Prof. Dr. Santoso , dr., MS., SpOK., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Kepala ruang beserta Dokter, Perawat dan Petugas administrasi Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. 10. Pimpinan dan Karyawan Laboratorium Klinik Sarana Medika Surakarta yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.. 11. Pengurus dan anggota Persadia Cabang Surakarta telah memberi dukungan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini 12. Mbak Dessy TP Staf Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. 13. Anita Wulansari, Dewi Anggraini, dan Desi Ratnasuri selaku enumerator yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. 14. Keluarga penulis, yang penulis cintai dan keluarga besar penulis yang selalu memberikan bantuan baik spiritual maupun material kepada penulis. 15. Kepada teman-teman Prodi Ilmu Gizi khususnya angkatan 2012 yang saling memberikan motivasi kepada yang lain, semoga tetap kompak. 16. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. Penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya penelitian lanjutan yang dapat memperbaiki dan semakin menambah manfaat dari penelitian ini. Terima kasih.
Surakarta,
September 2014
Sugeng Purnomo
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………………
i
Halaman Pengesahan Pembimbing Tesis ……………………...……………….….
ii
Halaman Pengesahan Penguji Tesis
…..…………………...……………….…...
iii
Abstrak (Indonesia)………………………………………………………………...
iv
Abstract (Inggris) …………………………………………………………………..
v
Pernyataan Orsinilitas dan Publikasi Tesis ………………………………….…….
vi
Kata Pengantar …………………………………………………………………….
vii
Daftar Isi ……………………………………………………………...…………...
ix
Daftar Gambar …………………………………………………………………….
x
Daftar Tabel ………………………………………………………...……….……
xii
Daftar Lampiran …………………………………………………………….……
xiii
Daftar Singkatan ……………………………….…………………………………. xi v BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1 A. Latar Belakang …………………………………………………………
1
B. Perumusan Masalah …………………………………………...………..
3
C. Tujuan …………………………………………………………………..
4
D. Manfaat …………………………………………………………………
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………….
5
A. Kajian Teori ……………………………………………………………
5
1. Penyakit Diabetes Mellitus ……………………………………….. .
5
a. Definisi …………………………………………………………..
5
b. Klasifikasi Diabetes Mellitus ……….…………………………..
5
c. Patofisiologi DM tipe 2 ………………………………………….
7
d. Faktor-faktor Penyebab Diabetes
……………………………… 8
e. Gejala dan Tanda-tanda awal Diabetes ..………………………..
8
f. Diagnosis DM …………………………………………………...
9
g. Terapi DM ……………………………………………………...
10
2. Obesitas …………………………………………………………… 11 commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pengertian ……………………………………..………….………
11
b. Etilogi Obesitas ……………………………………..……………. 13 3. Metabolisme Lemak ……………………………..………..……..... a. Lipoprotein ……………………………….……………..……...
14 14
b. Jalur Transport Lipid ……………………..……………..…..….... 15 4. Dislipidemia ………………………………..………………….…..
16
a. Pengertian …………………………………..………………….
16
b. Jenis Dislipidemia ……………………..………………………..
17
5. Reaksi glikosilasi pada Diabetes Melitus tipe 2 ….………………..
17
6. Metabolisme lemak pada Diabetes Melitus tipe 2… …..….……….
18
7. Omega 3 dalam Minyak Ikan …………………………...….….…...
21
8. Omega 3 dan Kadar Kolesterol ……………………………...……..
22
9. Mekanisme penurunan kadar TG oleh omega-3 ………...…….…...
23
10. Peroxisome Proliferator-Activated Receptor-α (PPAR-α) dan Oksidasi Asam Lemak ………………………..…………….………
24
11. CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein ) …………….…...……
25
12. Penelitian yang relevan …………………………………….……..
27
B. Kerangka Pikir ……………………………………………..…...……..
31
C. Penjelasan Kerangka Pikir ………………………..………………….
32
D. Hipotesis ………………………………………..…………..………….
33
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………...………..….…….
34
A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………..…….….....….…..
34
B. Jenis Penelitian …………………………………..….…...………..
34
C. Populasi dan Sampel …………………………..……….....….…...
34
D. Kerangka Alur Penelitian ………………………..……....…..…….
37
E. Penjelasan Kerangka Alur Penelitian ……………..………..……..
37
F. Variabel Penelitian ………………………………..…….….……...
38
G. Definisi Operasional ………………………….….……...….…….
38
H. Instrumen Penelitian ………………………….……….……………
40
I. Prosedur Kerja ...……………………………..………....………….
40
J. Teknik Analisa Data …………………….….………..……....….…
42
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………….…….………
43
A. Pembahasan …... ………………………..…………………………...
43
1. Deskripsi Hasil Penelitian……………..………..……….…………
43
a..Karakteristik Subjek Penelitian ………….…………..………….
43
b. Rata-rata asupan zat gizi …………………….……….…………
45
2. Analisa Pengaruh suplementasi 2 g omega 3 pada pasien DM tipe 2 obese ……………………………………… ..……………………..
46
B. Pembahasan ……..…………………………..….………………….....
49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………..………………………
53
A. Kesimpulan ….…………………………………..……………..…….. 53 B. Saran ……………………………………………..………….……....... 53 C. Implikasi ………………………………………..………….…………
53
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….………...…….……..….….. 54 LAMPIRAN ……………………………………………………...………..….…..... 59
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Mekanisme Penurunan Sintesa Trigliserida dan Produksi VLDL dihati oleh omega-3 ...........................................................................
24
Gambar 2.2. Transfer ester kolesterol (CE) oleh CETP ........................................
27
Gambar 2.3. Kerangka Pikir .................................................................................
30
Gambar 3.1. Bagan rancangan penelitian .............................................................
35
Gambar 3.2. Kerangka Alur penelitian ..................................................................
36
Gambar 4.1. Diagram Consort proses mendapatkan sampel subjek penelitian .....
43
Gambar 4.2. Distribusi perubahan kadar trigliserida setelah perlakuan ...............
46
Gambar 4.3. Distribusi perubahan kadar kolesterol HDL setelah perlakuan .......
47
Gambar 4.4. Distribusi perubahan kadar kolesterol LDL setelah perlakuan ........
47
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Kadar glukosa darah sewaktu dan
puasa sebagai
patokan
penyaring dan diagnosis DM (mg/dL) ............................................. Tabel 2.2.
9
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh dan faktor resiko morbiditas menurut .............................................................................................
12
Tabel 2.3.
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut (WPRO) ........................
12
Tabel 2.4.
Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan Trigliserid menurut NCEP ATP III (2000) (mg/dL) .......................
16
Tabel 2.5.
Penelitian yang relevan dengan penelitian penulis ...........................
29
Tabel 4.1.
Karakteristik awal subjek penelitian setelah mengeluarkan subjek drop out dan outliers .........................................................................
44
Tabel 4.2.
Rata-rata asupan zat gizi per hari berdasarkan food recall ...............
44
Tabel 4.3.
Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol ..............................................................................
Tabel 4.4.
Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan ..........................................................................
Tabel 4.5.
45
45
Selisih rata-rata perubahan profil lipid kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol .........................................
commit to user
xiii
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Persetujuan Berpartisipasi Lampiran 2 Penjelasan tentang Penelitian Lampiran 2. Formulir Food Recall Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian Lampiran 4. Kelaikan Etik Lampiran 5. Rekapitusi Data Dasar Lampiran 6. Hasil Analisa Statistik Lampiran 7. Foto Dokumentasi Penelitian
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
ADA
: American Diabetes Association
AGEs
: Advanced glycosylation end products
CETP
: Cholesteryl Ester Transfer Protein
CRIPE
: Continuous, Rhythmical, Interval, Progressive, Endurance training
DGAT
: Diacil gliserol transferase
DHA
: Docosa Hexanoic Acid
DM
: Diabetes Melitus
EPA
: Eicosa Pentanoic Acid
HDL
: High Density Lypoprotein
IDL
: Intermediate Density Lipoprotein
IMT
: Indeks Massa Tubuh
LCAT
: Lecithin cholesterol acyl transferase
LDL
: Low Density Lipoprotein
LPL
: lipoprotein lipase
MUFA
: Mono Unsaturated Fatty Acid
NIDDM
: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
OHO
: Hipoglikemik oral
PAP
: Phospatic acid phosphohydrolase
PJK
: Penyakit Jantung Koroner
PPARα
: Peroxisome proliferator-activated receptor-α
PUFA
: Poly Unsaturated Fatty Acid
SFA
: Saturated Fatty Acids
TG
: Trigliserida
TTGO
: Tes toleransi glukosa oral
VLDL
: Very Low Density Lipoprotein
WHO
: World Health Organization
WPRO
: Western Pasific Region of WHO commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif yang ditandai dengan hiperglikemia (kadar gula darah meningkat). Diabetes Mellitus terjadi karena gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya. Hiperglikemia kronik dari diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan dari berbagai organ tubuh terutama mata, ginjal, hati, dan pembuluh darah (American Diabetes Association / ADA, 2012). Prevalensi DM untuk semua kelompok umur di seluruh dunia diperkirakan 2,8% (2000) dan menjadi 4,4 % pada tahun 2030. Jumlah keseluruhan orang diabetes diperkirakan dari 171 juta (2000) menjadi 366 juta pada tahun 2030. Jumlah penyandang DM di Indonesia terus meningkat,
90 % diantaranya DM tipe 2.
Indonesia termasuk negara dengan prevalensi penderita diabetes mellitus yang tinggi di dunia, diperkirakan pada tahun 2000 sebanyak
8,4 juta menempati urutan
keempat setelah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta) dan Amerika Serikat (17,7 juta). Jumlah tersebut diperkirakan meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta) , Amerika Serikat (30,3 juta) dan Indonesia (21,3 juta) (Wild et al., 2004). Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. Akumulasi penumpukan lemak terjadi ketika asupan energi lebih besar dari energi yang digunakan untuk aktifitas. Indeks Massa Tubuh (IMT) ditentukan berdasarkan berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter) . Indikator status gizi penduduk umur 15 tahun keatas yang lain adalah ukuran lingkar perut (LP) untuk mengetahui adanya obesitas sentral (Dandona, 2005). Prevalensi obesitas di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yaitu sejumlah 19,1 % (8,8 % BB lebih dan 10,3 % obese). Data Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada perempuan 23,8 % lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki dan 13,9 %. Data dari Riskesdas (2010) menyatakan permasalahan gizi pada orangtodewasa commit user di Indonesia cenderung lebih
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dominan untuk kelebihan berat badan sebanyak 21,7 % dewasa yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) diatas 25.0 kg/m2, dengan 11,7 % merupakan dewasa obese dengan IMT > 27 kg/m2. Penelitian yang dilakukan Wannamethee,et al.(1990) mengatakan meningkatnya IMT dan lamanya menderita obesitas akan meningkatkan secara bermakna dan progresif terjadinya risiko DM tipe 2. Hillier,et al (2001) menyatakan dari 2437 pengidap DM tipe 2 yang baru didiagnosis (newly diagnosed) ternyata lebih banyak dijumpai pada penderita obesitas (Hillier et al., 2001). Dislipidemia adalah kelainan metabolisma lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida
(hipertrigliseridemia)
dan
penurunan
kadar
kolesterol
HDL.
Hipertrigliseridemia didefinisikan sebagai adanya peningkatan kadar trigliserida darah hingga mencapai 150 mg/dL atau lebih. Hipertrigliseridemia merupakan dislipidemia yang terjadi dengan atau tanpa meningkatnya kadar kolesterol (Meigs, 2002). Hipertrigliseridemia merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) yang disebabkan oleh karena aterosklerosis (Bays, 2008). Berbagai
penelitian
membuktikan
bahwa
keadaan
dislipidemia
dan
hiperglikemia yang berlangsung lama merupakan faktor penting terjadinya komplikasi PJK pada DM tipe 2 (Aronson, 2002). Studi Finnish membuktikan bahwa peningkatan kadar trigliserid dan rendahnya kolesterol HDL (High Density Lypoprotein) merupakan faktor risiko PJK pada DM tipe 2. Pada studi UKPDS (united kingdom prospective diabetes study) terbukti bahwa rendahnya kadar kolesterol HDL dan peningkatan kadar kolesterol LDL merupakan suatu paramerter untuk memprediksi risiko PJK. Dari studi observasional, diketahui bahwa kolesterol HDL sebagai faktor prediktor PJK yang paling konsisten pada DM tipe 2, diikuti oleh kadar trigliserida (TG) dan kolesterol total (Stratton et al., 2000). Bukti epidemiologi sejak lama menunjukkan bahwa diet kaya asam lemak omega 3 yang diperoleh dari minyak ikan menurunkan risiko kardiovaskuler. Asam lemak omega 3, terutama asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) mempunyai beberapa efek pada lipid dan metabolism lipid, tetapi efek perlindungannya terhadap kardiovaskular
mungkin terkait dengan kerja lain
non‐lipid, termasuk perubahan tekanan darah,toarterial commit user compliance (elastisitas arteri),
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
aktivitas platelet, fungsi endotel dan reaktivitas vaskular (Marchioli, 2002). Terapi yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida darah adalah dengan mengkonsumsi minyak ikan (fish oil) yang mengandung omega 3. EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) adalah asam lemak omega 3 tidak jenuh ganda rantai panjang yang efektif menurunkan kadar trigliserida darah. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian 4 g minyak ikan (fish oil) tuna yang mengandung EPA dan DHA sejumlah 1,4 g perhari selama 3 minngu menurunkan trigliserida darah sebesar 22,3 % (Micallef, 2008). Suplementasi 3 g omega 3 perhari
dapat
menurunkan
secara signifikan
kadar
trigliserida (-27%)
meningkatkan kadar kolesterol HDL (8%) , dan meningkatkan kadar kolesterol LDL (6%) (Boberg, 1992). Peningkatan kadar kolesterol LDL oleh karena meningkatnya ukuran dan densitas partikel LDL, bukan pada jumlah partikel LDL akan mengurangi sifat aterogenik dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler (Calabresi, 2000). Dimodifikasi dengan penerapan gaya hidup sehat, pola makan sehat dengan penerapan jenis diet yang tepat, olah raga teratur, terapi EPA dan DHA ini dapat menjadi suatu strategi yang tepat untuk pengelolaan hipertgliseridemia sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner (Jacobson, 2007). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian omega 3 terhadap profil lipid pada pasien DM tipe 2 obese. Pasien DM yang berobat di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi selama tahun 2013 tercatat ada 147 orang DM tipe 1 dan 8118 orang DM tipe 2. Penelitian dilakukan terhadap pasien DM tipe 2 obese di RSUD Dr. Moewardi yang aktif dalam kegiatan senam Persadia cabang Surakarta, oleh karena kepatuhannya mudah dipantau.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida pasien DM tipe 2 obese. 2. Apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL pasien DM tipe 2 obese. 3. Apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL pasien DM tipe 2 obese.
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui pengaruh suplementasi omega 3 terhadap profil lipid pasien DM tipe 2 obese . 2. Tujuan Khusus a. Menganalisa apakah suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida pada pasien DM tipe 2 obese. b. Menganalisa apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL pasien DM tipe 2 obese. c. Menganalisa apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan
kadar
kolesterol LDL pasien DM tipe 2 obese.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfat teoritis Sebagai informasi dalam
melengkapi dan mengembangkan usaha untuk
mengatasi dislipidemia pada pasien DM tipe 2 obese ? 2. Manfaat praktis ? Sebagai dasar pemberian suplementasi omega 3 terhadap profil lipid pasien DM tipe 2 obese ?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Penyakit Diabetes Mellitus a. Definisi Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, atau kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, hati dan pembuluh darah. DM merupakan salah satu penyakit degeneratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat,lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia ) dan dalam urin (glukosuria). DM merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu,tetapi sistem kesehatan suatu negara ,walaupun belum ada survei nasional,sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan,walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronis pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal (ADA, 2012;Depkes, 2003). b. Klasifikasi Diabetes Mellitus Menurut ADA (2012), penyakit Diabetes Mellitus dikelompokkan menjadi : 1) Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1, mulanya disebut “diabetes usia muda”, biasanya diagnosa awal bagi anak-anak, remaja dan dewasa muda. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin . Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain karena: commit to user
5
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes. b) Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. c) Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes. 2) Diabetes tipe 2 Pada diabetes tipe ini, penderita mampu menghasilkan insulin, tetapi insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya di dalam tubuh. Jenis ini adalah jenis yang paling umum. Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut: a) Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya. b) Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyak gerai makanan cepat saji (fast food) yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat. c) Kadar kolesterol yang tinggi d) Jarang berolahraga e) Obesitas atau kelebihan berat badan. 3) Diabetes Mellitus tipe spesifik lain Disebabkan oleh berbagai kelainan genetik sepeti kerusakan sel β pankreas dan kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas (seperti cystc fibrosis). 4) Diabetes masa kehamilan (gestational) Diabetes masa kehamilan berkembang pada masa kehamilan. Diabetes ini biasanya hilang setelah sang bayi dilahirkan, tetapi masih terdapat kemungkinan bahwa wanita ini akan menderita diabetes jenis 2 dalam hidupnya nanti. Diabetes masa kehamilan (gestational) ini disebabkan oleh hormon kehamilan. commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Patofisiologi DM tipe 2 Patofisiologi DM tipe 2 atau non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) disebabkan karena dua hal yaitu (1) Penurunan respon jaringan perifer terhadap insulin (peristiwa tersebut dinamakan resistensi insulin),dan (2) Penurunan kemampuan sel β pankreas untuk mensekresi insulin sebagai respon terhadap beban glukosa. Sebagian besar DM tipe 2 diawali dengan kegemukan karena kelebihan makanan. Sebagai kompensasi , sel β pankreas merespon dengan mensekresi insulin lebih banyak sehingga kadar insulin meningkat (hiperinsulinemia). Konsentrasi insulin yang tinggi mengakibatkan reseptor insulin berupaya melakukan pengaturan sendiri (self regulation) dengan menurunkan jumlah reseptor atau down regulation. Hal ini membawa dampak pada penurunan respon-reseptornya dan lebih lanjut mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Di lain pihak, kondisi hiperinsulinemia juga dapat mengakibatkan kekurangpekaan reseptor insulin pada tahap postreseptor, yaitu penurunan aktivasi kinase reseptor,translokasi glucose transporter dan aktivasi glycogen synthase. Kejadian ini mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Dua kejadian tersebut terjadi pada permulaan proses terjadinya DM tipe 2. Secara patologis, pada permulaan DM tipe 2 terjadi peningkatan kadar glukosa plasma dibanding normal,namun masih diiringi dengan sekresi insulin yang berlebihan. Hal tersebut mengindikasikan telah terjadi defek pada reseptor maupun postreseptor insulin. Pada resistensi insulin,terjadi peningkatan produksi glukosa dan penurunan penggunaan glukosa sehingga mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Seiring dengan kejadian tersebut , sel B pankreas mengalami adaptasi diri sehingga responnya untuk mensekresi insulin menjadi kurang sensitif,dan pada akhirnya membawa akibat defisiensi insulin. Sedangkan pada DM tipe 2 akhir telah terjadi penurunan kadar insulin plasma akibat penurunan kemampuan sel B pankreas untuk mensekresi insulin,dan diiringi dengan peningkatan kadar glukosa plasma dibandingkan normal. Pada penderita DM tipe 2 , pemberian obat-obat oral antidiabetes sulfonilurea masih dapat merangsang kemampuan sel B langerhans pankreas untuk mensekresi insulin (Unger et al., 1992; Lawrence, 1994; Kahn, 1995 dalam Nugroho 2006 ). commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Faktor-Faktor Penyebab Diabetes Beberapa faktor yang dapat menyuburkan dan sering merupakan faktor penyebab diabetes mellitus adalah sebagai berikut: 1) Kurang gerak 2) Makan berlebihan 3) Kehamilan 4) Kekurangan produksi hormon insulin 5) Penyakit hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin (Soegono, 2004).
e. Gejala dan Tanda-Tanda Awal Diabetes : Beberapa gejala dan tanda-tanda umum diabetes adalah sebagai berikut: 1) Sering buang air kecil 2) Sering merasa sangat haus 3) Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar 4) Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan.Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi 5) Sering kesemutan pada kaki atau tangan 6) Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok 7) Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh 8) Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena penderita diabetes sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak 9) Mudah merasa lelah (Soegono, 2004).
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Diagnosis DM : Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer. Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara: 1) Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM 2) Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dL dan adanya keluhan klasik diabetes melitus Tipe 2 3) Tes toleransi glukosa oral (TTGO) . Meskipun TTGO dengan beban 75 g glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan berulang - ulang dan dalam praktek sangat jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus.
Tabel 2.1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dL) Kadar Glukosa Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL) Kadar glukosa darah puasa (mg/dL)
Preparat laboratorium Plasma vena
Bukan DM <100
Belum Pasti DM 100-199
≥200
Darah kapiler Plasma vena
<90 <100
90-199 100-125
≥200 ≥126
Darah kapiler
<90
90-99
≥100
Sumber : Konsensus Perkeni (2011)
commit to user
DM
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Terapi DM 1) Edukasi Penyuluhan kepada penderita DM akan pentingnya perubahan gaya hidup dan perilaku,dimulai dengan menghindari merokok, alkohol, makan berlebihan terutama tinggi lemak dan karbohidrat sampai keteraturan minum obat, pemakaian insulin (Perkeni, 2011; Eko, 2011). 2) Terapi gizi medis Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari karbohidrat 45-60%, protein 10-20%, lemak 20-25% dengan jumlah kalori dihitung dari berat badan idaman {(TB-100)-10%)} dikali kalori basal 30kkal/kgbb untuk laki-laki, 25 kkal/kgbb untuk wanita dan ditambah kalori untuk aktivitas lalu dibagi 3 porsi besar makan pagi 20%, makan siang 30%, sore 25%. dan 2-3 porsi makan ringan 1015%. Jumlah kandungan serat + 25 g/hari (Perkeni, 2011; Eko, 2011). 3) Latihan jasmani Dianjurkan latihan teratur 3-4x / minggu selama + 30 menit, bersifat CRIPE (Continuous, Rhythmical, Interval, Progressive, Endurance training), sedapat mungkin mencapai sasaran 75-85% denyut nadi maksimal (220-umur). Hati-hati pada diabetes tidak terkendali (gula darah > 250 mg/dL) karena olahraga dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan benda keton yang dapat berakibat fatal (Perkeni, 2011; Eko, 2011). 4) Intervensi farmakologis Pengelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan dan
latihan jasmani
selama beberapa waktu (2-4 minggu). Apabila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, dilakukan intervensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu, OHO dapat segera diberikan secara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik berat, misalnya ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, dan adanya ketonuria, insulin dapat segera diberikan (ADA, 2012;Eko, 2011).
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Obesitas. a. Pengertian Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Akumulasi penumpukan lemak terjadi ketika asupan energi lebih besar dari energi yang digunakan untuk aktifitas. Pada penderita obesitas makanan masuk kedalam tubuh dengan jumlah makanan yang lebih besar daripada yang dipakai oleh tubuh untuk energi. Makanan berlebihan baik lemak,karbohidrat atau protein, kemudian disimpan sebagai lemak dalam jaringan adipose yang kemudian akan dipakai sebagai energi. Jumlah energi (dalam bentuk makanan) yang memasuki tubuh lebih besar daripada jumlah energi yang keluar, maka berat badan akan meningkat (Anwar, 2004). Simpanan lemak dalam tubuh terutama terdapat pada jaringan adipose (Almatsier, 2004). Status obesitas menurut indeks massa tubuh (IMT) ditentukan berdasarkan perhitungan berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT digunakan untuk menentukan status overweight dan obesitas pada orang dewasa. Overweight dan obesitas merupakan gambaran ketidakseimbangan asupan energi dan pengeluaran energi dengan persentase kelebihan berat badan sebesar 20 % diatas normal. Keadaan ini berhubungan erat dengan kadar kolesterol total,tekanan darah,kadar trigliserida darah dan toleransi glukosa (Garrow, 2000). Beberapa dekade terakhir prevalensi obesitas lebih tinggi di negara miskin dengan tingkat pendidikan dan sosial yang rendah. Obesitas menjadi masalah publik yang akhir-akhir ini meningkat prevalensinya dan memberikan konsekuensi yang logis atas peningkatan indeks massa tubuh pada beberapa kelompok etnis tertentu, sebagai contoh pada masyarakat di Asia Selatan mengalami peningkatan resistensi insulin dan penyakit yang berhubungan dengan peningkatan indeks massa tubuh (Garrow, 2000; WHO, 2000). Status obesitas yang ditentukan dengan indeks massa tubuh terkait dengan morbiditas dan mortalitas. Menurut WHO, klasifikasi indeks massa tubuh dengan faktor risiko penyakit yang dapat menimbulkan kematian dapat dilihat pada Tabel 2.2. commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 2.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh dan faktor risiko morbiditas menurut WHO Klasifikasi IMT (Kg/ m2) Risiko Morbiditas Underweight < 18,5 Rendah (Namun risiko terhadap masalah klinik lainnya meningkat) Normal 18,5-24,9 Overweight >25 Sedang Pre-Obesee 25-29,9 Meningkat Obesee tingkat 1 30,0-34,9 Risiko meningkat Obesee tingkat 2 35,0-39,9 Berat Obesee tingkat 3 >40,0 Sangat Berat Sumber : Garrow (2000) Seiring dengan perkembangan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dan penumpukan cadangan lemak tubuh, ditemukan bahwa ras Asia memiliki cadangan lemak dalam tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ras kaukasia. Klasifikasi obesitas dengan menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk ras Asia menurut Western Pasific Region of WHO (WPRO) dalam Anuurad (2003) dapat dilihat pada Tabel 2.3. berikut.
Tabel 2.3. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut (WPRO) Klasifiksi
IMT (kg/m2)
Underweight Normal Overweight berisiko Obese tingkat 1 Obese tingkat 2 Sumber : Anuurad (2003)
< 18,5 18,5-22,9 23,0-24,9 25,0-29,9 > 30
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Etiologi Obesitas Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa hal (Garrow, 2000; Syarief, 2011) : 1) Termodinamika obesitas dan Penurunan Berat Badan. Menurut hukum termodinamika , obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi (energi expenditure) sehingga terjadi keseimbangan energi positif. Termodinamika juga berkaitan dengan kecepatan penurunan berat badan yang terjadi pada penderita obesitas yang menjalani diet . Terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan penurunan berat badan yaitu : a) Fase awal penurunan berat badan yang cepat disebabkan karena penurunan yang terjadi adalah penurunan glikogen yang mengikat air sehingga diiringi dengan hilangnya jumlah cairan dalam tubuh. b) Motivasi dan komitmen menjalankan dan mempertahankan diet rendah kalori serta aktifitas fisik pada penderita obesitas yang pada umumnya menurun setelah minggu kedua. c) Laju metabolisme yang menurun yang dapat mengakibatkan laju penurunan berat badan menjadi lebih lambat. 2) Faktor Genetik Obesitas terkait dengan adanya peningkatan sekresi faktor-faktor yang berhubungan dengan pembesaran sel adiposit. Jaringan adipose adalah organ spesifik penyimpan lemak. Jaringan adipose mengeluarkan sejumlah molekul aktif
(Adipokin)
yaitu
sitokin
proinflamasi
(IL-6,TNF-α)
Chemoatractant Protein (MCP-1), angiotensinogen , plasminogen
,Monocyte activator
inhibitor (PAI-1),serta adiponektin dan leptin. Pembesaran sel adiposit diikuti dengan meningkatnya produksi adipokin,kecuali adiponektin yang sekresinya berbanding terbalik dengan ukuran sel lemak. Penelitian pada obesitas pada tikus obob menunjukkan bahwa terdapat keruskan pada gen yang memproduksi leptin. 3) Kurangnya Aktivitas Fisik Aktifitas fisik merupakan faktor utama yang berperan dalam keluaran energi (Energi Expenditure). Terdapat hubungan antara rendahnya aktifitas fisik dengan peningkatan berat badan. Penelitian yang bertujuan mengetahui commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hubungan aktifitas fisik dan obesitas menunjukkan bahwa kurangnya aktifitas harian merupakan faktor risiko munculnya obesitas. 4) Gangguan Endokrin Obesitas selain disebabkan karena pola makan yang tidak baik juga dapat disebabkan
karena
gangguan
endokrin
yaitu
gangguan
hipotalamus,
hipofisis,kelenjar gondok, kelenjar adrenal, atau pankreas. Penderita obesitas memiliki gangguan endokrin yang terkait dengan meningkatnya sekresi insulin dan gangguan toleransi glukosa. 5) Keseimbangan Makronutrien dalam Diet Karbohidrat, protein,dan lemak diserap secara normal didalam usus halus dengan densitas energi yang berbeda. Jumlah energi yang dihasilkan dari diet tinggi lemak lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah energi yang dihasilkan dari diet rendah lemak. Dengan demikian, semakin besar jumlah energi yang masuk ( intake ) terutama dari lemak, maka semakin besar risiko untuk obesitas . 6) Faktor Psikososial Metode yang digunakan untuk mencegah dan menanggulangi obesitas pada umumnya dilakukan dengan pendekatan pola makan yang terkait dengan sebab individu dari penderita obesitas. Namun demikian, saat ini faktor lingkungan dan faktor sosial juga dapat memicu terjadinya obesitas.
3. Metabolisme Lemak a. Lipoprotein Lipid diangkut dalam plasma sebagai komponen dari lipoprotein kompleks. Lipoprotein adalah partikel kompleks yang berbentuk spherical yang terbuat dari ratusan molekul lipid dan protein. Protein yang dikenal dengan sebutan apolipoprotein menempati permukaan lipoprotein(Almatsier, 2008). Ada beberapa jenis lipoprotein berdasarkan densitas, komposisi, ukuran dan mobilitas elektroforesisnya, lipoprotein diklasifikasikan menjadi: 1) Kilomikron : merupakan lipoprotein yang mengangkut trigliserida yang berasal dari makanan serta akan menuju kedalam plasma melalui pembuluh limfe. commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) VLDL (Very Low Density Lipoprotein) : Lipoprotein yang mengangkut sintesis kolesterol dan trigliserida endogen. 3) LDL (Low Density Lipoprotein) : Lipoprotein yang mengangkut kolesterol pada sel hepar dan jaringan perifer, sehingga kolesterol dapat digunakan untuk kepentingan sel-sel tersebut. 4) HDL (High Density Lipoprotein): Lipoprotein yang mengangkut kolesterol dari jaringan perifer kembali ke hepar. b. Jalur Transport Lipid Terdapat 3 jalur utama yang bertanggung jawab dalam pembentukan dan pengangkutan lipid dalam tubuh (Sudoyo et al., 2006). 1) Jalur Eksogen Lipid yang berasal dari makanan mengalami proses pencernaan dan penyerapan, kemudian diangkut dalam bentuk kilomikron dalam sel-sel epitel usus halus. Kilomikron masuk ke dalam darah melalui pembuluh limfa usus. Didalam pembuluh darah, trigiserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) yang berasal dari endothel menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hepar. 2) Jalur Endogen Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hepar akan diekskresikan ke dalam sirkulasi sebagai VLDL. Dalam sirkulasi, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) menjadi asam lemak dan gliserol, kemudian VLDL menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein), suatu lipoprotein yang lebih kecil dan lebih padat. Sebagian dari IDL akan kembali ke hepar ditangkap oleh reseptor LDL, partikel IDL yang lainnya dihidrolisis menjadi LDL. Sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa ke hepar dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor LDL juga. LDL merupakan pembawa utama kolesterol dalam sirkulasi tubuh. commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Jalur Reverse cholesterol Transport Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke hepar. HDL merupakan lipoprotein yang berperan pada jalur ini.
4. Dislipidemia a. Pengertian Dislipidemia Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan
kadar kolesterol total (>240mg/dL), kolesterol
LDL(>160 mg/dL), kenaikan kadar trigliserida (>200 mg/dL) serta penurunan kadar HDL (<40 mg/dL). Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri. Klasifikasi rentang fraksi lipid dapat dilihat pada Tabel 2.4. di bawah ini.
Tabel 2.4. Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserid menurut NCEP ATP III (2000) (mg/dL). Profil Lipid Kolesterol Total < 200 200-239 > 240 Kolesterol LDL < 100 100-129 130-159 160-189 > 190 Kolesterol HDL < 40 > 60 Trigliserida <150 150-199 200-499 > 500 Sumber : Sudoyo (2006)
Interpretasi Opimal Batas tinggi Tinggi Optimal Mendekati optimal Batas tinggi Tnggi Sangat tinggi Rendah Tinggi Optimal Batas tinggi Tinggi Sangat tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
b. Jenis Dislipidemia Terdapat 2 jenis dislipidemia (Sudoyo et al., 2006) yaitu : 1) Dislipidemia primer Gangguan ini menyebabkan produksi lipoprotein berlebihan atau penurunan klirens lipoprotein. Termasuk dislipidemia primer antara lain: hiperkolesterol familial, hipertrigliseridemia familial, dan hiperlipidemia kombinasi familial. Karakteristik dari hiperkolesterol familial adalah: a) Peningkatan selektif kadar LDL plasma b) Deposisi LDL dalam tendon (xantoma) dan arteri (aterom) c) Diturunkan secara autosomal dominan 2) Dislipidemia sekunder : berhubungan dengan kondisi tertentu. Penyebab Dislipidemia sekunder a) Hiperkolesterolemia Hipotiroidisme, penyakit hepar obstruksi, sindrom nefrotik, anorexia nervosa, porfiria intermitten akut, obat-obatan: progesteron, thiazide, siklosporin, beta bloker, isotretionin. b) Hipertrigiseridemia Obesitas, diabetes mellitus, kehamilan, gagal ginjal kronik, lipodistropi, glykogen storage disease, alkohol, stress, hepatitis akut, SLE,monoklonal gammapati, obat-obatan: beta bloker, glukokortikoid, resin, thiazid. c) HDL rendah Diabetes Melitus tipe 2, rhematoid artritis , malnutrisi , obesitas , merokok, beta bloker, progesteron.
5. Reaksi glikosilasi pada Diabetes Melitus tipe dua Glikosilasi merupakan salah satu proses biokimia dalam tubuh yang menyebabkan perubahan fisik yang dramatis. Glikosilasi terjadi saat molekul gula (glukosa) yang melimpah dalam darah dan terikat pada protein
berkurang
keefektifannya dan menyebabkan peradangan. Proses ini yang sering terjadi tanpa bantuan enzim spesifik. Normalnya, glukosa merupakan molekul yang menghasilkan energi bagi sel tubuh. Saat mengalami resistensi commit insulin,toinsulin user tidak dapat mengirim glukosa
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masuk kedalam sel secara efektif. Jika glukosa tidak dapat masuk kedalam sel, glukosa akan tetap tinggal dalam darah dan menguras persediaan protein dalam darah. Saat glukosa yang berlebih ini menghadang molekul lain di luar sel, glukosa akan mengikat molekul tersebut hingga tidak mampu melakukan tugasnya., menimbulkan efek pada “penuaan” protein, ini disebut sebagai AGEs (advanced glycosylation end products) (produk akhir glikosilasi tingkat lanjut) . Selain itu protein AGE dapat menyebabkab kerusakan pada karbohidrat dan lipid. Reseptor untuk protein terglikosilasi (RAGE) adalah target utama pengobatan baru yang bertujuan mengurangi komplikasi diabetes, antara lain kebutaan, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, dan penyakit jantung (Mehmet et al., 2009 ). Selain membentuk AGEs, reaksi glikosilasi juga dapat membentuk radikal bebas
sebagai
hasil
samping.
Misalnya
radikal
hidroksil,radikal
hidroksi
peroksil,radikal peroksil,radikal lipid peroksil,dan lain-lain. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang kehilangan elektronnya pada orbital terluarnya,sehingga bersifat sangat reaktif. Karena sangat reaktif radikal bebas tersebut dapat bereaksi dengan semua komponen biomakromolekul. Dengan protein reaksi radikal bebas akan menyebabkan ikatan silang pada protein yang selanjutnya mengubah struktur dan fungsi protein. Akibatnya,sel menjadi rusak ( Firdaus et al, 2004) . Pada DM proses glikosilasi menyebabkan peningkatan lipoprotein yang terglikosilasi dengan akibat mempunyai sifat lebih toksik terhadap endotel serta menyebabkan katabolisme lipoprotein menjadi lebih lambat. Perubahan lipoprotein pada DM tipe 2 yang paling sering adalah hipertrigliseridemia dan penurunan kadar kolesterol HDL. Sedangkan kadar kolesterol LDL biasanya tidak berbeda dengan non DM. perubahan yang terjadi pada kolesterol LDL adalah meningkatnya kolesterol LDL lebih kecil dan padat (LDL-pk) atau disebut juga kolesterol LDL tipe B yang memungkinkan timbulnya aterosklerosis (Purnyami, 2011).
6. Metabolisme lemak pada Diabetes Mellitus tipe 2 Kelainan utama metabolisme lemak pada diabetes mellitus tipe 2 adalah percepatan katabolisme lemak, disertai peningkatan pembentukan benda-benda keton, dan penurunan sintesis asam lemak dan
trigliserida. Kelainan ini terjadi
akibat efek insulin terhadap metabolisme commit lemak. to user Insulin mengaktivasi lipoprotein
perpustakaan.uns.ac.id
19 digilib.uns.ac.id
lipase di dalam kapiler darah, yang berfungsi untuk menghidrolisis trigliserida. Insulin juga meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel hati , kemudian glukosa akan masuk jalur glikolisis, diubah menjadi piruvat dan hasil akhir berupa asetil-KoA, yang merupakan substrat awal sintesis asam lemak. Apabila kadar insulin berkurang, maka sintesis asam lemak dan trigliserida akan berkurang. Pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam sirkulasi darah juga terhambat (Guyton, 2006). Pada diabetes mellitus tipe 2, perubahan glukosa menjadi asam lemak di depot menurun karena defisiensi glukosa intrasel. Insulin menghambat hormon sensitif lipase di jaringan adiposa sehingga dengan tidak adanya hormon ini kadar asam lemak bebas (FFA.NEFA,UFA) dalam plasma menjadi lebih dari dua kali lipat. Peningkatan glukagon juga berperan dalam mobililasi FFA. Selain peningkatan glukoneogenesis dan meningkatnya glukosa dalam sirkulasi , terjadi gangguan dalam perubahan asetil-KoA menjadi malonil-KoA yang kemudian diubah menjadi menjadi asam lemak. Hal ini disebabkan defisiensi asetil-KoA karboksilase, enzim yang mengkatalisis perubahan. Kelebihan asetil-KoA diubah menjadi benda-benda keton (Mogensen, 2002; Price et al., 2006). Defisiensi insulin merupakan ciri khas pada IDDM / DM tipe 2, akan menghambat kerja lipoprotein lipase (LPL) hingga katabolisme kilomikron akan berkurang. Sebagai akibatnya kadar kedua lipoprotein itu dalam darah akan meningkat. Peningkatan kilomikron akan menyebabkan semua komponen lemak yang terkandung didalamnya akan ikut naik, termasuk trigliserida dan kolesterol total. Kelainan ini akan menjadi normal bila kadar gula darah terkontrol dengan pemberian insulin (Guyton, 2006). Defisiensi insulin akan menghambat kerja lipoprotein lipase sehingga katabolisme VLDL dan kilomrikron berkurang akibat trigliserida dan kolesterol naik dan LDL berubah menjadi lebih padat dan kecil. Pada DM tipe 2 kelainan pokok terjadi pada resisten insulin perifer. Manifestasi dislipidemianya ialah meningkatnya kilomikron, VLDL, hipertrigliserida, kolesterol LDL, dan menurunnya kolesterol HDL. Makin resistensi insulin, makin meningkat sintesis trigliserida dan VLDL di hati. Enzim yang berperan yaitu lipoprotein lipase, hepatic trigliserid lipase, lipoprotein transfer protein dan lecithin cholesterol commit to user acyl transferase (LCAT). Pada
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DM terjadi dua abnormalitas metabolisme trigliserida yaitu over produksi VLDL dan liposis yang tidak efektif oleh lipoprotein lipase. Keduanya menyebabkan hipertrigliseridemia (Guyton, 2006). Pada diabetes mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol, kadar trigliserida dan kilomikron serta FFA plasma meningkat. Peningkatan konstituen-konstituen ini terutama disebabkan oleh penurunan pengangkutan trigliserida ke dalam depot lemak. Penurunan aktivitas lipoprotein lipase juga berperan dalam penurunan pengangkutan ini (Niewoehner, 1998). Terjadinya hiperkolesterolemia karena over produksi VLDL yang dapat meningkatkan produksi IDL dan LDL, dan berkurangnya aktivitas reseptor LDL. Over produksi VLDL dapat menyebabkan obesitas dan Non
Insulin Depedent
Diabetes Mellitus (NIDMM). Berkurangnya reseptor LDL adalah konsekuensi dari penurunan aktivitas insulin menjadi defisiensi insulin atau resistensi insulin. Hal ini menyebabkan penurunan klirens LDL dan VLDL remnant, dan menyebabkan peningkatan konsentrasi LDL (Guyton, 2006). Kadar kolesterol
total yang meningkat ini berperan dalam percepatan
timbulnya aterosklerosis. Peningkatan kadar kolesterol total disebabkan oleh meningkatnya kadar VLDL dan LDL, akibat peningkatan produksi VLDL oleh hati atau penurunan pengeluaran VLDL dan LDL dari sirkulasi (Niewoehner, 1998; Guyton, 2006; Price et al., 2006). Selain keadaan hiperglikemia, dislipidemia merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam timbulnya komplikasi kardiovaskuler pada DM tipe 2. Bahkan beberapa penelitian membuktikan bahwa hiperglikemia lebih berperan penting pada tingginya komplikasi mikrovaskuler (retinopati dan nefropati), dibandingkan perannya pada komplikasi makrovaskuler (kardiovaskuler). Adanya bukti bahwa risiko penyakit kardiovaskuler (PKV) sudah meningkat sebelum onset DM tipe 2 (keadaan prediabetes), menunjukkan bahwa perbaikan kendali glikemik saja tidak cukup untuk mengurangi tingginya risiko PKV pada DM tipe 2 (Stratton et al., 2000). Gambaran dislipidemia yang sering terjadi pada DM tipe 2 adalah peningkatan kadar trigliserida dan menurunnya kadar kolesterol HDL . Review penelitian DM tipe 2, diketahui median kadartotrigliserida <200mg/dL, dan 85%-95% commit user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
pasien memiliki kadar trigliserida <400mg/dL. Kadar kolesterol LDL pada DM tipe 2 tidak meningkat secara bermakna, namun perlu diingat bahwa kolesterol LDL pada DM tipe 2 berbentuk kecil dan padat yang bersifat aterogenik (Haffner, 1998). 7. Omega 3 dalam Minyak Ikan Minyak ikan (Fish oil) mengandung hampir 30 % asam lemak tidak jenuh ganda omega 3. Minyak ikan (fish oil) adalah sumber natural asam lemak omega -3 merupakan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh diklasifikasikan menjadi dua (2) yaitu asam lemak tidak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid = MUFA) yang terdiri dari asam oleat dan asam palmitoleat, dan asam lemak tidak jenuh ganda (Poly Unsaturated Fatty Acid= PUFA) yang terdiri dari omega 3 (asam linoleat dan asam linolenat) dan Omega 6 (asam arakhidonat). Asam lemak tidak jenuh ganda bermanfaat untuk menurunkan kolesterol darah melalui penurunan sintesis lipoprotein dan meningkatkan katabolisme lipoprotein (Zimmerman, 2001). Asam lemak omega 3 memiliki arti penting dalam penurunan kadar lemak darah dan mencegah penyakit jantung koroner (PJK). Asam lemak omega 3 mencegah terjadinya aterosklerosis melalui efek anti agregasi trombosit, yaitu menghambat pembentukan tromboksan-A2 yang dapat menimbulkan thrombosis. Asam lemak omega 3 merupkan precursor sintesa eikosanoid. Eikosanoid adalah substansi mirip hormon yang berfungsi mengatur pertumbuhan sel tekanan darah,agregasi platelet dan inflamasi (peradangan). Tiga tipe utama eikosanoid adalah prostaglandin, tromboksan, dan leukotrin. EPA (Eicosa Pentanoic Acid) dan DHA (Docosa Hexanoic Acid) adalah precursor prostaglandin. EPA dan DHA dimetabolisme menjadi prostaglandin yang dapat menurunkan inflamasi,dilatasi pembuluh darah dan menurunkan agregasi platelet (Jacobson, 2007). Konsumsi omega 3 bermanfaat untuk penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) , aterosklerosis dan arthritis. Omega 3 banyak terdapat dalam minyak ikan (fish oil) perairan dalam-dingin seperti salmon dan makarel. Asam lemak omega 3 dalam bentuk EPA (Eicosa Pentanoic Acid) dan DHA (Docosa Hexanoic Acid) bila digunakan pada dosis 3-4 gr/hari telah terbukti memberikan efek terhadap penurunan kadar trigliserida (TG). Mekanisme penurunan TG yaitu dengan menurunkan produksi dan sekresi partikel VLDL (Very Low Density Lipoprotein) commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan apolipoprotein B , bersama dengan pengaturan aktifitas lipolisis plasma (klirens lipoprotein lipase) serta merangsang β-oksidasi asam lemak lainnya di hati (Harris, 2006). Ciri khas dari penderita diabetes tipe 2 adalah kecenderungan untuk mempunyai kadar trigliserda tinggi dan kolesterol HDL rendah,oleh karena itu pemberian suplemen omega 3 dapat memberikan efek menguntungkan.Penelitian prospektif yang dilakukan oleh Hu (2001) memberikan hasil yang membuktikan bahwa penggunaan omega 3 dapat mengurangi kejadian komplikasi pada penderita diabetes (Hu, 2001).
8. Omega 3 dan kadar kolesterol Suplementasi lemak harian sangat penting, khususnya golongan omega 3 dan turunannya seperti EPA (Eicosa pentaenoic acid) & DHA (Docosa hexaenoic acid) yang kadarnya cukup tinggi pada makanan seperti ikan laut. Asam lemak omega 3 dijumpai pada minyak ikan sangat efektif menurunkan kadar trigliserida,VLDL,dan meningkatkan HDL, mencegah penyakit kardiovaskuler, dan memiliki efek antiinflamasi. Efek menurunkan trigliserida adalah dengan menurunkan lipogenesis hati (Jacobson, 2008). Suplementasi omega 3 selama 21 hari pada 60 pria dan wanita penderita hiperlipidemia yang diberikan baik secara tunggal (omega 3 dosis 1,4 g) maupun kombinasi (omega 3 dosis 1,4 g dan fitosterol dosis 2 g) dengan pola makan standar sesuai dengan kebiasaan subjek penelitian, memberikan efek penurunan kadar trigliserida plasma sejumlah 22,3 % (suplementasi omega 3 tunggal) dan menurunkan sebesar
25.9 %( suplementasi kombinasi omega 3 dan fitosterol),
sementara tidak ditemukan efek pada suplementasi fitosterol tunggal. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan
kolesterol total sebesar 13,3 %
dan
penurunan serum kolesterol LDL sebesar 12,5 %. Kadar kolesterol HDL meningkat sejumlah 7,1 % pada grup suplementasi tunggal omega 3, pada
suplementasi
kombinasi omega 3 dan fitosterol kadar HDL meningkat sejumlah 8,6 % (Micallef et al., 2008) . Pada pasien dengan kadar Trigliserida > 500 mg/dL, pemberian 4 g omega 3 dapat menurunkan Trigliserida sebesar 45 %, commit to VLDL user sebesar 42 % dan partikel non
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
HDL sebesar 10,2 % . Studi meta analisis menunjukkan bahwa dengan pemberian omega 3 dengan dosis
0,8 sampai
dengan 5,4 g menurunkan kadar trigliserida
sebesar 27 mg/dL , meningkatkan HDL sebesar 1,6 mg/dL (Jacobson, 2008). Studi pool analysis dengan dosis pemberian 4 g omega 3 pada pasien hipertrigliseridemia tingkat berat (konsentrasi TG > 500 mg/dL) dapat menurunkan konsentrasi TG sebesar 45 % dari kadar awal TG 816 mg/dL dan meningkatkan LDL sebesar 45 % dari kadar awal LDL sebesar 89 mg/dL. Meningkatnya LDL lebih disebabkan karena meningkatnya ukuran partikel LDL yang lebih besar diameternya, bukan pada jumlah partikel LDL. Teori ini juga didukung oleh adanya temuan bahwa terjadi penurunan partikel non HDL dan penurunan apo B pada pemberian omega 3 pada pasien hipertrigliseridemia (Calabresi, 2000). Pada studi omega 3 lainnya dikemukakan bahwa pemberian omega 3 pada penderita hipertrigliseridemia tingkat sedang (kadar TG 200-499 mg/dL) tidak menunjukkan efek peningkatan LDL yang signifikan dibandingkan terhadap efek penurunan kadar VLDL dan TG hati (Davidson, 2008).
9. Mekanisme penurunan kadar TG oleh omega 3 Omega 3 telah dibuktikan dapat menurunkan kadar TG. Menurut Jacobson (2008) mekanisme penurunan trigliserida (TG) adalah sebagai berikut : a. Menghambat sintesa triasilgliserol Secara langsung, omega 3 menghambat enzim diacil gliserol transferase (DGAT) atau enzim phospatic acid phosphohydrolase (PAP) sehingga menurunkan produksi TG dan menurunkan sekresi VLDL. b. Merangsang oksidasi asam lemak Omega 3 mengaktifkan PPARα (Peroxisome proliferator-activated receptor-α) yang merangsang β-oksidasi asam lemak. Omega 3 menurunkan ketersediaan asam lemak untuk sintesa TG sehingga menurunkan kadar plasma TG. c. Perantara klirens lipoprotein lipase (LPL) Omega 3 meningkatkan aktifitas lipolisis plasma dan tingkat klirens TG. Partikel VLDL yang kaya akan omega 3 lebih rentan terhadap konversi menjadi LDL oleh lipase. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
Gambar 2.1. Mekanisme Penurunan Sintesa Trigliserida dan Produksi VLDL dihati oleh Omega 3 (Jacobson, 2008) Keterangan Gambar 1. : Omega 3 menghambat enzim DGAT dan PAP yang terlibat dalam proses biosentesa Trigliserida hati sehingga menurunkan sekresi VLDL hati. Selain itu, Omega 3 merangsang β-oksidasi asam lemak pada peroksisom sehingga menurunkan ketersediaan asam lemak untuk sintesa Trigliserida (Jacobson, 2008) 10. PPAR-α (Peroxisome Proliferator-Activated Receptor-α) dan Oksidasi Asam Lemak Lemak jenuh ( saturated fatty acid ) dalam sel adiposit meningkatkan kerja reseptor pada nukleus. Reseptor yang dipengaruhi adalah PPAR- α pada hepatosit dan PPAR-γ pada jaringan adiposa. Peningkatan SFA dalam sel akan memicu reseptor diatas untuk mengaktifkan atau membentuk beberapa enzim yang dibutuhkan pada lipogenesis dan oksidasi asam lemak (Jump, 2004). Peningkatan asam lemak bebas dalam darah pada awalnya dapat kembali menjadi kadar normal, melalui lipogenesis pada sel adiposit dan oksidasi asam lemak pada hepatosit. Tetapi bila jumlah konsumsi SFA (Saturated fatty acids) berlebihan dapat menyebabkan pembentukan trigliserida (TG) yang berlebihan pula dan mengganggu fungsi adiposit dan akhirnya meninggikan TG dan asam lemak darah (Slawik et al., 2006). commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Patogenesis perlemakan hepar (hepatic steatosis) pada alcoholic fatty liver disease (AFLD) maupun non alcoholic fatty liver disease (NAFLD) ditentukan oleh banyak faktor. NAFLD dapat disebabkan oleh asupan berlebihan glukosa dan atau asam lemak yang tidak diimbangi oleh peningkatan pembakaran energi menyebabkan faktor transkripsi peroxisome proliferator-activated receptor-α (PPAR-α) di mitokondria dan peroksisom hepatosit menjadi kurang sensitif untuk mengoksidasi asam lemak, akibatnya PPARγ meningkatkan sintesis trigliserida dari asam lemak yang tidak teroksidasi tersebut. Penurunan fungsi PPAR-α dan peningkatan PPAR-γ akan memicu terbentuknya vakuol-vakuol lemak di sitoplasma yang bila dalam jumlah berlebihan dapat mengakibatkan perlemakan hepar (hepatic steatosis) ( Reddy et al., 2006).
11. CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein) CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein) adalah pengatur penting dalam terjadinya transportasi kolesterol terbalik (Reverse cholesterol Transfer/ RCT). CETP merupakan suatu glikoprotein yang bersifat hidrofobik yang diproduksi di dalam hati dan disekresikan ke dalam plasma, dimana ia selalu ditemukan terikat dengan HDL. CETP mengkatalisis transfer CE dari HDL ke VLDL dan LDL untuk dipertukarkan dengan trigliserida, serta transfer trigliserida dari VLDL ke LDL dan HDLuntuk dipertukaran dengan CE. Sejauh ini, bukti awal menunjukkan bahwa penghambatan CETP dapat mengurangi aterosklerosis ditunjukkan oleh data dari model kelinci yang mempunyai atherosclerosis (Tjandrawinata, 2013 ). Partikel HDL mempunyai sifat ateroprotektif yang disebabkan oleh beberapa
sifat
biologis
molekulnya
yaitu
antioksidan,
anti-inflamasi,
antitrombotik, dan antiapoptotik. Selain itu, partikel HDL berperan penting dalam transportasi kolesterol terbalik (Reverse KolesterolTransfer/RCT), yaitu suatu proses dimana kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer dikembalikan ke hati untuk dieksresikan. Proses inilah yang sering disebut sebagai mekanisme utama dari HDL untuk melindungi tubuh dari risiko aterosklerosis dan bahkan dapat menurunkan regresi plak (Toth, 2013 ). commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Aliran keluar (efflux) kolesterol bebas (free cholesterol) dari jaringan perifer ke HDL yang merupakan tahap pertama transportasi kolesterol terbalik dapat terjadi melalui sejumlah rute; melalui ATP-binding cassette transporter A1 (ABCA1) menuju apolipoprotein AI (apoA-I) pada pre-beta HDL, melalui transporter ABC G1 dan G4 yang belakangan ini baru saja diidentifikasi menuju ke partikel HDL yang berbentuk bola yang besar melalui scavenger receptor B1 (SR-B1) menuju ke partikel HDL berbentuk bola yang lebih besar lagi, atau melalui difusi secara pasif. Pada tahap kedua dari RCT, kolesterol dikirim ke organ hati, baik dengan cara interaksi langsung antara HDL bebas kolesterol dengan reseptor SR-B1 di dalam hati , ataupun dengan cara mentransfer ester kolesterol (CE) kepada apoB yang mengandung partikel lipoprotein (VLDL dan LDL), yang kemudian diikuti dengan ambilan (uptake) partikel apo-B tersebut oleh reseptor LDL di hati (Tjandrawinata, 2013 ). Penurunan HDL pada DM-2 disebabkan oleh banyak faktor, namun tampaknya yang terpenting adalah meningkatnya transfer kolesterol dari HDL ke lipoprotein kaya trigleserin (LKT) dan sebaliknya transfer TG ke HDL. Partikel HDL kaya trigliserid akan dihidrolisa oleh ensim lipase hati dengan akibat dikatabolisme dan dibersihkan dengan cepat dari plasma. Yang spesifik adalah penurunan sub klas HDL 2b dan peningkatan relatif atau mutlak HDL 3b dan HDL 3c padat kecil. Kemungkinan lain menurunnya kolesterol HDL adalah akibat hiperglikemia maupun resistensi insulin. Yang perlu dibuktikan adalah kemungkinan meningkatnya CETP (Cholesterol Ester Transport Protein) serta gangguan protein yang berperan dalam lalu lintas HDL yaitu : ATP-Binding Cassette Transporter A1 (ABCA 1) atau scavenger receptor B1 (SR-B) (Hans, 2008)
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.2. Transfer ester kolesterol (CE) oleh CETP (Reda, 1999) Keterangan Gambar 2. Efek metabolisme partikel VLDL tinggi trigliserida pada partikel HDL dan LDL, VLDL tinggi trigliserda akan mengaktifkan protein khusus (CETP) untuk memindahkan ester kolesterol diantara partikel lipoprotein yang berbeda (Reda, 1999). 12. Penelitian yang relevan Penelitian yang dilakukan oleh Borkman (1989) secara randomized double-blind diketahui bahwa suplementasi dosis 3 g perhari omega 3 selama 3 minggu pada pasien DM tipe 2 dapat menurunkan kadar trigliserida (-25%) ,menurunkan kadar kolesterol LDL (-8%) dan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL. Pada penelitian ini minyak zaitun 10 g perhari digunakan sebagai kontrol. Boberg (1992) melakukan penelitian dengan jumlah tidak banyak (14 pasien DM tipe 2) dalam jangka waktu 8 minggu secara randomized double-blind menunjukkan bahwa suplementasi 3 g omega 3 perhari
dapat
menurunkan
secara signifikan
kadar
trigliserida (-27%)
meningkatkan kadar kolesterol LDL (6%) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (8%) (Boberg, 1992). Penelitian omega 3 dilakukan oleh Jacobson (2008) dengan tujuan untuk mengetahui efek suplementasi minyak ikan (fish oil) terhadap pasien hipertrigliseridemia. Penelitian commit ini menunjukkan bahwa dengan dosis 3-4 g to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
omega 3 per hari menurunkan kadar kolesterol trigliserida sejumlah 45 %,kolesterol VLDL 42 %. Penurunan kadar trigliserida adalah sejumlah 27 mg/dL.Penelitian omega 3 dilakukan oleh Laidlaw dan Holub (2003) dengan tujuan untuk mengetahui efek kombinasi suplementasi omega 3 dan GLA (Gamma Linoleic Acid) secara bersamaan terhadap kadar trigliserida darah pada wanita. Suplementasi omega 3 dan GLA dengan dosis berturut-turut 4 g EPA + DHA dan 2 g GLA selama 28 hari secara signifikan menurunkan kadar trigliserida dan kadar kolesterol darah (Laidlaw, 2003) Penelitian yang dilakukan oleh Micallef dan Manohar L.G. (2008) bertujuan untuk mengetahui efek penurunan lemak melalui suplementasi omega 3 dan fitosterol pada 60 penderita wanita dan pria hiperlipidemia. Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu suplementasi, memiliki rancangan acak buta ganda dengan kontrol plasebo. Kombinasi omega 3 dosis 1,4 g dan fitosterol 2 g dengan pola makan standar sesuai dengan kebiasaan subjek penelitian memberikan efek penurunan kadar trigliserida plasma sejumlah 25.9 % (pada suplementasi omega 3 tunggal menurunkan sebesar 22,3 %), sementara tidak ditemukan efek pada suplementasi fitosterol tunggal. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kolesterol total sebesar 13,3 % dan penurunan sebesar 12,5 % kolesterol LDL. Kadar kolesterol HDL meningkat 8,6 % pada grup suplementasi kombinasi omega 3 dan fitosterol sementara pada grup omega 3 tunggal kenaikan kadar HDL 7,1 % (Micallef et al., 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah Syarief (2011) mengenai penambahan serat chitosan pada sulplementasi omega 3 dalam minyak ikan (fish oil) terhadap kadar trigliserida dan kolesterol total darah pada karyawan obesitas menyimpulkan penambahan 3 g chitosan pada suplementasi 3g omega 3 selama 21 hari pada karyawan obesitas tidak berpengaruh terhadap kadar trigliserida darah. Trgliserida darah dapat diturunkan hanya dengan suplementasi omega 3 saja (Syarief, 2011). Penelitian yang relevan dengan penelitian penulis secara mudah dapat dilihat pada Tabel 2.5. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
Tabel 2.5. Penelitian yang relevan dengan penelitian Pengaruh Suplementasi Omega 3 Terhadap Profil Lipid pada Pasien Diabetes Tipe 2 Obese No Peneliti/ Metode Subjek Suplemen Hasil Penelitian tahun Penelitian 1 Borkman Randomized Pasien DM tipe Suplementasi Menurunkan kadar (1989) Double 2 omega 3 dosis 3 trigliserida (-25%), Blind g perhari selama menurunkan kadar 3 minggu kolesterol LDL (-8%), tak terpengaruh pada kadar kolesterol LDL 2 Boberg Randomized Pasien DM Suplementasi Menurunkan kadar (1992) Double tipe 2 omega 3 dosis 3 trigliserida (-27%), Blind g perhari selama meningkatkan kadar 3 minggu kolesterol LDL (6%), dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (8%) 3 Laidlaw Random Wanita Suplementasi suplementasi omega 3 dan Holub Block omega 3 dan tunggal menurunkan (2003) Design GLA dengan kadar trigliserida dosis berturut(39,7 %), meningkatkan turut 4 g EPA + kadar kolesterol HDL DHA dan 2 g (7 %), menurunkan GLA perhari kadar kolestero LDL selama 28 hari (2 %) 4 Micallef Randomized Pria dan suplementasi Kadar trigliserida dan Double wanita omega 3 1,4 g menurun (29,5 %), Manohar Blind hiperlipidemia dan fitosterol 2 g kadar kolesterol HDL (2008) per hari selama 3 meningkat (8,6%), minggu suplementasi omega 3 tunggal menurunkan kadar trigliserida (22,5 %) meningkatkan kadar kolesterol HDL (7,1 %) 5 Jacobson Randomized Pasien suplementasi 3 Menurunkan kadar (2008) Double hipertrigliserid dalam minyak trigliserida (45 %) dan Blind emia ikan 4 g omega kadar kolestero VLDL 3 selama 21 hari (42%) 6 Fatimah Randomized Karyawan Serat chitosan 3 Suplementasi omega 3 Syarief Controlled obesitas g dan omega 3 3 tunggal menurunkan (2011) Tral g selama 21 hari kadar trigliserida 7 Penulis Randomized Pasien DM tipe Suplementasi Penurunan kadar (2014) Controlled 2 obese omega 3 2 g trigliserida, Tral per hari selama peningkatan kadar 21 hari kolesterol HDL, dan peningkatan kadar commit to user kolesterol LDL
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap penelitian sebelumnya terletak pada
jenis suplementasi dan kombinasinya. Penelitian
sebelumnya menggunakan suplementasi GLA, fitosterol, dan serat chitosan, sementara pada penelitian ini hanya menggunakan suplementasi omega 3. Oleh karena ini sesuai dengan meta analisis yang dilakukan oleh Caterina (2007) bahwa secara umum omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida sedangkan terhadap kadar kolesterol total,kolesterol LDL, dan kolesterol HDL efeknya bervariasi. Selain itu pada penelitian sebelumnya subjek yang diteliti berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian sebelumnya menggunakan subjek pasien diabetes mellitus, hipertrigliseridemia, hiperlipidemia, dan obesitas , sedangkan pada penelitian ini terhadap pasien diabetes mellitus tipe 2 obese.
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kerangka Pikir Diabetes Mellitus tipe 2 obes
Resistensi insulin dan/atau gangguan fungsi insulin
hiperglikemi
Insulin menurun
Glikasi atau glikosilasi protein
Inaktivasi Lipoprotein Lipase
Glukagon meningkat
Inhibisi lipogenesis di jaringan adiposa
Aktivasi intraselular hormon sensitif lipase
Peningkatan Asam lemak bebas dan gliserol
Reesterifikasi di sel hati Omega 3
Aktifitas enzim DGAT dan PAP
Aktifitas PPARα
Sintesa dan produksi TG dan VLDL
Oksidasi asam lemak
Aktifitas CETP
Perubahan kolesterol partikel pembentuk HDL menjadi VLDL
Omega 3 DHA Trigliseida
VLDL
LDL
HDL
Gambar 2.3. Kerangka Pikir Pengaruh suplementasi Omega 3 terhadap Profil Lipid pada Pasien DM tipe 2 Obese Keterangan : : faktor yang diteli
: faktor yang tidak diteliti
: memacu
: Peningkatan oleh karena omega 3
: menghambat
: Penurunan oleh karena omega 3
DGAT
: Diacil gliserol transferase
PAP : Phospatic acid phosphohydrolase
PPAR-α
: Peroxisome proliferator-activated receptor α CETP : cholesteryl ester- transfer protein
VLDL
: Very Low Density Lipoprotein
commit to user
LDL : Low Density Lipoprotein
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Penjelasan Kerangka Pikir Diabetes melitus tipe 2 obese adalah gangguan metabolisme yang didasari atas gangguan sekresi insulin oleh sel β pankreas dan resistensi atau gangguan kerja insulin akibat ketidakpekaan (insensitifitas) jaringan sasaran (target) terhadap insulin. Pada DM tipe 2 obese terjadi penurunan hormon insulin dan peningkatan hormon glukagon, penurunan hormon insulin
menyebabkan inaktivasi lipoprotein lipase
sehingga asam lemak bebas dan gliserol dalam darah meningkat. Peningkatan hormon glukagon menyebabkan inhibisi lipogenesis di jaringan adiposa dan aktivasi intraselular hormon sensitif lipase menyebabkan peningkatan asam lemak bebas dan gliserol plasma darah. Glukosa berlebih dalam darah terjadi oleh karena resistensi insulin, insulin tidak dapat mengirim glukosa masuk kedalam sel secara efektif. Jika glukosa tidak dapat masuk kedalam sel, glukosa akan tetap tinggal dalam darah dan menguras habis persediaan protein dalam darah. Glikosilasi terjadi saat molekul gula (glukosa) yang melimpah dalam darah berikatan dengan molekul protein dipermukaan sel sehingga molekul-molekul tersebut kehilangan fungsinya dan menyebabkan peningkatan asam lemak bebas dan gliserol dalam plasma darah. Asam lemak bebas dan gliserol masuk ke hati mengalami esterifikasi. Peningkatan asam lemak bebas dan gliserol masuk ke hati menyebabkan aktivitas enzim DGAT dan PAP meningkat sehingga sintesa, produksi, dan sekresi trigliserida dan VLDL meningkat berakibat kadar trigliserida dan VLDL plasma darah meningkat. Peningkatan asam lemak bebas dan gliserol pada pasien DM tipe 2 obese menyebabkan aktivitas PPARα menurun sehingga oksidasi terhadap asam lemak menurun dan menyebabkan ketersediaan asam lemak untuk sintesa trigliserida meningkat mengakibatkan peningkatan kadar trigliserida dan VLDL darah. Kadar asam lemak bebas dan gliserol yang berlebih dan masuk ke hati pada penderita DM tipe 2 obese menyebabkan peningkatan aktivitas CETP (Cholesteryl Ester-transfer protein).
Peningkatan
aktivitas
CETP
menyebabkan
terjadinya
peningkatan perubahan kolesterol partikel pembentuk HDL menjadi VLDL sehingga pembentukan HDL dalam hati menurun dan menyebabkan kadar HDL darah menurun. Pemberian omega 3 dalam minyak ikan menghambat aktivitas enzim DGAT dan PAP sehingga sintesa dan sekresicommit trigliserida to userdan VLDL menurun. Penurunan
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sintesa dan sekresi trigliserida dan VLDL menyebabkan kadar trigliserida dan VLDL darah menurun. Aktivitas PPARα
mengalami peningkatan pada pemberian omega 3
menyebabkan oksidasi asam lemak meningkat akibatnya ketersediaan asam lemak untuk sintesa trigleserida dan VLDL menurun. Penurunan sintesa trigleserida dan VLDL menyebabkan kadar trigliserida dan VLDL darah menurun. Omega3 meningkatkan aktivitas konversi VLDL menjadi LDL oleh lipase dan meningkatkan ukuran partikel dan densitas LDL menyebabkan kadar kolesterol LDL meningkat. Pemberian omega 3 dalam minyak ikan sehingga
menyebabkan aktivitas CETP
menurun
perubahan kolesterol partikel pembentuk HDL menjadi VLDL sedikit.
Penurunan perubahan kolesterol partikel pembentuk HDL menjadi VLDL menyebabkan kadar kolesterol HDL darah meningkat. D. Hipotesis 1. Suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida pasien DM tipe 2 obese. 2. Suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL pasien DM tipe 2 obese. 3. Suplementasi omega 3 dapat meningkatan kadar kolesterol LDL pasien DM tipe 2 obese.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL dilakukan di Laboratorium Klinik Sarana Medika Surakarta. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai dengan bulan Juni 2014.
B. Jenis Penelitian Penelitin ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan studi eksperimental, menggunakan metode RCT (Randomized Controlled Tral) (Murti, 2010).
C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 obese RSUD Dr. Moewardi yang aktif dalam kegiatan senam Persadia cabang Surakarta dan sudah didiagnosa sebagai penderita diabetes mellitus berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan laboratorium darah, dan sudah mendapat terapi standar penatalaksanaan DM yaitu edukasi,diet,latihan jasmani, dan terapi farmakologi. Populasi pada penelitian ini berjumlah 60 orang pasien diabetes mellitus tipe 2 obese dan sampel diambil dengan purposive sampling. Penentuan kriteria sampel dilakukan dengan menggunakan dua jenis kriteria yaitu inklusi dan eksklusi. . Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1. Memiliki IMT > 25 kg/m2 2. Usia 40 – 80 tahun. 3. Menderita DM tipe 2 dan telah mendapat terapi diet atau obat hipoglikemik oral selama > 5 tahun. 4. Mengikuti protokol penelitian. commit to user
34
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : 1. Sedang menjalani terapi insulin. 2. Pasien DM dengan
gagal ginjal, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal,
gangguan fungsi hati, dan alkoholisme. 3. Ditemukan adanya edema, asites , dan hepatomegali. 4. Sedang menjalani pengobatan anti hiperlipidemia.
Ukuran sampel Besarnya sampel menurut rumus (Lemeshow et al., 1990 dalam Murti, 2006) n = 2 δ2 [ Z1-α/2 + Z1-β ]2 ( µ 1 - µ 2 )2
Keterangan : n
= jumlah sampel / kelompok
δ
= standar deviasi
2
δ
= 908,2
Z1/2α
= tingkat kepercayaan 95 % (1,96)
Zβ
= power test (1,28)
µ1
= mean 1
µ2
= mean 2
µ1 - µ2
= 27 mg/dL
Berdasarkan rumus diatas maka terhitung jumlah sampel adalah 26 orang, kemudian ditambah dengan drop out sejumlah 10 % sehingga menjadi 30 orang setiap kelompok. Setelah melalui proses randomisasi, seluruh subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol (terapi standar DM) dan kelompok perlakuan (terapi standar DM dan suplementasi 2 g omega 3).
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bagan Rancangan Penelitian
02
01
Sampel menuhi kriteria inkusi & eksklusi
42 subjek penelitian
Randomisasi
03
X
0
04
21hari
Gambar 3.1. Bagan rancangan penelitian Pengaruh Suplementasi Omega 3 Terhadap Profil Lipid pada Pasien Diabetes Tipe 2 Obese di RSUD Dr. Moewardi Keterangan : O1 = Observasi awal kelompok kontrol terapi standar DM (pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL) O2 = Observasi akhir kelompok kontrol terapi standar DM (pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL) O3 = Observasi awal kelompok perlakuan terapi standar DM & omega 3 (pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL) O4 = Observasi akhir kelompok perlakuan terapi standar DM & omega 3 (pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL) X = Perlakuan terapi standar DM dan suplementasi omega 3
commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Kerangka Alur Penelitian Pasien DM tipe 2 obese RSUD Dr. Moewardi yang aktif dalam kegiatan senam Persadia cabang Surakarta
Inklusi Pasien DM tipe 2 obes
Randomisasi
Kelompok kontrol
Kelompok intervensi
Pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL awal
Pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL awal
awal
awal Tanpa perlakuan
Suplementasi omega 3
Pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL akhir
Pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL akhir awal
Analisis data
awal
Gambar 3.2. Kerangka Alur penelitian Pengaruh Suplementasi Omega Terhadap Profil Lipid pada Pasien Diabetes Tipe 2 Obese di RSUD Dr. Moewardi E. Penjelasan Kerangka Alur Penelitian Subjek penelitian diambil dari populasi pasien DM tipe 2 obese RSUD Dr. Moewardi yang aktif dalam kegiatan senam Persadia cabang Surakarta. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil sebagai sampel penelitian. Sampel yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 42 orang, kemudian dibagi secara random menjadi dua kelompok. Masing-masing berjumlah 21 orang, yaitu kelompok commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kontrol, dan kelompok perlakuan. Seluruh subjek penelitian dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL awal. Kelompok kontrol seperti biasa minum obat anti diabetes standar yang biasa diminum setiap hari. Kelompok perlakuan mendapat suplemen omega 3 dalam minyak ikan disamping minum obat anti diabetes standar yang biasa diminum. Pemeriksaan ulang kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL dilakukan pada semua kelompok setelah 21 hari. Hasil pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL awal dan ulang pada kedua kelompok dibandingkan dan dianalisa secara statistik. Dari hasil analisis statistik, ditarik simpulan mengenai pengaruh suplementasi omega 3 dalam minyak ikan terhadap kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL pasien DM tipe 2 obese.
F. Variabel Penelitian Klasifikasi variabel diukur menurut tujuan penelitian dan dan digolongkan dalam beberapa variabel sebagai berikut : 1. Variabel bebas : Suplementasi omega 3 . 2. Variabel tergantung : Variabel tergantung adalah variabel yang akan diteliti, yaitu kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. 3. Variabel perancu : Variabel perancu pada penelitian ini adalah diet, penyakit komorbid, dan obat obatan yang dikonsumsi.
G. Definisi Operasional 1. Suplementasi omega 3 dalam minyak ikan Suplemenentasi adalah pemberian suplemen tertentu kepada seseorang dengan dosis dan waktu
pemberian
yang
telah
ditentukan. Suplementasi
yang
dilakukan pada penelitian ini adalah suplementasi omega 3 dalam minyak ikan (fish oil). Kapsul fish oil adalah minyak ikan yang diambil dari badan ikan laut-dalam dibungkus dengan menggunakan kapsul lunak (soft capsule). commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Minyak Ikan yang digunakan adalah SunHope DeepSea diproduksi oleh PT. SunHope Nutrisi. Isi perkapsul adalah 500 mg omega 3 terdiri dari EPA 300 mg DHA 200 mg. Dosis pemberian per hari 2 g : pagi 2 kapsul, malam 2 kapsul Sesuai dosis minimal yang dianjurkan oleh AHA (American Heart Association) (2002) untuk menurunkan level trigliserida darah (2-4 g EPA+DHA per hari). Waktu pemberian perlakuan selama 3 minggu sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Micallef dan Manohar (2008), Jacobson (2008), dan Fatimah Syarief (2011). Parameter : 1. Dikonsumsi Skala
2. Tidak dikonsumsi
: Nominal
2. Profil Lipid Profil lipid adalah gambaran beberapa unsur-unsur lemak dalam plasma darah yang terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Profil lipid
yang diperiksa pada penelitian ini adalah kadar trigliserida, kolesterol
HDL, dan kolesterol LDL dalam plasma darah. Pemeriksaan kadar kolesterol total tidak dilakukan oleh karena bukan sebagai prediktor terjadinya risiko penyakit penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab utama kematian pasien DM tetapi sebagai screening awal penderita mengalami dislipidemia. a. Trigliserida adalah bentuk utama lemak terdiri atas tiga molekul asam lemak yang terkombinasikan dengan gliserol, berfungsi sebagai cadangan energi tubuh. Trigliserid selain dihasilkan oleh tubuh juga berasal dari makanan yang dikonsunsi. Pemeriksaan kadar trigliserid dilakukan di laboratorium, dengan menggunakan bahan pemeriksaan darah secara automatic dengan metode enzimatik GPO-PAP , kadar trigliserid normal < 150 mg/dL. Skala
: kontinu
Satuan : mg/dL b. HDL adalah lipoprotein densitas tinggi yang berfungsi membawa kolesterol dari jaringan perifer ke hati. Kadar HDL diperiksa dengan metode enzimatik menggunakan reagen Choletest HDL sekuisisi. Kadar normal > 40 mg/dL. Skala
: kontinu
Satuan : mg/dL
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. LDL adalah lipoprotein densitas rendah yang bertugas sebagai pembawa utama kolesterol dalam darah dari hati kejaringan perifer . Kadar LDL diperiksa dengan metode enzimatik rutin menggunakan reagen Choletest LDL sekuisisi. Kadar normal < 130 mg/dL. Skala
: kontinu
Satuan : mg/dL
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Timbangan injak manual merek dagang SMIC dengan ketelitian 0,1 kg 2. Microtoise merek dagang SMIC dengan ketelitian 0,1 cm. 3. Formulir Food Recall. 4. Surat persetujuan bersedia menjadi subjek penelitian sesuai dengan protokol penelitian. 5. Suplemen minyak ikan 6. Satu set perlengkapan pengambilan darah subjek penelitian, kerja sama dengan Laboratorium Sarana Medika Surakarta. 7. Satu set perlengkapan analisa kadar profil lipid darah subjek penelitian, kerja sama dengan Laboratorium Sarana Medika Surakarta. 8. Buku catatan 9. Alat tulis .
I . Prosedur Kerja 1. Tahap awal a. Mengurus
ethical
clearance ke Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr.
Moewardi Surakarta, ijin ke Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Pengurus Persadia Cabang Surakarta, Perkeni Cabang Surakarta dan Kerja sama dengan Laboratorium Klinik Sarana Medika Surakarta. b. Melakukan pendekatan kepada pihak dokter, perawat,pengurus, dan anggota Persadia Cabang Surakarta. Pendekatan dilakukan bersamaan dengan pengurusan
ijin
penelitian.
Pendekatan
commit to user
yang
dilakukan
berupa
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memperkenalkan/sosialisasi terhadap calaon subjek penelitian dan petugas yang berhubungan penelitian secara personal. c. Suplementasi minyak ikan (fish oil) dua kali sehari 2 kapsul lunak minyak ikan. Pendistribusian suplemen dilakukan setiap minggu untuk mencegah terjadinya kerusakan suplemen juga untuk melakukan pengecekan konsumsi suplemen kapsul minyak ikan. 2, Tahap pelaksanaan a. Semua pasien yang menjadi sampel penelitian diambil darahnya sebelum dilakukan penelitian untuk diperiksa kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Sampel darah yang dipakai pada penelitian ini adalah sampel darah vena dan pasien harus puasa paling sedikit 10 jam sebelum pengambilan darah dilakukan. b. Pasien pada kelompok kontrol minum obat antidiabet seperti biasa setiap hari, dan kelompok perlakuan mendapat suplemen omega 3 dalam kapsul minyak ikan setiap hari disamping minum obat antidiabet seperti biasanya. Pasien perlakuan mendapat kapsul lunak minyak ikan yang mengandung 500 mg omega 3 terdiri dari EPA 300 mg DHA 200 mg dengan dosis pemberian perhari 2 g : pagi 2 kapsul, malam 2 kapsul. Pemberian suplemen ini dilakukan selama 3 minggu. c. Membagikan lembar food recall sebanyak 3 kali selama suplementasi, 1 kali sehari sebelum penelitian dimulai, 1 kali satu minggu setelah penelitian berjaan, dan 1 minggu sebelum penelitian berakhir. Setiap lembar food recall yang dibagikan telah diberi tanggal oleh peneliti. Lembar food recall diberikan 5 hari sebelum tanggal yang tertulis agar formulir dapat diterima subjek penelitian tepat waktu. Lembar food recall diberikan setiap pendistribusian suplemen kecuali pada tahap awal lembar
food recall
diberikan sehari sebelum pemberian suplementasi. Pembagian dan pengembalian formulir food recall dilakukan sendiri oleh enumerator agar dapat melakukan pemantauan langsung dan dapat memperjelas bagaimana cara pengisian formulir tersebut. d. Peneliti
memantau
kepatuhan
seluruh
subjek
penelitian
dalam
mengkonsumsi suplementasi omegato 3user dalam kapsul minyak ikan dengan commit
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meminta dan mencatat alamat dan nomor telepon responden. Untuk memastikan kepatuhan subjek penelitian, peneliti dibantu enumerator akan menghubungi dan mengingatkan responden untuk minum obat dan suplemen omega 3 sesuai anjuran. e. Setelah 3 minggu suplementasi, semua pasien yang menjadi sampel penelitian diambil darah lagi untuk diperiksa ulang trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL.
J. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan perlakuan, diberi kode dan dimasukkan dalam file komputer. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan urutan : a. Uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. b. Analisa data perbedaan mean dalam satu kelompok dianalisis dengan uji ttest paired untuk mengetahui perbedaan rerata pretest dan posttest dalam satu kelompok setelah dilakukan perlakuan. c. Analisis data perbedaan mean
antara dua kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol dianalisis dengan dengan uji t-test independent untuk mengetahui perbedaan selisih rerata pretest dan posttest antara kelompok yang diberi perlakuan berbeda. d. Asupan gizi asupan makanan sehari (Food Recall) dianalisis dengan menggunakan program NutriSurvey. e. Batas derajat kemaknaan yang akan dicapai adalah p<0,05 dan confidence interval sebesar 95 %. f. Analisis deskriptif diagram dan tabel menurut kelompok perlakuan dan kontrol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Karakteristik Subjek penelitian Hasil uji t-test independent menunjukkan bahwa karakteristik awal dua kelompok tidak menunjukkan beda yang bermakna. Keadaan ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses randomisasi, kedua kelompok menjadi sebanding (comparable) atau setara dalam distribusi variable-variabel tersebut. Hasil uji distribusi normalitas data dengan uji Kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa terjadi penyebaran normal di seluruh kelompok dengan nilai p>0.05. Ada beberapa subjek penelitan yang drop out. Dari 42 subjek penelitian yang diteliti, ada 7 orang yang tidak meneruskan untuk mengikuti penelitian ini, 3 orang yang mengalami drop out pada kelompok kontrol disebabkan tidak hadir pada pemeriksaan akhir sehingga tidak dapat dianalisa. Sementara itu, pada kelompok perlakuan terdapat 4 orang yang mengalami drop out terdiri dari 3 orang tidak hadir dan tidak mengikuti kegiatan pada saat pemberian suplementasi omega 3 sampai penelitian selesai, 1 orang mengalami gangguan pencernaan. Dengan demikian, data subjek penelitian yang dapat dianalisa menjadi 35 orang .Data subjek penelitian yang tersisa (sudah dikurangi subjekyang drop out), diuji dengan dengan menggunakan uji t-test independent untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Gambar 4.1. Diagram Consort menggambarkan proses pengambilan sampel dari populasi awal sampai diperoleh subjek penelitian yang dapat dianalisa secara statistik.
commit to user
43
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Populasi Paien DM tipe 2 obese (n=60) Memenuhi kriteria eksklusi (n= 6) Tidak memenuhi kriteria inklusi (n=12) Subjek penelitian (n=42)
Randomisasi
Alokasi kelompok kontrol (n=21)
Alokasi kelompok perlakuan (n=21)
Follow up (n=18)
(n=3) Tidak hadir pada pemeriksaan akhir (n=1) Tidak meneruskan alami gangguan pencernaan Follow up (n=17)
(n=2) Outlier nilai terlalu eksterm Analisa (n=16)
(n=1) Outlier nilai terlalu eksterm Analisa (n=16)
(n=3) Tidak hadir pada pemeriksaan akhir
21 hari
Gambar 4.1. Diagram Consort proses mendapatkan sampel dari populasi awal diperoleh subjek penelitian akhir
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.1. Hasil uji t-test independent kedua kelompok setelah mengeluarkan drop out dan melakukan koreksi data yang tidak memenuhi kriteria (outlier) dengan menggunakan analisa deskriptif.
Tabel 4.1. Karakteristik awal subjek penelitian Kontrol Perlakuan (2g omega 3) Variabel (n=16) (n=16) Mean SD Mean SD IMT (kg/m2) 26.27 1.31 27.65 2.35 Usia (tahun) 57.88 8.20 57.25 6.72 Kolesterol LDL (mg/dL) 134.56 23.83 132.38 44.42 Kolesterol HDL (mg/dL) 43.94 9.37 42.00 8.87 Trigliserid (mg/dL) 147.50 70.73 133.13 48.55 * tak bermakna p>0.05
p .051 .815 .864 .553 .508
Tabel 4.1. Menunjukkan bahwa karakteristik awal kedua kelompok setelah mengeluarkan drop out dan outlier tidak menunjukkan beda bermakna (p> 0.05).
b. Rata-rata asupan zat gizi Tabel 4.2. Menyajikan rata-rata asupan gizi per hari berdasarkan hasil food recall yang dilakukan 6 kali selama intervensi. Tabel 4.2. Rata-rata asupan zat gizi per hari berdasarkan food recall Kontrol Perlakuan Variabel (2g omega 3) ( n=16) (n=16) Mean SD Mean SD p Energi (kkal) 1592.01 270.11 1590.40 322.16 .988 Lemak (g) 59.38 15.02 65.02 18.42 .350 Serat (mg) 13.73 4.91 12.47 3.66 .417 Kolesterol (mg) 220.04 139.73 175.86 113.94 .335 * tak bermakna p>0.05 Tabel 4.2. Menunjukkan bahwa rata-rata asupan zat gizi berdasarkan pencatatan makanan (food recall) konsumsi 24 jam pada kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan (p>0.05).
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Analisa Pengaruh suplementasi 2 g omega 3 pada pasien DM tipe 2 obese Uji statistik paired t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan distribusi profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol.
Tabel 4.3. Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol Sebelum (n=16) Sesudah (n=16) Variabel Mean SD Mean SD p Trigliserida 147.50 70.73 171.88 89.20 .112 Kolesterol HDL 43.94 9.37 47.06 10.30 .362 Kolesterol LDL 134.56 23.83 130.44 25.03 .413 * tak bermakna p>0.05 Tabel 4.3. Menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna secara statistik perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol penelitian ( p>0,05).
Uji statistik paired t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan distribusi profil lipid sebelum dan sesudah
perlakuan
pada kelompok
perlakuan
Tabel 4.4. Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan Sebelum (n=16) Sesudah (n=16) Variabel Mean SD Mean SD p Trigliserida 133.13 48.56 126.19 40.81 .575 Kolesterol HDL 42.00 8.87 49.00 12.23 .009** Kolesterol LDL 132.38 44.42 142.81 35.38 .182 * tak bermakna p>0.05 : tigliserida, kolesterol LDL ** bermakna p<0.05 : kolesterol HDL Tabel
4.4.
Menunjukkan
perubahan kadar kolesterol HDL
ada perbedaan bermakna secara statistik sebelum dan sesudah intervensi pada
kelompok perlakuan penelitian ( p<0,05). Sedangkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida tidak ada perbedaan bermakna (p>0.05). commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji statistik independent t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan selisih rata-rata perubahan profil lipid kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol
Tabel 4.5. Selisih rata-rata perubahan profil lipid kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol Kontrol (n=16) Perlakuan (n=16) Variabel Mean SD Mean SD p Trigliserida 24.38 57.75 -6.94 48.44 .107 Kolesterol HDL 3.13 13.29 7.00 9.31 .347 Kolesterol LDL -4.13 19.61 10.44 29.82 .115 * tak bermakna p>0.05 Tabel 4.5. Menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna secara statistik selisih rata-rata perubahan profil lipid kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol ( p>0,05).
Gambar 4.2. Grafik box plot perubahan kadar trigliserida setelah perlakuan
Gambar 4.2. Menunjukkan bahwa setelah perlakuan kadar trigliserida menurun sebesar -6,94 mg/dL (5,21 %) namun secara statistik tak bermakna (p=0,107; CI 95% -7,17 hingga 69,79).
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.3. Grafik box plot perubahan kadar kolesterol HDL setelah perlakuan
Gambar 4.3. Menunjukkan bahwa setelah perlakuan kadar kolesterol HDL meningkat sebesar 7,00 mg/dL (16,67 %) namun secara statistik tak bermakna (p=0,347; CI 95% -12,16 hingga 4,41).
Gambar 4.4. Grafik box plot perubahan kadar kolesterol LDL setelah perlakuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
Gambar 4.4. Menunjukkan bahwa setelah perlakuan kadar kolesterol LDL meningkat sebesar 10,44 mg/dL (7,89%) namun secara statistik tak bermakna (p=0,115; CI 95% -32,79 hingga 3,78).
B. Pembahasan Rata-rata asupan zat gizi yang diukur dengan menggunakan food recall yang dilakukan 6 kali selama intervensi menunjukkan rata-rata asupan energi mencapai 1591,21 + 292,44.kalori, rata-rata asupan lemak 62,19 + 16,78 g, rata-rata asupan kolesterol 197,95 + 127,40 mg dan rata-rata serat 13,09 + 4,30 g. Pengukuran tersebut tidak termasuk suplementasi yang diberikan peneliti. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata asupan energi perhari yang didapat pada penelitian ini dibawah Angka Kecukupan Gizi masyarakat Indonesia. Terjadinya asupan energi dibawah AKG pada penelitian ini disebabkan oleh karena faktor kelupaan dan underreporting pada responden, faktor kesalahan responden dalam merata-rata ukuran porsi, dan faktor pewawancara dalam menghitung secara akurat jumlah makanan yang dikonsumsi responden. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi gizi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan suplementasi 2 g omega 3 tidak bermakna (p>0.05). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh suplementasi omega 3 dosis 2 g perhari pada pasien DM tipe 2 obese selama 21 hari terhadap profil lipid, menunjukkan kadar trigliserida mengalami penurunan sebesar -6,94 mg/dL (5,21 %), kadar kolesterol HDL mengalami peningkatan sebesar 7,00 mg/dL (16,67 %), dan kadar kolesterol LDL meningkat sebesar 10,44 mg/dL (7,89%) , namun ketiganya tidak bermakna. Meta analisis yang dilakukan oleh Caterina (2007) menyimpulkan bahwa secara umum asam lemak omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida tetapi efek terhadap kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan kolesterol HDL bervariasi. Boberg (1992) melakukan penelitian suplementasi 3 g omega 3 perhari selama 8 minggu pada pasien DM tipe 2 menunjukkan kadar trigliserida menurun signifikan sebesar -27 % , kadar kolesterol HDL meningkat tak signifikan sebesar 8 %, dan kadar kolesterol LDL meningkat signifikan sebesar 6 %. Hasil berbeda ditunjukkan commit to user oleh Axelrod (1994), suplementasi 2,5 g omega 3 selama 6 minggu pada pasien DM
perpustakaan.uns.ac.id
50 digilib.uns.ac.id
tipe 2 dapat meningkatkan kadar trigliserida sebesar 28 %, meningkatkan kadar kolesterol HDL sebesar 16 %, dan menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar -8%, walaupun tak bermakna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar trigliserida mengalami penurunan sebesar -6.94 mg/dL (5,21%) pada kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol kadar trigliserida mengalami peningkatan sebesar 24.38 mg/dL (18,31%). Kadar trigliserida pada penelitian ini mengalami penurunan namun tidak bermakna. Hasil ini tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Micallef dan Manohar (2008) yang menunjukkan bahwa suplementasi 1,4 g tunggal pada pasien hipertrigliseridemia memberikan pengaruh pada penurunan kadar trigliserida sejumlah 23,3 %. Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan Borkman (1989) secara randomized double-blind diketahui bahwa suplementasi dosis 3 g perhari omega 3 selama 3 minggu pada pasien DM tipe 2 menurunkan kadar trigliserida sebesar 25%. Efek utama omega 3 terhadap lipid dan lipoprotein plasma pada umumnya adalah menurunkan kadar trigliserida 20-50% orang sehat, hipertrigliseridemia, dan diabetes. Efek omega 3 tergantung dari dosis yang diberikan, umumnya di atas 2-3 g per hari. Pada pasien DM tipe 2, respon omega 3 ditunjukkan berefek pada kadar kolesterol LDL dan trigliserida. Setiap peningkatan dosis 1 g per hari , kadar kolesterol LDL meningkat sebesar 0,14 mmol/L (5,41mg/dL) dan kadar trigliserida menurun secara signifikan sebesar 0,36 mmol/L (13,92 mg/dL). Pemberian selama 3 bulan memiliki beberapa efek kecil, untuk penambahan durasi setiap 1 minggu kadar trigliserida menurun sebesar 0,05 mmol / L. Efek penurunan omega 3 terutama dianggap berasal dari sintesis VLDL hati yang berkurang, meskipun ada beberapa penelitian yang melaporkan berasal dari meningkatnya tingkat katabolik VLDL (Caterina, 2007). Mekanisme penurunan kadar trigliserida pada suplementasi omega 3 melalui 3 jalur yaitu menghambat sintesa triasilgliserol, merangsang oksidasi asam lemak dan sebagai perantara klirens lipoprotein lipase (LPL). Secara langsung, omega 3 menghambat enzim diacil gliserol transferase (DGAT) dan atau enzim phospatidic acid phosphorhydrolase (PAP) sehingga menurunkan produksi TG dan menurunkan sekresi VLDL. Omega 3 menurunkan ketersedian commit to user asam lemak untuk sintesa TG
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sehingga menurunkan kadar plasma TG. Omega 3 meningkatkan aktifitas lipolisis plasma dan tingkat klirens TG. Partikel VLDL yang kaya akan omega 3 lebih rentan terhadap konversi menjadi LDL oleh lipase (Jacobson,2008). Kadar HDL pada kelompok perlakuan
meningkat sebesar 7.0 mg/dL
(16,67%), kelompok kontrol terjadi kenaikan kadar HDL sebesar 3.13 mg/dL (7,45%). Namun demikian, peningkatan kadar HDL ini tidak bermakna. Penelitian yang dilakukan oleh Axelrod
(1994) menunjukkan hasil yang sama bahwa
suplementasi 3 g omega 3 perhari selama 8 minggu meningkatkan kadar HDL sebesar 16 %. Penelitian Micallef dan Manohar (2008) juga membuktikan bahwa suplementasi 1,4 g omega 3 pada pria dan
wanita hiperlipidemia dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL sejumlah 7,1 %. Asam lemak omega 3 meningkatkan konsentrasi protein yang berperan dalam lalu lintas Cholesterol Ester Transport
dan menurunkan aktivitas CETP sehingga kadar kolesterol HDL
meningkat (Caterina, 2007). Kadar LDL pada penelitian ini mengalami peningkatan sebesar 10.44 mg/dL (7,89%), sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan kadar LDL sebesar 4.13 mg/dL (3,13%), namun tidak bermakna. Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Boberg (1992) suplementasi 3 g omega 3 perhari selama 8 minggu pada pasien DM tipe 2 meningkatkan kadar kolesterol LDL sebesar 8 %. Hasil ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan Borkman (1989)
suplementasi 3 g perhari omega 3 selama 3 minggu pada pasien DM tipe 2 dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 8%. Pemberian omega 3 pada pasien DM tipe 2 menyebabkan partikel VLDL lebih rentan terhadap konversi menjadi LDL oleh lipase dan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Jacobson, 2008; Caterina, 2007). Ada 2 tipe VLDL yang membentuk
kolesterol LDL, small VLDL
membentuk partikel LDL yang besar dan halus umumnya tidak berbahaya (large LDL), dan large VLDL membentuk partikel LDL yang kecil dan padat yang bersifat aterogenik dan berbahaya (small dense LDL) (Krauss, 2004). Mekanisme peningkatan kadar kolesterol LDL oleh omega 3 ini disebabkan oleh karena meningkatnya ukuran partikel LDL, bukan pada jumlah partikel LDL (Calabresi, 2000). commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambaran dislipidemia yang tersering terjadi pada pasien DM tipe 2 adalah peningkatan kadar trigliserida dan menurunnya kadar kolesterol HDL. Kadar LDL tidak meningkat secara bermakna, namun perlu diingat bahwa kolesterol LDL pada DM tipe 2 berbentuk kecil dan padat yang bersifat aterogenik (Haffner, 1998). Berdasarkan hasil penelitian penulis menunjukkan
bahwa suplementasi
omega 3 dengan dosis 2 g perhari pada pasie DM tipe 2 obese secara tidak bermakna dapat menurunkan kadar trigliserida, meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan meningkatkan kadar kolesterol LDL. Peningkatan kadar kolesterol LDL oleh karena meningkatnya ukuran dan densitas partikel LDL akan mengurangi sifat aterogenik dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. Demikian juga penurunan kadar tirgliserida dan peningkatan kadar kolesterol HDL akan menurunkan penyakit kardiovaskuler. Keterbatasan penelitian ini antara lain adalah : Jumlah sampel penelitian ini sedikit disebabkan oleh karena sebagian subjek penelitian drop out dan tidak melanjutkan mengikuti penelitian. Peneliti tidak menelusuri subjek penelitian yang drop out dan tidak hadir pada pemriksaan akhir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida sebesar -6,94 mg/dL (5,21 %) pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan. 2. Suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL sebesar 7,00 mg/dL (16,67 %) pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan. 3. Suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL sebesar 10,44 mg/dL (7,89%) pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan.
B. Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah subjek penelitian dengan mengantisipasi dan menelusuri subjek penelitian yang drop out dan tidak hadir pada pemriksaan akhir. 2. Pada penelitian ini peningkatan kadar kolesterol LDL kemungkinan disebabkan oleh karena meningkatnya kadar kolesterol large LDL sehingga perlu penelitian untuk membedakan kolesterol large LDL dan small dense LDL.
C. Implikasi Suplementasi omega 3 pada pasien DM tipe 2 obese pada penelitian ini belum dapat memperbaiki profil lipid sehingga perlu penelitian lebih lanjut.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama : 55-76 American Diabetes Association. 2012. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care 35 ( 1 ) : S64-S71. Anuurad, E. 2003. The New BMI Criteria for Asian by The Regional office for the western Pacific Region of WHO are Suitable for Screening of Overweight to Prevent Metabolik Syndrome in Elder Japanese Workers. J Occup Health, 45: 335-343. Anwar, B.T., 2004 . Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner.Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository. diakses 22 Februari 2014 Aronson, D., Rayfield, E.J., 2002. How hyperglycemia promotes atherosclerosis: molecular Mechanisms. Cardiovascular Diabetology 2002, 1:1-10. Axelrod L., Camuso J., Williams E., Kleinman K., Briones E., Schoenfeld D. 1994. Effects of a small quantity of omega 3 fatty acids on cardiovascular risk factors in NIDDM: a randomized, prospective, doubleblind, controlled study. Diabetes Care, 17:37– 44. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2010. Laporan nasional Riset kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2010. Bays H.E., Tighe A.P.R., Sadovsky R., Davidson M.H. 2008, Prescription Omega 3 fatty acids and their lipid effects: Physiologic mechanisms of action and clinical implications. Expert Rev Cardiovasc Ther, 6(3):391-409. Boberg M., Pollare T., Siegbahn A., Vessby B. 1992, Supplementation with n-3 fatty acids reduces triglycerides but increases PAI-1 in non-insulin-dependent diabetes mellitus, Eur J Clin Invest, 22:645– 650. Borkman M., Chisholm D.J., Furler S.M.,Storlien L.H., Kraegen E.W., Simons L.A., Chesterman C.N.E. 1989. effects of fish oil supplementation on glucose and lipid metabolism in NIDDM. Diabetes care 38:1314–1319. Calabresi L., Donati D., Pazzucconi F., Sirtori C.R., Franceschini G. 2000. Omacor in familial combined hyperlipidemia: effects on lipids and low density lipoprotein subclasses. Atherosclerosis;148:387–96. Caterina R.D., Madonna R., Bertolotto A., Schmidt E.B.2007. n-3 Fatty Acids in theTreatment of Diabetic Patients, Biological rationale and clinical data, Review Article. Diabetes Care, 30(4):1012-1026. commit to user
54
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dandona P., 2005. A Comprehensive Perspective Based on Interactions Between Obesity,Diabetes, and Inflammation, Journal of American Heart Associaton,111: 1448-54. Davidson M.H., Stein E..A, Bays H.E. 2007. Efficacy and tolerability of adding prescription _-3 fatty acids 4 g/d to simvastatin 40 mg/d in hypertriglyceridemic patients: an 8-week, randomized, double-blind, placebo-controlled study. Clin Ther; 29:1354–67. Eko V . 2011 . Terapi Diabetes Mellitus,Cermin Dunia Kedokteran,Edisi 182: 13-20. Firdaus R.Z., Suhartono E., Qamariah N. 2004. Pemodelan Reaksi Glikosilasi dan Peran Infus Daun Tapak Dara sebagai penghambat kerusakan protein, Berkala ilmu Kedokteran, vol. 36 : 1-6. Gallagher C.M., 2000. Kolesterol reduction by glucomannan and chitosan is mediated by changes in kolesterol absorption and bile acid and fat excretion in rats. J Nutr,130:2753-2759. Garrow J.S., Ralp A., and James W.P.T. 2000. Human Nutrition and Dietetic, 10th Edition London,Churchil Livingstone: 37-59. Guyton A.C. 2006. Textbok of Medical Physiology, Elsevier Inc. 1600 John F. Kennedy Blvd., Suite 1800 Philadelphia, Pennsylvania 19103-2899. Haffner S.M., Lehto S.L., Ronnemaa T., Pyorala K., Laakso M. 1998. Mortality from coronary heart disease in subjects with type-2 daiobetes and in non-diabetic subjects with and without prior myocardial infarction, New England Journal of Medicine, 339:229-234. Hardiman D. 2005. Intervensi jangka pendek dengan bmetformin pada prediabetes non obese. Suatu perspective pencegahan primer perkembangan ke diabetes dan aterosklerosis (Penelitian eksperimental). Disertasi, Program Pasca sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Harris WS., Bulchandani D. 2006. Why do n-3 fatty acids lower serum triglycerides? Curr Opin Lipidol;17:387–93. Hans T., 2008. Segala sesuatu yang harus Anda ketahui tentang Diabetes Panduan lengkap mengenal dan mengatasi diabetes dengan cepat dan mudah, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Hiller T.A., Pedula K.I., 2001. Characteristic of an adult Population with Newly Diagnosed Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 24: 1522-1527. Hu B.F., Joan M.E., Graham C.M., Simin L., Caren S.G., and Walter W.C. 2001. Diet, Lifestyle, and The Risk of Type 2 Diabetes Mellitus in Women, New England Journal of Medicine, 345:790-797. commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Inagaki M., Harris W.S. 2005. Changes in Lipoprotein Composition in Hypertriglyceridemic Patients Taking cholesterol-Free Fish Oil Supplements. Atherosclerosis, 82:237-246. Inayah , 2011. Penambahan Serat Chitosan pada Suplementasi Minyak Ikan (Fish Oil ) Terhadap Kadar GulaDarah pada Karyawan Obesitas di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta , Tesis, Program Pasca Sarjana Ilmu Gizi UNS Surakarta Jacobson T.A., Schaefer E.J. 2007. Hypertriglyceridemia and cardiovaskular risk reduction. Clin. Ther. May, 29 (5) 763-77. Jacobson T.A. 2008. Role of n-3 fatty acids in the treatment of hypertrigliceridemia and cardiovaskular disease. Am J of Clin Nutr, 87:1981S-90S. Jump DB. Fatty acid regulation of gene transcription. Critical Reviews in Clinical Laboratory Sciences. 2004; 41: 41-78. Kenchaiah, 2002. Obeseity and The Risk of Heart Failure. New England Journal of Medicine, 347 (5) No. 5. Krauss MD., Ronald M., 2004. Lipids and Lipoproteins in Patients With Type 2 Diabetes, Diabetes Care, Vol 27, No 6 :1496-1504. Kumala, M. 1998. Efek Asam Lemak Tak Jenuh Omega 3 dalam upaya Pencegahan Aterosklerosis. Ebers Papyrus : Vol. 4, No. 2 : 93-104 Laidlaw M. Holub B.J. 2003. Effects of supplementation with fish oil-derived n-3 fatty acids and £-linolenic acid on circulating plasma lipids and fatty acid profiles in women. Am J of Clin Nutr, 77: 37-42. Maki, K.C., Dicklin M.R., Lawless A., Reeves M.S. 2009. Omega 3 Fatty Acids for the Treatmant of Elevated Triglycerides. Clinical Lipidologi 2009; 4(4) : 425-437. Marchioli R., Barzi F., Bomba E., Chieffo C., Di Gregorio D., Di Mascio R., 2002. Early protection against sudden death by n-3 polyunsaturated fatty acids after myocardial infarction : time-course analysis of the results of the Gruppo Italiano per lo Studio della Sopravvienza nell’Infarto Miocardico (GISSI)- Prevenzione, Circulation, 105: 1897-903. Masson S. 2013. Plasma n-3 Polyunsaturated Fatty Acids in Chronic Heart Failure in the GISSI-Heart Failure Trial Relation With Fish Intake, Circulating Biomarkers, and Mortality, Am Heart J. 2013;165(2):208-215. Mawi, M. 2004. Indeks Massa Tubuh sebagai Determinan Penyakit Jantung Koroner pada Orang Dewasa Berusia diatas 35 Tahun. Jurnal Kedokteran Trisakti Vol, 23 No. 3. Hal 87-92 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
57 digilib.uns.ac.id
Mehmet C.O., Michael F., Roizen. 2007. You Staying Young: The Owner's Manual for Extending Your Warranty, Scribner,New York. Meigs, T.B. 2002. Epidemiology of The Metabolik Syndrome. The American Journal of Managed Care ; Vol. 8 No. 11 : S283. Micallef M.A., Garg M.L. 2008. The Lipid lowering effects of phytosterols and (n-3) polyunsaturated fatty acids are synergistic and complementary in hyperlipidemic men and women. J Nutr, 138: 1086–1090. Murti , B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Nugroho A.E. 2006. Review Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi dan Mekanisme Aksi Diabetogenik, Biodervisitas. 7 (4): 378-382. Nurohman A. 2013. Pengaruh Pemberian Beras Aking Terhadap Kadar Glukosa Tikus Wistar Model Diabetes yang Diinduksi Aloksan, Tesis, Program Pasca Sarjana Ilmu Gizi UNS Surakarta Oh R.C., Lanier J.B. 2007 . Management of Hypertriglyceridemia Am. Fam. Physician 75, 1365-1371. Parks J.S., Rudel L.L. 2004. Effect of Fish Oil on Atherisclerosis and Lipoprotein Metabolism. Departement of Biochemistry and Comparative Medicine and Arterosclerosis Research Center Perkeni. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia 2011 Purnyami, Utomo Margo, Astuti Rahayu. 2011. Hubungan Antara Faktor Karakteristik, Profil Lipid Dan Hipertensi Dengan Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Tentara Semarang, Tesis, Universitas Muhammadiyah Semarang Fakultas Kesehatan Masyarakat. Rahmawansa S.S., 2009. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner . Cermin Dunia Kedokteran, 36(3), Mei-Juni. Reda A., 2007. HDL Cholesterol Metabolism, Education and Research Menofia University,Egypt. Reddy J.K., Rao M.S., 2006. Lipid metabolism and liver inflammation. II Fatty liver disease and fatty acid oxidation. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol. 290: G852-G58. Slawik M, Vidal-Puig AJ. 2006. Lipotoxicity, overnutrition and energi metabolism in aging. Ageing Research Review, 5: 144-64. Soegono S. 2004, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus terkini. Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2004:17-28. commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Soegondo, S., Soewondo, P., Soebekti, I, 2005, Penatalaksanaan Diabetes Mellitus terpadu. Panduan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi dokter dan educator.: Jakarta :Balai Penerbitan FKUI. Stratton M.I., Adler A.I., Neil A.W., Matthews D.R., Manley S.E., Cull C.A. 2000. Association of glycaemia with macrovaskular and microvaskular complications of type 2 diabetes (UKPDS 35): prospective observational study. BMJ;321:405-12. Sudoyo A.W., Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M., Setiati S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.4. Jakarta: Interna Pusblishing ; 1948-54. Sugondo S. 2006 , Obesitas , Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , Ed.4 . Jakarta : Interna Publishing, 1919-24. Sulistyoningrum, E. 2010. Tinjauan Molekuler dan Aspek Klinis Resistensi Insulin. Mandala of Health, 4(2), Mei 2010 : 131-138. Syarief F, 2011, Penambahan Serat Chitosan pada Suplementasi Omega 3 dalam Minyak Ikan ( Fish Oil ) Terhadap Kadar Trigliserida dan Kolesterol Total Darah pada Karyawan Obesitas, Tesis, Program Pasca Sarjana Ilmu Gizi UNS Surakarta. Tjandrawinata R.R. 2013. Terapi Masa Depan Melalui Penghambatan atau Downregulation kspresi Cholesteryl Ester Transfer Protein (CETP) dalam Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular , Medicinus , 26 (1); 5-10 Tjokroprawiro A., Sunaryo H., Sutjahjo A., Hendromartono, Tandra H. 1996. Efek Pravastatin dan Gemfibrozil pada DM regulasi jelek dengan hiperlipidemia tipe IIA atau IIB. Pusat Diabetisi dan Nutrisi RSUD Dr. Sutomo FK Unair. Jakarta : Gafiti Medika Pers. Toth P.P. 2003. Reverse cholesterol transport: high-density lipoprotein’s magnificent mile. Curr Atheroscler Rep ;5:386–393. Wannamethee S.G., Shaper A.G. 1999, Weight change and duration of overweight and obeseity in the incidence of type 2 diabetes, Diabetes Care. 1999 Aug;22(8):1266-1272. Wilcox, G. 2005. Insulin and Insulin Resistance. Clin Biochem Rev.26(2): 19-39. Wild S., Roglic G., Green A., Sicre R., King H. 2004. Global Prevalence of diabetes ; estimates for the year 2000 and Projection for 2030. Diabetes Care 27: 10471053. Zimmermann M. 2001. Burgerstein’s handbook of nutrition, micronutrients in the prevention and therapy of disease. Tubingen, Germany: Gulde Druck 30:27532759.
commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PENJELASAN TENTANG PENELITIAN
Dengan hormat, Dokumen ini menyediakan informasi yang perlu diketahui sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. 1. Judul Pernelitian : Pengaruh Suplementasi Omega 3 Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Obese di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suplementasi omega 3 dalam minyak ikan terhadap profil lipid plasma darah pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 obese . 3. Peneliti akan mencatat dan memeriksa subjek penelitian sebanyak 60 responden yang bersedia ikut secara sukarela dalam penelitian ini dengan menandatangani persetujuan tertulis. 4. Pada penelitian ini peneliti akan menanyakan tentang umur, jenis kelamin, alamat, nomor telepon, dan beberapa data lain yang diperlukan. Peneliti akan mengukur Berat badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh, dan Pemeriksaan laboratorium darah kadar Trigliserida, kolesterol LDL dan Kolesterol HDL. 5. Responden dalam penelitian ini akan mengkonsumsi suplemen omega 3 dalam minyak ikan dalam bentuk kapsul lunak yang diberikan peneliti selama 21 hari dengan dosis 2 g per hari dan diminum 2 x 2 kapsul per hari. 6. Keikutsertaan responden dalam penelitian ini tidak mempengaruhi keadaan umum. 7. Keuntungan penelitian ini pada responden adalah dapat mengetahui Profil lipid : kadar kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida. 8. Mengetahui manfaat omega 3 terhadap profil lipid pada penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 obese. 9. Kerugian penelitian ini pada responden adalah merasakan sakit pada saat pengambilan sampel darah. Berdasarkan penjelasan seperti tersebut diatas diharapkan responden sudah mengetahui dengan jelas dan paham tentang penelitian ini dan bersedia dengan sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai relawan dan mengisi Formulir Persetujuan Berpartisipasi. Surakarta, April 2014 Peneliti
commit to user
dr. Sugeng Purnomo
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 2
commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Nama
Klpk
Jns Kel.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Tn. BS Tn. DTA Ny. DM Ny. DS Ny. DNH Ny. JN Ny. LM Ny. PD Ny. RJ Ny. R Ny.S Ny. ST Ny. SB Ny. SM Ny. SH Ny. SW Tn. SR Ny. SW Ny. SY Ny. TS Ny. WS Ny. A Ny. C Ny. HN Tn. HD Tn. MY Ny. M Tn. SP Ny. SI Ny. SK Ny. SGN Tn. SG Ny. SM Ny. SL Tn. SD Ny. TI Ny. W Tn. SW Tn. MS Ny. PJ Ny. TP Ny. WG
ro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
L L P P P P L P P L P P P P P P L P P P P P P P L L P L P P L L P P L P P L L L L L
REKAPITULASI DATA DASAR LDL Tg aw Tg ak LDL ak aw (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) 243 88 140 212 151 137 228 116 142 122 101 91 105 85 98 101 126 121 447 544 171 108 99 155 134 188 137 138 54 92 135 114 119 230 245 303 135 173 115 150 159 155 118 98 145 117 159 188 175 176 278 229 110 143 90 105 103 97 280 419 88 111 145 207 160 170 111 198 132 122 89 133 167 150 120 127 143 126 168 121 71 122 160 163 69 106 124 172 143 151 198 181 100 98 66 110 119 104 100 142 162 104 57 72 193 116 94 80 78 104 101 220 208 193 86 95 130 122 149 162 144 118 94 113 143 161 249 170 137 173 116 112 114 95 125 155 173 159 79 101 120 125 184 91
commit to user
HDL aw (mg/dL) 37 25 51 45 37 42 57 40 54 32 42 53 37 30 60 39 52 81 40 49 49 49 53 55 34 44 44 53 31 50 47 27 42 51 30 40 38 44 35 58 58 55
HDL ak (mg/dL)
30 43 52 50 45 38 53 40 63 66 47 35 50 32 62 48 50 56 62 58 44 45 49 76 47 56 44 50 44
65
usia (th)
IMT (kg/m2)
64 58 63 42 60 65 49 59 62 50 55 61 68 77 52 50 60 53 63 47 51 42 54 53 62 59 56 62 59 64 55 72 50 45 6 56 53 62 57 62 62 41
27,4 26,7 25,1 25,3 28,8 25,4 26,2 28,1 25,3 28,4 28,37 26 25,8 25,1 25,2 25,4 26,7 27,5 27,8 25,3 25,6 25,2 31,3 29,5 25,1 28,8 26,1 26,1 32,4 27,3 25,3 28,7 29,4 29,5 25,1 29,3 27,6 25,1 25,2 25,2 25,6 25,7
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
REKAP PASIEN SUBJEK PENELITIAN DIKURANGI DROP OUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Tn. DTA Ny. DM Ny. DS Ny. DNH Ny. JN Ny. PD Ny. RJ Ny.S Ny. ST Ny. SB Ny. SM Ny. SH Ny. SWY Tn. SR Ny. SW Ny. SY Ny. TS Ny. A Ny. C Ny. HN Tn. HD Tn. MY Ny. M Tn. SP Ny. SK Ny. SGN Tn. SG Ny. SM Ny. SL Ny. W Ny. A Ny. SI Tn. SD Ny. TI Tn. MS
1 2 3 4 5 6 7
Tn. BS Ny. Lm Ny. R Tn. S Ny. P Ny. TP Ny. W
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
L P P P P P P P P P P P P L P P P P P P L L P L P L L P P P P P L P L
140 228 101 98 447 134 54 245 115 118 159 278 90 280 145 111 89 120 71 69 143 100 119 162 94 101 86 149 94 116 168 193 249 137 173
212 116 91 101 544 188 92 303 150 98 188 229 105 419 207 198 133 127 122 106 151 98 104 104 80 220 95 162 113 112 94 152 201 88 130
151 142 105 126 171 137 135 135 159 145 175 110 103 88 160 132 167 143 160 124 198 66 100 57 78 208 130 144 143 114 121 116 170 173 159
DATA DASAR DROP OUT 1 L 243 88 37 1 L 99 155 57 1 L 119 230 32 2 L 125 155 44 2 L 79 101 58 2 L 120 125 58 2 L 184 91 55
137 122 85 121 108 138 114 173 155 117 176 143 97 111 170 122 150 126 163 172 181 110 142 72 104 193 122 118 161 95 184 162 161 155 151
64 49 50 62 62 62 41
25 51 45 37 42 40 54 42 53 37 30 60 39 52 81 40 49 49 53 55 34 44 44 53 50 47 27 42 51 38 49 31 30 40 35
27,4 26,2 28,4 25,1 25,2 25,6 25,7
commit to user
30 43 52 50 45 38 53 40 63 66 47 35 50 32 62 48 50 56 62 58 44 45 49 76 47 56 44 50 44 65 43 36 25 40 44
58 63 42 60 65 59 62 55 61 68 77 52 50 60 53 63 47 51 54 53 62 59 56 62 64 55 72 50 45 53 42 59 62 56 57
26,7 25,1 25 28,8 25,4 28,1 25,3 28,37 26 25,8 25,1 25,2 25,4 26,7 27,5 27,8 25,3 25,6 31,3 29,5 25,1 28,8 26,1 26,1 27,3 25,3 28,7 29,4 29,5 27,6 25,2 32,4 25,1 29,3 25,2
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
REKAPITULASI DATA DASAR No
Nama
Klpk
Jns Kel.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Tn. DTA Ny. DM Ny. DS Ny. DNH Ny. PD Ny. RJ Ny.S Ny. ST Ny. SB Ny. SMH Ny. SH Ny. SW Tn. SR Ny. SY Ny. TS Ny. WS Ny. A Ny. C Ny. HN Tn. HD Tn. MY Ny. M Tn. SP Ny. SI Ny. SK Tn. SG Ny. SM Ny. SGN Ny. TI Tn. SD Ny. W Tn. MS
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
L P P P P P P P P P P P L P P P P P P L L P L P P L P L P L P L
Tg aw (mg/dL)
Tg ak (mg/dL)
140 228 101 98 134 54 245 115 118 159 278 90 280 111 89 120 168 71 69 143 100 119 162 193 94 86 149 101 137 249 116 173
212 116 91 101 188 92 303 150 98 188 229 105 419 198 133 127 94 122 106 151 98 104 104 152 80 95 162 220 88 201 112 130
LDL aw (mg/dL) 151 142 105 126 137 135 135 159 145 175 110 103 88 132 167 143 121 160 124 198 66 100 57 116 78 130 144 208 173 170 114 159
LDL ak (mg/dL) 137 122 85 121 138 114 173 155 117 176 143 97 111 122 150 126 184 163 172 181 110 142 72 162 104 122 118 193 155 161 95 151
HDL aw (mg/dL) 25 51 45 37 40 54 42 53 37 30 60 39 52 40 49 49 49 53 55 34 44 44 53 31 50 27 42 47 40 30 38 35
commit to user
HDL ak (mg/dL)
usia (th)
IMT (kg/m2)
E (kal)
L (g)
serat (g)
Kol (mg)
30 43 52 50 38 53 40 63 66 47 35 50 32 48 50 56 43 62 58 44 45 49 76 36 47 44 50 56 40 25 65 44
58 63 42 60 59 62 55 61 68 77 52 50 60 63 47 51 42 54 53 62 59 56 62 59 64 72 50 55 56 62 53 57
26,7 25,1 25 28,8 28,1 25,3 28,37 26 25,8 25,1 25,2 25,4 26,7 27,8 25,3 25,6 25,2 31,3 29,5 25,1 28,8 26,1 26,1 32,4 27,3 28,7 29,4 25,3 29,3 25,1 27,6 25,2
2043 1120 1445 1440 1441 1369 1412 1976 2033 1924 1709 1430 1512 1504 1628 1488 1503 1191 1351 961,3 1559 1651 2239 1581 1706 2031 1614 1202 1552 1706 1642 1957
87,6 48,11 49,78 46,96 44,28 49,91 52,86 78 75,2 85,7 65,2 54,4 46,7 45,6 68,7 51 56,5 36,95 63,5 25,7 61,06 65,3 69,6 66,2 81,5 102,7 81,63 54,61 56,6 65,5 65,6 87,3
16,5 9,58 14,26 20,28 12,86 28,56 9,5 11,7 15,2 14,7 11,7 10,4 9,9 12,9 10,3 11,3 9,7 11,31 10,76 5,41 11,4 16 18,5 14,2 11 16,9 9,45 9,85 11,3 11,8 12,6 19,3
37,5 25,46 177,66 393,88 216,35 301,71 139,08 439,2 231,6 228,4 110,7 64,9 108,9 206,3 414,9 424,1 67 123,81 313,36 19 186,36 390 159,8 160,6 33,7 253,6 299,36 26,33 223,7 290,2 72,7 194,3
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
HASIL ANALISA STATISTIK Karakteristik awal subjek penelitian setelah mengeluarkan subjek drop out dan outliers uji t-test independent Group Statistics Kelompok Trigliseridaawal
LDLawal HDLawal IMT Usia
N
Std. Deviation
Mean
Std. Error Mean
1
16 147.5000
70.73047
17.68262
2
16 133.1250
48.55358
12.13839
1
16 134.5625
23.82987
5.95747
2
16 132.3750
44.42353
11.10588
1
16
43.9375
9.36994
2.34249
2
16
42.0000
8.86942
2.21736
1
16
26.2669
1.31015
.32754
2
16
27.6500
2.35202
.58801
1
16
57.8750
8.19654
2.04914
2
16
57.2500
6.71813
1.67953
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Trigliserid Equal a variances awal assumed
2.185
Sig. .150
Equal variances not assumed LDLawal
Equal variances assumed
5.991
.020
Equal variances not assumed HDLawal
Equal variances assumed
.034
.854
Equal variances not assumed IMT
Equal variances assumed
6.960
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.679
.416
Lower
Upper
.508
14.37500
21.44797
-29.42761
58.17761
.670 26.568
.508
14.37500
21.44797
-29.66611
58.41611
.174
30
.863
2.18750
12.60286
-23.55097
27.92597
.174 22.972
.864
2.18750
12.60286
-23.88523
28.26023
.601
30
.553
1.93750
3.22551
-4.64987
8.52487
.601 29.910
.553
1.93750
3.22551
-4.65070
8.52570
30
.049
-1.38312
.67308
-2.75773
-.00852
-2.055 23.491
.051
-1.38312
.67308
-2.77388
.00763
30
.815
.62500
2.64949
-4.78598
6.03598
.236 28.887
.815
.62500
2.64949
-4.79474
6.04474
.236
df
Mean Std. Error Difference Difference
30
.670
.013 -2.055
Equal variances not assumed Usia
t
Sig. (2tailed)
commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Karakteristik awal usia subjek penelitian
Karakteristik awal IMT subjek penelitian
commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Karakteristik awal subjek penelitian kadar trigleserida awal
Karakteristik awal subjek penelitian kadar HDL awal
commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Karakteristik awal subjek penelitian kadar LDL awal
commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Karakteristik awal subjek penelitian setelah mengeluarkan subjek drop out dan outliers Uji Kolmogorov-smirnov
Frequencies Kelompok Trigliserida
LDL
HDL
IMT
Usia
N
1
21
2
21
Total
42
1
21
2
21
Total
42
1
21
2
21
Total
42
1
21
2
21
Total
42
1
21
2
21
Total
42
a
Test Statistics Trigliserida Most Extreme Differences
Absolute
LDL
HDL
IMT
Usia
.238
.286
.143
.333
.190
.048
.048
.143
.333
.095
-.238
-.286
-.095
-.095
-.190
Kolmogorov-Smirnov Z
.772
.926
.463
1.080
.617
Asymp. Sig. (2-tailed)
.591
.358
.983
.194
.841
Positive Negative
a. Grouping Variable: Kelompok
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rata-rata asupan zat gizi per hari berdasarkan food recall uji t-test independent Group Statistics Kelomp ok Energi Lemak Serat Kolesterol
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
1592.0131
270.10983
67.52746
2
16
1590.3994
322.15609
80.53902
1
16
59.3750
15.02475
3.75619
2
16
65.0156
18.42193
4.60548
1
16
13.7275
4.91337
1.22834
2
16
12.4675
3.66060
.91515
1
16
220.0400
139.72517
34.93129
2
16
175.8637
113.94056
28.48514
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Energi
Equal variances assumed
.014
Sig. .907
Equal variances not assumed Lemak
Equal variances assumed
.018
.894
Equal variances not assumed Serat
Equal variances assumed
.295
.591
Equal variances not assumed Kolesterol Equal variances assumed Equal variances not assumed
.560
.460
t .015
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
df
Lower
Upper
30
.988
1.61375
105.10229 -213.03377
216.26127
.015 29.114
.988
1.61375
105.10229 -213.30789
216.53539
30
.350
-5.64062
5.94301
-17.77788
6.49663
-.949 28.834
.350
-5.64062
5.94301
-17.79849
6.51724
30
.417
1.26000
1.53177
-1.86829
4.38829
.823 27.730
.418
1.26000
1.53177
-1.87907
4.39907
.980
30
.335
44.17625
45.07325
-47.87562
136.22812
.980 28.833
.335
44.17625
45.07325
-48.03216
136.38466
-.949
.823
commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
UJI T TEST BERPASANGAN KELOMPOK KONTROL Paired Samples Statistics Mean Pair 1 Pair 2 Pair 3
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Tgaw
147.5000
16
70.73047
17.68262
Tgak
171.8750
16
89.19632
22.29908
LDLaw
134.5625
16
23.82987
5.95747
LDLak
130.4375
16
25.02524
6.25631
HDLaw
43.9375
16
9.36994
2.34249
HDLak
47.0625
16
10.29866
2.57467
Paired Samples Correlations N
Correlation
Sig.
Pair 1
Tgaw & Tgak
16
.763
.001
Pair 2
LDLaw & LDLak
16
.679
.004
Pair 3
HDLaw & HDLak
16
.089
.743
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1 Tgaw - Tgak
Std. Deviation
Std. Error Mean
Lower
14.43690 -55.14651
Upper
t
Sig. (2tailed)
df
-24.37500
57.74758
6.39651
-1.688
15
.112
Pair 2 LDLaw - LDLak
4.12500
19.60910
4.90227
-6.32395
14.57395
.841
15
.413
Pair 3 HDLaw - HDLak
-3.12500
13.29097
3.32274 -10.20726
3.95726
-.940
15
.362
commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
UJI T TEST BERPASANGAN KELOMPOK INTERVENSI Paired Samples Statistics Mean Pair 1
Pair 2
Pair 3
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Tgawi
133.1250
16
48.55358
12.13839
Tgaki
126.1875
16
40.81049
10.20262
LDLawi
132.3750
16
44.42353
11.10588
LDLaki
142.8125
16
35.38402
8.84601
HDLawi
42.0000
16
8.86942
2.21736
HDLaki
49.0000
16
12.22566
3.05641
Paired Samples Correlations N
Correlation
Sig.
Pair 1
Tgawi & Tgaki
16
.423
.102
Pair 2
LDLawi & LDLaki
16
.743
.001
Pair 3
HDLawi & HDLaki
16
.652
.006
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1 Tgawi - Tgaki
Std. Deviation
Std. Error Mean
Lower
Upper
t
Sig. (2tailed)
df
6.93750
48.43617
12.10904 -18.87231
32.74731
.573
15
.575
Pair 2 LDLawi - LDLaki
-10.43750
29.82162
7.45541 -26.32832
5.45332
-1.400
15
.182
Pair 3 HDLawi - HDLaki
-7.00000
9.30949
2.32737 -11.96068
-2.03932
-3.008
15
.009
commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selisih rata-rata perubahan profil lipid kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol uji t-test independent Group Statistics Kelompo k Trigliserida
LDL HDL
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
24.3750
57.74758
14.43690
2
16
-6.9375
48.43617
12.10904
1
16
-4.1250
19.60910
4.90227
2
16
10.4375
29.82162
7.45541
1
16
3.1250
13.29097
3.32274
2
16
7.0000
9.30949
2.32737
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Trigliserid Equal variances a assumed
.259
Sig. .614
Equal variances not assumed LDL
Equal variances assumed
7.269
.011
Equal variances not assumed HDL
Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.218
.278
t 1.662
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
df
Lower
Upper
30
.107
31.31250
18.84285
-7.16973 69.7947 3
1.662 29.118
.107
31.31250
18.84285
-7.21867 69.8436 7
-1.632
30
.113 -14.56250
8.92274 -32.78517 3.66017
-1.632 25.928
.115 -14.56250
8.92274 -32.90594 3.78094
30
.347
-3.87500
4.05676 -12.16001 4.41001
-.955 26.863
.348
-3.87500
4.05676 -12.20077 4.45077
-.955
commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
Kegiatan senam
Pengisian Formulir
Pengambilan sampel sebelum perlakuan
Sosialisai penelitian
Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Pengambilan sampel sesudah
commit to user perlakuan