158
PENGARUH STRES DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KEPALA SMP NEGERI SE-KOTA ADMINISTRASI – JAKARTA TIMUR TATI MUNAWAROH Email:
[email protected]
Abstrak The objective this research is to verifly that: Stress effects on comitment organization, stress effects on decision making, decision making effects on commitment organization. Penelitian dilakukan terhadap kepala sekolah SMP Negeri se Kota Administrasi Jakarta Timut, dengan jumlah samplel 83 kepala sekolah dengan metode simple random sampling. Bersasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa 1) meningkatnya stres akan mengakibatkan penurunan pengambilan keputusan, 2)meningkatnya pengambilan keputusan akan mengakibatkan peningkatan komitmen organisasi, 3) meningkatnya stres akan mengakibatkan penurunan pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa sebuah organisasi yaitu dalam hal ini disekolah maka seorang kepala sekolah dapat memperkecil tingkat stres dalam menjalankan tugas yang berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.Sehingga kepala sekolah dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi secara optimal sebagai wujud komitmen terhadap organisasi. Selain itu, peningkatan stres yang dialami kepala sekolah maka akan menurunkan pengambilan keputusan. Untuk itu, dalam pengambilan keputusan yang baik maka harus dihindari tingkat stres yang tinggi, kerena akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang baik untuk organisasi. Key words: Stress, Decision making, and Commitment organization. Abstrak This study aims to determine and identifies Pruduct Positioning and Advertising Influence on the brand image of Honda motorcycles in the country jakarta polytechnic students. Techniques penangambilan sample in this study using Random Sampling Sample with a sample of 95 people. Data collection techniques used were observation and questionnaire. Validity test results of each item is a valid statement and questionnaire reliability test results obtained by using the Cronbach alpha formula. Data analysis technique used is multiple linear regression. From the results of the research can be disimpulakan conclusion that there is a positive and significant effect between Pruduct Positioning and Advertising on the brand image of Honda motorcycles.
1. PENDAHULUAN DepartemenPendidikanNasionalmemperkirak an 70 persendari 250 ribukepalasekolah di Indonesia tidakkompeten.Berdasarkan ketentuan Departemen, setiap kepala sekolah harus memiliki lima aspek kompetensi, yaitu kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Namun, hampir semua kepala sekolah lemah di bidang kompetensi manajerial dan supervisi. Menurut Direktur
Tenaga Kependidikan Surya Dharma kepada wartawan di Jakarta menyatakan bahwa kedua kompetensi itumerupakan kekuatan kepala sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik. Direktorat Peningkatan Mutu Pendidikdan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Menyimpulkan setelah melakukan uji kompetensi, Direktorat Peningkatan Mutu melakukan Ujikompetensi
Tati Munawaroh, PENGARUH STRES DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN….
159
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentangKompetensi KepalaSekolah. Lebihdari 400 kepalasekolahdari lima provinsi mengikuti tes tersebut Dipastikan bahwa uji kompetensi dilakukank embali pekan laluterhadap 50 kepala Sekolah Pada sebuah yayasan pendidikan hasilnya sama yaitu hampir semua kepalas ekolah lemah di bidang kompetensi manajeriald ansupervisi.1 Setiap institusi, baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi perubahanperubahan kondisi yang dipengaruhi olehf aktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi.Dalam menghadapi perkembangan danperubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan dilakukan agar rodainstitusi beserta administrasi dapat berjalan terusdan lancar. Kepala sekolah yang sudah berhasil dengan membagi pengambilan keputusan secara sadar berjuang atau berusaha membangun efektifitas keterampilan pengambilan keputusan dan strukturnya. Dalam suatu sistem sekolah, hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tidak hanya memiliki suatu dasar etika tetapi memberikan keuntungan praktis. Orang yang dipengaruhi oleh suatu keputusan mengetahui apa yang terbaik tentang kebutuhan dan untuk apa adanya perluasan kebijakan efektif dalam mencapai kebutuhan tersebut. 2 Berdasarkan hal di atas dapat diketahui bahwa pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang kepala sekolah.Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengin dentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaianmasalah, evaluasidaripadaalternatif-alternatiftersebut, danpemilihan alternatif keputusan yang terbaik.Kemampuan seorang kepala sekolahd alammembuat keputusan Dapat ditingkatkan apabila kepala sekolah mengetahui dan menguasai teori dan teknik
pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja sekolah. Selainitu, kepalasekolah berperan sebagai, ”educador, manager, administrator, supervisor, leader, entrepreaneur, motivator, climator, and organizer, (EMASLEMCO)”.3Tetapidilapangan, masih ada beberapa hal yang tidak sesuaidengan kompetensi yang diharapkan, khususnya kemampuan kelapa sekolahsebagai manager, leader, dan decision maker. Faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi kepala sekolah diantaranya stress danpengambilan keputusan.Pertama, stres merupakanf aktor penting dalam suatu organisasi, stres yang dialami kepala sekolah sebagai seorang pemimpin juga berkontribusi dalam pencapaiant ujuan organisasi.Stres yang berdampakpositifterhadapdirikepalasekolahak anmeningkatkankomitmenkepalasekolah. Kedua, pengambilan keputusan merupakan ukuran efektivitas manajer.Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku dan komunikasi individu maupun kelompok dalam suatu organisasi. Dari uraian latarbelakang masalah di atas, Perlupem buktian secara ilmiah melalui penelitian mengenai “Pengaruh stres dan pengambilan keputusan terhadap komitmen organisasi kepala sekolah SMP Negeri seKota Madya Jakarta Timur”. 2. METODOLOGI PENELITIAN Sesuai permasalahan yang diteliti dan tujuan penelitian yang ditetapkan sebelumnya maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik korelasi dan teknik Analisis Jalur (Path Anlysis).teoritis dan pengetahuan tertentu. Variabel-variabel yang diangkat dalam penelitian ini adalah stres sebagai variabel bebas (X1), pengambilan keputusan sebagai
Epigram, Vol. 10 No. 2 Oktober 2013:158-163
160
variabel penengah (X2), dan komitmen organisasi sebagai variabel terikat (X3). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar model teoritis hubungan kausal antara variabel bebas, penengah, dan terikat dibawah ini : Gambar 1. Model teoritis hubungan kausal antara variabel bebas,danterikat.
X1
Keterangan : X1 = X2 = X2 Keputusan X3 =
Stres Pengambilan
X3 Komitmen Organisasi
Model kausal di atas dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. X1 X3 Artinya bahwa variabel X1 berpengaruh terhadap variabel X3. Dengan kata lain, bahwa stress berpengaruh terhadap komitmen organisasi 2. X1 X2 Artinya bahwa variabel X1 berpengaruh terhadap variabel X2. Dengan kata lain, bahwa stres berpengaruh terhadap pengambilan keputusan 3. X2 X3 Artinya bahwa variabel X2 berpengaruh terhadap variabel X3 dengan kata lain, bahwa pengambilan keputusan berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Populasi dan Sampel Populasi. Populasi terjangkau yang menjadi kerangka sampling adalah kepala sekolah se-Kotamadya Jakarta Timur. Jumlah SMP Negeri se Kodya Jakarta Timur ada 105 sekolah, yang tersebar di 10 kecamatan dan 62 kelurahan.4 Sampel. Sampel adalah bagian dari populasi, sehingga sampel representative benar-benar mencerminkan dari popolasinya. Sampel diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Jika subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil
semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Memperhatikan pernyataan tersebut, karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, menggunakan rumus dari Taro Yamane Slovin.5 N n = --------------N.d2 + 1 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2= presisi yang ditetapkan Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: N n = -------------N.d2 + 1 105 = --------------------(105).0.052 + 1 105 = -------------1,26 = 83,33 = 83 reponden Responden yang menjadi subjek penelitian untuk mengukur variabel X1, X2 dan X3. Pemilihan sampel untuk responden dilakukan dengan teknik simple random sampling, dimana kepala sekolah sebagai unit analisis. Populasi dan sampel penelitian berdasarkan jumlah dan lokasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tati Munawaroh, PENGARUH STRES DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN….
161
Tabel 1: Daftar Sampel Penelitian Kepala Sekolah SMP Negerise Kota Administrasi Jakarta Timur No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecamatan Jumlah SMP Hitungan Sampel Pasar Rebo 10 (10/105) x 83 Ciracas 12 (12/105) x 83 Cipayung 13 (13/105) x 83 Makasar 8 (8/105) x 83 Kramat Jati 11 (11/105) x 83 Jatinegara 9 (9/105) x 83 Duret Sawit 18 (18/105) x 83 Cakung 15 (15/105) x 83 Pulo Gadung 6 (6/105) x 83 Matraman 3 (3/105) x 83 Jumlah 105
3. Analisis Data Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan nalisis data. Tahap analisis pendahuluan, melakukan analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu dengan mendiskripsikan data masing-masing variabel secara tunggal. Sedangkan statistik inferisal digunakan untuk menguji hipotesis. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas, regresi, dan linieritas. Statistik deksriptif yang digunakan adalah ukuran penyebaran atau variabilitas dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor. Selain hal tersebut diatas digunakan juga tabel frekuensi dan grafik histogram. Statistik inferensial menggunakan analisis jalur(path analysis) yang sebelumnya dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu uji normalitas galat taksiran untuk masing-masing variabel. Uji Linierit as, dan uji regresi. Analisis data dilakukan pada taraf signifikasi 0,05. Hipotesis Statistika
Sampel 7.90 9.49 10.28 6.32 8.70 7.11 14.23 11.86 4.74 2.37
8 10 10 6 9 7 14 12 5 2 83
Berdasarkan kerangka berpikir, dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hipotesis 1: Stres berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi H0 : p31≤ 0 H1 : p31> 0 Hipotesis 2: Stres berpengaruh langsung komitmen organisasi H0 : p32 ≤ 0H1 : p32> 0
terhadap
Hipotesis 3: Pengambilan keputusan berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi H0 : p12 ≤ 0 H0 : p12> 0 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dan perhitungan statistik yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu, temuan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Stres berpengaruh langsung negatif terhadap komitmen organisasi sebesar
Epigram, Vol. 10 No. 2 Oktober 2013:158-163
162
2.
3.
37,9% dengan nilai koefisien thitung sebesar -3,905. Pengambilan keputusan berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi sebesar 41,7% dengan nilai koefisien thitung sebesar 4,297. Stres berpengaruh langsung negatif terhadap pengambilan keputusan sebesar 57,9% dengan nilai koefisien thitung sebesar -5,970.
2.
3.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Stres berpengaruh secara langsung negatif terhadap komitmen organisasi. 2. Pengambilan keputusan berpengaruh secara langsung positif terhadap komitmen organisasi. 3. Stres berpengaruh secara langsung negatif terhadap pengambilan keputusan Bersasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa 1) meningkatnya stres akan mengakibatkan penurunan pengambilan keputusan, 2)meningkatnya pengambilan keputusan akan mengakibatkan peningkatan komitmen organisasi, 3) meningkatnya stres akan mengakibatkan penurunan pengambilan keputusan. Saran Berdasarkan temuan dan kesimpulan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam upaya peningkatan komitmen organisasi, khususnya kepala SMP Negeri se Kota Administrasi Jakarta Timur maka saransaran yang diberikan dalam tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya, perlu konsep dan implementasi yang jelas oleh kepala sekolah dalam membuat pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah di sekolah. Sehingga pengambilan
4.
5.
6.
keputusan yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan komitmen organisasi. Dalam kondisi tingkat stres yang tinggi, sebaiknya kepala sekolah menghindari pengambilan keputusan yang strategis . Hal ini perlu dilakukan kepala sekolah, agar pengambilan keputusan mempunyai implikasi positif terhadap komitmen organisasi. Perlu dikembangkan system demokrasi di sekolah oleh kepala sekolah dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang dibuat oleh kepala sekolah dapat diterima oleh semua pihak yang merasakan implikasi dari pengambilan keputusan. Diharapkan kepala sekolah dapat meningkatkan komitmen organisasi, sebagai wujud memahami dan rasa tanggungjawab menjalankan tugas dan fungsi sebagai kepala sekolah. Ketepatan pengambilan keputusan mempunyai implikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan, mutu proses dan mutu hasil pendididkan. Pengambilan keptusan yang melibatkan pihak terkait di sekolah dapat menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama dan loyalitas dalam melaksanakan tugas dan aturan-aturan yang telah disepakati.
DAFTAR PUSTAKA Allen Elkin, Stress Management for dummies, 2001 (http://jjbradshaw.com/stressreduction -AudioTapes.htm) Certo, “Supervision”, (NY:McGrawHill),2010. Carlene Cassidy, Supervision”, (Canada:Nelson Education), 2010 Dale Yoder dan auld D.Staudohar, Personnel Management and Industrial Relations (New Jersey : Prentice hall .inc 1982) David R.Hampton, Charles E. Summer dan Ross A. Webber, Organizational Behavior dan The
Tati Munawaroh, PENGARUH STRES DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN….
163
Practice of Management(England : Scoott Fores and Company, 1978) Doc Childre. Mengatasi Stress dalam Satu menit ( Jakarta: Presentasi Pustaka 2001) Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 13 Tahun 2007, Tentang Standard Kompetensi Kepala Sekolah, (Jakarta 2007) Debra L Nelson & James Campbell Quick. Organizational Behavior (South-Western: Thomson, 2006) Fred Luthans, Organizational Behavior (New York: McGraw-Hill, Inc., 2001) George, Jennifer M. & Gareth R. Jones.Organizational Behavior (New Jersey: Prentice-Hall, 2002) Haflon, Marks S. Integrity: A Philosophical Inquiry. (Philadelphia: Temple University Press, 1989) Hans selye,Stres Management For Dummies,2000 (http://www.amazon.com) Hans Selye, Selye’s Guide to S Practice of Management (England : Scot foresman and company , 1987) Husaini Usman,”Manajemen”, (Jakarta: Bumi Aksara), 2010. John C. Maxwell, Qualities of a leader (Mumbai:Magna Publishing Co Ltd., 2000) John W. Slocum& Don Hellriegel.Fundamental of Organizational Behavior (South- Western: Thomson,2007) Jennifer M.George dan Gareth R.Jones, Understanding and Managing Organitional Behavior (USA: Addison-Wesley Publishing Company Inc. 1996) John M.Ivancevic dan Michael T.Matteson,Organizational Behavior and Management (London: Times Mirror Higher Education. Inc. 1996)
Kelley, Robert E. “Combining Followership and Leadership into Partnership” dalam Ralp H. Killmann Ines Kilmann and Associates (eds.). Making Organizations Competitive. (San Fransisco:Jossey-Bass Publishers, 1991) Keith Davis, Human at work: Organizational Behavior (USA: McGraw-Hill,1982) Masri S danSofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, 1995 Marilyn Davidson dan cary Cooper, Stress and the woman Manager (London :Oxford , 1998) Paul Hersey & Kenneth H. Blanchard. Organization Human Behavior (New Jersey: Prentice Hall, 2001) Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior (Boston: Richard D. IRWIN, Inc., 2004) Robert K. Cooper & Ayman Sawaf, Executive EQ, terjemahan Alex Tri Kantjono Widodo (Jakarta: Gramedia, 2000 R.Wayne Pace dan Don F.Faules, Komunikasi Organisasi, terjemahan Deddy Mulyana (Bandung:Dosdakarya,1998). Rue dan Byars, “Supervision”, (NY:McGrawHill),2010 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta, 2006 Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge, Organizational Behavior (New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2007) Stephen P. Robbins. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikasi, terjemahan. Jusuf Udaya (Jakarta:Arcan,1994) Stephen P.Robbins, Organizational Behavior (New Jersey: Prentice Hall.inc.2001) Stephen Robbins and Timothy, “Organizational Behavior”, (New Jersey: Pearson education),2011
Epigram, Vol. 10 No. 2 Oktober 2013:158-163