PENGARUH REBUSAN BIJI KETUMBAR SEBAGAI PENURUN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR MOJOKERTO SITI ROMLAH 1211010080 Subject : Rebusan Biji Ketumbar, Penurun Hipertensi Ibu Hamil DESCRIPTION Hipertensi pada kehamilan adalah tekanan darah > 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu yang sebelumnya tidak mengalami hipertensi. Jika mengalami hipertensi, berpotensi buruk untuk janin dan ibu diantaranya abruptio placentae, kehamilan preterm, juga pre eklamsia bahkan menjadi eklamsia. Ibu hamil tidak dianjurkan berlebihan mengonsumsi obat penurun hipertensi, maka tindakan non farmakologis adalah dengan pemberian rebusan biji ketumbar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memberikan dua kali treatmen dalam seminggu selama satu bulan dan diobservasi. Populasi sebanyak 65 responden yaitu ibu hamil dengan semua usia kehamilan. Teknik pengambilan data menggunakan non probability sampling secara purposive sampling yaitu sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan alat tes tekanan darah. Variabel yang diteliti rebusan biji ketumbar dan tekanan darah. Kemudian di uji dengan uji statistika Friedman Untuk mendapatkan hasil yang bermakna peneliti melakukan uji statistika Friedman dan dari hasil uji statistika ditemukan hasil p = 0,00 < α = 0,05 sehingga kesimpulanya Ho ditolak dan H 1 diterima berarti ada pengaruh rebusan biji ketumbar sebagai penurun hipertensi pada ibu hamil. Senyawa dalam ketumbar yang mempunyai khasiat adalah kalsium. kalsium mempertahankan kelancaran aliran darah. Oleh karena itu petugas kesehatan dapat mengaplikasikan terapi rebusan biji ketumbar pada pasien hipertensi pada ibu hamil dan perlu adanya penelitian pengembangan mengenai rebusan biji ketumbar. ABSTRACT Hypertension in pregnancy is blood pressure more than 140 per90 mmHg after 20 weeks gestation who previously didn’t have hypertension, if a pregnant mothers having hypertension, it can be potentially dangerous for the fetus and mother such as abruption placenta, preterm’s pregnancy, pre ecalmsia and eclamsia. Pregnant mothers are advised not to consume excessive hypertension lowering drugs, the non-pharmacological therapy is the provision of decoction of coriander seeds. This research was experimented with treatments that given twice a week for one month and observed. The population of this study was 65 respondents of pregnant mothers with all gestational age. Data collected using non-probability sampling type of purposive sampling as many as 30 respondents. The instrument used was the observation sheet and blood pressure test list. The variables of study
were the decoction of coriander seeds and blood pressure. Later would be tested with Friedman statistical test. The results of statistical test found Pvalue was 0.00 less than alpha was 0.05 so that the conclusions were Ho was rejected and H1 was accepted which meant there was an effect of decoction of corianders seeds as lowering hypertension in pregnant mothers. The compound of coriander that has efficacy is calsium, calsium maintains the blood flow. Therefore, the health workers can apply decoction of coriander seeds therapy to their patients with hypertension in pregnant mothers and it is necessary to do research and develop the therapy of decoction of coriander seeds. Keywords: decoction of coriander seeds, coriander Contributor Date Type Material URL Right Summary
: 1. Sri Wardini Puji Lestari, M. Kes 2. Nurun Ayati, M.Kes : 09 Juni 2015 : Laporan Penelitian : : Open Dokument :
LATAR BELAKANG Hipertensi pada kehamilan adalah Tekanan darah sistolik > 140 mm Hg dan diastolik > 90 mmHg pada 2 kali pemeriksaan yang berjarak kurang lebih 6 jam setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Kejadiaan hipertensi dalam kehamilan lebih sering dijumpai menjadi salah satu penyebab kejadian pre eklamsia atau eklamsia. (Bobak, 2005). Di negara berkembang insidensinya sekitar 3-10% dan eklamsia 0,3-0,7% kehamilan. Insiden pre eklampsia 7-10% dari kehamilan dan merupakan penyebab kematian ibu nomor dua di Indonesia dibuktikan pada MDGs tahun 2004 menyebut penyebab AKI perdarahan (28 %), eklamsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan (13 %), partus lama (9 %), komplikasi aborsi dan infeksi (11 %). Hipertensi dalam kehamilan dan pre eklamsi meningkatkan resiko komplikasi pada kehamilan seperti berat badan bayi rendah dan kelahiran prematur. (Dachlan, 2008). Bahakan, menyebabkan penyulit bagi ibu seperti gangguan sistem saraf pusat, gangguan fungsi ginjal dan hipertensi yang tidak terkaendalikan. Bagi janin Intrauterine fetal growth restriction, solusio plasenta, prematuritas, sindroma distress napas, kematian janin intrauterin (Sarwono, 2009). hipertensi juga menyebabkan terjadinya payah jantung, gangguan pada ginjal dan kebutaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa hipertensi dapat mengecilkan volume otak, sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan fungsi kogitif dan intelektual. Yang paling parah adalah efek jangka panjangnya yang berupa kematian mendadak (Sustrani, 2005) Angka kematian ibu di Indonesia akibat hipertensi dalam kehamilan masih tinggi, maka perlu diperhatikan menurunkan tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan cara farmakologis dan non farmakologis atau tanpa obat. Maka pengobatan yang aman untuk ibu hanil degan hipertensi derajat 1, tekanan darah
140-159/90-99 mmHg: melalui pola hidup sehat ditambah satu jenis obat hipertensi yaitu metyldopa, atenolol, dan labetolol. Hipertensi derajat 2, teakanan darah 160/100 mmHg atau lebih: pola hidup sehat ditambah dua jenis atau lebih obat hipertensi yaitu clodinin, prazosin, dan nefidipin (Junaidi, 2010). Namun wanita hamil memiliki potensi mengalami kejadian yang lebih buruk lagi jika terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan sehingga dalam menurunkan hipertensi dapat dengan cara non farmakologis atau tanpa obat. Bahan alami untuk mengobati hipertensi sesungguhnya murah dan mudah diperoleh yaitu ketumbar, bawang putih, seledri, mentimun, blimbing, gandum dan sayuran hijau (Astawan, 2011). Ketumbar mengandung berbagai macam mineral dan vitamin. Mineral utama yang terkandung pada ketumbar adalah kalsium, phospor, magnesium dan besi. Kalsium selain berperan sebagi mineral tulang, juga berperan menjaga tekanan darah agar tetap normal (Fauci et al., 2008; Astawan, 2011). Komponen tersebut menyebabkan ketumbar memiliki reputasi sebagi bumbu atau rempah biji tanaman bernilai medis (Chithra dan Leelamma, 2002; Hadipoentyani dan Wahyuni; 2007; Astawan, 2011). Proses pembuatan rebusan obat dari ketumbar mudah dilakukan sehingga dapat dengan mudah diterapkan dan dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan herbal masyarakat (Wangensteen et al., 2007). Beberapa peneliti juga mengungkapkan bahwa defisiensi kalsium pada perempuan hamil meningkatakan risiko terjadinya preeklamsia atau eklamsia. Kalsium penting untuk menjaga kesehatan secara umum, juga bermanfaat menurunkan tekanan darah (Sustrani, 2005). Kalsium merupakam mineral yang sangat diperlukan untuk mendapatkan tekanan darah yang normal, karena menyeimbangkan antara sodium dan kalium atau potasium. Dosis suplemen kalsium 2 x 500 miligram (kalsium karbonat) sehari, selama delapan minggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 13,5 mmHg dan diastolik sekitar 5,0 mmHg (Junaidi, 2010). Meskipun sari biji ketumbar ini tergolong herbal, namun cara mengkonsumsinya tidak boleh dalam jangka panjang, dengan minimal dua samapi tiga kali dalam seminggu selama satu sampai dua bulan, kemudian tetap cek up secara berkala ke bidan atau dokter. sebelum mengonsumsi dengan teratur rebusan bijimketumbar, sebaiknya mengenali tensi darah. kemudian setelah melakukan selama dua minggu sampai satu bulam mengecek tensi darah dan menghentikannya bila tekanan darah telah kembali normal (Saifuddin, 2010). Menurut Wibowo 2013, manfaat ketumbar sebagai obat hipertensi merupakan manfaat tidak langsung. Dimana ketumbar bemanfaat sebagai pelancar pembuangan air seni yang dampaknya menyebabkan tekanan darah menurun, serta menstabilkan tekanan darah. METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini merupakan penelitian experimental, rancang bangun yang digunakan adalah one-shot case study, peneliti hanya mengadakan treatmen delapan kali dilakukan dua kali dalam seminggu selama satu bulan yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh diadakan post tes dan test pengukuran tensi, dari hasil post. Populasi obyek penelitian ini semua ibu hamil di desa Jabon yang memiliki tekanan darah lebih dari 140 mmHg sebanyak 65 orang. Sedangkan
besar sampelnya adalah 30 responden dengan kriteria inklusi yaitu ibu hamil dalam kondisi sehat atau menderita hipertensi dan Ibu hamil menyetujui untuk diteliti, kriteria eksklusi yaitu ibu hamil dalam kondisi sakit dan bu hamil yang mengalami komplikasi dan mengkonsumsi obat. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling secara purposive sampling. Dari 30 responden dibagi menjadi dua kelompok responden, satu kelompok diberikan rebusan biji ketumbar untuk diminum dan satu kelompok tidak diberikan rebusan biji ketumbar. Bahan yang digunakan adalah biji ketumbar dengan kualitas bagus dan asli. Alat utama yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi tekanan darah. Untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan status hipertensi rebusan biji ketumbar diberika sebanyak dua kali dalam seminggu selama satu bulan dan pada setiap akhir minggunya dilakukan pengecekan tekanan darah dan dilakukan pencatatan. Pelaksanaan program mulai tahap persiapan sampai selesai penelitian berupa pemberian rebusan biji ketumbar pada ibu hamil dilakukan pada 11 Februari s/d 22 mei 2015 di Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan data primer yaitu data yang didapatkan dari hasil observasi dan eksperimen. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan cara diantaranya editing yaitu melakukan pemeriksaan ulang data yang sudah terkumpul, coding yaitu diberikan terapi Rebusan biji ketumbar 15 orang dan tidak diberikan terapi Rebusan biji ketumbar 15 orang. Tekanan darah : tetap/turun = 1, naik = 2 Keluhan tanda hipertensi : berkurang = 1, bertambah dan cara Penafsiran yaitu untuk pembacaan presentase hasil penelitian, digunakan pembacaan <56%: sebagian kecil ; 56-78: rata-rata ; 79100: sebagian besar. Etika dalam penelitian menggunakan Informed consent yaitu eneliti membagikan lembar persetujuan penelitian kepada responden jika responden bersedia, maka responden menandatangani lembar persetujuan tersebut dan memberikan perlakuan dengan memberikan Rebusan biji ketumbar diamati secara terus – menerus selam 1 bulan dengan menggunakan lembar observasi. Anonimity untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada embar pengumpulan data. Confidentiality yaitu Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan rata-rata tekanan darah pada penelitian ini menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik Friedman nilai Pvalue pada kelompok studi baik tekanan sistolik maupun diastolik adalah 0,00 yang artinya rebusan biji ketumbar mempengaruhui perubahan penurunan tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami hipertensi, pada kelompok kontrol berbanding terbalik dengan kelompok studi yang memliki makna nilai Pvalue lebih dari 0,05 yang artinya memang tidak ada perubahan tekanan darah karena kelompok kontrol memang tidak diberikan perlakuan. Dari data yang diperoleh selama penelitian dapat dianalisis yang menunjukkan bahwa kalsium pada rebusan biji ketumbar dapat menurunkan tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan dengan rata-rata 41,1 mmHg,
namun tekanan sistolik mengalami kenaikan saat rata-rata pengamatan ke tujuh, tetapi rata-rata tekanan darah sistolik mengalami mengalami penunuran kembali pada pengamatan ke delapan. Sedangkan, pada kelompok kontrol rata-rata tekanan darah sistoliknya tetap dalam keadaan naik turun. Kalsium pada rebusan biji ketumbar dapat menurunkan tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan dengan rata-rata 21 mmHg, namun tekanan sistolik mengalami kenaikan saat rata-rata pengamatan ke enam, tetapi rata-rata tekanan darah sistolik mengalami mengalami penunuran kembali pada pengamatan ke tujuh dan delapan, karena pada dasarnya tekanan darah siastolik memang sulit untuk diturunkan. Pada kelompok kontrol rata-rata tekanan darah sistoliknya tetap dalam keadaan naik turun. Hasil penelitian ini sekata dengan ungkapan Mark Nelson, M.D., pada tahun 2001 dari Monash Medical School di Prahan Australia, melaporkan bahwa banyaknya penderita hipertensi yang berhasil mengelolah penyakitnya tanpa obat, mengelola hipertensi tanpa obat, hasilnya lebih dari sekedar mengatasi penyakit tetapi juga sekaligus mencegah stroke dan serangan jantung terutama pada ibu hamil. Bahan obat dari alam yang sudah menjadi obat konvensioanal adalah akar Pule Pandak (Rauwolfia serpenina (L)) Bertham ex. Kurz atau dikenal juga sebagai akar tikus dengan zat khasiatnya reserpin (Serpasil, Ser-ap-es, resapin, Dellasidrex, Isotriaupin. Yang lain adalah bawang putih (Allium Sativum) atau garlic dengan zat aktifnya alliin (tensilon) serta ketumbar (coriandrum sativum Linn) dengan kandungan kalsiumnya (Sustrani, 2005). Sebelum mengonsumsi dengan teratur rebusan biji ketumbar, sebaiknya mengenali tensi darah (Saifuddin, 2010). Sejalan dengan ungkapan tersebut selama penelitian, Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah ibu minum rebusan biji ketumbar. Rebusan biji ketumbar diberikan setelah ibu hamil dalam keadaan sudah beristirhat minimal lima menit, dalam posisi duduk santai kaki lurus menapak pada lantai bahkan lebih baik dalam keadaan posisi tidur terlentang dan lemas. Tidak minum beralkohol atau bersoda bahkan merokok sebelumnya dan dianjurkan buang air kecil dulu karena kadung kemih yang penuh dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Rebusan biji ketumbar dimasak dengan perbandingan komposisi ketumbar (1) air (2) masa hingga mendidih sampai menjadi rebusan menjadi setengah dari permulaan memasak. Rebusan biji ketumbar yang diberikan 2 kali dalam seminggu dengan dosis 200 mg 3 x hari menunjukkan efek biologis positif menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan memberikan efek ibu hamil sering BAK dikarenakan kalsium yang terdalam biji ketumbar menyebabkann kandungan kalium dan natrium, dengan cara menurunkan volume darah sehingga diameter pembuluh darah pembuluh melebar, dan pembuluh darah menjadi lemas dan lentur, cairan ekstraseluler natriureis pun keluar melalui air seni yang menyebabkan tekanan darah menurun dan stabil. Rebusan biji ketumbar akan menjadi racun jika dikombinasi dengan etanol 19,5 – 78 mg/kgBB dapat terjadi gangguan koordinasi motorik pada janin SIMPULAN Kesimpulan dari penlitian adalah rebusan biji ketumbar efektif sebagai penurun hipertensi pada ibu hamil berdasarkan uji Friedman. Terjadi penurunanan rata-rata 41,1 mmHg pada tekanan sistolik dan rata-rata 21 mmHg pada tekanan
diastolik, penelitian selama satu bulan rebusan biji ketumbar diberikan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa rebusan biji ketumbar dapat dijadikan obat alternatif bagi masyarakat yang menderita hipertensi pada kehamilan. REKOMENDASI Perlu segera dilakukan sosialisasi “Rebusan biji ketumbar” di kalangan masyarakat. Penggalakan penyuluhan cara membuat serta manfaat dari Rebusan biji ketumbar sedini mungkin dikalangan masyarakat sehingga peluang terjadinya hipertensi pada ibu hamil semakin kecil. Alamat correspondensi Email No HP
: Dsn. Awar Gunting RT 23 RW 12 Ds. Tambak Rejo Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo :
[email protected] : 085649914613