Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
1
PENGARUH PRODUK, HARGA, LOKASI, PROMOSI,FASILITAS DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BESI Syamsul Arifin
[email protected]
Soedjono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT In accordance with product, price, place, promotion, facility and service to the steel iron purchasing decision at UD Rizal Jaya Surabaya, so it is interesting to analyze about the iron steel selling business competition in Surabaya. The competition among steel iron product distributors with strong brand has made the competition becomes more intense. Various promotion and competitive price, product quality as well as services are offered by the company which will make customers’ decision can improve policies whether from product, price and promotion point of view. Based on this background of the problem the researcher is interested to conduct a research and comprehensive study in accord with how far price, place, promotion, facility and service influence the customers’ decision in purchasing iron steel at UD Rizal Jaya Surabaya. Marketing management is the theory about marketing mix strategy and consumer behavior which is applied in this research. The sample collection method applies random sampling or sample is collected by using random sampling method. The samples which are used in this research are the customers who purchase iron steel at UD Rizal Jaya Surabaya. The population in this research is the customers who are as much as 72 respondents. Keywords:
Product, Price, Place, Promotion, Facility, Service, Customers’ Decision. ABSTRAK
Berkaitan dengan masalah pengaruh produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan terhadap keputusan pembelian besi baja pada UD. Rizal Jaya Surabaya, maka menarik untuk menganalisis tentang persaingan bisnis penjualan besi baja di Surabaya. Persaingan antara distributor-distrobutor produk besi baja dengan brand yang kuat, yang telah menjadikan persaingan sangat ketat. Beragam gencaran promosi dan tawaran harga yang kompetitif, kualitas produk maupun pelayanan yang ditawarkan akan membuat keputusan konsumen dapat meningkatkan kebijakan-kebijakan baik dari sisi produk, harga dan promosi. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut oleh sebab itu penelitian tertarik untuk melakukan penelitian dan kajian yang lebih mendalam tentang sejauh mana produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian besi baja pada UD. Rizal Jaya Surabaya. Teori yang digunakan adalah manajemen pemasaran mengenai strategi bauran pemasaran dan perilaku konsumen. Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling atau pengambilan secara acak metode random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian besi baja pada UD. Rizal Jaya Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan/ konsumen, ukuran sampel penelitian ini sebanyak 72 responden Kata kunci :
Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Fasilitas, Pelayanan, Keputusan Konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
2
PENDAHULUAN Usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan adalah salah satunya melalui kegiatan pemasaran, yaitu suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan penawaran, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Kotler (2008 : 109). Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler & Amstrong, (2007 : 114) kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik yang akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain. Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Selain pelayanan, harga juga merupakan variabel penting dalam pemasaran. Harga yang rendah atau harga yang terjangkau menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja pemasaran (Ferdinand, 2007 :105). Namun harga juga dapat menjadi indikator kualitas dimana suatu produk dengan kualitas tinggi akan berani dipatok dengan harga yang tinggi pula. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian suatu produk. Faktor lokasi / tempat juga merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu bisnis. Menurut Raharjani (2008 : 95), strategi lokasi / tempat adalah salah satu determinan yang paling penting dalam perilaku konsumen, perusahaan harus memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan perusahaan /tokonya. di suatu kawasan / daerah yang dekat dengan keramaian dan aktiivitas masyarakat. Karena apabila terjadi kesalahan dalam memilih lokasi / tempat akan berpengaruh besar pada kelangsungan hidup pemilik usaha. Beberapa penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara lain produk, harga, lokasi / tempat, promosi, fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Menurut Wahyudi (2008) dalam penelitiannya tentang peran harga sebagai indikator kualitas persepsian dan pengaruh terhadap kemungkinan membeli konsumen, menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut Raharjani (2008) dalam penelitiannya tentang lokasi mempengaruhi keputusan pembelian, menyatakan bahwa variabel lokasi mempengaruhi keputusan pembelian. Juga menurut Setiawati dan Murwanti (2009) dalam penelitiannya tentang pengaruh kualitas jasa terhadap intensitas pembelian konsumen, menyatakan bahwa kualitas jasa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensitas pembelian. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dapat ditarik judul : Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Fasilitas Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Besi Baja Pada UD. Rizal Jaya Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
3
Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pertama, Apakah produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya ? Kedua, Apakah produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya ? Ketiga, Apakah diantara variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya ? Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dalam peneliitian ini adalah :
Pertama, Untuk mengetahui produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Kedua, Untuk mengetahui produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Ketiga, Untuk mengetahui diantara variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. TINJAUAN TEORITIS Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses integrasi yang menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang sesuai (Angipora, 2007:135). Definisi pemasaran adalah proses sosial dimana dengan proses itu, individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2008:120). Sedangkan menurut Alma (2006 : 91), pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan (rumah tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk kegiatan perubahan bentuk barang. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri, 2006:121). Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian (Swasta dan Handoko, 2006 : 95). Sedangkan menurut (Kotler 2008 : 137), yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
4
kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian Pertama, Pengenalan Masalah, yaitu Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Kedua, Pencarian informasi, yaitu Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan.. Ketiga, Evaluasi alternative, yaitu Evaluasi alternatif merupakan proses di mana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Keempat, Keputusan membeli, yaitu Bila konsumen menentukan keputusan untuk membeli konsumen akan menjumpai keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya. Kelima, Perilaku setelah pembelian, yaitu Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi. Peranan dalam Proses Keputusan Pembelian Sedangkan Kotler (2008 : 146) membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian sebagai berikut: pencetus ide yaitu seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu, pemberi pengaruh yaitu seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian, pengambil keputusan yaitu seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian, pembeli yaitu seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya, dan pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi produk tersebut. Bauran Pemasaran Jasa Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome McCarthy yang merumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan Place). Bila ditinjau dari sudut pandang pelanggan, 4P bisa dirumuskan menjadi 4C (Customers needs and wants, Cost, Communications, dan Convenience). (Tjiptono, 2009 : 140). Produk Menurut Kotler & Amstrong (2007: 153 ) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
5
pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Harga Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau mahalnya suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain (Angipora, 2007 : 135). Harga menurut (Kotler dan Amstrong 2007 : 121) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai. Promosi (Promotion Mix) Menurut Swasta, B. dan T.H. Handoko (2006:350), yang dimaksud dengan bauran promosi (promotion mix) adalah kombinasai strategi yang paling baik dari variabel – variabel advertising, personal selling dan alat promosi lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Selanjutnya Swasta, B. dan T.H. Handoko (2006 : 350) menyatakan bahwa bauran promosi meliputi: Advertising (Periklanan). yaitu bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Personal Selling (Penjualan Perseorangan., adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Publisitas (Publikasi). adalah pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media masa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. Sales Promotion (Promosi Penjualan). adalah kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan – kegiatan tersebut antara lain: peragaan, pertunjukkan, pameran, demokrasi dan sebagainya. Lokasi Lokasi adalah tempat dimana sesuatu berada. Menurut Lupiyoadi (2006 : 80) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa, karena erat kaitannya dengan pasar potensial (Tjiptono, 2009 : 148). Kotler dan Keller (2009 : 97) mengatakan bahwa perusahaan sebaiknya perlu secara matang mempertimbangkan pemilihan lokasi usaha untuk pengembangan di masa depan. Dari penelitian yang dilakukan Raharjani, (2008 : 24 ) strategi lokasi adalah salah satu determinan yang paling penting dalam perilaku pembelian konsumen, pengecer harus memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan tokonya. Dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi adalah hal yang dipertimbangkan oleh konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
6
Pengertian Fasilitas dan Pelayanan Fasilitas dan pelayanan adalah suatu upaya yang diberikan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen untuk mencapai kepuasan Raharjani (2008 : 54). Sedangkan yang dimaksud dengan kualitas pelayanan menurut Sugiyono (2009: 66), adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, klien, tamu, dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun yang dilayani. Mengacu pada pengertian kualitas pelayanan tersebut makna konsep kualitas pelayanan adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang diberikan perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan (Kotler, 2008 : 149) Kerangka Pemikiran Teoris Gambar 1 menunjukkan bahwa Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini.
Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3)
Keputusan Konsumen (Y)
promosi (X4) Fasilitas (X5) Pelayanan (X6) Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis Hipotesis Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka, dan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditarik hipotesis pada penelitian ini yaitu : Pertama, Variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Kedua, Variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Ketiga, Diantara variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan ada yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
7
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menitik beratkan pada pengujian hipotesis dalam menghasilkan suatu kesimpulan. Menurut Sugiyono (2009 :34), penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan atau melukiskan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif, pengukuran variabel yang diperoleh berasal dari data masa lalu dan data yang terjadi pada masa sekarang. Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dengan kurun waktu ± 1 tahun. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 20089: 62). Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya selama kurun waktu ± 1 tahun. Teknik Pengambilan Sampel Jadi sampel diambil dengan cara memilih elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel yang ditentukan secara subyektif sekali. Semua sampel diperoleh dari setiap konsumen yang melakukan transaksi/ pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Metode atau teknik pengambilan sampel dimana responden yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan atau konsumen yang pernah melakukan transaksi/ pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Adapun karakter yang telah ditentukan adalah pelanggan atau konsumen yang telah melakukan transaksi minimal dalam kurun waktu 1 tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini untuk menunjukkan bahwa responden merupakan pelanggan tetap bukan hanya sekedar pembeli. Teknik Pengumpulan Data Studi Kepustakaan. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara memperoleh data dengan membaca kepustakaan / buku karya ilmiah yang ditulis para ahli terutama yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Studi Lapangan. Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada lapangan teknikteknik untuk memperoleh datanya antara lain dengan : (a) Observasi; (b) Interview; (c) Kuesioner; (d) Dokumentasi. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Bebas (Independent): a. Produk (X1) Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. b. Harga (X2) Pengertian harga dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan seseorang untuk menilai suatu barang dengan nilai atau satuan alat ukur rupiah sehingga dapat memiliki barang atau jasa yang ditawarkan. Sehingga setiap orang jika membeli suatu produk pasti mempunyai pendapat yang berbeda tentang harga, hal ini dilihat dari sudut pandang seseorang satu berbeda dengan yang lain karena mempunyai kemampuan beli yang berbeda.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
8
c.
d.
e.
f.
Lokasi (X3) Pemilihan lokasi dalam penelitian ini adalah suatu tempat dimana UD Rizal Jaya bermarkas untuk menawarkan produknya, sehingga dapat membantu konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Promosi (X4) Merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang dipasarkan. Fasilitas (X5) Fasilitas merupakan bagian dari bukti fisik jasa yang mencakup semua aspek fasilitas fisik organisasi atau service scape (mencakup lingkungan yang diciptakan. buatan manusia. lingkungan fisik). Pelayanan (X6) Kualitas pelayanan menurut penelitian ini adalah suatu daya tanggap yang diberikan oleh UD. Rizal Jaya dari pra pembelian sampai pasca pembelian untuk menarik minat beli konsumen
Variabel terikat (Dependent) Keputusan konsumen adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Pengukuan Variabel Angka penilaiannya ada lima (5) butir yang menyatakan urutan setuju atau tidak setuju Supranto ( 2003 : 240 ). Setiap pertanyaan diukur dengan 5 skala dan tiap posisi mempunyai bobot sebagai berikut : Tabel 1 Skala Pengukuran Data 1
2
3
4
5
SKS
KS
CS
S
SS
Keterangan : 1. SKS : Sangat kurang Setuju 2. KS : Kurang Setuju 3. CS : Cukup Setuju 4. S : Setuju 5. SS : Sangat Setuju TEKNIK ANALISA DATA Uji Validitas Menurut Tjiptono (2009 : 5) validitas memberikan gambaran sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes/instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran sebagai berikut: (a) Pengertian Uji Validitas, Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur (kuesioner) layak untuk mengukur apa yang diinginkan; (b) Cara Pengujian Validitas, Validitas alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor pada
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
9
masing-masing butir pertanyaan dengan skor total dari penjumlahan semua skor pertanyaan; (c) Kriteria Uji Validitas: (1) Apabila korelasi antara skor pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total dari penjumlahan semua skor pertanyaan signifikan, maka dikatakan bahwa alat pengukur tersebut valid. (2) Sebaliknya apabila korelasi antara skor pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total dari penjumlahan semua skor pertanyaan tidak signifikan, maka dikatakan bahwa alat pengukur tersebut tidak valid. Uji Reliabilitas Pengertian Uji Reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek dan alat pengukur yang sama. Cara Pengujian Reliabilitas. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Alpha Cronbach dan hanya perlu satu kali dilakukan pengukuran. Kriteria Pengujian Reliabilitas. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha (α) 0,6 (Arikunto, 2005) dapat dilihat pada table 2 berikut :
R. Alpha 0,800 sampai dengan 1,000 0,600 sampai dengan 0,800 0,400 sampai dengan 0,600 0,200 sampai dengan 0,400 0,000 sampai dengan 0,200
Tabel 2 Kriteria uji Reliabilitas Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah
Regresi Linier Berganda Menurut Arikunto (2005: 89) analisa regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisa hubungan antara variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas. adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masingmasing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian. b. Uji multikolinearitas. adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI). c. Uji heteroskedastisitas. adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Beberapa
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
10
alternatif solusi jika model menyalahi asumsi heteroskedasti-sitas adalah dengan mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma, yang hanya dapat dilakukan jika semua data bernilai positif. Atau dapat juga dilakukan dengan membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami gangguan heteroskedastisitas. d. Uji autokorelasi. adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian pelanggan yang pernah melakukan transaksi/ membeli produk besi baja di UD Rizal Jaya Surabaya di mana periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi. Uji Hipotesis
Uji F Pada penelitian ini digunakan uji F untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas, yaitu keputusan konsumen terhadap variabel tergantung, yaitu produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan pada UD Rizal Jaya Surabaya. Hipotesis yang digunakan adalah : H0: bl, b2, b3, b4, b5, b6 = 0, menyatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen adalah signifikan. Ha: bl ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, menyatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas dan pelayanan terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumenadalah tidak signifikan. Uji R2 (Koefisien Determinasi Secara Simultan) Digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4 ) terhadap variabel Y. Dengan rumus sebagai berikut :
R2
b1x1 y b2x2 y ... b6x6 y ………...Sumber : Sudjana ( 2005 : 350 ) Y 2
Dengan : β = Koefisien regresi X1, X2, X3, X4, X5, X6 2 R = Koefisien Determinasi Berganda X1 = Produk X2 = Harga X3 = Lokasi = Promosi X4 X5 = Fasilitas X6 = Pelayanan Y = Keputusan Pembelian
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
11
Uji t Pada penelitian ini tidak akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, karena pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan hanya satu variabel saja, sedangkan pada pengujian hipotesis uji t diperlukan variabel bebas lebih dari satu variabel. Hipotesis statistic. - H0 : b1= b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0, artinya Tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5 dan X6) terhadap variabel Y. - Hi : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya Ada pengaruh secara simultan yang signifikan antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5 dan X6) terhadap variabel Y. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. - Jika nilai sign < 0,05, maka terdapat pengaruh parsial yang signifikan. - Jika nilai sign > 0,05, maka tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan. Uji r2 (Koefisien Determinasi Parsial) Analisis koefisien determinasi parsial merupakan alat ukur untuk melihat besarnya pengaruh antara masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dengan rumus debagai berikut : r2 =
( NX
N (XY ) (XY ) 2
(X ) 2 NY 2 (Y ) 2
.....................(Sudjana, 2005, 177)
Keterangan : r = Koefisien Korelasi N = Banyaknya sampel X = Variabel Y = Variabel yang dipengaruhi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Distribusi Frekuensi Variabel Produk Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel produk yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produk Produk Frequency Percent Tidak Setuju 5 6.9 Cukup Setuju 35 48.6 Setuju 20 27.8 Sangat Setuju 12 16.7 Total 72 100.0
Distribusi Frekuensi Variabel Harga Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh variabel harga adalah ketersediaan daftar harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga yang kompetitif disbanding produk lain sejenis, dan harga produk yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel harga yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
12
diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Harga Harga Frequency Percent Sangat Tidak Setuju 8 11.1 Tidak Setuju 3 4.2 Cukup Setuju 35 48.6 Setuju 18 25.0 Sangat Setuju 8 11.1 Total 72 100.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan cukup setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek harga yang terdiri dari ketersediaan daftar harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga yang kompetitif disbanding produk lain sejenis, dan harga produk yang bervariasi. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (cukup setuju) dengan total skor sebesar 35 atau 48,6%. Distribusi Frekuensi Variabel Lokasi Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh variabel lokasi adalah arus lalulintas menuju lokasi lancar, tempat penjualan yang strategis dan mudah dijangkau, situasi lingkungan toko yang aman, tersedianya lahan parkir yang memadai. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel lokasi yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lokasi Lokasi Frequency Percent Sangat Tidak Setuju 16 22.2 Tidak Setuju 4 5.6 Cukup Setuju 33 45.8 Setuju 12 16.7 Sangat Setuju 7 9.7 Total 72 100.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan cukup setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek lokasi yang terdiri dari arus lalulintas menuju lokasi lancar, tempat penjualan yang strategis dan mudah dijangkau, situasi lingkungan toko yang aman, tersedianya lahan parkir yang memadai.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
13
Distribusi Frekuensi Variabel Promosi Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel promosi adalah media cetak, brosur, dari mulut ke mulut, dan diskon/ potongan harga. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel promosi yang diketahui konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Promosi Promosi Frequency Percent Sangat Tidak Setuju 8 11.1 Tidak Setuju 4 5.6 Cukup Setuju 17 23.6 Setuju 35 48.6 Sangat Setuju 8 11.1 Total 72 100.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek promosi yang terdiri dari media cetak, brosur, dari mulut ke mulut, dan diskon/ potongan harga. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (Setuju) dengan total skor sebesar 35 atau 48,6%. Distribusi Frekuensi Variabel Fasilitas Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel fasilitas adalah pencahayaan/ kualitas cahaya dalam ruangan, lingkungan sekitar (kebersihan ruangan, ruang tunggu, kamar mandi), jangkauan wilayah dan layanan tambahan. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel fasilitas yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 7sebagai berikut: Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Fasilitas Fasilitas Frequency Percent Cukup Setuju 25 34.7 Setuju 45 62.5 Sangat Setuju 2 2.8 Total 72 100.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek fasilitas adalah pencahayaan/ kualitas cahaya dalam ruangan, lingkungan sekitar (kebersihan ruangan, ruang tunggu, kamar mandi), jangkauan wilayah dan layanan tambahan. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (Setuju) dengan total skor sebesar 45 atau 62,5%.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
14
Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel pelayanan adalah kecepatan proses transaksi, kemudahan proses transaksi, pelayanan yang ramah, dan layanan purna jual yang memuaskan. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelayanan Pelayanan Frequency Percent Sangat Tidak Setuju 4 5.6 Tidak Setuju 3 4.2 Cukup Setuju 6 8.3 Setuju 47 65.3 Sangat Setuju 12 16.6 Total 72 100.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek pelayanan yang terdiri dari kecepatan proses transaksi, kemudahan proses transaksi, pelayanan yang ramah, dan layanan purna jual yang memuaskan. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (Setuju) dengan total skor sebesar 47 atau 65%. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Konsumen Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh indikator variabel keputusan konsumen adalah membandingkan dengan produk yang sama dengan merk lain, ketertarikan dari suatu produk atau jasa, kebiasaan dalam membeli, dan mencari informasi yang berhubungan dengan merk tersebut. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dari jawaban responden berdasarkan seluruh variabel pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keputusan Konsumen Keputusan Konsumen Frequency Percent Cukup Setuju 20 27.8 Setuju 52 72.2 Total 72 100.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang menjadi konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, menyatakan setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek keputusan konsumen adalah membandingkan dengan produk yang sama dengan merk lain, ketertarikan dari suatu produk atau jasa, kebiasaan dalam membeli, dan mencari informasi yang berhubungan dengan merk tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
15
yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (Setuju) dengan total skor sebesar 52 atau 72%. PEMBAHASAN Uji Validitas Bila koefisien korelasinya lebih besar dari pada nilai kritis maka suatu pertanyaan dianggap valid. Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel 10 berikut:
Variabel Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promosi (X4) Fasilitas (X5) Pelayanan (X6) Keputusan Konsumen (Y)
Tabel 10 Hasil Uji Validitas Corrected Itemrtabel total Correlation 0,277 0,246 0,255 0,277 0,232 0,272 0,252 0,281
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas hasil uji validitas dalam instrumen penelitian yang digunakan semuanya mempunyai nilai yang lebih besar atau berada diatas nilai kritis (rtabel), dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh indikator pernyataan baik mengenai variabel bebas terhadap variabel terikat yang meliputi: Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) terhadap keputusan konsumen (Y) yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya, yang berjumlah 7 variabel tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pada instrumen penelitian sudah valid. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas disebut juga uji ketepatan (konsisten) atau uji keterandalan. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel yang diamati. Koefisien reliabilitas diketahui dari besarnya koefisien alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika mernberikan nilai Cronbach alpha > 0,60. (Ghozali, 2006:46). Dari hasil uji reliabilitas nilai Cronbach alpha dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 11 Uji Reabilitas Cronbach’s Alpha N. of ítems 0.677
7
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel 11 dapat diketahui bahwa variabel penelitian memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sudah sangat representatif dalam arti kata pengukuran datanya sudah dapat dipercaya (reliabel). Setelah dilakukan pengujian instrumen yang mana hasilnya menyatakan bahwa data penelitian adalah valid dan reliable
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
16
Pengujian Asumsi Klasik Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 21 diperoleh hasil yaitu sebagai berikut : a. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas data dengan pendekatan grafik yaitu grafik Normal P-P Plot of regresion standard dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0 dan pertemuan sumbu X dan Y. Grafik normalitas disajikan dalam gambar 2 berikut :
Gambar 2 Grafik Pengujian Normalitas Data Menutut Santoso (2005: 214) jika penyebaran data (titik) di sekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu X (Observed Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal. b.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi Durbin-Watson dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang (ke-t) dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Dalam hasil analisis penelitian didapat bahwa angka statistik Durbin Watson adalah 2,043 dengan N = 72 dan k = 7, taraf signifikansi yang digunakan (α) adalah 5% diperoleh dL = 1,428 dan dU=1,834 serta 4-dU = 2,166 dan 4-dL = 2,572 yang dilihat pada tabel 12. Tabel 12 Batas-batas Daerah Test Durbin Watson Distribusi Interprestasi DW < 2,043 Autokorelasi positif 1,428 ≤ DW < 1,834 Daerah keragu-raguan/ Incilclusif 1,834 ≤ DW < 2,166 Tidak ada autokorelasi 2,166 ≤ DW < 2,572 Daerah keragu-raguan/ Incilclusif DW ≥ 2,572 Autokorelasi negatif
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
17
c.
Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. dengan menggunakan program SPSS versi 21, maka diperoleh hasil olahan seperti tampak pada tabel 13.
Model Produk Harga Lokasi Fasilitas Pelayanan d.
Tabel 13 Hasil Uji Multikolinieritas Tolerance 0.900 0.906 0.851 0.825 0.904
VIF 1.111 1.104 1.175 1.212 1.106
Uji Heteroskedastisitas Pendeteksian adanya heterokedaktisitas menurut Santoso (2001: 210), jika sebaran titik-titik berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik pengujian Heteroskedaktisitas disajikan berikut:
Gambar 3 Heterokedaktisitas pada Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan digunakannya persamaan regresi adalah untuk melakukan pendugaan atau taksiran variasi variabel tergantung yang disebabkan oleh variasi nilai variabel bebas. berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dengan menggunakan program SPSS versi 21, maka diperoleh hasil olahan seperti tampak pada tabel 14.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
18
Tabel 14 Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Beta Constant 1.187 Produk 0.158 Harga 0.079 Lokasi 0.131 Promosi 0.140 Fasilitas 0.320 Pelayanan 0.115
Berdasarkan tabel 14 diatas, maka persamaan regresi yang dapat dibuat adalah sebagai berikut : Y = 1.187 + 0.158X1 + 0.079X2 + 0.131X3 + 0.140X4 + 0.320X5 + 0.115X6 Pengujian Hipotesis 1 Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan konsumen (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Hasil analisa dengan software SPSS 21 sebagai berikut:
Model Regression Residual Total
Sum of Square 5.841 8.603 14.444
Tabel 15 Uji F df 6 65 71
Mean Square 0.973 0.132
F
Sig
7.355
.000a
a. Predictors : (Constant), Psikologis, Kebudayaan, Pribadi, Sosial b. Dependent Variable : Keputusan Pembelian
Dari hasil output perhitungan program SPSS versi 21 diperoleh nilai Fhitung = sebesar 7,355 jauh diatas Ftabel (df = 6;65) sebesar 2,242 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < (a) 0,05, sehingga secara simultan pengaruh variabel bebas yang terdiri atas: Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya keputusan pembelian (Y) konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya ditentukan oleh bagaimana pelaksanaan dari indikator variabel independen yang diberikan oleh UD Rizal Jaya Surabaya sebagai distributor produk besi baja.
Koefisien Determinasi Simultan (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase kontribusi variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
19
(X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Tabel 16 Koefisien Determinasi (R2) Model
R
RSquare
1
0.764
0.809
Melihat hasil output SPSS 21 tersebut di atas diketahui Rsquare (R2) sebesar 0,809 atau 81% yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya adalah Baik. Sedangkan sisanya (100% - 81% = 19%) dikonstribusi oleh faktor lainnya. Pengujian Hipotesis 2 Uji t Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji t dari masing-masing variabel produk, harga dan promosi melalui program SPSS 21 dapat diketahui tabel 17 dibawah ; Tabel 17 Hasil Perolehan t hitung dan Tingkat Signifikan Variabel Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promosi (X4) Fasilitas (X5) Pelayanan (X3)
t hitung 2,977 3,460 2,878 3,298 3,709 2,413
t tabel
1,997
Sig
Keterangan
0,004 0,001 0,005 0,002 0,000 0,019
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Koefisien Determinasi Partial (r2) Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh diantara variabel Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. Tabel 18 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel R r2 Produk (X1) 0,346 0,1197 Harga (X2) 0,391 0,1531 Lokasi (X3) 0,348 0,0696 Promosi (X4) 0,379 0,1211 Fasilitas (X5) 0,418 0,1747 Pelayanan (X3) 0,287 0,0824
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
20
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil output uji F didapat nilai Fhitung = sebesar 7,355 jauh diatas Ftabel (df = 6;65) sebesar 2,242 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < (a) 0,05, sehingga secara simultan pengaruh variabel bebas yang terdiri atas: Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya adalah signifikan. Dari hasil uji t yaitu untuk mengetahui terdapat pengaruh atau tidak dari masingmasing variabel bebas yang terdiri atas ; Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Fasilitas (X5), Pelayanan (X6) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya adalah signifikan. Hal ini diindikasi dengan tingkat signifikansi yang diperoleh dari variabel independen tersebut lebih kecil dari α : 0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa semua variabel bebas tersebut telah diterapkan dengan baik oleh pihak distributor UD Rizal Jaya Surabaya sebagai produk besi baja. Keputusan konsumen dapat berpengaruh dilihat dari bagaimana bentuk penerapan dari variabel bebas yang akan diterima oleh konsumen. Jika semakin baik penerapan variabel bebas tersebut, maka keputusan konsumen juga akan semakin meningkat. Melihat dari hasil koefisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah variabel fasilitas (X5) karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar. Hal ini mengambarkan bahwa fasilitas pendukung dalam bertransaksi di UD Rizal Jaya Surabaya sudah sangat dikenal oleh konsumen. Saran Mengingat variabel fasilitas merupakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi terhadap keputusan konsumen (Y) dalam melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabay, Oleh karena itu diharapkan tetap mempertahankan variabel fasilitas tambahan atau semakin ditingkatkan sehingga konsumen merasa nyaman dalam bertransaksi di UD Rizal Jaya Surabaya. Hendaknya pihak perusahaan untuk selalu memperhatikan atau meningkatkan terobosan-terobosan agar variabel –variabel bebas tersebut disempurnakan lagi sehingga dapat mengetahui akan keinginan dari konsumen. Secara rutin melakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap variabel bebas tersebut sehingga dapat diketahui kekurangan apa yang perlu diperbaiki dan memperoleh masukan dari konsumen baik berupa kritik maupun saran yang bermanfaat bagi keputusan konsumen (Y) dalam melakukan pembelian produk besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya. DAFTAR PUSTAKA Angipora, M. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Arikunto, S. 2005, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Assuari, S. 2006. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, dan Strategi. Rajawali Pres. Jakarta. Ferdinand, A. 2007. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS. Kotler, P. dan G. Amstrong, 2007, “Manajemen Pemasaran”. Jilid Keenam, Jakarta : Indeks Kotler, P. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi XI. Jakarta : Indeks
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 11 (2013)
21
Kotler, P. dan K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Kedua Belas. Jakarta : Penerbit PT' INDEKS Lupiyoadi, R. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi XI. Jakarta : Salemba Empat Raharjani, J. 2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja. Jurnal EKOBIS, Vol. 2, No. 1, h. 109-113. September Santoso, S. 2005, SPSS Stastik Multivariat, Elex Media Komputindo, Jakarta Setiawati, E dan S. Murwanti. 2009. Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Intensitas Pembelian. Benefit, Jurnal EKOBIS, Vol. 10, No. 1, h. 125-137. Oktober Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. ALFABETA Sudjana. 2005. Metode Statistik, Edisi, Kelima, Penerbit Tarsito, Bandung Suprapto, J, 2003, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta: Rineka Cipta. Swasta, B. dan T.H. Handoko, 2006, Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta. Tjiptono, F. 2009. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Penerbit. Andy. Yogyakarta. Wahyudi, L. 2008. Peran Harga Sebagai Indikator Kualitas Jasa Persepsi dan Pengaruh Terhadap Kemungkinan Menmbeli Konsumen. Jurnal Ekobis, Vol. 2, No. 2, h. 101-120. Nopember