PENGARUH PENILAIAN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PADA MOTIVASI KONSUMEN UNTUK PEMBELIAN MINUMAN SUPLEMENT PENAMBAH ENERGI EXTRA JOSS Di Kecamatan Polanharjo Klaten SKRIPSI
Ditulis oleh : Nama Nomor Mahasiswa Program Studi Bidang Konsentrasi
: : : :
Nivo Irwanto 03311229 Manajemen Pemasaran
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2007
PENGARUH PENILAIAN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PADA MOTIVASI KONSUMEN UNTUK PEMBELIAN MINUMAN SUPLEMENT PENAMBAH ENERGI EXTRA JOSS Di Kecamatan Polanharjo Klaten SKRIPSI
diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana jenjang strata 1 Program Studi Ekonomi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Oleh Nama Nomor Mahasiswa Program Studi Bidang Konsentrasi
: : : :
Nivo Irwanto 03311229 Manajemen Pemasaran
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007
i
PENGARUH PENILAIAN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PADA MOTIVASI KONSUMEN UNTUK PEMBELIAN MINUMAN SUPLEMENT PENAMBAH ENERGI EXTRA JOSS Di Kecamatan Polanharjo Klaten
Nama : Nivo Irwanto Nomor Mahasiswa : 03311229 Program Studi : Ekonomi Manajemen
Disetujui oleh : Pembimbing,
Drs. Al Hasin, MBA.
ii
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI SKRIPSI BERJUDUL Pengaruh Penilaian Terhadap Atribut Produk Pada Motivasi Konsumen Untuk Pembelian Minuman Suplement Penambah Energi Extra Joss di Kecamatan Polanharjo Klaten
Disusun Oleh : NIVO IRWANTO Nomor mahasiswa: 03311229
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan LULUS Pada tanggal : 21 januari 2008
Penguji/Pemb. Skripsi
: Drs. Al Hasin. MBA
.....................
Penguji
: Drs. Sunardji daromi, MM
.....................
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“ Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku “
Yogyakarta, 21 Januari 2008 Penyusun,
Nivo Irwanto 03311229
iv
HALAMAN MOTTO
¾ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al-Insyirah:6-8) ¾ Jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat bagi orang-orang yang khusu’. (QS. Al-Baqarah:45) ¾ Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah dan dengan agama kehidupan menjadi terarah dan bermakna. (HR. Mukti Ali) ¾ Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui pula apa yang kamu usahakan dan Dialah ALLAH (Yang disembah), baik dilangit maupun di bumi, Dia. (QS. Al-An’aam ;3)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Papa dan Mama tercinta, Atas kasih sayang yang diberikan, Doa yang selalu dipanjatkan untukku, Semangat yang tak pernah pudar untuk mendorongku, Dan pengorbanannya yang tak ternilai untuk keberhasilanku. Sahabat-sahabat yang telah mengisi hidupku dan Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PENILAIAN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PADA MOTIVASI KONSUMEN UNTUK PEMBELIAN MINUMAN SUPLEMEN PENAMBAH ENERGI EXTRA JOSS DI KECAMATAN POLANHARJO KLATEN.” Maksud penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna sebagaimana layaknya, hal ini dikarenakan antara lain terbatasnya kemampuan penulis, baik dalam hal penganalisaan masalah maupun cara pemecahannya, tetapi meskipun demikian semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Dalam kesenpatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Drs. Asma’i Ishak, M.Bus.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
vii
2. Bapak Drs. Al Hasin, MBA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya yang berharga dalam memberikan pengarahan, bimbingan, petunjuk, kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 3. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 4. Seluruh responden yang telah menyediakan waktunya untuk mengisi kuesioner yang penulis berikan. 5. Bapak dan Mama (maaf Pa Ma skripsiku telat) yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada diriku, serta adik –adikku yang selalu memberikan keceriaan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Teman-teman Hendra, Udin, Tulus, Fauzan, Kunta, Rifki, Fajar, Bodhong, Andre, Joko, UTHAK, Fatoni, Noli, dll makasih buat support kalian. 7. Teman-teman kost Pak Marno Pitra, Gilang, Acong, Davit, Ibnu, Luky, Ipoer, Tirta, Dadang, Fendi, Bagoes & Pak De thank you so much. 8. Sahabat – sahabat yang selalu memberikan dukungan baik dalam suka maupaun duka. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan.
viii
Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang penulis panjatkan, semoga Allah SWT memberikan balasan dan menjadi amal ibadah yang mulia, Amin. Akhirnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan dari penulis, mudah-mudahan karya ini menjadi tambahan ilmu bagi semua pihak. Wassalammu’alaikum Wr. Wb Yogyakarta, 21 Januari 2008 Penulis
( Nivo Irwanto )
ix
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul
...............................................................................................
i
Halaman Pengesahan ………………………………………………………….
ii
Halaman Berita Acara Ujian Skripsi ………………………………………….
iii
Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme ……………………………………...
iv
Halaman Motto
……………………………………………………………..
v
Halaman Persembahan ………………………………………………………..
vi
Kata Pengantar
vii
...............................................................................................
Daftar Isi ….........................................................................................................
x
Daftar Tabel ………………………………………………………………….
xiii
Daftar Lampiran ………………………………………………………..........
xiv
Abstark ……………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………….....
1
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………...
1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ……………………………………….…
5
1.3 Batasan Masalah ………………………...…………………………....
5
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………...
9
1.5 Manfaat Penelitian
9
………………………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA
………………………………………...……
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
11
………………………………………….
11
………………………...……………………………
13
2.2.1 Pengertian Pemasaran ………………….………………………
13
2.2 Landasan Teori
2.2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
………...……………
15
2.2.1.2 Konsep Pemasaran
………...……………………………
17
2.2.1.3 Perilaku Konsumen
………………...……………………
19
2.2.1.4 Motivasi …………………………………….……………
28
x
2.2.1.5 Teori Motivasi
………………….………………………
31
2.2.2 Produk …………………………….……………………………
35
2.2.2.1 Pengertian Produk ………………………………………….
35
2.2.2.2 Atribut produk .……………………………………………..
36
2.3 Hipotesis ……………………….……………………………………..
39
BAB III METODE PENELITIAN …………………..……………………...
40
3.1 Gambaran Umum Perusahaan………………...………………………..
40
3.2 Lokasi Penelitian ……………………………………………….……..
46
3.3 Varabel Penelitian ………………………...……………………………
46
3.3.1 Independent Variabel
………………..………………………...
46
3.3.2 Dependent Variabel …………………….………………………..
46
3.4 Instrument atau Alat Pengumpulan Data Angket (Kuisioner)
.……..
46
3.5 Data dan Tehnik Pengumpulan Data ………………………………….
49
3.5.1 Data Yang Diperlukan …………………………...……………..
49
3.5.2 Tehnik Pengumpulan data ……………………..……………….
50
3.6 Popolasi dan Sampel …………………………………………………..
50
3.6.1 Pengertian Populasi dan Sampel
………………………………
50
…………………………………..
51
3.7 Alat Analisis ………………………..…………………………………
52
3.6.2 Tehnik Pengambilan sampel
3.7.1 Regresi Linear Berganda
………………………………………
53
3.7.2 Korelasi Berganda …………………..…………………………..
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
………………………………
57
4.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas …………………………………..
57
4.1.1 Pengujian Validitas ………………………….……………………
57
4.1.2 Pengujian Reliabilitas …………………………………………..
59
4.2 Karakteristik Responden …………………..…………………………..
60
xi
4.2.1 Jenis Kelamin
…………………………………………………..
60
4.2.2 Usia Responden …………………………………………………..
61
4.2.3 Penghasilan Responden…………………….……………………..
62
4.2.4 Pendidikan ………………………………………………………
63
4.2.5 Pekerjaan
………………………………………………………
64
4.3 Data dan Analisis ………………………………………………………
65
4.3.1 Analisis Diskriptif ………………………...…………………….
65
4.3.1.1 Atribut Produk
…………………………………………..
65
4.3.1.2 Variabel Motivasi Konsumen untuk Pembelian ……………
71
4.3.2 Analisis Kuantitatif ………………………………………………
73
4.3.2.1 Hasil Regresi Linear Berganda
…….…………………….
74
4.3.2.2 Uji Serentak ( Uji F ) ………………………………………
77
4.3.2.3 Uji Parsial (Uji T )
………………………………………
79
4.3.2.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial ……....
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………
85
A. Kesimpulan
...………….……………………………………………..
85
B. Saran …...…………………..………………………………………….
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
……………………………………………………….
88
……………………………………………………………….
90
xii
DAFTAR TABEL Tabel :
Halaman
4.1. Hasil Uji Validitas
…………………………………………………….
56
4.2. Hasil Uji Reliabilitas …………………………………………………….
57
4.3. Jenis Kelamin Responden
…………………………………………….
58
4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia …………………………….
59
4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan …………………….
60
4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan …………………….
61
4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
62
…………………….
4.8. Penilaian Responden Terhadap Variabel Harga (X1 )
………………...
64
4.9. Penilaian Responden Terhadap Variabel Ukuran (X2 ) ………………...
65
4.10. Penilaian Responden Terhadap Variabel Kemasan (X3 )
…………….
66
4.11. Penilaian Responden Terhadap Variabel Merek (X4 ) ………………...
67
4.12. Penilaian Responden Terhadap Variabel Rasa (X5 )
………………...
68
4.13. Penilaian Responden Terhadap Variabel Manfaat (X6 ) ………………...
68
4.14. Penilaian Responden Terhadap Variabel Motivasi Konsumen untuk Pembelian (Y)
…………………………………………………......
4.15. Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda
…………………………
4.16. Koefisien Korelasi Persial dan Determinasi Parsial
xiii
…………………
70 72 80
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman I. Daftar Tabulasi Data …………………………………………………..
91
II. Hasil Pengujian
94
III. Tabel Correlations
……………………………………………………… …………………………………………………
IV. Surat Pengantar Koesioner
104
………………………………………….
105
V. Koesioner ………………………………………………………………
106
xiv
ABSTRAK Perilaku konsumen merupakan hal yang kompleks dan diperlukan suatu cara yang tepat untuk menanganinya. Konsumen adalah aset bagi perusahaan dan memberikan kepuasan kepada mereka menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Informasi mengenai apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi sangat berarti bagi perusahaan. Penelitian dengan judul "Pengaruh Penilaian Terhadap Atribut Produk Pada Motivasi Konsumen Untuk Pembelian Minuman Supement Penambah Energi Extra Joss Di Kecamatan Polanharjo Klaten",bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi konsumen untuk pembelian minuman supement penambah energi extra joss di kecamatan Polanharjo Klaten dan mengetahui atribut produk yang paling dominan mempengaruhi motivasi konsumen untuk pembelian produk yang bersangkutan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi konsumen untuk pembelian minuman supement penambah energi extra joss di kecamatan Polanharjo Klaten dan atribut produk apakah yang paling dominan mempengaruhi motivasi konsumen untuk pembelian tersebut. Obyek yang diteliti adalah sebagian konsumen yang pernah menggunakan Extra Joss. Sedangkan atribut produk yang diteliti adalah Harga, Ukuran, Kemasan, Merek, Rasa dan Manfaat. Data yang digunakan adalah data primer melalui kuesioner atau angket yang disebarkan langsung kepada konsumen yang pernah menggunakan Extra Joss. Pengujian statistik dengan mengunakan analisis regresi berganda dan taraf signifikansi 5%. Dalam pengukuran motivasi konsumen untuk pembelian dilakukan dengan pengujian berdasarkan uji t dan uji f. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan uji f dan uji t diketahui bahwa variabel Harga, Ukuran, Kemasan, Merek, Rasa dan Manfaat secara bersamasama dan secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi konsumen untuk pembelian Extra Joss di Kecamatan Polanharjo Klaten. Sedangkan atribut produk Manfaat mempunyai pengaruh paling dominan terhadap motivasi konsumen pada pembelian.
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat di dunia bisnis dalam era globalisasi mengharuskan perusahaan untuk dapat memanfaatkan segala peluang yang ada dalam pasar agar dapat tetap hidup dan bersaing dengan pesaing lain. Perubahan lingkungan senantiasa terjadi secara terus menerus dalam proses perkembangan, sehingga hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan dan perilaku bermasyarakat. Perubahan- perubahan ini dapat terjadi di segala sector dalam perusahaan seperti di sector sumber daya manusia, perubahan ini dapat dilihat dari semakin dihargainya para karyawan oleh perusahaan. Ketatnya persaingan antar perusahaan untuk menarik setiap konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan ke pasar mengharuskan perusahaan untuk menyiapkan strategi bersaing yang tepat agar dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam memasarkan produknya. Hal ini membuat para produsen untuk selalu melakukan inovasi-inovasi pada produknya secara berkesinambungan guna mempertahankan daya saing produk unggulannya di pasaran dan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Krisis moneter yang melanda Indonesia secara langsung berpengaruh terhadap daya beli konsumen yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola konsumsi dari konsumen. Konsumen dituntut untuk lebih selektif dalam memilih produk yang ditawarkan.
2
Salah satu masalah mendasar dan sangat dirasakan oleh setiap perusahaan adalah bagaimana usaha menejemen untuk meningkatkan volume penjualan pada setiap periode. Di lain pihak persaingan antar perusahaan semakin meningkat dan akibatnya bagi perusahaan-perusahaan sejenis akan lebih sulit untuk dapat memenangkan pasar. Persaingan dalam memperebutkan konsumen merubah pasar, tidak lagi sebagai seller’s market tetapi lebih sebagai buyer’s market yang lebih mengutamakan selera konsumen. Para produsen menyadari bahwa dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya diperlukan perjuangan yang lebih berat. Mereka dituntut untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Salah satu cara untuk mempertahankan keunggulan mereka adalah dengan mengembangkan produk baru secara berkesinambungan. Produsen dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen, sehingga pada akhirnya dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan penyaluran dan pemanfaatan produk oleh konsumen, maka perlu bagi perusahaan untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan melakukan kegiatan pemasaran yang tepat dan dapat membantu mengidentifikasi peluang pasar dengan baik, sehingga membantu proses pengembangan produk yang tepat dan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalan proses pengambilan keputusan pada pembelian barang dan jasa, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial, dan keluarga. Sedangkan faktor-
3
faktor intern antara lain, motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian, konsep diri dan sikap. Proses awal dalam pengambilan keputusan terhadap suatu produk adalah dengan melihat, sehingga akan timbul kesan konsumen terhadap produk tersebut. Sehingga untuk menciptakan kesan yang mempengaruhi minat konsumen untuk pengambilan keputusan dalam membeli produk, dibutuhkan kemasan atau pembungkus yang sesuai, yang akan menampilkan citra atau nilai produk tersebut. Suatu kemasan karena jenis bahan yang digunakan bentuk dan penampilannya dapat memberikan arti dan fungsi intrinsik bagi produk yang dikemasnya. Selain berfungsi sebagi pelindung barang, lalu berkembang fungsinya sebagai alat promosi dan komunikasi produk yang ampuh. Seringkali kemasan menciptakan nilai prestise tersendiri bagi kalangan konsumen tertentu, sehingga dari aspek promosi kemasan merupakan tahap awal pengembangannya. Harga dan ukuran atau isi dari produk akan memberikan keragaman bagi konsumen dalam memilih ukuran yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen, memberikan alternatif bagi konsumen dalam menggunakan produk tersebut sehingga konsumen akan dengan mudah menentukan produk yang akan dikonsumsi sesuai dengan kantong konsumen, kepraktisan, kemudahan kegunaan dari produk tersebut. Perkembangan teknologi dan kebudayaan sangat mempengaruhi sikap dan gaya hidup manusia. Dalam kehidupan modern saat ini orang akan lebih banyak
4
memberi perhatian pada hal-hal yang lebih efisien, khususnya waktu, tenaga dan dana dalam memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhannya. Dalam hal ini kebutuhan untuk memperoleh produk minuman ringan penambah energi yang segar, sehat, siap pakai (langsung dapat dikonsumsi) dan tentu saja yang dapat menambah energi ketika badan terasa lemas. Produk-produk minuman penambah energi yang ada di pasaran dan muncul di iklan media televisi bermacam-macam, diantaranya adalah EXTRA JOSS, HEMAVITON, KRATINGDAENG, FIT UP, ENA’O, ENERJOS, M 150, LIPOVITAN, NATURADE GOLD dll. Tetapi pada penelitian ini penulis memfokuskan pada satu produk saja yaitu EXTRA JOSS. Produk minuman suplemen penambah energi ini menawarkan kepraktisan dan kemudahan dalam pengkonsumsiannya kepada masyarakat yang aktif dan dinamis, yang membutuhkan sesuatu yang dapat memberikan tambahan energi yang spontan untuk memulihkan kembali keadaan tubuh agar fit seperti sedia kala ketika harus dihadapkan pada suatu kegiatan atau pekerjaan yang membutuhkan banyak energi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sample penelitian di daerah kecamatan Polanharjo Klaten. Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut banyak terdapat para pekerja yang membutuhkan tenaga extra. Sehingga memerlukan minuman suplemen penambah tenaga. Diantara para pekerja tersebut saling memperdebatkan produk minuman suplemen yang paling diminati didaerah tersebut. Dari perdebatan tersebut menginspirasikan pada saya untuk mengambil
5
judul ini. Selain itu pula terdapat kemudahan dalam melakukan observasi penelitian. Untuk memperoleh data data yang akurat tentang pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi konsumen untuk pembelian pada produk Minuman Suplemen Extra Joss maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Penilaian Terhadap Atribut Produk Pada Motivasi Konsumen Untuk Pembelian Produk Minuman Suplemen Penambah Energi Extra Joss di Kecamatan Polanharjo Klaten”
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dapat dijadikan pedoman bagi penulis serta dapat mencegah kemungkinan timbulnya kerancuan dalam pembatasan masalah. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Seberapa besar pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi konsumen untuk pembelian Produk Minuman Suplemen Penambah Energi Extra joss? 2. Atribut produk apakah yang paling dominan mempengaruhi motivasi konsumen untuk pembelian Produk Minuman Suplemen Penambah Energi Extra joss?
1.3. Batasan Masalah 1. Obyek penelitian adalah produk Minuman Suplemen Penambah Energi Extra Joss.
6
2. Subyek penelitian adalah konsumen produk Minuman Suplemen Penambah Energi Extra Joss yang berdomisili di Kecamatan Polanharjo Klaten. 3. Penentuan pengukuran variabel berdasarkan karakteristik konsumen yang meliputi: a. Tingkat usia, yaitu: Adalah umur konsumen pembeli/pemakai. Dalam pengukuran umur responden, peneliti membagi dalam empat kelompok: •
antara 15- 20 tahun
•
antara 21-40 tahun
•
antara 41-50 tahun
•
di atas 51 tahun
b. Tingkat penghasilan/uang saku per bulan Penghasilan akan menunjukkan kemampuan seseorang dalam hal keuangannya yang akan mempengaruhi daya beli dari masing-masing individu. Penghasilan/uang saku per bulan digolongkan: •
kurang dari Rp. 400.000 /bulan
•
antara Rp. 400.001 – Rp.1.000.000 /bulan
•
antara Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 /bulan
•
di atas Rp. 2.000.001 /bulan
7
c. Pekerjaan Penghasilan seseorang menunjukkan kelas sosial secara ekonomi, sedangkan perilaku konsumen antar kelas sosial yang satu dengan kelas sosial yang lain akan sangat berbeda. Pekerjaan digolongkan sebagai berikut: •
Pelajar/ Mahasiswa
•
Petani/ Buruh Tani
•
Pegawai Negeri/ Wiraswasta
•
Ibu Rumah Tangga/ Pensiunan
d. Pendidikan Tingkatan pendidikan dapat mempengaruhi sikap konsumen dalam bersikap dan berperilaku. Tingkatan pendidikan digolongkan: •
SD
•
SLTP
•
SLTA
•
Akademik/Perguruan Tinggi
•
Pasca Sarjana
e. Jenis Kelamin Perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita berkenaan dengan ciri jasmani memungkinkan adanya perbedaan dalam melakukan keputusan pembelian.
8
4. Atribut produk yang diteliti adalah: a. Harga Harga merupakan besarnya uang dalam rupiah yang harus dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya. b. Ukuran Besarnya volume dari produk yang ditawarkan pada konsumen yang memiliki hubungan erat dengan kebiasaan membeli dengan jumlah kebutuhan konsumen. c. Kemasan Kemasan merupakan pembungkus produk yang digunakan untuk melindungi dan memberi nilai tambah dari suatu produk yang membuat produk tersebut menarik di mata konsumen. d. Merk Merk merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari suatu penjual dan membedakannya dari produk pesaing. e. Rasa Rasa merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi konsumen di dalam membeli suatu produk, terutama apabila produk tersebut sebuah minuman. Dalam penelitian ini minuman tersebut adalah suplemen
9
minuman penambah energi, karena masing-masing individu mempunyai selera terhadap rasa yang berbeda-beda. f. Manfaat Kemampuan dari suatu produk untuk dapat melaksanakan fungsinya. Dalam hal ini produk Suplemen Minuman Penambah Energi, yaitu dapat memberikan tambahan tenaga atau energi ekstra kepada tubuh, ketika tubuh terasa letih dan lemas.
1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui besarnya pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi konsumen untuk pembelian produk Minuman Suplemen Penambah Energi extra joss. 2. Mengetahui atribut produk paling dominan yang mempengaruhi motivasi konsumen untuk pembelian produk Minuman Suplemen Penambah Energi extra joss.
1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis akan dapat menambah wawasan, pola pikir di bidang pemasaran, terutama dalam bidang pengamatan pengaruh penilaian terhadap atribut yang mempengaruhi pada motivasi pembelian.
kosumen untuk
10
2. Bagi produsen dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi kosumen untuk pembelian. Dipakai untuk acuan membangun strategi yang efektif. 3. Bagi pihak lain penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan dan sebagai bahan perbandingan antara teori dengan penerapan di dunia bisnis yang sesungguhnya.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Sebagai salah satu sumber acuan guna memudahkan penulisan dalam melakukan penelitian maka penulis menggunakan beberapa hasil penelitian terdahulu guna tinjauan pustaka yaitu: Agus Santoso, 2004, dengan judul penelitian " Analisis Motivasi Konsumen Dalam Membeli Sim Card 'kartu HALO' Studi Kasus pada FE UII Yogyyakarta". Adapun kesimpulan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : •
Berdasarkan karakteristik konsumen yang dijadikan sampel, diketahui dari 100 orang responden yang diteliti menunjukan konsumen yang dominan dalam membeli sim card kartuHALO adalah konsumen yang bergender pria,dengan tingkat uang saku yang diterima perbulannya sebesar Rp.500.000 sampai dengan Rp.750.000, dan dengan mayoritas jurusan kuliah manajemen.
•
Berkenaan dengan perbedaan urutan atribut motivasi dalam mlakukan pembelian produk sim card kartuHALO di FE UII Yogyakarta, maka dapat disimpulkan bahwa atribut kelancaran berkomunikasi merupakan motivasi utama konsumen dalam membeli produk sim card kartuHalo di FE UII Yogyakarta . Jika dihubungkan dengan heirarki kebutuhan dari Maslow,
12
maka knsumen cenderung termotivasi untuk memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri, ini dibuktikan dengan analisis bahwa atribut kelancaran berkomunikasi merupakan motivasi terbesar konsumen dalam membeli sim card kartuHALO di FE UII Yogyakarta. •
Mengenai motivasi konsumen dalam membeli produk sim card kartHALO di FE UII Yogyakarta menurut karakteristik konsuen,maka : a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pilihan atribut yang memotivasi konsumen untuk membeli produk sim card kartuHALO menurut karakteristik tingkat ueng saku dan jurusan kuliah. b. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi konsumen dalam membeli sim card kartuHALO menurut karakteristik gender. hal ini berarti : 1. konsumen dengan karakteristik gender pria lebih termotivasi dengan atribut kelancaran berkomunikasi. 2. konsumen dengan karakteristik gender wanita lebih termotivasi dengan atribut kualitas berkomunikasi.
13
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari hal pokok yang harus dilakukan produsen untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Agar usahanya berjalan lancar dan mendapatkan persepsi yang positif dari konsumen, maka kegiatan pemasaran harus dapat
memberikan
kepuasan
pada
konsumen.
Semakin
berkembangnya
perekonomian saat ini maka sector ekonomi merupakan sector yang sangat penting untuk setiap negara. Bisa dikatakan semua kebijakan yang dikeluarkan semata-mata hanya untuk kepentingan ekonomi. Perkembangan perekonomian mendorong masyarakat disatu pihak menyediakan kelebihan barang dan jasanya untuk orang lain. Gejala ini ditandai dengan timbulnya pertukaran, sehingga saat terjadinya pertukaran tersebut merupakan saat terjadinya pemasaran. Perusahaan-perusahaan menitik beratkan pada pamasaran dalam usahanya, karena pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,untuk berkembang dan mendapatkan laba atau keuntungan serta untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran sendiri timbul bilamana orang memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa intisari dari pemasaran adalah tukar menukar, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
14
Beberapa gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi berikut ini: 1. William J.Stanton (1985) dalam Ari Wardhana (1997). Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari definisi tersebut dituangkan arti bahwa pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang harus dipenuhi, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran atau penjualan produk tersebut. 2. Marwan Asri (1991, hal 15). Pemasaran adalah usaha terpadu untuk mengembangkan strategi yang diarahkan kepada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba dan keuntuangan. Definisi tersebut diatas menjelaskan bahwa proses pertukaran melibatkan kerja. Penjual harus mencari pembeli, menentukan dan memenuhi kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat dan menentukan harga yang tepat menyimpan dan mengangkutnya, mempromosikan produk tersebut, menegosiasikan dan sebagainya.
15
Irawan , Farid W, dan MW.Sudjoni (1996). Menyatakan ada 5 syarat agar pertukaran sukarela dapat berlangsung, yaitu: •
Setidak-tidaknya ada 2 pihak.
•
Tiap pihak mempunyai sesuatu yang dapat bernilai bagi pihak lain.
•
Tiap pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan.
•
Tiap pihak bebas menerima atau pun menolak tawaran pihak lain.
•
Tiap pihak yakin bahwa berhubungan dengan pihak lain adalah tepat dan diperlukan sekali. Pemasaran mencakup usaha pasar yang dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen, menentukan produk yang akan diproduksi, menentukan cara berpromosi dan penjualan produk tersebut. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler adalah: “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.” (Kotler, 1997 :13)
2.2.1.1 Pengartian Manajemen Pemasaran. Kegiatan- kegiatan pemasaran berjalan dalam suatu lingkungan yang terus menerus berkembang sebagai akibat dari perkembangan dunia yang akan berakibat pada perubahan perusahaan. Untuk itu perlu melihat sumber-sumber dari perusahaan
16
itu sendiri serta peraturan yang ada. Untuk mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pemasaran dengan cara yang baik dalam usaha mencapai tujuan perusahaan serta dalam usaha untuk menyesuaikan dengan lingkungan maka dibutuhkan adanya manajemen pemasaran. Kemudian beberapa gambaran mengenai manajemen pemasaran dapat diketahui dari definisi berikut ini: 1. Philip Kotler (1992, hal 19). Manajemen pemasaran adalah yang mencakup analisis perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan juga mencakup barang dan jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuan adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. 2. Persatuan Pemasaran Amerika (1985). Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada dasarnya kegiatan pemasaran meliputi: •
Menentukan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
•
Merencanakan dan mengembangkan produksi, baik berupa barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
•
Menentukan harga, promosi dan distribusi.
17
•
Mencari input dari konsumen maupun lembaga pemasaran untuk kebijakan selanjutnya.
2.2.1.2 Konsep Pemasaran Perusahaan yang menganggap pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya yang disebut konsep pemasaran, yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang mencakup aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Tugas manajemen pemasaran tidak hanya menetukan harga yang sesuai, proses produksi dan saluran distribusi saja, tapi manajemen pemasaran jasa juga bertugas untuk mengatur tingkat dan sifat-sifat permintaan konsumen dengan cara yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya. Konsep pemasaran diperlukan oleh perusahaan sebagai satu pedoman dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan organisasi konsumen juga masyarakat. Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan untuk memberi keputusan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (consumen oriented).
18
Basu Swasta dan Hani Handoko (1982, hal 5). Ada tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran,yaitu: 1. Orientasi pada konsumen Perusahaan
yang
sungguh-sungguh
bertujuan
untuk
memperhatikan
konsumen,harus : •
Menentukan kebutuhan pokok ( basic need ) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
•
Menetukan kelompok pembeli yang dijadikan sasaran penjualan.
•
Menentukan produk dan program pemasarannya.
•
Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku mereka.
•
Menetukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral ( Intergrated Marketing ) Pengintegrasian kegiatan pemasaran dapat berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Selain iti juga penyesuain dan koordinasi antar produk, harga, saluran distribusi dan promosi untuk menciptakan pertukaran yang saling menguntungkan dengan konsumen.
19
3. Kepuasan Konsumen ( Consumer Satisfaction ). Faktor yang menentukan apakah perusahan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba adalah dengan banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Hal ini berarti perusahaan harus bisa memenuhi kebutuhan konsumen secara tepat.
2.2.1.3 Perilaku Konsumen Pengertian perilaku konsumen Engel (1994). Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Basu Swasta (1982, hal 9). Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa termasuk didalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penetuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua element penting dari arti perilaku konsumen tersebut diatas yaitu : 1. Proses pengambilan keputusan. 2. Kegiatan fisik yang semua ini melibatkan indifidu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis. Analisis perilaku konsumen hendaknya menganalisa proses-proses yang tidak dapat diamati atau sulit diamati yang selalu menyertai di setiap pembelian.
20
Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa (what) yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga dimana (where), bagaimana kebiasaannya (how often) dan dalam kondisi macam apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa dibeli. Pemasaran membutuhkan suatu informasi mengenai bagaimana keadaan konsumen. Hal ini sangat penting untuk dijadikan dasar bagi kebijaksanaan pemasaran yang akan diambil. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap rangsangan yang diberikan oleh perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi pemasar untuk mengambil kebijaksanaan. Pertanyaan menejer pemasaran yang merupakan pusat perhatian adalah bagaimana konsumen bereaksi terhadap berbagai bentuk produk, harga, daya tarik, merk yang berbeda dan sebagainya. Akan mempunyai keuntungan besar atas pesaingnya. Itu sebabnya para peneliti pemasaran bisnis meneliti hubungan antara rangsangan pemasaran dengan respon atau tanggapan konsumen. Perusahaan harus mengetahui perilaku konsumennya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen guna mencapai tujuan perusahaan. Pemahaman mengenai pasar konsumen mengenai perilaku konsumen yang terdiri dari pasar konsumen yang beraneka ragam (baik usia, pendapatan, selera membeli, ataupun tingkat pendidikan) akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan dan mengembangkan produk/jasa yang akan dibuat serta metode pemasaran yang nantinya harus disesuaikan dengan pasar sasaran.
21
Menurut James F. Angel pengertian dari perilaku konsumen adalah: “Kegiatan individu yang secara langsung terlibat mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”. Pengertian diatas mengandung dua elemen penting yaitu pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang kesemuanya melibatkan individu dalam memakai , mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa ekonomi. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana perilaku konsumen tersebut dapat memberi masukan bagi perusahaan. Dalam proses pengambilan keputusan pada pembelian barang dan jasa, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial, dan keluarga. Sedangkan faktor-faktor internal antara lain, motivasi, pengamatan belajar, kepribadian, konsep diri, dan sikap. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian,yaitu : 1. Faktor Lingkungan Eksternal •
Faktor Budaya Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku. Peran budaya, sub-budaya, dan kelas sosial pembeli sangatlah penting. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Sedangkan sub-budaya terdiri dari bangsa, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar
22
pasar yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kelas sosial pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial. Dan stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial. Pengertian kelas adalah pembagian masyarakat yang relative homogen dan permanen, yang tersusun secara herarkhis dan memiliki anggota dengan nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. •
Faktor sosial Untuk sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
•
Faktor pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli. Diantaranya adalah usia pembelian dimana orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Keadaan ekonomi seseorang sangat mempengaruhi dalam pemilihan produk. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan
( tingkat, kestabilan, pola, waktu), tabungan dan aktiva
23
(persentase yang lancar/likuid), hutang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap atas belanja atau menabung. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas , minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan ‘keseluruhan diri seseorang’ yang berinteraksi dengan lingkungnnya. Kepribadian dan konsep-diri setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. •
Faktor Psikologis Pemilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan pendirian. ( Kotler, 1 hal 153 ).
2. Faktor-Faktor Internal dapat diketahui antara lain : •
Motivasi Motif adalah keadaan didalam individu yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang mengarah pada usaha untuk mencapai tujuan yaitu pemuas kebutuhan. Jadi motif bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi hal yang dpat disimpulkan keberadaanya karena sesuatu yang dapat kita lihat yang dilakukan oleh seseorang. Oleh sebab itu kita dapat mengetahui bahwa perilaku konsumen pun sebenarnya berasal dari motif atau motivasi yang ada pada diri konsumen tersebut.
24
Motif tersebut dapat dibagi menjadi dua : a. Motif fisiologis Motif fisiologis adalah motif alamiah yang dibutuhkan seseorang seperti lapar, haus dan kebutuhan biologis. b. Motif psichologis Motif psichologis dapat dibedakan menjadi tiga kategori dasar yaitu : -Motif kasih sayang : motif untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan dan keputusan batiniah dalam berhubungan dengan orang lain. -Motif mempertahankan diri : motif untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik atau psichologis, untuk menghindari agar tidak ditertawakan, mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaan diri. -Motif memperkuat diri : motif untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikan prestise, mendapatkan pengakuan dari orang lain dan memuaskan diri dengan penguasaan tarhadap orang lain. Bagi manajer pemasaran penting sekali mengatahui apa yang terjadi motif seseorang terhadap suatu produk tertentu, kerena hal ini sangat berpengaruh dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh perusahaan dalam usaha memasarkan produknya.
25
•
Pengamatan Dalam sutau lingkungan seorag individu akan menerima berbagai pengaruh
dari dirinya seperti bau, rasa, tekanan, temperetur dan lain-lain. Berbagai pengaruh itu akan diolah oleh individu melalui proses fisik, fisiologis dan psikologis menjadi suatu panggambaran mengenai lingkungan tersebut. Seluruh proses pengolahan yang dilakukan secara sadar oleh akal menusia tersebut dinamakan pengamatan. Hasil dari proses tersebut adalah bahwa manusia akan mengetahui lingkungan yang ada di sekeliling dan akan mempunyai pandangan tersendiri mengenai lingkungan tersebut. •
Proses Belajar Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang
terjadi sebagai akibat oleh adanya pengalaman. Hasil dari proses belajar ini adalah tanggapan tertentu yang cocok dan sesuai dengan rangsangan- rangsangan yang dirasakan sehingga dapat melakukan langkah yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan oleh seseorang. Hal ini disebut perilaku. Perilaku yang dipelajari tidak hanya pada perilaku yang tampak oleh mata tetapi juga yang tampak oleh mata. Perilaku sangat dipengaruhi
oleh pengalaman dimasa lalu yang pernah
dialami oleh individu. Demikian juga perilaku konsumen, perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk, apabila konsumen merasa dapat terpuaskan maka konsumen akan
26
cenderung untuk membeli produk itu lagi. Dan apabila konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang pernah dikonsumsi maka konsumen cenderung untuk tidak mengkonsumsi produk itu lagi. •
Kepribadian Sampai sekarang definisi kepribadian belumlah diakui secara umum tetapi
kepribadian dapat dilihat sebagai organisasi dari faktor- faktor biologis, psikhologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan - kebiasaan , sikap dan ciri- ciri sifat atau watak yang khas yang menetukan perbedaan perilaku dari tiap - tiap individu. Kepribadian ini akan berkembang sesuai dengan waktu dan intensitas seseorang dalam bertemu dengan orang lain. Terdapat tiga unsur dalam kepribadian yaitu : •
Pengetahuan, yaitu unsur -unsur yang mengisi akal dan mengisi jiwa seseorang manusia yang sadar. Hal ini akan menimbulkan persepsi seseorang akan sesuatu yang bisa diterima oleh lingkungannya.
•
Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena adanya pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif ataupun negative. Persepsi yang buruk dari sesuatu yang dirasakan oleh panca indera akan menimbulkan perasaan negative, demikian juga sesuatu yang baik yang dirasakan oleh panca indra akan menimbulkan perasaan positif.
27
•
Dorongan naluri, yaitu kemauan dasar yang dimiliki oleh manusia sejak mereka lahir tanpa disadari oleh manusianya sendiri. Contoh dari dorongan naluri ini adalah rasa lapar, dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan sex dan dorongan untuk berinteraksi dengan sesamanya.
•
Konsep Diri Konsep diri didefinisikan oleh Theodor M. New Combe dalam Ari Wardana
(1997) sebagai berikut : Individu yang diterima oleh individu itu sendiri dalam kerangka kehidupannya dalam suatu masyarakat yang menentukan. Konsep diri ini tidak hanya dibatasi oleh keinginan fisik, tetapi termasuk juga hal- hal lain seperti kekuatan kejujuran, rasa, hormat, keadilan, kejahatan dan hal- hal lainnya. Manajer pemasaran harus dapat mengidentifikasi tujuan konsumen dalam pembelian suatu produk karena dapat mempengaruhi perilaku mereka. Jika manajer pemasaran dapat mengetahui konsep diri dari konsumen maka dapat menempatkan produk mereka sesuai dengan konsep diri yang dimiliki oleh konsumen sehingga produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen. •
Sikap Sikap seseorang adalah keadaan seseorang yang mudah dipengaruhi untuk
memberi tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang diterima, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku seseorang tersebut.
28
Definisi mengenai sikap dapat kita lihat dari definisi yang dikemukakan oleh William G. Nickels sebagai berikut : Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah –masalah
yang baik ataupun kurang
baik secara konsekuen. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap suatu produk dan berasal dari proses belajar baik dari pengalaman ataupun suatu produk dari yang lainnya. Sikap ini dapat berupa positif maupun negative. Agar produk suatu perusahaan dapat diterima konsumen maka manajer perlu melihat sikap ini agar bisa menentukan strategi yang tepat yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya.
2.2.1.4 MOTIVASI ~ Pengertian Motivasi Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan adalah merupakan tugas penting bagi para produsen, untuk itu pihak produsen atau perusahaan yang menghasilkan dan menjual produk yang dituju pada kosumen harus memiliki stretegi yang jitu. Untuk itu perusahaan harus memahami konsep perilaku konsumen agar konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan melakukan transaksi pembelian dan merasakan kepuasan terhadap produk yg ditawarkan sehingga konsumen menjadi pelanggan tunggal (loyal).
29
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motif. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, mendukung perilaku manusia. Motivasi muncul karena seseorang mempunyai banyak kebutuhan. Ada kebutuhan biolgis, yang muncul dari keadaan yang tegang seperti lapar, haus, atau merasakan tidak nyaman. Yang lainya adalah kebutuhan psikologis, yang muncul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebutuhan berubah menjadi motif
kalau merangsang sampai tingkat
intensitas yg mencukupi. Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seorang mencari kepuasan. ( Kotler, Armstrong, 1997: hal 154 ) Dalam pengertian sehari –hari , motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu. Motivasi membuat seseorang memulai, melaksanakan dan mempertahankan kegiatan tertantu. Motivasi merupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorang dan tidak tampak dari luar. Motivasi akan kelihatan atau akan tampak dari luar. Motivasi akan terlihat melalui perilaku seseorang yang dapat dilihat atau diamati. Jadi secara keseluruhan, motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerek yg menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. (N.J. Setiadi,2003 :hal 94 )
30
Ekspresi motivasi dalam pembelian dan pemakai produk (manfaat utilitarian dan manfaat hedonic), dapat dilihat pada gambar berikut : Manfaat yang Diharapkan. UTILITARIAN (Sifat produk yang obyektif) KEBUTUHAN HEDONIK/Pengalaman (subjek/emosional)
Evaluasi alternative, Pembelian, Pemakaian
Agar pemberian motivasi berjalan dengan lancar maka harus ada proses yang jelas. Proses motivasi tersebut terdiri dari : Proses Motivasi
1. Kebutuhan yang tidak terpenuhi 2. Mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan
6. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dinilai kembali oleh konsumen KONSUMEN
3. Perilaku yang beroroentasi pada tujuan
5. Imbalan atau hukum 4. Hasil karya (evaluasi dari tujuan yang tercapai)
31
2.2.1.5 Teori Motivasi Teori Motivasi Maslow Model heirarki kebutuhan dari Maslow sangat bemanfaat untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan yg akan dipenuhi perusahaan dan dapat memperkirakan perilaku konsumen atas dasar tingkat kebutuhannya. Dapat terpenuhinya suatu kebutuhan akan menimbulkan motivasi untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut tersusun dalam sebuah jenjang dari tingkatan yang paling mendesak, meskipun bukan berarti harus dimulai dari kebutuhan fisiologis ke atas sampai dengan kebutuhan aktualisasi diri. Tetapi selalu ada kemungkinan pengecualian dari kecenderngan tersebut. Seseorang kadang -kadang justru lebih termotivasi untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi karena dia mengalami kesulitan untuk membeli produk/merk tertentu. Secara umum, motivasi yang dominan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan dapat berbeda satu dengan yang lain, meskipun obyek pemenuhannya sama. Demikaian pula urutan pentingnya pemenuhan kebutuhan yang dapat menimbulkan motivasi itu ( Albari, 2002 ,hal : 68 ) Sedangkan tahap- tahap yang dilakukan konsumen membeli suatu produk dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu: 1. Menganalisa kebutuhan dan keinginan.
untuk memutuskan
32
Penganalisaan kebutuhan keinginan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan
yang belum terpuaskan sehingga dapat diketahui
kebutuhan dan keinginan manakah yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Proses penganalisaan kebutuhan dan keinginan merupakan proses yang kompleks, hal ini dapat terjadi karena adanya hal-hal sebagai berikut : a. Proses ini melibatkan secara bersama-sama didalam berbagai macam variable, termasuk dalam proses pengamatan, proses belajar, sikap, karakteristik pendidikan, dan berbagai macam kelompok referensi yang mempengaruhinya. b. Proses penganalisaan kebutuhan dan keinginan merupakan proses yang lebih komplek dibandingkan dengan penganalisaan motivasi karena meliputi banyak proses dan konsep-konsep lainnya. c. Proses ini berarti juga proses pembandingan dan pembobotan yang komplek terhadap berbagai macam kebutuhan yang relative penting dan sesuai dengan kemampuan yang terbatas dimiliki oleh konsumen 2. Pencarian informasi dan penilaian sumber- sumber. Pencarian informasi ini dapat bersifat aktif yaitu berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan dan dapat juga bersifat pasif yaitu dengan cara membaca iklan yang ada di koran maupun di majalah tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.
33
Pencarian informasi ini dapat berasal dari sumber informasi intern yang dapat dilakukan dengan cara komunikasi perorangan dan pengaruh perseorangan yang terutama berasal dari pelopor opini. Pencarian informasi ini dapat juga dilakukan dari sumber informasi ekstern seperti dari media masa ( majalah, koran, radio, televisi), serta dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh dilakukan perusahaan seperti publikasi, iklan, dll. 3. Penilaian dan seleksi terhadap alternative pembelian. Tahap ini meliputi dua tahap yaitu, menetapkan tujuan penelitian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternative pembelian berdasarkan tujuan pembelian. Setelah tujuan pembelian ditetapkan maka konsumen perlu mengidentifikasi alternative-alternativ pembeliannya. Hal ini berarti konsumen perlu melihat kemampuannya masing-masing untuk memutuskan produk yang akan dibelinya. 4. Keputusan untuk membeli. Keputusan untuk membeli disini merupakan proses kelanjutan setelah konsumen melalui tahap-tahap dimuka. Keputusan untuk membeli merupakan proses dalam pembelian yang nyata, jadi dalam tahap ini konsumen harus mengambil keputusan apakah mereka jadi membeli suatu produk ataukah tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli maka konsumen akan dihadapkan pada serangkaian keputusan yang harus diambil baik itu menyangkut jenis produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya.
34
Untuk itu bila perusahan menginginkan produk yang mereka tawarkan bisa diterima oleh konsumen maka perusahaan perlu mengetahui beberapa jawaban yang menyangkut perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelianya. Misalnya : berapa banyak usaha yang harus dilakukan oleh konsumen dalam memilih suatu produk faktor-faktor apakah yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan penjual, faktor-faktor apakah yang menentukan kesan terhadap penjual, faktor-faktor apakah yang menyebabkan konsumen menjadi setia terhadap suatu produk. Apabila perusahan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen maka perusahaan dapat menetapkan strategi yang cocok untuk memasarkan produk mereka kepada konsumen. 5. Perilaku sesudah pembelian. Bagi perusahan perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku sesudah pembelian mereka dapat mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi tindakan konsumen untuk mempengaruhi penjualan
ulang
dan
juga
mempengaruhi
tindakan
konsumen
untuk
mempengaruhi pihak lain mengenai pandangan mereka terhadap suatu produk. Ada kemungkinan konsumen kurang puas sesudah membeli suatu produk seperti, harga yang terlalu mahal, mutu produk yang kurang baik atau hal-hal lain yang kurang baik dibandingkan gambaran mereka sebelum melakukan pembelian. Hal ini akan berpengaruh buruk bagi imej suatu produk pada
35
pandangan konsumen dan akan mengakibatkan penurunan penjualan karena konsumen biasanya akan mengatakan kepada calon konsumen lainya tentang keluhan mereka terhadap suatu produk. Apabila gambaran yang diperoleh konsumen sesudah pembeli ternyata baik maka hal ini akan memungkinkan penjualan produk akan meningkatkan karena konsumen cenderung untuk melakukan pembelian ulang dan juga akan mengatakan kepada calon konsumen tentang keungulan suatu produk, hal ini akan menaikan imej produk di mata konsumen.
2.2.2 Produk 2.2.2.1 Pengertian Produk Philip Kotler (1995). Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran produk dari semua bentuk-bentuk tersebut (Kotler, Philip dan Amstrong, Gary (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jilid I. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hal 11). Dari definisi di atas disimpulkan produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Konsumen di dalam membeli produk tidak hanya melihat fisiknya saja, melainkan juga melihat sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menjalankan
36
strategi yang tepat. Menurut istilah yang sempit, produk didefinisikan sebagai kumpulan atribut dan sifat kimia secara fisik yang dapat diraba dalam bentuk yang nyata. 2.2.2.2 Atribut Produk Syarat suatu produk adalah adanya atribut yang mewakilinya, karena jika tidak ada atribut maka bukanlah suatu produk. Kotler (1992, hal 72) menyatakan “atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.” Pengembangan produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini akan dikomunikasikan dan diserahkan dalam atribut produk. Sarat suatu produk adalah adanya atribut produk yang mendukungnya. Semua atribut produk yang ada pada suatu produk merupakan elemen yang sangat penting karena berguna untuk menarik minat konsumen. Salah satu contoh atribut adalah merk yang berfungsi sebagai brand name atau symbol yang membedakan produk suatu perusahaan dengan pesaingnya. Atribut-atribut yang melekat pada suatu produk adalah: a. Harga Harga merupakan besarnya uang dalam rupiah yang harus dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya. Keputusan harga yang berlaku disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju karena menyangkut konsumen dalam hal kemampuan finansialnya.
37
b. Ukuran Besarnya volume dari produk yang ditawarkan pada konsumen yang memiliki hubungan erat dengan kebiasaan membeli dengan jumlah kebutuhan konsumen. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat menyesuaikan antara kebutuhannya dengan ukuran produk yang ada. c. Kemasan Kemasan merupakan pembungkus produk yang digunakan untuk melindungi dan memberi nilai tambah dari suatu produk yang membuat produk tersebut menarik di mata konsumen. Dengan menciptakan desain kemasan yang menarik atau memiliki ciri-ciri khas tertentu, kemasan dapat dijadikan sebagai alat promosi dan berguna untuk meyakinkan konsumen tentang keunggulan produk tersebut. Dengan kata lain dengan desain yang menarik kemasan dapat dijadikan alat promosi yang efektif. d. Merk Merupakan nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari suatu penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Merk dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli suatu produk karena menyangkut tentang kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk yang bersangkutan.
38
e. Rasa Rasa merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi konsumen di dalam membeli suatu produk, terutama apabila produk tersebut sebuah minuman. Dalam penelitian ini minuman tersebut adalah suplemen minuman penambah energi, karena masing-masing individu mempunyai selera terhadap rasa yang berbeda-beda. f. Manfaat Produk bermanfaat dalam hal ini adalah produk yang disenangi dan diharapkan konsumen dapat memberikan manfaat dari produk tersebut, yaitu pemulihan tenaga yang loyo dalam membeli suatu produk, karena manfaat merupakan suatu atribut yang paling penting dimata konsumen. Konsumen akan selalu berusaha mencari produk yang mempunyai manfaat yang baik karena menyangkut kepuasan dan juga produk yang bermanfaat merupakan produk yang mempunyai daya saing atau kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan produk yang lain.
39
2.3 Hipotesis Dalam penelitian ini akan diajukan hipotesis berupa anggapan sementara yang berfungsi sebagai pedoman untuk mempermudah jalannya penelitian yakni: 1. Ada pengaruh yang signifikan antara atribut produk dengan motivasi konsumen dalam membeli produk minuman suplemen penambah energi extra joss. 2. Atribut produk yang berupa manfaat merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi konsumen dalam membeli produk minuman suplemen penambah energi extra joss.
40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Tidaklah mudah bagi setiap perusahaan untuk memfokuskan diri pada satu bidang usaha. Karena godaan atau pilihan selalu hadir di benak manajemen untuk merambah ke bidang usaha lain (diversifikasi). Namun tidak demikian bagi PT Bintang Toedjoe, perusahaan farmasi yang dikenal luas lewat produknya Extra Joss, Irex, Komix, dan Waisan. Tak mengherankan, karena menghasilkan produk-produk kesehatan terpercaya bagi setiap orang adalah fokus usaha dari perusahaan ini. Kini, di tangan Presiden Direktur Joseph D. Angkasa, pilihan tersebut tidak berubah. Kita tidak akan melakukan diversifikasi usaha. Ini adalah pilihan Bintang Toedjoe dan menjadi komitmen kita untuk menyehatkan bangsa ini melalui produkproduk kesehatan yang kita hasilkan. Tentunya produk tersebut dipercaya setiap orang serta dapat membawa kehidupan yang lebih baik. Sebagai perusahaan, tentunya komitmen melahirkan produk kesehatan harus dibarengi dengan upaya mendapatkan keuntungan. Dan itu jelas membutuhkan strategi baik untuk jangka pendek atau jangka panjang. Menurut Joseph, strategi jangka pendek adalah mencetak laba (profit making). Dengan merendah, ia mengaku Bintang Toedjoe merasa beruntung dianugerahi produk-produk yang menjadi market leader atau pemimpin pasar.
41
Contohnya, Extra Joss menguasai sekitar 60 persen market share di kategori minuman berenergi, Demikian pula Komix di kategori obat batuk, obat sakit kepala Puyer Nomor 16 cukup mendominasi di pasar obat sakit kepala. Oleh karenanya, produk-produk tersebut diatas harus tetap dipertahankan sebagai pencetak laba bagi perusahaan. ”Jadi bagaimana kita menjaga leadership atau kepemimpinan kita di situ. Kita harus lindungi (protect) benar-benar karena dari produk-produk itulah kita mendapatkan profit yang bisa kita peroleh sekarang,” kata Joseph. Dan untuk bisa mendapatkan profit itu, tambahnya, Bintang Toedjoe secara operasional harus efektif. Sementara untuk jangka panjang, perusahaan harus mampu meningkatkan pertumbuhan profit serta harus responsif. Profit di masa mendatang dapat diperoleh dari produk baru (new product) melalui inovasi yang bisa dilakukan untuk 3, 5 atau 10 tahun mendatang. Agar perusahaan tetap bisa menjadi market leader, maka menurut Joseph, tidak ada alternatif lain selain Bintang Toedjoe harus tetap harus punya sistem yang baik, tetap efisien dan efektif, harus tetap tepat dalam bekerja. ”Perusahaan harus menjadi lebih operasional dan bisa berkompetisi. Tidak masalah ada banyak pesaing, tetapi kita harus tetap bisa mengeluarkan produk yang lebih murah. Atau kita harus paling efisien sehingga harganya paling terjangkau,” jelasnya. Barangkali tidak banyak yang tahu bahwa Bintang Toedjoe berawal dari perusahaan keluarga yakni oleh Tan Jun She (seorang sinshe), Tjia Pu Tjien, dan Hioe On Tjan, di Garut, Jawa Barat, tanggal 29 April 1946. Nama Bintang Toedjoe
42
dipilih sesuai dengan jumlah anak perempuan yang dimiliki oleh Tan Jun She yakni sebanyak tujuh orang. Saat itu PT Bintang Toedjoe berhasil memproduksi obatobatan yang dijual bebas hanya bermodalkan peralatan sederhana dengan karyawan hanya beberapa gelintir saja. Salah satu obat yang diproduksi sejak awal Puyer No. 16 (Obat Sakit Kepala No. 16) yang sampai saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan diekspor ke beberapa negara. Dalam perjalanannya, tahun 1950 perusahaan ini pindah ke kawasan Krekot di Jakarta, dan pada tahun 1974 pindah lagi ke kawasan Cempaka Putih, Jakarta. Kala itu PT Bintang Toedjoe mulai memproduksi obat resep dokter. Titik cerah dalam perjalanan Bintang Toedjoe terjadi pada tahun 1985 ketika perusahaan ini diambil alih oleh Kalbe Group dan berkembang dengan pesat hingga kini. Tahun 1990 produk-produk PT Bintang Toedjoe mulai diekspor ke mancanegara. Tahun 1993 perusahaan relokasi ke kawasan Pulogadung menempati areal seluas 12.000 meter persegi. Tahun 2002 kantor pusat perusahaan pindah ke Pulomas selain juga berfungsi sebagai pabrik. Bintang Toedjoe merupakan anak perusahaan dari PT Dankos Laboratories Tbk yang selanjutnya merupakan anak perusahaan dari PT Kalbe Farma Tbk. Saat ini, dengan mempekerjakan lebih dari 1000 orang karyawan, PT Bintang Toedjoe merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang tidak hanya memproduksi obat-obatan, melainkan juga memproduksi suplemen makanan dan fitofarmaka. Salah satu strategi ke depan yang diambil oleh perusahaan sedari sekarang adalah masuk ke pasar Asia. Ini sesuai dengan visi perusahaan menjadi produsen
43
produk kesehatan terkemuka yang mendominasi pasar di Indonesia dan Asia. Untuk itu Bintang Toedjoe, aku Joseph, tentu harus memiliki kapasitas atau orang-orang (SDM) yang bisa memimpin untuk menembus kawasan regional. Saat ini Bintang Toedjoe sudah masuk pasar di Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Sementara di luar itu, produk-produk Bintang Toedjoe hadir di Mongolia dan Nigeria (Afrika). Untuk kawasan Asean, tiga Negara itulah dimana perusahaan benar-benar melakukan upaya antara lain lewat iklan, penetrasi melalui saluran distribusi, dan menciptakan pasar (create market). Bisnis regional itu memang jangka panjang. Sekarang tinggal adu cepat dengan waktu. Jika sekarang kita tidak masuk ke pasar itu, maka kompetitor yang lebih dulu masuk. Demikian pula sebaliknya tentang alasan merambah ke pasar Asia. Perkembangan Bintang Toedjoe hingga seperti saat ini tentunya tidak lepas dari nilai-nilai yang dikembangkan oleh perusahaan. Tidak kurang ada lima nilai (core values) yang menjadi pegangan seluruh manajemen dan karyawan dalam aktivitas operasional. Pertama, Bintang Toedjoe peduli terhadap pelanggan. Kedua, semangat kerja sama merupakan landasan kesuksesan perusahaan, ketiga, senantiasa berinovasi dan berjuang untuk mencapai yang terbaik. Keempat, Bintang Toedjoe selalu peka dan menyesuaikan diri terhadap perubahan, serta kelima, bekerja dengan penuh semangat dalam lingkungan yang menyenangkan dan harmonis. Dengan bekal arah dan tujuan, visi dan misi, didukung oleh strategi dan tim yang baik, langkah perusahaan semakin mudah dalam mencapai sasaran (objectives) yang ingin dicapai. Joseph
44
menambahkan, manajemen Bintang Toedjoe juga didukung oleh sistem kerja yang baik. Sertifikat Untuk itulah perusahaan merasa perlu mengantongi sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) serta berbagai sertifikat sebagai bukti adanya standar yang baik dalam sistem kerja di Bintang Toedjoe. Sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) telah dikantongi, demikian pula sertifikat ISO 9001:2000, sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), dan sertifikat standar keselamatan dan kesehatan kerja. Inilah yang menjaga atau menjamin kualitas dari produk-produk kami. HACCP sebenarnya khusus untuk makanan, ISO lebih banyak untuk sistem mutu, demikian pula CPOB karena kita memulai dari perusahaan farmasi. Kita cukup beruntung dan dengan bekal itu semua kita bisa menghasilkan produk-produk yang terpercaya. Dan kepercayaan itu katanya lagi, dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan seperti Superbrand, ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award) selama beberapa tahun terakhir untuk produk Irex, Extra Joss, dll. Populasi Indonesia yang berjumlah lebih dari 220 juta jiwa, disadari merupakan pasar yang luar biasa besar bagi produk-produk Bintang Toedjoe. Mengutip data dari Indocommercial, sampai tahun 2002 terdapat 19 perusahaan yang aktif berproduksi dengan total kapasitas mencapai 79,75 juta liter dalam bentuk cair, dan sekitar 5.495 ton dalam bentuk non cair (powder/tablet). Untuk minuman kesehatan dalam bentuk cair, PT Asia Health Beverage Co Ltd memiliki kapasitas
45
yang paling besar, yaitu sebesar 26,9 juta liter/tahun, disusul PT Amerta Indah Otsuka 16,5 juta liter, selanjutnya PT Konimex Pharmaceutical Lab Ind, PT Tempo Scan Pacific, PT Taisho Indonesia dan PT Ultra Prima Abadi. Sedangkan minuman kesehatan dalam bentuk non cair, kapasitas produksi tertinggi dipegang oleh PT Konimex Pharmaceutical sebesar 2.700 ton per tahun, PT Bintang Toedjoe 1.950 ton, PT Amerta Indah Otsuka 150 ton, dan PT Tempo Scan Pacific sebesar 100 ton per tahun. Masih mengutip data tersebut, sepanjang 19972002, volume minuman kesehatan lokal meningkat rata-rata 28,6 persen per tahun. Dengan angka di atas, tak pelak peluang masih terbuka lebar bagi produk-produk yang dihasilkan Bintang Toedjoe. Puyer No.16, Komix, Extra Joss, Extra Joss X, Irex Max, Femirex, Joss Kid, adalah sederet produk yang telah dihasilkan dan sukses menembus segala kalangan di masyarakat. Dengan inovasi yang terus dilakukan, Joseph Angkasa cukup optimis Bintang Toedjoe akan bisa memimpin di tengah persaingan ketat. Ini adalah range of product atau intangible assets. Deretan produk itu adalah aset kita yang paling mahal, yang sangat kita sayangi dan sangat kita jaga. Untuk ke depan kita akan terus berupaya melakukan inovasi untuk memimpin pasar diIndonesia.
46
3.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Polanharjo, Daerah Klaten
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Independent Variabel Adalah sejumlah faktor yang menentukan atau mempengaruhi faktor lain, termasuk Independent Variabel (variabel bebas). Dalam Penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah atribut produk meliputi Harga (X1), Ukuran (X2 ), Kemasan (X3 ), Merek (X4 ), Rasa (X5 ), dan Manfaat (X6 ). 3.3.2 Dependent Variabel Variable dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independent. Merupakan sejumlah faktor yang ada atau muncul yang dipengaruhi dan ditentukan oleh adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Motifasi
konsemen untuk
Pembelian (Y). 3.4 Instrument atau Alat Pengumpul Data Angket (Kuisioner) Adalah suatu pengumpulan data dengan memberi atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang hendak dituju, dengan harapan responden akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
47
Skala pengukuran angket dalam penelitian ini adalah menggunakan Skala Linkert. Menurut Sugiono (2004 : 86), skala linkert digunakan untuk menguji dan mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Alasan digunakan skala likert di dalam penelitian ini dikarenakan skala ini merupakan tehnik pengukuran sikap yang paling luas dalam riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Dengan skala ini, maka variable yang akan diukur dari seseorang dijabarkan menjadi indicator variable, kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
pernyataan
dan
pertanyaan.
Jawaban
setiap
instrument
yang
menggunakan skala likert ini mempunyai gradasi diri sangat positif sampai menuju sangat negative, dengan ketentuan sebagai berikut:
SS
(sangat setuju)
skor = 5
S
(setuju)
skor = 4
RR
(ragu-ragu)
skor = 3
TS
(tidak setuju)
skor = 2
STS
(sangat tidak setuju)
skor = 1
Uji kuisioner yang dilakukan adalah: 1. Uji Validitas
48
Uji ini melakukan pengujian apakah item-item pertanyaan di dalam kuisioner mempunyai mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi pengukuran. Pada penelitian ini pengambilan keputusan berdasarkan hal berikut: •
Jika r hasil positif dan r hasil > r table, maka butir atau variabel tersebut valid.
•
Jika r hasil tidak positif dan r hasil < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Uji untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Pada uji reliabilitas r hasil adalah angka alpha, sedangkan dasar pengambilan keputusan adalah: •
Jika r hasil positif dan r Alpha > r table,maka butir atau variabel tersebut reliable.
•
Jika r hasil tidak positif dan r Alpha < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable.
49
3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data yang diperlukan •
Data Primer Didapat dari hasil penelitian masing-masing responden terhadap atribut yang mempengaruhi pengambilan keputusan dari responden. Menurut Umar Husein data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari sumber kelompok maupun dari sumber perorangan. Data primer dapat diperoleh melalui beberapa cara seperti misalnya dengan melakukan wawancara atau pengisian kuisioner. Dalam penelitian ini data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner tanggapan konsumen tentang produk suplemen minuman penambah energi
•
Data Sekunder Berasal dari buku-buku pengetahuan dan literature lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh baik pihak pengumpul data atau pihak lain, misalnya dalam bentuk table-tabel atau diagram-diagram.
50
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data •
Kuisioner Teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang tersusun sesuai dengan rencana penulisan langsung yang diberikan kepada responden.
•
Interview Interview
adalah
pengumpulan
data
dengan
jalan
mengadakan
komunikasi langsung dengan pihak responden.
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Pengertian Populasi dan Sampel •
Populasi “Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”.( Indriatoro dan Supomo, 1999 : 115). Dan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit atau satuan/individu yang hendak diduga. Dalam penelitian ini, populasinya mencakup masyarakat Kecamatan Polanharjo yang pernah memakai produk extra joss.
•
Sampel Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang terpilih menjadi wakil dalam suatu penelitian. Sampel merupakan wakil dari anggota
51
populasi, karena itu pengambilan sampel harus dilakukan sebaik mungkin agar benar-benar terpilih mewakili anggota populasinya. Penelitian ini akan menggunakan sample yang dianggap mewakili keseluruhan populasi yaitu masyarakat pengguna produk Minuman Suplemen penembah energi Extra Joss di wilayah Kecamatan Polanharjo Klaten.
3.6.2 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, dan kesalahan maksimum yang mungkin dialami (E) adalah sebesar 10%, maka jumlah sample yang akan diteliti adalah:
n=
1 ⎛ Z ⎞ ⎜ ⎟ 4 ⎝ E ⎠
2
dimana: n = besarnya sampel Z = nilai Z pada
α 2
α = taraf signifikansi E = tingkat kesalahan pengambilan sampel maksimum yang diinginkan peneliti (boedijoewono, 2001:155)
52
Berdasarkan rumus: 1 ⎛ 1,96 ⎞ n= ⎜ ⎟ 4 ⎝ 0,1 ⎠
2
n = 96,04 Dari hasil perhitungan diatas kemudian ditambahkan 10%, jadi sampel yang akan diteliti ditetapkan sebanyak 105 responden, hal ini dianggap sudah mewakili populasi yang akan diteliti.
3.7 Alat Analisis •
Analisis Deskriptif
Adalah statistic yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana mestinya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono,2002 :142). Analisis yang didasarkan pada data yang diperoleh dari para responden dan dinyatakan dalam bentuk tabulasi data ( pengelompokan data ). Dalam penelitian ini analisis berdasarkan uraian hasil jawaban dari koesioner yang telah dibagikan kepada konsumen yang telah membeli minuman supleman penambah tenaga ini.
53
•
Analisis Kuantitatif
Adalah tehnik analisis data dengan cara mengolah data dengan cara mengolah data berupa angka- angka dengan menggunakan statistic (Nur Indarto dan Bambang Supomo,1999 : 12). Analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus-rumus statistik. Dalam penelitian ini analisis statistik digunakan untuk menguji apakah
terdapat pengaruh yang
signifikan atau tidak dari atribut produk yang meliputi Harga, Ukuran dan Kemasan, Merk, Rasa, Manfaat serta pertanyaan pada motivasi konsumen untuk pembelian minuman suplemen extra joss. Analisis kuantitatif yang digunakan meliputi analisis regresi linear berganda.
3.7.1 Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk menetapkan ada tidaknya pengaruh antara dua variable atau lebih variable bebas (X1, X2,….X6) terhadap variable terikat Y. Model regresi linier berganda adalah : Y’ = a + b1X1+b2X2+ b3X3+ b4X4+b5X5+ b6X6 Y’
: Motivasi Konsumen Untuk membeli
a
: Konstanta
b1, b2,….b6 X1
: Harga
: Koefisien regresi parsial
54
X2
: Ukuran
X3
: Kemasan
X4
: Merk
X5
: Rasa
X6
: Manfaat
3.7.2 Korelasi Berganda
Rumus Karl Person’s R=
N ∑ XY - (∑ X )(∑ Y ) N ∑ X 2 − (∑ X )
2
N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2
Keterangan : R
= Koefisien Korelasi
N
= Jumlah Frekuensi
X
= Frekuensi X
Y
= Frekuensi
Uji Hipotesis •
Uji Hipotesis Dengan Uji Serentak atau Uji F
1. Merumuskan Formulasi Hipotesis Ho : b1 = b2 = b3 = 0
55
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas (Xi) dengan variabel terikat (Y) Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel bebas (Xi) dengan variabel terikat (Y) 2. Menetukan level signifikasi dengan menggunakan F table 3. Mencari F hitung dengan rumus : Fh =
KRR KRS
atau
⎛ b1 ∑ yx1 + .... + b4 ∑ yx 4 .... ⎞ ⎛ 2 b1 ∑ yx1 + .... + b4 ∑ yx 4 ⎟:⎜ y − Fh = ⎜ ⎜ ⎟ ⎜ n − k −1 k ⎝ ⎠ ⎝ Keterangan : Fh
: Hasil Uji F
KRR : Kuadrat rerata regresi KRS
: Kuadrat rerata simpangan
K : Banyaknya Variabel X n-k-1 : Derajat kebebasan simpangan 4. Mengambil keputusan Jika F hitung ≤ F table, maka Ho diterima Jika F hitung > F table, maka Ho ditolak, atau Jika angka signifikasi > 0,05 maka Ho diterima Jika angka signifikasi ≤ 0,05 maka Ho ditolak
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
56
•
Uji Hipotesis Dengan Uji Parsial atau Uji t
1. Membuat Formulasi Hipotesis Ho : bi = 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas (Xi) dengan variable terikat (Y) Ha : bi > 0
Ada pengaruh positif yang signifikan antara variable bebas (Xi) dengan variable terikat (Y) 2. Menentukan level signifikansi dengan menggunakan t table 3. Menghitung t statistik Th =
b1 Sb1
Th
: nilai uji t
b1
: koefisien
Sb1
: harga kekeliruan standar penaksir koefisien
regresi
4. Mengambil kesimpulan Jika t table ≤ t table, maka Ho diterima. Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak, atau Jika angka signifikasi > 0,05, maka Ho diterima. Jika angka signifikasi ≤ 0,05, maka Ho ditolak
57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah konsumen yang membeli minuman suplemen penambah energi Extra Joss di Kecamatan Polanharjo Klaten. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dilakukan pengumpulan data yaitu 105 responden yang dijadikan sampel sesuai rencana penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah motivasi konsumen untuk pembelian tersebut dipengaruhi oleh atribut produk serta seberapa besar pengaruhnya.
4.1.Pengujian Validitas dan Reliabilitas 4.1.1. Pengujian Validitas Uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 11.5 yang bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir pernyataan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau tidak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi, yaitu dengan membandingkan hasil koefisien korelasi (rxy) dengan nilai kritis r tabel N = 105 = 0,1917. Dari hasil uji validitas diperoleh Tabel 4.1 sebagai berikut:
58
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X1)
Ukuran (X2)
Kemasan (X3)
Merek (X4)
Rasa (X5)
Manfaat (X6)
Motivasi Konsumen untuk Pembelian (Y)
Item X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3
r hitung 0,823 0,905 0,932 0,904 0,920 0,706 0,918 0,892 0,865 0,867 0,846 0,849 0,917 0,915 0,862 0,904 0,899 0,892
r tabel 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6
0,794 0,771 0,844 0,824 0,804 0,766
0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2007
Dari Tabel 4.1 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi dari seluruh butir pernyataan terdiri dari 3 butir pernyataan untuk variabel Harga (X1), 3 butir pernyataan untuk Ukuran (X2), 3 butir pernyataan untuk Kemasan (X3), 3 butir
59
pernyataan untuk Merek (X4), 3 butir pernyataan untuk Rasa (X5) serta 3 butir pernyataan untuk variable Manfaat. Untuk variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian terdiri dari 6 butir pernyataan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy) seluruhnya mempunyai r
hitung
yang lebih besar dari r tabel (0,1917). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.
4.1.2. Pengujian Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas diperoleh Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koef. Alpha Harga (X1) 0,8652 Ukuran (X2) 0,7413 Kemasan (X3) 0,8701 Merek (X4) 0,8138 Rasa (X5) 0,8798 Manfaat (X6) 0,8803 Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) 0,8841 Sumber: Data Primer diolah, 2007
Nilai Kritis 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917 0,1917
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0,1917
Reliabel
Dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,8652 untuk variabel Harga, variabel Ukuran sebesar 0,7413, variabel Kemasan besarnya
60
koefisien alpha adalah 0,8701. Untuk variabel Merek, besarnya koefisien alpha adalah 0,8138, untuk variabel Rasa, besarnya koefisien alpha adalah 0,8798, untuk variabel Manfaat koefisien alpha sebsar 0,8803. Sedangkan untuk variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian, besarnya koefisien alpha adalah 0,8841. Variabel ini dapat dinyatakan reliabel karena koefisien alpha semua lebih besar dari r table = 0,1917, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel penelitian merupakan pernyataan yang reliabel. Dari ketujuh hasil analisis reliabilitas diatas dapat diartikan bahwa secara menyeluruh quisioner yang digunakan dalam penelitian ini telah dinyatakan reliabel atau andal.
4.2.Karakteristik Responden 4.2.1. Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi individu dalam menyikapi suatu produk minuman suplemen, hal ini berkaitan dengan manfaat produk yang dirasakan oleh masing-masing jenis kelamin. Dari hasil angket yang telah disebarkan diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 85 Perempuan 20 Total 105 Sumber: Data primer yang diolah, 2007
Persentase 81% 19% 100%
61
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa 81 persen responden berjenis kelamin Laki-laki dan 19 persen responden berjenis kelamin Perempuan. Ditinjau dari besarnya persentase menunjukkan bahwa persentase menunjukkan bahwa konsumen laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan konsumen perempuan. Hal ini disebabkan karena produk minuman suplemen Extra Joss merupakan salah satu jenis minuman suplemen yang memiliki kasiat untuk memulihkan stamina dan penyegar tubuh, sehingga lebih cocok dikonsumsi oleh kaum pria.
4.2.2. Usia Responden Berdasarkan usia responden, terdiri atas 4 kategori, yaitu kelompok usia antara 15 - 20 tahun, 21 - 40 tahun, 41 - 50 tahun, dan diatas 51 tahun. Hasil kuesioner dapat dikumpulkan menjadi data seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah 15 - 20 tahun 33 21 – 40 tahun 45 41 – 50 tahun 21 Diatas 51tahun 6 Total 105 Sumber : Data Primer yang diolah, 2007
Persentase 31.4% 42.9% 20.0% 5.7% 100.0%
62
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa responden mayoritas berusia antara 21 sampai dengan 40 tahun, yaitu sebesar 45 atau 42,9% orang sedangkan yang berusia antara 15 sampai dengan 20 tahun adalah 31,4% atau 33 orang, yang berusia 41 sampai dengan 50 tahun adalah 20,0% atau 21 orang, dan yang berusia diatas 51 tahun sebanyak 6 orang atau 5,7%. Ini menunjukkan bahwa konsumen minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten adalah berusia 21 – 40 tahun dan pada usia tersebut orang masih sangat produktif dan sangat giat dalam bekerja sehingga pada saat letih memerlukan suplement penambah energi yaitu EXTRA JOSS.
4.2.3. Penghasilan Responden Berdasarkan penghasilan responden, terdiri atas 4 kelompok, yaitu kelompok penghasilan kurang dari Rp 400.000, Rp 400.001 – Rp 1.000.000, Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 dan penghasilan lebih dari Rp 2.000.001. Hasil kuesioner dapat dikumpulkan menjadi data seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Penghasilan Jumlah Kurang dari Rp 400.000 15 Rp 400.001 – Rp 1.000.000 49 Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 34 Lebih dari Rp 2.000.001 7 Total 105 Sumber : Data Primer yang diolah, 2007
Persentase 14.3% 46.7% 32.4% 6.7% 100.0%
63
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa responden atau konsumen mayoritas berpenghasilan antara Rp 400.001 – Rp 1.000.000, yaitu sebesar 46,7% atau 49 orang sedangkan yang berpenghasilan kurang dari Rp 400.000 adalah 14,3% atau 15 orang, yang berpenghasilan Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 adalah 32,4% atau 34 orang, dan yang berpenghasilan lebih dari Rp 2.000.001 sebanyak 7 orang atau 6,7%. Ini menunjukkan bahwa konsumen minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten mempunyai penghasilan cukup hal ini disebabkan karena semangat bekerja konsumen yang tinggi dan disuplemen dengan minuman energi sehingga semakin giat bekerja yang akan menghasilkan penghasilan yang banyak.
4.2.4. Pendidikan Berdasarkan pendidikan responden, terdiri atas 5 kelompok, yaitu SD, SLTP, SLTA, Akademi/Perguruan tinggi serta Pasca sarjana. Hasil rekapitulasi data berdasarkan pendidikan dapat ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah SD 12 SLTP 26 SLTA 49 Akademi/PT 18 Pasca sarjana 0 Total 105 Sumber : Data Primer yang diolah, 2007
Persentase 11.4% 24.8% 46.7% 17.1% 0.0% 100.0%
64
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut dapat diketahui konsumen minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten mayoritas mempunyai pendidikan SLTA yaitu sebesar 46,7% atau sebanyak 49 orang, yang mempunyai pendidikan SD sebanyak 12 orang atau 11,4%, yang mempunyai pendidikan SLTP sebanyak 26 orang atau 24,8%, yang berpendidikan akademi atau perguruan tinggi sebesar 17,1% atau 18 orang dan tidak ada yang mempunyai pendidikan pasca sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen minuman suplemen EXTRA JOSS mempunyai pendidikan SLTA, ini menunjukkan bahwa konsumen merupakan orang yang telah menempuh pendidikan yang cukup tinggi sehingaa mengetahui kualitas dari EXTRA JOSS. 4.2.5. Pekerjaan Berdasarkan pekerjaan responden, terdiri atas 5 kelompok, yaitu kelompok pelajar/mahasiwa, petani/ buruh tani, pegawai negeri/ wiraswasta, ibu rumah tangga/ pensiunan serta kelompok lain-lain. Hasil rekapitulasi data berdasarkan pekerjaan dapat ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Pelajar/mahasiswa 12 Petani/buruh tani 28 Pegawai negeri/wiraswasta 34 Ibu RT/Pensiunan 7 Lain-lain 24 Total 105 Sumber : Data Primer yang diolah, 2007
Persentase 11.4% 26.7% 32.4% 6.7% 22.9% 100.0%
65
Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat diketahui konsumen minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten mayoritas mempunyai pekerjaan pegawai negeri/ wiraswasta yaitu sebesar 32,4% atau sebanyak 34 orang, yang mempunyai pekerjaan pelajar/ mahasiswa sebanyak 12 orang atau 11,4%, yang mempunyai pekerjaan petani/ buruh tani sebanyak 28 orang atau 26,7%, yang mempunyai pekerjaan ibu rumah tangga/pensiunan sebanyak 7 orang atau 6,7% dan yang mempunyai pekerjaan lain-lain sebanyak 24 orang atau sebesar 22,9%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen adalah kelompok wiraswata maupun pegawai negeri, terutama wiraswasta yang mempunyai jam kerja yang tidak terbatas sehingga kalau kondisi letih memerlukan minuman suplemen. 4.3.Data dan Analisis Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari para responden telah direkapitulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada motivasi konsumen untuk pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. Analisis data ini melalui dua tahap, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. 4.3.1. Analisis Deskriptif 4.3.1.1.Atribut Produk atribut produk meliputi variabel Harga, Ukuran, Kemasan, Merek, Rasa, dan Manfaat. Setiap variabel terdiri dari butir-butir pernyataan masing-masing terdiri dari
66
lima jawaban yaitu jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Hasil penilaian Responden terhadap Variabel Harga dapat diketahui pada Tabel 4.8 berikut ini Tabel 4.8 Penilaian Responden Terhadap Variabel Harga (X1) No 1 2 3
Pernyataan Harga “EXTRA JOSS” lebih murah dibandingkan dengan minuman suplemen lain. Harga minuman suplemen yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” sudah sesuai dengan kualitas minuman suplemen. Harga yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” terjangkau oleh pelajar dan mahasiswa. Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.69 3.79 3.63 3.70
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa variabel Harga memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,70, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,79 pada pernyataan harga minuman suplemen yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” sudah sesuai dengan kualitas minuman suplemen dan nilai rata-rata terendah sebesar 3,63 pada pernyataan harga yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” terjangkau oleh pelajar dan mahasiswa. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,70 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel produk mempunyai kecenderungan nilai yang tinggi, ini menunjukkan bahwa harga “EXTRA JOSS” lebih murah dibandingkan dengan minuman suplemen lain, harga minuman suplemen yang ditawarkan oleh “EXTRA
67
JOSS” sudah sesuai dengan kualitas minuman suplemen, serta harga yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” terjangkau oleh pelajar dan mahasiswa.
Tabel 4.9 Penilaian Responden Terhadap Variabel Ukuran (X2) No 1 2 3
Pernyataan ukuran produk “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera konsumen. ukuran “EXTRA JOSS” pas dengan kebutuhan. ukuran “EXTRA JOSS” sesuai dengan harga yang ditawarkan Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.70 3.63 3.49 3.60
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa variabel Ukuran memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,60, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,70 pada pernyataan ukuran produk “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera konsumen dan nilai rata-rata terendah sebesar 3,49 pada pernyataan ukuran “EXTRA JOSS” sesuai dengan harga yang ditawarkan. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,60 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel ukuran mempunyai kecenderungan nilai yang tinggi, ini menunjukkan bahwa ukuran produk “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera konsumen, ukuran “EXTRA JOSS” pas dengan kebutuhan, serta ukuran “EXTRA JOSS” sesuai dengan harga yang ditawarkan.
68
Tabel 4.10 Penilaian Responden Terhadap Variabel Kemasan (X3) No
Pernyataan
1
kemasan “EXTRA JOSS” sangat menarik. kemasan “EXTRA JOSS” dikemas dalam kemasan yang higienis. kemasan “EXTRA JOSS” lebih simple dibandingkan dengan kemasan botol.
2 3
Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.84 3.84 3.70 3.79
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa variabel Kemasan memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,79, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,84 pada pernyataan kemasan “EXTRA JOSS” sangat menarik serta kemasan “EXTRA JOSS” dikemas dalam kemasan yang higienis, sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,70 pada pernyataan ukuran “EXTRA JOSS” lebih simple dibandingkan dengan kemasan botol. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,79 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel kemasan menunjukkan penilaian yang tinggi. Ini berarti kemasan “EXTRA JOSS” sangat menarik, kemasan “EXTRA JOSS” dikemas dalam kemasan yang higienis, kemasan “EXTRA JOSS” lebih simple dibandingkan dengan kemasan botol.
69
Tabel 4.11 Penilaian Responden Terhadap Variabel Merek (X4) No 1 2 3
Pernyataan Konsumen sangat mengenal dan familier dengan merk “EXTRA JOSS”. Konsumen membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena jaminan mutu. Konsumen membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena sudah populer di masyarakat. Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.72 3.59 3.61 3.64
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa variabel Merek memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,64, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,72 pada pernyataan konsumen sangat mengenal dan familier dengan merk “EXTRA JOSS”, sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,59 pada pernyataan konsumen membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena jaminan mutu. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,64 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel merek menunjukkan penilaian yang tinggi, ini berarti konsumen sangat mengenal dan familier dengan merk “EXTRA JOSS”, konsumen membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena jaminan mutu, konsumen membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena sudah populer di masyarakat.
70
Tabel 4.12 Penilaian Responden Terhadap Variabel Rasa (X5) No Pernyataan 1 rasa “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera konsumen. 2 rasa “EXTRA JOSS” lebih menyegarkan. 3 “EXTRA JOSS” mempunyai banyak varian rasa. Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.76 3.71 3.56 3.68
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa variabel Rasa memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,68, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,76 pada pernyataan rasa “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera konsumen, sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,56 pada pernyataan “EXTRA JOSS” mempunyai banyak varian rasa. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,68 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel rasa menunjukkan penilaian yang tinggi, ini berarti rasa “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera saya, rasa “EXTRA JOSS” lebih menyegarkan, “EXTRA JOSS” mempunyai banyak varian rasa. Tabel 4.13 Penilaian Responden Terhadap Variabel Manfaat (X6) No Pernyataan 1 “EXTRA JOSS” membantu memulihkan stamina yang loyo. “EXTRA JOSS” membantu metabolisme tubuh untuk 2 menghasilkan energi. 3 “EXTRA JOSS” membantu memelihara kesehatan tubuh. Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.70 3.73 3.79 3.74
71
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa variabel Manfaat memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,74, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,79 pada pernyataan “EXTRA JOSS” membantu memelihara kesehatan tubuh, sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,70 pada pernyataan “EXTRA JOSS” membantu memulihkan stamina yang loyo. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,74 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel manfaat menunjukkan penilaian yang tinggi, ini berarti “EXTRA JOSS” membantu memulihkan stamina yang loyo, “EXTRA JOSS” membantu metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi, “EXTRA JOSS” membantu memelihara kesehatan tubuh.
4.3.1.2.Variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian Tabel berikut ini menunjukkan hasil penilaian responden atas pernyataan motivasi konsumen untuk pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten.
72
Tabel 4.14 Penilaian Responden terhadap Variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena harganya yang murah. Konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena ukurannya pas dengan kebutuhan. Konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena kemasan yang menarik. Konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena merknya terkenal. Konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena rasanya menyegarkan. Konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena manfaatnya baik bagi tubuh kita. Rata-rata Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2007
Rata-rata 3.77 3.57 3.84 3.84 3.96 3.68 3.78
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,78, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi 3,96 pada pernyataan konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena rasanya menyegarkan, sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,57 pada pernyataan konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena ukurannya pas dengan kebutuhan. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,78 ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian menunjukkan penilaian yang tinggi, ini berarti konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena harganya yang murah, konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena ukurannya pas dengan kebutuhan, konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena kemasan yang menarik, konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena mereknya terkenal, konsumen membeli
73
“EXTRA JOSS” karena rasanya menyegarkan, konsumen membeli “EXTRA JOSS” karena manfaatnya baik bagi tubuh kita.
4.3.2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linear Berganda. Model analisis Regresi Linear Berganda ini dipilih untuk mengetahui besarnya pengaruh Penilaian terhadap atribut produk yang meliputi Harga (X1), Ukuran(X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5), dan Manfaat (X6), pada Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten.
4.3.2.1.Hasil Regresi Linier Berganda Adapun formula dari model Regresi Berganda untuk Harga (X1), Ukuran(X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5), Manfaat (X6) dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) adalah : Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5+X5+b6X6+e Untuk mendapatkan hasil perhitungan regresi linier berganda digunakan program SPSS For Windows versi 11.5. Berikut ini adalah Tabel 4.15 merupakan hasil rangkuman dari perhitungan regresi linier berganda:
74
Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda Variabel
Koef. Regresi
Std. error
Kontanta 0,046 Harga (X1) 0,207 0,054 Ukuran (X2) 0,124 0,053 Kemasan (X3) 0,138 0,045 Merek (X4) 0,129 0,049 Rasa (X5) 0,126 0,053 Manfaat (X6) 0,283 0,058 Std. Error of Est = 0,24424 R Squared = 0,846 R = 0,920 F hitung = 89,587 Probabilitas = 0,000 Sumber : Data primer yang diolah,2007
thitung
Prob.
r parsial
3,833 2,324 3,089 2,619 2,358 4,866
0,000 0,022 0,003 0,010 0,020 0,000
0,361 0,229 0,298 0,256 0,232 0,441
Dari perhitungan Regresi Linier Berganda dengan menggunakan program SPSS For Windows versi 11.5, maka akan didapat hasil persamaan regresi sebagai berikut. Y = 0,046 + 0,207 X1 + 0,124X2 +0,138 X3+ 0,129X4 + 0,126 X5 +0,283 X6 Dalam persamaan regresi, konstanta sebesar 0,046. Ini berarti bahwa jika tidak ada variabel Harga (X1), Ukuran(X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5 ), Manfaat (X6) yang mempengaruhi Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y), maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian mempunyai nilai sebesar 0,046 Variabel Harga (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,207. Ini berarti
75
apabila Harga (X1) meningkatkan satu satuan maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,207 dengan asumsi bahwa variabel Ukuran(X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5), Manfaat (X6) dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh positif ini menunjukkan bahwa antara variabel harga dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian mempunyai hubungan yang searah. Probabilitas kesalahan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka angka tersebut menunjukan nilai yang signifikan. Variabel Ukuran (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,124. Hal ini berarti apabila Ukuran (X2) meningkat sebesar satu satuan maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,124 dengan anggapan bahwa variabel Harga (X1), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5), Manfaat (X6) adalah konstan. Dengan adanya pengaruh positif ini menunjukkan bahwa antara variabel ukuran dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian mempunyai hubungan yang searah. Dengan probabilitas kesalahan 0,022 yang lebih kecil dari 0,05 maka angka tersebut menunjukkan angka yang signifikan. Variabel Kemasan (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dangan koefisien regresi sebesar 0,138. Hal ini berarti apabila Kemasan (X3) meningkat sebesar satu satuan maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,138, dengan anggapan bahwa variabel Harga (X1 ), variabel Kemasan (X2), variabel Merek (X4), variabel Rasa
76
(X5) dan variabel Manfaat (X6) dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh positif ini menunjukkan bahwa antara variabel kemasan dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian menunjukkan hubungan yang searah. Dengan probabilitas kesalahan sebesar 0,003 yang lebih kecil dari 0,05 maka angka tersebut menunjukkan angka yang signifikan. Variabel Merek (X4) mempunyai pengaruh positif terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,129. Ini berarti apabila Merek (X4) meningkatkan satu satuan maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,129 dengan anggapan bahwa variabel Harga (X1) Ukuran(X2), Kemasan (X3), Rasa (X5), Manfaat (X6) dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh positif ini menunjukkan bahwa antara variabel merek dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian mempunyai hubungan yang searah. Probabilitas kesalahan sebesar 0,010 yang lebih kecil 0,05 maka angka tersebut menunjukan nilai yang signifikan. Variabel Rasa (X5) mempunyai pengaruh positif terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,126. Hal ini berarti apabila Rasa (X5) meningkat sebesar satu satuan maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,126 dengan anggapan bahwa variabel Harga (X1), Ukuran(X2), Kemasan (X3), Merek (X4) dan Manfaat (X6) dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh positif ini menunjukkan bahwa antara variabel rasa dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian menunjukkan hubungan
77
yang searah. Probabilitas kesalahan sebesar 0,020 yang dibawwah 0,05 maka angka tersebut menunjukkan angka yang signifikan. Variabel Manfaat (X6) mempunyai pengaruh positif yang terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dangan koefisien regresi sebesar 0,283. Hal ini berarti apabila variabel manfaat meningkat sebesar satu satuan maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian akan meningkat sebesar 0,283 dengan asumsi bahwa variabel Harga (X1 ),dan variabel Ukuran(X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5) dalam kondisi konstan. Dengan pengaruh positif ini menunjukkan bahwa antara variabel manfaat dan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian mempunyai hubungan yang searah. Probabilitas kesalahan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka angka tersebut menunjukkan angka yang signifikan.
4.3.2.2.Uji Serentak (Uji F) Analisis dari uji statistik (uji F), di maksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel atribut produk secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. Pengambilkan kesimpulan dengan membandingkan signifikansi F- hitung yang dihasilkan oleh Regresi Linier Berganda dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis Regresi Linier Berganda seperti pada Tabel 4.15 menunjukkan F-hitung yang dihasilkan sebesar 89,587 dengan signfikansi 0,000. Nilai signifikansi ini < 0,05maka H0 ditolak dan Ha
78
diterima. Hal ini berarti variabel-variabel atribut produk yang terdiri dari harga, ukuran, kemasan, merek, rasa dan manfaat secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian konsumen minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. Berdasarkan Tabel 4.15 di atas dapat diketahui koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,920. Dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,920, maka dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antara atribut produk yang terdiri dari variabel harga, ukuran, kemasan, merek, rasa dan manfaat dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Hal ini tercermin dari angka yang cenderung mendekati angka 1. Besarnya hubungan atribut produk dengan Motivasi konsumen untuk pembelian sebesar 0,920 atau 92,0%, hubungan ini tergolong sangat erat. Selanjutnya untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koifisien determinasi ganda (R squared atau R2 ). Berdasarkan perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 dapat diketahui hasil R Squared sebesar 0,846 dalam hal ini berarti 84,6% Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dapat dipengaruhi oleh variabel–variabel atribut produk yang terdiri dari variabel Harga (X1), variabel Ukuran(X2), variabel Kemasan (X3), variabel Merek (X4), variabel Rasa (X5), variabel manfaat (X6), sedangkan sisanya sebesar 15,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
79
4.3.2.3.Uji Parsial (Uji t) Analisis dari uji parsial (uji t) digunakan untuk menguji pengaruh masingmasing
variabel
bebas
secara
parsial
terhadap
variabel
terikat
yaitu
membandingkan t-hitung dengan t-tabel pada taraf signifikan 95% (α=0,05) Hasil uji regresi pada Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa variabel harga (X1), variabel ukuran (X2), variabel kemasan (X3), variabel merek (X4), variabel rasa (X5), variabel manfaat (X6) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu Motivasi Konsumen Untuk Pembelian (Y). 1) Pengujian Secara Parsial pada Variabel Harga Untuk variabel harga (X1) diperoleh t-hitung sebesar 3,833 dengan signifikansi 0,000, yang berarti sig t-hitung lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut membuktikan bahwa variabel harga secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. 2) Pengujian Secara Parsial pada Variabel Ukuran Untuk variabel Ukuran(X2) diperoleh t-hitung sebesar 2,324 dengan signifikansi 0,022 yang berarti sig t-hitung lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut membuktikan bahwa variabel ukuran(X2) secara parsial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian
80
minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. 3) Pengujian Secara Parsial pada Variabel Kemasan Untuk variabel Kemasan (X3) diperoleh t-hitung sebesar 3,089 dengan signifikansi 0,003 yang berarti sig t-titung lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut membuktikan bahwa variabel kemasan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. 4) Pengujian Secara Parsial pada Variabel Merek Untuk variabel merek (X4) diperoleh t-hitung sebesar 2,619 dengan signifikansi 0,010 yang berarti signifikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut membuktikan bahwa variabel merek secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. 5) Pengujian Secara Parsial pada Variabel Rasa Untuk variabel rasa (X5) diperoleh t-hitung sebesar 2,358 dengan signifikansi 0,020, yang berarti signifikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut membuktikan bahwa variabel rasa secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian
81
minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten. 6) Pengujian Secara Parsial pada Variabel Manfaat Untuk variabel manfaat (X6) diperoleh t-hitung sebesar 4,866 dengan signifikansi 0,000 yang berarti signifikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut membuktikan bahwa variabel manfaat secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten.
4.3.2.4.Analisis Koefeisien Korelasi dan Determinasi Parsial Analisis Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial digunakan koefisien determinasi parsial (r2). Hasil koefisien korelasi parsial dengan bantuan SPSS 11.5, dapat dilihat pada Tabel 4.16, dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
82
Tabel 4.16 Koefisien Korelasi Parsial dan Determinasi Parsial r
r2
Harga (X1)
0.361
0.130
Ukuran (X2)
0.229
0.052
Kemasan (X3)
0.298
0.089
Merek (X4)
0.256
0.066
Rasa (X5)
0.232 0.441
0.054
Variabel
Manfaat (X6)
0.194
Sumber : Data primer yang diolah, 2007 a) rX1,,Y = 0,361 berarti bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 36,1% antara variabel Harga dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Dengan nilai korelasi sebesar 0,361 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel cukup erat. Maksudnya dengan harga yang semakin baik maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,130 artinya 13,0% variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dipengaruhi oleh variabel Harga.
b) rX2,Y = 0,229 berarti bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 22,9% antara variabel Ukuran dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Dengan nilai korelasi sebesar 0,229 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel cukup erat. Maksudnya dengan ukuran yang semakin baik maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,052 artinya 5,2%
83
variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dipengaruhi oleh variabel Ukuran. c) rX3,Y = 0,298 berarti bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 29,8% antara variabel Kemasan dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Dengan nilai korelasi sebesar 0,298 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel cukup erat. Maksudnya dengan kemasan yang semakin baik maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,089 artinya 8,9% variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dipengaruhi oleh variabel Kemasan. d) rX4,Y = 0, 129 berarti bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 12,9% antara variabel Merek dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Dengan nilai korelasi sebesar 0,129 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel cukup erat. Maksudnya dengan merek yang semakin baik maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,066 artinya 6,6% variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dipengaruhi oleh variabel Merek. e) rX5,Y = 0,232 berarti bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 23,2% antara variabel Rasa dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Dengan nilai korelasi sebesar 0,232 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel cukup erat. Maksudnya dengan rasa yang semakin baik maka Motivasi
84
Konsumen Untuk Pembelian juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,054 artinya 5,4% variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dipengaruhi oleh variabel Rasa. f) rX6,Y = 0,441 berarti bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 44,1% antara variabel Manfaat dengan Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. Dengan nilai korelasi sebesar 0,441 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel cukup erat. Maksudnya dengan manfaat yang semakin baik maka Motivasi Konsumen Untuk Pembelian juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,194 artinya 19,4% variabel Motivasi Konsumen Untuk Pembelian dipengaruhi oleh variabel Manfaat. Dari penjelasan diatas dapat diketahui nilai koefisien determinasi parsial masing-masing variabel bebas. Dari keenam koefisien determinasi parsial (r2) variabel bebas, yang paling mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat adalah variabel yang mempunyai koefisien determinasi parsial paling besar adalah variabel Manfaat (X6), yaitu sebesar 0,194, hal ini berarti hipotesis kedua yang menyatakan bahwa variabel manfaat mempunyai pengaruh dominan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten, terbukti.
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa konsumen Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten mayoritas adalah laki-laki (81%), berusia antara 21 – 45 tahun sebesar 42,9%, berpenghasilan antara Rp.400.001-Rp.1.000.000 sebesar 46,7%, berpendidikan terakhir SLTA sebesar 46,7%, dan memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri dan wiraswasta yaitu sebesar 32,4%. Responden juga telah memberikan penilaian yang tinggi terhadap atribut produk dengan rata-rata penilaian variable harga sebesar 3,70, variabel ukuran (3,60), variabel kemasan (3,79), variabel merek (3,64) , variabel rasa (3,68), variabel manfaat (3,74), dan memiliki motivasi untuk pembelian yang tinggi dengan rata-rata sebesar 3,78. 2. Pengaruh penilaian terhadap atribut produk pada Motivasi Konsumen Untuk Pembelian produk Minuman Suplemen Penambah Energi extra joss :
86
a. Secara bersama-sama variabel Harga (X1), Ukuran (X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5), dan Manfaat (X6) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten, ini dapat dibuktikan dengan hasil signifikansi F hitung (0,000) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan besarnya pengaruh keenam variabel bebas tersebut terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian sebesar 84,6% sedangkan sisanya 15,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini seperti promosi, distribusi dan lokasi. b. Secara Parsial variabel Harga (X1), Ukuran (X2), Kemasan (X3), Merek (X4), Rasa (X5), dan Manfaat (X6) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten, ini dapat dibuktikan dengan hasil dari t hitung masing-masing variabel yang lebih besar dari t tabel. 3. Variabel Manfaat (X6) mempunyai pengaruh dominan terhadap Motivasi Konsumen Untuk Pembelian minuman suplement penambah energi EXTRA JOSS di Kecamatan Polanharjo Klaten.
87
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi Bintang Toejoeh selaku produsen EXTRA JOSS berkaitan dengan pengaruh atribut produk terhadap motivasi konsumen untuk pembelian. 1. Disarankan kepada pihak perusahaan untuk mempertahankan dan selalu meningkatkan variabel manfaat karena berdasarkan penelitian variabel ini mempunyai
pengaruh
dominan
terhadap
motivasi
konsumen
untuk
pembelian, misalnya sebaiknya kandungan EXTRA JOSS selain berisi vitamin tertentu sebaiknya kandungan vitamin perlu ditambah seperti vitamin B dan yang lainnya serta dicantumkan nilai kandungan gizinya. 2. Disarankan juga untuk meningkatkan variabel harga sebagai variabel kedua yang paling berpengaruh terhadap motivasi konsumen untuk pembelian Extra Joss. Langkah yang dilakukan adalah menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas, yaitu harga yang tidak terlalu rendah karena akan terkesan sebagai produk yang murahan, namun juga tidak terlalu tinggi karena akan sulit dijangkau oleh konsumen.
88
DAFTAR PUSTAKA
Agus Susanto (2004). “Analisis Motivasi Konsumen Dalam Membeli Sim Card “KartuHALO” Studi Kasus Pada FE UII Yogyakarta. Skripsi Sarjana (tidak dipublikasikan). Yogyakarta. Albari, (2002), “ Jurnal tentang Mengenal Perilaku Konsumen Melalui Penelitian Motivasi”. Siasat Bisnis, No. 7 Vol. 1, Yogyakarta. Ari Wardana (1997). “Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Untuk Membeli Minuman Suplemen (Studi Kasus Penghuni Perumnas Condong Catur)”. Skripsi Sarjana (Tidak Dipublikasikan). Yogyakarta: Program Sarjana UII. Basu Swasta,(2000).”Azas-azas Marketing” .Edisi 3 . Liberty. Yogyakarta.
Boedijoewono Noegroho, (2001). “Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan”. Jilid Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN. Dharmesta, B.S, Handoko T.H. (1987). “Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen” . Liberty”. Yogyakarta. Dharmesta, B.S, Handoko T.H. (2000). “Analisa Perilaku Konsumen” . Liberty. Yogyakarta. Fandy Tjiptono,(1997). “Strategi Pemasaran”. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta.
Haryono, Sigit. 2004, “ Jurnal tentang Atribut Produk, Bauran Promosi serta Implikasinya terhadap Keputusan Pembelian simPATI Nusantara”. Husein, Umar (1997). “Metodologi dan Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran”. Cetakan Pertama. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Imam Ghozali, “Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2001.
89
Kottler, Philip. (terj.) (1985). “Dasar-Dasar Pemasaran”. CV Intermedia, Jakarta. Kottler, Philip. (terj.) (1997). Manajemen Pemasaran 9 e Jilid 1. New Jersey: Prentice- Hall, Inc. Kotler, Philip. (Terj.) (1985). “Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian Mutu”. Edisi 5. Jilid 1. Erlangga. Lestari, I P (2004). “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen dalam Pembelian T-shirt “IN TEE SHIRT” (Studi Kasus di Wilayah Yogyakarta)”. Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Program Sarjana UII. Marwan Asri,(1991). “Marketing”.Catakan Kedua. UPP-AMP YKPN. Yogyakarta. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, “Metode Penelitian Survei”. LP3ES, Jakarta, 1984. Priyono, Eddy. 2006, “Jurnal tentang Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Kafe Di Kota Surakarta”. Setiadi, Nugroho.J. 2003, “Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Kencana . Jakarta. Universitas Islam Yogyakarta.
Indonesia,(2003).
“Panduan
Penulisan
Skripsi”.
Zaenal Mustofa EQ, “Pengantar Statistik Terapan Untuk Ekonomi”, BPFE, Yogyakarta, 1985.
94
Jenis Kelamin
Valid
Laki-laki Perempuan Total
Frequency 85 20 105
Percent 81.0 19.0 100.0
Valid Percent 81.0 19.0 100.0
Cumulative Percent 81.0 100.0
95
Uji Validitas Variabel Harga (X1) Correlations X1.1 X1.1
X1.2
X1.3
TOT_X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,591** ,000 105 ,649** ,000 105 ,823** ,000 105
X1.2 ,591** ,000 105 1 . 105 ,805** ,000 105 ,905** ,000 105
X1.3 TOT_X1 ,649** ,823** ,000 ,000 105 105 ,805** ,905** ,000 ,000 105 105 1 ,932** . ,000 105 105 ,932** 1 ,000 . 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Harga (X1) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,8652
N of Items =
3
(A L P H A)
96
Uji Validitas Variabel Ukuran (X2) Correlations X2.1 X2.1
X2.2
X2.3
TOT_X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,678** ,000 105 ,487** ,000 105 ,904** ,000 105
X2.2 ,678** ,000 105 1 . 105 ,278** ,004 105 ,814** ,000 105
X2.3 TOT_X2 ,487** ,904** ,000 ,000 105 105 ,278** ,814** ,004 ,000 105 105 1 ,706** . ,000 105 105 ,706** 1 ,000 . 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Ukuran (X2) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,7413
N of Items =
3
(A L P H A)
97
Uji Validitas Variabel Kemasan (X3) Correlations X3.1 X3.1
X3.2
X3.3
TOT_X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,742** ,000 105 ,716** ,000 105 ,918** ,000 105
X3.2 ,742** ,000 105 1 . 105 ,621** ,000 105 ,892** ,000 105
X3.3 TOT_X3 ,716** ,918** ,000 ,000 105 105 ,621** ,892** ,000 ,000 105 105 1 ,865** . ,000 105 105 ,865** 1 ,000 . 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Kemasan (X3) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,8701
N of Items =
3
(A L P H A)
98
Uji Validitas Variabel Merek (X4) Correlations X4.1 X4.1
X4.2
X4.3
TOT_X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,627** ,000 105 ,592** ,000 105 ,867** ,000 105
X4.2 ,627** ,000 105 1 . 105 ,565** ,000 105 ,846** ,000 105
X4.3 TOT_X4 ,592** ,867** ,000 ,000 105 105 ,565** ,846** ,000 ,000 105 105 1 ,849** . ,000 105 105 ,849** 1 ,000 . 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Merek (X4) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,8138
N of Items =
3
(A L P H A)
99
Uji Validitas Variabel Rasa (X5) Correlations X5.1 X5.1
X5.2
X5.3
TOT_X5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,781** ,000 105 ,685** ,000 105 ,917** ,000 105
X5.2 ,781** ,000 105 1 . 105 ,665** ,000 105 ,915** ,000 105
X5.3 TOT_X5 ,685** ,917** ,000 ,000 105 105 ,665** ,915** ,000 ,000 105 105 1 ,862** . ,000 105 105 ,862** 1 ,000 . 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Rasa (X5) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,8798
N of Items =
3
(A L P H A)
100
Uji Validitas Variabel Manfaat (X6) Correlations X6.1 X6.1
X6.2
X6.3
TOT_X6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,725** ,000 105 ,709** ,000 105 ,904** ,000 105
X6.2 ,725** ,000 105 1 . 105 ,697** ,000 105 ,899** ,000 105
X6.3 TOT_X6 ,709** ,904** ,000 ,000 105 105 ,697** ,899** ,000 ,000 105 105 1 ,892** . ,000 105 105 ,892** 1 ,000 . 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Manfaat (X6) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,8803
N of Items =
3
(A L P H A)
101
Uji Validitas Variabel Motivasi Konsumen untuk Pembelian (Y) Correlations Y1.1 Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Y1.6
TOT_Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 105 ,419** ,000 105 ,698** ,000 105 ,643** ,000 105 ,659** ,000 105 ,393** ,000 105 ,794** ,000 105
Y1.2 ,419** ,000 105 1 . 105 ,620** ,000 105 ,513** ,000 105 ,409** ,000 105 ,735** ,000 105 ,771** ,000 105
Y1.3 ,698** ,000 105 ,620** ,000 105 1 . 105 ,611** ,000 105 ,597** ,000 105 ,565** ,000 105 ,844** ,000 105
Y1.4 ,643** ,000 105 ,513** ,000 105 ,611** ,000 105 1 . 105 ,698** ,000 105 ,526** ,000 105 ,824** ,000 105
Y1.5 ,659** ,000 105 ,409** ,000 105 ,597** ,000 105 ,698** ,000 105 1 . 105 ,459** ,000 105 ,804** ,000 105
Y1.6 ,393** ,000 105 ,735** ,000 105 ,565** ,000 105 ,526** ,000 105 ,459** ,000 105 1 . 105 ,766** ,000 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Konsumen untuk Pembelian (Y) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
105,0
,8841
N of Items =
6
(A L P H A)
TOT_Y ,794** ,000 105 ,771** ,000 105 ,844** ,000 105 ,824** ,000 105 ,804** ,000 105 ,766** ,000 105 1 . 105
102
Regression Descriptive Statistics Keputusan Pembelian (Y) Harga (X1) Ukuran (X2) Kemasan (X3) Merek (X4) Rasa (X5) Manfaat (X6)
Mean 3.7770 3.7024 3.6031 3.7908 3.6419 3.6802 3.7436
Std. Deviation .60377 .67233 .59019 .70835 .78720 .73356 .62603
N 105 105 105 105 105 105 105
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Manfaat (X6), Ukuran (X2), Kemasan (X3),a Harga (X1), Merek (X4), Rasa (X5)
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Model Summary Model 1
R .920a
R Square .846
Adjusted R Square .836
Std. Error of the Estimate .24424
a. Predictors: (Constant), Manfaat (X6), Ukuran (X2), Kemasan (X3), Harga (X1), Merek (X4), Rasa (X5)
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 32.066 5.846 37.912
df 6 98 104
Mean Square 5.344 .060
F 89.587
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Manfaat (X6), Ukuran (X2), Kemasan (X3), Harga (X1), Merek (X4), Rasa (X5) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
103
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Harga (X1) Ukuran (X2) Kemasan (X3) Merek (X4) Rasa (X5) Manfaat (X6)
Unstandardized Coefficients Std. Error B .046 .179 .207 .054 .124 .053 .138 .045 .129 .049 .126 .053 .283 .058
Standar dized Coeffici ents Beta .231 .121 .162 .169 .153 .293
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Correlations t .255 3.833 2.324 3.089 2.619 2.358 4.866
Sig. .799 .000 .022 .003 .010 .020 .000
Zero-or der .763 .633 .677 .781 .776 .793
Partial .361 .229 .298 .256 .232 .441
Part .152 .092 .123 .104 .094 .193
90
LAMPIRAN
105
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Saudara/ I Pengguna Produk Minuman Suplemen Penambah Energi Extra Joss Di Kec. Polanharjo, Klaten
Dengan Hormat, Bersama surat ini saya mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Nama
: Nivo Irwanto
No. Mahasiswa
: 03311229
Jurusan
: Manajemen
Fakultas
: Ekonomi
Universitas
: Universitas Islam Indonesia
Bermaksud mengadakan penelitian untuk keperluan skripsi sebagai tugas akhir dengan judul: “PENGARUH PENILAIAN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK
PEMBELIAN
PADA
PRODUK
MOTIVASI
MINUMAN
KONSUMEN
SUPLEMENT
UNTUK
PENAMBAH
ENERGI EXTRA JOSS DI KECAMATAN POLANHARJO KLATEN”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon konsumen atau pengguna Minuman Suplemen Penambah Energi EXTRA JOSS berkenan untuk mengisi daftar pernyataan sebagai sumber informasi yang akan saya gunakan dalam penelitian, Karena setiap jawaban anda akan sangat berguna dan data yang saya peroleh semata-mata hanya untuk keperluan penulisan skripsi. Atas perhatian Bapak/ Ibu/ Saudara / I, saya ucapkan benyak terima kasih. Hormat Saya,
Nivo Irwanto NIM : 03311229
106 KUESIONER Petunjuk Pengisian - Mohon data identitas responden diisi. - Mohon semua pertanyaan dibawah ini dijawab sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/ saudara/ I, dengan hanya memberikan tanda (X) pada jawaban yang telah tersedia. I. Identitas Responden. Jenis Kelamin : Pria/ Wanita ( coret yang tidak perlu) Nama
:
Alamat
:
Informasi Data Responden. 1. Berapakah usia anda saat ini? a. Antara 15 - 20 tahun. b. Antara 21-40 tahun. c. Antara 41-50 tahun. d. Diatas 51 tahun.
2. Berapakah penghasilan anda saat ini ? a. Kurang dari Rp. 400.000 / bulan b. Antara Rp.400.001 – Rp.1.000.000 / bulan c. Antara Rp.1.000.001 – Rp.2.000.000 /bulan d. Diatas Rp.2.000.001 / bulan
3. Pendidikan terakhir anda? a. SD b. SLTP c. SLTA d. Akademik/ Perguruan Tinggi e. Pasca Sarjana
4. Apakah pekerjaan anda saat ini ? a. Pelajar/ Mahasiswa b. Petani/ Buruh Tani c. Pegawai Negeri/ Wiraswasta d. Ibu Rumah Tangga / Pensiunan e. Lain- lain
107 II. Pertanyaan Atribut Produk. Petunjuk pengisian : mohon anda menjawab pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Jawaban : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
RR
: Ragu-Ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat tidak setuju
A. Harga. No. 1.
Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
Harga “EXTRA JOSS” lebih murah dibandingkan dengan minuman suplemen lain.
2.
Harga minuman suplemen yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” sudah sesuai dengan kualitas minuman suplemen.
3.
Harga yang ditawarkan oleh “EXTRA JOSS” terjangkau oleh pelajar dan mahasiswa.
B. Ukuran. No. 1.
Pertanyaan Menurut saya, ukuran produk “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera saya.
2.
Menurut saya, ukuran “EXTRA JOSS” pas dengan kebutuhan.
3.
Menurut saya, ukuran “EXTRA JOSS” sesuai dengan harga yang ditawarkan.
108 C. Kemasan. No. 1.
Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
Menurut saya, kemasan “EXTRA JOSS” sangat menarik.
2.
Menurut saya, kemasan “EXTRA JOSS” dikemas dalam kemasan yang higienis.
3.
Menurut saya, kemasan “EXTRA JOSS” lebih simple dibandingkan dengan kemasan botol.
D. Merk. No. 1.
Pertanyaan Saya sangat mengenal dan familier dengan merk “EXTRA JOSS”.
2.
Saya membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena jaminan mutu.
3.
Saya membeli produk merk “EXTRA JOSS” karena sudah populer di masyarakat.
E. Rasa. No. 1.
Pertanyaan Menurut saya, rasa “EXTRA JOSS” sesuai dengan selera saya.
2.
Menurut saya, rasa “EXTRA JOSS” lebih menyegarkan.
3.
“EXTRA JOSS” mempunyai banyak varian rasa.
109 F. Manfaat. No. 1.
Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
“EXTRA JOSS” membantu memulihkan stamina yang loyo.
2.
“EXTRA JOSS” membantu metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi.
3.
“EXTRA JOSS” membantu memelihara kesehatan tubuh.
G. Motivasi Konsumen Untuk Pembelian. No. 1.
Pertanyaan Saya membeli “EXTRA JOSS” karena harganya yang murah.
2.
Saya membeli “EXTRA JOSS” karena ukurannya pas dengan kebutuhan.
3.
Saya membeli “EXTRA JOSS” karena kemasan yang menarik.
4.
Saya membeli “EXTRA JOSS” karena merknya terkenal.
5.
Saya membeli “EXTRA JOSS” karena rasanya menyegarkan.
6.
Saya membeli “EXTRA JOSS” karena manfaatnya baik bagi tubuh kita.
~ Terima Kasih ~