1
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU
HARIYATI
JURNAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO JULI 2014 Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
2 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul
: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 12 Palu
Penulis
:
Hariyati
Stambuk
:
A351 09 021
Telah diperiksa dan disetujui untuk diterbitkan
Palu, Pembimbing I
Juli 2014
Pembimbing II
Amiruddin, S.Pd., M.Pd Nip. 19820907 2006 041001
Dr.H.M.Ali Jennah,M.Hum Nip.19560605 198701 1 002
Mengetahui
Ketua Jurusan P. IPS FKIP Universitas Tadulako
Drs. Abduh H. Harun, M.Si Nip.19510828 198503 1 001
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
Koordinator Program Studi Pendidikan Geografi
Widyastuti, S.Si., M.Si Nip:19760505 200801 2 039
3 ABSTRAK Hariyati, 2014. Pengaruh Pengunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) H.M. Ali Jennah, pembimbing, (II) Amiruddin. Permasalahan dalam penelitian adalah apakah penggunaan media pembelajaran IPS Terpadu berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 12 Palu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu. Populasi pada penelitian ini seluruh siswa SMP Negeri 12 Palu yang berjumlah 106 orang. Dari jumlah populasi diambil sebanyak 67 responden, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling (sampel acak sederhana). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif pencapaian skor pada setiap variabel dan analisis inferensial yang menggunakan rumus Pearson Product Moment yang digunakan untuk menguji hipotesis pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa rhitung (0,797) > rtabel (0,235). Hal itu berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP 12 Palu dengan tingkat hubungan kuat. Kata Kunci: Media Pembelajaran; Signifikan; Hasil Belajar.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
4 ABSTRACT Hariyati. 2014. The Influence of Using Media Learning toward Students’ Learning Output in Integral Social Science Subject at SMP Negeri 12 Palu. skripsi. Geography Education Study Program. Social Science Major. Teacher Training and Education Faculty. Tadulako University. Supervisor (1) Ali Jennah, Co-Supervisor (2) Amiruddin The problem in this research was whether using media learning toward students’ learning output in integral social science of SMP Negeri 12 Palu. The aim of this inquiry is to know the significant influence of using media learning toward students’ learning output in integral social science at SMP Negeri 12 Palu. The population of this inquiry is all of the students of SMP Negeri 12 Palu which the total 106 people. From the population taken 67 respondents as sample and its used Simple Random sampling technique. The research design is Survey Research using quantitative approach. The techniques of data collection were observation, questionnaire, interview, and documentation. The data analyzes using descriptive analysis score attainment for each variables, and inferential analysis technique using Product Moment Pearson formula which is used to test hypothesis on 95% reliance level. The result show that rcount (0.797) > rtable (0.235). It means that H1 accepted and H0 rejected. So, it indicated that there were significant influences between the use media learning toward students’ learning output in integral social science subject at SMP Negeri 12 Palu with the strong relationship.
Keywords: Using Media Learning; Significant; Learning Output.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
5 BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang di harapkan. Dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dikelas. Mengingat proses pembelajaran adalah proses komunikasi maka sekolah merupakan suatu dunia komunikasi kecil tersendiri. Guru memegang kunci yang dapat mengontrol efektifitas dan efesiensi komunikasi ini. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan yang harus diberikan guru, bertambahnya tugas guru baik sosial dan ekonomi maka, harus ada jalan keluar untuk menjawab tantangan itu dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran akan menambah semangat dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 12 Palu,
penulis
memperoleh informasi dari guru mata pelajaran IPS Terpadu yaitu ibu Sarah M. Pademe dan ibu Huzaimah Saihi. Bahwa kurikulum yang digunakan masih Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan pelajaran IPS yang materinya terpadu dari beberapa aspek baik sejarah, geografi, sosiologi dan ekonominya, misalnya materi tentang sumber daya alam. Materi pembelajaran tersebut akan dilihat dari 4 aspek IPS Terpadu. Aspek sejarahnya yaitu bagaimana pemanfaatan sumber daya alam pada pola kehidupan manusia masa lalu sampai masa modern, aspek geografinya yaitu bagaimana proses terbentuknya sumber daya alam, aspek sosiologinya yaitu bagaimana prilaku manusia sebagai mahluk sosial yang bermoral dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya alam, aspek ekonominya yaitu bagaimana tindakan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Salah satu alat bantu yang beliau gunakan pada materi sumber daya alam adalah media gambar dan lingkungan sekolah. Penggunaan media pembelajaran dianggap pilihan yang tepat dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS Terpadu juga menjadi kesenangan sendiri bagi siswa, karena lebih aktif jika dalam pembelajaran guru menggunakan media. Selain itu, penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang dianggap tepat, karena dalam penyajian materi pelajaran IPS Terpadu siswa bukan hanya menerima secara teoritis, akan tetapi siswa dapat langsung mengamati bentuk dan gambar dari materi pelajaran IPS Terpadu yang disajikan oleh guru. Namun, media yang disediakan disekolah masih sangat terbatas. Kurangnya media dua dimensi misalnya Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
6 keterbatasan buku LKS dan buku bacaan di perpustakaan dan tidak adanya media media pandang diam misalnya tidak adanya infocus sehingga guru tidak bisa menampilkan videovideo yang berkaitan dengan materi IPS misalnya materi tentang vulkanisme (gunung berapi) serta tidak adanya media pandang gerak (motion picture). Terkait masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 12 Palu”. Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan media pembelajaran IPS Terpadu berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 12 Palu Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian ini adalah: 1) Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran, dan sebagai bahan pengetahuan tentang pentingnya pengunaan media dalam pembelajaran IPS Terpadu; 2) Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih dan mengelola media pembelajaran sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar, menerapkan kreasi dan inovasi dalam menggunakan media pembelajaran yang
ada disekolah secara maksimal agar peran aktif
siswa dalam
pembelajaran semakin meningkat; 3) Bagi siswa, dalam hal ini sebagai orang yang dalam proses pembelajaran diharapkan untuk lebih serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai standar yang ditetapkan; 4) Bagi peneliti, sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang kemampuan guru dalam memanfaatkan media dalam pembelajaran. BAB II METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Menurut Tika (2005:6), “survei di pakai untuk tujuan deskriptif maupun untuk menguji suatu hipotesis. Disamping itu survei dipakai juga untuk penelitian eksploratif yang bertujuan untuk menguji suatu hipotesis atau lebih umum lagi menjelaskan hubungan antar variabel-variabel. Jenis penelitian survei dipilih karena pada penelitian ini dilakukan ditempat yang alamiah
dan pengumpulan data
dilakukan dengan instrument penelitian yaitu angket, dan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada korelasional antar variabel. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif antara variabel-variabel yang muncul dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik serta untuk menganalisis secara deskriptif hubungan yang terjadi antar variabel. Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
7 Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Palu, Jalan Dupa Indah, Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore. Penelitian ini dilaksanakan mulai pertengahan bulan Februari 2014 sampai bulan Mei 2014. Populasi adalah keseluruhan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 12 Palu yang berjumlah 106 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono (2011:120) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Melalui teknik sampel ini peneliti membatasi jumlah sampel sebanyak 67 orang siswa. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Adapun rumus presentase yang digunakan adalah: P
=
Keterangan : P
= Persentase
F
= Frekuensi
N
= Jumlah responden
(Sugiyono,2011:245)
Analisis inferensial menggunakan rumus korelasi product moment untuk menguji hipotesis pada taraf kesalahan 5%. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi:
rxy = Keterangan: n
= Jumlah Responden
x
= Variabel X (Penggunaan Media Pembelajaran)
y
= Variabel Y (Hasil Belajar )
r
= Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
(Sugiyono, 2011 :255)
8 Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan (digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dihitung dengan uji Signifikan dengan rumus sebagai berikut: t= Dimana : t
= Nilai t
r
= Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
n
= Jumlah Anggota sampel (Sugiyono, 2011:259)
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Analisis Deskriptif Analisis deskriptif menguraikan hasil persentase untuk masing-masing variabel yang diajukan dalam bentuk pernyataan, berdasarkan indikator-indikator yang telah diuraikan pada bab metode penelitian. Tabel 3.1 Hasil analisis
deskriptif untuk penggunaan media pembelajaran pada mata
pelajaran IPS Terpadu
No 1
2 3 4
5
Indikator Kesesuaian media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Ketersediaan media pembelajaran Mutu teknis
Kriteria Penggunaan Media Pembelajaran SL SR KK TP F P F P F P F P 32 48% 21 31% 13 19% 1 2%
33
49%
23
34%
10
15%
1
2%
28
42%
25
37%
12
18%
2
3%
31 Keadaan siswa, kemampuan daya pikir dan daya tangkap siswa. 34 Keterpaduan (validitas), tepan dan berguna bagi pemahaman materi
46%
24
36%
11
16%
1
2%
51%
28
42%
4
5%
1
2%
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
9 Gambar 3.1
Grafik frekuensi media pembelajaran
berdasarkan indikator dari setiap
pernyataan
Berdasarkan Tabel 3.1 hasil analisis
deskriptif untuk penggunaan media
pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu dan Gambar 3.1 Grafik frekuensi media pembelajaran berdasarkan indikator dari setiap pernyataan yang diperoleh melalui angket bahwa, 32 orang atau 48% siswa mengatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan guru selalu sesuai dengan tujuan pembelajaran, 21 orang atau 31% siswa mengatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan guru sudah sering dengan tujuan pembelajaran, 13 orang atau 19% siswa mengatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan guru kadang-kadang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan 1 orang atau 2% siswa mengatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan guru tidak pernah sesuai dengan tujuan pembelajaran. 33 orang atau 49% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh guru selalu tersedia disekolah, 23 orang atau 34% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh guru sering tersedia disekolah dan sebagian merupakan media hasil kreatifitas guru, 10 orang atau 15% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh guru kadang-kadang tersedia disekolah, dan 1 orang atau 2% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh guru tidak tersedia disekolah. 28 orang atau 42% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh guru selalu jelas dan mudah di pahami, 25 orang atau 37% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh guru sering jelas dan mudah di pahami, 12 atau 18% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan oleh gurukadang-kadang jelas dan mudah di pahami, dan 2 orang atau 3% siswa mengatakan Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
10 bahwa media yang digunakan oleh guru tidak jelas danmudah di pahami. 31 orang atau 46%, siswa mengatakan bahwa media yang digunakan selalu sesuai dengan keadaan, kemampuan daya pikir dan daya tangkap siswa, 24 orang atau 36% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan sering sesuai dengan keadaan, kemampuan daya pikir dan daya tangkap siswa, 11 orang atau 16% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan kadang-kadang selalu sesuai dengan keadaan, kemampuan daya pikir dan daya tangkap siswa, dan 1 orang atau 2% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan tidak dengan keadaan, kemampuan daya pikir dan daya tangkap siswa. 34 orang atau 51% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan selalu bermanfaat bagi pemahaman materi, 28 orrang atau 42% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan sering bermanfaat bagi pemahaman materi, 4 orang atau 5% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan kadang-kadang bermanfaat bagi pemahaman materi dan 1 orang atau 2% siswa mengatakan bahwa media yang digunakan tidak bermanfaat bagi pemahaman materi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan hasil absensi siswa, siswa yang mengatakan tidak pernah merupakan siswa yang sering bolos pada saat pembelajaran berlangsung. Gambar 3.2 Grafik frekuensi hasil belajar siswa
Garik frekuensi hasil belajar siswa menunjukan hasil belajar siswa, terlihat bahwa 67 siswa yang menjadi responden diperoleh 15 siswa atau 22% memiliki hasil belajar rata-rata 91-100, 40 siswa atau 60% memiliki hasil belajar rata-rata 81-90 dan 12 siswa atau 18% memiliki hasil belajar rata-rata 71-90.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
11 3.2 Hasil Analisis Inferensial Untuk menguji hipotesis digunakan analisis korelasi Product Moment yang menggunakan analisis inferensial. Berikut hasil analisis inferensial yang disajikan dalam perhitungan dengan rumus sebagai berikut: N
= 67
ƩX
= 5.546
ƩY
= 5.770
ƩXY = 478.911
ƩX2
= 460.278
ƩY2
= 499.096
r = r =
r= r= r=
r= r = 0,797 Hasil analisis yang diperoleh yaitu rhitung (0,797) > rtabel (0,235). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di
SMP 12 Palu. Berdasarkan tabel 3.4 pedoman interpretasi koefisien
korelasi maka, hubungan yang ditemukan sebesar 0,797 termasuk pada kategori kuat. Pengaruh yang ditemukan baru berlaku untuk sampel yang 67 orang. Maka, dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui bahwa pengaruh yang temukan dapat berlaku untuk populasi yang berjumlah 106 orang.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
12
thitung =
thitung = thitung = thitung = thitung = 10,63 Taraf kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n-2 sehingga 67-2 = 65, maka diperoleh nilai thitung sebesar 10,63 > ttabel sebesar 1,980. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar adalah signifikan atau dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. 3.3 Pembahasan Berdasarkan hasil deskripsi nilai angket dapat dilihat tingkat penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu dapat dikategorikan sangat tinggi, dari 67 siswa yang menjadi responden penelitian terdapat 51 siswa atau 76% yang menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu sangat tinggi dan 16 siswa atau 24% menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu tinggi. Hal ini terlihat dari semua item pernyataan yang disebar sebagaian besar responden menjawab selalu dan sering dibandingkan dengan jawaban responden yang mengatakan tidak pernah. Jadi, dapat dikategorikan bahwa penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu dapat dikategorikan sangat tinggi. Berdasarkan data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu tahun ajaran 2013/2014 bahwa menunjukan bahwa dari 67 siswa yang menjadi responden diperoleh 15 siswa atau 22% memiliki hasil belajar rata-rata 91-100, 40 siswa atau 60% memiliki hasil belajar rata-rata 81-90 dan 12 siswa atau 18% memiliki hasil belajar rata-rata 71-90. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP 12 Palu, hal ini dapat dilihat dengan koefisien korelasi sebesar 0,797 adalah signifikan, artinya koefisien (hubungan) yang ditemukan tidak hanya berlaku untuk
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
13 sampel penelitian yang berjumlah 67 orang namun dapat berlaku (dapat digeneralisasikan) untuk seluruh populasi yang berjumlah 106 orang. Apabila mengacu pada pedoman interprestasi koefisien kerelasi menurut Sugiyono, maka hasil di atas berada pada kategori 0,60 – 0,799. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu tergolong kuat. Menurut Lisnayanti (2010:6), hasil belajar adalah salah satu ukuran berhasil tidaknya siswa setelah menempuh kegiatan belajar di sekolah dan untuk mengetahui tingkat keberhasilah maka perlu dilakukan penilaian berupa tes. Penggunaan media pada pembelajaran oleh guru IPS juga bervariasi misalnya penggunaan peta pada materi bentuk dan muka bumi, penggunaan televisi untuk menonton berita yang berkaitan dengan materi pelajaran IPS Terpadu, penggunaan buku perpustakaan dan penggunaan papan tulis. Penggunaan media ini merupakan alat bantu guru dalam menjelaskan materi-materi yang berkaitan dengan IPS Terpadu. Media yang digunakan tersedia di sekolah dan hasil kreatifitas guru IPS. Media yang tersedia di sekolah misalnya papan tulis, peta, buku paket, dan lingkungan sekitar, media yang merupakan hasil kreatifitas guru misalnya gambar lapisan-lapisan atmosfer. Namun, ada juga yang menggunakan media yang dimiliki oleh masing-masing siswa, misalnya televisi. Hal ini dikarenakan sekolah SMP Negeri 12 Palu belum memiliki media pandang gerak (motion picture). Menurut Sudarman Danim (2010:7) “media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru dalam rangka berkomunikasi dengan siswa”. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi membantu siswa dalam memahami materi pelajaran IPS Terpadu yang disampaikan oleh guru. Penggunaan media pembelajaran pada pelajaran IPS Terpadu juga membantu sangat membantu siswa dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pembelajaran IPS Terpadu, memudahkan siswa menjawab pertanyaan dari guru dan siswa lebih rajin belajar. Menurut Harjanto (1996:243-244) “manfaat media dalam proses belajar adalah bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pembelajaran lebih baik”. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Umi Nikmatu Rohmah (2011) memperoleh hasil bahwa dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, hasil penelitian ini sama dengan hasil yang ditemukan pada penelitian sebelumnya. Bahwa ada pengaruh yang signifikan
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
14 antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat kita ketahui bahwa penggunaan media pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, karena media pembelajran merupakan salah satu sarana yang sangat mendukung dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, terutama dalam proses pembelajaran disekolah.
Sehingga pihak sekolah hendaknya
memperhatikan dan menyediakan media pendidikan secara lengkap agar proses pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan efektif. karena siswa lebih termotivasi untuk belajar jika pelajaran dijelaskan dengan disertai dengan pemberian contoh-contoh gambar. Melalui contoh tersebut siswa lebih mudah untuk memahami mudah memahami materi jika dibandingkan hanya mendengarkan ceramah, sehingga siswa mudah menjawab pertanyaanpertanyaan yang di berikan oleh guru. Pelajaran juga lebih membekas, sehingga pada saat ulangan harian dan ujian semester siswa dapat menjawab soal-soal ujian.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa rhitung (0,797) > rtabel (0,235). Jadi, H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP 12 Palu, dapat dilihat dengan koefisien korelasi sebesar 0,797 sehingga dikategorikan kuat. Ketersediaan media pembelajaran belum mendukung pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu, hal ini dikarenakan media yang disediakan oleh sekolah belum maksimal, keterbatasan buku paket bacaan dan tidak adanya media pandang diam dan media media pandang gerak (motion picture). 4.2
Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data serta kesimpulan, maka penulis
menyarankan: 1) Bagi sekolah yang mana sebagai pengambil kebijakan adalah perlunya peningkatan sarana maupun prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah tidak lain adalah media pembelajaran IPS yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. 2) Bagi guru pelajaran IPS Terpadu, penggunaan media pembelajaran selalu disesuaikan dengan konsep materi pelajaran IPS Terpadu, agar siswa lebih mudah
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
15 memahami materi yang diajarkan. 3) Bagi siswa yang berada di SMP Negeri 12 Palu, hendaknya selalu meningkatkan hasil belajar agar menjadi siswa yang berprestasi. siswa harus sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran IPS terpadu dan berusaha mencari tambahan pengetahuan diluar jam sekolah, sehingga prestasi belajar yang diperoleh dapat maksimal.
4) Disarankan kepada peneliti lain untuk mengadakan penelitian serupa guna
mencari sumbangan efektif yang lebih dominan dari unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD
16
DAFTAR PUSTAKA Danim, S. (2010). Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Harjanto. (1996). Perencanaan Pengajaran. Solo. Rineka Cipta. Nurhayati. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Makassar. Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Ramadhan, A, dkk. (2013). Panduan Tugas Akhir Skripsi dan Artikel Penelitian. Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Palu. Sadiman, A, dkk. (1984). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta. Rajawali Press. Sugiono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Research and Depelopment , Bandung. Alfabeta. Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD