PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA SAPU TANGAN DAN KARTU CERMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di Kelas IV di MI Al Wasatiyah Tangerang)
Oleh : Siti Fadillah 109018300082
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK SITI FADILLAH (109018300082), Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Skripsi, Jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alat peraga sapu tangan dan kartu cermin terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di kelas 4 MI Al Wasatiyah Tangerang pada tahun ajaran 2014/2015. Pengumpulan data hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin sebesar 73,43 sedangkan hasil belajar matematika siswa yang tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin sebesar 66.57. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin (thitung 2,20 > ttabel 1,67). Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa menggunakan alat peraga.
Kata kunci :Alat Peraga, Sapu Tangan, Kartu Cermin, Hasil Belajar
i
ABSTRACT
SITI FADILLAH (109018300082), The Influence of Using Visual Instrument Handkerchief and Mirror Card on The Result of The Students Mathematic Learning Thesis, Departement of PGMI (Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education) Faculty of Tarbiyah and Teaching Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. The purpose of the this research is to determine the effect of visual instrument handkerchief and mirror card on the result of students mathematic learning the method was used in this research is “quasi experiment”. This research was conducted of class 4 in MI Al Wasatiyah in the school year 2014/2015. The data collection of the student learning result was did by using a test. The result og this research showed that the result of the students mathematic learning how tought by using visual instrument handkerchief and mirror card as much as 73,43 while the result of student mathematic
learning who did not use visual
instrument handkrechief and mirror card as much as 66,57. The result of student mathematic who tought by using visual instrument handkrechief and mirror card is higher that was did not visual instrument handkrechief and mirror card (2,20 tabs > 1,67 ttable). The conclusion of this research is mathematic learning by using visual instrument handkrechief and mirror card is influential to the result of students mathematic learning just that matheatic learning withat visual instrument.
Key words
: Visual instrument, Handkrechief , Mirror Card, The result of study
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil‘alamiin, puji serta syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dukungan, do’a dan partisipasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam mengesahkan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Khalimi, M.Ag, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan penasihat akademik yang selalu memberikan arahan dan nasihat, serta mempermudah penulis secara administrasi akademik sehingga skripsi ini dapat diajukan dan diujikan. 3. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di UIN Syarif Hidayatullah khususnya di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. 5. Bapak H. Ahmad Jerizis, Kepala Sekolah MI Al Wasatiyah Tangerang, dewan guru khususnya Ibu Nur’ani, S.Pd, guru mata pelajaran matematika kelas 4 dan seluruh karyawan yang telah memberikan kesempatan dan membantu agar penulis dapat melakukan penelitian. Serta kepada seluruh siswa/i MI Al
iii
Wasatiyah Tangerang khususnya untuk kelas 4.A dan 4.B yang peneliti sayangi. 6. Terima kasih teristimewa untuk kedua orang tua yang penulis cintai, sayangi dan hormati, Bapak H.Muhasim dan Hj.Sani, yang selalu memberikan doa dan kasih sayang, semangat serta dukungan yang tiada henti-hentinya baik moril maupun materil kepada penulis. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya selalu kepada orang tuaku. 7. Kakakku tersayang Suprapto, Umiyati, Mahyudin, Khoiriyah, Topik, Edi dan Eko serta adiku Titin dan Susi yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka. 8. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang tak pernah henti Anggi Handini, S.pd, Anggi Restiana Palupi, S.Pd, Sulistia Utami, SS, serta sepupuku Siti Komariah. Terima kasih atas seluruh dukungan dan doa kalian. Bersama kalian adalah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. 9. Teman-teman seperjuangan PGMI.C 2009 Husnul, Naila, Sita, Sintara, Deasy, Linda dan Hipziyah serta teman-teman yang mohon maaf penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Semoga kebaikannya dijadikan amal shaleh dan senantiasa diberikan kemuliaan, Amiin. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan yang membangun sebagai bahan perbaikan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta,
Juni 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................
i
ABSTRACT ..........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
x
BAB I:
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................
4
C. Pembatasan Masalah .......................................................................
4
D. Rumusan Masalah ...........................................................................
5
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
BAB II: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ..........................................................................
7
1.
Hasil Belajar ..................................................................................
7
2.
Pembelajaran Matematika .............................................................
12
a. Pengertian Pembelajaran Matematika ......................................
12
b. Karakteristik Pembelajaran Matematika di SD/MI ..................
14
3. Media dan Alat Peraga ...................................................................
15
a. Pengertian Media dan Alat Peraga ...........................................
15
b. Tujuan Penggunaan Alat Peraga ..............................................
17
c. Fungsi Alat Peraga ....................................................................
18
d. Kriteria dan Syarat Alat Peraga ................................................
19
4. Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin ................................
20
v
a. Alat Peraga Sapu Tangan .........................................................
20
b. Alat Peraga Kartu Cermin ........................................................
22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................
25
C. Kerangka Berpikir .........................................................................
28
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................
30
BAB III: METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
31
B. Metode Penelitian ..........................................................................
31
C. Populasi dan Sampel .....................................................................
33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
34
E. Instrumen Penelitian ......................................................................
35
F. Teknik Analisis Data .....................................................................
42
1. Uji Prasyarat Analisis..............................................................
42
a. Uji Normalitas Data ..........................................................
42
b. Uji Homogenitas ...............................................................
44
2. Pengujian Hipotesis .................................................................
44
G. Hipotesis Statistik .........................................................................
46
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...............................................................................
47
1. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin ..........................................................
48
2. Hasil Belajar Siswa tanpa Menggunakan Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin .........................................................
49
3. Angket Respon Siswa terhadap Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu ..................................................................................
51
B. Analisis Data .................................................................................
53
1. Hasil Pengujian Prasayarat Analisis .........................................
53
a. Uji Normalitas ..................................................................
53
b. Uji Homogenitas ...............................................................
54
vi
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ...........................................
55
1. Pengujian Hipotesis Penelitian..........................................
55
2. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................
56
3. Perbandingan Hasil Belajar ...............................................
62
D. Keterbatatasan Penelitian ...............................................................
63
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................
64
B. Saran .............................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Alat Peraga Sapu Tangan ............................................................ 20
Gambar 2.2
: Kartu Cermin ............................................................................... 22
Gambar 2.3
: Keping-Keping Gambar Hasil Pencerminan ............................... 24
Gambar 2.4
: Cara Menggunakan Kartu Cermin .............................................. 24
Gambar 2.5
: Bagan Kerangka Berpikir ............................................................ 25
Gambar 4.1
: Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen ........................................................................ 49
Gambar 4.2
: Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol .................................................................... 50
Gambar 4.3
: Pembelajaran dengan Alat Peraga Sapu Tangan ......................... 57
Gambar 4.4
: Pembelajaran Kelompok Eksperimen ......................................... 58
Gambar 4.5
: Pembelajaran dengan Kartu Cermin............................................ 58
Gambar 4.6
: Pembelajaran Kelompok Eksperimen ......................................... 59
Gambar 4.7
: LKS Kelompok Eksperimen ....................................................... 60
Gambar 4.8
: Pembelajaran dengan Alat Peraga Kertas ................................... 60
Gambar 4.9
: Pembelajaran Kelompok Kontrol ................................................ 61
Gambar 4.10 : LKS Kelompok Kontrol .............................................................. 61
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Waktu Penelitian .........................................................................
31
Tabel 3.2
: Rancangan Penelitian ..................................................................
32
Tabel 3.3
: Sampel Penelitian ........................................................................
34
Tabel 3.4
: Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ..........
35
Tabel 3.5
: Klasifikasi Interpretasi Relibialitas .............................................
38
Tabel 3.6
: Klasifikasi Indeks Kesukaran ......................................................
39
Tabel 3.7
: Klasifikasi Daya Pembeda...........................................................
40
Tabel 3.8
: Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa .................................
41
Tabel 3.9
: Interpretasi Indeks Skor Anget ....................................................
42
Tabel 4.1
: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen ..................................................................................
Tabel 4.2
: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol .........................................................................................
Tabel 4.3
48
49
: Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ..............................................................
51
Tabel 4.4
: Rekapitulasi Hasil Respon Siswa ................................................
52
Tabel 4.5
: Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ..........................
54
Tabel 4.6
: Hasil Uji Homogenitas Data dengan Uji Liliefors ......................
54
Tabel 4.7
: Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t ...........................................
55
Tabel 4.8
: Perbandingan Hasil Belajar .........................................................
62
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................
67
Lampiran 2
: Kisi-Kisi Soal ..............................................................................
121
Lampiran 3
: Soal Tes Akhir .............................................................................
122
Lampiran 4
: Angket .........................................................................................
127
Lampiran 5
: Tabel Validitas ............................................................................
128
Lampiran 6
: Tabel Realibilitas .........................................................................
130
Lampiran 7
: Tingkat Kesukaran Soal ..............................................................
132
Lampiran 8
: Tabel Indeks Kesukaran Soal ......................................................
133
Lampiran 9
: Perhitungan Daya Pembeda Soal ................................................
134
Lampiran 10 : Tabel Daya Pembeda Soal ...........................................................
136
Lampiran 11 : Tabel Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ................................
137
Lampiran 12 : Tabel Hasil Belajar Kelompok Kontrol.......................................
138
Lampiran 13 : Tabel Hasil Prosentase Respon Siswa .........................................
139
Lampiran 14 : Perhitungan Distribusi Frekuensi Post-test Siswa Kelompok Eksperimen ..................................................................................
140
Lampiran 15 : Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ....................
144
Lampiran 16 : Perhitungan Distribusi Frekuensi Post-test Siswa Kelompok Kontrol .........................................................................................
145
Lampiran 17 : Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ...........................
149
Lampiran 18 : Uji Normalitas Kelompok Eksperimen .......................................
150
Lampiran 19 : Tabel Normalitas Kelompok Eksperimen ...................................
151
Lampiran 20 : Uji Normalitas Kelompok Kontrol ..............................................
152
Lampiran 21 : Tabel Normalitas Kelompok Kontrol ..........................................
153
Lampiran 22 : Perhitungan Homogenitas ...........................................................
154
Lampiran 23 : Perhitungan Uji Hipotesis ...........................................................
155
Lampiran 24 : Tabel Nilai Kritis Pearson Product Moment ...............................
157
Lampiran 25 : Tabel Nilai Kritis Liliefors ..........................................................
158
Lampiran 26 : Tabel Distribusi Normal Standar .................................................
159
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu unsur paling mendasar dalam kemajuan suatu bangsa. Pada masa sekarang ini dunia pendidikan mengalami banyak perubahan seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, seni budaya dan lain sebagainya. Dengan perkembangan tersebut maka harus dibarengi dengan perkembangan di dunia pendidikan mulai dari mutu pendidikan guru, siswa, kurikulum, sumber belajar dan sarana prasarana yang berkualitas, sehingga akan menghasilkan manusia yang berkualitas pula. Fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia yang tertuang dalam UndangUndang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1 Hal ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan suatu bangsa. Untuk mencapai fungsi dan tujuan tersebut diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan terus menerus melakukan perbaikan dalam pengembangan kurikulum, menyediakan tenaga pengajar yang profesional, dan tersedianya sarana dan prasarana yang dapat mendukung keberhasilan tujuan pendidikan yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan siswa saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru. Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena guru 1
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,(Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Indonesia), Pasal 3
1
2
merupakan pengelola tunggal di dalam kelas. Oleh karena itu, untuk mencapai
keberhasilan
tersebut
seorang
guru
diharapkan
mampu
menghadirkan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan. Hal itu dilakukan dengan harapan agar pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan sesuai dengan tujuan dan harapan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang terdapat di dalam semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Matematika adalah pelajaran yang penting dikuasai setiap siswa agar proses bernalar terus dapat diasah, karena yang terpenting dari pelajaran matematika adalah proses bernalar, berlogika dan berfikir terstruktur, serta melatih analisis. Dengan dikuasainya ilmu matematika yang mengandalkan penalaran dan logika maka siswa mampu menjalankan kehidupannya kelak dengan proses berfikir yang lebih terarah pula. Piaget mengungkapkan bahwa siswa sekolah dasar diklasifikasikan masih berada pada tahap opersional konkret. Pada tahap ini, proses berpikir logis siswa masih didasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek. Hal ini harus menjadi perhatian guru dalam mengajarkan pelajaran matematika di sekolah tingkat dasar yang memerlukan alat bantu berupa alat peraga dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang bersifat abstrak. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas 4 di MI Al Wasatiyah Tangerang, di dapat informasi bahwa dalam pembelajaran guru kurang berinovasi dalam menggunakan alat peraga khususnya pada pembelajaran matematika. Sehingga kondisi belajar mengajar dikelas menjadi kurang menarik dan bermakna untuk siswa. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajarnya, dapat terlihat dari hasil belajar matematika siswa yang masih banyak berada dibawah KKM. Nilai KKM pada mata pelajaran matematika di MI Al Wasatiyah yaitu sebesar 63, dari nilai tersebut hanya 48% dari siswa yang telah mencapai KKM.
3
Selain itu, dari hasil observasi diketahui dalam pelaksanaan kesehariannya proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru sering menggunakan metode ceramah. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, terlihat dari kegiatan siswa yang hanya mendengarkan dan mencatat apa saja yang telah disampaikan oleh guru. Karena guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran maka guru mempunyai andil besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu, guru perlu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dikelas dengan menggunakan berbagai macam metode dan strategi yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga tercipta suasana kelas yang menyenangkan. Selain itu, agar dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran maka diperlukannya alat peraga. Menurut Simak Yaumi dan Syafei dalam buku Azhar Arsyad menyatakan bahwa alat peraga adalah alat-alat yang digunakan guru yang berfungsi membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu siswa dalam proses belajarnya”.2 Dalam pemilihan alat peraga, guru harus tepat agar informasi atau pesan yang terkandung dalam alat peraga tersebut diterima dengan baik oleh siswa. Karena dengan penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan materi yang disampaikan, maka dapat mempengaruhi siswa untuk memahami informasi atau pesan yang terdapat dialat peraga tersebut. Alat peraga guru dapat memberikan persepsi yang sama terhadap suatu benda atau peristiwa tertentu kepada peserta didik. Selain itu dengan adanya alat peraga peserta didik akan lebih mudah memahami pembelajaran dan proses pembelajaran akan lebih efektif. Oleh karena itu diharapkan guru mampu untuk menyiapkan alat peraga yang tepat dan menarik sehingga tujuan pengajaran dapat terlaksana dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti ingin melakukan inovasi dengan menghadirkan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin pada materi simetri 2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), h. 10
4
lipat dan pencerminan. Alat peraga sapu tangan terbuat dari kertas karton yang menyerupai bentuk dan motif seperti sapu tangan pada umumnya. Sedangkan untuk kartu cermin terbuat dari kertas yang dibentuk seperti kartu, kartu tersebut terdiri dari 1 buah kartu asli dan 12 buah kartu hasil. Dengan adanya alat peraga sapu tangan dan kartu cermin diharapkan dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran matematika sehingga dapat mempermudah guru untuk meningkatkan penguasaan materi simetri lipat dan pencerminan. Dengan begitu, maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berusaha untuk melakukan penelitian di MI Al Wasatiyah dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah terkait penelitian sebagai berikut: 1. Kurangnya inovasi dalam penggunaan alat peraga 2. Metode yang digunakan ceramah 3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. 4. Hasil belajar matematika masih di bawah KKM
C. Pembatasan Masalah Agar memudahkan dalam penyusunan dan tidak keluar atau menyimpang dari koridor pembahasan, serta tidak menimbulkan salah penafsiran, maka penelitian hanya dibatasi pada: 1. Kurangnya inovasi guru dalam penggunanan alat peraga. 2. Hasil belajar matematika siswa dibatasi pada aspek kognitif pada materi simetri lipat dan pencerminan.
5
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang pembelajaran matematikanya menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dengan hasil belajar siswa yang pembelajaran matematikanya tidak menggunakan alat peraga tersebut? 2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran pada materi simetri lipat dan pencerminan setelah menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil belajar antara kelas yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dengan kelas yang tidak menggunakan alat peraga tersebut pada materi simetri lipat dan pencerminan. 2. Untuk mengetahui respon siswa setelah menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. b. Dapat memberikan pengalaman yang baru sehingga kegiatan belajarmengajar matematika menjadi lebih menyenangkan. c. Dengan adanya alat peraga matematika dapat membantu memudahkan pemahaman belajar siswa.
6
2. Bagi Guru a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam melaksanakan pelajaran matematika dan mengembangkan pelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga. b. Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih alat peraga yang tepat sehingga proses pembelajaran matematika lebih menarik dan menyenangkan. 3. Bagi Sekolah Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran di sekolah dan sebagai bahan motivasi dalam menyediakan alat peraga yang bervariasi untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. 4. Bagi Peneliti Dapat dijadikan sebagai bahan acuan oleh peneliti lain untuk melakukan penelitian.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Hasil Belajar Aktifitas belajar sangat terkait dengan proses mencari ilmu. Islam sangat menekankan terhadap pentingnya ilmu. Sejak turunnya wahyu yang pertama yaitu surat Al-Iqra kepada nabi Muhammad, islam telah menekankan perintah untuk belajar. Al qur’an dan Al sunah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Al Ghazali menyatakan bahwa “belajar sebenarnya terjadi eksplorasi pengetahuan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan perilaku”.1 Sejalan dengan itu menurut Morgan yang dikutip Ngalim Purwanto dalam bukunya Introductional of Psychology mengatakan bahwa “belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.2 Kemudian menurut Surya dalam buku Tohir menyatakan bahwa “belajar ialah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.3 Dengan belajar seseorang memperoleh perubahan tingkah laku (baik atau buruk) yang ditimbulkan karena adanya latihan atau pengalaman yang dilakukan secara sadar pada lingkungan sekitarnya. Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas, pengertian belajar hampir selalu diidentikkan dengan adanya perubahan tingkah laku 1
http://fisikaumm.blogspot.co.id/2009/01/teori-belajar-menurut-islam.html?m=1 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 24, h. 84 3 Tohir, Psikologi Pembelajaran pendidikkan Agama Islam, (Jakarta : Rajagrafindo Persada,2006),h.8 2
7
8
dari seseorang. Belajar terjadi karena adanya perubahan pada seseorang yang bersifat menetap sebagai hasil dari pengalaman yang berulang-ulang dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Setelah melakukan serangkain proses belajar, maka seseorang akan mengakhiri proses belajarnya, setelah itu akan mendapatkan perubahan dalam prilaku sebagai hasil dari belajar. Adapun pengertian hasil belajar menurut Nana Sujana pada hakikatnya adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.4 Pengalaman belajarnya diperlihatkan dengan adanya perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar yang dimaksud yaitu berupa perkembangan sikap dan kepribadian siswa yang sekaligus menjadi tujuan pengajaran yang ingin dicapai pada pokok bahasan bidang studi tertentu yang sering dikaitkan dengan aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik. Kemudian menurut Suprijono dalam buku Muhammad Thoroni dan Arif Mustafa menyatakan bahwa “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi,
dan
keterampilan”.5 Secara keseluruhan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang mencakup semua aspek tidak hanya salah satu aspek potensi manusia itu saja. Selanjutnya menurut Nawawi dalam buku Ahmad Susanto “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pembelajaran tertentu”.6 Dengan adanya hasil belajar, pendidik dapat mengetahui kemampuan atau keterampilan yang telah dicapai oleh peserta didik
4
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h.22 5 Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa, op. cit., h. 22 6 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2014), h.5
9
setelah menyelesaikan suatu proses pembelajaran dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diakibatkan dari pengalaman peserta didik yang mencakup keseluruhan aspek seperti aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dinyatakan dalam sebuah skor yang berkaitan dengan mata pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam kurun waktu yang telah di tentukan. Benyamin Bloom dkk yang menyatakan bahwa ada tiga domain (ranah) hasil belajar yaitu:7 1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistematis dan evaluasi. 2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap, dan 3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan tindakan. Menurut Nana Sudjana, ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.8 Berikut ini uraian unsur-unsur yang terdapat dalam tipe hasil belajar bidang kognitif: a) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge) Dari sudut respon belajar siswa pengetahuan itu perlu dihafal, diingat agar dapat dikuasi dengan baik. Misalnya membaca berulangulang menggunakan teknik mengingat. Contoh soal: tulislah lambang bilangan pecahan dua per tiga, tiga per tujuh, lima per enam, dan satu per empat!
7 8
Nana Sudjana, loc. cit. Ibid, h. 23
10
b) Tipe hasil belajar pemahaman (komprehensif) Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Untuk itu maka diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut. Contoh soal: Dona mempunya
m tali merah. Feri mempunyai
m tali merah.
Siapakah yang mempunyai tali merah lebih panjang? c) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi) Kesanggupan menerapkan, mengabstraksi sesuatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Contoh soal: lantai ruang pertemuan di sekolah Nia berbentuk persegi. Panjang sisinya 27 m. Berapa m-kah keliling lantai ruang pertemuan tersebut? d) Tipe hasil belajar analisis Kemampuan menalar pada hakikatnya mengandung unsur analisis. Bila kemampuan analisis telah dimiliki maka akan dapat mengkreasi sesuatu yang baru. e) Tipe hasil belajar sintesis Kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas.
Kata-kata
operasional
yang
tercermin
antara
lain:
mengkatagorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun dan lainlain. f) Tipe hasil belajar evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, materi, dll. Mengembangkan kemampuan evaluasi penting bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mampu memberikan evaluasi tentang kebijakan mengenai kesempatan belajar, kesempatan kerja dan lain-lain.
Hasil belajar sebagai objek evaluasi tidak hanya di bidang kognitif, tetapi juga hasil belajar di bidang afektif dan psikomotorik. Hasil belajar afektif dan psikomotorik ada yang tampak pada proses belajar mengajar
11
berlangsung dan ada pula yang baru tampak kemudian (setelah pengajaran diberikan) dalam praktek kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam pembelajaran, hasil belajar dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain guru, siswa, sarana prasarana dan lingkungan. Menurut Slameto, faktor-faktor tersebut secara global dapat diuraikan dalam dua bagian yaitu:9 a. Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang termasuk dalam faktor intern adalah: 1) Faktor jasmani yaitu kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologis yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan dan kesiapan. b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah: 1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi, perhatian orang tua dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor sekolah meliputi metode belajar, kurikulum, keadaan sarana dan prasarana. 3) Faktor masyarakat meliputi keadaan siswa dalam masyarakat dan teman bergaul. Dari yang telah dikemukakan diatas, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sarana berupa alat peraga dalam proses pembelajaran. Alat peraga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu mengaktifkan siswa dan menjelaskan materi yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu guru sebagai pengelola tunggal dikelas dapat menggunakan alat peraga yang tetap dan disesuaikan dengan kondisi siswa dan materi yang sedang dipelajari.
9
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2010), h 54-69
12
2. Pembelajaran Matematika a. Pengertian Pembelajaran Matematika Kata matematika berasal dari bahasa Latin mathematika yang mulanya diambil dari bahasa Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Bahasa itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi menurut Erna Suwangsi dan Tiurlin berdasarkan asal katanya, maka matematika ialah ilmu pengetahuan yang di dapat dengan berpikir (bernalar).10 Matematika pada dasarnya mengajarkan logika berfikir berdasarkan akal dan nalar, namun harus diingat sifat umum matematika itu abstrak atau tidak nyata karena terdiri dari simbol-simbol. Dibawah ini disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika menurut Soedjadi:11 1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. 2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika
adalah
pengetahuan
tentang
penalaran
logik
dan
berhubungan dengan bilangan. 4) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 5) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Berdasarkan
beberapa
pengertian
matematika
diatas,
dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan eksak yang berhubungan dengan bilangan yang terstruktur secara logik dan beraturan. Kemudian menurut Rombepajung dalam buku Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa menyatakan bahwa pembelajaran adalah “pemerolehan sesuatu mata pelajaran atau memperoleh keterampilan melalui pelajaran,
10
Erna Suwangsih dan Tiurlin, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI Press,2006), h. 3 11 Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2000), h. 11
13
pengalaman atau pengajaran”.12 Pembelajaran membutuhkan proses yang disadari yang cenderung bersifat permanen dan mengubah perilaku. Pada proses tersebut terjadi pengingatan informasi yang kemudian disimpan dalam memori peserta didik. Selanjutnya pendapat menurut Walter Dick dan Lou Carey dalam buku Benny A. Pribadi mendefinisikan pembelajaran adalah “serangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara terstruktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media”.13
Dalam
sebuah
pembelajaran,
media
dibutuhkan
untuk
menggambarkan sesuatu yang abstrak sehingga dapat membantu siswa untuk lebih mengerti dengan materi yang diajarkan. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang dilakukan guru kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan terhadap suatu mata pelajaran atau keterampilan dengan menggunakan media sebagai sarana sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dalam pembelajaran matematika, terutama di tingkat SD, menurut Jean Piaget dalam buku Fatimah, menyatakan bahwa anak-anak berada pada tahap konkret operasional (7-11 tahun), sehingga secara natural cara belajar terbaik mereka adalah secara nyata dengan melihat, merasakan, dan melakukan dengan tangan mereka14. Pengalaman secara nyata ini akan sangat membantu anak dalam membentuk pengetahuan siswa dalam menggambarkan suatu yang abstraks menjadi sesuatu yang lebih kongkrit yang dibutuhkan dalam sebuah pembelajaran. Didalam pembelajaran terdapat interaksi antara peserta didik dan pendidik, melibatkan unsur-unsur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan pengertian matematika dan pembelajaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
12
Muhammdad Thobroni dan Arif Musthofa, op.cit, h. 18 Benny A. Pribadi “Model Desain Sistem Pembelajaran”, (Jakarta: Dian Rakyat, 2011), Cet. 3, h. 9 14 Fatimah, Fun Math Matematika Asyik Dengan Metode Pemodelan (Bandung: DARI MIZAN ,2009),Cet, 1, h.8 13
14
matematika (terutama ditingkat SD) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terstruktur dan terencana dalam memperoleh pengetahuan atau keterampilan siswa dengan menggunakan media agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sebagaimana tercantum dalam buku Antonius Cahya Prihandoko tentang dokumen Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SD dan MI pada kurikulum 2004 disebutkan fungsi matematika adalah sebagai berikut: ”matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan ekpserimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalaui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan (Depdiknas, 2003)”.15 Fungsi ini merupakan suatu pengembangan dalam setiap konsep matematika dikaji melalui proses penalaran yang sistematis dan logis. Selain fungsi matematika, masih dalam buku Antonius Cahya Prihandko
terdapat
dokumen
Standar
Kompetensi
mata
pelajaran
matematika untuk SD dan MI pada kurikulum 2004 juga menyebutkan tujuan pembelajaran matematika sebagai berikut: “ tujuan pembelajaran matematika adalah melatih dan menemukan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalamm menyelasaikam masalah (Depdiknas,2003)”.16 Tujuan ini sejalan dengan nilai-nilai yang ada dalam pendidikan matematika. Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam hakikatnya, matematika merupakan kumpulan sistem-sistem abstrak yang dibangun melalui proses penalaran deduktif dan tersusun secara sistematis dan logis. b. Karakteristik Pembelajaran Matematika di SD/MI Seorang guru SD/MI perlu mengetahui beberapa karakteristik pembelajaran matematika di SD/MI. Seperti yang telah diketahui bahwa matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, sedangkan siswa SD/MI 15
Antonius Cahya Prihandoko, Pemahaman dan Penyajian Konsep matematika Secara Benar dan Menarik, (Jakarta: Depdiknas, 2006), h. 18 16 Ibid., h.21
15
yang berada pada usia 7 hingga 11 tahun masih berada pada tahap operasional konkrit yang belum dapat berpikir formal. Oleh karena itu kita perlu memperhatikan beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika di SD. Berikut ini beberapa ciri-ciri pembelajaran matematika di SD menurut Erna Suwangsih dan Tiurlin, antar lain:17 1) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral Pendekatan
spiral
dalam
pembelajaran
matematika
merupakan
pendekatan dimana pembelajaran konsep atau topik matematika selalu mengkaitkan atau menghubungkan dengan topik atau materi sebelumnya yang telah dipelajari. 2) Pembelajaran matematika bertahap Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari pembelajaran tentang konsep-konsep yang sederhana kemudian ke konsep yang lebih sulit. Selain itu, pembelajaran matematika juga dimulai
dari
konsep
yang
konkret
menuju
konsep
yang
abstrak.Penggunaan benda-benda kongkrit pada tahap awal dapat mempermudah siswa memahami konsep sederhana. 3) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna Pembelajaran
bermakna
merupakan
cara
mengajarkan
yang
mengutamakan pengertian daripada hafalan. Dalam pembelajaran bermakna, aturan-aturan, sifat-sifat, dan dalil-dali tidak diberikan dalam bentuk jadi. Semua itu ditemukan sendiri oleh siswa melalui contohcontoh.
3. Media dan Alat Peraga a. Pengertian Media dan Alat Peraga Di dalam buku Azhar Arsyad, kata media berasal dari bahasa Latin ”medius” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.18 Dalam
17 18
Erna Suwangsih dan Tiurlina, op. cit, h. 25-26 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.3
16
bahasa Arab, media berasal dari kata wasaa’ilu yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Kemudian menurut Gerlach & Ely dalam buku Rostina Sundayana mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media19. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memperoses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan
menurut
AECT
(Association
of
Education
Communication Technology) dalam buku Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa media adalah “alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari sumber kepada penerima”.20 Jadi dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian diatas bahwa media adalah semua benda yang dapat dijadikan alat bantu pengajaran untuk mempermudah menyampaikan pesan kepada siswa agar mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam proses pembelajaran media memiliki peran yang cukup penting karena dengan adanya media pembelajaran diharapkan dapat membantu guru dalam menjelaskan materi yang bersifat abstrak menjadi konkrit kepada peserta didik. Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Menurut Moh. Uzer Usman, alat peraga adalah “alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya
19
Rostina Sundayana, Media Pembelajaran Matematika,(Bandung: Alfabeta,2013), h.4 Hamzah B. Uno, Proses Kependidikan: Problema, Solusi, dan reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), Cet. III, h. 113 20
17
verbalisme pada diri siswa”.21 Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme tentu akan segera membosankan. Belajar yang efektif harus dimulai dengan yang konkret menuju ke yang abstrak, salah satunya dengan menggunakan alat peraga. Dengan hadirnya alat peraga, pengajaran akan lebih menarik, siswa pun merasa senang dan lebih mengerti dengan pelajaran yang diterimanya. Jadi alat peraga matematika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan berupa perangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun dengan sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika sehingga dapat mendorong terjadinya proses pada diri siswa. b. Tujuan Penggunaan Alat Peraga Pada dasarnya anak belajar melalui benda-benda yang konkrit. Untuk membantu pemahaman konsep abstrak, anak memerlukan bendabenda yang konkrit sebagai perantara. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran matematika hendaknya guru menggunakan alat peraga yang dapa membantu siswa memahami pelajaran tersebut. Dalam penggunaan alat peraga guru perlu mengetahui tujuan dari penggunaan alat peraga. Berikut adalah tujuan dari alat peraga menurut Ahmadin Sitanggang yaitu:22 1) Memberikan kemampuan berfikir matematika secara kreatif. 2) Mengembangkan
sikap
yang
menguntungkan
kearah
berpikir
matematika. 3) Menunjang matematika di luar kelas, yang menunjukkan penerapan matematika dalam keadaan sebenarnya. 4) Memberikan motivasi dan memudahkan abstrak.
21
h. 31
22
Moh.Uzer, Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
Ahmadin Sitangga, Alat Peraga Matematika Sederhana Untuk Sekolah Dasar, (Medan: LPMP, 2013), h.4
18
Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan alat peraga dalam pembelajaran matematika dapat mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang sedang dijelaskan dan membantu guru agar proses belajar dapat lebih efektif dan efisien. c. Fungsi Alat Peraga Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat perlu diperhatikan dan dipertimbangkan waktu digunakan dan jenis alat peraga apa yang sesuai dengan materi sehingga mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai maka perlu diketahui fungsi dari alat peraga. Menurut Ahmadin Sitanggang alat peraga pada matematika memiliki fungsi khusus, yaitu:23 1) Memberikan motivasi 2) Memperkenalkan, memperbaiki, meningkatkan pengertian konsep dan fakta. 3) Mempermudah abstraksi 4) Memberikan variasi pengajaran sehingga siswa tidak bosan dengan teori selalu 5) Efisiensi waktu dalam mengajar karena siswa lebih mudah mengerti 6) Mengembangkan suatu topik. Penggunaan alat peraga dalam mengajar diutamakan untuk mempertinggi
mutu
belajar
mengajar.
Dengan
perkataan
lain
menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi. Selain itu fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari.
23
Ibid., h. 6
19
d. Kriteria dan Syarat Alat Peraga Menurut Ahmadin Sitanggang alat peraga yang tidak memenuhi kriteria dapat menyebabkan kegagalan dalam penggunaannya. Untuk itu perlu diketahui kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan alat peraga:24 a) Tujuan, yaitu tujuan dari pengajaran matematika itu sendiri, apakah untuk penanaman konsep, pemahaman konsep atau pembinaan ketrampilan. b) Materi
Pelajaran,
Pembelajaran
matematika
pada
umumnya
menggunakan pendekatan-pendekatan spiral.Sifat pendekatan tersebut memungkinkan suatu materi diajarkan pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan taraf kesukaran yang lebih. Ini menyebabkan menjadi prasyarat bagi materi lainnya. c) Strategi Belajar mengajar, alat peraga yang digunakan dapat mendukung strategi belajar mengajar, contohnya mencari volume balok, siswa akan lebih mengerti jika ditampilkan dengan alat peraga balok. d) Kondisi, perlu diperhatikan kondisi lingkungan, ruang kelas, luar kelas, jumlah siswa. e) Siswa, jika memiliki beberapa pilihan alat peraga untuk 1 materi, harus disesuaikan dengan keinginan siswa Selain itu ada pendapat menurut Ruseffendi dalam buku Rostina Sundayana yang menyatakan ada beberapa persyaratan alat peraga antara lain:25 a) Tahan lama. b) Bentuk dan warnanya menarik. c) Sederhana dan mudah dikelola. d) Ukuranya sesuai. 24
Ibid. Rostina, Sundayana, op.cit, h. 18
25
20
e) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar atau diagram. f) Sesuai dengan konsep matematika. g) Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya. h) Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak bagi siswa. i) Menjadi siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat peraga. j) Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).
4. Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin a. Alat Peraga Sapu Tangan Pada penelitian ini, alat peraga yang digunakan pada materi simetri adalah berupa sapu tangan. Alat peraga ini berbentuk persegi yang terbuat dari kertas karton, kemudian kertas karton tersebut diberi hiasan tali pita sehingga menyerupai sapu tangan. Alat peraga ini berfungsi untuk memahami materi simetri lipat. Bentuk alat peraga sapu tangan seperti yang akan dibawah ini:
Gambar 2.1 Alat Peraga Sapu Tangan
21
Adapun cara menggunakan alat peraga sapu tangan untuk materi simetri lipat ialah sebagai berikut: 1. Lipat sapu tangan dari atas kebawah menjadi dua bagian yang sama besar seperti bangun datar persegi panjang.
Setelah dilipat, kemudian sapu tangan dibuka kembali seperti semula. Dari hasil lipatan tersebut akan terlihat garis lipatan pada alat peraga tersebut. Lipatan garis yang membentuk dua bagian bangun datar yang sama besar disebut dengan garis lipatan atau sumbu simetri.
garis lipatan atau sumbu simetri 2. Kemudian lakukan hal yang sama, tapi arah lipatan kertas dari kanan ke kiri.
3. Selanjutnya, lipat kertas dari ujung kanan atas atau ke arah ujung bawah kiri sehingga membentuk bangun datar segitiga.
22
4. Kemudian lipat kembali kertas membentuk bangun datar segitiga dengan arah yang berbeda. 5.
Dari hasil lipatan diatas maka dapat diketahui bahwa jumlah lipat pada alat peraga sapu tangan yaitu berjumlah 4 buah. Karena sapu tangan pada alat peraga di atas berbentuk persegi, maka dapat kita ketahui juga bahwa jumlah simetri lipat pada bangun datar pesegi sebanyak 4 buah. b. Alat Peraga Kartu Cermin Alat peraga ini terdiri dari 1 kartu gambar asli dan 12 keping kartu gambar hasil. Kartu gambar asli dan 12 keping kartu gambar hasil terbuat dari kertas. Pada kartu gambar asli, didalamnya terdapat 7 buah lingkaran yang terdiri dari 4 buah lingkaran yang berwarna merah dan 3 buah lingkaran yang berwarna putih sedangkan untuk warna dasar kartu berwarna hijau. Untuk 12 keping kartu gambar hasil, setiap kartu memiliki jumlah lingkaran yang berbeda-beda, hal tersebut merupakan hasil dari percerminan yang dilakukan pada kartu asli. Dibawah ini merupakan gambar alat peraga pada kartu cermin.
Gambar Asli
Gambar 2.2 Alat Peraga Kartu Cermin
23
Adapun gambar hasil pencerminan yang dapat dihasilkan melalui gambar asli tersebut ialah sebagai berikut:
Gambar Hasil 1
Gambar Hasil 2
Gambar Hasil 3
Gambar Hasil 4
Gambar Hasil 5
Gambar Hasil 6
Gambar Hasil 5
Gambar Hasil 7
Gambar Hasil 8
Gambar Hasil 9
24
Gambar Hasil 11
Gambar Hasil 10
Gambar Hasil 12
Gambar 2.3 Keping-keping Gambar Hasil Pencerminan Cara penggunaan alat peraga kartu cermin ini adalah: 1) Ambil kartu gambar asli 2) Letakkan cermin pada kartu gambar asli dengan posisi tegak lurus atau hampir tegak lurus. 3) Kemudian cari kartu gambar hasil seperti gambar hasil pencerminan yang ditemukan. Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar 2.4 Cara Penggunaan Kartu Cermin
25
4). Catat penyelesaian yang kamu temukan disebuah kertas yang telah disediakan dengan membuat tanda garis pada gambar asli yang merupakan garis cermin dan berikan tanda panah yang menandakan gambar tersebut merupakan gambar yang dicerminkan sehingga menghasilkan gambar hasil, seperti contoh gambar di bawah ini:
cermin
Gambar Asli
gambar yang dicerminkan
Gambar Hasil 2
5). Lakukan kembali seperti semula untuk mencari hasil pencerminan pada gambar hasil yang lainnya. Dari hasil pencerminan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa: a. Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangannya. b. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangannya. c. Besar benda sama dengan besar bayangannya. d. Posisi benda dengan bayangannya berlawanan. B. Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1) Hasil penelitian oleh Abdul Hadi Alfirdausi dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Kotif (Koin Positif Negatif) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Berdasarkan penelitian tersebut, Abdul Hadi Alfirdausi menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga Kartu KOTIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Syamsul Huda Ciganjur Jakarta Selatan
26
pada materi operasi hitung bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sebesar 68 dengan rentangan nilai dari 41 sampai 86, simpangan baku 10,74 dan varians 115,4. Sedangkan untuk kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori diperoleh nilai rata-rata sebesar 62,56 dengan rentangan nilai 41 sampai 86, simpangan baku 11,68 dan varians 136,4. Selanjutnya perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 dan db = 61, maka pada thitung diperoleh 1,978 dan ttabel sebesar 1,68. Hal ini menjelaskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Berarti hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga kartu KOTIF lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan kartu KOTIF.26 2) Hasil penelitian oleh Muhammad Ali dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Timbangan Bilangan Terhadap Pemahaman Konsep Perkalian Dan Pembagian Bilangan”. Berdasarkan penelitian tersebut,
Muhammad
Ali
menyimpulkan
bahwa
kemampuan
pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa di kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 71,71 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 62,06. Selanjutnya dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 2,63 dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel (2,63 > 1,67), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, penggunaan alat peraga timbangan bilangan memberikan pengaruh nyata terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan pembagian bilangan.27 3) Hasil penelitian oleh Ahmad Sobari dengan judul skripsi: “Pengaruh Pengunaan Alat Peraga Dakon Terhadap Hasil Belajar Matematika”. 26
Abdul Hadi Alfirdausi, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Kotif (Koin Positif Negatif) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 65, tidak dipublikasikan. 27 Muhammad Ali, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Timbangan Bilangan Terhadap Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan”, Skripsi padaUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 83, tidak dipublikasikan.
27
Berdasarkan penelitian tersebut, Ahmad Sobari menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa di kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 69,62 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 54,14. Selanjutnya dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 3,3 dan ttabel = 1,68. Karena thitung > ttabel (3,38 > 1,68), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, penggunaan alat peraga dakon memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.28 4) Hasil penelitian oleh Herey Purwanto dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Mobil Garis Bilangan Terhadap Hasil Belajar Operasi Hitung penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Al Syukro Universal tangerang Selatan”. Berdasarkan penelitian tersebut, Herey Purwanto menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga Mobil Garis Bilangan terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sebesar 77,8 dengan simpangan baku 11,55 dan varians 133,5. Sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,2 dengan simpangan baku 14,62 dan varians213,91. Selanjutnya perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 dan db = 48, maka pada thitung diperoleh 2,281 dan ttabel sebesar 1,684. Hal ini menjelaskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Berarti hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga mobil garis bilangan lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menggunakan alat peraga tersebut.29
28
Ahmad Sobari, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Terhadap Hasil Belajar”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h, 63, tidak dipublikasikan. 29 Herey Porwanto, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Mobil Garis Bilangan Terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h, 72, tidak dipublikasikan
28
C. Kerangka Berpikir Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang terdapat di dalam semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang banyak sekali mengandung ide-ide dan konsep-konsep abstrak. Keabstrakan objek dalam matematika inilah yang menyebabkan matematika sulit dipelajari, terutama bagi siswa sekolah dasar. Berdasarkan Jean Piaget, anak-anak khususnya usia sekolah dasar (7-11 tahun) berada pada tahap konkret operasional. Untuk itu, dalam proses pembelajaran matematika tingkat sekolah dasar hendaknya guru menggunakan alat peraga yang dapat membantu siswa untuk lebih mudah mengerti pelajaran tersebut. Dengan adanya alat peraga akan membuat siswa lebih tertarik dan senang pada mata pelajaran yang diajarkan. Walaupun alat peraga hanya suatu tiruan atau gambaran dari benda aslinya, tetapi dengan alat peraga siswa mempunyai kesempatan melakukan aktivitasnya dibandingkan kalau ia hanya mendengarkan ceramah guru. Dengan alat peraga siswa akan didorong untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah yang dipelajarinya, rasa ingin tahu bertambah, dan akan menambah semangat belajar. Selain itu,dalam penggunaan alat peraga guru juga diharapkan dapat menghadirkan sesuatu yang baru dikelas. Salah satunya dengan menciptakan alat peraga yang baru yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun alat peraga yang digunakan khususnya pada materi simeri dan pencerminan tidak ada inovasi hanya berupa kertas putih dan cermin, sehingga proses pembelajaran dikelas kurang menarik perhatian siswa dan berakibat pada hasil belajar yag rendah. Oleh karena itu, guru diharapkan menghadirkan alat peraga yang baru, berupa sapu tangan dan kartu cermin pada materi simetri lipat dan pencerminan. Dengan hadirnya alat peraga yang baru diharapkan agar
29
dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Bagan kerangka berpikir disajikan sebagai berikut: Pembelajaran Matematika
Matematika bersifat abstrak
Membutuhkan alat peraga
Kurang inovasi
Pasif
Berinovasi
Kurang menarik
Aktif
Hasil belajar
Lebih menarik
Hasil belajar
Hasil belajar lebih tinggi setelah menggunakan alat peraga
Gambar 2.5 Bagan Kerangka berpikir
30
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: bahwa hasil belajar siswa yang pembelajaran matematikanya menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin akan memperoleh nilai yang lebih tinggi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Wasatiyah yang beralamat di Jl. KH.Mualim Mugeni, Kel.Dongkal, Kec.Cipondoh Indah, Kota Tangerang, Kode pos 15148. Waktu penelitian pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, yaitu tanggal 16 Maret sampai dengan 4 April 2015. Adapun serangkain kegiatan dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu Penelitian Tanggal
Kegiatan
2 Februari 2015
Observasi dan Wawancara
16 Maret – 1 April 2015
Melakukan penelitian di kelas 4
4 April 2015
Memberikan tes belajar dan angket respon siswa
B. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian quasi eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan pada kurun waktu yang ditentukan untuk mengetahui hasil dari permasalahan yang dijadikan dalam sebuah penelitian. Menurut Sukardi, penelitian quasi eksperimen dapat juga diartikan sebagai penelitian yang mendekati ekpserimen atau ekpserimen semu.1 Dimana pada penelitian quasi eksperimen tidak mungkin peneliti mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa variabel-variabel yang ingin diteliti.
1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikam Kompetisi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.16
31
32
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang pembelajarannya menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin
sedangkan
kelompok
kontrol
adalah
kelompok
yang
dalam
pembelajarannya tidak menggunakan alat peraga tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan Two Group Randomized Subject Post-test Only. Menurut Sugiono rancangan penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut:2
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Kelompok
Perlakuan
Post-test
(R) E
Y
(R) K
Y
Keterangan: R
: Proses pemilihan subjek secara acak (random)
E
: Kelompok eksperimen
K
: Kelompok kontrol : Perlakuan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin : Perlakuan dengan tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin : Tes akhir yang diberikan pada kedua kelompok
Setelah memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen diajarkan dengan menggunakan alat peraga sapu 2
Sugiyono, Metode Penelitia Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualtatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta) cet ke-15 h. 112
33
tangan dan kartu cermin sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Kemudian tes hasil belajar kedua kelompok tersebut dianalisis. Dengan demikian dari tes hasil belajar tersebut dapat dibuktikan apakah hasil belajar matematika kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Nana Syaodih, populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang mencangkup penelitian.3 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MI Al Wasatiyah Tangerang, sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 MI Al Wasatiyah yang berjumlah 55 orang. 2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.4 Pada penelitian ini jumlah sampel terdapat 2 kelas, maka untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan kelompok ekpserimen dan kelompok kontrol maka peneliti melakukan teknik cluster random sampling, yaitu teknik memilih sampel secara acak. Untuk memilihnya maka peneliti membuat sebuah kocokan yang didalamnya terdapat nama-nama kelas 4 yaitu kelas 4.A dan 4.B. Untuk kocokan yang keluar pertama akan dijadikan peneliti sebagai kelompok eksperimen dan kocokan yang keluar kedua dijadikan peneliti sebagai kelompok kontrol. Setelah melakukan kocokan maka dapat diketahui kelas yang menjadi kelompok dalam penelitian. Dibawah ini adalah nama kelas yang akan dijadikan kelompok penelitian:
3
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rodakarya, 2012), cet. Ke-8, h. 250. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010) cet ke-14, h. 174.
34
Tabel 3.3 Sampel Penelitian Kelompok Penelitian
Jumlah Siswa
Kelompok Eksperimen (4. A)
28 siswa
Kelompok Kontrol (4. B)
27 siswa
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Cara yang peneliti lakukan dalam penggumpulan data pada peneitian ini adalah dengan menggunakan tes sebagai instrument penelitian. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar dan respon siswa dalam belajar matematika dalam penggunaan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Data tersebut diperoleh dari penilaian tes hasil belajar dan pembagian angket kepada siswa yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Tes hasil belajar matematika ini merupakan tes tulis yang berbentuk tes pilihan ganda. Materi tes yang diberikan kepada siswa mencakup pokok bahasan simetri dan pencerminan. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
35
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Aspek yang
Indikator
Nomor Soal
dinilai C1
Menyebutkan sifat-sifat pencerminan
16
C2
Menjelaskan pengertian simetris
1
C3
Menentukan simetri lipat
8, 9, 15, 18, 20
Menentukan bangun datar yang
6, 12,
simetri dan tidak simetri Mentukan benda-benda yang simetri
2, 5,
dan tidak simetri Menentukan hasil pencerminan
3, 4, 7, 11, 14, 17,
Menggambarkan hasil pencerminan
10, 13, 19,
Tes tersebut diberikan pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen sebagai kelompok yang diberi pengajaran dengan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dan kelompok kontrol sebagai kelompok yang tidak diberi pengajaran dengan alat peraga tersebut.
E. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto “instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan metode yang digunakan”.5 Jadi, instrumen penelitian yang akan digunakan di sini harus sesuai dengan metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut ini di jelaskan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini:
5
Suharsimi Arikunto, ibid, h. 193
36
1. Tes Tertulis Dalam penelitian ini penggunaan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin merupakan variable independent (variable bebas), sedangkan hasil belajar merupakan variable dependent (variable terikat). Untuk mengetahui hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Seperti pada penelitian ilmiah lainnya maka instrument penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitas agar layak digunakan sebagai pengumpul data. Untuk keperluan ini maka peneliti melakukan uji coba instrument penelitian. a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji kevalidan suatu instrument maka rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment Pearson dalam buku Suharsimi Arikunto.6 ∑ √
∑
∑ (∑
) ∑
∑ ∑
Keterangan: : koefesien korelasi antara X dan Y (koefesien korelasi butir soal yang dicari) : skor butir soal : jumlah total nilai : jumlah siswa
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka dibandingkan dengan 6
Ibid., h. 213
product moment dengan ɑ = 0,05. Jika
37
<
maka soal tersebut tidak valid, dan jika
>
,
maka soal tersebut dinyatakan valid dan tetap dipertahankan dalam instrument yang selanjutnya untuk proses pengolahan data dalam penelitian. Setelah dilakukan uji validitas, dari 20 item pilihan ganda yang di uji coba dikelas 5 didapatkan hasil bahwa tidak ada butir soal yang tidak valid. Karena seluruh item soal memilki
>
, dengan nilai tabel
(db-2, 5% = r tabel (30-2, 5%) = r tabel (30-2, 5%) = 0,374 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5). Dengan demikian 20 item soal akan ikut serta dalam tes pilihan ganda pada akhir penelitian. b. Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur (evaluasi). Jadi suatu tes dikatakan reliabel jika dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Karena tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan jumlah butir pertanyaan genap maka peneliti menggunakan rumus Kuder dan Richardson (K-R 20) dalam buku Suharsimi Arikunto.7 (
)(
)
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = varians total = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1) = =
7
Ibid. h. 230
38
Kriteria derajat reliabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas Nilai r11
Interpretasi
r11 ≤ 0,20
Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40
Derajat reliabilitas rendah
0,40 < r11 ≤ 0,60
Derajat reliabilitas sedang
0,60 < r11 ≤ 0,80
Derajat reliabilitas tinggi
0,80 < r11 ≤ 1,00
Derajat reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen diperoleh tingkat r11 sebesar 0,777, maka tes tersebut memiliki reliabilitas tinggi. (Lihat lampiran 6).
c. Pengujian Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkaunnya. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap item soal apakah mudah, sedang atau sukar. Rumus yang digunakan adalah:8
8
Sumarna Surapranata, Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 12.
39
Keterangan: p
= indeks kesukaran
B
= jumlah siswa yang menjawab soal tersebut benar
JS
= jumlah seluruh peserta Kriteria indeks kesukaran adalah sebagai berikut:9 Tabel. 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Nilai
Interpretasi
0,00 – 0,30
Sukar
0,31 – 0,70
Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Dari perhitungan uji taraf kesukaran butir soal yang valid diperoleh 1 soal dengan kriteria sukar dan 19 butir soal dengan kriteria sedang. (Lihat lampiran 8)
d. Pengujian Daya Pembeda Daya pembeda tiap butir-butir soal ditentukan dengan rumus:10
Keterangan: D
= Daya pembeda
JA
= Banyak peserta kelompok atas
JB
= Banyak peserta kelompok bawah
BA
= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
= Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA
= Tingkat kesukaran kelompok atas
PB
= Tingkat kesukaran kelompok bawah
9
Ibid., h. 21. Ibid., h. 32.
10
40
Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:11 Tabel. 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai
Interpretasi
< 0,00
Sangat jelek
0,20 – 0,39
Cukup
0,40 – 0,69
Baik
0,70 – 1,00
Baik sekali
Berdasarkan hasil perhitungan untuk uji daya pembeda butir soal yang valid diperoleh 11 butir soal dengan kriteria cukup dan 9 butir soal dengan kriteria baik. (Lihat lampiran 10) Dari hasil data diatas maka dapat disimpulkan dari 20 soal pilihan ganda yang diujicoba dinyatakan valid. Dengan 20 soal pilihan ganda dapat digunakan pada tes akhir penelitian. Dari 20 soal pilihan ganda yang akan digunakan, soal-soal tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,777.
2. Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.12 Angket (kuesioner) dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang diisi oleh siswa. Kuesioner atau angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Dengan memberikan pernyataan siswa hanya diminta untuk memberikan tanda check list (
. Adapun kisi-kisi instrumen
angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
11
Arikunto, op.cit., h.218. Sugiyono, op. cit, h. 199
12
41
Tabel 3.8 Kisi –Kisi Instrumen Angket Respon Siswa Variabel
Indikator
Nomer
Jumlah
Butir Soal Minat
Saya suka dengan pelajaran matematika
1
1
Perhatian
Dalam pembelajaran matematika guru
2,4
2
3,5
2
menggunakan alat peraga yang warna dan bentuknya menarik Penggunaan
Respon siswa terhadap pembelajaran
alat peraga
matematika dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin
Untuk mengetahui skor angket, maka respon siswa harus dihitung dengan cara menentukan prosentase tiap-tiap respon siswa. Prosentase dihitung dengan menggunakan rumus:13 Prosentase respon siswa
=
x 100%
Keterangan: A= Proporsi siswa yang memilih B= Jumlah siswa yang hadir (responden)
13
Trianto, Mendesain Pembelajaran Inofatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 243
42
Di bawah ini klasifikasi skor angket siswa, kemudian skor yang di peroleh diinterpretasi pada katagori sebagai berikut: Tabel 3.9 Interpretasi Indeks Skor Angket Skor
Interpretasi
90% < P ≤100%
Sangat baik
80% < P ≤ 90%
Baik
65% < P ≤ 80%
Cukup baik
55% < P ≤ 65%
Rendah
0% ≤ P ≤ 55%
Sangat rendah
Angket tersebut diberikan pada kelompok eksperimen setelah diberikan tindakan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Pemberian angket tersebut bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
F. Teknik Analisis Data Untuk mendapatkan hipotesis penelitian dari data yang diperoleh maka terlebih dahulu dilakukan analisi terhadap data hasil belajar yang diperoleh. Teknik analisis data yang akan dipakai adalah uji perbedaan rata-rata dengan uji-t karena varian populasi tidak diketahui. Sebelum menghitung uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji liliefors dalam buku Sudjana.14 Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis 14
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2005), h. 466
43
H0 : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar dan tentukan rata-rata data tersebut dengan mengelompokkan nilai yang sama 3) Menentukan nilai Z dari masing-masing data dengan rumus: ̅ Keterangan: Xi : Data tunggal ̅ : Rata-rata data tunggal : Simpangan baku data tunggal 4) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z tersebut dengan f(Z) dengan aturan: Jika Z > 0 maka f(Z) = 0,5 + nilai tabel Jika Z < 0 maka f(Z) = 1 – (0,5 + nilai tabel Atau dari Ms.Excel dengan menekan NORMSDIST pada fungsi statistical. 5) Hitung frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Z sebut dengan S(Z). 6) Tentukan nilai L0 dengan rumus yang paling besar dan bandingkan dengan nilai Lt dari tabel Liliefors. 7) Kriteria pengujian: Jika Lo > Lt, maka tolak Ho Jika Lo < Lt, maka terima Ho
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan uji homogenitas dua varian, dimaksud untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok
44
kontrol. Uji homogenitas yang digunakan yaitu uji Fisher yang terdapat dalam buku Kadir,15 dengan rumus sebagai berikut:
dimana ∑
∑
Keterangan: F
= Homogenitas = Varians terbesar = Varians terkecil
Adapun kriteria pengujiannya adalah: a. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen. b. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen. Untuk taraf keyakinan ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan pembilang db = nb-1, serta derajat kebebasan penyebut dk = nk-1, dengan nb merupakan ukuran sampel yang variansnya terkecil. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji normalitas dan uji homogentitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t.16 Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin terhadap hasil belajar siswa dengan yang tidak menggunakan alat peraga tersebut pada pokok bahasan simetri dan pencerminan pada kelas 4 MI/SD. Langkah-langkah pengujian hipotesis: a. Merumuskan hipotesis 15 16
Kadir, Statistik Untuk Penilaian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: 2010) ., h.249 Ibid., h.239.
45
H0 : μ1 < μ2 H1 : μ1 > μ2 Keterangan: μ1
: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
μ2
: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
b. Menentukan uji statistik 1) Jika data berdistribusi normal dan varians populasi heterogen: ̅
̅
Rumus t: thitung = √
2) Jika data berdistribusi normal dan varians populasi homogen: ̅
̅
Rumus t: thitung = √
dimana: Sgab =
√
Keterangan: ̅
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
̅
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
n1
= jumlah sampel kelompok eksperimen
n2
= jumlah sampel kelompok kontrol
S12
= varians kelompok eksperimen
S22
= varians kelompok kontrol
c. Menentukan taraf signifikansi Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian adalah dengan kebebasan α = 0,05. d. Menentukan kriteria pengujian
46
Untuk menentukan kriteria pada pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara thitung dan ttabel. e. Pengambilan kesimpulan Jika hasil operasi perhitungan pada poin (d) ternyata: a) thit ≤ harga ttabel, maka terima H0 b) thit > harga ttabel, maka tolak H0
G. Hipotesis Statistik Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut:17 H0 : μ1 < μ2 H1 : μ1 > μ2 Keterangan: Ho : Hipotesis nol H1 : Hipotesis tandingan μ1 : Rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen. μ2 : Rata-rata hasil belajar siswa kelompok kontrol.
17
Sudjana, op.cit., h.243
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MI Al Wasatiyah Tangerang. Pada penelitian ini digunakan dua kelas sampel, kelas 4.A sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin, sedangkan kelas 4.B sebagai kelompok kontrol yang diajar tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan posttest yang digunakan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil belajar yang lebih baik. Proses penelitian ini dilakukan selama 7 kali pertemuan. Pada proses pembelajaran kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen dengan pembelajaran menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Selain hasil belajar, peneliti juga ingin mengetahui respon siswa terhadap alat peraga sapu tangan dan kartu cermin yang telah diberikan. Untuk mengetahui respon tersebut, peneliti memberikan angket respon kepada siswa yang terdiri dari 5 buah pernyataan positif yang kemudian akan diisi oleh kelompok eksperimen. Angket tersebut diberikan setelah siswa menyelesaikan pembelajaran pada materi simetri lipat dan pencerminan. Deskripsi data hasil belajar matematika dan respon siswa terhadap alat peraga yang diberikan pada materi simetri lipat menggunakan alat peraga sapu tangan dan pada materi pencerminan dengan menggunakan alat peraga kartu cermin. Deskripsi data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon berikut ini.
47
48
1. Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin (Kelas Eksperimen) Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 28 siswa pada kelompok eksperimen, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen No
Interval
1
Frekuensi Absolut
Relatif %
Kumulatif
45-53
2
7.14
2
2
54-62
3
10.72
5
3
63-71
6
21.42
11
4
72-80
10
35.71
21
5
81-89
4
14.29
25
6
90-98
3
10.72
28
28
100
92
Jumlah Rata-rata
Berdasarkan
73,43
hasil
perhitungan
pada
table
4.1
diatas
dapat
diinterpretasikan bahwa dari 28 siswa yang memperoleh skor hasil belajar diatas rata-rata interval sebanyak 25,01% atau 7 siswa, dan siswa yang memperoleh skor pada rata-rata interval sebanyak 35,71% atau 10 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh data di bawah interval rata-rata sebanyak 39,28% atau 11 siswa. Secara visual, hasil belajar matematika yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin disajikan dalam histogram dan poligon berikut.
49
Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen 12 Frekuensi
10 8 6 4 2 0 45-53
54-62
63-71
72-80
81-89
90-98
Interval Skor
Gambar 4.1 Histogram
dan
Poligon
Distribusi
Frekuensi
Hasil
Belajar
Matematika Kelompok Eksperimen 2. Hasil Belajar Matematika Siswa Tanpa Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin (Kelompok Kontrol) Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 27 siswa pada kelompok kontrol, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol No
Interval
1
Frekuensi Absolut
Relatif %
Kumulatif
45-52
3
11.11
3
2
53-60
4
14.82
7
3
61-68
9
33.33
16
4
69-76
7
25.93
23
5
77-84
2
7.41
25
6
85-92
2
7.41
27
27
100
101
Jumlah Rata-rata
73,43
50
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.2 diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 27 siswa yang memperoleh skor diatas rata-rata interval sebanyak 40,75% atau 11 siswa dan siswa yang memperoleh skor pada rata-rata interval sebanyak 33,33% atau 9 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh data di bawah interval rata-rata sebanyak 25,92% atau 7 siswa. Secara visual, hasil belajar matematika yang tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin disajikan dalam histogram dan poligon berikut:
Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol 10
Frekuensi
8 6 4 2 0 45-52
53-60
61-68
69-76
77-84
85-92
Interval Skor
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol Dari data yang telah peneliti berikan diatas, untuk lebih memperjelas perbedaan hasil tes belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
51
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil Belajar
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Nilai terendah
45
45
Nilai tertinggi
95
90
Mean ( ̅ )
73,43
66,57
Median (Me)
74,2
66,28
Modus (Mo)
75,1
66,21
Varians (S2)
149,14
116,15
Simpangan baku (σ)
12,21
10,78
Berdasarkan data hasil belajar matematika siswa pada materi simetri lipat dan pencerminan pada tabel 4.3, kelompok eksperimen yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin diperoleh rentangan nilai dari 45 sampai 95 dengan nilai rata-rata 73,43, simpangan baku 12,21 dan varians 149,14. Sedangkan untuk kelompok kontrol yang dalam pembelajaran tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin diperoleh rentang nilai 45 sampai 90 dengan nilai rata-rata 66,57, simpangan baku 10,78 dan varians 116,15.
3. Angket Respon Siswa Terhadap Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin Setelah menghitung hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka peneliti melakukan teknik yang lainya untuk mengetahui respon siswa pada kelompok eksperimen setelah diajarkannya alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan angket respon siswa yang terdiri dari 5 buah pernyataan positif yang kemudian akan diisi oleh kelompok eksperimen. Berikut ini adalah jawaban para siswa:
52
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Respon Siswa Respon Siswa
Saya
senang
Memilih
dengan
Prosentase
Ya
Tidak
23
5
82,14%
28
0
100%
26
2
92,86%
25
3
89,28%
26
2
92,86%
pelajaran matematika Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan alat peraga Saya merasa senang ketika belajar matematika dengan menggunakan alat peraga Ketika mengajar pembelajaran matematika alat peraga yang digunakan bentuk dan warnanya menarik Saya merasa lebih mudah memahami pelajaran mengajar
materi ketika
guru dengan
menggunakan alat peraga. Rata-rata presentase
91,43%
Dari tabel 4.4 berdasarkan data diatas dapat diperoleh hasil rata rata respon siswa sebesar 91,43%, maka dapat diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa memiliki respon yang sangat baik terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
53
B. Analisis Data 1. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis terhadap data hasil penelitian berupa tes hasil belajar matematika siswa. Adapun uji prasyarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan kriteria pengujian terima < 1)
yaitu jika
, maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Dari hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen, diperoleh harga
= 0,1513, sedangkan dari
tabel harga kritis uji liliefors diperoleh
untuk sampel berjumlah 28
pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,1674. Karena dari
(0,1513 < 0,1674), maka terima
lebih kecil
, artinya data pada
kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2)
Uji Normalitas Kelompok Kontrol Dari hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar matematika siswa kelompok kontrol, diperoleh harga harga kritis uji liliefors diperoleh
= 0,1522, sedangkan dari tabel untuk sampel berjumlah 27 pada
taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,1705. Karena (0,1522 < 0,1705), maka terima
lebih kecil dari
, artinya data pada kelompok
kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors Statistika Jumlah sampel (N) Taraf sginifikansi ( )
Kelompok Eksperimen Kontrol 28 27 0,05 0,05 0,1513 0,1522 0,1674
0,1705
Kriteria
<
<
Kesimpulan
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
( )
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji fisher. Pengujian homogenitas dilakukan melalui perumusan hipotesis berikut ini: = jika
, maka variansi populasi homogen
= jika
, maka variansi populasi tidak homogen
Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data dengan Uji Fisher Statistika Varians Df
Kelompok Eksperimen 149,14 27
Kontrol 116,15 26 1,28 1,91
Kriteria Kesimpulan
Homogen
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa (1,28 < 1,91), maka
kurang dari
diterima. Dengan demikian data diatas dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang homogen.
55
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas di atas, diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan dari populasi yang homogen. Selanjutnya data dianalisis dengan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dalam pembelajaran yang dilakukan dengan penggunaan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD/MI pada materi simetri lipat dan pencerminan. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunkan uji-t, pasangan hipotesis statistik yang akan diuji adalah: H0 : μ1 ≤ μ2 H1 : μ1> μ2 Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh nilai thitung sebesar 2,20. Untuk nilai ttabel diperoleh dari tabel t dengan derajat kebebasan (db) = 53 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan cara interpolasi yaitu sebesar 1,67. Dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel diperoleh thitung > ttabel, berarti tolak H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi simetri dan pencerminan yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t Db
thitung
ttabel
Kesimpulan
53
2,20
1,67
Tolak H0
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (2,20 > 1,67) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dengan taraf signifikansi 5%.
56
2. Pembahasan Hasil Penelitian a. Hasil Analisis data Berdasarkan teori, hasil belajar merupakan keberhasilan siswa yang dinyatakan dalam berupa skor atau nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Dapat kita lihat hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa hasi belajar siswa meningkat dikarenakan ada perlakuan dalam pengunaan alat peraga yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti dalam skripsi Abdul Hadi Alfirdaus, yang berjudul pengaruh penggunan alat peraga kartu kotif terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal itu dapat dilihat rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen sebesar 68 sedangkan rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol sebesar 62,56 dengan thitung 1,978 dan ttabel 1,68. Sedangkan untuk penelitian ini sendiri didapat rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen sebesar 73,43 sedangkan rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol sebesar 66,57 dengan thitung 2,20 dan ttabe 1,67. Data yang telah diinterpretasikan diatas, menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dengan hasil belajar matematika siswa yang tidak menggunakan alat peraga tersebut. Perbedaan tersebut terjadi diakibatkan karena adanya perbedaan dalam penggunakan alat peraga pada kedua kelompok tersebut. Pada saat pelaksanaan pembelajaran matematika dikelompok eksperimen ataupun dikelompok kontrol, peneliti memberikan perlakuan yang sama tetapi menggunakan alat peraga yag berbeda. Seperti peneliti menggunakan metode yang sama pada materi yang diajarkan pada kedua kelompok tersebut. Kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok, memberikan seluruh siswa untuk terlibat aktif dalam setiap proses kegiatan pembelajaran.
57
Pada awal kegiatan pembelajaran, peneliti mencoba untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang diberikan. Kegiatan itu dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Setelah itu peneliti memperlihatkan alat peraga yang akan di gunakan pada materi tersebut dan memberikan informasi tentang nama alat peraga tersebut. Pada
materi
simetri
lipat
dikelompok
eksperimen,
peneliti
menggunakan alat peraga sapu tangan. Peneliti meminta seorang siswa untuk maju kedepan kelas mencoba melipat alat peraga tersebut. Setelah melipat sapu tangan, siswa diminta untuk menempelkan tali di sapu tangan yang ada dipapan tulis sebagai tanda lipatan atau garis simetris. Ini dapat terlihat pada gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Pembelajaran Dengan Alat Peraga Sapu Tangan
Dari kegiatan ini siswa diajarkan untuk berani dan aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Setelah mendemonstrasikan alat peraga di depan kelas, peneliti menjelaskan materi lalu memberikan tugas kelompok dan hasilnya dibacakan di depan kelas. Ini dapat terlihat dari gambar 4.4 berikut:
58
Gambar 4.4 Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Untuk materi pencerminan, peneliti menggunakan cermin dan beberapa kepingan kartu cermin. Pada awal kegiatan peneliti melakukan tanya jawab tentang materi tersebut. Kemudian peneliti memperlihatkan alat peraga yang digunakan dan menempelkan kartu cermin di papan tulis. Ini dapat terlihat pada gambar 4.5 berikut:
Gambar 4.5 Pembelajaran Dengan Kartu Cermin
Setelah itu siswa dibagi beberapa kelompok untuk menemukan berapa gambar hasil cermin yang telah mereka temukan. Kemudian hasil kerja kelompok siswa dibacakan di depan kelas. Ini dapat terlihat pada gambar 4.6 berikut:
59
Gambar 4.6 Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan pembelajaran matematika yang dijelaskan diatas, dilakukan secara menyenangkan dan memungkinkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya. Dengan menggunakan alat praga yang menarik dan berbeda membuat siswa senang dan menikmati setiap proses
kegiatan
pembelajaran
yang
dilakukan
sehingga
dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. b. LKS (Lembar Kerja Siswa) Pada kegiatan pembelajaran, dengan hadirnya alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dihadapan peserta didik secara langsung dapat menjadi daya tarik dalam kegiatan belajar. Dengan adanya alat peraga yang baru tersebut dengan warna yang menarik dapat mengambil alih perhatian peserta didik untuk lebih fokus memperhatikan penjelasan guru sehingga dapat menghindarkan peserta didik dari sikap mengantuk, malas dan mengobrol dengan teman sebangku. Dengan hadirnya alat peraga tersebut juga dapat membuat peserta didik menjadi aktif untuk maju kedepan untuk memeragakan alat peraga didepan kelas. Selain itu dengan adanya alat peraga membantu siswa untuk lebih mengerti dengan materi yang telah diberikan oleh guru sehingga ketika guru memberikan LKS kepada peserta didik sebagian besar siswa merasa senang untuk mengerjakannya dan merasa mudah dalam menjawab LKS tersebut. Ini dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut:
60
Gambar 4.7 LKS Kelompok Eksperimen
Sedangkan pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelompok kontrol yaitu kelas yang dalam pengajarannya tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Kegiatan pembelajaran pada materi simetri lipat menggunakan alat peraga berupa selembar kertas, hal ini terlihat dari gambar di bawah ini:
Gambar 4.8 Pembelajaran Alat Peraga Kertas
Kegiatan pembelajaran dikelompok kontrol sama dengan kelompok eksperimen, seorang siswa diminta maju kedepan kelas untuk mengetahui berapa jumlah simetri lipat pada alat peraga terebut. Setelah itu siswa pun dibagi
61
beberapa kelompok dan diminta untuk mengerjakan tugas kelompok. Kegiatan pembelajaran dikelompok kontrol dapat terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.9 Pembelajaran Kelompok Kontrol
Dari kurang menariknya alat peraga tersebut menimbulkan kondisi kelas yang kurang aktif. Ketika guru menjelaskan materi dengan alat peraga kertas siswa terlihat kurang bersemangat. Hal ini juga terlihat ketika siswa diberikan tugas kelompok, siswa kurang antusias untuk mengerjakan tugas kelompok tersebut. Untuk materi pencerminan pada kelompok kontrol hanya menggunakan cermin dan gambar yang akan dicerminkan. Dari kurang menariknya alat peraga sehingga menyebabkan siswa kurang mengerti ketika ditugaskan untuk mengerjakan LKS. Ini dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut:
Gambar 4.10 LKS Kelompok Kontrol
62
c. Perbandingan Hasil Belajar Setelah dilakukan perhitungan secara statistik maka dapat diketahui perbedaan hasil belajar matematika siswa sebagai berikut: Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Keterangan
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
28
27
73,43
66,57
63
63
82,13%
74,07%
Jumlah siswa Rata-rata hasil belajar KKM matematika Prosentase ketercapaian KKM
Pada kelompok eksperimen yang dalam proses pembelajarannya menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin memperoleh ratarata hasil belajar matematika siswa sebesar 73,43 dengan jumlah prosentase ketercapaian KKM sebanyak 82,13%. Sedangkan pada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya tidak menggunakan alat peraga tersebut memperoleh rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 66,57 dengan jumlah prosentase ketecapaian KKM sebanyak 74, 07% . Hal ini menunjukkan bahwa kelompok yang pembelajarannya menggunakan alat peraga sapu tangan dan cermin memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan alat peraga tersebut. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda menyebabkan terjadinya hasil akhir yang berbeda antara kelompok eksperimen yang dalam pembelajaran matematikanya diajarkan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin, sedangkan kelompok kontrol yang dalam pembelajaran matematikanya tidak menggunakan alat peraga tersebut.
63
d. Respon Berdasarkan angket respon yang diberikan kepada kelompok eksperimen setelah proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dapat diketahui bahwa siswa memiliki respon yang sangat baik, terlihat dari rata-rata hasil respon siswa pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 91,43% . Hal itu terlihat dari proses belajar yang berlangsung, dimana siswa lebih aktif dan senang dalam menerima pelajaran, serta bersemangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan LKS yang diberikan oleh peneliti.
D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian yang dilakuan belum sempurna karena masih memiliki keterbatasan, antara lain: 1. Bentuk sapu tangan yang hanya terpaku pada bentuk persegi 2. Kaca/cermin yang digunakan kurang besar 3. Alat peraga yang digunakan hanya bisa digunakan untuk pokok bahasan simetri dan pemcerminan sehingga belum dapat digunakan untuk pokok bahasan yang lainnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti pada bab sebelumnya mengenai pengaruh alat peraga sapu tangan dan kartu cermin terhadap hasil belajar matematika siswa di kelas 4 MI Al Wasatiyah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata pada kelompok kontrol. Ini dapat terlihat dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 2,20 > ttabel = 1,67 untuk ɑ = 0,05 sehingga tolak H0. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin dengan yang tidak menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perbedaan hasil belajar matematika kedua kelas ini merupakan hasil dari perbedaan perlakuan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada saat penelitian. Dalam kelas eksperimen, pembelajarannya menggunakan alat peraga yang inovasi dan menarik berupa sapu tangan dan kartu cermin, sedangkan untuk kelompok kontrol dalam kegiatan pembelajarannya hanya menggunakan kertas putih dan cermin. Perbedaan alat peraga tersebut sehingga mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. 2. Rata-rata hasil respon siswa yang diberikan kepada kelompok eksperimen setelah pengajaran dengan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin memiliki respon yang sangat baik. Hal itu terlihat dari rata-rata hasil prosentase siswa kelompok eksperimen yang memilih jawabanya sebesar 91,43%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat peraga sapu tangan
64
65
dan kartu cermin memiliki respon yang sangat baik terhadap pembelajaran simetri lipat dan pencerminan pada kelompok eksperimen, B. Saran Terdapat beberapa saran terkait hasil penelitian pada skripsi ini, diantaranya yaitu: 1. Bentuk sapu tangan yang akan digunakan dapat lebih bervariasi sehingga tidak terpaku hanya pada satu bentuk saja. 2. Ukuran cermin yang digunakan harus lebih besar atau disesuai dengan ukuran kartu agar hasil pencerminan dapat terlihat dengan baik oleh siswa. 3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih mengembangkan alat peraga ini sehingga dapat digunakan untuk pokok bahasan yang lainnya pada pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 Arsyad, Azhar, “ Media Pembelajaran”, Jakarta: Rajawali Pers, 2013 Djamarah, Syaiful Bahri, “Psikologi Belajar”, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008 Kadir, “Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial”, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010 Prihandoko, Antonius Cahya, “Pemahaman dan Penyajian Konsep matematika Secara Benar dan Menarik”, Jakarta: Depdiknas, 2006 Purwanto, M. Ngalim, “Psikologi Pendidikan”, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007 Roedjadi, “Kiat Pendidikan Matematika di Indonesi”, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,2000 Sitangga, Ahmadin, “Alat Peraga Matematika Sederhana Untuk Sekolah Dasar”, Medan: LPMP, 2013 Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, Jakarta: Rhineka Cipta, 2010) Sudjana, “Metode Statistik”, Bandung : Tarsito, 2005 Sugiyono, ” Metode Penelitian Pendidikan”, Bandung: Alfabeta, 2012 Suharjana, Agus, “Pemanfaatan Alat Peraga Matematika di SD”, Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2009 Sujana, Nana, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010 Sukardi, “Metodologi Penelitian Pendidikam Kompetisi dan Praktiknya”, Jakarta: Bumi Aksara, 2005 Sundayana, Rostina, “Media Pembelajaran Matematika”. Bandung: Alfabeta,2013
66
67
Surapranata, Sumarna, “Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004”, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 Suwangsih, Erna dan Tiurlin, “Model Pembelajaran Matematika”, Bandung: UPI Press,2006 Syah, Muhibbin, “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010 Syaodih, Nana, “Metode Penelitian Pendidikan”, Bandung: Remaja Rodakarya, 2010 Tohir, “Psikologi Pembelajaran Pendidikkan Agama Islam”, Jakarta : Rajagrafindo Persada,2006 Trianto, “Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas”, 2008 “Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional”, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Indonesia Uno, Hamzah B, “Proses Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia”, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007 Usman, Moh.Uzer, “Menjadi Guru Profesional”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010
68
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Eksperimen)
Nama Sekolah
: MI Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:1
I.
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan
Standar Kompetisi
hubungan antar bangun ruang II. Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar
III. Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian simetris 2. Menentukan simetri lipat pada bangun datar
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab, demonstrasi dan kooperatif siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian simetri dengan benar 2. Menentukan simetri lipat bangun datar dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi dan Kooperatif VII. Media
: Sapu tangan
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama memimpin doa
Religious
69
Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Menjelaskan
Jujur
tujuan Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
pembelajaran
yang akan guru
disampaikan Bertanya
kepada
siswa Menjawab pertanyaan
Komunikatif
tentang bentuk bangun datar
B. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Guru memperlihatkan alat Memperhatikan guru
Rasa ingin tahu
peraga sapu tangan di depan
Komunikatif
kelas Guru meminta siswa untuk Maju kedepan kelas atas Berani maju
ke
depan
dan kemauan sendiri
menentukan banyak simetri lipat
pada
alat
peraga
tersebut Guru
menjelaskan
materi Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
simetri lipat dengan bertanya dan menjawab pertanyaan Komunikatif jawab bersama siswa
guru
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru Membagi
siswa
Kegiatan Siswa menjadi Duduk sesuai kelompok
Karakter Komunikatif
beberapa kelompok Membagikan tugas kelompok Menerima tugas kelompok
Komunikatif
Menjelaskan cara kerja tugas Mendengarkan penjelasan Rasa ingin tahu
70
kelompok Meminta
guru siswa
untuk Melaksanakan
mengerjakan tugas kelompok
tugas Kerjasama
kelompok
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Bersama-sama
Kegiatan Siswa
Karakter
mengoreksi Mengoreksi hasil kerja
Jujur
hasil kerja kelompok Memberi kesempatan kepada Bertanya
materi
yang Rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya materi belum dimengerti yang belum jelas Memberikan LKS sebagai Menerima LKS
Mandiri
pekerjaan rumah
C. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Guru mengajak siswa
Bersama
guru Demokratis
menyimpulkan pembelajaran
menyimpulkan
hasil
bersama-sama
pembelajaran
Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca
hamdallah,
dan menjawab salam
salam penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
71
X. Penilaian Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Soal
1. Menjelaskan pengertian simetri
Tes
Essay
Terlampir
2. Menentukan simetri lipat bangun datar
Tes
Essay
Terlampir
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIP :109018300082
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:2
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetri
III. Indikator
: 1. Menentukan antara bangun datar simetris dan tidak simetris.
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode ceramah dan tanya jawab siswa dapat: 1. Siswa mampu menentukan bangun datar simetris dan tidak simetris dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab VII. Media
: Beberapa gambar bentuk bangun datar
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran: A. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
73
Guru memberikan motivasi
Mendengarkan
dan apersepsi tentang materi
menjawab
yang sebelumnya
guru
Menjelaskan pembelajaran
dan Rasa ingin tahu pertanyaan Komunikatif
tujuan Mendengarkan guru
Rasa ingin tahu
yang akan
disampaikan
B. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Guru menggali pengetahuan
Menjawab pertanyaan
Komunikatif
Menjawab pertanyaan
Komunikatif
siswa untuk menyebutkan bangun datar yang memiliki 2 simetri lipat? Guru bertanya kembali ada tidak bangun datar yang tidak memiliki simetri lipat? Jika ada, sebutkan nama bangun datar tersebut!
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru menjelaskan materi
Menperhatikan
tentang bangun datar
guru
simetris dan tidak simetris dengan menampilkan alat peraga bangun datar
Karakter penjelasan Rasa ingin tahu
74
Guru memberikan LKS
Mengerjakan LKS
Mandiri
untuk dikerjkan oleh siswa
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Memberi kesempatan kepada Bertanya
materi
Karakter yang Rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya materi belum dimengerti yang belum jelas
C. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Guru mengajak siswa
Bersama
guru Demokratis
menyimpulkan pembelajaran
menyimpulkan
hasil
bersama-sama
pembelajaran
Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca
hamdallah,
dan menjawab salam
salam penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
75
X. Penilaian Indikator
1. Menentukan antar bangun datar
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Essay
Soal
Terlampir
simetris dan tidak simetris.
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:3
I.
Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetri
III. Indikator
: 1. Menentukan benda-benda yang simetris dan tidak simetris
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab, demonstrasi dan CTL siswa dapat: 1.Menentukan benda-benda yang simetri dan tidak simetri dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, demonstrasi dan CTL VII. Media
: Celana, kaos kaki dan huruf
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran III.
Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Karakter Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
77
Menjelaskan
tujuan Mendengarkan guru
pembelajaran
yang
Rasa ingin tahu
akan
disampaikan Bertanya
kepada
siswa Menjawab pertanyaan
Komunikatif
tentang materi sebelumnya
IV. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru Meminta
Kegiatan Siswa
siswa
menyebutkan
untuk Melihat
benda
Karakter yang Komunikatif
benda-benda didalam kelas
yang ada di dalam kelas Bertanya benda di dalam Menjawab pertanyaan
Komunikatif
kelas yang berbentuk bangun datar
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru memperlihatkan alat Melihat alat peraga
Karakter Rasa ingin tahu
peraga berupa celana, kaos kaki dan huruf Siswa
diminta
untuk Menjawab pertanyaan
Komunikatif
menentukan manakah benda yang termasuk benda yang simetris Menjelaskan materi tentang Mendengarkan penjelasan Rasa ingin tahu benda simetris dan asimetris
guru
78
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Guru
Kegiatan Siswa memberikan Bertanya
Karakter
materi
yang Rasa ingin tahu
kesempatan kepada siswa belum dimengerti untuk
bertanya
materi
yang
tentang belum
dimengerti Memberikan LKS
sebagai Menerima tugas pekerjaan Mandiri
pekerjaan rumah
V.
rumah
Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru Mengajak
siswa
menyimpulkan
Kegiatan siswa untuk Menyimpulkan
Karakter bersama- Komunikatif
pelajaran sama
bersama-sama Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca hamdallah, dan menjawab salam mengucapkan
salam
penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
79
X. Penilaian Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Membedakan antara bangun datar Tes
Soal
Essay
Terlampir
simetri dan tidak simetri
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:4
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan dantar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.4. Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar.
III. Indikator
: 1. Menentukan hasil pencerminan bangun datar
IV. Tujuan Pembelajaran
:
Dengan metode kooperatif dan tanya jawab siswa dapat: 1. Siswa mampu menentukan hasil pencerminan bangun datar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran
: Kooperatif dan Tanya Jawab
VII. Media
: Cermin
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Karakter Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
81
Menjelaskan
tujuan Mendengarkan guru
pembelajaran
yang
Rasa ingin tahu
akan
disampaikan
B. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Guru bertanya kepada siswa Menjawab pertanyaan
Komunikatif
“siapa yang tadi bercermin terlebih
dahulu
sebelum
berangkat?” Guru meminta seorang siswa Maju ke depan kelas
Berani
untuk bercermin di depan kelas Guru
bertanya
hasil
bagaimana Menjawab
pertanyaan Komunikatif
pencerminannya, guru
lobang hidungnya ada satu atau ada dua pada cermin?
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru Guru
membagi
Kegiatan Siswa
Karakter
siswa Membentuk kelompok
Rasa ingin tahu
menjadi beberapa kelompok Memberikan tugas kelompok
Menerima tugas kelompok Komunikatif
Menjelaskan cara kerja tugas Mendengarkan penjelasan Rasa ingin tahu kelompok Meminta
guru siswa
untuk Melaksanakan
mengerjakan tugas kelompok
kelompok
tugas Kerjasama
82
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Bersama-sama
Kegiatan Siswa mengoreksi Mengoreksi
hasil kerja kelompok
Karakter kerja Jujur
kelompok
Memberi kesempatan kepada Bertanya
materi
yang Rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya materi belum dimengerti yang belum jelas Memberikan
LKS
untuk Menerima tugas
Mandiri
tugas pekerjaan rumah
C. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Mengajak
Karakter
siswa Menyimpulkan pelajaran Komunikatif
menyimpulkan
pelajaran hari ini
hari ini Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca
hamdallah,
dan menjawab salam
mengucapkan salam penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
83
X. Penilaian Indikator
1. Menentukan hasil pencerminan
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Soal
Essay
Terlampir
bangun datar
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H. Ahmad Jerizih, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 5
I. Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar II. Kompetensi Dasar
: 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
III. Indikator
: 1. Menggambarkan hasil pencerminan bangun datar
IV. Tujuan Pembelajaran
:
Dengan metode tanya jawab, kooperatif dan inkuiri siswa dapat: 1.Menggambarkan hasil pencerminan bangun datar dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, kooperatif dan inkuiri VII. Media
: Cermin dan Kartu Cermin
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa Menjelaskan pembelajaran disampaikan
Menjawab kehadiran tujuan Mendengarkan guru
yang
akan
Jujur Rasa ingin tahu
85
B. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru Menggali siswa
Kegiatan Siswa pengetahuan Menjawab pertanyaan
tentang
Karakter Komunikatif
materi
sebelumnya
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Menampilkan alat peraga di Memperhatikan media yang Rasa ingin tahu papan tulis Membagi
ditampilkan siswa
menjadi Membentuk kelompok
Komunikatif
beberapa kelompok Menjelaskan
cara
kerja Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
tugas kelompok Meminta
guru
siswa
mengerjakan
untuk Melaksanakan
tugas Kerjasama
tugas kelompok
kelompok
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Bersama siswa mengoreksi Mengoreksi hasil kerja kelompok Memberi
hasil
Karakter kerja Jujur
kelompok
kesempatan Bertanya materi yang belum Rasa ingin tahu
kepada siswa untuk bertanya dimengerti materi yang belum jelas
86
Memberikan LKS sebagai Menerima LKS
Mandiri
pekerjaan rumah
D. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Menyimpulkan
Menyimpulkan
Komunikatif
pembelajaran
hari
ini pembelajaran bersama guru
bersama siswa Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca hamdallah, dan menjawab salam mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
87
X. Penilaian Indikator
1. Menggambarkan hasil
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Essay
Soal
Terlampir
pencerminan
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 6
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
III. Indikator
: 1. Menyebutkan sifat-sifat pencerminan
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab dan ceramah siswa dapat: 1. Menyebutkan sift-sifat pencerminan dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan ceramah VII. Media
: Cermin dan gambar
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas Menjawab salam
Religious
dan memberi salam Meminta
ketua
kelas Berdoa bersama
Religious
untuk memimpin doa Mengabsen siswa Menjelaskan
Menjawab kehadiran tujuan Mendengarkan guru
pembelajaran yang akan disampaikan
Jujur Rasa ingin tahu
89
III.
Kegiatan Inti (60 menit)
B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Bertanya tentang materi Menjawab pertanyaan
Komunikatif
yang sebelumnya Meminta siswa untuk Menempelkan gambar
Berani
menempelkan
Komunikatif
datar
di
sebagai
bangun
papan
tulis
gambar
hasil
pencerminan
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Mengajak siswa untuk Menentukan menentukan
sifat-sifat Komunikatif
sifat-sifat pencerminan
pencerminan
Karakter
dari
dari gambar tersebut
pencerminan tersebut Menjelaskan materi
Memperhatikan guru
Rasa ingin tahu
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Memberi kepada bertanya
Kegiatan Siswa
Karakter
kesempatan Bertanya materi yang Rasa ingin tahu siswa materi
untuk belum dimengerti yang
belum jelas Memberikan sebagai PR
LKS Menerima LKS
Mandiri
90
C. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Mengajak
siswa Menyimpulkan
menyimpulkan
Karakter Komunikatif
pembelajaran hari ini
pembelajaran Menutup
pelajaran Membaca hamdallah dan Religius
dengan
membaca menjawab salam
hamdallah, mengucapkan
dan salam
penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
91
X. Penilaian Indikator
1. Menyebutkan
sifat-
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Essay
Soal
Terlampir
sifat pencerminan
Tangerang,
April 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kontrol)
Nama Sekolah
: MI Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:1
I. Standar Kompetisi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun ruang
II. Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar
III. Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian simetri 2. Menentukan simetri lipat pada bangun datar
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab, demonstrasi dan kooperatif siswa dapat: 1.
Menjelaskan pengertian simetri dengan benar
2. Menentukan simetri lipat bangun datar dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi dan Kooperatif VII. Media
: Kertas
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran D. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
93
Menjelaskan
tujuan Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
pembelajaran
yang akan guru
disampaikan Bertanya
kepada
siswa Menjawab pertanyaan
Komunikatif
tentang bentuk bangun datar
E. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Guru memperlihatkan alat Memperhatikan guru
Rasa ingin tahu
peraga berupa kertas putih di
Komunikatif
depan kelas Guru meminta siswa untuk Maju kedepan kelas atas Berani maju
ke
depan
dan kemauan sendiri
menentukan banyak simetri lipat
pada
alat
peraga
tersebut Guru
menjelaskan
materi Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
simetri lipat dengan bertanya dan menjawab pertanyaan Komunikatif jawab bersama siswa
guru
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru Membagi
siswa
Kegiatan Siswa menjadi Duduk sesuai kelompok
Karakter Komunikatif
beberapa kelompok Membagikan tugas kelompok Menerima tugas kelompok
Komunikatif
Menjelaskan cara kerja tugas Mendengarkan penjelasan Rasa ingin tahu kelompok
guru
94
Meminta
siswa
untuk Melaksanakan
mengerjakan tugas kelompok
tugas Kerjasama
kelompok
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Bersama-sama
Kegiatan Siswa
Karakter
mengoreksi Mengoreksi hasil kerja
Jujur
hasil kerja kelompok Memberi kesempatan kepada Bertanya
materi
yang Rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya materi belum dimengerti yang belum jelas Memberikan LKS sebagai Menerima LKS
Mandiri
pekerjaan rumah
F. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Guru mengajak siswa
Bersama
guru Demokratis
menyimpulkan pembelajaran
menyimpulkan
hasil
bersama-sama
pembelajaran
Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca
hamdallah,
dan menjawab salam
salam penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
95
X. Penilaian Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Soal
1. Menjelaskan pengertian simetri
Tes
Essay
Terlampir
2. Menentukan simetri lipat bangun datar
Tes
Essay
Terlampir
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIP :109018300082
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:2
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetri
III. Indikator
: 1. Menentukan antara bangun datar simetris dan tidak simetris.
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode ceramah dan tanya jawab siswa dapat: 1. Siswa mampu menentukan bangun datar simetris dan tidak simetris dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab VII. Media
: papan tulis dan spidol
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran: E. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
97
Guru memberikan motivasi
Mendengarkan
dan apersepsi tentang materi
menjawab
yang sebelumnya
guru
Menjelaskan pembelajaran
dan Rasa ingin tahu pertanyaan Komunikatif
tujuan Mendengarkan guru
Rasa ingin tahu
yang akan
disampaikan
F. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Guru menggali pengetahuan
Menjawab pertanyaan
Komunikatif
Menjawab pertanyaan
Komunikatif
siswa untuk menyebutkan bangun datar yang memiliki 2 simetri lipat? Guru bertanya kembali ada tidak bangun datar yang tidak memiliki simetri lipat? Jika ada, sebutkan nama bangun datar tersebut!
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru menjelaskan materi
Menperhatikan
tentang bangun datar
guru
Karakter penjelasan Rasa ingin tahu
simetris dan tidak simetris Guru memberikan LKS untuk dikerjkan oleh siswa
Mengerjakan LKS
Mandiri
98
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Memberi kesempatan kepada Bertanya
materi
Karakter yang Rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya materi belum dimengerti yang belum jelas
G. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Guru mengajak siswa
Bersama
guru Demokratis
menyimpulkan pembelajaran
menyimpulkan
hasil
bersama-sama
pembelajaran
Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca
hamdallah,
dan menjawab salam
salam penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
99
X. Penilaian Indikator
1. Menentukan antar bangun datar
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Essay
Soal
Terlampir
simetris dan tidak simetris.
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:3
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetri
III. Indikator
: 1. Menentukan benda-benda yang simetris dan tidak simetris
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab, demonstrasi dan CTL siswa dapat: 1. Menentukan benda-benda yang simetri dan tidak simetri dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, demonstrasi dan CTL VII. Media
: Papan tulis dan spidol
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran VI.
Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Karakter Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
101
Menjelaskan
tujuan Mendengarkan guru
pembelajaran
yang
Rasa ingin tahu
akan
disampaikan Bertanya
kepada
siswa Menjawab pertanyaan
Komunikatif
tentang materi sebelumnya
VII. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru Meminta
Kegiatan Siswa
siswa
menyebutkan
untuk Melihat
benda
Karakter yang Komunikatif
benda-benda didalam kelas
yang ada di dalam kelas Bertanya benda di dalam Menjawab pertanyaan
Komunikatif
kelas yang berbentuk bangun datar
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru menggambar berupa Memperhatikan
Karakter gambar Rasa ingin tahu
celana, kaos kaki dan huruf yang ada di papan tulis di papan tulis Siswa
diminta
untuk Menjawab pertanyaan
Komunikatif
menentukan manakah benda yang termasuk benda yang simetris Menjelaskan materi tentang Mendengarkan penjelasan Rasa ingin tahu benda simetris dan asimetris
guru
102
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Guru
Kegiatan Siswa memberikan Bertanya
Karakter
materi
yang Rasa ingin tahu
kesempatan kepada siswa belum dimengerti untuk
bertanya
materi
yang
tentang belum
dimengerti Memberikan LKS
sebagai Menerima tugas pekerjaan Mandiri
pekerjaan rumah
rumah
VIII. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru Mengajak
siswa
menyimpulkan
Kegiatan siswa untuk Menyimpulkan
Karakter bersama- Komunikatif
pelajaran sama
bersama-sama Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca hamdallah, dan menjawab salam mengucapkan
salam
penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
103
X. Penilaian Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Membedakan antara bangun datar Tes
Soal
Essay
Terlampir
simetri dan tidak simetri
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
:4
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan dantar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.4. Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar.
III. Indikator
: 1. Menentukan hasil pencerminan bangun datar
IV. Tujuan Pembelajaran
:
Dengan metode demonstrasi, kooperatif dan tanya jawab siswa dapat: 1. Siswa mampu menentukan hasil pencerminan bangun datar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran
: Demonstrasi, Kooperatif dan Tanya Jawab
VII. Media
: Cermin
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran D. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Karakter Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa
Menjawab kehadiran
Jujur
105
Menjelaskan
tujuan Mendengarkan guru
pembelajaran
yang
Rasa ingin tahu
akan
disampaikan
E. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Guru bertanya kepada siswa Menjawab pertanyaan
Komunikatif
“siapa yang tadi bercermin terlebih
dahulu
sebelum
berangkat?” Guru meminta seorang siswa Maju ke depan kelas
Berani
untuk bercermin di depan kelas Guru
bertanya
hasil
bagaimana Menjawab
pertanyaan Komunikatif
pencerminannya, guru
lobang hidungnya ada satu atau ada dua pada cermin?
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru Guru
membagi
Kegiatan Siswa
Karakter
siswa Membentuk kelompok
Rasa ingin tahu
menjadi beberapa kelompok Memberikan tugas kelompok
Menerima tugas kelompok Komunikatif
Menjelaskan cara kerja tugas Mendengarkan penjelasan Rasa ingin tahu kelompok Meminta
guru siswa
untuk Melaksanakan
mengerjakan tugas kelompok
kelompok
tugas Kerjasama
106
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Bersama-sama
Kegiatan Siswa mengoreksi Mengoreksi
hasil kerja kelompok
Karakter kerja Jujur
kelompok
Memberi kesempatan kepada Bertanya
materi
yang Rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya materi belum dimengerti yang belum jelas Memberikan
LKS
untuk Menerima tugas
Mandiri
tugas pekerjaan rumah
F. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Mengajak
Karakter
siswa Menyimpulkan pelajaran Komunikatif
menyimpulkan
pelajaran hari ini
hari ini Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca
hamdallah,
dan menjawab salam
mengucapkan salam penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
107
X. Penilaian Indikator
1. Menentukan hasil pencerminan
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Soal
Essay
Terlampir
bangun datar
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H. Ahmad Jerizih, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 5
I. Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar II. Kompetensi Dasar
: 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
III. Indikator
: 1. Menggambarkan hasil pencerminan bangun datar
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab, kooperatif dan inkuiri siswa dapat: 1. Menggambarkan hasil pencerminan bangun datar dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, kooperatif dan inkuiri VII. Media
: Cermin dan gambar
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas dan Menjawab salam
Religious
memberi salam Meminta ketua kelas untuk Berdoa bersama
Religious
memimpin doa Mengabsen siswa Menjelaskan pembelajaran disampaikan
Menjawab kehadiran tujuan Mendengarkan guru
yang
akan
Jujur Rasa ingin tahu
109
B. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru Menggali siswa
Kegiatan Siswa pengetahuan Menjawab pertanyaan
tentang
Karakter Komunikatif
materi
sebelumnya
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru Membagi
Kegiatan Siswa
siswa
menjadi Membentuk kelompok
Karakter Komunikatif
beberapa kelompok Menjelaskan
cara
kerja Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
tugas kelompok Meminta
guru
siswa
mengerjakan
untuk Melaksanakan
tugas Kerjasama
tugas kelompok
kelompok
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Bersama siswa mengoreksi Mengoreksi hasil kerja kelompok Memberi
hasil
Karakter kerja Jujur
kelompok
kesempatan Bertanya materi yang belum Rasa ingin tahu
kepada siswa untuk bertanya dimengerti materi yang belum jelas
110
Memberikan LKS sebagai Menerima LKS
Mandiri
pekerjaan rumah
2. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Menyimpulkan
Menyimpulkan
Komunikatif
pembelajaran
hari
ini pembelajaran bersama guru
bersama siswa Menutup pelajaran dengan Membaca hamdallah dan Religius membaca hamdallah, dan menjawab salam mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
111
X. Penilaian Indikator
1. Menggambarkan hasil
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Essay
Soal
Terlampir
pencerminan
Tangerang,
Maret 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Al Wasatiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan ke-
: 6
I. Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
II. Kompetensi Dasar
: 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
III. Indikator
: 1. Menyebutkan sifat-sifat pencerminan
IV. Tujuan Pembelajaran : Dengan metode tanya jawab dan ceramah siswa dapat: 1.Menyebutkan sift-sifat pencerminan dengan benar V. Materi Pokok
: Terlampir
VI. Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan ceramah VII. Media
: Cermin
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Masuk ke dalam kelas Menjawab salam
Religious
dan memberi salam Meminta
ketua
kelas Berdoa bersama
Religious
untuk memimpin doa Mengabsen siswa Menjelaskan
Menjawab kehadiran tujuan Mendengarkan guru
pembelajaran yang akan disampaikan
Jujur Rasa ingin tahu
113
B. Kegiatan Inti (60 menit) B.1 Eksplorasi (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter
Bertanya tentang materi Menjawab pertanyaan
Komunikatif
yang sebelumnya Meminta siswa untuk Menggambar menggambar datar di sebagai
hasil Berani
bangun pencerminan
Komunikatif
papan tulis gambar hasil
pencerminan
B.2 Elaborasi (35 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Mengajak siswa untuk Menentukan menentukan
sifat-sifat Komunikatif
sifat-sifat pencerminan
pencerminan
Karakter
dari
dari gambar tersebut
pencerminan tersebut Menjelaskan materi
Memperhatikan guru
Rasa ingin tahu
B.3 Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Memberi kepada bertanya
Kegiatan Siswa
Karakter
kesempatan Bertanya materi yang Rasa ingin tahu siswa materi
untuk belum dimengerti yang
belum jelas Memberikan sebagai
LKS Menerima LKS pekerjaan
Mandiri
114
rumah
C. Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Mengajak
siswa Menyimpulkan
menyimpulkan
Karakter Komunikatif
pembelajaran hari ini
pembelajaran Menutup
pelajaran Membaca hamdallah dan Religius
dengan
membaca menjawab salam
hamdallah, mengucapkan
dan salam
penutup
XI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
:
Sumber belajar Buku pelajaran Matematika untuk SD kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
115
X. Penilaian Indikator
1. Menyebutkan
sifat-
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Essay
Soal
Terlampir
sifat pencerminan
Tangerang,
April 2015
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
H.Ahmad Jerizis, S.Ag
Siti Fadillah
NIP :
NIM :109018300082
116
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I Nama :
Kelas :
1. Jelaskan pengertian dari simetri lipat !
2. Berapakah jumlah simetri lipat pada bangun datar dibawah ini dan berikan garis simetrinya!
=
=
=
=
117
Nama : Kelas : LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2 1. Berilah tanda (√) untuk bangun datar yang simetris serta berikan garis sumbu simetrinya dan tanda (x) pada bangun yang tidak simetris!
118
Nama : Kelas : LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 3 Berilah tanda (√) untuk benda-benda yang simetris serta berikan garis sumbu simetrinya dan tanda (X) pada benda-benda yang tidak simetris!
119
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 4 Nama :
Kelas :
Tentukan hasil pencerminan pada huruf dibawah ini! 1. A
B cermin
2.
A
C
B cermin
3.
A D
B C cermin
4.
A
E
B
D
C cermin
120
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 5 Nama :
Kelas :
A. Gambarlah hasil pencerminan pada gambar dibawah ini! 1.
2.
3. b
c
4.
o p
5.
m
o
q
n
p
121
Nama : Kleas : LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 6
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Sebutkan 2 sifat pencerminan yang kamu ketahui !
2. Jika benda dicerminkan,maka posisi bayangan akan saling ….
3. Pada sifat–sifat pencerminan, tinggi benda sama dengan ….
4. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak ….
122
Lampiran 2 KISI-KISI INSTRUMEN SOAL TES HASIL BELAJAR (PENILAIAN HASIL BELAJAR) Aspek yang dinilai C1
Indikator Menyebutkan sifat-sifat pencerminan
Nomor Soal 16
Kunci Jawaban D
C2
Menjelaskan pengertian bangun simetris
1
C
C3
Menentukan simetri lipat
8
A
9
D
15
A
18
B
20
B
Menentukan bangun datar simetris dan tidak simetri
6 12
B C
Mentukan benda-benda yang simetri dan tidak simetri
2 5 3
B C B
4
B
7
A
11
B
14
A
17
A
10
C
13
B
19
D
Menentukan hasil pencerminan
Menggambarkan hasil pencerminan
123
Lampiran 3 SOAL TES AKHIR Nama
:
Kelas
:
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf, a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat! 1. Benda yang simetris adalah …. a. Benda yang sisinya sama besar b. Benda yang memiliki bentuk yang sama c. Benda yang dapat dilipat menjadi 2 bagian yang sama persis, baik bentuk maupun besarnya d. Benda yang tidak dapat dilipat menjadi 2 bagian yang sama persis, baik bentuk maupun besarnya. 2. Dibawah ini yang merupakan gambar benda yang simetris adalah …. a.
b.
c.
d.
3. Hasil pencerminan yang benar pada gambar disamping yang ditunjukkan oleh tanda panah adalah ….
a.
b.
c.
d.
124
4. Manakah gambar dibawah ini yang merupakan hasil pencerminan yang tepat sehingga terbentuk gambar hasil !
Gambar asli a.
Gambar hasil b.
c.
d.
c.
d
5. Manakah dari huruf berikut yang simetris?
a.
6.
b.
Bangun datar yang tidak memiliki simetri lipat adalah …. a.
b.
7.
c.
d.
b q
d p
Pada gambar diatas, huruf d jika dicerminkan akan berubah menjadi huruf ? a. b
b. d
c. p
d. q
8. Gambar disamping memiliki simetri lipat sebanyak . . . . a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
125
9. Huruf disamping ini yang memiliki 2 simetri lipat adalah huruf ….
PSBX a. P
b. S
c.B
d.X
10. Gambar hasil pencerminan yang tepat pada gambar disamping adalah ….
a.
c.
b.
d.
11. Perhatikan gambar disamping!
I
II
III
IV
Dari gambar di atas, 2 gambar yang hasil pencerminan yang tepat adalah …. a.
I dan II
b. II dan III
c. III da IV
d. IV dan I
12. Dibawah ini yang termasuk bangun datar yang tidak simteri adalah ….
a.
b.
c.
d.
126
diceriminkan maka akan menghasilkan gambar ….
13. px …… a.
px
b. px
c. px
d. px
px
bx
xp
xb
14. Pencerminan terhadap garis m memindahkan titik Q ke titik . . . .
a. X
b. Z
c. W
d.
Y
15. Perhatikan gambar dibawah! Sumbu simetri bangun tersebut adalah garis …. a. p dan q
p
b. p dan r
q
c. r dan s d. s dan p
r
s
16. Berikut ini yang termasuk sifat-sifat pencerminan, kecuali …. a. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan. b. Besar benda sama dengan besar bayangannya c. Posisi benda dengan bayangan berlawanan. d. Jarak benda lebih panjang dari jarak bayangan 17. pencerminanan AB yang benar adalah ….
A
D
I
E a.
CD
c. GH
b.
EF
d. IJ
G B C
F H
J
127
18. Manakah urutan bangun dibawah ini yang memiliki jumlah simetri lipat dari yang terkecil hingga yang terbanyak!
I
II
III
IV
a. I, II, III, dan IV
c. III, IV, I dan II
b. II, I, IV dan III
d. IV, I, II dan II
M
19. Hasil gambar pencerminan yang tepat dari gambar di samping X
adalah . . . .
M
a.
b.
M
X
X
c.
X
X
d.
M
M
20. Tentukan sumbu simetri yang tepat pada gambar berikut! r q p
s
a. p, q, dan r
c.
p, q dan s
b. q, r dan s
d.
p, r dan s
128
Lampiran 4 Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Materi Simetri Lipat dan Pencerminan Dengan Menggunakan Alat Peraga Sapu Tangan dan Kartu Cermin Pertemuan
:
Nama
:
No Absen
:
Petunjuk: 1. Bacalah dengan cermat pernyataan-pernyataan yang ada dengan teliti! 2. Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pilihanmu!
No
Pernyataan
Jawaban Ya
1
Saya suka dengan pelajaran matematika
2
Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan alat peraga
3.
Saya merasa senang ketika belajar matematika dengan menggunakan alat peraga
4
Ketika mengajar pembelajaran matematika alat peraga yang digunakan bentuk dan warnanya menarik
5.
Saya merasa lebih mudah memahami materi pelajaran ketika guru mengajar dengan menggunakan alat peraga
Tangerang,
April 2015 Peneliti
Siti Fadillah
Tidak
129
Lampiran 5 Validitas Hasil Belajar Nomer butir soal No
Y
Y²
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
R1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
17
289
2
R2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
324
3
R3
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
16
256
4
R4
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
16
256
5
R5
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
16
256
6
R6
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
16
256
7
R7
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
11
121
8
R8
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
11
121
9
R9
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
9
81
10
R10
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
6
36
11
R11
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
6
36
12
R12
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
9
81
13
R13
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
7
49
14
R14
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
7
49
15
R15
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
6
36
16
R16
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7
49
17
R17
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
8
64
130
Nomer butir soal
Y
Y²
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
18
R18
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
5
25
19
R19
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
5
25
20
R20
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
5
25
21
R21
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
5
25
22
R22
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
5
25
23
R23
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
6
36
24
R24
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7
49
25
R25
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
4
16
26
R26
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
5
25
27
R27
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
4
16
28
R28
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
16
29
R29
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
7
49
30
R30
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
7
X
15
10
9
10
14
12
12
13
10
15
11
13
13
13
12
15
11
10
11
12
X2
225
100
81
100
196
144
144
169
100
225
121
169
169
169
144
225
121
100
121
144
RXY
0,411
0,462
0,501
0,660
0,436
0,379
0,588
0,660
0,660
0,554
0,411
0,415
0,431
0,466
0,379
0,395
0,492
0,462
0,589
0,427
R.tabel
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
v
v
v
v
v
V
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
V
v
v
Kesimpulan
241
49 58081
131
Lampiran 6 Reabilitas Skor Nomer Butir
Total
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
X
X²
1
R1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
16
256
2
R2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
324
3
R3
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
225
4
R4
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
15
225
5
R5
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
15
225
6
R6
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
15
225
7
R7
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
11
121
8
R8
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
10
100
9
R9
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
9
81
10
R10
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
6
36
11
R11
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
6
36
12
R12
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
9
81
13
R13
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
7
49
14
R14
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
7
49
15
R15
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
6
36
16
R16
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
6
36
17
R17
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
7
49
132
Skor Nomer Butir
Total
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
X
X²
18
R18
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
4
16
19
R19
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
5
25
20
R20
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
5
25
21
R21
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
4
16
22
R22
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
5
25
23
R23
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
5
25
24
R24
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
6
36
25
R25
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
4
16
26
R26
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
5
25
27
R27
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
4
16
28
R28
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
16
29
R29
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
7
49
30
R30
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
7
49
NP
16
10
9
10
14
14
13
13
10
15
12
13
14
15
14
15
11
12
13
12
243
2493
p
0,53
0,33
0,3
0,33
0,47
0,47
0,43
0,43
0,33
0,5
0,4
0,43
0,47
0,5
0,47
0,5
0,37
0,4
0,43
0,4
q
0,47
0,67
0,7
0,67
0,53
0,53
0,57
0,57
0,67
0,5
0,6
0,57
0,53
0,5
0,53
0,5
0,63
0,6
0,57
0,6
Ʃ pq
0,25
0,22
0,21
0,22
0,25
0,25
0,24
0,24
0,22
0,25
0,24
0,24
0,25
0,25
0,25
0,25
0,23
0,24
0,24
0,24
r11= 0,777 (realibilitas tinggi)
133
Lampiran 7 Tingkat Kesukaran Soal Langkah-langkah perhitungannya: 1) Menentukan nilai Ʃ x
= Banyaknya peserta tes yang menjawab benar
2) Menentukan N
= Jumlah peserta tes
3) Skor maks
= Skor maksimum tiap soal
4) Misal, untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukarannya sebagai berikut: Ʃ x = 15, N = 30 dan skor maksimumnya = 1 Menentukan tingkat kesukaran: p=
∑
= =
= 0,5
5) Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, p = 0,5 berada diantara kisaran 0,31 ≤ p ≤ 0,70 maka soal nomor 1 tersebut memiliki tingkat kesukaran sedang. 6) Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukarannya sama dengan perhitungan tingkat kesukaran nomor 1.
134
Lampiran 8 Tabel Indeks Kesukaran Soal No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B
JS
P
Kriteria
15
30
0.5
sedang
10
30
0.33
sedang
9
30
0.3
sukar
10
30
0.33
sedang
14
30
0.47
sedang
12
30
0.4
sedang
12
30
0.4
sedang
13
30
0.43
sedang
10
30
0.33
sedang
15
30
0.5
sedang
11
30
0.37
sedang
13
30
0.43
sedang
13
30
0.43
sedang
13
30
0.43
sedang
12
30
0.4
sedang
15
30
0.5
sedang
11
30
0.367
sedang
10
30
0.33
sedang
11
30
0.367
sedang
12
30
0.4
sedang
135
Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda Soal
Untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukaran kelompok atas sebagai berikut: Ʃ x = 10, N = 15 dan skor maksimumnya = 1
Menentukan tingkat kesukaran: pA =
∑
= =
= 0,67
Dan untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukaran kelompok bawah sebagai berikut: Ʃ x = 6, N = 15 dan skor maksimumnya = 1
Menentukan tingkat kesukaran: pB =
∑
= =
= 0,4
1. Menentukan nilai D = daya pembeda soal D = pA – pB D = 0,67 – 0,4 = 0,27
136
2. Menentukan kriteria Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai D = 0,27 berada pada kisaran D = 0,20 – 0,39 maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda yang cukup.
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya pembedanya sama dengan perhitungan daya pembeda.
137
Lampiran 10 Tabel Daya Pembeda Soal
JA
BA
JB
BB
D
Kriteria
15
10
15
6
0.27
cukup
15
8
15
2
0.4
baik
15
6
15
3
0.2
cukup
15
9
15
1
0.53
baik
15
10
15
4
0.4
baik
15
9
15
6
0.2
cukup
15
10
15
3
0.47
baik
15
9
15
6
0.2
cukup
15
9
15
1
0.53
baik
15
11
15
4
0.47
baik
15
9
15
3
0.4
baik
15
8
15
5
0.2
cukup
15
9
15
5
0.27
cukup
15
10
15
7
0.2
cukup
15
10
15
4
0.4
baik
15
10
15
5
0.33
cukup
15
8
15
3
0.33
cukup
15
9
15
3
0.4
baik
15
8
15
5
0.2
cukup
15
8
15
4
0.27
cukup
No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
138
Lampiran 11 Tabel Hasil Belajar Kelompok Eksperimen No
Responden Postest
No
Responden Postest
1
R1
45
16
R16
80
2
R2
50
17
R17
80
3
R3
55
18
R18
80
4
R4
60
19
R19
80
5
R5
60
20
R20
80
6
R6
65
21
R21
80
7
R7
65
22
R22
85
8
R8
70
23
R23
85
9
R9
70
24
R24
85
10
R10
70
25
R25
85
11
R11
70
26
R26
90
12
R12
75
27
R27
90
13
R13
75
28
R28
95
14
R14
75
15
R15
75
139
Lampiran 12 Tabel Hasil Belajar Kelompok Kontrol
No
Responden Postest
No
Responden Postest
1
R1
45
16
R16
65
2
R2
45
17
R17
70
3
R3
50
18
R18
70
4
R4
55
19
R19
70
5
R5
55
20
R20
70
6
R6
55
21
R21
75
7
R7
60
22
R22
75
8
R8
65
23
R23
75
9
R9
65
24
R24
80
10
R10
65
25
R25
80
11
R11
65
26
R26
85
12
R12
65
27
R27
90
13
R13
65
14
R14
65
15
R15
65
140
Lampiran 13 Tabel Hasil Prosentase Respon Siswa No
Respon Siswa
Memilih Ya
1
Saya senang dengan pelajaran
Tidak
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
30
75%
10
25%
40
100%
0
0%
40
100%
0
0%
40
100%
0
0%
35
87,5 %
5
12,5 %
matematika 2
Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan alat peraga
3
Saya merasa senang ketika belajar matematika dengan menggunakan alat peraga
4
Ketika mengajar pembelajaran matematika alat peraga yang digunakan bentuk dan warnanya menarik
5
Saya
merasa
memahami
lebih
materi
mudah pelajaran
ketika guru mengajar dengan menggunakan alat peraga. Rata-Rata persentase
92,5%
7.5%
141
Lampiran 14 Perhitungan Distribusi Frekuensi Posttes Siswa Kelompok Eksperimen 1. Data Nilai Siswa 45 50 55 60 60 6565 70 70 70 70 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 90 90 95
2. Menentukan Rentang Kelas Rentang kelas
= nilai max – nilai min = 95 – 45 = 50
3. Menentukan Banyak Kelas Banyak kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log (28) = 1 + 3,3 (1,447) = 1 + 4,7751 = 5,7751 = 6 (pembulatan ke atas)
3. Menentukan Panjang Kelas Panjang kelas
= = = 8,658 = 9 (pembulatan ke atas)
142
4. Menghitung Varians (S²) S² =
∑
∑
= = = = 149,15
5. Simpangan Baku S =√ = 12,21
6. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, Varians, dan Simpangan Baku a. Menentukan Nilai Mean/ rata-rata (̿) ̅=
∑ ∑
= = 73,43 Keterangan: ∑
= jumlah dari hasil perkalian titik tengah dari masingmasing interval dan frekuensinya
∑
= jumlah frekuensi atau banyak data
143
b. Menentukan Nilai Median (md) Md
= bi +(
).p
= 71,5 + (
)9
= 71,5 + (0,3) 9 = 71,5 + 2,7 = 74,2 Keterangan: bi = batas bawah interval kelas median fk = frekuensi komulatif yang terletak dibawah interval kelas median fi = frekuensi kelas median
c. Menentukan Nilai Modus (mo) Mo
= bi + (
).p
= 71,5 + (
).9
= 71,5 + (0,4).8 = 71,5 +3,6 = 75,1 Keterangan: = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
d. Menentukan Nilai Varians (S²) S²
= =
∑
∑
144
= = = 149,14
e. Menentukan Simpangan baku (S) S
=√
∑
=√ = 12,21
∑
145
Lampiran 15 TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK EKSPERIMEN
No
f
Interval
(%)
Fk
̅
̅
̅
1
45-53
49
2
7.1
2
98
2401
4802
-24.43 356199.9613
712399.9
2
54-62
58
3
10.7
5
174
3364
10092
-15.43 56684.41961
170053.3
3
63-71
67
6
21.4
11
402
4489
26934
-6.43 1709.400756
10256.4
4
72-80
76
10
35.7
21
760
5776
57760
2.57 43.62470401
436.247
5
81-89
85
4
14.3
25
340
7225
28900
11.57 17919.81145
71679.25
6
90-98
94
3
10.9
28
282
8836
26508
20.57
28
100
92
2056
154996
-11.58
Jumlah
∑
179034.681
537104 1501929
146
Lampiran 16 Perhitungan Distribusi Frekuensi Postets Siswa Kelompok Kontrol 1. Data Nilai Siswa 45 45 50 55 55 55 60 65 65 65 65 65 65 65 65 65 70 70 70 70 75 75 75 80 80 85 90
2. Menentukan Rentang Kelas Rentang kelas
= nilai max – nilai min = 90 – 45 = 45
3. Menentukan Banyak Kelas Banyak kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log (27) = 1 + 3,3 (1,431) = 1 + 4,7223 = 5,7223 = 6 (pembulatan ke atas)
4. Menentukan Panjang Kelas Panjang kelas
= = = 7,863 = 8 (pembulatan ke atas)
147
5. Menghitung Rata-Rata (X) ̅
=
Ʃ Ʃ
= = 66,57
6. Menghitung Varians (S²) S²
=
∑
∑
= = = = 116,15
7. Simpangan Baku S =√ = 10,78
6. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, Varians, dan Simpangan Baku a. Menentukan Nilai Mean/ rata-rata (̿)
̅= ∑
∑
=
= 66,57
148
Keterangan: ∑
= jumlah dari hasil perkalian titik tengah dari masingmasing interval dan frekuensinya
∑
= jumlah frekuensi atau banyak data
b. Menentukan Nilai Median (md) Md
= bi + ( = 60,5 + (
).p )8
= 60,5 + (0,72). 8 = 60,5 + 5,8 = 66,3 Keterangan: bi = batas bawah interval kelas median fk = frekuensi komulatif yang terletak dibawah interval kelas median fi = frekuensi kelas median
c. Menentukan Nilai Modus (mo) Mo
= bi + (
).p
= 60,5 + (
).8
= 60,5 + (0,71). 8 = 60,5 + 5,71 = 66,21 Keterangan: = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
149
d. Menentukan Nilai Varians (S²) S²
=
∑
∑
= = = = 116,15
e. Menentukan Simpangan baku (S) S
=√
∑
=√ = 10,78
∑
150
Lampiran 17 TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK KONTROL
No
1 2 3 4 5 6
Interv
f
al
(%)
-̅
Fk
-̅
4
-̅
4
45-52
48.5
3 11.1
3
145.5
2352.25
7056.75
-18.07
106618.5
319855.5
53-60
56.5
4 14.8
7
226
3192.25
12769
-10.07
10282.95
41131.81
61-68
64.5
9 33.3
16
580.5
4160.25
37442.25
-2.07
18.36037
165.2433
69-76
72.5
7 25.9
23
507.5
5256.25
36793.75
5.93
1236.57
8655.991
77-84
80.5
2 7.40
25
161
6480.25
12960.5
13.93
37653.42
75306.85
85-92
88.5
2 7.40
27
177
7832.25
15664.5
21.93
231288.8
462577.5
122686,8
11.58
Jumlah
∑
27
100
101 1797,5
907692.9
151
Lampiran 18 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 1. Menentukan Nilai Z Z
=
̅
= = -2,0008
2. Menentukan Nilai Zt Contoh Z (-2,0008) ditabel Zt = 0,1674 (lihat tabel z)
3. Menentukan Nilai F(Z) F(Z) =
jika Zi < 0 maka 0,5-Zt jika Zi > 0 maka 0,5+Zt
4. Menentukan Nilai s(Z) S(Z) = = = 0,0714
5. Menentukan Kesimpulan Lo = 0,1513 Lt = 0,1764(lihat tabel untuk n=28) Karena Lo < Lt (0,1513 < 0,1764 maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal
152
Lampiran 19 Tabel Normalitas Kelompok Eksperimen
Xi
Fi
fk
fiXi
Xi²
fiXi²
Z
zt
f(z)
s(Z)
f(z)-s(z)
45-53
2
2
98
2401
4802
-2.00082
0.4798
0.0202 0.071429
-0.0512
0.0512
54-62
3
5
174
3364
10092
-1.26372
0.3944
0.1056 0.178571
-0.0729
0.0729
63-71
6
11
402
4489
26934
-0.52662
0.2088
0.2912 0.392857
-0.1016
0.1016
72-80
10
21
760
5776
57760
0.210483
0.0987
0.5987
0.75
-0.1513
0.1513
81-89
4
25
340
7225
28900
0.947584
0.3289
0.8289 0.892857
-0.0639
0.0639
90-98
3
28
282
8836
26508
1.684685
0.4505
0.9505
-0.0495
0.0495
1 Lo
|f(Z) - s(z)|
Lt 0,1513
0.1674
153
Lampiran 20 Uji Normalitas Kelompok Kontrol 1. Menentukan Nilai Z Z
=
̅
= = -1,676
2. Menentukan Nilai Zt Contoh Z (-1,676) ditabel Zt = 0,1705 (lihat tabel z)
3. Menentukan Nilai F(Z) F(Z) =
jika Zi < 0 maka 0,5-Zt jika Zi > 0 maka 0,5+Zt
4. Menentukan Nilai s(Z) S(Z) = = = 0,111
5. Menentukan Kesimpulan Lo = 0,1522 Lt = 0,1705 (lihat tabel untuk n=27) Karena Lo < Lt (0,1522 < 0,1705 maka sampel pada kelas kontrol berdistribusi normal
154
Lampiran 21 Tabel Normalitas Kelas Kontrol Xi
Fi
fk
fiXi
Xi²
fiXi²
Z
Zt
f(z)
s(Z)
f(z)-s(z)
|f(Z) - s(z)|
48.5
3
3
145.5
2352.25
7056.75
-1.67625
0.4505
0.0495 0.111111
-0.06161
0.0616
56.5
4
7
226
3192.25
12769
-0.93414
0.3289
0.1711 0.259259
-0.08816
0.0882
64.5
9
16
580.5
4160.25
37442.25
-0.19202
0.0596
0.4404 0.592593
-0.15219
0.1522
72.5
7
23
507.5
5256.25
36793.75
0.550093
0.2088
0.7088 0.851852
-0.14305
0.143
80.5
2
25
161
6480.25
12960.5
1.292208
0.3944
0.8944 0.925926
-0.03153
0.0315
88.5
2
27
177
7832.25
15664.5
2.034323
0.4798
0.9798
-0.0202
0.02
1
Lo
Lt 0,1522
0,1705
155
Lampiran 22 Perhitungan Homogenitas Perhitungan uji homogenitas data kedua kelompok dilakukan dengan uji fisher: 1. Data statistik = 28
= 27
= 149,14
= 116,15
2. Menentukan (
) dengan rumus Fisher
= = = 1,28
3. Menentukan (
) dengan menggunakan tabel distribusi F
Derajat kebebasan (Dk): Dk (pembilang)
=
- 1 = 28 – 1 = 27
Dk (penyebut)
=
- 1 = 27 - 1 = 26
Pada taraf signifikansi 5 % diperoleh
= 1, 91
4. Kriteria pengujian Terima
dan tolak
untuk
<
5. Kesimpulan Diperoleh
<
(1,28 < 1,91) maka
diterima, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variansi kedua populasi homogeny
156
Lampiran 23 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Perumusan Hipotesis Ho : μ1 ≤ μ2 H1 : μ1> μ2 Ho = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi alat peraga sapu tangan dan kartu cermin lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak diberi alat peraga sapu tangan dan kartu cermin. H1 = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi alat sapu tangan dan kartu cermin lebih tinggi rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak diberi alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
b) Menentukan kriteria pengujian Terima Ho, jika thitung< ttabel, dalam hal lainnya Ha ditolak c) Menentukan uji statistik Stotal
=√ =√ =√ =√ =√ = 11,53
157
Didapat nilai thitung =
̅
̅
√
= √
= = 2,20
d) Menentukan nilai ttabel Selanjutnya mencari ttabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 28 +27 – 2 = 53 dan taraf signifikan α = 0,05, maka ttabel = 1,67 e) Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika thitung > ttabel f) Pengambilan Kesimpulan Ho menyatakan bahwa rata – rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen (yang menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin) lebih rendah atau sama dengan dari rata – rata hasil belajar siswa kelompok kontrol (yang diajarkan tanpa alat peraga sapu tangan dan kartu cermin). H1 menyatakan bahwa rata – rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin) lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol (yang diajarkan tanpa menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin). Dari perhitungan diatas, didapat thitung 2,20 dan ttabel 1,67, karena thitung > ttabel (2,20 > 1,67) maka tolak Ho dan terima H1. Artinya rata – rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin lebih tinggi dari siswa kelompok kontrol yang diajarkan tanpa menggunakan alat peraga sapu tangan dan kartu cermin.
158
Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Pearson Product-Moment
159
Lampiran 25 Tabel Nilai Kritis Liliefors
160
Lampiran 26 Tabel Distribusi Normal Standar