e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
PENGARUH PENGETAHUAN, INDEPENDENSI, DAN SENSITIVITAS ETIKA PROFESI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDITOR (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali) 1
1
Nyoman Kiki Cempaka Dewi Made Arie Wahyuni, 2 Ni Luh Gede Erni Sulindawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected].,
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, independensi, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa kuesioner dan data sekunder yang berupa literatur-literatur yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini diajukan pada auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui kuesioner dan dokumentasi. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas .Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Untuk menguji besarnya persentase variabel independen terhadap dependen menggunakan uji 2 koefisien deteminasi (adjusted R ) dan untuk menguji hipotesis digunakan uji F dan uji t dengan menggunakan program SPSS 21,0. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap sampel penelitian sebanyak 35 responden auditor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan auditor berpengaruh parsial terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Independensi auditor berpengaruh parsial terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Sensitivitas etika profesi berpengaruh parsial terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Pengetahuan, independensi, dan sensitivitas etika profesi berpengaruh simultan terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Kata kunci: pengetahuan, independensi, sensitivitas etika profesi auditor, kualitas hasil pemeriksaan auditor.
Abstract This research aims at knowing the effect of knowledge, independence, and sensitivity of profession ethics toward quality of result of auditor’s examination on BPK RI Representative of Bali Province. The sampling technique used is purposive sampling that is the technique of taking the samples by a certain reason. The data source used in this study is primary data in form of questionnaires and secondary data in form of literatures dealing with this study. The Technique of collecting the
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) data used is through questionnaire and documentation. The quality test of the data used is validity and reliability test. Classical assumption test used is normality test, heteroscedasticity test, and multicolinearity test. The data is descriptively analyzed by the multiple regression analysis. To test the percentage of independent variable 2 toward dependent variable, the determination coefficient test (adjusted R ) is used in this study, and to test hypothesis it is done through F test and t test by using program SPSS 21,0. Based on the result of the data processing toward the sample as many as 35 auditor respondents. The result shows that the auditor’s knowledge has partial effect on the quality of result of auditor’s examination. Auditor’s independence has partial effect on the quality of result of auditor’s examination. The sensitivity of profession ethics has partial effect on the quality of result of auditor’s examination. Knowledge, independence, and sensitivity of profession ethics have simultaneous effect toward the quality of auditor’s examination. Kata kunci: knowledge, independence, sensitivity of profession ethics, quality of auditor’s examination
PENDAHULUAN Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu kegiatan yang akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dan Bangsa Indonesia. Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) adalah lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 Pasal 23 Ayat (5) menetapkan bahwa untuk memeriksa tangggung jawab tentang Keuangan Negara, maka dibentuk suatu Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang peraturannya ditetapkan dengan UndangUndang (UU). Menurut UUD 1945, BPK RI merupakan lembaga yang bebas dan mandiri serta dipercaya untuk dapat mewujudkan good corporate dan good governance dengan tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Daerah, dan Lembaga atas Badan Lain yang mengelola keuangan BPK RI.
Di dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Namun selain standar audit, auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali juga harus memenuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku auditor dalam menjalankan praktek profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum selain melaksanakan pemeriksaan. BPK RI dalam peranannnya memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara menghasilkan keluaran (output) berupa laporan hasil pemeriksaan. Kualitas hasil pemeriksaan auditor BPK RI secara tidak langsung akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pemegang kekuasaan. Untuk auditor BPK RI, kualitas kerja pemeriksaan dilihat dari hasil pemeriksaan yang dinilai seberapa banyak auditor memberikan rekomendasi yang tepat dari setiap kelemahan-kelemahan pengelolaan keuangan negara yang ditemukan. Masyarakat Bali dan stakeholder tentu mengharapkan laporan hasil pemeriksaan yang dihasilkan oleh BPK RI
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Perwakilan Provinsi Bali dapat menyajikan keadaan sebenarnya dari pengelolaan keuangan daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah di Bali. Hal ini tentu menuntut kemampuan auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali dalam mengimplementasikan pengetahuan tentang standar audit yang berlaku, sikap independensi auditor serta sensitivitas etika profesi auditor dalam pelaksanaan pemeriksaan serta menyajikan keadaan sebenarnya suatu laporan keuangan dalam laporan hasil pemeriksaan sehingga kepercayaan masyarakat Bali terhadap BPK RI Perwakilan Provinsi Bali dapat terjaga dengan baik. Menurut Jensen dan Meckling (1976) Teori Keagenan (Agency Theory) menjelaskan hubungan antara agen (manajemen) suatu perusahaan dengan prinsipal (pemilik perusahaan). Prinsipal disebut sebagai pihak yang melakukan evaluasi terhadap informasi sedangkan agen adalah pihak yang mengambil keputusan. Di dalam hubungan keagenan (agency relationship) terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (yaitu prinsipal) memerintah orang lain (yaitu agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang keapada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Ariviana, 2014). Teori keagenan membantu auditor sebagai pihak ketiga untuk memahami konflik kepentingan yang muncul antara prinsipal dan agen. Prinsipal selaku ivestor bekerja sama dan menandatangani kontrak kerja dengan agen atau manajemen perusahaan untuk menginvestasikan keuangan mereka. Dengan adanya auditor yang independen diharapkan tidak terjadi kecurangan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Sekaligus dapat mengevaluasi kinerja agen (manajer) sehingga akan menghasilkan informasi relevan yang berguna bagi investor dan kreditor dalam mengambil keputusan rasional untuk investasi (Hidayat, 2011 dalam Ariviana, 2014). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik mengambil empat
hipotesis yang akan dijabarkan sebagai berikut : Hubungan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Salsabila (2011), yang menjelaskan bahwa pengetahuan audit secara siginifkan berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Jika semakin besar pengetahuan seorang auditor, maka semakin tinggi tingkat kualitas hasil pemeriksaan auditor. H1: Pengetahuan audit berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Hubungan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ariviana (2014), yang menjelaskan jika seorang auditor bersikap independen, maka ia akan memberi penilaian yang senyatanya terhadap laporan keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban apapun terhadap pihak manapun. H2: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Hubungan sensitivitas etika profesi auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013), yang menjelaskan bahwa sensitivitas etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. H3: Sensitivitas etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam Harahap (2015), menyatakan bahwa audit yang dilakukan oleh auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Kualitas hasil audit adalah kualitas hasil kerja auditor yang ditunjukkan dengan laporan hasil pemeriksaan yang dapat diandalkan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Hubungan pengetahuan, independensi, dan sensitivitas etika profesi terhadap kualitas hasil
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) pemeriksaan auditor mengacu pada penelitian yang dilakukan Harahap (2015), yang menjelaskan bahwa kompetensi, independensi, objektivitas, dan sensitivitas etika profesi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil audit. H4: Pengetahuan audit, independensi auditor dan sensitivitas etika profesi auditor secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian tentang pengaruh pengetahuan, independensi, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Rancangan penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang selanjutnya disajikan serta diinterpretasikan dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2013:215), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. Berdasarkan update pegawai per 31 Desember 2015 berjumlah 102 orang pegawai. Menurut Sugiyono (2013:215), sampel adalah sebagian dari populasi itu. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu degan menggunakan metode purposive sampling yang menurut Sugiyono (2013:218-219) adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakan yaitu : 1. Para pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang berperan sebagai auditor, 2. Para auditor yang memiliki latar belakang pendidikan minimal Diploma III, 3. Para pegawai yang memiliki pengalaman di bidang
pemeriksaan. Berdasarkan informasi dari Sub Bagian Hukum dan TU BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, untuk pegawai yang memenuhi kriteria tersebut dan dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 49 orang pegawai. Jenis dan Sumber Data Berikut jenis dan sumber data penelitian ini sebagai berikut: a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh responden, b. Data kuantitaif yaitu data berupa angka dan bilangan yang absolut dapat dikumpulkan dan dibaca relative lebih mudah. Berikut sumber data penelitian ini sebagai berikut: a. Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh langsung dari lapangan berupa jawaban dari kuesioner, b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui tinjauan kepustakaan. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh informasi dan data yang diolah untuk penelitian ini, beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Kuesioner, yaitu dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan yang bersifat tertutup dan ditunjukann kepada para auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan konsep sebagai berikut : variabel independen dan dependen yaitu Pengetahuan Audit ((X1), Independensi Auditor (X2) serta Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y) menggunakan kuesioner penelitian Wiradana (2014), sedangkan untuk variabel independen yaitu Sensitivitas Etika Profesi (X3) menggunakan kuesioner penelitian Harahap (2015), b. dokumentasi, yaitu suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisi dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain tentang subjek. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengiriman kuesioner kepada auditor di kantor BPK RI
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Perwakilan Provinsi Bali dapat dijelaskan kuesioner yang disebar adalah 49
0,871 dan nilai probilitas korelasi [sig. (2tailed)] nilainya antara 0,000 sampai
Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data
No 1 2
Variabel
Validitas (Pearson Correlation) 0,680-0,920 0,466-0,871
Validitas (Sign. (2tailed) 0,000 0,000-0,005
Reliabilitas (Cronbach's alpha) 0,935 0,850
Pengetahuan (X1) Indendensi (X2) Sensitivitas Etika Profesi Auditor 0,779-0,844 0,000 0,895 3 (X3) Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor 0,548-0,949 0,000-0,001 0,948 4 (Y) Sumber : data diolah, 2017 0,005. Instrumen variabel sensitivitas etika kuesioner, kuesioner yang kembali 35 profesi nilai pearson correlation antara kuesioner, dan kuesioner yang tidak 0,779 sampai 0,844 dan nilai probilitas kembali 14 kuesioner. Sehingga korelasi [sig. (2-tailed)] nilainya 0,000. kuesioner yang digunakan dalam Instrumen variabel kualitas hasil penelitian ini adalah 35 kuesioner. pemeriksaan auditor nilai pearson Analisis data yang digunakan terdiri dari correlation antara 0,548 sampai 0,949 uji kualitas data dan uji asumsi klasik. Uji dan nilai probilitas korelasi [sig. (2-tailed)] analisis data terdiri dari nilainya antara 0,000 sampai 0,001. Uji Validitas Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan seluruh item dalam instrumen Pengujian ini dilakukan dengan penelitian ini valid sehingga dapat nilai korelasi (pearson correlation) dan digunakan untuk pengolahan data nilai probilitas korelasi [sig. (2-tailed)]. selanjutnya, karena nilai koefisien korelasi Kriteria, instrumen valid apabila nilai diatas 0,3338 dan nilai probabilitas korelasi (pearson correlation) adalah korelasi [sig. (2-tailed)] kurang dari 0,05. positif dan nilai probilitas korelasi [sig. (2tailed)] < taraf signifikan (α) sebesar 0,05 Uji Reliabilitas (Sugiyono, 2006). Apabila nilai r-hitung Uji ini menggunakan uji statistik setiap item pertanyaan lebih besar dari rCronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 tabel maka masing-masing variabel (Ghozali, 2011). Tabel 4.7 menyajikan memenuhi kriteria valid. Nilai r-tabel hasil uji reliabilitas dengan Cronbach’s dalam penelitian ini didapat dengan Alpha menunjukkan nilai masing-masing ketentuan yaitu r-tabel ((α);n-2) atau variabel yaitu : variabel pengetahuan (0,05;35-2) atau (0,05;33), sehingga sebesar 0,935, variabel independensi didapat nilai r-tabel =0,3338 dengan taraf sebesar 0,850, variabel sensitivitas etika signifikansi 5%. Uji validitas data profesi sebesar 0.895, dan kualitas hasil menunjukkan total koefisien korelasi pemeriksaan auditor sebesar 0,948. Hasil berdasarkan nilai pearson correlation tersebut menunjukkan bahwa semua menunjukkan bahwa item instrumen instrumen variabel dalam penelitian ini variabel pengetahuan nilainya antara berada pada tingkat yang diterima yaitu 0,680 sampai 0,920 dan nilai probilitas diatas 0,60. Ini berarti instrumen yang korelasi [sig. (2-tailed)] nilainya 0,000. digunakan adalah reliabel. Instrumen variabel independensi nilai pearson correlation antara 0,464 sampai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Uji Asumsi Klasik Sebelum analisis model regresi linier berganda digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat diinterpretasikan dengan akurat. Uji asumsi klasik yang dilakukan terhadap penelitian meliputi Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data normal atau tidak. Dalam uji normalitas digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 (Priyatno, 2008). Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai sig.Kolmogorov-Smirnov adalah 0,825 > tingkat signifikansi = 0.05. sehingga dapat disimpulkan hasil residual bersifat normal. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas menunjukkan bahwa grafik scaterplot tidak memmbentuk pola yang teratur seperti bergelombang, melebar ataupun menyempit, ini menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar dibawah angka nol pada sumbu Y tertentu, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedasitas atau tidak dapat disebut homokedastisitas. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas. Jika nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Berdasarkan hasil uji multikolonieritas diketahui bahwa nilai tolerance variabel variabel pengetahuan auditor, independensi auditor, dan sensitivitas etika profesi auditor lebih besar dari 10% atau 0,1.
Demikian juga dengan VIF masing-masing variabel memiliki nilai yang lebih kecil dari 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hubungan atau gejala multikolinieritas antar varaibel bebas. Koefisien determinasi (Adjusted R2) Uji determinasi adalah uji yang digunakan untuk mengetahui besaran dalam persen pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap varaibel dependen. Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,885. Karena variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas maka nilai koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square yaitu sebesar 0,885 atau 88,5%. Angka 88,5% mempunyai makna besarnya pengaruh variabel Pengetahuan (X1), Independensi (X2), dan Sensitivitas Etika Profesi (X3). Sedangkan sisanya sebesar 11,5% disebabkan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Analisis Regresi Linier Berganda Setelah melakukan uji koefisien determinasi maka untuk menjawab hipotesis digunakan analisis regresi linier berganda. Dari hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien regresi berganda positif. Hal ini mengartikan bahwa terdapat pengaruh positif antara pengetahuan auditor, independensi auditor, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen yaitu pengetahuan auditor, independensi auditor, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas hasil pemeriksaan auditor. Dalam penelitian ini menggunakan 35 sampel sehingga diproleh df = n-k = 35-4 , sehingga diproleh ttabel dengan df = 31 yaitu sebesar 2,03951. .
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
Tabel 2 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Variabel
Prob. Sig t Hitung
t Tabel
Sig
α = 5%
Ket
Pengetahuan Auditor (X1)
5,057
2,03951
0,000
0,05
Sig
Independensi Auditor (X2)
2,211
2,03951
0,035
0,05
Sig
Sensitivitas Etika Profesi Auditor (X3) Sumber: data diolah, 2017
2,057
2,03951
0,048
0,05
Sig
Hipotesis 1 Berdasarkan tabel 2, variabel pengetahuan auditor (X1) memiliki nilai thitung sebesar 5,057 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari 0,05 sehingga H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengetahun auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan
memiliki nilai thitung sebesar 2,057 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,048 < dari 0,05 sehingga H3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sensitivitas etika profesi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji ini digunakan untuk Hipotesis 2 mengetahui apakah variabel pengetahuan, independensi, dan Berdasarkan tabel 2, variabel sensitivitas etika profesi auditor secara independensi auditor (X2) memiliki nilai Tabel 3 Hasil Signifikansi Simultan (Uji F) Model
Sum of Df Mean Square F Sig. Squares Regression 684,259 3 228,086 88,481 0,000b 1 Residual 79,912 31 2,578 Total 764,171 34 a. Dependent Variable: Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor b. Predictors: (Constant), Pengetahuan Auditor, Independensi Auditor, Sensitivitas Etika Profesi Sumber : data diolah, 2017 thitung sebesar 2,211 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,035< dari 0,05 sehingga H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hipotesis 3 Berdasarkan tabel 2, variabel sensitivitas etika profesi auditor (X3)
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 21.0 dengan persamaan Fhitung > Ftabel. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, dimana a adalah 5% (0,05), df 1 adalah jumlah variabel – 1= 41 = 3 dan df 2 adalah jumlah responden jumlah variabel 35 – 4 = 31.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Hipotesis 4 Dari hasil uji ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 88,481. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 88,481 > 2,91 dengan tingkat signifikan < 0,05, maka terdapat pengaruh secara simultan antara pengetahuan auditor, independensi auditor, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap hasil kualitas pemeriksaan auditor sehingga H4 diterima. Pengaruh Pengetahuan Auditor terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel pengetahuan auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 4.12, variabel pengetahuan auditor (X1) memiliki nilai thitung sebesar 5,057 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wiradana (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Hal ini juga didukung dengan jawaban responden yang cenderung menanggapi positif atas pertanyaan yang diajukan dimana auditor harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam melakukan pemeriksaan. Pernyataan ini didukung dengan tingkat pendidikan auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang sebagian besar berlatar pendidikan sarjana atau strata satu (S1). Semakin tinggi latar belakang pendidikan auditor, tentu tingkat pemahaman umum tentang audit lebih baik dan diharapkan dapat membuat laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa auditor sebagai
pelaksana tugas pemeriksaan harus senantiasa meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agar pekerjaannya dapat diselesaikan lebih baik sehingga menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang dapat dipercaya. Jika auditor melakukan suatu pemeriksaan tanpa pengetahuan yang memadai, maka kualitas hasil laporan hasil pemeriksaannya akan rendah dan juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh manajemen atau pengguna laporan. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 4.12, variabel independensi auditor (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,211 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,035< dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Menurut Arens (2008 :111) mengemukakan bahwa independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan dan penyusunan laporan audit. Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi auditor untuk menilai kewajaran informasi yang disajikan oleh objek yang diperiksa kepada stakeholder dan disajikan dalam laporan hasil pemeriksaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariviana (2014) yang menyatakan bahwa akuntabilitas, pengetahuan, pengalaman, dan independensi memiliki pengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor. Hal ini juga didukung dengan jawaban responden yang cenderung menanggapi positif atas pertanyaan yang diajukan dimana sikap tidak memihak selama pelaksanaan pemeriksaan sangat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) perlu dibentuk demi menjaga independensi auditor guna menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Pengaruh Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel sensitivitas etika profesi terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 4.12, variabel sensitivitas etika profesi auditor (X3) memiliki nilai thitung sebesar 2,057 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,048 < dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sensitivitas etika profesi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Menurut Falah (2006) kemampuan seseorang profesional untuk berperilaku etis sangat dipengaruhi oleh sensitivitas individu tersebut. Oleh karena itu, untuk menjaga nama baik keahlian dan melindungi kepentingan masyarakat, maka pada umumnya organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. Kode etik merupakan norma tertulis yang mengatur sikap, tingkah laku, dan tata krama dari para anggotanya. Dalam melaksanakan profesinya, seorang akuntan harus mematuhi kode etik akuntan. Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan salah satu organisasi akuntan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan sensitivitas etika auditor yang sesuai dengan prinsip etika profesi dan kode etik untuk menunjang kinerja auditor. Apabila seorang auditor memiliki sensitivitas etika yang tidak baik, maka hal tersebut akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2015) yang menyatakan bahwa
sensitivitas etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil audit. Hal ini juga didukung dengan jawaban responden yang cenderung menanggapi positif atas pertanyaan yang diajukan dimana jika seorang auditor mempunyai sensitivitas etika profesi yang tinggi maka semakin baik kualitas hasil pemeriksaan auditor. Pengaruh Pengetahuan, Independensi, dan Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel pengetahuan, independensi, dan sensitivitas etika profesi terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Dari hasil hasil uji ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 88,481. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 88,481 > 2,91 dengan tingkat signifikan < 0,05, maka terdapat pengaruh secara simultan antara pengetahuan auditor, independensi auditor, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap hasil kualitas pemeriksaan auditor. Menurut Subhan (dalam Septianingtyas, 2013) menyatakan “Kualitas hasil pemeriksaan adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Ayuningtyas (2012) yang menyatakan bahwa obyektifitas, integritas dan kompetensi berpengaruh siginifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan, sedangkan variabel pengalaman kerja dan independensi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit. Hal ini juga didukung dengan jawaban responden yang cenderung menanggapi postif atas pernyataan yang diajukan dimana auditor dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) melaksanakan pemeriksaan harus sesuai dengan kode etik yang ditetapkan dan hasil pemeriksaan harus didukung oleh bukti yang memadai serta diriview oleh atasan yang berjenjang, demi menghasilkan laporan hasil pemeriksaaan yang berkualitas agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal. Dalam upaya menghasilkan laporan hasil pmeriksaan yang berkualitas, seorang auditor diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan audit dalam bidang pemeriksaan, menjaga sikap independensi dan juga etika profesinya dalam pelaksanaan pemeriksaan. Dengan semakin tingginya pengetahuan audit yang dimiliki auditor serta tetap terjaganya sikap independensi auditor dan sensitivitas etika profesi, maka laporan hasil pemeriksaan yang dihasilkan tentu akan semakin berkualitas. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel pengetahuan auditor (X1) memiliki nilai thitung sebesar 5,057 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel pengetahun auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 2. Variabel independensi auditor (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,211 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,035 < dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 3. Variabel sensitivitas etika profesi auditor (X3) memiliki nilai thitung sebesar 2,057 > dari nilai ttabel sebesar 2,03951 dan nilai signifikan sebesar 0,048 < dari 0,05 sehingga variabel sensitivitas etika profesi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
4. Dari hasil hasil uji ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 88,481. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 88,481 > 2,91 dengan tingkat signifikan < 0,05, maka terdapat pengaruh secara simultan antara pengetahuan auditor, independensi auditor, dan sensitivitas etika profesi auditor terhadap hasil kualitas pemeriksaan auditor. Saran Adapun saran yang peneliti berikan berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Bagi Auditor, dari hasil analisis diketahui bahwa variabel pengetahuan, independensi, dan sensitivitas etika profesi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor. Sehingga dengan meningkatnya pengetahuan yang dimiliki oleh seorang auditor maka dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya. Selain pengetahuan yang dimiliki auditor, dengan memiliki sikap independensi dan juga sensitivitas etika profesi, auditor bisa menyajikan laporan hasil pemeriksaan yang baik, tidak menyajikan kekeliruan, dapat dipercaya bagi pemakai informasi dan memberikan opini sesuai dengan kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, 2. Bagi Peneliti Selanjutnya, Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel penelitiannya dengan cara tidak hanya mengambil sampel auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, namun bisa diperluas dengan mengambil sampel pada lembaga auditor lainnya seperti KAP yang berada di wilayah Provinsi Bali. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lainnya yang mempunyai kemungkinan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan, contohnya seperti objektivitas, integritas, akuntanbilitas, dan motivasi auditor.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) DAFTAR PUSTAKA Arens, A. Alvin Ellder J. Ronal dan Beasley Mark. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga. Ariviana, Bella. 2014. Pengaruh Akuntanbilitas, Pengetahuan, Pengalaman, dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang dan Surakarta). Skripsi. Universitas Diponegoro. Ariyanto, Dodik dan Ardani Muti Jati. 2010. Pengaruh Independensi, Kompentensi, dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Produktivitas Kerja Auditor Eksternal (Studi Kasus Pada Auditor Perwakilan BPK RI Provinsi Bali. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 5, No.2, Hal: 157-168
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS. Semarang: BP Undip. Halim, Abdul. 2008. Auditing: Dasardasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN Harahap, Lukman. 2015. Pengaruh Kompentensi, Independensi, Objektivitas dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) per 1 Januari 2001. Jakarta: Salemba Empat.
Ashari, Ruslan. 2011. Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Skripsi. Universitas Hasanudin.
Kharimastuti, Norma. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Internal Auditor BPKP DKI Jakarta). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Ayuningtyas, Harvita Yulian. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Kusharyanti., Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang. 2003.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). 2007. Peraturan BPK RI No. 2 Tahun 2007 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Jakarta. Falah, Syaikhul. 2006. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika (Studi Empiris tentang Pemeriksaan Internal di Bawasda, Pemda Papua). Tesis Magister Sains Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro
Mardisar, Diani dan Ria Nelly Sari. 26-27 Juli 2007. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar. Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi, Universitas Gajah Mada, Edisi Keenam, Salemba Empat. Salsabila, Ainia. Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan Audit dan Gender Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Empiris Pada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta). Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Sari, Nungky Nurmalita. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompentensi dan Etika Terhadap Kualitas Hasil Audit. Skripsi. UNDIP Septianingtyas, Serlinda Tita. 2013. Pengaruh Independensi, Integritas dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta. Simamora, Henry. 2002. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sofvianti, Vivi. 2015. Pengaruh Pengetahuan Audit, Akuntabilitas, Integritas dan Gender Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Empiris Pada Inspektorat Wilayah Provinsi Sumatera Barat). Skripsi. Universitas Negeri Padang SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara). 2007. Peraturan BPK RI No.01 Tahun 2007. Jakarta: Ditama Binbangkum BPK RI. Sudin. 2010. Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Sulawesi Tengah. Skripsi. STIE Panca Bhakti Palu. Sudjana. 2001. Metode Statistika. Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta Bandung. . 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta Bandung. Tjun, Lauw Tjun. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Kristen Maranatha. Wahyuni, Rizki. 2013. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan). Skripsi. Universitas Hasanuddin Widiastuty, Erna dan Febrianto. 2006. Pengukuran Kualitas Audit. Sebuah Esai. Wiradana, Putu Taufan. 2014. Pengaruh Pengetahuan dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Palu Wikipedia. 2005. Badan Pemeriksa Keuangan. [Online], Tersedia di: (http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_ Pemeriksa_Keuangan). [Diakses tanggal 1 September 2016]