239
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO 1
1
1
Adesti Ratna Pratiwi , Afi Lutfiyati , Dwi Yati SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
ABSTRACT Background: Invasive therapy is an unpleasant process especially for children, due to its pain effect. Poor awareness on pain and trauma in children for a long period may cause disadvantage in children's growth and development. One of the non pharmacological pain relief managements in children is glucose intake or other sugar substitutes such as honey which consists of flavonoid to relieve pain. Objective: To identify the influence of honey application on pain response in school-aged children during invasive intervention in Wates Regional General Hospital of Kulon Progo. Method: This study was quasy experiment with post-test and non equivalent control group design. Statistical test applied non-parametric test of Mann Whitney with significance level of a=0,05. Samples were selected through purposive sampling technique, consisted of 34 respondents. The study used pure (100%) honey. Five mililiter of honey was administered two minutes prior to invasive intervention. Result: The result figured out p-value of 0.001 (p<0.05) which indicated that there was an influence of honey application on pain response in school-aged children during invasive intervention in Wates Regional General Hospital of Kulon Progo. Conclusion: Honey had an influence on relieving pain during the invasive intervention in school-aged children. Keywords: Invasive intervention, Pain level, Honey
PENDAHULUAN
darah
Keadaan anak yang tiba-tiba sakit atau
cedera mengharuskan
anak
sebagai
upaya
untuk
mengobati
penyakit yang diderita oleh anak.(2) Walco
untuk
meneliti tentang prevalensi nyeri dan sumber
dibawa ke ruang unit instalasi gawat darurat
utama penyebab nyeri pada 200 anak yang
(IGD).
dirawat di rumah sakit anak. Hasil tindakan
Instalasi gawat darurat memberikan
pelayanan
dengan
respon
dan
medis IV (intravena) menduduki tindakan
Hospitalisasi
pertama. Walco juga mengevaluasi hasil
merupakan suatu proses di mana karena
penelitiannya berdasarkan tingkatan umur
alasan tertentu atau darurat mengharuskan
dan diperoleh bahwa distress paling tinggi
anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani
yaitu 83% dialami oleh anak toddler, distres
terapi perawatan sampai pemulangannya
cukup tinggi dialami oleh anak usia sekolah
kembali ke rumah.(2)
yaitu 51% serta remaja dengan prevalensi
penanganan yang tepat.(1)
cepat
Salah satu faktor stress bagi anak semua
usia
adalah
prosedur
yang
28%.
Hal ini menunjukkan bahwa anak
toddler dan usia sekolah merasa distres yang cukup
anak sedang sakit dan harus dirawat di
Penatalaksanaan
rumah
menjalani
tindakan nonfarmakologi menurut Buonocore
berbagai macam prosedur invasif seperti
dan Bellienipada bayi atau anak dapat
pemasangan infus dan pengambilan sampel
berupa
sakit,
mereka
akan
tinggi
sweet
terhadap
nyeri.(3)
menyakitkan atau tindakan invasif karena
nyeri
solution
dapat
berupa
(glukosa
dan
240
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
sukrosa).(4)Ghofur & Mardalena menjelaskan
berpengaruh dalam menurunkan nyeri anak
bahwa minuman yang manis mempunyai
usia sekolah.
mekanisme potensial yang dapat mengurangi nyeri
karena
dapat
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
merangsang
mengeluarkan opioid endogen pada sistem syaraf pusat.
(5)
Penelitian
Salah satu sumber rasa manis
penelitian
merupakan
eksperimen
yang banyak mengandung glukosa dan
experiment).
sukrosa adalah madu.
menggunakan
Madu merupakan
ini
semu
Rancangan jenis
jenis (quasy
penelitian post-
bahan makanan energi yang baik karena
testonlynonequivalent control group design.
mengandung
Sampel dalam penelitian ini menggunakan
gula-gula
sederhana
dapat dimanfaatkan tubuh. Geonarwo
et
yang
(6)
teknik purposive sampling dengan responden menyebutkan
sebanyak 34. Penelitian dilakukan di ruang
kandungan flavonoid yang terdapat dalam
IGD dan Cempaka RSUD Wates Kulon
madu dapat menghambat nyeri yaitu dengan
Progo.
mekanisme kerja menghambat pembentukan
adalah madu murni 100%, air putih, tissue,
prostaglandin melalui penghambatan enzim
sendok makan,
cyclooxygenase
Instrumen yang digunakan adalah skala
sama
analgesik antipiretik lain. penelitian
ini
al.
seperti (7)
adalah
obat-obat
Masalah dalam apakah
Alat dan bahan yang digunakan
spuit 5cc,
Visual Analogue Scale (VAS).
madu
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Karakteristik Responden Kontrol n %
Karakteristik Usia 6 tahun 7 tahun 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pengalaman Sebelumnya Pernah Tidak pernah Tindakan Invasif Pemasangan infus Pengambilan sampel darah
n
Intervensi %
n
Total %
1 6 2 2 2 3 1
5,9 35,3 11,8 11,8 11,8 17,6 5,9
2 2 3 3 2 3 2
11,8 11,8 17,6 17,6 11,8 17,6 11,8
3 8 5 5 4 6 3
8,8 23,5 14,7 14,7 11,8 17,6 8,8
8 9
47,1 52,9
13 4
76,5 23,5
21 13
61,8 38,2
8 9
47,1 52,9
10 7
58,8 41,2
18 16
52,9 47,1
10 7
58,8 41,2
11 6
64,7 35,3
21 13
61,8 38,2
p value
0,997
0,613
0,39
0,52
dan gelas.
241
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Tabel 2 Skala Nyeri Tindakan Invasif Setelah Pemberian Madu Pada Kelompok Intervensi
Hasil
berjenis
sebanyak
9
(76,5%).
Dari
keseluruhan
diperoleh
berjenis
12 70,6 0 0,0 17 100
kelamin
sampel bahwa
laki-laki
secara
responden
sebanyak
21
Secara biologis (fisik)
perempuan lebih mudah tersinggung, mudah
pvalue
dan
mudah
meluapkan
perasaan sementara laki-laki lebih rasional. Secara umum laki-laki dan perempuan tidak berbeda dalam berespon terhadap nyeri tetapi toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang
3 17,6 14 82,4 17 100
0,001
unik
pada
memperhatikan penelitian kelompok
setiap
individu
jenis
menunjukkan kontrol
tanpa (8)
kelamin. Hasil bahwa
sebagian
besar
pada tidak
pernah mengalami pemasangan infus dan pengambilan sampel darah sebanyak 9
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa usia responden dalam penelitian ini anak usia tahun.
dan
Sedangkan perbedaan secara psikologis,
Karakteristik Responden
6-12
(52,9%)
perempuan lebih lemah daripada laki-laki.
PEMBAHASAN
sekolah
total
responden (61,8%).
Tabel 4 Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Respon Nyeri Setelah Tindakan Invasif
Sedang Berat Total
perempuan
responden
dipengaruhi,
Ringan
kelamin
kelamin laki-laki sebanyak 13 responden
Kelompok Kontrol Kategori Frekuensi Persentase Nyeri (n) (%) Ringan 0 0 Sedang 3 17,6 Berat 14 82,4 Total 17 100
Kategori Nyeri
bahwa
kelompok intervensi sebagian besar berjenis
Tabel 3 Skala nyeri setelah tindakan invasif pada kelompok kontrol
Post-test Kelompok Kelompok Intervensi Kontrol (n) (%) (n) (%) 5 29,4 0 0,0
menunjukkan
sebagian besar responden pada kelompok kontrol
Kelompok Intervensi Kategori Frekuensi Persentase Nyeri (n) (%) Ringan 5 29,4 Sedang 12 70,6 Berat 0 0,0 Total 17 100
penelitian
Pemilihan
usia
responden di atas usia 1 tahun karena untuk mencegah terjadinya keracunan botulismus dari bakteri clostridium botulinum.
Menurut
Potter& Perryusia merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi pengalaman nyeri sehingga juga dapat memengaruhi anak dalam bereaksi terhadap nyeri.(8)
responden (52,9%) dan kelompok intervensi sebagian
besar
pernah
mengalami
pemasangan infus dan pengambilan sampel darah sebanyak 10 responden (58,8%). Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden kelompok kontrol sebanyak 17 responden (100%) dan kelompok intervensi sebanyak 17 responden (100%) didampingi oleh orang tua.
Menurut Potter dan Perry
kehadiran keluarga ataupun teman terkadang
242 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
dapat membuat pengalaman nyeri yang menyebabkan
stres
sedikit
Penatalaksanaan mengurangi nyeri
berkurang.
pada anak dengan tindakan nonfarmakologi
Kehadiran orang tua sangat penting bagi
yang paling efektif adalah pemberian glukosa
anak-anak yang mengalami nyeri.(8)
atau pemanis lainnya saat tindakan yang menyebabkan nyeri karena pada dasarnya
Gambaran Skala Nyeri Anak Usia Sekolah
anak-anak lebih menyukai rasa manis.(9)
Setelah Dilakukan Tindakan Invasif pada
Ghofur & Mardalena menjelaskan bahwa
Kelompok Intervensi
minuman yang manis memunyai mekanisme
Skala nyeri setelah pemberian madu
potensial
yang
dapat
mengurangi
nyeri
pada kelompok intervensi sebagian besar
karena dapat merangsang mengeluarkan
termasuk kategori nyeri sedang sebanyak 12
opioid endogen pada sistem syaraf pusat.(5)
responden (70,6%).
Theory gate control
Penelitian yang dilakukan Dewi menjelaskan
menjelaskan bahwa impuls nyeri dapat diatur
bahwa perbedaan yang signifikan antara
atau bahkan dihambat oleh mekanisme
derajat nyeri saat pemasangan infus setelah
pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.
diberikan air steril dan sukrosa 24%.(10)
Mekanisme pertahanan dapat ditemukan di
Salah satu sumber rasa manis yang
sel-sel gelatinosa substansia di dalam kornu
banyak mengandung glukosa dan sukrosa
dorsalis pada medulla spinalis,
adalah madu.
dan sistem limbik.
thalamus,
Teori ini mengatakan
bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan
tertutup.
Upaya
menutup
makanan
energi
mengandung dapat
Madu merupakan bahan yang
gula-gula
dimanfaatkan
baik
karena
sederhana
yang
(6)
tubuh. Kandungan
pertahanan tersebut merupakan dasar terapi
flavonoid yang terdapat dalam madu dapat
menghilangkan nyeri.
menghambat nyeri yaitu dengan mekanisme
Tubuh juga melakukan mekanisme
kerja
menghambat
pembentukan
kimia untuk memanajemen nyeri. Serabut di
prostaglandin melalui penghambatan enzim
dorsal horn,
cyclooxygenase
batang otak,
dan jaringan
perifer mengeluarkan opioid endogen yang menghambat
aksi
neuron
sama
seperti
obat-obat
analgesik antipiretik lain.(7)
yang Opioid
Gambaran Skala Nyeri Anak Usia Sekolah
endogen menutup mekanisme pertahanan
Setelah Dilakukan Tindakan Invasif pada
dengan menghambat pelepasan substansi
Kelompok Kontrol
mentransmisikan
impuls
nyeri.
P.(8)Penanganan nyeri akibat tindakan invasif secara
nonfarmakologi
pemberian sukrosa).(4)
rasa
manis
dapat
berupa
(glukosa
dan
Skala nyeri setelah tindakan invasif pada
kelompok
termasuk
dalam
kontrol
sebagian
kategori
nyeri
sebanyak 14 responden (82,4%).
besar berat Respon
243
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
emosi terhadap penyakit sangat bervariasi tergantung pada usia dan pencapaian tugas perkembangan
anak.
(11)
Apabila
tubuh
Pengaruh
anak
adalah
menyeringaikan wajah, menggigit bibir,
Madu
terhadap
Respon Nyeri Setelah Tindakan Invasif
merasakan nyeri, reaksi yang akan dialami pada
Pemberian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menangis,
ada pengaruh pemberian madu terhadap
mengatupkan gigi,
respon nyeri tindakan invasif dengan nilai p
membuka mata dengan
value 0,001 (<0,05).
lebar, menendang, memukul, atau berlari
disebabkan
keluar.(12) Salah satu faktor stres bagi anak
kandungan glukosa dan sukrosa pada madu,
semua
dan kandungan flavonoid pada madu yang
usia
adalah
prosedur
yang
karena
Hal ini mungkin rasa
manis
madu,
menyakitkan atau tindakan invasif seperti
dapat menurunkan nyeri.
pemasangan infus dan pengambilan sampel
(2014) membandingkan pemberian air steril
darah.(2)
akibat
per oral dengan sukrosa 24% diberikan 2
tindakan invasif bersifat subjektif karena nyeri
menit sebelum tindakan pemasangan infus
berbeda tiap orang, hanya orang tersebut
pada noenatus di RS Ibnu Sina Pekanbaru.
yang dapat menjelaskan rasa nyeri yang
Hasil penelitian menyebutkan bahwa sukrosa
Nyeri
dialaminya.
yang
ditimbulkan
(11)
24% efektif terhadap respon nyeri akut pada
Nyeri disebabkan karena energi kimia, suhu,
Penelitian Dewi
neonatus
yang
dilakukan
tindakan
mekanik yang menyebabkan nyeri
pemasangan infus dengan nilai p value 0,020
diubah menjadi energi listrik sehingga akan
(p<0,05). Penilaian skor nyeri menggunakan
mengakibatkan
Premature Infant Pain Profile (PIPP).
yang
pelepasan
menghantarkan
prostaglandin dari
Penelitian lain dilakukn oleh Ulfah
Substansi yang peka
memberikan larutan gula 1 menit sebelum
terhadap nyeri akan menyebarkan “pesan”
tindakan pungsi vena dan dipertahankan
adanya nyeri dan menyebabkan inflamasi.
selama tindakan pada anak usia 3-4 tahun di
Kemudian
RSUD
neuron sensorik.
sehingga
impuls
seseorang orang
sadar
tersebut
nyeri
akan
akan
nyeri
bereaksi
berupa respon perilaku dan respon fisiologis. Respon
fisiologis
tekanan darah,
berupa
dengan
menggunakan penilaian skor nyeri Face, Legs,
Activity,
(FLACC).
Cry,
Consolability
(9)
Hasil penelitian menunjukkan ada
pucat, dan berkeringat. Apabila nyeri dan
pengaruh yang signifikan antara pemberian
trauma dibiarkan maka akan berlangsung
larutan gula terhadap skala nyeri anak
lama
dapat
selama tindakan pungsi vena, terlihat bahwa
dan
(p-value 0,001;α=0,05) dan Z-hitung 5,097
mengganggu
anak
nadi,
Semarang
wajah
pada
pernafasan,
peningkatan
Tugurejo
sehingga
pertumbuhan
perkembangan anak.(13)
lebih besar dari nilai Z-tabel 5000. Penelitian
244
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
lain
Ghofur
&
Mardalena
dengan
membandingkan glukosa 30%, aqua,
dan
kelompok intervensi dengan nilai p-value 0,001.
Skor nyeri menggunakan Children’s
air susu ibu (ASI) pada bayi usia 6-12 bulan
Hospital Of Eastern Ontario Pain Scale
yang dilakukan imunisasi dasar di wilayah
(CHEOPS).(15)
Puskesmas Gamping II, Sleman.(5) Hasil
lain
dilakukan
oleh
menunjukkan
Boroumand et al dengan pemberian madu
pemberian glukosa pada saat imunisasi
pada post tonsillectomy anak usia 8-15 tahun
injeksi pada bayi tidak signifikan mengurangi
di RS Zahedan,
Iran.
respon nyeri berupa intensitas dan lama
menunjukkan
perbedaan
tangisan bayi tetapi signifikan mengurangi
acetaminophen
respon nyeri untuk denyut nadi.
acetaminophen ditambah
respon
nyeri
penelitian
Penelitian
dikarenakan
Penurunan
dan
antara kelompok
madu adalah
atau
signifikan secara statistik baik untuk skala
pemanis oral lainnya bekerja dengan cara
VAS (Visual Analogue Scale) dan jumlah
mengeluarkan
obat analgesik yang diberikan selama tiga
opioid
glukosa
Hasil penelitian
endogen
melalui
hari
anterior lidah.
Diperantai oleh stimulasi
penelitian yang dilakukan Goenarwo et al.
orotaktil yang meningkat oleh karena adanya
madu mempunyai efek analgetik pada tikus
kontak cairan dengan rongga oral dan
dan konsentrasi madu yang paling efektif
merangsang pelepasan opioid endogen di
adalah 50% (1,35 g/kgBB).(7)
sistem
syaraf
pusat
neurotransmitter analgesik.
yang
pertama
berfungsi
Endorpin akan
pasca
operasi.(16)
kelenjar perasa manis yang berada di porsio
Almadamenjelaskan kandungan
Hasil
bahwa
flavonoid dalam madu dapat
memblokir pelepasan prostaglandin yang
mencegah produksi enzim cyclooxygenase.
seharusnya menghantarkan impuls nyeri dari
Enzim cyclooxygenase adalah suatu enzim
neuron sensorik sehingga transmisi nyeri
yang mengkatalisis sintesis prostaglandin
terhambat dan sensasi nyeri berkurang.
(14)
Madu merupakan bahan makanan
dari asam arakhidonat. Flavonoid memblok aksi
dari
enzim
cyclooxygenase
energi yang baik karena mengandung gula-
menurunkan
gula sederhana yang dapat dimanfaatkan
prostaglandin, prostaglandin inilah yang akan
tubuh.
(6)
Penelitian yang dilakukan Sekriptini
dengan pemberian madu per oral 2 menit sebelum
tindakan
pengambilan
produksi
yang
mediator
menyebabkan nyeri sehingga nyeri akan berkurang.(17)
darah
intravena pada anak usia 1-6 tahun di ruang
KESIMPULAN
UGD RSUD Kota Cirebon. Hasil penelitian
Skala nyeri pada kelompok intervensi
menunjukkan ada perbedaan yang berbeda
setelah dilakukan tindakan invasif sebagian
antara rerata skor nyeri kelompok kontrol dan
besar
termasuk
kategori
nyeri
sedang
245
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
sebanyak 12 responden (70,6%). Skala nyeri
Newborn.
pada kelompok kontrol setelah dilakukan
2008.
Italia:
Springer-Verlag.
tindakan invasif sebagian besar termasuk
5. Ghofur, A., dan Mardalena.I. Effect of
kategori nyeri berat sebanyak 14 responden
Glucose on the Response Pain Baby
(82,4%). Ada pengaruh pemberian madu
InPuskesmas
terhadap
Yogyakarta.
respon
nyeri
setelah
tindakan
invasif dengan nilai p value 0,001 (<0,05).
Gamping II Sleman 2014.
KonferensiNasional
Bagi orangtua anak usia sekolah dapat memanfaatkan madu untuk mengatasi nyeri
II
Prosiding PPNI
Jawa
Tengah. Hal. 36-42. 6. Sihombing,
D,
T.H.
Ilmu
Ternak
anak. Bagi perawat dapat menerapkan teknik
Lebah Madu. Yogyakarta: Gadjah
nonfarmakologi
MadaUniversity Press. 2005.
akibat
dalam
tindakan
manajemen
anak
7. Goenarwo, E., Chodijah., & Susanto,
disesuaikan dengan tahap perkembangan
H. Uji Efektifitas Analgetik Madu
anak.
padaTikus
Peneliti penelitian
invasif
nyeri
Selanjutnya, selanjutnya
pada
perlu
dalam
dilakukan pemberian
madu per oral terhadap respon nyeri anak,
dengan
Metoda
Geliat
Asetat. 2011. E-Jurnal. Vol.3, No. 1, Hal.48-53. 8. Potter,
P.A.,
and
Perry,
A.G.
nyeri post partum, atau nyeri sectio caesarea
Fundamental Keperawatan. Jakarta:
dengan instrumen yang berbeda.
Salemba Medika. 2010. 9. Ulfah,
KEPUSTAKAAN Buku Ajar Dasar-
Keperawatan
Darurat.Jakarta:
Gawat
Salemba
Medika.
2011.
Pemberian
Nyeri Anak
Usia 3-4 Tahun yang
Dilakukan Pungsi Vena DI RSUD Tugurejo
Semarang.
Jurnal
Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan. 2014.
2. Supartini, Y. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC.
2010.
Vol 1, No. 6, Hal. 1-10. 10. Dewi, R.S. Efektifitas Sukrosa Oral terhadap
3. Walco, G. Needle Pain in Children: Contextual
Pengaruh
Larutan Gula Per Oral terhadap Skala
1. Kartikawati, D. Dasar
S.
Factors.
Journal
of
Respon
padaNeonatus
Nyeri
yang
Akut
Dilakukan
Tindakan Pemasangan Infus di RS
theAmerica Academy of Pediatrics.
Ibnu
2008. Volume 19, No.1, Hal. 55-61.
Keperawatan Anak. 2014. Hal. 1-10.
4. Buonocore,
G.,
&
Bellieni,
C.V.
11. Hidayat,
SinaPekanbaru.
A.A.
Jurnal
Pengantar
Neonatal Pain: Suffering, Pain and
Keperawatan
Anak
Risk of Braindamage in the Fetus and
Salemba Medika. 2005.
I.
Ilmu
Jakarta:
246 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
12. Nursalam.,
Susilaningrum.,
dan
Utami. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta:
Salemba
Medika.
2005. 13. Tamsuri,
A.
Penatalaksanaan
Konsep Nyeri.
&
Jakarta:
EGC. 2007. 14. Sherwood, L. FisiologiManusia: Dari SelkeSistem. Jakarta: EGC. 2011. 15. Sekriptini, A.Y. PengaruhPemberian Madu terhadapPenurunan Skor Nyeri Akibat Tindakan Invasif Pengambilan Darah Intravena pada Anak di Ruang UGD RSUD Kota Cirebon. Tesis. FIK Universitas Indonesia. 2013. 16. Boroumand, Saeedi,
M.,
P.,
Zamani,
M.M.,
Rouhbakhsfar,
O.,
Motlagh, S., & Moghaddam, F.A. Post Tonsillectomy
Pain:
Can
Honey
Reduce TheAnalgesic Requirements? 2013. Kowsar Corp. Hal. 198-202. 17. Almada, Natural COX-2 inhibitor the future of pain relief. International Chiropractic
Pediatric
Association.
2000. Pain News. Volume 10, No. 2, Hal 112-118.