Jurnal Keuangan & Bisnis Volume 3 No. 1, Maret 2011
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) Kersna Minan (
[email protected]) Dosen Kopertis Wilayah I Dpk. STIE Harapan Medan ABSTRACT Accounting education should produce a professional accountant in line with the need of accounting service in the future. The accounting education program can not produce a professional accountants certainly will not be sold in the labor market. Given the importance of professional accounting education (PPAk) for accounting students then necessary students self motivation to foster interest in pursuing the professional accounting education (PPAk). Based on this background, this study aims to analyze the influence of quality motivation, career motivation and economic motivation on student interest in accounting to follow PPAk. This study used 149 students in accounting STIE Harapan Medan. Samples obtained by convenience sampling method. The research data obtained by using a questionnaire and then analyzed with simple and multiple regression analysis. The results are : (1) There is a positive influence of motivation to students interest in accounting to follow PPAk education, (2) There is a positive influence of quality motivation and career motivation to students interest in accounting to follow PPAk education, (3) Economy motivation had no significant effect on students interest inaccounting to follow PPAk education. Keywords : quality motivation, carrer motivation, economic motivation, interest in pursuing PPAk, accounting students lulusannya tidak secara otomatis mendapatkan gelar dengan sebutan akuntan. Dengan dimulainya pelaksanaan PPAk, maka gelar akuntan bukan lagi dimonopoli Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas, tetapi sudah menjadi hak bersama bagi semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian dapat diharapkan para akuntan dimasa mendatang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi, akan menjadi akuntan yang profesional di tingkat global. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi, sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa Akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut. Tujuan tersebut tidak dapat tercapai bila mahsiswa belum mengenal atau arti penting PPAk dan apa yang akan didapatkan dari mengikuti PPAk. Sebelum mengikuti PPAk tentu mahasiswa harus mempersiapkan landasan yang kuat untuk itu. Oleh karena itu mahasiswa STIE harapan
PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang masih banyak diminati mahasiswa saat ini. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada masa mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas Nomor. 180/P/2001 tentang Pengangkatan Panitia ahli Persamaan Ijasah Akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada akhirnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang
37
37 – 48
Jurnal Keuangan & Bisnis
harus termotivasi dengan menguasai materi yang berhubungan dengan akuntansi secara baik. Pencapaian ini tentu harus didukung oleh proses belajar dan mengajar yang baik. Penelitian ini adalah replikasi penelitian Widyastuti (2004) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk mengikuti PPAk yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas dan materi pendidikan, dan meneliti ada tidaknya perbedaan minat antara mahasiswa PTN dan PTS. sedangkan pada penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, mempengaruhi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Maret
2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. 3. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan. Motivasi Menurut Heidjachman dan Husnan (2003), motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Untuk membangun produktivitas dan motivasi pekerja ada dua hal yang harus dilakukan: pertama, carilah pembayaran pekerjaan individual seseorang; dan kedua, bantu mereka mencapai pembayaran untuk setiap tugas tambahan yang diberikan sehingga baik kebutuhan instansi maupun individu tercapai. Menurut Hariandja, motivasi diartikan sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong prilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk, usaha yang keras atau lemah. Faktor-faktor itu sering disebut dengan motivasi sebagai tujuan yang diinginkan untuk mendorong orang keprilaku tertentu, sehingga motivasi sering pula diartikan dengan keinginan, tujuan, kebutuhan atau dorongan dan sering dipakai secara bergantian untuk menjelaskan motivasi seseorang (2009) Menurut Hasibuan (2003) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti ‘dorongan atau daya penggerak’. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap bawahannya karena adanya dimensi tentang pembagian pekerjaan untuk dilakukan dengan sebaikbaiknya, bawahan sebetulnya mampu akan tetapi malas mengerjakannya, memberikan penghargaan dan kepuasan kerja.
Perumusan Masalah Sehubungan dengan hal diatas maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah motivasi kualitas, karier ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. TINJAUAN PUSTAKA Minat Menurut Widyastuti (2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Minat itu sendiri diharapkan dapat merefleksikan mahasiswa di masa yang akan datang. Minat merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cendrung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan minat, yaitu: 1. Minat dianggap sebagai perantara faktorfaktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.
Motivasi Kualitas Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untukmemiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar . Peningkatan kemampuan dan kualitas harus dilandasi dengan adanya dorongan yang kuat
38
2011
Kersna Minan
dari dalam diri. Dorongan itu bisa berupa material maupun spiritual yang merupakan dasar kesiapan diri untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Dalam menggerakan motivasi kualitas atau kemampuan untuk mengembangkan diri, harus ada niat, kemampuan kuat serta merelakan waktu yang digunakan dalam mencapai kualitas yang lebih baik untuk masa mendatang.
konsultan manajemen. Profesi akuntan publik di Indonesia akan dipengaruhi perkembangan perusahaan multinasional. Audit laporan keuangan perusahaan multinasional akan dikuasai Kantor akuntan Publik yang berada di negara induk perusahaan dan yang mempunyai jaringan internasional. Jalur Pendidikan PPAk di Indonesia Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada jalur pendidikan sekolah setelah program Sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi Akutansi. Tujuan dari PPA itu sendiri adalah untuk menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi Akuntansi dan memberikan kompensasi akuntansi, selanjutnya lulusan PPAk berhak menyandang profesi “Akuntansi” PPAk Indonesia telah diatur dalam KepMendikbud No. 056/U/1997 tentang penyelenggaraan profesi Akuntansi yang mulai berlaku pada tanggal 30 maret 1999 (SY. 1999) dan berdasarkan SK Mendiknas nomor 179/U/2001 gelar Akuntansi hanya bisa diperoleh melalui PPAk. Sebelum adanya program PPAk (sebelum tahun 2002), di Indonesia dikenal ada dua jalur pendidikan untuk mendapatkan gelar akuntan dengan nomor register, yaitu : 1. Fakultas Ekonomi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Bagi mereka yang ingin menjadi Akuntan sekaligus berhak memakai gelar Akuntan (Ak)dapat memasuki jalur Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah mempunyai jurusan Akuntansi seperti Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Brawijaya Malang, USU dsb 2. Fakultas Ekonomi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) 1.1 Lulus Sarjana Ekonomi Negara 1.2 Ujian Negara Akuntansi 1) UNA Dasar 2) UNA Profesi
Motivasi Karir Karir dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berhubungan dengan penjualan kerja seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Karir juga dapat didefinfisikan sebagai rumus pekerjaan seseorang yang dimiliki seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dalam iri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan, karir yang lebih baik dari sebelumnya. Motivasi Ekonomi Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung yang berupa pembayaran dari gaji atau lembur, pembayaran untuk cuti, pembagian uang berdasarkan kinerja. Penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, program pensiun dan berbagai bentuk lain yang diterima secara tidak langsung. Profesi Akuntan Banyak masalah yang terjadi pada berbagai bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktek-praktek profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika. Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja pada pemerintah atau akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan
Dengan adanya program PPAk sejak September 2002, maka gelar akuntan bukan lagi dimonopoli Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas, tetapi sudah menjadi hak bersama bagi semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian dapat diharapkan para akuntan dimasa mendatang, 39
37 – 48
Jurnal Keuangan & Bisnis
khususnya dalam era globalisasi ekonomi, akan menjadi akuntan yang profesional di tingkat global. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi, sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional.
Maret
tingkat pengalaman profesional yang rendah, dengan pelanggaran etika terhadap praktek di bawah standar oleh akuntan publik. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninnya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Berdasarkan uraian diatas mengenai kualitas calon akuntan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. PPAk penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk. Dalam hal ini penulis akan melihat pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk dengan menyusun hipotesis sebagai berikut : H1 : Motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Standar umum auditing yang pertama menyatakan bahwa : ”Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor”. Hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan audit untuk sampai pada pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dibuktikan adanya tanda kelulusan S-1 akuntansi dan yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktek audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagi seorang profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan secara umum.
H2 : Motivasi kualitas mempengaruhi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan menunjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Karir merupakan suatu keahlian atau profesional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi. Sejumlah posisi dalam industri dan pemerintahan dipegang oleh mereka yang berlatar belakang akuntansi, Business Week melaporkan jenjang karier dari 1.000 eksekutif perusahaan besar, pada bidang keuangan & akuntansi 31%, bidang perdagangan dan pemasaran 27 % dan bidang keteknikan 22% (Niswonger et.al., 2000) Karir merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumber daya manusia dan erat sekali dengan motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Karir juga dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Dari tinjauan umum, karir dipandang sebagai uruturutan posisi yang diduduki oleh seseorang selama jangka waktu hidupnya. Ini merupakan karir objektif. Dari perspektif lainnya karir sendiri terdiri dari perubahan-perubahan dalam nilai, sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin tua. Gambaran ini merupakan karir yang subjektif. Kedua perspektif tersebut terfokus pada individu, yang menganggap bahwa orang memiliki beberapa tingkat pengendalian terhadap nasib mereka sehingga mereka dapat memanipulasi peluang untuk memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang berasal dari karir mereka. Karier tidak hanya ditentukan oleh individu saja tapi juga oleh organisasi itu sendiri yang terlihat dalam empat tahapan karier yaitu :
Hubungan yang erat antara tingkat pendidikan dan kinerja akuntan publik pernah diteliti oleh Thomas dkk dalam Widyastuti (2004) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara hasil review kualitas, tingkat pendidikan profesional yang berkelanjutan, pengamalan dan kualitas kinerja praktek akuntan publik. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara hasil review kualitas yang buruk, tingkat pendidikan profesional yang berkelanjutan yang rendah,
40
2011
Kersna Minan
1. Entry merupakan tahap awal pada saat seorang memasuki suatu lapangan pekerjaan. 2. Tahap pengembangan keahlian dan teknis 3. Midcareer years yaitu suatu tahap dimana seseorang mengalami kesuksesan dan peningkatan kinerja. 4. Late career merupakan suatu tahap dimana kinerja seseorang sudah stabil. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi karier adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk menigkatkkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karier yang lebih baik dari sebelumnya, Dari uraian ini maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H3 :
H4 :
Motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester tujuh jurusan akuntansi STIE Harapan yang berjumlah 149 mahasiswa. Sampel yang diambil sebanyak-banyaknya. Pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan tehnik kemudahan (convenience sampling) yaitu dengan cara mengumpulkan data sampel darisuatu sumber atau informasi yang tersedia tanpa memperhatikan karakteristik sampel (Sekaran, 1992). Metode convenience sampling merupakan metode non probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode multiple phase yaitu dengan melakukan beberapa usaha untuk meningkatkan response rate (Cooper et.al.,1999)
Motivasi karier berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
Teknik Pengumpulan Data Teknis kuesioner dilakukan dengan mendatangi secara langsung responden. Kuesioner yang digunakan diambil dari penelitian Widyastuti (2004), dimana ada beberapa pertanyaan yang tidak falid, maka pertanyaan tersebut diusahakan diperbaiki dalam penelitian ini. Desain kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu pertama adalah permintaan dari peneliti untuk menjadi responden, yang kedua adalah tentang indentitas responden dan yang ketiga terdiri dari pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu motivasi kualitas, motivasi karier dan motivasi ekonomi, serta minat mengikuti PPAk .
Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen. Untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk termasuk finansial reward. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji dari lembur atau pembagian dari laba. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, tunjangan biaya sakit atau program pensiun. Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi. Ini dibuktikan oleh penelitian Widyatuti, 2004 yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan gaji awal yang tinggi, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain. Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diingikannya. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan pebghargaan tak langsung maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
Analisis Data Statistik Deskriptif Responden
dan
Demografi
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan penjelasan gambaran umum demografi responden yang menguraikan distribusi frekuensi absolut dari usia, jenis kelamin, indek prestasi, asal sekolah,pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua. Kemudian statistik deskriptif juga digunakan untuk menguraikan deskripsi variabel-variabel penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata (Mean), dan penyimpangan baku (standar deviasi) dari variabel yang ada 41
37 – 48
Jurnal Keuangan & Bisnis
Uji Kualitas Data (1) Menurut Agung (1992) kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. (2) Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. (Ghozali, 2002 :74). Skweness dan kurtosis merupakan ukuran untuk melihat apakah data terdistribusi normal, bila data terdistribusi normal mempunyai nilai skewness mendekati nol (Ghozali, 2002).
(4)
Maret
penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Variabel ini menggunakan 10 item kuesioner. Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat itu sendiri diharapkan dapat merefleksikan mahasiswa dimasa yang akan datang. Variabel ini menggunakan 5 item kuesioner.
Uji Asumsi Klasik Penelitian ini juga menguji asumsi klasik yang melekat pada persamaan model regresi sehingga data-data yang digunakan dalam pengujian hipotesis bebas dari asumsi klasik (Gujarati,1995), pengujian tersebut meliputi : (1) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya hubungan yang kuat diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. (2) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain (Ghozali,2002).
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk penelitian ini ada empat variabel yang digunakan, tiga variabel masing masing variabel berisi 10 kuesioner dan satu variabel berisi 5 kuesioner. Masing masing item kuesioner diukur dengan skala rinterval 5 titik dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat setuju. Definisi variabel tersebut sebagai berikut: (1) Motivasi Kualitas Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Variabel ini menggunakan 10 item kuesioner. (2) Motivasi Karier Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karier yang lebih baik dari sebelumnya. Variabel ini menggunakan 10 item kuesioner. (3) Motivasi Ekonomi Suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis 1 s/d 4 digunakan analisis Regresi berganda, karena terdapat lebih dari satu variabel independen (Ghozali , 2002 ). Model persamaan regresi untuk pengujian Hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut: Y = a+ b1X1+ b2X2 + b1X3 + e ……(1) Dimana minat mahasiswa(Y), Konstanta (a), Koefisien regresi (b), motivasi kualitas ( X1 ), motivasi karier (X2 ), motivasi ekonomi (X3 ) , Error € Pengujian hipótesis 5 dengan uji beda antara dua nilai titik tengah dari dua kelompok sampel saling bebas (independent t-test dengan tingkat kepercayaan 95% = 0,05). Pengujian Hipotesis diuraikan sebagai berikut : a. Uji Parsial (Koefisien regresi) atau disebut dengan uji t, yaitu untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen yang terdapat dalam persamaan
42
2011
Kersna Minan
tersebut secara individu apakah berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Untuk pengujian ini dilakukan dengan melihat probabilitas uji parsial pada tabel coeficient Significant pada output tabel Anova yang dihasilkan dengan bantuan program aplikasi SPSS dimana: Jika nilai Probabilitas (p value) < 0,05, maka Hipotesis diterima, (koefisien regresi signifikan). diterima, pada tingkat signifikansi 5 % (lima persen) (Ghozali, 2002) b. Pengukuran persentase pengaruh variabel independen terhadap nilai variabel dependen, ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R Square (R2) antara 1 dan nol, dimana nilai R Square (R2) yang mendekati satu memberikan persentase pengaruh yang besar. Nilai R Square dapat menjelaskan kesesuaian (best fit model) atau tidaknya model regresi yang digunakan sehingga dapat diketahui apakah variabel independen yang ada tersebut mampu menjadi prediktor yang baik didalam suatu persamaan model regresi yang diuji (Ghozali, 2002).
Karakteristik Data Hasil perhitungan secara statistik memberikan gambaran atas suatu fenomena yang diteliti yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Deskripsi Variabel Penelitian N Motivasi kualitas Motivasi.ka rir Motivasi. ekonomi Minat mengikuti PPAk Valid N (listwise)
Cumulative %
37 72 109
34 66 100
34 100
19 65 20 -5 109
17 60 18 -5 100
17 77 95 95 100
-50 59 109
-46 64 100
-46 100
Std. Deviation
Varian ce
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
109
3,30
4,70
4,0560
,34706
,120
109
3,30
5,00
4,0174
,38414
,148
109
2,50
5,00
3,6394
,56879
,324
109
3,20
5,00
4,0917
,49631
,246
109
Hasil Uji Kualitas Data Hasil penelitian diuji dengan program aplikasi komputer statistik SPSS versi 14.0 digunakan untuk mengolah data-data penelitian. Uji Reliabilitas Hair et al (1998) menjelaskan bahwa kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dianalisis menggunakan pengujian reliabilitas dan validitas. Tabel berikut menguraikan tentang pengujian reliabilitas instrumen dengan nilai Cronbach Alpha dengan 10 item kuesioner untuk Variabel motivasi kualitas adalah 0,651, 10 kuesioner untuk Variabel motivasi karir adalah 0,692, 10 kuesioner untuk Variabel motivasi ekonomi adalah 0,884 dan 5 kuesioner untuk Variabel minat mengikuti PPAk adalah 0,747 (lampiran 3,4,5,6), sehingga nilai dari masing – masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini diatas 0,60 yang mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tersebut reliable, sesuai kaidah nilai cronbach alpha yang ditetapkan oleh Nunally (1978) dalam Ghozali (2002), yaitu data yang reliable nilai cronbach alphanya harus diatas 0.60.
Tabel 1 Karakteristik Responden %
Mean
Tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata jawaban responden kelompok yang berbeda antar variabel. Variabel motivasi ekonomi secara umum responden cendrung kurang setuju bahwa minat itu dipengaruhi oleh motivasi ekonomi. Variabel motivasi kualitas, motivasi karir secara umum responden cendrung setuju bahwa minat itu dipengaruhi oleh variabel tersebut.
Dari sebanyak 109 jawaban responden yang digunakan dalam analisis data yang terdiri dari responden pria 34% dan wanita berjumlah 66%. Tingkat IPK responden, IPK antara 2,50 – 3,00 sebanyak 46% dan IPK antara 3,10 – 4,00 sebanyak 59 %. Sebahagian besar umur responden adalah berumur 21 tahun berjumlah 60%. Di bawah ini ditunjukkan tabel mengenai karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, umur dan IPK sebagai berikut :
Frekuensi
Max
Sumber : Data Primer Diolah,2010
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden
Keterangan Jenis kelamin ▪ Pria ▪ Wanita Total Umur - 20 tahun - 21 tahun - 22 tahun - 23 tahun - 25 tahun total IPK - 0,00 – 2,40 - 2,50 – 3,00 - 3.10 – 4,00 Total
Min
Sumber : Data Primer Diolah, 2010 43
37 – 48
Jurnal Keuangan & Bisnis
Berikut ini akan diikhtisarkan nilai croncbach alpha dari masing-masing variabel penelitian yang diuji.
No.
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
1 2 3 4
Jlh Item 10 10 10 5
Motivasi kualitas Motivasi karir Motivasi ekonomi Minat mengikuti PPAk Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Tabel 5 Validitas Variabel Motivasi Karir
Variabel
Cronbach Alpha 0.651 0,692 0,884 0,747
Hasil Uji Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 6 Validitas Variabel Motivasi Ekonomi
Variabel
Item
Pearson’s correlation
Kme1 0.000 Kme2 0.000 Kme3 0.000 Kme4 0.000 Motivasi Kme5 0.000 Ekonomi Kme6 0.000 Kme7 0.000 Kme8 0.000 Kme9 0.000 Kme10 0.000 Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Tabel 4 Validitas Variabel Motivasi Kualitas Pearson’s correlation Kmk1 0.000 kmk 2 0.000 Kmk3 0.000 Motivasi Kmk 4 0.000 Kualitas kmk 5 0.000 Kmk6 0.000 Kmk7 0.000 Kmk8 0.000 Kmk9 0.000 Kmk10 0.000 Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Pearson’s correlation
Untuk instrumen motivasi ekonomi, Tabel berikut menjukkan bahwa dari 10 item kuesioner, semuanya valid dengan pearson corelation 0.000 (lampiran 9) sehingga secara umum instrumen mampu menjelaskan dimensidimensi dari variabel motivasi ekonomi.
Pengujian validitas data di uraikan pada Tabel di bawah, yang menjelaskan tentang validitas instrumen atas beberapa kuesioner variabel motivasi kualitas yang terdiri dari 10 item kuesioner. Untuk instrumen motivasi kualitas dari 10 item kuesioner, untuk semua kuesioner tersebut valid dengan pearson corelation 0.000, sesuai dengan yang disyaratkan yaitu jumlah skor item pertanyaan dikorelasikan dengan total skor pertanyaan , menghasilkan hubungan yang signifikan sehingga secara umum instrumen mampu menjelaskan dimensi motivasi kualitas.
Item
Item
Kmkarir1 0.000 Kmkarir2 0.000 Kmkarir3 0.000 Kmkarir4 0.000 Motivasi Karir Kmkarir5 0.000 Kmkarir6 0.000 Kmkarir7 0.000 Kmkarir8 0.000 Kmkarir9 0.000 Kmkarir9 0.000 Sumber : Data Primer Diolah,2010
Uji Validitas
Variabel
Maret
Hasil Uji Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Untuk instrumen minat mahasiswa mengikuti PPAk, Tabel di bawah menunjukkan bahwa dari 5 item kuesioner, semuanya valid dengan pearson corelation 0.000 sehingga secara umum instrumen mampu menjelaskan dimensi-dimensi dari variabel minat mahasiswa mengikuti PPAk . Tabel 7 Validitas Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk
Untuk instrumen motivasi karir, Tabel berikut menjukkan bahwa dari 10 item kuesioner yang diajukan, semuanya valid dengan pearson corelation 0.000 sehingga secara umum instrumen mampu menjelaskan dimensi-dimensi dari variabel motivasi karir.
Variabel
Item
Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk
Kmmppak 1 Kmmppak 2 Kmmppak 3 Kmmppak 4 Kmmppak 5
Pearson’s correlation 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
44
Hasil Uji Valid Valid Valid Valid Valid
2011
Kersna Minan
titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Gujarati dalam Ghozali (2002).
Hasil Uji Asumsi Klasik
2. Multikolinearitas Untuk mendeteksi adanya Multikolineritas, dilakukan dengan melihat signifikansi korelasi diantaranya variabel independen, dimana jika terdapat korelasi yang signifikan antara sesama variabel independen berarti terdapat multikolinearitas atau terdapat korelasi yang tinggi diantara sesama variabel independen, angka yang diisyaratkan adalah hingga mencapai nilai 1.00, kemudian juga dilihat dari nilai VIF, dengan angka yang disyaratkan tidak lebih besar dari 10 (Gujarati,1995). Tabel 5.7 menjelaskan bahwa data penelitian ini bebas dari asumsi multikolinearitas terbukti dengan nilai tolerance kurang dari 1 yaitu untuk motivasi kualitas sebesar 0,764, motivasi karir sebesar 0.664 dan motivasi ekonomi sebesar 0,846 serta dari hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF) yang terdapat dalam persamaan regresi penelitian ini adalah untuk motivasi kualitas sebesar 1.309, motivasi karir sebesar 1,505 dan motivasi ekonomi sebesar 1,182 berarti tidak lebih besar dari nilai yang disyaratkan yaitu 10. Untuk lebih jelasnya hasil uji multikolineritas model regeresi, diikhtisarkan pada Tabel di bawah ini :
Scatterplot
Dependent Variable: m.ppak 2
Regression Standardized Residual
Uji Normalitas Data yang terdistribusi secara normal bila ia mempunyai nilai skewness mendekati nol. Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness motivasi kualitas sebesar -0,118, motivasi karir sebesar 0.253, motivasi ekonomi sebesar - 0,124, dan minat mengikuti PPAk sebesar – 0,152 sehingga data motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat mengikuti PPAk terdistribusi secara normal.
1
(Constant) mkualitas m.karir m.ekonomi
Unstandardized Coefficients Std. B Error 1,700 ,597 ,373 ,144 ,330 ,140 -,122 ,084
Standardized Coefficients
t
Sig.
2,848 2,587 2,363 -1,462
,005 ,011 ,020 ,147
Beta ,261 ,255 -,140
,764 ,664 ,846
0
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Gambar 1 Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas
Dari gambar diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi minat mengikuti PPAk berdasarkan masukan variabel bebasnya. Hasil Uji Hipotesis Di dalam penetapan ditolak atau tidaknya hipotesis, penelitian ini menggunakan sebesar 5% ( =0,05) jika nilai Probabilitas (p value) < 0,05, maka Hipotesis diterima. Hipotesis 1 : Motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil perhitungan dengan bantuan sofware SPSS menunjukkan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan dengan minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dibanding 0,05 (p = 0,000 < 0,05). Namun bila ditinjau secara parsial (Tabel 4.10) tampak motivasi karir dan motivasi kualitas yang memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Temuan ini mengidikasikan bahwa motivasi ekonomi tidak menjadi dorongan bagi responden untuk mengikuti PPAk. Peneliti Kusbyantoro (2007) menghasilkan bahwa motivasi kualitas, karir dan ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat siswa mengikuti PPA.
Collinearity Statistics Tolerance
-2
-2
Tabel 8 Hasil Uji Multikolinearitas Model
0
VIF 1,309 1,505 1,182
a Dependent Variable: m.ppak Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Heterokedastisitas Untuk mendeteksi adanya heteroskedatisitas dilakukan dengan dengan cara melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik45
37 – 48
Jurnal Keuangan & Bisnis Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis 1
Hipotesis 3 : Motivasi karier berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil perhitungan dengan bantuan sofware SPSS menunjukkan motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan dengan minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dibanding 0,05 (p = 0,001 < 0,05) Sama dengan peneliti Kusbyantoro (2007) motivasi karir secara parsial hasilnya menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Secara simultan motivasi kualitas ini berpengaruh. Peneliti Widyastuti (2004) variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk. Hasil diatas bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Bambang (2004) yang menyatakan bahwa motivasi karir tidak berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Anggapan mahsiswa bahwa karir yang lebih penting sehingga mendorong mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk agar dapat kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaan kelak. PPAk memang salah satu program pendidikan yang menawarkan profesionalisme menjadi salah satu pilihan yang menarik.
ANOVA(b)
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 4,946 21,656 26,603
Mean Square 1,649 ,206
df 3 105 108
F 7,994
Sig. ,000(a)
a Predictors: (Constant), mkualitas, m.ekonomi, m.karir b Dependent Variable: m.ppak
Sumber : Data Primer Diolah,2010
Tabel 10 Hasil Uji Hipotesis 1 Secara Parsial Coefficients(a)
Model
1
(Constant) m.ekonomi m.karir mkualitas
Unstandardized Coefficients Std. B Error 1,700 ,597 -,122 ,084 ,330 ,140 ,373 ,144
Standardized Coefficients Beta
-,140 ,255 ,261
t
Sig.
2,848 -1,462 2,363 2,587
,005 ,147 ,020 ,011
a Dependent Variable: m.ppak
Sumber : Data Primer Diolah,2010
Hipotesis 2 : Motivasi kualitas mempengaruhi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil perhitungan dengan bantuan sofware SPSS menunjukkan motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan dengan minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dibanding 0,05 (p = 0,000 < 0,05) . Hal ini disebabkan adanya dorongan dari dalam diri mahasiswa untuk memiliki kualitas yang lebih baik. PPAk diselenggarakan bertujuan meningkatkan kualitas seorang akuntan yang menguasai dan mempunyai keahlian di bidang akuntansi. Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni Widiastuti (2004) hasilnya menunjukkan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Kusbyantoro (2007) secara parsial hasilnya menunjukkan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Secara simultan motivasi kualitas ini berpengaruh.
Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis 3 Model
1
1
(Constant) mkualitas
Standardized Coefficients Beta ,374
t
Sig.
3,682 4,173
,000 ,000
B 2,401 ,421
Standardized Coefficients
Std. Error ,477 ,118
t
Sig.
5,039 3,563
,000 ,001
Beta ,326
Hipotesis 4 : Motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil perhitungan dengan bantuan sofware SPSS menunjukkan motivasi ekonomi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih besar dibanding 0,05 (p = 0,696 > 0,05) Sama dengan peneliti Kusbyantoro (2007) motivasi ekonomi secara parsial tidak mempunyai
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Std. B Error 1,922 ,522 ,535 ,128
(Constant) m.karir
Unstandardized Coefficients
a Dependent Variable: m.ppak Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Tabel 11 Hasil Uji Hipotesis 2 Model
Maret
a Dependent Variable: m.ppak
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
46
2011
Kersna Minan
pengaruh yang sinifikan terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Faktor yang mendukung tidak berpengaruhnya variabel ini mungkin dikarenakan kuesionernya menurut mahasiswa tidak mungkin diperoleh, gaji awal yang tinggi, dapat fasilitas opsi saham ketika baru jadi akuntan sehingga mahasiswa kurang setuju tentang pernyataan tersebut. Mungkin juga mahasiswa menganggap kalau sudah berkualitas dan karirnya baik maka secara finansial juga akan baik secara otomatis
diselenggarakan bertujuan meningkatkan kualitas seorang akuntan yang menguasai dan mempunyai keahlian di bidang akuntansi.
Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis 4 Model
1
Unstandardized Coefficients
(Constant) m.ekonomi
B 4,212 -,033
Std. Error ,310 ,084
Standardized Coefficients
Beta -,038
t
Sig.
13,566 -,392
,000 ,696
a Dependent Variable: m.ppak Sumber : Data Primer Diolah, 2010
4.
Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti (2004) hasilnya menunjukkan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Kusbyantoro (2007) secara parsial hasilnya menunjukkan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Secara simultan motivasi kualitas ini berpengaruh.
5.
Motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dibanding 0,05 (p = 0,001 < 0,05)
6.
Sama dengan peneliti Kusbyantoro (2007) motivasi karir secara parsial hasilnya menunjukkan pengaruh yang sinifikan terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Secara simultan motivasi kualitas ini berpengaruh. Peneliti Widyastuti (2004) variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk. Hasil diatas bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Bambang (2004) yang menyatakan bahwa motivasi karir tidak berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk. Motivasi ekonomi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih besar dibanding 0,05 (p = 0,696 > 0,05) Sama dengan peneliti Kusbyantoro (2007) motivasi ekonomi secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang sinifikan terhadap minat siswa dalam mengikuti PPAk.
KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
2.
3.
Hasil perhitungan dengan bantuan sofware SPSS menunjukkan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dibanding 0,05 (p = 0,000 < 0,05) Secara parsial tampak motivasi kualitas dan motivasi karir yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Temuan ini mengidikasikan bahwa kualitas dan karir yang lebih penting sehingga mendorong mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk agar dapat kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaan kelak. PPAk memang salah satu program pendidikan yang menawarkan profesionalisme menjadi salah satu pilihan yang menarik.
7.
Motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dibanding 0,05 (p = 0,000 < 0,05). Hal ini disebabkan adanya dorongan dari dalam diri mahasiswa untuk memiliki kualitas yang lebih baik. PPAk
Saran 1.
47
Penelitian ini hanya memasukkan variabel motivasi kualitas, karir dan ekonomi diharapkan pada penelitian selanjutnya perlu dilihat pengaruhnya terhadap
37 – 48
2.
Jurnal Keuangan & Bisnis
motivasi lain seperti motivasi sosial atau motivasi prestasi. Untuk peneliti selanjutnya responden diambil dari mahasiswa yang sedang mengikuti PPAk atau alumni PPAk
DAFTAR PUSTAKA Agung, I Gusti Ngurah. (1992). Metode Penelitian Sosial. Jakarta, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Bambang. (2004) Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk. Jurnal Akuntansi, V, hal 30-45 Cooper, Donald R., C. William Emori. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta, Penerbit Erlangga Gujarati, D. (1995). Basic Econometrics, 3th ed. Mc-Grawhill, New York. Ghozali, Imam. (2002) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang, Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J.F.Jr, Anderson, R.E., Tatham, R.L. & Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis, 5th editions, Prentice-Hall. Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hasibuan,.Malayu (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit PT Bumi Aksara. Hedjachman dan Husnan (2003). Manajemen Personalia .Edisi 4 . Yogyakarta, BPFE. Kusubyantoro, Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). (2007) Universitas Stikubank. Niswonger, Warren, Reeve, Fess,(2000), Prinsip-Prinsip Akuntansi, edisi 19, Jilid I, Jakarta, Penerbit Erlangga. Sekaran, Uma 1992, Reserch Methods For Business, A Skill Building Aproach, Third Edition, New York, John-Wiley & Sons Inc. Widyastuti, Sri Wahyuni. (2004). Pengaruh motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk. , Simposium Nasional Akuntansi, VII, Hal. 320-339
48
Maret