Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol 4 No. 2, Juli 2012
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) DI PERGURUAN TINGGI SUMATERA UTARA
Mutia Ismail (
[email protected]) Evi Lestari B (
[email protected]) Fakultas Ekonomi Universitas Dumatera Utara
ABSTRACT The objective of this study is to analyze the effect of motivation on student interest in accounting to follow an Accounting Profession Education. This study population is a student majoring in Accounting S1 semester 7 which is still active in the College of North Sumatra. The total study sample amounted to 225 sample from four Universities, namely USU, UNIMED, UDA, and UNIKA. The variables used are quality motivation, career motivation, and economic motivation as an independent variables, and the interest of students to follow an Accounting Profession Education as the dependent variables. The research data obtained by using a questionnaire and then analyzed with multiple regression analysis method. Simultant (F-test) and Partial testing (T-Test) have been used to hypothesis testing. The result of this research shows that quality motivation, career motivation, and economic motivation simultaneously influence toward accounting students proclivity to follow an Accounting Profession Education. The partially quality economic not significant influence toward accounting students proclivity to follow an Accounting Profession Education, but quality motivation and career motivation influence toward accounting students proclivity to follow an Accounting Profession Education. Keywords :
Quality Motivation, Career Motivation, Economic Motivation, and Accounting Profession Education
termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di Indonesia.
PENDAHULUAN Akuntansi merupakan salah satu program studi yang banyak diminati oleh mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Ekonomi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang memilih program studi akuntansi, baik di Perguruan Tinggi negeri maupun Perguruan Tinggi swasta. Ada berbagai alasan mengapa mahasiswa memilih program studi akuntansi, misalnya prospek kerja yang menjanjikan di masa yang akan datang, peningkatan ekonomi, penghargaan dari masyarakat, dan lain-lain. Dari hasil penelitan Basuki, 1999 (dalam Benny dan Yuskar, 2006) menyebutkan bahwa ratarata mahasiswa memilih program studi akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi professional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga
Menurut Sundem (Harahap, 2009) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. Hasil penelitan Harahap (2009) menyatakan bahwa perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi bagi setiap pelaku bisnis. Persaingan tidak terlepas dari ketatnya perkembangan lingkungan bisnis, sehingga 160
2012
Mutia Ismail & Evi Lestari B.
banyak pelaku bisnis yang bekerja keras untuk mampu bersaing dan mengatasi munculnya permasalahan yang akan dihadapi akibat persaingan tersebut.
Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, dan STAN akan menghasilkan akuntan secara otomatis.
Perkembangan ini juga diikuti oleh semakin meluasnya profesi akuntan yang mempunyai hubungan erat dengan tata nilai dan budaya yang berkembang bukan hanya dilingkungan bisnis tetapi dikalangan masyarakat. Profesi akuntan tidak bisa lepas dilingkungan bisnis yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi. Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan.
Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi nantinya akan berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi.
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar Akuntan. Pengaturan mengenai profesi Akuntan Publik dalam Undang-Undang No. 34 tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada pada saat ini, karena Undang-Undang No. 34 tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan tidak mengatur hal-hal yang mendasar dalam profesi Akuntan Publik.
Seiring dengan perjalanan waktu, banyak kalangan masyarakat khususnya lulusan akuntansi manyambut baik dan optimis akan perolehan gelar akuntan. Sistem pendidikan yang lama identik dengan diskriminasi Perguruan Tinggi swasta. Melalui SK Mendiknas No.179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), dan SK Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara IAI dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan PPAk, yang akhirnya PPAk di Indonesia dapat terealisir. Dengan dikeluarkannya kedua surat keputusan tersebut, pendidikan akuntansi di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan berbasis profesi.
Pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat berupaya merumuskan materi muatan Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik, sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada 3 Mei 2011. Keistimewaan Undang-Undang Akuntan Publik ini adalah adanya aturan tentang jasa Akuntan Publik yang bertujuan memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria. Selain mengatur tentang profesi Akuntan Publik, Undang-Undang ini juga mengatur tentang Kantor Akuntan Publik (KAP) yang merupakan wadah bagi Akuntan Publik dan bentuk usaha KAP yang sesuai dengan profesi Akuntan publik, yaitu independensi dan tanggung jawab profesional terhadap hasil kerja. Dengan adanya undang-undang ini, maka bagi Perguruan Tinggi seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas
Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dengan mengikuti PPAk dapat membantu mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diinginkannya tersebut. Motivasi tidak hanya timbul karena pengaruh luar/orang lain, tetapi juga dapat timbul karena dorongan dalam diri manusia itu sendiri. Penelitian ini dimotivasi oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Iqbal (2011) yang berjudul “Pengaruh Motivasi terhadap 161
160 -171
Jurnal keuangan dan Bisnis
Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan PPAk : Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro” serta penelitian Harahap (2009) yang meneliti pengaruh motivasi (yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu PTN favorit di kota Medan yang juga menyediakan Pendidikan Profesi Akuntansi bagi lulusannya. Perbedaan dalam penulisan ini dari penulis sebelumnya terletak pada populasi dari penelitiannya. Populasi yang digunakan oleh penelitian Juwita Hariyani yaitu seluruh mahasiswa departemen Akuntansi S1 di Universitas Sumatera Utara mulai dari stambuk 20052008, sedangkan populasi yang digunakan penulis saat ini yaitu mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Darma Agung (UDA), dan Universitas Katolik (UNIKA) Santo Thomas Medan yang berada pada semester 7.
Juli
Menurut Hasibuan (1996) “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998). Minat Minat jika disebutkan dalam bahasa inggris adalah interest jika dalam bahasa Jerman adalah interese. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen dan Kebudayaan (1998) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat juga berarti gairah atau keinginan. Menurut Slameto (Mahmud, 2008) menyatakan “minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada sesuatu hal/aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengetahuan, dan kebiasaan”. Menurut Widyastuti (Harahap, 2009) menyatakan “minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: a. Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang untuk melakukan sesuatu d. Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka permasalahan yang akan dianalisis adalah : 1. Apakah variabel motivasi kualitas berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk ? 2. Apakah variabel motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk ? 3. Apakah variabel motivasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk ? 4. Apakah variabel motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk ? TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Motivasi adalah mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang seharusnya dikerjakan. Seperti itulah pengertian yang berlaku yang sering kita dengar (R. Hook, 2006) 162
2012
Mutia Ismail & Evi Lestari B.
f.
tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih g. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan h. tidak berada dalam pengampuan.
Profesi Akuntan Pengertian Profesi Ada banyak profesi dan mereka dikendalikan untuk derajat yang bervariasi oleh profesional, peraturan atau badan pemerintah. Profesi khas dengan kedokteran, kedokteran gigi, akuntan, hukum, teknik, arsitektur, kerja, sosial keperawatan, akuntansi. Kebanyakan definisi profesi mengidentifikasi 'bekerja demi kebaikan publik sebagai salah satu karakteristik profesi (Harvey, 2004).
Profesi Akuntan Berdasarkan penelitian Mahmud (2008), profesi akuntansi merupakan jasa penyusunan, penganalisaan dan penyajian informasi keuangan. Profesionalisme di bidang akuntansi ditandai oleh tiga indikator, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan etika. Ketiga indikator tersebut harus diberikan kepada calon akuntan selama mereka menempuh mata kuliah di Perguruan Tinggi. Semua mata kuliah yang membentuk profesionalisme tersebut seharusnya diakomodasikan dalam kurikulum. Menurut International Federation of Accountants (dalam Mahmud, 2008) bahwa sebuah induk organisasi profesi akuntan di dunia merekomendasikan tiga komponen persyaratan profesi akuntan, yaitu (a) pendidikan, (b) ujian, dan (c) pengalaman. Calon akuntan harus memiliki pengetahuan umum (konsep), kemampuan tersebut selayaknya diberikan kepada calon akuntan dalam pendidikan akademik maupun pendidikan profesinya. Seorang calon profesional, selayaknya harus dapat mendemonstrasikan kompetensi profesionalnya dengan dapat melewati ujian kompetensi profesi. Ujian ini tidak hanya menilai kemampuan teoritikal, tetapi juga menguji kemampuan seseorang untuk dapat menerapkan kemampuan konsepsinya tersebut dalam situasi praktik. Sementara itu pengalaman merupakan komponen yang penting bagi akuntan profesional yang berpraktik (sebagai akuntan publik). Akuntan profesional dituntut untuk tidak hanya memiliki pengetahuan teoritikal yang kuat, tetapi mereka juga harus dapat menerapkan kompetensinya dalam dunia kerja.
Pengertian Akuntan Akuntan tidak bisa lepas dilingkungan bisnis yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi. Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi program studi akuntansi pada suatu Universitas atau Perguruan Tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Ketentuan mengenai praktik Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari Perguruan Tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan Republik Indonesia. Menurut undang-undang tersebut Pasal 5 ayat (1) gelar akuntan seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah b. berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3; c. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; d. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak; e. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik;
163
160 -171
Jurnal keuangan dan Bisnis
Juli
sebelum tahun 2001), di Indonesia ada 2 jalur untuk mendapat gelar akuntan dengan nomor register berdasarkan Kepmendikbud No.056 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Profesi Akuntansi (Mahmud, 2008) sebagai berikut:
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Lahirnya Pendidikan profesi akuntansi dalam sejarah profesi dan pendidikan akuntansi di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kebutuhan dan pemahaman masyarakat akan profesi akuntansi, peranan sentral Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah organisasi akuntan, dan peranan pemerintah dalam mengembangkan pendidikan profesi akuntansi. PPAk dapat diikuti oleh minimal lulusan S1 Akuntansi. PPAk bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian di bidang akuntansi dan memberikan kompetensi keprofesian akuntansi. Kurikulum Nasional PPAk terdiri dari paling sedikit 21 sks dan paling banyak 40 sks yang dapat ditempuh 2 sampai 6 semester. PPAk dapat diselenggarakan di Universitas, Institusi dan Sekolah tinggi setelah mendapatkan rekomendasi dari IAI dan pembukaan PPAk ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Psl 5 ayat 1 & 2) dan Kepmendikbud No.056/U/1999). Dengan diberlakukannya PPAk, sudah tidak ada lagi diskriminasi dalam pemberian gelar dan register akuntan bagi Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, karena adanya PPAk, maka setiap sarjana akuntansi yang ingin mendapat gelar dan nomor register akuntan wajib mengikuti PPAk. Setelah mendapat gelar akuntan, mahasiswa dapat mengikuti USAP (Ujian Sertifikat Akuntan Publik) .Bagi sarjana yang tidak mengikuti PPAk, maka akan menjadi sarjana akuntansi non PPAk dan tidak mendapatkan gelar dan nomor register akuntan. Untuk menjaga kualitas lulusan PPAk, ada tiga langkah yang ditempuh. Pertama, IAI sebagai yang memberikan rekomendasi penyelenggara PPAk kepada Perguruan Tinggi harus senantiasa menggelar refresing mata kuliah inti secara berkala, misalnya manajemen auditing dari kalangan praktisi. Kedua, rasio staf pengajar dari kalangan akademis dengan praktisi harus seimbang sebab bila terlalu banyak teori menyebabkan kurang bisa diterima pasar. Ketiga, teknik ujian yang seragam di setiap Perguruan Tinggi penyelenggara PPAk untuk menghasilkan kualitas yang bagus (Harvey, 2004). Jalur Pendidikan Akuntan di Indonesia sebelum adanya Program PPAk (atau 164
I.
Fakultas Ekonomi Negeri Bagi mereka yang ingin menjadi Akuntan sekaligus berhak memakai gelar Akuntan dapat memasuki jalur Fakutas Ekonomi Negeri yang telah mempunyai jurusan akuntansi seperti UI Jakarta, UGM Yogyakarta, UNPAD Bandung, UNDIP Semarang, USU Medan, UNBRAW Malang, UNSYIAH Aceh, dan lain-lain. Untuk berhak memakai gelar Akuntan, mereka yang telah lulus Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dapat membuat permohonan tertulis kepada Panitia Persamaan Ijazah Akuntan disertai Ijazah Sarjana dan pasfoto kepada BPKP di Jakarta. Proses permohonan ini adalah untuk mendapatkan nomor Register Negara dari Panitia Persamaan Ijazah Akuntan. Dengan keluarnya nomor register ini maka otomatis Sarjana Ekonomi yang bersangkutan berhak memakai gelar Akuntan dengan nomor Register yang diberikan.
II.
Fakultas Ekonomi Swasta Untuk mendapatkan gelar Akuntan, seorang yang kuliah di Fakultas Ekonomi Swasta memiliki beberapa perbedaan dengan lulusan Fakultas Ekonomi Negeri. Kalau alumni FE Negeri dapat langsung meminta nomor Register maka alumni FE Swasta harus melalui beberapa tahap sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Tinggi No.28/Dikti Kep/1986 tanggal 6 Juli 1986 sebagai berikut: a) Sarjana Ekonomi Negara Untuk menjadi Sarjana Ekonomi Negara maka seorang alumni FE Swasta memiliki jalur yang berbeda yang didasarkan pada status Perguruan Tinggi yang bersangkutan, apakah terdaftar, diakui atau disamakan. Namun prinsipnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah
2012
Mutia Ismail & Evi Lestari B.
memberikan kelonggaran bagi alumni Perguruan Tinggi Swasta untuk lulus ujian negara seperti melalui ujian negara cicilan.Perbedaan antara status diatas sebenarnya hanya terletak pada pengujiannya, kalau status Perguruan Tinggi yang bersangkutan terdaftar, pengujiannya 50% berasal dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya diakui, pengujiannya 75% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya disamakan, pengujiannya 100% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kalau seorang sudah lulus ujian negara untuk Sarjana Ekonomi/Sarjana Mudanya maka yang bersangkutan berhak mengikuti Ujian Negara Akuntansi. a)
Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah di kemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Motivasi Kualitas (X1)
Motivasi Karir (X2)
Minat Mahasiswa mengikuti PPAk (Y)
Motivasi Ekonomi (X3)
Ujian Negara Akuntansi Ujian Negara Akuntansi (UNA) diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Konsorsium Ilmu Ekonomi dengan bimbingan Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntansi. UNA ini dilakukan dua tingkat yaitu : 1) UNA Dasar UNA dasar dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan Fakultas Ekonomi Swasta jurusan Akuntansi minimal terdaftar pada Kopertis dengan kualifikasi minimal 110 SKS dengan Indeks Prestasi (IP) minimal 2 dan nilai rata-rata C untuk tiap mata kuliah yang diujikan
Gambar 1. Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah dalam kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2), dan motivasi ekonomi (X3) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Y). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis kausal. Menurut Edwin dan Usman (2006) desain kausal dilakukan jika peneliti mempelajari penyebab dari satu atau lebih masalah. Penelitan kausal tidak hanya terbatas pengaruh satu variable terhadap variabel lainnya (X mempengaruhi Y), tetapi juga dapat terjadi secara berantai ( X1, X2, X3 mempengaruhi Y). Adapun
2) UNA Profesi UNA Profesi dapat diikuti oleh mereka yang sudah lulus UNA Dasar dan sudah lulus ujian negara Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi.
165
160 -171
Jurnal keuangan dan Bisnis
variabel X1, X2, dan X3 digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Variabel dependen adalah minat mahasiswa mengikuti PPAk (Y). Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel X (Motivasi) dan variabel Y (Minat mahasiswa mengikuti PPAk) adalah skala Likert. Skala tersebut digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2008). Skala likert digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, maka setiap pertanyaan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju yang mana skala tersebut mempunyai bobot nilai.
Juli
n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan = 5 % Sehingga sampel dapat dihitung dengan cara : n
=
515 1 + 515 (0.05)2
Dalam penelitian ini jumlah sampel berjumlah 225,13 dibulatkan menjadi 225 orang Uji Validitas Uji ini dilakukan mengukur apakah data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistik Product and Services Solution) versi 17.0. for windows, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika rhitung ≥ rtabel maka pernyataan tersebut valid 2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid
Populasi dan Sampel Penelitian Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008). Komposisi populasi penelitian ini tampak pada table 1.
dalam
Tabel 1. Populasi Mahasiswa Akuntansi S1 Semester 7 Perguruan Tinggi di Medan Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara (USU) Universitas Negeri Medan (UNIMED) Universitas Darma Agung (UDA) Universitas Katolik St. Thomas (UNIKA) Jumlah Populasi
Jumlah Mahasiswa 215
Uji Reliabilitas 80
Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrument yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008). Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. for windows, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika ralpha ≥ rtabel maka pernyataan reliabel b. Jika ralpha < rtabel maka pernyataan tidak reliabel
90 130 515
Menurut Umar (2008), sampel merupakan suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi dan sampel diambil dengan menggunakan Rumus Slovin, yaitu: n
=
N 1 + N(e)2
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner 166
2012
Mutia Ismail & Evi Lestari B.
kepada responden diluar sampel yang dilakukan di Universitas yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Darma Agung (UDA), dan Universitas Katolik (UNIKA) Santo Thomas Medan Teknik Analisis
corrected item-total correlation lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,2609. Uji Reliabilitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Untuk melakukan uji ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0 for Windows, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika ralpha ≥ rtabel maka pernyataan reliabel b. Jika ralpha < rtabel maka pernyataan tidak reliabel
Dalam hal ini digunakan teknik analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y). Analisis data menggunakan bantuan Software SPSS versi 17.0.for windows dengan rumus: Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+e Keterangan: Y
=
a b1, b2, b3 X1 X2 X3 e
= =
= = = =
Untuk reliabilitas instrumennya yang skornya dalam bentuk skala dapat digunakan koefisien Alpha dari Cronbach. Apabila Cronbach Alpha yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan jika nilai Cronbach Alpha 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,844 untuk variabel motivasi kualitas mengindikasikan bahwa variabel motivasi kualitas dinyatakan reliabel karena > 0,6. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,829 untuk variabel motivasi karir mengindikasikan bahwa variabel motivasi karir reliabel karena > 0,6. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,881 untuk variabel motivasi ekonomi mengindikasikan bahwa pernyataan pada variabel motivasi ekonomi reliabel karena >0,6, sedangkan untuk variabel minat mahasiswa mengikuti PPAk juga reliabel karena > 0,6.
Minat mahasiswa mengikuti PPAk Konstanta Koefisien arah regresi Motivasi kualitas Motivasi karir Motivasi ekonomi Error (Pengganggu) (Walpole, 2001)
HASIL dan PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. for Windows, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika rhitung ≥ rtabel maka pernyataan tersebut valid 2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid
Karakteristik Responden Mayoritas jenis kelamin responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa berjenis kelamin wanita, yaitu sebanyak 135 orang atau sebesar 60%.Sedangkan mayoritas usia responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa usia 20-21 tahun, yaitu sebanyak 111 orang atau sebesar 49,33%. IPK responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPK 3.01 – 3.50, yaitu sebanyak 138 orang atau sebesar 61,33%. Pekerjaan orangtua responden dalam penelitian ini adalah Pegawai
Hasil uji validitas dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation yang menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Dari hasil pengujian terlihat bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid karena nilai 167
160 -171
Jurnal keuangan dan Bisnis
Negeri/TNI/Polri, yaitu sebanyak 97 orang atau sebesar 43,11%. Sedangkan mayoritas penghasilan orangtua responden dalam penelitian ini berkisar Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000, yaitu sebanyak 156 orang atau sebesar 69,33%.
Juli
multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas
Uji Asumsi Klasik
Nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 5 pada semua variabel independen, yaitu motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2), motivasi ekonomi (X3). Dengan demikian data tidak terkena multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independen yaitu motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2), motivasi ekonomi (X3) tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti, di antara beberapa atau semua variabel sehingga model regresi layak digunakan.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji KolmogorovSmirnov. Berdasarkan hasil uji KolmogorovSmirnov pada α 0,05 diketahui bahwa keempat model regresi berdistribusi data normal. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada model pertama yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa mengikuti PAk sebesar 0,076 lebih besar dari 0,05 (0,076 > 0,05). Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada model kedua yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi karir terhadap minat mahasiswa mengikuti PAk sebesar 0,118 lebih besar dari 0,05 (0,118 > 0,05). Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada model ketiga yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa mengikuti PAk sebesar 0,111 lebih besar dari 0,05 (0,111> 0,05). Pada model keempat yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi secara simultan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk, diketahui Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,107 lebih besar dari 0,05 (0,107 > 0,05), yang berarti bahwa model tersebut berdistribusi normal.
Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda, maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,355 + 0,236 X1 + 0,349 X2 – 0,062 X3 + e Uji Signifikasi Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5% Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Uji F menunjukkan semua variabel bebas (X) yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α =5% Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α =5 %
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk mendeteksi ada atau tidaknya 168
2012
Mutia Ismail & Evi Lestari B.
Koefisien Determinasi (R2)
terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
2
Koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Dengan kata lain, koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2), motivasi ekonomi (X3) menjelaskan variabel minat mahasiswa mengikuti PPAk. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,290. Hal ini menunjukkan bahwa 29,0% variabel minat mahasiswa dapat dijelaskan oleh variabel motivasi ekonomi, kualitas, dan karir, sedangkan sisanya sebesar 71,0% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.
Namun hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Benny dan Yuskar (2006) dan Mahmud (2008) yang menyatakan bahwa motivasi karir dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Menurut Benny dan Yuskar (2006) hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi akuntansi, serta memiliki tanggungjawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada prinsip-prinsip moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan netral, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik, sebaliknya dari pengujian yang dilakukan, menyatakan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, hal ini dapat disebabkan karena faktor dalam diri mahasiswa tersebut yang tidak terdorong untuk mencari penghargaan finansial atau ekonomi tetapi lebih terdorong untuk mengerjakan sesuatu yang mereka sukai daripada bila bekerja hanya karena imbalan, mungkin juga disebabkan karena berkarir di bidang lain memberikan penghasilan yang tinggi atau lebih besar daripada berkarir sebagai akuntan, atau dapat juga disebabkan karena biaya untuk mengikuti PPAk itu jumlahnya besar (mahal) atau sama besar jumlahnya dengan biaya untuk mengikuti program pasca sarjana (S2) sehingga mahasiswa kurang berminat untuk mengikuti PPAk dan malah sebaliknya lebih memilih mengikuti program pasca sarjana saja mengingat biaya yang sama besar jumlahnya tersebut.
Pembahasan Berdasarkan analisis hasil uji regresi dengan uji t (parsial), yang berpengaruh signifikan terhadap variabel minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk adalah variabel motivasi kualitas (X1), dan variabel motivasi karir (X2). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan variabel motivasi kualitas (X1) sebesar 0,001 (Sig. < 0,05), dan motivasi karir (X2) sebesar 0,000 (Sig. < 0,05). Diuji secara serempak (simultan), diketahui bahwa ada pengaruh signifikan variabel motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2), dan motivasi ekonomi (X3) dengan nilai Fhitung adalah 31,565 dan tingkat signifikansi 0,000 (Sig. < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel motivsi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi akan meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh dari hasil peneitian yang menunjukkan bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sementara motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Hariyani (2009) yang menyatakan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, tetapi motivasi karir saja yang berpengaruh
SIMPULAN, KETERBATASAN SARAN
dan
Simpulan 1. Secara parsial diketahui bahwa motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk (Y), sedangkan motivasi ekonomi (X3) secara parsial tidak 169
160 -171
Jurnal keuangan dan Bisnis
berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk (Y).
diperoleh yang didapatkan dimasukkan ke dalam penelitian
Juli
tidak
4. Faktor pemahaman mahasiswa akan kekhususan dan keunggulan program PPAk itu sendiri juga akan menentukan minat.
2. Secara simultan diketahui bahwa variabel motivasi kualitas (X1), motivasi karir (X2), dan motivasi ekonomi (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk.
Saran
3. Motivasi ternyata berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Namun, minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk tersebut hanya sedikit dipengaruhi oleh motivasi, hal ini dilihat dari Adjust R Square sebesar 0,290 atau 29% sedangkan sisanya 71 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini dalam mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Menggunakan sampel yang lebih banyak yaitu dengan mengikuti mahasiswa akuntansi ekstension sehingga dapat mengetahui minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 2. Menambahkan variabel penelitian, seperti motivasi berprestasi dan motivasi sosial mahasiswa, faktor biaya pendidikan, lamanya pendidikan dan strata pendidikan
Keterbatasan
3. Penggunaan selain metode survey seperti metode interview dapat digunakan untuk mendapatkan komunikasi dua arah dengan subyek dan mendapatkan kejujuran jawaban subyek 4. Bagi penyelenggara PPAk diharapkan peningkatan sosialisasi dan promosi arti penting PPAk kepada mahasiswa akuntansi agar dapat memotivasi dan meningkatkan minat mengikuti PPAk.
Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini dari mahasiswa akuntansi regular saja, sehingga memungkinkan akan adanya perbedaan apabila individunya berbeda pula, misalnya jika sampel yang diambil mengikuti mahasiswa akuntansi ekstension. 2. Dengan menggunakan kuesioner dapat memungkinkan adanya respon yang kurang dari beberapa responden yang dapat disebabkan karena tidak serius ataupun tidak jujur dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner. 3. Minat untuk mengikuti PPAk ini hanya ditinjau dari motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi. Sesungguhnya masih ada hal lain yang terkait seperti motivasi berprestasi dan motivasi sosial mahasiswa yang ditinjau dari keinginan mahasiswa untuk dapat memiliki prestasi yang tinggi dalam pekerjaannya dan keinginan mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada, dan juga faktor biaya pendidikan, lamanya pendidikan dan strata pendidikan yang
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Edwin, Mustafa dan Usman, Hardius. (2006). Proses Penelitian Kuantitatif. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Ellya Benny dan Yuskar. (2006). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi IX.
170
2012
Mutia Ismail & Evi Lestari B.
Erlina. (2008). Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen. USU Press, Medan.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV.Alfabeta, Bandung Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Harahap, Hariyani Juwita. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. http://www.bukukita.com/hukum-danundang-undang/undangundang/96622-undang-undangrepublik-indonesia-no.-5-tahun-2011tentang-akuntan-publik.html
Harvey. (2004). Kualitas Analitik Istilah. http://www.qualityresearchinternationa l.com/glossary/profession.htm (11 Feb. 2009).
Walpole, Ronal E. (2001). Pengantar Statistika, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utara : Jakarta.
Iqbal, Muhammad. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Ppak: Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi, Universitas Diponegoro : Semarang. Mahmud, Amir. (2008). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan. Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 3 Nomor 1. Hasibuan, Malayu S.P. (1996). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta. Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Dikti dan Ketua Umum IAI No. 565/D/T2002 dan No. 2460/MOU/III/02 tentang Pengelolaan Sistem dan Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. R.
Hook, John. (2006). Memotivasi Karyawan Membangun Semangat Meningkatkan Kinerja. Edisi pertama, Tugu Publisher, Yogyakarta.
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 179/U/2001 tertanggal 21 November 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. SK Mendiknas No. 180/P/2001 Tentang Pengangkatan Ahli Persamaan Ijazah Akuntan SK Dirjen Dikti No. 28 tahun 1986 Tentang Pemakaian Gelar Akuntan dan Nomor Register Akuntan.
171