PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati1, Sri Hastuti Noer2, Tina Yunarti2
[email protected] 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika
ABSTRAK This was a quasi experimental research that aimed to find out the influence of the learning model of think pair share towards studentβs understanding of the mathematical concepts. The implementation of think pair share includes three stages, that are thinking, pairing, and sharing. The population of this research was all students of grade VIII of even semester of SMP Negeri 28 Bandarlampung in academic year of 2013/2014 that distributed into eight classes. The samples were students of VIIIB and VIIIC class who taken by purposive sampling technique with posttest only control group design. The research data was obtained by tests of mathematical conceptual understanding. This research was conculed that the learning model of think pair share influenced to students mathematical conceptual understanding of students of grade VIII at SMP Negeri 28 Bandarlampung in academic year of 2013/2014. Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran think pair share terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Pelaksanaan think pair share meliputi tiga tahap, yaitu thinking , pairing , dan sharing . Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 28 Bandarlampung tahun pelajaran 2013/2014 yang terdistribusi dalam delapan kelas. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIIB dan VIIIC yang diambil dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan desain penelitian posttest only control group design. Data penelitian diperoleh melalui tes pemahaman konsep matematis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran think pair share berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Bandarlampung tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci : pemahaman konsep matematis, pembelajaran kooperatif, think pair share
aplikasikan konsep atau algoritma
PENDAHULUAN
dalam pemahaman konsep. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam
perkembangan
ilmu
pe-
ngetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh
hasil
maksimal.
benahan
SDM
dapat
Pem-
dilakukan
melalui proses pembelajaran yang salah satunya adalah pembelajaran matematika.
Penguasaan konsep siswa di Indonesia sendiri masih tergolong rendah. survei
setiap jenjang pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan rasional serta ketajaman penalaran sehingga matematika dapat digunakan secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan matematika pada pendidikan menengah adalah agar peserta didik memahami konsep matematika, mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan meng-
yang
dipublikasikan
oleh
TIMSS pada tahun 2012, rata-rata skor pencapaian prestasi matematika Indonesia tahun 2011 adalah 386, turun 11 poin dari rata-rata skor pencapaian
prestasi
matematika
Indonesia tahun 2007 yaitu 397. Dalam studi ini, standar rata-rata pencapaian prestasi yang digunakan TIMSS adalah 500.
Matematika adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari pada
Hal ini berdasarkan hasil
Kondisi
tentang
rendahnya
pemahaman konsep matematis siswa juga terjadi di SMP Negeri 28 Bandarlampung. berdasarkan
hasil
Hal ini didapat observasi
dan
wawancara dengan guru bidang studi matematika SMP Negeri 28 Bandarlampung pada bulan April 2012. Hasil
wawancara
menunjukkan
bahwa pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 28 Bandarlampung masih berupa pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru. Selain itu, berdasarkan hasil analisis ujian semester genap, hanya sekitar 36% siswa yang mendapatkan nilai
di atas KKM yakni mendapat nilai
matematika hingga siswa
lebih dari 60.
mengkonstruksikan jawaban sendiri
Sebagaimana
mampu
diungkapkan
karena banyaknya pengalaman yang
oleh Marpaung (2010), pembelajaran
dimiliki siswa dalam menyelesaikan
matematika lama yang sampai seka-
soal-soal latihan.
rang umumnya masih berlangsung di sekolah,
masih
didominasi
Dalam
model
pembelajaran
oleh
think pair share, siswa diberikan
paradigma mengajar dengan ciri-ciri:
pertanyaan atau suatu permasalahan
(1) guru aktif mentransfer pengeta-
yang berhubungan dengan materi
huan ke pikiran siswa (guru meng-
pelajaran, kemudian siswa diminta
ajari siswa), (2) siswa menerima pe-
untuk memikirkan pertanyaan atau
ngetahuan secara pasif (murid ber-
permasalahan secara mandiri untuk
usaha
pengetahuan
beberapa saat. Pada tahap ini, siswa
yang diterima), (3) pembelajaran
sudah memiliki persiapan berupa
dimulai oleh guru dengan menje-
memahami konsep secara mandiri.
laskan konsep atau prosedur menye-
Setelah itu, siswa diminta ber-
lesaikan soal, memberi soal-soal
pasangan untuk mendiskusikan hasil
latihan pada siswa, (4) memeriksa
pemikiran atau gagasan yang telah
dan memberi skor pada pekerjaan
didapat
siswa, dan (5) memberi penjelasan
sehingga akan menjadi lebih paham.
lagi atau memberi tugas pekerjaan
Setelah siswa berdiskusi dengan
rumah pada siswa.
pasangannya,
menghafalkan
Penggunaan model pembelaja-
diminta
kepada
untuk
pasangannya
beberapa
pasangan
mempresentasikan
ran kooperatif merupakan alternatif
hasil diskusinya di depan dan siswa
untuk
meningkatkan
lain menanggapi. Dengan demikian,
konsep
matematis,
pemahaman yang
salah
pembelajaran memberikan peluang
satunya adalah pembelajaran think
kepada
siswa
untuk
memahami
pair share. Model pembelajaran
konsep matematis dengan baik.
think pair share menjadi pilihan
Rumusan masalah dalam pene-
karena model ini dirancang untuk
litian ini adalah βApakah model
meningkatkan
pembelajaran
dalam
kemampuan
memahami
suatu
siswa konsep
think
pair
share
berpengaruh terhadap pemahaman
konsep matematis siswa kelas VIII
sebagai kelas dengan pembelajaran
SMP Negeri 28 Bandarlampung
konvensional.
Tahun
Pelajaran
2013/2014?β.
Desain penelitian yang diguna-
Tujuan dari penelitian ini adalah
kan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh model
posttest only control design. Desain
pembelajaran
share
ini dipilih karena kemampuan siswa
konsep
pada kedua kelas (kelompok) sampel
terhadap
think
pair
pemahaman
matematis siswa kelas VIII SMP
mempunyai
Negeri 28 Bandarlampung.
seimbang.
kemampuan
yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Perang-
METODE PENELITIAN
kat tes terdiri dari lima soal esai yang Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Bandarlampung tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 190 siswa yang terdistribusi dalam delapan kelas. Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive
sampling
yaitu
teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah siswa dari populasi yang ada diajar oleh guru yang sama. Selain itu, pertimbangan lain yang digunakan yaitu pada sekolah tersebut tidak ada kelas unggulan.
Setelah
dilakukan
se-
rangkain tahap pengambilan sampel, kelas VIII.B terpilih sebagai kelas dengan
pembelajaran
think
pair
share dan kelas VIII.C terpilih
terbagi dalam 9 butir soal. Sebelum dilakukan
pengambilan
data,
perangkat tes divalidasi oleh guru matematika
SMPN
28
Bandar-
lampung dan diujicobakan terlebih dahulu pada kelas VIIIF untuk mengetahui
validitas
butir
soal,
reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Berdasarkan perhitungan data hasil uji coba diperoleh validitas setiap butir instrumen lebih besar dari 0,3 yang berarti setiap butir tergolong valid. Selanjutnya, setelah menghitung
reliabilitas
instrumen
tes, diperoleh koefisien reliabilitas (r11) sebesar 0,80 yang tergolong reliabel. Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui bahwa instrumen tes pemahaman
konsep
matematis
tersebut layak digunakan untuk me-
Hasil
perhitungan
uji
ngumpulkan data. Rekapitulasi hasil
homogenitas dapat dilihat pada Tabel
tes uji coba disajikan pada tabel
2 berikut.
berikut.
Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba No Soal 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5
rxy 0,77 0,75 0,76 0,69 0,79 0,68 0,51 0,57 0,76
Validitas Butir
Reliabilitas
Kelas TPS PK
Kriteria
πΉβππ‘π’ππ πΉπ‘ππππ 1,11
2,01
Homogen
Berdasarkan Tabel 2, nilai 0,80 (Reliabel)
Valid
Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikan 0,05. Karena Fhitung < Ftabel, maka terima H0, artinya kedua kelompok populasi data pemahaman konsep matematis siswa yang pembelajaran think pair share dan yang
Data
dalam
penelitian
ini
dianalisis menggunakan uji kesama-
pembelajaran
konvensional
mem-
punyai varians yang sama.
an dua rata-rata, yaitu uji t. Sebelum melakukan analisis uji t dilakukan uji
HASIL DAN PEMBAHASAN
prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji Berdasarkan hasil analisis data
homogenitas. normalitas
pemahaman konsep matematis siswa
diperoleh bahwa nilai X2hitung untuk
yang telah dilakukan, maka deskripsi
kelas TPS adalah 4,44 dan nilai
data pemahaman konsep matematis
X2hitung untuk kelas konvensional
siswa selengkapnya disajikan dalam
Dari
adalah 6,51.
hasil
uji
Nilai X2hitung setiap
kelompok kurang dari X2tabel dengan taraf signifikan 0,05 yaitu 7,82. Hal ini
berarti
terima
H0.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Rekapitulasi Data Pemahaman Konsep Matematis Siswa
kelas yang pembelajarannya konvensional. Berdasarkan hasil pengujian
Kelas Jumlah Siswa Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Simpangan Baku Diketahui
TPS
PK
24
24
diperoleh bahwa pemahaman konsep
41
17
matematis
99
87
72,58
52,79
16,83
17,77
bahwa
perolehan
rata-rata nilai pemahaman konsep matematis
siswa
kelas
yang
pembelajarannya think pair share lebih
tinggi
dari
rata-rata
nilai
pemahaman konsep matematis siswa kelas yang pembelajarannya konvensional. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, yaitu uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung= 3,97 dengan Ξ±= 0,05 dan dk = 46, dari daftar distribusi t diperoleh ttabel 1,67. Karena thitung > ttabel
maka
tolak
H0 .
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas yang pembelajarannya think pair
share
tidak
sama
dengan
pemahaman konsep matematis siswa
hipotesis
yang
telah
siswa
dilakukan,
dengan
model
pembelajaran think pair share lebih tinggi
dari
matematis
pemahaman siswa
dengan
konsep model
pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran model think pair share berpengaruh terhadap
pemahaman
konsep
matematis siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Agustina (2013) yang
menyatakan
bahwa
model
pembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Secara teoritis, model pembelajaran think pair share mampu memberikan
pengaruh
terhadap
pemahaman konsep matematis siswa, karena
dalam
pembelajaran
ini
konsep yang dipelajari tidak langsung diberikan oleh guru kepada siswa, melainkan siswa memperoleh konsep dari materi yang dipelajari dengan pemahamannya sendiri. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat belajar bermakna sehingga sejalan dengan teori belajar Ausubel bahwa
dengan bermakna belajarnya lebih
diakhiri dengan sharing (berbagi).
mengerti (Ruseffendi, 2006:172).
Setelah tercapai kesepakatan tentang
Pembelajaran pada kelas yang
pikirannya,
salah
satu
pasangan
menggunakan model pembelajaran
membagikan kepada seluruh kelas
konvensional, peran guru sangatlah
apa yang menjadi
dominan di dalam kelas, dan siswa
dalam
menjadi kurang aktif, siswa hanya
dilanjutkan dengan pasangan lain
mengikuti kehendak guru baik apa
hingga sebagian pasangan dapat
yang ditulis maupun apa yang telah
melaporkan
disampaikan guru, dan suasana kelas
pengalaman atau pengetahuan yang
yang terkesan βsunyiβ.
telah dimilikinya.
Setelah
kesepakatan
diskusinya
kemudian
mengenai
berbagai
pemberian materi, guru memberikan
Dalam penelitian ini, pelak-
contoh soal tentang materi yang
sanaan pembelajaran yang meng-
sedang dipelajari. Dalam pelaksa-
gunakan model pembelajaran think
naan pembelajaran siswa juga telah
pair share pada pertemuan pertama
diberi waktu untuk aktif dalam
belum optimal. Tampak bahwa siswa
bertanya, namun hanya beberapa saja
belum mampu beradaptasi dengan
yang bertanya meskipun mereka
tahapan-tahapan
kurang paham dengan materi yang
pembelajaran tersebut. Pada
diajarkan.
giatan
Pembelajaran
matematika
dalam
diskusi
pembelajaran
model
dengan
think
model
pair
share,
siswa
sudah
dengan model think pair share
seharusnya
diawali
thinking
menyelesaikan LKS secara individu
(berfikir) yaitu siswa terlebih dahulu
terlebih dahulu. Setelah itu siswa
berfikir secara individu terhadap
kembali mengerjakan LKS dengan
masalah yang disajikan
oleh guru
pasangannya.
berupa LKS. Kemudian dilanjutkan
kenyataannya
tahap pairing (berpasangan), yaitu
siswa yang hanya mengerjakan LKS
siswa diminta untuk mendiskusikan
secara
dengan pasangan-pasangannya ten-
pairing, siswa banyak yang berbicara
tang apa yang telah dipikirkannya
di luar konteks pembelajaran dan
secara
menyalin
dengan
individu
proses
dan
kemudian
setiap
ke-
Akan
tetapi,
masih
individu.
ditemukan
Ketika
jawaban
pada
tahap
teman
sebangkunya. Kemudian, pada tahap
serta menemukan sendiri konsep
sharing, siswa saling berbagi dengan
yang dipelajari.
teman mengenai apa yang telah
mulai nampak rasa ingin tahu siswa
didapat setelah mengerjakan LKS.
dan siswa lebih termotivasi untuk
Dalam menentukan perwakilan untuk
belajar.
menjadi
belajaran
penyaji
kurang
efektif
Dalam proses ini,
Selain itu, dalam pemsiswa
mulai
dapat
karena siswa masih saling menunjuk
mengembangkan
temannya. Banyak siswa yang masih
dalam menemukan konsep yang
enggan
dipelajari.
mewakili
kelompoknya
pengetahuannya
Proses
pembelajaran
untuk mempresentasikan hasil kerja
seperti inilah yang menyebabkan
kelompoknya
kelas.
pencapaian rata-rata indikator pema-
mem-
haman konsep matematis siswa pada
presentasikan hasil kerja kelompok,
kelas yang menggunakan model
siswa masih takut dan ragu untuk
pembelajaran think pair share lebih
mempresentasikannya sehingga da-
tinggi daripada pencapaian indikator
lam
diskusi
pemahaman konsep matematis siswa
kurang terdengar jelas oleh siswa
pada kelas yang menggunakan model
lain.
pembelajaran
konvensional.
pembelajaran
konvensional dalam
Terlihat
di
juga
depan dalam
penyampaian
hasil
Siswa juga belum berani
memberikan
tanggapan
terhadap
hasil diskusi kelompok lain, sehingga
proses
pada
ini
melibatkan siswa secara aktif yaitu
pembelajaran dengan model think
siswa hanya mendengarkan, men-
pair share tidak berjalan dengan
catat, dan menghafal apa yang dije-
baik.
laskan oleh guru sehingga siswa akan
pertemuan
pertama
pembelajarannya
Pada kurang
Pada pertemuan selanjutnya,
mudah jenuh. Pada proses pembe-
proses pembelajaran berjalan seperti
lajarannya siswa tidak dituntut untuk
sebelumnya, akan tetapi siswa mulai
menemukan sendiri konsep-konsep
sedikit lebih paham tentang model
melainkan
pembelajaran
share.
penjelasan guru dan akibatnya siswa
Siswa mengerjakan secara individu
mudah melupakan konsep-konsep
dan
yang telah diberikan.
think
berpasangan
pair dan
berusaha
menyelesaikan LKS yang diberikan
mendapatkannya
dari
Kelemahan dalam penelitian
KESIMPULAN
ini yaitu kurang optimalnya kerja sama siswa dalam menyelesaikan
Berdasarkan hasil penelitian
LKS. Hal ini dapat dilihat dari
dan pembahasan diperoleh kesim-
sebagian siswa masih ada yang
pulan bahwa model pembelajaran
menyalin jawaban teman sebang-
think
kunya daripada mereka mengerjakan
terhadap
sendiri. Kebiasaan siswa yang mem-
matematis siswa kelas VIII SMP
berikan
Negeri 28 Bandarlampung tahun
respon
kurang
positif
pair
share
berpengaruh
pemahaman
terhadap guru lain yang bukan
ajaran
merupakan guru sendiri. Siswa lebih
ditunjukkan dari pemahaman konsep
cenderung
yang
matematis
guru
pembelajaran Think Pair Share lebih
santai
mengajarnya
adalah
ketika bukan
2013/2014.
konsep
mereka sendiri.
Akibatnya pema-
tinggi
haman
matematis
matematis
konsep
siswa
kurang optimal.
Selain itu, keter-
batasan
penelitian
waktu
akibatkan
dari
siswa
Hal
dengan
pemahaman siswa
dengan
ini model konsep model
pembelajaran konvensional.
meng-
adaptasi siswa terhadap
DAFTAR PUSTAKA
model pembelajaran think pair share tidak tercapai maksimal. Hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran masih belum kondusif, ada beberapa siswa
yang
tidak
fokus
mengerjakan
LKS
dan
dalam sebagian
Agustina. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika. Bandar Lampung Universitas Lampung.
siswa masih sulit mengerjakan soal secara individu yang mengakibatkan mereka kurang memahami ketika bekerjasama bersama pasangannya sehingga kemampuan pemahaman konsep dari materi yang dipelajari kurang dipahami.
Marpaung, Yasen. 2010. Karakteristik PMRI (Pendidikan/Matematik/Realistik/In donesia).[Online] Tersedia:http://p4mriusd.blogs pot.com/2010/04/karakteritikpmri-pendidikanmatematika_27.html. (diakses/pada/tanggal/12 Februari 2013).
Mullis, Ina V.S et al. 2012. TIMSS 2011 International Results in Mathematics. [Online]. Tersedia : http://timssandpirls.bc.edu/tims s2011/ downloads/T11_IR_Mathemati cs_FullBook.pdf (diakses pada tanggal 13 Februari 2013).
Ruseffendi. 2006. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.