Pengaruh Mix Planting Cemara Udang-Pandan Pantai dalam Menurunkan Kecepatan Angin oleh:
A.W. Nugroho
Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS
Seminar Nasional Agroforestri 2015 Jatinangor, 19 November 2015 “Inovasi agroforestri mendukung kemandirian bangsa”
OUTLINES Latar Belakang
Metode Hasil Kesimpulan
1 LATAR BELAKANG
Pesisir Selatan Kebumen yang luas sangat potensial untuk dikembangkan dalam mendukung kehidupan masyarakat sekitar, diantaranya melalui usaha budidaya tanaman pertanian (Sumardi, 2010). Kendala angin kencang dan bersifat merusak Upaya mengatasi pengembangan wind barrier secara vegetatif dengan cemara udang (Casuarina equisetifolia) Vegetasi sebagai shelterbelts hidup mampu mengurangi kecepatan angin, pergeseran pasir, menunjang usaha budidaya tanaman semusim, perlindungan pantai, wisata (Thuyet et al., 2014; Winarni et al., 2012; Harjadi, 2015) Penurunan kecepatan angin dipengaruhi: jenis tanaman, kerapatan, struktur tegakan
Tujuan penelitian
“ mengevaluasi pengaruh mix planting cemara udang-pandan pantai dalam menurunkan kecepatan angin”
2 METODE
Lokasi
Plot model rehabilitasi pantai BalitekDAS dibangun 2006 seluas 2,5 ha, jarak tanam 5 m x 5 m (untu walang), 6 baris.
Titik-titik pengambilan data
Pengambilan data PU 30 m x 30 m pada 2 pola tanam: 1) cemara udang (monokultur), 2) AF cemara udangpandan. Pengukuran kecepatan angin diambil secara bersamaan pada lokasi di depan dan belakang PU sampai jarak 30 m dan acak dengan anemometer portabel. Waktu: pagi (09.00), siang (12.00), sore (16.00). Pengukuran kecepatan angin dilaksanakan dengan terlebih dulu membunyikan peluit sebagai tanda pengukuran dimulai. Setelah kecepatan angin dianggap stabil (kurang lebih selama 3 menit) maka peluit dibunyikan lagi sebagai tanda pengukuran selesai kemudian data kecepatan angin dicatat.
Pola tanam
Cemara (monokultur)
AF cemara-pandan
Persentase penurunan kecepatan angin merupakan perbandingan nilai penurunan terhadap nilai semula. Data persentase penurunan kecepatan angin dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas apabila data terdistribusi normal dilanjutkan menggunakan prosedur T Test dengan SAS
3 HASIL
16 14 12 10 8 6 4 2 0
11.76 12.37
13.34
Diameter (cm)
Tinggi (m)
Tinggi dan diameter
9.17 7.75 5.6 1.13
1
2.01
2
3 4 5 6 Umur (tahun)
7
8
23 20 18 15 13 10 8 5 3 0
17.0217.74 15.63 14.62 11.12 8.16
1.02
1
2.24
2
3
4
5
6
Umur (tahun)
7
8
Tests for Normality Test
Cemara Statistic Shapiro-Wilk W 0.9464 Kolmogorov-Smirnov D 0.1274 Cramer-von Mises W-Sq 0.0938 Anderson-Darling A-Sq 0.5736
p Value Pr < W 0.1045 Pr > D >0.1500 Pr > W-Sq 0.1338 Pr > A-Sq 0.1308
Cemara-pandan pantai Statistic p Value W 0.8980 Pr < W 0.0836 D 0.1740 Pr > D 0.1022 W-Sq 0.1207 Pr > W-Sq 0.1060 A-Sq 0.7787 Pr > A-Sq 0.0923
The TTEST Procedure Statistics Lower CL Upper CL Lower CL Upper CL Variable model N Mean Mean Mean Std Dev Std Dev kec cmr 33 51.519 56.552 61.584 11.414 14.194 kec cmr_pdn 22 77.914 83.164 88.414 9.1099 11.841 kec Diff (1-2) -33.96 -26.61 -19.26 11.19 13.311
Std Dev 18.774 16.921 16.433
Std Err 2.4708 2.5245 3.6638
T-Tests Variable Method Variances DF t Value Pr > |t| kec Pooled Equal 53 -7.26 <.0001 kec Satterthwaite Unequal 50.2 -7.53 <.0001 Equality of Variances Variable Method Num DF Den DF F Value Pr > F kec Folded F 32 21 1.44 0.3882
Perlakuan berbeda secara signifikan dalam menurunkan kecepatan angin. Mix planting cemara udang dengan pandan pantai mampu menurunkan kecepatan angin sampai 33% lebih baik dibandingkan dengan pola monokultur (cemara udang).
Vegetasi dapat memberikan gaya menahan pada bidang angin yang menyebabkan hilangnya momentum aliran udara (Plate, 1971). Terdapat hubungan yang erat antara struktur shelterbelt (lebar, panjang, bentuk, kerapatan) dengan pengurangan kecepatan angin (Thuyet et al., 2014). Untuk perlindungan yang optimum, windbreak ditempatkan tegak lurus arah angin dan pada jarak 2-5 kali tinggi windbreak (MacGowan dan Miller, 2001). Tingkat perlindungan terhadap angin bervariasi tergantung dari tinggi dan kerapatan dari windbreak.
Windbreak yang ideal mempunyai kerapatan sekitar 60% yang menyebabkan sebagian besar angin melewati bagian atas windbreak
Perilaku angin di atas windbreak
4 KESIMPULAN
Tegakan cemara udang memberikan dampak positif bagi penurunan kecepatan angin sebesar 51%, sedangkan mix planting cemara udang-pandan pantai mampu menurunkan kecepatan angin sebesar 77%. Tetapi, mix planting cemara udang dengan pandan pantai mampu menurunkan kecepatan angin sampai 33% lebih baik dibandingkan dengan pola monokultur (cemara udang).
Thanks to: Dr. Nur Sumedi Asep Hermawan Aris Budiyono Beny Harjadi Susi Abdiyani Gunarti