ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
PENGARUH MEDIA OHP DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR Ahadi Setiawan1 Mulyoto2 Sri Yutmini3 1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS e-mail :
[email protected] 2
ABSTRACT The objectives of the research are focusing on the findings of : (1) is there any different implication in the students’ Mathematics competence between the students who are taught using overhead projector (OHP) and those who are taught using power point?; (2) is there any different implication in the students’ Mathematics competence between the students who have high creativity and those who have low creativity?; (3) is there any interaction in the students’ Mathematics competence between the students who are taught using overhead projector and power point and the students who have high and low creativity? The researcher carried out the research in two schools. They are SMP 3 Kudus and SMP 5 Kudus. The eight students of SMP 3 Kudus are as the controlled group; while the eight students of SMP 5 Kudus are as the experimental group. The research was done in the first semester of the academic year of 2012 / 2013. The researcher used experimental study, with factorial design of 2 x 2. To analyze the data, the writer used variance analysis technique (ANAVA). The findings of the research show that : (1) there is any different implication in the students’ Mathematics competence between the students who are taught using overhead projector (OHP) and those who are taught using power point; (2) there is any different implication in the students’ Mathematics competence between the students who have high creativity and those who have low creativity; (3) there is any interaction in the students’ Mathematics competence between the students who are taught using overhead projector and power point and the students who have high and low creativity. Based on the findings of the research, the best students’ Mathematics competence are reached by the students who are taught using computer as teaching learning media and who have high creativity. Moreover, good students’ Mathematics competence are reached by the students who are taught using computer as teaching learning media and who have low creativity. Therefore, the students who have high creativity are suitable using computer as teaching learning media PENDAHULUAN Kita
semua
yang melibatkan berbagai kegiatan atau menyadari
bahwa
tindakan yang harus dilakukan.
pembelajaran merupakan suatu proses
metode 275
dalam
pembelajaran
Suatu pada
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
hakikatnya merupakan cara yang teratur
digunakan oleh seorang pendidik dalam
dan terstuktur yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajarannya.
dan
Demikian hal nya di Kabupaten
memperoleh suatu hasil (Dimyati dan
Kudus khususnya, pemenuhan sarana
Mudjiono, 2006: 20).
prasarana
mencapai
tujuan
pembelajaran
sudah
banyak
dijumpai
Ini menunjukkan bahwa berhasil
disetiap satuan pendidikan yang ada. Ini
tidaknya
tujuan
dapat kita jumpai disetiap sekolahan,
pendidikan tergantung bagaimana proses
bahkan di setiap kelas, sudah banyak
belajar yang dialami oleh siswa sebagai
dilengkapi dengan fasilitas OHP , LCD,
anak didik.
komputer dan juga setiap pengajarnya
atau
pencapaian
Keberhasilan dari proses
belajar
ditandai
dengan
tujuan
pembelajaran
belajar
yang
prestasi
Hal ini sangat mendorong tercapainya
Matematika
sistem pembelajaran yang kreatif dan
serta
maksimal.
sudah banyak yang menggunakan laptop.
tercapainya
menyenangkan.
sebagai salah satu mata pelajaran yang
Untuk itu peneliti akan mencoba
dipelajari di sekolah sampai sekarang, prestasi
belajar
yang
tergolong rendah.
dicapai
dalam
masih
proses
matematika
Banyak usaha yang
belajar
mengajar
dilaksanakan
telah peneliti lakukan sebagai seorang
menggunakan
guru agar minat belajar maupun prestasi
berupa OHP dan power point.
belajar
sebagai tindak lanjut pemenuhan standar
lebih
matematika baik.
dapat
meningkat
dari
persiapan
Mulai
administrasi
pembelajaran,
sarana
teknologi sarana
dan
prasarana
perkembangan
Selain
pendidikan
Kudus,
juga
di
diharapkan
kemajuan
power point tersebut akan berpengaruh
berkembangnya
terhadap hasil belajar matematika di SMP
dengan proses
pembelajaran
dengan media pembelajaran OHP dan
materi yang akan diajarkan. Seiring
prasarana
kabupaten
sampai
media
dengan
secara
teknologi
Kabupaten Kudus.
umum, di
A.
dunia
Tujuan Penelitian
pendidikan sudah mulai diperhatikan
Tujuan
oleh permerintah.
adalah:
Hal ini ditunjukkan
a.
dengan banyaknya bantuan pemerintah
dalam
Untuk
penelitian
menganalisa
ini
adanya
di bidang pemenuhan sarana prasanan
pengaruh penggunaan media
khususnya di bidang peningkatan alat
OHP dan Power Point terhadap
pelajaran. Sehingga banyak di satuan
prestasi belajar matematika.
satuan
pendidikan
sarana
prasarana
komputer
yang
sudah seperti
b.
dilengkapi OHP
diharapkan
Untuk
menganalisa
pengaruh
dan
kreatifitas
adanya belajar
matematika yang tinggi dan
dapat 276
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
rendah
terhadap
transparansi juga turut berperan dalam
prestasi
mengefektifkan
belajar matematika. c.
Untuk
menganalisa
interaksi
penggunaan
2.
antara
media
yang
di
sampaikan.
adanya
pengaruh
pesan
Power Point. Microsoft Power Point merupakan
dan
kreatifitas terhadap prestasi
sebuah
software
menarik
untuk
belajar matematika.
digunakan sebagai alat presentasi adalah
C.
Kajian Teori
berbagai kemampuan pengolahan teks,
1.
OHP (Over Head Projector).
wana, dan gambar, serta animasi-animasi
OHP adalah salah satu alat yang
yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas
digunakan
untuk
memproyeksikan
memproduksi gambar
atau
atau
penggunanya.
visual
Pada
prinsipnya
program
ini
yang ada di dalam transparansi diatas
terdiri dari beberapa unsur rupa, dan
permukaan kaca yang apabila lampu OHP
pengontolan operasionalnya. Unsur rupa
dinyalakan maka transparansi tersebut
yang dimaksud, terdiri dari slide, teks,
akan terproyeksikan. Kemampuan lensa
gambar dan bidang-bidang warna yang
yang ada didalam OHP memungkinkan
dapat
pantulan gambar atau tulisan menjadi
belakang yang telah tersedia. Unsur rupa
lebih besar
tersebut dapat kita buat tanpa gerak,
dari
aslinya
dan
tampil
dengan cahaya yang cemerlang.
dikombinasikan
dengan
latar
atau dibuat dengan gerakan tertentu
OHP memang dirancang khusus
sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan
untuk suatu kelas atau ruangan tertutup.
dari program ini dapat kita atur sesuai
Oleh karena itu penggunaan OHP akan
keperluan, apakah akan berjalan sendiri
efektif
persyaratan
sesuai timing yang kita inginkan, atau
Jumlah siswa tidak lebih dari
berjalan secara manual, yaitu dengan
bila
tertentu. lima
puluh
memenuhi
orang
pembesaran
proyeksi
siswa
duduk
yang
kecuali
jika
mengklik tombol mouse. Biasanya jika
memungkinkan
digunakan untuk penyampaian bahan
paling
belakang
ajar
yang
mementingkan
terjadinya
mampu membacanya, gangguan sinar
interaksi antara peserta didik dengan
matahari dari luar ruangan harus di
tenaga
kendalikan.
operasinya menggunakan cara manual.
Jika tidak maka proyeksi
dilayar akan kurang jernih dan tidak tajam.
pendidik,
Penggunaan
Lampu ruangan pun seharusnya
maka
program
kontrol
ini
pun
memiliki kelebihan sebagai berikut:
tidak terlalu terang agar proyeksi tidak
a.
terganggu oleh cahaya lampu tersebut.
Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi,
Pengaturan tempat duduk dan desain 277
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
b.
baik animasi teks maupun animasi
pembelajaran yang ditunjukan oleh siswa
gambar atau foto.
melalui
Lebih
merangsang
mengetahui
c.
lebih
anak jauh
bidang
untuk
e.
f.
2.
dalam
pengetahuan/pemahaman,
keterampilan, analisis, sintesis, evaluasi
informasi
tentang bahan ajar yang tersaji.
serta nilai dan sikap.
Pesan informasi secara visual mudah
3.
dipahami peserta didik. d.
perubahan-perubahan
Kreatifitas Belajar. Kreativitas belajar terdiri dari dua
Tenaga pendidik tidak perlu banyak
kata yaitu kreativitas dan belajar, dalam
menerangkan bahan ajar yang sedang
pengertian
disajikan.
berpendapat dengan berdasarkan sudut
Dapat
diperbanyak
kreativitas
beberapa
ahli
pandang yang berbeda-beda, diantaranya
sesuai
kebutuhan, dan dapat dipakai secara
sebagai
berulang-uang.
mendefinisikan
Dapat disimpan dalam bentuk data
ketrampilan untuk menentukan pertalian
optik atau magnetik. (CD / Disket /
baru, melihat subyek dari perspektif baru
Flashdisk), sehingga paraktis untuk
dan
di bawa ke mana-mana.
baru dari dua atau lebih konsep yang
Prestasi Belajar Matematika Poerwadarminta
mendefinisikan
James
R.
kreativitas
membentuk
Evans sebagai
kombinasi-kombinasi
telah tercetak dalam pikiran.
(1974:
bahwa
berikut:
769)
Sedangkan
prestasi
pengertian
belajar
terjadinya
mengandung
perubahan
dan
merupakan hasil yang telah dicapai oleh
persepsi dan tingkan laku, termasuk juga
seseorang
perubahan perilaku. Lingkungan belajar
dalam
suatu
usaha
yang
dilakukan atau dikerjakan. Definisi di
merupakan
atas sejalan dengan pendapat Winkel
pendidikan, yaitu guru dan orang tua
(1986: 102) yang menyatakan bahwa
yang
prestasi adalah bukti usaha yang dicapai.
belajar, yang akan dapat membentuk
Istilah prestasi selalu digunakan
faktor
dapat
penting
membantu
dalam
dalam
prose
lingkungan pembelajaran.
dalam mengetahui keberhasilan belajar
Jadi,
kreativitas
belajar
adalah
siswa di sekolah. Prestasi belajar adalah
suatu keterampilan yang dihasilkan dari
suatu nilai yang menunjukan hasil yang
sebuah
tertinggi
pembelajaran) yang diupayakan secara
dalam
menurut
belajar
kemampuan
yang
dicapai
siswa
dalam
latihan-latihan
(proses
terus menerus agar tidak berhenti.
mengerjakan sesuatu pada saat tertentu. Selanjutnya
Soejanto
(1979
:
METODE PENELITIAN
12)
Jenis
menyatakan bahwa prestasi belajar dapat
eksperimen.
pula dipandang sebagai pencerminan dari 278
penelitian Menurut
ini
adalah
Suharsimi
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
c.
Arikunto (1990, hal 272) menyatakan bahwa
“metode
eksperimen
Variabel
terikat
adalah
belajar matematika.
adalah
dilakukan
B.
untuk mengungkapkan hubungan sebab
1.
Instrumen Penelitian
akibat
a.
Angket
prosedur
penelitian
antara
yang
kelompok
perlakuan
dengan
satu
kelompok
pembanding
menerima
perlakuan”.
yang
diberi
atau
lebih
yang
prestas
Teknik Pengumpulan Data
Tujuan
angket
dimaksudkan
tidak
agar
tersebut
informasi
yang
lengkap mengenai suatu masalah dari
Populasi
Penelitian : semua SMP Negeri di wilayah
responden
Kabupaten Kudus.
lengkap. Namun hasil yang didapat tidak
Teknik Pengambilan
dapat
diperoleh
secara
menggunakan
memberikan jaminan apakah itu jawaban
Multi Stage Cluster Random Sampling
benar sesuai dengan keadaan sebenarnya
dengan langkah sebagai berikut :
atau salah menurut ukuran keadaan
1.
Dari 5 SMP Negeri diperoleh 2 SMP
sebenarnya.
Negeri secara random.
diberikan
Sample
2.
adalah
Dari
2
dengan
SMP
yang
2
kelas
diperoleh
tersebut
mendapatkan
Teknik Analisis Data Teknik
analisis
adalah
Analisis
Dari 2 kelas yang terpilih secara
Varian (ANAVA) 2 jalan.
Persyaratan
random dipilih kelas eksperimen dan
analisis
adalah
kelas kontrol secara random.
normalitas dan uji homogenitas. 1.
yang
ini
dipakai
dalam
Variabel
penelitian
yang
secara random.
digunakan
a.
Uji Normalitas Populasi
konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang
b.
Uji
diteliti.
diartikan
2.
variabel adalah suatu sifat yang dapat bermacam-macam
Uji Hipotesis
perngolahan data digunakan Anava dua
Dalam penelitian ini terdapat tiga
jalur pada taraf signifikan α = 0,05.
variabel, yaitu :
b.
Varian
Untuk menguji hipotesis dalam
nilai.
(Budiyono, 2004 hal 4).
Variabel
Homogenitas
Populasi
Dapat pula dikatakan bahwa
memiliki
uji
Uji Persyaratan Analisis.
sebagai
Variabel
a.
data
akhir berupa tinggi dan rendah.
masing-masing
kelas yang menggunakan Power Point
A.
untuk
berupa kreatifitas, dengan kesimpulan
tadi,
kelas yang menggunakan OHP dan
3.
Angket dalam penelitian ini
HASIL PENELITIAN bebas
(A)
A.
adalah
Deskripsi Data
penggunaan media pembelajaran.
Pada deskripsi data, akan kami paparkan
Variabel bebas kedua (B) adalah
hasil dari penelitian ini sebagai gambaran
kreatifitas belajar.
mengenai seluruh hasil dari kegiatan 279
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
yang
telah
peneliti
alami
menggunakan
selama kami
kreativitas
tampilkan berasal dari variabel prestasi
sedangkan
belajar
penelitian.
Data
yang
akan
OHP
tinggi
yang
memiliki
adalah
18,53
,
rata-rata
kelompok
pembelajaran
dengan
menggunakan
kreativitas belajar matematika dan skor
power
namun
kreativitasnya
nilai hasil prestasi belajar matematika
rendah adalah 18,25, menggunakan OHP
dari siswa pada kedua kelompok kontrol
memiliki kreativitas rendah adalah 18,05.
siswa
yang
meliputi
angket
Untuk skor hasil prestasi belajar
dan eksperimen. 1.
point
Skor Angket kreativitas belajar
antar kelompok uji coba berbeda dengan
Matematika.
kelompok
Skor angket ini penulis peroleh
eksperimen. Perbedaan ini terletak pada
setelah
diedarkannya
angket
kontrol
maupun
kelompok
jumlah soal yang dikerjakan.
tentang
Untuk
kreativitas belajar kepada kepada semua
kelompok uji coba sebanyak 40 soal,
siswa baik kelompok kontrol maupun
sedangkan untuk kelompok kontrol dan
kelompok
eksperimen sebanyak 30 soal.
eksperimen
sebagaimana
Oleh
angket kreativitas tersebut di berikan
karena itu nilai hasil prestasi belajar
kepada siswa pada kelompok uji coba.
masing
Hasil
skor
angket
B.
tampilkan secara bersamaan dari kelas
1.
adalah
Uji Normalitas normalitas
bertujuan
untuk
mengetahui apakah data prestasi belajar
dan kelompok eksperimen.
matematika
Skor Prestasi Belajar
dari
kedua
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
Matematika Setelah
kedua
maupun
mengikuti
kelompok
Uji Persyaratan Hipotesis
Uji
kelompok uji coba, kelompok kontrol
kontrol
masing
sebagai berikut :
kreativitas
belajar dan skor hasil prestasi penulis
2.
–
kelompok
eksperimen
pembelajaran
baik selesai
berdistribusi normal atau tidak.
Teknik
pengujian
dengan
normalitas
ini
menggunakan Chi-kuadrat.
dengan
Dari hasil
menggunakan media OHP maupun Power
analisis data untuk kelompok eksperimen
Point, maka penulis mengadakan tes atau
diperoleh keterangan bahwa nilai χobs2
ulangan harian.
Deskripsi data ulangan
adalah 3,164 , sedangkan DK = {χ2 | χ2 >
harian tersebut lebih jelas dapat dilihat
5,991} maka keputusannya Ho diterima,
pada tabel sebagai berikut :
artinya data prestasi belajar matematika
Dari tabel diatas, diketahui bahwa
dari kelompok eksperimen berdistribusi
rata-rata kelompok pembelajaran dengan
normal. Dari hasil analisis data untuk
menggunakan media power point yang
kelompok kontrol diperoleh keterangan
memiliki kreativitas tinggi adalah 21,06,
bahwa 280
nilai
χobs2
adalah
2,921,
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
Pengujian ini peneliti lakukan untuk
{χ2 | χ2 > 5,991} maka
sedangkan DK =
keputusannya Ho diterima, artinya data
mengetahui
prestasi
dirumuskan diawal sebelum dilakukan
belajar
matematika
dari
hipotesis
perlakuan
2.
ataukah tidak terbukti. Dalam penelitian
Uji
independensi
bertujuan
teruji
sudah
kelompok kontrol berdistribusi normal. Uji Independensi
dapat
yang
kebenarannya
ini ada 3 pengujian hipotesis yang akan
untuk
mengetahui apakah dua variabel dari
peneliti uji adalah :
kedua kelompok eksperimen maupun
1.
Ada perbedaan
pengaruh yang
kelompok kontrol independen atau tidak.
signifikan media OHP dan Power
Teknik
Point
pengujian
independensi
ini
terhadap
prestasi
matematika.
dengan menggunakan Chi-kuadrat. Dari 2.
hasil pengujian independensi diperoleh
Ada pernbedaan pengaruh yang signifikan kreativitas belajar tinggi,
keterangan bahwa nilai χobs2 adalah 0,986 , sedangkan DK = {χ | χ > 5,991} maka
dan
keputusannya
belajar matematika.
2
Ho
2
diterima,
belajar
artinya 3.
populasi dari kelompok eksperimen dan
rendah
Ada
terhadap
perbedaan
prestasi
pengaruh
kelompok kontrol adalah independen.
signifikan
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada
dan kreativitas belajar, terhadap
lanpiran 5.
prestasi belajar matematika. Dalam
3. Uji Homogenitas
penggunaan
yang
pengujian
media
hipotesis
ini,
untuk
peneliti menggunakan teknik anava dua
mengetahui apakah data prestasi belajar
jalan, dengan desain factorial 2 x 2.
matematika
Sebagai syarat dari teknik anava dua
Uji
homogenitas
dari
bertujuan
kedua
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
jalan
homogeny apa tidak.
pengujian diantaranya uji normalitas, uji
Teknik pengujian
ini,
terlebih
homogenitas ini dengan menggunakan
independensi
Uji F. Dari hasil analisis data diperoleh
seperti
keterangan bahwa nilai Fobs adalah 1,471,
pembahasan di atas.
sedangkan Ftabel = 1,79 maka keputusannya
1.
variansi
dari
dua
polpulasi
dahulu
dan
telah
uji
dilakukan
homogenitas
dijelaskan
pada
Pengujian Hipotesis Pertama Berdasarkan hasil perhitungan skor
tersebut
adalah sama (homogen).
prestasi belajar matematika pada kedua
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada
kelompok
lanpiran 5.
kontrol diperoleh keterangan bahwa rata-
C.
rata
Uji Hipotesis
kelompok
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan
pengujian
skor
eksperimen
prestasi eksperimen
dan
kelompok
belajar
untuk
adalah
19,66,
standar deviasi = 5,11, skor tertinggi 30,
hipotesis. 281
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
dan skor terendah 11. Sedangkan untuk
artinya HoA ditolak dan HoB diterima. Hal
kelompok kontrol memiliki rata-rata skor
ini
18,29 , standar deviasi = 5,16 , skor
antara kelompok siswa yang memiliki
tertinggi 27 dan skor terendah 8.
kreativitas tinggi dengan kelompok siswa
Dari hasil analisis varians diperoleh nilai
Fhitung
untuk
variabel
berarti
ada
perbedaan
pengaruh
yang memiliki kreativitas rendah.
media
3.
Pengujian Hipotesis Ketiga
pembelajaran adalah 24,09 sedangkan
Dari hasil perhitungan diperoleh
nilai Ftabel pada taraf signifikan 5 %
keterangan bahwa skor rata-rata prestasi
dengan derajat kebebasan pembilang 1
belajar matematika pada kelompok siswa
dan
66
yang memiliki kreativitas tinggi adalah
Nilai Fhitung dibandingkan
19,69 dengan standar deviasi 5,73 , nilai
dengan Ftabel diperoleh Fhitung > Ftabel, artinya
tertinggi 30 dan nilai terendahnya 9.
HoA ditolak dan HoB diterima.
Hal ini
Sedangkan skor tes prestasi rata-rata
berarti ada perbedaan pengaruh antara
belajar matematika pada kelompok siswa
pemanfaatan media OHP dan Power Point
yang memiliki kreativitas rendah adalah
terhadap prestasi belajar matematika.
18,14, standar deviasi 4,89, nilai tertinggi
2.
29 dan nilai terendah 8.
derajat
kebebasan
adalah 4,00.
penyebut
Pengujian Hipotesis Kedua
Disamping itu juga diketahui bahwa
Dari hasil perhitungan skor ratarata prestasi belajar matematika pada
rata-rata skor prestasi
belajar untuk
kelompok siswa yang memiliki kreativitas
kelompok
adalah
tinggi
standar
standar deviasi = 5,11, skor tertinggi 30,
deviasi 5,73 , nilai tertinggi 30 dan nilai
dan skor terendah 11. Sedangkan untuk
terendahnya 9.
kelompok kontrol memiliki rata-rata skor
adalah
prestasi
19,69
dengan
Sedangkan skor tes
rata-rata
belajar
tertinggi 27 dan skor terendah 8. Dari
kreativitas rendah adalah 18,14, standar deviasi 4,89, nilai tertinggi 29 dan nilai
diperoleh
terendah 8.
kreativitas
diperoleh
hasil nilai
kreativitas
analisis
Fhitung
belajar
untuk
adalah
19,66,
18,29 , standar deviasi = 5,16 , skor
matematika
pada kelompok siswa yang memiliki
Dari
eksperimen
hasil nilai
analisis
Fhitung
varians
untuk
belajar
variabel
dan
media
varians
pembelajaran adalah 17,13, sedangkan
variabel
nilai Ftabel pada taraf signifikan
35,04
,
5 %
dengan derajat kebebasan pembilang 1
sedangkan nilai Ftabel pada taraf signifikan
dan
5 % dengan derajat kebebasan pembilang
adalah 4,00.
1 dan derajat kebebasan penyebut 66
dengan Ftabel diperoleh Fhitung >
adalah 4,00.
artinya HoA ditolak dan HoB diterima. Hal
Nilai Fhitung dibandingkan
dengan Ftabel diperoleh Fhitung >
Ftabel,
ini 282
derajat
berarti
kebebasan
penyebut
66
Nilai Fhitung dibandingkan
ada
pengaruh
Ftabel,
interaksi
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
Fij-ik = 46,78 ; sehingga HOA ditolak dan HOB
pemanfaatan media pembelajaran dan kreativitas
terhadap
prestasi
belajar
diterima. E.
matematika. D.
Uji Lanjut
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian
Dari hasil perhitungan data pada
hipotesis di atas, maka dapat
hipotesis ke tiga diperoleh keterangan
dikemukakan pembabahasan hasil
bahwa
penelitian sebagai berikut:
ada
pemanfaatan
interaksi model
pengaruh pembelajaran
1.
Pada pengujian yang pertama,
dengan kreativitas belajar maka perlu
hasil analisis varians diperoleh
diadakan uji lanjut. Oleh karena keadaan
nilai Fhitung untuk variabel model
jumlah kelompok yang tidak sama antara
pembelajaran
kelompok
kelompok
sedangkan nilai Ftabel pada taraf
eksperimen, maka uji lanjut pasca anava
signifikan 5 % dengan derajat
yang digunakan adalah metode scheffe’.
kebebasan
Adapun
derajat kebebasan penyebut 66
kontrol
langkah
dan
komparasi
yang
adalah
35,04
pembilang
dan
digunakan ada 4 macam, yaitu : (1). Baris
adalah
ke – i dan baris ke – j, (2). kolom ke – i
dibandingkan
dan
diperoleh Fhitung > Ftabel, artinya HoA
kolom ke – j, (3). Sel ij dan sel kj
4,00.
1
Nilai
Fhitung
dengan
Ftabel
(sel-sel pada kolom ke-j), dan (4). Sel ij
ditolak
dan sel ik (sel-sel pada baris ke-i).
Diketahui pula bahwa rata-rata
(Budiyono, 215)
skor
Hasil perhitungan uji lanjut
dan
HoB
prestasi
diterima.
belajar
untuk
kelompok eksperimen atau yang
diperoleh perbedaan rata-rata sebagai
menggunakan media power point
berikut :
adalah 19,66.
1.
kelompok kontrol memiliki rata-
Komparasi rata-rata antar baris.
Fi-j = 24,16 ; sehingga HOA ditolak dan HOB 2.
rata skor 18,29.
diterima.
Hal ini berarti ada perbedaan
Komparasi rata-rata antar kolom.
pengaruh
Fi-j = 4,02 ; sehingga HOA ditolak dan HOB 3.
media
antara
OHP
dan
pemanfaatan Power
Point
diterima.
terhadap
Komparasi rata-rata antar sel pada
matematika. Artinya penggunaan
kolom yang sama.
media
Fij-kj = 0,26 ; sehingga HOA diterima dan HOB 4.
Sedangkan untuk
prestasi
power
point
belajar
dalam
pembelajaran lebih memberikan
ditolak.
hasil yang lebih baik dibandingkan
Komparasi rata-rata antar sel pada
dengan menggunakan media OHP.
baris yang sama. 283
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
2.
Pada pengujian pertama,
pembelajaran
adalah
17,13,
hasil analisis varians diperoleh
sedangkan nilai Ftabel pada taraf
nilai
signifikan
5 % dengan derajat
kreativitas belajar adalah 24,09 ,
kebebasan
pembilang
sedangkan nilai Ftabel pada taraf
derajat kebebasan penyebut 66
signifikan
5 % dengan derajat
adalah
kebebasan
pembilang
dibandingkan
Fhitung
untuk
variabel
1
dan
4,00.
1
dan
Nilai
Fhitung
dengan
Ftabel
derajat kebebasan penyebut 66
diperoleh Fhitung > Ftabel, artinya HoA
adalah
ditolak dan HoB diterima.
4,00.
dibandingkan
Nilai
Fhitung
dengan
Ftabel
interaksi
ditolak dan HoB diterima. Sehingga
pembelajaran
dapat
terhadap
dinyatakan
bahwa
perbedaan
pengaruh
kelompok
siswa
kelompok
ada
diatas
dengan
nilai
hasil
belajar
perhitungan
disimpulkan
diadakan uji lanjut.
rendah.
Memperhatikan
kreativitas
bahwa
terdapat interaksi sehingga perlu
yang
kreativitasnya
dan
media
prestasi
Dari
yang
siswa
pemanfaatan
matematika.
antara
tinggi
Hal ini
berarti ada perbedaan pengaruh
diperoleh Fhitung > Ftabel, artinya HoA
kreativitasnya
rata-rata
sel
pada
Oleh karena
kedua
eksperimen
kreativitasnya tinggi adalah 19,69
sama, maka dalam uji lanjut ini
sedangkan
digunakan uji Scheffe’.
siswa
yang
rendah
diperoleh
dan
kelompok
prestasi belajar matematika yang
kreativitasnya
kontrol
tidak
Adapun
hasilnya dapat disimpulkan bahwa
nilai rata-rata 18,14 ini berati
:
bahwa siswa yang kreativitasnya
1. Terdapat perbedaan prestasi
tinggi memiliki prestasi yang lebih
belajar
baik dibandingkan dengan siswa
media
pembelajaran
yang kreativitasnya rendah. Oleh
Power
Point
karena
berarti
itu
betapa
mengoptimalkan
pentingya
antara
dan
dengan
OHP,
Penggunaan
pembelajaran
kreativitas
penggunaan
dengan
ini
media media
bisa
Power Point memberikan hasil
memperoleh prestasi yang lebih
yang lebih baik dibandingkan
baik.
dengan OHP.
seorang
3.
dari
Pada
siswa
sehingga
pengujian
yang
2. Terdapat perbedaan prestasi
ketiga,
diperoleh nilai Fhitung untuk variabel
belajar
kreativitas
memiliki
belajar
dan
model 284
antara
siswa
kreativitas
yang belajar
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
yang tinggi dengan kreativitas
kondisi dari siswa yang peneliti
belajar rendah.
ajar. 2.
3. Tidak ada perbedaan prestasi belajar
antara
memiliki baik
siswa
uraikan diatas, maka
yang
kreativitas
rendah
menggunakan
media
populasi
penelitian ini hanya memilih di kecamatan
Power Point maupun media
mengajar,
OHP.
dilakukan
kota
tempat
sehingga untuk
peneliti apabila
populasi
yang
antara
lebih luas lagi, kemungkinan akan
siswa yang memiliki kreativitas
mendapatkan hasil yang berbeda.
tinggi
Sehingga hasil penelitian ini belum
4. Terdapat
yang
perbedaan
dengan
memiliki
siswa
yang
dapat
generalisasikan
untuk
rendah
menggunakan
media
seluruh wilayah kabupaten Kudus
prestasi
semua. Hal ini dikarenakan belum
terhadap
memiliki
belajar. Keterbatasan Penelitian Penelitian seoptimal
di
kreativitas
komputer
F.
Berdasarkan keadaan yang peneliti
telah
mungkin,
kesadaran
yang
menyeluruh bagi semua guru untuk berusaha
namun
menggunakan
dalam
media
komputer
dalam pembelajaran.
Juga masih
penelitian ini masih terdapat beberapa
minimnya
keterbatasan dan kelemahan yang tidak
sekolah-sekolah di luar kecamatan
dapat dihindari, antara lain:
kota.
1.
Pembelajaran menggunakan power point
dapat
3.
fasilitas
yang ada
di
Pembelajaran menggunakan media
membuat
siswa
namun
dengan
ketrampilan dan waktu yang cukup,
tentang
untuk itu maka apabila dikehendaki
materi-materi dalam bentuk power
semua guru dapat menggunakan
point ini membuat peneliti harus
media power point ini dalam setiap
membuat sendiri.
pembelajarannya maka diperlukan
menjadi
senang,
mahalnya
semua
softwarenya
power
Karena belum
kompetensi
dasar
pada
point
ini
memerlukan
pelatihan
–
pelatihan
baik
setiap materi tersedia softwarenya.
pembuatan
dan
penggunaannya
Sementara apabila membuat sendiri
seiiring
dengan
perkembangan
diperlukan waktu yang cukup lama
teknologi yang demikian pesat.
untuk membuatnya.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Terkadang software yang ada belum
A. Kesimpulan
semuanya
dapat
sesuai
Berdasarkan hasil analisis data
dengan dari 285
penelitian
yang
telah
dilakukan
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
dengan menggunakan taraf signifikasi 5%
Hal
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
prestasi belajar siswa yang lebih baik.
berikut:
Seperti yang sudah dijelaskan di depan,
1.
Ada perbedaan pengaruh antara
bahwa
pemanfaatan
dan
menampilkan gambar – gambar yang
komputer (menggunakan progam
bergerak, juga dapat diberikan animasi-
power point) terhadap prestasi
animasi yang menarik bagi seorang siswa
belajar matematika.
dalam mengikuti pembelajaran.
2.
media
siswa
kreativitasnya
media
mempengaruhi
power
point
dapat
ekonomis
sebaiknya dapat mengembangkan media
jika
dibandingkan dengan kelompok
pembelajaran
siswa yang kreativitasnya rendah.
Sehingga
Ada
dioptimalkan.
pengaruh
dapat
memiliki kemampuan secara
yang
tinggi
akan
Oleh karena itu bagi sekolah yang
Ada perbedaan pengaruh antara kelompok
3.
OHP
ini
interaksi
komputer
prestasi
siswa
Akan
bisa
tetapi
lebih apabila
sekolah
dan kreativitas terhadap prestasi
sebaiknya juga harus tetap dioptimalkan
belajar matematika. Dari uji lanjut
penggunanya. Karena dengan media OHP
diperoleh bahwa prestasi belajar
pembelajaran jauh lebih menarik apabila
matematika tertinggi dicapai oleh
dibandingkan dengan pembelajar tanpa
siswa yang memiliki kreativitas
media sama sekali.
media
dan
juga
Kreativitas
menggunakan
komputer,
memiliki
baik.
pemanfaatan media pembelajaran
tinggi
baru
dengan
dibangun
sedangkan
bagi
belajar
media
OHP
perlu
terciptanya
terus proses
prestasi belajar tinggi juga dicapai
pembelajaran di kelas yang lebih efektif.
oleh siswa kreativitas
rendah
Kreativitas yang tinggi biasanya ditandai
media
dengan perhatian terhadapat pelajaran
Jadi siswa yang
dengan penuh semangat, perasaan ingin
memiliki kreativitas tinggi cocok
tahu dan ingin menyelesaikan soal – soal
menggunakan media komputer.
dengan cara
yang
menggunakan
komputer pula.
B. Implikasi
yang berbeda dari yang
disampaikan seorang guru. C. Saran
Berdasarkan hasil temuan peneliti
Dari hasil penelitian ini, peneliti
di lapangan, pembelajaran dengan media komputer dirasakan oleh para siswa
memberikan sumbang saran kepada;
sangat menarik, sehingga secara tidak
1.
Bagi kepala sekolah:
langsung dapat meningkatkan kreativitas
a.
Memberikan
fasilitas
dan
kesempatan yang cukup bagi guru
belajarnya karena materi yang sulit bisa menjadi lebih mudah untuk dipelajar. 286
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
untuk
b.
menerapkan
berpengaruh
pembelajaran
prestasi
Mengadakan
atau
hendaknya guru ketika mengajar
media
dituntut untuk selalu meningkatkan
workshop pembuatan
pembelajaran
yang
perolehan
menggunakan media komputer .
pelatihan
optimal,
maka
daya kreativitas siswa.
power point bagi b.
semua guru, sehingga guru mampu
Selalu
berusaha
memanfaatkan
dengan
media pembelajaran power point
trampil, bahkan mampu menyusun
dengan berbagai variasi tampilan,
media
untuk materi – materi yang sesuai
menggunakan media
sendiri
kebutuhan
itu
sesuai
dengan
memanfaatkan
menggunakan media komputer.
media c.
komputer. c.
terhadap
Menciptakan
lingkungan
Selalu berusaha untuk mengikuti segala
sekolah
aktivitas
yang
berkaitan
yang kondusif dan berbasis IT,
dengan
sehingga kreativitas siswa untuk
professionalisme melalui kegiatan
belajar akan semakin tinggi.
MGMP sekolah dan kabupaten atau
2.
Bagi komite sekolah
tingkat
a.
Senantiasa memberikan perhatian
seminar, workshop, dan pelatihan-
khususnya
pelatihan lainya.
dalam
peningkatan d.
sarana prasarana sekolah terutama yang
diperlukan
mengembangkan
dukungan
pendanaan
untuk
Bagi siswa
peningkatan mutu sekolah, yang
a.
Menjaga
berdampat
mampu
lagi,
menciptakan
pembelajaran
yang
dapat terbentuk.
bagi 4.
akan
tinggi
belajar siswa akan secara langsung
segala
nantinya
c.
Diharapkan
lebih
menyenangkan sehingga kreativitas
proses
Memberikan
yang
suasana
untuk
pembelajaran di kelas. b.
peningkatkan
dan
meningkatkan
kreativitas dalam mengikuti proses
pada
peningkatan hasil prestasi belajar
pembelajaran
pada siswa.
memperoleh prestasi belajar yang
Memberikan
dukungan
mampu
tinggi.
dan b.
motivasi bagi semua guru dalam mengembangkan
agar
Selalu aktif
dalam menyelesaikan
soal – soal dan mencoba dengan
proses
pembelajaran.
cara – cara lain yang mungkin tidak
3.
Bagi guru:
disampaikan oleh seorang guru.
a.
Dari hasil penelitian tersebut di peroleh
bahwa
kreativitasnya
siswa rendah
yang akan 287
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 275 – 288, Desember 2013
DAFTAR PUSTAKA
Sri Anitah, 2011, Media Pembelajaran, Surakarta, Sebelas Maret University Press. Sugiyono, 2011, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, CV Alfa Beta. Suharsimi Arikunto, 2006, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi), Jakarta, Rineka Cipta. Zaenal Arifin, 2012, Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT, Yogyakarta, Skripta Media Creative.
Ahmad Rohani, 1997, Media Instruksional Edukatif, Jakarta, Rineka Cipta. Aunurrahman, 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung, CV Alfa Beta. Azhar Arsyad, 2011, Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Budiyono, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Surakarta, Sebelas Maret University Press. Hujair AH. Sanaky, 2009, Media Pembelajaran, Yogyakarta, Safiria Insania Press. Mohammad Asrori, 2007, Psikologi Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima. Nana Sudjana, 2010, Media Pengajaran, Bandung, Sinar Baru Algensindo.
288