PENGARUH LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG
TUGAS AKHIR
Oleh :
Rizqa Ramadhaning Tyas NIM : 20109011
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
PENGARUH LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG
TUGAS AKHIR
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) pada Program Studi Perbankan Syariah
Disusun Oleh : Rizqa Ramadhaning Tyas NIM : 20109011
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
MOTTO
Berusahalah untuk menjadi yang terbaik, tetapi jangan pernah berpikir dirimulah yang terbaik. (Benjamin Franklin)
Simpan kekuatanmu untuk dirimu sendiri dan keberanianmu untuk orang lain (James M. Barrie)
Saya menganggap orang yang bisa mengatasi keinginannya lebih berani daripada orang yang bisa menaklukkan musuhnya. Karena kemenangan yang paling sulit diraih adalah kemenangan atas diri sendiri
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk: 1. Orang tuaku tercinta sebagai wujud terima kasih atas kasih sayang dan doa yang selama ini diberikan kepada saya. 2. Dosen jurusan syariah yang telah membimbing saya selama tiga tahun. 3. Teman-teman program studi D-III Perbankan Syariah angkatan 2009 yang telah menemaniku selama tiga tahun ini. 4. Almamaterku.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang”. Penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada jurusan Perbankan Syariah D-III Fakultas Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2. Bapak Drs. H. Mubassirun, M.Ag, Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga 3. Bapak Abdul Azis N.P, S.Ag, M.M, Ketua Program Studi D-III Perbankan Syariah 4. Bapak Ari Setiawan, S.Pd, M.M, Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberikan bekal ilmu yang tidak ternilai harganya kepada penulis selama belajar di Fakultas Syariah STAIN Salatiga.
6. BMT Sumber Mulia Tuntang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir. 7. Semua pihak yang terkait dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari sempurna dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga Allah SWT memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada penulis. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan. Salatiga, 25 Juli 2012 Penulis,
Rizqa Ramadhaning Tyas
ABSTRAK
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles serta lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia dan variabel manakah yang berpengaruh paling signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi 300 nasabah yang merupakan jumlah keseluruhan nasabah yang menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang selama tahun 2012 sampai dengan bulan juni. Sedangkan sampelnya adalah 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidential sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda, dimana sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan. Pertama, terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles terhadap keputusan menabung. Hal ini terbukti dari hasil uji t dengan nilai t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu reliability (3,838>1,7011), responsiveness (2,121>1,7011), assurance (3,062>1,7011), emphaty (4,760>1,7011), dan tangibles (3,290>1,7011). Kedua, terdapat pengaruh yang signifikan lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung, yang dibuktikan dengan hasil uji t yaitu t hitung > t tabel (3,480>1,7011), dengan taraf signifikansi 5%. Ketiga, variabel emphaty merupakan variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi (0,000) lebih signifikan dibanding variabel lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan variabel reliability dengan nilai signifikansi (0,001), variabel lokasi (0,002), variabel tangibles (0,003), assurance (0,005) dan variabel responsiveness dengan nilai signifikansi (0,043). Hal ini berarti kesediaan karyawan dan pengelola BMT Sumber Mulia untuk lebih peduli dengan memberikan pemahaman dan perhatian kepada nasabah menyebabkan nasabah mau untuk menabung. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Lokasi, Keputusan Nasabah
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i HALAMAN PENGAJUAN JUDUL ……………………………………........ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………….......
iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iv HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………………..
v
MOTTO ………………………………………………………………………. vi PERSEMBAHAN …………………………………………………………..... vii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii ABSTRAK …………………………………………………………………… x DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xiv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...
xvi
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………….. xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 5 C. Tujuan dan Kegunaan …………………………………………… 6 D. Penelitian Terdahulu ……………………………………………. 7 E. Metode Penelitian ………………………………………………. 10 F. Penegasan Istilah ………………………………………………... 24 G. Sistematika Penulisan …………………………………………… 25 BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kualitas Pelayanan ………………………………………………. 27
1.
Pengertian Kualitas Pelayanan ……………………………… 27
2.
Dimensi Kualitas Pelayanan ………………………………… 29
B. Lokasi ……………………………………………………………. 31 1.
Pengertian Lokasi …………………………………………… 31
2.
Pemilihan Lokasi ……………………………………………. 31
3.
Pertimbangan-pertimbangan dalam Penentuan Lokasi ……… 33
C. Perilaku Konsumen ………………………………………………. 34 1.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli ………. 34
2.
Proses Pembelian Keputusan Konsumen …………………… 38
BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN A.
Gambaran Umum ………………………………………………. 41 1.
Sejarah Berdiri BMT Sumber Mulia Tuntang …………… 41
2.
Visi dan Misi …………………………………………….. 42
3.
Logo ……………………………………………………… 43
4.
Struktur Organisasi ………………………………………. 44
5.
Permodalan ………………………………………………. 48
6.
Nasabah …………………………………………………... 49
B. Data Deskriptif ……………………………………………….... 50 1.
Produk Simpanan ……………………………………….. 51
2.
Produk Pembiayaan ……………………………………… 53
3.
Laporan Bidang Usaha …………………………………… 55 a.
Modal ………………………………………………... 55
b.
Produk Simpanan ……………………………………. 55
c.
Perkembangan Usaha ………………………………... 57
d.
Pertumbuhan Asset ………………………………….. 58
BAB IV ANALISIS A. Analisa Data Kualitatif ………………………………………… 59 B. Pengujian Instrumen Penelitian ………………………………... 65 1.
Uji Validitas ……………………………………………….. 66
2.
Uji Reliabilitas …………………………………………….. 70
C. Uji Statistik …………………………………………………….. 71 1.
Analisa Koefisien Regresi ………………………………… 71
2.
Analisa Koefisien Determinasi ……………………………. 78
3.
Uji t (Parsial) ……………………………………………… 83
4.
Uji f (Simultan) ……………………………………………. 88
BAB V PENUTUP A.
Simpulan ……………………………………………………….. 94
B.
Saran …………………………………………………………… 95
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 96 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1
Nisbah Bagi Hasil Simpanan Sukarela Berjangka ………….
52
Tabel 3.2
Modal BMT Sumber Mulia …………………………………
55
Tabel 3.3
Perkembangan Usaha BMT Sumber Mulia …………………
57
Tabel 3.4
Laju Pertumbuhan Asset …………………………………….
58
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………
59
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ….
60
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia …………………
61
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ………….
62
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Jasa 63
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah ke BMT .. 64
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan .. 64
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Reliability ……………………..
66
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Responsiveness ……………….
67
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Assurance ……………………..
67
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Emphaty ………………………
68
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Tangibles ……………………...
68
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi …………………………
69
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menabung ………...
70
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………...
71
Tabel 4.16 Hasil Analisa Regresi Variabel Reliability ………………….
72
Tabel 4.17 Hasil Analisa Regresi Variabel Responsiveness ……………
73
Tabel 4.18 Hasil Analisa Regresi Variabel Assurance ………………….
74
Tabel 4.19 Hasil Analisa Regresi Variabel Emphaty ……………………
75
Tabel 4.20 Hasil Analisa Regresi Variabel Tangibles …………………..
76
Tabel 4.21 Hasil Analisa Regresi Variabel Lokasi ……………………...
77
Tabel 4.22 Koefisien Determinasi Variabel Reliability …………………
78
Tabel 4.23 Koefisien Determinasi Variabel Responsiveness …………...
79
Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Variabel Assurance …………………
80
Tabel 4.25 Koefisien Determinasi Variabel Emphaty …………………..
81
Tabel 4.26 Koefisien Determinasi Variabel Tangibles …………………
81
Tabel 4.27 Koefisien Determinasi Variabel Lokasi ……………………
82
Tabel 4.28 Hasil Uji t Variabel Reliability …………………………….
83
Tabel 4.29 Hasil Uji t Variabel Responsiveness ………………………
84
Tabel 4.30 Hasil Uji t Variabel Assurance ……………………………
85
Tabel 4.31 Hasil Uji t Variabel Emphaty ……………………………..
85
Tabel 4.32 Hasil Uji t Variabel Tangibles ……………………………
86
Tabel 4.33 Hasil Uji t Lokasi …………………………………………
87
Tabel 4.34 Hasil Uji f Variabel Reliability …………………………...
88
Tabel 4.35 Hasil Uji f Variabel Responsiveness ……………………..
89
Tabel 4.36 Hasil Uji f Variabel Assurance …………………………...
90
Tabel 4.37 Hasil Uji f Variabel Emphaty …………………………….
90
Tabel 4.38 Hasil Uji f Variabel Tangibles ……………………………
91
Tabel 4.39 Hasil Uji f Lokasi …………………………………………
92
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Tahap Proses Pembelian ………………………………...
38
Gambar 3.1
Logo BMT Sumber Mulia Tuntang …………………….
43
Gambar 3.2
Struktur Organisasi ……………………………………..
44
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik
3.1
Perkembangan Jumlah Produk Simpanan ………………
56
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan peranan suatu negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang
berhubungan
dengan
berbagai
kegiatan
keuangan
selalu
membutuhkan jasa perbankan. Oleh karena itu, saat ini dan masa mendatang kita tidak akan lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan
aktifitas
keuangan,
baik
perorangan
ataupun
suatu
perusahaan (Kasmir, 2002:2) Seiring digulirkannya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990-an di Indonesia, beberapa Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia. Lembaga Keuangan Syariah mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syariah ditengah proses pembangunan nasional. Berdirinya Lembaga Keuangan Syariah (LKS) merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalat dalam hukum ekonomi Islam, selanjutnya direfresentasikan dalam bentuk pranata Ekonomi Islam. Indonesia merupakan Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia hampir 85% yang tersebar dari sabang sampai merauke, oleh karena
itu
merupakan salah satu modal utama bagi Bank maupun Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) untuk menjaring nasabah khususnya yang beragama muslim. Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi Islam yang dibangun berbasis keumatan. Dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak apabila dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti: zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah (Sudarsono, 2007: 96) Sebagai lembaga ekonomi yang berbasis keumatan atau BMT yang berupaya memainkan peranannya sesuai dengan ketentuan hukum yang ditetapkan
pemerintah
bagi
penyelenggaraan
lembaga
keuangan
berdasarkan prinsif Syariah. UU no. 7/ 1992 tentang perbankan (kini UU no.10/ 1998) dan PP no.72/1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT untuk beroperasi secara proporsional (Antonio, 2002: 25) Meskipun dari segi keberadaan dan peranan lembaga keuangan Syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat yang ditandai dengan
banyak
berdirinya
lembaga
keuangan
yang
secara
operasional
menggunakan prinsip bagi hasil atau dikenal dengan prinsip syariah, namun dari segi sosialisasi sistem ekonomi syariah mengenai wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi syariah umumnya hanya dikalangan akademisi dan praktisi lembaga keuangan syariah saja, sedangkan masyarakat bawah belum tentu mengenal dan memahaminya secara jelas. Padahal ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang lebih memberikan daya tawar positif, bukan hanya dari aspek hukum (syariah), tetapi juga bisa menjadi sistem ekonomi alternatif yang dapat mendukung proses percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Melihat perkembangan lembaga keuangan saat ini, seharusnya pihak lembaga keuangan tersebut dapat menerapkan strategi agar nasabah termotivasi untuk menabung yaitu dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah, maka lembaga keuangan keuangan tersebut harus meningkatkan kualitas pelayanan. Parasuman (1985) dalam Tho’in (2011) menyebutkan bahwa dimensi kualitas terdiri dari lima faktor, yaitu: (1) Realibility; yaitu kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan; (2) Responsiveness; yaitu kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap; (3) Assurance; yaitu kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan; (4) Emphaty; yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan;
(5) Tangibles; yaitu fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
Untuk
meningkatkan
kualitas
layanan
diperlukan
pengetahuan strategik dalam bisnis (business strategy). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan (Sudarsono, 2007: 109) Pelanggan
memilih
pemberi
jasa
berdasarkan
peringkat
kepentingan dan setelah menikmati jasa tersebut cenderung akan membandingkan dengan yang mereka harapkan. Bila jasa yang mereka nikmati berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan, maka pelanggan akan meninggalkan pemberi jasa tersebut. Sebaiknya, jasa yang mereka nikmati memenuhi atau melebihi tingkat kepentingan, mereka akan cenderung untuk memakai kembali produk dan jasa tersebut. Selain itu, pelanggan juga membutuhkan komitmen dan kesungguhan petugas dalam melayani pelanggan. Begitu halnya dengan BMT Sumber Mulia Tuntang yang merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang mempunyai fungsi untuk
melayani
pembiayaan
dan
simpanan
masyarakat.
Dengan
menjamurnya lembaga keuangan syariah yang ada di berbagai daerah, maka lembaga keuangan tersebut perlu meningkatkan kualitas pelayanan agar nasabah termotivasi untuk menabung di lembaga keuangan tersebut. BMT Sumber Mulia Tuntang sebagai badan usaha yang dituntut untuk dapat menciptakan mitra kerja yang baik dengan memberikan pelayanan yang maksimal dalam upaya untuk memberikan kepuasan
kepada para nasabah. Selain itu, BMT Sumber Mulia juga harus menciptakan citra yang baik dimata para nasabah dengan memberikan kepastian dalam pelayanan. Dalam hal ini BMT Sumber Mulia memberikan pelayanan yang bermacam-macam seperti layanan jemput bola sebagai salah satunya. Lokasi BMT Sumber Mulia sangat strategis, di pinggir jalan sehingga dapat dijangkau dengan mudah serta dekat dengan pusat kegiatan masyarakat yaitu pasar. Untuk mengevaluasi betapa pentingnya kualitas pelayanan pada BMT sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dalam upaya mempengaruhi keinginan nasabah untuk menabung. Hal inilah yang menjadi alasan bagi penulis memilih judul Tugas Akhir “Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang”.
B. Rumusan Masalah Dengan persaingan yang semakin ketat, maka pihak BMT perlu melakukan strategi yaitu dengan meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Dengan meningkatkan pelayanan maka dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung di BMT tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah
kualitas
pelayanan
yang
terdiri
dari
reliability,
responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles mempunyai pengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang? 2. Apakah ada pengaruh lokasi BMT Sumber Mulia Tuntang terhadap keputusan untuk menabung? 3. Variabel manakah yang berpengaruh paling besar terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. b. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. c. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang.
2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Penulis, dapat meningkatkan pengetahuan penulis serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh yang dapat menambah wawasan ilmiah b. Bagi BMT Sumber Mulia, sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam meningkatkan pelayanan nasabah. c. Bagi STAIN Salatiga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam bidang manajemen lembaga keuangan syariah, khususnya mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang d. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama yang berkenaan dengan masalah pelayanan lembaga keuangan syariah
D. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu diantaranya adalah yang dilakukan oleh Sudartik (2009) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menabung Pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana”, dengan sampel 75 responden. Hasilnya bahwa kualitas pelayanan harus ditingkatkan, terutama mengenai pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerja optimum, misalnya mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Penelitian lainnya pernah dilakukan oleh Fatimah Sofiani (2008) dengan judul “Pengaruh Pelayanan BCA Bizz Terhadap Tingkat Tabungan Pada PT. Bank Central Asia Pusat Pembantu Pasar Medan”. Objek penelitian di BCA Pusat Pembantu Pasar Medan dengan 50 responden. Hasilnya bahwa nasabah BCA Bizz telah merasa puas dengan pelayanan yang ada dan pengaruhnya terhadap tingkat tabungan sangat berpengaruh karena dapat meningkatkan jumlah nasabah dan jumlah tabungan yang ada. Bariah, Zaenal Abidin dan Harlina Nurtjahjanti (2008) pernah meneliti tentang “Hubungan Antara Kualitas Layanan Bank Dengan Minat Menabung Nasabah PT. BRI Kantor Cabang Ungaran”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 nasabah. Hasilnya bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas layanan dengan minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran. Sumbangan efektif dalam penelitian ini adalah 71,5%. Artinya sebesar 71,5% minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran diprediksi oleh variabel kualitas layanan, sedangkan 28,5% sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hartono Puji (2008) dengan judul “Faktor-faktor Motivasi Yang Dipertimbangkan Masyarakat Terhadap Pemilihan Menabung di Perbankan Syariah dan Konvensional (studi kasus di Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta)”. Dalam penelitian ini, menggunakan 100 responden. Dari pengolahan data yang
dilakukan di Bank Muamalat Indonesia dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel empat motivasi internal bank syariah, motivasi eksternal bank syariah, motivasi internal bank konvensional dan motivasi eksternal bank konvensional dapat direduksi bahwa: motivasi internal bank syariah menjadi 3 faktor yang kemudian diberi nama faktor menjalankan syariat Islam, faktor menguntungkan dan halal serta faktor tidak setuju riba. Motivasi eksternal bank syariah menjadi 4 faktor yaitu faktor pelayanan dan fasilitas, faktor pendekatan dengan nasabah, faktor ATM mudah dan faktor tidak ada potongan. Motivasi internal bank konvensional menjadi 3 faktor yaitu faktor image bank, faktor menguntungkan, faktor lebih aman. Dan untuk motivasi eksternal bank konvensional menjadi 2 faktor yaitu faktor jaringan luas dan faktor fasilitas memuaskan. Muhammad Tho’in (2011) mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor-faktor Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Nasabah di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Tekun Karanggede Boyolali”. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 responden nasabah. Hasil analisis yang telah diuraikan, dapat disimpulkan. Pertama, pelayanan terbaik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja karyawan baik internal maupun eksternal. Kedua, terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy terhadap kepuasan nasabah, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Hal
ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh nilai Fhitung – Ftabel (30,7442,45) pada taraf signifikansi 5%. Ketiga, Variabel reliabiity merupakan variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung varibel reliability (4,004) lebih tinggi dari t hitung variabel lainnya tangibles (3,106), responsiveness (3,779), assurance (2,614), dan emphaty (3,188). Hal ini berarti jika kehandalan dalam memberikan pelayanan menyebabkan nasabah merasa puas
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Causal Research. Causal Research merupakan tipe-tipe konklusif yang bertujuan untuk menentukan sebab akibat dari sebuah penelitian (Hasibuan, 2007: 65). Dalam penelitian ini menentukan hubungan variabel kualitas pelayanan dan lokasi dengan keputusan nasabah menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam riset pendekatan kuantitatif, data yang diperlukan ialah data dalam bentuk kuantitas yang diwakili dengan angka (numeric) (Sarwono, 2012:32)
3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang yang terletak di jalan Raya Salatiga-Semarang Km. 1 Kesongo Tuntang, Kabupaten Semarang. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Mencari data-data mengenai hal-hal berupa catatan buku, yaitu berupa dokumen atau data tentang geografis BMT Sumber Mulia b. Observasi Metode penelitian dengan mengadakan pengamatan langsung dan pencatatan sistematik terhadap fenomena-fenomena selama praktik c. Interview Pengumpulan data-data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan tujuan praktik, dengan beberapa karyawan BMT Sumber Mulia. d. Kuesioner Pengumpulan
data-data
yang
berbentuk
angka
dengan
menyebarkan daftar pertanyaan tentang pelayanan yang diberikan BMT dalam hubungannya motivasi nasabah untuk menabung
5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang dilakukan terhadap orang, benda, atau tempat (komputer, 2006: 11). Dalam penelitian ini populasinya adalah jumlah nasabah yang menabung selama tahun 2012 sampai dengan bulan Juni sebanyak 300 nasabah. b. Sampel Sampel merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari (Sarwono, 2009: 319). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini 10% dari populasi yaitu 30 responden. 6. Deskriptif Data a. Jenis Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka dalam kuesioner. Sumber data berasal dari data primer yaitu data yang berasal dari sumber asli atau sumber pertama yang secara umum disebut sebagai narasumber, dalam istilah teknisnya responden (Sarwono, 2012: 37). Responden yang dimaksud adalah nasabah tabungan BMT Sumber Mulia.
b. Penarikan Sampel penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidential sampling atau sampling kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sarwono, 2012: 22). Pengambilan data dilakukan pada saat nasabah menabung di BMT Sumber Mulia. c. Alat dan Metode Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah kuesioner. Kuesioner merupakan bagian prosedur baku dalam riset kuantitatif yang digunakan sebagai alat atau instrumen untuk mencari data (Sarwono, 2012: 52). Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan pengumpulan
data
sekunder
diperoleh
dari
buku
yang
berhubungan dengan penelitian, laporan-laporan atau data yang dikeluarkan oleh pihak BMT serta diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku, internet, dan kepustakaan lain yang berkaitan dan ada relevansinya dengan Tugas Akhir ini. Metode pengambilan data melalui kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Menyebarkan kuesioner secara langsung kepada para nasabah BMT Sumber Mulia. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 11 Juni sampai 14 Juni 2012 di lokasi BMT Sumber Mulia. Kuesioner yang disebarkan sejumlah 30 kuesioner.
2) Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara mengisi kuesioner. 3) Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. 4) Menganalisis dan mengolah data dengan menggunakan rumusrumus perhitungan yang dibantu dengan menggunakan program komputer IBM SPSS version 20 (Statistical Product and
Service
Solution)
untuk
mempermudah
mencapai
perhitungan. d. Pengukuran Data Pengukuran data dalam hal ini menggunakan 5 tingkat (skala likert) yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (S), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Kelima penilaian ini diberi bobot sebagai berikut: 1) Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1 2) Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2 3) Jawaban Netral (N) diberi bobot 3 4) Jawaban Setuju (S) diberi bobot 4 5) Jawaban Setuju Sekali (SS) diberi bobot 5 7. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas (Independent variabel) Variabel bebas merupakan stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain atau variabel yang variabelnya
diukur,
dimanipulasi,
atau
dipilih
untuk
menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Sarwono, 2012: 12). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah : 1) Reliability (X1) 2) Responsiveness (X2) 3) Assurance (X3) 4) Emphaty (X4) 5) Tangibles (X5) 6) Lokasi (X6) b. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi/ respons jika dihubungkan dengan variabel bebas atau variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 2012: 12). Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan nasabah (Y). 8. Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel-variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut: a. Reliability (X1) Reliability (kehandalan) merupakan kemampuan untuk menampilkan pelayanan yang dijanjikan dengan terpercaya dan
akurat. BMT Sumber Mulia. Variabel reliability akan diukur melalui indikator sebagai berikut: 1) BMT Sumber Mulia melakukan transaksi sesuai prosedur 2) BMT Sumber Mulia selalu memegang sikap kejujuran dalam memproses transaksi nasabah 3) BMT Sumber Mulia bersikap sama dan adil kepada semua nasabah terutama dalam hal antrian b. Responsiveness (X2) Kerelaan melayani (Responsiveness) berkaitan dengan kemauan karyawan BMT Sumber Mulia untuk membantu nasabah dengan cepat dan mengatasi keluhan yang diajukan nasabah. Adapun indikatornya adalah: 1) Ketanggapan dan kesungguhan karyawan BMT Sumber Mulia dalam menyelesaikan masalah nasabah 2) Karyawan BMT Sumber Mulia melayani nasabah tanpa membeda-bedakan. 3) Karyawan BMT Sumber Mulia dalam menyelesaikan masalah nasabah dengan tepat dan cepat c. Assurance (X3) Jaminan (assurance) merupakan kemampuan karyawan BMT Sumber Mulia dalam melayani konsumen yang dapat menimbulkan keyakinan dan kepercayaan nasabah. Variabel assurance akan diukur melalui indikator sebagai berikut:
1) Dalam memberikan pelayanan, karyawan BMT Sumber Mulia selalu bersikap sopan dan ramah kepada nasabah 2) Pada saat pelayanan, dapat menimbulkan rasa aman pada saat transaksi di counter 3) Karyawan
BMT
Sumber
Mulia
dalam
memberikan
pelayanan dapat menumbuhkan kepercayaan nasabah. d. Emphaty (X4) Emphaty merupakan kesediaan karyawan dan pengelola BMT Sumber Mulia
untuk lebih peduli dengan memberikan
pemahaman dan perhatian kepada nasabah. Adapun indikatornya adalah: 1) Pada
saat
memproses
transaksi
karyawan
senantiasa
berkomunikasi dengan baik kepada nasabah 2) Karyawan BMT Sumber Mulia selalu memberikan informasi terbaru tentang produk dan pelayanannya 3) Karyawan
BMT
Sumber
Mulia
selalu
membantu
memberikan solusi atas keluhan yang dialami nasabah. e. Tangible (X5) Tangible merupakan penampilan fisik, perlengkapan dan peralatan yang disediakan BMT Sumber Mulia. Variabel tangible akan diukur melalui indikator sebagai berikut: 1) Penampilan karyawan BMT Sumber Mulia selalu bersih dan rapi
2) Formulir dan slip yang dibutuhkan nasabah untuk melakukan transaksi selalu tersedia dan mudah diperoleh 3) Ruangan BMT Sumber Mulia yang bersih dan nyaman f. Lokasi (X6) Lokasi merupakan tempat dari BMT Sumber Mulia berada. Adapun indikatornya adalah: 1) Lokasi BMT Sumber Mulia dekat dengan rumah nasabah 2) Lokasi BMT Sumber Mulia dekat tempat usaha nasabah 3) Lokasi BMT Sumber Mulia dekat dengan pusat kegiatan masyarakat, misalnya adalah pasar g. Keputusan nasabah (Y) Keputusan nasabah merupakan tingkat peranan nasabah atas pelayanan yang diberikan pihak BMT Sumber Mulia setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Adapun keputusan nasabah diukur dengan: 1) Kepuasan produk yang ditawarkan oleh BMT Sumber Mulia 2) Pertimbangan kualitas pelayanan 3) Pertimbangan lokasi 9. Alat Analisis Data a. Uji validitas Menurut Ghozali (2001:39) uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai Corrected Item Total Correlation (Sarwono, 2012: 94) b. Uji reliabilitas Reliabilitas menurut Ghozali (2001:41) adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumus penghitungannya adalah sebagai berikut : k.r α= 1+ (r-1) k Dimana : α = koefisien reliabilitas k = jumlah item per-variabel x r = mean korelasi antar item
Hasil pengujian dikatakan reliable apabila nilai r Cronbach alpha > 0,60 (Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001: 42), dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS. c. Modus Modus dugunakan untuk melihat nilai yang paling sering muncul atau yang frekuensinya paling tinggi dari jawaban responden
atas
kuesioner
mengenai
pengaruh
reliability,
responsiveness, assurance, emphaty, tangibles dan lokasi terhadap keputusan nasabah dalam menabung di BMT Sumber Mulia. d. Analisa Regresi Linier Berganda Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel
bebas
(Sarwono, 2009: 91). Untuk mendapatkan persamaan yang melibatkan
hubungan
antara
tiga
variabel
atau
lebih
menggunakan regresi berganda (multiple regression). Analisa ini digunakan untuk meramalkan apakah ada tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel-variabel tersebut. Variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan (x): dengan variabel yang terkena pengaruh variabel yang lainnya (y). untuk mempermudah
dan menghemat waktu maka dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS dalam proses perhitungannya. Rumus: Y= a + B1 + B2 X2+ B3 X3 + B4 X4 + B5 X5 + B6 X6 +ai
Keterangan: Y
= Keputusan Nasabah
a
= Konstanta
x1
= Reliability
x2
= Responsiveness
x3
= Assurance
x4
= Emphaty
x5
= Tangibles
x6
= Lokasi
B1
= Koefisien Regresi x1
B2
= Koefisien Regresi x2
B3
= Koefisien Regresi x3
B4
= Koefisien Regresi x4
B5
= Koefisien Regresi x5
B6
= Koefisien Regresi x6
ai
= Error
e. Koefisien Determinasi Koefisien
determinasi
digunakan
untuk
menghitung
besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung (Sarwono, 2012: 205). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus:
R2 = (r)2 x 100% Dimana: R2
= koefisien determinasi
r
= koefisien korelasi
f. Pengujian Hipotesis Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasi
hubungan
antarvariabel.
Hubungan
antarvariabel bersifat hipotesis. Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (Prasetyo dan Jannah, 2011: 76). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles terhadap keputusan nasabah untuk menabung. 2) Ada pengaruh yang signifikan lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara berikut ini: 1) Uji t Digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis dari masing-masing koefisien regresi antara variabel-variabel kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah dalam menabung. Prosedur pengetesan adalah: a) Menentukan level of signifikan a = 0,05 b) H0 : B1 = B2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung H1 : B1 ≠ B2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung c) Kesimpulan Ho diterima berarti tidak ada pengaruh antara variabel x dan y Ho ditolak berarti ada pengaruh antara variabel x dan y 2) Uji F Untuk mengetahui apakah variabel bebas tersebut mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini, uji F digunakan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan dalam menabung. Langkah pengujiannya adalah:
a) Menentukan level of signifikan a = 0,05 b) H0 diterima apabila F hitung ≤ F tabel H0 ditolak apabila F hitung ≥ F tabel c) Kesimpulan: Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima F. Penegasan Istilah Untuk memberi gambaran lebih jelas, terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian ini. 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Poerwadarminta, 1986: 731) 2. Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen, menurut Lovelock dalam Tjiptono (2000:58). Maksud kualitas pelayanan disini adalah aspek-aspek yang termasuk
dalam
lima
dimensi
pelayanan
responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles.
yaitu
reliability,
3. Lokasi Lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi (Lupiyoadi, 2001: 61) 4. Keputusan menabung Suatu proses penentuan keputusan dalam memasukkan uang atau menyimpan uang (Poerwadarminta, 1986: 989) 5. BMT Sumber Mulia BMT Sumber Mulia adalah badan usaha berbadan hukum koperasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan terhadap usaha-usaha produktif dan menguntungkan. G. Sistematika Penulisan Agar tugas akhir memperoleh gambaran secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika penulisan yaitu uraian singkat mengenai hal – hal yang akan dilaporkan secara sistematis. Bab I
Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah serta sistematika penulisan. Bab II Kerangka Teoritik yang menguraikan tentang pengertian kualitas pelayanan, lima dimensi pelayanan, pengertian lokasi, pemilihan lokasi, pertimbangan-pertimbangan
dalam
penentuan
lokasi,
faktor
yang
mempengaruhi perilaku pembeli, dan proses pembelian keputusan konsumen.
Bab III Laporan Objek Penelitian yang menyajikan tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang, dasar pendirian, visi dan misi, logo, struktur organisasi, permodalan, produk simpanan dan pembiayaan, perkembangan kinerja dan lain-lain. Bab IV Analisis, membahas tentang analisa data kualitatif, pengujian instrument penelitian yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, uji statistik yang terdiri dari analisa koefisien regresi, analisa koefisien determinasi, uji T (parsial) dan uji F (simultan). Bab V Penutup merupakan bab terakhir, yang berisi kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Sehubungan dengan kontak personal yang sangat penting dalam menentukan kualitas pelayanan, setiap perusahaan memerlukan service excellence maksudnya pelayanan unggul yaitu suatu sikap/cara karyawan dalam melayani konsumen secara memuaskan. Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampainya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckof yang dikutip oleh Tjiptono (2000 : 59) bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Goetch and Davis yang dikutip oleh Tiptono (2000 : 51) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah penyampaian secara excellence/superior dibandingkan oleh harapan konsumen. Menurut Payne (2007: 275 ) kualitas jasa berkaitan dengan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Menurut Lovelock dalam Tjiptono (2000: 58) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan
cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen. Jadi penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan merupakan refleksi persepsi evaluatif terhadap pelayanan yang diterimanya pada waktu tertentu. Menurut Kotler (2002: 83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Menurut Tho’in (2011) bahwa kualitas pelayanan lebih menitikberatkan pada kepuasan pelanggan, dimana kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampainnya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan terbaik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja karyawan baik internal maupun eksternal. Kualitas, dalam organisasi jasa tertentu bukanlah sesuatu yang mudah didefinisikan, karena hal tersebut sangat berhubungan erat dengan pandangan konsumen. Secara umum dikatakan bahwa kualitas adalah karakteristik produk / jasa, yang ditentukan oleh pemakai dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan. Menurut
Swastha (2002:158)
agar konsumen dapat memutuskan terhadap suatu
produk atau jasa salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Umar (2000 : 8-9), untuk mengevaluasi kualitas jasa pelanggan umumnya menggunakan 5 dimensi adalah sebagai berikut : a. Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa. Dimensi tangibles adalah suatu lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan komponen-komponen tangibles akan memfasilitasi komunikasi jasa tersebut.
Komponen-komponendari
dimensi
tangibles
meliputi
penampilan fisik seperti gedung, ruangan front-ofifce, tempat parkir, kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan, dan penampilan karyawan. b. Reliability Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi
komponen atau unsur dimensi reliability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat. c. Responsiveness Responsiveness
atau
daya
tanggap
merupakan
kemampuan
perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ini terdiri dari kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan penanganan keluhan pelanggan. d. Assurance Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampauan penyedia jasa. Komponen dari dimensi ini terdiri dari kompetensi karyawan yang meliputi ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk melakukan pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain
e. Emphaty Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini merupakan gabungan dari akses (acces) yaitu kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
B. Lokasi 1. Pengertian Lokasi Menurut Lupiyoadi (2001: 61) mendefinisikan lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Jadi lokasi disini adalah tempat dimana suatu jenis usaha atau bidang usaha akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini yang dimaksud lokasi adalah letak BMT Sumber Mulia Tuntang. 2. Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Menurut Kotler (2002: 60) salah satu kunci sukses adalah lokasi. Lokasi di mulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan
ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian menurut Ma’ruf (2005: 114) menyatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian di mana lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di bandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi menurut Lupiyoadi (2001: 62), yaitu: a) Konsumen mendatangi pemberi jasa Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. b) Pemberi jasa mendatangi konsumen Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas. c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua belah pihak dapat terlaksana.
3. Pertimbangan-pertimbangan dalam Penentuan Lokasi Dalam
mendirikan
perusahaan,
pemilihan
lokasi
sangat
dipertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbanganpertimbangan dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor sebagai berikut (Tjiptono, 2000: 41): a) Akses Misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. b) Visibilitas Misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c) Lalu lintas (traffic) dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: 1) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadina impulse buying 2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan d) Tempat parkir yang luas dan aman e) Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha di kemudian hari f) Lingkungan Yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan g) Persaingan Yaitu lokasi pesaing
h) Peraturan pemerintah Misalnya ketentuan yang melarang bengkel berdekatan dengan tempat pemukiman penduduk. Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu berusaha mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa adalah di tempat dengan potensi pasar yang besar.
C. Perilaku Konsumen Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran (Kotler, 1999: 222). Bagi setiap perusahaan penting untuk
mengetahui
dan
memahami
perilaku
konsumen,
agar
mampu
mengembangkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Keputusan konsumen merupakan salah satu bagian yang terdapat di dalam perilaku konsumen. 1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli Menurut Kotler (2002: 223) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli adalah sebagai berikut : a. Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Variabel ini mempunyai karakteristik yaitu :
1) Kultur Kultur adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. 2) Sub kultur Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. 3) Kelas sosial Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relative homogeny dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarkis dan anggota-anggotanya memilki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip. b. Faktor sosial Perilaku seseorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Variabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.
2) Keluarga Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diriset secara ekstensif. 3) Peran dan status Adalah aktivitas yang diperkirakan dilakukan seseorang sesuai dengan sekelilingnya dan membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. c. Faktor pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh faktor pribadi. Variabel ini mempunyai karakteristik yaitu : 1) Usia dan tahap siklus hidup Tahapan kehidupan seseorang dimulai dari bayi sampai tua. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka sesuai dengan keadaan yang terus berubah. 2) Pekerjaan Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa pembeli. 3) Keadaan ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjakan, tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian terhadap belanja dan menabung. 4) Gaya hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. 5) Kepribadian dan konsep pribadi Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relative konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. d. Faktor psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis. Variabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Motivasi Motif atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak. 2) Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana seseorang, menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. 3) Pengetahuan Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Menurut teori, pengetahuan seseorang
dihasilkan
melalui
suatu
proses
yang
saling
mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan dan penguatan. 4) Kepercayaan dan sikap pendirian Suatu kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan sikap adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan seseorang yang relative konsisten terhadap suatu obyek atau gagasan.
2. Proses Pembelian Keputusan Konsumen Gambar 2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap Pengenalan
Pencarian
Evaluasi
Keputusan
Kebutuhan
Informasi
Alternatif
Pembelian
Perilaku setelah Pembelian
Sumber : Kotler, 2002: 251 Menurut Kotler (2002: 251) proses keputusan pembelian melewati lima tahap yaitu: a. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan yang diinginkan. Kebutuhan dipicu oleh stimuli intern dan ekstern.
b. Pencarian informasi Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok yaitu : 1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan 2) Sumber komersial : iklan, pedagang, perantara, pengemasan 3) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk 4) Sumber publik : media massa, organisasi rating konsumen c. Evaluasi alternative Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. d. Keputusan pembelian Keputusan pembelian dipengaruhi oleh dua faktor, yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.
e. Perilaku pascapembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya Baitul Maal wat Tamwil Tuntang Proses berdirinya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang adalah bermula dari adanya program P3T (Penanggulangan Pengangguran Tenaga Terampil), yaitu suatu program penanggulangan bagi para pemuda yang berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai yang memegang proyek tersebut mengarahkan sebagian dananya ke BMT dan sebagian lagi ke wirausaha mandiri. Hal ini dilakukan karena sebagian besar pengurus PINBUK adalah pengelola BMT Fajar Mulia Ungaran yang nantinya menjadi “guru” bagi BMT-BMT baru di Kabupaten Semarang. Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama Donohudan Solo, kemudian mereka diarahkan untuk magang di BMT-BMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli 1998 mulai dibicarakan rencana mendirikan BMT di Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tempat usaha Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang terletak di jalan Salatiga-Semarang Km 1. Lokasi tersebut dipilih karena waktu itu belum ada lembaga keuangan lain yang berdiri dekat pasar, dan adanya kemudahan transportasi.
BMT itu sendiri berbada hukum koperasi. Alasan memilih usaha keuangan dengan badan hukum koperasi karena: a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah, meliputi: 1) Jangka waktu perizinan hanya tiga bulan 2) Tempat atau lokasi bias dimana-mana seperti propinsi, kabupaten ataupun kecamatan 3) Dana awal sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai ajaran agama sehingga keanggotaan kemungkinan untuk selalu bertambah. Kemudian pada tanggal 26 Agustus 1998 diadakan rapat pembentukan koperasi yang pertama yang dihadiri oleh 24 orang dengan mengundang pejabat dari Departemen Koperasi Semarang. Pada tanggal 2 September 1998 diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum koperasi. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang disahkan sebagai unit usaha otonomi simpan pinjam oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor: 095/BH/KPK.11.T/IV/1999. Untuk itu, 2 September merupakan tanggal resmi berdirinya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang. 2. Visi dan Misi a. Visi Mewujudkan
lembaga
mengembangkan ekonomi umat.
keuangan
syariah
yang
mampu
b. Misi Mewujudkan BMT yang professional dengan prinsip-prinsip: 1) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal dan pengendalian maksimal 2) Memupuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal 3) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan pendistribusian laba yang merata dan adil 4) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang berhak. 3. Logo Gambar 3.1 Logo BMT Sumber Mulia
Air
: Menunjukkan tentang sumber (mata air) dan letak BMT yang berdekatan dengan Rawa Pening Ikan : Mata pencaharian nasabah sebagian besar adalah nelayan Padi : Berjumlah 9, menunjukkan lokasi di Kesongo dan padi berarti kemakmuran Segi 5 : Menunjukkan 5 sila dalam pancasila yang berarti kerukunan
4. Struktur Organisasi Struktur organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang pada tahun 2010-2012 dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.2 Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia Rapat Anggota Tahunan
Penasehat Syari’i
Pengurus
Pengawas:
Anggota:
Ketua:
Ketua:
1. K.M. Baedlowi 2. K.A. Mamsuri
Ir. H. Pudjiono Sekretaris I:
Drs. H. Soliminudin, MM
H. Muh. Fauzi, S.Ag, M.Ag
Anggota:
Sekretaris II:
1. Dimyati 2. H. Ahmadi, SPdi
Bachtiar Rofiq Bendahara: Wibowo, S.Ag Umum: Mangsuri, SE
Manajer Nanik Atiani, AMd
Kabag. Operasional Sulistyanto, SE
Kabag. Pembiayaan
Teller
Pemasaran
Farida Susiani, SP
Siti Nur Hasanah
1. Ahmad Slamet 2. Syafiul Hadi 3. M. Akrom Zulfa, Amd 4. Muhajir Ahsan Magribi
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun 2010-2011
Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur organisasi BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut: a. Penasehat Syari’i: 1) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah 2) Memberikan persetujuan pemberian kredit besar 3) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam b. Pengurus: 1) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT 2) Menyelenggarakan rapat 3) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal 1 kali setiap bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola 4) Menunjuk pengelola BMT yang professional 5) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan c. Karyawan/Pengelola: 1) Manajer: a) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh b) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT c) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan tahunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum Dewan Syariah dan Rapat Anggota Tahunan
d) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan ekstern e) Memberi
persetujuan
setiap
transaksi,
biaya
atau
pemindahbukuan f) Mengangkat dan memperhentikan pegawai g) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan tahunan) 2) Kepala Bagian Operasional: Melaksanakan supervisi pada setiap pelayanan dan jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di bawahnya a) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi terhadap
pelaksanaan
tugas-tugas
pelayanan
di
bidang
operasional b) Turut membantu pelayanan secara aktif atas tugas-tugas harian setiap bagian yang berada di bawah tanggungjawabnya c) Mengusulkan produk-produk BMT yang diperlukan nasabah 3) Teller: a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar b) Melayani penerimaan serta penarikan dari dan ke nasabah c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah e) Mengadministrasikan seluruh transaksi yang berhubungan dengan kas
f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan dari manajer 4) Administrasi atau Pembukuan: a) Membukukan semua transaksi keuangan b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik c) Mengadministrasikan seluruh dokumen yang berhubungan dengan bagian keuangan d) Melayani claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui manajer e) Mengarsip semua berkas, surat-surat dan dokumen-dokumen lain sehingga tidak hilang. 5) Kepala Bagian Pembiayaan: a) Menyusun rencana pembiayaan b) Menerima
usulan
dan
melakukan
wawancara
analisa
pembiayaan c) Memantau, membina, dan medata jalannya pengangsuran pembiayaan agar tidak macet d) Menganalisa proposal pembiayaan nasabah e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepada manajer f) Melakukan survei untuk mencari calon nasabah baru g) Melakukan administrasi pembiayaan h) Melakukan penagihan lapangan i) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari debitur
6) Pemasaran: a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja dan promosi b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari nasabah maupun simpanan dari pihak ketiga c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap nasabah yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati
5. Permodalan Modal Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang berasal dari Sisa Hasil Usaha (SHU) dan simpanan nasabahnya. Baitul Maal wat Tamwil berbadan hukum koperasi maka BMT tidak boleh dan tidak dapat mengumpulkan simpanan dari masyarakat selain nasabahnya. Permodalan tersebut sebagai berikut: a. Sisa Hasil Usaha (SHU) Sebagian dari SHU dicadangkan untuk menambah modal usaha yaitu: 1) 40 persen dari SHU yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk nasabah BMT 2) 75 persen dari SHU yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan nasabah BMT
b. Simpanan Pokok Simpanan ini dikenakan kepada nasabah baru yangbesarnya Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Simpanan Pokok merupakan “Tanda Nasabah BMT”, oleh karena itu simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi nasabah BMT kecuali nasabah yang bersangkutan keluar dari BMT. c. Simpanan Wajib Simpanan yang dibayar oleh nasabah BMT secara teratur dalam waktu tertentu. Simpanan ini tidak diminta kembali selama menjadi nasabah menurut peraturan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga, yang besarnya Rp 15.000,- setiap bulan d. Simpanan Pokok Khusus Simpanan yang sifatnya sukarela, tergantung kepada kemampuan nasabah dan pada akhir tahun akan mendapatkan pula pembagian SHU. 6. Nasabah Ada dua status nasabah yang diberlakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu: a. Nasabah Seperti syarat di BMT pada umumnya, nasabah wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan.
b. Calon Nasabah Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran tabungan dan pembiayaan
B. Data Deskriptif BMT Sumber Mulia adalah sebuah lembaga ekonomi swadaya masyarakat yang tumbuh dan berkembang sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi umat islam dengan memberdayakan pengusaha kecil dan menengah serta masyarakat umum lapisan bawah. Bidang usaha yang ada pada BMT Sumber Mulia adalah : 1. Baitul Maal Yaitu peran sosial dalam penyaluran dana kepada delapan golongan. BMT Sumber Mulia selain sebagai organisasi bisnis juga merupakan organisasi sosial. BMT Sumber Mulia mendapat dana dari zakat, infak, dan sodaqoh. 2. Baitul Mal wat Tamwil Yaitu mengelola dana umat yang sangat potensial dan sesuai syariat islam. BMT Sumber Mulia sebagai organisasi bisnis adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam
bentuk
pembiayaan
terhadap
usaha-usaha
produktif
dan
menguntungkan. Jenis produk yang dikeluarkan BMT Sumber Mulia terdiri dari: a. Produk Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah maupun calon nasabah dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka. Produk simpanan yang terdapat pada BMT Sumber Mulia meliputi: 1) Si Rela (Simpanan Sukarela Lancar) Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasa yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dan BMT berkewajiban memelihara dana tersebut karena sewaktu-waktu dapat menarik dananya. Bagi hasil yang diberikan kepada penabung sebesar 35% dari total pendapatan yang diterima BMT. 2) Si Suqur (Simpanan Sukarela Qurban) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutar uang tersebut kepada debitur. Nasabah menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu dan penarikannya sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Simpanan ini dikhususkan untuk mewujudkan ibadah qurban. Penyetorannya dapat dilakukan setiap hari, tetapi pengambilannya hanya pada setiap musim qurban (tanggal 5 Dzulhijah) setiap tahunnya.
3) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka) Merupakan
bentuk
simpanan
berupa
deposito
yang
penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah tabungan dengan BMT. Jangka waktu jatuh temponya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Nisbah Bagi Hasil Simpanan Sukarela Berjangka Tempo
BMT Sumber Mulia
Nasabah
3 bulan
60%
40%
6 bulan
55%
45%
12 bulan
50%
50%
Sumber: Brosur BMT Sumber Mulia 4) Si Amanah (Simpanan Amanah) Terdiri dari shadaqah, infaq, wakaf, dan hibah. Sumber dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan. Syarat-syarat menjadi nasabah simpanan di BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut: a) Mengisi formulir menjadi nasabah b) Menyertakan fotocopy KTP 1 (satu) lembar c) Melakukan pembayaran pertama minimal Rp 15.000,- untuk setoran berikutnya minimal Rp 2.000,-
b. Produk Pembiayaan Pembiayaan adalah penyediaan uang yang dapat dipinjamkan kepada peminjam berdasarkan persetujuan atau kesepakatan bersama antara pihak BMT dengan nasabah. Nasabah peminjam (pembiayaan) wajib mengembalikan dan melunasi pinjaman beserta bagi hasilnya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan sesuai kesepakatan bersama. Jenis-jenis pembiayaan di BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut: 1) MDA (Mudharabah) Merupakan kerjasama antara pihak penyedia dana (BMT) dengan pihak pengusaha yang bertanggung jawab dalam mengelola dana atau usaha. Penetuan bagi hasil berdasarkan kesepakatan bersama. 2) MSA (Musyarakah) Merupakan kerjasama antara pihak penyedia dana (BMT) dengan pihak pengusaha untuk menambah modal usaha umat, bagi hasil ditentukan berdasarkan komposisi modal dan kesepakatan bersama. 3) Ijaroh (Sewa) Merupakan
pembiayaan
yang
menggunakan
akad
sewa,
pembiayaan ini digunakan untuk menyewakan barang atau jasa kepada nasabah dengan pembayaran angsuran atau tangguh.
4) BBA (Bai Bitsaman Ajil) Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan dengan sistem pembayaran angsuran atau cicilan senilai harga perolehan barang ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati bersama. 5) MBA (Murabahah) Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan dengan pembayaran tangguh pada saat jatuh tempo senilai harga perolehan barang ditambah keuntungan yang telah disepakati bersama. Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan: a) Bersedia menjadi anggota b) Amanah dan bertanggung jawab c) Memiliki kartu identitas d) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap e) Mengisi formulir permohonan pembiayaan f) Bersedia di survei ke rumah atau tempat usaha g) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Karti Keluarga) yang masih berlaku h) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami atau istri atau orang tua (bagi yang belum menikah) i) Satu
keluarga
hanya
diperbolehkan
mengajukan
permohonan pembiayaan j) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan
satu
k) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali 3. Laporan Bidang Usaha Laporan bidang usaha BMT Sumber Mulia berdasarkan laporan RAT Tahun 2010-2011 dapat dilihat sebagai berikut: a. Modal sendiri Modal usaha dari modal sendiri meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan khusus dan modal penyertaan tahun 20102011 mengalami peningkatan yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3.2 Modal BMT Sumber Mulia Jumlah Simpanan No
Jenis Modal Tahun 2010
Tahun 2011
1.
Simpanan Pokok
29.376.000
2.425.000
2.
Simpanan Wajib
134.017.900
175.384.838
3.
Simpanan Khusus
91.572.700
98.597.700
4.
Modal Penyertaan
63.000.000
78.500.000
317.966.600
354.907.538
Jumlah
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun 2010-2011
b. Produk simpanan Produk simpanan terdiri dari simpanan sukarela lancar, simpanan sukarela qurban dan simpanan sukarela berjangka. Jumlah simpanan BMT Sumber Mulia mengalami kenaikan dari tahun 2010-2011, kenaikan tersebut dapat diartikan bahwa keputusan nasabah untuk
menabung di BMT Sumber Mulia juga meningkat, yang dapat dijelaskan pada grafik berikut: Grafik 3.1 Perkembangan Jumlah Produk Simpanan BMT Sumber Mulia
8000 7000 6000
5000 4000
Tahun 2010
3000
Tahun 2011
2000 1000 0 Sirela
Sisuka
Sisuqur
Sumber : BMT Sumber Mulia Tuntang
Keterangan : 1) Sirela tahun 2010 adalah Rp 6.759.000.000,Sirela tahun 2011 adalah Rp 7.202.000.000,2) Sisuka tahun 2010 adalah Rp 16.000.000,Sisuka tahun 2011 adalah Rp 23.000.000,3) Sisuqur tahun 2010 adalah Rp 15.000.000,Sisuqur tahun 2011 adalah Rp 50.000.000,-
c. Perkembangan usaha Perkembangan usaha dalam tahun 2011 mengalami peningkatan dari peningkatan asset, SHU, pembiayaan dan yang lainnya yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Perkembangan Usaha BMT Sumber Mulia
Uraian
No
Tahun 2010
Tahun 2011
1.
Asset
5.070.546.048
6.020.700.691
2.
SHU
77.173.956
86.742.086
3.
Pembiayaan
4.083.630.400
6.205.088.000
4.
Gaji karyawan
249.084.864
273.467.069
5.
Nilai inventaris
300.859.793
507.769.045
6.
Pendapatan
922.909.642
1.093.868.500
7.
Biaya
845.735.698
1.007.126.414
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun 2010-2011
d. Pertumbuhan asset Pertumbuhan asset di BMT Sumber Mulia juga mengalami peningkatan dari tahun 2010 ke tahun 2011, yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Laju Pertumbuhan Asset No
Bulan
Tahun 2010
Tahun 2011
1.
Januari
3.794.273.565
5.285.546.549
2.
Februari
4.380.362.139
5.171.790.538
3.
Maret
4.401.019.166
5.392.281.192
4.
April
4.462.880.873
5.647.142.334
5.
Mei
4.456.204.917
5.902.345.618
6.
Juni
4.421.455.215
5.712.887.925
7.
Juli
4.538.512.946
5.542.645.284
8.
Agustus
4.355.644.910
5.593.986.641
9.
September
4.572.317.260
5.882.083.443
10.
Oktober
4.717.206.621
5.735.214.756
11.
Nopember
4.835.776.681
5.774.036.914
12.
Desember
5.070.546.048
6.020.700.691
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun 2010-2011
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisa Data Kualitatif Hasil penelitian yang dilakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang dapat diketahui gambaran tentang karakteristik responden.
Uraian tentang
karakteristik responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, lama menggunakan jasa, jarak rumah menuju BMT Sumber Mulia Tuntang dan pengeluaran per bulan yang dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Pria Valid Wanita Total
10 20 30
33.3 66.7 100.0
Valid Percent 33.3 66.7 100.0
Cumulative Percent 33.3 100.0
Sumber: Data Terolah 2012
Berdasarkan hasil tabel di atas terlihat bahwa nasabah tabungan BMT Sumber Mulia sebagian besar adalah wanita yang berjumlah 20 orang, dalam prosentase 66,7%, sisanya adalah pria yang berjumlah 10 orang dengan prosentase 33,3%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian nasabah tabungan BMT Sumber Mulia adalah wanita.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Status perkawinan para nasabah tabungan BMT Sumber Mulia sebagian berstatus kawin yang berjumlah 29 orang dengan prosentase 96,7%, sisanya 1 orang yang berstatus belum kawin dengan prosentase 3,3%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan BMT Sumber Mulia berstatus kawin, dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Frequency Percent kawin Valid belum kawin
29 1
96.7 3.3
Valid Percent 96.7 3.3
Total
30
100.0
100.0
Cumulative Percent 96.7 100.0
Sumber: Data Terolah 2012
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Klasifikasi usia nasabah tabungan BMT Sumber Mulia diperoleh nasabah usia 17-35 tahun berjumlah 12 orang, prosentasenya 40%, usia 36-45 tahun berjumlah 11 orang, prosentasenya 36,7%, usia 46-56 tahun berjumlah 6 orang, prosentasenya 6%, dan usia lebih dari 60 tahun berjumlah 1 orang dengan prosentase 3,3%. Dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan BMT Sumber Mulia adalah usia 17-35 tahun yang dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
17-35
12
40.0
36-45 46-56 > 60 tahun Total
11 6 1 30
36.7 20.0 3.3 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 40.0 40.0 36.7 20.0 3.3 100.0
76.7 96.7 100.0
Sumber: Data Terolah 2012
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Klasifikasi pendidikan nasabah tabungan BMT Sumber Mulia diperoleh nasabah lulusan SD berjumlah 10 orang, prosentasenya 33,3%, lulusan SMP berjumlah 3 orang, prosentasenya 10%, lulusan SMA berjumlah 13 orang, prosentasenya 43,3%, dan lulusan Diploma atau sarjana berjumlah 4 orang dengan prosentase 13,3%. Sehingga dapat disimpulkan nasabah tabungan BMT Sumber Mulia sebagian besar lulusan SMA, dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
SD
10
33.3
Valid Percent 33.3
SMP SMA Diploma/ S1/S2 Total
3 13
10.0 43.3
10.0 43.3
43.3 86.7
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
Frequency Percent
Valid
Cumulative Percent 33.3
Sumber: Data terolah 2012
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Jasa
BMT
Sumber Mulia. Klasifikasi lama menggunakan jasa BMT Sumber Mulia diperoleh nasabah yang menggunakan jasa BMT kurang dari 6 bulan berjumlah 1 orang, prosentasenya 3,3%, antara 1-3 tahun berjumlah 10 orang, prosentasenya 33,3%, 3-5 tahun berjumlah 6 orang, prosentasenya 20%, dan lebih dari 5 tahun berjumlah 13 orang dengan prosentase 43,3%. Dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan BMT Sumber Mulia sebagian besar menggunakan jasa BMT lebih dari 5 tahun yang dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Jasa
Frequency Percent < 6 bulan > 1 - 3 tahun Valid > 3 - 5 tahun > 5 tahun Total
1 10 6 13 30
3.3 33.3 20.0 43.3 100.0
Valid Percent 3.3 33.3 20.0 43.3 100.0
Cumulative Percent 3.3 36.7 56.7 100.0
Sumber: Data Terolah 2012
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah Menuju BMT Sumber Mulia. Klasifikasi jarak rumah menuju BMT Sumber Mulia diperoleh nasabah dengan jarak kurang dari 1 KM menuju BMT berjumlah 5 orang, prosentasenya 16,7%, jarak 1-5 KM berjumlah 13 orang, prosentasenya 43,3%, jarak 5-10 KM berjumlah 3 orang, prosentasenya 10%, dan jarak lebih dari 10 KM berjumlah 9 orang, prosentasenya 30%. Sehingga disimpulkan bahwa jarak nasabah tabungan menuju BMT Sumber Mulia adalah berjarak 1-5 KM, dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah Menuju BMT
Frequency Percent < 1 KM Valid
1 - 5 KM > 5 - 10 KM > 10 KM Total
5
16.7
13 3 9 30
43.3 10.0 30.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 16.7 16.7 43.3 10.0 30.0 100.0
60.0 70.0 100.0
Sumber: Data Terolah 2012
7. Karakteritik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan Pengeluaran
nasabah
tabungan
BMT
Sumber
Mulia
dapat
dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< Rp 500.000,Rp 510.000,- s/d Rp 1.000.000,Rp 1.100.000,- s/d Rp 2.000.000,-
4
13.3
13.3
13.3
8
26.7
26.7
40.0
7
23.3
23.3
63.3
Valid Rp 2.100.000,- s/d Rp 3.000.000,Rp 3.100.000,- s/d Rp 4.000.000,> Rp 4.000.000,-
4
13.3
13.3
76.7
2
6.7
6.7
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Total Sumber: Data Terolah 2012
Secara rinci klasifikasi pengeluaran per bulan diperoleh nasabah dengan pengeluaran kurang dari Rp 500.000,- berjumlah 4 orang, prosentasenya 13,3%, Rp 510.000,- s/d Rp 1.000.000,- berjumlah 8 orang, prosentasenya 26,7%, Rp 1.100.000,- s/d Rp 2.000.000,- berjumlah 7 orang, prosentasenya 23,3%, Rp 2.100.000,- s/d Rp 3.000.000,- berjumlah 4 orang, prosentasenya 13,3%, Rp 3.100.000,- s/d Rp
4.000.000,-
berjumlah 2 orang, dan nasabah dengan pengeluaran di atas Rp 4.000.000,- berjumlah 5 orang, prosentasenya 16,7%. Sehingga dapat disimpulkan nasabah BMT Sumber Mulia pengeluaran per bulannya adalah Rp 510.000,- s/d Rp 1.000.000,-. B. Pengujian Instrumen Penelitian Penggunaan indikator empiris harus mempunyai pengujian kesahlihan dan keterandalan sehingga dapat ditentukan indikator empiris mana yang digunakan untuk analisis selanjutnya. Teknik yang digunakan untuk menguji kesahlihan indikator empiris digunakan teknik corrected item to total score corelation yang dinotasikan (r) (Sarwono, 2012: 94). Selanjutnya untuk menguji keterandalannya digunakan koefisien keteandalan yang dinotasikan dengan (r.tt). suatu indikator empiris dikatakan sahih jika r hasil lebih besar dari r tabel, dengan mengunakan r tabel diperoleh nilai sebesar 0,374 (r hasil > 0,374) sedangkan terandal dilihat pada r hasil yang terdapat dalam r alpha. Jika memiliki croncbach alpha di atas 0,6. Pengujian keterandalan indikator empirik ini diberlakukan terhadap konsep yang mempunyai lebih dari satu indikator empirik.
1. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu uji dikatakan valid apabila sesuai dengan kriteria, yaitu apabila nilai r hitung > nilai r tabel. a. Hasil uji validitas variabel reliability Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Reliability
Rel1 Rel2 Rel3
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
7.73 7.87 7.67
1.513 1.361 1.678
Corrected Item-Total Correlation .729 .734 .584
Cronbach's Alpha if Item Deleted .708 .699 .847
Sumber: data yang diolah 2012
Berdasarkan data yang telah diolah menunjukkan bahwa variabel reliability dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%. b. Hasil uji validitas variabel responsiveness Variabel responsiveness dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%, dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Responsiveness
Scale Mean Scale if Item Variance if Deleted Item Deleted Res1 Res2 Res3
6.20 6.67 6.73
Corrected Item-Total Correlation
1.407 1.402 1.513
.538 .532 .593
Cronbach's Alpha if Item Deleted .660 .669 .602
Sumber: Data yang diolah 2012
c. Hasil uji validitas variabel assurance Variabel assurance dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%, yang dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Assurance Scale Mean if Item Deleted Ass1 Ass2 Ass3
Scale Variance if Item Deleted
7.57 7.57 7.53
Sumber: Data yang diolah 2012
1.702 2.254 2.464
Corrected Item-Total Correlation .734 .652 .554
Cronbach's Alpha if Item Deleted .616 .710 .804
d. Hasil uji validitas variabel emphaty Variabel emphaty dinyatakan valid karena nilai r hitung dari semua item lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%, dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Emphaty
Emp1 Emp2 Emp3
Scale Scale Mean if Variance if Item Item Deleted Deleted 7.70 1.666 7.57 1.495 7.60 1.628
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.777 .744 .696
.773 .799 .842
Sumber: Data yang diolah 2012
e. Hasil uji validitas variabel tangibles Variabel tangibles dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%, yang dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Tangibles Scale Mean if Item Deleted Tang1 Tang2 Tang3
Scale Variance if Item Deleted
7.13 7.30 7.10
Sumber: Data yang diolah 2012
2.326 2.838 2.783
Corrected Item-Total Correlation .785 .745 .678
Cronbach's Alpha if Item Deleted .751 .794 .849
f. Hasil uji validitas variabel lokasi Variabel lokasi dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%, dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
7.73 7.67 7.80
1.375 1.471 1.683
Lo1 Lo2 Lo3
Corrected Item-Total Correlation .860 .859 .632
Cronbach's Alpha if Item Deleted .763 .769 .962
Sumber: Data yang diolah 2012
g. Hasil uji validitas variabel keputusan menabung Hasil uji validitas menunjukkan bahwa variabel keputusan menabung dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi (a)= 5%, yang dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menabung
Kep1 Kep2 Kep3
Scale Scale Mean if Variance if Item Item Deleted Deleted 7.63 2.654 7.57 2.392 7.47 2.189
Corrected Item-Total Correlation .726 .763 .598
Cronbach's Alpha if Item Deleted .731 .680 .876
Sumber: Data yang diolah 2012
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya atau reliabel sehingga dapat dilakukan pada pengujian selanjutnya. Uji reliabilitas dilakukan terhadap variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibles dan lokasi terhadap keputusan nasabah. Dikatakan reliabel atau dapat dipercaya jika nilai r hitung > nilai standarisasi yang ditentukan sebesar 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas
No.
Indikator Variabel
Croncbach Alpha
Standarisasi
Status
1.
Reliabilitas
0,823
0,6
Reliabel
2.
Responsiveness
0,729
0,6
Reliabel
3.
Assurance
0,795
0,6
Reliabel
4.
Emphaty
0,861
0,6
Reliabel
5.
Tangibles
0,858
0,6
Reliabel
6.
Lokasi
0,886
0,6
Reliabel
7.
Keputusan menabung
0,825
0,6
Reliabel
Sumber: Data yang diolah 2012
Berdasarkan tabel kriteria tersebut di atas, maka pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing variabel ternyata diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,6. Dengan demikian, nilai tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel. C. Uji Statistik 1. Analisa Koefisien Regresi Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas (Sarwono, 2009: 91). Dalam
perhitungan regresi ini dihitung dengan bantuan program SPSS, yang terdiri dari beberapa variabel sebagai berikut: a. Reliability Berdasarkan perhitungan analisa regresi dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,348 + 0,418X1 Hasil persamaan regresi tersebut di atas memberikan pengertian bahwa: 1) Nilai konstanta sebesar 2,348, penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel reliability maka besarnya nilai keputusan menabung adalah 2,348. 2) Koefisien regresi sebesar 0,418X1 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabel reliability akan meningkatkan keputusan menabung sebesar 0,418. Dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Hasil Analisa Regresi Variabel Reliability Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
2.348
.422
Reliabillity
.418
.109
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
t
.587
Sig.
5.567
.000
3.838
.001
b. Responsiveness Hasil perhitungan analisa regresi untuk variabel responsiveness dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,718 + 0,372X1 1) Nilai konstanta sebesar 2,718, penjelasan tersebut dapat diartikan
bahwa
jika
tidak
dipengaruhi
oleh
variabel
responsiveness maka besarnya nilai keputusan menabung adalah 2,718. 2) Koefisien regresi sebesar 0,372X1 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabel responsiveness akan meningkatkan keputusan menabung sebesar 0,372. Dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Hasil Analisa Regresi Variabel Responsiveness Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1(Constant) Responsiveness
B
Standardized Coefficients
Std. Error
2.718
.581
.372
.175
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
t
.372
Sig.
4.677
.000
2.121
.043
c. Assurance Berdasarkan perhitungan analisa regresi dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,686 + 0,337X1 Hasil persamaan regresi tersebut memberikan pengertian bahwa: 1) Nilai konstanta sebesar 2,686, penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel assurance maka besarnya nilai keputusan menabung adalah 2,686. 2) Koefisien regresi sebesar 0,337X1 menyatakan bahwa setiap penambahan
1
variabel
assurance
akan
meningkatkan
keputusan menabung sebesar 0,337. Dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Hasil Analisa Regresi Variabel Assurance Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1 (Constant)
2.686
.417
Assurance
.337
.110
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
t
.501
Sig.
6.435
.000
3.062
.005
d. Emphaty Hasil perhitungan analisa regresi untuk variabel emphaty dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,207 + 0,458X1 1) Nilai konstanta sebesar 2,207, penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel emphaty maka besarnya nilai keputusan menabung adalah 2,207. 2) Koefisien regresi sebesar 0,458X1 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabel emphaty akan meningkatkan keputusan menabung sebesar 0,458. Dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Hasil Analisa Regresi Variabel Emphaty Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Emphaty
Standardized Coefficients
Std. Error 2.207
.371
.458
.096
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
t
.669
Sig.
5.950
.000
4.760
.000
e. Tangibles Berdasarkan perhitungan analisa regresi dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,707 + 0,339X1 Hasil persamaan regresi tersebut memberikan pengertian bahwa: 1) Nilai konstanta sebesar 2,707, penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel tangibles maka besarnya nilai keputusan menabung adalah 2,707. 2) Koefisien regresi sebesar 0,339X1 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabel tangibles akan meningkatkan keputusan menabung sebesar 0,339. Dapat dilihat pada tabel 4.20. Tabel 4.20 Hasil Analisa Regresi Variabel Tangibles Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
2.707
.383
Tangible
.339
.103
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
t
.528
Sig.
7.066
.000
3.290
.003
f. Lokasi Hasil perhitungan analisa regresi untuk variabel lokasi dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,360 + 0,415X1 1) Nilai konstanta sebesar 2,360, penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel lokasi maka besarnya nilai keputusan menabung adalah 2,360. 2) Koefisien regresi sebesar 0,415X1 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabel lokasi akan meningkatkan keputusan menabung sebesar 0,415. Dapat dilihat pada tabel 4.21. Tabel 4.21 Hasil Analisa Regresi Variabel Lokasi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
1 (Constant) Lokasi
Std. Error 2.360
.461
.415
.119
Beta
t
.549
Sig.
5.125
.000
3.480
.002
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Berdasarkan hasil analisis regresi dari beberapa variabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah adalah variabel emphaty, terbukti dengan koefisien regresinya yang paling besar yaitu 0,458.
2. Analisa Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung (Sarwono, 2012:205). Untuk mengetahui hubungan variabel tersebut berpedoman
dengan
hal-hal
sebagai
berikut
(http://spssamos.blogspot.com/2012_04_01_archive.html): a) 0,00 – 0,20 tidak ada korelasi b) 0,21 – 0,40 korelasi lemah c) 0,41 – 0,60 korelasi sedang d) 0,61 – 0,80 korelasi kuat e) 0,81 – 1,00 korelasi sangat kuat Dalam perhitungan analisis koefisien determinasi dihitung dengan bantuan program SPSS, yang terdiri dari beberapa variabel sebagai berikut: a. Reliability Hasil analisis koefisien determinasi untuk variabel reliability dapat dilihat pada tabel 4.22. Tabel 4.22 Hasil Analisis Determinasi Variabel Reliability Model Summary Model 1
R .587a
R Square
Adjusted R Square
.345
a. Predictors: (Constant), Reliabillity
.321
Std. Error of the Estimate .46402
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.22 di atas bahwa angka R sebesar 0,587 menunjukkan hubungan antara keputusan menabung dengan variabel reliability sedang. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,345. Hal ini berarti hanya 34,5% secara variabel reliability dapat menjelaskan keputusan menabung. Sedangkan sisanya 100% - 34,5% = 65,5% dijelaskan oleh sebab lain. b. Responsiveness Hasil analisis koefisien determinasi pada variabel responsiveness menunujukkan bahwa angka R sebesar 0,372 menunjukkan hubungan
antara
keputusan
menabung
dengan
variabel
responsiveness rendah. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,138. Hal ini berarti hanya 13,8% secara variabel responsiveness dapat menjelaskan keputusan menabung. Sedangkan sisanya 100% - 13,8% = 86,2% dijelaskan oleh sebab lain. Dapat dilihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23 Hasil Analisis Determinasi Variabel Responsiveness Model Summary Model 1
R .372a
R Square
Adjusted R Square
.138
a. Predictors: (Constant), Responsiveness
.108
Std. Error of the Estimate .53208
c. Assurance Hasil analisis koefisien determinasi pada variabel assurance menunujukkan bahwa angka R sebesar 0,501 menunjukkan hubungan antara keputusan menabung dengan variabel assurance sedang. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,251. Hal ini berarti hanya 25,1% secara variabel assurance dapat menjelaskan keputusan menabung. Sedangkan sisanya 100% 25,1% = 74,9% dijelaskan oleh sebab lain. Dapat dilihat pada tabel 4.24. Tabel 4.24 Hasil Analisis Determinasi Variabel Assurance Model Summary Model 1
R .501
R Square a
Adjusted R Square
.251
Std. Error of the Estimate
.224
.49614
a. Predictors: (Constant), Assurance
d. Emphaty Hasil analisis koefisien determinasi pada variabel emphaty menunujukkan bahwa angka R sebesar 0,669 menunjukkan hubungan antara keputusan menabung dengan variabel emphaty kuat. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,447. Hal ini berarti hanya 44,7% secara variabel emphaty dapat menjelaskan keputusan menabung. Sedangkan sisanya 100%-44,7% = 55,3% dijelaskan oleh sebab lain. Dapat dilihat pada tabel 4.25.
Tabel 4.25 Hasil Analisis Determinasi Variabel Emphaty Model Summary Model
R
1
.669
Adjusted R Square
R Square a
.447
Std. Error of the Estimate
.427
.42617
a. Predictors: (Constant), Emphaty
e. Tangibles Hasil analisis koefisien determinasi pada variabel tangibles menunujukkan bahwa angka R sebesar 0,528 menunjukkan hubungan antara keputusan menabung dengan variabel tangibles sedang. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,279. Hal ini berarti hanya 27,9% secara variabel tangibles dapat menjelaskan keputusan menabung. Sedangkan sisanya 100% 27,9% = 72,1% dijelaskan oleh sebab lain. Dapat dilihat pada tabel 4.26. Tabel 4.26 Hasil Analisis Determinasi Variabel Tangibles Model Summary Model 1
R .528a
R Square
Adjusted R Square
.279
a. Predictors: (Constant), Tangible
.253
Std. Error of the Estimate .48678
f. Lokasi Hasil analisis koefisien determinasi untuk variabel lokasi dapat dilihat pada tabel 4.27. Tabel 4.27 Hasil Analisis Determinasi Variabel Lokasi Model Summary Model 1
R
R Square
.549a
.302
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.277
.47892
a. Predictors: (Constant), Lokasi Dari hasil perhitungan pada tabel 4.27 di atas bahwa angka R sebesar 0,549 menunjukkan hubungan antara keputusan menabung dengan variabel lokasi sedang. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,302. Hal ini berarti hanya 30,2% secara variabel lokasi dapat menjelaskan keputusan menabung. Sedangkan sisanya 100% - 30,2% = 69,8% dijelaskan oleh sebab lain. Berdasarkan hasil analisis determinasi dari beberapa variabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keputusan menabung dengan variabel emphaty adalah kuat. Korelasi yang ditunjukkan dengan nilai R tertinggi dibanding variabel lainnya yaitu 0,669 dan koefisien determinasinya adalah 44,7%. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel emphaty merupakan variabel yang
paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia.
3. Uji T (Parsial) Digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis dari masingmasing koefisien regresi antara variabel-variabel kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah dalam menabung. Berikut hasil pengujian yang perhitungannya dibantu oleh program SPSS: a. Reliability Hasil pengujian hipotesis dengan uji t untuk variabel reliability dapat dilihat pada tabel 4.28. Tabel 4.28 Hasil Uji t Variabel Reliability Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
2.348
.422
Reliabillity
.418
.109
Beta
t
.587
Sig.
5.567
.000
3.838
.001
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat dijelaskan bahwa pengaruh
variabel
reliability
terhadap
keputusan
nasabah
ditunjukkan dengan nilai t hitung 3,838 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Karena besarnya t hitung 3,838 > t tabel (df = 28) sebesar 1,7011 dan tingkat signifikansinya 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel reliability berpengaruh pada keputusan menabung.
b. Responsiveness Hasil pengujian hipotesis uji t pada variabel responsiveness menunjukkan bahwa pada variabel ini besarnya t hitung adalah 2,121 dengan tingkat signifikansi 0,043, karena besarnya t hitung 2,121 > t tabel sebesar 1,7011 dan tingkat signifikansi 0,043 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa, variabel responsiveness berpengaruh pada keputusan menabung. Dapat dilihat pada tabel 4.29 berikut. Tabel 4.29 Hasil Uji t Variabel Responsiveness Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
2.718
.581
.372
.175
Beta
t
Sig.
4.677
.000
2.121
.043
Responsiveness .372
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
c. Assurance Hasil pengujian hipotesis uji t pada variabel assurance menunjukkan bahwa pada variabel ini besarnya t hitung adalah 3,062 dengan tingkat signifikansi 0,005, karena besarnya t hitung 3,062 > t tabel sebesar 1,7011 dan tingkat signifikansi 0,005 < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa, variabel assurance berpengaruh pada keputusan menabung. Dapat dilihat pada tabel 4.30 berikut ini. Tabel 4.30 Hasil Uji t Variabel Assurance Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
2.686
.417
Assurance
.337
.110
Beta
t
.501
Sig.
6.435
.000
3.062
.005
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
d. Emphaty Hasil pengujian hipotesis dengan uji t untuk variabel emphaty dapat dilihat pada tabel 4.31. Tabel 4.31 Hasil Uji t Variabel Emphaty Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Emphaty
Standardized Coefficients
Std. Error 2.207
.371
.458
.096
Beta
t
.669
Sig.
5.950
.000
4.760
.000
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung Berdasarkan tabel 4.31 di atas dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel emphaty terhadap keputusan nasabah ditunjukkan dengan nilai t hitung 4,760 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena besarnya t hitung 4,760 > t tabel (df = 28) sebesar 1,7011
dan tingkat
signifikansinya 0,000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel emphaty berpengaruh pada keputusan menabung. e. Tangibles Hasil pengujian hipotesis uji t pada variabel tangibles menunjukkan bahwa pada variabel ini besarnya t hitung adalah 3,290 dengan tingkat signifikansi 0,003, karena besarnya t hitung 3,290 > t tabel sebesar 1,7011 dan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa, variabel tangibles berpengaruh pada keputusan menabung. Dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut. Tabel 4.32 Hasil Uji t Variabel Tangibles Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Standardized Coefficients
Std. Error
1(Constant)
2.707
.383
Tangible
.339
.103
Beta
t
.528
Sig.
7.066
.000
3.290
.003
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis
dengan
menggunakan uji t, dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles mempunyai pengaruh yang signifikan. Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa semakin BMT tersebut meningkatkan
kualitas
pelayanan,
maka
hal
itu
akan
mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Swastha (2002:158) bahwa agar konsumen dapat memutuskan terhadap suatu produk atau jasa salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan. f. Lokasi Hasil pengujian hipotesis dengan uji t untuk lokasi dapat dilihat pada tabel 4.33. Tabel 4.33 Hasil Uji t Lokasi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
1(Constant) Lokasi
Std. Error 2.360
.461
.415
.119
Beta
t
.549
Sig.
5.125
.000
3.480
.002
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Pada tabel 4.33 di atas dapat dijelaskan bahwa pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah ditunjukkan dengan nilai t hitung 3,480 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Karena besarnya t hitung 3,480 > t tabel (df = 28) sebesar 1,7011 dan tingkat signifikansinya 0,002 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh pada keputusan menabung. Hasil pengujian tersebut dapat diartikan bahwa lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Ma’ruf
(2005: 114) menyatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian di mana lokasinya yang tepat. 4. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas tersebut mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini, uji F digunakan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan dalam menabung. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Reliability Hasil pengujian F untuk variabel reliability dapat dilihat pada tabel 4.34. Tabel 4.34 Hasil Uji F Variabel Reliability ANOVAb Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
3.171
1
3.171
Residual
6.029
28
.215
Total
9.200
29
F 14.728
a. Predictors: (Constant), Reliabillity b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh F hitung sebesar 14,728 dengan hasil signifikansinya 0,001. Sedangkan degree of freedom pada angka 1 dan 28 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 4,20 sehingga nilai F hitung 14,728 > nilai F tabel 4,20 (signifikan).
Sig. .001a
b. Responsiveness Hasil pengujian F pada variabel responsiveness menunjukkan bahwa pada variabel ini besarnya F hitung adalah 4.497 dengan hasil signifikansi 0,043. Degree of freedom angka 1 dan 28 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 4,20 sehingga nilai F hitung 4,497 > nilai F tabel 4,20 (signifikan). Dapat dilihat pada tabel 4.35 berikut. Tabel 4.35 Hasil Uji F Variabel Responsiveness ANOVAb Model 1Regression
Sum of Squares
df
Mean Square
1.273
1
1.273
Residual
7.927
28
.283
Total
9.200
29
F 4.497
a. Predictors: (Constant), Responsiveness b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
c. Assurance Hasil pengujian F pada variabel assurance menunjukkan bahwa pada variabel ini besarnya F hitung adalah 9,375 dengan hasil signifikansi 0,005. Degree of Freedom pada angka 1 dan 28 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 4,20 sehingga nilai F hitung 9,375 > nilai F tabel 4,20 (signifikan). Dapat dilihat pada tabel 4.36 berikut.
Sig. .043a
Tabel 4.36 Hasil Uji F Variabel Assurance ANOVAb Sum of Squares
Model
df
Mean Square
1Regression
2.308
1
2.308
Residual
6.892
28
.246
Total
9.200
29
F
Sig.
9.375
.005a
a. Predictors: (Constant), Assurance b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
d. Emphaty Hasil pengujian F untuk variabel emphaty dapat dilihat pada tabel 4.37. Tabel 4.37 Hasil Uji F Variabel Emphaty ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
4.115
1
4.115
Residual
5.085
28
.182
Total
9.200
29
F 22.655
a. Predictors: (Constant), Emphaty b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh F hitung
sebesar
22,655 dengan hasil
signifikansinya
0,000.
Sedangkan degree of freedom pada angka 1 dan 28 dalam F tabel
Sig. .000a
diperoleh nilai sebesar 4,20 sehingga nilai F hitung 22,655 > nilai F tabel 4,20 (signifikan). e. Tangibles Hasil pengujian F pada variabel tangibles menunjukkan bahwa pada variabel ini besarnya F hitung adalah 10,826 dengan hasil signifikansi 0,003. Degree of freedom pada angka 1 dan 28 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 4,20 sehingga nilai F hitung 10,826 > nilai F tabel 4,20 (signifikan). Dapat dilihat pada tabel 4.38 berikut. Tabel 4.38 Hasil Uji F Variabel Tangibles ANOVAb Model 1Regression
Sum of Squares
df
Mean Square
2.565
1
2.565
Residual
6.635
28
.237
Total
9.200
29
a. Predictors: (Constant), Tangible b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
F 10.826
Sig. .003a
f. Lokasi Hasil pengujian F untuk lokasi dapat dilihat pada tabel 4.39. Tabel 4.39 Hasil Uji F Lokasi ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.778
1
2.778
Residual
6.422
28
.229
Total
9.200
29
F
Sig.
12.110 .002a
a. Predictors: (Constant), Lokasi b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh F hitung sebesar 12,110 dengan hasil signifikansinya 0,002. Sedangkan degree of freedom pada angka 1 dan 28 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 4,20 sehingga nilai F hitung 12,110 > nilai F tabel 4,20 (signifikan). Berdasarkan pengujian F dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles, dengan variabel lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Dari pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji f dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan nasabah untuk menabung adalah variabel emphaty. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi (0,000)
lebih signifikan dibanding variabel lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan variabel reliability dengan nilai signifikansi (0,001), variabel lokasi (0,002), variabel tangibles (0,003), assurance (0,005) dan variabel responsiveness dengan nilai signifikansi (0,043). Hal ini berarti kesediaan karyawan dan pengelola BMT Sumber Mulia untuk lebih peduli dengan memberikan pemahaman dan perhatian kepada nasabah menyebabkan nasabah mau untuk menabung.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles terhadap keputusan nasabah untuk menabung adalah signifikansi positif, artinya bahwa kualitas pelayanan tersebut lebih ditingkatkan akan berpengaruh terhadap peningkatan keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia. 2. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah adalah signifikansi positif, artinya apabila lokasi berada di tempat yang strategis dalam hal ini dekat dengan pusat kegiatan masyarakat serta pemukiman penduduk maka akan berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia.
3. Pengaruh antara kualitas pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles) dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia menggunakan pengujian parsial dan simultan atau uji t dan uji f, dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh paling dominan adalah variabel emphaty ditunjukkan dengan nilai signifikansinya yang paling signifikan yaitu (0,000). Hal ini berarti kesediaan karyawan dan pengelola BMT Sumber Mulia untuk lebih peduli dengan memberikan pemahaman dan perhatian kepada nasabah menyebabkan nasabah mau untuk menabung.
B. Saran Atas dasar simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diperoleh saran sebagai berikut: 1. Hendaknya kualitas pelayanan tersebut harus ditingkatkan, terutama mengenai pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerja optimum, misalnya mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan. 2. Dalam usaha meningkatkan keputusan nasabah untuk menabung, maka hendaknya pihak karyawan sering melakukan kontak dengan nasabah seperti pemberitahuan bagi hasil yang menguntungkan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press Bariah, Zaenal Abidin, Harlina Nurtjahjanti. 2008. Hubungan antara Kualitas Layanan Bank dengan Minat Menabung Nasabah PT. BRI Kantor Cabang Ungaran. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Fatimah, Sofiani. 2008. Pengaruh Pelayanan BCA Bizz terhadap Tingkat Tabungan pada PT. Bank Central Asia Cabang Pembantu Pusat Pasar Medan. (Skripsi pada Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara) Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi kedua. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Depok: Fasilkom Universitas Indonesia Kasmir. 2002. Dasar – dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kesuma, Sari. “Olah Data dan Analisa Statistik SPSS dan AMOS”. http://spssamos.blogspot.com/2012_04_01_archive.html (akses 10 Juli 2012) Komputer, Wahana. 2006. 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 14. Yogyakarta: Andi Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat ______. 2002 . Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prenhallinho
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Riteil. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Payne, Adrian. 2007. The Essence Of Service Marketing Pemasaran Jasa. Yoyakarta: Andy. Poerwadarminta. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Puji, Hartono. 2008. Faktor-faktor Motivasi yang Dipertimbangkan Masyarakat terhadap Pemilihan Menabung di Perbankan Syariah dan Kovensional (Studi kasus di Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Minftahul. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik itu Mudah, Panduan Lengkap Mengajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi _______. 2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia Sudartik. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan dalam Menabung pada PT. BPR Semarang Margatama Gunadama. (Skripsi pada Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang) Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 2002. Pengantar Bisnis Modern, Edisi ketiga. Yogyakarta: Liberty
Tho’in, Muhammad. 2011. Pengaruh Faktor-faktor Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Nasabah di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tekun Karanggede Boyolali. Muqtasid Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah STAIN Salatiga. Vol. 2, Juli 73-89. Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andy Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
LAMPIRAN
Frequency Table Jenis Kelamin Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Pria
10
33.3
33.3
33.3
Wanita
20
66.7
66.7
100.0
Total
30
100.0
100.0
Lama Menabung di BMT Sumber Mulia Frequency < 6 bulan Valid
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
1
3.3
3.3
3.3
> 1 - 3 tahun
10
33.3
33.3
36.7
> 3 - 5 tahun
6
20.0
20.0
56.7
> 5 tahun
13
43.3
43.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Jarak rumah ke BMT Frequency Percent
Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
< 1 KM
5
16.7
16.7
16.7
1 - 5 KM
13
43.3
43.3
60.0
> 5 - 10 KM
3
10.0
10.0
70.0
> 10 KM
9
30.0
30.0
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pendidikan Frequency SD Valid
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
10
33.3
33.3
33.3
SMP
3
10.0
10.0
43.3
SMA
13
43.3
43.3
86.7
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
Diploma/ S1/S2 Total
Status Perkawinan Frequency kawin Valid
belum kawin Total
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
29
96.7
96.7
96.7
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
Usia Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
17-35
12
40.0
40.0
40.0
36-45
11
36.7
36.7
76.7
46-56
6
20.0
20.0
96.7
> 60 tahun
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pengeluaran Per Bulan Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< Rp 500.000,-
4
13.3
13.3
13.3
Rp 510.000,- s/d Rp 1.000.000,-
8
26.7
26.7
40.0
Rp 1.100.000,- s/d Rp 2.000.000,-
7
23.3
23.3
63.3
Rp 2.100.000,- s/d Rp 3.000.000,-
4
13.3
13.3
76.7
Rp 3.100.000,- s/d Rp 4.000.000,-
2
6.7
6.7
83.3
> Rp 4.000.000,-
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Total
Scale: RELIABILITY VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Cases Excludeda 0 .0 Total 30 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .823 3
Rel1 Rel2 Rel3
Rel1 Rel2 Rel3
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.90 .662 3.77 .728 3.97 .669
Scale Mean if Item Deleted 7.73 7.87 7.67
N 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 1.513 .729 .708 1.361 .734 .699 1.678 .584 .847
Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation 11.63 3.137 1.771
N of Items 3
Scale: RESPONSIVENESS VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Cases Excludeda 0 .0 Total 30 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .729 3
Res1 Res2 Res3
Res1 Res2 Res3
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.60 .724 3.13 .730 3.07 .640
Scale Mean if Item Deleted 6.20 6.67 6.73
N 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 1.407 .538 .660 1.402 .532 .669 1.513 .593 .602
Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation 9.80 2.855 1.690
N of Items 3
Scale: ASSURANCE VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 Cases Excludeda 0 Total 30 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0 .0 100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .795 3
Ass1 Ass2 Ass3
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.77 .935 3.77 .774 3.80 .761
N 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation Ass1 Ass2 Ass3
7.57 7.57 7.53
1.702 2.254 2.464
Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation 11.33 4.368 2.090
.734 .652 .554
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .616 .710 .804
Scale: EMPHATY VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 Cases Excludeda 0 Total 30 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0 .0 100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .861 3
Emp1 Emp2 Emp3
Emp1 Emp2 Emp3
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.73 .640 3.87 .730 3.83 .699
Scale Mean if Item Deleted 7.70 7.57 7.60
N 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 1.666 .777 .773 1.495 .744 .799 1.628 .696 .842
Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation 11.43 3.357 1.832
N of Items 3
Scale: TANGIBLE VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Cases Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .858 3
Tang1 Tang2 Tang3
Tang1 Tang2 Tang3
Mean 10.77
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.63 .964 3.47 .819 3.67 .884
Scale Mean if Item Deleted 7.13 7.30 7.10
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 2.326 .785 .751 2.838 .745 .794 2.783 .678 .849
Scale Statistics Variance Std. Deviation 5.564
N
2.359
N of Items 3
Scale: LOKASI VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Cases Excludeda 0 .0 Total 30 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .886 3
Lo1 Lo2 Lo3
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.87 .681 3.93 .640 3.80 .664
N 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation Lo1 Lo2 Lo3
7.73 7.67 7.80
1.375 1.471 1.683
Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation 11.60 3.214 1.793
.860 .859 .632
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .763 .769 .962
Scale: KEPUTUSAN VARIABLE
Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Cases Excludeda 0 .0 Total 30 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .825 3
Kep1 Kep2 Kep3
Kep1 Kep2 Kep3
Item Statistics Mean Std. Deviation 3.70 .750 3.77 .817 3.87 1.008
Scale Mean if Item Deleted 7.63 7.57 7.47
N 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 2.654 .726 .731 2.392 .763 .680 2.189 .598 .876
Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation 11.33 4.989 2.233
N of Items 3
Variables Entered/Removed b Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Reliabillitya
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Model Summary Model 1
R
R Square
.587a
Adjusted R Square
.345
Std. Error of the Estimate
.321
.46402
a. Predictors: (Constant), Reliabillity
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
3.171
1
3.171
Residual
6.029
28
.215
Total
9.200
29
F
Sig.
14.728
.001a
a. Predictors: (Constant), Reliabillity b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
2.348
.422
Reliabillity
.418
.109
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
t
.587
Sig.
5.567
.000
3.838
.001
Variables Entered/Removed b Variables Entered
Model 1
Variables Removed
Responsiveness
Method . Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Model Summary Model
R
R Square
.372a
1
Adjusted R Square
.138
Std. Error of the Estimate
.108
.53208
a. Predictors: (Constant), Responsiveness
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1.273
1
1.273
Residual
7.927
28
.283
Total
9.200
29
F
Sig. .043a
4.497
a. Predictors: (Constant), Responsiveness b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Responsiveness
Std. Error 2.718
.581
.372
.175
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Standardized Coefficients Beta
t
.372
Sig.
4.677
.000
2.121
.043
Variables Entered/Removed b Variables Entered
Model
Variables Removed
Assurancea
1
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Model Summary Model
R
1
.501
Adjusted R Square
R Square a
.251
Std. Error of the Estimate
.224
.49614
a. Predictors: (Constant), Assurance
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.308
1
2.308
Residual
6.892
28
.246
Total
9.200
29
F 9.375
Sig. .005a
a. Predictors: (Constant), Assurance b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
2.686
.417
Assurance
.337
.110
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Standardized Coefficients Beta
t
.501
Sig.
6.435
.000
3.062
.005
Variables Entered/Removed b Variables Entered
Model
Variables Removed
Emphatya
1
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Model Summary Model
R
R Square
.669a
1
Adjusted R Square
.447
Std. Error of the Estimate
.427
.42617
a. Predictors: (Constant), Emphaty
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
4.115
1
4.115
Residual
5.085
28
.182
Total
9.200
29
F 22.655
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Emphaty b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Emphaty
Std. Error 2.207
.371
.458
.096
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Standardized Coefficients Beta
t
.669
Sig.
5.950
.000
4.760
.000
Variables Entered/Removed b Variables Entered
Model 1
Variables Removed
Method
Tangiblea
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Model Summary Model
R
R Square
.528a
1
Adjusted R Square
.279
Std. Error of the Estimate
.253
.48678
a. Predictors: (Constant), Tangible
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.565
1
2.565
Residual
6.635
28
.237
Total
9.200
29
F
Sig.
10.826
.003a
a. Predictors: (Constant), Tangible b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Tangible
Std. Error 2.707
.383
.339
.103
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Standardized Coefficients Beta
t
.528
Sig.
7.066
.000
3.290
.003
Variables Entered/Removed b Variables Entered
Model 1
Variables Removed
Lokasia
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Menabung Model Summary Model
R
R Square .549a
1
Adjusted R Square
.302
Std. Error of the Estimate
.277
.47892
a. Predictors: (Constant), Lokasi ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.778
1
2.778
Residual
6.422
28
.229
Total
9.200
29
F
Sig.
12.110
.002a
t
Sig.
a. Predictors: (Constant), Lokasi b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model 1
B (Constant) Lokasi
Std. Error 2.360
.461
.415
.119
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Beta
.549
5.125
.000
3.480
.002