TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014
PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, KETEPATAN WAKTU, DAN KERAHASIAAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK PENGGUNA E-FILING
Yovita Widyadinata dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan informasi dunia. Serupa dengan perkembangan teknologi informasi, penerimaan pajak menjadi sumber pendapatan negara yang semakin hari semakin penting. Menjawab kebutuhan Wajib Pajak di Indonesia maka Direktorat Jenderal Pajak menciptakan sistem e-filing. Sistem e-filing ini telah diterapkan di Indonesia selama 10 tahun, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui mengenai pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, ketepatan waktu, dan kerahasiaan terhadap kepuasan Wajib Pajak penguna e-filing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak badan yang terdaftar di KPP Surabaya Rungkut. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Kerahasiaan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pengguna E-Filing yang terdaftar di KPP Pratama Surabaya Rungkut. Sedangkan ketepatan waktu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan Wajib Pajak Pengguna E-Filing yang terdaftar di KPP Pratama Surabaya Rungkut. Kata Kunci: E-Filing, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Ketepatan Waktu, dan Kerahasiaan ABSTRACT Technology such as internet has big influence toward world’s information development. Aligned with information technology’s development, tax as source of state revenue becomes more important. Directorate General of Taxation invited e-filing system as an answer for the needs of tax payer in Indonesia. This e-filing system has been applied in Indonesia for 10 years. Therefore, the researcher wants to acknowledge the affect of system quality, information quality, timeliness, and secrecy toward the payers’ satisfaction who are e-filing users. The research method used in this research was registered in KPP Pratama Surabaya Rungkut. The result of the result showed that system quality, information quality, and secrecy were significantly affected the satisfaction of e-filing user taxpayers. On the other hand, timeliness wasn’t significantly affect the satisfaction of e-filing user of taxpayers who are registered in KPP Pratama Surabaya Rungkut Keywords: e-filing, system quality, information quality, timeliness, and secrecy
1
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 (PPN)
PENDAHULUAN
ke
Direktorat
menggunakan
Teknologi internet memberikan pengaruh
Jenderal
jaringan internet
Pajak
(DJP)
melalui
ASP
(Application Service Provider atau Penyedia Jasa
yang cukup besar dalam perkembangan informasi
Aplikasi). Tujuan utama e-filing adalah untuk
dunia. Pada zaman dahulu memerlukan waktu yang
meningkatkan pelayanan kepada publik dengan
cukup lama untuk memperoleh informasi terkini.
memfasilitasi
Namun pada zaman sekarang informasi dapat
pelaporan
Surat
Pemberitahuan
(SPT) secara elektronik melalui media internet
diperoleh dengan cepat, dimana saja, dan kapan
kepada Wajib Pajak. Hal ini akan membantu
saja menggunakan teknologi internet. Pada zaman
memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh
yang serba modern dan praktis ini, teknologi
Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses,
internet dapat menjadi kebutuhan primer setiap
dan melaporkan SPT ke kantor pajak secara benar
manusia. Dilihat pada sisi pekerjaan, manusia
dan tepat waktu (Titis, 2011).
membutuhkan arus informasi berupa data atau informasi secara cepat sehingga membutuhkan
Kualitas
akses internet untuk menunjang pekerjaan mereka
mempengaruhi
(Surjati, et al., 2007).
memenuhi
suatu
keberhasilan
kebutuhan
menentukan
Serupa dengan perkembangan teknologi
dari
sistem sistem
pengguna
kepuasan
dan
pengguna
sangat tersebut sangat yang
menggunakan sistem tersebut.
informasi, penerimaan pajak menjadi sumber pendapatan negara yang semakin hari semakin
Kecepatan akses merupakan salah satu
penting. Pajak merupakan salah satu sumber
indikator dari kualitas sistem. Jika suatu sistem
penerimaan terbesar negara Indonesia. Penerimaan
memiliki akses yang optimal maka layak dikatakan
pajak ini sangat berperan dalam kesejahteraan
bahwa sistem informasi ini memiliki kualitas yang
masyarakat di Indonesia. Seiring dengan hal
baik sehingga pengguna sistem tersebut dapat
tersebut, maka berbagai usaha telah dilakukan oleh
merasa puas. Keandalan sistem berasal dari
segenap aparat Direktorat Jendral Pajak (DJP)
pemikiran layak atau tidaknya suatu sistem
dalam meningkatkan penerimaan pajak dari Wajib
melakukan fungsinya dan ketahanan sistem dari
Pajak dengan cara melakukan pembaharuan-
kerusakan
pembaharuan
mengganggu
dalam
sistem
perpajakan.
Pembaharuan dalam sistem perpajakan
dan
kesalahan
kenyamanan
sehingga pengguna
tidak dalam
yang
menggunakan suatu sistem. Fleksibilitas suatu
dilakukan oleh DJP tersebut merupakan bagian dari
sistem informasi menunjukkan bahwa sistem
reformasi perpajakan (tax reform), khususnya
informasi dianggap sukses jika pengguna sistem
administrasi perpajakan. Berbagai terobosan yang
dapat memenuhi kebutuhannya secara fleksibel dan
terkait dengan aplikasi teknologi informatika dalam
jauh
kegiatan perpajakan pun terus dilakukan guna
menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan hal
memudahkan, meningkatkan serta mengoptimalkan
tersebut hipotesis yang dibuat adalah:
E-filing adalah sebuah layanan pengiriman
dari
kesulitan
serta
nyaman
dalam
H0 : Kualitas sistem tidak mempengaruhi kepuasan
atau penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
Wajib Pajak pengguna e-filing
(SPT) secara elektronik baik untuk Orang Pribadi (OP)
maupun
Badan
dengan
jenis
H1 : Kualitas sistem mempengaruhi kepuasan
Pajak
Wajib Pajak pengguna e-filing
Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai
2
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Kualitas informasi merupakan kualitas
Menurut
Grogory
dan
Van
Horn
(1963)
output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh
berpendapat, secara konseptual yang dimaksud
sistem yang digunakan (Rai et al., 2002). Informasi
dengan tepat waktu adalah kualitas ketersediaan
tidak lepas kaitannya dengan data, informasi
informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas
merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk
informasi yang baik dilihat dari segi waktu.
yang berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam
Pelaporan SPT dengan menggunakan e-filing tidak
mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.
perlu dilakukan dengan mendatangi dan mengikuti
Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dari
antrian di KPP karena pelaporan e-filing prosesnya
mengambil atau memasukkan data, dan kesalahan
secara real time dan dapat dilakukan setiap saat (24
dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan
jam sehari / 7 hari seminggu). Pengguna menerima
dalam memberikan informasi yang berkualitas.
konfirmasi secara langsung dari DJP berupa bukti
Dari pengertian diatas maka data yang diberikan
pelaporan SPT. Berdasarkan hal tersebut hipotesis
oleh Wajib Pajak ketika melakukan pengisian SPT
yang dibuat adalah sebagai berikut:
menggunakan
e-filing
harus
terjamin
H0 : Ketepatan waktu tidak mempengaruhi
kebenarannya, sehingga informasi tersebut menjadi
kepuasan Wajib Pajak pengguna e-filing
informasi yang berkualitas dan dapat digunakan H1 : Ketepatan waktu mempengaruhi kepuasan
untuk membuat keputusan.
Wajib Pajak pengguna e-filing Kualitas informasi berfokus pada informasi yang Rahasia
dihasilkan oleh sistem tersebut. Agar informasi
adalah
segala
sesuatu
yang
yang disajikan dalam bentuk laporan dapat
tersembunyi (hanya boleh diketahui oleh seorang
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan.
atau
Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kriteria
disembunyikan
yang
tersebut.
mengetahuinya. Dengan demikian kerahasiaan data
Kelengkapan isi dari informasi merupakan hal yang
perpajakan dapat didefinisikan sebagai setiap data
sangat penting karena merupakan faktor utama
Wajib Pajak yang sifatnya tersembunyi (rahasia)
untuk membuat keputusan. Kelengkapan informasi
dan hanya diketahui oleh seseorang atau beberapa
sangat bergantung pada kelengkapan isi pada
orang saja.
akan
menggunakan
informasi
sistem yaitu mengukur kepuasan pengguna yang
beberapa
saja); supaya
Kerahasiaan
ditinjau dari isi suatu sistem. Berdasarkan hal
ataupun
yang
sengaja
orang
lain
jangan
Wajib
Pajak
ini
perlu
dilindungi oleh setiap pejabat yang menangani
tersebut hipotesis yang dibuat adalah:
masalah perpajakan. Minimal 2 alasan yang dapat
H0 : Kualitas informasi tidak mempengaruhi
dikemukakan, yaitu pertama untuk mencegah
kepuasan Wajib Pajak pengguna e-filing
adanya persaingan dengan antara satu Wajib Pajak dengan Wajib Pajak lainnya, dan kedua untuk
H1 : Kualitas informasi mempengaruhi kepuasan
mencegah dalam hal mengungkapkan asal usul
Wajib Pajak pengguna e-filing
kekayaan atau penghasilan yang diperoleh Wajib
Ketepatan waktu merupakan salah satu
pajak, yang pada hakekatnya merupakan rahasia
variabel yang penting dalam menyajikan suatu
pribadi sesuai dengan asas hukum pajak.
informasi yang relevan. SPT merupakan sebuah
Pada saat pengguna mendaftarkan diri
informasi yang harus disajikan secara tepat waktu.
untuk memperoleh e-FIN, pengguna akan diberi
3
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 username dan password sehingga Wajib Pajak
pengalaman dalam menggunakan dan seterusnya),
dapat menggunakan sistem e-filing ini. Hal ini
respon
menunjukkan bahwa sistem e-filing diciptakan agar
menggunakan,
informasi yang diberikan oleh Wajib Pajak dapat
pengalaman akumulatif, dan lain-lain).
terjaga
kerahasiannya
disalahgunakan
oleh
dan
tidak
dapat
pihak
yang
tidak
terjadi
pada
waktu
setelah
tertentu
pemilihan,
(setelah
berdasarkan
Tujuan dari peningkatan kualitas adalah mewujudkan kepuasan bagi Wajib Pajak. Menurut
berkepentingan.
Kotler (2005), kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa
seseorang
yang
berasal
dari
perbandingan antara kesan terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Pasalnya pengertian kepuasan pelanggan mancakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Apabila pelayanan yang diterima Wajib Pajak sesuai dengan harapan mereka, maka mereka akan merasa puas, sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan kepada pelanggan tidak sesuai dengan harapan mereka maka pelanggan akan merasa tidak puas. Menurut Livari (2005), sebuah sistem informasi
Gambar 1
yang
dapat
memenuhi
kebutuhan
pengguna akan meningkatkan kepuasan pengguna.
Tata Cara Pendaftaran e-FIN dan Digital Certificate.
Hal
ini
diwujudkan
dengan
kecenderungan
peningkatan penggunaan sistem informasi tersebut.
Berdasarkan hal tersbeut hipotesis yang
Sebaliknya, jika sistem informasi tidak dapat
dibuat adalah sebagai berikut:
memenuhi kebutuhan pengguna maka kepuasan H0 : Kerahasiaan tidak mempengaruhi kepuasan
pengguna tidak akan meningkat dan penggunaan
Wajib Pajak pengguna e-filing
lebih lanjut akan dihindari. Kepuasan pengguna ini
H1 : Kerahasiaan mempengaruhi kepuasan Wajib
berhubungan dengan kesuksesan kualitas sistem
Pajak pengguna e-filing
informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan
Kepuasan pengguna (user satisfaction)
dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem
berasal dari Bahasa Latin “satis” yang memiliki arti
informasi. Semakin baik kualitas sistem dan
cukup baik dan facio yang memiliki arti melakukan
kualitas informasi yang dihasilkan maka kepuasan
atau membuat, sehingga secara etimologi kata
pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan
kepuasan (satisfaction) memiliki definisi “upaya
semakin
pemenuhan sesuatu”. Kepuasan memiliki 3 (tiga)
kualitas
adalah kepuasan pelanggan merupakan respon atau
kognitif),
respon
Sistem
informasi
dapat
diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan
komponen utama. Komponen utama tersebut
(emotional
meningkat.
informasi
memberikan
tersebut
yang
kepuasan
baik pada
dan
mampu
pemakainya.
Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena
menyangkut fokus tertentu (ekspektasi produk,
4
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 ketidakmampuan suatu sistem memenuhi harapan
langsung
dari
responden
yang
dilakukan
pemakai (Meiranto dalam Pratama, 2008).
menggunakan kuisioner atau wawancara (Sekaran,
Salah satu teori yang digunakan untuk
2003). Sumber data yang digunakan dalam
menilai kepuasan pengguna teknologi informasi
penelitian ini adalah sumber eksternal, diperoleh
adalah Technology Acceptance Model (TAM).
dari kuesioner yang dijawab langsung oleh Wajib
TAM adalah suatu model untuk memprediksi dan
Pajak Orang Pribadi pengguna e-filing dan Wajib
menjelaskan
teknologi
Pajak Badan pengguna e-filing. Kuesioner tersebut
menerima dan menggunakan teknologi tersebut
akan diberikan kepada Wajib Pajak di Kota
dalam
Surabaya yang terdaftar di KPP Pratama Surabaya
bagaimana
pekerjaan
pengguna
individual
pengguna.
Jika
pengguna merasa puas akan kinerja sistem e-filing mereka
akan
menggunakannya
secara untuk
Rungkut.
terus-menerus
memenuhi
Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak
kewajib
pengguna e-filing di Surabaya yang terdaftar di
perpajakan mereka. DJP mengharapkan dengan
KPP Surabaya Rungkut. Jumlah Wajib Pajak yang
adanya sistem e-filing, dapat meningkatkan kinerja
terdaftar di KPP Surabaya Rungkut per 31
pelaporan pajak pada setiap Wajib Pajak (Laihad,
Desember 2013 adalah sebagai berikut:
2013). Tabel 1 METODE PENELITIAN Jumlah Wajib Pajak Kota Surabaya yang Agar hipotesis dapat diuji secara operasional,
terdaftar di KPP Pratama Surabaya Rungkut
hipotesis perlu dinyatakan dalam suatu model
per 31 Desember 2013
matematika. Dengan demikian, faktor-faktor yang
Wajib Pajak Badan
7.315
Wajib Pajak Orang Pribadi
34.664
Total
41.979
saling mempengaruhi hubungan yang diduga benar akan dinyatakan dalam variabel-variabel yang eksplisit. Model analisis penelitian ini:
Kualitas
Sistem (x1) Kualitas
Informasi (x2) Ketepatan Waktu (x3)
Berdasarkan jumlah Wajib Pajak di Kota Surabaya, diketahui bahwa jumlah populasi Wajib
Kepuasan Wajib Pajak Pengguna EFiling
Pajak yang terdaftar di KPP Surabaya Rungkut yang menggunakan e-filing berjumlah 54% persen
(y)
(lima puluh empat persen) atau 22.668 Wajib Pajak dari total Wajib Pajak terdaftar di KPP Surabaya
Kerahasiaan (x4)
Rungkut dihitung sampai dengan 31 Desember 20013. Jumlah populasi ini diperoleh dari KPP Pratama Surabaya Rungkut.
Gambar 2 Model Analisis Hipotesis
Sampel adalah sebagian dari populasi, artinya tidak ada sampel jika tidak ada populasi
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
(Mustafa, 2000). Berdasarkan dengan teori Roscoe
secara kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah
(1975),
data primer. Data primer adalah data yang berasal
5
penggunaan
jumlah
sampel
dihitung
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 berdasarkan jumlah variabel independen dan
e-filing. Wajib Pajak yang menggunakan e-filing
variabel dependen yang digunakan dikali dengan
selama < 1 tahun berjumlah 15 responden dengan
10 (sepuluh). Penelitian ini menggunakan 4
presentase 20,3%. Wajib Pajak yang menggunakan
(empat) variabel independen dan 1 (satu) variabel
e-filing selama 1-3 tahun berjumlah 42 responden
dependen.
yang
dengan presentase 56,8%. Wajib Pajak yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 5 x 10 = 50
menggunakan e-filing selama 3-6 tahun berjumlah
(lima puluh) sampel.
17 Wajib Pajak dengan presentase 23%. Wajib
Maka
jumlah
dari
sampel
Pajak melaporkan Pajak Penghasilan (PPh) dengan
Metode yang digunakan untuk menguji
sistem e-filing berjumlah 55 responden dengan
adalah analisis regresi linier berganda dengan
presentase 74,3%. Wajib Pajak melaporkan Pajak
menggunakan program SPSS. Beberapa langkah
Pertambahan Nilai (PPN) dengan sistem e-filing
yang digunakan dalam analisis linier berganda
berjumlah 2 responden dengan presentase 2,7%.
adalah sebagai berikut: Statistik Deskriptif, Uji
Sedangkan Wajib Pajak yang melaporkan PPh dan
Realibilitas, Uji Validitas, Uji Asumsi Klasik,
PPN
Analisis Regresi berganda, Uji Hipotesis.
dengan
menggunakan
sistem
e-filing
berjumlah 17 responden dengan presentase 23%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Realibilitas ditunjukkan dengan Analisa data deskriptif bertujuan untuk menjelaskan
frekuensi
dan
presentase
cara pengukuran One Shot atau pengukuran sekali,
setiap
dimana suatu dinyatakan valid apabila memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60.
variabel yang telah diuji. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
responden dalam Tabel 2
penelitian ini berjumlah 74 responden. Penelitian
Hasil Uji Realibilitas
ini dilakukan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Variabel
Pratama Surabaya Rungkut. Berdasarkan hasil
Cronbach
Batasan
Realibilitas
0.758
0.60
Reliabel
0.721
0.60
Reliabel
0.751
0.60
Reliabel
0.767
0.60
Reliabel
0.723
0.60
Reliabel
Alpha
penelitian menyatakan bahwa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjadi responden dalam
Kualitas
penelitian ini berjumlah 52 responden dengan
Sistem (x1)
presentase 70,3% dan Wajib Pajak Badan yang
Kualitas
menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah
Informasi
22 responden dengan presentase 29,7%. Hasil
(x2)
statistik deskriptif menyatakan bahwa Wajib Pajak Ketepatan
Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Waktu (x3)
bergerak dibidang manufaktur berjumlah 21 Wajib Pajak dengan presentase
28,4%. Di bidang
Kerahasiaan
perdagangan dan jasa berjumlah 41 Wajib Pajak
(x4)
dengan presentase 55,4%. Sedangkan di bidang Kepuasan
lain-lain berjumlah 12 Wajib Pajak dengan presentase
16,2%.
Semua
responden
Pengguna
dalam
e-filing (y)
penelitian ini merupakan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang menggunakan
6
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
residual
bahwa nilai Cronbach Alpha semua variabel lebih
tersebut
telah
memenuhi
asumsi
normalitas.
besar dari 0.06, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Suatu model dikatakan tidak memiliki
indikator atau kuesioner yang digunakna varibel
multikolinearitas apabila memenuhi persyaratan
kualitas sistem, kualitas informasi, ketepatan
nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,1.
waktu, dan kerahasiaan dapat dinyatakan handal Tabel 3
atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil uji validitas menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel. Penelitian ini menggunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 74 responden dengan signifikasi 5%, dari sini didapat nilai df = n-2 maka df = 74-2 : 72 sehingga didapatkan angka r tabel = 0.2287. Jika r tabel < r hitung
maka
pertanyaan
kuesioner
tersebut
dianggap valid. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semua r tabel < r hitung, sehingga semua pertanyaan kuesioner
Berdasarkan
yang digunakan dalam
tabel
diatas
menyatakan
bahwa nilai VIF seluruh variabel independen
penelitian adalah valid dan dapat digunakan
adalah lebih kecil dari 10. Selain itu, nilai tolerance
sebagai alat ukur.
untuk masing-masing variabel independen tersebut Sebuah model regresi linier yang terdiri
lebih besar dari 0,1. Dengan demikian, dapat
dari lebih dari satu variabel independen disebut
dipastikan bahwa model regresi ini sudah tidak
model regresi linier berganda. Sebelum membuat
terdapat masalah multikolineriatas.
model regresi linier berganda, terlenih dahulu Berikut ini akan disajikan output hasil uji
dilakukan uji asumsi klasik. Model regresi linier
terjadi heteroskedastisitas dengan menggunakan
dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut
memenuhi
beberapa
asumsi
SPSS 17.
yang
kemudian disebut dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linier adalah berdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas, tidak adanya heteroskedatisitas, tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Uji normalitas distribusi normal dapat dilkaukan
dengan
Kolmogorov
metode
Smirnov.
uji
Residual
One
Sample
berdistribusi
normal jika nilai signifikasi lebih dari 0.05. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai signifikasi sebesar 0.793 > 0.05, maka nilai
7
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Model regresi yang pada bab sebelumnya
Tabel 4
telah dirumuskan dengan persamaan sebagai
Hasil Uji Heteroskedastisitas
berikut: Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Sehingga berdasarkan Tabel 7 model regresi yang dihasilkan penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 2,265 + 0,309 x1 + 0,229 x2 + 0,083x3 + 0,244 x4 +e Tampak Berdasarkan tabel diatas
pada
persamaan
tersebut
menyatakan
menunjukkan angka yang signifikan pada variabel
bahwa nilai signifikasi semua variabel pada
Kualitas Sistem (x1), Kualitas Informasi (x2), dan
penelitian
Kerahasiaan (x4), sedangkan varibel Ketepatan
ini
disimpulkan
lebih bahwa
dari
0.05
tidak
maka
terjadi
dapat
masalah
Waktu
heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain
(x4)
menunjukkan
hasil
yang
tidak
signifikan.
itu pengujian adanya heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilakukan dengan metode grafik/scatterplot akan ditampilkan dalam gambar berikut ini. Dalam
pengelohan
data
dengan
menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen(x) dan variabel dependen (y), melalui hubungan variabel Kualitas Sistem (x1), Kualitas Informasi
(x2),
Ketepatan
Waktu
(x3),
dan
Kerahasiaan (x4) dengan Kepuasan Wajib Pajak Pengguna E-Filing (y). Hasil regresi dapat dilihat
Gambar 3
pada tabel dibawah ini:
Grafik Scatterplot Tabel 5 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Hasil Uji Regresi Linier Berganda
titik-titik sebaran data tidak membentuk pola yang jelas. Selain itu, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulakan
bahwa
tidak
terjadi
masalah
heteroskedastisitas dalam model regresi. Tujuan pegujian ini untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan
8
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 dalam model mempunyai pengaruh signifikan
variabel manakah yang paling dominan maka
secara bersama-sama terhadap variabel terikat
digunakan uji t dan koefisien beta yang telah
maka menggunakan uji F. Berikut ini adalah tabel
distandarisasi. Berikut ini adalah tabel yang
yang menunjukkan hasil uji F dan besarnya F tabel.
menunjukkan hasil uji t dan besarnya t tabel pada signifikasi 5%:
Tabel 6
Tabel 7
Hasil Uji F
Hasil Uji t Hipotesis Alternatif
Nilai
(Ha) 1.
Keterangan
Terdapat
pengaruh
F hitung =
yang
signifikan
5,760
Ha diterima
secara serentak dari Variabel Sistem,
Kualitas Kualitas
Sig F
Informasi, Ketepatan
F tabel
Waktu,
2,35
dan
=
0,000 =
Kerahasiaan terhadap Kepuasan Pengguna Wajib
α = 0,05
Variabel Kualitas Sistem memiliki nilai t
Pajak
hitung sebesar 2,604. Nilai ini lebih besar dari t
Pengguna E-Filing
tabel (2,604>1,666). Dengan demikian pengujian menunjukkan
Ha
diterima.
Hasil
ini
Berdasarkan table diatas menunjukkan
memperlihatkan bahwa variabel Kualitas Sistem
bahwa hipotesis yang pertama dilakukan dengan
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan
Uji F yaitu pengujian secara serentak pengaruh
Wajib Pajak pengguna E-Filing.
Variabel Kualitas Sistem (x1), Kualitas Informasi
Variabel Kualitas Informasi memiliki nilai
(x2), Ketepatan Waktu (x3), dan Kerahasiaan (x4)
t hitung sebesar 2,048. Nilai ini lebih besar dari t
berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak
tabel (2,048>1,666). Dengan demikian pengujian
menggunakan E-Filing (y). Pada pengujian ini Ha
menunjukkan
tidak ditolak ditunjukkan dengan besarnya F hitung
memperlihatkan bahwa variabel Kualitas Informasi
sebesar 5,760. Nilai ini lebih besar dari F tabel
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan
(5,760 > 2,35). Hal ini menunjukkan bahwa
Wajib Pajak pengguna E-Filing.
Ha
diterima.
Hasil
ini
terdapat pengaruh yang cukup signifikan dari Variabel Kualitas Informasi memiliki nilai
Variabel Kualitas Sistem (x1), Kualitas Informasi
t hitung sebesar 0,453. Nilai ini lebih kecil dari t
(x2), Ketepatan Waktu (x3), dan Kerahasiaan (x4)
tabel (0,453<1,666). Dengan demikian pengujian
berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak
menunjukkan Ha ditolak. Hasil ini memperlihatkan
menggunakan E-Filing (y).
bahwa variabel Ketepatan Waktu berpengaruh Tujuan menunjukkan
pengujian apakah
uji
variabel
t
ini
untuk
secara tidak signifikan terhadap Kepuasan Wajib
bebas
secara
Pajak pengguna E-Filing.
individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat serta untuk membuktikan
9
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Variabel Kerahasiaan memiliki nilai t
Semakin baik kualitas informasi yang dihasilkan
hitung sebesar 2,212. Nilai ini lebih besar dari t
oleh sistem e-filing maka Wajib Pajak yang
tabel (2,212>1,666). Dengan demikian pengujian
menggunakan sistem e-filing untuk memenuhi
menunjukkan
ini
kewajiban perpajakan akan semakin meningkat
Kerahasiaan
juga. Dengan adanya e-filing juga membantu Wajib
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan
Pajak untuk tepat waktu ketika melaporkan
Wajib Pajak pengguna E-Filing.
kewajiban perpajakannya. Serta e-filing merupakan
Ha
memperlihatkan
diterima.
bahwa
Kesimpulan
Hasil
variabel
yang
dapat
sistem perpajakan yang dapat menjaga kerahasiaan
diambil
informasi Wajib Pajak yang menggunakannya.
berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas adalah Variabel Kualitas Sistem (x1), Kualitas Informasi (x2), Ketepatan Waktu (x3), dan kerahasiaan (x4)
KESIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh secara serentak terhadap Kepuasan Wajib Pajak menggunakan E-Filing (y), akan tetapi
Kesimpulan yang dapat diambil dari
secara parsial hanya variabel Ketepatan Waktu (x3)
penelian ini adalah dari pengujian variabel kualitas
yang tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap
sistem dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem e-
Kepuasan Wajib Pajak Pengguna E-Filing (y).
filing mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak dalam
Sedangkan variabel Kualitas Sistem (x1), Kualitas
menggunakan e-filing. Hal tersebut membuktikan
Informasi (x2),dan Kerahasiaan (x4) berpengaruh
bahwa apabila tingkat kualitas sistem e-filing
sangat signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak
meningkat maka kepuasan Wajib Pajak pengguna
menggunakan E-Filing (y).
e-filing juga akan meningkat. Pengujian variabel kualitas
Berdasarkan hasil uji validitas dan uji
sistem,
informasi,
ketepatan
waktu,
dan
kualitas
kualitas
dapat
terhadap
Kepuasan
Wajib
Wajib
Pajak
waktu
belum tentu akan meningkat. Pengujian variabel kerahasiaan dapat disimpulkan bahwa kerahasiaan e-filing mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak
semakin baik kualitas sistem yang dihasilkan oleh maka
ketepatan
maka kepuasan Wajib Pajak pengguna e-filing
Pajak
Surabaya Rungkut. Hal ini membuktikan bahwa
e-filing
bahwa
bahwa apabila tingkat ketepatan waktu meningkat
secara
Pengguna E-Filing yang terdaftar di KPP Pratama
sistem
disimpulkan
menggunakan e-filing. Hal tersebut membuktikan
Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Ketepatan
signifikan
maka
mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak dalam
dan diperoleh hasil Ha diterima, yang berarti
berpengaruh
meningkat
pengguna e-filing dalam menyampaikan SPT tidak
secara simultan diuji dengan uji F (lihat Tabel 4.8)
Kerahasiaan
e-filing
meningkat. Pengujian variabel ketepatan waktu
yang terdaftar di KPP Pratama Surabaya Rungkut
dan
informasi
kepuasan Wajib Pajak pengguna e-filing juga akan
kerahasiaan
terhadap kepuasan wajib pajak pengguna e-filing
Waktu
bahwa
tersebut membuktikan bahwa apabila tingkat
dalam penelitian ini layak untuk digunakan. kualitas
disimpulkan
Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Hal
penelitian ini valid dan reliabel sehingga variabel
pengaruh
dapat
kualitas informasi e-filing mempengaruhi kepuasan
realibilitas semua variabel yang digunakan dalam
Pengujian
informasi
dalam
yang
menggunakan
e-filing.
Hal
tersebut
membuktikan bahwa apabila tingkat kerahasiaan e-
menggunakan sistem e-filing untuk memenuhi
filing meningkat maka kepuasan Wajib Pajak
kewajiban perpajakan akan semakin meningkat.
pengguna e-filing juga akan meningkat. Sehingga
10
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 dari hasil pengujian variabel kualitas sistem,
Success: A Ten
kualitas
MIS, pp 9-30.
informasi,
ketepatan
waktu,
dan
kerahasiaan mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak
DeLone,W., and McLean R.R.1992, Information
pengguna e-filing, sedangkan variabel ketepatan
System Success: The Quest for The
waktu tidak mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak
Dependent Variable.Information System
pengguna e-filing.
Research, pp 60-95.
Setelah melakukan analisa dari hasil
Desmayanti,
pengujian, berikut ini adalah saran-saran yang
harus
sering-sering
E.
2012,
Faktor-Faktor
tang
Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-
dapat diberikan penulis menyarankan agar petugas pajak/DJP
Year Update. Journal of
Filing oleh Wajib Pajak
melakukan
Sebagai Sarana
Penyampaian SPT Masa secara Online
sosialisasi kepada semua Wajib Pajak untuk tepat
dan Realtime (Kajian Empiris di Wilayah
waktu melaporkan SPT. Penulis menyarankan
Kota Semarang). Universitas Diponegoro.
kepada pihak DJP untuk meningkatkan dari
Semarang.
kualitas e-filing ini, agar Wajib Pajak dapat secara selalu
Dewi, A.A. 2009, Analisis Faktor-Faktor yang
menggunakan e-filing secara konsisten. Sedangkan
Mempengaruhi Penerimaan WajibPajak
bagi Wajib Pajak yang belum menggunakan e-
terhadap
filing akan beralih menggunakan e-filing secara
Universitas Diponegoro. Semarang.
terus-menerus
konsisten,
merasa
hal
ini
puas
juga
dan
akan
membantu
Penggunaan
E-Filing.
Dian et al., 2013. Pengaruh Kualitas Sistem Dan
mempermudah pihak DJP dan pihak Wajib Pajak
Kualitas
itu sendiri. Untuk penelitian selanjutnya yang
Informasi
Terhadap
Kepuasan Pengguna (Survei
menggunakan topik e-filing, sebaiknya dilakukan
Pada
Karyawan Pengguna Aplikasi Pelayanan
dengan menggunakan variabel yang berbeda,
Pelanngan
sampel penelitian dan pertanyaan kuesioner yang
Terpusat
PT.
PLN
area
Malang). Universitas Brawijaya Malang.
lebih banyak sehingga hasil dari penelitian tersebut
Malang.
dapat memberikan gambaran yang lebih pasti
Direktorat Jendral Pajak. 2012. Penyampaian Surat
mengenai kepuasan Wajib Pajak pengguna e-filing.
Pemberitahuan Online (E-Filing). Diakses pada tanggal 25 Juli 2014.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pajak.go.id/content/ Candra, R. el. al., 2013, Modernisasi Sistem Hadi W., 2013. Go Green dengan E-Filing. Diakses
Administrasi Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak.
Universitas
pada tanggal 27 Juli 2014.
Katolik
http://www.pajak.go.id/
Widya Mandala. Madiun. Chopipah,F. 2013, Pengaruh Kualitas Layanan
Hadi W., 2014. Pake e-filing itu Praktis, mudah,
Internet Banking Klik BCA terhadap Kepuasan Nasabah. Universitas
dan Go Green Lho…. Diakses pada
Islam
tanggal 25 Agustus 2014.
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
http://www.pajak.go.id/
DeLone,W., and McLean E.R. 2003, The DeLone Hamdayani P.K. et al., 2013, Pengaruh Efektivitas
and McLean Model of Information System
e-SPT Masa PPN pada Kepatuhan Wajib
11
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Pajak Badan di KPP Pratama Denpasar
Naranthaka. 2010, Jaminan Kepastian Hukum e-
Barat. Universitas Udayana. Bali.
Filing terhadap Pelaporan SPT dalam
Hassan et al., 2011. Faktor Mempengaruhi
Sistem Administrasi
Perpajakan di
Masyarakat Menggunakan Perkhidmatan
Indonesia. Universitas Sebelas Maret.
e-Kerajaan: Kajian
Surakarta.
Penggunaan
terhadap
E-Filing.
Universitas
Noviandini
Kebangsaan Malaysia. Malaysia.
C.N.
2012,
Pengaruh
Persepsi
Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan
Iim. 2010, Analisis Penerapan Sistem Pelaporan
Penggunaan, dan Kepuasan
Wajib
Pajak dengan Aplikasi e-Filing secara
Pajak terhadap Penggunaan E-Filing bagi
Online. Universitas
Wajib Pajak di Yogyakarta. Universitas
Multimedia
Nusantara. Jakarta
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Irianto D., 2012. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi
Terhadap
Peraturan
Kinerja
Direktorat
Jendral
47/PJ/2008
tentang
nomor
Tata
Cara
Individu (Studi pada PT. PLN Distribusi
Penyampaian
Jawa Tengan dan DIY). Yogjakarta.
Tahunan secara Elektronik (e-Filing)
Kadir, A. 2011, Faktor-Faktor yang Berpengaruh
melalui
terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris
Surat
Pajak
Perusahaan
Pemberitahuan
Penyedia
Jasa
Aplikasi (ASP).
pada
Peraturan Direktorat Jendral Pajak nomor PER-
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
1/PJ/2014
Jakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Penyampaian
Indonesia. Banjarmasin.
Tahunan Bagi Waib Pajak Orang Pribadi
Keputusan Direktorat Jendral Pajak nomor KEP-
yang
tentang
Tata
Surat
Menggunakan
Cara
Pemberitahuan
Formulir
1770S
88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat
atau 1770SS secara e-filing melalui
Pemberitahuan secara Elektronik
website Direktorat Jendral Pajak.
Kirana, G.G. 2010, Analisis Perilaku Penerimaan
Peraturan Direktorat Jendral Pajak nomor PER-
Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-
26/PJ/2012
Filing (Kanjian Empiris
Penerimaan dan Pengelolahan
di
Wilayah
Kota Semarang). Universitas Diponegoro.
Tata
Cara Surat
Pemberitahunan Tahunan.
Semarang
Peraturan Direktorat Jendral Pajak nomor PER39/PJ/2011
Laihad. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak
Manado.
Cara Surat
Pribadi menggunakan Formulir 1770 S atau 1770SS
Livary, J. 2005, An Empirical Test of The DeLone-
secara e-Filing.
Pratama G., 2012. Analisa Sistem Informasi Entri
McLean Model of Information System Advance
Tata
Pemberitahunan bagi Wajib Pajak Orang
Universitas
Sam Ratulangi Manado. Manado
Success. Database for
tentang
Penyampaian
terhadap Penggunaan E-Filing Wajib Pajak di Kota
tentang
KRS
in
Online
Pada
Universitas
Darma Dengan Menggunakan
Information System. Volume 36. Proquest
End-User
Company.
Computing
Bina
Metode (EUC)
Satisfaction. Universitas Bina Darma. Jakarta.
12
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Pujiani, M. et. al., 2013, Analisis Efektivitas Penggunaan
E-System
Penerimaan
Pajak
Indoor pada Lantai
terhadap di
Sidang
KPP
Sistem
Puspitasari, 2013. Penerobosan Rahasia Bank:
Universitas
Kepatuhan
Negeri
Pajak.
Yogyakarta.
Perpajakan
pada
“X”).
Bandung
Universitas
Pajak
Pajak
Kantor
(Studi
Pelayanan
Kasus
Pajak
Pratama
Genteng). Fakultas Administrasi
Pada
Timur).
Ketentuan
Universitas
Negeri
Umum
dan
Tata
Cara
Umum
dan
Tata
Cara
Perpajakan. Winda S., 2014. Pengaruh Kualitas Sistem,
Surabaya
Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan Eail Ticketing System
Brawijaya.
terhadap
Kepuasan Pengguna. Universitas Jember.
Surabaya. 2006.
Analisis
Jember.
Penerimaan
Zakaria, Z et al., 2009. E-Filing System Practiced
Pengguna Akhir Dengan Menggunakan Technology Acceptance
by Inland Revenus Board (IRB). Canadian
Model dan End
Academy of
User Computing Satisfaction terhadap
ABC.
Universitas
Diponegoro.
Semarang. Sumarna, T.T. 2013, Pengaruh Kualitas Teknik Informasi Terhadap Sistem E-Filing dan Implikasinya
terhadap
Biaya
Kepatuhan (Survei Pada Wajib Pajak Terdaftar
di
Universitas
KPP
Oriental and Occidental
Culture. Malaysia.
Penerapan Sistem Core Banking Pada
Bandung).
Variabel
Undang-Undang nomor 28 tahun 2007 tentang
Ilmu
Universitas
Sebagai
Perpajakan.
Nasional Wajib
Badan
Pajak
Undang-Undang nomor 16 tahun 2000 tentang
Kristen
Terhadap Tingkat Kepatuhan
Bank
Wajib
Perilaku
Kententuan
Sensus
C.,
Dengan
Jakarta. Jakarta.
Pratama
Rofika et al., 2014, Efektivitas Pelaksanaan
Sekundera
Badan
Jakarta
Maranatha. Bandung.
Kegiatan
Pajak
Pelayanan Pajak Pratama Pulogadung
terhadap
KPP
Tingkat
Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor
Kepatuhan Wajib Pajak (Survei ats Wajib Badan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Kepatuhan
Rahayu, S. 2009, Pengaruh Modernisasi Sistem
Pajak
E-Filling
Sebagai Variabel Intervening Dan Biaya
Yogyakarta.
Administrasi
Centre.
Tresno et. al., 2013, Pengaruh Persepsi Penerapan
MDP, Palembang.
Penegakan
Concention
Universitas Trisakti. Jakarta
Pratama Palembang Ilir Timur. STIE
Upaya
Jakarta
Basement Balai
Madya Komputer
Indonesia. Bandung. Surjati et al., 2007, Analisis Sistem Integrasi Jaringan WIFI dengan Jaringan GSM
13