PENGARUH KOMUNITAS MEREK SEPEDA MOTOR YAMAHA DI KOTA PADANG TERHADAP PERILAKU WORD OF MOUTH Azis Aripin Harahap1, Lindawati1, Irda1 1
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract The purpose of this study was to determine the effect of brand community of Yamaha motorcycle in the city of Padang to word of mouth behavior. The population in this study were all members of the community Yamaha motorcycle in the city of Padang. The sampling technique used is purposive sampling, while the number of samples used is one hundred twenty people. The analysis technique data used is multiple regression linear. In this study, using four variables, customer relations company, product customer relations, customer brand relations and customer customer relations. The variables that have a significant effect in this study is customer relations company, product customer relations, customer customer relations to word of mouth. While the brand customer relations variable does not affect the word of mouth behavior. This study provides practical recommendations for the management of PT. Yamaha to continue to improve customer relations company, product customer relations, and customer customer relations in the future. This is due to company customer relations, customer product relations, and customer customer relations has a significant influence on the word of mouth behavior to Yamaha motorcycle community in the city of Padang. Key words : customer relations company, product customer relations, customer brand relations, customer customer relations and word of mouth. konsumen.
PENDAHULUAN Pemasaran merupakan
suatu faktor
Fenomena persaingan yang ada dalam
utama pada perusahaan dalam memasarkan
era globalisasi akan semakin mengarahkan
produknya, karena hal tersebut memberikan
sistem pada perekonomian Indonesia ke
suatu tuntutan kepada perusahaan untuk
mekanisme pasar yang memposisikan pasar
mendesain kembali produk-produk lama
untuk selalu mengembangkan dan merebut
menjadi produk baru, supaya konsumen
pangsa pasar (Durianto, dkk, 2001).
tidak
jenuh
berlomba
dengan
lomba
pasar.
dalam
Produsen
Industri sepeda motor nasional merupa-
meningkatkan
kan industri yang masih terus menerus
penjualan dengan meninjau kembali kebu-
mengalami
pertumbuhan
tuhan konsumen pada saat sekarang dan
dengan banyaknya varian motor
perkiraan konsumen pada saat yang akan
diproduksi
datang. Perusahaan harus dapat memahami
bermotor. Pertumbuhan ini didorong oleh
akan kebutuhan konsumen dengan apa yang
kebutuhan masyarakat akan transportasi
di pikirkan, di rasakan serta yang di lakukan
yang murah dan fleksibel.
oleh
dapat
perusahaan
dilihat yang
kendaraan
1
Terkait dengan strategi pemasaran yang dijalankan oleh suatu produsen, terdapat segmenting,
targeting,
dibentuk oleh produsen (Kartajaya, 2003).
positioning.
Berkaitan dengan hal tersebut, di Kota
Dengan adanya komunitas konsumen maka
Padang banyak terdapat komunitas merek
segmenting
menjadi
untuk sepeda motor merek Yamaha, seperti,
2008).
Yamaha Scorpio Padang, Yamaha Vixion
Communitization merupakan strategi pema-
Padang, Yamaha Byson Padang dan Yamaha
saran untuk membentuk komunitas konsum-
MX Club Padang.
telah
communitazition
dan
yang merupakan contoh komunitas yang
berubah (Yuswohady,
en atau memanfaatkan komunitas yang
Komunitas merek juga tidak terlepas
sudah ada (Kartajaya, 2008). Perubahan
dari
tersebut dikarenakan komunitas konsumen
memperkuat solidaritas komunitas merek.
merupakan
Konsumen dalam komunitas dapat menjadi
karena
saluran pemasaran terbaik
anggota
pengguna
komunitas
langsung
yang
merupakan bisa
saling
mempengaruhi dan merekomendasi kepada orang
lain
(Joko,
2007).
Tak
interaksi
antar
anggotanya
agar
juru bicara atau papan iklan berjalan yang efektif
bagi
perusahaan
seperti
yang
dikemukakan oleh (Yuswohady, 2008).
dapat
Konsumen yang puas dengan yang di
dipungkiri perkembangan dunia otomotif
gunakannya akan memberitahukan kelebi-
hingga saat ini masih mampu memikat
han-kelebihan merek tersebut kepada orang
perhatian.
lain, dan selanjutnya konsumen akan mere-
Komunitas merek adalah komunitas
komendasikan kepada orang lain. Hal ini
yang tidak terikat secara geografis dan
merupakan salah satu strategi komunikasi
mempunyai struktursosial yang mengatur
pemasaran yang mendasar yang disebut
hubungan di antara pecinta merek (Muniz
dengan Word of Mouth.
dan O’Guinn, 2001). Sementara menurut
Perumusan Masalah
penelitian lain, komunitas merek merupakan
1. Bagaimanakah
pengaruh
Dimensi
customer centric, keberadaan dan arti dari
Customer Company Relation Terhadap
komunitas tidak terpisahkan dari pengalam-
Word of Mouth ?
an konsumen dari pada merek tersebut (McAlexander, Scouten,dan Koieng, 2002). Katiannya dengan komunitas, kita lihat dari mulai munculnya kesadaran perusahaan
2. Bagaimanakah
pengaruh
Dimensi
Customer Product Relation Terhadap Word of Mouth ? 3. Bagaimanakah
pengaruh
Dimensi
terhadap pentingnya komunitas. Hal ini
Customer Brand Relation Terhadap
ditujukkan dengan adanya program-program
Word of Mouth ?
keanggotaan klub atau klub konsumen
2
4. Bagaimanakah
pengaruh
Dimensi
dapat diupayakan oleh seorang pemasar. Hal
Customer Customer Relation Terhadap
ini merupakan esensi dari pemasaran word
Word of Mouth ?
of mouth. Word of mouth merupakan pusat
Tujuan Penelitian
dari dunia pemasaran dan metode pilihan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis
untuk menjual produk (Silverman, 2001).
pengaruh Customer Company Relation Terhadap Word of Mouth.
Hasan Ali (2010) menyatakan bahwa word
2. Untuk mengetahui dan menganalisis
of
mouth
rekomendasi,
merupakan
dan
komentar
pujian, pelanggan
pengaruh Customer Product Relation
sekitar pengalaman atas layanan jasa dan
Terhadap Word of Mouth.
produk yang betul-betul mempengaruhi
3. Untuk mengetahui dan menganalisis
keputusan
pelanggan
atau
perilaku
pengaruh Customer Brand Relation
pembelian mereka. Word of mouth dapat
Terhadap Word of Mouth.
mempengaruhi kepercayaan para pelanggan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis
Berdasarkan pendapat Sernovitz (2006),
pengaruh Customer Customer Relation
word of mouth terdiri dari dua jenis, yaitu:
Terhadap Word of Mouth.
1.
Organic
Word
of
Mouth
adalah
pembicaraan yang bersemi secara alami LANDASAN TEORI
dari kualitas positif dari suatu perusaha-
Word Of Mouth
an.
Rekomendasi pelanggan merupakan alat
2.
Amplified
Word
of
Mouth
adalah
promosi dan penjualan yang sangat efektif
pembicaraan yang dimulai dari kampa-
dalam
nye yang disengajakan untuk membuat
mempengaruhi
calon
prospek
(Silverman, 2001). Hal ini merupakan salah
orang-orang membicarakannya.
satu strategi komunikasi pemasaran yang
Word of Mouth (WOM) bermakna
mendasar yang disebut dengan Word of
pendapat mengenai suatu produk tertentu
Mouth.
yang diperjualbelikan di antara orang-orang
Dunia
pemasaran
benar-benar
berkisar pada word of mouth, bukan pada
pada suatu waktu tertentu (Rosen, 2004).
iklan. Banyak pemasar yang baru menyadari
Word of mouth terletak pada kemam-
bahwa membuat pelanggan menjual produk
puannya dalam memberikan rekomendasi
perusahaan merupakan cara terbaik untuk
(referral). Hal ini sejalan dengan apa yang
meningkatkan penjualan. Besarnya frekuensi
dinyatakan
orang membicarakan merek kepada orang
kehidupan sehari-hari orang senang sekali
yang
benar
untuk membagi pengalamannya tentang
merupakan hal yang paling penting yang
sesuatu. Word of mouth lebih dipercaya
tepat
dengan
cara
yang
Dye
(2000)
bahwa
dalam
3
dibandingkan oleh seorang sales person, dan
truly salesman. Konsumen yang puas akan
dapat menjangkau konsumen lebih cepat
merek yang digunakannya akan memberi-
daripada iklan maupun direct-mail, karena
tahukan kelebihan-kelebihan merek tersebut
kekuatan word of mouth terletak pada
kepada
kemampuannya dalam memberikan rekome-
konsumen
ndasi (referral).
kepada orang lain.
Komunitas Merek
Hipotesis
Schiffman dan Kanuk (2000) berpen-
H1:
orang
lain,
akan
dan
selanjutnya
merekomendasikannya
Customer-company relations berpe-
dapat bahwa terdapat beberapa faktor yang
ngaruh positif terhadap word of
dapat menjadikan suatu kelompok atau
mouth sepeda motor Yamaha di Kota
komunitas
Padang.
memiliki
kekuatan
mempengaruhi
anggotanya,
adalah
faktor
untuk
antara
lain
pengalaman
dan
ngaruh positif terhadap word of
informasi, kredibilitas, atraktifitas, dan jenis
mouth sepeda motor Yamaha di Kota
produk yang dikonsumsi komunitas itu
Padang.
karena
sendiri.
H2:
Customer-product relations berpe-
H3:
Customer-brand relations berpenga-
Terkait dengan strategi pemasaran yang
ruh positif terhadap word of mouth
dijalankan oleh suatu produsen terdapat
sepeda motor Yamaha di Kota
segmenting,
Padang.
targeting,
dan
positioning,
dengan adanya komunitas konsumen maka segmenting
telah
berubah
H4:
Customer-customer relations berpe-
menjadi
ngaruh positif terhadap word of mouth sepeda motor Yamaha di Kota
communitazition
(Yuswohady,
2008).
Communitization
merupakan
strategi
Padang.
pemasaran untuk membentuk komunitas
konsumen yang sudah ada (Kartajaya,
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Untuk melakukan penelitian ini maka
2008).
populasi yang digunakan adalah seluruh
konsumen atau memanfaatkan komunitas
Anggota komunitas merek memberikan
anggota komunitas merek sepeda motor
rekomendasi kepada calon pelanggan lain
Yamaha di Kota Padang.
(Yuswohady, 2008). Sehingga konsumen
Teknik Pengambilan Sampel
dalam komunitas dapat menjadi juru bicara
Metode pengambilan sampel yang di
atau “papan iklan berjalan” yang efektif bagi
gunakan
perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh
menggunakan cara purposive sampling,
Yuswohady (2008) bahwa customer is the
yaitu
dalam
dalam
penelitian
mengambil
ini
sampel
dengan
dasar
4
berdasarkan
kriteria
tertentu.
Kriteria
2. Customer Product Relation (X2)
pengambilan sampel adalah:
Merupakan dari serangkain unsur-
1. Berusia di atas 18 tahun,
unsur hubungan antara konsumen
2. Pernah membeli dan menggunakan
dengan produk, berdasarkan kualitas
sepeda motor Yamaha,
produk dan pengalaman konsumen
3. Menjadi anggota salah satu komunitas sepeda motor Yamaha
terhadap
produk
tersebut
(Basalamah, 2010). Untuk mengukur
4. Bertempat tinggal atau berdomisili di
Customer Product Relation maka
Kota Padang.
digunakan indikator sebagai berikut
Jumlah sampel dalam penelitian ini
(Fajar Martha Kusuma, 2010):
adalah 120 responden yang menjadi anggota
a. Bangga dengan produk
komunitas merek sepeda motor Yamaha di
b. Bangga menjadi anggota komu-
Kota Padang.
nitas c. Memiliki
Defenisi Operasional Variabel
kartu
keanggotaan
komunitas
Variabel Independen (X) 1. Customer Company Relation (X1)
3. Customer Brand Relation (X3)
Merupakan serangkaian hubungan antara
Merupakan serangakian hubungan
konsumen dengan perusahaan. Diskriptif
antara konsumen dengan merek.
mengenai hubungan ini sedikitnya dapat
Identitas merek adalah seperangkat
memberikan informasi kepada perusaha-
asosiasi merek yang unik yang
an tentang perasalahan atau keluhan
diciptakan
konsumen terhadap produk. (Basalamah,
strategi merek. (Basalamah, 2010).
2010).
Customer
Untuk mengukur Customer Brand
Company Relation maka digunakan
Relation maka digunakan indikator
indikator sebagai berikut (Fajar Martha
sebagai
Kusuma, 2010):
Kusuma, 2010):
Untuk
mengukur
a. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh club. b. Aktualisasi diri dalam komunitas. c. Tradisi tegur sapa dengan sesama anggota. d. Memakai kostum klub. e. Mengikuti perayaan hari jadi berdirinya komunitas.
oleh
berikut
para
(Fajar
penyusun
Martha
a. Pengalaman menggunakan produk b. Paham dengan nilai-nilai merek dengan baik c. Komunitas
terus
melestarikan
merek 4. Customer Customer Relation (X4)
Merupakan serangkaian hubungan antara konsumen dengan konsumen,
5
yaitu pengguna yang sama hal ini
menguji pengaruh beberapa variabel bebas
dapat
terhadap variabel terikat (Sekaran,2006).
dilihat
dengan
adanya
komunitas-komunitas merek yang
Persamaan regresi linier berganda adalah :
menjadikan sarana atau wahana bagi
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
mereka untuk mencari informasi
Dimana :
tentang
produk
yang
mereka
Y
= Word Of Mouth
(Basalamah,
2010).
a
= Konstanta
Untuk mengukur Customer-Customer
β
= Koefisien Regresi
Relation maka digunakan indikator
X1 = Customer Company Relation
sebagai
X2 = Customer Product Relation
gunakan.
berikut
(Fajar
Martha
Kusuma, 2010): a. Masalah
X3 = Customer Brand Relation
tentang
produk
di
X4 = Customer Customer Relation
respon dengan baik oleh anggota
e
lain
Uji t-Statistik
b. Bersedia membantu anggota lain c. Membantu
sesama
anggota
komunitas
Uji
t
stastistik
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau
Variabel Dependen 1.
= error term
parsial.
Bisa
dilihat
dengan
Word of Mouth (Y)
menggunakan angka probabilitas signifi
Menurut Ali Hasan (2010) word of
kansi :
mouth merupakan pujian, rekomen-
a. Apabila nilai signifikasi > α, maka H0
dasi, dan komentar pelanggan sekitar
diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel
pengalaman atas layanan jasa dan
independen
produk yang betul-betul mempenga-
berpengaruh signifikan terhadap variabel
ruhi
dependen.
keputusan
pelanggan
atau
secara
individual
tidak
Untuk
b. Apabila nilai signifikasi < α, maka H0
mengukur word of mouth maka
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
digunakan indikator sebagai berikut
independen secara individual berpengaruh
(Basalamah, 2010):
signifikan terhadap variabel dependen.
perilaku pembelian mereka.
a. Customer satisfaction,
Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linear berganda merupakan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi linier berganda
teknik statistik
dapat iringkas pada Tabel 4.17 berikut ini:
b. Contagious product,
yang digunakan
untuk
6
Tabel 4.17 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Terikat
Variabel Konstanta Customer Company Relationship (X1) Customer Product Relationship (X2) Customer Brand Relationship (X3) Customer Customer Relationship (X4)
Word of Mouth (Y)
Koefien Regresi 0,491
Sig.
Kesimpulan
-
-
0,219
0,001
H1 Diterima
0,173
0,011
H2 Diterima
Apabila
sejumlah
benar-benar terpercaya. Hal ini menjadi penting,
karena
H3 Ditolak
dewasa
ini
pengaruh
komunitas kian dominan terhadap preferensi
digunakan 0,531
telah
memilih sebuah merek, berarti merek itu
produk atau
-0,046
komunitas
merek
para
yang dipilih dan
anggotanya
sehingga
konsumen dalam komunitas dapat menjadi juru bicara atau “papan iklan berjalan” yang
0,539
0,000
H4 Diterima
efektif bagi perusahaan (Susanto, 2011). Terjadinya pengaruh yang signifikan
Sumber: Olahan Data SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi
dari
customer
company
relationship
linier berganda yang disajikan pada tabel
terhadap perilaku word of mouth disebabkan
4.17 dapat dikemukakan persamaan regresi
karena
linier berganda:
merupakan faktor yang timbul dari persepsi
Y = 0,491 + 0,219X1 + 0,173X2 - 0,046X3 +
konsumen yang membentuk perilaku word
0,539X4
of mouth tersebut. karena
Pembahasan Pengaruh Customer Company Relationship Terhadap Perilaku Word of Mouth Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
customer
customer
company
relationship
Hal ini disebabkan company
relationship
dipengaruhi oleh anggota yang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Yamaha, anggota bisa mengaktualisasi diri dalam
Customer
komunitas, anggota memiliki tradisi tegur
company relationship berpengaruh positif
sapa dengan sesama anggota komunitas,
dan signifikan terhadap perilaku word of
anggota memakai kostum klub ketika hadir
mouth komunitas sepeda motor Yamaha di
pada pertemuan rutin dan anggota selalu
Padang.
mengikuti perayaan hari jadi berdirinya
pertama,
ditemukan
bahwa
Dengan demikian, jika dimasa
akan datang perusahaan dapat meningkatkan
komunitas ini.
hal-hal yang berakitan dengan customer
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
company relationship tersebut, maka hal ini
yang dilakukan oleh Fauzan Muhammad
akan dapat meningkatkan perilaku word of
Basalamah (2010) dimana hasil penelitian
mouth komunitas sepeda motor Yamaha di
menunjukkan bahwa demensi komunitas
Padang dimasa yang akan datang.
merek yaitu customer-company relations berpengaruh positif terhadap word of mouth.
7
Pengaruh Customer Product Relationship Terhadap Perilaku Word of Mouth Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Pengaruh Customer Brand Relationship Terhadap Perilaku Word of Mouth Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kedua, ditemukan bahwa Customer product
ketiga, ditemukan bahwa customer brand
relationship
dan
relationship berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap perilaku word of mouth
signifikan terhadap perilaku word of mouth
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang.
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang.
Dengan demikian, jika dimasa akan datang
Dengan demikian, jika dimasa akan datang
perusahaan dapat meningkatkan hal-hal
perusahaan dapat meningkatkan hal-hal
yang berakitan dengan customer product
yang berakitan dengan customer brand
relationship tersebut, maka hal ini akan
relationship tersebut, maka hal ini tidak
dapat meningkatkan perilaku word of mouth
akan dapat meningkatkan perilaku word of
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang
mouth komunitas sepeda motor Yamaha di
dimasa yang akan datang.
Padang dimasa yang akan datang.
berpengaruh
positif
Terjadinya pengaruh yang signifikan
Adapun alasan atau jastifikasi yang
dari customer product relationship terhadap
dapat
perilaku word of mouth disebabkan karena
brand relationship berpengaruh negatif dan
customer product relationship merupakan
tidak signifikan terhadap perilaku word of
faktor yang timbul dari persepsi konsumen
mouth komunitas sepeda motor Yamaha di
yang membentuk perilaku word of mouth
Padang, karena customer brand relationship
tersebut. Hal ini disebabkan karena customer
dalam penelitian ini merupakan persepsi
product
konsumen terhadap merek sepeda motor
relationship
dipengaruhi
oleh
disampaikan
mengapa
Customer
anggota bangga dengan produk sepeda
Yamaha tersebut.
motor Yamaha, anggota bangga menjadi
customer brand relationship yang dipersep-
anggota komunitas dan setiap anggota
sikan oleh konsumen hanya menekankan
memiliki kartu keanggotaan komunitas.
pada
segi
Dalam hal ini dimana
penggunaanya
sebagai
alat
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
transportasi, konsumen melakukan perilaku
yang dilakukan oleh Fauzan Muhammad
word of mouth bukan karena persepsi atas
Basalamah (2010) dimana hasil penelitian
customer brand relationship, melainkan
menunjukkan bahwa demensi komunitas
karena faktor-faktor lain. Konsumen bisa
merek yaitu customer-product relations
dipengaruhi oleh harga sepeda motor yang
berpengaruh positif terhadap word of mouth.
terjangkau, prosedur pembayaran yang tidak rumit, kualitas produk yang baik sehingga konsumen
tidak
mempertimbangkan
8
persepsi atas customer brand relationship
selalu di respon dengan baik oleh anggota
tersebut, sehingga kondisi tersebut tidaklah
lain, anggota bersedia membantu anggota
penting menjelaskan perilaku word of
lain dalam penggunaan motor Yamaha dan
mouth.
setiap anggota membantu sesama anggota
Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzan
komunitas
dalam
memperbaiki
motor
Yamaha.
Muhammad Basalamah (2010) dimana hasil
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
penelitian menunjukkan bahwa demensi
yang dilakukan oleh Fauzan Muhammad
komunitas merek
yaitu customer-brand
Basalamah (2010) dimana hasil penelitian
relations berpengaruh positif terhadap word
menunjukkan bahwa demensi komunitas
of mouth.
merek yaitu customer-customer relationship
Pengaruh Customer Customer Relationship Terhadap Perilaku Word of Mouth Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
berpengaruh positif terhadap word of mouth.
keempat,
ditemukan
bahwa
Customer
customer relationship berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku word of mouth komunitas sepeda motor Yamaha di Padang.
Dengan demikian, jika dimasa
akan datang perusahaan dapat meningkatkan hal-hal yang berakitan dengan customer customer relationship tersebut, maka hal ini akan dapat meningkatkan perilaku word of mouth komunitas sepeda motor Yamaha di Padang dimasa yang akan datang. Terjadinya pengaruh yang signifikan dari
customer
customer
relationship
terhadap perilaku word of mouth disebabkan karena
customer
customer
relationship
merupakan faktor yang timbul dari persepsi konsumen yang membentuk perilaku word of mouth tersebut. Hal ini disebabkan karena customer customer relationship dipengaruhi oleh setiap masalah tentang produk Yamaha
PENUTUP Kesimpulan 1. Variabel Customer company relationship berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku
word
of
mouth
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang. 2. Variabel Customer product relationship berpengaruh terhadap
positif
perilaku
dan word
signifikan of
mouth
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang. 3. Variabel Customer brand relationship berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
perilaku
word
of
mouth
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang. 4. Variabel Customer customer relationship berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku
word
of
mouth
komunitas sepeda motor Yamaha di Padang.
9
DAFTAR PUSTAKA Ali Hasan. 2010. Marketing. Yogyakarta : Media Presindo. Basalamah, Fauzan Muhammad.2010. Pengaruh Komunitas Merek terhadap Word of Mouth. Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Vol. 17, No. 1, Jan-Apr 2010 Dye, Renee. 2000. “The Buzz on Buzz,” Harvard Business Review, 78 (6). Durianto, Darmadi., Sugiarto & Tony Sitinjak., 2001, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fajar Martha Kusuma, 2010.Analisis Pengaruh Brand Community terhadap loyalitas. September 2010
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business, Edisi Keempat. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Sernovitz, Andy. (2006). Word of mouth marketing : How smart companies get people talking. Kaplan Publishing, a division of Kaplan, Inc, Chicago.
Silverman, George. (2001). The Secret of Word-Of-Mouth Marketing:How to trigger exponential sales through runaway word of mouth. AMACOM, United states of America Susanto. 2011. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2, Salemba Empat Yuswohady. (2008). CROWD: Marketing Becomes Horizontal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Joko, Sugiarsono. 2007. Seni Membidani dan Mengendarai Komunitas.. http//www.swa. co.id. Kartajaya, Hermawan. Komunitas Online. com.
2008. Peran http//web.bisnis.
Muniz, Albert M. & O’ Guinn, Thomas C 2001. Brand Community. Journal of Consumer Research, 27. McAlexander, James H., Schouten, JhonW., & Koieng, Haroid .F 2002. Bulding Brand Community. Journal of Marketing, Vol. 66. Rosen, Emanuel. 2004. Kiat Pemasaran Dari Mulut Ke Mulut. Alex media komputindo, Jakarta. Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2000. Consumer Behavior. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall International.
10