1
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LAVERAGE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2015) Miftahul Khoiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, investment opportunity set, dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 perusahaan. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, investment opportuniyset tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Kepemilikan Manajerial, Leverage, Investment Opportunity Set, Profitabilitas
2
PENDAHULUAN Kebijakan dividen sebuah perusahaan memiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di masyarakat. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen merupakan tingkat pengembalian investasi mereka berupa kepemilikkan saham yang diterbitkan perusahaan. Bagi pihak manajemen, dividen merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan. Oleh karenanya kesempatan untuk melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal mengenai kecukupan kas perusahaan untuk membayar bunga atau bahkan melunasi pokok pinjaman. Perusahaan yang cenderung membayarkan dividen dalam jumlah relatif besar akan mampu memotivasi pemerhati untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan masyarakat sebagai perusahaan yang menguntungkan. Tujuan utama investor menanamkan modalnya ke perusahaan yang go public adalah untuk mendapatkan pengembalian investasi (return). Return bisa berupa pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) ataupun dividen (balas jasa atas dana yang dihimpun oleh emiten dalam bentuk kepemilikan saham para pemegangnya). Menurut Attina (2011), dividen yang dibayarkan tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, kebijakan dividen merupakan kebijakan yang melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan keduanya saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya.
3
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji fenomena kebijakan dividen dengan judul penelitian “Pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, investment opportunity set, dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen perusahaan manufaktur pada periode 2011-2015”. KAJIAN TEORI Pengertian Dividen Menurut Gitosudarmo dan Basri (2008), dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan pada para pemegang saham dan dividen merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan mensejahterakan para pemegang saham. Ross (1977) dalam Yudiana dan Yudnyana (2016) mendefinisikan dividen sebagai pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai.Artinya hanya perusahaan yang membukukan keuntungan dapat membagikan dividen karena dividen diambil dari keuntungan perusahaan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kepemilikan Manajerial Menurut Sujoko dan Ugy (2007) Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham terbesar oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen. Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak jajaran manajerial perusahaan dari
4
jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu. Yang termasuk kedalam jajaran manejerial adalah dewan komisaris serta dewan direksi perusahaan.
Kebijakan Hutang Kebijakan hutang mempunyai pengaruh pendisiplinan perilaku manajer karena pengawasan juga dilakukan oleh kreditor. Hutang akan mengurangi konflik agensi dengan meningkatan hutang meningkatkan leverage sehingga meningkatkan kemungkinan kesulitan-kesulitan keuangan atau kebangkrutan. Kekawatiran
kebangkrutan
mendorong
manajer
agar
efisien,
sehingga
memperbaiki biaya agensi. Hutang memaksa perusahaan membayar pokok hutang dan bunga sehingga mengurangi free cash flow dan menurunkan insentif manajer untuk berperilaku memuaskan diri sendiri. Investment Opportunity Set (IOS) Munculnya istilah investment opportunity set (IOS) dikemukakan oleh Myers (1977) yang menguraikan pengertian perusahaan, yaitu sebagai satu kombinasi antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa depan. Menurut Sadono (2012), keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk–bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang berhubungan dengan penjualan, total aktiva produktif maupun modal sendiri.
5
Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Menurut Hanafi (2009), semakin besar profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin besarnya profitabilitas.
Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Dividen Kepeilikan manajerial adalah presentase kepemilikan manajerial yang di ukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen yang tergabung dalam direktur dan komisaris. Kepemilikan manajerial yang tinggi mempengaruhi pengalokasian laba bersih yang diperoleh perusahaan, manajer akan melakukan tindakan yang terbaik bagi perusahaan dengan menahan laba bersih untuk menunjang pertumbuhan perusahaan sehingga pengalokasian laba bersih perusahaan untuk kebijakan dividen menjadi berkurang.agency problem bisa dikurangi apabila manajer mempunyai kepemilikan saham dalam perusahaan, kepemilikan manajeral yang semakin tinggi maka akan baik kinerja perusahaan disisi lain semakin banyak kepemilikan manajerial mampu mengurangi dividen kas perusahaan jadi kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena kualitas laba meningkat karena kepemilikan manajerial. Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Leverage merupakan rasio untuk melihat sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin besar leverage maka semakin besar dana yang harus disediakan untuk membayar bunga dan cicilan atau bahkan untuk melunasi hutang sehngga mengurangu jumlah dividen yang akan dibayarkan kepemegang saham.
6
Agency cost yang rendah dimiliki perusahaan apabila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, dikarenakan apabila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi akan membuat kontrol maupun proses pengawasan terhadap para manajer tidak hanya dilakukan oleh para pemegang saham tetapi juga dilakukan oleh pihak kreditur. Hal ini akan mengurangi ketergantungan para pemegang saham terhadap dividen sebagai salah satu mekanisme untuk mengatasi masalah keagenan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sugeng (2009), kreditur juga akan membuat perjanjian hutang (debt covenance) untuk melindungi kepentingannya. Perjanjian tersebut berisi pembatasan terhadap kebijakankebijakan manajemen termasuk didalamnya adalah pembatasan pembagian dividen kepada pemegang saham. Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Menurut Kallapur dan Trombley (2001) set kesempatan investasi merupakan opsi untuk berinvestasi dalam proyek yang memiliki net present value yang positif. Sesuai dengan teori residual dividend policy yang menyatakan bahwa perusahaan akan membagikan dividennya hanya jika sudah tidak ada lagi peluang investasi dengan NPV positif yang tersedia. Menurut Keown dkk (2010) menyatakan bahwa ketika peluang investasi perusahaan naik, rasio pembayaran dividen harus turun. Dengan dilakukannya investasi maka pembagian dividennya menurun karena laba yang seharusnya dibayarkan kepada pemegan saham sebagai dividen digunakan untuk berinvestasi dapat disimpulkan IOS berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.
7
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Hipotesis sinyal yang dikemukakan oleh Miller & Rock (1985) di dalam Fajriyah (2011), menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas tinggi akan membayar dividen lebih tinggi. Jika sinyal meningkat karena adanya perbedaan informasi antara manajer dengan investor, maka perusahaan yang memiliki perbedaan informasi besar yang biasanya merupakan perusahaan yang memiliki pilihan pertumbuhan yang kecil akan membayarkan dividen lebih tinggi (hubungan negatif) sebagai sinyal bahwa kondisi perusahaan baik. Pada Signaling theory perilaku manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk terkait dengan investor mengenai prospek perusahaan pada masa mendatang. Teori ini menjelaskan bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal berupa informasi yang telah dilakukan oleh manajemen untuk memaksimalkan keuntungan para pemegang saham yang diproksikan melalui ROE. MODEL PENELITIAN Variable Independen
Variable Dependen
KEPEMILIKAN MANAJERIAL
H1(-) LEVERAGE
H2(-) H3 (-)
INVESTMENT OPPORTUNITY SET
H4(+)
PROFITABILITAS
Gambar 2.1 Model Penelitian
KEBIJAKAN DEVIDEN
8
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memilih Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data berupa laporan keuangan. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id dan dari media internet lain. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015.Pemilihan sampel diseleksi secara purposive sampling dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Devinisi Operasional Variabel Konsep dasar dari definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan tujuan untuk mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian serta cara pengukurannya. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
9
Kepemilikan Manajerial Pengukurannya dilihat dari besarnya proporsi saham yang dimiliki manajemen pada akhir tahun yang disajikan dalam bentuk persentase. Apabila dirumuskan ke dalam persamaan matematis maka diperoleh persamaan sebagai berikut. 𝑀𝑂𝑊𝑁i, t =
Jumlah Kepemilikan Saham Oleh Manajemeni, t Jumlah Saham yang Beredari, t
Leverage Leverage juga berarti besarnya penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. DER dipilih karena rasio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan.Debt to Equity Ratio dirumuskan sebagai berikut: DER i, t =
TOTAL HUTANG i, t TOTAL EKUITAS i, t
Invesment Oportunity Set Keputusan investasi didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dengan pilihan investasi dimasa yang akan datang. Proksi Capital Expenditure of Book Value Assets Raito (CAPBVA) rasio ini menunjukan adanya potensi pertumbuhan perusahaan.Adapun rumus CAPBVA adalah: CAPBVA i, t =
Nilai buku aktiva tetap tahun t − Nilai buku aktiva tetap tahun (t − 1) Total Asset (t − 1)
10
Profitabilitas Menurut Hanafi (2009), profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang ditentukan. Dalam penelitian ini menggunakan Return On Equity (ROE) Rasio ROE adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor, dirumuskan sebagai berikut: ROE i, t =
Laba Bersih Setelah pajak i, t Ekuitas i, t
Kebijakan Dividen Kebijakan dividen perusahaan dapat dlihat dari nilai Dividen Payout Ratio (DPR). DPR menunjukkan rasio dividen yang dibagikan perusahaan dengan laba bersih yang dihasilkan perusahaan.Secara matematis rumus untuk menghitung DPR adalah sebagai berikut : DPR i, t =
Dividen per Lembar Saham i, t Laba per Lembar Saham i, t
Uji Hipotesis Dan Analisis Data Analisis data digunakan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data dapat dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Regresi Linier Berganda
11
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Regresi Berganda. Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variable independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dab atau memprediksi rata–rata populasi atau nilai rata–rata variable dependen berdasarkan nilai variable independen yang diketahui. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Secara sistematis ditulis dengan persamaan sebagai berikut : Model Penelitian : DPRi,t= α + β i,t MOWNi,t + β i,t DER i,t + β i,t CAPBVA Keterangan : DPR MOWN DER CAPBVA ROE α β e
i,t
+ β i,t ROE i, t+ e
: Kebijakan Dividen : Kepemilikan Manajerial : Leverage : Investment Opportunity Set : Profitabilitas : Intercept : Koefisien Regresi : Error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN Analisis Statistik Deskriptif Analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menggambarkan
atau
mendeskripsikan kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kebijakan dividen (DPR), kepemilikan manajerial (MOWN), Leverage (DER), Investment Opportunity Set (CAPBVA),
12
Profitabilitas (ROE). Deskripsi dari variabel-variabel penelitian ditunjukan oleh Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel
Mean
Std. Deviation
1,11502
0,3266290
0,23791469
0,00020
0,66470
0,0660315
0,11565183
Minimum
Maximum
DPR
0,00135
MOWN DER
0,09492
9,57088
0,9458566
1,31587970
CAPBVA
-0,89519
0,59465
0,1456065
0,20393264
ROE
-0,06217
0,80426
0,1266428
0,13255802
Sumber: Hasil olah data, Lampiran Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk menganalisis hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Regresi Berganda Tahap 1 Unstandardized Standardized Coefficient Coeffecient t Beta Model B Std. Error 1 (constant) 0,350 0,066 5,277 MOWN 0,166 0,317 0,057 0,367 DER 0,453 0,217 0,363 3,526 CAPBVA -0,254 0,259 -0,141 -0,981 ROE 0,153 0,057 0,036 2,735 Dependent Variable: DPR F= 49,603 Sig.=0,000 Sumber: Hasil olah data, Lampiran
Sig. 0,000 0,715 0,008 0,332 0,023
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut: DPR = 0,350 + 0,166MOWN + 0,453DER - 0,254CAPBVA + 0,153ROE Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
13
1. Nilai konstanta pada angka 0,350 menunjukkan bahwa jika variabel MOWN, DER, CAPBVA, dan ROE tidak mengalami perubahan, maka kebijakan dividen memiliki nilai 0,350. 2. Variabel kepemilikan manajerial (MOWN) mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,166. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kebijakan dividen sebesar 0,166satuan dan sebaliknya. 3. Variabel leverage (DER) mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,453. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan leverage sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kebijakan dividen sebesar 0,453 satuan dan sebaliknya. 4. Variabel investment opportunity set (CAPBVA) mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar 0,254. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan investment opportunity set sebesar 1 satuan maka akan menurunkan kebijakan dividen sebesar 0,254satuan dan sebaliknya. 5. Variabel profitabilitas (ROE) mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,153. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kebijakan dividen sebesar 0,153satuan dan sebaliknya.
14
Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) Uji Simultan (F hitung) Tabel 4.9 Hasil Uji F (Simultan) F hitung
46,603
Sig.
0,000
Sumber: Hasil olah data, Lampiran Hasil tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 46,603 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha 0,05, maka menunjukan bahwa kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh kepemilikan manajerial, leverage,investment opportunity set danprofitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang berupa kepemilikan manajerial, leverage,investment opportunity set danprofitabilitas dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kebijakan dividen. Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji t) Tabel 4.10 Hasil Uji t (Parsial) Standardized Coeffecient Beta Constant MOWN 0,057 DER 0,363 CAPBVA -0,141 ROE 0,036 Dependent Variable: DER
Sumber: Hasil olah data, Lampiran
t
5,277 0,367 3,526 -0,981 2,735
Sig
0,000 0,715 0,008 0,332 0,023
Keterangan
Tidak Signifikan Positif Signifikan Tidak Signifikan Positif Signifikan
15
Berdasarkan dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Penelitian Kode
Hipotesis
Hasil
H1
Kepemilikan manajerial tidak signifikan terhadap kebijakan dividen Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen Investment Opportunity Settidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen
Ditolak
H2 H3 H4
1.
Ditolak Ditolak Diterima
Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
0,316
Adjusted R2
0,229
Sumber: Hasil olah data, Lampiran Berdasarkan
tabel
4.13
menunjukkan
bahwa
besarnya
koefisien
determinasi (Adjusted R Square) adalah 0,229. Hasil ini berarti sebesar 22,9% kemampuan variabel dependen yaitu kebijakan Dividen (DPR) dapat dijelaskan oleh empat variabel independen yaitu kepemilikan manajerial (MOWN), leverage (DER), Investment Opportunity Set (CAPBVA) dan profitabilitas (ROA). Sedangkan sisanya (100% - 22,9%) 77,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. PEMBAHASAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Dividen Hipotesis pertama (H1) menguji pengaruh kepemilikan manajerial (MOWN) terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil dari uji t menunjukkan bahwa
16
kepemilikan manajerial (MOWN) berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil penelitian ini mendukung hipotesis dalam segi tanda yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif, artinya jika kepemilikan manajerial mengalami peningkatan, maka kebijakan dividen juga akan mengalami peningkatan, tetapi peningkatannya tidak signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ananta (2014), dan Priatama (2009), dimana kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signigfikan terhadap kebijakan dividen. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen Hipotesis kedua (H2) menguji pengaruh leverage (DER) terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil dari uji t menunjukkan bahwa leverage (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage maka semakin tinggi juga dividen yang dihasilkan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Hasil positif dan signifikan dapat disebabkan perusahaan mendanai struktur modalnya dari penggunaan hutang untuk kelangsungan perusahaan. Penggunaan hutang pada titik optimum tertentu akan meningkatkan aliran kas perusahaan berimbas pada kebijakan dividen perusahaan. Selain itu, Kebijakan hutang mempunyai pengaruh pendisiplinan perilaku manajer karena penawasan juga dilakukan oleh kreditor. Hutang akan mengurangi konflik agensi dengan meningkatkan
hutang
meningkatkan
leverage
sehingga
meningkatkan
kemungkinan kesulitan-kesulitan keuangan atau kebangkrutan. Hal tersebut dapat
17
mempengaruhi pendapatan yang diterima perusahaan dan kebijakan dividen perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian tersebut mendukung penelitian Idawati (2014) dan Haryetti dan Ekayanti (2012) yang menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan. Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Hipotesis
ketiga
(H3)
menguji
pengaruh
investment
opportunity
set(CAPBVA) terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil dari uji t menunjukkan bahwa investment opportunity set(CAPBVA) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil tidak signifikan dapat disimpulkan bahwa selama satu tahun mungkin perusahaan membayarkan nol dividen tetapi pada tahun berikutnya mungkin perusahaan membayarkan dividen dalam jumlah yang besar karena menetapkan rasio pembayaran dividen dalam jangka panjang missal 5-10 tahun. Hal tersebut sesuai dengan teori smoothed residual divident policy(mamduh 2013), dipakai untuk memperkirakan target rasio pembayaran dividen jangka panjang bukan untuk tahun tertentu.Hasil ini menunjukkan bahwa IOS berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Investment Opportunity Set merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang. Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Kewon
18
danlam Putri (2013) menyatakan bahwa ketika peluang investasi perusahaan naik, rasio pembayaran dividen harus turun. Pengaruh Profitasbilitas terhadap Kebijakan Dividen Hipotesis
keempat
menguji
pengaruh
profitabilas(ROE)
terhadap
kebijakan dividen (DPR). Hasil dari uji t menunjukkan bahwa profitabilas(ROE) berpengaruh positif dan signfikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil ini menunjukkan bahawa semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan perusahaan, maka akan semakin tinggi pula dividen yang dapat dibayarkan perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Sebaliknya, semakin rendah profitabilitas yang dihasilkan perusahaan maka akan semakin rendah pula dividen yang dapat dibayarkan perusahaan. Kenaikan dividen merupakan sinyal kepada investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik dimasa yang akan datang. Hasil penelitian yang mendukung yaitu Idawati (2014, Bansalaeng (2014), Haryetti dan Ekayanti (2014) dan Nurpadilah (2015) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
19
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Investment Opportunity Set, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20112015, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Secara simultan variabel Kepemilikan Manajerial, Leverage, Investment Opportunity Set, dan Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap variabel Kebijakan Dividen.
2.
Hasil pengujian hipotesis 1 penelitian ini menunjukkan bahwa, kepemilikan manajerial yang diproksi dengan MOWN berpengaruh positiftidak signifikan terhadap kebijakan hutang (DER) dengan nilai signifikansi yang disyaratkan sebesar 5% atau 0,05.
3.
Hasil pengujian hipotesis 2 penelitian ini menunjukkan bahwa, leverage yang diproksi dengan DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang (DER) dengan nilai signifikansi yang disyaratkan sebesar 5% atau 0,05.
4.
Hasil pengujian hipotesis 3 penelitian ini menunjukkan bahwa, investment opportunity set yang diproksi dengan CAPBVA tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang (DER) dengan nilai signifikansi yang disyaratkan sebesar 5% atau 0,05.
5.
Hasil pengujian hipotesis 4 penelitian ini menunjukkan bahwa, profitabilitas yang diproksi dengan ROE berpengaruh positif dan
20
signifikan terhadap kebijakan hutang (DER) dengan nilai signifikansi yang disyaratkan sebesar 5% atau 0,05.
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1.
Investor diharapkan dapat memperhatikan variabel leverage dan profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sehingga dapat memberikan informasi dan prefrensi sebelum mengambil keputusan dalam melakukan investasi di pasar modal. Selain itu, investor juga diharapkan dapat melihat rasio laba perusahaan sebagai pertimbangan yang lebih besar dalam menanamkan modalnya pada suatu perusahaan.
2.
Perusahaan harus mampu mengendalikan tingkat leverage agar diperoleh leverage yang optimal, sehingga dapat mampu meningkatkan dan mempertahankan laba perusahaan yang akan berakibat pada meningkatnya kebijakan dividen perusahaan.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan model penelitian dengan menggunakan variabel mediasi atau moderasi. Penelitian selanjutnya juga dapat menambahan faktor-faktor lain dan proxy lain yang mungkin berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan yang belum diteliti dalam penelitian ini.
21
DAFTAR PUSTAKA Agung Dwi Cahyo. (2013) “Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen” Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang. Ananta, Gede E. F., I Made S. S., dan Ni Made D. R. 2014.” Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Pada Nilai Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia” ejurnal ekonomi da bisnis Universitas Udayana, Vol. 3, No. 9. hal. 23373067 Andriyanti, Lina, and Made Gede Wirakusuma. (2014): 245-262. "Good Corporate Governance Memoderasi Profitabilitas, Leverage, Arus Kas Bebas Dengan Kebijakan Dividen. Ardian, Yanistya.2014.Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi DPR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2013, Jurnal Ekonomi. Arfan, M. & Maywindlan, T. (2013). Pengaruh arus kas bebas, collateralizable assets dan kebijakan utang terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, 6(2), 194-208. Attina, Jannati. (2011). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen (Sensus pada Perusahaan Manufaktur Consumer Goods Industry yang terdaftar diBursa Efek Indonesia). Skripsi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Bansalaeng, Resky D. V., Perengkuan Tommy, dan Ivonne S. Saerang. 2014. “Kebijakan Hutang, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Food And Beverage Di Bursa Efek Indonesia” Jurnal EMBA, Vol 2, No. 3, hal. 817-830. Brigham, Eugene F. dan Houston Joel F. “Manajemen Keuangan”. Edisi 8. Jakarta: Erlangga. 2001. Brigham, Eugene F. dan Joel F.Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Budi Mulyono. (2009) “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Size dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen” UNDIP, Semarang. Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, vol. 9, no. 1, mei 2007: 9-17.
22
Sujoko, dan Soebiantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan Ownership Structure, Dividend Policy and Debt Policy and Firm Value. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol.3, No.1, ISSN : 1979 – 4878. Sumanti, J. C., & Mangantar, M. (2015). Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(1). Sunarto. 2004. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajarial, Investment Opportunity Set, ReturnonAsset dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Kasus Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlin. “Manajemen Keuangan”. Edisi 6. Jakarta: Literata Lintas Media. 2010 Tita detiana. (2009) “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas” STIE Trisakti, Jakarta. Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar : Udayana University Press. Wild, John. J, K. R. Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Yanistya Ardian. (2014) “Pengaruh Managerial Ownership Structure, Profitabilitas dan Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen” UNDIP, Semarang. Yudiana, I., & Yadnyana, I. K. (2016). Pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, investment opportunity set dan profitabilitas pada kebijakan dividen perusahaan manufaktur. E-jurnalakuntansi,15(1),111-14.