PENGARUH KELOMPOK ACUAN DAN KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK TULIS JETIS PADA TOKO AMRI JAYA SIDOARJO
JURNAL
NIKMATUL FITRIYAH 088554226
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI TATA NIAGA 2013
PENGARUH KELOMPOK ACUAN DAN KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK TULIS JETIS PADA TOKO AMRI JAYA SIDOARJO
Nikmatul Fitriyah dan Muhammad Edwar Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Tata Niaga, Fakultas Ekonomi, Unesa email :
[email protected]
ABSTRACT From the test results showed that together the variables of the reference group and family proved to significantly influence purchasing decisions, and based on a partial test for independent variables in the form of reference group, (shown) has a positive and significant effect on purchasing decisions, and based on a partial test for independent variable in the form of family , (shown) has a positive and significant effect on purchasing decisions, while among two independent variables consisting of the reference group and family, was the most dominant influence on the effect of purchasing decisions is family.
Keywords: reference groups, family, purchasing decisions Dunia usaha di Indonesia sedang berkembang disebabkan
dengan oleh
pesat.
ini
memenangkan
Konsumen
kini
persaingan.
memiliki
tuntutan
kebijakan
kebutuhan yang jauh lebih besar dan
ekonomi yang telah diluncurkan oleh
beragam karena konsumen dihadapkan
pemerintah. Lebih lagi di era perdagangan
dengan berbagai pilihan berupa barang atau
bebas AFTA (ASEAN Free Trade Area) di
jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini
tahun 2003 yang memberikan kesempatan
penjual harus mampu mengamati perubahan
produsen
produk-
perilaku atau sikap konsumen yang dituju
produknya secara bebas. Dengan adanya
karena perilaku antar konsumen memiliki
pasar bebas mengakibatkan persaingan
karakteristik yang berbeda dan selalu
bisnis
mengalami perubahan sesuai dengan situasi
untuk
semakin
beberapa
Hal
dalam
memasarkan
ketat
sehingga
setiap
perusahaan dituntut untuk memproduksi produk-produk
yang
berkualitas
dan
dan kondisi lingkungan sekitarnya. Perilaku
konsumen
merupakan
bervariasi supaya bisa bersaing dengan
perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam
yang lainnya.
pencarian akan pembelian, penggunaan,
Produk
yang
berkualitas
dengan
pengevaluasian, dan penggantian produk
harga bersaing merupakan kunci utama
dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan
kebutuhan konsumen (Sciffman dan Kanuk,
Dalam hal ini, kelompok acuan
2004). Sejalan dengan pengertian di atas,
menjadi salah satu pertimbangan konsumen
Swastha (2000:10) menjelaskan bahwa
dalam mengambil keputusan pembelian
perilaku konsumen adalah suatu kegiatan-
suatu produk. Hal ini dilakukan oleh
kegiatan individu yang secara langsung
konsumen
terlibat
mempunyai hubungan yang dekat dan lebih
dalam
mendapatkan
dan
karena
sering
jasa
proses
Menurut Kotler (2004, 187), kelompok
pengambilan keputusan pada persiapan dan
acuan merupakan seseorang yang memiliki
penentuan
tersebut.
pengaruh secara langsung (tatap muka) atau
Proses pengambilan keputusan konsumen
tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
untuk membeli suatu produk biasanya
seseorang.
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
kelompok yang berfungsi sebagai referensi
Kotler (2006:129) terdapat beberapa faktor
bagi seseorang dalam keputusan pembelian
perilaku konsumen yang mempengaruhi
dan konsumsi. Kelompok acuan bagi
proses pengambilan keputusan yaitu faktor
seseorang bisa terdiri dari satu orang atau
budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan
lebih. Kelompok acuan bisa merupakan
faktor psikologi. Salah satu dari faktor
sesuatu yang nyata (orang sesungguhnya)
tersebut dapat memberikan pengaruh lebih
atau yang bersifat tidak nyata dan bersifat
besar dari faktor lain.
simbolik (misalnya para eksekutif yang
didalamnya
kegiatan-kegiatan
dengan
acuan
mempergunakan barang-barang dan jasatermasuk
berinteraksi
kelompok
Kelompok
konsumen.
acuan
adalah
Selain sebagai makhluk individu,
sukses atau para selebritis yang sukses:
konsumen juga bagian dari makhluk sosial
tokoh politik, aktor dan olahragawan).
yang selalu berinteraksi dan berhubungan
Sedangkan tindakan seorang konsumen
dengan orang lain baik dalam bentuk
yang dipengaruhi kelompok acuan biasanya
pasangan, keluarga, teman, tetangga, bisnis
berasal dari beberapa pengaruh diantaranya
dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam
pengaruh
membeli produk, keputusan pembelian
ekspresif, dan pengaruh normatif.
konsumen salah satunya akan dipengaruhi oleh
faktor
sosial.
Menurut
pengaruh
Schiffman
dan
nilai
Kanuk
Kotler
(Sumarwan: 2011), anak sebagai konsumen
(2006:186) mengatakan bahwa faktor sosial
akan memperoleh sosialisasi dari anggota
terdiri dari kelompok acuan, keluarga, serta
keluarga lain, seperti ayah, ibu, saudara
peran dan status. Teman, orang tua, figur
kandung, dan saudara lainnya. Anak pun
public secara langsung atau tidak langsung
akan menerima sosialisasi dari teman-
dapat
temannya, mereka akan mempengaruhi
mempengaruhi
keputusan pembelian.
Menurut
informasi,
seseorang
dalam
seorang anak dalam membeli produk dan
jasa, dan pemilihan merek maupun selera
mengintervensi
terhadap suatu produk dan jasa.
keputusan final.
Lebih lanjut (Sciffman dan Kanuk, 2004)
keputusan
pembelian
bisa
mempengaruhi
Persaingan usaha bisnis di Indonesia
adalah
semakin ketat. Hampir semua produsen dan
pemilihan dari dua atau lebih alternatif
pemasar berlomba - lomba melakukan
pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa
berbagai
seseorang
dapat
konsumen
haruslah
tersedia
membuat
keputusan,
beberapa
strategi
untuk
mendapatkan
sebanyak-banyaknya
dengan
alternatif
pangsa pasar yang seluas-luasnya. Hal ini
pilihan. Kotler (2000) berpendapat bahwa
berlaku pula pada usaha batik tulis. Masing-
keputusan pembelian meliputi lima pilihan
masing
alternatif yaitu pilihan produk, merek, toko,
keunggulan dan keistimewaan. Hal inilah
waktu dan jumlah pembelian.
yang
produsen
pada
batik
akhirnya
memiliki
menyebabkan
Penelitian terdahulu dari Hutagulung
konsumen dihadapkan pada pilihan yang
dan Aisha (2008) ditemukan pengaruh yang
beragam karena banyaknya pengusaha batik
positif dan signifikan antara faktor budaya
tulis yang beredar di pasaran dengan
dan
keputusan
keistimewaan masing-masing. Untuk itu,
pembelian. Sejalan dengan hasil penelitian
pemasar perlu mengetahui adanya perilaku
sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh
konsumen mengenai batik.
faktor
sosial
terhadap
Semuel, dkk (2007) yang memberikan
Hampir tiap daerah di Indonesia
kontribusi bahwa faktor sosial dan faktor
memiliki ragam motif dan corak yang
psikologis
berbeda
berpengaruh
positif
dan
dalam
kerajinan
batik
tulis.
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Perbedaan tersebut merupakan simbol yang
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan
melambangkan ciri khas dari kota tersebut.
pembelian konsumen dapat dipengaruhi
Contohnya batik Bali, batik Kalimantan,
oleh faktor sosial yaitu kelompok referensi
batik
dan keluarga.
Pekalongan, batik Madura dan sebagainya.
Pernyataan tersebut diperjelas oleh pendapatnya
Kotler
batik
Solo,
batik
Di kota Sidoarjo sendiri juga memiliki
bahwa
kampung pengrajin batik tulis. Bupati
konsumen dalam mengambil keputusan
Sidoarjo meresmikan Desa Jetis sebagai
untuk
membeli
ditawarkan persepsinya.
(2007)
Cirebon,
suatu
banyak Dalam
produk
yang
“Kampoeng Batik Tulis Jetis Sidoarjo”
dipengaruhi
oleh
pada tanggal 3 Mei 2008 lalu. Batik tulis
kasus,
Sidoarjo mengandung nilai estetika, motif-
beberapa
konsumen bisa mengambil keputusan untuk
motif
yang
tergambar
tidak secara formal mengevaluasi setiap
mengikuti
merek. Dalam kasus lain, faktor-faktor yang
kekhasan batik di daerah Jetis lebih dikenal
perkembangan
tidak pasar
sekedar tetapi
dengan batik jetisan yang memiliki motif kuno
atau
klasik
hanya
dalam
mengambil
sedikit
keputusan untuk membeli suatu produk
modifikasinya, seperti motif abangan dan
yang ditawarkan banyak dipengaruhi oleh
ijo-ijoan, motif beras kutah, motif krubutan
persepsinya.
(campur-campur), motif burung merak.
konsumen bisa mengambil keputusan untuk
Motif batik tulis Desa Jetis didominasi flora
tidak secara formal mengevaluasi setiap
dan fauna dengan warna yang mencolok
merek. Dalam kasus lain, faktor-faktor yang
yang menjadi keunggulan batik tulis di
mengintervensi
Desa
keputusan final (Kotler, 2007). Dari hal
Jetis
dan
Konsumen
Kabupaten
Sidoarjo
(ulasanbatiksidoarjo.com). Sidoarjo
tersebut,
bisa
kasus,
mempengaruhi
pengusaha/pengembang
bisnis
batik melakukan berbagai cara dalam
sebesar
memberikan kepuasan kepada konsumen
1.952.376 jiwa pada tahun 2010 (BPS kota
melalui kualitas produk yang dijamin tidak
Sidoarjo dalam angka tahun 2010). Dilihat
luntur apabila dicuci serta motif dan corak
dari
kota
batik memiliki kekhasan tersendiri. Adapun
Sidoarjo yang mencapai hampir 2 juta jiwa
inovasi yang dilakukan oleh pengrajin batik
menjadi prospek atau pasar bisnis yang
tulis kampung jetis adalah dalam hal
menjanjikan bagi pengusaha batik untuk
produksi batik tulis yang tidak hanya
memenuhi permintaan konsumen batik.
melalui pakaian tapi sudah merambah ke
Salah satu pengusaha batik di daerah Jetis
media lain yaitu tas dan sepatu batik.
jumlah
jumlah
kota
beberapa
yang
memiliki
merupakan
Dalam
penduduk
populasi
penduduk
Sidoarjo adalah toko Amri Jaya yang juga
Meskipun batik tulis Jetis Sidoarjo
memiliki potensi dalam memperkenalkan
telah memberikan kualitas produk yang
produk batik tulis. Namun setelah adanya
unggul
pemberlakuan AFTA dan pemberlakuan
persaingan bisnis diantara para produsen
perjanjiaan
sejak
batik tetap ada. Dengan mempelajari dan
mulai
memahami
januari
FTA
2010
ASEAN-China
lalu,
kini sudah
dan
selalu
perilaku
berinovasi,
konsumen
tetapi
akan
berdampak. Dengan mudahnya produk
memberikan petunjuk bagi para pemasar,
tekstil batik China yang menawarkan
khususnya produsen batik tulis Sidoarjo
dengan harga lebih murah, membuat batik
dalam
Indonesia tersaingi. Selain itu, persaingan
mengembangkan bisnis usahanya.
mempertahankan
dan
industri batik tulis lokal pun juga semakin
Melihat fenomena disertai dengan
ketat, membuat toko Amri Jaya harus
penelitian terdahulu mengenai keputusan
menetapkan strategi yang tepat sehingga
pembelian,
maka
dapat mencapai hasil yang sesuai harapan.
penelitian
dengan
peneliti judul
mengadakan “Pengaruh
Kelompok Acuan Dan Keluarga Terhadap
Keputusan Pembelian Batik Tulis Jetis Pada
memperoleh, menggunakan, atau dapat
Toko Amri Jaya Sidoarjo”
mempergunakan barang dan jasa tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis pengaruh kelompok
Kelompok Acuan
acuan terhadap keputusan pembelian batik
Menurut
Sumarwan
(201:
305),
tulis Jetis pada toko Amri Jaya. (2) Untuk
kelompok acuan (reference group) adalah
menganalisis besarnya pengaruh keluarga
seorang individu atau sekelompok orang
terhadap keputusan pembelian batik tulis
yang secara nyata mempengaruhi perilaku
Jetis pada toko Amri Jaya. (3) Untuk
seseorang. Dalam perspektif pemasaran,
mengetahui variabel yang lebih dominan
kelompok acuan adalah kelompok yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
berfungsi sebagai referensi bagi seseorang
batik tulis Jetis pada toko Amri Jaya.
dalam keputusan pembelian dan konsumsi. Sedangkan menurut Solomon (1999)
KAJIAN PUSTAKA
dalam Prasetijo dan Ihalauw (2004:151), Perilaku Konsumen
kelompok acuan adalah individu atau merupakan
sekelompok orang yang dianggap memiliki
tindakan yang langsung terlibat dalam
relevansi yang signifikan pada seseorang
mendapatkan,
dalam
Perilaku
konsumen
mengkonsumsi,
dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk
Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2004), perilaku konsumen diartikan sebagai
perilaku
konsumen
dalam
yang
ditunjukkan
pencarian
akan
pembelian, penggunaan, pengevaluasian,
mengevaluasi,
memberikan
evaluasi, atau dalam berperilaku.
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3).
hal
Dari
definisi
di
atas,
dapat
disimpulkan bahwa kelompok acuan adalah individu atau sekelompok orang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan pengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan tindakan.
dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan
Keluarga
konsumen. Menurut
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan
bahwa
perilaku
konsumen adalah aktifitas individu yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi,
Sumarwan
(2011:278),
keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah (keturunan: anak atau cucu) dan adopsi. Sedangkan Menurut Kotler
(2006,
187),
keluarga
adalah
organisasi
pembelian
konsumen
yang
Keputusan Pembelian
paling penting dalam masyarakat dan keluarga
merupakan
acuan
merumuskan berbagai alternatif tindakan
primer. Para anggota keluarga menjadi
guna menjatuhkan pilihan pada salah satu
objek penelitian yang luas. Kita dapat
alternatif
membedakan
pembelian (Swastha, 2000:57).
dua
kelompok
Keputusan pembelian adalah proses
keluarga
dalam
tertentu
untuk
melakukan
kehidupan pembeli. Keluarga orientasi
Sedangkan menurut Sciffman dan
terdiri dari orang tua dan saudara kandung.
Kanuk (2000:437) mendefinisikan bahwa
Sejalan dengan pengertian di atas, Alma
keputusan
(2005:98) berpendapat bahwa keluarga
keputusan seseorang dimana dia memilih
adalah lingkungan terdekat dengan individu
salah satu dari beberapa alternatif pilihan
dan sangat mempengaruhi nilai-nilai serta
yang ada.
perilaku seseorang dalam mengkonsumsi barang tertentu.
Dari
konsumen
definisi
adalah
di
atas
suatu
dapat
disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan proses yang menyatukan sikap
Simamora
(2004:9)
berpendapat
bahwa keluarga dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : (1) keluarga orientasi
untuk
mengevaluasi
alternatif
dan
dua
memilih
atau
lebih
salah
satu
diantaranya.
adalah keluarga yang terdiri dari orang tua yang memberikan arah dalam hal tuntunan agama, politik, ekonomi dan harga diri. (2) keluarga prokreasi yaitu keluarga yang terdiri atas suami istri dan anak pengaruh pembelian itu akan sangat terasa. Dari
definisi
di
atas,
individu
yang
mempunyai
hubungan sangat dekat dikarenakan adanya hubungan darah atau adopsi, sehingga dengan
kedekatan
tersebut,
Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah : (1) Diduga ada pengaruh kelompok acuan terhadap keputusan pembelian batik tulis Jetis pada toko Amri Jaya. (2) Diduga
dapat
disimpulkan bahwa keluarga merupakan beberapa
Hipotesis
keluarga
ada pengaruh keluarga terhadap keputusan pembelian batik tulis Jetis pada toko Amri Jaya. (3) Diduga ada pengaruh kelompok acuan dan keluarga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian batik tulis Jetis pada toko Amri Jaya.
mempunyai pengaruh yang besar dalam perilaku pengambilan keputusan pembelian produk.
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif
menekankan
pada
adanya
pengujian
hipotesis,
mementingkan
proses
pengukuran
(data-data
kelompok acuan yang akan mempengaruhi seseorang
melalui
fungsinya
sebagai
kuantitatif,
pembawa ekspresi nilai. (c) pengaruh
hitungan), adanya kejelasan konsep, melalui
informasi (X1.3) yaitu kelompok acuan yang
uji statistik, dan memfokuskan pada besaran
akan mempengaruhi pilihan produk dari
kejadian dan hubungan antar variabel.
seorang konsumen, karena kelompok acuan
Adapun rancangan penelitian dapat dilihat
tersebut sangat dipercaya sarannya, karena
sebagai berikut :
ia memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik terhadap produk batik tuli
Kelompok Acuan (X1)
Jetis. Keputusan Pembelian (Y)
Keluarga (X2) adalah lingkungan terdekat
Keluarga (X2)
dengan
individu
dan
sangat
mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam membeli produk batik tulis dalam
Jetis. Variabel ini memiliki indikator antara
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
lain (a) sebagai initiator (X2.1), anggota
yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
keluarga yang memiliki ide atau gagasan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
untuk membeli batik tulis. (b) sebagai
kelompok acuan dan keluarga. Variabel
influencer (X2.2), anggota keluarga yang
terikat
memberikan
Variabel
yang
dalam
digunakan
penelitian
ini
adalah
keputusan pembelian.
pengaruh kepada
anggota
keluarga lain untuk mengambil keputusan membeli batik tulis. (c) sebagai gate keeper
Kelompok
acuan
(X1)
adalah
kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian atau konsumsi. kelompok acuan baik secara langsung
maupun
memberikan
dorongan
tidak
langsung
bagi
konsumen
untuk membeli batik tulis Jetis pada toko Amri Jaya Sidoarjo. Variabel ini memiliki indikator antara lain (a) pengaruh normative
(X2.3), anggota keluarga yang mengontrol arus informasi mengenai batik tulis. (d) sebagai decider (X2.4), anggota keluarga yang menentukan membeli atau tidak terhadap batik tulis. (e) sebagai buyer (X2.5), anggota keluarga yang dengan nyata melakukan
sosial yang harus dipatuhi dan diikuti. (b) pengaruh
nilai
ekspresif
(X1.2)
yaitu
batik
tulis.
(f)
sebagai user (X2.6), anggota keluarga yang menggunakan batik tulis.
(X1.1) adalah pengaruh dari kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma
pembelian
Keputusan pembelian (Y) adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah
satu
alternatif
tertentu
untuk
melakukan
pembelian.
Variabel
ini
jurnal, artikel yang terkait dengan teori
memiliki indikator (a) pengenalan masalah
perilaku
(Y1), yaitu tahap pertama dimana konsumen
keluarga, dan keputusan pembelian serta
mengenali masalah atau kebutuhan akan
informasi-informasi mengenai batik tulis
produk batik tulis. (b) pencarian informasi
Jetis. Teknik pengumpulan data yang
(Y2), yaitu aktifitas untuk mendapatkan
digunakan dalam penelitian ini ada 2
informasi mengenai batik tulis. (c) evaluasi
macam yaitu angket kepada 80 responden,
alternatif (Y3), yaitu mengevaluasi pilihan-
observasi dengan cara pengamatan secara
pilihan alternatif dari produk batik yang
langsung di lapangan atau obyek penelitian
ditawarkan oleh penjual. (d) keputusan
yaitu mengenai batik tulis Jetis dengan
pembelian (Y4), yaitu kegiatan membeli
tujuan untuk mengamati obyek penelitian
batik
tulis
pembelian
secara (Y5),
(e)
pasca
dan
perilaku
yang
dilakukan
aktual.
yaitu
konsumen,
informasi
kelompok
langsung,
dengan
acuan,
dokumentasi
cara
membaca,
membeli
memahami, mempelajari buku literatur,
ulang atau menghentikan pembelian setelah
jurnal, mencari informasi tentang batik tulis
menggunakan batik tulis.
Jetis, serta sumber data lainnya baik yang
ditunjukkan
konsumen
untuk
diperoleh Lokasi pengambilan sampel untuk penelitian ini di kampung Jetis Sidoarjo
dari
media
cetak
maupun
elektronik yang berkaitan dengan masalah penelitian.
tepatnya pada toko “Amri Jaya”. populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini
Di dalam penelitian ini, angket yang
adalah semua pembeli di toko “Amri Jaya”,
digunakan adalah angket yang terstruktur
sedangkan jumlah sampel dalam penelitian
yang diberikan langsung kepada responden.
ini
Peneliti
Sedangkan pernyataan yang digunakan
memilih purposive sampling yaitu teknik
berupa pernyataan tertutup yang pilihan
pengambilan sampel dengan pertimbangan
jawabannya telah disediakan di dalam
tertentu. Di mana responden yang dipilih
angket,
merupakan pembeli batik tulis Sidoarjo di
memproses hasil penelitian. Kuesioner ini
toko Amri Jaya.
menggunakan skala likert dengan bobot
sebanyak
80
responden.
sehingga
mempermudah
skor 1 sampai 5. Data yang diperoleh Jenis
dan
sumber
data
dalam
penelitian ini ada dua yaitu data primer berupa hasil jawaban dari 80 responden yang diukur dengan instrumen penelitian (angket) yang diberikan kepada mereka. Dan data sekunder berupa buku literatur,
kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini.
dengan asumsi variabel bebas lainnya
HASIL
(kelompok acuan) konstan. Hasil analisis regresi linier berganda seperti pada tabel 1:
Hasil koefisien determinasi seperti pada tabel 2:
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
Beta
b
Model Summary
Model
B
t
Sig.
1 (Constant)
-.385
1.350
-.285
.776
X1
.435
.076
.415 5.683
.000
X2
.495
.067
.543 7.439
.000
Model 1
R .840
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
Square
the Estimate
a
.706
.699
2.17045
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
a. Dependent Variable: Y
Nilai koefisien sebesar 0,840 artinya hubungan positif dan kuat antara kelompok
Y = - 0,385 + 0,435 X1 + 0,495 X2 + e
acuan dan keluarga terhadap keputusan - 0,385
adalah bilangan konstanta
yang berarti apabila tidak ada kenaikan nilai dari variabel kelompok acuan dan keluarga. Ini berarti apabila variabel kelompok acuan (X1) dan keluarga (X2) konstan, maka keputusan pembelian (Y) akan trurun sebesar 0,385.
pembelian batik tulis Jetis. Dari hasil tersebut nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,706 ini berarti seluruh variabel bebas (X) yakni kelompok acuan dan keluarga mempunyai kontribusi sebesar 70,6% terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan pembelian produk batik tulis
0,435 X1 adalah besarnya koefisien
Jetis.
regresi variabel bebas kelompok acuan yang berarti setiap peningkatan variabel kelompok
acuan
sebesar
1%
maka
acuan
Pengujian
pengaruh
kelompok
terhadap
keputusan
pembelian
keputusan konsumen membeli batik tulis
menghasilkan thitung (5,683) > ttabel (1,990).
Jetis akan meningkat sebesar 0,435 dengan
Maka dapat disimpulkan menolak Ho dan
asumsi variabel bebas lainnya (keluarga)
menerima Ha dengan demikian secara
konstan.
parsial
0,495 X2 adalah besarnya koefisien
variabel
mempunyai
pengaruh
kelompok yang
acuan signifikan
regresi variabel keluarga yang berarti setiap
terhadap keputusan pembelian batik tulis
peningkatan variabel keluarga sebesar 1%
Jetis pada toko Amri Jaya. Sedangkan
maka keputusan konsumen membeli batik
pengujian
tulis Jetis akan meningkat sebesar 0,495
keputusan pembelian menghasilkan Maka
pengaruh
keluarga
terhadap
thitung (7,439) > ttabel (1,990). Maka dapat
disimpulkan menolak Ho dan menerima Ha
Jetis).
dengan demikian secara parsial variabel
seseorang yang bekerja pada instansi
keluarga
pemerintahan
mempunyai
pengaruh
yang
Dapat
dicontohkan
yang
misalnya,
mewajibkan
signifikan terhadap keputusan pembelian
karyawannya untuk memakai pakaian batik
batik tulis Jetis pada toko Amri Jaya.
tulis.
Secara
langsung
maupun
langsung
karyawan
pengaruh kelompok acuan sebesar 0,435.
memenuhi
kebutuhannya
Sedangkan nilai r parsial variabel keluarga
membeli baju atau kain batik. Karyawan
sebesar 0,495. Berdasarkan hasil tersebut
tersebut cenderung akan mengikuti apa
dapat disimpulkan bahwa diantara pengaruh
yang
kelompok acuan dan keluarga, variabel
kelompok acuan (instansi pemerintahan)
yang
untuk mengikuti norma-norma yang ada
Nilai korelasi parsial (r parsial)
berpengaruh
dominan
terhadap
keputusan pembelian batik tulis Jetis adalah keluarga karena memiliki r parsial lebih
dikatakan
atau
tersebut
tidak
dengan
disarankan
akan cara
oleh
yaitu dengan memakai pakaian batik. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Engel, dkk (1994) yang mengatakan
besar.
bahwa pengaruh kelompok acuan dapat PEMBAHASAN Berikut
ini
diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk
adalah
pembahasan
hasil
pada norma kelompok. Norma kelompok adalah harapn stabil yang dicapai melalui
analisis yang telah dilakukan:
konsensus berkenaan dengan Pengaruh
variabel
kelompok
acuan
terhadap keputusan pembelian batik tulis Jetis
perilaku untuk anggota individual. Tekanan konformitas menjadi potensial bila ada motivasi positif untuk mempertahankan
Berdasarkan hasil penelitian ini, bisa dilihat
kaidah
bahwa
variabel
bebas
yaitu
identitas kelompok melalui kepatuhan dan motivasi
dari
ancaman
kekuasaan
kelompok acuan (X1) yang indikatornya
pemberian sanksi dalam bentuk ganjaran
terdiri dari pengaruh normative, pengaruh
dan hukuman.
nilai ekspresif, dan pengaruh informasi
Pengaruh
nilai
ekspresif
juga
terbukti berpengaruh signifikan terhadap
memberikan pengaruh yang cukup kuat
keputusan pembelian batik tulis Jetis pada
terhadap keputusan pembelian produk batik
toko Amri Jaya Sidoarjo.
tulis sebagai contohnya, seseorang yang memiliki
memakai batik tulis biasanya dianggap
terhadap
sebagai orang yang mempunyai status
keputusan pembelian suatu produk (dalam
sosial yang tinggi sehingga orang yang
penelitian ini adalah produk batik tulis
melihatnya beranggapan bahwa dengan
Pengaruh pengaruh
yang
normatif cukup
kuat
memakai batik tulis akan merasa lebih
dan informasi yang lebih baik mengenai
percaya diri dan mempunyai nilai prestise
produk tersebut.
tersendiri bagi pemakainya. Dalam hal ini, konsumen
memiliki
bahwa
teori Engel, dkk. (1994) yang mengatakan
orang lain menilai status sosial seseorang
bahwa konsumen kerap menerima opini
dicirikan oleh pakaian yang mahal, karena
orang lain sewaktu memberikan bukti yang
itu ia berusaha memiliki pakaian mahal
dapat dipercaya dan dibutuhkan mengenai
yaitu
bisa
realitas. Ini adalah yang paling nyata ketika
dipandang sebagai seorang yang berstatus
sulit menilai karakter merek atau produk
sosial tinggi.
melalui observasi. Mereka kemudian akan
batik
tulis
pandangan
Hasil penelitian ini sesuai dengan
tersebut
agar
Hasil penelitian ini sesuai dengan
merasa pemakaiannya atau rekomendasi
teori Engel, dkk (1994) yang mengatakan
dari orang lain sebagai hal yng bijaksana
bahwa kelompok acuan juga melaksanakan
dan abash.
fungsi
nilai-ekspresif,
suatu
Dengan demikian dapat disimpulkan
psikologis
bahwa kelompok acuan yang indikatornya
dengan suatu kelompok tampak jelas
terdiri dari pengaruh normatif, pengaruh
dengan penerimaan norma, nilai atau
nilai ekspresif, dan pengaruh informasi
kelompok tersebut dan respon penyesuaian
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
diri dibuat, walaupun tidak ada motivasi
pembelian batik tulis Jetis pada toko Amri
untuk menjadi seorang anggota. Satu hasil
Jaya Sidoarjo. Artinya, kelompok acuan
yang dikehendaki adalah menaikkan citra di
baik
mata orang lain. Hasil yang lain adalah
langsung
identifikasi dengan orang yang dikagumi
konsumen untuk membeli batik tulis Jetis
dan dihormati.
pada toko Amri Jaya Sidoarjo.
kebutuhan
akan
dimana
hubungan
Pengaruh informasi juga memberikan pengaruh
yang
cukup
kuat
secara
langsung
memberikan
Penelitian
ini
maupun
tidak
dorongan
bagi
juga
mendukung
terhadap
terhadap penelitian yang dilakukan oleh
keputusan pembelian produk batik tulis
Nicholas Andrianus Surjana (2010) yang
Jetis. Dapat dicontohkan, misalnya seorang
menyatakan
konsumen sebelum melakukan tindakan
mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian batik tulis biasanya terlebih
pembelian. Begitu juga penelitian oleh
dahulu ia mencari informasi ke orang lain
Jiaqin
mengenai produk yang dibutuhkan yaitu
pengaruh reference group mempengaruhi
batik tulis. Orang lain tersebut dipercaya
purchasing decision.
sarannya karena ia memiliki pengetahuan
Yang,
bahwa
et.al.
kelompok
(2007)
acuan
mengenai
Pengaruh varriabel keluarga terhadap
keluarga lain. (4) sebagai decider, anggota
keputusan pembelian batik tulis Jetis
keluarga yang menentukan membeli atau
Berdasarkan hasil penelitian ini juga
tidak terhadap batik tulis. Biasanya peran
dapat dilihat bahwa variabel bebas yaitu
decider ini berlaku pada keputusan orang
keluarga (X2) yang indikatornya terdiri dari
tua yang diikuti oleh anak-anaknya. (5)
initiator, influencer, gate keeper, decider,
sebagai buyer, anggota keluarga yang
buyer, dan user terbukti berpengaruh
dengan nyata melakukan pembelian batik
dominan signifikan terhadap keputusan
tulis. Peran buyer ini terbagi menjadi dua
pembelian batik tulis Jetis pada toko Amri
kategori.
Jaya Sidoarjo.
mengkonsumsi atau memakai sendiri batik
Pertama,
pembeli
yang
Dalam penelitian ini, peran anggota
tulis tersebut. Kedua, pembeli yang mebeli
keluarga yang mempunyai pengalaman
batik tulis untuk dipakai oleh anggota
sebagai
sangat
keluarga lain. (6) sebagai user, anggota
mempengaruhi anggota keluarga lain untuk
keluarga yang menggunakan batik tulis.
mengambil keputusan dalam pembelian.
Biasanya peran user ini berlaku pada
Hal itu dapat dilihat dari beberapa peran
seorang anggota keluarga yang sekedar
anggota keluarga, diantaranya: (1) sebagai
memakai pakaian batik tulis tersebut.
konsumen
batik
initiator, anggota keluarga yang memiliki
Orang
tua
yang
menyarankan
idea tau gagasan untuk membeli batik tulis.
anaknya untuk memakai batik, secara tidak
Karena batik tulis sedang dibutuhkan pada
langsung, mereka ikut melestarikan warisan
saat itu. (2) sebagai, influencer, anggota
budaya bangsa kepada para penerusnya
keluarga
dengan memakai batik tulis secara turun
yang
memberikan
pengaruh untuk
temurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan
mengambil keputusan membeli batik tulis
teori Sumarwan (2011) yang mengatakan
Jetis. Karena ia merasa puas dengan
bahwa keluarga merupakan lingkungan
kualitas batik yang bagus sehingga ia
yang paling dekat bagi semua anggota
memberikan rekomendasi kepada anggota
keluarga. Keluarga memiliki fungsi utama
keluarga yang lain agar membeli batik tulis
untuk mengembangkan kualitas Sumber
Jetis di tempat yang sama. (3), sebagai gate
Daya Manusia bagi semua anggotanya.
keeper, anggota keluarga yang mengontrol
Terutama anak-anak, termasuk didalamnya
arus informasi mengenai batik tulis. Karena
adalah fungsi untuk menjadikan anak
salah satu anggota keluarga telah memiliki
sebagai
pengetahuan yang lebih tentang batik, maka
menjadi daya tarik bagi pemasar karena
ia memberikan informasi yang cukup detail
keluarga memiliki pengaruh yang besar
mengenai
kepada konsumen.
kepada
anggota
batik
keluarga
tulis
lain
kepada
anggota
seorang
konsumen.
Keluarga
Dengan demikian dapat disimpulkan
dua figur anggota keluarga yang penting
bahwa keluarga yang indikatornya terdiri
dan dominan diantara anggota keluarga lain
dari initiator, influencer, gate keeper,
(anak-anaknya). Dalam pembelian batik
decider, buyer, dan user berpengaruh
tulis, peran istri lebih besar daripada suami
dominan dan signifikan terhadap keputusan
karena istri berpengetahuan lebih baik
pembelian batik tulis Jetsi pada toko Amri
mengenai kualitas, motif dan corak yang
Jaya Sidoarjo. Artinya, anggota keluarga
pantas dipakai oleh anggota keluarganya.
akan
Namun
saling
mempengaruhi
dalam
peran
anak
juga
mendapat
pengambilan keputusan pembelian produk
sosialisasi sebagai konsumen dari orang
batik tulis Jetis.
tuanya. Seorang anak akan mengikuti saran
Penelitian ini mendukung terhadap penelitian yang dilakukan oleh Anisa Kurnia Sari (2013) yang menyatakan bahwa
atau rekomendasi dari ayah/ibunya untuk memilih batik tulis Jetis. Melihat
sifat
konsumen
yang
keluarga mempunyai pengaruh terhadap
cenderung berinteraksi dan berhubungan
keputusan
dengan
pembelian.
Begitu
juga
lingkungan
terdekatnya
yaitu
penelitian oleh Yuni Chandra, SE, MM.
keluarga, sehingga toko batik tulis Amri
mengenai
Jaya menghasilkan produk batik tulis yang
peran
keluarga
yang
sesuai dengan kebutuhan keluarga seperti
mempengaruh keputusan pembelian.
pakaian, tas, sandal, dan sepatu batik. Pengaruh kelompok acuan dan keluarga
Selain itu pemilik sekaligus pengusaha
terhadap keputusan pembelian
batik Amri Jaya juga menerima pesanan ini
batik yang bermotif sama khusus dipakai
ternyata variabel bebas yaitu keluarga (X2)
oleh satu keluarga yang sedang mempunyai
terbukti
hajatan
Berdasarkan
hasil
memiliki
penelitian
pengaruh
dominan
(pernikahan).
Jadi
daripada variabel bebas yang lain yaitu
memahami
kelompok acuan (X1). Hasil ini bisa dilihat
permintaan konsumen terhadap batik tulis
bahwa variabel keluarga (X2) secara linier
akan terpenuhi.
berkaitan
dan
pengaruhnya
terbukti terhadap
kebutuhan
dengan
keluarga,
maka
besar
Hasil penelitian ini sesuai dengan
keputusan
teori umum yang mengatakan bahwa
lebih
keluarga memiliki pengaruh yang besar
pembelian. Dengan adanya peran dan pengaruh
kepada
konsumen.
Keluarga
adalah
yang relatif besar antara suami, istri, orang
lingkungan mikro yang menarik untuk
tua,
dipelajari
dalam
kaitannya
pembelian
produk
dan
dan
anak-anak
berdampak
pada
pengambilan keputusan pembelian batik tulis. Peranan suami dan istri merupakan
jasa.
dengan Analisis
perilaku konsumen belumlah sempurna jika
masa yang akan datang yaitu sebagai
studi keluarga belum dilakukan.
berikut : (1) Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian yang dilakukan oleh Anisa
disarankan agar menggunakan variabel lain
Kurnia Sari (2013) juga sesuai dengan hasil
diluar variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini yang menjelaskan bahwa
penelitian ini, mengingat terdapat pengaruh
terdapat pengaruh yang signifikan antara
sebesar 29,4% dari variabel lain, ataupun
keluarga terhadap keputusan pemeblian
mengkombinasikan
melalui faktor inisiator, pemberi pengaruh,
acuan dengan variabel lain diluar variabel
penyaring
dalam penelitian ini, misalkan dari faktor
informasi
dan
pengambil
keputusan.
variabel
kelompok
kelas sosial. (2) Karena variabel keluarga merupakan variabel paling dominan dalam penelitian ini, maka disarankan kepada
KESIMPULAN
perusahaan
Amri
memperhatikan
Simpulan Berdasarkan
keterlibatan
untuk keluarga
pembahasan
dengan menjadikan produk batik tulis Jetis
penelitian ini, maka dapat disimpulkan
sebagai kebutuhan dalam keluarga dengan
bahwa: (1) Terdapat pengaruh kelompok
cara memperhatikan motif,corak dan variasi
acuan terhadap keputusan pembelian batik
dari produk batik melalui media lain seperti
tulis Jetis pada toko Amri Jaya dan
sepatu lukis batik, tas lukis batik atau
memiliki nilai koefisien sebesar 5,683. (2)
bahkan peralatan rumah tangga yang dilukis
Terdapat
dengan batik. Biasanya peran keluarga ikut
pengaruh
hasil
Jaya
keluarga
terhadap
keputusan pembelian batik tulis Jetis pada
andil
toko Amri Jaya dan memiliki nilai koefisien
pembelian seorang konsumen. Terlebih lagi
sebesar 7,439. (3) Terdapat pengaruh
apabila anggota tersebut telah mendapatkan
kelompok acuan dan keluarga terhadap
kepuasaan dan loyal terhadap batik tulis
keputusan pembelian batik tulis Jetis pada
Jetis, maka ia akan menyarankan kepada
toko Amri Jaya dan memiliki nilai sebesar
anggota keluarga lain untuk membeli
70,6% dan sisanya sebesar 29,4% diberikan
produk yang sama.
oleh faktor lain selain kelompok acuan dan keluarga.
Saran Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan di
dalam
mengambil
keputusan
DAFTAR PUSTAKA Alma,
Bukhori. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa: Bandung: Alfabeta
Anisa. 2013. Pengaruh Citra Merek dan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat, (http://jurnal ilmu manajemen, vol. 1, No. 1 diakses 11 februari 2013) Badan Pusat Statistik. 2010. Penduduk Jawa Timur: Hasil Sensus Penduduk Sidoarjo 2010. Surabaya : Badan Pusat Statistik Engel, F. James, dkk. 1994. Perilaku Konsumen jilid I edisi 6. Jakarta : Binarupa Aksara Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, edisi ketiga. Semarang: Universitas Diponegoro Hutagalung, Raja Bongsu dan Aisha, Novi. 2008. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 1, No. 3, (http//www.jurnal.com, diakses 5 agustus 2013) Jiaqin Yang, et. al. 2007. Social Reference Group Influence On Mobile Phone Purchasing Behavior: a Cross-Nation Comparative Study, (http://Int.J.MobileCommunicatio ns, vol. 5, No 3 diakses 16 februari 2013) Johnson
Kotler,
and Christensen. 2008. Educational Research; Quantitativ, Qualitative and Mixed Approaches. Sage Publications Philip. 2000. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Control edisi milenium. Prentice Hall. Inc. : New Jersey
Kotler,
Philip. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prehallindo
Kotler,
Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta : Indeks
Lamb, Charles. W.et.al. 2001. Pemasaran buku 1 edisi pertama. Jakarta : Salemba Empat Nicholas.
2010. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Helm Motor (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi), (http://jurnal.com diakses 10 februari 2013)
Prasetijo, Ristiyanti, dan J.O.I. Ihalauw, John. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Andi Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sarjono, Mulyadi dan Julianita, Winda. 2011. Spss vs Lisrel. Jakarta: Salemba Empat Schiffman, Leon G and Leslie Kanuk. 2004. Perilaku konsumen edisi ketujuh. Jakarta : PT. Indeks Silalahi Gabriel Amin. 2003. Metodologi Penelitian dan Studi Kasus. Sidoarjo: Citra Media Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran edisi kedua. Bogor : Ghalia Indonesia Swasta,
Basu. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset
Tim. 2010. Suplemen Buku Pedoman Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya : Fakultas Ekonomi Umar, Husein. 1997. Metodologi Penelitian (Aplikasi Dalam Pemasaran). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama www.ulasanbatiksidoarjo.com, tanggal 3 januari 2013
pada