PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KARYAWAN TIMAH MITRA MANDIRI PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA
: AYU ASTARI
NIM
: 302 11 11 056
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2015
1
ABSTRACT Ayu Astari. 302 11 11 056. 2015. The Effect of Membership, Total Deposits and Member Loan the Net Income of the Coorperative of Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang. The objective of the study is to analyze and determine how much the effect of membership, total deposits and member loan on the net income of the coorperative of Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang. The sample of the study is of Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang using quantitative research approach and the data collecting technique uses documentation, interview and literature review. The independent variable of the study consist of membership, total deposits and member loan while the dependent variable is net income. The data analyzing method uses classical assumption test, hypotesist test and multiple analyses. During observation indicate that the research data with the classical assumption or normally distributed. The result of independent variables indicate that (X1) tcount is -2.887 < ttable 2.120, variable (X2) tcount is 2.558 > ttable 2.120 and variable (X3) tcount is 0.662 < ttable 2.120. Thus partially, variable X1 has negative and significant effect on variable Y, variable X2 has positive and significant effect on variable Y and variable X3 has positive and not significant effect on variable Y. The result of Fcount is (3.937) > Ftable (3.24), while the significance is (0.028) < alpha on the level of 5 % or 0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted, which means that simultaneously the independent variables affecting the dependent variable significantly. The coefficient of determination (Adjusted R Square) is 0.317 or 31.7 % which men that variable of net income at the coorperative of Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang can be explained by variable of membership , total deposits, and member loan. Keywords: membership, total deposits, member loan, net income.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian global yang terjadi saat ini di rasakan sangat merosot tajam sehingga mengakibatkan kondisi perekonomian di setiap negara menjadi tidak stabil, terutama pada negara-negara berkembang. Agar tetap mampu bertahan pada situasi seperti ini, maka diperlukan usaha yang kuat dari pemerintah untuk memperbaiki perekonomian negaranya demi mencapai kesejahteraan rakyat. Maka terciptalah wadah ekonomi yang mampu bertahan di tengah-tengah situasi ekonomi yang tidak terkendali ini. Wadah yang sesuai untuk perekonomian di Indonesia tersebut adalah Koperasi, karena merupakan wadah perekonomian rakyat yang bersifat sesuai dan di laksanakan berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2
Seperti yang dijelaskan dalam UU No. 25 Bab 1 Ayat 1 tahun 1992 yang menyatakan bahwa : “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atas badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945“. Mengingat pentingnya arti pembangunan perkoperasian, maka salah satu syarat untuk mengembangkan kesejahteraan para anggota khususnya koperasi harus memperoleh pendapatan atau lebih tepatnya Sisa Hasil Usaha (SHU). Yang akan digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan atau prestasi dan manajemen koperasi dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 45 ayat 1 Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Semakin besar Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh suatu koperasi tersebut maka akan semakin besar kemungkinan koperasi mengalami kemajuan dari tahun ke tahun dan dapat memperkuat struktur finansial pada koperasi. Jumlah anggota merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Sisa Hasil Usaha (SHU) mengalami peningkatan. Dalam sebuah koperasi, keanggotaannya memiliki karakteristik yang membedakannya dengan badan usaha lain. Anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi. Sebagai pemilik, anggota dapat berpartisipasi menginvestasikan dananya, partisipasi anggota dalam menginvestasikan dana tersebut disampaikan dalam bidang keuangan yang dinyatakan dengan pemenuhan kewajiban pembayaran simpanan. Aturan penentuan simpanan bervariasi, karena simpanan ditetapkan sesuai dengan kemampuan anggota, dan jauh dari unsur paksaan. Sebagai pelanggan, anggota dapat berpartisipasi dengan melakukan aktivitas keuangan lainnya yaitu mendapatkan pinjaman. Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dan penjelasannya yang telah diatur bahwa, koperasi dapat menghimpun dana dan mengeluarkannya melalui usaha simpan pinjam. Semakin banyak transaksi-transaksi yang dilakukan oleh para anggota di koperasi maka akan semakin meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada koperasi. Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri atau disingkat KKMM merupakan salah satu wadah kegiatan bersama di lingkungan karyawan PT. Timah Tbk dan perusahaan anak di kepulauan Bangka Belitung khususnya di Pangkalpinang. Seperti koperasi pada umumnya, koperasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan sepenuhnya mendominankan ketentuan sesuai Undang–Undang tentang perkoperasian yang berlaku. Jenis koperasi ini adalah koperasi aneka usaha dimana unit usaha yang ada antara
3
lain yaitu Supplier dan Kontraktor, Biji Timah, Simpan Pinjam, Toko, BBSC, dan Pelayanan Umum. Ditinjau dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang dari periode 2009-2013 terjadi fluktuasi seperti terlihat pada tabel I.I dibawah ini : Tabel I.I : Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan dan Pinjaman Anggota dan SHU tahun 2009-2013 Tahun
Keterangan 2009 Jumlah anggota Simpanan pokok Simpanan wajib Pinjaman anggota SHU
2010
2011
2012
2013
2.104
1.912
1.811
1.469
1.469
8.286.019.781
8.055.336
7.986.584.912
8.172.096.412
8.099.690.412
64.483.216
59.233.216
58.793.216
74.963.216
64.043.216
18.166.644
20.833.310
23.883.308
23.544.977
11.083.310
1.671.439.502
1.395.796.119
1.445.864.416
1.491.960.480
1.016.894.583
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri tahun 2009-2013
Berdasarkan fenomena di atas menandakan bahwa terdapat permasalahan pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri, maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan dan Pinjaman Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri (KKMM) di Pangkalpinang periode 2009-2013”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ? 2. Bagaimana jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ? 3. Bagaimana pinjaman anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ? 4. Bagaimana jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ? 1.3 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang terpapar diatas diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang cukup luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis perlu memberi batasan masalah agar penelitian lebih fokus dan tidak melebar. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya menguji pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang periode 2009-2013.
4
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh jumlah anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri. 2. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh jumlah simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri. 3. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri. 4. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri. LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keu angan Menurut Fahmi (2012) manajemen keuangan merupakan pengabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan kemakmuran bagi para pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan. 2.2 Koperasi 2.2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata “Cooperation” yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pengertian koperasi menurut UndangUndang No. 12 tahun 1967 tentang perkoperasian menyatakan bahwa : “Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. 2.3 Sisa Hasil Usaha (SHU) 2.3.1 Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) Menurut UU No. 25 tahun 1992, tentang perkoperasian menjelaskan mengenai Sisa Hasil Usaha sebagai berikut : a. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya-biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan. b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.
5
2.4 Anggota Koperasi Anggota koperasi adalah orang yang mendaftarkan diri dan membayar simpanan pokok, simpanan wajib serta ketentuan lain dalam suatu koperasi dan mempunyai hak memperoleh sisa hasil usaha dari kegiatan yang dilakukan oleh suatu koperasi. Kemajuan suatu koperasi sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya anggota pada koperasi yang bersangkutan. 2.5 Modal Koperasi Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Modal koperasi terdiri atas modal sendiri yang meliputi simpanan anggota yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib, dana cadangan dan hiba/dinasi serta modal pinjaman. 2.6 Pinjaman Anggota 2.6.1 Pengertian Pinjaman Anggota Pinjaman anggota merupakan persetujuan pinjam meminjam antara dua pihak yaitu peminjam (debitur) dan pemberi kredit (kreditur) atas dasar kepercayaan dan debitur mempunyai kewajiban pembayaran yang dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan. 2.7 Penelitian Terdahulu Tabel II.1 Penelitian Terdahulu No. 1.
Nama (Tahun) I Nyoman Agus Tri Arnawa, I Made Pradana Adi Putra dan Nyoman Ari Surya Darmawan. Sumber : e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Vol: 2 No.1 Tahun 2014)
2.
Putu Trisna Ganitri, Wayan Suwendra dan Ni Nyoman Yulianthini
Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Pengaruh Biaya Operasional dan Simpan Pinjam Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “X” Singaraja
Sisa Hasil Usaha, Biaya Operasional, Simpan Pinjam
Biaya Operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU. Simpan Pinjam tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU. Biaya Operasional dan Simpan Pinjam secara simultan berpengaruh signifikan terhadap SHU.
Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan Volume Usaha terhadap Selisih Sisa Hasil
Sisa Hasil Usaha, Modal Pinjaman, Volume Usaha
Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari modal sendiri, modal pinjaman, dan volume usaha terhadap SHU pada
6
3.
Sumber : e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Vol : 2 Tahun 2014)
Usaha pada Koperasi Simpan Pinjam
Bayu Pariyasa, Anjuman Zukhri dan Luh Indrayani.
Pengaruh Modal, Volume dan Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Serba Usaha Kecamatan Buleleng
Sisa Hasil Usaha, Modal, Volume, Anggota Koperasi
Modal dan Volume Usaha berpengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha. Jumlah Anggota Tidak berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. Secara simultan Modal, Volume Usaha, dan Jumlah Anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha. .
Pengaruh partisipasi anggota sebagai pemilik dan partisipasi anggota sebagai pelanggan terhadap perolehan sisa hasil usaha pada koperasi unit desa Kabupaten Buleleng tahun 2010-2013
Partisipasi anggota sebagai pemilik, partisipasi anggota sebagai pelanggan anggota dan sisa hasil usaha
Adanya pengaruh positif dan signifikan antara partisipasi anggota sebagai pemilik dan partisipasi anggota sebagai pelangaan terhadap perolehan sisa hasil usaha.
Sumber : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia (Vol: 4 No: 1 Tahun 2014) 4.
I Kadek Rustiana Putra, I Wayan Suwendra dan Wayan Cipta. Sumber : e-Journal Bisma UniversitasPend idikan Ganesha (Vol : 2 Tahun 2014)
Koperasi yang memiliki Unit atau Usaha Simpan Pinjam di Kabupaten Klungkung.
7
5.
Kareem, R.O, Arigbabu, Y.D, Akintaro, J.A and Bamus, M.A Sumber : Global Journal (Vol : 12 Issue 11 Version 1.0 Year 2012)
6.
Nwankwo, Frank, Ewuim, Ngozi, Asoya and Nkem P Sumber : An International Multidisciplinary Journal, Ethiopia Vol. 7 (1), Serial No. 28, January, 2013
The Impact if Cooperative Society on Capital Formation (A case Study of Temidere Cooperative and thrift Society, Ijebu ode, Ogun state, Nigria)
cooperative societies, capital formation, descriptive statistics, correlation analysis.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pinjaman dan jumlah simpanan pad tingkat probabilitas. Implikasinya adallah bahwa jumlah total simpanan meningkatkan modal yang tersedia untuk koperasi yang akhirnya akan berkontribusi ke tingkat administrasi kredit dan pembentukan modal koperasi.
Effect of Cooperatives on the Savings Behaviour of Members in Oyi Local Government Area, Anambra State, Nigeria
Savings, savings behavior, rural areas, credit cooperatives, lifecycle hypothesis
Kredit atau pinjaman koperasi harus cukup dibantu untuk memiliki dampak yang lebih besar bukan hanya mempengaruhi keputusan tabungan tetapi untuk memobilisasi tabungan dan jumlah anggota yang berpengaruh positif terhadap koperasi.
Sumber: penelitian terdahulu
2.8 Kerangka Berfikir Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Variabel Independen (X)
Variabel Dependen (Y)
Jumlah anggota H1
(X1) Jumlah Simpanan
H2
(Y)
(X2)
H3
Pinjaman Anggota (X3)
H4 Sumber: Data diolah, 2015
Sisa Hasil Usaha (SHU)
8
2.9
Hipotesis Hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah: H1 : Jumlah Anggota secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. H2 : Jumlah Simpanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. H3 : Jumlah Pinjaman Secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. H4 : Jumlah Anggota, jumlah simpanan dan pinjaman secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. 3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahunan Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri periode 2009-2013. 3.3 Pengujian Asumsi Klasik 3.3.1 Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011). 3.3.2 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independen saling berhubungan secara linier. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. 3.3.3 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2010). 3.3.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu, apakah kesalahan (errors) suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya (Sufren, 2013). Model regresi linier ganda yang baik adalah tidak mengalami autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah mengalami atau tidak
9
mengalami autokorelasi adalah dengan mengecek niali Durbin-Watson (DW). Syarat tidak terjadi autokorelasi adalah 1
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
10
Berdasarkan grafik dari hasil uji normalitas diatas dengan menggunakan analisis grafik yaitu dengan menggunakan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa garafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak condong ke kiri atau ke kanan yang berarti bahwa model regresi dengan menggunakan grafik histogram menunjukkan data terdistribusi normal. Tabel IV.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual
N Normal Parameters
20 a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 129.40545865
Absolute
.158
Positive Negative
.078 -.158 .705
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
.704
b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan tabel uji normalitas dengan menggunakan one-sample kolmogorov- smirnov test diatas menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel one-sample kolmogorovsmirnov sebesar 0,704 yang berarti nilai sign(p) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data residual terdistribusi normal. 4.1.2 Uji Multikolinearitas Tabel IV.6 Hasil Uji Collinearity Statistic Coefficients Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF .882 .873 .985
Anggota Simpanan Pinjaman a. Dependent Variable: SHU Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015 1
a
1.133 1.145 1.015
Berdasarkan tabel diatas pada uji multikolinearitas dapat dilihat bahwa nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance diatas 0,10 dimana pada variabel anggota memiliki nilai tolerance sebesar 0,882, variabel simpanan memiliki nilai tolerance sebesar 0,873 dan pada variabel pinjaman nilai tolerance-nya sebesar 0,985. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, rata-rata varibel
11
independen memiliki VIF diatas 10 dimana pada variabel anggota memiliki nilai VIF sebesar 1,133, variabel simpanan memiliki nilai VIF sebesar 1,145, sedangkan pada variabel pinjaman nilai VIF memiliki nilai sebesar 1,015. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi ini. 4.1.3 Uji Heterokedastisitas Gambar IV.7 Hasil Uji Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan hasil pengujian pada uji heteroskedastisitas yang terlihat pada gambar dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena persebaran data tidak menunjukkan adanya pola tertentu. 4.1.4 Uji Autokorelasi Tabel IV.7 Hasil Uji Durbin Watson b Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
a
Std. Error of the Estimate
1 .652 .425 .317 141.016329 a. Predictors: (Constant), Pinjaman, Anggota, Simpanan
Durbin-Watson 1.605
b. Dependent Variable: SHU Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan hasil pengujian pada uji autokorelasi diatas yang tampak pada hasil Output SPSS versi 20 menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi karena nilai Durbin-Watson sebesar 1,605 lebih dari 1 dan kurang dari 3 (1
12
4.1.5 Analisis Regresi Berganda Tabel IV.8 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
B (Constant) 249.694 -.913 1 Anggota Simpanan 240.523 Pinjaman 7.117 a. Dependent Variable: SHU
Std. Error 188.056 .316 94.014 10.759
a
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta -.583 .519 .126
1.328 -2.887 2.558 .662
.203 .011 .021 .518
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Dilihat dari tabel diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 249,694 – 0,913X1 + 240,523X2 + 7,117X3 a. Nilai konstanta (α) sebesar 249,694 menunjukkan konstanta dari SHU, dengan asumsi jika seluruh variabel bebas yaitu Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, dan Jumlah Pinjaman konstan atau bernilai sama dengan nol, maka Sisa Hasil Usaha akan bernilai 249,694. b. Koefisien regresi variabel Jumlah Anggota memberikan pengaruh negatif terhadap SHU sebesar -0,913. Nilai koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan negatif atau tidak searah antara jumlah anggota dengan SHU. Hal ini berarti jika jumlah anggota semakin sedikit atau menurun dan faktor lain tetap maka akan menyebabkan menurunnya SHU sebesar 0,913 atau sebesar nilai koefisien yang diterima. c. Koefisien regresi variable jumlah simpanan memberikan pengaruh positif terhadap SHU sebesar 240,523. Nilai koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan positif atau searah antara jumlah simpanan dan SHU. Hal ini berarti jika jumlah simpanan semakin meningkat dan faktor lain tetap maka akan menyebabkan meningkatnya SHU sebesar 240,523 atau sebesar nilai koefisien yang diterima. d. Koefisien regresi variable jumlah pinjaman memberikan pegaruh positif terhadap SHU sebesar 7,117. Nilai koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan positif atau searah antara jumlah pinjaman dan SHU. Hal ini berarti jika jumlah pinjaman semakin meningkat dan faktor lain tetap maka akan menyebabkan meningkatnya SHU sebesar 7,117 atau sebesar nilai koefisien yang diterima.
13
4.1.6 Uji Parsial (Uji T) Tabel IV.9 Hasil Uji Parsial (Uji T) Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
B 249.694
Std. Error 188.056
Anggota -.913 Simpanan 240.523 Pinjaman 7.117 a. Dependent Variable: SHU
.316 94.014 10.759
(Constant) 1
a
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta -.583 .519 .126
1.328
.203
-2.887 2.558 .662
.011 .021 .518
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan pada tabel IV.9 diatas dapat dilihat dan disimpulka dari hasil perhitungan mengenai hasil pengujian dari masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengujian dengan uji parsial dari masingmasing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jumlah Anggota Secara parsial variabel jumlah anggota berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas, dibuktikan dengan nilai thitung-2,887
ttabel2,120 dan signifikansi sebesar 0,021<0,05. Jika dilihat dari coefficients beta 0,519 atau 519% berarti telah terjadi perubahan sisa hasil usaha 519% yang disebabkan oleh jumlah simpanan. c. Pinjaman Secara parsial variabel pinjaman tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha, dibuktikan dengan nilai thitung 0,6620,005 sehingga variabel pinjaman dalam model regresi tidak berpengaruh sisa hasil usaha. 4.1.7 Uji Simultan (Uji F) Tabel IV.10 Daftar Hasil Uji F a
Model Regression 1 Residual
Sum of Squares 234872.002 318169.682
ANOVA Df 3 16
Mean Square 78290.667 19885.605
F 3.937
Sig. b .028
Total 553041.684 19 a. Dependent Variable: SHU b. Predictors: (Constant), Pinjaman, Anggota, Simpanan Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan hasil pada tabel IV.10 diatas, dapat diketahui F hitung sebesar 3,937 dan nilai F tabel untuk (df1) 3 dan (df2) 16 dengan tingkat
14
signifikansi 5% adalah 3,24. Karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara simultan jumlah anggota, jumlah simpanan, dan pinjaman anggota berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. 4.1.8 Koefisien Determinasi
2
Tabel IV.11 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R ) b
Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
a
1 .652 .425 a. Predictors: (Constant), Pinjaman, Anggota, Simpanan
.317
Std. Error of the Estimate 141.016329
b. Dependent Variable: SHU Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan table diatas diatas terlihat bahwa nilai adjusted R square (R2), diperoleh nilai koefisien deteminasi sebesar 0,317 atau 31,7%. Hal ini berarti bahwa varian yang terjadi pada variable sisa hasil usaha sebesar 31,7% ditentukan oleh jumlah anggota, jumlah simpanan, dan pinjaman sedangkan sisanya 68,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi atau faktor yang tidak termasuk dalam pelitian ini. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel jumlah anggota berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Sisa Haasil Usaha. Dimana Koefisien korelasi parsial dari variabel jumlah anggota diperoleh nilai t hitung sebesar -2.887 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011. Sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik bahwa jumlah anggota secara parsial berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha, hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima. 4.2.2 Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel jumlah simpanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. Dimana Koefisien korelasi parsial dari variabel jumlah simpanan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.558 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,021. Sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik bahwa jumlah simpanan secara parsial berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha, hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima. 4.2.3 Pengaruh Pinjaman Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel pinjaman anggota berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. Dimana Koefisien korelasi parsial dari variabel pinjaman
15
anggota diperoleh nilai t hitung sebesar 0.662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,518. Sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik bahwa pinjaman anggota secara parsial tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha, hal ini berarti H1 diterima dan H0 ditolak. 4.2.4 Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan dan Pinjaman Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Pengujian pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara simultan diperoleh nilai F hitung sebesar dengan sign(p) sebesar 3,937 dan nilai F tabel sebesar 3,24. Karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara simultan jumlah anggota, jumlah simpanan, dan pinjaman anggota berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang di periode 2009-2013. 2. Secara parsial jumlah simpanan berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang di periode 2009-2013. 3. Secara parsial pinjaman anggota tidak berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang di periode 2009-2013. 4. Secara simultan jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang di periode 2009-2013. 1.2 Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik sebagai berikut: 1. Periode pengamatan singkat yaitu hanya 5 tahun sehingga sampel diambil data pertriwulan dan tidak mampu melihat perubahan periode yang lebih panjang.. 2. Penelitian yang dilakukan hanya menguji jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha saja. 1.3 Saran 1. Hendaknya koperasi lebih giat mengajak para anggotanya untuk meningkatkan perolehan Jumlah Simpanan. Semakin rajin anggota meningkatkan simpanan maka semakin besar peluang anggotanya untuk
16
mendapatkan pinjaman dalam jumlah yang besar. Selain itu apabila modal sendiri bertambah besar kegiatan koperasi akan berjalan lancar dan dapat meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU). 2. Koperasi sebaiknya meningkatkan Jumlah Pinjaman dengan cara memperkecil bunga yang diharapkan akan menarik anggota untuk meningkatkan partisipasinya dalam pinjaman modal kepada koperasi sehingga koperasi akan memperoleh pendapatan dari pinjaman anggota yang dapat menaikkan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi. 3. Pada peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang berbeda sehingga dapat digunakan sebagai acuan atau referensi bagi penelitian lain dalam pengkajian topik-topik yang berkaitan dengan peningkatan Sisa Hasil Usaha.
DAFTAR PUSTAKA Arnawa, I Nyoman Agus Tri, dkk. (2014). “Pengaruh Biaya Operasional dan Simpan Pinjam Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “X” Singaraja”. e-Journal S1, AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi (Volume : 2 No.1 Tahun 2014). Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan Cetakan ke-2. Bandung: Alfabeta. Ganitri, Putu Trisna, dkk. (2014). “Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan Volume Usaha terhadap Selisih Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Simpan Pinjam”. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Vol : 2 Tahun 2014) Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: BP Universitas Diponegoro. ________. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Handayani. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi Aneka Bakti Surabaya di PT. PJB (pembangkit Jawa Bali). Skripsi S1, Surakarta: Universitas sebelas Maret. http:/riscawijaya.blogsport.com/20/13/11/permodalankoperasi.html?m=1 Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.
17
________.(2010). Analisis Laporan Keuangan cetakan ke-3. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA. Nwankwo. (2013). “Effect of Cooperatives on the Savings Behaviour of Members in Oyi Local Government Area, Anambra State, Nigeria”. An International Multidisciplinary Journal, Ethiopia Vol. 7 (1), Serial No. 28, January, 2013. Pachta, Andjar. dkk. (2005). Manajemen Koperasi : Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pariyasa, Bayu (2014). “Pengaruh Modal, Volume dan Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Serba Usaha Kecamatan Buleleng”. Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia (Vol : 4 No: 1 Tahun 2014). Prawinonegoro, Darsono. (2007). Akutansi Manajemen Edisi 2. Jakarta: Mira Wancana Media. Priyanto, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Mediakom: Yogyakarta. Putra, I kadek rustiana. (2014). ”Pengaruh partisipasi anggota sebagai pemilik dan partisipasi anggota sebagai pelanggan terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha pada koperasi unit desa di Kabupaten Buleleng tahun 2010-2013”. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 2 Tahun 2014). Rachman. (2006). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi (Survey Pada KUD di Kab, Bandung). Skripsi S1, Univerisitas Islam Negeri Malang. Malang. R.O, Kareem, dkk. (2012). ”The Impact if Cooperative Society on Capital Formation (A case Study of Temidere Cooperative and thrift Society, Ijebu ode, Ogun state, Nigria)”. Global Journal (Vol: 12 Issue 11 Version 1.0 Year 2012). Rudianto. (2006). Akutansi Koperasi. Jakarta: Grafindo Setiaji, Khasan. (2009). “Pengaruh Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara”. Jurnal Jejak (Vol: 2 No.1. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang). Sufren. (2013). Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta: Gramedia Sutrisno. (2008). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonesia.
18
Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 3 Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992.