PENGARUH DIREKTUR EKSEKUTIF, NON EKSEKUTIF DIREKTUR, KOMITE AUDIT DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP BIAYA KEAGENAN Prima Sari Novany, Herawati, Resti Yulistia M Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] ABSTRACT In the last few years the level of competition in the world of business banking becomes more intense, the situation is because the number of new companies with products that are ready to increase the competitive landscape of business in the country. In general companies would first have to prepare as well as possible financialnya structure. Asymmetric information that occur within the company to prepare financial structure resulted in the flow of information is only held by the manager. When a company grows the owner of the company is not able to control the performance of management in which the owner of the company to pay the agency. This study aimed to examine the influence of the executive directors, non-executive, audit committe and board of directors of the agency costs. This study uses financial statements consisting of 31 banking companies listed on the Stock Exchange in 2010-2012. Samples are taken by purposive sampling. The statistical method used to test the hypothesis using multiple regression test. For data analysis used SPSS ver. 17.0. The results showed that the variables (1) The executive director of the variables significantly influence the cost of the Agency (2) Non-executive directors do not variable affect against agency costs (3) audit Committee variable has no effect on agency costs (4) variable commissioners significant effect on the cost of Agency Keywords: Executive Director, Non-Executive Director, Audit committee, the Board of Commissioners, Agency Costs. I. PENDAHULUAN Pada
beberapa
terakhir
utama terjadinya kebangkrutan adalah
tingkat persaingan bisnis yang terjadi
rendahnya likuiditas perusahaan, yang
semakin
dipicu oleh adanya berbagai kecurangan
ketat,
tahun
keadaan
tersebut
disebabkan karena banyaknya perusahaan
didalam
baru
operasional ( Devi dan Gugus, 2010 ).
dengan
produk
yang
siap
meningkatkan peta persaingan bisnis di
melaksanakan
Menurut Kusuma (2012) salah satu
tanah air. Pada umumnya perusahaan tentu
bentuk
terlebih
mengalami
struktur
dahulu
harus
finansialnya
mempersiapkan dengan
sebaik
kegiatan
kecurangan masalah
pada
Bank
yaitu
finansial
dan
penurunan reputasi perusahaan adalah
mungkin, mengingat banyaknya fenomena
berhubungan
kebangkrutan atau distress yang terjadi
keagenan. Asimetri informasi yang terjadi
pada
didalam perusahaan mengakibatkan aliran
sejumlah
1|Page
perusahaan.
Penyebab
dengan
tingginya
biaya
informasi
hanya
dimiliki
oleh
pihak
manajer saja.
merupakan
salah
meningkatkan
satu
biaya
upaya
untuk
keagenan
untuk
Ketika perusahaan bertambah besar
kepentingan perusahaan. Biaya keagenan
maka pemilik perusahaan tidak mampu
tentu menjadi salah satu kendala yang
lagi mendanai operasi sehingga pemilik
dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan
memutuskan mengambil dana dari luar
dalam jangka panjang. Menurut Ross
seperti dari perbankan atau dari pasar
(2008) biaya keagenan menunjukkan total
modal. Dana yang berasal dari perbankan
penumpukan
jumlahnya relatif kecil dan biaya modalnya
dipergunakan
pada umumnya relatif mahal sedangkan
kegiatan
dana dari pasar modal jumlahnya relatif
operasional. Untuk menilai efektifitas dari
besar dan biaya modalnya relatif kecil.
pemanfaatan aliran dana maka dapat dilihat
Oleh karena itu banyak perusahaan besar
dari perputaran asset (asset turnover).
memutuskan untuk go public dengan menjual
saham
ke
pasar
modal
(Siallagandan Machfoedz, 2006).
menjual
sebagian
untuk
terutama
Menurut
dana
yang
berbagai untuk
Linda
akan macam
kegiatan
(2012)
mengungkapkan bahwa penurunan dan kenaikan agency cost dapat dipengaruhi
Menjual saham kepasar modal berarti
aliran
kepemilikan
oleh sejumlah variabel yaitu direktur eksekutif, non eksekutif direktur, komite
kepada orang lain. Dengan demikian
audit,
pemilik lama harus mau berbagi kekuasaan
Perubahan dari masing masing variabel
dengan pemilik baru. Namun pemilik lama
tersebut akan mempengaruhi peningkatan
pada umumnya tidak mau begitu saja
ataupun penurunan biaya agensi.
melepas
kontrolnya
hutang
jangka
pendek.
perusahaan.
Setiap perusahaan tentu memiliki
Kontrol tersebut akan tetap pada pemilik
struktur pengelolaan yang relatif sama
lama asal pemilik lama masih memiliki
antara satu dengan yang lain, salah satunya
saham mayoritas. Asimetri informasi yang
ditandai dengan keberadaan eksekutif dan
terjadi didalam perusahaan mengakibatkan
non eksekutif direktur. Untuk eksekutif
adanya suatu kepentingan antara pemegang
direktur ditandai dari pihak yang terlibat
saham mayoritas dan pemegang saham
langsung dalam manajemen perusahaan.
minoritas sehingga menimbulkan biaya
Penentuan siapa yang menjadi eksekutif
agensi (Jansen dan Meckling, 1976).
manajer
Disinilah
atas
dan
rapat
umum
pemegang saham. Tugas dari direktur
kewajibannya
eksekutif adalah melakukan pengelolaan
untuk mengatur dan mengawasi bank yang
terhadap seluruh kegiatan operasional yang
2|Page
peran
dan
investor
melalui
untuk
menjalankan
tugas
dipilih
dilaksanakan, dan menentukan kebijakan
perusahaan
dapat
terus
atas keputusan yang berhubungan dengan
dalam jangka panjang.
pengembangan perusahaan. Salah satu
Kegiatan
dipertahankan
Monitoring
pihak yang berperan didalam peningkatan
aktifitas
agency cost adalah direktur eksekutif,
menurunkan
kelebihan informasi yang diterima sering
dilakukan dengan menerapkkan corporate
dijadikan
governance.
alat
untuk
melakukan
direktur
terhadap
dalam
agency
Salah
cost
satu
rangka
juga
dapat
bagian
dari
kecurangan seperti manipulasi biaya yang
program corporate governance adalah
mengakibatkan meningkatnya agency cost
dibentuknya dewan komisaris. Menurut
(Hendry, 2010).
Ross (2005) dewan komisaris adalah
.
Besarnya resiko dari agency cost
beberapa individu yang ditunjuk untuk
tentu tidak terlihat langsung, akan tetapi
melakukan kegiatan monitoring terhadap
baru dirasakan dalam jangka panjang,
aktifitas yang dilakukan manajer. Jika
salah satu resiko yang mucul adalah
kegiatan monitoring yang dilakukan efektif
kebangkrutan. Menyadari keadaan tersebut
tentu biaya keagenan dapat dikurangi.
stakeholders berusaha mencari solusi agar
Untuk
membantu
peran
yang
permasalah tersebut tidak sampai terjadi
dijalankan oleh dewan komisaris, maka
didalam perusahaan yang mereka jadikan
dibentuklah komite audit, salah satu
tempat berinvestasi, oleh sebab itu didalam
anggota komite audit merupakan anggota
rapat
juga
dewan komisaris, tugas dari komite audit
direktur
adalah membantu aktifitas yang dilakukan
umum
dibentuk
pemegang
non
saham
eksekutif
(Bhattacharrya dan Cameron, 2008).
oleh
dewan
komisaris.
Jika
fungsi
Menurut Kietso et al (2013) non
pengawasan benar benar dijalankan dengan
eksekutif direktur adalah individu yang
baik tentu kecurangan didalam pengelolaan
berasal dari luar perusahaan atau tidak
perusahaan akan dapat dihindari salah
terkait dengan pihak manapun, yang
satunya adalah mengurangi biaya keagenan
ditunjuk sebagai alat untuk melakukan
(Agrawal, 2005).
pengawasan
terhadap
aktifitas
yang
Berdasarkan
beberapa
uraian
dilakukan oleh direktur eksekutif. Jika
fenomena dan latar belakang masalah
peran dari non eksekutif direktur dapat
diatas,
berjalan dengan baik tentu kegiatan yang
replikasi penelitian yang dilakukan oleh
dapat
Linda (2012). Pada penelitian tersebut
mendorong
peningkatan
biaya
peneliti
peneliti
dapat
perbedaan yaitu penambahan satu variabel
3|Page
sehingga
eksistensi
membuat
sebuah
keagenan didalam operasional perusahaan dikurangi,
mencoba
mengajukan
beberapa
baru yaitu dewan komisaris karena dewan
pemegang
komisaris
bagian
governance
yang
saham
(stakeholder)
dan
dari
corporate
organisasi. Karena perbedaan kepentingan
dapat
melakukan
ini jugalah masing-masing pihak berusaha
dan
pengawasan
untuk memperbesar keuntungan bagi diri
kegiatan
monitoring
terhadap
tindakan direktur, perbedaan
mereka sendiri (Faisal, 2005).
kedua menggunakan kelompok industri yang berbeda. Perbedaan ketiga adalah waktu
atau
yang
Menurut McColgan (2001) biaya
yang
keagenan (agency cost) adalah biaya yang
diperoleh dapat memberikan kontribusi
timbul akibat konflik kepentingan antara
positif dan lebih baik dari penelitian
direktur dan pemegang saham. Biaya
sebelumnya
keagenan
digunakan,
periode
penelitian
2.2. Biaya Keagenan (Agency Cost)
diharapkan
hasil
.
terjadi
ketimpangan
karena
didalam
adanya
pengumpulan
II. TINJAUAN PUSTAKA
informasi. Dalam hal ini arus informasi
2.1. Teori Agency
lebih cepat didapatkan oleh pihak internal,
Agency
Theory
pertama
kali
sedangkan pihak eksternal seperti investor
dicetuskan oleh Jensen dan Meckling
dan
pelaku
(1976) yang mengartikan hubungan agensi
informasi yang tidak selengkap pihak
sebagai sebuah kontrak dimana salah satu
internal.
pihak (principal) menggunakan pihak lain
pasar
Menurut
lainnya
Ross
(2005)
keagenan
tertentu untuk kepentingan mereka, dengan
sejumlah aliran biaya yang dikeluarkan
melibatkan suatu pendelegasian wewenang
oleh investor untuk mendapatkan sejumlah
pengambilan keputusan oleh agent.
informasi
ini
menjelaskan
tentang
bagaimana hubungan antar yang memberi
yang
cost)
biaya
(agent) untuk mengerjakan suatu layanan
Teori
(agency
memiliki
berasal
merupakan
dari
agen,
kebutuhan informasi sangat penting untuk proses pengambilan keputusan.
wewenang (principal) dengan pihak yang menerima wewenang (agent) untuk bekerja
2.3.
sama dalam memenuhi hak dan kewajiban satu sama lain. Masing-masing pihak disini
Mekanisme
Good
Corporate
Good
Corporate
Governance 2.3.1.
Pengertian
mempunyai kepentingan mereka sendiri-
Governance
sendiri, perbedaan kepentingan ini bisa
Komite
Cadburry (dalam
Chet
saja menyebabkan timbulnya information
Haat, 2005) melalui apa yang dikenal
asymetri (kesenjangan informasi) antara
dengan
4|Page
sebutan
Cadburry
Report
mengeluarkan definisi tersendiri tentang
dibeberapa perusahaan ditemukan bahwa
GCG :
jumlah non eksekutif direktur lebih kurang
Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip yang mengarahkan dan
5 orang dan memiliki tingkatan jabatan langsung dibawah direktur utama.
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan
antara
kewenangan memberikan
kekuatan
serta
perusahaan pertanggung
2.3.4. Komite Audit
dalam
jawabannya
Salah satu alat untuk menerapkan Good
Corporate
Governance
adalah
kepada para shareholders khususnya, dan
dengan adanya komite audit yang efektif.
stakeholders pada umumnya.
Komite audit merupakan team independen
.
yang bersumber dari kumpulan individu yang berasal dari luar perusahaan. Komite
2.3.2. Direktur Eksekutif Menurut Swatha & Sukotjo (2002)
audit bersifat independen dalam bertugas.
direktur adalah individu yang ditunjuk
Komite audit bertanggung jawab kepada
unguk
memimpin
para
tugas
dari
mengambil
sebuah
seorang
direktur
keputusan
berhubungan
perusahaan,
strategis
dengan
dikembangkan
perusahaan
adalah
direktur
dipublikasikan
didalam rapat umum pemegang saham
yang
yang dilakukan satu kali dalam setahun
kebijakan
didalam
yang
adalah
(Herwidayatmo, 2000).
perusahaan. Salah satu bentuk direktur yang
stakeholder
sebuah
. 2.3.5. Dewan Komisaris
eksekutif.
Menurut
Djalil
(2000),
dewan
Jabatan direktur eksekutif pada umumnya
komisaris dibentuk sebagai organisasi
diberikan keada orang yang dianggap
perseroan
berengalaman didalam suatu organisasi.
kebijaksanaan direksi dalam menjalankan
yang
bertugas
mengawasi
perseroan dan memberikan nasehat kepada direksi
2.3.3. Non Eksekutif Direktur Menurut mengungkapkan
Inclaw bahwa
(2008)
seorang
non
dallam
menjalankan
kegiatan
pengurusan perseroan. Menurut
Restuningdiah
eksekutif direktur merupakan perpanjangan
menyatakan
tangan dari dewan komisaris yang bertugas
adalah mekanisme pengendalian resiko
membantu perusahaan untuk mencapai
yang paling penting. Dewan komisaris
sasaran
perusahaan
yang efektif harus meyakinkan kevalidan
memiliki jumlah non eksekutif direktur
pemilihan metode akuntansi yang dibuat
yang berbeda antara satu dengan lain,
oleh manajemen dan implikasi keuangan
5|Page
tertentu.
Setiap
bahwa
dewan
(2010) komisaris
untuk setiap keputusan yang dibuat oleh
2.4.3. Pengaruh Komite Audit Terhadap
manajemen.
Biaya Keagenan Saputro dan Syafrudin (2012) hasil penelitian menemukan bahwa komite audit
2.4. Perumusan Hipotesis 2.4.1.
Pengaruh
Direktur
Eksekutif
Penelitian yang dilakukan Linda menemukan
direktur
tidak
negatif
terhadap
biaya
keagenan, dan penelitian Linda (2012)
Terhadap Biaya Keagenan
(2012)
berpengaruh
komite audit tidak berpengaruh signifikan
bahwa
eksekutif
terhadap biaya keagenan. Berdasarkan
berpengaruh
signifikan
uraian ringkas tersebut maka diajukan
terhadap agency cost, sedangkan penelitian
sebuah hipotesis yaitu :
Imanova
H3 : Komite Audit berpengaruh signifikan
(2013)
menemukan
bahwa
direktur eksekutif berpengaruh signifikan
terhadap Biaya Keagenan.
terhadap agency cost. Berdasarkan kepada uraian beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yaitu :
2.4.4.
Pengaruh
2.4.2. Pengaruh Non Eksekutif Direktur
Komisaris
Terhadap Biaya Keagenan
H1 : Direktur Eksekutif berpengaruh signifikan terhadap Biaya Keagenan.
Dewan
Saputro
dan
Syafrudin
(2012)
menemukan
bahwa
dewan
komisaris
berpengaruh
negatif
yang
signifikan
terhadap agency cost, dan penelitian Alfarah et al (2011) menemukan bahwa
Terhadap Biaya Keagenan Penelitian yang dilakukan Linda (2012)
dewan komisaris berpengaruh signifikan
menemukan bahwa non eksekutif direktur
terhadap
agency
cost.
Berdasarkan
berpengaruh signifikan terhadap agency
beberapa hasil penelitian terdahulu maka
cost. Dan penelitian Alfarah et al (2011)
diajukan sebuah hipotesis yaitu:
hasil penelitiannya menunjukan bahwa non
H4 :
Dewan Komisaris berpengaruh
eksekutif direktur berpengaruh negatif
signifikan
terhadap agency cost. Berdasarkan uraian
Keagenan.
terhadap
Biaya
ringkas tersebut peneliti tertarik untuk mengajukan sebuah hipotesis : H2 :
Non berpengaruh
Eksekutif signifikan
Biaya Keagenan.
III. METODE PENELITIAN Direktur terhadap
3.1. Sumber Data, Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20102012 yang berjumlah 47 perusahaan.
6|Page
Pada penelitian ini yang menjadi sampel
adalah
beberapa
perusahaan
direktur eksekutif yang ada didalam suatu perusahaan.
perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia
(BEI)
tahun
2010-2012.
Menurut Kiesso et al (2013) non eksekutif direktur
adalah individu yang
Pemilihan sampel dengan menggunakan
ditunjuk untuk melakukan pengawasan dan
metode purposive sampling.
membantu
tugas
direktur
eksekutif.
Menurut Weber (2002) dalam Pattiran 3.2. Definisi Operasional dan
(2008) untuk mengukur non eksekutif
Pengukuran Variabel
direktur
Variabel
yang
digunakan
dalam
maka
digunakan
bantuan
pengukuran variabel dummy yaitu apabila
penelitian ini yaitu variabel independen
perusahaan
yang terdiri dari direktur eksekutif, non
direktur = 1, dan apabila perusahaan tidak
eksekutif direktur, komite audit, dewan
memilikki non eksekutif direktur = 0.
komisaris sedangkan variabel dependennya adalah biaya keagenan. Menurut keagenan adalah
non
eksekutif
Ukuran utama komite audit dapat dilihat dari jumlah keanggotaan komite
Ross
(2005)
biaya
audit termasuk ketua komite audit. Untuk
sejumlah biaya yang
mengukur variabel dalam penelitian ini
dipertentangkan
oleh
pihak
dengan
internal
memiliki
manajer
sebagai
investor
diukur
dengan
menggunakan
variabel
atau
dummy yaitu apabila jumlah anggota
pemegang saham sebagai pihak eksternal.
komite audit ≥ 3 orang = 1, dan apabila
Pada penelitian ini untuk mengukur biaya
jumlah anggota komite audit kurang dari 3
keagenan digunakan total asset turnover.
orang = 0 (Syafruddin dan Rani, 2010).
Menurut Ross (2005) untuk mengukur total asset
turnover
dapat
dicari
dengan
Menurut Siallagan dan Machfoedz (2006) mendefinisikan dewan komisaris
menggunakan rumus :
yang menunjang efektifitas dan monitoring
Total Asset Turnover :
yang dilakukan oleh direktur, variabel
Total Operating Revenue
dewan
Average Total Asset
menggunakan jumlah dewan komisaris
Menurut
Kiesso
et
al
(2013)
komisaris
diukur
dengan
yang ada dalam suatu perusahaan.
direktur eksekutif adalah individu yang ditunjuk didalam rapat umum pemegang
IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN
saham. Menurut Siallagan dan Machfoedz
4.1. Pengumpulan Data
(2006) untuk mengukur direktur eksekutif diukur
dengan
7|Page
menggunakan
jumlah
Berdasarkan data yang diperoleh dari www.idx.co.id. Total sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu 31
dengan nilai rata-rata 5,258 dan standar
perusahaan yang terdatar di BEI periode
deviasi 1,793.
2010-2012.
Variabel biaya keagenan memiliki
4.2. Statistik Deskriptif
nilai terendah 0,00 dan nilai tertinggi 16,68
Tabel 1
dengan nilai rata-rata 1,274 dan standar
Descriptive Statistics Std.
deviasi 3,567.
Deviatio N Biaya Keagenan Direktur Eksekutif
Min
93
,00
93
3,00
Max 16,6 8 12,0 0
Mean
n
1,2748
3,56796
6,8280
2,55217
4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Hasil Uji Normalitas Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
Non Eksekutif
93
,00
1,00
,3333
,47396
93
2,00
9,00
5,2581
1,79312
93
,00
1,00
,9247
,26525
Keterangan
direktur Dewan Komisaris Komite Audit Valid N
Direktur Eksekutif Non eksekutif direktur Komite Audit
asymp sig 2tailed 0,552
Alpha
Kesimpulan
0,05
Normal
0,000
0,05
Tidak Normal
0,009
0,05
Tidak Normal
93
(listwise)
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Dari tabel diatas jumlah sampel yang dipoling (N) adalah 93, jika kita lihat
Dewah 0,391 0,05 Komisaris Biaya 0,709 0,05 keagenan Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Normal Normal
untuk variabel Eksekutif direktur memiliki
Berdasarkan tabel diatas variabel
nilai terendah 3,00 dengan nilai tertinggi
direktur eksekutif, dewan komisaris, dan
12,00 dengan nilai rata-rata 6,828 dengan
biaya
nilai standar deviasi 2,552.
karena memiliki nilai Asymp sig (2-tailed)
Variabel non eksekutif direktur
besar
keagenan
0,05.
Variabel
memiliki nilai terendah 0,00 dan 1,00
direktur
merupakan data yang tertinggi dengan nilai
berdistribusi normal.
rata-rata 0,333 dan standar deviasi sebesar 0,474.
dan
berdistribusi
noon
komite
normal
eksekutif
audit
tidak
4.3.2. Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 3
Variabel komite audit memiliki
Hasil Uji Multikolinearitas Tolerance VIF
Kesimpulan
nilai terendah 0,00 dan nilai tertinggi 1,00 dengan nilai rata-rata 0,924 dan standar deviasi 0,265. Variabel dewan komisaris memiliki nilai terendah 2,00 dan nilai tertinggi 9,00
Direktur Eksekutif Non Eksekutif Direktur Komite Audit
0,488
Dewan Komisaris
0,520
0.953 0,870
2,05 0 1,04 9 1.14 9 1,92 2
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
8|Page
bebas multikolinearitas bebas multikolinearitas bebas multikolinearitas bebas multikolinearitas
Dari hasil analisis tabel diatas nilai
(Durbin Watson). Gejala autokorelasi tidak
VIF nya dibawah 10 dan nilai tolerance
akan terjadi apabila nilai Durbin-Watson
diatas 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa
Du < DW-stat < 4-Du. Dari tabel hasil
model regresi ini bebas dari gangguan
penelitian
multikolinearitas.
persamaan pertama diatas didapatkan nilai
uji
autokorelasi
untuk
Durbin - Watson sebesar 1,618. Maka diperoleh nilai DU sebesar 1,570. Maka
3.4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
akan didapat 1,570 < 1,618 < (4 – 1,570)
Tabel 4 Hasil Uji Glejser
Direktur
Sig
Alpa
Kesimpulan
0,732
0,05
Bebas
Eksekutif
atau 1,570 < 1,618 < 2,430
formula tersebut disimpulkan terbebas dari
heteroskedastisitas
Non Eksekutif
0,855
0,05
Hasil dari
masalah autokorelasi.
Bebas
Direktur
heteroskedastisitas
Komite Audit
Dewan
0,964
0,832
Bebas
4.4. Hasil Pengujian Hipotesis
heteroskedastisitas
4.4.1. Hasil Uji R2 Determinan
0,05
0,05
bebas
Komisaris
Tabel 6
heteroskedastisitas
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Untuk
mendeteksi
ada
atau
Nilai Adjusted R
Kesimpulan
Square
tidaknya hateroskedastisitas memakai Uji
- 0,040
Besar pengaruh variabel dalam penelitian ini yaitu sebesar - 4%
Glejser, jika uji glejser menunjukan nilai
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
probabilitas signifikansi lebih dari 0,05,
Pada Tabel diatas dapat dilihat
maka model regresi tidak mengandung
bahwa kemampuan variabel Independen
heteroskedastisitas. Karena pada tabel 4.5
untuk
semua
memiliki
hubungan yang ada dapat dilihat dari nilai
signifikansi probabilitas di atas 5%, Maka
adjusted R Square (R2), dengan nilai -
dapat
0,040
variabel
dikatakan
dependen
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
menentukan
atau
-4%,
besarnya
artinya
kekuatan
variabel
independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen. Karena jika nilai
3.4.3. Hasil Uji Autokorelasi
adjusted R2 negatif dianggap bernilai 0 (
Tabel 5
Ghozali, 2013 ).
Pengujian Autokorelasi Biaya Keagenan Nilai Durbin Watson
Kesimpulan
1,618
Tidak Terjadi Autokorelasi
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Untuk
mendeteksi
gejala
autokorelasi diketahui dari nilai DW 9|Page
4.4.2. Hasil Uji F
Regresi Linier Berganda Tabel 7
Berdasarkan tabel diatas di atas
Hasil Pengujian Regresi Simultan (Uji F) Nilai F
Nilai sig.
Kesimpulan
maka diperoleh persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
0,114
0,029
0,029 < 0,05 maka Ha diterima
YTATO= 1,110 + 0,025 ED + 0,030 NED + 0,062 KA– 0,011 DK
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Untuk menguji hipotesis ini dapat di gunakan statistik
F dengan kriteria
pengambilan keputusan : berdasarkan nilai
4.4.3. Hasil Pengujian Hipotesis 4.4.3.1. Pengaruh Direktur Eksekutif Terhadap Biaya Keagenan
signifikan, jika nilai signifikan > 0,05 atau
Dari tabel diatas menunjukkan
5% maka Ha di tolak (Ghozali, 2011).
bahwa koefisien regresi Eksekutif Direktur
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa nilai
sebesar 0,025 dengan tingkat signifikan
signifikan 0,029 < 0,05 maka Ha diterima
0,017 < 0,05. maka variabel Eksekutif
dan Ho ditolak yang berarti koefisien
Direktur berada pada daerah penerimaan
regresi signifikan. Hal ini artinya variabel
Ha. Dengan demikian, hipotesis pertama
eksekutif direktur dan dewan komisaris
terdapat pengaruh positif dan signifikan
berpengaruh
antara variabel Direktur Eksekutif terhadap
secara
simultan
terhadap
variabel dependen (biaya keagenan).
variabel biaya keagenan, artinya hipotesis 1 diterima.
4.4.3. Hasil Uji t
Para direktur eksekutif memiliki Tabel 8
kewenangan yang lebih besar, mereka
Hasil Pengujian Hipotesis Keterang
Koefisien
an
Regresi
Constant
1,110
Sig
Alpa
Kesimpulan
luas, dari apa yang dapat mereka pilih dan 0,00
hal tersebut harus mengarah pada pilihan
0 Eksekutif
0,025
Direktur Non
memiliki alternatif jangkauan yang lebih
0,01
0,05
H1 Diterima
0,05
H2 Diterima
strategis yang lebih baik. Hal ini juga dapat
7 0,030
Eksekutif
0.04 3
meminimalisirkan terciptanya ruang untuk kesalahan, maka mungkin saja manajer
Direktur Komite
0,062
Audit Komite Audit
0,02
0,05
H3 Diterima
0,05
H4 Diterima
lingkungan
1 -0.011
0,04
akan melakukan scan atau memindai
4
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
tidak
relevan
dan
merumuskan tanggapan yang tidak tepat yang dapat mengakibatkan kemakmuran para investor.
10 | P a g e
yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan
direktur
untuk
melakukan
berbagai
penelitian Imanova (2013) menemukan
kecurangan akibatnya agency cost menjadi
bahwa direktur eksekutif berpengaruh
mengalami penurunan.
signifikan terhadap agency cost, didalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian tersebut terlihat bahwa direktur
penelitian Linda (2012) dan Alfarah et al
eksekutif memiliki peran yang sangat besar
(2011) menemukan bahwa non eksekutif
bagi terjadinya agency cost, kelebihan
direktur berpengaruh signifikan terhadap
informasi yang mereka miliki mendorong
agency
besarnya kemungkinan bagi direktur untuk
tersebut terlihat bahwa semakin besar
melakukan
satunya
peran yang dijalankan oleh non eksekutif
menaikan biaya agency untuk berbagai
direktur tentu akan mempersempit ruang
kegiatan yang fiktif. Semakin banyak
gerak direktur untuk melakukan berbagai
anggota direktur eksekutif maka biaya
kecurangan akibat agency cost menjadi
keagenan makin berkurang.
mengalami penurunan.
4.4.3.2.
kecurangan
Pengaruh
salah
Non
Eksekutif
Direktur Terhadap Biaya Keagenan
cost.
4.4.3.3.
Pada
model
Pengaruh
Komite
penelitian
Audit
Terhadap Biaya Keagenan
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa
koefisien regresi Non Eksekutif Direktur
koefisien regresi Komite audit sebesar
sebesar 0,030 dengan tingkat signifikan
0,062 dengan tingkat signifikan 0,021 <
0,043 < 0,05. maka variabel non Eksekutif
0,05. maka variabel komite audit berada
Direktur berada pada daerah penerimaan
pada daerah penerimaan Ha. Dengan
Ha. Dengan demikian, hipotesis kedua
demikian,
terdapat pengaruh dan signifikan antara
pengaruh yang signifikan antara variabel
variabel non eksekutif direktur terhadap
komite audit terhadap biaya keagenan,
biaya keagenan, artinya hipotesis
artinya hipotesis 3 diterima.
2
diterima.
hipotesis
keempat
terdapat
Hal ini disebabkan karena komite
Hal ini disebabkan karena non
audit bertugas membantu dewan komisaris
eksekutif direktur merupakan individu
untuk memonitoring proses pelaporan
yang ditunjuk untuk mengawasi dan
keuangan
membantu
meningkatkan
manajer.
aktifitas Semakin
yang besar
dilakukan peran
yang
dijalankan oleh non eksekutif direktur tentu akan mempersempit ruang gerak 11 | P a g e
oleh
manajemen kredibilitas
untuk laporan
keuangan. Penelitian
ini
sejalan
dengan
penelitian Saputro dan Syafrudin (2012)
hasil penelitian menemukan bahwa komite
(2012)
audit berpengaruh negatif terhadap biaya
menemukan
keagenan,
berpengaruh signifikan terhadap agency
didalam
teridentifikasi
penelitan
semakin
pengawasan
yang
organisasi
tentu
baik
dijalankan akan
tersebut fungsi didalam
mendorong
cost,
dan
hasil
Alfarah bahwa
yang
et
al
dewan
(2011) komisaris
diperoleh
tersebut
menunjukan bahwa semakin besar peran dewan
komisaris
dalam
melakukan
menurunnya aktifitas manajemen laba.
pengawasan akan mendorong mengurangi
Berjalan dengan baiknya kegiatan komite
agency cost. Tingginya fungsi pengawasan
audit dalam melakukan pengawasan tentu
tentu
akan
perusahaan seperti agency cost menjadi
membuat
ruang
gerak
direktur
menjadi menurun sehingga mendorong
membuat
kecurangan
didalam
lebih kecil kemungkinan terjadi.
menurunkan biaya keagenan. V. PENUTUP 4.4.3.4. Pengaruh Dewan Komisaris
5.1. Kesimpulan
Terhadap Biaya Keagenan
Berdasarkan
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa
analisis
data
dan
pembahasan yang dikemukakan pada bab
koefisien regresi dewan komisaris sebesar
sebelumnya
0,011 dengan tingkat signifikan 0,044 <
kesimpulan seperti yang diuraikan berikut
0,05. maka variabel dewan komisaris
ini.
berada
pada
daerah
penerimaan
maka
dapat
diambil
Ha.
1. Penelitian ini menggunakan sampel
Dengan demikian, hipotesis ketiga terdapat
semua perusahaan perbankan yang
pengaruh yang signifikan antara variabel
terdaftar di BEI tahun 2010-2012..
dewan komisaris terhadap biaya keagenan,
Pengambilan sampel menggunakan
artinya hipotesis 4 diterima.
teknik
Hal ini disebabkan karena Dewan Komisaris
mempunyai
bersasaran
(purposive sampling).
mekanisme
pengendalian risiko yang paling penting. Dewan Komisaris yang efektif harus meyakinkan kevalidan pemilihan metode akuntansi yang dibuat oleh manajemen dan implikasi keuangan untuk setiap keputusan yang dibuat oleh manajemen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Saputro dan Syafrudin 12 | P a g e
penyampelan
2. Hipotesis
1,
hasil
penelitian
menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Direktur Eksekutif terhadap Biaya Agensi, sehingga
hipotesis
penelitian
2,
penelitian
diterima. 3. Hipotesis
hasil
menunjukan bahwa ada pengaruh
yang
signifikan
antara
non
eksekutif direktur terhadap Biaya Keagenan
sehingga
hipotesis
penelitian diterima. 4. Hipotesis
3,
hasil
penelitian
menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Komite audit terhadap Biaya Keagenan sehingga hipotesis penelitian diterima.. 5. Hipotesis
4,
hasil
penelitian
DAFTAR PUSTAKA Agrawal, Anup dan Sahiba Chadha. 2005. Corporate Governance and Accounting Scandals. Journal of Law and Economics. Vol. XLVIII. hal. 371-406. Alfarah et al. 2011. Faktor-factor yang mempengaruhi Agency Cost pada Perusahaan Manufaktur BEI. Jurnal Akuntansi Keuangan No.5 vol.3. Universitas Kristen Petra Surabaya.
menunjukan bahwa ada pengaruh yang
signifikan
Komisaris Keagenan
antara
Dewan
terhadap
Bhattacharrya
Biaya
sehingga
hipotesis
penelitian diterima.
CheHaat,
5.2. Saran Berdasarkan hasil analisis, maka penulis
menyarankan
kepada
peneliti
selanjutnya hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi
penelitian
diharapkan
untuk
selanjutnya menambah
jumlah sampel penelitiannya, yaitu menjadi 5 tahun dengan tujuan
Djalil,
Nalinaksha, Amin Mawanidan Cameron Moril. 2008. Devident Payout and executive Compensation : Theory and Evidence accounting and Finance, Vo 48, hal 521-541.
MH, Rahman, RA dan Mahenthiran, S, 2005, Corporate Governance, Transparency anf Performance of Malaysian Companies, Managerial of Auditing Journal, Vol. 23 No. 8. Sofyan. Good Corporate Governance. Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. 2. Bagi
penelitian
berikutnya
diharapkan menggunakan semua jenis/sektor perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.
13 | P a g e
Devi Avri Nurvida dan Gugus Irianto. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan ditinjau dariTeori Keagenan. Vol, No.1 April2008: 1-16. Effendi, Muharief.2005. Peranan Komite Audit dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Jurnal
Akuntansi Pemerintah. Vol 1 hal 51-57. Faisal,
2004, Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance, Simposium Nasional VII, Ikatan Akuntansi Indonesia.
Ghozali,
Imam. 2013. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 21.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.
Hendry, Darren, 2010. Agency Costs, Ownership Structure and Governance Compliance : A Private Contracting Perspective, Pasific Basin Finance Journal hal :18. Herwidayatmo, 2000. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan: Survey pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional AkuntansiXI. 23-24 Juli 2000 Pontianak. Imanova.
2013. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Non Keuangan terhadap kualitas Laba Akuntansi Melalui Model Income Smotting pada Perusahaan LQ di BEI. Tesis Magister Manajemen Universitas Andalas Padang.
Inclaw. 2008. Large Shareholders and Corporate Control. Journal of Political Economy 2008 volume 3 hal: 461-488. Jansen. M C dan Meckling. W.H 1976 Theori of Firm : Managerial 14 | P a g e
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure Journal Of Financial Economics volume l hal : 78-130. Kieso D. E. , Weygandt J. J. , Warfield T. D. , Intermediate Accounting :IFRS Edition, Volume 1, 2011. Komite Nasional Corporate Governance. 2002. Pedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif. Gramedia Pustaka, Jakarta. Kusuma,
Arifin 2012. Earning Management dan Agency cost (Pro dan Kontra). www.article.blogspot.com (08 November 2013).
Linda.
2012. Mekanisme Corporate Governance dan Biaya Agensy. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
McColgan. 2001. Efek Systematic Risk Beta, Growth, Agency Cost dan Transaction Cost Terhadap Dividend payout Ratio (Pada Industri Barang Konsumsi yang Go-Publik di BEJ). Tesis Malang. Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya. Patiran,
Andarias. 2008. Pengaruh Sensivitas Kekayaan Eksekutif Tergadap Manajemen dengan Corporate Governance sebagai varibael moderating. Tesis Semarang. Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro.
Potter, J Michael. 2005. Management Strategic. McGraw-Hill, Irwin. Prior. 2008. Managerial Ownership dan Conflict Interest dalam Agency Relationship. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol. 6, No. 1, Maret 2008, Hal.5563. Restuningdiah, N. 2010. Perataan Laba terhadap Reaksi Pasar dengan Mekanisme GCG dan CSR Disclosure. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol: 3. No. 3. hal. 241260. Ross, William, Jeff. 2005. Coorporate Financial Statement. Edisi Indonesia. Gramedia Pustaka, Jakarta. Saputro Aga Nugroho dan Syafruddin Muchhamad. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Biaya Keagenan. Diponogoro Journal Accounting Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012. Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’ud. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. Hal 23-26. Syafruddin, Muchhamad dan Rani, Mandhega Prawita. 2010. Pengaruh Komite Audit terhadap Manajemen Laba (Dengan Menggunakan Earning Restatement sebagai Proksi dari Manajemen Laba). skripsi fakultas ekonomi. Universitas Diponegoro.
15 | P a g e
Swastha, Basu D.H & Ibnu Sukatjo, 2002. Pengantar Bisnis Moderen. Yogyakarta:LibertyYogyakar ta.