PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK AIR MINERAL DALAM KEMASAN MEREK SMS DIKOTA PADANG Aditio Firnanda1, Dahliana Kamener2, Reni Yuliviona3 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] [email protected] [email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of Brand Image and Prices on consumers purchasing decisions on the SMS mineral water products. This research uses accidental sampling technique. The amount of samples used 138 respondents. The data use primary is data through questionnaires. The data analysis method was using descriptive, inferential analysis,multiple and regresion analysis. The hypothesis testing using t-statistical test to prove the influence of brand image and price on consumer purchasing decisions on product SMS mineral water at the city of Padang. The results of this study found that the image of the brand and price have a significant impact on consumer purchasing decisions on SMS mineral water products at the city of Padang. Keywords: Brand image, Price, Purchase Decision keseluruhan persepsi terhadap merek dan
PENDAHULUAN Era globalisasi menjadikan Persaingan
dibentuk
oleh
data,
informasi,
dalam dunia bisnis semakin ketat khususnya
pengalaman
dibidang bisnis air minum dalam kemasan
Konsumen yang memiliki citra positif
(AMDK).
terhadap
Hal
ini
ditandai
dengan
terhadap
merek
dan
suatu
tersebut.
merek,
banyaknya jenis usaha yang beroperasi di
lebihmemungkinkan
untuk
Indonesia, mulai dari perusahaan berskala
pembelian (Setiadi, 2003).
akan melakukan
kecil sampai perusahaan berskala besar.
Pengaruh harga suatu produk juga
Perubahan dalam setiap perilaku konsumen
sangat penting. Jika harga yang ditetapkan
menjadi suatu kesulitan bagi pebisnis dalam
oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan
memahami perilaku konsumen secara tepat
daya beli konsumen maka pemilihan suatu
dan benar.
produk
Membangun citra merek yang positif
akan
dijatuhkan
tersebut. Perusahaan
pada
produk
menetapkan harga
dibenak konsumen akan berpengaruh terhadap
karena
keputusan pembelian. Citra merek (brand
dalam penetapan harga tersebut disesuaikan
image)
juga dengan kualitas. Harga adalah jumlah
merupakan
representasi
dari
berbagai
pertimbangan,
dimana
uang yang ditagihkan atas suatu produk atau
Rumusan Masalah
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan
a. Apakah citra merek berpengaruh pada
para pelanggan untuk memperoleh manfaat
keputusan pembelian air minum dalam
dari memiliki atau menggunakan suatu
kemasan merek SMS dikota Padang? b. Apakah
produk atau jasa (Kotler, 2008). Produk Air mineral SMS merupakan salah satu merek produk AMDK terkemuka
harga
berpengaruh
pada
keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek SMS dikota Padang? Berdasarkan
di Sumatra Barat saat ini,produk Air mineral
uraian di
atas, maka
SMS telah mencakup keseluruh pelosok
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
daerah di Sumatra Barat.Hal tersebut dapat
dengan judul, “ Pengaruh Citra Merek
dilihat pada data penjualan produk air
dan
mineral
Pembelian Konsumen pada Produk Air
SMS
yang
berada
dibawah
penjualan produk air mineral Aqua yang dikarenakan
produk
Aqua
Harga
mencakup pasar Nasional. Produk Air mineral SMS memiliki beberapa kemasan produk mulai dari kemasan gelas 220 ml, botol plastik 600 ml,1500 ml, dan gallon 19
mineral SMS di kota Padang ”. TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian keputusan keinginan
pembelian dari
mewujudkan
merupakan
konsumen
hasrat
atau
untuk
keinginannya
terhadap sebuah produk dengan melakukan
liter.
berbagai
membuktikan
aktifitas
dilakukan
Tujuan Penelitian pengaruh
citra
merek terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek SMS dikota Padang. b. Untuk membuktikan pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek SMS dikota Padang.
Keputusan
merupakan
produk AMDK yang pemasaran nya telah
a. Untuk
Terhadap
tertentu.Tahapanyang
individu
untuk
melakukan
keputusan pembelian terdiri dari adanya kebutuhan,
keinginan
untuk
mencari
alternatif, melakukan pemilihan alternatif, melakukan tindakan dan melakukan evaluasi menurut (Sumarwan dkk, 2010). Keputusan pembelian merupakan proses dimana
konsumen
membuat
keputusan
untuk membeli berbagai produk dan merek yang dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi,
membuat
pembelian
dan
kemudian
kira
mengevaluasi keputusan setelah membeli. Ada lima tahap model tingkat proses
tentang
perusahaan
yang
bersangkutan. 3.
Selalu diingatyaitu elemen merek yang
keputusan pembelian konsumen: pengenalan
dipilih hendaknya yang mudah diingat,
masalah,
dan disebut/diucapkan. Simbol, logo,
pencarian
informasi,
evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku
nama yang digunakan.
pasca pembelian menurut (Peter dan James Harga
2004).
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
Citra Merek Citra merek (brand image) merupakan representasi
dari
keseluruhanpersepsi
terhadap merek dan dibentuk oleh data,
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan (Swastha dan Irawan, 2005).
informasi, dan pengalaman terhadap merek
Harga
adalah
jumlah
uang
yang
tersebut. Konsumen yang memiliki citra
ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau
positif
akan
jumlah dari nilai yang ditukarkan para
melakukan
pelanggan untuk memperoleh manfaat dari
terhadap
suatu
lebihmemungkinkan
merek,
untuk
pembelian (Setiadi, 2003). Indikator
memiliki atau menggunakan suatu produk
yang
mencerminkan
atau jasa (Kotler, 2008).
keberadaan citra merek dirangkum oleh
Menurut Tjiptono (2000) terdapat empat
(Keller, 1993) yaitu:
macam tujuan penetapan harga, yaitu:
1.
1.
2.
Mudah dikenali yaitu Selain dengan
Tujuan Yang Berorientasi Pada Laba
logo, sebuah merek dikenal melalui
Dalam prakteknya, harga ditentukan
pesan dan cara dimana produk dikemas
oleh penjual dan pembeli. Semakin
dan disajikan kepada para konsumen
besar daya beli konsumen,
yang disebut trade dress.
besar pula kemungkinan bagi penjual
Reputasi
yang
perusahaan masyarakat
baik
citra
yaitu
berarti
terhadap
semakin
Bagi
untuk menetapkan tingkat harga yang
persepsi
lebih tinggi. Dengan demikian penjual
jati
diri
memiliki harapan untuk mendapatkan
perusahaan. Persepsi ini didasarkan
keuntungan maksimum sesuai dengan
pada apa yang masyarakat ketahui atau
kondisi yang ada.
2.
Tujuan Yang Berorientasi Pada Volume Untuk
tujuan
ini,
Citra merek ( X1)
perusahaan
Keputusan pembelian (Y)
menetapkan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan
Harga ( X2)
atau pangsa pasar. 3.
4.
Tujuan Yang Berorientasi Pada Citra Perusahaan dapat menetapkan harga
METODE PENELITIAN
tertinggi
Objek Penelitian
untuk
membentuk
atau
mempertahankan citra. Sementara itu
Adapun yang menjadi objek pada
harga rendah dapat digunakan untuk
penelitian ini adalah Produk Air mineral
membentuk citra tertentu.
dalam kemasan SMS di Kota Padang.
Tujuan Stabilisasi Harga
Populasi
Dalam pasar yang terdiri dari konsumen
Menurut
(Sekaran,
2011)
populasi
yang sangat peka terhadap harga, maka
merupakan kesatuan item
para pesaingakan menurunkan harga.
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
Kondisi seperti ini yang mendasari
Pada penelitian ini yang menjadi populasi
terbentuk
adalah seluruh konsumen yang pernah
tujuan
stabilisasi
harga
dalamindustri-industri tertentu.
yang saling
melakukan pembelian terhadap produk Air mineral SMS di Kota Padang.
Hipotesis
Sampel
H1: Citra merek (X1) berpengaruh positif pada keputusan pembelian konsumen H2: Harga (X2) berpengaruh positif pada keputusan pembelian konsumen. Kerangka Konseptual
dari variabel penelitian yaitu pengaruh citra dan
harga
(Sekaran,
2011)
sampel
merupakan bagian dari populasi dianggap
mewakili.Pada
penelitian
yang ini
sampel yang digunakan adalah beberapa orang konsumen yang dapat ditemui dan
Berdasarkan pengembangan hipotesis
merek
Menurut
terhadap
pernah membeli produk air mineral SMS di kota Padang
keputusan
pembelian konsumen. maka dapat dibuat
Teknik Pengambilan Sampel
model empiris penelitian sebagai berikut :
Populasi yang digunakan tidak terbatas atau
tidak
dapat
diukur
secara
pasti
membuat
peneliti
memilih
untuk
1. Jawaban sangat tidak setuju diberi
menggunakan metode accidental sampling. Menurut
(Ghozali
sampling
adalah
2011) metode
accidental
bobot 1 2. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
pengambilan
3. Jawaban netral diberi bobot 3
sampel yang bersifat accidental (tidak
4. Jawaban setuju diberi bobot 4
terduga).Pada penelitian ini yang menjadi
5. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5
sampel adalah setiap individu yang dapat ditemui dan pernah melakukan pembelian produkair mineral SMS di Kota Padang.
Metode Analisis Data Analisis Deskriptif Analisi
ini
menggambarkan
Teknik Pengumpulan Data
bermaksud
untuk
karakteristik
masing-
Teknik pengumpulan data digunakan
masing variabel penelitian. Dengan cara
daftar pernyataan yang dibuat dalam bentuk
menyajikan data kedalam tabel distribusi
kuisioner (angket). Kuisioner adalah daftar
frekuwensi, menghitung nilai pemusatan
pertanyaan
(dalam hal
yang
diberikan
kepada
ini rata-rata, median, modus)
responden untuk menggali data sesuai
dan nilai despersi (standar deviasi dan
dengan permasalahan penelitian. Menurut
koefesiensi
Masri Singarimbum pada penelitian survei,
prestasikannya.
penggunaan kuisioner merupakan hal yang
menghubung-hubungkan
paling pokok untuk pengumpulan data
dengan
lapangan.
membandingkan
variansi)
variabel
serta
Analisis
ini satu
lainnya, satu
menginter tidak variabel dan
tidak
variabel
dengan
bertujuan
untuk
variabel lain. Skala Pengukuran variabel Pengukuran data dalam penelitian ini adalah
angket
daftar
pertanyaan
yang
disusun berdasarkan kisi-kisi dalam bentuk
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji
normalitas
skala likert (skala lima tingkat). Daftar
mengetahui apakah masing-masing variabel
pertanyaan yang disusun mengikuti model
berdistribusi normal atau tidak (Ghozali
skala dengan skala likert 1 sampai 5 terdiri
2007). Dasar pengambilan keputusan dalam
dari: (Sugiyono, 2003).
uji normalitas yakni, jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai
disimpulkan
bahwa
tidak
ada
signifikan lebih dari 0,05 maka data tersebut
multikolinearitas antar variabel bebas dalam
tidak berdistribusi normal.
model regresi (Ghozali, 2011).
Uji Linearitas Uji
liniaritas
bertujuan
untuk
Uji Heterokedastisitas Menurut (Ghozali, 2010) pengujian
mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Lenearity dengan pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansinya kurang dari
heteroskedastisitas
dilakukan
untuk
mengetahui pola sebaran variance dari variabel independen yang terbentuk di dalam
model
regresi.
Gejala
heteroskedastisitas
dilakukan
dengan
menggunakan
SPSS.
Gejala
heteroskedastisitas
dilakukan
dengan
melihat
hubungan
antara
Regression
Studentised Residual dengan Regression
0,05.
Standardized Predicted Value (Santoso, 2001). Jika nilai signifikan yang dihasilkan
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah
dalam
model
regresi
diatas 0,05 maka gejala heteroskedastisitas tidak terjadi.
ditentukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas ini
Analisis Regresi Linier Berganda Untuk
dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF), uji ini bertujuan untuk menguji
apakah
dalam
model
regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Nilai cut off yang dipakai oleh nilai
variabel
yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat
independen
arah
pengaruh
terhadap
variabel
dependen. Maka digunakan uji regresi linear berganda,menurut (Ghozali, 2010) secara umum
regresi
linear
berganda
dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel bebas
mengetahui
Dimana: Y a b1 b2
= = = =
Keputusan pembelian Konstanta Koefisien Regresi citra merek Koefisien Regresiharga
dapat
X1 = Citra merek X2 = Harga e = Term Error Uji koefisiensi determinan (R) bertujuan
Keterangan R = Koefesien determinan n = Jumlah sampel K = Jumlah Variabel bebas Uji t-statistik
untuk melihat seberapa besar proporsi variasi dari variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi
variabel
dependen, dengan rumus:
Merupakan suatu uji statistik yang digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel variabel
R2 = ESS
secara
independen terhadap
persial
atau
individu.
(Ghozali, 2011) merumuskan pengujian t-
TSS
statistik sebagai berikut :
Dimana: t
ESS = Explanet Sum Square (Jumlah
=
Keterangan
kuadrat yang dijelaskan) TSS = Total Sum Square (Jumlah total
t
= Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan ; (df) = n-2
Kuadrat)
Sb = Standar Baku b
Uji Hipotesis Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
= Koefesiensi Regresi
Hasil Dan Pembahasan Penelitian
ini
bertujuan
untuk
variabel terikat baik secara parsial maupun
mendapatkan bukti empiris pengaruh citra
secara simultan, maka dilakukan uji statistik
merek dan harga
t dan uji statistik F.
pembelian konsumen pada produk air
terhadap keputusan
mineral dalam kemasan merek SMS di kota Padang. Untuk membuktikan pernyataan
Uji F-Statistik Uji F adalah bagian uji statistik yang
tersebut terlebih dahulu dilakukan proses
digunakan untuk membuktikan pengaruh
pengumpulan informasi dan data. Proses
variabel
tersebut
independen
terhadap
variabel
dilakukan
dengan
cara
dependen secara serentak. Secara umum
menyebarkan kuesioner kepada 138 orang
Ghozali (2011) merumuskan uji F-statistik
responden
sebagai berikut:
produk air mineral dalam kemasan merek
F=
yang
melakukan
pembelian
SMS di kota Padang. Proses penyebaran kuesioner
melibatkan
peneliti
secara
langsung. Oleh sebab itu 138 lembar kuesioner yang disebarkan berhasil di
hasil
variabel
Indikator
Citra merek
kumpulkan kembali. Berdasarkan
Tabel 1 Analisis Deskriptif
pengklasifikasian
data dapat dijelaskan bahwa responden
harga
didominasi oleh wanita sebanyak 81 orang atau 58.7%, sedangkan jumlah responden pria sebanyak 57 orang atau 41.3%. Selanjutnya, dilihat dari faktor umur yang paling banyak yaitu responden yang berusia antara 18-25 tahun, yaitu sebanyak 46 responden atau 33,3 %dan jumlah persentasi terendah yaitu umur diatas 55 tahun sebanyak 9 responden atau 6,5%.
Keputusan pembelian
Metode Analisa Data Dalam melakukan pengujian statistik,
Mudah dikenali
Ratarata 4.12
TCR % 82,4
Reputasi yang aik Selalu diingat
3.93 4.05
78,6 81
Keterjangkauan harga Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3,87
77,4
Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
3,81
76,2
Tinggi
Daya saing harga Harga sesuai manfaat produk Herga mempengaruhi daya beli konsumen Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
3,91 3,84
78,2 76,8
Tinggi Tinggi
3,66
73,2
Tinggi
3,70
74
Tinggi
Pengenalan masalah
4.21
84,2
Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Dan perilaku pascapembelian
3.86 3.97
77,2 79,4
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
3.98
79,6
Tinggi
3.77
75,4
Tinggi
Deskriptif
dari
Ket
Sumber : olahan data 2016
maka penulis melakukan pengujian data
Pada
tabel
1
yang di gunakan dalam penelitian ini dengan
responden yang dilihat dari item indikator
menggunakan tahapan pengujian hipotesis
citra merek konsumen lebih dominan pada
yang meliputi:
mudah dikenali dan produk merek SMS Selalu diingat konsumen. Kemudian dari item
indikator
harga
konsumen
lebih
dominan pada keterjangkauan harga dan konsumen mengetahui bahwa daya saing harga. Dilihat dari item indikator keputusan pembelian konsumen mengetahui bahwa pengenalan
masalah
dalam
melakukan
pembelian SMS sebesar. Dengan tinggi tingkat capaian responden terhadap citra merek
dan
harga
maka
Jadi
dapat
disimpulkan bahwa citra merek dan harga
(Ghozali
mempengaruhi
melakukan
keputusan dalam uji normalitas yakni, jika
pembelian air mineral merek SMS dikota
nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka
Padang
data
konsumen
2007).
Dasar
tersebut
pengambilan
berdistribusi
normal.
Sebaliknya, jika nilai signifikan lebih kecil Pengujian Reliabilitas Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
dari
0,05
maka
data
tersebut
tidak
berdistribusi normal No 1 2 3
Variabel Citra Merek (X1) Harga (X2) Keputusan Pembelian (Y)
Cronbach Alpa 0,751
Ket Reliabel
0,828 0,785
Reliabel Reliabel
Sumber : olahan data 2016
Pada tabel 2 Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
Uji Multikolinieritas Tabel 4 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Citra merek (X1) Harga(X2)
Tolerance 0.817
VIF 1.224
0.817
1.224
Ket Tidak tejadi multikolinearitas Tidak tejadi multikolinearitas
Sumber : olahan data 2016
merupakan indikator dari variabel. Suatu
Pada tabel 4 Uji multikolinearitas
kuisioner dikatakan reliable atau handal
bertujuan untuk menguji apakah dalam
apabila jawaban dari seseorang terhadap
model regresi ditentukan adanya korelasi
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
antar variabel bebas (independen). Uji
waktu kewaktu. Pengukuran reliabilitas
multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai cronbach alpha,
melihat nilai variance inflation factor (VIF),
apabila nilai cronbach alpha> 70 maka
uji ini bertujuan untuk menguji apakah
variabel dapat dikatakan reliabel (Ghozali,
dalam model regresi ditemukan adanya
2011).
korelasi antar variabel bebas. Nilai cut off
ini
dilakukan
dengan
yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau Uji Normalitas Tabel 3 Hasil Uji Normalitas No
Pernyataan
1 2 3
Citra Merek (X1) Harga (X2) Keputusan pembelian (Y)
Asymp. Sig (2tailed) 0,045 0,184 0,095
sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila
Alpha
Ket
0,05 0,05 0,05
Tidak Normal Normal Normal
Sumber : olahan data 2016
Pada tabel 3 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak
terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2011).
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Heteroskedastisitas
Dimana:
Tabel 5 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas No
Variabel
Sig
Cut off
Keterangan
1
Citra merek (X1) Harga (X2)
.0.117
0,05
Tidak terjadi heteroskedastisitas
2
.0.138
0,05
Y a b1 b2 X1 X2 e
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : olahan data 2016
= Keputusan pembelian = Konstanta = Koefisien Regresi citra merek = KoefisienRegresiharga = Citra merek = Harga = Term Error
Pada tabel 5 Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui
ada
atau
tidaknya
Uji Koefesien Determinasi (R2)
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
Tabel 6 Hasil Pengujian Untuk Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
adanya masalah heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas
dilakukan
dengan
menggunakan
SPSS.
Gejala
heteroskedastisitas
dilakukan
dengan
melihat
hubungan
1
.660a
.435
.427
.46562
Sumber : olahan data 2016
Regression
Pada tabel 6 Uji koefisien determinasi
Studentised Residual dengan Regression
adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
Standardized Predicted Value (Santoso,
kemampuan dari variabel independen dalam
2001). Jika nilai signifikan yang dihasilkan
menjelaskan variasi pengaruhnya terhadap
diatas 0,05 maka gejala heteroskedastisitas
variabel dependen yang dinyatakan dalam
tidak terjadi.
bentuk persentase.
Pembahasan
antara
Model
Std. Error Adjusted of the R R Square R Square Estimate
Hasil
Analisa
Regresi
Pengujian Hipotesis
Linear Berganda Untuk variabel
mengetahui independen
arah
pengaruh
terhadap
variabel
dependen. Maka digunakan uji regresi linear berganda,menurut (Ghozali, 2010) secara umum
regresi
linear
berganda
dirumuskan sebagai berikut :
dapat
Uji F Tabel 7 Hasil Pengujian kelayakan Model (Uji F) Variabel Koefisien Signifikan Regresi F 52.007 0,000 Sumber : olahan data 2016
Pada tabel 7 Uji F adalah bagian uji statistik yang digunakan untuk membuktikan
pengaruh variabel
independen terhadap
variabel dependen secara serentak (Ghozali, 2011).
Uji
F
dilakukan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
dengan
Berdasarkan hasil table 8 uji hipotesis
membandingkan nilai F hitung dengan F
kedua ditemukan nilai signifikan untuk
tabel, apabila nilai F hitung lebih besar dari
harga diperoleh sebesar 0,000 sedangkan
pada F tabel maka Ha akan diterma dan Ho
dalam pengujian tingkat kesalahan yang
akan ditolak dengan kata lain model layak,
digunakan
demikian pula sebaliknya.
signifikan lebih kecil dari alpha 0,05.
adalah
0,05
berarti
nilai
Berdasarkan analisis di atas di simpulkan Uji T-tes Statistik
bahwa
Nilai t-hitung digunakan untuk menguji variabel-variabel
independent
secara
signifikan terhadap variabel terikat atau tidak. Variabel
Sig
Cut off 0,05
1
Citra 0,000 Merek (X1) 2 Harga 0,000 (X2) Sumber :olahan data 2016
Pembahasan
signifikan
terhadap pembelian air mineral merek SMS di kotaPadang. Kesimpulan
Ket Signifikan
hasil
0,05
Signifikan
1.
Pengaruh
diperoleh dalam
di
yang
ajukan
telah
beberapa
dari penelitian ini, yaitu :
Citra
sebesar
pengujian
bahwa
berpengaruh
0,000 tingkat
kesalahan yang digunakan adalah 0,05 berarti nilai signifikan lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan analisis di atas di simpulkan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral merek SMS di kota Padang
Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan
Merek
citra
signifikan
merek terhadap
keputusan pembelian air mineral merek SMS di kota Padang.
pertama ditemukan nilai signifikan untuk
sedangkan
dapat
hipotesis
kesimpulan penting yang merupakan inti
Berdasarkan hasil tabel 8 uji hipotesis
merek
pengujian
dilakukan
Terhadap Keputusan Pembelian
citra
berpengaruh
Berdasarkan analisis dan pembahasan
Tabel 8 Hasil Pengujian Hipotesis No
harga
2.
Hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral merek SMS di kotaPadang.
Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah berhasil dilaksanakan ini masih memiliki
beberapa
kekurangan
yang
disebabkan
adanya
keterbatasan
yang
rasa percaya diri. Dari hasil penelitan
peneliti miliki selama pembuatan skripsi ini.
yang di deskripsikan, rasa percaya diri
Keterbatasan tersebut meliputi:
saat mengkonsumsi air mineral merek
1. Jumlah sampel yang digunakan masih
SMS mendapatkan rata-tata yang paling
sedikit sehingga secara empiris belum
rendah dibandingkan dengan pernyataan
menggambarkan
yang lainnya Karena keyakinan dan
populasi
yang
sesungguhnya.
persepsi positif sangat mempengaruhi
2. Masih kurangnya jumlah variabel yang
keputusan konsumen untuk membeli air
belum digunakan pada penelitian ini seperti
kualitas
produk,
saluran
distribusi,
promosi,
desain
mineral merek SMS di kota Padang. 3.
produk,
Harga merupakan faktor yang paling berpengaruh
psikologi dan keluarga.
dalam
pengambilan
keputusan pembelian SMS, hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat
Saran Berdasarkan kesimpulan yangdiperoleh
peka terhadap harga sehingga sebaiknya
di atas, untuk dapat meningkatkan keputusan
SMS berusaha untuk mempertahankan
pembelian,
harga SMS sekarang ini.
maka
disarankan
sebagai
berikut: 1.
4.
Pihak perusahaan SMS sebaiknnya
Peneliti dimasa mendatang disarankan
memberi perhatian terhadap citra merek
untuk menambahkan jumlah responden
dan harga, karena dari hasil penelitian
yang
dan
terbukti bahwa citra merek dan harga
menambahkan beberapa variabel lain
tersebut berpengaruh positif terhadap
seperti
kualitas
keputusan pembelian air mineral merek
saluran
distribusi,
akan
digunakan,
produk,
promosi,
desain
produk,
SMS di Kota Padang.
psikologi dan keluarga yang pastinya akan
lebih
menambah
pengaruh
keputusan pembelian, saran ini sangat penting dilakukan untuk terus berusaha
DAFTAR PUSTAKA Swastha, Basu dan Irawan.2001.Manajemen Pemasaran Modern. Edisi 2 Yogyakarta : Liberty Offset.
meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa datang. 2.
Pimpinan
terkait
perusahaan
harus
memperhatikan citra merek misalnya
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dan Aplikasi SPSS 19.Yogyakarta. BPFE
Kotler,
Philip. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua belas, Jakarta: Prenhallinda. Malhotra Naresh K, 1993. Marketing Research and Applied Orientation. USA: Prentice Hall International Peter, J Paul and Jerry C Olson. 2004. Consumer behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 1. (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga Sekaran Uma. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.Jakarta; PT Elex Media Komputindo. Setiadi, Nugroho. 2003.Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Bisnis Pemasaran. Jakarta : Prenada Media