JURNAL TUGAS AKHIR
PENGARUH BUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP KUALITAS AIR DI DANAU MAWANG
Oleh FADEL KHALIFAH BIRAHIM D121 12 107
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2016
PENGARUH BUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP KUALITAS AIR DI DANAU MAWANG
1
Fadel Khalifah Ibrahim, 2Mary Selintung, 3Rita Tahir Lopa. 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin 2 Dosen Pengajar Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin 3 Dosen Pengajar Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin
ABSTRAK Limbah buangan rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, asrama, dan lain-lain. Salah satu lokasi yang diduga mendapat pengaruh dari limbah buangan rumah tangga tersebut ialah sebagaimana yang terjadi di Danau Mawang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian kualitas air (parameter fisik dan kimia) untuk mengetahui tingkat pencemaran pada suatu waktu sebagai upaya mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan non probability sampling, dengan teknik sampling purposive. Adapun pengambilan sampel airnya menggunakan metode grab sample. Sementara itu, prosedur teknis mengenai tatacara pengambilan sampel air yakni mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.57:2008. Hasil pengujian sampel air di stasiun pengamatan menurut parameter fisika dan kimia ialah masih memenuhi atau berada dibawah bakumutu Kelas III yang ditetapkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 69 Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, kecuali satu jenis parameter yang tidak memenuhi, yakni parameter DO dengan kadar oksigen yang cukup rendah dibeberapa stasiun. Adapun hasil penentuan status mutu air Danau mawang dengan menggunakan metode Indeks Pencemar menunjukkan nilai indeks rata-rata pencemar sebesar 0,793 dengan status kondisi “memenuhi baku mutu (kondisi baik). Hal yang sama dilakukan dengan menggunakan metode WQI-DOE, diperoleh nilai indeks pencemar rata-rata sebesar 87,33 dengan kisaran indeks “bersih”. Kata Kunci: Limbah buangan rumah tangga, Danau Mawang, Indeks Pencemar, WQI-DOE Effect of Domestic Waste Disposal on air Quality in Mawang’s Lake ABSTRACT Domestic waste is waste comes from businesses or activities of habitation, restaurants, offices, commerce, dormitories, and others. One sample location of where the alleged get influence of the domestic effluent is as happened in Mawang’s Lake. Therefore, it is necessary to study water quality (physical and chemical parameters) to determine the level of contamination at a time in an effort to realize the benefits of sustainable water resources.
The sampling technique used in this research is non probability sampling, using purposive sampling technique. Also, as for sampling the water using grab sample method. Meanwhile, technical procedures according to water sampling procedure that relies on the Indonesian National Standard (SNI) 6989.57: 2008. The test results of water samples at the observation station according to physical and chemical parameters still under the specified quality standard 3rd Class of South Sulawesi Governor Regulation No. 69 of 2010 and Government Regulation No. 82 of 2001, except one type of parameter that does not comply, the parameter DO with a fairly low oxygen levels in some stations. The results of the determination of the status of water quality of Mawang’s Lake using Pollutant Index shows average index value of 0.793 pollutants with status "fulfill quality standards (good condition). The same thing is done by using WQI-DOE method, pollutant index values obtained an average of 87.33 with a range of indices "clean" Key Word: Domestic waste, Mawang’s Lake, Pollutan Index, WQI-DOE
PENDAHULUAN Air merupakan media transpor dari berbagai komponen organisme dan bahan-bahan kimia termasuk limbah domestik (kotoran dapur, sisa makanan, greywater, kontainer-kontainer plastik bekas dan bahan-bahan lainnya sehingga menjadi masalah lingkungan yang umum terjadi dan. Permasalahan kualitas air tersebut menyebabkan menurunnya, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air termask perairan danau. Danau Mawang merupakan salah satu danau yang berlokasi di Kabupaten Gowa yang terbentuk secara buatan. Saat ini kondisi Danau Mawang diduga mulai tercemar perairannya oleh limbah domestik buangan rumah tangga berupa greywater, sampah biodegradable/ nondegradable dan lain-lain sehingga berpengaruh pada kualitas air di Danau Mawang tersebut. Maka berdasarkan fakta tersebut, terkait banyaknya fungsi danau seperti sumber air baku, sarana pariwista, dan lain-lain, maka menimbulkan ide bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di Danau Mawang sehingga diketahui tingkat pencemaran yang terjadi sebagai upaya mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk kemakmuran masyarakat dengan judul Pengaruh Buangan Limbah Rumah Tangga terhadap Kualitas Air di Danau Mawang.
TINJAUAN PUSTAKA Air merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia (Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2010). Air diperlukan untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga menjadi roda penggerak sekaligus modal dasar dalam faktor utama pembangunan. Oleh karenanya, sumber daya air harus tetap dilindungi kelestariannya agar tetap bermanfaat dengan baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Air Danau Mutu air merupakan kondisi dimana kualitas air yang diuji atau diukur berdasarkan parameterparameter tertentu dengan menggunakan metode tertentu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan standar kualitas air atau baku mutu air merupakan ukuran batas atau kadar zat, makhluk hidup, energi atau komponen yang ada di dalam air. Adapun status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang telah ditentukan. Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan Pergub Sulsel No. 69 Tahun 2010 tentang baku mutu dan kriteria kerusakan lingkungan hidup, klasifikasi mutu air dapat digolongkan ke dalam empat kelas yaitu: a. Kelas I, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; b. Kelas II, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan keperluan tersebut; c. Kelas III, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut; d. Kelas IV, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Air Limbah Buangan Rumah Tangga Sumber utama limbah rumah tangga merupakan semua barang buangan yang berasal dari rumah tangga, baik yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur, tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotik, rumah sakit, dan lain-lain. Pada umumnya, sumber buangan tersebut mengalir diatas permukaan tanah atau di sepanjang saluran drainase alami yang pada akhirnya akan bermuara ke badan air terdekat. Indikator Pencemaran Perairan Indikator yang digunakan untuk menunjukkan terjadinya pencemaran di lingkungan perairan pada penelitian ini, dapat ditandai dengan melakukan pengamatan, diantaranya: 1) Pengamatan secara fisik, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat perubahan suhu, TSS dan TDS. a) Suhu Suhu yang ada dalam suatu perairan mempengaruhi jumlah oksigen terlarut yang ada didalam air, dimana oksigen ini dibutuhkan oleh organisme yang hidup didalam air.
Suhu perairan dapat mengalami perubahan sesuai dengan musim, letak geografis suatu wilayah, sirkulasi udara, penutupan awan, ketinggian dari permukaan laut, waktu pengukuran, kedalaman badan air dan lain-lain. b) Total Padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid, TSS) dan Total Padatan Terlarut (Total Dissolved Solid, TDS) TSS dan TDS pada daerah permukiman, pada umumnya kekeruhan yang terjadi diperairan disebabkan oleh buangan penduduk seperti dari sisa makanan dan buah, sisa kertas, dan sisa kain bekas yang akan menjadi bahan tersuspensi. Sementara itu, penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga 2) Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut dan indikator kimia yang digunakan. a) pH Nilai pH (Potensial of Hydrogen) menggambarkan derajat asiditas dan alkalinitas dari suatu larutan, terutama sebagai indikator kualitas air. Selain itu, nilai pH mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air tersebut. b) NH3 NH3 berasal dari hasil penguraian protein oleh organisme pembusuk yang berasal dari makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan yang telah mati. Selain itu, juga dapat berasal dari
nitrogen yang berada dalam kotoran dan air seni serta limbah yang berasal dari buangan limbah domestik. c) DO Sumber oksigen terlarut berasal dari adanya arus atau aliran air, baik melalui air hujan, difusi oksigen, serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air. d) BOD Pengukuran parameter BOD didasarkan pada kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik, yang berarti bahwa hanya senyawa yang mudah diuraikan secara biologi saja (limbah domestik rumah tangga) yang akan mengalami proses penguraian. Sementara untuk senyawa kimia kompleks lainnya akan sangat sulit bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme. e) COD Pengujian parameter COD dilakukan sebab terkadang masih banyaknya zat organik yang tidak mengalami penguraian secara biologis secara cepat berdasarkan pengujian BOD lima hari yang dilakukan, akan tetapi senyawasenyawa organik tersebut cenderung tetap menurunkan kualitas perairan yang ada. f) Total Fosfor Bentuk utama dari fosfor dalam limbah cair domestik adalah fosfor organik, ortho phosfat (H2PO4-, HPO42-, PO43-) dan poliphosfat. Sebagian besar fosfor yang masuk ke dalam air permukaan berasal dari limbah domestik rumah tangga seperti greywater dan run off.
g) Nitrat Senyawa nitrat ini berasal dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan dan bersifat mudah larut serta stabil. Secara alami kadar nitrat biasanya rendah, namun apabila kadarnya berlebihan, maka dapat menyebabkan permasalahan pencemaran lingkungan yang dapat dipengaruhi dari buangan yang berasal dari limbah domestik, dan lain-lain. Status Mutu Air Danau Status mutu air adalah kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan terhadap baku mutu air yang ditetapkan. Cara yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap status mutu air yang bersifat temporal atau suatu waktu, diantaranya ialah metode yang disajikan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003, tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, yaitu dengan Metoda Indeks Pencemaran (PI); dan dengan menggunakan metode Water Quality Index-Development Of Environtment Malaysia (WQI-DOE Malaysia). a. Metode Indeks Pencemaran (PI) Merupakan metode penentuan status mutu air yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan. Adapun nilai Indeks Pencemar tersebut dapat ditentukan dengan cara: 1) pilih parameter-parameter-parameter yang jika harga parameter rendah maka kualitas air akan membaik;
2) pilih konsentrasi parameter baku mutu yang tidak memiliki rentang; 3) hitung harga (Ci/Lij) untuk setiap parameter pada setiap lokasi pengambilan sampel; 4) a. jika nilai konsentrasi parameter yang menurun menyatakan bahwa tingkat pencemaran meningkat, misal DO, tentukan nilai teoritik atau nilai maksimum Cim (misal untuk DO, maka Cim merupakan nilai DO jenuh). Dalam kasus ini nilai (Ci/Lij)) hasil pengukuran digantikan oleh nilai (Ci/Lij) hasil perhitungan, yaitu: 𝐶𝑖
(𝐿𝑖𝑗) 𝑏𝑎𝑟𝑢 = 𝐶𝑖𝑚 −𝐶𝑖𝑚 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐶𝑖𝑚 − 𝐿𝑖𝑗
.......................... (1) b. jika nilai baku mutu Lij memiliki rentang untuk Ci ≤ Lij rata-rata, maka digunakan persamaan: 𝐶𝑖 (𝐿𝑖𝑗) 𝑏𝑎𝑟𝑢 = [𝐶𝑖 −(𝐿𝑖𝑗 )𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎] [(𝐿𝑖𝑗 )𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 − (𝐿𝑖𝑗 )𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎]
..
.................. (2) untuk Ci > Lij rata-rata, maka digunakan persamaan: 𝐶𝑖 (𝐿𝑖𝑗) 𝑏𝑎𝑟𝑢 = [𝐶𝑖 −(𝐿𝑖𝑗 )𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎] [(𝐿𝑖𝑗 )𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − (𝐿𝑖𝑗 )𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎]
..
................ (3) c. jika terdapat dua nilai (Ci/Lij) yang berdekatan dengan nilai acuan 1,0, misal (C1/L1j) = 0,9 dan (C2/L2j) = 1,1 atau perbedaan yang sangat besar, misal (C3/L3j) = 5,0 dan (C4/L4j) = 10,0. Dalam contoh ini tingkat kerusakan badan air sulit ditentukan. Cara untuk mengatasi kesulitasn ini adalah: a) Penggunaan nilai (Ci/Lij)hasil pengukuran kalau nilai ini lebih kecil dari 1,0.
b) Penggunaan nilai (Ci/Lij)baru jika nilai (Ci/Lij)hasil pengukuran lebih besar dari 1,0. (Ci/Lij)baru = 1,0 P.log (Ci/Lij)hasil pengukuran P adalah konstanta yang nilainya ditentukan dengan bebas dan disesuaikan dengan hasil pengamatan lingkungan dan atau persyaratan yang dikehendaki untuk suatu peruntukan (biasanya digunakan nilai 5). 5) tentukan nilai rata-rata dan nilai maksimum dari keseluruhan (Ci/Lij), ((Ci/Lij)R dan (Ci/Lij)M). 6) tentukan harga PIj 𝑃𝐼𝑗 =√
(𝐶𝑖 /(𝐿𝑖𝑗 )2𝑀 + (𝐶𝑖 /(𝐿𝑖𝑗 )2𝑅 2
Tabel 2.1_ Klasifikasi Evaluasi Kondisi Badan Air terhadap Nilai PIj dengan Metode PI Nilai Indeks Pencemaran (PI) 0 ≤ PIj ≤ 1 1 ≤ PIj ≤ 5 5 ≤ PIj ≤ 10 PIj ≥ 10
Kondisi Memenuhi Baku Mutu (kondisi baik) Cemar Ringan Cemar Sedang Cemar Berat
b. Metode WQI-DOE (Water Quality Index-Development of Environment) Malaysia Merupakan metode penentuan status mutu air internasional yang telah disesuaikan dengan kondisi Negara Malaysia melalui beberapa penyesuaian sesuai dengan karakteristik lingkungan dan klimatologi negaranya, Metode ini cukup banyak digunakan oleh para
peneliti yang ada di Indonesia karena Negara Malaysia memiliki karakteristik lingkungan, iklim, dan lainnya yang hampir sama dengan Indonesia. Metode ini menyederhanakan perhitungan stasus mutu air hanya dengan mengukur 6 (enam) paramater yaitu BOD, COD, DO, amonia, TSS, dan pH yang dianggap menyebabkan dampak perubahan habitat akibat polutan, tercemarnya air tanah biomagnifikasi, bioakumulasi, dan perubahan ekosistem. Selanjutnya secara berurut, keenam parameter tersebut dikonversi ke nilai-nilai subindeks masing-masing SIBOD, SICOD, SIDO, SIAN, SISS, dan SIPH dengan menggunakan persamaan yang sesuai dengan kadar hasil sampling. Hasil dari WQI-DOE tersebut selanjutnya akan ditentukan indeksnya berdasarkan Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2_ Kelas Kelayakan Air berdasarkan WQI-DOE Malaysiaz Parameter SIBOD SIAN SISS WQI
Bersih 91-100 92-100 76-100 81-100
Kisaran Indeks Sedikit Tercemar Tercemar 80-90 0-79 71-91 0-70 70-75 0-69 60-80 0-59
METODOLOGI PENELITIAN Diagram Alir Konsep Penelitian Secara sederhana, diagram alir konsep penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut
Gambar 3.1_ Diagram Alir Penelitian
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif terhadap kualitas air Danau (Embung) Mawang yang diduga tercemar oleh limbah domestik buangan rumah tangga yang berasal dari permukiman penduduk disekitar Danau. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara fisik dan kimia terhadap sampel air yang diuji. Selanjutnya akan dianalisa untuk ditentukan status mutu airnya mengingat kecenderungan pencemaran pada saat ini terjadi secara terus-menerus Lokasi Penelitian Pengambilan sampel penelitian dan pengukuran parameter secara in situ dilakukan di Danau Mawang Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu dan Kelurahan Romanglompoa Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu Penelitian Pengambilan sampel air Danau (Embung) Mawang untuk pemeriksaan kualitas air dilakukan pada saat musim
penghujan tanggal 17 Februari 2016 pukul 07.30 WITA sampai selesai. Sementara itu untuk pengujian sampel air dilakukan di Laboratorium Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini ialah keseluruhan air Danau Mawang di wilayah Kelurahan Mawang dan Kelurahan Romanglompoa Kabupaten Gowa. Adapun sampel dalam penelitian ini merupakan stasiun pengambilan sampel air yang dilakukan di lima titik pengamatan yang dianggap representatif.
pertimbangan peneliti.
Suhu TSS (Total Suspended Solids) TDS (Total Dissolved Solids) pH Amoniak (NH3) DO (Dissolved Oxygen) BOD (Biological Oxygen Demand) COD (Chemical Oxygen Demand) Total Fosfor Nitrat (NO3-)
oleh
Titik koordinat dari lokasi pengambilan sampel air Danau Mawang dari setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1_ Titik Koordinat Lokasi Pengambilan Sampel Air
Koordinat Stasiun Garis Garis Lintang Bujur
Keterangan
Stasiun 1
S 5 12 58.40
E 119 29 35.70
Sisi utara, dekat pondokan nelayan
Stasiun 2
S 50 130 12.60
E 1190 290 54.20
Tengah danau
Stasiun 3
S 50 130 23.40
E 1190 300 06.60
Stasiun 4
S 50 130 28.20
E 1190 300 01.40
Stasiun 5
S 50 130 00.10
E 1190 290 31.50
0
Metode Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan sampel air Danau Mawang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah – Bagian 57 tentang metoda pengambilan contoh air permukaan , dimana metode penentuan titik sampel yang dapat digunakan ialah menggunakan metode ”sampling purposive”, dimana tata cara pemilihan lokasi pengambilan titik sampel air berdasarkan adanya beberapa
dilakukan
Adapun penentuan letak stasiun pengamatan dilakukan dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) jenis GPSmap 421s tipe Garmin.
Lokasi Stasiun Variabel Penelitian Adapun variabel penelitian yang digunakan diantaranya:
yang
0
0
0
Sisi timur, dekat jalan beton Sisi selatan, saluran outlet rumah tangga ke danau (inlet limbah domestik) Sebelah barat, saluran outlet danau ke sawah
Pengambilan Sampel Air Danau Metode pengambilan sampel air danau dilakukan dengan menggunakan metode grab sampling, dimana sampel air diambil secara langsung pada suatu waktu dari tempat tertentu (badan air) dengan tingkat ketelitian sampling relatif yang mempunyai bias cukup besar dan
hanya menggambarkan kondisi waktu saat sampel diambil saja. Adapun prosedur teknis mengenai tatacara pengambilan sampel air yaitu mengacu pada SNI 6989.57: 2008 tentang Air dan air limbah – bagian 57 “metode pengambilan contoh air permukaan”. Pada proses pengambilan sampel air, digunakan alat point sampler tipe horisontal untuk mengambil contoh air pada kedalaman tertentu pada danau yang relatif dalam. Pengawetan Sampel Cara pengawetan sampel dan penimpanan contoh uji air sebagaimana Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2_ Cara Pengawetan Sampel dan Penyimpanan Contoh Uji Air Suhu
Tempat Penyimpanan -
Keperluan Contoh -
TSS TDS pH
P,G P,G P,G
500 500
DO
G, botol KOB
300
BOD COD
P,G P,G
1000
T-Fosfat
G (A)
100
Nitrat
P,G
100
Analisa
Pengawetan Segera dianalisis Dinginkan Dinginkan Segera dianalisis Segera dianalisis dilapangan Pendinginan Tambahkan H2SO4 sampai ph < 2 Untuk fosfat terlarut disaring; Segera dinginkan Tambahkan H2SO4 sampai ph < 2, dinginkan
Batas Penyimpanan 14 hari 14 hari 2 jam
48 jam 28 hari
48 jam
48 jam
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Sampel Tabel 4.1_ Data Hasil Analisis Pengujian Kualitas Air Danau Mawang Parameter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PHYSICS Suhu TSS TDS CHEMICAL NH3 Ph DO BOD COD T-P Nitrat
Satuan
0
C Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm
St.1
Hasil Pengukuran (Kode Sampel) St.2 St.3 St.4
St.5
Peraturan Gubernur tentang Baku Mutu Air No.69 Tahun 2010 Gol. A Gol. B Gol. C Gol. D
27,5 1 388
29,0 1 370
28,0 4 392
28,0 2 374
Dev.3 50 800
Dev. 3 50 1000
Dev. 3 400 1000
Dev. 5 400 2000
tt 5,96 3,5 tt 24,0 0,12 0,01
tt 6,05 6,1 5,1 24,0 tt 0,01
0.5 6-8,5 6 2 10 0,2 10
(-) 6-8,5 4 3 25 0,2 10
(-) 6-8,5 3 6 50 1 20
(-) 5-8,5 0 12 100 5 20
28,5 4 349
0.0003 0.0001 0.0002 6,07 6,17 5,97 1,9 5,8 2,6 tt tt 1,3 34,0 28,0 20,0 tt tt 0,18 tt tt 0,01
= Tidak memenuhi baku mutu sesuai golongan yang dipersyaratkan Sumber : Laboratorium Produktifitas dan Kualitas Perairan Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Hasanuddin, 2016
Penentuan Status Mutu Air Penentuan status mutu air pada penelitian ini didasarkan pada nilai metode Indeks Pencemaran (PI) dan Metode WQI-DOE (Water Quality Index-Department of Environment). Adapun baku mutu air yang digunakan untuk metode PI adalah mengacu pada lampiran Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemar Air. Berdasarkan hasil analisis pengujian kualitas air dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran dengan melihat standar baku mutu air kelas 3 sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, maka diperoleh nilai indeks pencemaran ratarata yang terjadi di Danau Mawang ialah 0,793 dengan kondisi “Memenuhi Baku Mutu (kondisi baik)”.
Sementara itu, hasil analisis pengujian kualitas air dengan menggunakan metode WQI-DOE Malaysia, diperoleh nilai 87,33 dengan kisaran indeks “bersih” Berdasarkan penggunaan metode penentuan status mutu air diatas, dapat dilihat bahwa kondisi Danau Mawang masih dalam kondisi yang baik meskipun diduga telah tercemar akibat adanya buangan limbah rumah tangga yang berada di beberapa titik di sekitar Danau Mawang. Hal tersebut diduga disebabkan adanya sifat danau untuk menetralisisr atau memperbaiki kondisi diri sendiri (self purification) ketika pencemaran lingkungan terjadi atau dengan kata lain daya dukung lingkungan masih dalam kondisi yang baik.
Saran 1. Bagi Peneliti selanjutnya, agar variabel pengambilan sampel limbah domestik tidak terbatas pada objek penelitian yang terkena dampak, akan tetapi agar lebih divariasikan dengan faktor-faktor lainnya, seperti perilaku masyarakat, waktu pengambilan sampel, pengambilan data secara berseri (time series) yang bermanfaat bagi kajian dampak polusi dengan fluktuasi menetap, dan lain-lain. 2. Pengambilan sampel limbah domestik buangan rumah tangga agar lebih banyak, untuk melihat seberapa jauh dan seberapa besar beban pencemar yang mempengaruhinya. 3. Pada saat pengawetan dan penyimpanan sampel air untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium, hendaklah selalu mengacu pada peraturan ataupun standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga terkait untuk meminimalisir terjadinya kesalahan non sampling. 4. Bagi masyarakat, khususnya warga Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu dan Kelurahan Romang Lompoa Kecamatan Bontomarannu pada khusunya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar terutama limbah domestik yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari seperti air limbah yang berasal dari kamar mandi (grey water), aktivitas mencuci, dan lain-lain dengan mengolah terlebih dahulu air limbah domestik sebelum dibuang ke Danau (Embung) Mawang seperti dengan menggunakan kolam resapan dengan filter khusus. Hal ini sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang baku mutu limbah domestik pasal 8 yang mewajibkan adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum
air limbah dialirkan menuju air permukaan. 5. Untuk menjaga kelestarian dan mewujudkan pengelolaan danau secara berkelanjutan, maka diperlukan adanya beberapa upaya diantaranya, pengelolaan ekosistem danau; pemanfaatan sumber daya air yang hanya dapat diizinkan setelah melalui kajian mendalam berdasarkan azas-azas ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kondisi lingkungan, pengembangan sistem monitoring, pengembangan kapasitas, kelembagaan dan koordinasi; peningkatan peran serta masyarakat; dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA American Public Health Association, 1998. Standards methods for the examination of water. 17 th ed. American Public Health Association, American Water Works Association, Water Pollution Control Federation. Washington, D.C. Anonim. 2012. Analisis Kualitas Tukad Yeh Sungi di Kabupaten Tabanan dengan Metode Indeks Pencemaran: Bali. Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang Makassar. 2015. Data Gowa II PSDA Embung Mawang. Makassar: Kementerian Pekerjaan Umum. Barus, T.A., 2001 dalam Juliana Silalahi, 2010. Analisis Kualitas Air Dan Hubungannya desaringan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa. 2015. Gowa dalam Angka Gowa In Figures 2015. Gowa: Badan Pusat Statistik. ________. 2015. Kecamatan Bontomarannu dalam Angka 2015:1102001.7306050., 7306050.1520. Gowa: Badan Pusat Statistik. ________. 2015. Kecamatan Somboopu dalam Angka 2015. 1102001.7306040.,730600.151 9. Gowa: Badan Pusat Statistik. Cole, 1988, dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Cordova, Muhammad Reza. 2008. Kajian Air Limbah Domestik di Perumahan Bantar Kemang, Kota Bogor dan Pengaruhnya pada Sungai Ciliwung. Skripsi. Bogor: Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Davis, Mackenzie L. And David A. Cornwell. 1991. Introduction to Environmental Engineering Second Edition. United States: PWS Publishers. Davis, Mackenzie L. And David A. Cornwell. 1991 dalam Effendi, 2003. Introduction to Environmental Engineering Second Edition. United States: PWS Publishers. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan. 2006. Makassar. Dugan, 1972 dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas
Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Fardiaz, S, 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Forum Danau Indonesia. 2004. Visi Danau Dunia Sebuah Ajakan untuk Melakukan Tindakan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup. Ghufran H. Kordi dan Andi Baso Tancung. 2010. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta: Jakarta. Hadi dan Purnomo, 1996 dalam Sasongko, 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Hidayat, I. 1981. Water Pollution Control, Pengawasan Kualitas dan Pencemaran Air, Paket Ilmu Jurusan Farmasi, FMIPA, ITB, BPC, I.S.F.I, Jawa Barat. Hal : 1214 Higgins dan Burns, 1975 dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Health Department of Western Australia. 2008. Domestic Waterwater Overflows. Healthy Western Autralia. Australia. Islaeni, Feby Alfida. 2015. Kualitas Air Danau Unhas pada Musim Hujan. Skripsi. Makassar: Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Jackson and Jackson, 1996 dalam Sasongko, 2006. Kontribusi Air
Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Jeffries and Mills, 1996 dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Jeffries and Mills, 1996 dalam Juliana Silalahi. 2010. Analisis Kualitas Air Dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Jorgensen, 1980 dalam Suherman, 2011. Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe pada Air Situ Cileduk Pamulang. Skripsi. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2010. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air: Jakarta. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 112 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik. 2003. Jakarta: Menteri Negara Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. 2003. Jakarta: Menteri Negara Lingkungan Hidup. Khiatuddin, 2003 dalam Sasongko,
2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Kodoatie dan Sjarief, 2005 dalam Cordova, 2008. Kajian Air Limbah Domestik di Perumahan Bantar Kemang, Kota Bogor dan Pengaruhnya pada Sungai Ciliwung. Skripsi. Bogor: Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Kristanto, 2002 dalam Sasongko, 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Kumar, H.D. 1977, dalam Sasongko, 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Lee et al. ,1978 dalam Juliana Silalahi 2010. Analisis Kualitas Air Dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Lewis, W.M. 1980. Developments In Water Treatment – 2. Applied Science Publishers Ltd: London. Ling, Lim Fui. 2007. Comparison of
Water Quality Index (WQI) between DOE Method and Harkin’s Index.Dissertation. Malaysia: Faculty of Chemical and Natural Resouce Engineering Universiti Teknologi Malaysia. Mara, D. Dan Caincross, S, 1994 dalam Cordova, 2008. Kajian Air Limbah Domestik di Perumahan Bantar Kemang, Kota Bogor dan Pengaruhnya pada Sungai Ciliwung. Skripsi. Bogor: Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Mason, 2011 dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Metcalf dan Eddy, 1974 dalam Sasongko, 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Miller. 1992. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Munir, Moch., 2003, dalam Suherman, 2011. Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe pada Air Situ Cileduk Pamulang. Skripsi. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Nemerow dan Sumitomo. 1970, dalam Sri Puji dkk, 2014. Jurnal Penelitian Kajian Bentuk dan
Sensitivitas Rumus Indeks PI, Storet, CCME, untuk Penentuan Status Mutu Perairan Sungai Tropis di Indonesia. Vol. 21, No. 2: 129-142. Novothy dan Olem, 1994, dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Odum, E.P., 1996, dalam anonim, 2012. Analisis Kualitas Tukad Yeh Sungi di Kabupaten Tabanan dengan Metode Indeks Pencemaran: Bali. Peavy et al., 1985 dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2010. Lampiran 1 Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan. No. 69 Tahun 2010 tentang Baku Mutu dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup. Makassar. Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Popo dan Ary, 2008, dalam Suherman, 2011. Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe pada Air Situ Cileduk Pamulang. Skripsi. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Rao, 1991 dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Sasongko, Lutfi Aris. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk
di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Silalahi, Juliana. 2010. Analisis Kualitas Air Dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Siregar, 2004, dalam Suherman, 2011. Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe pada Air Situ Cileduk Pamulang. Skripsi. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Sembel, Dantje T., 2015. Toksikologi Lingkungan Dampak Pencemaran dari Berbagai Berbagai Bahan Kimia dalam Kehidupan Seharihari. Penerbit ANDI: Yogyakarta. SNI 6989.57:2008. Air dan Air Limbah – Bagian 57: Metoda pengambilan contoh air permukaan. _. Badan Standarisasi Nasional. SNI 06-2412-1991:Metode Pengambilan Contoh Kualitas Air Lampiran C Tabel Cara Pengawetan dan Penyimpanan Contoh Uji Air. _. Badan Standarisasi Nasional. Sugiharto, 1987 dalam Cordova, 2008. Kajian Air Limbah Domestik di Perumahan Bantar Kemang, Kota Bogor dan Pengaruhnya pada Sungai Ciliwung. Skripsi. Bogor: Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Suherman, Rahman. 2011. Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe pada Air SituCileduk Pamulang. Skripsi.
Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Sundstrom, Donald W. Dan Herbert E. Klei. 1979. Wastewater Treatment. Prenrice-Hall, Inc. Englewood Cliffs: United States of America Suprihatin dan Ono Suparno. 2013. Teknologi Proses Pengolahan Air untuk Mahasiswa dan Praktisi Industri. PT Penerbit IPB Press: Bogor Suriawiria, 1996 dalam Sasongko, 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Tebbut, 1992, dalam Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.1997. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2009. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Edisi Pertama. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Wardhana, W.A, 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi: Yogyakarta. Winata, et al., 2000 dalam Sasongko. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar
Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Zainuddin. 2010. Benchmarking River Water Quality in Malaysia. (http://irep.iium.edu.my/2954/1 /FeatureBenchmarkingRiverWa ter3pp.pdf, diakses 2 April 2016).