PEMBUATAN AIR BERSIH DARI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA BERBASIS FILTER SEDERHANA SISTEM TERPUSAT DI KABUPATEN JEMBER
Oleh : Ach. Haris Efendy 101810301021
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER 2013 i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilla kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan semaksimal mungkin. Karya tulis ini mengambil pokok bahasan tentang “Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana Sitem Terpusat di Kabupaten Jember”. Dalam penyelesaikan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak baik dari segi moral, material, maulpun keilmuan. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang banyak membantu sebagai berikut : 1.
Ibu Nurul Priyantari, S.Si., M.Si. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.
2.
Teman – teman yang selalu menyemangati dan mendukung pembuatan karya tulis ini.
3.
Kedua orang tua saya yang telah memberikan segala restu dan dukungannya kepada kami.
4.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikiran dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan. Akhirnya penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum
dikatakan sempurna, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini nantinya dapat menambah wacana keilmuan. Sekian dari kami, terima kasih.
Jember, 18 Oktober 2013
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
JUDUL DEPAN .................................................................. LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. KATA PENGANTAR .................................................................. DAFTAR ISI .................................................................. DAFTAR GAMBAR .................................................................. RINGKASAN .................................................................. BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. Latar Belakang .................................................................. Rumusan Masalah .................................................................. Tujuan .................................................................. Manfaat .................................................................. Luaran yang Diharapkan................................................................... BAB II. LANDASAN TEORI................................................................. Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia................................... Air Limbah Rumah Tangga............................................................... Filtarasi Sederhana ................................................................... BAB III. PEMBAHASAN ................................................................... Analisis SWOT ................................................................... BAB IV. PENUTUP Kesimpulan ................................................................. Saran ................................................................. DAFTAR PUSTAKA ................................................................. BIODATA .................................................................
i ii iii iv iv v 1 1 2 2 3 3 4 4 4 5 7 8 10 10 11 12
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana............
8
iv
RINGKASAN
Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari – hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci. Rata - rata dalam satu hari tiap orang di Indonesia memakai air bersih sebesar 144 liter. Ketersediaan air bersih Pulau Jawa sebesar 1.750 meter kubik per kapita per tahun. Data ini masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar 2.000 meter kubik per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih yang tidak segera dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih. Air bersih yang telah dipakai akan menjadi limbah yang terbuang ke lingkungan. Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010), menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu, Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Penggunaan air bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan juga mengurangi ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air bersih saat musim kemarau. Tercatat 14 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Jember mengalami krisis air bersih (Kompas, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah air bersih. Karya tulis ini mengambil judul “Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana Sitem Terpusat di Kabupaten Jember”. Tujuan karya tulis ini adalah mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat. Serta mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi sederhana. Metode yang digunakan adalah air limbah sistem terpusat, dimana limbah cair dari rumah tangga dipusatkan dalam satu tempat (kolam penampungan). Air yang tertampung diendapkan secara dekantasi yang kemudian disaring melalui medium filtrasi (batu, ijuk, arang aktif, kapas, sekam, dan silika). Ditinjau dari segi kondisi fisik wilayah Jember dan padatnya pemukiman di daerah perkotaan. Maka metode ini sangat efektif digunakan pada pemukiman v
yang padat penduduk. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan proses filtrasi sederhana. Sehingga tidak mencemari aliran Sungai yang ada di Kabupaten Jember. Selain sebagai metode yang ramah lingkungan, air bersih yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media penyiraman tanaman, pertanian, dan budidaya perikanan. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kualitas air hasil penyaringan yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Serta perlunya sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan pemanfaatan air bersih melalui prinsip ramah lingkungan.
vi
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari – hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci. Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai air bersih sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa, sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter. Air bersih yang telah dipakai kebanyakan terbuang ke lingkungan sebagai limbah. Limbah air yang berasal dari rumah tangga pada daerah padat penduduk umumnya dibuang melalui parit dan bermuara ke sungai. Jika air limbah rumah tangga tidak ditangani secara serius dan berkelanjutan maka akan mengakibatkan pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas air sungai. Parameter kualitas air yang cukup penting adalah BOD (Biochemical Oxygen Deman) dan DO (Dissolved Oxygen) (Salmin, 2005). Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010), menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu, Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Kandungan BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing – masing 9,07; 7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing – masing 1,50; 3,11; dan 1,93 mg/liter. Sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi pencemaran sungai tersebut. Penggunaan air bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan juga mengurangi ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air bersih saat musim kemarau. Berita yang tercantum di kompas.com edisi 24 September 2013, tercatat sebanyak 14 desa dan kelurahan yang tersebar di 9 kecamatan mulai mengalami krisis air bersih. Desa dan kelurahan yang dilanda krisis air bersih antara lain : Sanenrejo, Pakis, Kemiri, Karang Bayat, Gelang, Jatiroto, Silo, Sumbersari, Jumerto, Patrang, Arjasa, Panduman, Suco Pangepok,
2
dan Pakusari. Solusi yang diakan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember untuk mengatasi krisis air bersih yaitu pendirian tandon air bersih dan program pipanisasi air bersih. Namun solusi tersebut belum terealisasikan karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan solusi jangka pendek yang dilakukan oleh BPBD Jember adalah mengirim dua truk tangki air bersih setiap hari (Tempo.co, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan berkelanjutan. Mahasiswa sebagai unsur perguruan tinggi harus menjunjung tinggi Tri Darma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa dituntut kritis dalam berfikir dan cepat dalam memberikan
solusi
permasalahan
yang
ada
dimasyarakat.
Berdasarkan
pemasalahan air bersih dan dampak pencemaran air, maka muncul ide kreatif untuk memanfaatkan air limbah rumah tangga sebagai air bersih berbasis fitrasi sederhana. Pembuatan air bersih dari rumah tangga melalui dua tahapan yaitu: pemusatan limbah air rumah tangga, proses dekantasi limbah yang mengandung padatan, dan proses penyaringan air limbah. Sehingga hasil penyaringan air ini dapat dimanfaatakan sebagai air penyiram tanaman dan tidak berbahaya saat dibuang kelingkungan. 1.2 Rumusan Masalah Beradasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana penggunaan sistem air limbah rumah tangga terpusat? b. Bagaimana cara membuat air bersih dari air limbah rumah tangga berbasis filtrasi sederhana? 1.3 Tujuan Tujuan yang hendak dicapai melalui karya tulis ini antara lain: a. Mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat. b. Mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi sederhana.
3
1.4 Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh antara lain: a. Air bersih yang dihasilkan dapat digunakan sebagai penyiram tanaman. b. Mengurangi pencemaran air limbah rumah tangga. 1.5 Luaran yang Diharapkan Luaran yang hendak dicapai dalam karya tulis ini adalah terciptanya suasana lingkungan yang sehat. Serta mewujudkan budaya peduli lingkungan kepada masyarakat, sehingga dapat menghemat dan memaksimalkan penggunaan air secara berkelanjutan.
4
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari – hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci. Berdasarkan survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai air bersih sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik memprediksikan jumlah penduduk Indonesia akan melonjak menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat hingga 9,391 miliar meter kubik atau naik 47% dari tahun 2000. Pulau Jawa dengan jumlah penduduk terpadat se Indonesia memiliki jumlah ketersediaan air bersih sebesar 1.750 meter kubik per kapita per tahun. Data ini masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar 2.000 meter kubik per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih yang tidak segera dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih (Ruzardi, 2007). Kabupaten Jember merupakan kabupaten di Pulau Jawa yang berada di Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk terpadat se Eks Keresidenan Besuki. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa, sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter. Angka ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan masyarakat yang ada di Kabupaten Jember. 2.2 Air Limbah Rumah Tangga Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk gas, cair, dan padat. Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa air limbah domestik merupakan air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,
5
apartemen, dan asrama. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari kamar mandi, cucian, dan air bekas indistri rumah tangga. Jumlah air limbah rumah tangga yang terbuang akan selalu bertambah sesuai dengan peningkatan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai air bersih sebesar 144 liter. Sebagian besar penggunaan air bersih digunaan untuk proses mencuci pakaian dan mandi. Jika dalam satu hari setiap dibutuhkan 100 liter air untuk mandi dan mencuci maka sejumlah itulah air bersih terbuang ke lingkungan. Air bekas cucian dan kamar mandi sudah terkontaminasi dengan senyawa basa yang didominasi dengan limbah sabun dan deterjen. Sehingga pembuangan limbah deterjen secara langsung ke lingkungan akan menurunkan kualitas tanah. Limbah detergen yang dibuah ke sungai akan menurunkan kualitas air sungai dan membunuh mikroorganisme yang hidup di sungai. Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010), menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu, Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Kandungan BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing – masing 9,07; 7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing – masing 1,50; 3,11; dan 1,93 mg/liter. Tingkat cemaran di Sungai Bedadung dapat membawa dampak buruk terutama dari sisi kesehatan. Masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai untuk kebutuhan sehari – hari, lebih beresiko terkena penyakit akibat kualitas air yang kurang baik. 2.3 Filtrasi Sederhana Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini disebabkan adanya proses pemisahan antara partikel – partikel tersuspensi dan koloid, reduksi bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia yang ada dalam air limbah. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga efisiensi filtrasi adalah menghilangkan partikulat dan koloidal yang tidak mengendap setelah terjadinya proses flokulasi biologis atau kimia. Kedua,
6
menaikkan kehilangan suspensi padatan, kekeruhan, phospor, BOD, COD, dan bakteri. Keriga, mengurangi adanya desinfektan (Endahwati dan Suprihatin, 2009). Filtrasi
secara
sederhana
merupakan
proses
pemisahan
dengan
menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemui dalam kehidupan. Bahan yang dapat digunakan sebagai media penyaringan antara lain pasir, ijuk, kerikil, arang, dan batu (Agustini, 2010). Media lain yang dapat digunakan adalah kapas, silika, karbon aktif, terumbu karang (biofilter), dan batu kapur. Filter yang digunakan harus sesuai dengan kandungan kimia air limbah yang digunakan. Medium filter tidak bisa digunakan selamnya, akan ada waktu dimana filter menjadi jenuh dan tidak dapat digunakan sebagai medium penyaringan. Oleh karena itu, medium harus rutin diganti, dan bahan baku filter harus tersedia melimpah di lingkungan sekitar untuk mengurangi biaya pembuatan medium filter.
7
BAB III. PEMBAHASAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Menyebutkan bahwa air limbah domestik harus dikelola secara terpadu sebelum dibuang ke air permukaan atau lingkungan. Para prosesnya, air limbah buangan rumah tangga disalurkan pada satu tempat (terpusat), dimana ditempat tersebut disediakan kolam penampungan air limbah yang telah diisi dengan bebatuan pada bagian dasar kolam. Fungsi kolam ini sebagai medium pengendapan limbah padat, sehingga air yang melewati medium filter bebas dari padatan. Proses selanjutnya adalah penyaringan melalui medium (filter). Filter mempunyai kemampuan untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk didalamnya algae, virus, asbestos, dan koloid-koloid tanah. Media filter yang umum dan sering digunakan yaitu pasir. Secara garis besar kemampuan filtrasi dapat dibedakan atas saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan berkecepatan tinggi dan saringan bertekanan. Medium yang digunakan harus sesuai dengan senyawa tersuspensi didalam air limbah. Jika senyawa tersuspensi tersebut tidak sesuai dengan medium filter, maka senyawa tersuspensi akan tatap terbawa oleh air melalui medium penyaringan. Hasil penyaringan ditampung terlebih dahulu dalam kolam besar untuk diendapkan jika masih terdapat partikel – partikel padatan lain. Setelah diendapkan secara dekantasi, maka air bersih sudah bisa dibuang ke lingkungan. Agar pemanfaatan air semakin bertambah, maka air bersih hasil penyaringan bisa digunakan sebagai penyiram tanaman rumah tangga, taman kota, maupun budidaya ikan lele. Sehingga air yang terbuang tidak mubadir dan tidak mencemari lingkungan. Namun, sistem seperti ini efektif digunakan pada perumahan yang padat penduduk dan lingkungan dengan tingkat pencemaran air yang sudah melebihi batas normal. Berikut skema sistem pembungan air limbah rumah tangga terpusat yang ramah lingkungan.:
8
Air limbah rumah tangga
Kolam penampungan
Sistem penyaringan sederhana (filtrasi)
Air besih dialirkan ke sungai dan dapat dimanfaatkan sebagai media penyiraman dan budidaya ikan
Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana
Analisis SWOT Analisa ide atau gagasan harus mempertimbangkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan (strengths) Ide karya tulis ini sangat relevan dilakukan mengingat tingkat pencemaran sungai sudah melebihi batas normal. Pemanfaatan air bersih yang berlebihan mengakibatkan jumlah air bersih semakin berkurang. Sehingga perlu inovasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Proses pengolahan air limbah menjadi air bersih juga akan menjaga lingkungan dari cemaran limbah air rumah tangga.
9
Kelemahan (weaknesses) Kelemahan yang timbul adalah belum adanya penelitian mengenai kualitas air hasil filtrasi. Sehingga air bersih hasil filtrasi hanya bisa digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, budidaya perikanan, dan pengairan. Peluang (opportunities) Peluang yang tersedia pada pemukiman padat penduduk di Kabupaten Jember sangat terbuka lebar. Mengingat belum pernah ada pemanfaatan fiilter sederhana sebagai penyaring air limbah rumah tangga di Kabupaten Jember. Ancaman (threats) Ancaman yang mungkin timbul adalah ketersediaan dana dan administrasi. Sehingga perlu sosialiasi yang intensif kepada masyarakat agar mendukung program ini.
10
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, data, dan fakta dilapangan. Maka dapat disimpulkan bahwa: a. Sistem air limbah rumah tangga terpusat sangat efektif digunakan pada pemukiman yang padat penduduk. b. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan proses filtrasi sederhana. c. Air bersih hasil penyaringan dapat digunakan sebagai media penyiraman tanaman dan budidaya perikanan. 4.2 Saran Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kualitas air hasil penyaringan yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Seta perlunya sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan pemanfaatan air bersih melalui prinsip ramah lingkungan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Sri. 2010. Pengembangan Rancangan PIKAB (Pasir, Ijuk, Kerikil, Arang, dan Batu). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Penduduk Jawa Timur per Kabupaten / Kota. Jawa Timur: BPS. Direktorat Pengembangan Air Minum. 2006. Pemakaian Air Rumah Tangga Perkotaan
144
Liter
Perhari.
[on
line].
http://
jdfi.co.id
/greenfestival/GreenFest08-kmandi.php. Diakses pada 15 Oktober 2013. Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2009. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Surabaya: UPN “Veteran”. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1No. 2. Kantor Lingkungan Hidup. 2010. Rekapitulasi Hasil Analisa untuk Sampling Air Sungai Kabupaten Jember. [on line]. http://cgauliz. blogspot. com/2012 /03/kualitas-air-sungai-kabupaten-jember.html. Diakses pada 15 Oktober 2013. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta . Kompas.com. 2013. 14 Desa di Jember Krisis Air Bersih. [on line]. http://regional.kompas.com/. Diakses pada 16 Oktober 2013. Ruzardi, DR. 2007. Ketahanan Air Nasional. Yogyakarta: Universiatas Islam Indonesia. Tempo.co. 2013. Kekeringan Landa 14 Desa di Jember. [on line]. http://www.tempo.co/. Diakses pada 16 Oktober 2013.
12
Biodata Penulis :
Nama Lengkap
: Ach. Haris Efendy
NIM
: 101810301021
Tempat dan tgl. lhr.
: Banyuwangi, 18 Juni 1992
Alamat tempat tinggal : RT 03 / RW 03, Dusun Kaligoro, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Nomor Hp
: 085-785-228-490
Riwayat Pendidikan -
TK Nahdlatuthtullab Kaligoro
1996 – 1998
-
MI Miftahul Huda Kaligoro
1998 – 2004
-
MTs Negeri Srono
2004 – 2007
-
SMA Negeri 1 Cluring
2007 – 2010
-
S1 Kimia Universitas Jember
2010 – Sekarang
Karya – karya Ilmiah yang Pernah Dibuat -
Pemanfaatan
Bakteri
Probiotik
untuk
Meningkatkan
Produktivitas Usaha Budidaya Itik Potong. -
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai Edible Film Berbasis Pektin.
-
Pemanfaatan Belerang, Garam Air Laut, dan Sinar Matahari sebagai Alternatif Energi Listrik Berbasis Baterai NaS (Sodium Sulfur).
Penghargaan – Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih -
Lolos PKM Kewirausahaan didanai DIKTI tahun 2010
-
Lolos PKM Penelitian didanai DIKTI tahun 2012
-
Penyaji terbaik 1 lomba karya tulis ilmiah kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banyuwangi tahun 2013