Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
PENGARUH AKUMULASI KAPITAL DAN PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR Intan Marlina Fakultas Ekonomi, Universitas Mulawarman Samarinda
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk miskin, pengaruh langsung pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur. Hasil analisis model jalur 1 pengaruh langsung akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi, menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,002 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa variabel akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan mempunyai pengaruh langsung dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Hasil analisis model jalur 2 menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistiknya lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,004 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa variabel akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan mempunyai pengaruh langsung, tidak langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur. Hasil pengujian uji t diketahui variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur dengan nilai (0,002 < 0,05). Kata kunci: akumulasi kapital, infrastruktur jalan, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk miskin
ABSTRACT: The purpose of this study to know a direct effects and indirect effects of capital accumulation and road infrastructure development to the economic growth and the number of poor population, direct influence of economic growth on the number of poor in East Kutai Regency. Final Result path model analysis 1 is directly influence the capital accumulation and infrastructure to economic growth, suggesting that the F-statistic probability value is smaller than the significance level used (0.002 <0.05), so it can be said that the variable capital accumulation and road infrastructure development have direct influence and significantly to economic growth in East Kutai Regency. Path model analysis 2 results indicate that the F-statistic probability value is smaller than the significance level used (0.004 < 0.05), so it can be said that the capital
263
No. 2 Desember 2015
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
accumulation variables and road infrastructure development has a direct influence, not direct and significant impact on the number of poor population in East Kutai Regency. T-test results testing variables known to influence economic growth directly and significantly to the number of poor population in East Kutai Regency with the value (0.002 <0,05). Key words: capital accumulation, road infrastructure, economic growth, the number of poor population.
PENDAHULUAN Pembangunan
ekonomi
biasanya
ditandai
dengan
meningkatnya
produktivitas dan meningkatnya pendapatan per kapita penduduk sehingga terjadi perbaikan kesejahteraan dan mempercepat laju perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut. Bagi negara berkembang mempercepat pertumbuhan perekonomian merupakan sasaran yang harus tercapai agar dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara maju. Infrastruktur jalan merupakan unsur penting sebagai pendukung kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang tumbuh bersamaan dan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor tersebut. Perannya sangat penting baik dalam proses produksi maupun dalam menunjang distribusi komoditi ekonomi dan ekspor. Stok modal atau investasi merupakan satu faktor penting dalam pembiayaan pembangunan pada suatu daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Kutai Timur. Kegiatan investasi dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan daerah dan taraf kemakmuran masyarakat pada suatu daerah. Menurut Sukirno (2002) pertumbuhan ekonomi daerah maupun regional berkaitan erat dengan perluasan kesempatan kerja karena faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor yang penting artinya bagi pertumbuhan perekonomian, selain dipengaruhi oleh faktor lain seperti modal, alam dan teknologi. Pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja agar angkatan kerja yang ada dapat diserap.
264
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh faktor infrastruktur. Infrastruktur merupakan sarana atau akses penting dari daerah satu ke daerah lain karena dapat mempermudah distribusi barang dan jasa, sehingga pemerintah daerah pada umumnya memandang bahwa transportasi jalan adalah sangat vital untuk kepentingan daerah baik dari sudut perekonomian maupun dari sudut sosial, politik, pemerintahan, pertahanan, dan keamanan. Berkaitan dengan infrastruktur jalan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, sebagian besar kondisi jalan akses ke pedesaan dalam kondisi rusak dan sulit dilewati sehingga menyebabkan biaya transportasi menjadi mahal, dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi daerah menjadi lamban. Keberadaan sarana dan prasarana jalan yang bisa dikatakan belum dalam kondisi yang baik tidak berdampak baik terhadap mobilitas perekonomian, terlebih transportasi darat semakin bertambah pesat dari tahun ke tahun. Kondisi ini harus diantisipasi karena apabila dibiarkan berlarut, akan berdampak buruk terhadap pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2002 sebesar 6,05% sampai dengan tahun 2011 sebesar 7,20%, diharapkan terus meningkat tidak hanya secara makro saja tetapi secara mikro juga akan memberikan perubahan semakin baik terhadap kehidupan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur. Anggaran untuk sektor infrastruktur jalan sebagian besar berasal dari dana pemerintah pusat ditambah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2002 sebesar 1,65%, dan pada tahun 2011 pembangunan infrastruktur jalan meningkat sebesar 92%. Peningkatan tersebut diharapkan mendukung percepatan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Konsisten dengan rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1.
Menganalisis dan menguji pengaruh langsung perkembangan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Timur.
265
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
2.
No. 2 Desember 2015
Menganalisis dan menguji pengaruh langsung akumulasi kapital terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Timur.
3.
Menganalisis dan menguji pengaruh langsung perkembangan infrastruktur jalan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
4.
Menganalisis dan menguji pengaruh langsung akumulasi kapital terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
5.
Menganalisis dan menguji pengaruh langsung pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
6.
Menganalisis dan menguji pengaruh tidak langsung akumulasi kapital terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
7.
Menganalisis dan menguji pengaruh tidak langsung perkembangan infrastruktur jalan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
KAJIAN PUSTAKA Rachimi (2005), melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kapital Swasta dan Tenaga Kerja Serta Kapital Pemerintah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur”. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan variabel kapital swasta dan tenaga kerja serta kapital pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur. Akhmad (2010), Magister Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Infrastruktur Jalan dan Jembatan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kalimantan Timur". Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel infrastruktur jalan dan jembatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kalimantan Timur. Frederik (2010) Magister Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengembangan Infrastruktur Jalan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Malinau". Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan
266
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
yang signifikan antara variabel infrastruktur jalan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Malinau. Subli (2010), “Hubungan kemiskinan dan faktor-faktor penyebabnya pada masyarakat desa Kembang Janggut dan Kota Bangun II Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel faktor-faktor penyebab kemiskinan terhadap kemiskinan masyarakat desa Kembang Janggut dan Kota Bangun II Kabupaten Kutai Kartanegara.
METODE Permodelan dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis Model) dalam penelitian ini diarahkan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Dalam permodelan Path Analysis yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model
dan Structural Model. Measurement Model atau model
pengukuran tersebut ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau variabel berdasarkan indikator empirisnya. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Untuk menganalisis pengaruh akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur digunakan diagram jalur (path diagram) untuk menunjukkan hubungan kausalitas antara variabel. 1.
Analisis Jalur Model Sub-Struktur 1 Pada model analisis jalur sub-struktur 1 akan dianalisis pengaruh langsung
akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan analisis jalur sub-struktur 1 dengan bantuan program komputer SPSS 20.00 dari Tabel 1 diperoleh persamaan seperti berikut ini: Y1 = Pyx X1 + Pyx X2 + Py ε1, (Riduwan dan Engkos, 2007) Y1 = 1,214 yxX1 + 0,728 yx X2 +10,2 ε1 Di mana:
267
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
Y1
adalah Pertumbuhan Ekonomi
X1
adalah
Akumulasi
Kapital
dengan
nilai
No. 2 Desember 2015
koefisien
sebesar
1.214
(berpengaruh positif) X2
adalah Pengeluaran Infrastruktur Jalan dengan nilai koefisien sebesar 0,728 (berpengaruh positif). Untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu
dilakukan Uji t-statistik. Berdasarkan Tabel 2 variabel infrastruktur jalan memiliki pengaruh signifikan, yaitu 5% terhadap pertumbuhan ekonomi, karena tingkat (sig < 0,05) yaitu (0,021 < 0,05). Sedangkan nilai variabel akumulasi kapital (0,015 < 0,05) juga berpengaruh signifikan, karena probabilitas t-statistiknya lebih besar dari taraf nyata yang digunakan. Untuk menguji apakah secara bersama-sama akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digunakan Uji F-statistik. Pengujian dengan menggunakan uji F-statistik pada model sub-struktur 1, menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,002 < 0,05). Dapat dikatakan bahwa kedua variabel bebas yang digunakan dalam model ini berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan 5% (α = 5%). Besarnya R-square (R2) yang didapat pada Tabel 3 adalah sebesar 0,923. Angka tersebut menunjukkan bahwa model dapat menjelaskan hubungan yang sangat kuat antara variabel eksogen (akumulasi kapital dan perkembangan infrastruktur jalan) terhadap variabel endogen (Pertumbuhan ekonomi) sebesar 89,8%. Sisanya yaitu sebesar 10,2% dijelaskan oleh faktor lain yang berada di luar model ini. 2.
Analisis Jalur Model Sub-Struktur 2 Pada model analisis jalur sub-struktur 2 akan dianalisis pengaruh langsung
akumulasi kapital, perkembangan infrastruktur jalan dan pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah penduduk miskin dari Tabel 4 diperoleh persamaan seperti berikut ini:
268
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Y2 = Pyx X1 + Pyx X2 + Py ε1, (Riduwan dan Engkos, 2007) Y2 = 0,634 yx X1 + 0,735 yx X2 +0,976 yx X3 + 9,2 ε1 Di mana dalam penelitian: Y2
adalah
Jumlah Penduduk Miskin
X1
adalah
Akumulasi
Kapital
dengan
nilai
koefisien
sebesar
0,634
(berpengaruh positif). X2
adalah Infrastruktur Jalan dengan nilai koefisien sebesar 0,735 (berpengaruh positif).
Y1
adalah Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai koefisien sebesar
0,976
(berpengaruh positif). Untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu dilakukan Uji t-statistik. Berdasarkan Tabel 5 variabel akumulasi kapital berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin, karena tingkat (sig < 0,05) yaitu (0,033 < 0,05). Sedangkan nilai variabel infrastruktur jalan (0,041 < 0,05) berpengaruh signifikan, karena probabilitas t-statistiknya lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan, dan variabel pertumbuhan ekonomi (0,002 < 0,05) berpengaruh signifikan karena tingkat (sig < 0,05). Pengujian dengan menggunakan uji F-statistik pada model sub-struktur 2, menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistiknya lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,004 < 0,05). Dapat dikatakan bahwa ketiga variabel bebas yang digunakan dalam model ini berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin pada tingkat kepercayaan 5% (α = 5%) dapat dilihat pada Tabel 5. Besarnya R-square (R2) yang didapat pada Tabel 6 adalah sebesar 0,965. Angka tersebut menunjukkan bahwa model dapat menjelaskan hubungan yang kuat antara variabel eksogen (akumulasi kapital swasta, perkembangan infrastruktur jalan dan pertumbuhan ekonomi) terhadap variabel endogen (jumlah penduduk miskin) sebesar 90,8%. Sisanya yaitu sebesar 9,2% dijelaskan oleh faktor lain yang berada di luar model ini.
269
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
3.
No. 2 Desember 2015
Hasil Perhitungan Pengaruh Besaran pengaruh dihitung dengan menggunakan analisa jalur sebagai
berikut: a.
Pengaruh Langsung Analisa pengaruh langsung dari estimasi model sub struktur 1 dan sub
struktur 2 adalah sebagai berikut: -
Akumulasi Kapital (X1) berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi (Y 1) = 1.214.
-
Infrastruktur jalan (X2) berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi (Y 1) = 0.728.
-
Akumulasi Kapital (X1) berpengaruh langsung terhadap jumlah penduduk miskin (Y2) = 0.634.
-
Infrastruktur jalan (X2) berpengaruh langsung terhadap jumlah penduduk miskin (Y2) = 0.735.
-
Pertumbuhan ekonomi (Y1) berpengaruh langsung terhadap jumlah penduduk miskin (Y2) = 0.976
b.
Pengaruh tidak langsung Hipotesis dalam penelitian ini yaitu, variabel akumulasi kapital (X1 )
infrastruktur jalan (X2) berpengaruh tidak langsung terhadap jumlah penduduk miskin (Y2) melalui variabel pertumbuhan ekonomi (Y 1). Besarnya pengaruh tidak langsung tersebut adalah sebagai berikut: -
Akumulasi kapital (X1) terhadap jumlah penduduk miskin (Y 2 ) berpengaruh tidak langsung melalui variabel pertumbuhan ekonomi (Y 1) = (1.214) x (0,976) = 1,1848
-
Infrastruktur jalan (X2) terhadap jumlah penduduk miskin (Y 2) berpengaruh tidak langsung melalui variabel pertumbuhan ekonomi (Y 1) = (0,728) x (0,976) = 0,7105 Dari hasil analisis jalur pada model sub-struktur 1 dan sub-struktur 2
didapatkan nilai koefisien beta sehingga dapat digambarkan Diagram Jalur (Gambar 1).
270
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Berdasarkan perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung dilakukan perhitungan
dekomposisi
pengaruh
antar
variabel
dengan
menghitung
dekomposisi antar variabel dapat diketahui pengaruh total sebagaimana yang disajikan pada Tabel 7 berikut ini.
Pengaruh
Akumulasi
Kapital
dan
Infrastruktur
Jalan
Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel akumulasi kapital dan infrastruktur jalan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengujian dengan menggunakan uji F-statistik pada model sub-struktur 1, menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,002 < 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel bebas yang digunakan dalam model ini berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan 5% (α = 5%). Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa investasi dan pengeluaran infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga mendukung penelitian Frederik (2010), yang menjelaskan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel infrastruktur jalan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Malinau. Pembentukan modal merupakan hal yang utama dalam pertumbuhan ekonomi. Di satu pihak mencerminkan permintaan efektif, dan di pihak lain menciptakan efisiensi produktif bagi produksi di masa depan. Pembentukan modal mempunyai arti penting khusus bagi negara kurang berkembang. Proses pembentukan modal menghasilkan kenaikan output nasional dalam berbagai cara. Pembentukan modal diperlukan untuk memenuhi permintaan penduduk di negara itu. Investasi di bidang barang modal tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga kesempatan kerja. Pembentukan modal ini pula yang membawa kearah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi pada gilirannya membawa ke arah spesialisasi dan penghematan dalam produksi skala luas.
271
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Pembentukan modal membantu usaha penyediaan mesin, alat dan perlengkapan bagi tenaga buruh yang semakin meningkat. Penyediaan overhead social dan ekonomi seperti pengangkutan, sumber tenaga, pendidikan dan sebagainya di negara bersangkutan dimungkinkan melalui pembentukan modal ini juga. Pembentukan modal ini pula yang membawa kearah penggalian sumber alam, industrialisasi dan ekspansi pasar yang diperlukan bagi kemajuan ekonomi (Makmun, 2002).
Pengaruh Akumulasi Kapital dan infrastruktur Jalan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Hasil penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel akumulasi kapital dan infrastruktur jalan terhadap jumlah penduduk miskin. Pengujian dengan menggunakan uji F-statistik pada model sub-struktur 2, menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistiknya lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,004 < 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel bebas yang digunakan dalam model ini berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin pada tingkat kepercayaan 5% (α = 5%). Hasil penelitian ini yang dilakukan Subli (2010), menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor-faktor penyebab kemiskinan terhadap kemiskinan masyarakat Desa Kembang Janggut dan Kota Bangun II Kabupaten Kutai
Kartanegara.
Menurut
Peratiwi
(2004:97),
kemiskinan
sangat
multidimensional, artinya kemiskinan mempunyai banyak aspek sebab kebutuhan setiap manusia sangat beragam. Kemiskinan ditinjau dari sisi kebijakan umum terdiri dari dua aspek, yaitu primer dan sekunder. Aspek primer merupakan miskin akan aset, organisasi sosial politik, serta pengetahuan dan keterampilan. Aspek sekunder merupakan miskin akan jaringan sosial, sumber-sumber keuangan, dan informasi. Manifestasi dari dimensi kemiskinan ini dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan yang tidak sehat, pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Dimensi-dimensi
272
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
kemiskinan saling berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek akan menyebabkan kemunduran atau kemajuan aspek lainnya. Sebenarnya inti dari kemiskinan adalah manusianya, baik secara individual maupun secara kolektif. Seperti istilah kemiskinan pedesaan atau kemiskinan perkotaan yang miskin bukan daerah perkotaan atau desanya, tetapi yang mengalami kemiskinan adalah penduduk wilayah tersebut. Kabupaten Kutai Timur merupakan daerah investasi, ketertarikan investor karena sumber daya alam di Kabupaten Kutai Timur yang melimpah. Sementara keterbatasan infrastruktur menjadi faktor penghambat realisasi investasi yang akan dikembangkan. Sedangkan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk perkecil biaya produksi dalam menghasilkan output. Investasi di Kabupaten Timur akan mendongkrak turunnya jumlah penduduk miskin di daerah tersebut. Para pengusaha Amerika Serikat menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di Kalimantan Timur secara umum dan khususnya di Kabupaten Kutai Timur. Rencana kerja sama yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan pemerintah dan pengusaha dari negara adidaya tersebut, akan mendukung percepatan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Peluang Investasi di Kabupaten Kutai Timur yang menarik minat investor terutama di bidang infrastruktur, telekomunikasi, migas dan pertambangan batubara. Dengan demikian meningkatnya investasi di Kabupaten Kutai Timur akan membuka lebar lapangan kerja bagi masyarakat daerah Kutai Timur, yang tentu saja akan mengurangi jumlah penduduk miskin.
Pengaruh Akumulasi Kapital Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel akumulasi kapital terhadap pertumbuhan ekonomi. Menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu dilakukan Uji t-statistik pada model substruktur 1. Variabel investasi memiliki pengaruh yang signifikan, yaitu 5% terhadap pertumbuhan ekonomi, karena tingkat (sig < 0,05) yaitu (0,015 < 0,05).
273
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rachimi (2005), dengan melakukan pengujuan dengan uji t variabel investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengadakan akumulasi kapital memerlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa dekade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa mesin-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami (Mankiw, N. G. 2006).
Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi. Menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu dilakukan Uji t-statistik pada model substruktur 1. Variabel infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan tingkat (sig < 0,05) yaitu (0,021 < 0,05). Dalam penelitian sebelumnya Infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Frederik (2010). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa infrastruktur berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malinau. Pengertian Infrastruktur menurut kamus ekonomi diartikan sebagai akumulasi dari investasi yang dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah sebelumnya yang meliputi
274
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
barang yang dapat dilihat dan diraba misal jalan raya, jembatan, persediaan air dan lain-lain, serta barang-barang yang tidak dapat diraba seperti tenaga kerja yang terlatih/terdidik yang diciptakan oleh investasi modal sumber daya manusia (Marsuki, 2007). Keadaan di Kabupaten Kutai Timur menggambarkan sangat pentingnya infrastruktur bagi masyarakat disana karena infrastruktur sebagai transportasi untuk menghubungkan perekonomian yang ada di Kabupaten Kutai Timur dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian Kutai Timur.
Pengaruh Akumulasi Kapital Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Hasil penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel akumulasi kapital terhadap jumlah penduduk miskin. Menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu dilakukan Uji t-statistik pada model sub-struktur 2. Variabel akumulasi kapital memiliki pengaruh yang signifikan, yaitu 5% terhadap jumlah penduduk miskin dengan tingkat (sig < 0,05) yaitu (0,033 < 0,05). Melihat kondisi Kabupaten Kutai Timur, maka peningkatan modal sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karenanya pemerintah berupaya meningkatkan perekonomian melalui penghimpunan dana atau investasi swasta karena Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan investasi.
Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Hasil penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel infrastruktur jalan terhadap jumlah penduduk miskin. Untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu dilakukan Uji t-statistik. Variabel infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin, dengan tingkat (sig < 0,05) yaitu (0,041 < 0,05). Saat ini infrastruktur sangat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi dan implikasinya berdampak pada perekonomian masyarakat di Kabupaten Kutai Timur. Pemerintah menawarkan kepada para investor untuk mendukung
275
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
pembangunan proyek infrastruktur yang saat ini telah masuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Terdapat sejumlah investor yang menyatakan kertertarikannya untuk berinvestasi di Kabupaten Kutai Timur, salah satunya investor Korea Kyung Dong Civil Engineering & Countrucion Co Ltd. Pemerintah menawarkan sejumlah proyek yang akan dibangun di Kabupaten Kutai Timur, mereka tertarik dengan pembangunan power plan pelabuhan Maloy di Kabupaten Kutai Timur atau yang disebut Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI Maloy), yang saat ini dalam tahap pembukaan dan peningkatan akses jalan dan perluasan lokasi. Proyek infrastruktur tersebut memberikan banyak kesempatan kerja bagi masyarakat desa di lokasi sekitar. Banyaknya proyek-proyek pembangunan infrastuktur jalan di daerah Maloy turut membantu penduduk miskin desa tersebut untuk memperoleh kesempatan bekerja sebagai tenaga kerja harian, seperti penggalian tanah, pertukangan, supir truck, tukang masak, berdagang makanan dan minuman, tukang cuci, operator alat berat, pembantu umum dan masih banyak lagi. Pembangunan akses jalan yang tersedia sebagai jalur distribusi yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur turut menciptakan lapangan kerja, meningkatkan jalur distribusi, membuka jalur transportasi bagi penduduk miskin di desa-desa terpencil. Penduduk memperoleh kemudahan dalam aktivitas sehari-hari, dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa dengan mudah dapat melakukan perdagangan, serta bermanfaat bagi para pelajar di Kabupaten Kutai Timur untuk lebih cepat dan mudah menjangkau tempat pendidikan mereka. Peranan investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kutai Timur salah satunya juga dilakukan oleh perusahaan tambang batubara yaitu Kaltim Prima Coal (KPC) dengan dibangunnya jalan Soekarno Hatta. Jalan Soekarno-Hatta dibangun di kawasan bisnis pada master plan Kota Sangatta, terbentang mulai dari Kampus Stiper lama, sampai taman Intai Maritim di kawasan perkantoran Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur.
276
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Pembangunan jalan lainnya sebagai peran serta investasi swasta di Kabupaten Kutai Timur, yaitu pembangunan jalan Soewandi yang merupakan jalan tembus dari jalan Soekarno-Hatta menuju jalan Trans Sangatta-Bengalon sejauh 1,950 km. Berbagai proyek fisik tersebut dikerjakan oleh 22 kontraktor lokal sebagai bagian dari program KPC dalam membina kontraktor lokal. PT. Kaltim Prima Coal (KPC), secara resmi menyerahkan jalan SoekarnoHatta dan jalan Soewandi, Fly Over Soewandi, Taman Pesawat (Intai Maritim) dan Jalan Soewandi Extention, kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur pada 19 Juni 2013. Pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kutai Timur dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah serta kontribusi investasi swasta akan mendukung percepatan pembangunan dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Kutai Timur yang sejahtera.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Hasil penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah penduduk miskin. Artinya secara empirik terlihat bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya diikuti oleh menurunnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur. Untuk mengukur tingkat signifikan maka dilakukan pengujian melalui Uji tstatistik. Variabel pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin sebesar (0,002 < 0,05), dengan tingkat (sig < 0,05). Pada negara yang dikategorikan miskin biasanya diikuti pula dengan kondisi yang terbelakang. Oleh karena itu, kemiskinan dan keterbelakangan dapat dikatakan merupakan suatu keadaan yang selalu bersamaan. Kedua hal tersebut sangat melemahkan fisik dan mental manusia dan berdampak terhadap semua sektor. Pembangunan di negara berkembang bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan nasional saja atau hanya untuk menambah produksi barang-barang dan jasa, tetapi pembangunan harus bertujuan pula untuk membangun manusia jasmaniah, rohaniah dan mengubah nasib manusia untuk keluar dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
277
No. 2 Desember 2015
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Akumulasi
kapital
berpengaruh
langsung
dan
signifikan
terhadap
signifikan
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. 2.
Infrastruktur
jalan
berpengaruh
langsung
dan
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai timur. 3.
Akumulasi kapital berpengaruh langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
4.
Infrastruktur jalan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
5.
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
6.
Akumulasi kapital berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
7.
Infrastruktur jalan berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur.
DAFTAR PUSTAKA Aditya. (2006). Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE-UGM. Akhmad. (2010). Pengaruh Infrastruktur Jalan dan Jembatan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kalimantan Timur. Tesis Tidak Dipublikasikan.
Program
Magister
Ilmu
Ekonomi.
Universitas
Mulawarman. Samarinda. Arsyad, Lincolin. (1999). Peramalan Bisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Bulohlabna. (2008). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat (Pengantar Pada Pemikiran Pendekatan Praktis). Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. BPS Kabupaten Kutai Timur. (2012). Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2012. Djojohadikusumo. (2001). Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Sinar Harapan. Danang, Suyanto. (2012). Prosedur Uji Hipotesis Untuk Riset Ekonomi. Bandung: Alfabeta.
278
No. 2 Desember 2015
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
Dinas Perhubungan. (2012). Transportasi Jalan. Kabupaten Kutai Timur. Edwin. (1998). Strategi Kebijakan Dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Salemba Empat. Frederik. (2010). Pengaruh Pengembangan Infrastruktur Jalan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Malinau. Tesis Tidak Dipublikasikan.
Program
Magister
Ilmu
Ekonomi.
Universitas
Mulawarman. Samarinda. Gujarati. (2003). Masalah-Masalah Kemiskinan. Jakarta: Salemba Empat. Hanafie. (2010). Pengaruh Infrastruktur Jalan Dan Tenaga Kerja Terhadap Tingkat Pengangguran Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Magister Ilmu Ekonomi. Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta. Kelana.
(2000).
Investasi
Percepatan
Pembangunan:
Problematika
dan
Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat. Kodoatie, Ayu. (2003). Perubahan dan Pengembangan Infrastruktur. Bandung: Sinar Baru. Makmun. (2006). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Bandung: Alumni. Mankiw, N. G. (2006). Makroekonomi. Jakarta: Erlangga. M, L, Jhingan. (2004). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali Press. Rachimi. (2005). Pengaruh Kapital Swasta dan Tenaga Kerja Serta Kapital Pemerintah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Magister Ilmu Ekonomi. Universitas Mulawarman. Samarinda. Riduwan dan Engkos. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Saragih. (2003). Administrasi Pembangunan, Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara. Sastrowardoyo, Siswanto. (2002). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Pustaka Ekonomi.
279
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Setyaningrum. (1997). Konsep Pembangunan Infrastruktur. Jakarta: PT Pustaka LP3ES. Simon, Kuznets. (2002). Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka. Subli. (2010). Hubungan Kemiskinan Dan Faktor-Faktor
Penyebabnya Pada
Masyarakat Desa Kembang Janggut Dan Kota Bangun II Kabupaten Kutai Kartanegara. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Magister Ilmu Ekonomi. Universitas Mulawarman. Samarinda. Sugiono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. (2000). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. -----------------------. (2004). Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suparmoko. (2006). Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat. Tambunan. (2003). Pengantar Teori Pembangunan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Todaro, Michael. (2004). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Peratiwi. (2004). Kemiskinan Indonesia: Suatu Fenomena Ekonomi. Bogor: Badan Penelitian Pertanian. Payaman J. S. (2001). Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat. Undang-Undang No. 1/1997 Tentang Penanaman Modal Asing. Undang-Undang No. 6/1998 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Undang-Undang No. 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Winardi. (2008). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Bandung: Alumni.
280
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Estimasi Model Sub-Struktur 1 Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Beta
7352569.616
7016260.763
.021
.001
Infrastruktur.Jalan .002 a. Dependent Variable: Pertumb. Ekonomi
.001
Akumulasi.Kapital
T
Sig.
1.863
.169
1.214
2.963
.015
.728
2.735
.021
Tabel 2. Uji F-Statistik ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
1.175E15
2
6.816E14
Residual
2.957E14
8
5.320E13
F
Sig. .002a
18.176
Total 1.350E15 10 a. Predictors: (Constant), Infrastruktur.Jalan, Akumulasi.Kapital b. Dependent Variable: Pertumb.Ekonomi
Tabel 3. Uji Goodness of Fit (Koefisien Determinasi) Model Summary
Model 1
R
R Square .923a
Adjusted R Square .898
.840
Std. Error of the Estimate 7.56662E6
a. Predictors: (Constant), Infrastruktur.Jalan, Akumulasi.Kapital
281
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Tabel 4. Hasil Estimasi Koefisien Beta Sub-struktur 2 Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Beta
16.187
.782
Akumulasi.Kapital
6.624E-7
.000
Infrastruktur.Jalan
4.894E-7
Pertumb.Ekonomi
7.748E-8
T
Sig.
14.636
.000
.634
2.533
.033
.000
.735
1.435
.041
.000
.976
4.711
.002
a. Dependent Variable: Jml.Pend. Miskin
Tabel 5. Uji F-statistik ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual
Df
Mean Square
23.820
2
8.750
6.750
8
.985
F 9.671
Sig. .004a
Total 31.240 10 a. Predictors: (Constant), Pertumb. Ekonomi, Akumulasi Kapital, Infrastruktur Jalan b. Dependent Variable: Jml Pend. Miskin
Tabel 6. Uji Goodness of Fit (Koefisien Determinasi) Model Summary
Model 1
R
R Square .965
a
Adjusted R Square .908
Std. Error of the Estimate
.858
.98798
a. Predictors: (Constant), Pertumb. Ekonomi, Akumulasi Kapital, Infrastruktur Jalan
282
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
X1 1.214
0.634 0.976
Y1 0.728
Y2
0.735.
X2 Gambar 1. Hubungan Empiris Antar Variabel Penelitian
Tabel 7 Dekomposisi Pengaruh Antar Variabel Pengaruh Antar Variabel
Pengaruh Langsung
Melalui Y1
X1 terhadap Y1
1.214
X2 terhadap Y1
0,728
X1 terhadap Y2
0.976 x 1.214
1,1848
X2 terhadap Y2
0.976 x 0,728
0,7105
Y1 terhadap Y2
0.976
283