PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 74 – 84
ISSN : 2502–6828
PENYULUHAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PILAR DALAM MEMBANGUN MORAL DAN AKHLAK ANAK (Character Education Awareness as a Pillar in Children Moral Building) Muhammad Tri Ramdhani, Supriadi dan Hunainah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111 e-mail :
[email protected];
[email protected];
[email protected]
Abstract Education is one way to build the intelligence and personality children toward a better direction. Character education at this time is so familiar because its role that is very important to improve the moral children because the moral decadence of the nation today. Based on the explanation above, considered necessary held character education counseling as a pillar in the build moral children in PKBM Luthfillah, Pahandut, Palangka Raya city. The purpose of this public service is to describe the procedures of daily character education as a pillar in building morals of children. In implementing these activities in this time used several methods that can be classified as follows. Based on the number of target achieved, extension or counseling method, using a team approach. Based on the media used, the extension or counseling method, using oral media and media projected, in the form of pictures and or writing through: ppt slides, and show a short duration video. The result of this devotion is known that, the public responded very good, with the orderly joined the discussion from the beginning until the end of the event. Educating children properly and in accordance with the Islamic values would require a sufficient knowledge. Through this extension or counseling, citizens around PKBM Luthfillah can have a concrete description of provisions regarding the character education of children that should be established in harmony between families and schools and also society, so as much as possible can be empowered these elements in solving the problems of the nation's moral decadence. In the questionnaire program evaluation this time that has been distributed in many audience who impressed that the educational activities such as this can be held at another moment so that they can always be enlightened and get new knowledge, even though they did not get a formal education or participate in class parenting which not free. Keywords: character education
Abstrak Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membangun kecerdasan serta kepribadian anak ke arah yang lebih baik. Pendidikan karakter pada saat ini tidak bisa lagi untuk tidak diindahkan keberadaannya karena peran yang sangat penting untuk memperbaiki moral dan akhlak anak, karena moral anak bangsa saat ini semakin jauh dari kata baik. Berdasarkan uraian di atas, dipertimbangkan perlu diadakan kegiatan penyuluhan pendidikan karakter sebagai pilar dalam membangun moral dan akhlak anak di PKBM Luthfillah Kel. Pahandut Kec. Pahandut, Kota Palangka Raya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mendeskripsikan tata cara pelaksanaan pendidikan karakter sehari-hari sebagai pilar dalam membangun moral dan akhlak anak. Penyelenggaraan kegiatan PKM ini menggunakan beberapa metode yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai metode penyuluhan menggunakan pendekatan kelompok, berdasarkan media yang digunakan metode penyuluhan menggunakan media lisan dan media terproyeksi berupa gambar dan atau tulisan lewat slide power point, dan pertunjukan mini video dengan durasi singkat. Hasil pengabdian ini diketahui bahwa masyarakat merespon dengan amat baik, tertib ikut diskusi dari awal acara hingga akhir karena mendidik anak yang baik dan sesuai dengan value Islami tentu memerlukan pengetahuan yang mencukupi. Melalui penyuluhan ini, masyarakat sasaran memiliki bekal deskripsi yang konkret mengenai pendidikan karakter anak yang seharusnya bisa terjalin selaras antara keluarga, sekolah dan juga masyarakat, sehingga semaksimal mungkin dapat diberdayakan ketiga elemen tersebut dalam menuntaskan permasalahan dekadensi moral bangsa. Evaluasi program PKM ini ternyata banyak audiens yang mewasiatkan agar pendidikan semacam ini bisa digelar pada moment yang lain agar mereka selalu dapat tercerahkan dan berpengetahuan baru, meski mereka tidak mengenyam pendidikan formal atau di kelas parenting yang berbayar. Kata kunci: pendidikan karakter
74
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Muhammad Tri Ramdhani, Supriadi dan Hunainah : Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar…
PENDAHULUAN
tempat yang layak. Pendidikan agama Islam di semua jenjang sekolah mempunyai peran yang
Analisis Situasi
sangat penting karena hasil proses pendidikan
Pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi setiap orang, oleh karenanya pendidikan mendapatkan pemerintah, bekerja
perhatian orang tua,
sama
semua
pihak,
perlu baik
maupun masyarakat
dengan
baik.
agama Islam diharapkan dapat mempertinggi akhlak manusia. Disamping itu pendidikan agama Islam
juga
diharapkan
dapat
menciptakan
manusia yang dapat mengamalkan ajaran-ajaran
Pendidikan
Islam dengan baik, dalam kehidupan sehari-hari
merupakan usaha sadar untuk membentuk anak
sehat jasmani dan rohani sehingga terdapat
yang mulia, berbudi pekerti luhur, bertanggung
keseimbangan dunia dan akhirat, sebagai wahana
jawab serta usaha pendewasaan diri. Hal ini
untuk
sesuai dengan Undang-Undang R.I. Nomor 20
kualitas sumber daya manusia beriman dan
Tahun 2003 sebagai berikut :
bertaqwa
meningkatkan
kepada
dan
Tuhan
mengembangkan
Yang
Maha
Esa,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Tim Redaksi Fokus Media: 2005, 94)
beretika, beradab dan berwawasan tinggi yang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
sangat penting untuk anak-anak di Indonesia.
yang dalam masa sepuluh tahun ini makin ramai
Sampai sekarang, masih banyak orangtua yang
dibicarakan di tengah masyarakat dan berbagai
tidak mempedulikan pendidikan anak-anaknya.
upaya terus dilakukan, terutama peningkatan
Walaupun pemerintah telah memberikan fasilitas
kualitas pendidikan pada sekolah-sekolah. Namun
yang cukup untuk anak mendapatkan pendidikan,
muncul permasalahan lain, mampukah pendidikan
tetap saja ada yang tidak mengindahkannya. Oleh
sekarang memenuhi standar
karena
keilmuan
yang
memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan,
kepribadian yang mantap dan mandiri terhadap masa depan dengan penuh tanggung jawab yang seutuhnya terhadap bangsa dan negara (Haidar: 2004, 13-17). Pendidikan merupakan salah satu hal yang
itulah,
pemerintah
menggunakannya
berkembang pesat, baik dalam kualitas dan
sebagai latar belakang pendidikan karakter di
kuantitasnya
Indonesia sekarang ini. Selain karena tingkat
sehingga
dapat
meningkatkan
sumber daya manusia, yang mana pemerintah
kesadaran terhadap pendidikan
berusaha melakukan berbagai usaha dalam
rendah, sebagian besar orang di Indonesia juga
mengatasi masalah ini.
kurang memberikan pendidikan moral dan etika
Pendidikan di Indonesia diarahkan dalam rangka
membentuk
manusia
yang
yang masih
terhadap generasi bangsa ini. Pendidikan karakter
memiliki
yang diterapkan oleh pemerintah ini bertujuan
keseimbangan untuk mengabdi kepada pribadi,
untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak
sosial dan akhirat. Oleh sebab itu, pendidikan
didik sehingga bisa dikembangkan sifat-sifat dan
dalam hal ini pendidikan agama Islam mendapat
karakternya secara tepat.
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
75
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 74 – 84
Kurangnya kesadaran yang dimiliki para
ISSN : 2502–6828
sedikit. Karakter dan kualitas anak
bangsa
orangtua terhadap pentingnya pendidikan yang
Indonesia sangat memprihatinkan dengan adanya
harus didapatkan anak untuk bekal menghadapi
masalah kemerosotan moral, di antaranya:
masa
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja.
depan.
dipercaya
Selain
sebagai
itu,
pendidikan
wadah
yang
juga dapat
Data kepolisian Polda Metro Jaya tahun 2000
membangun kecerdasan serta dapat menjadi
menunjukkan bahwa tindakan kekerasan yang
wadah membangun kepribadian anak ke arah
dilakukan para pelajar setiap tahun mengalami
yang lebih baik. Jika dilihat, pada zaman dulu,
peningkatan, sehingga dari data tersebut
pendidikan karakter tidak terlalu diperhatikan
diperoleh informasi bahwa banyak kasus
karena pada zaman dahulu, anak-anak telah
kekerasan pelajar terutama dilakukan oleh
mendapatkan pelajaran dan pemahaman tentang
pelajar STM (Reni Akbar Hawadi: 2004,167).
moral dan etika dari orangtua atau yang dituakan
2. Mudah dan ringannya penggunaan bahasa
di daerah tempat ia tinggal. Namun, karena
dan kata-kata kasar.
berkembangnya zaman, hal ini semakin tersingkir
Penelitian
dan anak zaman sekarang lebih diajari tentang
Kesejahteraan
kemajuan teknologi. Karena banyaknya informasi
persentase acara televisi materinya sangat
yang masuk tanpa ada saringan terlebih dahulu,
menghawatirkan bagi perkembangan anak.
anak dengan mudah mencontoh apa yang dilihat,
(Deddy Mulyana dan Idi Subandy Ibrahim:
contohnya pergaulan bebas dan narkoba. Oleh
1997, 214).
karena itu, pemerintah menjadikan masalah ini
yang
dilakukan
Anak
Yayasan
Indonesia
(YLKI)
3. Hilangnya rasa empati anak kepada orang
sebagai latar belakang pendidikan karakter pada
lain.
sekolah-sekolah resmi.
Hilangnya rasa empati ini bersama pengaruh
Melihat
kasus
di
Indonesia
terjadinya
lingkungan, telah berhasil menjadi pemicu
beberapa dekadensi moral yaitu krisis akhlak.
semakin
Akar praktik kolusi-nepotisme adalah kuatnya
orangtua dan guru. Ini juga dikarenakan
tradisi anak penguasa yang selalu mendapat
banyak anak kehilangan figur sentral dalam
kemudahan berusaha karena jaringan kekuasaan
kehidupannya.
yang dibangun oleh orangtua mereka (Mansyur
cenderung untuk menjadikan tontonan sebagai
Semma: 2008, 25). Seiring dengan kemajuan ilmu
model.
pengetahuan dan teknologi dewasa ini, banyak
rendahnya
rasa
Banyak
hormat
anak
kepada
yang
lebih
4. Ketidakjujuran yang membudaya
orangtua yang mengabaikan pendidikan karakter
Terbongkarnya kasus contek massal siswa
bagi anak-anak. Tuntutan zaman menyebabkan
kelas VI SD Negeri Gadel II, Kecamatan
para orang tua cenderung memberi perhatian
Tandes, Surabaya, Jawa Timur, membuktikan
lebih pada pendidikan fisik dan intelijen saja
harga
(Munif Chatib: 2009, 5). Masalah generasi muda
Koesoema, 2010: 22).
kejujuran
semakin
mahal
(Doni
saat ini sangat mencemaskan, karena akan membuat sebuah bangsa tenggelam sedikit demi
76
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Muhammad Tri Ramdhani, Supriadi dan Hunainah : Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar…
Akar dari masalah krisis karakter ini cukup
Megawangi
bersama
banyak masalahnya, yang terpenting di antaranya
tergabung
dalam
adalah karena longgarnya pegangan terhadap
Foundation (IHF), menyusun 9 pilar karakter
agama; pembinaan moral yang dilakukan oleh
yang
orangtua, sekolah, dan masyarakat sudah kurang
(Ratna Megawangi, 2004: 100) Sembilan pilar
efektif;
karakter tersebut adalah sebagai berikut:
kebiasaan
orangtua
memberikan
keteladanan yang baik kurang banyak dilakukan;
harus
dengan
tim
Indonesia
diajarkan
yang
Heritage
kepada
anak-anak
dan akhlak anak di PKBM Luthfillah Kelurahan
a. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya (love Allah, trust, reverence, loyalty) b. Kemandirian dan tanggung jawab (responsibility, excellence, self reliance, discipline, orderliness) c. Kejujuran atau amanah, bijaksana (trustworthinnes, reliability, honesty) d. Hormat dan santun (respect, courtessy, obedience) e. Dermawan, suka menolong, dan gotong royong (love compassion, caring, empathy, generousity, moderation, cooperation) f. Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefullness, courage, determination and enthusiasm) g. Kepemimpinan dan keadilan (justice, fairness, mercy, leadership) h. Baik dan rendah hati (kindness, frienliness, humility, modesty) i. Toleransi dan kedamaian dan kesatuan (tolerance, flexibility, peacefullness, unity)
Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka
2. Kurangnya komunikasi interpersonal antara
derasnya arus budaya materialistik, hedonistik dan sekularistik (Abuddin Nata, 2007: 218). Pendidikan karakter pada saat ini tidak bisa lagi untuk diindahkan keberadaannya karena peran yang sangat penting untuk memperbaiki moral dan akhlak anak, karena moral anak bangsa saat ini semakin jauh dari kata baik dengan teriringnya zaman modern yang penuh digeluti teknologi informasi yang semakin hari berkembang pesat terus adanya perbaharuan. Berdasarkan uraian di atas dipertimbangkan peru diadakan
kegiatan
penyuluhan
pendidikan
karakter sebagai pilar dalam membangun moral
Raya.
orangtua dan anak pada masyarakat. Permasalahan
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi
1. Pemahaman orangtua yang masih minim
antara dua orang secara tatap muka, yang
terhadap pentingya pendidikan karakter anak
memungkinkan setiap pesertanya menangkap
di
reaksi orang lain secara langsung, baik secara
sekitar
masyarakat
PKBM
Luthfillah
Palangka Raya
verbal atau nonverbal (Dedy Mulyana, 2000:
Dengan adanya faktor pembentuk karakter,
75).
baik secara nature dan nurture, membentuk
dimulai dengan lima kualitas umum yang
karakter harus dimulai dari keluarga. Karena,
dipertimbangkan;
keluarga adalah lingkungan yang pertama dan
(openness),
utama
mendukung
dikenal
oleh
anak.
Jadi,
dalam
Efektivitas
komunikasi
yaitu
empati
keterbukaan
(empathy),
(supportiveness),
sikap
sikap
(positiveness),
anak akan dibentuk yang sekaligus akan
(Joseph A. Devito, 1989: 259). Dengan adanya
mempengaruhi perkembangannya di masa
lima
depan
mengubah sikap, pendapat atau perilaku
(Agus
Sujanto,
2006:
3).
Ratna
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
kesetaraan
positif
lingkungan keluargalah watak dan kepribadian
kualitas
dan
interpersonal
umum
(equality)
diharapkan
upaya
77
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 74 – 84
seseorang
bisa
dilakukan
dengan
baik.
Di antara kasus itu adalah sebagian orangtua
Orangtua seyogyanya bisa menjadi pendengar
yang
yang baik bagi anak-anak mereka, dapat
sering menyampaikan pesan negatif terhadap
menyampaikan nilai-nilai positif yang akan
anaknya ketimbang positif, bahkan hampir tak
menjadi landasan hidup. Hal ini dijelaskan
pernah.
dalam firman Allah Swt,
mungkin kamu bisa”, ”sudahlah kamu tidak
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS Al-Tahrim [66]: 6).
usaha
Kegagalan komunikasi ini dapat berujung pada
antara anak dan orangtua menjadi lebih efektif
gagalnya anak memiliki karakter yang baik,
: munculkan rasa menerima; membuka pintu;
dan
pada
mendengar aktif (Thomas Gordon, 1989: 26).
pada,
Dalam Islam, guru sebagai agen pembawa
sehingga anak terhalang dari kenikmatan
perubahan juga diharapkan dapat membekali
surga. (Hamdani Hamid dan Beni Ahmad
dirinya
Saebani,
mengajar
ini
kehidupan
dapat
berimplikasi
ukhrawi
2013:
anak
99)
negatif tersebut
begitu
panjangnya
berbicara
Seperti
kepada
anak,
lebih
dengan mengatakan ”mana
bermimpi”,
“kamu
itu
tidak
bisa
diandalkan”, “kamu itu selalu salah, apa sih yang mampu kamu kerjakan dengan baik?” Akibatnya anak merasa tidak didukung oleh orangtuanya. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar
dengan murid
komunikasi
karakter unutk
interpersonal
mulia
sebelum
berlaku
demikian,
implikasi dari urgensi komunikasi yang baik
sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah
dalam pendidikan karakter, sehingga para
sebagai pengajar umat (Zainal Aqib, 2012:
orangtua
125).
dan
masyarakat
perlu
selalu
diberdayakan.
4. Minimnya
3. Kurangnya bimbingan orangtua dan guru
metode
pemahaman dan
strategi
keluarga yang
cocok
tentang dalam
terhadap anak yang berkaitan dengan moral
penanaman karakter dalam kehidupan sehari-
dan akhlak yang baik pada masyarakat.
hari pada masyarakat.
Hal
yang
terkadang
terlupa
dari
benak
Dalam
perspektif
komunikasi
tak
terpisahkan.
merupakan
kepada anak dengan berbicara dengan anak.
Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti
Yang dimaksud komunikasi dua arah ini
komunikasi yang bersumber kepada al-Quran
adalah jika berbicara kepada anak, maka ada
dan
unsur instruksi, sedangkan jika berbicara
Sebagaimana firman Allah Swt,
dengan anak, yang terasa adalah suasana
dijumpai kasus yang menimpa anak akibat dari
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS an-Nahl [16]: 125).
pola komunikasi yang salah yang digunakan
Komunikasi dalam Islam dinilai penting, karena
oleh orangtua (A.Supratiknya, 1995: 56).
adanya kewajiban berda’wah kepada setiap
hadist
bagian
Islam,
orangtua adalah perbedaan antara berbicara
diskusi (A.Supratiknya, 1995: 38). Akibatnya,
78
ISSN : 2502–6828
(Ahmad
Ghulusy,
1987:
9).
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Muhammad Tri Ramdhani, Supriadi dan Hunainah : Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar…
Tujuan
orang-orang yang beriman sehingga nilai-nilai dan
haditsnya
harus
selalu
dikomunikasikan
kepada
orang
lain,
al-Qur’an
Tujuan kegiatan
yang
pengabdian
hendak
dicapai
kepada
dalam
masyarakat
di
khususnya dalam ruang lingkup keluarga,
sekitar PKBM Luthfillah Palangka Raya kali ini
guna menghindari siksaan api neraka. Dalam
adalah dengan memberdayakan tim dosen PAI
Islam komunikasi harus dilandasi dengan cinta
untuk
dan kasih sayang. Tidak ada alasan bagi
komprehensif dan pelaksanaan konkret mengenai
seseorang untuk keluar dari etika-etika yang
pendidikan karakter anak agar para khalayak
telah digarisbawahi oleh risalah Islam (Abdul
dapat:
Muis,
1. Memahami terhadap pentingnya pendidikan
2001:
72).
Hal
tersebut
telah
dicontohkan langsung oleh Allah dalam alQur’an. Karenanya didapati bahwa setiap surah dalam al-Qur’an selalu diawali dengan Bismillahi Rahmaani Rahiim (Dengan nama Allah
Yang
Maha
Pengasih
Penyayang). Terlebih lagi,
Lagi
Maha
kecenderungan
mencontoh sangat besar peranannya pada anak-anak, sehingga
perkembangan anak
dalam proses membangun kepribadian akan
memberikan
pemahaman
yang
karakter anak 2. Memahami komunikasi interpersonal antara orangtua dan anak yang ideal 3. Memberikan bimbingan yang nyata terhadap anak terkait dengan moral dan akhlak yang baik 4. Mengaplikasikan metode dan strategi yang cocok dalam
penanaman karakter dalam
kehidupan sehari-hari.
terbantu dengan modeling (Agus Sujanto, METODE PELAKSANAAN
2006: 6). Menurut
Thimothy
Character
Wibowo,
Specialist
yang
praktisi
dari
berpengalaman
lebih dari 8 tahun, masih banyak orangtua sebagai
pendidik,
yang
belum
mendidik
Waktu dan Tempat Pelaksanaan penyuluhan pendidikan ini, dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
dengan langkah tepat sehingga bisa menjadi
1. Tahap Pertama, pada hari Sabtu bertepatan
bom waktu. Untuk itu ia memaparkan sisi
dengan tanggal 17 Oktober 2015 ketua tim
paradigma dan ide pengajaran kreatif, serta
melakukan observasi awal ke PKBM Luthfillah
pembentukan lingkungan yang baik untuk
Kel. Pahandut Kec. Pahandut untuk melihat
pendidikan karakter. (Thimothy Wibowo, 2012:
keadaan dan situasi, apakah benar-benar
23).
memungkinkan untuk dilakukan PKM oleh tim juga
dosen PAI dengan grand theme kependidikan
memaparkan langkah membentuk keluarga
Islam. Observasi ini juga untuk berkomunikasi
yang berkarakter, mengenal cara membantu
dengan pihak Ketua PKBM, Ibu Khairia Ulfah,
anak melepaskan diri dari sikap dan perilku
M.Pd
negatif (Thimothy Wibowo, 2012: 13-58).
mengenai rencana penyuluhan pendidikan,
Dalam
buku
yang
lain,
Thimoty
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
untuk
membicarakan
tahap
awal
79
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 74 – 84
ISSN : 2502–6828
rancangan kegiatan, peserta, serta melihat
serta diakhiri dengan evaluasi program secara
langsung sarana dan prasarana.
tertulis melalui angket yang berisi kepuasan
2. Tahap Kedua, Tim PKM menyusun proposal pengabdian
kepada
masyarakat
sesuai
dan saran. Tempat
dengan RIP yang sudah ditentukan oleh pihak
masyarakat
LP2M,
Rindang
sehingga
jatuhlah
kepada
judul
kegiatan
ini
pengabdian
adalah
PKBM
Gg.
Manggis
Banua
kepada
Luthfilah, No.
Jl.
26-33
Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar
Rt03/XXVI, Kel. Pahandut Kec. Pahandut Kota
dalam Membangun Moral dan Akhlak Anak.
Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Telp/Fax
Setelah proposal selesai, maka proposal pun
(0536)
diajukan dan diserahkan ke pihak LP2M UM
[email protected].
Palangkaraya untuk diseleksi.
website: http://www.pkbmluthfillah.vndv.com.
3239894.
dengan
alamat
E-mail:
serta
alamat
Sasaran Kegiatan
3. Tahap Ketiga, setelah proposal PKM selesai dan dinyatakan lolos seleksi oleh pihak LP2M
Sasaran dalam program PKM tim dosen
UM Palangkaraya, maka pihak LP2M UM
PAI kali ini adalah warga sekitar PKBM Luthfillah
Palangkaraya mengeluarkan dana bantuan
Kel. Pahandut Kec. Pahandut Kota Palangka
pada bulan November yang ditetapkan dengan
Raya. Daerah ini juga dikenal dengan sebutan
Surat
Pelaksanaan
Puntun, terletak di pingiran sungai Kahayan,
Nomor
:
merupakan pemukiman padat dengan kondisi
25
tempat tinggal terbuat dari kayu dalam bentuk
Perjanjian
Pengabdian
Penugasan
Masyarakat
456/PTM.63.R10/LP2M/P/2015
Tanggal
November 2015.
rumah panggung. Lokasi ini dapat dikategorikan
4. Tahap Keempat, adalah persiapan kegiatan
sebagai pemukiman padat dengan akses jalan
PKM yang terdiri dari menentukan tanggal
jembatan kayu untuk memudahkan transportasi
yang sesuai, memperkaya referensi buku dan
yang dapat dilalui kendaran roda dua dan
materi yang berhubungan dengan pendidkan
roda tiga.
karakter Islami, menentukan pemateri sesuai
Pemukiman padat di Rindang Banua ini
bidang keahliannnya, mengkalkulasikan biaya
sangat diminati masyarakat, dikarenakan letak
yang dibutuhkan, menyususn draf tentatif
geografisnya yang dekat dengan seluruh fasilitas
acara, para petugas acara, serta mengurus
umum seperti pasar, puskesmas, sekolah, dan
beberapa persiapan teknis pra-acara.
tempat ibadah. Atas dasar kondisi inilah, pada Juli
5. Tahap Kelima, adalah sosialisasi kegiatan
2004 tumbuh tekad dari sekelompok anak muda
kepada para calon peserta penyuluhan PKBM
untuk mendirikan wadah belajar yang mampu
Luthfillah melalui guru dan tenaga pendidik
memberikan
setempat.
sekitar Rindang Banua Kelurahan Pahandut
6. Tahap Keenam, adalah pelaksanaan kegiatan
80
Kecamatan
kesempatan
Pahandut
warga
Kota
masyarakat
Palangka
Raya
penyuluhan pendidikan karakter di PKBM
Provinsi Kalimantan Tengah untuk memberikan
Luthfillah pada hari Senin 28 Maret 2016 yang
layanan
diisi juga dengan tanya jawab dan diskusi
“Luthfillah” yang bermakna kelembutan Allah Swt.
pembelajaran
yang
diberi
nama
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Muhammad Tri Ramdhani, Supriadi dan Hunainah : Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar…
Pada awal berdirinya PKBM “Luthfillah”
tetapi
untuk
memasuki
ke
lokasi,
harus
masih meminjam dan menempati bangunan milik
menggunakan motor, atau berjalan kaki namun
Dinas Sosial. Namun, dengan semangat swadaya
agak jauh, dikarenakan jalan gang yang sempit.
pada tahun 2005 akhir, PKBM ”Luthfillah” berhasil
Bila ditempuh dari kampus UM Palangkaraya,
mendirikan sebuah bangunan semi permanen
memakan waktu sekitar 20 menit.
dengan luas 900 m
2
Metode Kegiatan
yang beralamat di jalan
Rindang Banua Gg. Manggis No. 26-33 RT. 03 RW.
XXVI
Pahandut
Kelurahan Kota
Pahandut
Palangka
Raya
Dalam penyelenggaraan kegiatan PKM di
Kecamatan
PKBM Luthfillah oleh tim dosen PAI tahun 2016
Kalimantan
kali ini, menggunakan beberapa metode yang
Tengah.
dapat
Secara
bertahap
dengan
segala
diklasifikasikan
Berdasarkan
teknik
sebagai
berikut.
komunikasi,
metode
keterbatasan dan dukungan sumber daya yang
penyuluhan yang digunakan oleh tim dosen PAI
ada,
tahun 2016 adalah komunikasi langsung (direct
PKBM
Lutfillah
terus
mengembangkan
berbagai layanan pendidikan.
Cukup banyak
communication)
sekaligus
komunikasi
tidak
layanan program pendidikan nonformal yang
langsung (indrect communication), yaitu publikasi
dilakukan antara lain Program Pendidikan Anak
dalam bentuk undangan, materi print-out, dan
Usia Dini (PAUD) dan Kesetaraan. PKBM ini
pertunjukan mini-video.
menyediakan bacaan bagi masyarakat yang ingin
Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai,
menambah pengetahuan melalui buku bacaan.
metode
Keberadaan TBM di PKBM Luthfillah sangat
pendekatan
membantu masyarakat di lingkungan PKBM,
rumah, surat-menyurat, dan hubungan telepon
khususnya untuk peserta didik tanpa harus
menginat terbatasnya tenaga dan waktu, akan
mengeluarkan biaya mahal.
tapi
Untuk meningkatkan keterampilan peserta
penyuluhan perorangan
digunakan
dengan
tidak
dengan
pendekatan
digelarnya
kelompok
diskusi
yaitu
kelompok.
Berdasarkan
perca, daur ulang kertas, limbah gelas air mineral
metode penyuluhan kali ini menggunakan media
dan botol plastik, komputer, service HP, tata
lisan dan media terproyeksi, berupa gambar dan
kecantikan,
atau tulisan lewat: slide ppt, dan pertunjukan mini
boga,
sulam
pita,
sablon
digital. Yang paling membanggakan bagi PKBM
yang
kunjungan
didik, PKBM melakukan latihan pemanfaatan kain
tata
media
menggunakan
digunakan,
maka
video dengan durasi singkat.
Luthfillah adalah pada bulan September 2012,
Solusi yang Ditawarkan
pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional
1. Diberikan penyuluhan tentang pemahaman
ke-47
di
Palangka
Raya,
PKBM
Lutfillah
terhadap pentingnya pendidikan karakter anak
mendapat penghargaan sebagai Juara Nasional
2. Memberikan pemahaman yang ideal tentang
PKBM Berprestasi dari Kementerian Pendidikan
komunikasi interpersonal antara orangtua dan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
anak
Untuk dapat menuju ke PKBM Luthfillah Palangkaraya ini bisa menggunakan mobil, akan
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
3. Memberikan penjelasan bimbingan
orangtua
tentang intensitas
terhadap
anak
yang
81
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 74 – 84
berkaitan dengan moral dan akhlak yang baik 4. Memberikan metode
penjelasan
dan
strategi
tentang
yang
berbagai
cocok
ISSN : 2502–6828
oleh pihak sekolah, masyarakat, ataupun yang bisa dilakukan oleh tiap keluarga muslim sebagai
dalam
unit terkecil dari suatu bangsa. Selain itu,
penanaman karakter dalam kehidupan sehari-
sebanyak 5 orang yang menanggapi secara
hari.
langsung
tentang
proses
berlangsungnya
program PKM ini. Hal ini mengindikasikan bahwa HASIL DAN PEMBAHASAN
acara
berjalan
lancar
dan
para
peserta
Selama pelaksanaan pengabdian kepada
memahami dengan baik point yang disampaikan
masyarakat tercatat aktif dan telah hadir 53
pemateri, bahkan menanggapi dengan positif
peserta yang terdiri dari 13 guru dan tutor PKBM
program PKM kali ini.
Luthfillah, serta 40
wali murid dari
PAUD
Berdasarkan 53 peserta, 34 orang yang
Luthfillah, dan wali murid dari kelas kesetaraan
telah bersedia melakukan umpan balik tertulis,
PKBM Luthfillah.
yakni dengan mengisi lembar kuesioner evaluasi
Khalayak sasaran kegiatan ini adalah para
program serta kritik dan saran membangun yang
masyarakat Puntun dan guru atau tutor setempat
telah disediakan panitia. Hal ini bermakna bahwa
yang berjumlah 60 peserta, yang terdiri dari
sebanyak
64%
masyarakat sekitar PKBM Luthfillah 40 orang dan
pendapat
mereka
13 orang guru, campur antara kaum ayah dan
program PKM kali ini dan tidak lupa memberikan
kaum ibu. Sebanyak 53 peserta yang memenuhi
catatan penting untuk perbaikan pada masa
undangan dan berkesempatan hadir dalam acara
mendatang. Sedangkan sisanya menyampaikan
PKM yang dilakukan pada Senin 28 Maret 2016.
umpan balik secara lisan, mengingat para guru
Kehadiran peserta sebanyak 53 peserta (88%) menandakan antusias masyarakat sekitar PKBM Luthfillah Kel. Pahandut Kec. Pahandut,
peserta dan
telah
memberikan
membantu
evaluasi
sebagai tuan rumah, sibuk membantu acara dan membereskan tempat selepas acara selesai. Secara
umum,
masyarakat
merespon
Palangka Raya untuk mengikuti program PKM kali
dengan amat baik, dengan tertib ikut diskusi dari
ini yang dilakukan oleh tim dosen prodi PAI UM
awal acara hingga akhir, bahkan ada beberapa
Palangkaraya. Sebelumnya belum ada kegiatan
yang datang dan menonton acara dari luar karena
PKM sejenis yang dilakukan, baik dari tim dosen
tidak sengaja lewat dan merasa penting untuk
atau yang dilakukkan dosen secara mandiri, dari
mendapatkan informasi yang diberikan dalam
universitas/perguruan tinggi manapun. Untuk itu,
penyuluhan. Melalui penyuluhan ini, diharapkan
ketua PKBM
Kec.
warga sekitar PKBM Luthfillah memiliki bekal
menyampaikan
deskripsi yang konkret mengenai pendidikan
penghargaan ini pada sambutan di awal acara
karakter anak yang seharusnya bisa terjalin
pembukaan PKM.
selaras
Pahandut,
Luthfillah
Palangka
Kel. Raya
Pahandut
Adapun pada inti acara, sebanyak 5 orang
antara
keluarga,
sekolah
dan
juga
masyarakat, sehingga semaksimal mungkin dapat
peserta yang bertanya mengenai pelaksanaan
diberdayakan ketiga
pendidikan karakter, baik yang dapat diupayakan
menuntaskan permasalahan dekadensi moral.
82
elemen tersebut
dalam
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Muhammad Tri Ramdhani, Supriadi dan Hunainah : Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai Pilar…
Dalam kuesioner evaluasi program PKM
Seperti yang disampaikan praktisi dan founder
kali ini yang telah dibagikan, banyak audiens yang
dari pendidikan karakter.com, Timothy Wibowo
mewasiatkan agar kegiatan pendidikan semacam
dalam bukunya “7 Hari Membentuk Karakter
ini bisa digelar pada moment yang lain agar
Anak” dan buku yang berjudul “Succes Begin
mereka selalu dapat tercerahkan dan mendapat
with Character”. Selain itu Hamdai Hamid dan
pengetahuan yang baru, meski mereka tidak
Beni
sempat mengenyam pendidikan formal atau ikut
“Pendidikan Karakter Perspektif Islam” juga
serta kelas parenting yang berbayar.
Zainal Aqib dalam “Pendidikan Karakter di
Ahmad
Saebani
dalam
bukunya
Sekolah.” Buku-buku tersebut jarang terjamah SIMPULAN DAN SARAN
masyarakat awam, maka tim PKM prodi PAI kali ini mengangkat sebagian cara-cara yang
Simpulan 1. Pendidikan karakter kewajiban
negara
tidak
digariskan sang ahli dan mengetengahkan hanya menjadi
atau
dilimpahkan
dalam diskusi dengan singkat dan padat sehingga masyarakat dapat memetik manfaat.
keseluruhan terhadap pihak sekolah. Akan
3. Secara umum, masyarakat merespon dengan
tapi, menjadi kewajiban setiap keluarga untuk
amat baik, dengan tertib ikut diksusi dari awal
dapat membekali anak-anak mereka, sedini
acara hingga akhir. Melalui penyuluhan ini,
mungkin dengan nilai pendidikan akhlak yang
warga
sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
deskripsi yang konkret mengenai pendidikan
Saw. Karena berakhlak mulia dan berdisiplin
karakter anak yang seharusnya bisa terjalin
yang dimulai dan dibiasakan orangtua sedari
selaras antara keluarga, sekolah dan juga
kecil, akan membawa pada suatu habit yang
masyarakat, sehingga semaksimal mungkin
positif
dari
dapat diberdayakan ketiga elemen tersebut
stimulasi eksternal negatif dalam mengarungi
dalam menuntaskan permasalahan dekadensi
kehidupan luas.
moral bangsa.
sekaligus
membentengi
anak
sekitar
yang
cukup,
pengalaman
tidak yang
hanya
berdasarkan
turun-temurun
Luthfillah
dibekali
Saran
2. Mendidik anak yang baik dan sesuai dengan value Islami tentu memerlukan pengetahuan
PKBM
1. Perlu dilaksanakan penyuluhan dengan tema serupa
di
tempat
lain
guna
membantu
warisan
memberi pemahaman komprehensif kepada
nenek moyang belaka. Apalagi bila mengutip
masyarakat, khususnya orangtua yang tidak
kata hikmah dari Ali bin Abi Thalib ra. yang
mengeyam
mewasiatkan para orangtua muslim, “Didiklah
pendidikan
anakmu untuk masa yang bukan masamu.”
mungkin yang berawal dari rumah.
pendidikan, karakter
anak
akan Islami,
urgensi sedini
Seiring dengan ilmu psikilogi pendidikan yang
2. Perlu dilakukan pelatihan lain dengan tenma
berkembang, para pakar dan ahli banyak
pendidikan juga di tempat yang sama untuk
merumuskan
follow-up dari acara penyuluhan kakrakter
langkah
dan
cara
menumbuhkembangkan karakter positif anak.
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
anak.
83
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 74 – 84
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Keluarga
Besar
PKBM
Luthfillah
Kelurahan
Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya
yang
telah
memfasilitasi
kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini. Terima kasih disampaikan
juga
Muhammadiyah
kepada
Palangkaraya
Universitas yang
telah
membantu pendanaan dan sarana pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Tahun Anggaran 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA Akbar Hawadi, Reni (2004), Akselerasi: A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual, Jakarta: PT. Gramedia Aqib, Zainal (2012) Pendidikan Karakter Di Sekolah, Yrama Widya: Bandung Chatib, Munif (2009), Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia, Bandung: Kaifa, Cet. IV Gordon, Thomas (1989), Menjadi Orangtua Efektif, terjemahan Tim Psikolog Klinis, Jakarta: Gramedia
ISSN : 2502–6828
Muis, Abdul (2001), Komunikasi Islam, Bandung: Remaja Rosadakarya. Mulyana, Deddy, dan Ibrahim, Idi Subandy (1997), Bercinta Dengan Televisi Ilusi dan Imaji Sebuah Kotak Ajaib, Bandung: Remaja Rosdakarya Nata, Abuddin (2007), Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Indonesia, Jakarta: Kencana Redaksi Fokus Media, Tim (2005), Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Bandung: Fokus Media Semma, Mansyur (2008), Negara dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara, Manusia Indonesia dan Perilaku Politik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Sujanto, Agus (2006), Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara, Cet IIV Supratiknya, A (1995) Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis, Yogyakarta: Kanisius Wibowo, Thimothy (2012) 7 Hari Membentuk Karakter Anak, Jakarta: Grasindo Wibowo, Thimothy (2012) Succes Begins With Character, Jakarta: Grasindo.
Haidar 2004, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta: Kencana, Hamid, Hamdani dan Beni, Ahmad Saebabi (2013) Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Pustaka Setia: Bandung Koesoema Albertus, Doni (2010), Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: Grasindo Megawangi, Ratna (2004), Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa, Jakarta: BP Migas dan Star Energy
84
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu