Home
Add Document
Sign In
Register
Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal
Home
Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal
1 Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal AG ...
Author:
Widya Tanuwidjaja
15 downloads
151 Views
179KB Size
Report
DOWNLOAD PDF
Recommend Documents
Analisia Hadis Penetapan Awal Bulan Kamariah (Ramadan dan Syawal) Hajar
Penentuan Awal Bulan Qamariyah & Prediksi Hisab Ramadhan - Syawal 1431 H
Metode Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Rukyat or Hisab; Local or Global? (Lanjutan)
PENGGUNAAN ASTROFOTOGRAFI DALAM PENENTUAN AWAL BULAN RAMADHAN, SYAWAL DAN DZULHIJJAH SKRIPSI
Hukum Penggunaan Ilmu Hisab dalam Penentuan awal Bulan Ramadhan dan Syawal
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 2 Tahun 2004 Tentang PENETAPAN AWAL RAMADHAN, SYAWAL, DAN DZULHIJJAH
PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH
BAB IV ANALISIS METODE PENETAPAN AWAL BULAN RAMADAN, SYAWAL DAN ZULHIJAH DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA
METODE PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIAH
Awal Ramadan dan Awal Syawal 1433 H
ANALISIS FATWA MUI NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN AWAL RAMADHAN, SYAWAL DAN DZULHIJJAH DENGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA SCHLEIERMACHER
ETHNOOCEANOGRAPHY DAN TITIK TEMU ASPEK SYAR I DALAM PENENTUAN AWAL BULAN RAMADHAN DAN SYAWAL OLEH JOGURU KESULTANAN TIDORE
Ideal Moral Penetapan Awal Bulan Kamariah
FATWA MUI TENTANG PENENTUAN AWAL RAMADHAN, SYAWAL, DAN DZÛ AL-HIJJAH (UPAYA REKONSTRUKSI METODOLOGIS)
ANALISIS VISIBILITAS HILAL PENENTU AWAL RAMADHAN DAN SYAWAL 1433 H DENGAN MODEL FUNGSI VISIBILITAS KASTNER
Hisab Kotemporer dalam Penentuan dan Penetapan Awal Waktu Bulan Qomariyah
Keutamaan Dan Amalan Bulan Ramadhan
Risalah Ramadhan Tuntunan Ibadah di Bulan Ramadhan
NASIHAT MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
Keutamaan Bulan Ramadhan
METODE PENENTUAN AWAL BULAN RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJJAH MENURUT DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA
Marhaban Ya Ramadhan Selamat Datang Bulan Ramadhan
DINAMIKA KRITERIA PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH Organisasi Kemasyarakatan Persatuan Islam)
KRITERIA VISIBILITAS HILAL MENURUT PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH
Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal & ! "#$% [ Indonesia – Indonesian – '()) ]
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz –Rahimahullah-
Terjemah : Muhammad Iqbal AG Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2009 - 1430
! "#$ . "(+()), "-% *
−4 789 – 2% 3% 4 5 3% 6#6 5 1/( "0
( 2% 3% 4 5 3% 6#6 51 /( "+ ;<0 => ) www.binbaz.org.sa
?6@ 8 >
2009 - 1430
٢
Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui hilal? Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah . Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan orang yang mengikuti petunjuknya. Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi :
(( ِ َ ِْ ُِْ ََ َُ ُ َِ ِِ ! " $# ِ %$# &ِ ْ َ'% ِِ ! " $# ِ #( #))) "Berpuasalah karena melihatnya (hilal Ramadhan) dan berbukalah karena melihatnya (hilal Syawal), jika berawan (tidak bisa melihatnya) maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjagi tiga puluh (30)."i Dalam lafazh yang lain:
(( ِ َ #( #+َ َُ ُ َِ ِِ ! " $# ِ %$# &ِ َْ'% ِِ ! " $# ِ #( #))) "Berpuasalah karena melihatnya dan berbukalah karena melihatnya. Jika tidak bisa melihatnya maka puasalah tiga puluh (30) hari."ii Dan dalam lafazh yang lain:
.((ً-(! . -/0 )) "Maka sempurnakanlah hitungan Sya'ban menjagi tiga puluh hari."iii Maksudnya bahwa ditetapkan berpuasa dengan melihat hilal dan berbuka dengan
melihat
hilal
(Syawal).
Jika
tidak
bisa
dilihat,
wajib
menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari kemudian berpuasa. Dan wajib menyempurnakan bulan Ramadhan menjadi tiga
٣
puluh apabila bulan tidak bisa dilihat. Adapun bila hilal bisa dilihat, maka alhamdulillah. Kaum muslimin wajib berpuasa dengan melihat hilal Ramadhan di malam ke tiga puluh dari bulan Sya'ban, dan jadilah bulan Sya'ban kurang (dari 30 hari) dan umat Islam berpuasa. Seperti ini pula jika mereka melihat hilal di malam ke tiga puluh dari bulan Ramadhan, mereka berbuka setelah puasa selama dua puluh sembilan hari. Adapun bila tidak melihat hilal, mereka harus menyempurnakan Sya'ban dan Ramadhan menjadi tiga puluh hari, berdasarkan hadits-hadits:
(( ِْ ُِْ ََ َُ ُ َِ ِِ ! " $# ِ %$# &ِ ْ َ'% ِِ ! " $# ِ #( #))) "Berpuasalah karena melihatnya dan berbukalah karena melihatnya, maka jika berawan (tidak bisa melihatnya) maka sempurnakanlah hitungan." Nash ini meliputi bulan Sya'ban dan Ramadhan. Dan dalam lafazh yang lain:
.(( ِ َ #( #+َ َُ ُ َِ)) Maka jika tertutup awan, maka puasalah selama tiga puluh hari." Penetapan hilal cukup dengan satu orang saksi saat masuknya bulan Ramadhan, seorang saksi yang adil menurut mayoritas ulama, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar , ia berkata:
((2ِ -3+ِ-4 5 - 6 $ (َ'% 2 -+َ #ُ ! َ'7 89:َ' ;% < =) 8ِ/ 6 > # $ /?ََ َ@ ِAْ 5 # - 6 BC$َD)) "Orang-orang mengamati hilal, lalu aku mengabarkan kepada Nabi bahwa aku telah melihatnya, maka beliau puasa dan menyuruh semua orang berpuasa."iv Dan berdasarkan hadits dari Rasulullah bahwa seorang arab badawi bersaksi di sisi beliau bahwa ia telah melihat hilal, maka Nabi bersabda: "Apakah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah dan aku adalah utusan Allah ?" Ia menjawab: 'Ya.? Lalu beliau menyuruh puasa.'v ٤
Maka apabila seorang yang adil melihat hilal masuknya bulan Ramadhan niscaya wajib berpuasa. Adapun keluar dari Ramadhan maka harus dari dua orang saksi yang adil. Demikianlah semua bulan, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dua orang saksi yang adil, berdasarkan hadits dari Nabi , beliau bersabda:
((%$# &ِ ْ َ'% #( #+َ ِ ِE-0 ِA0 َِ)) "Maka jika bersaksi dua orang saksi maka berpuasa dan berbukalah.'vi Dan diriwayatkan dari Harits bin Hathib , ia berkata: 'Rasulullah berpesan kepada kami agar beribadah berdasarkan ru'yah (melihat hilal). Jika kami tidak melihatnya dan bersaksi dua orang saksi yang adil, kami beribadah berdasarkan kesaksian keduanya."vii Maksudnya bahwa persaksian dua orang yang adil adalah keharusan dalam keluar dan di semua bulan. Adapun masuk bulan Ramadhan maka cukup hanya dengan satu orang saksi yang adil, berdasarkan dua hadist di atas. Para ulama berbeda pendapat. Apakah persaksian wanita bisa diterima seperti laki-laki dalam masuknya bulan? Ada dua pendapat ulama: di antaranya ada yang menerimanya, sebagaimana diterima riwayatnya dalam hadits, apabila dia seorang yang tsiqah (dipercaya). Dan di antara mereka ada yang tidak menerimanya. Pendapat yang kuat adalah tidak diterima dalam persoalan ini, karena ini adalah tugas laki-laki dan termasuk keistimewaan laki-laki, karena mereka lebih mengetahui dan mengenal persoalan ini. Majmu' Fatawa wa Maqalah Mutanawwi'ah juz 15. i
HR, Muslim no. 1081 dan an-Nasa`i no. 2124, ini adalah lafazhnya.
ii
HR, Ibnu Hibban.
iii
HR. Al-Bukhari 1909.
iv
HR. Abu Daud 2343.
v
HR. At-Tirmidzi 691.
vi
HR. Ahmad no. 18416 dan an-Nasa`i 2116.
vii
HR. Abu Daud no. 2338.
٥
×
Report "Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal"
Your name
Email
Reason
-Select Reason-
Pornographic
Defamatory
Illegal/Unlawful
Spam
Other Terms Of Service Violation
File a copyright complaint
Description
×
Sign In
Email
Password
Remember me
Forgot password?
Sign In
Our partners will collect data and use cookies for ad personalization and measurement.
Learn how we and our ad partner Google, collect and use data
.
Agree & close