Yuda Turana, Adre Mayza, Herry Pujiastuti
Penerbit www.medikaholistik.com
Panduan Program Stimulasi Otak pada Lansia Judul : Panduan Program Stimulasi Otak pada Lansia Penulis :
Yuda Turana, Adre Mayza, Herry Pujiastuti Cover & Layout: Nuzula Fildzah Diterbitkan melalui : www.nulisbuku.com Penerbit www.medikaholistik.com Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-‐undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-‐masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada-‐NYA karena akhirnya buku panduan fasilitator kegiatan stimulasi otak pada lansia dapat tersusun. Membutuhkan waktu 5 tahun lebih untuk mengumpulkan pengalaman dan bahan yang dapat menunjang suatu kegiatan kelompok lansia. Bermula dari keprihatinan kami karena belum adanya kegiatan lansia berbasis otak yang berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti dan sampai saat ini belum adanya buku panduan fasilitator kegiatan lansia. Sebagaimana kita ketahui bersama, proses penuaan tidak dapat kita hentikan, namun dapat diperlambat. Telah terbukti bahwa aktivitas fisik, mental, dan sosial dapat menstimulasi otak serta menghambat kemunduran. Penulis mencoba menyusun dan mengaplikasikan gabungan ketiga kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan kondisi dan kultur di Indonesia agar menjadi suatu kegiatan yang disebut program stimulasi otak pada lansia. Melalui kegiatan tersebut diharapkan lansia menjadi lebih aktif dan kualitas hidup menjadi lebih baik. Kegiatan stimulasi otak diketahui sangat bermanfaat untuk menghambat proses degeneratif akibat demensia, dibandingkan dengan hanya mengandalkan obat semata. Di tengah begitu besar manfaat kegiatan lansia ini, banyak pertanyaan kepada penulis bagaimana menjaga 3
iii
dan mempertahankan kegiatan lansia ini agar tetap langgeng berjalan, karena seringkali manis di awalnya namun baru beberapa bulan berjalan kegiatan terhenti. Dalam buku ini penulis pun mencoba menyusun panduan mengantisipasi hal tersebut. Kegiatan workshop bagi fasilitator ini telah dilakukan oleh FK UNIKA Atma Jaya bekerjasama dengan PERDOSSI Jaya. Namun, penulis menyadari cakupan pelatihan tersebut sangat terbatas, sehingga mencoba untuk menyusun buku panduan ini agar dapat digunakan oleh semua tenaga kesehatan maupun tenaga sosial yang berminat pada kegiatan kelompok lansia. Akhir kata, Penulis memohon maaf bila ada kekurangan dalam penyusunan buku ini. Kami memohon kritik dan saran, ide kreatif untuk memperkaya buku panduan ini. Semoga buku ini dapat digunakan untuk membantu menjalankan kegiatan kelompok lansia, menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan dan pada akhirnya bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup lansia. Salam, Penulis YT, AM, HP
iv
4
Daftar Isi KATA PENGANTAR ................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................. v BAB 1. PROGRAM STIMULASI OTAK PADA LANSIA .............. 1 1.1. Pendahuluan.............................................................. 1 BAB 2. PRINSIP PENTING KEGIATAN STIMULASI OTAK PADA LANSIA ....................................................................... 5 1.2. Prinsip Utama Kegiatan Stimulasi Otak pada 2.1 Lansia ......................................................................... 5 BAB 3. KEGIATAN UTAMA STIMULASI OTAK PADA LANSIA ...................................................................... 9 3.1. Kegiatan Fisik ............................................................ 9 3.2. Permainan yang Menstimulasi Kognitif .................... 9 3.3. Relaksasi pada Lansia ............................................... 14 3.4. Teknik Praktis Melakukan PMR ................................ 14 BAB 4. MEMPERTAHANKAN PEMELIHARAAN DAN KESINAMBUNGAN KEGIATAN KELOMPOK LANSIA ..................................................................... 19 BAB 5. SESI KEGIATAN STIMULASI KOGNITIF PADA LANSIA ..................................................................... 22 5.1. Kehidupanku (Kisah Hidup) ..................................... 22 5.2. Peristiwa Saat Ini ..................................................... 25 5v
5.3. 5.4. 5.5. 5.6. 5.7. 5.8. 5.9. 5.10. 5.11. 5.12. 5.13. 5.14. 5.15. 5.16.
Makanan .................................................................. 28 Permainan Kelompok/Kuis ...................................... 31 Bunyi ...................................................................... 33 Mengkategorikan Benda ......................................... 35 Barang-‐Barang Rumah Tangga ................................ 38 Informasi Penting (Rumah) ..................................... 41 Diskusi Klip Visual.................................................... 44 Wajah/Pemandangan ............................................. 47 Slogan/Iklan Makanan ............................................ 50 Kata yang Berhubungan .......................................... 53 Orientasi ................................................................. 55 Menggunakan Uang ............................................... 57 Kehidupanku (Pekerjaan) ....................................... 60 Tips Berguna (Hidup Sehat) .................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 64 TENTANG PENULIS ............................................................... 66
vi
6
BAB 1 PROGRAM STIMULASI OTAK PADA LANSIA
1.1. Pendahuluan Kegiatan stimulasi otak pada lansia merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kelompok, yang merupakan kegiatan terintegrasi yang bertujuan untuk menstimulasi otak yang meliputi kegiatan fisik, psikis, stimulasi mental, dan aktivitas sosial. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara aktivitas rutin dan stimulasi kognitif yang baik dengan penurunan risiko terjadinya demensia. Penurunan risiko ini diduga dipengaruhi oleh pertahanan fungsi otak yang baik. Pertahanan kognitif ini digambarkan sebagai suatu proses dimana seseorang dapat menggunakan jaras-‐jaras alternatif pada otak dengan efisien untuk mempertahankan fungsi kognitif setelah terjadi kerusakan pada otak atau pada proses neurodegeneratif 71
akibat penuaan. Terdapat bukti epidemiologis yang menunjukkan bahwa para lansia dengan pola hidup aktif dan banyak aktivitas sosial dan intelektual memiliki kecenderungan untuk mengalami penurunan kognitif yang lebih lambat serta lebih tidak berisiko untuk terkena demensia dibandingkan para lansia yang kurang aktif dalam beraktivitas sehari-‐hari. Pada studi dengan pencitraan otak terhadap lansia yang sehat tersebut, terlihat bahwa para lansia dapat lebih beradaptasi dengan penurunan fungsi kognitif akibat penuaan atau proses patologis pada Demensia Alzheimer. Data ini menunjukkan bahwa aspek hidup yang kaya akan pengalaman sosial atau kegiatan-‐kegiatan interaktif yang menunjang stimulasi kognitif dapat membentuk suatu jaras kognitif yang lebih berfungsi. Kegiatan stimulasi otak dapat diterapkan secara tradisional pada tempat-‐tempat berkumpulnya lansia seperti pada panti wreda senior center atau pada fasilitas-‐ fasilitas yang banyak memberi support bagi kebutuhan lansia. Kegiatan stimulasi otak dilakukan dalam suatu program dengan koordinasi antara fasilitator terlatih pada komunitas-‐komunitas tersebut serta melatih caregivers lansia yang mengikuti program tersebut untuk dapat membantu lansia dalam menjalankan aktivitas sehari-‐ hari. Berbeda dengan program rehabilitasi kognitif yang 28
bersifat lebih spesifik dan tertuju pada suatu aktivitas tertentu, Kegiatan stimulasi otak pada lansia secara berkelompok dapat membantu proses keterlibatan lansia dalam aktivitas-‐aktivitas yang bertujuan dalam perbaikan fungsi kognitif dan sosial. Dengan program kegiatan stimulasi otak pada lansia diharapkan terdapat perbaikan fungsi kognitif dan memiliki peran besar dalam perbaikan kualitas hidup. Melalui kegiatan stimulasi otak dalam kelompok, interaksi para lansia terhadap lingkungan sekitar dalam komunitasnya menjadi lebih banyak sehingga terjadi peningkatan kesehatan psikososial para lansia. Sesi-‐sesi kelompok dirancang untuk dapat diikuti dengan santai dan rekreatif oleh para peserta beserta caregivers. Kegiatan yang dilakukan lebih terpusat pada motivasi untuk merangsang kekuatan individual pada masing-‐masing lansia melalui kegiatan yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, misalnya orientasi realita atau terapi kenangan dengan mendengarkan musik bersama dan membahas tema mengenai musik tersebut, membaca buku yang diminati oleh para lansia, serta tema mengenai makanan dan kategorisasi makanan dan efek bagi kesehatan. Topik-‐topik yang dapat dipilih sangat luas dan variatif tergantung dari pilihan para peserta. Program stimulasi otak pada lansia berisi beberapa kegiatan utama yang terdiri dari: 93
1. Kegiatan fisik (olahraga/senam bersama, seperti latihan vitalitas otak) 2. Latihan Relaksasi bersama 3. Diskusi/permainan yang menstimulasi kognitif 4. Ceramah kesehatan. Buku ini dibuat agar menjadi panduan bagi para fasilitator maupun penanggung jawab kegiatan kelompok lansia. Penulis mencoba pula memberi gambaran program spesifik yang dapat digunakan pada aktivitas kelompok lansia (yang tentu saja dapat dimodifikasi dan dikreasikan sesuai dengan kondisi dan kultur setempat).
4
10