PENERAPAN TRANSAKSI JUAL BELI DINAR DAN DIRHAM (Studi Kasus di BMT Daarul Muttaqiin Depok)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh : MUHAMMAD ZAKI YAMANI NIM. 1110046100131
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, Maret 2015
Muhammad Zaki Yamani
ABSTRAK Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Daarul Muttaqiin Depok merupakan salah satu lembaga keuangan syari’ah yang menyediakan wadah jual beli, tabungan dan investasi melalui produk dinar dan dirham. BMT Daarul Muttaqiin Depok menghadirkan kembali Dinar dan Dirham sebagai solusi dan timbangan yang adil di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapanagan (field research). Adapun teknik pengumpulan data meliputi interview, dokumentasi. Sedangkan teknik analisisnya deskriptif analitis. Deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan obyek penelitian apa adanya secara proporsional. Sedangkan maksud analitis adalah berfikir tajam dan mendalam dengan berusaha menemukan kelemahan atau kekurangannya. BMT Daarul Muttaqiin Depok , sebagai lembaga keuangan syari’ah tidak menutup kemungkinan terdapat ketidaksesuaian dalam melakukan penerapan jual beli, tabungan dan investasi. Apalagi penerapan yang dilakukan BMT Daarul Muttaqiin Depok dengan cara lebih modern, yaitu dengan cara online. Sehingga perlu diteliti bagaimana pelaksanaannya, dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan jual beli, tabungan dan investasi menggunakan dinar dan dirham secara online di BMT Daarul Muttaqiin Depok ?.
i
KATA PENGANTAR Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada segenap umat manusia. Shalawat beriringkan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, manusia yang sempurna keimanannya serta manusia yang paling mulia, hingga patutlah menjadi teladan bagi seluruh umat manusia lainnya. Dengan
mengucap
syukur
Alhamdulillah.
Penelitian
yang
berjudul
“Penerapan Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham (Studi Kasus di BMT Daarul Muttaqiin Depok)” telah dapat penulis selesaikan .penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang terbaik kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater, dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Sebagai bentuk penghargaan, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar M.A. Phd. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. selaku Ketua Program Studi Muamalat yang telah memberikan arahan dalam penelitian skripsi penulis.
ii
3. Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah banyak membantu dalam hal akademik terkait penyelesaian studi penulis. 4. Bapak Muh. Fudhail Rahman, Lc., M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi ini terselesaikan dengan baik. 5. Segenap Dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis. 6. Segenap staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas penyediaan literature dalam penulisan skripsi ini. 7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mukin dan Ibunda Inayah, serta adik-adik tersayang dan keluarga yang telah memberikan motivasi, saran, dukungan dan doa bagi penulis. 8. Keluarga Besar Perbankan Syariah 2010, khususnya teman-teman Perbankan Syariah C 2010, Alumni Darussalam Gontor 2008 serta K.H.Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Syamsul Hadi Abdan S,Ag. Dan masih banyak yang lainnya yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini. 9. Terimakasih juga untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
iii
Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Dengan segala kekurangan, besar harapan penulis agar skripsi ini mampu memberikan manfaat serta pengetahuan bagi penulis pribadi dan para pembaca lainnya. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberikan petunjuk dalam setiap langkah. Jakarta, Maret 2015 Penulis
Muhammad Zaki Yamani
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1 B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6 2. Pembatasan Masalah ............................................................................. 7 3. Perumusan Masalah .............................................................................. 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 7 D. Metodologi Penelitian ................................................................................. 8 E. Kajian Pustaka .......................................................................................... 13 F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Teori Uang dalam Islam
1. Sejarah Uang dalam Islam .................................................................. 16 v
2. Peran, Fungsi dan Karakter Uang ....................................................... 18 3. Pendapat Para Ahli Ekonomi tentang Uang Kertas ............................ 19 B. Konsep Dinar dan Dirham
1. Dinar dan Dirham dalam Al-Qur’an dan Hadist ................................. 22 2. Dinar dan Dirham Sebelum Islam ....................................................... 26 3. Dinar dan Dirham setelah Kedatangan Islam ..................................... 29 4. Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham ................................. 34 C. Transaksi Dinar dan Dirham dalam Islam
1. Muamalah dengan Dinar dan Dirham ................................................. 46 2. Jual Beli Dinar dan Dirham ................................................................ 49 D. Dinar dan Dirham di Tengah Masyarakat Modern
1. Perkembangan Dinar dan Dirham di Luar Negeri .............................. 51 2. Perkembangan Dinar dan Dirham di Indonesia .................................. 52 3. Perkembangan Nilai Dinar dan Dirham .............................................. 56 BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK A. Sejarah Berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ......................... 64 B. Visi dan Misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ................................. 67 C. Produk dan Jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ............................. 68
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Jual Beli Dinar dan Dirham yang Terjadi di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. 1. Mekanisme Pembuatan M-Dinar ........................................................ 70 2. Cara Kerja M-Dinar ............................................................................ 72 3. Akad-akad Yang Digunakan pada M-Dinar ....................................... 73 B. Tinjauan Syariah Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham di BMT Daarul Muttaqiin ......................................................................................................... 80 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 88 B. Saran ............................................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 92 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 97
vii
DAFTAR GAMBAR No. Keterangan Halaman 1.1 Gambaran Data Dinar di Gerai Dinar ..................................................................... 3 2.1 Spesifikasi Koin Dinar dan Dirham yang beredar di Indonesia............................ 21 2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam ...................................................... 45 4.1 Jaringan M-Dinar .................................................................................................. 70 4.2 Tabungan M-Dinar................................................................................................ 74
viii
DAFTAR TABEL 4.1 Perbandingan Investasi M-Dinar dan Bentuk Fisik .............................................. 77
ix
DAFTAR LAMPIRAN No. Keterangan Halaman 1 Hasil Wawancara ..................................................................................................... 97 2 Surat Penelitian ...................................................................................................... 101
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran ekonomi Islam lahir dari kenyataan Islam sebagai sistem yang diturunkan Allah kepada manusia untuk menata seluruh aspek kehidupan dalam seluruh ruang dan waktu. Adapun karakter Islam yang paling kuat adalah fungsi, sistem, dan penataan yang obyeknya adalah individu, keluarga, sosial, pendidikan, budaya, ekonomi, dan politik. Diatas semua itu, Islam juga menata aspek spiritual kehidupan manusia. Berkenaan dengan konteks realitas sosial, masalah ekonomi juga dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.1 Dalam paradigma ini, Al-Qur’an pertama kali menjelaskan konsep kepemimpinan manusia di bumi yang direalisasikan dalam bentuk pemakmuran bumi. Manusia harus mampu mendayagunakan semua fasilitas kehidupan yang telah diciptakan Allah dalam perut bumi atau permukaan bumi. Adapun hasil interaksi antara manusia dengan tanah adalah harta. Karena itu Al-Qur’an menganggap harta yang baik adalah sebagai tulang punggung kehidupan manusia.2 Sebagai upaya pengembangan potensi umat dan untuk mengamalkan Surat Al Hasyr ayat 7 “….supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orangorang kaya saja di antara kamu…...”, yang merupakan prinsip dasar ekonomi 1
Suhaji Lestiadi, Ekonomi Islam :Upaya Merekontruksi Ekonomi Umat(Jakarta : Tim Mudzakarah Perpustakaan Muhammadiyah, 2000), h. 60. 2 Ibid.,h. 60.
1
2
Islam.3 Adapun kajian pemikiran ekonomi Islam di zaman modern ini banyak yang membahas aspek keuangan baik mikro dan makro. Di Indonesia sendiri lembaga keuangan mikro memiliki banyak keragaman seperti koperasi dan Bait al-Mal wa at Tamwil (BMT) yang telah dikenal sebagai produk khas Indonesia dan sedang tumbuh pesat.4 Dalam hal ini BMT telah menjadi institusi ideal sebagai upaya pengembangan potensi umat dan untuk mengamalkan Surat Al Hasyr ayat 7 yang mana perputaran harta haruslah berkelanjutan sehingga gerakan sosial tidak selalu didanai oleh donasi saja. Namun kelanjutan kegiatan sosial yang menjadi fungsi komersial Bait at-Tamwil juga harus memiliki sumber pendanaan yang kontinyu.5 Dengan dua fungsi tersebut, BMT bisa menjadi social business yang sesungguhnya. Sayangnya, fungsi ideal yang digadang-gadang sebagai sokoguru perekonomian bangsa, koperasi ataupun BMT belum sepenuhnya hadir di hati masyarakat. Meskipun koperasi dan BMT telah menjamur, namun masyarakat yang memiliki dana belum banyak yang melirik BMT ataupun koperasi sebagai tempat pilihan mereka untuk menyimpan dana.6 Selain itu, di era uang kertas yang seringkali tergerus inflasi seperti saat ini, model baru pemberdayaan ekonomi dalam bentuk dinar dan dirham baik
3
Muhaimin Iqbal,Dinar Nomics ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil(Jakarta : Sinergi, 2010), h. 246. 4 Euis Amalia, Tantangan dan Peluang Islamic Micro Finance(Jakarta : Ekonomika, 2013), h. 58. 5 Muhaimin Iqbal,Dinar Nomics ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.247. 6 Ibid.,h. 246.
3
sebagai alat transaksi, simpanan, ataupun produk investasi tentu sangatlah dibutuhkan, karena dinar dan dirham dapat menjadi solusi mengatasi krisis dan inflasi. Lagipula saat ini sudah ada BMT yang mempromosikan dinar dan dirham sebagai produk simpanan. Misalnya, Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dan BMT Al-Azhar Jakarta. Selain itu banyak pula outlet yang menjual belikan dinar dan dirham, seperti Gerai Dinar, Wakala Induk Nusantara, Salma Dinar. Gambar 1.1 Gambaran Data Dinar di Gerai Dinar :
Sumber : Gerai Dinar (http://www.geraidinar.com/index.php/grafik-dinar)
Wakala atau gerai tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang sama, paling tidak tujuan besarnya adalah : a. Menjaga dan mencatat Dinar dan Dirham. b. Melakukan pembayaran-pembayaran dengan Dinar dan Dirham.
4
c. Melakukan pengiriman Dinar dan Dirham ke segenap penjuru dunia. d. Mengatur penukaran uang kertas ke dalam bentuk Dinar dan Dirham. Dan wakala atau gerai setidaknya sudah menerapkan beberapa transaksi di dalamnya, diantaranya : a. Transaksi jual beli pertukaran mata uang ( As-sharf ) b. Transaksi Penyimpanan mata uang dinar dan dirham ( Al-wadi’ah ) Jika merujuk pada masa dahulu seperti pada masa Rasulullah, sahabat, dan tabiin mereka telah menggunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Bahkan, sebelum itu dinar dan dirham juga telah digunakan oleh manusia untuk bertransaksi muamalah. Begitupun saat ini, oleh sebagian masyarakat Indonesia dinar dan dirham telah digunakan selain sebagai alat tukar juga digunakan sebagai media investasi, mahar pernikahan, koleksi, dan romantisme kejayaan dinasti Islam. Selain itu, minimarket pun sudah ada yang menerima dinar dan dirham sebagai alat pembayarannya. Secara nilai, dinar dan dirham bukanlah uang biasa, karena uang tersebut terbuat dari emas dan perak sehingga membawa nilainya sendiri (inherent). Fakta telah membuktikan bahwa ketika zaman Rasulullah dengan satu dinar cukup untuk membeli kambing, dan saat ini dengan satu dinar pun masih bisa untuk membeli kambing yang baik di Jakarta. Nilai asal emas adalah tinggi kalaupun tidak diintervensi oleh pihak-pihak dengan kepentingannya, otomatis akan
5
kembali bernilai tinggi. Memang benar, harga emas pernah jatuh secara signifikan, namun ia dapat kembali ke tren jangka panjangnya yaitu naik.7 Dalam sejarah mata uang, uang kertas merupakan evolusi dari kuitansi, karena dahulu masyarakat menitipkan koin emasnya di tempat penitipan dan kuitansi sebagai gantinya. Namun setelah pembatalan perjanjian Bretton Woods pada 1971 oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon, uang kertas dicetak tanpa back up emas. Artinya, uang kertas yang digunakan saat ini tak lebih hanya tanda terima dari bank sentral yang tidak dijamin apapun. Padahal sebelum pembatalan tersebut telah disepakati oleh dunia international pada 1944 melalui Bretton Wood bahwa pencetakan uang kertas harus di back up emas. Dewasa ini upaya-upaya penggunaan kembali dinar dan dirham sebagai mata uang terus meluas, keping demi keping dinar dan dirham terus dicetak dan semakin luas peredarannya. Misalnya, Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ini menyediakan produk simpanan dinar berbasis teknologi (M-Dinar) sebagai sistem pembayaran yang berbasis gold dinar payment system, di mana produk tersebut belum ada di perbankan syariah mana pun. Secara konsep Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ini menghendaki kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki dinar emas secara mencicil di mana pun berada. Akan tetapi jika kita perhatikan, praktik tabungan M-Dinar ini masih
7
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.88.
6
menjadi pertanyaan besar, karena pada umumnya masyarakat menggunakan uang kertas sebagai alat transaksi dalam berbagai bidang muamalah. Dalam peristiwa tersebut tentu sangat menarik untuk dikaji, mengingat hal ini merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi syariah dan merupakan suatu gebrakan baru yang dilakukan BMT mengamalkan kembali dinar dan dirham dengan cara yang berbeda dan lebih modern, yakni dengan cara online yang dapat diakses dari mana saja untuk membeli atau menjual dinar dan diram melalui handphone atau PC. Sehingga penulis tertarik untuk membahasnya, antara lain bagaimana transaksi jual beli dinar dan dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok itu. Untuk membahas permasalahan tersebut penulis mengambil sebuah judul “PENERAPAN TRANSAKSI JUAL BELI DINAR DAN DIRHAM ( STUDI KASUS DI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK)” sebagai judul skripsi ini. B. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi ke dalam dua permasalahan. a. Memahami teori mata uang, sejarah dinar, dirham, dan uang kertas, serta mengetahui keunggulan dan kelemahan yang dimiliki dinar dirham, dan uang kertas.
7
b. Mendeskripsikan tentang bagaimana penerapan jual beli dinar emas yang dilakukan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. 2. Pembatasan Masalah Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas dan Untuk menjaga agar penulisan skripsi lebih terarah dan menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti, maka skripsi ini memilih BMT Darul Muttaqiin yang merupakan salah satu BMT di Indonesia sebagai objek penelitian. Penulis akan memfokuskan penelitian ini pada penerapan transaksi jual beli dinar. dalam penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan mekanisme transaksi jual beli dinar yang di terapkan BMT Darul Muttaqin Depok. 3. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana mekanisme pelaksanaan jual beli dinar yang terjadi di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok? b. Bagaimana tinjauan syariah terhadap transaksi jual beli dinar di BMT Darul Muttaqin Depok ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan yang diharapkan dapat berguna bagi penulis maupun pengembang teori dinar dan dirham, antara lain :
8
a. Mengetahui mekanisme pengelolaan jual beli dinar yang terjadi di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. b. Mengetahui hukum syariah penerapan dinar dan dirham di BMT Daarul Muttaqiin Depok. Adapun Manfaat yang dapat dipetik setidaknya terbagi menjadi dua aspek: 1. Aspek akademis a. Dapat menyumbangkan pemikiran terhadap sistem moneter Islami. b. Dapat mengembangkan wacana sistem keuangan yang benar-benar Islami dan adil. c. Dapat
menumbuhkan
minat
masyarakat
untuk
berinvestasi
dan
menggunakan dinar dan dirham dalam kehidupan sehari-hari 2. Aspek praktis a. Dapat mengaplikasikan standarisasi sistem moneter dalam zakat, infak, shadaqah, fidyah, ONH, (Ongkos Naik Haji) dan lain sebagainya. b. Dapat menjadi solusi investasi di saat krisis. D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di kantor Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya No.189, Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat.
9
2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskirptif. Dengan metode ini akan sangat tepat untuk menghasilkan sebuah infromasi mendalam terkait penerapan jual beli dinar dan dirham yang terjadi di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, dimana penulis menggambarkan secara cermat dan sistematis semua fakta yang ada pada Koperasi BMT Daarul Muttaqiin supaya lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Adapun studi kasus, merupakan sebuah cara yang tepat untuk menggambarkan sebuah kondisi yang akan diteliti. Dalam penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu studi kasus eksplanatoris, eksploratis dan deskriptif.8Dalam hal ini studi kasus sesuai untuk memecahkan masalah yang menggunakan kata Tanya “bagaimana” atau “mengapa” yang di arahkan kepada serangkaian peristiwa kontemporer, dimana penelitinya hanya memiliki peluang kecil sekali atau tak mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa tesebut. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “validasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ketempat penelitian.9Selain itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data secara langsung dan tidak
8
Masri Singarimbun,Metode Penelitian Survai (Jakarta : LP3ES 1989), h. 24. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2008), h.
9
246.
10
langsung. Adapun data secara langsung diperoleh dari pihak yang bersangkutan yaitu Koperasi BMT Darul Muttaqiin yang bertempat di Jl. Kelapa Dua Raya 189, Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok melalui wawancara. Sedangkan data secara tidak langsung diperoleh dari dokumen buku dan internet. Dari data-data tersebut diharapkan peneliti mampu mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi kemudian menyajikan apa adanya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan bagaimana praktik dinar dan dirham di Koperasi Daarul Muttaqiin tersebut. 3. Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Penelitian Lapangan (Field Research) Field Research merupakan riset yang dilakukan dengan cara mengunjungi langsung Koperasi BMT Daarul Muttaqiin yang menerapkan transaksi jual beli dinar dan dirham. b. Riset Perpustakaan (Library Research) Library Reasearch merupakan riset dengan membaca buku-buku literature yang ada di perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. c. Wawancara langsung (Interview) Interview yaitu dengan cara mengadakan wawancara berupaya tanya jawab langsung dengan pihak BMT. Artinya, pengelola BMT sebagai responden yang menerapkan praktek jual beli dinar dan dirham. Wawancara ini
11
dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli dinar dan dirham yang ada di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, sesuai dengan tuntunan Islam atau belum. d. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transaksi, buku, surat kabar, majalah, tesis, makalah, jenisjenis karya tulis, agenda dan sebagainya. Dalam skripsi ini penulis menggunakan dokumentasi yang langsung diambil dari obyek penelitian (Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya 189 (d/h Jl. RTM), Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat) berupa arsip BMT. 4. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif deskriptif yaitu suatu metode analisis data dengan cara menguraikan suatu gambaran atau kesimpulan mengenai penerapan jual beli dinar dan dirham yang terjadi di koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya 189, Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat. Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiono, aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, aktivitas dalam analisis data,
yaitu
data
reduction,
data
display
dan
data
conclusion
12
drawing/verification.10Adapun teknik analisis yang digunakan penulis untuk menganalisis data adalah sebagai berikut : a. Data Reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.11Dalam hal ini peneliti mereduksi data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumen dan observasi mengenai pelaksanaan jual beli dinar dan dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. b. Data Display (Penyajian Data) Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, bagan, flowchart maupun sejenisnya. Dengan mendisplaykan data , maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.12 c. Conclusion Drawing Menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh sugiono, penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat 10
Ibid.,h. 246. Ibid.,h. 247. 12 Ibid.,h. 249. 11
13
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.13 E. Kajian Pustaka Ada penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Adapun penelitian tersebut mengenai Realisasi Penggunaan Dinar dan Dirham pada Produk BMT Al-Kautsar. Yang diteliti oleh saudara Gofur Abdul. Hasil penelitian tersebut menjelaskan tentang bagaimana cara BMT Al-Kautsar merealisasikan kembali dinar dan dirham dengan produk yang mereka andalkan, dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, sehingga dinar dan dan dirham dapat terealisasikan kembali. Oleh karena itu, agar tidak terjadi duplikasi dalam beberapa penelitian terdahulu, kali ini peneliti ingin mencoba mengembangkan dan mendalami dari beberapa penelitian yang sudah ada tersebut tanpa mengabaikan sumber-sumber data yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Letak perbedaan dari penelitian terdahulu di atas, peneliti ini lebih mengkaji tentang mekanisme transaksi jual beli dinar di BMT Darul Muttaqiin Depok dan tinjaun syariah dari mekanisme tersebut.
13
Ibid.,h. 252.
14
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing mempunyai titik berat yang berbeda, namun dalam satu kesatuan yang saling melengkapi. Antara lain : BAB I PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi pembahasan teori uang dalam Islam, konsep dinar dan dirham, transaksi dinar dan dirham dalam islam, dinar dan dirham ditengah masyarakat modern. BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK Bab ini memaparkan tentang sejarah berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, visi dan misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, produk dan jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas rinci mengenai transaksi dinar dan dirham yang ada di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dan tinjaun syariah penerapan transaksi jual beli dinar dan dirham di BMT Daarul Muttaqiin Depok.
15
BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dalam bab IVdan saran-saran yang direkomendasikan oleh penulis kepada instansi yang terkait serta penutup.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Teori Uang dalam Islam 1. Sejarah Uang dalam Islam Secara umum uang diartikan sebagai alat pembayaran (mean of payment) atau alat pertukaran (medium of echange).1Dalam fiqh ekonomi Umar r.a disebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang dikenal dan dijadikan sebagai alat pembayaran dalam bermuamalah di antara mereka.2 Menurut Frassminggi Kamasa, “uang merupakan jantung pasar, apabila pasar ingin berfungsi dengan sukses sebagaimana namanya, maka uang harus berfungsi secara bebas dan adil (free and fair market).3Artinya, uang harus berfungsi dalam pasar secara bebas dan adil. Sementara A.Hasan menjelaskan bahwa uang adalah salah satu pilar ekonomi yang dapat memudahkan proses pertukaran komoditi dan jasa. Karena pada sejarah awal, manusia tak mengenal uang sehingga mereka melakukan pertukaran antar barang dan jasa secara barter.4 Diskursus tentang uang dan hakikatnya sebagian fuqaha sepakat bahwa uang adalah bentuk penciptaan dan terbatas pada dinar (emas) dan dinar (perak) yang dicetak sebagai mata uang, dengan alasan bahwa Allah
1
Said Kelana, Teori Ekonomi Makro (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h. 153. Jaribah bin Ahmad, Fikih Ekonomi Umar (Jakarta : Khalifa, 2006), h. 326-327. 3 Frassminggi Kamasa, The Age Deception (Jakarta : Gema Insani, 2012), h. 239. 4 Ahmad Hasan, Mata Uang Islami (Jakarta : Raja Gravindo, 2005), h. 22-23. 2
16
17
menciptakan emas dan perak untuk menjadi dua mata uang yang dijadikan alat barter dan sebagai tolak ukur nilai. Dalam hal ini Al-Ghazali menegaskan bahwa dengan uang emas dan perak dunia ini akan tegak. Sebab, diantara nikmat Allah adalah penciptaan dinar dan dirham dengan keduannya tegaklah dunia. Keduanya adalah batu yang tiada manfaat dalam jenisnya, tapi manusia sangat membutuhkan keduanya.5 Ibnu Qudamah menyatakan, “harga emas dan perak adalah nilai harta dan modal dagang, yang dengan itu terjadilah mudharabah dan syarikah, dan ia diciptakan untuk itu. Maka disebabkan keasliannya dan penciptannya terjadilah perdagangan yang dipersiapkan untuknya. “sedangkan Al-Maqrizi menjelaskan bahwa uang yang menjadi harga barang-barang yang dijual dan nilai pekerjaan adalah emas dan perak saja.6 Adapun sejarah penciptaan uang Al-Ghazali kembali menjelaskan bahwa konsep barter yang sarat dengan kelemahan dan kekurangan mengakibatkan terjadinya peralihan alat pertukaran dari barang sebagai uang menjadi emas dan perak menjadi standar nilai mata uang.7Selain itu barter sangat tidak efisien karena ada perbedaan karakteristik barang-barang, dan evolusi uang yang terjadi karena kesepakatan dan kebiasaan, yakni tidak akan
5
Adiwarman A Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Rajawali Press, 2010), h.
327. 6
Ibid.,h. 327. Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Depok : Gramata Publishing, 2010), h. 172.
7
18
ada masyarakat tanpa pertukaran barang dan tidak ada pertukaran yang efektif tanpa ekuivalensi. Sedangkan ekuivalensi hanya dapat ditentukan dengan tepat bila ada ukuran yang sama. Sehingga penciptaan koin emas (dinar) dan koin perak (dirham) merupakan karunia Allah dan semua transaksi ekonomi didasarkan pada dua jenis uang ini.8 Dalam perkembangan islam uang telah banyak dijelaskan oleh Rasulullah SAW, sahabat dan generasi sesudahnya. Dimana dinar dan dirhamlah
yang digunakan oleh mereka sebagai alat transaksi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain logam, tembaga (fals atau fulus) juga digunakan sebagai uang, namun tidak sepenuhnya dihukumi sebagai uang.9 2. Peran, Fungsi dan Karakteristik Uang Pada umumnya uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange), sebagai penyimpan nilai (store of value), sebagai satuan perhitungan (unit of account),10 dan sebagai standar pembayaran utang yang ditunda (standar of deferred payment).11Adapun fungsi dan karakteristik mata uang jauh sebelum itu telah dijelaskan oleh ibnu taimiyah bahwa mata uang merupakan pengukur nilai dan media pertukaran bagi sejumlah barang yang berbeda.12
8
Adiwarman A Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 334-335. Andri Kurniawan, “Sejarah Dinar”, artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http:// www.usahadinar.com /sejarah-dinar/,. 10 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 104. 11 Said Kelana, Teori Ekonomi Makro, h. 155. 12 Adiwarman A Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 373. 9
19
Sedangkan Al-Maqrizi menjelaskan, “sejak sebelum maupun setelah kedatangan islam uang telah digunakan umat manusia untuk menentukan berbagai harga barang dan biaya tenaga kerja. “Artinya, uang mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Sebab, dengan menggunakan uang, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup serta memperlancar aktifitas kehidupan dan untuk mencapai tujuan ini, mata uang yang dipakai hanya terdiri dari emas dan perak.13 3. Pendapat Para Ahli Ekonomi tentang Uang Kertas Menurut Muhaimin Iqbal secara efektif uang resmi yang kita pakai saat ini (rupiah,dollar) memang dapat digunakan sebagai alat tukar. Namun, ia tidak memerankan fungsi store of value dan unit of account. Sebab, uang kertas hanya memerankan sebagai alat tukar (medium of exchange) saja. Sedangkan fungsi store of value nilainya mudah tergerus inflasi. Nilai yang terus menurun itulah yang membuat uang kertas tidak bisa konsisten dipakai sebagai unit of account.14 Lebih tegas Muhaimin Iqbal menyatakan,” kita tahu fakta di dunia modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Bahkan semua uang kertas yang ada di dunia modern ini tidak ada satupun yang telah membuktikan dirinya bisa survive dalam seratus tahun saja. Bisa jadi nama uangnya masih ada, tetapi daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang 13
Ibid, h. 373. Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
14
104.
20
waktu yang tersebut”.15Sementara itu, Direktur Wakala Induk Nusantara, Zaim Saidi menyatakan, “fiat money is fraud.”Artinya, fiat money adalah penipuan. Karena, uang kertas sama-sama dari kertas yang tak bernilai, berbeda karena gambarnya. Selain itu uang kertas adalah pajak dan riba.16 Hal senada juga dijelaskan oleh Frassminggi Kamasa bahwa uang kertas adalah bentuk penipuan terbesar dalam sejarah manusia.Uang kertas tidak memiliki nilai intristik dan tidak dijamin oleh emas yang dari hari ke hari nilainya terus merosot. Bukan hanya uang kertas yang terus menurun, dolar yang merupakan fiat money juga mengalami inflasi. Bahkan sejak pendirian The Fed, dolar AS telah kehilangan 95% dari daya belinya. Dengan kata lain dolar tidak mampu berfungsi sebagai alat pengukur nilai yang setia.17 Lutfi Hamidi juga menyatakan bahwa penggunaan uang kertas sebagai alat transaksi moneter internasional telah membuka ruang penjajahan baru dan sebagai salah satu biang ketidakadilan moneter dunia. Pasalnya, dengan uang kertas itulah sebuah negara bisa menjajah, menguasai, bahkan melucuti kekayaan negara lain. Dimana negara yang memiliki nilai uang kertas lebih kuat, ia menekan negara lainnya lebih rendah.18Maka jelas bahwa uang kertas tidak seperti dinar dan dirham yang memiliki nilai stabil. Bahkan penerbitan uang kertas yang berlebihan akan berakibat inflasi keuangan yang dapat 15
Ibid.,h. 88. Zaim Zaidi, Makalah, “International Trade As Medium of Business Interaction And The Use of Gold Dinar : Historical Perspective and Future Challenges” (Malang: Universitas Malang, 2014), h. 2. 17 Frassminggi Kamasa,The Age Deception, h. 161. 18 Ryan Febrianti, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham” Majalah Gontor, ( April 2012): h. 68. 16
21
menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Dengan demikian dinar dan dirham merupakan alternatif mata uang yang lebih baik dibandingkan uang kertas sekalipun. B. Konsep Dinar dan Dirham Secara bahasa, dinar berasal dari kata denarius (Romawi Timur) sedangkan dirham berasal dari kata drachma (Persia)19 yang keduanya telah digunakan sejak awal penyebaran Islam hingga berakhirnya kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924 untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat.20 Gambar 2.1 Spesifikasi Koin Dinar Dirham yang Beredar di Indonesia
½ Dinar 1 Dinar 4.250gr emas 2.125gr emas (22 karat, 917) (22 karat, 917) Diameter: 20 mm Diameter: 23 mm
19
2 Dinar 8.500 gr emas (22 karat, 917) Diameter: 26 mm
1/6 Dirham 0.495 gr perak (perak 999) Diameter: 16
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta : Kencana, 2008, h. 100. Andri Kurniawan “Sejarah Dinar” artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http:// www.usahadinar.com /sejarah-dinar/, 20
22
½ Dirham 1.486 gr perak (perak, 999) Diameter: 18
1 Dirham 2.975 gr perak (perak, 999) Diameter: 25
2 Dirham 2.975 gr perak (perak, 999) Diameter: 25
5 Dirham 14.875 gr (perak,999) Diameter:27
Sumber : Wakala Induk Nusantara
Sesuai dengan laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia yang disusun oleh Wakala Induk Nusantara bahwa sebagai nuqud, dinar emas dan dirham perak memiliki status yang berbeda dari alat tukar jenis ketiga, yakni fulus yang berlaku dengan nilai tukar yang sangat kecil atau dibawah 1 dirham atau ½ dirham yang secara tradisional terbuat dari tembaga. Dinar adalah koin emas berkadar 22 karat (91,70%) dengan berat 4,25 gram. Sedangkan dirham perak adalah koin perak murni (99.95%) dengan berat 2.975 gram. Standar dinar dan dirham ini telah ditetapkan oleh Rasulullah pada tahun 1 Hijriyah, dan kemudian ditegakkan oleh Amirul Mukminin Umar ibn Khattab pada tahun 18 Hijriyah saat untuk pertama kalinya Khalifah Umar ibn Khattab mencetak koin dirham. 1. Dinar dan Dirham dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist Dinar dan dirham adalah dua mata uang yang terbuat dari emas dan perak yang keduanya telah digunakan manusia sejak sebelum Masehi. Lebih
23
dari itu kata emas (dzahab) dan perak (fidhdhah) dalam Al-Qur’an disebutkan masing-masing tak kurang dari delapan dan tujuh ayat.21 Meskipun demikian, Al-Qur’an tidak secara eksplisit memerintahkan untuk menggunakan dinar dirham sebagai mata uang dan tidak mengklaim bahwa dinar dan dirham adalah satu-satunya mata uang yang sah untuk umat islam dalam transaksi dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Hanya saja penyebutan dalam Al-Qur’an itu secara implicit menunjukkan pengakuan Allah terhadap superioritas dinar dan dirham.22Di antaranya Allah menyebutkan kata emas dan perak dalam QS : At-Taubah : 34 sebagai harta dan alat pembayaran infak.
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan 21
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan (Jakarta : Senayan, 2007), Cet. Pertama, h. 79-80. 22 Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari http://islamicfinance.co.id.
24
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS. AtTaubah : 34) Menurut wahidi sebagaimana dikutip Wahbah Zuhaily makna ayat ; wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, ketahuilah bahwa banyak dari orang-orang berilmu Yahudi dan rahib-rahib Nasrani mengambil orang lain dengan jalan bathil, adalah dari pengikut mereka (rahib dan ahli qira’ah) mengambil harta dalam wujud pungutan dan iuran wajib untuk tempat-tempat ibadah. Sedangkan mereka mengatakan kepada orang-orang bahwa infak tersebut merupakan ketentuan syariat serta untuk mendekatkan diri kepada Allah.23 Bahkan sebagian dari mereka manghalalkan harta setiap orang selain mereka yaitu dari kalangan penganut agama-agama lain walaupun dengan pengkhianatan atau pencurian, dan itu semua termasuk dalam kategori memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil, buruk, dan terlarang. Selain itu, sifat umum dalam diri para pemimpin dan di antara umat islam lainnya yaitu sifat bakhil dan menolak menunaikan hak-hak Allah yang berkaitan dengan harta mereka. Di mana mereka menyimpan emas dan perak, menghimpun harta dan menyimpannya dan tidak menunaikan hak-hak syariat yang wajib mereka tunaikan seperti kewajiban zakat, dan mereka juga tidak menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Oleh karena itu mereka layak mendapatkan azab yang pedih. Harta yang ditetapkan syariah adalah harta yang disimpan itu adalah yang tidak ditunaikan zakatnya meskipun tampak jelas. Adapun harta yang dikubur jika dikeluarkan zakatnya maka ini tidak dinyatakan sebagai penyimpan.24
23
Wahbah Zuhaily, Tafsir Al-Wasith, Penerjemah Muhtadi, dkk Cet. 1, (Jakarta : Gema Insani, 2012), h.753. 24 Ibid.,h. 753.
25
Sebagaimana dalam QS At-Taubah : 34 yang disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa orang yang menimbun emas dan perak, baik dalam bentuk mata uang maupun dalam bentuk kekayaan biasa dan bagi mereka yang tidak mau mengeluarkan zakatnya akan diancam dengan azab yang pedih. Dalam hadist, dinar dan dirham juga banyak disebutkan dalam hadist antara lain : a. “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda : “(diperbolehkan menjual emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya‟ir dengan sya‟ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam dengan syarat harus sama sejenis serta secara tunai – dari tangan ke tangan. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai – dari tangan ke tangan.” (HR.Muslim).25 b. Hadist rawayat Imam Bukhari, Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, sufyan menceritakan kepada kami, syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang „Urwah, bahwa nabi SAW memberikan uang satu dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu dinar. Ia pulang membawa satu dinar dan satu ekor kambing. Nabi SAW mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya.
25
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Penerjemah A. Hassan (Bandung : Diponegoro, 2011), h. 366.
26
Seandainya
Urwah
membeli
debu
pun,
ia
pasti
beruntung”
(HR.Bukhari).26 c. Rasulullah SAW bersabda : “tidak ada kewajiban atas harta emas yang belum sampai 20 dinar. Apabila telah sampai 20 dinar, maka zakatnya adalah setangah dinar. Demikian juga perak tidak diambil zakatnya sebelum sampai 200 dirham yang dalam hal ini zakatnya adalah 5 dirham.” (HR.Bukhari).27 d. Dalam hadist lain Nabi Muhammad juga menyebutnya dengan istilah wariq; “Uang logam perak yang jumlahnya di bawah lima auqiyah tidak ada kewajiban zakat atasnya”. (HR.Bukhari).28 2. Dinar dan Dirham Sebelum Islam Jauh sebelum islam datang semua orang memakai dinar dan dirham sebagai alat tukar29 dan berbagai jenis dinar dan dirham telah beredar dalam perdagangan yang merupakan akibat dari banyaknya bangsa Arab yang berdagang dengan bangsa Romawi, Byzantium, dan pedagang lain yang melewati negeri Arab.30Sehingga banyak pedagang dari berbagai negeri datang ke Makkah bertemu dan bertransaksi dagang dengan menggunakan
26
Ibid.,h. 360. Ibid.,h. 270. 28 Imam Zabidi, Ringkasan Hadist Shahih Bukhari, Penerjemah Ahmad Zaidun (Jakarta : Pustaka Amani, 2002), h. 26 29 Ryan Febrianti, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham”,h. 69. 30 Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam (Jakarta : Kencana, 2008), h. 99. 27
27
dinar dan dirham.di mana ketika itu Makkah menjadi kota dagang internasional yang dilalui tiga jalur besar perdagangan dunia.31 a. Jalur dagang selatan atau lalu lintas perdagangan antara Romawi dan India melalui Arab. b. Jalur dagang Romawi dan Persia disebut sebagai jalur dagang utara. c. Jalur dagang Syam dan Yaman disebut jalur Utara-Selatan. Selain itu, pada masa jahiliyah bangsa Arab tidak memiliki mata uang tersendiri dan mereka menggunakan dinar emas Hercules, Byziantium, dan dirham perak Dinasti Sasanid dari Iraq, serta sebagian mata uang bangsa Himyar, Yaman.32Bahkan sebelum Masehi, bangsa Lidya, Yunani, Romawi dan Persia, selain emas dan perak sebagai bahan pembuatan uang. Namun masing-masing dari mereka memiliki penamaan, bentuk, dan ukuran yang berbeda-beda, antara lain :33 a. Bangsa Lidya merupakan bangsa pertama yang mengenal uang cetakan. Di mana pada masa Croseus 570-546 SM, Negara berkepentingan mencetak uang dan pertama kalinya pada masa itu terkenal dengan mata uang emas dan perak yang halus dan akurat. b. Bangsa Yunani membuat uang komoditas sehingga tersebar di antara mereka kapak sebagai utensil money dan koin-koin dari perunggu. Mereka
31
Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,artikel diakses pada 27 Oktober 2014dari http://islamicfinance.co.id. 32 Ahmad Hasan, Mata Uang Islam, h. 30-31. 33 Ibid.,h. 28-29.
28
juga membuat emas dan perak yang beredar dalam bentuk batangan hingga dimulainya pencetakkan uang tahun 406 SM. Namun ukiran uang mereka berbentuk berhala, pimpinan-pimpinan mereka, dan nama negeri di mana uang itu dicetak. Adapun mata uang utama mereka adalah drachma yang terbuat dari perak. c. Sebelum abad ke -3 SM bangsa Romawi menggunakan mata uang yang terbuat dari perunggu yang disebut aes (aes signatum aes rude) dan mata uang koin yang terbuat dari tembaga. Adapun orang pertama kali yang mencetaknya adalah Numa atau Servius Tullius, dan koin itu dicetak pada tahun 269 SM kemudian 268 SM mereka mencetak denarius dari emas sebagai mata uang imperium Romawi yang dicetak dengan ukiran bentuk tuhan-tuhan, dan pahlawan-pahlawan mereka hingga masa Julius Cesar yang kemudian gambarnya dicetak di atas uang tersebut. d. Bangsa Persia mengadopsi pencetakan uang dari bangsa Lidya setelah penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emas dan perak dengan perbandingan 1:13,5. Uang pada mulanya berbentuk persegi empat yang kemudian dirubah menjadi bundar dengan ukiran-ukiran tempat peribadatan mereka dan tempat nyala api. Namun mata yang yang tersebar luas adalah dirham perak yang betul-betul murni. Mata uang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Bahkan dalam sejarah Mesir kuno 4000 –
29
2000 SM uang standar mereka adalah uang emas dan perak yang dikenalkan oleh Julis Cesar dan Romawi sekitar tahun 46 SM dengan standar konversi uang emas ke uang perak atau sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Cesar ini kemudian berlaku di eropa sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.34 3. Dinar dan Dirham Setelah Kedatangan Islam Setelah Islam tersiar dan diterima sebagai agama di hampir seluruh jazirah Arab, dinar dan dirham terus digunakan untuk bertransaksi.35 Begitupun Rasulullah juga menerima dinar dan dirham sebagai alat pertukaran dan standar ukuran hukum-hukum syar’i, seperti kadar zakat dan diyat. Artinya, penerima Rasulullah terhadap mata uang tersebut merupakan sebuah pengakuan dan penerimaan nabi (sunnah taqririyah) atas praktik yang ada pada saat itu.36 Pada awal penerimaan islam dua mata tersebut diimpor dari Roma (dinar) dan Persia (dirham), karena ketika itu dinar dan dirham merupakan satuan moneter di kerajaan Roma dan Persia.37 Demikian halnya ketika itu masa Khulafaur Rasyidin dinar dan dirham masih mengikuti model Romawi
34
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
83-84. 35
M. Luthfi Hamidi,Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 79-
80. 36
Nurul Huda dkk, “Sejarah Dinar”, h. 98. Adiwarman A Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 452.
37
30
dan Persia. Namun, sedikit demi sedikit terdapat perubahan pola dan modelnya antara lain sebagai berikut:38 a. Pada masa Abu Bakar uang dinar Hercules dan dirham Persia tetap digunakan. b. Umar bin Khattab pada tahun ke 18 H, pendapat lain pada tahun 20 H dirham islam berhasil dicetak. Namun, masih mengikuti model cetakan Sasanid yang berukiran Kisra dengan tambahan ukiran kalimat Tauhid dalam jenis Kufi, seperti Basmallah, Bismillah Rabbi, Tahmid, dan kalimat Muhammad Rasulullah pada sebagian yang lainnya. Ukuran dirham ketika itu 6 daniq dan ukuran setiap 10 dirham adalah 7 mistqal sebagaimana pada masa Nabi Saw. c. Model dirham di masa Umar tersebut berlanjut hingga kekhalifahan Usman bin Affan. Hanya saja dirham di masa Usman dibubuhi tulisan tanggal dan kota tempat pencetakkan dengan huruf bahlawiyah dan salah satu kalimat Bismillah, Barakah, Bismillah Rabbi, Allah, dan Muhammad dengan tulisan Kufi. d. Model dirham yang dipakai pemerintah Usman diikuti oleh pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Hanya saja dilingkaran dirham pada masa Ali bin Abi Thalib dituliskan salah satu kalimat Bismillah, Bismillah Rabbi, dan Raiyallah dengan tulisan Kufi.39
38
Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, h. 33. Ibid.,h. 34.
39
31
Adapun rujukan yang acapkali digunakan untuk membedakan antara dinar yang dicetak masa Khulafaurrasyidin dengan Bizantium adalah ornament kaligrafi Arab yang mencolokkan ukuran beratnya. Namun, pada umumnya gold dinar adalah koin emas 22 karat dengan ukuran setara 1 mistqal atau sama dengan 4,25 gram.40Sedangkan dirham adalah koin perak yang beratnya mencapai tiga gram perak.41 Sementara model dirham Persia masih dicetak hingga masa daulah bani Muawiyah hanya saja dibedakan dengan gambar dan pedang gubernurnya di Iraq, dan oleh Ziyad dicantumkan nama khalifah. Pencantuman gambar dan nama kepala pemerintah pada mata uang oleh Muawiyah dan Ziyad masih dipertahankan sampai saat ini, termasuk di Indonesia.42 Meskipun demikian mata uang yang beredar pada waktu itu belum berbentuk bulat seperti uang logam sekarang ini. Barulah ketika zaman Ibnu Zubair uang berbentuk bulat, namun peredaranya terbatas di Hijaz. Pada tahun 76 H Abdul Malik mendirikan percetakan yang di Daar Idjrard, Suq Ahwaj, Sus, Jay, Manadar, Maysan, Ray, dan Abarqudabh. Kemudian dirham dicetak dengan lafaz-lafaz islam yang bergaya tulisan Kufi, namun dirham Persia tidak digunakan lagi. Selang dua tahun kemudian (77 H/697M) Abdul Malik 40
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedia Islam Al-Kamil, (Penerjemah Ahmad Badjeber, dkk (Jakarta : Darus Sunnah, 2013), Cet. 18, h.781. 41 M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h.8182. 42 Mustafa Edwin N, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet.2. (Jakarta : Kencana, 2006), h.246.
32
mencetak dinar Islami dan meninggalkan pola dinar Romawi. Gambargambar dinar lama diubah dengan tulisan Islam, seperti Allahu Ahad, Allah Baqa. Sejak itulah umat islam memiliki dinar dan dirham islam yang secara resmi digunakan sebagai mata uangnya.43 Nilai tukar dinar dan dirham itu relative stabil dalam jangka waktu yang panjang dengan kurs dinar dan dirham 1 : 10. Pada saat itu pula perbandingan emas – perak 1 : 7, sehingga 1 dinar 20 karat setara dengan 10 dinar 44 karat. Reformasi moneter pernah terjadi di masa Abdul Malik yaitu merubah dirham menjadi 15 karat dan pada saat yang sama dinar dikurangi berat emasnya dari 4,25 gram. Setelah reformasi moneter Abdul Malik ukuran-ukuran nilai adalah satu dinar 4,25 gram, satu dirham 3,98 gram, satu uqiyya 40 dirham, satu mistqal 22 karat, satu liter 12 uqiyya setara dengan 90 mistqal, satu qist 8 liter setara dengan setengah sha‟, satu qafiz 6 sha‟ setara seperempat artaba, satu wasq 60 sha‟ satu jarib 4 qafiz. Kemudian, di zaman Ibnu Fakih (298 H), nilai dinar menguat menjadi 1:17, namun kemudian stabil pada kurs 1:15.44 Pada tahun 1972-1834 M kurs 1 : 15 ini berlaku di Amerika. Berbeda dengan langkah yang diambil Abdul Malik dengan reformasi moneternya Amerika yang tetap mempertahankan kurs ini walaupun di Negara-negara Eropa nilai mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1 : 15,5 sampai 1 :
43
Ibid.,h. 247. Ibid.,h. 248.
44
33
16,6 Walhasil mata uang emas mengalir keluar dan mata uang perak mengalir masuk ke Amerika. Kejadian ini dikatakan oleh Thomas Gresham (15191579M) sebagai “bad money drives out good money” atau uang kualitas buruk akan menggantikan uang kualitas baik (Izhar, 2002 dalam Mustafa, 2006).45 Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam, sejarah menunjukkan bahwa mata uang emas secara luas digunakan. Karena sejak awal perkembangannya kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keanekaragaman mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya disebut Ducat.46 Pada akhirnya abad ke 13 Islam mulia merambah Eropa dengan berdirinya kekhalifahan Usmaniyah dan tonggak tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasaan Kekhalifahan Usmaniyah. Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, penggunaan dinar dan dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.47
45
Ibid.,h. 248. Ibid.,h. 248. 47 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 46
85.
34
Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553) mencapai di bagian Atlantik di Afrika Utara) sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Autria, Slovakia dan Ukraine di bagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasulullah SAW (610) maka secara keseluruhan dinar dan dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah manusia.48 Adapun standar berat dinar dan dirham yang menjadi acuan adalah mengikuti Hadist Rasulullah SAW riwayat Abu Daud …. “Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah.” Sehingga dalam hukum islam, dinar yang dipergunakan adalah setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Sedangkan dirham setara dengan 2,975 gram perak murni. Standar ini telah ditetapkan pada masa Rasulullah dan telah dpergunakan oleh World Islamic Trading Organizaion (WITO) hingga saat ini.49 4. Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham Sesungguhnya dinar dan dirham jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan banyak keuntungan yang di dapatkan. Ibnu Khaldun
48
Ibid.,h. 86. Ibid.,h. 86.
49
35
dalam kitab Al-Muqaddimah menyatakan “Tuhan menyatakan dua logam mulia itu untuk menjadi alat pengukur nilai atau harga (measure of value) bagi segala sesuatu”.50Menurut Al-Maqrizi sebagaimana dikutip oleh Riawan Amin menyatakan, “Allah menciptakan dua logam mulia bukan sekedar sebagai alat pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi), tetapi juga sebagai alat tukar (medium of exchange). Karena tingginya kedudukan emas dan perak inilah yang membuat banyak kalangan menganggap kedua logam mulia tersebut sebagai heaven‟s currency (mata uang surga).51 Bahkan masyarakat kuno pun menggunakan emas, perak, dan tembaga sebagai alat tukar dalam transaksi ekonomi. Emas dan perak itu dipilih oleh mereka karena kelangkaan (rare) dan warnanya yang indah. Selain itu, dalam penambangan emas tak lebih dari 90.000 ton emas yang ditambang dari perut bumi. Namun perak dan tembaga memiliki nilai yang lebih rendah dari pada emas. Emas memiliki sifat sangat istimewa yang berbeda dengan kebanyakan logam lainnya.52 a. Emas tidak bisa di ubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes (300 SM) membuktikan bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya menggunakan air tawar biasa.
50
Riawan Amin, “Emas dan Perak Simbol Perlawanan Terhadap Dollar,”artikel diakses pada 29 oktober 2014 dari http://www.eramuslim.com/2007/07/04/, 51 Ibid. 52 Ibid.
36
b. Emas bukan termasuk logam aktif, sehingga emas tidak terpengaruh oleh air dan udara. c. Emas tidak seperti besi atau logam lainnya, sehingga emas tidak bisa berkarat. d. Emas termasuk logam yang sangat lunak, bisa ditempa menjadi lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat dengan ketebalan super mini. e. Emas dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas beratnya mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa dalam sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar karena untuk itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya. f. Dalam setahun seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan kirakira 2.000 ton emas. Jika, dibandingkan dengan produksi baja AS sejak 1995 seperti dirilis Iron and Steel Institute yang bermarkas di Washington DC mencapai 10.500 ton perjamnya. Oleh sebab itu, emas sungguhsungguh logam yang sangat langka dan sangat stabil nilainya sejak awal sejarah manusia hingga kini.53 North dan Vadillo sebagaimana dikutip Lutfi Hamidi, menyatakan keandalan emas di kancah sejarah tak terbantahkan.Walaupun emas telah dihentikan fungsinya sebagai mata uang pada tahun 1914, tetap saja komoditi satu ini diterima sebagai alat pembayaran perdagangan internasional, karena 53
Ibid.
37
nilainya stabil.54Sejarah telah membuktikan bahwa emas bisa menjelma menjadi mata uang yang sangat stabil dibanding mata uang (fiat money) manapun, termasuk dolar. Pada tahun 1800 harga emas persatu troy ons setara 19,39 dolar AS, sementara pada tahun 2004, satu troy ons senilai 455,79. Berarti, selama dua abad berlalu emas mengalami apresiasi yang luar biasa sebesar 2.250 persen terhadap dolar.55 Sebuah pemerintah atau negara bisa jatuh, namun dinar yang dicetaknya masih akan tetap beredar dan dihargai sesuai dengan nilai pasar. Bukan negara yang membuat emas itu bernilai, tapi pasar.56Pasalnya, jenis logam mulia tersebut memiliki tiga fungsi uang sekaligus, yaitu sebagai proteksi nilai (store of value), timbangan yang adil (unt of account) dan medium of exchange atau alat tukar yang berlaku secara universal.57 Kendati penggunaan dinar dan dirham berkahir pada saat runtuhnya Turki Usmani 1942. Namun kedua mata uang tersebut cenderung stabil dan tidak mengalami inflasi yang cukup besar selama ± 1500 tahun.58 Jika dibandingkan dengan uang fiat, dinar dan dirham memiliki keunggulankeunggulan sebagai berikut :59 a. Mata uang emas memiliki nilai yang sama dengan nilai intrinsiknya. 54
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 84. Ibid.,h. 36. 56 Ibid.,h. 79. 57 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 55
87. 58
Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”, artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari http://islamicfinance.co.id, 2013/ 03/07/,. 59 Ibid.
38
b. Nilai mata uang emas lebih stabil dan tetap serta tidak menimbulkan inflasi. c. Nilai dinar emas juga tidak pernah mengikuti hukum ekonomi sebagaimana digambarkan oleh kurva penawaran dan permintaan. d. Emas terbukti kebal dari segala krisis ekonomi. e. Penggunaan dinar akan mengurangi ketergantungan keuangan para penggunanya terhadap dollar akibat mismanajemen modal. Sementara itu dalam transaksi perdagangan internasional terutama dalam perdagangan bilateral dinar memiliki keuntungan di antaranya :60 a. Kehadiran dinar akan menghapus setiap resiko yang menimbulkan dari nilai tukar karena stabil dan menguntungkan bagi setiap negara yang melakukan perdagangan, walaupun harga nilai emas berfluktuasi, tetapi tingkat perubahan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat fluktuasi uang kertas saat ini. b. Mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi dan arbitrasi terhadap mata uang nasional. Misalnya Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam melakukan perdagangan maka ada tiga jenis mata uang. Tetapi dengan menjadikan dinar sebagai mata uang tunggal dalam perdagangan, maka tidak akan ada spekulasi atau arbitrasi yang terjadi dalam perdagangan tersebut.
60
Ibid.
39
c. Mengurangi biaya transaksi perdagangan dan meningkatkan perdagangan. Jumlah uang dinar yang sedikit akan bisa menutupi transaksi dalam jumlah besar serta memberikan peluang kepada negara yang tidak memiliki cadangan devisa yang cukup sekalipun. d. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kerjasama antar negara peserta. Disamping itu juga akan mempengaruhi kondisi mata uang domestik yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem moneter nasional. e. Penggunaan mengurangi
uang
dinar
kekuasaan
dalam dan
perdagangan
mengurangi
internasional
ketergantungan
akan negara
berkembang dan miskin terhadap perekonomian negara maju, mengingat sebagian besar
sumber daya alam di dunia berada di negara-negara
berkembang. Seorang nonmuslim, Paul Nathan sebagaimana dikutip Muhaimin Iqbal menyatakan bahwa uang bagi orang merdeka dan paling dipercaya oleh manusia dalam sepanjang sejarah adalah emas. Pasalnya, emas selalu dapat di tukar ke commodity lain kapan dan dimana saja, dan emas memiliki nilai tukar yang stabil, serta emas dapat menyimpan nilai dalam waktu yang panjang tanpa mengalami penyusutan nilai.61
61
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
197.
40
Sayangnya deposito di bank syariah saat ini hanya dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, seperti dolar. Di masa mendatang agaknya perlu mendesak pemerintah dan mengadvive bank-bank syariah agar deposito valuta asing tidak saja dalam bentuk dollar tetapi juga dinar. Pasalnya, dinar terbukti memiliki sejumlah kelebihan sebagai produk deposito. Sehingga produk ini dapat digunakan untuk tabungan haji dan simpanan jangka panjang. Karena dinar lebih stabil, maka nasabah tidak akan dirugikan oleh laju inflasi ketika deposito telah jatuh tempo.62 Laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia yang disusun oleh wakala induk nusantara menyebutkan, bahwa sejak dinar diedarkan di Indonesia pada tahun 2000, penurunan BPIH dalam dinar rata-rata rupiah sekitar 15-20% per tahun. Pada saat ini krisis moneter BPIH dalam rupiah melonjak drastis sedangkan dalam dinar justru menurun dari 97 dinar (1998) menjadi 68 dinar (2000), begitu pula pada 1998-2004 BPIH dalam rupiah cenderung mengalami penurunan. Kemudian pada tahun 2002 dan 2003, BPIH berturut-turut menjadi senilai 64 dinar dan 56 dinar, atau turun 12,5%. Sedangkan pada tahun 2004 kurs dinar emas sekitar Rp 500 ribu rupiah/dinar, jadi BPIH cukup dibayar dengan harga Cuma 46 dinar emas, alias turun 17.8%. Artinya, jika dalam rupiah ongkos naik haji akan terus naik tetapi kalau dalam bentuk dinar justru menurun.
62
Agustianto, “Deposito Syariah; Karakteristik dan Daya Tariknya”, artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://www.iaei-pusat.org
41
Karena itu, pertanyaan mendasarnya apakah emas dan perak bisa mengatasi berbagai kelemahan mata uang kertas di masa sekarang dan akan datang. Selain penjelasan di atas, ada beberapa isu yang membuat dinardirham itu lebih unggul, Antara lain :63 a. Mata uang kertas yang diterbitkan oleh masing-masing negara telah berkembang menjadi mata uang keuangan yang sangat kompleks. Akibatnya, transaksi mata uang menjadi sebuah rangkaian yang panjang dan tidak efisein. Untuk bisa membeli barang buatan Korea, rangkaian transaksi uang jauh lebih panjang dibanding transaksi barang. Arus barang hanya meliputi tiga tahap saja yaitu importer membeli dari produsen di Korea dan kemudian menyalurkan ke pengecer yang selanjutnya dijual kepada konsumen. Transaksi uang yang menyertainya setidaknya meliputi lima tahap, yaitu : 1) Produsen dan importer bertransaksi dalam bentuk dolar Amerika 2) Produsen di Korea menukar dolar menjadi won Korea 3) Importer menukar rupiah menjadi dolar 4) Pengecer menyetor rupiah kepada importer, dan 5) Pengecer mendapatkan rupiah dari konsumen akhir. Padahal ide dasar penggunaan uang adalah untuk menyederhanakan transaksi di sector
63
Iman Sugema dan M Iqbal Irfany,“Mengapa Harus Dinar-Dirham?”, artikl diakses pada 15 Oktober 2014 dari http://www.syariahmandiri.co.id.
42
riil. Kalau seluruh dunia menggunakan dinar atau denarius maka rantai transaksi uang akan sama dengan rantai perdagangan. b. Dalam sistem kurs yang mengembang, pelaku perdagangan antar negara menghadapi ketidakpastian kurs. Untuk mendapatkan kepastian, mereka harus melakukan hedge atau swap. Keduanya tentu menimbulkan biaya. Kalau seluruh dunia mengadopsi dinar maka otomatis biaya ini akan hilang karena ketidakpastian kurs menjadi tidak relevan. c. Inflasi di masing-masing negara cenderung sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter. Negara yang mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar cenderung mengalami inflasi yang lebih tinggi. Karena itu, tingkat inflasi diberbagai negara cenderung berbeda. Kalau denarius menjadi mata uang tunggal dunia, hampir bisa dipastikan bahwa inflasi di semua negara akan kurang lebih sama. Yang menjadi pembeda adalah perkembangan harga di kelompok barang yang non-tradable seperti sewa rumah, ongkos angkutan umum dan tukang cukur. d. Penggunaan mata uang yang berbeda antar negara dapat menimbulkan bahaya yang ditimbulkan oleh perang mata uang. Negara-negara yang menginginkan keunggulan daya asing di pasar internasional dapat merancang strategi supaya mata uangya tetap under-value. Akibatnya, negara lain akan kalah dagang dan mengalami masalah pengangguran yang akut. Hal itu kemudian dapat memicu perang mata uang yang akan
43
berujung pada instabilitas keuangan dunia. Kalau saja dunia menganut satu mata uang, maka bahaya itu akan dapat dihindarkan. e. Negara-negara
yang mata uangnya dijadikan denominasi
dalam
perdagangan internasional dapat dengan mudah “mengekspor” inflasi ke suluruh belahan dunia. Kebijakan moneter yang longgar di Amerika Serikat dapat memicu harga-harga di pasar dunia melonjak yang pada gilirannya memicu inflasi global. Pemerintah Amerika mendapatkan pendapatan seniorage dari pencetakkan uang, dan ongkosnya harus ditanggung oleh penduduk di seluruh dunia. Amerika tidak mungkin bangkrut walaupun utangnya menggunung, karena seluruh dunia memberikan dana talangan secara implicit. Kalau mata uang dunia adalah denarius, semua negara memiliki derajat yang sama dalam bidang moneter.64 Disamping berbagai kelebihan yang dimiliki oleh dinar tersebut. Dinar dan dirham tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu :65 a. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10%. (Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/Kmk.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan took emas maka yang harus dibayar took emas atau penjual dinar adalah 2%). 64
Ibid. Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar : Studi Kasus di BMT Artha Kencana Mulia Semarang” (Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Semarang, 2012), h.57. 65
44
b. Ongkos cetak masih relative tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5% dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan. Sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang seluruh peradaban manusia di muka bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal dan tidak mengenal istilah kadaluwarsa. Dinar dan dirham sudah ada sejak sebelum islam lahir, karena dinar (dinarium) sudah dipakai di Romaawi sebelumnya dan dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum islam namun setelah turunnya islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran islam itu sendiri, dinar dan dirham masuk kategori ini.66 Dengan demikian dinar hanyalah salah satu dari roda-roda ekonomi Islam yang akan memakmurkan umat ini dan mengunggulkan diatas umat yang lain seperti dalam janji Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya: “dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman” (Q.S Ali Imron: 139).
Adapun roda-roda ekonomi Islam yang harus ikut berputar bersama dengan kembalinya dinar dan (dirham) adalah sistem pembiayaan yang bebas riba, 66
pengelolaan
Ibid.,h.58.
pasar
Islam
dengan
aturan
syariah
Islam
dan
45
memasyaratkannya zakat, infaq, sedekah dan wakaf seluas-luasnya. Berikut adalah ilustrasi yang menggambarkan sistem ekonomi Islam yang harus digerakkan oleh roda-roda.67 Gambar 2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam
Pembiayaan Bebas Riba: Qirad/Mudharabah
Uang yang adil: dinar &dirham
h
Pasar yang Syar'i Akses bebas pelaku Pasar yang adil, jujur, hati-hati & competent
Harta yang berputar: ZIS, & Wakaf
Sumber : Muhaimin Iqbal ( 2009 )
67
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
138.
46
C. Transaksi Dinar dan Dirham dalam Islam 1. Muamalah dengan Dinar dan Dirham Nilai tukar dinar dan dirham terhadap rupiah adalah harga yang dibayarkan untuk mendapatkan koin tersebut. Sedangkan daya beli adalah harga berdasarkan berat dan kadar murni emas dan perak terhadap komoditas, barang dan jasa yang nilainya ditentukan oleh produsen dan jasa. 68Mata rantai muamalah yang perlu dijaga setelah beredarnya dinar dan dirham di Indonesia adalah menjaga wilayah produksi pertanian, perkebunan dan peternakan mandiri yang bebas dari praktek riba, monopoli, spekulasi dan penimbunan. Sistem kesejahteraan Islam berbasis wakaf, zakat, infak dan sedekah telah diterapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dengan mendirikan baitulmal masjid, pasar dan diikuti dengan berjalannya paguyuban (produksi) dalam masyarakat tersebut, restorasi perdagangan dan jual beli tanpa riba. Dengan model ini kita dapat terhindar dari kapitais dan eksploitasi alam dan manusia yang akan merusak keseimbangan.69 Sejak dimulainya di Indonesia dan dahulu dinar dan dirham secara umum telah digunakan untuk berbagai keperluan muamalah, yaitu70 : a. Tabungan, simpanan untuk suatu keperluan di masa akan datang, baik disimpan sendiri atau dititipkan (wadi‟ah).
68
Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-08-2014/Panduan Praktis Untuk Umum/Abbas Firman. h.21. 69 Ibid.,h.21. 70 Ibid.,h. 22.
47
b. Menghitung dan membayar zakat, juga untuk wakaf tunai dan sedekah (social welfare). c. Mahar atau mas kawin dalam pernikahan. d. Membayar denda diyat (ditentukan oleh Hakim). e. Pembayaran zakat (ditarik oleh sultan). f. Koin barter sukarela dalam peniagaan dan pasar. g. Pembiayaan usaha dagang mudharabah dan qirad. h. Pembiayaan kongsi usaha (musyarakah). i. Pembayaran gaji atau upah. j. Tabungan untuk naik haji atau umroh dan keperluan lain. Untuk memulai menggunakan dinar dan dirham sebagai koin barter bebas sukarela, sebagai pengukur daya beli maka kita bisa berpatokan pada berat bahan masing-masing koin. Yaitu untuk dinar maka harga emas (murni) dan untuk dirham adalah harga perak (murni).71Kaum Quraisy bermuamalah menggunakan timbangan tibr dari kata tabara dijelaskan sebagai emas atau perak yang belum dicetak menjadi uang, jika telah menilai dari bahan emas dan bahan peraknya bukan uang rupiahnya.72 Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam muamalah dengan dinar dan dirham, antara lain:73
71
Ibid.,h.23 Ibid.,h.23 73 Ibid.,h.28 72
48
a. Tujuan penggunaan kembali dinar dirham adalah bagian dari akidah muslim yang berkaitan erat dengan rukun Islam, yaitu rukun zakat maal yang telah ditetapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebesar 20 dinar dan 200 dirham atau 88,8 gram emas murni dan 622 gram perak murni. b. Dinar dan dirham bukanlah untuk ditimbun, proteksi nilai dan spekulasi. Dinar dan dirham bukan untuk mencari keuntungan sesaat, ketika harga emas atau perak turun beli dan ketika harga naik dijual. Umat Islam dilarang menimbun dinar, dirham atau emas dan perak. c. Umat Islam dilarang melebur, merusak atau mengurangi berat dan kadar (debasement) dari dinar dan dirham yang telah ditetapkan oleh syariat dan telah diamalkan oleh umat Islam terdahulu (as-shadiqunal awwalun), dari generasi sahabat maupun tabi‟in dan tabi‟it tabi‟in karena hal yang demikian termasuk berbuat kerusakan (fasad) dan kezaliman. d. Pembelian kembali (buyback) yang dilakukan adalah karena kondisi terdesak atau terpaksa. e. Untuk menghindari buyback carilah penyedia komoditas, barang dan jasa yang menerima dinar dan dirham untuk kebutuhan primer anda tanpa harus kembali kepada Dollar, Rupiah ataupun Ringgit kertas, sehingga dinar dan dirham bersirkulasi dalam muamalah.
49
f. Buyback bukanlah suatu kewajiban dan bukan bagian dari after sales services, tapi bersifat saling membantu dan sukarela. g. Untuk nilai tukar dinar dan dirham salah satu pertimbangan gunakan yang rendah. Semakin rendah ongkos cetak (premium) terhadap bahan murni emas dan perak digunakan dalam muamalah. Gunakan dinar dan dirham yang murni, lebih mendekati kepada apa yang diminta syariah. 2. Jual Beli Dinar dan Dirham Dalam jual beli dinar dan dirham harus menerapkan beberapa transaksi di dalamnya, diantaranya: a. Transaksi Jual Beli atau Pertukaran mata uang (ash-sharf). b. Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham (al-wadi‟ah). c. Transaksi transfer koin dinar dan dirham (al-wakalah). Dalam makalah “Meneropong Jejak Dinar dan Dirham”, Alvien Septian Haerisma menjelaskan bahwa Transaksi jual beli atau pertukaran mata uang merupakan hal terpenting (urgent) atau sebagai ruh dari perjalanan wakala dan gerai yang memiliki visi dan misi yakni salah satunya mensosialisasikan dan menerapkan transaksi berbasis dinar dan dirham. transaksi ini diperuntungkan pada kalangan umum, bukan saja muslim yang memiliki keyakinan yang sama disebabkan apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Pada zamannya melainkan juga nonmuslim apabila
50
mempunyai keinginan yang sama guna memberikan salah satu solusi krisis moneter berkepanjangan yang kita rasakan bersama sampai saat ini. Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham atau disebut Tabung Dinar merupakan bentuk layanan jasa (service) bagi para pengguna mata uang dinar (emas) dan dirham (perak). Layanan ini diperuntungkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, baik orang yang memiliki banyak koin dinar dan dirham ataupun sedikit.Wakala dan gerai siap melayani siapapun dan kapanpun bagi para konsumen yang memiliki koin dinar dan dirham.74 Transaksi transfer koin dinar dan dirham adalah perwujudan dari komitmen wakala dan gerai yang tersebar di Indonesia. Layanan transfer belum terakses secara online di berbagai tempat, hal ini disebabkan produk yang ditawarkan baru di munculkan ( launching) sehingga sistem yang digunakan dengan cara sederhana (manual methode).75Untuk muamalah dalam jual beli kita mengetahui harga yaitu kadar dan berat, sebagai contoh, kita bisa membagikan harga yang kita ketahui dengan harga rupiah yang telah kita (sebagai penjual) tentukan sebelumnya seperti disebutkan di atas. Dengan contoh sebagai berikut : “Harga barang Rp.200.000 dan harga dirham kurang lebih Rp.36.000. maka dapat menetapkannya dengan 210.000 : 36.000 = 5,8 dirham, bisa dibayarkan 5 dirham (3.11 gram) dan 1 daniq atau uang kertas. Dan dengan cara yang
74
Ibid,.h.10. Ibid.h.11.
75
51
sama dapat dihitung menggunakan dirham lain yang beratnya kurang dari 7/10 mistqal standar Nabawi.”76 Dengan adanya perbedaan berat dan kadar dinar dan dirham yang beredar perlu dibuat semacam tata cara pertukaran agar semua jenis koin dinar emas dan dirham perak dapat digunakan oleh muslim dan umum dalam muammalah. Perlu diperhatikan bahwa daya beli dinar dan dirham bukanlah dilihat dari harga rupiah, tapi dari berat dan kadar dari masing-masing dinar dan dirham setiap pengedar. Karena jika kita berpatokan pada harga rupiah yang berubah-ubah setiap hari, maka penentuan harga akan menjadi sulit dalam pertukaran. Selain itu pengedar dinar dan dirham dengan berat dan kadar yang sama belum tentu mempunyai nilai tukar dengan rupiah yang sama.77 D. Dinar dan Dirham di Tengah Masyarakat Modern 1. Perkembangan Dinar dan Dirham di Luar Negeri Dalam laporan perkembangan dinar emas dan dirham perak di Indoensia yang disusun oleh wakala induk nusantara menyebutkan bahwa Berakhirnya Daulah Utsmani, dinar dan dirham serta fulus, turut hilang dari perdaran. Akibatnya, berbagai ketentuan syariat seperti kewajiban berzakat, ketentuan diyat dan hudud, maupun ketentuan dalam muamalat tidak dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kendati demikian dengan dicetaknya 76
Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-08-2014/Panduan Praktis Untuk Umum/Abbas Firman. h.24. 77 Ibid.,h. 25.
52
kembali dinar dan dirham pada tahun 1992 di Granada Spanyol kaum Muslim di berbagai tempat juga mencetak dan mengedarkan dinar dan dirham sebagai mata uang Islami. Alhasil dinar dan dirham juga beredar di Malaysia, Dubai, Afrika Selatan, Maroko, Spanyol, Jerman, Inggris, Swiss, dan AS.78 2. Perkembangan Dinar dan Dirham di Indonesia Peredaran dinar dan dirham di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2002. Dimana dinar dan dirham beredar dan digunakan oleh kaum muslim di Indonesia. Meskipun masih dalam skala terbatas penerapan kembali dinar dan dirham telah membuka pintu-pintu pengalaman kembali berbagai sunnah nabi yang dalam waktu satu abad terakhir ini telah hilang. 79 Data yang disusun oleh PT.Antam dalam “Dinar dan Dirham Kembali ke Syariah” menerangkan bahwa di Indonesia sendiri dinar dan dirham telah diproduksi oleh logam Mulia PT. Aneka Tambang TBK yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu memproduksi dinar dan dirham dengan kadar dan berat yang sesuai dengan standar dinar dan dirham dimasa awal-awal islam. Standar kadar dan berat dinar dan dirham di Indonesia tidak hanya di sertifikasi secara lembaga nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association (LBMA).
78
Ibid.,h.10 Ibid.,h.1
79
53
Berdasarkan pengetahuan penulis perkembangan dinar dan dirham di Indonesia tidak lepas dari peran Gerai Dinar Indonesia dan Wakala Induk Nusantara. Pasalnya, dua lembaga tersebut memiliki beberapa produk dan event unggulan yang diselenggarakan secara nasional. Gerai Dinar Indonesia misalnya, melalui M-Dinar yang diperoleh oleh Muhaimin Iqbal itu dapat di akses melalui internet dan mobile phone yang dapat dinikmati seluruh umat islam. Selain itu wakala Induk Nusantara oleh Zaim Saidi memiliki 95 tempat-tempat penukaran koin dinar dan dirham dari bank ke uang kertas. Melalui sosialisasi yang dilakukan kedua pegiat dinar dirham tersebut dinar dan dirham telah cukup berkembang di Indonesia baik sebagai alat tukar, investasi, mahar, maupun koleksi. Selain itu Gerai Dinar Indonesia dan Wakala Induk Nusantara pula telah menetaskan banyak BMT dan koperasi serta outlet yang menjualbelikan dan menggunakan dinar dan dirham sebagai produk tabungan, dan investasi sebagai upaya menghidupkan kembali sunnah nabi yang telah lama hilang. a. Wakala Induk Nusantara Wakala induk nusantara yang berlokasi di Depok, Jawa Barat telah dirintis sejak 2002, namun WIN secara resmi beroperasi pada awal 2008, dan kini telah berbadan hukum sebagai Pekumpulan Amal Nusantara (PERAN).80 Dalam praktik keuangan modern, Wakal Induk Nusantara telah banyak
80
Laporan Perkembangan Dinar Emas dan Dirham Perak di Indonesia Wakala Induk Nusantara, h. 8.
54
memperkenalkan dinar dan dirham melalui beberapa fasilitas dan eventevent yang diselenggarakan olehnya, antara lain :81 1) Jaringan Wakala Dinar Dirham Paling tidak sudah ada sekitar 95 tempat penukaran koin dinar dan dirham dari pihak ke uang kertas yang tersebar di Medan, Tanjung Pinang, Balikpapan, Makassar, Gianyar, Jakarta, Bandung, Bogor, Parakan, Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Jepara, Cirebon, serta beberapa lembaga terkemuka di Indonesia seperti Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Tabung Wakaf Indonesia dan YPI Al-Azhar. 2) Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham Nusantara (JAWARA) Jumlah pedagang komoditas dan jasa yang menerima dinar dan dirham sebagai alat tukar semakin bertambah. Oleh karena itu ditempuh melalui pengembangan JAWARA. Terkait hal ini kemudian dikembangkan melalui Kampung Jawara, yakni tempat-tempat yang banyak pedagang menerima dirham dan dinar. Adapun Kampung Jawara yang kini aktif adalah berada di Kampung Nelayan, Cilincing, dan Tanah Baru, Depok. 3) Festival Hari Pasaran (FHP) Untuk mensosialisasikan pemakaian dinar dan dirham masyarakat di berbagai tempat Wakala Induk Nusantara mengadakan pasar-pasar 81
Ibid.,h. 7-8.
55
terbuka, melalui rangkaian Festival Hari Pasaran (FHP) yang diadakan secara regular. Di FHP selain uang kertas juga telah digunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam memperoleh dinar dan dirham pada tiap FHP beroperasi sebuah Wakala yang berperan layaknya money changer. Sampai saat ini FHP telah berlangsung di Depok, Jakarta, Bandung dan Jogjakarta. 4) Penarikan dan pembagian Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf di luar kegiatan bisnis, dinar dirham juga bersikulasi melalui kegiatan sosial, berkaitan dengan sedekah, infak, zakat, serta hadiah dan mahar. b. Gerai Dinar Indonesia Gerai Dinar adalah sebuah toko di dalam pasar yang bernama Dinar World
(DW)
sedangkan
orang
yang
bertransaksi
di
dalamnya
menggunakan M-Dinar (MD). Artinya, Gerai Dinar hanyalah salah satu toko dan DW pasarnya sedangkan MD sebagai alat bayarnya.82M-Dinar diperkenalkan oleh Gerai Dinar pada awal tahun 2009an dan menjadi infrastruktur produk Gerai Dinar yang berkolaborasi dengan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin.83 Dengan M-Dinar masalah klasik ini akan dengan mudah teratasi. Peminat-peminat dinar dapat mulai memiliki account di M-Dinar
82
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
243. 83
Ibid.,h.249.
56
walaupun dananya baru cukup untuk membeli ¼ dinar sekalipun.84Dengan M-Dinar setidaknya ada dua masalah yang bisa dipecahkan. Pertama, masyarakat secara luas bisa mulai memiliki dinar secara bertahap tergantung dari kemampuan masing-masing. Setelah dinar menjadi bulatan 1-2 dinar dan seterusnya, pemiliknya dapat mengambil fisik dinar atau tetap dipertahakan di account M-Dinar sampai waktunya dana tersebut dibutuhkan. Kedua, masyarakat di manapun berada asal bisa mengakses internet dapat memiliki account M-Dinar tidak mengenal batas wilayah negara. Umat islam diseluruh dunia bahkan yang nonmuslim sekalipun dapat memilikinya sebagai uang yang nilainya universal. 85 Selain Wakala Induk Nusantara dan Gerai Dinar Indonesia beserta produk dan lembaga afiliasinya, mini market yang menerapkan dinar dan dirham sebagai alat pembayaran juga telah ada di Indonesia. Adalah Sahlan Mart yang terletak di daerah Depok Jawa Barat tepatnya di Jl. H Muhammad Ali 2, beji itu sejak tahun 2010 menerima dinar dirham sebagai alat pembayaran.86 3. Perkembangan Nilai Dinar dan Dirham Sejarah membuktikan bahwa emas bisa menjelma menjadi mata uang yang sangat stabil dibandingkan fiat money manapun, termasuk dolar. Pada tahun 1800 misalnya, harga emas persatu ons setara 19,39 dolar AS, 84
Ibid.,h. 233. Ibid.,h. 234. 86 Febrianti, “Mini Market Terima Dinar Dirham,” Majalah Gontor, (Maret 2012), h. 68. 85
57
sementara pada tahun 2004, satu troy ons senilai 455,79. Berarti, selama dua abad berlalu emas mengalami apresiasi yang luar biasa sebesar 2.250 persen terhadap dolar.87 Jauh sebelum itu, emas telah ditemukan sejak 5.000 SM yang lalu, dan hingga saat ini masih diperebutkan oleh banyak negara serta masih menjadi bintang dalam ranah investasi.88 Selain itu, pada masa Rasulullah dengan 1 dinar bisa untuk membeli kambing, dan untuk saat ini dengan 1 dinar pula seseorang bisa membeli kambing yang baik di Jakarta. Walaupun secara signifikan harga emas pernah jatuh, namun emas dapat kembali ke tren jangka panjangnya yaitu naik. Sebab emas membawa nilainya sendiri (inheren), dan tidak bisa didevaluasi oleh kebijakan suatu negara.89 Adapun perbandingan kurs dinar dengan dollar AS, kurs dinar dalam dollar AS dalam kurun satu dekade terakhir. Nilai 1 dinar pada 2000 adalah 38 USD dan pada 2011 januari adalah 190 USD. Berarti ada kenaikan 150 USD atau 395% pertahun atau rata-rata 36% tahun. Artinya dari semua mata uang kertas yang ada, kurs dinar selalu naik dari tahun ke tahun. Implikasi dari kenaikan nilai tersebut adalah biaya-biaya dan harga barang dan jasa dalam dinar emas sangat stabil, bahkan turun. Contoh harga semen di Jakarta pada tahun 2000 nilai tukar 1 dinar emas adalah sekitar Rp 400.000,- dan
87
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 36. Muhaimin Iqbal, “Emas adalah Kapital”, artikel diakses pada 29 oktober 2014 dari http://the-marketeers.com. 89 Ibid. 88
58
harga satu zak semen sekitar Rp 20.000,- /zak. Maka 1 dinar emas dapat dibelikan 20 zak semen.90 Sementara pada tahun 2011 (januari) harga satu zak semen menjadi sekitar Rp 50.000/zak, sedangkan nilai tukar dinar emas Rp 1.690.000. maka satu dinar emas pada awal 2011 dapat dibelikan 32 zak semen. Artinya, harga semen/zak dalam kurun 2000-2010 dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar 150%, tetapi dalam dinar emas justru mengalami penurunan sebesar (-) 40%.91 Berdasarkan statistik 10 tahun terakhir biaya haji dalam dinar ternyata terus menerus mengalami penurunan. Pasalnya, bila ONH biasa pada tahun 2000 sekitar 70 dinar maka tahun ini hanya sekitar 21 dinar saja atau mengalami penurunan rata-rata 12% per tahun. Apabila tren ini terus berlanjut untuk pergi haji cukup dengan 10 dinar saja pada tahun 2015 atau ONH plus hanya dengan sekitar 20 dinar saja.92 Mata uang emas dan perak merupakan alat yang sudah popular dan yang paling banyak digunakan pada masa itu, mata uang tersebut digunakan sejak abad ke tujuh sebelum masehi sampai dengan permulaan abad ke Sembilan belas.93Kemajuan teknologi yang sudah berkembang memandang
90
Laporan Perkembangan Dinar Emas dan Dirham Perak di Indonesia Wakala Induk Nusantara, h. 3. 91 Ibid., h. 4. 92 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h 260. 93 Muhammad Bahrul ilmi, “Analisis Kelayakan Dinar dan Dirham Sebagai Mata Uang Terhadap Transaksi di Indonesia”, h. 5.
59
bahwa emas dan perak merupakan alat transaksi yang stabil untuk digunakan sebagai transaksi, namun disisi lain muncul beberapa kesulitan-kesulitan yang timbul dari mata uang emas dan perak. Penyebab utama kesulitan dari emas dan perak adalah sebagai berikut94 : a. Menyediakan tempat penyimpanan yang cukup besar. b. Merupakan benda yang cukup berat. c. Jumlah penukaran yang rumit. Sedangkan konsep uang dalam Islam berbeda dengan konsep uang konvensional. Dalam konsep Islam uang merupakan alat untuk bertransaksi dan alat tukar, bukan sebagai komoditas ( barang ).95Beberapa buku sejarah tentang dinar dan dirham mengungkapkan, bahwa dinar dan dirham berangsur hilang pada masa pemerintahan kesultanan turki ottoman runtuh. Dimana pada masa itu negara eropa menerbitkan satuan alat tukar berupa uang dengan nilai “Flat”, namun nilai uang tersebut tidak didukung ketersediaan emas atau komoditi sejenis.96Saat satuan alat tukar tidak didukung dengan ketersediaan emas, maka alat tukar tersebut nilainnya tidak pasti dan bergantung pada penerbitan uang tersebut. Hal ini juga memeberikan peluang besar bagi pemain di pasar uang memanipulasi yang dapat menyebabkan krisis moneter berkepanjangan.97
94
Ibid.,h.5. Ibid.,h.6. 96 Ibid.,h.6. 97 Ibid,.h.6. 95
60
Penggunaan dinar dan dirham yang memiliki nilai seperti emas dan perak, membuat harga atau nilai dinar dan dirham ditetapkan berdasarkan permintaan logam tersebut. Nilai dinar dan dirham akan dikendalikan akan harga emas dan perak dunia. Walaupun terkadang terjadi kenaikan dan penurunan nilai mata uang, akan tetapi naik dan turunnya relative kecil dan tetap meiliki nilai instristik yang jelas dan pasti.98 Dalam menetukan kelayakan suatu entitas untuk digunakan sebagai mata uang, maka diperlukan adanya uji kelayakan dengan menilai syarat dan ciri-ciri khusus dari entitas tersebut. Sadono Sukirno juga menyampaikan bahwa emas dan perak dapat digunakan sebagai mata uang, harus memiliki ciri-ciri khusus, yaitu99 : a. Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan. b. Emas dan perak memiliki kualitas yang sama. c. Emas dan perak tidak mudah pudar atau rusak dan dapat dibagi dengan mudah. d. Secara kuantitas, emas dan perak sangat terbatas, maka untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan dan biaya. e. Mempunyai nilai yang stabil, karena kualitasnya tidak berubah dalam jangka panjang.
98
Ibid.,h. 6. Ibid.,h. 9.
99
61
Dari beberapa uraian di atas menyatakan bahwa emas dan perak memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai mata uang karena entitas dan zatnya memiliki kriteria sebagai uang. Namun, pengkultusan dinar dan dirham sebagai mata uang mutlak bisa dilakukan oleh pemerintah. Namun masih diperlukan uji kelayakan dinar dan dirham untuk dapat digunakan sebagai alat transaksi. Secara garis besar dinar dan dirham memiliki peran dan fungsi sangat penting di Indonesia, diantaranya100 : a. Menjaga kestabilan ekonomi secara mikro dan makro. b. Menjaga aset dan sektor riil terhadap sistem moneter. c. Menjadi fungsi perekonomian modern dengan standar emas. d. Mengatasi masalah sosial ekonomi di masyarakat. Maka dari itu, apabila dinar dan dirham ditinjau dari syarat dan ciriciri uang, sudah memenuhi standar untuk dapat dijadikan sebagai mata uang. Pada saat dinar dan dirham telah memenuhi standar mata uang, maka saat itu dinar dan dirham layak untuk dijadikan sebagai mata uang. Karena secara nilai dari dinar dan dirham yang berasal dari emas dan perak, sehingga sangat stabil untuk standar mata uang. Namun dari hasil uji kelayakan tersebut negara mencetak dinar dan dirham masih dalam jumlah sedikit, karena kebutuhan dinar dan dirham belum banyak dan peredaran uang fiat masih sangat tinggi.
100
Ibid.,h. 12.
62
Dinar dan dirham asalnya bukan untuk dimanfaatkan zatnya. Tujuannya adalah sebagai alat ukur ( untuk mengetahui nilai suatu barang ). Keduanya hanyalah sebagai media untuk melakukan transaksi. Oleh karena itu fungsi mata uang tersebut hanyalah sebagai alat tukar, berbeda halnya dengan komoditi lainnya yang dimanfaatkan zatnya.101Dinar dan dirham diciptakan hanya sebagai media dan bukan sebagai tujuan. Maka bila mata uang tersebut diperdagangkan, maka ia akan menjadi komoditi dan tujuan. Hal ini bertentangan dengan tujuan semula uang diciptakan. Oleh karena itu, tidak dibolehkan menjual dirham dan dengan dirham yang berbeda nominalnya dan tidak dibolehkan menjualnya secara berjangka. 102Maksud dari hal ini adalah agar mencegah orang-orang yang ingin menjadikan mata uang tersebut sebagai komoditi. Syarat ini jelas mendesak para pedagang untuk tidak meraup keuntungan. Menukar mata uang sejenis, seperti menukar uang rupiah dengan pecahan rupiah yang lebih kecil, syaratnya ada dua :103 a. Jumlah nominalnya harus sama. b. Serah terima dilakukan secara tunai. Menukar emas dengan mata uang, artinya membeli emas harus memenuhi dua syarat yang dikemukakan di atas karena emas dan mata uang
101
“Syarat Penjualan Valuta Asing”, artikel diakses pada 19 februari 2015 dari http://Rumaysho.com 102 Ibid 103 Ibid
63
adalah barang yang sejenis. Menukar mata uang yang berlainan jenis, seperti menukar mata uang rupiah dengan riyal atau dinar dan dirham, syaratnya hanya satu, yaitu serah terima harus dilakukan secara tunai. Artinya berlangsung sebelum berpisah dari majelis akad dan tidak disyaratkan jumlahnya sama. Maka dibolehkan jumlah nominal keduanya berbeda sesuai dengan kurs pasar di hari itu atau keduanya sepakat dengan kurs sendiri. Syarat di atas sudah jelas harus dipenuhi karena jika kita melakukan transaksi pembelian dan penjualan valuta asing ( valas ) untuk penyerahan pada saat itu ( over the counter ) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari, maka yang terjadi adalah transaksi jual beli valuta asing tidak tunai ( tidak berlangsung sebelum berpisah dari majlis akad ).
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK A. Sejarah Berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok Sejak di tingkat sekolah menengah dahulu, kita sudah diperkenalkan dengan koperasi yang konon merupakan sokoguru perekonomian Indonesia. Bahkan, konsep sokoguru perekonomian ini juga disebutkan dalam UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Fungsi koperasi utamanya adalah untuk mengembangkan potensi dan ekonomi anggota khususnya, dan masyarakat pada umumnya dapat menjadi badan hukum Baital-Maal wa Bait at-Tamwil (BMT). BMT merupakan institusi ideal untuk mengembangkan potensi umat. Namun, di satu sisi fungsi Baitul-Maal bersifat sosial dapat menjadi sarana untuk mengimplementasikan surat al-Hasyr ayat 7, “….supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.....”, yang merupakan prinsip dasar ekonomi Islam.1 Di sisi lain, perputaran harta juga harus berkelanjutan (sustainable) sehingga gerakan sosial tidak selalu didanai oleh donasi. Sementara kegiatan sosial yang berkelanjutan harus memiliki sumber pendanaan yang kontinyu, salah satunya dengan fungsi Baitat-Tamwil. Maka dari kedua fungsi tersebut, BMT-lah yang bisa menjadi Social Business yang sesungguhnya. Sayangnya, fungsi ideal yang digadang-gadang sebagai sokoguru perekonomian, koperasi
1
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha denganUang yang Adil, h.
246.
64
65
ataupun BMT hingga kini belum sepenuhnya hadir di hati masyarakat. Keberadaan Koperasi dan BMT telah menjamur, namun masyarakat yang memiliki dana belum banyak yang melirik BMT ataupun koperasi sebagai pilihan tempat mereka untuk menyimpan dana mereka. Untuk menarik minat penabung sukarela ke koperasi/BMT memang tidak mudah karena mereka harus bersaing head to head dengan bank-bank besar yang memiliki reputasi dan layanan yang unggul. Alhamdulillah kini Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dengan teknologi M-Dinar telah siap melayani masyarakat dengan produk unggulan berupa M-Dinar Saving Account atau Tabungan M-Dinar.2 Teknologi M-Dinar diperkenalkan Gerai Dinar pada awal tahun 2009 kemudian dikembangkan menjadi infrastruktur produk Gerai Dinar berupa Tabungan M-Dinar3yang dalam hal ini Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok sebagai badan hukum atas transaksi jual beli dinar yang dilakukan oleh Gerai Dinar.4 Sebagai Koperasi, BMT Daarul Muttaqiin Depok mengikuti UU No. 2 Th 1992 Tentang Perkoperasian. Dalam Undang-Undang tersebut diatur bahwa yang bisa menyimpan atau meminjam dari koperasi adalah anggota/calon anggota atau koperasi lain/anggotanya, maka nasabah M-Dinar
2
Ibid.,h. 248. Muhaimin Iqbal, “BMT dan Koperasi Tertarik Tabungan M-Dinar”, artikel diakses pada 29 November 2014 dari http://www.republika.co.id/2009/06/04/22:52/. 3
66
akan menjadi Anggota/calon Anggota dari Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Namun karena masyarakat Indonesia belum semuanya familiar bertransaksi dengan internet, maka produk M-Dinar akhirnya difisikkan menjadi Tabungan M-Dinar.5 Dinar adalah koin emas 4,25 gram dengan kadar 22 karat diterbitkan Logam Mulia, PT Antam (BUMN). Sejauh ini Gerai Dinar hanya menjual dinar produksi Logam Mulia. Dalam Islam dinar merupakan uang yang adil sepanjang masa. Namun dalam NKRI dinar hanya dihukumi seperti perhiasan biasa, tidak bersifat legal tender. Artinya, untuk saat ini dinar tidak dapat memaksa orang untuk menerima pembayaran dengan uang dinar. Karena belum menjadi legal tender dan satuan fisiknya yang bernilai sangat besar6 (untuk ukuran uang kertas saat ini sekitar Rp 1.895.849/dinar).7 Berdasarkan fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari tiga fungsi uang, uang dinar sementara ini baru memerankan dua fungsi yaitu sebagai store of value dan unit of account. Sementara fungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) belum dapat diperankan secara praktis oleh dinar fisik. Karena dinar fisik belum secara luas memainkan peran sebagai alat tukar, namun
agar
dinar
tidak
terlalu
banyak
tersimpan
dilemari-lemari
5
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
249. 6
Ibid.,h. 263-264. “Harga dinar, dirham http;//Geraidinar.com, 7
dan
emas”,
diakses
pada
29
November
2014
dari
67
penyimpanan maka Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok mengeluarkan produk iQirad atau dagang Qirad. Terkait produk simpanan, di Indonesia memiliki aturan main di antaranya yang boleh adalah koperasi atau BMT/Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Sehingga Gerai Dinar melalui badan hukum Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok mempromosikan M-Dinar di tengah-tengah masyarakat sebagai alternatif investasi dan alat tukar serta timbangan muamalah yang adil sekaligus.8 Dengan demikian Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok merupakan badan hukum Gerai Dinar dalam transaksi jual beli dinar dan dirham. Selain itu Koperasi BMT Daarul Muttaqiin dibawah satu pimpinan yaitu Muhaimin Iqbal yang merupakan perintis Gerai Dinar dan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok sekaligus. B. Visi dan Misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok Suatu organisasi atau perusahaan mana pun pasti memiliki visi dan misi, sehingga dengan visi dan misi yang dimiliki tersebut, arah dan perkembangan dapat terarah. Begitu pula dengan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok tentunya mempunyai arah dan perkembangannya sendiri.
a. Visi Menjadi solusi bagi yang bertaqwa 8
Ibid., h. 265-266.
68
b. Misi 1) Meningkatkan kesadaran masyarakat. 2) Mengelola uang berdasarkan fungsinya. 3) Menciptakan praktik-praktik bisnis Islam yang modern. 4) Memperkuat,
melindungi,
dan
menumbuhkan
kesejahteraan
masyarakat sebagai perwujudan Rahmatan Lil Alamin. c. Komitmen Pelayanan Dalam rangka mendukung pelayanan prima, cepat tepat dan amanah sesuai dengan prinsip syariah. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok memiliki sarana perkantoran yang nyaman untuk nasabah. C. Produk dan Jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok 1. M-Dinar M-Dinar adalah sebuah system pembayaran berbasis dinar emas atau gold dinar payment system.9 M-Dinar ini menjadi sangat strategis karena insya Allah akan dapat melengkapi implementasi penggunaan dinar di masyarakat secara praktis.10 2. Dagang Qirad atau iQirad Dagang Qirad atau iQirad adalah produk Gerai Dinar dan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok yang fokus pada pendanaan untuk pencetakan koin emas berikutnya agar kebutuhan dinar terus 9
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.235.
10
Ibid.,h.235.
69
terpenuhi. Bagi pemilik dinar yang di-Qiradkan, produk ini bisa menjadi solusi agar dinarnya memberi manfaat bagi orang lain sekaligus ada bagi hasil yang minimal cukup untuk membayar zakat, ongkos penyimpanan.11Dengan begitu masyarakat bisa menggunakan dinarnya sebagai alat muamalah yang praktis.12 3. BeyBus Beyond Business (BeyBus) adalah jaringan Gerai Dinar bersama para mitra yang tidak hanya sekedar business. Namun ada beberapa proyek dakwah, dan usaha yang dikembangkan yang bersifat sosial, serta misi untuk menyelamatkan generasi yang akan datang sekaligus mengunggulkannya.13
11
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.264. 12
Ibid., h. 265. Muhaimin Iqbal, “Selayang Pandang Gerai Dinar”, artikel diakses 29 November 2014 dari http;//Geraisdinar.com, 13
BAB IV PEMBAHASAN A. Aplikasi Transaksi Dinar dan Dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok 1. Mekanisme Pembuatan M-Dinar Teknologi M-Dinar yang diperkenalkan Gerai Dinar beberapa tahun lalu mendapatkan respons sangat baik dari masyarakat. Secara mendasar M-Dinar adalah sistem pembayaran berbasis dinar emas atau gold dinar payment system.1 Dengan adanya produk M-Dinar BMT akan memiliki keunggulan tersendiri dari pada perbankan. Sebab, jenis tabungan ini tidak ada di dunia perbankan sehingga dapat menjadi inovasi dan daya tarik tersendiri bagi BMT.2 Gambar 4.1 Jaringan M-Dinar
Sumber :http://suryadinarbandung.com/artikel/jaringan-m-dinar.php3
1
Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 Februari 2015. Muhaimin Iqbal, “BMT dan Koperasi Tertarik Tabungan M-Dinar”, artikel di akses pada 27 oktober 2014 dari http://www.republika.co.id/2009/06/04/22:52/, . 3 “Jaringan M-Dinar”, gambar diakses pada 29 November 2014 dari http://suryadinarbandung.com/artikel/jaringan-m-dinar.php,. 2
70
71
Setiap nasabah M-Dinar memiliki 2 account sekaligus, yakni dinar dan rupiah di mana para nasabah dapat menukarkan dinar-nya ke rupiah, ataupun sebaliknya kapan saja dan dimana saja, baik via internet maupun langsung ke Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Pasalnya, uang kertas (rupiah) merupakan alat tukar dalam kehidupan sehari-hari. Adapun cara untuk membuka atau mengisi rekening Tabungan M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat dilakukan seperti keterangan di bawah ini :4 a. Buka halaman web berikut https://m-dinar.com, di main menu sebelah kiri klik Registration. b. Isi Registration Form, kemudian tunggu dan buka email dari M-Dinar, dan klik link untuk aktifasi account. c. Login dengan user dan password yang telah diisi. d. Klik Mobile Payment pada Main Menu. e. Lengkapi informasi tipe identitas, nomor identitas, alamat, nomor handphone, no telp rumah dan jenis kelamin. f. Transfer ke rekening Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok (dapat menghubungi pihak BMT untuk nomor rekening atau tunai di tempat) minimal 1/4 dinar. g. Konfirmasi transfer dan informasikan user M-Dinar, no hp, dan no KTP Anda melalui sms ke nomor handphone pihak BMT. h. Rekening M-Dinar dapat segera digunakan melalui https://mdinar.com. 4
Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 februari 2015
72
2. Cara Kerja M-Dinar Tabungan M-Dinar memungkinkan kita semua pengguna dinar untuk mencicil tabungan, tidak harus dalam kelipatan 1 dinar. Tabungan M-Dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang sama dengan tabungan di bank syariah. Setiap angka yang tertera pada tabungan M-Dinar terdapat fisik nyata dinar, jadi bukan sekadar angka virtual yang tanpa ada fisiknya. Adapun bukti kepemilikan Tabungan M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok berupanomor rekening, buku tabungan M-Dinar, histori transaksi, dan saldo tabungan yang dapat dipantau di situs http://m-dinar.com. sama seperti internet banking pada bank.5 Contoh: Bulan Januari nasabah menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim ). 6
5
Ibid. Ibid.
6
73
Sedangkan cara cek saldo pada M-Dinar dengan cara masuk ke https://new.m-dinar.com login menggunakan username dan password kemudian klik Cek Saldo.7 Cara mencairkan M-Dinar ke rupiah : kirim email ke BMT Daarul Muttaqiin yang berisikan permohonan pendebetan sekian dinar untuk pencairan ke rupiah, dari akun A atas nama A dan dikirimkan ke rekening bank sesuai dengan permintaan nasabah.8 Cara menambah saldo M-Dinar :9 a. Melakukan transfer rupiah ke rekening bank b. Konfirmasi melalui whatsapp, email atau sms c. Kemudian saldo dinar akan kami input. 3. Akad-akad yang digunakan pada M-Dinar Berdasarkan penelitian penulis produk M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok adalah melayani produk tabungan dinar (online transactions record) berdasarkan prinsip mudharabah (bagi hasil), wadiah dan akad sharf. MDinar menggunakan akad sharf karena menyediakan jual beli valuta asing baik secara saling bertemu langsung antara pihak BMT dan pembeli atau penjual, maupun dengan cara tidak langsung bertemu atau dengan sistem online melalui handphone maupun PC. Sedangkan dalam melayani prinsip mudharabah pada produk M-Dinar, Di mana Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok bertindak 7
Ibid. Ibid. 9 Ibid. 8
74
sebagai pengelola dana (mudharib), sedangkan nasabah sebagai penyandang dana (shahibul maal) dan tidak dikenakan biaya penyimpanan atau biaya apapun. Bahkan nasabah akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk dinar yang tentunya dengan nisbah yang disepakati oleh kedua belah pihak.10 Dalam hal ini Tabungan M-Dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang sama dengan tabungan di bank syariah. Bedanya Tabungan M-Dinar ini menggunakan satuan dinar, termasuk bagi hasilnya. Sedangkan dalam penarikan dana dapat dilakukan dengan cara mendatangani BMT secara langsung atau dengan menggunakan aplikasi online yang sebelumnya dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan pihak BMT.
Gambar 4.2 Tabungan M-Dinar11
10
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
250. 11
Data diambil dari Dokumen BMT Daarul Muttaqiin Depok
75
Selain M-Dinar, iQirad juga sebagai produk Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Bedanya, iQirad ini produk pendanaan dinar agar dinar-dinar yang tersimpan di lemari-lemari menjadi berputar untuk mendanai pencetakan dinar-dinar berikutnya. Sehingga produk ini menjadi solusi agar dinar yang diQiradkan memberi manfaat bagi orang lain sekaligus ada bagi hasil yang minimal cukup untuk membayar zakat, ongkos penyimpanan.12 Sementara itu, Beyond Business (BeyBus) sebagai jaringan Gerai Dinar bersama para mitra yang tidak hanya sekedar business. Melainkan ada beberapa proyek dakwah, dan usaha yang dikembangkan yang bersifat sosial, serta misi untuk
menyelamatkan
generasi
yang
akan
datang
sekaligus
mengunggulkannya.13Adapun dalam pengelolaan aset secara konsep Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok memperlakukan emas sebagai kapital (gold base capital) yang tidak lain adalah diputar di sektor riil yang ujungnya untuk emas lagi. Tabungan M-Dinar ini menawarkan jenis tabungan yang tidak dimiliki oleh dunia perbankan, yaitu tabungan dinar emas.14Dinar disini tidak hanya berfungsi sebagai investasi tetapi bisa juga berfungsi sebagai proteksi penyimpanan nilai yang menjadi keunggulan dari produk ini. Tabungan M-Dinar sendiri menggunakan konsep akad wadiah dan mudharabah, penabung Dinar 12
Ibid., h. 264. Muhaimin Iqbal,“Selayang Pandang Gerai Dinar”, artikel diakses pada 29 November 2014 dari http;//Geraidinar.com, 14 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 248. 13
76
tidak akan dikenakan biaya apapun. Tetapi dinar akan diputarkan ke dalam sektor riil dan dari situ penabung akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk dinar juga. Koperasi/BMT akan mendapatkan ujrah/fee dari penjualan dinar sebagai masukan tambahan bagi koperasi/BMT yang ujungnya akan kembali pada anggota.15 a. Tata cara akad mudharabah dalam Tabungan M-Dinar Adapun ketentuan teknis akad mudharabah dalam produk M-Dinar ini adalah meliputi sebagai berikut : 16 1) Mengisi aplikasi Tabungan M-Dinar. 2) Setoran awal rekening minimal 0,25 dinar (sesuai dengan harga saat transaksi). 3) Setoran selanjutnya minimal 0,1 dinar. 4) Biaya administrasi berlaku untuk pembukaan, dan penutupan rekening serta pemeliharaan rekening. 5) Tabungan dengan akad mudharabah akan mendapatkan bagi hasil yang dihitung berdasarkan pendapatan yang diperoleh Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok setiap bulan berjalan serta nisbah bagi hasil yang disepakati. 6) Perhitungan bagi hasil dilakukan setiap akhir bulan atas dasar saldo ratarata harian dalam satu bulan.
15
Ibid.,h. 251. Data diperoleh dari buku tabungan M-Dinar Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
16
77
7) Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat melakukan perubahan nisbah bagi hasil dengan pemberitahuan kepada pemilik rekening. 8) Bagi hasil akan dikreditkan secara otomatis ke rekening tabungan setiap akhir bulan. 9) Pendapatan bagi hasil akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan berlaku. 10) Penarikan dengan nominal 1 (satu) dinar dan kelipatannya dapat dilakukan dalam bentuk koin fisik dinar. 11) Penarikan dengan nominal selain 1 (satu) dinar, diberikan dalam bentuk Rupiah, setara kurs beli saat transaksi dilakukan.
Adapun perbandingan investasi M-Dinar dengan menyimpan dalam bentuk fisik adalah : Tabel 4.1 Perbandingan Investasi M-Dinar dan Bentuk Fisik17 M-Dinar
Fisik (Koin)
Fisik Dinar dititipkan dan menjadi Fisik Dinar dipegang dan menjadi tanggung jawab Gerai Dinar dan tanggungjawab
pemilik
sehingga
pemilik tidak lagi memikirkan tempat butuh tempat untuk penyimpanan penyimpanan.
17
yang aman.
Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar“, h. 55
78
Uang untuk mengisi saldo M-Dinar tidak harus kelipatan kurs jual 1 Dinar. Uang yang digunakan untuk membeli Nominal
rupiah
berapapun
dapat koin Dinar harus kelipatan kurs jual
dikonversi dalam Dinar dan disimpan Dinar. dalam saldo M-Dinar.
Ada bagi hasil dalam satuan Dinar Tidak ada bagi hasil berdasarkan prinsip Mudharabah. Tidak ada biaya pada saat pembukaan Ada biaya yang perlu dikeluarkan rekening maupun tiap bulannya.
untuk menyewa save deposit box
Secara syariah, prinsip yang berlaku untuk bagi hasil adalah berdasarkan kaidah mudharabah. Saat ini bagi hasil (profit sharing) sering disebut orang sebagai pengganti bunga. Adapun bagi hasil dalam produk MDinardi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ditentukan atas dasar kesepakatan mudharib dengan shabibul maal yakni antara pihak Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dengan nasabah atau investor. Besar kecilnya bagi hasil ditetapkan dengan jalan nisbah (perbandingan) atau presentase
79
50:50.18 Berikut ilustrasi aplikasi bagi hasil Tabungan M-Dinar dan penghitungannya19 : 1. Misalnya saldo Tabungan M-Dinar adalah 2 dinar, maka didaftarkan kepada pihak BMT bahwa dinar yang tersedia untuk diperdagangkan. 2. Setiap saat 2 dinar berhasil dijual (dibayar dengan rupiah) oleh pihak BMT kepada masyarakat, hasil penjualan dinar tersebut segera dibelikan dinar kembali ke Logam Mulia oleh pihak BMT. Agar modal senantiasa terjaga dalam nilai dinar. 3. Karena besarnya volume pembelian dinar ke Logam Mulia, maka 2 dinar milik nasabah ikut menikmati selisih harga pembelian dinar ke Logam Mulia. 4. Setelah Logam Mulia selesai memproduksi dan menyerahkan ke BMT, pihak BMT mengambil sebagian kelebihannya untuk alokasi pajak netto (selisih antara pajak keluaran dan pajak masukan), biaya operasi dan biaya pengangkutan atau asuransi yang jumlahnya kurang lebih 3%. 5. Asumsikan saja misalnya hasil penjualan dinar nasabah setelah dibelikan kembali, sekarang menjadi 3 dinar. 6. Dari 1 dinar tambahan tersebut, harus dikeluarkan cadangan pajak netto 2% x 2 dinar =0.04 dinar; biaya-biaya operasi, layanan dan lain sebagainya 1% x 2 dinar = 0.02 dinar. Keuntungan bersih 0.04 dinar. 18
Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 Februari 2015. Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar”, h. 78-80.
19
80
7. Bagi hasil 50%:50%, maka nasabah mendapatkan 0.02 dinar dan BMT juga mendapatkan 0.02 dinar. 8. Asumsinya pihak BMT dapat menjual kembali 2 minggu setelah dinar nasabah diterima kembali dari Logam Mulia yang juga memakan waktu kurang lebih 2 minggu untuk membuatnya; maka secara teoritis modal nasabah akan berputar kurang lebih sekali dalam satu bulan. 9. Apabila pihak BMT sukses menjual 1 kali dalam satu bulan, maka dalam 12 bulan modal nasabah telah menjadi 2 dinar + 0.02* 12 = 2.24. 10. Atau bila diambil amannya kami hanya berhasil menjual atau memutar sekali dalam 2 bulan, maka dinar nasabah menjadi 2 dinar + 0.02*6 = 2.12
B. Tinjauan Syariah Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Terkait status hukum M-Dinar, Sistem hukum buatan manusia bisa jadi terlambat mengantisipasi perkembangan zaman. Namun berbanding berbalik dengan sistem hukum Allah yang sangat antisipatif dan selalu fit untuk perkembangan teknologi yang secanggih apapun. Inilah makna Islam sebagai agama akhir zaman itu.; Artinya, kembali ke Islam tidak identik dengan kembali ke sistem yang kuno. Namun sebaliknya solusi Islam bisa sangat modern tanpa harus meninggalkan aturan syariat sedikitpun.20
20
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 99.
81
Hal tersebut terjadi dalam penerapan dinar yang dilakukan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Di mana hukum penggunaan M-Dinar secara online adalah setara dengan transaksi tunai dalam satu majlis bay dan hukumnya boleh. Contoh hadits berikut : ٍَالرَّ َهبُ بِبلرَّهَب والْفِضَّةُ بِبلْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِبلْبُرِّ وَالشَّعِيرُ بِبلشَّعِيرِ وَالتَّمْ ُر بِبلتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِبلْمِلْحِ مِ ْثالً بِمِثْل ٍسوَاءٍ يَدًا بِيَدٍ فَإِذَا اخْتَلَ َفتْ هَ ِرهِ األَصْنَبفُ فَبِيعُوا كَيْفَ شِئْتُمْ إِذَا كَبنَ يَدًا بِيَد َ سوَاءً ِب َ Artinya: “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya Rasullah bersabda: “(Diperbolehkan menjual) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya‟ir dengan sya‟ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai dari tangan ketangan. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai dari tangan ketangan.” Pada hadist diatas diperbolehkan menjual emas dengan emas atau perak dengan perak dengan syarat harus sama dan sejenis serta dilakukan secara tunai dari tangan ke tangan. Namun menurut pendapat Syekh „Ali Jumu‟ah dalam buku himpunan fatwa keuangan syariah dewan syariah nasional MUI, beliau berpendapat boleh jual beli emas dan perak yang telah dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran pada saat dimana keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai alat tukar (uang) di masyarakat dan keduanya telah menjadi barang (sil‟ah) sebagaimana barang lainnya yang
82
diperjualbelikan dengan pembayaran tunai dan tangguh. Pada hadist diatas terdapat syarat harus tunai, karena pada hadist diatas mengandung „illat bahwa emas dan perak merupakan alat ukur dan media transaksi di masyarakat. Ketika saat ini kondisi itu telah tiada, maka tiada pula hukum tersebut karena hukumnya berputar (berlaku) bersama dengan „illatnya, baik ada maupun tiada.21 Ibnu Taimiyah juga berpendapat boleh melakukan jual beli perhiasan dari emas dan perak dengan jenisnya tanpa harus sama kadarnya (tamastul), dan kelebihannya dijadikan sebagai kompensasi atas jasa pembuatan perhiasan, baik jual beli itu dengan pembayaran tunai maupun dengan pembayaran tangguh, selama perhiasan tersebut tidak dimaksudkan sebagai harga (uang).22Atas dasar itu maka tidak ada larangan syara‟ untuk menjualbelikan emas dengan cara tidak tunai/angsuran, dan atas dasar itu juga maka Dewan Syari‟ah Nasional MUI menetapkan fatwa, bahwa jual beli emas secara tidak tunai boleh dilakukan selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi. Dan ketetapan ini sudah tertera pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai. Dan jika kita menjadikan dinar sebagai uang, maka transaksi jual beli mata uang harus dilakukan secara tunai dan penyelesainnya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Sesuai dengan fatwa DSN nomor 28/DSN21
Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari‟ah (Jakarta: Penerbit Erlangga,2014), h.419. 22 Ibid.h.423-424.
83
MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang (al-sharf), transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu ( over the counter ) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh. Karena diangap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.23 BMT Daarul Muttaqiin telah memiliki dasar hukum, baik untuk BMT sendiri maupun untuk nasabah BMT, sesuai dengan peraturan bank Indonesia nomor 16/16/PBI/2014 tentang transaksi valuta asing terhadap rupiah antara bank dengan pihak domestik pada bab I tentang ketentuan umum pasal 1 nomor 2 bahwa badan usaha selain Bank yang berbadan hukum Indonesia, berdomisili di Indonesia, dan memiliki Nomor Pajak Wajib Pajak (NPWP) serta perorangan yang memiliki kewarganegaraan Indonesia. Sedangkan untuk produk BMT tentang M-Dinar juga sesuai dengan dasar hukum baik hukum negara ataupun hukum syar‟i, sesuai dengan peraturan bank Indonesia nomor 16/16/PBI/2014 tentang transaksi valuta asing terhadap rupiah antara bank dengan pihak domestik pada bab I tentang ketentuan umum pasal 1 nomor 3 transaksi valuta asing terhadap rupiah adalah transaksi jual beli valuta asing terhadap rupiah dalam bentuk : a. Transaksi spot, termasuk transaksi yang dilakukan dengan valuta today dan/atau valuta tomorrow, 23
Ibid.,h. 161.
84
b. Transaksi derivatif valuta asing terhadap rupiah yang standar (plan vanilla) dalam bentuk forward, swap, option dan transaksi lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Jual beli tunai dari tangan ketangan dalam satu majlis bay‟ (satu pertemuan atau sesi perdagangan), sebagaimana Wahbah Al-Zuhayli menyatakan, „majlis bay‟ tidak berarti harus satu ruangan atau tempat fisik dimana penjual dan pembeli bertemu secara fisik. Mereka (penjual dan pembeli) bisa saja terpisah secara fisik asal keduanya bisa saling berkomunikasi, mereka masih dapat dikatakan dalam satu majlis bay‟.24 Perpindahan uang dari account to account, dari satu mata uang ke mata uang lainnya lewat transfer M-banking, internet banking menjadi punya dasar yang syar‟i. Perpindahan account M-Dinar dari Gerai Dinar ke account pelanggan M-dinar juga memiliki dasar yang sama. Begitu pelanggan MDinar menerima user id dan password atau bertambah saldo-nya di M-Dinar. Accountnya, pembeli tersebut memiliki akses penuh dan dapat memanfaatkan Dinar yang ada di accountnya; artinya Dinar sudah dapat diartikan di delivered.25 Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh umat muslim sejak zaman Nabi, bahkan telah dipraktikkan oleh bangsa arab sebelum turunnya
24
Wahbah Al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuh ( Damaskus: Dar Al-Fikr, 2003),
h.180. 25
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.103
85
Islam.26Mudahrabah disebut juga qiradh atau muqaradhah atau muamalah, menurut para ulama fiqh perbedaan itu terletak dalam hal kebiasaan penyebutan dari tiap-tiap daerah Islam. Penduduk Irak menyebutnya dengan mudharabah atau kadang kala juga muamalah, sedangkan masyarakat Islam Madinah atau penduduk Hijaz lainnya menyebutnya dengan muqaradhah atau qiradh27. Menurut fatwa DSN-MUI yang ditandatangani oleh K.H. Ali Yafie (Ketua) dan Nazri Adlani (Sekretaris) pada tanggal 1 April 2000 (26 Dzulhijjah 1420 H)28 tentang Bagi hasil dengan cara mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak, pihak pertama (malik, shahib al-mal, LKS) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak kedua („amil, mudharib, nasabah) bertindak selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.29 Tabungan yang diterapkan oleh BMT Daarul Muttaqiin Depok juga sudah sesuai ketentuan fatwa DSN MUI tentang tabungan. Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasioanl NO: 02/DSN-MUI/IV/2000 nomor 3 tentang ketentuan umum tabungan berdasarkan wadi‟ah : a. Bersifat simpanan.
26
Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan ( Jakarta:Indonesia 2003 ), h.180. 27 Alaudin Al Kasani, Bada‟I Al-Shana‟I fu Tartibi al-Syara‟i, Juz IV ( Beirut: Dau Al-Fikr, 1996), h.129. 28 Jaih Mubarok, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syari‟ah di Indonesia (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h.73. 29 Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari‟ah, h.77.
86
b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call ) atau berdasarkan kesepakatan. c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.30 BMT Daarul Muttaqiin telah memberlakukan tahapan-tahapan yang telah dijelaskan diatas dalam pembiayaan menggunakan M-Dinar dengan akad mudharabah agar terhindar dari adanya transaksi gharar atau ketidakjelasan kedua belah pihak dan berdampak pada ketidakadilan. Akan tetapi jika dilihat dari bentuk modal yang dijalankan untuk usaha, dinar dikategorikan sebagai „barang‟ atau komoditi tertentu, karena di Indonesia dinar tidak diakui sebagai mata uang. Dalam masalah ini para Jumhur Ulama berpendapat bahwa tidak boleh modal mudharabah berbentuk barang, melainkan harus berbentuk uang tunai, karena barang (dinar) mengalami fluktuaktif nilai yang berubah-ubah sehingga tidak dapat dipastikan taksiran harganya, sehingga mengakibatkan kepada gharar. Sesuai dengan asas-asas syariah bahwa dalam muamalah tidak boleh ada gharar karena bisa merusak kerelaan salah satu pihak dalam transaksi. Para ulama mazhab sepakat bahwa mudharabah hukumnya dibolehkan berdasarkan Al-Qur‟an, Sunnah, Ijma‟ dan qiyas.31Hal ini dikarenakan akad mudharabah bertujuan untuk saling membantu antara pemilik modal dengan 30
Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari‟ah ,h. 52-53. Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari‟ah, Diskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonesia, 2004), h. 69. 31
87
seseorang yang pakar dalam memutarkan uang. banyak orang yang memiliki modal tapi tidak memiliki keahlian dibidang perdagangan, begitu pun juga sebaliknya. Maka atas dasar itu saling menolong dalam pengelolaan modal itu, Islam memberikan kesempatan untuk saling bekerja sama antara kedua belah pihak.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan dan upaya panjang hingga sari pati pembahasan, maka pada bab ini penulis akan menyimpulkan beberapa kesimpulan antara lain : 1. Tabungan M-Dinar memungkinkan kita semua pengguna dinar untuk mencicil tabungan, tidak harus dalam kelipatan 1 dinar. Tabungan M-Dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang sama dengan tabungan di bank syariah. Setiap angka yang tertera pada tabungan M-Dinar terdapat fisik nyata dinar, jadi bukan sekadar angka virtual yang tanpa ada fisiknya. Adapun bukti kepemilikan Tabungan M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok berupa nomor rekening, buku tabungan M-Dinar, histori transaksi, dan saldo tabungan yang dapat dipantau di situs http://m-dinar.com, sama seperti internet banking pada bank. Setiap nasabah M-Dinar memiliki 2 account sekaligus, yakni dinar dan rupiah di mana para nasabah dapat menukarkan dinar-nya ke rupiah, ataupun sebaliknya kapan saja dan dimana saja, baik via internet maupun langsung ke Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Pasalnya, uang kertas (rupiah) merupakan alat tukar dalam kehidupan seharihari. Adapun cara untuk membuka atau mengisi rekening Tabungan M-Dinar
88
89
di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat dilakukan seperti keterangan di bawah ini : a.
Buka halaman web berikut https://m-dinar.com, di main menu sebelah kiri Registration.
b. Isi Registration Form, kemudian tunggu dan buka email dari M-Dinar, dan klik link untuk aktifasi account. c. Login dengan user dan password yang telah diisi. d. Klik Mobile Payment pada Main Menu. e. Lengkapi informasi tipe identitas, nomor identitas, alamat, nomor handphone, no telp rumah dan jenis kelamin. f. Transfer ke rekening Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok (dapat menghubungi pihak BMT untuk nomor rekening atau tunai di tempat) minimal 1/4 dinar. g. Konfirmasi transfer dan informasikan user M-Dinar, no hp, dan no KTP Anda melalui sms ke nomor handphone pihak BMT. h. Rekening M-Dinar dapat segera digunakan melalui https://mdinar.com.
2. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok adalah badan hukum atas transaksi dinar dan dirham yang dicetus oleh Gerai Dinar. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah tidak dikenai biaya penyimpanan serta nasabah akan mendapat bagi hasil berdasarkan
90
pendapatan yang diperoleh dalam setiap bulan berjalan dengan nisbah bagi hasil 50:50. BMT Daarul Muttaqiin telah menerapkan akad wadiah, mudharabah dan as sharf dalam transaksi dinar dan dirham, sesuai dengan syariah. Jual beli tunai dari tangan ke tangan dalam satu majlis bay’ (satu pertemuan atau sesi perdagangan), sebagaimana Wahbah Al-Zuhayli menyatakan, ‘majlis bay’ tidak berarti harus satu ruangan atau tempat fisik dimana penjual dan pembeli bertemu secara fisik. Mereka (penjual dan pembeli) bisa saja terpisah secara fisik asal keduanya bisa saling berkomunikasi, mereka masih dapat dikatakan dalam satu majlis bay’. Perpindahan uang dari account to account, dari satu mata uang ke mata uang lainnya lewat transfer M-banking, internet banking menjadi punya dasar yang syar’i. Perpindahan account M-Dinar dari Gerai Dinar ke account pelanggan M-dinar juga memiliki dasar yang sama. Begitu pelanggan M-Dinar menerima user id dan password atau bertambah saldo-nya di M-Dinar Accountnya, pembeli tersebut memiliki akses penuh dan dapat memanfaatkan Dinar yang ada di accountnya; artinya Dinar sudah dapat diartikan di delivered. 3. Saran 1. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok merupakan lembaga keuangan syariah mikro yang dalam pengelolaannya menggunakan aturan-aturan fiqh muamalah untuk itu sudah seyogyanya dalam operasionalnya benar-benar
91
memperhatikan aspek hukum Islamnya, agar benar-benar menjadi lembaga keuangan Islam yang tetap berpedoman pada nilai-nilai Al-Quran dan Hadist. 2. Dalam pelayanan secara on the spot hendaknya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat menerapkan pelayanan maksimal dan santun sebagaimana pelayanan di perbankan syariah yang menyambut para nasabahnya dengan salam dan senyum yang manis agar terjalin silaturrahim yang baik dan memuaskan. 3. Di masa depan agaknya perlu mendesak pemerintah dan bank-bank syariah agar deposito valuta asing tidak saja dalam bentuk dollar tetapi juga dinar. Karena dinar lebih stabil dengan begitu nasabah tidak akan dirugikan oleh laju inflasi ketika deposito telah jatuh tempo.Selain itu, produk tersebut juga bagus untuk tabungan haji.
DAFTAR PUSTAKA Agustianto. “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”. Artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari http://islamicfinance.co.id, 2013/ 03/07/.
A Karim, Adiwarman. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta, Rajawali Press, 2010.
__________ Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: Indonesia, 2003.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar .Bulughul Maram .Cet.28. Penerjemah A. Hassan. Bandung: Diponegoro, 2011. Al Kasali, Alaudin. Bada’I Al-Shana’I fi Tartibi Al-Syara’i, Juz IV, Beirut: Dar Al-Fikr,1996.
Amalia, Euis.“Tantangan dan Peluang Islamic Micro Finance”. Jurnal Ekonomika, 2013.
___________Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Depok: Gramata Publishing, 2010. Amin, Riawan. “Emas dan Perak Simbol Perlawanan Terhadap Dollar”. Artikel
diakses
pada
http://www.eramuslim.com,.
92
29
Oktober
2014
dari
At-Tuwaijiri, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah. Ensiklopedia Islam AlKamil, cet.18.Penerjemah Ahmad Badjeber, dkk. Jakarta: Darus Sunnah, 2013.
Bin Ahmad, Jaribah. Fikih Ekonomi Umar. Jakarta : Khalifa, 2006.
Buku Tabungan M-Dinar Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, Jakarta: Erlangga, 2014.
Edwin, Mustafa, dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet.II. Jakarta: Kencana, 2006. Febrianti, Ryan. “Mini Market Terima Dinar Dirham.” Majalah Gontor. (Maret 2012): h.68. ____________, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham.” Majalah Gontor. (April 2012): h.68-69.
Firman, Abbas: Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-082014/Panduan Praktis Untuk Umum Fumiyaty, Fenty. “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar : Studi Kasus di BMT Artha Kencana Mulia Semarang.” IAIN Semarang , 2012.
93
Hamidi, M. Luthfi.Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, cet.I. Jakarta : Senayan, 2007. “Harga dinar, dirham dan emas” diakses pada 29 November 2014 dari geraidinar.com.
Hasan, Ahmad. Mata Uang Islami. Jakarta : Raja Gravindo, 2005.
Huda, Nurul, dkk. Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Kencana, 2008.
Iqbal, Muhaimin. Dinar Nomic :Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil. Jakarta : Sinergi,2010. _____________ “Emas adalah Kapital”. Artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://the-marketeers.com, 2011/ 14/08/. , _____________ “BMT dan Koperasi Tertarik Tabungan M-Dinar”. Artikel diakses
pada
29
November
2014
dari
http://www.republika.co.id/2009/06/04/22:52/. _____________“Selayang Pandang Gerai Dinar”.Artikel diakses pada 29 November 2014 dari http//GeraiDinar.com.
Kamasa, Frassminggi. The Age Deception. Jakarta : Gema Insani, 2012.
Kelana, Said.Teori Ekonomi Makro. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
94
Kurniawan, Andri. “Sejarah Dinar”. Artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http:// www.usahadinar.com.
Lestiadi, Suhaji. Ekonomi Islam :Upaya Merekontruksi Ekonomi Umat. Jakarta : Tim Mudzakarah Perpustakaan Muhammadiyah, 2000. Mubarok, Jaih. Perkembangan Fatwa Ekonomi Syari’ah di Indonesia. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014, tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik.
Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3ES, 1989.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.
Sugema, Iman dan Irfany, M Iqbal. “Mengapa Harus Dinar-Dirham”. Artikel diakses
pada
15
Oktober
2014
dari
http://www.syariahmandiri.co.id.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Diskripsi dan Ilustras., Yogyakarta: Ekonesia, 2004.
95
Wawancara Pribadi dengan Bapak Faisal, Staff Koperasi BMT Darul Muttaqiin, Kelapa Dua, Cimanggis-Depok, Jawa Barat. Jakarta. tanggal 16 Februari 2014.
Zabidi, Imam. Ringkasan Hadist Shahih Bukhari, Penerjemah Ahmad Zaidun. Jakarta: Pustaka Amani, 2002. Zaidi, Zaim. “International Trade As Medium of Business Interaction And The Use of Gold Dinar : Historical Perspective and Future Challenges”.Malang: Seminar Internasional UM Malang. 2014. h.2.
Zuhaily, Wahbah.Tafsir Al-Wasith, Penerjemah Muhtadi, dkk. Cet.I. Jakarta: Gema Insani, 2012.
__________ Al Fiqh Al-Islamiwa Adillatuhu. Damaskus: Dar Al- Fikr, 2003.
____________“Deposito
Syariah; Karakteristik Dan Daya Tariknya”. Artikel
diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://www.iaei-pusat.org.
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN WAWANCARA Q :Assalaamu’alaikum Bapak Faisal. A :Wa’alaikumussalam. Q : saya mohon maaf pak sedikit mengganggu waktu bapak, untuk melakukan wawancara dengan bapak mengenai transaksi dinar dan dirham di BMT pak . A : iya tidak apa-apa, oke… kita langsung mulai saja apa yang perlu mas zaki tanyakan, biar cepet ya. Q : baik pak, saya langsung ke pertanyaan pertama ya pak. Kenapa BMT memilih dinar dirham untuk salah satu produk unggulan disini ? A : jadi begini mas zaki, kenapa kita memilih dinar dan dirham sebagai produk unggulan di BMT sini, ya karena emas dan perak komoditas yang paling unggul dari komoditas lain, bagaimana tidak dibilang unggul, kan dinar itu memposisikan dirinya sebagai alat tukar, mahar, alat pembayaran zakat dan tabungan atau investasi. Nah… oleh karena keunggulan eeehh dinar dan dirham tersebut, maka di BMT sini kami jadikan produk unggulan dan insyaAllah akan selalu berkembang pesat Amin. Q : baik pertanyaan kedua pak A : iya Q : apa yang di lakukan BMT untuk mensosialisasikan dinar dan dirham ke masyarakat ? A : nah itu kita sering mengadakan seminar, kajian-kajian yang membahas tentang dinar dan dirham, kita menceritakan ke masyarakat, ini loh ada dinar dirham di BMT. Dinar dan dirham keunggulannya. Tapi BMT belum sepenuhnya mendapat tempat dihati masyarakat, ya ada beberapa masyarakat saja yang ngerti eehh faham BMT dan dinar dirham saja. Padahal kalau
97
mereka tahu, bahwa nabung di BMT atau di bank-bank yang lain kan sama saja, Cuman masyarakat belum tahu semua tentang BMT. Padahal di BMT sini juga tidak kalah dengan bank - bank lain. Q : iya pak padahalkan intinya sama – sama nabung hehe A : nah iya itu, mas zaki sudah ada tabungan di BMT ? Q : eehh belum pak, tapi akan segera membuka tabungan di BMT InshaAllah A : harus ada itu, lebih baik lagi nabung dinar dirham buat investasi yaa buat nikah, belum nikah kan mas zaki ? Q : belum pak heeee… baik pak lanjut ke pertanyaan ketiga, produk dinar dirham apa saja yang tersedia di BMT sini pak ? A : eehmm … ada beberapa produk dinar dan dirham disini, eehmm ada M-Dinar, ada iQirad, ehmm ada satu lagi tuh, sebentar-sebentar eehm BeyBus. Q : eehh bisa bapak jelaskan satu-satu pak ? A : Saya jelaskan singkat saja yaa, M-Dinar sendiri merupakan pembayaran dinar gold dinar payment system dengan akad mudharabah, bisa diakses melalui handphone. Sedangkan iQirad itu pendanaan atau pencetakan koin emas buat kebutuhan dinar seterusnya. Kalau Beybus semacam kerja sama dengan mitra usaha BMT saja, tapi lebih ke sosial dan dakwah begitu. Q : baik pak, pertanyaan selanjutnya. Dinar dan dirham di Indonesia kita posisikan sebagai apa pak ? sebagai komoditi apa sebagai mata uang ? A : sebenarnya mata uang yang hak ya dinar dan dirham, nilainya stabil. Kita bisa memposisikan dia sebagai mata uang juga sebagai komiditi sekaligus. Kenapa saya bisa mengatakan dinar dan dirham bisa menjadi mata uang, karena menurut fungsi uang, dinar dirham memenuhi kriteria fungsi uang. Fungsi uang kan sebagai alat tukar menukar dan satuan nilai. Dinar dirham bisa kok
98
buat alat tukar, satuan nilai bisa, nilainya stabil malah. Namun untuk menyebarluaskan biar masyarakat pakai dinar dirham sebagai mata uang ya kayanya agak berat, masalahnya ada di pemerintah. Bagaimana kita mau menggunakan dinar sebagai mata uang, sedangkan mata uang yang diakui disinikan uang kertas rupiah. Ya mungkin dinar dirham dipakai sebagai mata uang ya bagi orang-orang yang saling mau saja, antar komunitas mungkin yang sudah menggunakan dinar dirham sebagai mata uang. Q : jadi dinar dirham di BMT sini sebagai mata uang pak ? A : sebagai mata uang sekaligus jadi valuta asing, sebagai uang karena alasan yang saya jelaskan tadi sekaligus sebagai komoditi, ya karena memang disini dinar dirham masih dalam bentuk simpanan, jadi orang membeli lalu ditabungin disini. Tentunya orang itu juga dengan membeli dinar dirham dulu sebelum ditabungkan. Q : sesuai kaidah jual beli valuta asing yang saya tahu kan harus dilakukan dengan tunai pak, apakah dengan cara membeli dinar dan dirham disini lalu menabungkannya apa itu secara tidak tunai ? A : engga, itu tetap dilakukan secara tunai. Kan begini, saya beli dinar disini sudah dengan uang tunai, tetapi kemudian saya tabungkan disini. Pada saat belinya ya tetap dengan secara tunai. Kalau secara tidak tunaikan ditakutkan terjadi transaksi spot forward. Q : baik pak, untuk nisbah bagi hasil di BMT ? A : kalau soal nisbah bagi hasil, itu kami tetap mengacu ke dasar kesepakatan antara mudharib dan shahibul maal, untuk nilai kisarannya ya kita gunakan 50:50. Tapi tetap tergantung ke mudharib dia maunya bagaimana begitu. Q : pertanyaan terakhir pak, bagaimana cara membuka rekening M-Dinar di BMT kemudian cara menambah saldo, cek saldo dan yang paling penting cara mencairkan dinar ke dalam rupiah ?
99
A : baik, untuk pembuatan rekening, bisa lihat di http://m.dinar.com, sama seperti internet banking di bank. Kemudian cara ehmm menambah saldo dengan cara transfer uang rupiah ke rekening bank kami, kemudian konfirmasi ke kami lewat email, whatsapp atau sms. Kalau sudah transfer segera lakukan konfirmasi ke kami. Kalau cara cek saldo mudah saja, tinggal masuk https://new.m-dinar.com login deh pake username, password tingga lklik disitu cek saldo. Terus tadi cara mencairkan, kirim email ke kami isinya tentang permohonan pendebetan sekian dinar, dari akun A atas nama A, nanti kami akan proses lalu segera kami kirim ke rekening bank sesuai permintaan dalam bentuk rupiah. Saya kasih contoh simulasi seperti ini Bulan Januari nasabah menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim ). Q : baik pak faisal, terimakasih atas kesempatan untuk wawancara hari ini, semoga semakin banyak masyarakat yang sadar dan mengenal kemudian menggunakan dinar dirham. Amin, Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaralkaatuh. A :Wa’alaikumsalam warahmatullahi. sama-sama, biarpun sebentar tapi semoga ada manfaatnya amin.
100
LAMPIRAN-LAMPIRAN WAWANCARA Q :Assalaamu’alaikum Bapak Faisal. A :Wa’alaikumussalam. Q : saya mohon maaf pak sedikit mengganggu waktu bapak, untuk melakukan wawancara dengan bapak mengenai transaksi dinar dan dirham di BMT pak . A : iya tidak apa-apa, oke… kita langsung mulai saja apa yang perlu mas zaki tanyakan, biar cepet ya. Q : baik pak, saya langsung ke pertanyaan pertama ya pak. Kenapa BMT memilih dinar dirham untuk salah satu produk unggulan disini ? A : jadi begini mas zaki, kenapa kita memilih dinar dan dirham sebagai produk unggulan di BMT sini, ya karena emas dan perak komoditas yang paling unggul dari komoditas lain, bagaimana tidak dibilang unggul, kan dinar itu memposisikan dirinya sebagai alat tukar, mahar, alat pembayaran zakat dan tabungan atau investasi. Nah… oleh karena keunggulan eeehh dinar dan dirham tersebut, maka di BMT sini kami jadikan produk unggulan dan insyaAllah akan selalu berkembang pesat Amin. Q : baik pertanyaan kedua pak A : iya Q : apa yang di lakukan BMT untuk mensosialisasikan dinar dan dirham ke masyarakat ? A : nah itu kita sering mengadakan seminar, kajian-kajian yang membahas tentang dinar dan dirham, kita menceritakan ke masyarakat, ini loh ada dinar dirham di BMT. Dinar dan dirham keunggulannya. Tapi BMT belum sepenuhnya mendapat tempat dihati masyarakat, ya ada beberapa masyarakat saja yang ngerti eehh faham BMT dan dinar dirham saja. Padahal kalau
97
mereka tahu, bahwa nabung di BMT atau di bank-bank yang lain kan sama saja, Cuman masyarakat belum tahu semua tentang BMT. Padahal di BMT sini juga tidak kalah dengan bank - bank lain. Q : iya pak padahalkan intinya sama – sama nabung hehe A : nah iya itu, mas zaki sudah ada tabungan di BMT ? Q : eehh belum pak, tapi akan segera membuka tabungan di BMT InshaAllah A : harus ada itu, lebih baik lagi nabung dinar dirham buat investasi yaa buat nikah, belum nikah kan mas zaki ? Q : belum pak heeee… baik pak lanjut ke pertanyaan ketiga, produk dinar dirham apa saja yang tersedia di BMT sini pak ? A : eehmm … ada beberapa produk dinar dan dirham disini, eehmm ada M-Dinar, ada iQirad, ehmm ada satu lagi tuh, sebentar-sebentar eehm BeyBus. Q : eehh bisa bapak jelaskan satu-satu pak ? A : Saya jelaskan singkat saja yaa, M-Dinar sendiri merupakan pembayaran dinar gold dinar payment system dengan akad mudharabah, bisa diakses melalui handphone. Sedangkan iQirad itu pendanaan atau pencetakan koin emas buat kebutuhan dinar seterusnya. Kalau Beybus semacam kerja sama dengan mitra usaha BMT saja, tapi lebih ke sosial dan dakwah begitu. Q : baik pak, pertanyaan selanjutnya. Dinar dan dirham di Indonesia kita posisikan sebagai apa pak ? sebagai komoditi apa sebagai mata uang ? A : sebenarnya mata uang yang hak ya dinar dan dirham, nilainya stabil. Kita bisa memposisikan dia sebagai mata uang juga sebagai komiditi sekaligus. Kenapa saya bisa mengatakan dinar dan dirham bisa menjadi mata uang, karena menurut fungsi uang, dinar dirham memenuhi kriteria fungsi uang. Fungsi uang kan sebagai alat tukar menukar dan satuan nilai. Dinar dirham bisa kok
98
buat alat tukar, satuan nilai bisa, nilainya stabil malah. Namun untuk menyebarluaskan biar masyarakat pakai dinar dirham sebagai mata uang ya kayanya agak berat, masalahnya ada di pemerintah. Bagaimana kita mau menggunakan dinar sebagai mata uang, sedangkan mata uang yang diakui disinikan uang kertas rupiah. Ya mungkin dinar dirham dipakai sebagai mata uang ya bagi orang-orang yang saling mau saja, antar komunitas mungkin yang sudah menggunakan dinar dirham sebagai mata uang. Q : jadi dinar dirham di BMT sini sebagai mata uang pak ? A : sebagai mata uang sekaligus jadi valuta asing, sebagai uang karena alasan yang saya jelaskan tadi sekaligus sebagai komoditi, ya karena memang disini dinar dirham masih dalam bentuk simpanan, jadi orang membeli lalu ditabungin disini. Tentunya orang itu juga dengan membeli dinar dirham dulu sebelum ditabungkan. Q : sesuai kaidah jual beli valuta asing yang saya tahu kan harus dilakukan dengan tunai pak, apakah dengan cara membeli dinar dan dirham disini lalu menabungkannya apa itu secara tidak tunai ? A : engga, itu tetap dilakukan secara tunai. Kan begini, saya beli dinar disini sudah dengan uang tunai, tetapi kemudian saya tabungkan disini. Pada saat belinya ya tetap dengan secara tunai. Kalau secara tidak tunaikan ditakutkan terjadi transaksi spot forward. Q : baik pak, untuk nisbah bagi hasil di BMT ? A : kalau soal nisbah bagi hasil, itu kami tetap mengacu ke dasar kesepakatan antara mudharib dan shahibul maal, untuk nilai kisarannya ya kita gunakan 50:50. Tapi tetap tergantung ke mudharib dia maunya bagaimana begitu. Q : pertanyaan terakhir pak, bagaimana cara membuka rekening M-Dinar di BMT kemudian cara menambah saldo, cek saldo dan yang paling penting cara mencairkan dinar ke dalam rupiah ?
99
A : baik, untuk pembuatan rekening, bisa lihat di http://m.dinar.com, sama seperti internet banking di bank. Kemudian cara ehmm menambah saldo dengan cara transfer uang rupiah ke rekening bank kami, kemudian konfirmasi ke kami lewat email, whatsapp atau sms. Kalau sudah transfer segera lakukan konfirmasi ke kami. Kalau cara cek saldo mudah saja, tinggal masuk https://new.m-dinar.com login deh pake username, password tingga lklik disitu cek saldo. Terus tadi cara mencairkan, kirim email ke kami isinya tentang permohonan pendebetan sekian dinar, dari akun A atas nama A, nanti kami akan proses lalu segera kami kirim ke rekening bank sesuai permintaan dalam bentuk rupiah. Saya kasih contoh simulasi seperti ini Bulan Januari nasabah menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim ). Q : baik pak faisal, terimakasih atas kesempatan untuk wawancara hari ini, semoga semakin banyak masyarakat yang sadar dan mengenal kemudian menggunakan dinar dirham. Amin, Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaralkaatuh. A :Wa’alaikumsalam warahmatullahi. sama-sama, biarpun sebentar tapi semoga ada manfaatnya amin.
100
101