PENERAPAN SISTEM LEASING SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE POS BENGKALIS) Andi Saputra Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis E-mail:
[email protected]
Yunelly Asra, MM Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis E-mail:
[email protected]
Mujiono, SP.d, MM Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis E-mail :
ABSTRACT The application of leasing system of motorcycle (cases studies at PT. Federal International Finance Pos Bengkalis). The purpose of this research are to know kinds of leasing that applicated by PT. Federal International Finance Pos Bengkalis, the obstacles that faced, the solution that can be efort to minimalize the risk of leasing application at motorcycle sales PT. Federal International Finance. The methodology of research is descriptive. The results of the research are kinds of leasing that settled by PT. FIF Pos Bengkalis in expense of motorcycle is Captive Lease. Expense technique that applicated by PT. FIF Pos Bengkalis is Financial Lease, The obstacles that faced in this application is stuck credit and lowest price in down payment. The solution that can be efort to minimalize the risk of this application leasing is consumers survey, raise down payment, and mobilize the workers in pressing a claim division. Keywords : Leasing, Motorcycle Product
1.
Latar Belakang Masalah Menurut Perpres No. 09 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik dengan cara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa menyewa. Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lease mempunyai hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa
Leasing merupakan salah satu sistem penjualan oleh perusahaan yang sangat maju saat ini, terbukti dengan penjulan sepeda motor di FIF pos Bengkalis yang sangat memuaskan, walaupun sebuah pulau kecil yang masyarakatnya tergolong sederhana, namun rata-rata masyarakatnya memiliki sepeda motor. konsumen merasa sangat terbantu dengan adanya penerapan sistem leasing ini. Masyarakat dapat merasa kemudahan dalam memiliki kendaraan. Dibawah terdapat data awal tabel penjualan sepeda motor secara leasing pada tahun 2011 di PT Federal International Finance pos Bengkalis
Tabel 1.1. Rekapitulasi Penjualan sepeda motor tahun 2011 pada FIF Pos Bengkalis
NO
JUMLAH PENJUALAN (UNIT)
BULAN/TAHUN PENJUALAN
1
Januari 2011
141
2
Februari 2011
108
3
Maret 2011
96
4
Apri 2011
126
5
Mei 2011
138
6
Juni 2011
131
7
Juli 2011
159
8
Agustus 2011
132
9
September 2011
73
10
Oktober 2011
49
11
November 2011
76
12
Desember 2011
86
Total unit
1315
Sumber : data Rekapitulasi Penjualan Sepeda motor PT. FIF pos Bengkalis tahun 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa total penjualan sepeda motor dengan pembiayaan secara leasing adalah sebanyak 1315 unit, ini merupakan suatu tingkat penjualan yang tergolong cukup besar karena mengingat jumlah penduduk dan wilayah yang tidak luas. Jika diambil rata-rata penjualan sepeda motor setiap bulannya terjadi sebanyak 109 unit, dapat dilihat bahwa 109 unit yang dikeluarkan dari penjualan secara leasing merupakan penjualan yang tergolong besar untuk wilayah Bengkalis. Berbekal dari latar belakang tersebut maka penelitian ini diangkat dengan judul : “Bagaimanakah Penerapan sistem Leasing sepeda motor ( studi kasus pada PT. Federal International Finance pos Bengkalis”) 2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah penerapan sistem leasing sepeda motor di
PT. Federal International Finance Pos Bengkalis “ Batasan Masalah Penelitian ini hanya membahas Penerapan sistem leasing sepeda motor di PT. Federal International Finance pos Bengkalis 3.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui jenis leasing yang diterapkan PT. Federal International Finance Pos Bengkalis dalam melakukan pembiayaan Untuk mengetahui teknik pembiayaan dari jenis leasing yang ditetapkan oleh PT. Federal International Finance Pos. Bengkalis Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem leasing tersebut. Untuk mengetahui solusi yang dapat diupayakan dalam meminimalisir risiko dari penerapan leasing pada
2.
3.
4.
penjualan sepeda motor di Federal International Finance Pos. Bengkalis 4.
Landasan Teori Penelitian yang dilakukan oleh Amy faradillah (2007) dengan Tugas Akhir yang berjudul “Analisa Prosedur persetujuan kredit dalam memperkecil resiko kerugian piutang tak tertagih pada PT. Federal International Finance (FIF) Cabang kisaran”. Bahwa PT. FIF Cabang Kisaran dalam menganalisa pemberian kredit kepada konsumen selain menggunakan 5C, perusahaan juga menggunakan 5 parameter kelayakan utama dalam menganalisis layak atau tidaknya konsumen untuk dibiayai kreditnya sesuai dengan prosedur persetujuan yang diberlakukan. Selanjutnya Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dilla Melinda, SH(2007) dengan judul Tesis “Tanggung jawab lessee dalam praktek perjanjian leasing pada PT. Adira multifinance cabang semarang divisi mobil”. Hasil penelitian yang didapat adalah tanggung jawab lessee dalam praktek perjanjian leasing di PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Semarang 2 Divisi Mobil tanggung jawab mengenai penggunaan barang leasing, pemeliharaan barang leasing, kehilangan dan kerusakan barang leasing karena sebab apapun, wanprestasi, serta semua resiko selama masa leasing berlangsung. Terhadap wanprestasi yang dilakukan oleh lessee, maka penyelesaiannya pihak lessor melakukan pendekatan secara langsung memberikan teguran kepada pihak lessee namun jika pihak lessee tetap tidak mematuhi atau mengindahkan dengan berbagai alasan, maka obyek leasing dapat ditarik oleh pihak lessor. Menurut Prof.R.Subekti, SH. Dalam bukunya yang berjudul “aneka perjanjian” (2001 : 110) Leasing adalah tidak lain dari pada perjanjian sewamenyewa yang telah berkembang di kalangan para pengusaha, dimana lessor .
.
menyewakan suatu perangkat alat perusahaan (mesin-mesin) termasuk service, pemeliharaan dan lain-lain kepada lessee untuk suatu jangka waktu tertentu. (Dahlan Siamat, 2001: 293).Financial Accounting Standard Board (FASB-13): “Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian penyediaan barang modal yang digunakan untuk suatu jangka waktu tertentu”.Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian dimana lessor menyediakan barang (asset) dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk suatu jangka waktu tertentu. (The International Accounting Standard-IAS17). The Equipment Leasing Association(ELA-UK) Leasing adalah suatu kontrak antara lessor dengan lessee untuk penyewaan suatu jenis barang atau aset tertentu langsung, dari pabrik atau agen penjual oleh lessee. Hak kepemilikan barang itu tetap berada pada lessor. Lessee memiliki hak pakai atas barang tersebut dengan membayar sewa dengan jumlah dan jangka waktu yang telah ditetapkan. The Accounting Standards Committe of Euripean Countries. definisi sewa guna usaha menurut versi ini sama dengan definisi menurut ELA-UK pihak yang terlibat dalam transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan empat (4) pihak yang berkepentingan yaitu : Lessor, lessee, suplier, dan Bank atau kreditur. Perusahaan Leasing dalam menjalankan usahanya dapat digolongkan kedalam tiga kelompok, yaitu : (Ktut Silvanita Mangani. 2009, Dahlan Siamat. 2005). 1. Independent Leasing Company. 2. Captive Leasing. 3. Lease Broker atau Packager
5. Metodelogi Penelitian Lokasi Penelitian PT. Federal International Finance Pos Bengkalis Kabupaten Bengkalis Jalan. Sri Pulau Bengkalis. Objek Penelitian. Sistem Leasing Sepeda motor di PT. Federal International Finance pos Bengkalis. Jenis Data. kualitatif dan kuantitatif. Sumber Data. Data Primer, semua data dan surat-surat perjanjian leasing pada PT. FIF pos bengkalis. Data sekunder. Data tabel penjualan sepeda motor Tahun 2011, Struktur Organisasi PT. FIF pos
Bengkalis 2011. Teknik Pengumpulan Data. Observasi, Wawancara, Studi Pustaka. Jenis Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan dan informasi data yang diperoleh adalah data yang aktual dan dirangkum menjadi suatu keputusan dan kesimpulan serta pertimbangan yang selanjutnya dihubungkan dengan teori yang relevan, guna memperoleh hasil penelitian yang akurat. Metode Analisa Data, kualitatif deskriptif .
6. 5.1
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Jenis leasing yang diterapkan PT. Federal International Finance pos Bengkalis dalam melakukan pembiayaan PT. FIF pos Bengkalis dikelompokan kedalam Captive lessor. Captive lessor menurut sifatnya akan tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri untuk membiayai produk-produknya.
Seperti FIF dalam melakukan penjualan sepeda motor merk Honda. Captive lessor ini sering pula disebut dengan twoparty lessor. Pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing (subsidiary) dan pihak kedua adalah lessee atau pemakai barang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
pembayaran PT Astra International Tbk
Penjualan barang
PT. FIF pos Bengkalis
Kontrak leasing
Angsuran
Lessee
Gambar 5.1 Leasing jenis Captive lessor pada PT. FIF pos Bengkalis 1.2. Teknik pembiayaan serta penerapan yang ditetapkan oleh PT. Federal International Finance Pos. Bengkalis dalam melakukan transaksi leasing.
PT. FIF pos Bengkalis menerapkan teknik pembiayaan dengan menggunakan Financial lease. Karena PT. Federal International (FIF) ini dalam melakukan transaksi leasing sepeda motor
memberikan hak opsi kepada konsumen, dan membayar barang yang di-leasingkan tersebut kepada supplier. Selain itu pihak konsumen (lessee) datang dan bebas memilih supplier, barang, dan spesifikasi harga yang dikehendakinya. PT. FIF
disini hanya menyetujui dan melakukan perjanjian dan sebagai pemilik syah barang yang di-leasing tersebut.. untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat mekanisme transaksinya dibawah ini.
PT. FIF pos Bengkalis
(8)
(3)
(2)
(4)
(6)
(7)
(5) konsumen
(1)
Dealer/konsumen
Gambar 5.2. Teknik pembiayaan Financial lease pada PT. FIF pos Bengkalis
Keterangan gambar: 1. Lessee atau konsumen menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesipikasi, harga, jangka waktu pengiriman, atas barang yang akan di-lease. 2. Lessee melakukan negosisi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal. Selanjutnya dilanjutkan dengan survei ke lessee. 3. Penandatanganan kontrak leasing semua persyaratan dipenuhi lessee. 4. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee. 5. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan. Dari mekanisme tersebut PT. Federal International Finance dalam menerapkan Leasing dapat dikelompokan uraiannya sebagai berikut : Konsumen (lessee) adalah pihak memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang ataupun modal dari Lessor. dalam hal ini calon konsumen datang kepada supplier untuk pemilihan unit, waktu dan tarif angsuran dan pembayaran uang muka
6.
7. 8.
Selanjutnya lesse menanda tangani surat tanda terima dan perintah bayar dan diserahkan kepada supplier. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan barang lainnya. Pembayaran oleh lessor kepada supplier. Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai serta bunganya
yang telah disetujui dengan pihak Leasing yang selanjutnya menyepakati kontrak yang telah disediakan dalam proses pengambilan barang ( sepeda motor). Dealer (Supplier) Yang dimaksud dengan dealer (supplier) adalah perusahaan atau pihak yang menyediakan barang (sepeda motor) untuk dijual kepada lessee dengan pembiayaan secara tunai ataupun dengan leasing. dalam
kegiatanya melakukan penjualan dan lessee mengisi kontrak dan memenuhi persyaratan dengan surat domisili ( KTP, KK dan sebagainya) yang selanjutnya setelah lessee memenuhi persyaratan yang diajukan maka dealer mengeluarkan surat keluar barang dan surat tagihan barang selanjutnya mengirimkan ke PT. FIF pos Bengkalis. Adapun beberapa supplier PT. FIF pos Bengkalis adalah: CV. Andalass motor, CV. Indo motor, CV. Jaya motor indah, CV. Sumatra motor(second), Matahari (elektronik),Glitter, Surya elektronik) Lessor (perusahaan Leasing) adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang ataupun modal. Lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini FIF pos Bengkalis selaku Lessor melakukan kegiatan sesudah Lessee melengkapi persyaratan dari supplier yang telah mengirimkan surat keluar barang, dan Lessor mengirim PO (purchasing order) ke Dealer atau agen, dan menindaklanjuti surat tagihan dari dealer yang selanjutnya FIF mendisbursement ke leasing/supplier. mekanisme transaksi leasing pada penjualan sepeda motor di PT. FIF pos Bengkalis : 1. Lessee mengunjungi Supplier untuk pemilihan unit. Lessee atau konsumen melakukan negosiasi
dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan. Selanjutnya lesse menanda tangani surat tanda terima dan perintah bayar yang diserahkan kepada supplier. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor berupa faktur dan buktibukti kepemilikan barang lainnya. Pembayaran oleh lessor kepada supplier. Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai serta bunganya.
7
2.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenis dari golongan leasing yang ditetapkan oleh PT. FIF pos Bengkalis dalam melakukan pembiayaan sepeda motor adalah Captive Lease.
Kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem leasing pada Federal International Finance. Kredit macet (tidak mampu membayar angsuran), Penghasilan konsumen (lessee), Prilaku konsumen. Uang muka yang rendah. Solusi yang diupayakan dalam meminimalisir risiko dari penerapan leasing pada penjualan sepeda motor di Federal International Finance pos Bengkalis, Survei konsumen, Menaikan uang muka, Mengerahkan karyawan bagian penagihan, Collector, Ppc, Profesional Collector.
3.
Adapun teknik pembiayaan yang diterapkan PT. FIF pos Bengkalis adalah Financial Lease. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan ini seperti kredit macet (tidak mampu membayar angsuran) yang disebabkan oleh penghasilan konsumen dan prilaku konsumen yang melakukan pengambilan barang (unit), dan uang muka yang rendah.
4.
8
Solusi yang diupayakan dalam meminimalisir resiko dari penerapan leasing ini adalah melakukan survey konsumen, menaikan uang muka dan mengerahkan karyawan bagian penagihan. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya perusahaan harus memperhatikan bahwa penagihan yang dilakukan melalui collector adalah cara terakhir, karena konsumen biasanya akan merasa 9. Daftar Pustaka Darmawi, Herman, Drs.. Pasar Finansial dan lembaga-lembaga Finansial, Bumi aksara, Jakarta. 2006 Mangani, Silvanita, Ktut. Bank dan Lembaga Keuangan lain, Erlangga Jakarta. 2009 Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan;kebijakan moneter dan pernbankan (edisi kelima), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 2005. Siamat, Dahlan. Manajemen sewa guna usaha, Fakultas Ekonomi Universutas Indonesia, Jakarta. 2001 Subekti, R., Prof, SH. Aneka perjanjian, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 2001 Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK. 012, Pasal 1, Tentang Perusahaan pembiayaan. Jakarta. 2006
2.
terganggu dengan penagihan yang dilakukan setiap hari, dan akan mengurangi citra baik perusahaan. Untuk mengurangi resiko kredit macet, sebaiknya dalam proses pemilihan waktu angsuran dan besarnya uang muka oleh konsumen, karyawan bisa memberikan penjelasan kepada konsumen (lessee) mengenai prosedur dan akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut, sehingga konsumen dapat mempertimbangkan dengan seksama dalam menentukan besarnya uang muka yang mereka kehendaki sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.
Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK. 012, Pasal 13, Tentang Perusahaan pembiayaan. Jakarta. 2006 Peraturan President No. 09 Tahun tentang Lembaga Pembiayaan, Jakarta 2009 http//www.wuryantoro.com, Agnes Sawir, jenis-jenis Leasing, Download 03 maret, Bengkalis. 2012. http/www.hadiborneo files.wordpress.com, Dahlan Siamat, penggolongan-penggolongan Leasing, Download 15 januari, Bengkalis. 2012 . http://tickemayoranbiker.wordpress.com., James Luhulima., “Sejarah Sepeda Motor di Indonesia”, Download 11 Februari, Bengkalis. 2012 . http://www.komisikepolisianindonesia.co m, Djoko Susilo., “Tantangan dan Dilema Penggunaan Sepeda Motor Sebagai Alat Transportasi”, Download 2 Februari, Bengkalis. 2012