PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 PALEMBANG Ranni Permatasari, Ratu Ilma Indra Putri, Indaryanti Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sriwijaya
[email protected] Abstract This research aimed to get an overview of the students’ learning result in polyhedral subject through a scientific approach of VIII.11 students in SMP 9 Palembang. Scientific approach is an approach in which students were invited to perform the process of searching the knowledge, to find their own facts, to construct the knowledge, the concepts, and the new values which are necessary for life. This research was descriptive. The results showed that the learning activities using a scientific approach to the polyhedral subject categorized into good with a percentage of 77,46% and the learning result for students’ attitude mastery achieved 70,37%, the learning result for the students’ performance skills mastery achieved 77,78%, and the results of learning for the students’ knowledge mastery achieved 92,59% of 27 students. It can be concluded that the results of learning by using a scientific approach was categorized into good category in learning in terms of the students’ attitudes, skills and knowledge mastery. Keywords: Scientific Approach, Learning Result
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar dengan pendekatan scientific di kelas VIII.11 SMP Negeri 9 Palembang. Pendekatan Scientific merupakan pendekatan dimana siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan, menemukan sendiri berbagai fakta, mengkonstruk pengetahuan, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific pada materi bangun ruang sisi datar dikategorikan baik dengan persentase sebesar 77,46% dan hasil belajar untuk ranah sikap siswa mencapai ketuntasan sebesar 70,37%, hasil belajar untuk ranah keterampilan kinerja siswa mencapai ketuntasan sebesar 77,78%, serta hasil belajar untuk ranah pengetahuan siswa mencapai ketuntasan sebesar 92,59% dari 27 orang siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan pendekatan scientific mencapai kategori baik dari segi ketuntasan belajar untuk ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan. Kata kunci : Pendekatan Scientific, Hasil Belajar
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
30
Materi
volume
prisma
merupakan
membayangkan dari bentuk gambar ke
bagian dari bangun ruang sisi datar yang
bentuk
menekankan pada kemampuan siswa untuk
mengakibatkan kemampuan menghitung
mengidentifikasi
volume
sifat,
unsur,
dan
menentukan volume dalam pemecahan masalah Nurhayati
(Rostika,
2008).
(2011),
penguasaan
yang
nyata,
menjadi
sehingga
kurang
maksimal
(Wahyuni, 2012., Irfan, 2014).
Menurut
Dalam kurikulum 2013, pembelajaran
materi
matematika lebih menekankan pada proses
bangun ruang sisi datar termasuk volume
pencarian
prisma sangatlah penting untuk dipelajari
keterampilan
oleh peserta didik tingkat SMP sebagai
pendekatan scientific (scientific approach)
bekal untuk di pendidikan lebih lanjut atau
sehingga lebih menekankan pada dimensi
bahkan
dalam
pedagogik modern dalam pembelajaran dan
kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam
menggunakan proses berpikir ilmiah yang
PISA 2012, pengukuran volume termasuk
meliputi lima aspek pengalaman belajar,
prisma merupakan salah satu materi yang
yaitu:
harus
mencoba,
untuk
dikuasai.
dipergunakan
Kershaw
(2014:736)
pengetahuan,
sikap,
dengan
mengamati, dan
dan
menggunakan
menanya,
menalar,
mengkomunikasikan
mengungkapkan bahwa volume adalah
(Kemendikbud,
penghitungan
ruang
Scientific merupakan pendekatan dimana
dimensi tiga yang bisa ditempati dalam
siswa diajak untuk melakukan proses
suatu objek. Menurut Curry dan Outhred
pencarian pengetahuan, menemukan fakta,
untuk mengajarkan konsep volume dapat
mengkonstruk pengetahuan, membangun
dilakukan dengan dua cara, yaitu filling
konsep,
(mengisi) dan packaging (membungkus)
diperlukan untuk kehidupannya (Ine, 2015).
(Nurlatifah, 2013).
Selain itu, pendekatan scientific diyakini
seberapa
banyak
dan
2013).
Pendekatan
nilai-nilai
baru
yang
Namun pada kenyataannya, konsep
sebagai titian emas perkembangan dan
bangun ruang sisi datar termasuk volume
pengembangan sikap, keterampilan, dan
prisma
pengetahuan peserta didik (Kemendikbud,
diajarkan
menggunakan
pembelajaran langsung disertai dengan
2013).
pemberian tugas sehingga mengakibatkan
SMP Negeri 9 Palembang merupakan
materi tersebut terasa sulit dipahami siswa
salah satu sekolah yang menggunakan
(Makatindu, 2013). Hal ini juga terjadi
pendekatan
karena siswa belum dibiasakan untuk
pembelajarannya, namun berdasarkan hasil
mengkonstruksi
dan
menemukan
analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pengetahuannya
sendiri,
serta
(RPP) guru di sekolah tersebut, model
sulit
scientific
dalam
proses
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
pembelajaran
yang
digunakan
adalah
menggunakan
31
scientific
pendekatan
di
Problem Based Learning (PBL), dalam
Kelas VIII SMP Negeri 9 Palembang?.
penelitian ini peneliti menggunakan model
Tujuan
Cooperative
penelitian
ini
adalah
untuk
Learning.
mendapatkan gambaran hasil belajar siswa
Menurut Cruickshank, Donald R., Deborah
setelah diterapkannya pendekatan scientific.
pembelajaran
L. Bainer, dan Kim K. Metcalf (1999) Cooperative learning merupakan jenis
METODE PENELITIAN
pembelajaran kelompok yaitu istilah yang
Pada penelitian ini, metode yang
digunakan untuk menggambarkan sebuah
digunakan deskriptif yang bertujuan untuk
prosedur
mendapatkan
pembelajaran
di
mana
para
gambaran
bagaimana
pebelajar bekerja dengan yang lainnya
penerapan pendekatan scientific dan hasil
dalam
saling
belajar siswa pada materi bangun ruang sisi
prestasi
datar, khususnya volume prisma di kelas
bersama. Selain itu, dari beberapa RPP
VIII SMP Negeri 9 Palembang. Subjek
yang digunakan guru, dalam kegiatan
penelitian ini adalah siswa kelas VIII.11
pembelajarannya masih belum menerapkan
SMP Negeri 9 Palembang. Jumlah seluruh
scientific yang sesuai dengan tuntutan
siswa kelas VIII.11 di SMP Negeri 9
Kemendikbud, hal ini terlihat dari langkah-
Palembang adalah 27 orang, yang terdiri
langkah kegiatan pembelajaran di RPP,
dari 12 orang laki-laki dan 15 orang
khususnya pada proses mengamati, dimana
perempuan.
kelompok
menghargai
kecil
untuk
dan
mencapai
proses ini hanya mengamati permasalahan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti
soal saja. Melalui kegiatan mengamati
merancang instrument penelitian berupa
siswa
menemukan
kisi-kisi, rencana pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran
(RPP), menyiapkan media pembelajaran
matematika dengan mengamati fenomena
berupa lembar aktivitas siswa (LAS) dan
alam atau mengamati objek matematika
alat peraga, menyiapkan soal-soal volume
(Kemendikbud, 2013., Lusiana, 2015).
prisma
diharapkan
faktanya
sendiri
Berdasarkan peneliti
tertarik
dapat dalam
uraian
diatas,
untuk
sebagai
rubrik
penskoran LAS dan soal tes, membuat
menerapkan
petunjuk guru untuk proses pembelajaran, membuat
ruang sisi
pembelajaran
di
membuat
maka
pendekatan scientific pada materi bangun datar
tes,
SMP
Negeri
9
lembar
observasi
menggunakan
proses
pendekatan
Palembang dengan rumusan masalah :
scientific. Instrumen penelitian yang telah
bagaimana hasil belajar siswa pada materi
dibuat peneliti kemudian melalui tahap
bangun
validasi pakar, one-to-one, dan kelompok
ruang
sisi
datar
dengan
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
32
kecil (small group) yang kemudian peneliti
menggunakan pendekatan scientifc dan
mengambil keputusan revisi berdasarkan
selama kegiatan berlangsung dilakukan
dari saran dan masukan yang diterima
dokumentasi
sehingga dapat digunakan dalam penelitian
pengambilan data yang diperlukan.
atau tahap field test.
Teknik
Penelitian berlangsung selama tiga kali
penelitian
foto
dan
video
pengumpulan ini
terdiri
dari
data
untuk
pada
observasi,
pertemuan yang terdiri dari dua kali proses
dokumen, dan tes. Berikut ini tabel teknik
belajar dan satu kali tes akhir. Kegiatan
pengumpulan dan analisis data dalam
belajar
penelitian ini :
mengajar
dilakukan
dengan
Tabel 1. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data yang Digunakan Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
2.
Dokumen
3.
Tes
Instrumen Lembar observasi aktivitas siswa dengan Pendekatan Scientific Lembar penilaian sikap siswa (bekerjasama, dan tanggungjawab) Lembar penilaian sikap siswa (bekerjasama, tanggungjawab)
Analisis Persentase
Menggunakan pedoman penilaian sikap dalam Kurikulum 2013 Menggunakan pedoman penilaian keterampilan kinerja dalam Kurikulum 2013
Lembar Aktifitas Siswa
Lembar soal tes
Penilaian berdasarkan penskoran
dilakukan rubrik
Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik penskoran dan di konversikan sesuai pedoman penilaian dalam Kurikulum 2013
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
33
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan
Hasil Penelitian A. Proses Pembelajaran Pendekatan Scientific pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kegiatan Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan pada
scientific pada setiap pertemuan dimulai
tanggal 24 April 2015 sampai 8 Mei
membagi siswa menjadi 6 kelompok
2015 kepada 27 orang siswa kelas
yang terdiri dari 4-5 orang siswa.
VIII.11 SMP Negeri 9 Palembang.
Setelah semua siswa berada dalam
Proses pembelajaran dikelas dilakukan
kelompoknya
oleh guru mata pelajaran matematika
membagikan LAS dan membimbing
SMP
jalannya diskusi.
Negeri
Sulhiyah,
9
Palembang,
S.Pd.
yaitu
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
dengan apersepsi dan tujuan pentingnya belajar materi volume prisma dalam kehidupan sehari-hari sebagai motivasi siswa untuk belajar. Setelah itu, guru
masing-masing,
guru
Mengamati
berlangsung selama 3 kali pertemuan,
Pada penelitian ini, untuk
yaitu 2 kali proses pembelajaran dan 1
pertemuan I guru memberikan
kali tes akhir (evaluasi).
intruksi
kepada
siswa
untuk
Pertemuan I dilaksanakan pada
membaca dan mengamati LAS
hari Jumat, 24 April 2015 selama 2 jam
yang telah diberikan tentang
dengan
menemukan
materi
menentukan
luas
rumus
volume
permukaan dan volume kubus, balok,
prisma dan menghitung volume
prisma, dan limas indikator menemukan
prisma.
Kemudian
rumus volume prisma dan menghitung
siswa
untuk
volume
II
pengamatan terhadap alat peraga
dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April
berbentuk balok sembari mengisi
2015 selama 3 jam pelajaran dengan
LAS
indikator menghitung volume prisma
Siswa memotong alat peraga
dalam permasalahan kehidupan sehari-
tersebut dengan menggunakan
hari.
jarum pentul, lalu melakukan
prisma.
Selama
Pertemuan
telah
melakukan
disediakan.
pembelajaran,
pengamatan. Siswa mengamati
guru menerapkan pendekatan scientific
bangun balok dan prisma segitiga
di
9
mulai dari bentuk dan ukuran
pada
masing-masing kedua bangun.
kelas
Palembang.
proses
yang
meminta
VIII.11
SMP
Langkah
Negeri awal
pembelajaran materi volume prisma
Pengamatan
yang
dilakukan
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
34
siswa
ini
menemukan
bertujuan
untuk
bentuk
prisma
Pada pertemuan I, setelah mengamati
hasil alat
percobaan
segitiga dari sebuah balok. Dari
terhadap
peraga
yang
percobaan yang telah dilakukan,
dilakukan temannya, siswa yang
siswa mengetahui bahwa bangun
lain berdiskusi dan mencoba
baru yang diperoleh berbentuk
mengemukakan
prisma
segitiga,
selanjutnya
pertanyaan yang muncul setelah
siswa
melakukan
proses
mereka mengamati alat peraga.
pengamatan lebih lanjut, siswa
Siswa diminta untuk membuat
mengetahui bahwa panjang balok
pertanyaan yang memuat kata
sama dengan panjang prisma,
“volume”,
lebar balok sama dengan lebar
dan “hubungan”
pertanyaan-
“balok”,
“prisma”,
prisma, dan tinggi balok sama dengan tinggi prisma. Siswa diminta mengamati, setiap
untuk
membaca,
dan
memahami
permasalahan
yang
diberikan. Sedangkan pada pertemuan II,
siswa
membaca,
diminta
untuk
mengamati,
dan
memahami setiap permasalahan yang
diberikan
dalam
tentang
menghitung
prisma
dalam
kehidupan
LAS volume
permasalahan
sehari-hari.
Siswa
diminta untuk memahami setiap permasalahan nyata agar didapat fakta bahwa untuk mengetahui volume prisma bergantung pada bentuk alas prisma itu sendiri.
Siswa 1 :“Setelah dipotong, berapakah volume prisma segitiga ini?” Siswa 2 :“Bagaimana cara menghitung volumenya?” Siswa 3 :“Apakah volume balok itu sama dengan volume prisma segitiga?” Siswa 4 :”Apakah hubungan antara volume balok dengan volume prisma?” Pada saat proses menanya, siswa dilatih untuk memiliki sikap rasa ingin tahu yang tinggi tentang digunakan
alat
peraga
untuk
yang
menemukan
konsep volume prisma. Proses menanya yang baik dapat dilihat dari jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang siswa tentang
Menanya
volume prisma, baik pertanyaan
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
faktual, konseptual, prosedural,
35
Pada
proses
ini,
di
maupun hipotetik. Hal ini juga
pertemuan I, siswa mencoba
bertujuan untuk melihat interaksi
mengumpulkan informasi terkait
antar siswa dalam proses diskusi.
alat peraga, seperti bentuk alas
Pada pertemuan II, siswa
alat peraga, cara menghitung luas
bertanya kepada guru tentang
alat
permasalahan yang ada pada
berdasarkan
LAS. Guru membantu siswa
pertanyaan yang ada pada LAS.
dengan memberikan umpan balik
Siswa
berupa
yang
informasi dari sumber belajar
untuk
lain, yaitu buku pegangan siswa
pertanyaan
mengarahkan
siswa
peraga,
dan
lain-lain pertanyaan-
juga
mengumpulkan
memahami permasalahan yang
kelas
ada. Pada proses ini siswa juga
Palembang,
bertanya tentang permasalahan
kelas VIII, maupun internet. Hal
III yang ada pada LAS. Siswa
ini bertujuan agar siswa dapat
bertanya
dengan mudah menyelesaikan
tentang
penempatan
VIII
satuan ukuran permasalahan pada
permasalahan
gambar,
diberikan,
dan
maksud
dari
permasalahan III itu sendiri. Selama berlangsung,
diskusi
SMP LKS
Negeri
9
matematika
yang
telah
sehingga
siswa
mampu
memahami
konsep
volume
prisma
dalam
siswa
yang
permasalahan kehidupan sehari-
kesulitan
juga
hari. Siswa mencari tahu bentuk
bertanya kepada guru tentang
alas potongan bangun, luas alas
permasalahan yang ada pada
potongan bangun, dan hubungan
LAS. Guru membantu siswa
volume prisma dengan volume
dengan memberikan umpan balik
balok. Langkah ini menuntun
berupa
yang
siswa ke tujuan pembelajaran
untuk
yaitu menemukan rumus volume
mengalami
pertanyaan
mengarahkan
siswa
memahami permasalahan yang
prisma.
ada.
Pada pertemuan II, siswa menyelesaikan
Mencoba/Mengumpulkan Informasi
pada
LAS
permasalahan dengan
mencari
informasi
terkait
cara
penyelesaian
volume
prisma
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
36
yang
hampir
mirip
dengan
prisma,
dan
tinggi
permasalahan pada LAS dengan
merupakan
bantuan berbagai sumber belajar,
Kemudian siswa diarahkan untuk
misalnya buku pegangan siswa,
menghubungkan
LKS siswa, maupun internet. Hal
penalarannya ke volume prisma
ini bertujuan agar siswa dapat
secara umum.
dengan mudah menyelesaikan permasalahan diberikan,
tinggi
balok prisma.
hasil
Pada pertemuan II, Siswa
yang
telah
mengasosiasikan informasi yang
sehingga
siswa
didapatkan
mampu
memahami
konsep
volume
prisma
dalam
dengan
memilih
informasi yang benar dan tepat agar
dapat
menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-
permasalahan nyata yang ada
hari.
pada LAS. Siswa menggunakan penalarannya
Menalar/Mengasosiasikan Pada Pertemuan I, Siswa menghubungkan sebelumnya
pengetahuan
tentang
volume
dengan
menghubungkan
pengetahuan-
pengetahuan sebelumnya untuk menyelesaikan
permasalahan
nyata
ada
yang
LAS,
balok dengan volume prisma,
mengembangkan
dan menghubungkan pertanyaan-
dan
pertanyaan yang ada pada LAS,
keterkaitan
dalam hal ini siswa berfikir
diperoleh dari hasil pengamatan
menggunakan penalarannya. Hal
setiap permasalahan, dan sumber
ini bertujuan untuk menjawab
belajar lainnya.
pertanyaan-pertanyaan
yang
argumentasi
kesimpulan
mengenai
informasi
Sementara
itu,
yang
selama
muncul setelah mengamati alat
proses
peraga. Siswa diarahkan untuk
berkeliling mengamati kegiatan
berfikir bahwa volume prisma
siswa
segitiga mempunyai hubungan
penilaian sikap dan keterampilan
dengan volume balok, yaitu jika
siswa.
panjang
adalah
membantu
dan
panjang, maka pada alas prisma
kelompok
yang
merupakan alas, lebar pada balok
kesulitan dengan memberikan
merupakan
umpan balik kepada siswa.
pada
balok
tinggi
pada
alas
pembelajaran
sambil
guru
melakukan
Kemudian,
guru
membimbing mengalami
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
37
tentang tes akhir (evaluasi) yang Mengkomunikasikan
akan diadakan pada pertemuan
Setelah
siswa
selesai
mengerjakan
lembar
aktivitas
siswa,
setiap
III.
kelompok
Pertemuan III dilaksanakan
menyimpulkan hasil diskusinya,
pada hari Jumat, 8 Mei 2015,
kemudian
diberi
guru
untuk
kemampuan
kerja
Jumlah siswa yang hadir pada
kelompok mereka di depan kelas.
hari itu adalah 27 siswa. Guru
Pada saat anggota kelompok
memberikan soal tes yang terdiri
mempresentasikan
kerja
dari 3 buah soal uraian dengan
anggota
waktu pengerjaan selama 60
adalah
menit. Hal ini bertujuan untuk
siswa
kesempatan mempresentasikan
kelompoknya, kelompok
hasil
hasil
tugas
yang
lain
memberikan
tes
kepada
siswa.
mendengarkan dan menanggapi
mendapatkan
penjelasan yang diberikan oleh
belajar
kelompok
sedang
pengetahuan pada materi bangun
melakukan presentasi, sehingga
ruang sisi datar pokok bahasan
terjadilah interaksi yang baik
volume
antar siswa. Dalam hal ini guru
menggunakan
tetap
scientific.
yang
mengontrol
jalannya
diskusi. Setelah
siswa
selesai,
untuk
hasil ranah
prisma
dengan pendekatan
Selama proses tes
berlangsung, diskusi
gambaran
guru
mengawasi
dan mengamati siswa.
guru melakukan refleksi dengan memberikan penguatan tentang volume prisma dan meluruskan
B.
Hasil Belajar
perbedaan-perbedaan yang ada.
Hasil dan Analisis Lembar Observasi
Selanjutnya,
Aktivitas
guru
mengakhiri
kegiatan pembelajaran dengan memberikan
informasi
awal
Siswa
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran
pertemuan
pertemuan
di
Proses
Pembelajaran Pendekatan Scientific
tentang materi pelajaran untuk selanjutnya
pada
pertemuan I, dan pada pertemuan
lembar
II, guru memberikan informasi
Observer
sebanyak dengan
observasi
2
kali
menggunakan aktivitas
mengamati
siswa. kegiatan
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
38
pembelajaran
siswa,
kemudian
prisma di kelas VIII.11 SMP Negeri 9
memberikan penilaian berupa checklist
Palembang berjalan dengan baik.
pada lembar obervasi. lembar
Hasil dan Analisis Lembar Observasi
observasi aktivitas siswa pada proses
Ranah Penilaian Sikap pada Proses
Dari
hasil
pembelajaran
analisis
pendekatan
scientific
Pembelajaran Pendekatan Scientific
pada pertemuan I dan II, diperoleh persentase
sebesar
75,50%
Nilai yang diperoleh untuk ranah
dan
sikap diambil dari nilai modus (nilai
79,42%, artinya penerapan pendekatan
yang
terbanyak
muncul).
scientific pada materi bangun ruang
(Kemendikbud, 2014). Berikut ini tabel
sisi datar pokok bahasan volume
distribusi frekuensi nilai sikap siswa selama proses pembelajaran :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Sikap Siswa Skor Rerata
Kategori
Frekuensi Persentase
Sangat Baik
8
29,63%
Baik
19
70,37%
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil belajar untuk ranah
Hasil dan Analisis Lembar Observasi
sikap terdapat 26 siswa telah mencapai
Ranah Penilaian Keterampilan Kinerja
ketuntasan belajar, dan 1 orang siswa
pada
masih dibawah ketuntasan belajar,
Pendekatan Scientific
dengan kata lain siswa kelas VIII.11
Proses
Pembelajaran
Ketuntasan minimal untuk ranah
telah mencapai ketuntasan belajar (KD
keterampilan adalah B- dengan rentang
pada KI-1 dan KI-2) untuk ranah sikap
angka 2,51-2,84 (Kemendikbud:2013).
bertanggung jawab dan bekerja sama
Berikut ini tabel hasil observasi untuk
dengan predikat baik.
ranah keterampilan siswa:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Kinerja Siswa Rentang Angka 3,85-4,00 3,51-3,84
Huruf A A-
Frekuensi 0 6
Persentase 0,00% 22,22%
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
3,18-3,50
B+
5
18,52%
2,85-3,17 2,51-2,84
B B-
6 10
22,22% 37,04%
2,18-2,50
C+
4
14,81%
1,85-2,17 Jumlah
C
2 27
7,41% 100,00%
39
Berdasarkan tabel diatas, dapat
pengetahuan pada pertemuan I, II,
dilihat bahwa hasil belajar untuk
dan III. Nilai rata-rata tersebut
ranah
kemudian
keterampilan
siswa
kelas
dikonversikan
kedata
VIII.11 SMP Negeri 9 Palembang,
kualitatif. Ketuntasan minimal untuk
terdapat 21 siswa telah mencapai
ranah
nilai ketuntasan belajar atau sebesar
dengan predikat B- dengan rentang
77,78% dan 6 orang siswa masih
angka
dibawah nilai ketuntasan belajar.
(Kemendikbud:2103).
pengetahuan
ditetapkan
2,51-2,84 Berikut
ini
tabel hasil belajar ranah pengetahuan Hasil
dan
Observasi
Analisis Ranah
Pengetahuan
Lembar
siswa pada materi bangun ruang sisi
Penilaian
datar pokok bahasan volume prisma
Proses
dengan menggunakan pendekatan
pada
Pembelajaran Pendekatan Scientific
scientific :
Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil
dari
nilai
rata-rata
Tabel 4. Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Rentang Angka 3,85-4,00 3,51-3,84 3,18-3,50 2,85-3,17 2,51-2,84 2,18-2,50 Jumlah
Huruf A AB+ B BC+
Frekuensi 2 8 10 4 1 2 27
Persentase 7,41% 29,63% 37,04% 14,81% 3,70% 7,41% 100%
Berdasarkan tabel diatas, untuk
ketuntasan belajar dan 2 orang siswa
ranah pengetahuan dapat diketahui
masih belum mencapai ketuntasan
bahwa 25 siswa telah mencapai
belajar.
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
40
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada setiap
Pembahasan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk
mengetahui
gambaran
pertemuan
mengikuti
langkah
pendekatan
kegiatan
awal,
langkah-
scientific. guru
Pada
membuka
bagaimana penerapan pendekatan scientific
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
dan hasil belajar siswa pada materi bangun
Setelah itu, guru menyampaikan tujuan
ruang sisi datar pokok bahasan volume
pembelajaran dan memberikan motivasi.
prisma di kelas VIII.11 SMP Negeri 9
Hal ini sesuai dengan pendapat Santrock
Palembang. Sehingga dilakukan observasi
(2014) bahwa motivasi adalah proses yang
pada saat proses pembelajaran berlangsung
memberi semangat, arah, dan kegigihan
dan tes setelah pembelajaran berlangsung.
perilaku yang penuh energi, terarah, dan
Penilaian pada saat proses pembelajaran
bertahan lama. Pada setiap pembelajaran,
berlangsung
dengan
guru juga memberikan apersepsi kepada
menggunakan lembar observasi yang telah
siswa untuk mengetahui pengetahuan awal
dibuat
siswa tentang materi bangun ruang sisi
dilakukan
peneliti
dan
soal
tes
setelah
pembelajaran berlangsung.
datar pokok bahasan volume prisma. Hal
Observasi ditujukan untuk melihat aktivitas
siswa
menggunakan
dalam pendekatan
pembelajaran scientific,
sedangkan tes digunakan untuk melihat hasil belajar melalui jawaban siswa setelah diterapkannya
pendekatan
scientific.
ini sesuai dengan pendapat Hudojo (1990) bahwa pengetahuan yang telah dimiliki seseorang
dapat
mempengaruhi
pengetahuan baru yang dipelajarinya. Pada pertemuan I dan II, guru membagi
siswa
ke
dalam
beberapa
Pembelajaran matematika materi bangun
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Hal
ruang sisi datar pokok bahasan volume
ini bertujuan agar siswa dapat bekerjasama
prisma di kelas VIII.11 SMP Negeri 9
dan bertukar pendapat bersama teman
Palembang
sesuai
kelompoknya. Mularsih (2010) menyatakan
pembelajaran
bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan scientific, yaitu mengamati,
variasi metode pembelajaran dimana siswa
menanya,
mencoba/mengumpulkan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
informasi, menalar/mengasosiasikan, dan
dalam memahami suatu pokok bahasan
mengkomunikasikan.
atau materi pembelajaran sehingga dapat
dengan
telah
dilaksanakan
langkah-langkah
Proses pembelajaran ini dilakukan
membantu satu sama lain. Pada pertemuan
selama 3 kali pertemuan, dengan 2 kali
I, guru membagikan alat peraga berbentuk
proses pembelajaran dan 1 kali tes evaluasi.
balok dan prisma sehingga siswa dapat
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
41
mencoba secara langsung dan menemukan
volume balok dengan volume prisma,
pemahamannya sendiri melalui percobaan
apakah volume balok sama dengan volume
yang dilakukan. Hal ini telah sesuai dengan
prisma, dan lain sebagainya. Dalam hal ini
paparan
guru tidak memberikan jawaban langsung
Kemendikbud
(2013)
tentang
scientific
yaitu
materi
pendekatan
atas
pertanyaan
siswa,
hanya
membimbing
siswa
pembelajaran berbasis pada fakta atau
memfasilitasi
fenomena yang dapat dijelaskan dengan
untuk
logika atau penalaran tertentu, bukan
sendirinya. Hal ini sejalan dengan Trianto
sebatas kira-kira khayalan, legenda, atau
(2007)
dongeng semata.
mengurangi pemberian bantuan kepada
Pada
pertemuan
I,
guru
dan
tetapi
menemukan
yang
anak
konsep
dengan
mengatakan
selama
bahwa
tahap-tahap
membagikan LAS dan alat peraga kepada
perkembangannya
setiap kelompok, siswa melakukan kegiatan
kesempatan kepada anak untuk mengambil
mengamati, yaitu mengamati alat peraga
alih tanggung jawab yang semakin besar
berupa balok dan prisma segitiga, dan
segera setelah anak dapat melakukannya.
membaca LAS I tentang volume prisma.
Selain itu juga dapat membuat peserta didik
Hal ini bertujuan agar siswa mengamati dan
menjelaskan dan menukar pemahaman
membaca terlebih dahulu sehingga dapat
matematika dalam kehidupan sosialnya
timbul keinginan untuk mengetahui konsep
sehingga pemahaman konsep dapat dicapai
yang akan ditemukan. Dari kegiatan ini,
sendiri
siswa menemukan bahwa panjang, lebar,
budaya dan karakter bangsa pada diri
dan tinggi pada balok sama dengan
peserta didik (Cahyono, 2010).
panjang, lebar, dan tinggi pada prisma
dan
Setelah
dapat
awal
memberikan
menumbuhkan
proses
nilai-nilai
menanya,
segitiga. Kemendikbud (2013) menyatakan
diberikan
bahwa kegiatan mengamati juga bertujuan
mengumpulkan informasi dari berbagai
untuk
sumber, baik dari LAS, buku, internet,
melatih
memperhatikan
mereka (melihat,
untuk membaca,
maupun
kesempatan
siswa
informasi
dari
untuk
guru
untuk
mendengar) hal yang penting dari suatu
menjawab semua pertanyaan yang muncul.
benda atau objek.
Siswa mengumpulkan informasi terkait
Selanjutnya, pada tahap ini juga
hubungan volume prisma dengan volume
terjadi proses menanya, dari hasil proses
balok,
mengamati LAS dan alat peraga. Beberapa
pemahaman
siswa melakukan kegiatan menanya dengan
(Taslimuharom, 2015). Hal ini sesuai
baik,
dengan
seperti
menanyakan
hubungan
sehingga dan
dapat
meningkatkan
keingintahuan
Kemendikbud
(2013)
siswa
bahwa
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
42
peserta didik diberi kesempatan untuk
kegiatan siswa, membantu siswa yang
mengumpulkan
mengalami
kesulitan,
informasi yang relevan, membaca literatur,
penilaian
sikap
mengamati
Selanjutnya, siswa melaksanakan kegiatan
(collection)
objek,
berbagai
wawancara
dengan
serta
dan
melakukan
keterampilan.
narasumber, melakukan uji coba sendiri
mengkomunikasikan
dan sebagainya.
dengan membuat kesimpulan, kemudian
telah
hasil
pekerjaannya
Selanjutnya, dari informasi yang
mempresentasikannya di depan kelas. Dari
didapat,
kegiatan ini, siswa saling mengkoreksi hasil
siswa
diminta
untuk
mengolah dan menghubungkan berbagai
pekerjaan
teman
informasi tersebut dengan menggunakan
memberi
masukan
penalarannya, hal ini termasuk kedalam
masing-masing, serta dapat mengajarkan
tahap menalar/mengasosiasikan. Dalam hal
kepada
ini, siswa dituntun untuk mengasosiasikan
mengerti. Hal ini sesuai dengan yang
hubungan antara volume prisma segitiga
disampaikan oleh Slavin (2005) bahwa
dengan
kelompok akan membantu tiap anggotanya
volume
balok
berdasarkan
temannya
terhadap
yang
saling
pekerjaan
masih
dengan
mengumpulkan
perencanaan, membuat konsep, merevisi,
Tahap
ini
bertujuan untuk membangun kemampuan
Pada
pertemuan
dapat menyelesaikan suatu permasasalahan
mengamati
(Taslimuharom, 2015). Hal ini sejalan
permasalahan
dengan
kegiatan
kehidupan
mengolah
mengamati,
menalar/mengasosiakan
yaitu
dalam
dan menyunting bagian mereka.
berpikir dan bersikap ilmiah sehingga siswa
proses
saran-saran
belum
informasi yang telah didapat dari kegiatan informasi.
memberi
kelompoknya,
LAS
II,
siswa
berisi
tentang
prisma
dalam
yang
volume
sehari-hari. siswa
Dari
melakukan
kegiatan proses
informasi dari yang bersifat menambah
menanya, seperti menanyakan hal-hal apa
keluasan
ke
yang harus diselesaikan terlebih dahulu
pengolahan informasi yang bersifat mencari
sehingga dapat mengetahui volume prisma
solusi
berbeda
dari setiap permasalahan. Hal ini sejalan
(Kemendikbud,
dengan pernyataan Kemendikbud (2013)
dan
dari
maupun
kedalaman
berbagai
bertentangan
sampai
sumber
2013). Hasil yang diperoleh dari kegiatan
bahwa
menalar/mengasosiasikan
siswa
membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan
menjadi tahu hubungan antara volume
perhatian siswa tentang topik pembelajaran.
ini,
prisma dengan volume balok. Selama
proses
fungsi
Selanjutnya, pembelajaran
berlangsung, guru berkelilingi mengamati
bertanya
dari
adalah
pertanyaan-
pertanyaan tersebut, siswa dituntun untuk mengumpulkan
informasi
tentang
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
permasalahan mencari
volume
tahu
prisma.
cara
permasalahan
Siswa
menyelesaikan
tersebut
dengan
keterampilan, Berdasarkan sikap,
untuk
43
dan hasil
pengetahuan.
observasi
sikap
penilaian
bekerjasama
dan
menghubungkannya dengan permasalahan
tanggung jawab, dapat diketahui bahwa
yang hampir sama melalui sumber lainnya
sikap siswa kelas VIII.11 SMP Negei 9
seperti buku atau internet. Kegiatan ini
Palembang sudah baik, diambil dari nilai
sesuai
Kemendikbud
modus dengan persentase 70,37%. Menurut
(2013) bahwa aktivitas mengumpulkan
pengamatan peneliti, hal ini terjadi karena
informasi
melalui
tak lepas dari peran guru yang mampu
percobaan, membaca sumber lain selain
mengajak semua siswa untuk mengikuti
buku teks, mengamati objek atau kejadian,
pelajarannya dengan baik dan kondusif.
dengan
paparan
dapat
dilakukan
dan sebagainya.
Hasil
belajar
untuk
ranah
Pada tahap mengasosiasikan, siswa
keterampilan ditetapkan dengan ketuntasan
mengolah informasi yang telah didapat
minimal B- (Kemendikbud, 2013). Dalam
dengan
permasalahan
hal ini, keterampilan kinerja siswa kelas
tentang volume prisma dalam kehidupan
VIII.11 sudah baik, terlihat 21 orang siswa
sehari-hari. Menurut Kemendikbud (2013),
telah mencapai nilai ketuntasan minimal
pengolahan informasi yang dikumpulkan
dengan persentase sebesar 77,78%. Hanya
dimaksudkan untuk menambah keluasan
saja, ada beberapa siswa yang masih
dan kedalaman informasi, mencari solusi
kurang terampil, hal ini dapat dilihat pada
dari berbagai sumber, serta menemukan
lembar
keterkaitan satu informasi dengan informasi
mencantumkan gambar, tidak membuat apa
lainnya.
yang diketahui dan ditanya dari suatu
menyelesaikan
Setelah
mengkomunikasikan
itu,
siswa
hasil
diskusi
jawaban
permasalahan,
siswa,
serta
yaitu
salah
tidak
dalam
kelompoknya di depan kelas, sedangkan
perhitungan. Berdasarkan hasil wawancara,
kelompok lainnya menanggapi. Hal ini
hal ini terjadi dikarenakan siswa kurang
sejalan dengan pendapat Winarni (2012)
terbiasa untuk membuat model matematika
bahwa
mengkomunikasikan
dari suatu permasalahan, akibatnya siswa
adalah menyampaikan hasil penyelidikan
terkadang salah dalam menuliskan jawaban
yang berhasil dikumpulkan, yang dapat
akhir soal. Hal ini sejalan dengan pendapat
dikembangkan dengan cara menghimpun
Wardoyo (2013) yang menyatakan bahwa
informasi secara rinci.
salah
kegiatan
satu
kesalahan
siswa
dalam
Penelitian ini menghasilkan hasil
menyelesaikan soal dikarenakan kurang
belajar dalam 3 ranah, yaitu ranah sikap,
terbiasanya siswa dalam menuliskan apa
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
44
yang diketahui dan ditanya dalam soal,
dari segi ranah sikap, keterampilan maupun
sehingga
pengetahuan. Sejalan dengan penelitian
menyebabkan
siswa
kurang
terampil dalam memahami permasalahan. Sedangkan pengetahuan,
nilai
untuk akhir
untuk
Hidayati (2014) yang menyatakan bahwa
ranah
hasil belajar siswa mengalami peningkatan
ranah
setelah mendapatkan pembelajaran dengan
pengetahuan diambil dari nilai rata-rata
pendekatan
ilmiah.
Selain
pengetahuan pada pertemuan I, II, dan III.
penelitian
Dari hasil analisis peneliti, untuk ranah
menyimpulkan bahwa dengan menerapkan
pengetahuan di kelas VIII.11 sangat baik
pendekatan scientific dalam pembelajaran
yaitu sebanyak 25 orang siswa yang
matematika SMP kelas VII materi keliling
mencapai nilai standar ketuntasan minimal
dan
dimana 7,41% siswa mendapat nilai A
meningkatkan hasil belajar siswa.
Efriana
luas
daerah
itu,
(2014)
dalam juga
layang-layang
dapat
dengan predikat sangat baik, 29,63% siswa mendapat nilai A- dengan predikat sangat
PENUTUP
baik, 37,04% siswa mendapat nilai B+
Kesimpulan
dengan
predikat
baik,
14,81%
siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang
mendapat nilai B dengan predikat baik,
telah dilakukan untuk melihat hasil belajar
3,70% siswa mendapat nilai B- dengan
siswa pada materi bangun ruang sisi datar
predikat baik, dan 2 orang siswa belum
pokok bahasan volume prisma dengan
mencapai nilai ketuntasan dengan nilai C+
menggunakan pendekatan scientific di kelas
sebesar 7,41% dengan predikat cukup.
VIII.11
Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa
diketahui bahwa kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan scientific
dengan menggunakan pendekatan scientific
pada materi bangun ruang sisi datar pokok
dengan kategori baik mencapai hasil belajar
bahasan volume prisma sudah baik dengan
dengan kategori baik juga. Hal ini dapat
persentase
dilihat dari lembar observasi mengenai
masing-masing
pada
setiap
pertemuan 75,50% dan 79,42%.. Berdasarkan uraian diatas, dapat
SMP
kegiatan
Negeri
pembelajaran
pendekatan
scientific
9
Palembang,
menggunakan dengan
tepat
disimpulkan bahwa penerapan pendekatan
mencapai persentase 77,46% dengan hasil
scientific pada materi bangun ruang sisi
belajar
datar pokok bahasan volume prisma di
ketuntasan sebesar 70,37%, hasil belajar
kelas VIII.11 SMP Negeri 9 Palembang
untuk ranah keterampilan kinerja siswa
menunjukkan hasil baik. Hal ini juga terjadi
mencapai ketuntasan sebesar 77,78%, serta
pada hasil belajar siswa kelas VIII.11, baik
hasil belajar untuk ranah pengetahuan
untuk
ranah
sikap
mencapai
Penerapan Pendekatan Scientific, Ranni Permatasari, Ratu Ilma IP, Indaryanti
Siaga Untuk Meningkatkan Keterampilan Mitigasi. Jurnal PGSD Universitas Lampung, 1 (8), 2013.
siswa mencapai ketuntasan sebesar 92,59% dari 27 orang siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan
scientific
pendekatan
mencapai kategori baik dari segi ketuntasan belajar untuk ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Saran Adapun saran dari peneliti setelah melaksanakan penelitian ini yaitu : 1. Sebaiknya dilakukan penelitian untuk materi matematika lainnya agar dapat memperoleh perbandingan gambaran keterlaksaan pendekatan scientific. 2.
Guru
diharapkan
meningkatkan
agar
dapat
keterampilan
kinerja
siswa, khususnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan hendaknya guru juga menekankan pada pentingnya menuliskan
jawaban
siswa
secara
sistematis dan lengkap sehingga orang lain yang membaca jawaban tersebut dapat mengetahui alur berpikir siswa tanpa harus melihat kembali soalnya. 3.
Guru
diharapkan
meningkatkan khususnya
norma dalam
dapat sosial
lebih guru
memperhatikan
kelemahan-kelemahan siswa pada saat proses diskusi.
DAFTAR PUSTAKA Azizah, Khusnaini. 2013. Pendekatan Scientific Bermuatan Karakter Siap
45
Cahyono, Adi. 2010. Vygotskian Perspective: Proses Scaffolding untuk mencapai Zone of Proximal Development (ZPD) Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang. Cruickshank, Donald R., Deborah L. Bainer, Kim K. Metcalf. 1999. The Art of Teaching. Boston: Indiana University. Efriana, Fanny. 2014. Penerapan Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTsN Palu Barat Pada Materi Keliling Dan Luas Daerah Layang-Layang. eJournal Pendidikan Matematika Tadulako, 1 (2). Hidayati, Nurul. 2014. Pengaruh Penggunaan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach ) dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII TITL 1 SMK Negeri 7 Surabaya pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik. Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2 (2). Hudojo, Herman. (1990). Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang : IKIP Malang. Ine,
Emanuela. 2015. Penerapan Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pasar. eJournal Universitas Negeri Yogyakarta
46
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 7, NOMOR 1, JULI 2013
Irfan, Erry. 2014. Peningkatan Kemampuan Menghitung Volume Kubus Dan Balok Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi). Jurnal Didaktika Dwija Indria, 2 (4), April 2014. Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kershaw, J. (2014). CK-12 Middle School Math Concepts - Grade 8. Makatindu, Salfikri. 2013. Pengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Luas Permukaan Dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar Kubus Dan Balok. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Negeri Gorontalo, 1 (4), Agustus 2013. Mularsih, Heni. (2010). Strategi Pembelajaran, Tipe Kepribadian dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Sosial Humaniora, 14 (1). Nurhayati. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang. Skripsi. Universitas Pasundan
Rostika, D. (2008). Pembelajaran Volume Bangun Ruang Melalui Pendekatan Kontruktivisme untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 9, April 2008. Santrock, J. W., (2004). Educational psychology. (2nd ed). New York : McGraw Hill Companies, Inc.
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning. Penerbit Nusa Media. Bandung Taslimuharom, Tatang. 2015. Penerapan Pendekatan Saintifik Oleh Guru Konstruksi Bangunan Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung. Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wahyuni. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Handout Matematika Berbasis Kontekstual Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Negeri Padang, 1 (2). Wardoyo. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Curup Tengah dalam Menyelesaikan Masalah Divergen Tentang Sistem Persamaan Linear Dua Peubah. Tesis. FKIP Universitas Bengkulu. Winarni, Endang Widi. 2012. Inovasi dalam Pembelajaran IPA. Bengkulu: UnitPenerbitan FKIP UNIB.