PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DI PAPAN TULIS DIIRINGI LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP N 3 PARIAMAN 1
Elsa Fitria Irman1, Niniwati1, Yusri Wahyuni1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bung Hatta E-mail :
[email protected]
Abstract The result of learning math in SMPN 3 Pariaman class VII is low caused by lack of student’s activity in following lesson. One of the many mays to increase the activity is by applying Accelerated Learning approach by using question that is sticked in the blackboard and followed by student worksheet to math lesson SMPN 3 Pariaman class VII. The purpose of the research is to recognize how this Accelerated Learning approach coned increase studnt activity, and the result of student’s learning by using question method that is sticked in the blackboard and followed by student worksheet to math lesson toward student’s who involved in. The type of the research is eksperiment. Population in the research is the whole student’s of SMPN 3 Pariaman class VII school years 2012/2013, and the sample consist of four class that is chosen with random sampling. Instrument that used is activity and the study result. According to the analysis, it is actived the description that the math study activity of student SMPN 3 Pariaman class VII school year 2012/2013 by applying this approach generallyis showing tendency of increasing of student activity. According to the explanation above, it could be concluded that the result of learning math after applying this approach by using question method that is sticked in blackboard and followed by student worksheet is better than conventional method in SMPN 3 Pariaman class VII school year 2012/2013. Key words: Activity, Result, Accelerated Learning Approach, Sticked Question, student worksheet dan keterampilan siswa. Diantaranya adalah
Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata
dengan
menggunakan
pelajaran yang diberikan disetiap jenjang
pembelajaran
pendidikan.
menyenangkan
menganggap
Sebagian matematika
besar
siswa
merupakan
pelajaran yang sulit dipahami. Anggapan
baru
berbagai yang
bagi
model
tepat
siswa
dan
sehingga
anggapan bahwa matematika sulit dapat berubah.
yang seperti ini membuat minat belajar siswa
Berdasarkan observasi yang peneliti
menjadi berkurang. Padahal matematika
lakukan pada tanggal 29 Nopember 2012,
merupakan salah satu pelajaran pokok dalam
diketahui bahwa dalam proses pembelajaran
setiap jenjang pendidikan.
matematika di kelas VII SMPN 3 Pariaman faktor
pembelajaran yang berlangsung saat ini
pendukung yang terlibat langsung dalam
masih ada yang didominasi oleh guru. Guru
proses pembelajaran dapat mengupayakan
mengajarkan dengan menggunakan metode
banyak hal untuk meningkatkan pemahaman
ekspositori.
Guru
sebagai
salah
satu
Guru
menerangkan
materi
didepan kelas, kemudian diberikan contoh
mengatasi masalah diatas adalah dengan
soal dan latihan, apabila ada yang belum
menerapkan
dimengerti
untuk
Learning. Pendekatan Accelerated Learning
bertanya. Akan tetapi pada saat guru
memungkinkan siswa lebih cepat memahami
memberikan kesempatan untuk bertanya,
materi yang dipelajari. Hal ini disebabkan
kebanyakan siswa cenderung diam. Sehingga
karena pendekatan Accelerated Learning
guru tidak tahu apakah siswa tersebut sudah
memiliki cenderung luwes, gembira, banyak
paham atau belum. Siswa yang telah paham
jalan, mementingkan tujuan, bekerjasama,
cenderung
manusiawi,
siswa
diperbolehkan
malu
untuk
memberikan
pendekatan
multi-indrawi,
Accelerated
mementingkan
penjelasan kepada siswa yang belum paham.
aktivitas, melibatkan mental, emosional dan
Keadaan siswa yang malu untuk bertanya
fisik
atau mengemukakan kesulitan mereka dalam
(Meier:2005).
serta Belajar
belajar mengakibatkan aktivitas siswa dalam
lebih
mengutamakan
merupakan
proses
hasil yang
terlihat. Dampaknya
ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku
sebagian hasil belajar matematika dibawah
pada diri seseorang. Slameto menyatakan
KKM yaitu 75. Padahal pembelajaran sudah
(2010:2) “belajar adalah suatu proses usaha
diupayakan guru untuk mendapatkan hasil
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
yang maksimal. Hal ini disebabkan karena
suatu perubahan tingkah laku yang baru
rendahnya minat siswa untuk mengikuti
secara
pelajaran dengan baik dan bersungguh-
(2010:3) ada beberapa ciri-ciri perubahan
sungguh,
pembelajaran
tidak
sehingga
pembelajaran
siswa
tingkah laku orang yang telah belajar adalah:
cenderung
hanya
a. Perubahan terjadi secara sadar. b. Perubahan terjadi dalam belajar bersifat kontiniu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat tetap. d. Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif. e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. f. Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek. Orang yang memiliki ciri-ciri diatas berarti
Untuk mengatasi permasalahan diatas, perubahan
dalam
pembelajaran matematika. Guru sebagai penyelenggara proses pembelajaran perlu mengusahakan suatu metode, strategi dan pendekatan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik dan
aktivitas
pembelajaran
siswa
meningkat
matematika.
Salah
dalam satu
pendekatan yang dapat digunakan untuk
Slameto
proses
diberikan oleh guru. diadakan
Menurut
dalam
mendengarkan saja dan menerima apa yang
perlu
keseluruhan”.
telah
mengalami
proses
pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu upaya yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa
dapat
belajar,
mengenal
dan
memahami materi pelajaran dengan lebih 2
menyatakan
Kemampuan bertanya menunjukkan
bahwa “Pembelajaran adalah proses yang
pikiran yang selalu ingin tahu dan merupakan
diselenggarakan oleh guru untuk siswa dalam
tanda dari pembelajaran yang baik. Meier
belajar, bagaimana belajar memperoleh dan
(2005:201) menyatakan “kecerdasan terlihat
memproses
bukan hanya dengan memberikan jawaban
baik.
Sardiman
(2011:158)
pengetahuan,
keterampilan,
yang benar melainkan dengan lebih mampu
sikap”. adalah
memberikan pertanyaan yang tepat”. Melalui
pendekatan belajar paling maju digunakan
pertanyaan, guru meminta partisipasi siswa
pada
untuk menyampaikan materi dan contoh soal
Accelerated masa
Learning
sekarang
didasarkan
pada
penelitian mutakhir mengenai otak dan
yang tidak dipahami.
adalah
Pertanyaan merupakan hal penting
pembelajaran terpadu yang melahirkan suatu
dalam kegiatan pembelajaran. Djamarah
pandangan tentang proses belajar yang
(2000:75) menyatakan “mengajar yang gagal
mempunyai cirri cenderung luwes, gembira,
adalah mengajar yang tidak mendapatkan
banyak
tanggapan dan umpan balik dari anak didik
belajar.
Accelerated
jalan,
bekerjasama,
Learning
mementingkan manusiawi,
tujuan,
multi-indrawi,
sedikitpun”. Teknik
mementingkan aktivitas, melibatkan mental,
pertanyaan
yang
ditempel
emosional, dan fisik dalam pencapaian tujuan
merupakan salah satu cara yang dapat
pembelajaran
menimbulkan
Russel
(Meier:2005).
(2011:5)
Sedangkan
menyatakan
bahwa
partisipasi
siswa
melalui
tulisan. Intinya, dalam pembelajaran siswa
“Accelerated Learning adalah sebuah proses
atau
perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh
mengungkapkan pertanyaan secara tertulis
penambahan keterampilan, pengetahuan, atau
pada sebuah kertas tentang materi ataupun
sikap baru”.
contoh soal yang kurang dipahami, kemudian
Accelerated
Learning
tidak
harus
kelompok
diminta
berpartisipasi
ditempelkan di papan tulis. Menurut Meier
diterapkan pada kelas akselerasi karena inti
(2005:202-203)
dari pendekatan ini adalah hasil. Hal ini
pertanyaan yang ditempelkan adalah:
dapat dilihat dari contoh yang diberikan Meier yaitu bagaimana seorang pelatih menerapkan pendekatan ini kepada pegawai baru yang sedang dalam proses training. Ini membuktikan bahwa Accelerated Learning juga dapat diterapkan pada kelas biasa.
prosedur
dari
teknik
a. Membagikan beberapa kertas tempel kesetiap kelompok atau siswa. b. Setiap siswa atau kelompok diinstruksikan menulis pada kertas tersebut mengenai materi ataupun contoh soal yang tidak dipahami. c. Siswa atau kelompok menempelkan pertanyaan yang telah dibuat ke papan tulis secara bersamaan. 3
d. Siswa atau kelompok diminta untuk mengambil kertas pertanyaan dari kelompok lain untuk di diskusikan dengan kelomponya. e. Setelah selesai diskusi, siswa atau perwakilan masing-masing kelompok membacakan pertanyaan yang telah mereka ambil dan memberikan jawabannya. f. Guru sebagai fasilitator dan temanteman sekelas boleh menambahkan jawaban. g. Pertanyaan yang masih tidak mampu dijawab siswa atau kelompok dapat dijawab oleh guru. Pada penelitian ini siswa dibagi dalam kelompok kecil berdasarkan tes awal yang
penyelidikan atau pemecahan masalah”. Jadi, student worksheet merupakan suatu unit program pembelajaran yang berisikan materi pelajaran dan disajikan dalam bentuk tugas, soal dan pertanyaan. Selain
untuk
meningkatkan
belajar, sekolah juga merupakan arena mengembangkan aktivitas karena sekolah merupakan salah satu pusat kegiatan belajar. Indikator yang menyatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar menurut Diedrich dalam Sardiman(2011:100) adalah:
peneliti lakukan pada pra penelitian. Setelah
a. Visual Activities
itu setiap kelompok ditugaskan membuat
b. Oral Activities
pertanyaan pada sebuah kertas tentang materi
c. Listening Activities
ataupun contoh soal yang tidak mereka
d. Writing Activities
pahami.
e. Drawing Activities
berusaha
Kemudian
anggota
menjawab
kelompok
lain.
kelompok
pertanyaan Dengan
dari
demikian
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
hasil
f. Motor Activities g. Mental Activities h. Emosional Activities
akan muncul. Berpikir kritis dan kreatif
Berdasarkan pendapat diatas, kegiatan poin a,
memungkinkan siswa untuk mempelajari
e, dan f tidak peneliti amati karena tidak
masalah
terlalu mendukung dalam pembelajaran yang
secara
sistematis,
menghadapi
tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan
pertanyaan
inovatif,
dan
merancang solusi orisinil. Pada akhirnya hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Selain guru dan siswa komponen-
peneliti lakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMPN 3
komponen yang paling penting dalam proses
Pariaman
pembelajaran adalah bahan ajar. Bahan ajar
dengan
pendekatan
yang digunakan pada penelitian ini adalah
Learning
menggunakan
Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Trianto
yang ditempelkan di papan tulis.
(2012:111) “LKS adalah panduan siswa yang digunakan
untuk
melakukan
kegiatan
b. Untuk
yang
mengetahui
pembelajarannya Accelerated pertanyaan
hasil
belajar
matematika siswa yang pembelajaran4
nya menggunakan pertanyaan yang ditempelkan di papan tulis lebih baik
kelas
dari hasil belajar siswa matematika
Langkah-langkah
siswa yang menggunakan pembelajaran
dilakukan sebagai berikut :
konvensional.
dan
kelas
kontrol.
penentuan
sampel
3 kelas VII SMPN 3 Pariaman,
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Sukardi (2007:16) mengemukabahwa
eksperimen
a. Mengumpulkan nilai Ulangan Harian
Metodologi
kan
Sampel terdiri atas dua kelas yaitu
metode
eksperimen
adalah
metode yang membagi objek atau subjek
setelah itu dihitung rata-rata dan simpangan bakunya. b. Uji Normalitas Melakukan uji normalitas terhadap
yang diteliti menjadi dua grup yaitu grup
masing-masing
treatment atau yang memperoleh perlakuan.
dengan
Berdasarkan
tersebut,
Kuadrat. Dalam uji normalitas akan
penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas
diuji hipotesis apakah data hasil
jenis
penelitian
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
eksperimen
pembelajarannya
yaitu dengan
kelas
yang
pendekatan
kelompok
menggunakan
uji
Chi
belajar matematika siswa keempat kelas sampel berdistribusi normal. Untuk
pengujian
hipotesis
Accelerated Learning menggunakan teknik
dilakukan
mengajukan pertanyaan yang ditempelkan di
dikemukakan
papan tulis dan kelas kontrol adalah kelas
(2010:360-363) sebagai berikut:
yang pembelajarannya menggunakan pembe-
data
langkah-langkah oleh
ini yang
Arikunto
1) Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
lajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 3 Pariaman sebanyak empat
2) Tentukan harga batas kelas interval 3) Ubahlah nilai batas kelas menjadi nilai-nilai baku
kelas. Tabel 4: Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 3 Pariaman Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VII.1 VII.2 VII.3 VII.4
Jumlah Siswa 39 39 40 40
Sumber: Guru Bidang Studi Matematika SMPN 3 Pariaman
Zi =
Xi − X S
dengan : S = Simpangan baku sampel X = Skor rata-rata
Xi = Nilai siswa 4) Dengan
menggunakan
tabel
distribusi normal baku, dihitung luas
5
daerah bawah kurva pada setiap
Dalam hal ini akan diuji:
kelas interval 5) Hitung frekuensi harapan setiap kelas interval
:
untuk
6) Menghitung harga
Kemudian harga
dibandingkan
dengan harga
dengan taraf
nyata
, kriteria pengujian terima
adalah populasinya mempunyai variansi yang homogen. Dari analisis yang 7) Membandingkan
dengan
1,3438 dan
dilakukan didapat
7,81 pada taraf nyata 8) Membuat
kesimpulan
dengan
kriteria:
maka dapat
disimpulkan bahwa populasi tersebut
• Terima • Tolak
karena
bila
bervariansi homogen.
bila
d. Melakukasn uji kesamaan rata-rata
Keterangan
dengan mengunakan teknik anava
;
c. Melakukan uji homogenitas variansi
satu arah. Adapun langkah-langkah
populasi dengan mengunakan uji
yang
barlett dengan langkah-langkah yang
(2005:302-305)
dikemukakan
berikut:
oleh
Sudjana
(2005:263) sebagai berikut: 1) Menghitung variansi gabungan dari semua
0,05
populasi
∑ (n − 1)S = S ∑ ( − 1) n 2
i
dengan
rumus:
dikemukakan
oleh
adalah
Sudjana sebagai
1) Menentukan jumlah kuadrat ratarata dengan rumus:
2
∑
i
...
i
2) Menghitung harga satuan barlett (B) dengan rumus:
B = log S
2
∑ (n − 1)
3) Melakukan uji barlett mengunakan Chi-Kuadrat
dengan
Rumus:
χ
2
{
kelompok dengan rumus:
i
statistik
2) Menghitung jumlah kuadrat antar
= ln 10 B − ∑ (ni − 1)log S i
}
3) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus:
2
6
4) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
e. Menentukan sampel dari populasi Setelah
∑
dilakukan
uji
homogenitas
variansi dan uji kesamaan rata-rata,
5) Menghitung
rata-rata
kelompok
maka yang dilakukan selanjutnya adalah menentukan kelas sampel dengan cara
dengan rumus:
Random Sampling sebanyak dua kelas
A=
yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen 6) Menghitung rata-rata kuadrat dalam
dan satu kelas untuk kelas kontrol. Didapat
kelompok dengan rumus:
kelas
VII.1
sebagai
kelas
eksperimen dan kelas VII.2 sebagai
D=∑
kelas kontrol.
7) Menguji signifikan dari kelompok Penelitian
dengan rumus: F=
hasil
perhitungan
variansi untuk uji kesamaan ratarata. Kriteria pengujian adalah terima jika ,
,
kepercayaan
95%,
mempunyai
kesamaan
pada
tingkat
artinya
populasi
rata-rata.
Setelah
dianalisis diperoleh Fhitung = 1,18 dan F(0,05;3;154) = 2,6684. Hal ini berarti F
F
,
; ;
dua
a. Variabel bebas
langkah 1-7 kedalam tabel analisis
mempunyai
variabel yaitu:
A D
8) Menyusun
ini
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika di kelas VII SMPN 3 Pariaman. Pada kelas eksperimen dengan menggunakan teknik mengajukan
pertanyaan
yang
ditempelkan di papan tulis, sedangkan pada
kelas
kontrol
menggunakan
pembelajaran konvensional. b. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa yang
, sehingga hipotesa
diperoleh
setelah
diberikan
perlakuan. : kepercayaan
diterima pada tingkat 95%.
Kesimpulan
yang
diperoleh adalah keempat kelas memiliki rata-rata nilai yang sama.
Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu: a. Jenis data 1) Data Kualitatif adalah data mengenai aktivitas siswa.
7
2) Data Kuantitatif adalah data nilai hasil belajar siswa.
100% dengan : P = Persentase aktivitas F = Frekuensi aktivitas N = Jumlah siswa
b. Sumber data 1. Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari guru dan tata usaha
Prosedur penelitian dapat dibagi atas tiga bagian yaitu: 1) Tahap persiapan; 2) pelaksanaan;
penyelesaian.
menggunakan criteria yang dikemukakan oleh
Dimyati
dalam
Mudjiono
(2010:125) yaitu:
SMPN 3 Pariaman.
Tahap
Data berupa persentase diolah dengan
dan
3)
Sedangkan
Tahap
instrumen
penelitian yang peneliti gunakan diantaranya adalah lembar observasi dan tes hasil belajar.
Persentase Aktivitas Belajar (P)
Aktivitas Belajar
0% < P ≤ 25% 25% < P ≤ 50% 50% < P ≤ 75% 75% < P ≤ 100%
Sedikit sekali Sedikit Banyak Banyak sekali
2. Hasil belajar
Adapun langkah-langkah dalam melakukan
Teknik analisis data yang digunakan
tes adalah sebagai berikut:
adalah
perbedaan
t-test.
Dengan
langkah-langkah: 1. Menyusun tes. 2. Ujicoba tes, ujicoba tes dilakukan di SMPN 3 Batang Anai. 3. Analisis butir soal. Dalam melakukan analisi butir item, komponen yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesukaran, daya pembeda, serta reliabilitas tes. 4. Pelaksanaan tes akhir yang dilakukan pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data yang peneliti
a. Menentukan rata-rata hasil belajar masing-masing kelompok, simpangan baku (S) dan variansi (
).
b. Uji Normalitas. c. Uji Homogenitas Variansi Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah
dikemukakan
uji
Sudjana
F
yang
(2005:249)
adalah :
lakukan adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa Hasil
observasi
dianalisis
dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Ibrahim dalam Sudjana (2007:130) yaitu:
dengan : S12 = Variansi hasil belajar terbesar 2
S2 =
Variansi
hasil
belajar terkecil 8
F
antaraa
variansi hasil h belajaar
pada
terbesar
mattematika
dengann
yanng
terkecil
konnvensional. adaalah
terimaa
< F < F1 2
Hasil daan Pembahaasan 1. Datta aktivitas siswa dipeerleh melalui
α ( n1 −1:n2 −1)
,
lemb bar observassi. Data aktivitas sisswa ini dapaat dilihat padda a. Siswa m mengajukan kepada gurru
d. Uji Hipotesis
Indikator 1
Passangan hipo otesis yang akan diujji
siswaa yang peembelajarannnya menerapkann pendekatann Acceelerated
Learningg
Pertemuan 9
: Haasil belajar matematikaa
40% % 30% % 20% % 10% % 0% % Pertemuan 1
dalaam penelitiaan ini adalahh:
pertanyaaan
Pertemuan 8
konndisi lain Ho ditolak.
diagrram berikut :
Pertemuan 7 Pertemuan 7
dalam m
Pertemuan 6
=
Pertemuan 5
1 (1− α ) ( n2 − 1:n1 − 1) 2
Pertemuan 4
F
Pertemuan 3
dim mana
H0 :
s siswa
mennggunakan pembelajaraan
hipotesis H0 jikka : 1 (1− α ) ( n2 − 1:n1 − 1) 2
belajar
hasill
variansi hasil h belajaar peng gujian
F
diteempelkan leb bih baik daari
Pertemuan 2
Kriiteria
= Perbandinggan
denggan menggun nakan teknikk menggajukan perttanyaan yangg ditem mpelkan di papan tulis samaa dengan hasil h belajaar yangg
Indikator 2
diajaar menggunaakan pembee-
Pertemuan 9
Learningg
Pertemuan 8
Acceelerated
P t Pertemuan 7 7
pendekatann
Pertemuan 6
meneerapkan
Pertemuan 5
siswaa yang pem mbelajarannyaa
Pertemuan 4
belajar matematikaa
Pertemuan 3 Pertemuan 3
H1: μ1 > μ 2 : Hassil
100 0% 80 0% 60 0% 40 0% 20 0% 0% 0 Pertemuan 1
lajaraan konvensioonal.
Pertemuan 2
mateematika sisswa
b. Siswa meejawab perttanyaan yanng diberikan oleh kelom mpok lain ataau guru yanng berhubun ngan dengaan materi yanng sedang dippelajari
denggan menggun nakan teknikk menggajukan perttanyaan yangg
9
Pertemuan 9
Pertemuan 8
Pertemuan 7
Pertemuan 6
Pertemuan 5
Pertemuan 4
Pertemuan 3
Pertemuan 9
Pertemuan 8
Pertemuan 7 Pertemuan 7
Pertemuan 6
Pertemuan 5
g. Siswa S pendapat p
Pertemuan 4
Indikkator 4
Pertemuan 3
Pertemuan 9
Pertemuan 8
Pertemuan 7 Pertemuan 7
Pertemuan 6
Pertemuan 5
Pertemuan 4
Pertemuan 3
Pertemuan 2
Indikkator 3
Pertemuan 2
d. Siiswa bekerjasama dengann keelompoknyaa membuat partanyaann yaang ditulis pada p kertas teempel Pertemuan 1
Pertemuan 9
Pertemuan 8
Pertemuan 7 Pertemuan 7
Pertemuan 6
Pertemuan 5
Pertemuan 4
Pertemuan 3
Pertemuan 2
Pertemuan 1
100% 80% 60% 40% 20% 0%
Pertemuan 1
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
Pertemua…
100% % 80% % 60% % 40% % 20% % 0% %
Pertemuan 2
Pertemuan 1
dengar penjjelasan darri c. Siiswa mend keelompok lain n f. Siswa S mem mpresentasikaan jawaban/hasil kerjasaama dengaan kelompokny k ya di depan kelas k
Indikator 6
3% 3% 2% 2% 1% 1% 0%
menanggapi/memberikaan
Indikator 7
60% % 50% % 40% % 30% % 20% % 10% % 0% %
e. Siiswa menyeelesaikan sooal-soal padaa LKS
Indikkator 5
100% % 80% % 60% % 40% % 20% % 0% %
1 10
h. Siswa meeribut pem mbelajaran
dallam
proses
Indikkator 8
Pertemuan 9
Pertemuan 8
Pertemuan 7
Pertemuan 6
Pertemuan 5
Pertemuan 4
Pertemuan 3
Pertemuan 2
Pertemuan 1
40% 30% 20% 10% 0%
2. Hasiil Belajar a. Uji U Normalitas Data Kela as Eksperim men Kontrrol b.
Jum mlah sisswa 399 399
= 6,18 8 9,4 47 7,9 95
9,49 9,49
C.
Pem mbahasan
M Menguji Homogenitas Variansi V
1. Aktivitas A
Dari skor hassil tes akhir diperoleh: D d V Variansi terbbesar = 184,770
S Siswa
V Variansi terkkecil = 129,30
Padda
saat
Belajar penerapan
Matematik ka pendekataan
Acceleraated Learninng dengan menggunaka m an teknik
mengajukkan
ditempelkan
di
pertaanyan
papan
t tulis
dalaam
c. Pengujian P Perbedaan P R Rata-rata
pembelaajaran
untukk pengujian n hipotesiss digunakann
pengamb bilan data paada aktivitass belajar sisw wa
statisstik sebagai berikut: b
peneliti
yanng
melakukaan
melalui observasi pada setiap p pertemuaan. Setelah
diadakann
pembelaajaran
observaasi
b berlangsung
selam ma diperoleeh
gambaraan mengenaai aktivitas siswa selam ma penerapan pendekattan Acceleraated Learninng dengan menggunakkan teknik mengajukaan pertanyaaan yang dittempelkan di d papan tuliis.
1 11
Secara umum aktivitas siswa kecenderungan
dalam penelitian yang mana pada pertemuan
meningkat.
ini hanya 1X40 menit sehingga tidak cukup buat peneliti menjelaskan materi baru serta
2. Hasil Belajar Siswa Pada
saat
pembelajaran
peneliti peneliti
melaksanakan
ada
mengalami
beberapa kekeliruan dari tahap pendekatan yang
dilakukan.
Diantaranya
dalam
pelaksanaan kegiatan penelitian pada setiap pertemuan yang mana seharusnya siswa
meminta siswa untuk berdiskusi mengenai materi atau contoh soal yang tidak mereka pahami. Untuk itu peneliti mengantisipasinya dengan membahas pertanyaan dan PR pada pertemuan tersebut.. Kesimpulan
membuat pertanyaan seharusnya dari materi atau contoh soal yang tidak mereka pahami bukan soal yang di dapat dari LKS atau buku cetak yang dimiliki oleh siswa. Hal ini disebabkan
karena
peneliti
Berdasarkan
berlangsung
1. Penerapan Learning
kurang
sehingga
diadakan
tiap
latihan
pertemuan dengan
sebaiknya
tujuan
untuk
mengetahui kemampuan siswa tetapi pada penelitian ini peneliti tidak melakukan itu karena
keterbatasan
waktu
akan
tetapi
peneliti memberikan PR kepada siswa untuk menambah
pemahaman
siswa
terhadap
materi. Selain itu, pada pertemuan 3, 6, dan 9 penelitian tidak berlangsung dengan optimal,
pendekatan dengan
Accelerated
menggunakan
tulis diiringi LKS dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa Kelas
pertemuan kedua ada dua kelompok yang pembelajaran
yang
pertanyaan yang ditempelkan di papan
pada
menempelkan pertanyaan yang sama. Diakhir
penelitian
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa:
mengontrol dan mengawasi pada saat proses diskusi
hasil
VII SMPN 3 Pariaman. 2.
Hasil belajar matematika siswa yang
pembelajarannya
menerapkan
pendekatan
Accelerated Learning dengan menggunakan
pertanyaan yang ditempelkan di papan tulis diiringi LKS lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 3 Pariaman pada pokok bahasan Himpunan.
peneliti tidak melakukan diskusi untuk
Daftar Pustaka
membuat pertanyaan pada kertas tempel.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian
Pada pertemuan tersebut peneliti hanya
suatu pendekatan praktik. Jakarta:
melakukan
Rineka Cipta.
presentase
menjawab
kertas
tempel yang belum dijawab oleh siswa. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu
12
Djamarah, S. B. (2000). Guru dan anak didik dalam
interaksi
Jakarta:
edukatif.
Rineka Cipta. Meier, D. (2005). The accelerated learning. Bandung: Kaifa. Mudjiono.
(2010).
Belajar
dan
pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. Roussel, L. (2011). The accelerated learning fieldbook panduan belajar cepat untuk pelajar dan umum. Bandung: Nusa
Media. Sardiman. (2011). Interaksi dan motivasi belajar
mengajar.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor mempengaruhinya.
yang
Jakarta:PT.Rineka Cipta. Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, N & Ibrahim. (2007). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung:
Sanar Baru. Sukardi.
(2007).
Metodologi
penelitian
pendidikan kompetensi dan praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara. Trianto.
(2012).
Model
pembelajaran
terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
13