PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA DI KARANGANYAR (Studi pada Divisi Pemasaran II)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh :
SRI MARTINI NIM. F 3207165
PROGAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan
oleh
perusahaan
dalam
usahanya
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Melalui pemasaran perusahaan mendapatkan hasil, dan dari hasil inilah perusahaan mendapatkan laba. Oleh karena itu pemasaran
merupakan
hal
penting
yang
tidak
dapat
dihindari
perusahaan. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan utamanya yaitu mencari laba. Laba diperoleh maksimal jika strategi pemasaran yang dijalankan perusahaan tepat maka akan menghasilkan banyaknya permintaan dari konsumen. Persaingan dunia bisnis termasuk dalam dunia tekstil sekarang ini sangat ketat dalam meraih pangsa pasar atau konsumen, baik konsumen dalam negeri (lokal) maupun konsumen asing (luar negeri). Persaingan yang terjadi diantaranya persaingan yang berhubungan dengan kualitas produk. Kemampuan perusahaan dalam menyediakan sejumlah produk merupakan
persaingan
yang
sesuai permintaan konsumen juga harus
dihadapi
oleh
perusahaan.
Persaingan lain yang harus dihadapi perusahaan adalah memenuhi target waktu sesuai pesanan konsumen, kemampuan pemasar dalam mempromosikan produk serta kemampuan persaingan harga.
2
Disamping itu, perusahaan dituntut untuk dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga konsumen mau membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Salah satu usaha yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
meningkatkan
dan
mengoptimalkan volume penjualan adalah dengan menerapkan strategi marketing mix atau bauran pemasaran pada umumnya terdiri dari 4P yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju (Mc Daniel,dkk, 2001 : 55) PT. Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil dan dalam hal ini proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing dan dyeing. Sedangkan produk yang dihasilkan adalah kain mentah (grey) , kain putih (cambrig), dan kain printing. PT. Kusumahadi Santosa
terletak Dikabepaten karanganyar
yang tepatnya dijalan Raya Solo – Tawangmangu KM 9,5 Jaten Karanganyar. Berdasarkan
uraian
di
atas
penelitian
ini
mengangkat
permasalahan tersebut ke dalam penulisan Tugas Akhir dengan judul : PENERAPAN
BAURAN
PEMASARAN
PADA
PT
KUSUMAHADI SANTOSA DI KARANGANYAR STUDI PADA DIVISI PEMASARAN II.
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas untuk memudahkan pembahasan masalah tersebut maka peneliti merumuskan masalah : “Bauran pemasaran apa yang dilakukan PT. Kusumahadi Santosa dalam memasarkan produknya?
C. Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui bauran
pemasaran yang dilakukan PT. Kusumahadi Santosa dalam memasarkan produknya.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi terhadap bauran pemasaran yang ada dipasaran.
2. Bagi Penulis
4
a. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di DIII Manajemen Pemasaran, khususnya pada mata kuliah Strategi Pemasaran. b. Memberikan
pengalaman
sehingga
dapat
meningkatkan
pengetahuan mengenai dunia kerja.
3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan bauran pemasaran.
E. Metodologi Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian mempelajari tentang penerapan strategi bauran pemasaran pada PT. Kusumahadi Santosa yang terletak diJalan
Raya
Solo – Tawangmangu KM 9,5 Jaten
Karanganyar. Penelitian dilakukan pada PT. Kusumahadi Santosa dengan metode studi deskriptif. Studi diskriptif adalah metode yang menggambarkan atau mendeskriptifkan tentang objek yang diteliti secara mendalam.
2. Jenis Data Menurut Sifatnya
5
Jenis data menurut sifatnya menggunakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakn data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar atau data yang bukan dalam bentuk rasio, tetapi dalam bentuk skala yang lebih rendah yaitu : skala ordinal dan atau nominal. (Setiadi, 2003 : 26).
3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perusahaan, seperti hasil wawancara, atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.( Setiadi, 2003 : 35 ). Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan dibagian devisi pemasaran II.
b. Data Sekunder Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. (Setiadi, 2003 : 36 ). Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa : 1) Profil umum PT. Kusumahadi Santosa. 2) Struktur organisasi PT. Kusumahadi Santosa. 3) Lokasi PT. Kusumahadi Santosa.
6
4) Data pada pemasaran produk yang digunakan oleh PT. Kusumahadi Santosa.
4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pengumpulan data-data secara langsung sehingga dapat diperoleh data yang akurat yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b. Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pimpinan dan karyawan yang berwenang di PT. Kusumahadi Santosa.
c. Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang
dilakukan
oleh
para
pengusaha
dalam
usaha
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Berhasil tidaknya perusahaan mencapai
tujuannya
tergantung
kepada
sumber
daya
manusia
perusahaan dalam mengkoordinasiakan fungsi – fungsi pemasaran sebagai ujung tombak perusahaan. Kegiatan pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen yang perlu dipenuhi, menentukan produk yang harus diproduksi, menentukan harga pokok yang sesuai, menentukan cara – cara promosi yang sesuai dan penyaluran atau penjualan produksi tersebut. Menurut pendapat beberapa ahli pengertian pemasaran sebagai berikut : 1.
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. (Kotler dan Keller, 2009 : 5).
2.
Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. (Kotler dan Armstrong, 2001 :7).
8
3.
American Marketing Association (AMA) menawarkan definisi pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan,
dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk menggelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingannya. (Kotler dan Keller, 2009 : 5). 4.
Menurut Mc Daniel,dkk pemasaran memiliki dua hal yaitu: a. pemasaran merupakan filosofi, sikap perspektif atau orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan konsumen. b. Pemasaran adalah sekumpulan aktifitas yang digunakan untuk mengimpletasikan filosofi ini.
Pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Pemasaran merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Fungsi pemasaran dari perusahaan yaitu bertugas menentukan pelanggan sasaran serta menentukan cara terbaik memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
B. Konsep Pemasaran
9
Kegiatan pemasaran harus dilaksanakan berdasarkan konsep pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab. Konsep pemasaran yang dilakukan hendaknya berorientasi pada konsumen untuk mencapai tujuan jangka panjang. Untuk itu perusahaan harus mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan kualitas produk untuk kepuasan konsumen, menciptakan produk yang mudah didapat oleh konsumen pada harga yang pantas, dan meyediakan pelayanan pascapenjualan. Konsep Pemasaran adalah sederhana dan secara instiusi merupakan filosofi yang menarik. Konsep Pemasaran meyatakan bahwa alasan keberadaan sosial dan ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuatu dengan sasaran perusahaan. ( Mc Daniel,dkk, 2001 : 8). Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 23) konsep pemasaran (marketing concept)
mengatakan
bahwa,
untuk
mencapai
tujuan
organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing. Konsep pemasaran menyatakan bahwa alasan sosial dan ekonomi bagi suatu perusahaan atau organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan. Konsep pemasaran mengenal bahwa tidak adanya alasan mengapa konsumen harus membeli suatu produk yang ditawarkan oleh suatu
10
organisasi, sekalipun produk pesaing, melainkan mereka akan memilih produk dan jasa mana yang paling memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
C. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijaksanaan dan aturan yang memberi arah pada usaha – usaha pemasaran
sebagai
tanggapan
perusahaan
dalam
menghadapi
lingkungan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran dalam suatu perusahaan terutama pada kegiatan pemasaran akan menunjang dimasa yang akan datang dan perusahaan sangat tergantung pada kesuksesan strategi pemasaran. Dalam memasarkan suatu produk perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran untuk berkembang dan mendapatkan
laba.
Konsumen akan menerima produk yang terbaik berdasarkan hal itu perusahaan harus memiliki keunggulan tersendiri dari para pesaing. Selain itu perusahaan harus bisa memasarkan dengan baik. Akhir – akhir ini strategi pemasaran sering digunakan persaingan yang kuat untuk bertahan dan mencapai pertumbuhan. Strategi Pemasaran meliputi kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju. (Mc. Daniel,
11
dkk, 2001 : 54 ). Sedangkan menurut Sukirno (2004 : 210) strategi pemasaran dibagi menjadi empat yaitu : 1. Strategi Pengembangan Barang Dalam
menghadapi
persaingan
dan
terus
beroperasi,
perusahaan harus selalu memperhatikan kedudukan barang dalam yang dipromosiksannya. Barang yang ada harus diperbaiki mutunya, dan sifatnya perlu diubah sesuai dengan perkembangan cita rasa konsumen. Yang lebih penting bagian pemasaran harus memikirkan jenis barang baru yang perlu diciptakan dan sesuai dengan perkembangan teknologi, perubahan keinginan konsumen, perubahan kegiatan ekonomi, dan peningkatan pendapatan.
2. Strategi Penentuan Harga Barang diwujudkan dan biaya produksi diketahui, tugas dari pemasaran adalah menentukan harga jual dari barang tersebut. Persoalan yang menentukan garga merupakan masalah yang rumit. Harga yang tinggi dengan keuntungan per unit yang tinggi belum tentu mewujudkan keuntungan yang diharapkan. Sebaliknya harga yang rendah dan diikuti volume penjualan yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Tindakan para pesaing dalam menghadapi kebijakan harga yang akan ditempuh oleh perusahaan juga perlu diperhatikan.
12
3. Strategi Pendistribusian Barang Istilah place dalam berarti pendistribusian barang keberbagai tempat. Berbagai jenis perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang pasarnya tersebar ke berbagai pelosok kota, berbagai daerah dan bahkan berbagai negara. Pendistribusian barang perlu dilakukan secara efisien, dalam waktu yang singkat dan biaya yang relatif murah. Menentukan cara untuk mencapai tujuan ini merupakan tugas bidang pemasaran. Bentuk cara pendistribusian atau saluran pemasaran yang sesuai dengan tujuan juga perlu ditentukan.
4. Strategi untuk Menjalankan Promosi Dalam kegitan pemasaran, promosi meliputi dua hal yaitu memperkenalkan barang yang diproduksikan dan membujuk para konsumen membeli barang tersebut. Apabila barang sudah tersedia dipasar, promosi dapat pula bertujuan untuk menaikkan jumlah barang yang dijual. Alat untuk melakukan promosi dapat dibedakan beberapa bentuk seperti : penjualan langsung, iklan dan pengiriman brosur mengenai barang – barang dijual kepada orang – orang yang diharapkan dapat menjadi langganan.
13
D. Bauran Pemasaran Bauran
pemasaran
memerlukan
keputusan
–
keputusan
manajemen tentang elemen – elemen bauran pemasaran. Seorang pemasaran dapat mengontrol tiap komponen dari bauran pemasaran, tetapi strategi untuk untuk keempat komponen tersebut harus dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal. Bauran pemasaran yang sukses didesain secara hati – hati untuk memuaskan pasar yang dituju. Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. ( Mc Daniel, dkk, 2001 : 55). Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009 : 71) definisi bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Definisi
diatas
dapat
disimpulkan
sebagai
perangkat
alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dapat dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu perangkat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya dan perangkat – perangkat tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan dalam pemasaran Dalam mempelajari ilmu pemasaran, perusahaan tidak terlepas dari adanya bauran pemasaran (marketing mix), bauran pemasaran yang
14
tepat dapat menghasilkan inovasi bersaing dengan para pesaing yang lain.
Untuk
dapat
menghasilkan
inovasi
bersaing
yang
unggul,
perusahaan dapat melakukan tindakan – tindakan yang terdiri atas 4 macam yaitu : 1. Produk (Product) Setiap perusahaan hendaknya dapat memilih secara tepat produk yang akan diproduksi atau dijualbelikan dan dapat diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Produk adalah objek yang sangat vital mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu perusahaan. Dengan melalui produk, produsen dapat memanjakan konsumen, Karena dari produk akan dapat diketahui seberapa besar kepuasan dan kebutuhan akan produk itu sendiri dalam kehidupan konsumen. Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. (Kotler dan Keller, 2009 : 72), Sedangkan menurut Mc Daniel,dkk (2001 : 414) Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran. Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut ketahanan atau keberwujudannya (Kotler dan AB Susanto, 2001 : 564): a. Barang habis dipakai adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
15
b. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tidak habis setelah banyak digunakan. c. Jasa adalah aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Menurut Philip Kotler & A.B. Susanto (2001 : 564 ) strategi pemasaran perusahaan dapat dijalankan secara efektif, pemasar membagi produk / barang bardasarkan proses pembelian dan penggunaannya yaitu barang konsumen dan barang industri : 1) Klasifikasi Barang Konsumen Barang – barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan berbelanja konsumen. a) Produk Kemudahan (Convenience Goods) Barang yang dibeli konsumen dengan frekuensi tinggi, dalam waktu singkat, dan usaha minimum. Jenis barang yang relatif murah dan menggunakan sedikit upaya untuk berbelanja, sehingga konsumen tidak perlu bersusah payah berbelanja untuk jenis barang seperti itu.
b) Produk Belanja (Shopping Goods) Barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian dibandingkan karakteristiknya untuk melihat kecocokannya, mutu, harga, dan model. Biasanya lebih mahal daripada produk
16
kemudahan dan diperoleh pada lebih sedikit toko. Konsumen biasanya membeli sebuah produk belanja hanya setelah membandingkan
dengan
beberapa
jenis
merek,
kepraktisannya, harga dan kecocokan gaya hidup.
c) Produk Khusus (Specialty Goods) Barang – barang yang memiliki karakteristik dan atau identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli bersedia berusaha untuk membelinya. Ketika konsumen mencari suatu barang tertentu secara intensif dan tidak mau menerima penggantinya.
d) Produk yang tidak Dicari (Unsought Goods) Barang yang tidak diketahui pembeli diketahui tetapi mereka biasanya tidak berpikir untuk membelinya. Suatu produk yang tidak dikenal oleh calon konsumen atau produk tidak dikenal tetapi pembelinya tidak secara aktif mencari produk tersebut.
2) Klasifikasi Barang Industri Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana masuknya keprodusen produksi dan harganya. a) Bahan Baku dan Suku Cadang adalah barang – barang yang masuk ke produk secara lengkap. Dapat dibedakan menjadi
17
dua kelas yaitu bahan mentah serta bahan olahan dan suku cadang. b) Barang Modal adalah Barang tahan lama yang memungkinkan pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir. Terdiri atas dua kelompok : instalasi dan peralatan. c) Perlengkapan dan Jasa adalah Barang tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir.
2. Harga (Price) Harga merupakan elemen yang paling fleksibel dan cepat berubah diantara keempat elemen bauran pemasaran. Para pemasar dapat lebih mudah menaikkan atau menurunkan harga dibanding dengan megubah variabel bauran pemasaran lain. Harga senjata persaingan yang sangat penting dan bahkan sangat penting bagi organisasi karena harga dikalikan dengan jumlah unit produk yang terjual sama dengan total penerimaan perusahaan. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. (Kotler dan Keller, 2009 : 73), Sedangkan menurut Mc Daniel,dkk (2001 : 268) harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa.
18
Para pemasar harus membuat sasaran kinerja pada saat menentukan harga. Tiga kategori penentuan harga yang dianjurkan (Mc Daniel, dkk, 2001 : 494) yaitu : a. Penentuan (Revenue
harga
yang
–oriented
berorientasi
pricing).
Fokus
pada pada
penghasilan bagaimana
memaksimalkan penghasilan melebihi biaya. b. Penentuan harga yang berorientasi pada operasi (Operation – oriented pricing). Mencoba mencari keseimbangan antara penawaran dan permintaan melalui beberapa harga yang berbeda. c. Penentuan harga yang berorientasi pada pelanggan (protanage – oriented pricing). Mencoba untuk memaksimalkan jumlah konsumen yang menggunakan produk.
Dalam menentukan penetapan harga bagi perusahaan memiliki tujuan tertentu. Tujuan penetapan harga yaitu : (Gugup Kismono : 347). a)
Mempertahan kelangsungan operasi perusahaan. Perusahaan menetapkan harga dengan
mempertimbangkan biaya yang
telah dikeluarkan dan laba yang diinginkan. Dari laba tersebut perusahaan mendapatkan dana yang dapat depergunakan untuk jalannya operasi perusahaan.
19
b)
Merebut pangsa pasar (market share). Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen dan dapat merebut pangsa pasar yang lain.
c)
Mengejar keuntungan. Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar bisa mendapat keuntungan yang optimal bagi produknya.
d)
Mendapatkan Return On Invesment (ROI) atau pengembalian modal. Agar perusahaan dapat cepat menutup biaya investasi, harga dapat ditetapkan tinggi.
e)
Mempertahankan status quo. Di tengah persaingan beragam produk yang ditawarkan di pasar, produk yang telah dapat mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan keberadaannya dengan penetapan harga yang tepat.
3. Distribusi (Place) Distribusi
disebut
juga
dengan
saluran
perdagangan
atau
pemasaran. Pendistribusian sangat dibutuhkan semua perusahaan, baik produsen barang maupun jasa, agar produknya sampai ketangan konsumen. Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari produsen sampai kepada pengecer atau yang secara garis besar disebut saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
20
Distribusi meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya. (Kotler dan Keller, 2009 : 73), Sedangkan menurut Keegan (2003 : 136) saluran distribusi adalah system yang menghubungkan manufaktur kepelanggan. Saluran ditribusi dapat membantu perusahaan dalam proses pemasaran terutama untuk menganalisis berbagai kendala yang terjadi di lapangan, sehingga dapat diambil kebijakan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan distibusi kembali akan dapat berjalan dengan normal dan baik demi tercapainya kepuasan konsumen. Menurut Mc Daniel, dkk ( 2001 : 140) distribusi ada dua jenis yaitu : a. Distribusi langsung Pada distribusi ini produsen langsung menjual produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara. Keuntungan distribusi langsung adalah produsen menjual langsung kepada konsumen sehingga mempunyai kontrol penuh atas harga yang telah ditawarkan oleh konsumen.
b. Distribusi tidak langsung Dalam
distribusi
tidak
langsung,
produsen
menyalurkan
produknya melalui perantara yang dapat disalurkan kepada konsumen akhir. Setelah mengadakan pilihan tentang distribusi produk dari produsen ke konsumen dengan melibatkan sejumlah
21
perantara pemasaran yaitu organisasi yang terlibat dalam perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
4. Promosi (Promotion) Promosi merupakan aspek penting dalam pemasaran yaitu memberi informasi kepada calon konsumen atau pada masyarakat luas. Promosi juga merupakan sebagai salah satu ujung tombak dalam pemasaran. Dengan adanya promosi perusahaan dapat memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Promosi artinya mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. (Kotler dan Keller, 2009 : 74). Promosi dalam bauran pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa sehingga komunikasi berjalan efektif dengan biaya yang efisien. Setiap perusahaan
akan
berbeda
–
beda
dalam
merancang bauran
promosinya tergantung pada tujuan perusahaan, strategi promosi, karakteristik produk, dan karakteristik pasar sasaran. Kegiatan promosi biasanya merupakan komponen prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan membujuk konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Kegiatan promosi banyak yang mengatakan identik dengan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka umumnya akan menghasilkan tingkatan promosi
22
yang juga sangat gencar untuk dapat dilakukan. Namun dana bukan diatas segala-galanya. Dana yang terbatas dapat diatasi dengan inovasi yang lebih pintar dan tepat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dengan menganalisis keungulan produk, modal lain yang dimiliki oleh perusahaan, dan segmen pasar yang dibidik. Dengan mempertimbangkan faktor strategi pemasaran diatas, maka promosi dapat dilakukan lebih pintar dan efisien serta tepat sasaran.
Bauran komunikasi pemasaran (disebut juga bauran promosi) terdiri dari lima kiat utama (Kotler dan AB Susanto, 2001 : 774) : a. Periklanan Semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditujukan dengan mendapat bayaran. Perikalanan merupakan aktivitas promosi yang sangat dikenal oleh masyarakat luas. Hampir setiap saat konsumen mendengar atau membaca berbagai iklan, baik di media cetak maupun di media elektronik. Media yang digunakan meliputi : surat kabar, televisi, katalog / brosur, radio, majalah, poster, dan lain-lain.
b. Pemasaran Langsung Penggunaan surat, telepon dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons
23
dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan. Media yang digunakan meliputi telemarketing , katalog, pasang poster di kios – kios, iklan via internet, dll.
c. Promosi Penjualan Insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. Promosi penjualan dapat merupakan sarana promosi yang lebih efektif, tergantung pada karakteristik produknya. Jika konsumen dapat dipengaruhi setelah mencoba produk, mungkin promosi penjualan berupa pembagian contoh produk secara gratis dan dapat efektif.
Secara umum terdapat tiga tujuan dari promosi penjualan ( Setiadi 2003 :257) yaitu : 1) Merangsang
permintaan
oleh
pengguna
industri
atau
konsumen rumah tangga. 2) Memperbaiki kinerja pemasaran dari penjual kembali. 3) Sebagai
suplemen
periklanan,
penjualan
tatap
muka,hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
24
d. Hubungan masyarakat dan publisitas Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Publisitas merupakan segala bentuk informasi tentang individu, produk, organisasi yang mengalir ke masyarakat melalui mass media tanpa membayar dan di luar kontrol sponsor.
e. Penjualan personal Interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan
melakukan
penjualan.
Penjualan
personal
adalah
komunikasi tatap muka langsung untuk mempromosikan barang dan jasa, menemukan prospek penjualan, dan memberikan layanan pasca penjualan.
E. Kerangka Pemikiran Penelitian ini secara keseluruhan dapat diketahui secara jelas serta
dapat
mempermudah
dalam
mengetahui
strategi
bauran
pemasaran, maka kerangka penelitian dapat digambarkan dalam skema di bawah ini :
25
Bauran Pemasaran
Produk
Harga
Distribusi
Promosi
Tujuan Perusahaan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran KETERANGAN 1. Produk (product) adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. 2. Harga (price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. 3. Distibusi (place) adalah aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya. 4. Promosi
(promotion)
adalah
aktivitas
menkomunikasikan
keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
Bagan diatas menjelaskan PT. Kusumahadi Santosa didalam usaha memasarkan produk – produknya dengan melaksanakan strategi bauran pemasaran. Strategi bauran pemasaran adalah kombinasi dari
26
strategi produk, harga, distribusi dan promosi. Melalui strategi bauran pemasaran tersebut diharapkan perusahaan mampu meningkatkan penjualan dan laba perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai.
27
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Di Surakarta terdapat salah satu perusahaan tekstil yaitu perusahaan keluarga yang memproduksi tekstil yang bercorak batik. Perusahaan
tersebut adalah
PT.Danarhadi Santosa.
Pendiri
perusahaan ini adalah bapak R.H.Santosa berdasarkan akta Notaris Miriam, SH tanggal 21 Maret 1975 NO.22/PPA/1975. PT. Danarhadi Santosa berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun dan pada tahun 1980 PT. Danarhadi Santosa mendirikan anak perusahaan. Anak
perusahaan
tersebut
adalah
PT.
Kusumahadi
Santosa
berdasarkan Akta Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH, dalam keputusannya NO YA5/287/4. PT. Kusumahadi Santosa resmi berdiri pada tanggal 14 Mei 1981 NO II/II/1980. Perusahaan ini berbentuk Perseorangan Terbatas (PT), di dalam undang –undang No 6 Tahun 1981 tentang PMDN menjadi dasar hukumnya. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstile dan dalam hal ini proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing, dan dyeing. Sedangkan produk yang di hasilkan adalah kain mentah (Grey), kain putih (Cambrig), dan kain printing. PT. Kusumahadi Santosa terletak
28
di Surakarta bagian timur,
tepatnya
di jalan
Raya
Solo
–
Tawangmangu KM 9,5 Jaten, Karanganyar. Oleh menteri Tenaga kerja RI Bapak Soedomo pada tanggal 21 September 1983 PT. Kusumahadi Santosa diresmikan dengan fasilitas yang telah dimiliki sebagai berikut : a. Bangunan
pabrik,
bangunan
karyawan
serta
fasilitasnya,
bangunan kantor peralatannya. b. Mesin yang ada di departemmen finishing dengan berbagai ukuran. c. Sarana dan tempat olahraga serta bangunan – bangunan lain sebagai pelengkap pada perusahaan . d. 16 mesin produksi pada departemen finishing.
Dari tahun 1985 – 1992 PT. Kusumahadi Santosa mengadakan dan berbagai perluasan antara lain : 1) Menambah kapasitas produksi tenun. 2) Mengadakan perluasan dibidang printing yaitu menambah jumlah mesin produksi. 3) Mengadakan perluasan dibidang finishing di desa Mojolaban, Sukoharjo berdasarkan surat keputusan NO.27/IV/PMDN1987 tanggal 1 desember 1987.
29
4) Mengadakan perluasan dibidang dyeing di daerah Tasikmadu berdasarkan suarat keputusan NO. II/IPMDN/1989 tanggal 1 Desember 1987. 5) Mengadakan perluasan produksi dengan mendirikan anak perusahaan PT. Kusumaputra Santosa yang bergerak di bidang kapas menjadi benang. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan untuk bagian produksi di PT. Kusumahadi Santosa, untuk dipasarkan ke beberapa daerah lokal
serta
sebagian
ekspor.
PT.
Kusumaputra
Santosa
diresmikan pada tanggal 9 Juli 1990 dan pada bulan November 1990 sejak awal pendirian perusahaan ini telah mengoperasikan unit produksi pemintalan benang dengan produksi sebanyak 33.120 mata pintal.
2. Visi dan Misi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa setiap menghadapi tantangan dengan selalu memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan peningkatan mutu hasil produksi, pelayanan dan daya saing. Adapun visi, misi serta sasaran mutu perusahaan adalah :
30
a. Visi Perusahaan 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, disiplin yang tinggi, mampu bekerja keras untuk menghadapi ketatnya persaingan pada dunia tekstil. 2. Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan pelanggan sebaik mungkin. 3. Karena hasil produksinya diminati oleh pasar lokal dan internasional maka perusahaan berorientasi pada laba.
b. Misi Perusahaan 1. Melestarikan batik dan penggadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik halus. 2. Menjaga
kualitas
dan
kuantitas
produksi
agar
dapat
memenuhi selera dan permintaan konsumen 3. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan menunjang pembangunan khususnya sandang untuk kebutuhan masyarakat.
c. Sasaran Mutu Perusahaan 1. Meningkatkan produktivitas 2. Mengurangi jumlah keluhan dari pelanggan 3. Mengurangi jumlah tuntunan ganti rugi atau claim 4. mencari pelanggan sebanyak mungkin
31
3. Lokasi PT. Kusumahadi Santosa terletak di tepi utara jalan raya Solo – Tawangmangu KM 9,5 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Area tanah seluas 47.140m2 yang terdiri dari tanah untuk bangunan pabrik, kantor, perumahan, koperasi, kantin, tempat parkir, poliklinik dan masjid. Pemilihan lokasi PT. Kusumahadi Santosa termasuk lokasi yang menguntungkan dan strategis bila ditinjau dua faktor : a. Faktor geografis terdiri dari : 1) Faktor Tenaga Kerja Di PT. Kusumahadi Santosa didirikan di Jaten, Surakarta dengan
pertimbangan
pemukiman
penduduk
bahwa yang
daerah padat
dekat
dengan
sehingga
dalam
memperoleh tenaga kerja tidak mengalami kesulitan. Baik dalam berpendidikan rendah, menengah maupun pendidikan tinggi. Perkembangan lain adalah tingkat upah tenaga kerja yang lain lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain.
2) Faktor Pengadaan Bahan Baku PT. Kusumahadi Santosa memperoleh sebagaian bahan baku dari PT. Kusumaputra Santosa, daerah Surakarta dan sekitarnya, kemudian sebagian dari luar perusahaan. Lokasi perusahaan yang strategis ini yaitu berada dipnggir jalan Raya Solo – Tawangmangu memungkinkan mendatangkan
32
bahan baku dalam waktu yang cepat dari luar negeri. Dilihat dari lokasi antara Kusumahadi Santosa dan Kusumaputra Santosa maka bahan baku dapat cepat terpenuhi dengan cepat dan mudah.
3) Faktor Lingkungan Masyarakat Dengan berdirinya perusahaan ini, dapat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan terutama bagi masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
b. Faktor Ekonomis terdiri dari : 1) Faktor Pasar/Distribusi Daerah pendistribusian produk PT. Kusumahadi Santosa meliputi Pulau Jawa, Bali dan sebagian ke Eropa. Letak perusahaan berada ditengah – tengah pulau jawa dan pusat produsen atau pengrajin batik, maka untuk pendistribusian hasil produksinya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
2) Faktor Masyarakat PT. Kusumahadi Santosa tidak mengalami kesulitan. Dalam kondisi jalan yang mudah dilalui, lokasi strategis dan dapat dijangkau dengan alat transportasi yang lazim digunakan
33
untuk pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi. Karena daerah jawa dan bali merupakan daerah yang terbesar dibanding daerah lain.
3) Faktor Sumber Daya Alam Surakarta merupakan salah satu kota industri oleh pengadaan tanah yang masih sangat luas disekitar perusahaan dalam memperluas pabrik. Perusahaan tidak mengalami kesulitan untuk masalah perizinan bahan baku yang berupa air, listrik, jasa yang memadai. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan sebagai untuk memperluas pabrik tidak banyak mengalami kesulitan.
4) Lay Out Lay out perusahaan merupakan salah satu faktor yang cukup
penting
untuk
menentukan
keberhasilan
suatu
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. PT Kusumahadi Santosa terletak di jalan Solo – Tawangmangu KM 9,5 Jaten. Adapun batasan letak geografis PT Kusumahadi Santosa : Utara : Areal perusahaan Timur : PT.SKI dan PT Golden Barat : PT Gunung Subur Selatan : Masjid AL- Hadi dan Perumahan Pegawai.
34
DENAH
Gambar 3.1 DENAH PT.KUSUMAHADI SANTOSA
35
BAGAN
Dewan Komisari
Direktur Utama
Internal Audit
Staf ahli operasional Keuangan pemasaran produksi
Kepala Divisi Produksi
Kepala Divisi Umum
Ass Kadiv Umum dan Keuangan
Ass Kadiv Produksi
Manager EDP
Kepala Divisi Pemasaran Ass Kadiv Produksi
Manager Utility
Manager Logistik
Manager Eksport Manager Pretreatmen
Manager Keuangan
Manager Akuntansi
Ass Kadiv Umum dan Keuangan
Manager Umum dan Persoanlia
Sales I Manager Printing
Manager printing Manager Ps. Pn
Manager P. Prod
Sales Manager
Manager Adm I
Sales II Manager Printing
Manager Adm II
GAMBAR 3.2 STRUKTUR ORGANISASI PT. KUSUMAHADI SANTOSA 35 1
5) Struktur organisasi Stuktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menguntungkan seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih. PT. Kusumahadi Santosa berbentuk garis, sehingga komunikasi atau jalannya laporan terhadap
sesuai
dengan
atau
berdasarkan
jenjang
kemampuannya. Tugas dan tanggung jawab masing – masing jabatan disesuaikan dengan tingkatannya dalam struktur organisasi perusahaan. Adapun job discription adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan badan tertinggi dalam organisasi perusahaan yang anggotanya diangkat dari pembentukan oleh rapat umum pemengang saham. Adapun tugas dewan komisaris adalah sebagai berikut : a)
Mengatur dan mengkoordinir par pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh kebijaksanaan umum perusahaan.
b)
Mengusahakan agar tujuan umum sepeti yang tercantum dalam anggaran dapat tercapai.
c)
Menguasai dan mentertipkan pelaksanaan tujuan perusahaan tersebut berdasarkan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan.
36
d)
Memberikan
penlaian
dan
mewakili
para
pemengang saham atas pengesahan neraca dan perhitungan laba-rugi tahunan serta laporan – laporan lainnya yang disampaikan oleh direksi.
2. Direktur Utama a. Memimpin perusahaan dan mengawasi perusahaan. b. Menguasai perusahaan. c. Menentukan perusahaan pokok dalam merencanakan, penyusunan,
perijinan,
pengendalian,
dan
pengembangan perusahaan. d. Mengkoordinasi dan mengawasi kebijaksanaan. e. Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada manajer. f. Melakukan pembinaan kegiatan dan menilai hasil dari tujuan
perusahaan yang dibantu oleh staf
ahli
pengawasan dan internal audit operasional, keuangan dan pemasaran.
3. Kepala Devisi a. Membawahi manajer produksi. b. Melakukan kontrol dan pengawasan kualitas. c. Sebagai koordinator utama pada manajer.
37
d. Laporan langsung kepada Direktur Utama.
Disini kepala devisi terbagi menjadi tiga bidang : 1)
Kepala Devisi ini membawahi lima manajer yaitu : a) Manajer EDP (Electronik Data Processing) b) Manajer Logistik c) Manajer Keuangan d) Manajer Akuntansi e) Manajer Umum dan Personalia
2)
Kepala Devisi Produksi Membawahi Asisten Kepala Devisi Produksi I, Asisten Kepala Produksi II dan Manajer Utility. a. Asisten Kepala Devisi Produksi I membawahi dua manajer produksi yaitu : 1. Manajer Spinning. a. Bertanggung jawab atas jalannya proses pemintalan secara keseluruhan. b. Merencanakan volume produksi c. Bertanggung jawab atas jenis kualitas produksi. d. Mengawasi
pelaksanaan
produksi
menurut standar.
38
2. Manajer Weaving. Bertanggung jawab atas seluruh produksi pertenunan secara keseluruhan.
b. Asisten Kepala Devisi Produksi II membawahi empat manajer produksi yaitu : 1. Manajer Pre-Treatment bertanggung jawab atas jalannya proses produksi kain putih. 2. Manajer PsPn mempersiapkan ssegala proses persiapan di derpartement printing. 3. Manajer Printing bertanggung jawab atas produksi
pengecapan
dan
pencelupan
warna kain secara keseluruhan. 4. Manajer Desain Produk bertanggung jawab atas
pembuatan
motif
yang
akan
diproduksi.
c. Manajer Utility. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengadaan diesel listrik yang dipergunakan untuk operasional produksi.
39
3)
Kepala Devisi Pemasaran Dibantu Asisten Kepala Devisi Pemasaran dan membawahi tujuh Bidang Pemasaran yaitu : a. Manajer Eksport b. Manjer impor c. Sales Manajer d. Sales II Manajer Finishing e. Sales II Manajer Printing f. Manajer Administrasi I g. Manajer Administrasi II
4. Kepala Seksi Bertanggung jawab kepada Manajer atas pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Kepala Urusan (Kaur) a. Memberi laporan kepada Kepala Seksi. b. Mengurusi semua masalah di lapangan.
6. Kepala Regu (Group Leader) Mengurusi masalah di lapangan dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan.
40
7. Operator Bekerja di lapangan dan bertanggung jawab atas pekerjaan dan hasil produksi.
4. Ketenagakerjaan a. Tenaga Kerja dan kompensasi Jumlah karyawan merupakan salah satu titik ukur sebuah perusahaan dikatakan besar atau kecil.karyawan adalah sebuah mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dengan sebuah usaha atau bisnis. Usaha secanggih apapun pasti juga membutuhkan karyawan, namun dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan usaha yang memiliki sifat padat karyawan. Dimana sebagian kegiatan didalam usaha tersebut dikerjakan oleh manusia. Dalam kegiatan usahanya, PT. Kusumahadi Santosa tidak dapat terlepas dari campur tangan karyawan. Peran serta dan kerjasama
karyawan
dalam
perusahaan
akan
membantu
perusahaan untuk mempertahankan jalannya perusahaan dan untuk berkembang lebih maju. Daftar jumlah karyawan ini diketahui oleh penulis pada saat magang kerja pada bulan februari 2010. Berikut ini adalah daftar jumlah karyawan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.
41
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Karyawan PT. Kusumahadi Santosa Periode Januari 2010 No Departemen Laki – laki Perempuan Jumlah 1. Weaving 1 198 178 376 2. Weaving 2 135 152 287 3. PPC 1 3 4 4. Pretreatment 86 21 107 5. Utility 64 1 65 6. PMS 1 63 5 68 7. PMS 2 3 3 6 8. Keuangan 8 5 13 9. Logistik 11 5 16 10. Umum 67 6 73 11. Printing 257 46 303 Total 893 435 1328 Sumber : Administrasi PT. Kusumahadi Santosa tahun 2010 Besarnya upah atau gaji yang diterima karyawan berbeda – beda
tergantung
golongan
dan
status
karyawan
yang
bersangkutan. Upah akan diberikan setiap bulan sekali, yaitu pada akhir bulan. Apabila ada karyawan tidak masuk kerja, gajinya akan dipotong sesuai dengan status atau kondisi yang menjadikan tidak masuk kerja dengan cara sebagai berikut : 1) Tidak masuk kerja dikarenakan sakit dengan membawa surat keterangan dokter, maka gajinya tidak akan dipotong. 2) Tidak masuk kerja dikarenakan sakit dengan tidak membawa surat keteranagan dokter, maka gajinya akan dipotong sesuai dengan kebijakan perusahaan. 3) Tidak masuk kerja dan izin maupun tidak izin akan dipotong gajinya sesuai dengan kebijakan perusahaan.
42
Untuk kenaikan gaji secara berkala dilakukan berdasarkan : 1) Prestasi
kerja
dengan
berdasarkan
jumlah
absensi
dan
peringatan – peringatan kerja yang dilakukan setiap tahun sekali. 2) Jenjang pendidikan. 3) Lamanya kerja atau pengabdian. 4) Apabila adanya peraturan pemerintah mengenai kenaikan UMR.
b. Sistem Kerja 1. Tenaga Kerja Administrasi Tenaga
kerja
administrasi
yaitu
tenaga
kerja
yang
menangani administrasi produksi dan administrasi gudang. Tenaga kerja administrasi tidak turun langsung lapangan pada proses pproduksi. Pembagian jam kerja sebagai berikut : Senin – Jumat
08.00 – 16.30
Sabtu
08.00 – 11.00
2. Tenaga Kerja Produktif Tenaga kerja produktif yaitu tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Tenaga kerja produktif dibedakan menurut jam kerjanya sebagai berikut : a. Normal Senin – Jumat
08.00 – 16.00
Sabtu
08.00 – 13.00
43
b. Shift Shift adalah jam kerja satu hari yang dibagi menjadi beberapa waktu kerja. Berikut adalah pembagian shift : Shift I
06.00 – 14.00
Shift II
14.00 – 22.00
Shift III
22.00 – 06.00
c. Kesejahteraan karyawan Kesejahteraan
karyawan
sangat
penting
dan
harus
diperhatikan oleh perusahaan. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap
proses
produksi,
dengan
demikian
diharapkan
perusahaan memberikan berbagai fasilitas agar karyawan merasa nyaman berada dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan produktifitasnya. Usaha – usaha yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut : 1)
Pemberian gaji bulanan dan bonus.
2)
Upah lembur.
3)
Transportasi untuk antar jemput karyawan terutama tenaga produksi yang masuk kerja secara shift.
4)
Pemberian makanan dan minum disediakan setiap istirahat kepada seluruh karyawan dengan menu yang memenuhi standar kesehatan.
44
5)
Pakaian kerja, diberikan kepada seluruh karyawan dan masing – masing mendapatkan dua setel beserta topi dalam satu tahun.
6)
Tempat ibadah, perusahaan meyediakan tempat ibadah dan memberikan kebebasan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing – masing.
7)
Cuti, setiap karyawan berhak mendapatkan cuti yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan dan selama cuti berhak mendapat upah penuh.
8)
Asuransi tenaga kerja, setiap karyawan mendapatkan asuransi Perum ASTEK. Hal ini untuk mengantisipasi bila karyawan mengalami kecelakaan saat kerja .
9)
Tunjangan kesehatan, diberikan untuk karyawan yang memerlukan, seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan.
10) Tunjangan hari raya, karyawan mendapat bonus penuh sebesar satu bulan. 11) Tunjangan
meningkah,
karyawan
yang
akan
melangsungkan pernikahan akan mendapat tunjangan nikah untuk satu kali kesempatan dan juga diberi fasilitas cuti. 12) Tunjangan meninggal dunia, diberikan kepada keluarga karyawan yang meninggal dunia dan masih menjadi
45
tanggungan perusahaan. Tunjangan yang diberikan berupa santunan dana pemakaman. 13) Rekreasi, diberikan kepada semua karyawan beserta anggota keluarganya yang dilaksanakan pada hari – hari libur dan hari – hari besar secara bergiliran.
d. Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja berdasarkan hukum yang berlaku di PT. Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut : 1) Pekerja telah mencapai batas usia maksimal 30 tahun, kecuali perusahaan masih membutuhkannya dan pekerja bersedia kembali bekerja. 2) Pekerja meninggal dunia. 3) Masa kerja sudah 25 tahun.
5. Proses Produksi Dalam
kegiatan
produksinya
PT.
Kusumahadi
Santosa
mempunyai beberapa alur produksi. Meliputi kegiatan pemintalan (Spinning), tenun (Weaving), cetak (printing) & celup (dyeing), penyelesaian (finishing). Pada tahun 1990 pada bagian pemintalan (Spinning) PT. Kusumahadi Santosa mengalami perluasan usaha, hal tersebut menjadi awal berdirinya PT. Kusumahadiputra Santosa. Dengan
46
spesialisasi produksinya adalah benang, yang merupakan bahan baku kain sebagai produk utama PT. Kusumahadi Santosa. Beberapa alur kegiatan produksi PT. Kusumahadi Santosa, yang meliputi pemintalan (Spinning), tenun (Weaving), cetak (printing) & celup (dyeing), penyelesaian (finishing).dijabarkan sebagai berikut :
a. Pemintalan (Spinning) Pemintalan yakni kegiatan memproses bahan baku menjadi benang. Bahan baku pembuatan benang dibedakan menjadi dua yaitu : 1)
Bahan Alami Bahan alami disini berasal dari tumbuhan kapas, dengan memanfaatkan bunga kapasnya. Benang yang dihasilkan dari pemintalan kapas adalah jenis benang yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain katun (cotton)
2)
Bahan Sintesis Bahan sintesis berasal dari serat rayon, yakni serat yang terbuat dari bahan sintetik. Benang yang dihasilkan dari pemintalan serat rayon adalah jenis benang yang biasa digunakan untuk pembuatan kain rayon. Pada tahun 1990 pada bagian pemintalan (Spinning) PT.
Kusumahadi Santosa mengalami perluasan usaha, hal tersebut menjadi awal berdirinya PT. Kusumaputra Santosa. Dengan
47
spesialisasi produknya adalah benang, yang merupakan bahan baku kain sebagai produk utama PT. Kusumahadi Santosa. Total produksi bagian spinning mencapai 24.000 ball per tahun, meliputi variasi benang cotton dan rayon.
b. Tenun (Weaving) Tenun yaitu kegiatan memproses benang menjadi kain. Departemen weaving memiliki area kerja yang paling luas diantara departemen – departemen yang lainnya. Pada departemen weaving terbagi menjadi dua departemen, yaitu departemen weaving 1 dan departemen weaving 2. Kedua departemen weaving tersebut merupakan penghasil kain mentah, kain mentah tersebut nantinya akan diproses lebih lanjut. Namun demikian kain mentah inipun dapat dijual tanpa diproses lagi, hal tersebut tergantung permintaan buyer. Yang menjadi perbedaan antara departemen itu adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan kain. Bila departemen weaving 1 menggunakan mesin Airjet Suthle Loom, maka depaertemen weaving 2 menggunakan Airjet untuk memproduksi kain. Dimana perbedaan kedua mesin tenun itu ialah pada tenaga penggerak, bila mesin Suthle Loom digerakkan dengan tenaga dinamo serta memiliki kecepatan dibawah mesin Airjet yang digerakkan dengan tenaga kompresor. Teknologi modern tersebut berasal dari jerman dan jepang dengan kontrol
48
kualitas yang memilliki standart tinggi. Departemen weaving memiliki 570 buah mesin yang meliputi kedua jenis mesin tersebut diatas, dengan kualitas dan kualifikasi kain yang dihasilkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Nama Mesin Weaving PT. Kusumahadi Santosa WEAVING 1 Tipe Mesin TOYODA GH-9 TOYODA GH-9 TOYODA GH-9 TOYODA GH-9
Lebar Kain 65” 65” 56” 56”
Motif Kain DOBBY TAPPET DOBBY TAPPET
WEAVING 2 TSUDAKOMA AIRJET ZA 205i TSUDAKOMA AIRJET ZA 209i TSUDAKOMA AIRJET ZA 209i
75” 75” 75”
CAM CAM DOBBY
Jumlah Mesin 65 95 144 120 424 96 32 18 146
Sumber : Administrasi PT. Kusumahadi Santosa Tahun 2010 Kegiatan weaving tersebut dapat dihasilkan varian kain yang bermacam – macam, mulai dari kain yang berbahan 100% cotton, 100% rayon, atau kombinasi antara kedua bahan tersebut. Dan kombinasi
ini
akan
menghasilkan
varian
kain
baru
yang
kualitasnya tergantung pada kapasitas kombinasi bahan. Kapasitas departemen weaving mencapai 2.000.000 meter per bulan. Dari kapasitas yang dihasilkan inilah PT. Kusumahadi Santosa dapat memenuhi kebutuhan pada konsumennya. Bahkan pada musim – musim tertentu, perusahaan mengalami overload
49
pesanan. Hal ini dikarenakan, negara – negara pelanggan sedang mengalami masa yang ramai untuk pasar tekstile, khususnya pada musim panas tiba. Tekstile yang dihasilkan PT. Kusumahadi Santosa memiliki kualitas yang baik dan dirasa cocok dengan kondisi kulit mereka, karena banyak tekstile produksi dari perusahaan lain terkadang membuat kulit iritasi atau elergi terhadap bahan yang digunakan, ungkap salah satu konsumen.
c. Cetak (Printing) dan Celup (Dyeing) Cetak dan celup yaitu memproses kain mentah menjadi kain bermotif ataupun polos berwarna. Proses ini menggunakan teknologi komputerisasi yang dijalankan oleh seorang teknisi. Prosesnya mulai dari pembuatan motif, menentukan detail serat yang akan diwarnai sampai proses cetak dan celup, kain dikeringkan dengan menggunakan mesin tertentu hingga kain benar – benar kering. Setelah itu, kain disimpan di dalam gudang printing dyeing dan siap untuk dipasarkan.
d. Penyelesaian (Finishing) Penyelesaian yakni kegiatan memproses kain mentah menjadi kain jadi. Kegiatan ini meliputi pengolahan kain mentah (Grey) menjadi kain putih (Cambric) dengan bahan kimia. Pada departemen finishing ini tidak hanya memproses pemutihan kaun
50
produksi dari PT. Kusumahadi Santosa sendiri, tetapi juga melayani pemutihan kain yang berasal dari perusahaan lain. Dengan catatan seluruh biaya pemutihan ditanggung oleh perusahaan yang membutuhkan jasa tersebut. Biasanya untuk jasa pemutihan kain, telah diatur dalam surat kontrak yang telah disepakati antar kedua belah pihak perusahaan.
Pada dasarnya proses yang dilakukan pada semua jenis kain adalah sama yaitu proses utama baru kemudian dibedakan berdasarkan jenis kain masing – masing. 1. Proses bahan baku yaitu proses membakar serabut / bulu - bulu pada kedua permukaan kain untuk mendapatkan permukaan kain yang berkualitas bagus. 2. Proses penghilangan kanji yaitu proses menghilangkan kanji dan minyak pada kain. 3. Proses pemutihan dan pemasakan yaitu proses penghilangan kotoran (malam, lemak, protein, kadar abu dan pectin) yang disebabkan oleh pemintalan, pertenunan dan bagi zat- zat warna harus dibuang untuk mendapatkan warna putih murni yang menghasilkan efek pencelupan yang lebih tinggi. 4. Proses
pencucian
yaitu
proses
ini
berfungsi
untuk
menghilangkan kadar air dalam bahan dengan pemasakan.
51
5. Proses pencelupan warna yaitu proses ini untuk menghendaki warna yang diinginkan dengan jalan mencelupkan kain putih dengan warna yang dikehendaki. 6. Proses backing yaitu kain celup dilewatkan pada ruang – ruang panas agar terjadi ikatan warna yang kuat dengan kainnya. 7. Proses pad resin yaitu tujuannya untuk mendapatkan sifat – sifat kain dengan mesin stenser. 8. Proses garing yaitu proses pengeringan kain.
Tujuan proses ini untuk mematangkan dan membangkitkan warna. Setelah proses utama berubah dibagi menurut jenis kainnya yaitu : 1)
Jenis prima / primasima printing yaitu setelah dari proses utama kemudian dikembalikan dengan menggunakan mesin stenser baru diproses dengan mesin printing.
2)
TC PUTIH / rayon yaitu setelah proses utama kain langsung dimasukkan mesin stenser untuk melakukan proses finishing.
3)
Polyster 100% celup yaitu kain ini setelah proses utama langsung dicelupkan pada mesin Jet Drying kemudian dimasukkan kedalam mesin stenser untuk melakukan finishing.
4)
Cutton / rayon celup jingger yaitu kain ini setelah melalui proses utama kemudian dicelup pada mesin jingger, baru dikeringkan. Setelah itu dilakukan proses finishing pada mesin stenser.
52
B. Pembahasan 1. Laporan Magang Kerja a. Pengertian Magang Kerja Magang kerja adalah kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara berkelompok dengan terjun ke masyarakat atau dunia kerja. Sasaran tempat pelaksanaan kegiatan magang adalah macam-macam unit kegiatan menengah, koperasi, instansi pemerintah atau swasta dan kelompok masyarakat umum. Adapun bentuk-bentuk
kegiatan
magang
meliputi
praktik
kerja,
pendampingan, pelatihan, penyuluhan, pelaporan, dan lain-lain. Sebelum melaksanakan kegiatan magang kerja, mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan berbagai pengetahuan praktis, di samping keahliannya dalam konsentrasi pemasaran masingmasing.
b. Tujuan dari magang kerja Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang kerja adalah b. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di DII Manajemen Pemasran, khususnya pada mata kuliah Pengendalian Kualitas. c. Memberikan pengalaman sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai dunia kerja.
53
1) Waktu pelaksanaan magang kerja 1. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan magang kerja Tempat magang kerja Lokasi
: PT. Kusumahadi Santosa
: Jalan Raya Solo-Tawangmangu Km9,5 Jaten Karanganyar
Waktu Magang
: 1 Februari – 31 Maret 2010
2. Kegiatan Magang Kerja Waktu pelaksanaan magang kerja sudah disepakati antara pihak perusahaan dan penulis, dimana waktu pelaksanaan magang dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari tanggal 1 Februari – 31 Maret 2010. Untuk waktu pelaksanaan magang kerja dalam satu minggu masuk enam kali dan lama magang kerja sekitar 8 jam dengan 60 menit istirahat. Dalam pelaksanaan magang kerja, penulis diwajibkan pakaian seragam yaitu dengan atasan kemeja putih dan celana panjang hitam. Dalam praktik di lapangan, penulis dijelaskan seluruh bagian di proses pemasaran yang berhubungan langsung dengan penyusunan tugas akhir. Magang kerja dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB. Waktu magang tersebut sesuai dengan kesepakatan antara pihak perusahaan dan penulis sebagai peserta magang. Sesuai dengan bidang yang diambil
54
yaitu bauran pemasaran maka di dalam pelaksanaan magang kerja, penulis diarahkan pada dua kegiatan utama yaitu kegiatan di kantor Pemasaran II dan terjun langsung di lapangan. Kegiatan magang selama dua bulan adalah sebagai berikut : a) Mengisi data – data tentang pembeli, tanggal pembeli, jenis dan motif kain yang dibeli ke komputer. b) Memisah – misahkan surat pesanan produksi dan surat revisi produksi kemudian dicatat dalam buku pesanan. c) Mengecek tanggal kirim kain yang sudah dibeli. d) Memeriksa surat – surat tagihan pembayaran dari jasa pengirim barang. e) Mencatat motif dan jenis kain yang dipesan dalam buku ekspedisi. f) Meminta tanda tangan dan mengantarkan arsip – arsip pesanan kain ke bagian produksi. g) Merapikan dan mengambil sampel kain yang dipesan pembeli. h) Memberi nama motif pada sampel kain. i) Mencatat jenis dan motif kain yang dibawa karyawan untuk dinas luar. j) Mengambil sampel kain dan motif pesanan dibagian printing.
55
k) Mengatur dan menyimpan arsip – arsip file data yang berhubungan dengan pembelian produk. l) Memasang materai pada surat kontrak pada saat kontrak penjualan. m) Mengecek realisasi penjualan pada komputer dan arsip.
2. Pembahasan Masalah PT. Kusumahadi Santosa merupakan salah satu perusahaan yang bergarak dibidang industri teksile khususnya kain jenis katun dan rayon bercorak batik, kotak – kotak, salur dan abstrak yang terlatak dijalan raya km 9,5 jaten Karanganyar. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan dari setiap kegiatan operasionalnya. Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa telah menghasilkan produk kain untuk memenuhi keinginan konsumen. Dalam memasarkan produknya perusahaan menetapkan strategi – strategi yang efektif agar dapat meningkan volume penjualan. Perusahaan ini memasarkan produknya ke dalam negeri maupun keluar negeri. Kota tujuan pemasaran dalam negeri meliputi jakarta, surabaya dan bali. Sedangkan untuk keluar negeri yaitu Italia, Turki, Amerika Serikat, Yunani, Perancis. Swiss, AUE, Jerman, Jepang, Arab Saudi, Korea, Belanda serta Negara Eropa. Strategi yang diterapkan oleh PT. Kusumahadi Santosa adalah
56
strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi empat variabel yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. a. Produk Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk digunakan atau dikonsumsi guna memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan PT. Kusumahadi Santosa adalah produk kain. Tetapi disini hanya dibahas pemasaran produk yang ada di PT. Kusumahadi Santosa. 1.
Tujuan penetuan produk Sebagai
perusahaan
yang
salah
satu
tujuannya
berorientasi pada laba, maka tujuan penentuan produk juga untuk menambah pendapatan perusahaan dalam rangka mempertahankan perusahaan.
2.
Faktor yang mempengaruhi penentuan produk Penentuan produk berupakain batik yang dipengaruhi oleh masyarakat dengan keragaman corak dilingkup nasional maupun internasional. Faktor keinginan produk kain batik tersebut sangat menentukan produk karena konsumen atau masyarakat yang menjadi sasaran pasar.
57
3.
Siklus kehidupan produk Dalam produk life cycle ini, produk kain batik pada tahap kedewasaan yang mengalami persaingan sangat ketat dengan
produk
pesaing.
PT.
Kusumahadi
Santosa
melakukan inovasi produknya dengan meningkatkan produk yang berkualitas.
4.
Dampak strategi produk terhadap pemasaran produk Dengan penerapan strategi produk tersebut, maka PT. Kusumahadi Santosa menjadi sarana masyarakatyang selalu memenuhi kebutuhan yang diinginkan pada pasar sasaran yang semakin luas dan tetap mampu bersaing dengan produk kain lainnya. Tabel 3.3 Jenis Kain Produksi
Nama Kain COTTON
Jenis Kain 60’S
Motif Kain CMP2009 CMP2037 CMP2004 40’S CDP2024 GCDP040 GCDP039 30’S CDP2026 CDP2012 GCDP042 RAYON Rayon RYP2048 Plat RYP2048 Rayon RYP2048 Crisikle REIN Sumber : Administrasi PT. Kusumahadi Santosa Tahun 2010
58
b. Harga Harga mendapatkan
merupakan sejumlah
uang
yang
kombinasi
dari
dibutuhkan barang
untuk beserta
pelayanannya. Pada saat ini PT. Kusumahadi Santosa untuk memproduksi kain jenis katun dan rayon bercorak batik, salur dan kotak – kotak. Di samping berorientasi pada perolehan laba dan dapat mempertimbangkan adanya produk pesaing, PT. Kusumahadi Santosa dalam menetapkan harga juga sangat dipengaruhi dua faktor penting yaitu biaya produk dan harga bahan baku karena kedua faktor tersebut yang paling mendominasi persentase produk. Perusahaan dalam mengambil kebijakan ini menggunakan metode cost plus pricing. Dari metode tersebut dapat menentukan harga jual yang berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk ditambah persentase tertentu sebagai keuntungan yang diinginkan. Namun penulis tidak mendapatkan informasi penetapan harga secara rinci, karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan. Dalam sistem
pembayaran
untuk
produknya
oleh
konsumen,
perusahaan menetapkan pembayaran secara kontan atau cash. Besarnya harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan tergolong cukup terjangkau dibandingkan dengan produk –
59
produk batik sejenis dengan kualitas baik yang telah beredar dipasaran. Tetapi jika dibandingkan produk – produk sejenis dengan kualitas baik maka harga produk batik termasuk harga yang wajar, mengingat bahan – bahan baku yang hubungan kerjasama yang telah terjalin serta mengadakan order. Tidak sebatas itu saja, namun juga mempromosikan produk – produk baru dari perusahaan. Kegiatan ini dilakukan didalam maupun luar negari, kunjungan yang dilakukan pada relasi yang telah bekerjasama maupun relasi baru.
c. Distribusi Saluran distribusi yang digunakan PT. Kusumahadi Santosa
adalah
menggunakan
saluran
distridusi
tidak
langsung. Penggunaan saluran distribusi tidak langsung melalui agen. Dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung, untuk daerah pemasaran diluar kota surakarta yang tidak dapat dijangkau oleh perusahaan secara langsung. Saluran distribusi yang digunakan PT. Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut : 1. Produsen
Agen atau Pengecer
Konsumen
Pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen.
60
2. Produsen
Pedagang besar
Pedagang eceran
Konsumen Saluran distribusi ini digunakan oleh produsen. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar. PT. Kusumahadi Santosa dalam sistem distribusinya menggunakan perantara sebagai penyalur. Perantara tersebut memberikan pelayanan dalam hubungannya dengan pembeli dan penjual barang dari produsen ke konsumen. Perantara yang digunakan PT. Kusumahadi Santosa melalui pengecer dan melalui padagang besar. Pengecer yang berupa toko yang menjual langsung produk dari PT. Kusumahadi Santosa.
d. Promosi Pemasaran merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan usaha, baik usaha yang berskala besar maupun kecil. Pemasaran
pada
PT.
Kusumahadi
Santosa
sering
menggunakan media promosi sebagai berikut : 1)
Pameran produk tekstil di dalam dan luar negeri Dengan mengikuti pameran – pameran produk tekstil, khususnya produk kain didalam dan luar negeri dalam waktu yang telah ditentukan. PT. Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan tekstil yang aktif dalam mengikuti
61
pameran
produk
tekstil
tingkat
nasional
maupun
internasional. Dari pameran tersebut banyak order yang mengalir ke perusahaan. Kegiatan pemasaran ini diadakan menjelang musim – musim tertentu yang akan berlangsung di
negara
atau
daerah
tempat
diselenggarakannya
pameran.
2)
Baliho Pemasangan nama dan atribut yang dimiliki PT. Kusumahadi
Santosa
diletakkan
ditempat
strategis.
Misalnya dipasang dipinggir jalan yang dapat terlihat oleh konsumen.
3)
Fashion Show Para perancang atau desainer mengajak kerjasama perusahaan untuk mengadakan fashion show. Bahan tekstile dari PT. Kusumahadi Santosa dan dirancang menjadi busana oleh para perancang. Untuk event ini diadakan berkala dan biasanya telah ada kontrak kerja terlebih dahulu.
62
4)
Internet (Website) Website
PT.
Kusumahadi
Santosa
berisi
profil
perusahaan dan beberapa gambaran produk perusahaan. Dari website tersebut kita bisa mengetahui seluk beluk berdirinya perusahaan sampai pada jumlah karyawan yang dimiliki.
Nama
website
yang
digunakan
oleh
PT.
Kusumahadi Santosa adalah www.kusumahadi-textile.com.
5)
Pengiriman Sample pada calon bayer Perusahaan mengirimkan contoh kain yang telah di desain dan kain yang telah diproduksi untuk ditawarkan pada calon buyer baik di dalam maupun luar negeri. Sampel kain yang ditawarkan ke buyer dengan kriteriayang meliputi motif kain, stuktur kain dan bahan kain. Pengiriman sampel dilakukan dengan menggunakan jasa kurir atau pengiriman kilat yang telah tersedia, biasanya
pemilik
jasa
pengiriman
akan
datang
ke
perusahaan setiap hari untuk mengambil paket – paket yang akan dikirim.
6)
Promosi Penjualan Kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan promosi penjualan adalah pemberian diskon untuk pelanggan pada
63
akhir tahun. Hari raya dan lain sebagainya. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara pelanggan dengan perusahaan, serta sebgai ucapan terima kasih karena kerjasama yang telah terjalin.
7)
Hunting lewat telepon dan fax Proses penjualan pada PT. Kusumahadi Santosa tidak terbatas pada surat menyurat maupun elektronik (e-mail). Hubungan melalui telepon ataupun fax sering dilakukan setiap hari, karena dirasa menggunakan kedua media tersebut lebih efektif dan efisien.
8)
Penjualan Personal (Personal Selling) Dengan jalan melakukan kunjungan dinas luar ke tempat buyer. Kunjungan semacam ini dilakukan oleh sales pemasaran II yang dilakukan sebulan 4 kali dinas luar diberbagai
kota.
mempromosikan
Kunjungan produk
–
ini
produk
bertujuan
untuk
baru
untuk
dan
mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin serta mengadakan order.
64
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab III mengenai bauran pemasaran pada PT. Kusumahadi Santosa, maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Dalam menghasilkan produk agar diterima oleh konsumen, maka PT. Kusumahadi Santosa menempuh pemasaran produk antara lain : tujuan penentuan produk, faktor yang mempengaruhi penentuan produk, siklus hidup produk, dan dampak strategi produk terhadap pemasaran produk. 2. Penetapan
harga
produk
yang
ditetapkan
perusahaan
menggunakan metode cost plus pricing method yaitu dengan menetapkan harga jual produk dengan menjumlahkan antara biaya total dengan laba yang diinginkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
menilai
penggunaan
metode
penetapan
harga
tersebut lebih efektif dibandingkan dengan metode penetapan harga lainnya. 3. Dalam
mendistribusikan
produknya
ketangan
pembeli
PT.
Kusumahadi Santosa menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Untuk saluran distribusi tidak langsung perusahaan menggunakan agen sebagai perantara. Perantara berfungsi untuk
65
memudahkan produk kain ke pembeli dan mampu membawa produk PT. Kusumahadi Santosa dalam persaingan serta bersedia bertanggung jawab menghadapi berbagai macam resiko. 4. Pelaksanaan
promosi dilakukan oleh PT. Kusumahadi Santosa
selama ini sudah efektif karena menggunakan media – media yang cukup informatif dan mampu mendatangkan banyak pembeli untuk bertransaksi
dengan
perusahaan.
Kegiatan
promosi
yang
dilakukan PT. Kusumahadi Santosa antara lain : Pameran, baliho, internat, pengiriman sampel, promosi penjualan, hunting lewat telepon, penjualan personal.
B. SARAN Berdasarkan
pembahasan
dan
simpulan
yang
telah
dikemukakan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. PT.
Kusumahadi
Santosa
harus
mempertahankan
kualitas
produknya serta mampu menghasilkan produk – produk yang inovatif sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasar mengingat banyaknya para pesaing yang berlomba – lomba untuk menguasai pasar. 2. Sebaiknya dalam menetapkan harga produk, PT. Kusumahadi Santosa harus lebih mempertimbangkan penetapan harga yang dilakukan pesaing, mengingat persaingan dalam dunia bisnis
66
sangat ketat. Dan memberikan potongan kepada buyer untuk mempertimbangkan kerjasama yang telah terjalin. 3. Untuk memudahkan konsumen dalam memilih jenis kain dan mendapatkan informasi tentang produk – produk terbaru PT. Kusumahadi Santosa, sebaiknya perusahaan melakukan promosi melalui iklan televisi, surat kabar dan web internet agar lebih efektif.
67
DAFTAR PUSTAKA
Keegan, Warren J. 2003. Manajemen Pemasaran Global, (terjemahan Alexander Sindoro dan Tanty Syahlina Tarigan) jilid 2. Jakarta : indeks. Kotler, Philip & Amstrong, 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran, (terjemahan Bob Sabran) Edisi 12, Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip & Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Buku 1, Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip & A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. (terjemahan Ancella Anitawati Hermawan) Jakarta : Salemba Empat. Lamb, Hair, Mc.Daniel. 2001. Pemasaran (terjemahan David Octarevia). Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat. Lupioadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi pertama. Jakarta : Salemba Empat. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta : Prenada Media.