perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MEKANISME PENGURUSAN DOKUMEN CERTIFICATE OF ORIGIN (COO) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR
Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : Charisma Primayasari F3109017
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user
2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
Mekanisme Pengurusan Dokumen Certificate Of Origin (COO) Pada PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar
CHARISMA PRIMAYASARI F3109017
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai mekanisme pengurusan Certificate Of Origin (COO) pada PT. Kusumahadi Santosa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi deskriptif yaitu mengamati, memaparkan, menggambarkan, menafsirkan dan menganalisis data. Data yang digunakan adalah data primer yaitu melalui wawancara langsung pada pihak PT. Kusumahadi Santosa dan praktek langsung tarhadap proses pengurusan dokumen COO. Sedangkan data sekunder adalah dengan memperoleh teori dari sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan bahasan yang diambil. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tata cara dalam mekanisme pengurusan COO telah dilakukan sesuai prosedur yaitu dengan sistem otomatisasi. PT. Kusumahadi Santosa melengkapi berbagai ketentuan yang disyaratkan oleh IPSKA melalui on-line. Proses kepengurusan COO juga sering mengalami hambatan diantaranya dalam proses transaksi data, pengantrian, dan pengoreksian yang membutuhkan waktu yang lama, atau kesalahan dalam pengisian data juga dapat menghambat proses transaksi. Kesalahan tersebut juga dapat menyebabkan pembatalan COO karena data tidak sesuai dengan ketentuan atau gagalnya verifikasi SKA. Saran yang dapat penulis berikan adalah dalam proses pengurusan COO ini diharapkan agar perusahaan dapat meminimalisir hambatan yang sering terjadi, hal ini dilakukan agar dapat mengurangi resiko batalnya COO.
Kata Kunci : Certificate Of Origin (COO)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
MANAGEMENT MECHANISM OF CERTIFICATE OF ORIGIN (COO) DOCUMENT IN PT. SANTOSA KUSUMAHADI KARANGANYAR
CHARISMA PRIMAYASARI F3109017
The purpose of this final project is to obtain an overview about the management mechanism of Certificate Of Origin (COO) in PT. Kusumahadi Santosa. The research method used is descriptive method that is to observe, explain, describe, interpret, and data analyzing. The data used are the primary data is through direct interviews with the PT. Kusumahadi Santosa and practice the processing of COO documents. Secondary data is to obtain the theoretical and other literature sources relating to the subject being taken. Based on this research, it can be concluded that the ordinance in the mechanism of COO management has been carried out in accordance with the procedure automation system. PT. Santosa Kusumahadi complement a variety of provisions required by IPSKA through on-line. Process of COO management also often have problems in data transaction processing, queue, and correction that takes a long time, or errors in data input can also impede the transaction process. Such errors can also cause the cancellation of COO because the data does not conform or failure of SKA verification. Suggestions that the authors give is in the process of COO management is expected that the company to be able to minimize the barriers that often happens, this is done in order to reduce the cancellation of COO risk. Keywords: Certificate of Origin (COO)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
Surakarta,
Juni 2012
Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Drs. HARI MURTI, M.Si NIP. 195612141984031001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Perdagangan
Surakarta,
Juni 2012
Penguji
1. Drs. Supriyono, M.Si 196002211986011001
(………………………….)
Pembimbing
2. Drs. Hari Murti, M.Si
(….....……………………)
NIP . 19561214 198403 1 001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Ketabahan, keuletan, dan kesabaran adalah Keberhasilan dari segala-galanya. Dibalik kesulitan ada kemudahan. Karya terbaik adalah karya yang dikerjakan dengan niat dan kesungguhan. Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan. Bekerjalah kamu untuk kepentingan dirimu seolah-olah kamu akan hidup selamanya. Bekerjalah kamu untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok pagi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kepersembahkan karya ini kepada : 1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan serta kasih sayang tanpa batas 2. Kakak dan adik-adikku tersayang 3. Sahabat-sahabatku ( Dhian Budi Asih, Dian Yulianti, dan Dhanty Kusuma Wardhani ) 4. Almamaterku 5. Teman-teman BI 2009 6. Dosen-dosen yang selalu membantu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk mengikuti ujian akhir Program Diploma III Fakultas Eknomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan Laporan ini penulis mengambil judul “MEKANISME PENGURUSAN DOKUMEN CERTIFICATE OF ORIGIN (COO) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR”. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menemukan banyak kesulitan keterbatasan yang akhirnya mampu diatasi dengan bantuan dan dukungan dari pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Hari Murti, Msi selaku Ketua Jurusan Bisnis Internasional dan sebagai pembimbing yang telah banyak membantu penulis selama studi di Fakultas Ekonomi. 3. Ayah dan Ibu yang selalu memberi kasih sayang dan dukungan tanpa batas. 4. Direktur Utama PT. Kusumahadi Santosa yang telah memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Seluruh staff dan karyawan Departement Pemasaran I PT. Kusumahadi Santosa Bapak Mantoro, Bapak Subagyo, Pak Slamet, Mas Hendry, Pak Surya, Pak Sarwono, Pak Pur, Ibu Harni, Pak Dino, Pak Pur, Pak Nugroho. 6. Semua pihak yang telah membantu serta memberi dukungan untuk semua ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, baik dalam penyusunan bahasa maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik saran yang membangun guna melengkapi penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis berharap agar Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surakarta, Juni 2012
CHARISMA PRIMAYASARI commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….i ABSTRAKSI………………………………………………………………….. ii HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………….... iv HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… v HALAMAN MOTTO…………………………………………………………. vi HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. vii HALAMAN KATA PENGANTAR…………………………………………….viii HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………………………… x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………... 1 B. Perumusan Masalah…………………………………………………….. 3 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 3 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 4 E. Metode Penelitian : 1. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………… 5 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data ……………………………….. 5 3. Sumber Data……………………………………………………. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor…………………………………………………………………... 7 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Pengertian Ekspor………………………………………………. 7 2. Prosedur Ekspor……………………………………………….. 10 B. Pengertian Umum tentang COO………………………………………... 13 1. Pengertian COO………………………………………………… 13 2. Jenis dan Fungsi COO………………………………………….. 13 3. Masa Berlaku dan Ketentuan Asal Barang……………………... 19 4. Manfaat COO…………………………………………………... 19 5. Verifikasi Surat Keterangan Asal (SKA)/ COO………………... 20 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian……………………………………………… 24 B. Pembahasan…………………………………………………………….. 38 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………… 47 B. Saran……………………………………………………………………. 48 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 49 LAMPIRAN ……………………………………………………........................ 50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
Mekanisme Pengurusan Dokumen Certificate Of Origin (COO) Pada PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar
CHARISMA PRIMAYASARI F3109017
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai mekanisme pengurusan Certificate Of Origin (COO) pada PT. Kusumahadi Santosa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi deskriptif yaitu mengamati, memaparkan, menggambarkan, menafsirkan dan menganalisis data. Data yang digunakan adalah data primer yaitu melalui wawancara langsung pada pihak PT. Kusumahadi Santosa dan praktek langsung tarhadap proses pengurusan dokumen COO. Sedangkan data sekunder adalah dengan memperoleh teori dari sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan bahasan yang diambil. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tata cara dalam mekanisme pengurusan COO telah dilakukan sesuai prosedur yaitu dengan sistem otomatisasi. PT. Kusumahadi Santosa melengkapi berbagai ketentuan yang disyaratkan oleh IPSKA melalui on-line. Proses kepengurusan COO juga sering mengalami hambatan diantaranya dalam proses transaksi data, pengantrian, dan pengoreksian yang membutuhkan waktu yang lama, atau kesalahan dalam pengisian data juga dapat menghambat proses transaksi. Kesalahan tersebut juga dapat menyebabkan pembatalan COO karena data tidak sesuai dengan ketentuan atau gagalnya verifikasi SKA. Saran yang dapat penulis berikan adalah dalam proses pengurusan COO ini diharapkan agar perusahaan dapat meminimalisir hambatan yang sering terjadi, hal ini dilakukan agar dapat mengurangi resiko batalnya COO.
Kata Kunci : Certificate Of Origin (COO)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
MANAGEMENT MECHANISM OF CERTIFICATE OF ORIGIN (COO) DOCUMENT IN PT. SANTOSA KUSUMAHADI KARANGANYAR
CHARISMA PRIMAYASARI F3109017
The purpose of this final project is to obtain an overview about the management mechanism of Certificate Of Origin (COO) in PT. Kusumahadi Santosa. The research method used is descriptive method that is to observe, explain, describe, interpret, and data analyzing. The data used are the primary data is through direct interviews with the PT. Kusumahadi Santosa and practice the processing of COO documents. Secondary data is to obtain the theoretical and other literature sources relating to the subject being taken. Based on this research, it can be concluded that the ordinance in the mechanism of COO management has been carried out in accordance with the procedure automation system. PT. Santosa Kusumahadi complement a variety of provisions required by IPSKA through on-line. Process of COO management also often have problems in data transaction processing, queue, and correction that takes a long time, or errors in data input can also impede the transaction process. Such errors can also cause the cancellation of COO because the data does not conform or failure of SKA verification. Suggestions that the authors give is in the process of COO management is expected that the company to be able to minimize the barriers that often happens, this is done in order to reduce the cancellation of COO risk. Keywords: Certificate of Origin (COO)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional yang semakin kompleks menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan. Setiap perusahaan berusaha untuk menunjukkan keunggulan dan perkembangan produksinya. Proses menuju unggul, suatu perusahaan juga harus memperhatikan dari segi efektifitas maupun efisiensi dalam perdagangan sumber daya yang dimilikinya. Masing-masing perusahaan mempunyai kiat-kiat tersendiri agar tampil unggul dibanding pesaingnya. Perusahaan juga dituntut untuk mengimbangi kemajuan tersebut dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan perkembangan tidak lepas dari kerjasama di bidang produksi, pemasaran, keuangan, operasional serta bidang lainnya. Kegiatan ekspor impor perlu adanya pengkombinasian antara semua bidang tersebut, agar mampu unggul dari perusaahan pesaing, perusaahaan tersebut perlu adanya kemajuan terutama dalam kegiatan ekspor. Memajukan kegiatan ekspor impor tentunya tidaklah mudah, mengingat beberapa kendala yang akan dihadapi pada suatu perusahaan, antara lain (Amir M.S: 2000): commit user 1. Ekportir dan Importir terpisah padatobatas-batas Negara.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Adanya berbagai persyaratan dalam pengiriman barang dari suatu Negara ke Negara lain, serta peraturan pabean yang berbeda di setiap pemerintahan. 3. Adanya perbedaan hukum, mata uang, bahasa, serta perbedaan lainnya. Kendala-kendala di atas akan terus dijumpai dalam kegiatan ekspor-impor, namun dengan kemajuan teknologi saat ini tentunya kendala tersebut sudah tidak akan menjadi masalah yang kompleks lagi. Proses melakukan kegiatan ekspor ke luar Negeri terdapat berbagai macam persyaratan, termasuk kelengkapan dokumen, yang salah satu dokumennya adalah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang disebut dengan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate Of Origin (COO). Untuk Certificate Of Origin (COO) merupakan dokumen yang sangat penting, artinya dokumen tersebut mempunyai fasilitas bea masuk maupun sebagai alat perhitungan quota di negara tujuan untuk mencegah masuknya barang dari Negara yang terlarang. Menurut edaran Dirjen Perdagangan
Luar
Negeri Departemen
Perdagangan No. 623/DAGLU/7/2006 TGL : 3 Juli 2006, tentang monitoring ekspor sistem otomatisasi penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate Of Origin (COO) (BBPPEI: 2007), sehingga diterapkan penerbitan COO secara elektrik menggantikan program yang lama yang penerbitannya masih dengan manual. Perkembangan zaman dan canggihnya teknologi telah menjadi sarana commit to user yang sangat berperan penting dalam kemajuan Perdagangan Internasional.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sejak saat itu pula PT. Kusumahadi Santosa juga menggunakan sistem otomatisasi tersebut. Penggunaan system otomatisasi ini, memudahkan bagi pelanggan untuk menerima servis dari perusahaan, mengingat pada masa sekarang sudah banyak penggunaan jasa online dalam berbagai bidang.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah pada penulisan ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara tepat dan cermat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah dan bertujuan agar ruang lingkup penelitian terarah dan terbatas pada masalah yang akan diteliti. Acuan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah tersebut adalah dengan perumusan masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana mekanisme pengurusan dokumen Certificate Of Origin (COO) pada PT. Kusumahadi Santosa di Karanganyar ? 2. Apa yang menjadi hambatan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar dalam melakukan pengurusan dokumen COO ? 3. Faktor apa saja yang dapat membatalkan COO pada PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar ?
C. Tujuan Penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat sesuai yang dikehendaki, adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui mekanisme pengurusan dokumen COO oleh PT. Kusumahadi Santosa di Karanganyar. 2. Untuk mengetahui hambatan dalam proses pengurusan dokumen COO PT. Kusumahadi Santosa di Karanganyar. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat membatalkan COO di PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai obyek penelitian di lapangan maupun dari pustaka, diharapkan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Bagi PT. Kusumahadi Santosa Menambah masukan lagi bagi perusahaan guna meningkatkan kegiatan ekspor yang sedang dijalankan. 2. Bagi Pembaca Menambah informasi dan pengetahuan dalam proses kegiatan pengurusan dokumen COO pada suatu perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metode Penelitian Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk melakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari :
1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data 1) Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan staf/karyawan PT. Kusumahadi Santosa. Contoh: mengenai jumlah karyawan, struktur organisasi atau produksi. 2) Data Sekunder commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain. Contoh untuk data sekunder adalah teori mengenai prosedur ekspor, teori transaksi pembayaran, atau teori penanganan cargo. b. Metode Pengumpulan Data 1) Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya
jawab
secara
langsung
atau
tidak
langsung
yang
dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa.
2) Studi Pustaka Merupakan
teknik pengumpulan data dengan mempelajari
buku/referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3) Observasi Cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung pada PT. Kusumahadi Santosa. 3.
Sumber Data a. Sumber data primer commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data diperoleh dengan cara wawancara langsung pada PT. Kusumahadi Santosa yaitu pada bagian kepengurusan dokumen ekspor, bagian pemasaran, bagian produksi, dan staff/karyawan PT. Kusumahadi Santosa. b. Sumber data sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang-barang dari perdaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing (Amir M. S.,2003: 100) Ekspor adalah mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara
keluar
wilayah
pabean
negara
yang
dituju
atau
mengirimkan/menjual bahan baku, komponen barang ke negara lain (PPEI, 2011). Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Roselyne Hutabarat, 1989:306) Berdasarkan tiga pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspor adalah kegiatan perdagangan menjual barang atau jasa ke luar wilayah pabean Indonesia sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku dan mengharap pembayaran dalam bentuk valuta asing. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan yang akan melakukan kegiatan ekspor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (PPEI:2011) : a. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Depperindag b. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) c. Izin Usaha dari Departemen Teknis /Lembaga Non Departemen berdasarkan Departemen Perundang-undangan yang berlaku. Barang yang di ekspor dipilah menjadi 4 kelompok barang ekspor, antara lain : 1) Barang yang diatur Setiap eksportir yang akan ekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan. Contoh barang yang diatur adalah sebagai berikut: a. Tekstil dan produk tekstil ( ke AS, Kanada, Uni Eropa, Norwegia, dan Turki) b. Kopi, maniok (ke Uni Eropa) c. Kayu, produk kayu, dan rotan. 2) Barang yang diawasi Setiap ekspor yang akan ekspor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Menperdag/Pejabat yang ditunjuk atau instansi lainnya yang terkait.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Contoh barang yang diawasi antara lain : a. Bibit sapi, sapi kerbau, anak ikan Napoleon Wrase dan ikan Napoleon, benih ikan bandeng/nener, labi-labi. b. Inti kelapa sawit, minyak dan gas bumi, pupuk urea. c. Kulit buaya dalam bentuk wet blue. d. Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi termasuk dalam Appendix II Cites. e. Perak tidak ditempa, atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk, bubuk kempaan setengah jadi. f. Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk, serbuk, bnetuk gumpalan, ingot atau atang tuaan. g. Limbah dan scrap fero. h. Limbah dan scrap dari baja stainless. 3) Barang yang dilarang Barang yang tidak boleh diekspor. a. Anak ikan Arwana, ikan Arwana, benih ikan sidat di bawah ukuran 5 mm. b. Ikan hias air tawar ukuran 15 cm ke atas. c. Udang galah di bawah ukuran 8 cm dan udang pinacidae (induk commit to user dan calon induk).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Biji timah hitamdan pekatannya, biji timah dan pekatannya. e. Binatang lira dan tumbuhan alam yang dilindungi. f. Kulit mentah, pickled, dan wet blue dari binatang melata kecuali kulit buaya dalam bentuk wet blue. g. Kayu bulat yaitu bagian dari pohon yang dipotong menjadi batang atau batang-batang bebas cabang dan ranting mempunyai diameter minimal 30 cm dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu. h. Karet bongkah/karet yang tidak memenuhi standar mutu SAR. i. Bahan-bahan remiling dari rumah asap. j. Limbah dan crap fero, ingot hasil peleburan besi atau baja. k. Bahan baku serpih (BBS) yaitu kayu yang mempunyai ukuran 29 cm ke bawah dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu. l. Barang kuno yang bernilai kebudayaan. 4) Barang bebas Setiap eksportir mempunyai izin dari Disperindag atau Departemen Teknis lainnya. Barang yang tergolong barang bebas adalah barang yang tidak termasuk pada kategori barang dilarang, barang diawasi, dan barang yang diatur. 2. Prosedur Ekspor commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Eksportir
digilib.uns.ac.id
yang
akan
melakukan
kegiatan
ekspor
perlu
memperhatikan urutan dalam prosedur ekspor, yaitu sebagai berikut (PPEI: 2011): a. Eksportir melakukan marketting terlebih dahulu atau mempromosikan produknya pada target pasar. b. Eksportir dan Importir melakukan korespondensi, yang diakhiri dengan pembuatan Sales Contract. c. Importir mengaplikasikan pembukaan L/C pada Bank Devisanya di luar negeri/Opening Bank. d. Opening
Bank
mengirim
L/C
confirmation
pada
Bank
korespondensinya di luar negeri, untuk meminta Bank korespondensi memberitahukan kepada eksportir. e. Korespondensi
Bank/Advising
Bank
memberitahukan
kepada
eksportir melalui L/C Advice. f. Eksportir mempersiapkan barang. g. Eksportir memesan ruang kapal pada shipping company. h. Eksportir mengurus formalitas ekspor, dengan mengisi PEB dan pembayaran pajak ekspor, kemudian PEB difiatmuatkan. i. Pemuatan barang di atas kapal, shipping company memberikan Bills of Lading (B/L) kepada eksportir. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
j. Apabila dalam L/C ada persyaratan untuk melampirkan dokumen SKA, maka eksportir harus mengurus SKA tersebut ke Instansi Penerbit SKA. k. Setelah mempersiapkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan pada L/C, eksportir menegosiasikan kepada Negotiation Bank untuk mendapat pembayaran. l. Pengiriman dokumen L/C dari Negotiation Bank ke Opening Bank. m. Opening Bank meneruskan dokumen tersebut kepada importir. n. Importir menyerahkan dokumen tersebut pada shipping agent untuk ditukarkan dengan delivery cargo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut prosedur ekspor dalam bentuk bagan :
DALAM NEGERI a.Promosi
EKSPORTIR f.Menyampaikan Barang
LUAR NEGERI
IMPORTIR
b.Korespondensi &pembuatan kontrak c.Pembu kaan L/C
m.Menyampa ikan dok.
e.Meneruskan L/C
PRODUKSI BANK
CORRESPONDENT/ RECEIVING BANK
d.Mengirimkan L/C
OPENING BANK
l.Pengiriman dok.sesuai L/C g.Pemesanan Kapal k.Negosiasi L/C
PELAYARAN/PENERBA NGAN n.Pengeluaran barang h.Pendaftaran dan Fiatmuat PEB/Pebt
BEA&CUKAI PELABUHAN MUAT
j.Pengurusan SKA
INSTANSI PENERBIT SKA
i.Pemuatan barang
PELABUHAN TUJUAN
PENGAPALAN BARANG
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber : PPEI 2011
B. Pengertian Umum tentang COO 1. Pengertian COO Certificate of Origin (COO) adalah dokumen yang berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian bilateral, regional, dan multilateral serta ketentuan sepihak dari suatu negara tertentu wajib disertakan pada waktu barang ekspor dari Indonesia akan memasuki wilayah negara tertentu yang membuktikan bahwa barang tersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di negara eksportir (PPEI, 2011:23). Dokumen COO dapat digunakan untuk memperoleh fasilitas bea masuk maupun sebagai alat perhitungan quota. Namun secara lebih lengkap, COO mempunyai beberapa manfaat antara lain (PPEI:2011): a.
Mendapatkan preferensi (keringanan bea masuk).
b.
Sebagai tiket masuk komoditi ekspor Indonesia ke beberapa negara: commit user Timur. Hongkong, USA, Jepang, danto Eropa
perpustakaan.uns.ac.id
c.
digilib.uns.ac.id
Menetapkan Negara Asal Barang (Country of Origin) suatu barang ekspor.
d.
Memenuhi persyaratan pencairan L/C terhadap pembiayaan ekspor yang menggunakan L/C.
e.
Pelacakan tuduhan dumping.
f.
Sebagai data statistik.
2. Jenis dan Fungsi COO Jenis COO dibedakan menjadi dua macam, (Wahyu Agung:2007) yaitu : a.
Generalyzed System Preference (GSP) GSP adalah suatu tarif bea masuk impor (dalam bentuk penurunan atau pembebasan) yang khusus diberikan oleh industri maju yang berlaku umum bagi semua Negara berkembang (kecuali beberapa Negara anggota OPEC, tidak termasuk Indonesia) untuk produk-produk tertentu yang memenuhi syarat. 1) Form A Dengan tujuan kenegara pemberi preference, seperti Australia, Kanada, Jepang, New Zealand, Norwegia, Switzerland, Amerika Serikat, Hongaria, Bulgaria, Czech, Polandia, Rusia, dan Uni Eropa (UE). 2) Form D commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fungsinya untuk Negara ASEAN guna memenuhi Common Effective Preferential Tariff
(CEPT) for AFTA yang jenis
barangnya terdapat dalam daftar cakupan produk “CEPT for AFTA”. CEPT adalah penetapan tariff masuk yang ditetapkan pada tahun 2003, CEPT for AFTA adalah pelaksanaan bea masuk barang perdagangan Negara ASEAN. 3) Certificate In Traditional Handycraft Bati Fabrics Of Cotton Digunakan untuk ekspor kerajinan batik tradisional yang terbuat dari kain kapas ke Jepang untuk memperoleh pembebasan bea masuk.
4) Certificate
In
Regard
To
Certain
Handycraft
Products
(Handycraft) Digunakan untuk ekspor barang-barang kerajinan tangan non tekstil yang ditujukan ke Negara anggota Uni Eropa yang tercakup dalam cakupan skema barang kerajinan ME (Masyarakat Eropa) untuk dapat pembebasan bea masuk. 5) Certificate Relating To Silk Or Cotton Handlomms Products Digunakan untuk barang kerajinan tangan tekstil dan produk tekstil (TPT) yang terbuat dari bahan sutera atau kapas ke Uni commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Eropa untuk mendapatkan pembebasan bea masuk yang terdapat dalam cakupan skema barang-barang kerajinan ME. 6) Industrial Crafts Certification Digunakan untuk ekspor barang yang termasuk “Industrial Craft Marchandise” tujuan Australia. 7) Global Sistem Of Trade Preferences Certificate Of Origin Digunakan untuk ekspor barang tertentu yang termasuk dalam daftar barang yang telah diberikan keringanan Bea Masuk kepada sesama Negara berkembang peserta “Global Sistem Of Trade Preference” yang telah ditetapkan oleh menteri keuangan. 8) Certificate Of Handycraft Goods Digunakan
untuk
ekspor
barang
kerajinan
ke
Kanada
mendapatkan preferensi bebas bea masuk sepanjang memenuhi ketentuan asal barang.
9) Certificate Of Authenticity Tobacco Digunakan untuk ekspor tembakau jenis tertentu yang diajukan ke Uni Eropa. b.
Non Preference 1) ICO Certificate Of Origin commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Digunakan untuk ekspor kopi ke semua Negara tujuan (anggota ICO maupun bukan anggota ICO) 2) Export Certificate Dipergunakan untuk manioc yang ditujukan ke Negara-negara anggota UE, yang quotanya telah ditetapkan oleh komisi UE. 3) Fisheries Certificate Of Origin Digunakan sebagai dokumen penyerta ekspor hasil perikanan dari jenis tertentu dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat yang jumlahnya tercantum dalam cakupan produknya. 4) Certificate Of Origin For Imports Of Agricultural Product Into The European Economic Community Digunakan untuk ekspor produk pertanian tertentu yang ditujukan ke Negara Uni Eropa. 5) Certificate Of Origin Form Commercial Invoice Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terbuat dari kapas, serta buatan campuran sutera, ramie, dan serat alam lainnya selain kapas, yang telah dikenakan kuota yang ditujukan ke Negara Amerika Serikat dan Negara-negara yang ketentuan pabeannya tunduk kepada ketentuan pabean Amerika Serikat. 6) Certificate Of Origin Form K commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terkena kuota tujuan Kanada, sebagaimana yang tercakup dalam perjanjian Bilateral antara Pemerintah dengan Kanada. 7) Export Lisence (Textile Product) Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terkena kuota tujuan Uni Eropa. Jenis TPT yang terkena kuota sebagaimana yang tercakup dalam perjanjian Bilateral antara Pemerintah RI dengan Uni Eropa. 8) Certificate Of Origin Form N Digunakan untuk ekspor tekstil dan produk tekstil yang terkena kuota dengan tujuan Norwegia. 9) Certificate In Regard To Handlomms Textile Handycraft And Traditional Textile Product Of The Collage Industry Digunakan untuk ekspor kain tenunan, kerajinan tekstil dari Uni Eropa. 10) Certificate In Regard To Handlomms Textile Handycraft And Traditional Indonesia Handycraft Batik And Traditional Textile Product Of The Collage Industry. Digunakan untuk ekspor barang kerajinan tangan dari hasil tekstil industry pedesaan yang ditujukan ke Norwegia berdasarkan perjanjian Bilateral pemerintah RI dengan Norwegia. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11) Certificate Of Origin (Textile and Product) Digunakan untuk tekstil dan produk tekstil yang termasuk dalam cakupan perjanjian Bilateral tekstil Indonesia-UE yang sudah dikenakan kuota atau belum dan tidak memenuhi persyaratan ketentuan asal barang GSP-UE keringanan atau pembebasan bea masuk barang ekspor yang ditujukana ke Negara-negara anggota UE. 12) Republic Of Indonesia Departement Of Industry And Trade Certificate Of Origin Form B Digunakan untuk ekspor barang ke semua Negara, dengan ketentuan: a) Ekspor barang-barang yang ditujukan ke Negara bukan memberi preferensi, kecuali yang bentuk SKA-nya sudah diatur sendiri b) Ekspor baran-barang yang ditujukan ke Negara pemberi, tetapi harganya tidak termasuk dalam cakupan produk yang mendapatkan preferensi atas bentuk SKA-nya diatur sendiri. 13) Certificado De Pais De Origen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Digunakan untuk ekspor produk tekstil, pakaian jadi dan alas kaki yang ditujukan ke Meksiko.
3. Masa Berlaku dan Ketentuan Asal Barang a. Masa berlaku SKA/COO (http://iwojima94.blogspot.com) : 1) Secara umum, form SKA berlaku sejak saat diterbitkan oleh Instansi Penerbit sampai dengan diterimanya barang ekspor dimaksud oleh importirnya. 2) Secara khusus ada beberapa SKA yang mempunyai masa berlaku berbeda, yaitu: untuk SKA form A tujuan Uni Eropa dan Australia (10 bulan), Jepang (12 bulan), Kanada (24 bulan); SKA form D untuk pengiriman langsung, tapi jika pengirimannya melalui lebih dari satu/lebih pelabuhan di luar negara ASEAN, maka dapat diperpanjang 6 bulan; Export Certificate (120 hari/4 bulan) sejak tanggal penerbitan; Certificate Of Origin for Import of Agricultural Product Into The EEC (10 bulan). b. Ketentuan asal barang Ketentuan Asal Barang atau Rules of Origin merupakan kaidah dan kriteria/persyaratan yang wajib dipenuhi atas suatu barang ekspor commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk dapat diterbitkan SKA-nya sesuai ketentuan yang ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral, regional, multilateral atau ditetapkan secara sepihak oleh suatu negara tertentu. 4. Manfaat COO Manfaat COO adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan preferensi (keringanan atau penghapusan) bea masuk bagi komoditi Indonesia.
Jenis Preferensi: 1) Generalyzed System of Preferences yaitu bantuan negara maju untuk meningkatkan ekspor negara-negara berkembang. 2) Global System of Trade Preferences (GTSP) yaitu preferensi yang disepakati oleh negara-negara berkembang. 3) Common Effective Preferential Tariff For ASEAN Free Trade Area yaitu preferensi yang disepakati oleh negara-negara anggota ASEAN. b. Menetapkan negara asal barang (country of origin) suatu barang ekspor. c. Memenuhi persyaratan pencairan L/C terhadapa pembayaran ekspor yang menggunakan L/C. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Sebagai data realisasi ekspor. e. Data realisasi kuota. f. Pelacakan tuduhan Dumping. 5. Verifikasi Surat Keterangan Asal (SKA)/ COO Verifikasi adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan atas permintaan pemerintah di negara tujuan ekspor barang kepada Instansi Penerbit atas keabsahan dokumen dan atau kebenaran pengisian SKA. Verifkiasi dilakukan apabila pihak pabean di negara tujuan ekspor meragukan atas keabsahan isi dokumen SKA, sehingga pihak pabean negara tujuan ekspor menyampaikan surat verifikasi kepada pemerintah negara asal barang (Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, 2006) a. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan verifikasi SKA adalah sebagai berikut: 1) Karena adanya keraguan dan kecurangan dari pihak Pabean negara tujuan ekspor terhadap SKA yang telah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. 2) Bentuk kecurangan yang dapat menimbulkan verifikasi antara lain: a) Keabsahan/keraguan/kecurigaan dari cap/stempel SKA oleh Dinas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Kebenaran data dan informasi yang dicantumkan di SKA. c) Persyaratan untuk memenuhi Ketentuan Asal Barang (rules of origin) yang berlaku. d) Keraguan terhadapa tanda tangan Pejabat Penandatanganan SKA. e) Keaslian dokumen SKA. b. Penyelesaian Verifikasi SKA 1) Apabila terjadi verifikasi, pihak pabean negara tujuan ekspor akan menyampaikan surat permintaan verifikasi, baik langsung kepada instansi atau dinas yang terkait. 2) Jika permintaan verifikasi tersebut menyangkut SKA yang diterbitkan oleh Instansi atau Dinas yang terkait maka Direktorat Fasilitas Ekspor dan Impor meneruskan ke Instansi Penerbit SKA. 3) Permintaan verifikasi yang berkaitan dengan keabsahan formulir SKA atau tanda tangan Pejabat yang menandatangani SKA atau cap/stempel Dinas Instansi Penerbit yang bersangkutan wajib menjawab atas penyelesaian verifikasi tersebut. 4) Permintaan verifikasi yang berkaitan dengan kebenaran data dan informasi yang dicantumkan dalam SKA, maka penyelesaian verifikasi dilaksanakan oleh Instansi Penerbit SKA berdasarkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
data dan informasi yang diberikan oleh eksportir atau pihak lain yang dikenakan verifikasi. 5) Jika data dan informasi masih diragukan, maka Instansi Penerbit dapat melakukan penelitian mengenai dokumen pendukung, pengadaan bahan baku, proses produksi barang ke pabrik yang bersangkutan. 6) Apabila dijumpai kendala yang substansif dalam menyiapkan jawaban, maka Instansi Penerbit dapat konsultasi langsung dengan Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, serta Direktorat Bilateral, Direktorat Regional, ataupun Direktorat Multilateral, Ditjen Kerjasama Industri dan perdagangan Internasional. 7) Jawaban dari Instansi Penerbit atau Dinas yang terkait dikirimkan langsung kepada Pihak Pabean negara tujuan ekspor dengan tembusan kepada Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor. 8) Apabila jawaban verifikasi dianggap belum sesuai dengan permintaan Pihak Pabean negara tujuan ekspor, maka pihak Pabean tersebut mengadakan investigasi/penyidikan ke Instansi Penerbit dan Eksportir. c. Dampak Verifikasi SKA 1) Verifikasi menimbulkan beban biaya tambahan dan waktu penyelesaiannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Mengurangi peluang ekspor karena omportir merasa dirugikan sehingga importir mungkin akan dialihkan ke negara lain perusahaan akan diberikan sanksi. 3) Mengurangi kredibilitas pemerintah, pejabat pananda tangan akan diberikan sanksi dalam penerbitan COO.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya PT. Kusumahadi Santosa Surakarta terdapat salah satu perusahaan tekstil yaitu perusahaan yang memproduksi tekstil bercorak batik. Perusahaan tersebut adalah PT. Danarhadi Santosa. Pendiri perusahaan tersebut adalah bapak R.H. Santosa Perusahaan ini berkembang pesat, hingga pada tahun 1980 PT. Danarhadi Santosa mendirikan anak perusahaan. Anak perusahaan tersebut adalah PT. Kusumahadi Santosa pada tanggal 14 Mei 1980. PT. Kusumahadi Santosa bergerak di bidang industri tekstil, dalam hal ini proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing, deying. Produk-produk yang dihasilkan adalah kain grey, kain putih, dan printing. Perusahaan ini terletak di kotamadya Surakarta tepatnya di 9,4 Km Jaten, Karanganyar. Oleh Menteri Tenaga Kerja RI Bapak Soedomo pada tanggal 21 September 1983 PT. Kusumahadi Santosa diresmikan dengan fasilitas yang telah dimiliki sebagai berikut : a.
Bangunan pabrik, bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya, bangunan kantor dan peralatannya.
b.
Mesin yang ada di department commit tofinishing user dengan berbagai ukuran.
perpustakaan.uns.ac.id
c.
digilib.uns.ac.id
Sarana dan tempat olahraga serta bangunan-bangunan lain sebagai pelengkap pada perusahaan.
d.
16 mesin produksi pada department finishing.
Tahun 1985-1992 PT. Kusumahadi Santosa mengadakan berbagai perluasan antara lain: a) Menambah kapasitas produksi kain tenun. b) Mengadakan perluasan di bidang finishing di desa Mojolaban, Karanganyar berdasarkan surat keputusan NO. 27/IV/PMDN/1987 tanggal 1 Desember 1987. c) Mengadakan perluasan di bidang printing yaitu, penambahan jumlah mesin produksi. d) Mengadakan perluasan di bidang deying di daerah Tasikmadu berdasarkan surat keputusan No. 11/I/PMDN/tanggal 1 Desember. e) Mengadakan perluasan produksi dengan mendirikan anak perusahaan yaitu PT. Kusumaputra Santosa yang bergerak pada bidang kapas menjadi benang. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan benang pada PT. Kusumahadi Santosa, untuk dipasarkan ke beberapa daerah lokal serta sebagian ekspor. PT. Kusumaputra Santosa diresmikan pada tanggal 9 Juli 1990. Sejak awal pendirian perusahaan ini telah mengoperasikan unit produksi pemintalan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Visi dan Misi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa siap menghadapi tantangan dengan selalu memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan peningkatan mutu hasil produksi, pelayanan, dan daya saing. Adapun visi, misi serta sasaran mutu perusahaan adalah : a.
Visi Perusahaan 1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, disiplin yang tinggi, mampu bekerja keras untuk menghadapi ketatnya persaingan pada usaha tekstil. 2) Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan pelanggan sebaik mungkin. 3) Karena hasil produksinya diminati oleh pasar lokal dan internasional maka berorientasi pada laba.
b.
Misi Perusahaan 1) Melestarikan batik dan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik halus. 2) Menjaga kualitas dan kuantitas produksi agar dapat memenuhi selera dan permintaan konsumen. 3) Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan menunjang pembangunan khususnya sandang untuk kebutuhan masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
c.
digilib.uns.ac.id
Sasaran Mutu Perusahaan 1) Meningkatkan produktivitas. 2) Mengurangi keluhan dari pelanggan. 3) Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi/klaim dari buyer. 4) Mencari buyer sebanyak mungkin.
3. Lokasi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa terletak di sebelah utara jalan raya SoloKaranganyar Km 9,4 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Area tanah seluas 47.140 m
yang terdiri dari tanah untuk bangunan pabrik, kantor,
perumahan, koperasi, kantin, tempat parker, poliklinik, dan masjid. Pemilihan
lokasi PT. Kusumahadi Santosa termasuk lokasi yang
menguntungkan dan strategis bila ditinjau dari dua factor yaitu: a) Faktor geografis terdiri dari: 1) Faktor tenaga kerja Dekat dengan pemukiman warga sekitar perusahaan yang padat sehingga dalam memperoleh tenaga kerja tidak mengalami kesulitan. 2) Faktor pengadaan bahan baku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bahan baku dapat terpenuhi dengan cepat dan mudah, karena letak PT. Kusumahadi Putra masih dalam satu komplek dengan PT. Kusumahadi Santosa. 3) Faktor lingkungan masyarakat Kesempatan kerja terbuka dan meningkatnya
pendapatan
masyarakat sekitar sehingga taraf hidupnya juga meningkat. b) Faktor ekonomis terdiri dari: 1) Faktor distribusi/pasar Letak perusahaan yang tepat berada di pusat produsen/pengrajin batik, maka untuk mendistribusikan hasil produksinya dapat dilakukan secara efisien dan efektif. 2) Faktor transportasi Lokasi yang strategis dan dapat dijangkau dengan alat transportasi yang lazim digunakan untuk pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi. 3) Faktor Sumber Daya Alam (SDA) Letak perusahaan yang strategis menjadikan faktor sumber daya alam tidak begitu mengalami kesulitan untuk mendapatkan masalah perizinan bahan baku yang berupa air, listrik dan jasa yang memadai. 4. Struktur Organisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal yang paling mendukung dalam proses kerjasama untuk mencapai sebuah tujuan bersama adalah organisasi. Sebuah organisasi diperlukan struktur organisasi yang membentuk sebuah pola jabatan kerja pada tiap bidang kerja yang menunjukkan jabatan, wewenang dan tanggung jawab dari sebuah perusahaan tersebut. Adapun struktur organisasi di PT. Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Kusumahadi Santosa pada tahun 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user Sumber : Bagian Personalia PT. Kusumahadi Santosa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut ini adalah uraian mengenai tugas dan wewenang masingmasing jabatan pada PT. Kusumahadi Santosa: a. Direktur Utama Tugas dari Direktur Utama antara lain: 1) Memimpin perusahaan. 2) Mengawasi jalannya operasional perusahaan. 3) Menilai hasil dan tujuan perusahaan yang dibantu oleh staff ahli operasional,
keuangan,
pemasaran,
produksi,
staff
ahli
pengawasan dan audit internal. Direktur Utama juga bertugas mengawasi jalannya kegiatan beberapa manager, yaitu: a) Manager Logistik Dalam tugasnya dibantu oleh Kasie Gudang, Kasie Pengadaan 1 dan 2. b) Manager Keuangan Mengawasi serta mengevaluasi segala macam laporan keuangan dan dibantu oleh Kasie Keuangan, Kasie Akuntansi, Kasie Pajak. c) Manager Umum dan Personalia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mangawasi seluruh kegiatan yang menyangkut kegiatan umum dan ketenaga kerjaan, dibantu oleh Kasie Personalia, dan Kasie MTC Sipil.
b. Wakil Direktur Utama Adalah
pemimpin
dalam
hal
koordinasi
dan
pengembangan
kepentingan kekuasaan serta membawahi beberapa kepala bagian, antara lain: 1) Direktur Pemasaran Bertugas mengawasi jalannya operasional perusahaan mengenai jalannya proses penjualan dan pengiriman. pada jabatan ini juga membawahi kepala bagian, yaitu: a) Kepala Divisi Pemasaran I Pada divisi ini semua tugas dibantu oleh Manager Pengiriman, Manager Penjualan I serta staff-staff penjualan I. b) Kepala Divisi Pemasaran II Dalam menjalankan tugas di Divisi Pemasaran II, tugasnya dibantu oleh Manager Penjulan II dan staff-staff penjualan I commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kepala Divisi Produksi Dalam tugasnya dibantu oleh: a) Manager Weaving Melakukan pengawasan pada saat memproduksi benang untuk dijadikan kain. Serta dibantu oleh Kasie Produksi 1, Kasie Produksi 2, Kasie Maintanance 2, Kasie Administrasi QC 1 dan 2. b) Manager Utility Bertugas memelihara dan menyiapkan pangadaan disel, listrik yang digunakan bagi kepentingan operasional perusahaan. Dalam melakukan tugasnya, manager utility diabntu oleh Kasie Utility 1 dan 2. c) Manager PPC Jembatan antara departemen produksi dengan departemen pemasaran
dan
bertanggung
mengkomunikasikan
dan
jawab
untuk
mendistribusikan
mengoleh,
data,
order,
perhitungan biaya. d) Manager Persiapan Printing Mempersiapkan bahan-bahan kain dan obat sampai dengan pengevaluasian terhadapa hasil produksi, serta dibantu oleh Kasie Making Up, KasietoMaintenance, Kasie ADM Dan Lab. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Manager Printing Mangawasi dan mengevaluasi proses dari pelaksanaan kegiatan produksi Printing, dibantu oleh Kasie Produksi. f) Manager Design Merancang mode kain cetak sesuai dengan pesanan pelanggan, dibantu oleh Kasie Design dan Kasie Tracer. g) Manager Finishing Mengevaluasi jalannya hasil akhir proses produksi, dibantu oelh Kasie ADM dan Lab, Kasie Produksi, dan Kasie Maintenance. 3) Kepala Divisi Rendal Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan harian perusahaan, kegiatannya meliputi monitoring pelaksanaan produksi harian perusahaan terhadap biaya-biaya yang timbul dari operasional tersebut, seperti overhead cost, biaya bahan baku, biaya produksi, perhitungan efisiensi mesin. Untuk Divisi ini dibantu oleh, Kasie Rendal dan Staff Rendal. 5. Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan adalah hal yang harus diperhatikan di perusahaan manapun, karena hal ini akan mempengaruhi kinerja dari segala macam kegiatan perusahaan. Perusahaan akan selalu berusaha commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memberikan yang terbaik bagi karyawannya, entah itu dalam bentuk pemberian bonus, gaji bulanan, atau fasilitas yang diberikan. PT. Kusumahadi Santosa mengupayakan beberapa usaha dalam mensejahterakan karyawannya, antara lain: a. Penggajian kapitulasi dan bonus. b. Upah lembur c. Transportasi antar jemput karyawan secara gratis. d. Asuransi tenaga kerja. e. Cuti (12*1 tahun, ibu hamil 3 bulan) f. Tempat ibadah dan fasilitas lainnya. g. Koperasi Usaha-usaha yang diberikan oleh perusahaan tersebut, diharapkan tenaga kerja/karyawan akan memberikan hasil kinerja yang memuaskan pula. 6. Produksi Sistem produksi pada perusahaan PT. Kusumahadi Santosa selain menggunakan tenaga mesin juga menggunakan tehnologi mesin yang modern dengan tujuan untuk mengoptimalkan serta mempertinggi kualitas dan kuantitas hasil produksi. Namun dengan adanya tehnologi mesin tersebut, bukan berarti perusahaan mengurangi tenaga kerja yang ada. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mesin-mesin tersebut diharapkan perusahaan mampu memenuhi permintaan pelanggan baik di pasar local maupun di pasar Internasional yang sangat heterogen dan komplek baik dari segi mutu produk ataupun dari kuantitas produk yang dibutuhkan. Sehingga dengan jumlah tenaga kerja yang sangat besar tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Proses produksi PT. Kusumahadi Santosa memiliki dua dasar dalam melakukannya, yaitu: a.
Kebijakan Mutu Produk PT. Kusumahadi Santosa memiliki komitmen agar mampu mempertahankan dan meningkatkan secara terus menerus mutu dari suatu produk tersebut,
hal ini sangat diprioritaskan agar dapat
menunjukkan reputasi yang selalu berkesinambungan baik di pasar lokal maupun di pasar ekspor. Perusahaan berusaha dengan sekuatkuatnya agar mampu memberikan mutu produk yang baik dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga berusaha melakukan pengembangan mutu produk secara berkelanjutan melalui manajemen mutu. b.
Jenis Bahan Baku yang Digunakan Faktor penunjang hasil mutu yang sempurna dari suatu produk perlu adanya pemilihan bahan baku yang tepat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Bahan kain yang digunakan PT. Kusumahadi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Santosa adalah cotton dan rayon. Bahan baku yang dipasok sebagian berasal dari dalam negeri dan sebagian dari luar negeri. Proses ini ada tiga department yang memiliki tugas masingmasing dan hasil produksi yang berbeda-beda pula, diantaranya: 1) Department weaving menghasilkan kain grey 2) Department finishing menghasilkan kain putih 3) Department printing menghasilkan kain berwarna atau bermotif Untuk department weaving I memasarkan ke daerah lokal dan untuk department weaving II memasarkan pada ekspor. 7. Pemasaran Sektor penjualan adalah bagian yang terpenting dalam suatu lalu lintas keuangan perusahaan, karena dalam sektor ini adalah sentra pendapatan dari segala aktifitas perusahaan. Agar konsumen/pelanggan lebih tahu secara detail mengenai produk-produk yang dihasilkan, PT. Kusumahadi Santosa memilih dengan cara pameran dagang, pameran dagang sebagai salah satu cara untuk mempromosikan komoditas ekspor. Pameran yang selama ini diikuti adalah untuk wilayah lokal dan internasional, dan untuk wilayah dalam negeri adalah di Jakarta, sedangkan untuk luar negeri diikuti di Paris (Prancis). Untuk mempromosikan produk-produk perusahaan ini dibuat katalog. Katalog tersebut berisi tentang commit produk-produk yang dihasilkan oleh PT. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kusumahadi Santosa. Dengan adanya katalog ini dapat mempermudah usaha promosi dan mempermudah para buyer untuk memilih desain yang telah ada, namun buyer juga dapat memesan desain produk yang diinginkan dengan cara menggambarkan sampel terlebih dahulu. PT. Kusumahadi Santosa juga melayani kegiatan promosi melalui media internet, karena dengan internet, target pasar juga dapat bertambah luas di berbagai wilayah negara. Perusahaan memakai sarana promosi melalui email dengan alamat
[email protected] dan untuk website www.kusumahadi-textiles.com. Terdapat volume penjualan pada tahun 2010 dan 2011 pada PT. Kusumahadi Santosa khususnya bidang ekspor: Gambar 3.2 Total Penjualan Ekspor tahun 2010-2011 PT. Kusumahadi Santosa
Tahun
2010
Total Meter
Total Yard
Total Amount
(Juta)
(Juta)
(USD-Juta)
8.2
1.8
8.5
Jenis Kain
Kain Grey 100% Rayon
Kain Grey 100% Cotton
Kain Cetak 100% Cotton
Kain Grey commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Micro Tencel 2011
Kain Grey
12.2
1.8
14.1
100% Rayon Kain Grey 100% Cotton Kain cetak 100% Cotton Kain Grey Micro Tencel
Sumber : Bagian Pemasaran Ekspor PT. Kusumahadi Santosa Tabel di atas mengemukakan bahwa terdapat peningkatan penjualan yang cukup signifikan di PT. Kusumahadi Santosa dari tahun 2010 ke tahun 2011 terutama di bidang ekspor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan 1.
Mekanisme Pengurusan COO Mekanisme pengurusan COO mempunyai ketentuan-ketentuan penting dalam mengajukan dokumen COO, yaitu melengkapi dokumen yang disyaratkan oleh Instansi Penerbitan Surat Keterangan Asal (IPSKA). Persyaratan untuk SKA barang teretentu harus dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a)
Photo copy Pemberitahuan Eksor Barang (PEB) yang telah difiatmuat oleh petugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di pelabuhan muat atau lembar cetak (print out) PEB yang dibuat secara Pertukaran Data Elektronik (PDE) dengan dilampiri tindasan asli (original copy) Persetujuan Ekspor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
b)
digilib.uns.ac.id
Tindasan asli (original copy) Master Bill of Lading (Non Negotiable B/L) atau Copy Air Way Bill (AWB) atau Copy Cargo Receipt jika pelaksanaan ekspornya melalui pelabuhan darat.
c)
Surat Pernyataan Pemohon SKA
d)
Data pendukung sumber bahan baku, berupa: data produksi perusahaan, data pembelian local (faktur pembelian dan invoice lokal), data pembelian impor (Bill of Lading, invoice, dan SKA negara asal barang) Sistem penerbitan COO ada dua cara yaitu, cara manual dan dengan
sistem otomatisasi. Berikut adalah
alur-alur PT. Kusumahadi Santosa
dalam pengurusan dokumen SKA: 1)
Pengurusan dokumen COO secara manual: a.
Eksportir
mengajukan
surat
permohonan
untuk
memperoleh formulir SKA/COO yang diperlukan kepada instansi penerbit. b.
Formulir yang telah diisi eksportir disampaikan beserta dokumen pendukung kepada instansi penerbit SKA. Tata cara pengisian formulir tersebut adalah sebagai berikut: a) Diisi oleh eksportir atau pihak-pihak yang membutuhkan. b) Diisi lengkap, jelas dan benar serta diketik dalam bahasa inggris. c) Tidak boleh adacommit tanda coretan, to user hapusan, atau tip-ex.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Setiap angka yang menyatakan jumlah harus disertakan dengan huruf dalam tanda kurung. e) Setiap akhir kalimat pada kolom uraian barang jika tidak penuh satu baris, pada akhir baris diberi tanda bintang(*) sampai pada batas akhir baris tersebut. f) Pada kolom uraian barang jika kalimat yang diisi tidak penuh satu kolom, setelah akhir kalimat diberi garis penutup berbentuk “Z”. g) Pengisian pada kolom uraian barang jika tidak cukup, dapat menggunakan formulir SKA tambahan, dengan pengisian hanya pada kolom uraian barang. c.
Petugas instansi penerbit SKA melakukan pemeriksaan atas isi formulir SKA beserta kelengkapan dokumen pendukung.
d.
Permohonan penerbitan SKA yang belum memenuhi persyaratan dikembalikan kepada eksportir untuk disempurnakan.
e.
Permohonan penerbitan SKA yang telah memenuhi persyaratan, diproses penerbitan SKA-nya.
f.
Instansi penerbitan SKA menandatangani SKA. Sistem penerbitan SKA dengan otomatisasi adalah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi, berikut alurnya: 2)
Alur penerbitan dengan sistem otomatisasi: commitCOO to user
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
Menggunakan disket aplikasi a)
Eksportir mengajukan permohonan penerbiatan SKA sesuai jenis SKA yang diperlukan disertai disket aplikasi SKA yang telah diisi data SKA dan dokumen pendukung kapada Instansi Penerbit SKA (IPSKA) untuk diproses oleh surveyor.
b)
Petugas surveyor memproses disket aplikasi SKA dan mengecek kelengkapan isi SKA serta mencetak struk/draft SKA.
c)
Surveyor menyerahkan struk SKA disertai catatan mengenai kelengkapan isi SKA kepada Instansi Penerbit.
d)
Instansi Penerbit SKA mengembalikan struk SKA kepada petugas surveyor untuk memproses kembali apabila isi data SKA masih belum sempurna.
e)
Instansi Penerbit SKA menerbitkan SKA yang telah memenuhi persyaratan dan menandatanganinya bersama eksportir pemohon.
b.
Menggunakan jaringan on-line a)
Eskportir yang telah mendaftar on-line dapat mengajukan permohonan SKA sesuai jenis/form yang dibutuhkan melalui commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jaringan on-line yang tersedia kepada Instansi Penerbit SKA untuk diproses oleh surveyor. b)
Petugas surveyor mengecek dan memproses kelengkapan isi SKA serta mencetak struk SKA.
c)
Surveyor menyerahkan struk SKA kepada Instansi Penerbit SKA.
d)
Instansi
Penerbit
SKA
mengecek
isi
SKA
serta
menambahkan paraf jika isi data SKA sudah memenuhi persyaratan. e)
Instansi Penerbit SKA mengembalikan struk SKA kepada petugas surveyor agar dipriksa lagi untuk data yang belum sempurna.
f)
Instansi Penerbit SKA melalui jaringan on-line memeriksa isyarat/kode kepada eksportir apabila permohonan SKA telah memenuhi syarat.
g)
Eksportir mencetak dan menyerahkan formulir SKA yang talah diisi dan ditandatangani oleh pejabat eksportir beserta dokumen pendukung kepada Instansi Penerbit SKA untuk ditandatangani oleh Pejabat Pendantanganan SKA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3)
Alur pengurusan COO dengan sistem otomatisasi: a.
PT. Kusumahadi Santosa melakukan registrasi dan penyerahan dokumen pendukung di loket IPSKA untuk membeli formulir COO.
b.
Setelah selesai registrasi di loket IPSKA, PT. Kusumahadi Santosa
menyerahkan
disket/flashdisk,
dokumen
pendukung/pelengkap, dan formulir COO pada PT. Sucofindo untuk disimpan dan diproses didatabase dengan referensi nomor COO yang tertulis di formulir COO. Diberikan penomoran gunanya untuk mempermudah penyimpanan dan pemrosesan database, sehingga ketika database dibuka akan muncul berbagai data seperti: a)
Isi/draft formulir COO berupa, spesifikasi, produk, harga, kemasan, pengangkutan, dan lain-lain.
b)
Identitas eksportir, seperti nama perusahaan, nomor SIUP, TDP, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan dokumendokumen lain yang dipersyaratkan.
c.
Jika semua data sudah tersimpan dan diproses, data dimintakan paraf/dikoreksi oleh petugas IPSKA, kemudian draft COO siap untuk dicetak.
d.
Jika data tidak valid atau ditemukan eror dan tidak bisa dimintakan paraf commit oleh petugas to user IPSKA, maka flasdisk/disket
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikembalikan
kepada
eksportir,
sehingga
eksportir
dapat
melengkapi persyaratan. e.
Jika sudah mendapatkan paraf oleh petugas, formulir COO dicetak untuk dimintakan cap (stempel) dan tanda tangan Pejabat Instansi Penerbit SKA.
f.
Setelah dicetak dan mendapat tanda tangan serta stempel dari Pejabat Instansi Penerbitan SKA, maka dokumen COO/SKA Basah telah resmi diterbitkan oleh Dinas Perdagangan Perindusrian dan Koperasi Kota Surakarta sebagai Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA).
g.
Apabila SKA Basah telah resmi dan sah, maka IPSKA menyerahkan dokumen tersebut kepada PT. Kusumahadi Santosa dan meminta 1 copy dokumen COO untuk disimpan sebagai arsip SKA Basah.
2.
Hambatan
PT.
Kusumahadi
Santosa
dalam
Melakukan Pengurusan COO Eksportir yang melakukan mekanisme pengurusan dokumen COO tentunya akan menemui banyak hambatan, untuk sistem manual misalnya eksportir akan lebih banyak menyita waktu untuk proses pengurusannya, dan juga eksportir akan lebih banyak mengeluarkan biaya operasional. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sistem otomatisasi yang sudah diberlakukan ini juga tidak lepas dari berbagai macam hambatan. Hambatan tersebut bisa muncul dari berbagai aspek, misalnya:
a.
Aspek Intern atau dari dalam perusahaan itu sendiri. Masa sekarang ini memang sudah lebih canggih untuk segala sesuatunya, maka tidak heran jika banyak pagawai perusahaan yang belum mengerti dengan segala macam program dari sistem otomatisasi tersebut. Perlu adanya pelatihan terlebih dahulu bagi yang masih awam,
dan
tentunya
itu
akan
sedikit
menghambat
proses
pengurusannya. Dan jika nantinya terjadi kesalahan teknis, ini juga akan menghambat proses pengurusan dari dokumen COO tersebut. b.
Aspek ekstern atau dari luar perusahaan Melihat dari sisi luar perusahaan, tentunya dapat dilihat dari Instansi yang terlibat di dalamnya, yaitu dari PT. Sucofindo sendiri menemui hambatan pula. Dalam proses pengoreksian, pentransferan data dan antrian di bagian PT. Sucofindo membutuhkan waktu yang lama karena terbatasnya fasilitas dan sumber daya manusia yang berkompeten di dalamnya, sehingga dibutuhkan tanbahan tenaga kerja agar tidak menghambat proses pengurusan dokumen ekspor.
c.
commit to user Aspek Umum
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hambatan yang terjadi pada aspek umum antara lain: 1)
Apabila ada suatu sistem dari program yang belum dimengerti oleh eksportir atau jika ada gangguan teknis sehingga menghambat proses pembuatan proses dokumen tersebut.
2)
Adanya konstribusi biaya yang harus dibayarkan oleh pihak eksportir pada saat mendaftarkan perusahaan sebagai pengguna dari sistem online tersebut kepada instansi yang terkait.
3.
Faktor-faktor yang dapat Membatalkan COO Melakukan pengurusan COO ada kalanya suatu perusahaan mengalami hal-hal yang tidak diharapkan, contohnya pihak Pabean yang mengajukan verifikasi kepada Instansi Penerbit atau bahkan jika masih tidak sesuai permintaan pihak Pabean langsung mengadakan penyidikan terhadap
pabrik
yang
bersangkutan.
Perusahaan-perusahaan
yang
mengajukan penerbitan COO juga sering mengalami hambatan saat proses pengurusannya. Semakin baiknya mutu suatu perusahaan maka akan lebih mudah pula dalam penanganan berbagai kendala tersebut. Pengurusan COO ini akan lebih menyulitkan lagi, jika terjadi pembatalan oleh pihak Pabean melalui Instansi Penerbit SKA. Dan faktorfaktor yang dapat membatalkan COO antara lain: a.
Adanya kesalahan pengisian data pada COO, yang berakibat timbulnya permintaan verifikasi dan jika keabsahan data tersebut tidak bisa sesuai dengan commit to userpermintaan pihak Pabean negara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tujuan ekspor, maka pihak eksportir dapat menolak releasenya barang di pihak Bea dan Cukai negara Importir. b.
Adanya kesalahan penggunaan form COO, yang dapat berakibat hilangnya kesempatan bagi importir untuk mendapatkan fasilitas impor seperti import duty 0% dan tax duty sesuai dengan ketentuan dan
perjanjian antara kedua belah pihak (eksportir dan
importir), contoh: COO form A adalah COO Preferensi antara Uni Eropa dengan negara-negara yang memiliki perjanjian preferensi dengan Uni Eropa. c.
Adanya kecurigaan terjadinya pemalsuan form COO/tanda tangan yang berwenang atas penerbitan COO, namun biasanya melalui proses verifikasi terlebih dahulu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan dan selanjutnya dari kesimpulan dapat diberikan beberapa saran : A. Kesimpulan 1. Mekanisme pengurusan dokumen COO PT. Kusumahadi Santosa telah diterapkan dengan sistem otomatisasi, tahap-tahap yang dilakukan PT. Kusumahadi Santosa dalam pengurusan COO adalah mengisi data-data COO dalam aplikasi modul eksportir dan melengkapi dokumen pendukung, mengkomunikasikan data tersebut pada Instansi Penerbit, mencetak draft agar mendapat pengesahan. Registrasi (penyerahan disket/ flashdisk COO commit beserta todokumen pelengkap) diloket IPSKA. user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mencetak draft COO di PT. Sucofindo sebagai bentuk formulir basah, meminta tanda tangan pejabat IPSKA dan stempel sebagai bukti telah sahnya dokumen COO. 2. Dari mekanisme pengurusan dokumen COO dengan sistem manual dan sistem otomatisasi, PT. Kusumahadi Santosa menemukan berbagai hambatan diantaranya; saat proses pengoreksian, pentransferan data dan antrian di bagian PT. Sucofindo membutuhkan waktu yang lama. 3. Faktor yang dapat membatalkan penerbitan COO antara lain; jika terdapat ketidaksesuaian antara persyaratan satu dengan persyaratan yang lain, misalnya tanggal antara dokumen Bill of Lading dengan COO tidak sama, tidak menggunakan dokumen asli, atau isi COO dengan dokumen pelengkap lainnya tidak sesuai, seperti diskripsi barang, invoice, packing list, nama eksportir/importir atau dokumen lainnya.
B. Saran 1. Surat form modul COO masih sering ditemukan kesalahan dalam penulisan ataupun pengisian datanya, oleh karena itu diperlukannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan baik dari tehnik ataupun dari penggunaan tehnologinya. Terkait hal ini, maka diperlukan tenaga kerja yang ahli di bidang pembuatan dokumen untuk proses pengurusan maupun penerbitan COO. Selain itu, diperlukan juga adanya sistem
otomatisasi
yang
jauh
lebih
baik
agar
dalam
proses
mengkomunikasikan data menuju Desperindag atau PT. Sucofindo lebih cepat dan mudah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Ditambahnya sarana yang memadai misalnya komputer, atau perangkat yang mendukung agar lebih mempermudah dan memperlancar arus komunikasi serta mengurangi adanya hambatan yang terjadi saat proses proses pengurusan COO. 3. Guna menghindari terjadinya pembatalan COO, PT. Kusumahadi Santosa pada dasarnya sudah melakukan pengisian data dengan baik dan benar, untuk itu harus PT. Kusumahadi Santosa harus mempertahankan pada detail proses pengurusan dokumen COO.
commit to user