Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA Reni Supriani Ida Rahmadani Siregar Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan e-mail :
[email protected] [email protected]
Abstrak. Salah satu hambatan dalam proses komunikasi adalah kurangnya keterampilan berbahasa. Wujud dari kurangnya keterampilan berbahasa itu antara lain disebabkan oleh kesalahan-kesalahan berbahasa. Kesalahan-kesalahan berbahasa ini menyebabkan gangguan terhadap peristiwa komunikasi, kecuali dalam hal pemakaian bahasa secara khusus seperti dalam lawak, jenis iklan tertentu, serta dalam puisi. Dalam pemakaian bahasa secara khusus itu, kadangkadang kesalahan berbahasa sengaja dibuat atau disadari oleh penutur untuk mencapai efek tertentu sepeti lucu, menarik perhatian dan mendorong berpikir lebih intens. Walaupun perhatian terhadap kesalaahan berbahasa belum begitu banyak, tetapi pikiran-pikiran tentang kaitan antara kesalahan berbahasa dengan proses belajar bahasa dalam waktu yang relatif singkat telah banyak mengalami perkembangan. Sejalan dengan itu berbagai permasalahannya diantaranya Apa yang dimaksud dengan kesalahan berbahasa dan Bagaimanakah taksonomi ketegori linguistik dan siasat permukaan? Dalam dunia pengajaran bahasa perhatian terhadap kesalahan berbahasa baru berkembang selama waktu yang relatif belum lama. Walaupun perhatian terhadap kesalaahan berbahasa belum begitu banyak, tetapi pikiran-pikiran tentang kaitan antara kesalahan berbahasa dengan proses belajar bahasa dalam waktu yang relatif singkat telah banyak mengalami perkembangan. Perkembangan pemikiran yang berkenaan dengan hubungan antara kesalahan berbahasa dengan proses belajar bahasa tersebut sejalan dengan hasil analisis yang diharapkan dapat membantu guru dalam hal menentukan urutan bahan pengajaran, memutuskan pemberian penekanan, penjelasan dan praktik yang diperlukan, memberikan remidi dan latihan-latihan, dan memilih butir-butir bahasa kedua untuk keperluan tes profisiensi pembelajar. Kata Kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa
Jurnal Edukasi Kultura
67
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
kesalahan
PENDAHULUAN Kesalahan
berbahasa
adalah
berbahasa.
Kesalahan-
kesalahan berbahasa ini menyebabkan
suatu peristiwa yang bersifat inheren
gangguan
terhadap
dalam setiap pemakaian bahasa baik
komunikasi,
kecuali
secara lisan maupun tulis. Baik orang
pemakaian bahasa secara khusus seperti
dewasa yang telah menguasai bahasanya,
dalam lawak, jenis iklan tertentu, serta
anak-anak, maupun orang asing yang
dalam puisi. Dalam pemakaian bahasa
sedang mempelajari suatu bahasa dapat
secara
melakukan
kesalahan berbahasa sengaja dibuat atau
kesalahan-kesalahan
berbahasa
pada
waktu
mereka
khusus
itu,
peristiwa dalam
hal
kadang-kadang
disadari oleh penutur untuk mencapai
menggunakan bahasanya. Namun, jenis
efek
serta frekuensi kesalahan berbahasa pada
perhatian dan mendorong berpikir lebih
anak-anak serta orang asing yang sedang
intens.
mempelajari dengan
suatu
orang
bahasa
dewasa
berbeda
yang
telah
tertentu
sepeti
Dalam
lucu,
menarik
masyarakat
bahasa
tertentu, misalnya dalam masyarakat
menguasai bahasanya. Perbedaan ini
Jawa,
bersumber dari perbedaan penguasaan
baik
kaidah-kaidah gramatikal (grammatical
kesalahan
competence) yang pada gilirannya juga
konteks
menimbulkan
realisasi
pandangan orang lain terhadap status
pemakaian bahasa yag dilakukannya
sosial orang yang berbuat kesalahan
(performance).
berbahasa tersebut. Termasuk kesalahan
perbedaan
Di
samping
itu,
kesalahan-kesalahan kesalahan yang
gramatika
maupun
berkenaan
dengan
pemakaian
mempengaruhi
perbedaan itu juga bersumber dari
berbahasa
penguasaan untuk menghasilkan atau
konteks adalah kesalahan memilih ragam
menyusun tuturan yang sesuai dengan
bahasa yang berkaitan dengan tingkat
konteks
tutur yang terdapat dalam bahasa Jawa
komunikasi
(comunicative
competence) . Salah
yang
berbahasa
berkaitan
dengan
yang dikenal dengan istilah unggah satu
dalam
ungguh. Kesalahan berbahasa dalam
proses komunikasi adalah kurangnya
masyarakat Jawa dianggap sebagai noda.
keterampilan berbahasa. Wujud dari
Oleh karena itu, dengan sadar setiap
kurangnya keterampilan berbahasa itu
pemakai
antara lain disebabkan oleh kesalahan-
memakai bahasa sesuai dengan kaidah
Jurnal Edukasi Kultura
hambatan
bahasa
berusaha
untuk
68
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
gramatika serta ketepatan pemilihan
ketegori
ragam tingkat
permukaan?
tutur
sesuai dengan
linguistik
dan
siasat
konteksnya. Dalam masyarakat Jawa, identifikasi seseorang antara lain dapat
PEMBAHASAN
dilihat dari pemakaian bahasanya. Hal
1. Kesalahan Berbahasa
ini sesuai dengan tinjauan fungsi bahasa
Dalam bukunya yang berjudul “Common Error in Language Learning”
dari pandangan Sosiolinguistik. Dalam dunia pengajaran bahasa
H.V. George mengemukakan bahwa
perhatian terhadap kesalahan berbahasa
kesalahan berbahasa adalah pemakaian
baru berkembang selama waktu yang
bentuk-bentuk
relatif
diinginkan (unwanted form) khususnya
belum
lama.
Buku-buku
tuturan
suatu
bahasa Inggris, telah banyak disusun,
diinginkan oleh penyusun program dan
tetapi hanya sedikit perhatian penulis
guru pengajaran bahasa. Bentuk-bentuk
terhadap kesalahan berbahasa. Walaupun
tuturan yang tidak diinginkan adalah
perhatian terhadap kesalaahan berbahasa
bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang
belum begitu banyak, tetapi pikiran-
dari kaidah bahasa baku. Hal ini sesuai
pikiran tentang kaitan antara kesalahan
dengan pendapat Albert Valdman yang
berbahasa dengan proses belajar bahasa
mengatakan bahwa yang pertama-tama
dalam waktu yang relatif singkat telah
harus dipikirkan sebelum mengadakan
banyak
pembahasan
Perkembangan
perkembangan.
pemikiran
berkenaan
dengan
kesalahan
berbahasa
yang
pendekatan
tuturan
tentang dan
analisis
yang
tidak
pengajaran bahasa, terutama pengajaran
mengalami
bentuk
yang
tidak
berbagai kesalahan
hubungan
antara
berbahasa adalah menetapkan standar
dengan
proses
penyimpangan atau kesalahan. Sebagian
belajar bahasa tersebut sejalan dengan
besar
tumbuhnya
menggunakan kriteria ragam bahasa
pandangan
baru
dalam
pengajaran bahasa pada umumnya. Sejalan dengan latar belakang diatas
maka
penulis
merumuskan
guru
bahasa
Indonesia
baku sebagai standar penyimpangan. Pengertian kesalahan berbahasa dibahas juga oleh S. Piet Corder dalam
berbagai permasalahannya diantaranya
bukunya
Apa yang dimaksud dengan kesalahan
Applied Linguistics. Dikemukakan oleh
berbahasa dan Bagaimanakah taksonomi
Corder bahwa yang dimaksud dengan
Jurnal Edukasi Kultura
yang
berjudul
Introducing
69
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
kesalahan berbahasa adalah pelanggaran
bahasa baku dapat kita lihat dalam buku
terhadap kode berbahasa. Pelanggaran
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
ini bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga
merupakan
sempurnanya penguasaan
tanda
kurang
dengan kekeliruan berbahasa. Keduanya
dan
memang merupakan pemakaian bentuk-
pengetahuan terhadap
pembelajar
kode.
bahasa
Kesalahan berbahasa tidak sama
Si
bentuk
tuturan
yang
belum
Kesalahan
bahasa
sistematis kerena belum dikuasainya
(kedua) yang dipelajarinya. Dikatakan
sistem kaidah bahasa yang bersangkutan.
oleh Corder bahwa baik penutur asli
Kekeliruan berbahasa tidak terjadi secara
maupun bukan penutur asli sama-sama
sistematis, bukan terjadi karena belum
mempunyai
dikuasainya sistem kaidah bahasa yang
menginternalisasikan
kesalahan
kaidah
kemugkinan berbahasa.
berbuat
Berdasarkan
berbahasa
menyimpang.
bersangkutan,
terjadi
melainkan
secara
karena
berbagai pendapat tentang pengertian
kegagalan merealisasikan sistem kaidah
kesalahan
bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai.
disebutkan dikemukakan
berbahasa di
atas, bahwa
yang
telah dapatlah
Kekeliruan
pada
umumnya
kesalahan
disebabkan oleh faktor performansi.
berbahasa Indonesia adalah pemakaian
Keterbatasan dalam mengingat sesuatu
bentuk-bentuk tuturan berbagai unit
atau kelupaan menyebabkan kekeliruan
kebahasaan yang meliputi kata, kalimat,
dalam melafalkan bunyi bahasa, kata,
paragraf, yang menyimpang dari sistem
urutan kata, tekanan kata, atau kalimat,
kaidah bahasa Indonesia baku, serta
dsb. Kekeliruan ini bersifat acak, artinya
pemakaian ejaan dan tanda baca yang
dapat terjadi pada berbagai tataran
menyimpang dari sistem ejaan dan tanda
linguistik. Kekeliruan biasanya dapat
baca yang telah ditetapkan sebagaimana
diperbaiki sendiri oleh siswa bila yang
dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa
bersangkutan, lebih mawas diri, lebih
Indonesia yang Disempurnakan. Adapun
sadar atau memusatkan perhatian. Siswa
sistem kaidah bahasa Indonesia yang
sebenarnya telah mengetahui sistem
digunakan sebagai standar acuan atau
linguistik bahasa yang digunakan, tetapi
kriteria untuk menentukan suatu bentuk
karena suatu hal dia lupa akan sistem
tuturan salah atau tidak adalah sistem
tersebut. Kelupaan itu biasanya tidak
kaidah bahasa baku. Kodifikasi kaidah
lama.
Jurnal Edukasi Kultura
70
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
Sebaliknya,
kesalahan
Taksonomi kategori linguistik
disebabkan oleh faktor kompetensi,
dijadikan
artinya siswa memang belum memahami
kesalahan
sistem
kesalahan berbahasa
linguistik
digunakannya.
bahasa
Kesalahan
yang biasanya
sebagai
dasar
berbahasa.
penelitian Unsur-unsur
yang termasuk
dalam kategori linguistik adalah
terjadi secara konsisten dan sistematis.
1. Kesalahan fonologis, yang mencakup
Kesalahan itu dapat berlangsung lama
ucapan bagi bahasa lisan, dan ejaan
apabila
bagi bahasa tulis.
tidak
diperbaiki.
Perbaikan
biasanya dilakukan oleh guru, misalnya
2. Kesalahan
morfologis,
yang
melalui remedial, latihan, praktik, dsb.
mencakup prefiks, infiks, sufiks,
Sering
konfiks, simulfiks, dan perulangan
dikatakan
merupakan
bahwa
gambaran
kesalahan terhadap
pemahaman siswa akan sistem bahasa
kata. 3. Kesalahan
sisntaksis,
yang
yang sedang dipelajari olehnya. Bila
mencakup frasa, klausa, kalimat.
tahap pemahaman siswa tentang sistem
4. Kesalahan leksikal atau pilihan kata
bahasa yang sedang dipelajari olehnya
(Tarigan, 1988:196).
ternyata kurang, kesalahan berbahasa tentu sering terjadi. Namun, kesalahan berbahasa akan berkurang apabila tahap
Kesalahan Penggunaan Ejaan Kesalahan
penggunaan
ejaan
pemahaman semakin meningkat.
ialah kesalahan menuliskan kata atau
2. Taksonomi Kategori Linguistik
kesalahan menggunakan tanda
Taksonomi kategori linguistik
(Tarigan,
mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan
penulisan
berbahasa
komponen
penulisan kata dasar, kata turunan,
linguistik atau unsur linguistik tertentu
bentuk ulang, gabungan kata, kata ganti
yang
kesalahan.
singkatan dan akronim, dan penulisan
linguistik
angka dan lambang bilangan.Dalam
berdasarkan
dipengaruhi
Komponen-komponen
oleh
1988:198).
baca
kata
Kesalahan
meliputi
mencakup fonologi (ucapan), sintaksis
pedoman
dan morfologi (tata bahasa, gramatikal),
disempurnakan, selain penulisan kata
semantik dan leksikon (makna dan
dan pemakaian tanda baca, pemakain
kosakata), dan wacana (gaya) (Tarigan,
huruf kapital dan huruf miring juga
1988:145).
termasuk ke dalam ejaan.Penggunaan
Jurnal Edukasi Kultura
umum
ejaan
kesalahan
yang
71
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
ejaan yang salah dapat menimbulkan
b. Penulisan gabungan kata yang sudah
makna yang berbeda karena bahasa tulis
dianggap sebagai satu kata dan sudah
tidak
senyawa harus ditulis serangkai.
seperti
menggunakan
bahasa unsur
lisan
yang
suprasegmental.
Salah
Benar
darma siswa
darmasiswa
fonologis.
dari pada
daripada
Contoh:
pada hal
padahal
Kesalahan
Tuhan
ini
tergolong
yang
Maha
kesalahan
Kuasa
telah
memberiku anak.
c. Penulisan gabungan kata yang salah
Dia berjalan duapuluh kilo meter.
satu unsurnya tidak dapat berdiri
Orangtuanya meninggal dua hari lalu.
sendiri
Yang seharusnya:
mengandung
Tuhan
Yang
Mahakuasa
telah
sebagai arti
kata
yang
penuh
ditulis
serangkai.
memberiku anak.
Salah
Benar
Dia berjalan dua puluh kilo meter.
tuna rungu
tunarungu
Orang tuanya meninggal dua hari lalu.
tuna grahita
tunagrahita
(Tarigan, 1988:198)
catur wulan
caturwulan
d. Gabungan kata yang terjadi akibat
Kesalahan Penulisan Kata Bentuk penulisan kata sesuai dengan
Pedoman
imbuhan
(awalan
atau
Bahasa
akhiran) ditulis serangkai dengan
Indonesia yang Disempurnakan adalah
unsur gabungan yang paling dekat
sebagai berikut.
dengan imbuhan tersebut.
1. Penulisan Gabungan Kata
Salah
a. Penulisan
Ejaan
adanya
gabungan
kata
Benar
yang
Bertanggungjawab
termasuk kata majemuk dan bagian-
bertanggungjawab
bagiannya ditulis terpisah.
Tandatangani
tanda tangani
Salah
Benar
menyebarluas
menyebar luas
dutabesar
duta besar
tanggungjawab
tanggung jawab
tandatangan
tanda tangan
e. Gabungan kata yang terjadi akibat adanya imbuhan (awalan dan akhiran) ditulis serangkai seluruhnya.
Jurnal Edukasi Kultura
72
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
Salah
Demikianlah agar Anda maklum, dan
Benar
menggaris bawahi menggarisbawahi
atas perhatian Anda saya ucapkan
penganak tirian
terima kasih.
penganaktirian
pencampur adukan pencampuradukan
Kemerdekaan
ditanda tangani
diproklamasikan
ditandatangani
Indonesia pada
tanggal
17
Agustus 1945. Saudara-saudara, sebelum kita makan
Kesalahan Pemilihan Kata Pilihan kata adalah mutu dan kelengkapan seseorang
kata
yang
dikuasai
ia
mampu
sehingga
marilah
kita
berdoa
bersama
sama.(Tarigan, 1988:200) Pemilihan
kata
menggunakan secara tepat dan cermat
diperhatikan
dalam
berbagai perbedan dan persamaan makna
maupun membuat karangan. Karangan
kata sesuai dengan tujuan dan gagasan
dianggap kurang berarti jika pilihan
yang
katanya
akan
disampaikan,
serta
kurang
sangat
penting
proses
cermat
menulis
walaupum
kemampuan untuk memperoleh bentuk
organisasi
yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
paragrafnya cermat, susunan kata dalam
yang dimiliki pembaca dan pendengar
kalimat teratur, dan gaya bahasanya baik
(Yulianto,
(Depdikbud dalam Yulianto, 2008:83).
2008:84).
Kesalahan
pemilihan kata disebut juga kesalahan
penyajiannya
Menurut
baik,
Yulianto
(2008:83),
leksikon. Dalam Tarigan (1988:200),
pemilihan kata menyangkut ketepatan
kesalahan leksikon adalah kesalahan
dalam
memakai kata yang tidak atau kurang
ketepatan hanyalah satu syarat pilihan
tepat.
kata sebab pilihan kata juga menuntut
Contoh :
dua
Demikianlah agar Anda maklum, dan
kelaziman.
atas perhatiannya saya ucapkan terima
a. Taksonomi Siasat Permukaan
kasih.
penggunaan
syarat,
kata.
yakni
Taksonomi
kebenaran
dan
siasat
permukaan
strategy
taxonomy)
Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan
(atau
pada tanggal 17 Agustus 1945.
menyoroti
Saudara-saudara, sebelum kita makan
struktur-struktur
marilah kami berdoa bersama-sama.
(Tarigan,
1988:148).
Secara
garis
Yang seharusnya:
besarnya,
kesalahan-kesalahan
yang
Jurnal Edukasi Kultura
surface
Namun,
bagaimana
cara-caranya
permukaan
berubah
73
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
terkandung dalam siasat permukaan ini
kedua (PB2) penghilangan kata penuh,
adalah:
walaupun agak khas pad atahap-tahap
1. penghilangan
(omission)
adalah
pemerolehan bahasa pertama (PB1),
kesalahan-kesalahan yang bersifat
tidaklah sesering itu terjadi pada PB2
“penghilangan” ini ditandai oleh
urutan ( sequential L2 acqusition atau
ketidakhadiran
SLA) karena sang pelajar sudah tua dan
suatu
butir
yang
seharusnya ada dalam ucapan yang
sudah lebih dewasa secara kognitif.
baik dan benar. Contoh kalimat : Kami
2. Penambahan (addition), penambahan
membeli
makanan
enak
warung. Kalimat
ini
adalah
kebalikan
penghilangan, tersebut
kerancuan
mengalami
makna
karena
penambahan
yaitu ini
kesalahan
ditandai
seharusnya
yang
ucapan yang baik dan benar.
Seharusnya
seharusnya kalimat
yang
terjadi. benar
oleh
hadirnya suatu butir atau unsur yang
penghilangan butir kata (preposisi) tidak
dari
tidak
muncul
dalam
a. Penambahan Ganda
adalah:
Contoh kalimat:
Kami membeli makanan di warung.
Para mahasiswa-mahasiswa.
Ada beberapa morfem gramatikal
Banyak rumah-rumah.
yang biasanya dihilangkan. Morfem
Yang seharusnya:
gramatikal atau kata tugas dalam
Para
bahasa indonesia antara lain adalah :
mahasiswa-mahasiswa
1. Preposisi : di, ke, daripada, pada, dan lain-lain.
mahasiswa
Banyak
atau
b. Regulasi
sebab, jikalau, kalau, walaupun dan lain-lain. 3. artikel : si, sang, berbahasa
yang
Yaitu
kesalahan yang
disebabkan
tidak
kaidah
bahasa,
keteraturan atau
meneraturkan yang tidak teratur
berupa penghilangan ini terdapat lebih
jika
banyak dan lebih bervariasi selama
kesalahan
tahap-tahap awal pemerolehan bahasa
kesalahan regulasi.
Jurnal Edukasi Kultura
rumah-
rumah
2. konjungsi : dan, atau, tetapi, karena,
Kesalahan
rumah
atau
terjadi
kesalahan itu
bisa
maka disebut
74
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
Contoh :
struktur yang salah. Kalau dalam
”tiada yang tanpa kecuali”
kesalahan penghilangan, unsur itu
c. Penambahan Sederhana Yaitu
tidak ada atau tidak tersedia sama
kesalahan
yang
sekali,
maka
dalam
kesalahan
berupa penambahan sederhana
formasi ini sang pelajar menyediakan
atau singgle editions meruakan
serta memberikan sesuatu, walaupun
subkategori
hal itu tidak benar sama sekali.
kesalahan
penambahan. Segala kesalahan
Contoh kalimat :
penambahan yang tidaka dapat
The dog eated the chicken.
digolongkan sebagai penandaan
Ciri kala lalu diutamakan oleh
ganda atau regularisasi dapat
pelajar pada verba “eated” padahal
disebut
itu
sebagai
kesalahan
tidak
benar
sama
penambahan sederhana.
seharurnya ate, atau:
Contoh :
The dog ate the chicken.
1. kita-kita
ini
sekali;
mau
menjenguk si Ani yang
4. Salah susun (misodering) ditandai
sedang dirawat dirumah
oleh penempatan yang tidak benar
sakit. (kita)
bagi suatu morfem atau kelompok
2. kita orang tidak mengenal
morfem dalam suatu ucapan atau
menyerah mencapai cita-
ujaran.
cita dalam hidup (kita)
Contoh:
3. anaknya pak Ali yang sekelas dengan saya
di
I met there some Germans (kalimat) Another my friend (frasa)
SMA bernama Arif (anak
Para
pelajar
banyak
pak Ali )
kesalahan-kesalahan
melakukan
tertulis
yang
4. ini bukunya si ahmat
merupakan terjemahan “kalamiah”
yang hilang beberapa hari
atau terjemahan kata demi kata
lalu, bukan? ( buku )
struktur-struktur permukaan bahasa asli atau bahasa ibu.
3. Salah
formasi
(misformation),
(Tarigan, 1988:148-158)
kesalahan misformation ini ditandai oleh pemakaian bentuk morfem atau
Jurnal Edukasi Kultura
75
Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)
c. Kesalahan sisntaksis, yang
SIMPULAN Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
mencakup
klausa,
kalimat.
1. Kesalahan berbahasa Indonesia
d. Kesalahan
adalah pemakaian bentuk-bentuk
pilihan
tuturan
1988:196).
berbagai
unit
kebahasaan yang meliputi kata, kalimat,
frasa,
paragraf,
yang
leksikal kata
atau
(Tarigan,
4. Kesalahan-kesalahan terkandung
dalam
yang siasat
menyimpang dari sistem kaidah
permukaan ini adalah:
bahasa Indonesia baku, serta
(1) penghilangan (omission)
pemakaian ejaan dan tanda baca
(2) Penambahan (addition),
yang menyimpang dari sistem
(3) Salah formasi (misformation),
ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan
sebagaimana
dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa
Indonesia
yang
Disempurnakan. 2. Taksonomi kategori linguistik dijadikan sebagai dasar penelitian kesalahan berbahasa. 3. Unsur-unsur kesalahan berbahasa yang termasuk dalam kategori
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 1996. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Rineka Cipta : Jakarta Sudaryanto. 1993. Metode Linguistik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. SIC : Surabaya.
linguistik adalah a. Kesalahan fonologis, yang mencakup
ucapan
bagi
bahasa lisan, dan ejaan bagi bahasa tulis. b. Kesalahan morfologis, yang mencakup sufiks,
prefiks,
konfiks,
infiks,
simulfiks,
dan perulangan kata.
Jurnal Edukasi Kultura
76