PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEPRAMUKAAN Penulis Novan Ardy Wiyani Penerbit PT Citra Ajij Parama Tebal 276 hlm
DAFTAR ISI Bab I Pengantar Pendidikan Kepramukaan Bab II Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan Kepramukaan Di Sekolah Bab III Gerakan Pramuka Sebagai Wadah Pembinaan Karakter Anak Bangsa Bab IV Karakter Pramuka Dan Kepramukaan Di Era Globalisasi p p Pendidikan Karakter Dalam Pengamalan g Dasa Bab V Spirit Pilar‐pilar Darma Pramuka Bab VI Prinsip VI Prinsip Dasar Dan Metode Dan Metode Kepramukaan Untuk Membentuk Karakter Peserta Didik B b VII Alat Bab VII Al t Pendidikan P didik Karakter K kt Dalam D l P didik Kepramukaan Pendidikan K k
Bab VIII Empat p Elemen Pendidikan Karakter Dalam Keterampilan p Kepramukaan B b IX Pembina Pramuka Bab IX P bi P k Sebagai S b i Tulang T l P Punggung P didik Karakter Pendidikan K kt Bab X Membina Karakter Pramuka Siaga Daftar Pustaka
BAB I PENGANTAR PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN A. Kepramukaan sebagai Sistem Pendidikan Empat sendi atau “soko soko guru guru” yaitu: 1. Belajar Mengetahui (Learning to Know) Æ Belajar mengetahui yaitu belajar untuk memiliki pengetahuan t h umum yang luas l d untuk dan t k dapat d t bekerja b k j secara mendalam dalam beberapa hal, juga memanfaatkan peluang-peluang pendidikan sepanjang hidup (life long education). education)
2. Belajar Berbuat (Learning to Do) y
Belajar
untuk
berbuat
bukan
hanya
untuk
memperoleh
k k kecakapan/keterampilan /k t il kerja, k j melainkan l i k juga j memiliki iliki keterampilan k t il hidup yang luas, termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar kelompok. 3. Belajar j Hidup p Bersama ((Learningg to Live Together) g ) y
Belajar hidup bersama dilakukan untuk menumbuhkan pemahaman tentang orang lain, l i menghargai h i saling li k ketergantungan, k keterampilan il dalam kerja kelompok dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan dengan
baik,
serta
menghormati
sedalam-dalamnya
kemajemukan, saling pengertian, perdamaian dan keadilan.
nilai-nilai
4 Belajar Menjadi Seseorang (Learning to Be). 4. y
Belajar menjadi seseorang dilakukan agar dapat lebih mengembangkan watak, serta dapat bertindak dengan otonomi/kemandirian berpendapat dan bertanggungjawab pribadi yang makin besar.
Lima komponen utamanya, yaitu: 1. Tujuan Pendidikan Kepramukaan Æ pengembangan potensi anak muda sebagai pribadi dan anggota masyarakat yang mandiri, yang siap membantu sesama, bertanggung jawab dan berkomitmen. p Islam Æ untuk membentuk kepribadian p Dalam pperspektif individu yang paripurna (kaffah). 2 Yang 2. Y Dididik Æ putra-putrii Indonesia I d i mulai l i dari d i usia i 7 tahun sampai dengan 25 tahun, yang digolongkan menjadi Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
3.Yang Mendidik Æ pembina (bukan guru, pelatih atau instruktur), yang bertindak sebagai kakak lebih dewasa yang membantu anak mengembangkan diri dengan menerapkan metode kepramukaan. 4. Metode Pendidikan Æ pendidikan diri yang progresif, yang tertuang dalam Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan (PD & MK), yang merupakan titik kuat dan kekhasan Gerakan Pramuka.
Prinsip penggunaan metode pendidikan kepramukaan idealnya memuat nilai spiritual, prinsip-prinsip tersebut antara lain: a. Niat Ni t dan d orientasi i t i dalam d l pendidikan didik kepramukaan k k yakni k i untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan sesama makhluk. b Keterpaduan b. K t d antara t d domain i kognitif k itif (pikir), (piki ) afektif f ktif (dzikir), (d iki ) dan psikomotorik (amal) guna mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. c. Bertumpu B t pada d kebenaran. k b d. Berdasar pada nilai, yakni etika-moral (akhlaqul karimah).
e. Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik. f. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik (student center), bukan sekadar untuk memenuhi keinginan guru apalagi untuk kepentingan proyek semata. g. Memberikan kemudahan. untuk menerapkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sekaligus mengidentifikasi dirinya dengan nilaiketerampilan, nilai nilai ilmu pengetahuan serta keterampilan tersebut. h. Berkesinambungan, yakni memerhatikan letak kekurangan dan g sebelumnya y untuk kelemahan metode yyangg digunakan memformulasi metode yang lebih baik pada pelaksanaan proses pembelajaran b l j selanjutnya. l j t
i. Fleksibel dan dinamis. Sebab,, dengan g kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakaian metode tidak hanya monoton dengan satu macam metode. 5. Materi Pendidikan atau Kurikulum y
Materi pendidikan dan kurikulum tertuang dalam program kegiatan peserta didik, yang membentuk kegiatan yang mengandung g g kaidah ppendidikan,, Kegiatan-kegiatan g g tersebut merupakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan, sehat, berperaturan dan berguna, serta dilaksanakan di alam terbuka.
B. Pendidikan dalam Kepramukaan 1. Pendidikan Peserta Didik P Proses pendidikan didik peserta didik ditujukan di j k pada d pencapaian i tujuan Gerakan Pramuka, yang dilakukan dalam bentuk kegiatan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam lingkungan alam mereka sendiri.Mereka memimpin diri mereka sendiri, namun masih dalam pengawasan Pembinanya. a. Pramuka Siaga y Usia 7-10 tahun, ada 3 tingkat SKU: y Siaga Mula y Siaga Si B Bantu y Siaga Tata y Siaga Tata yang telah memenuhi kecakapan dan persyaratan tertentu dapat mencapai Pramuka Siaga Garuda.
Syarat Kecakapan Umum
b. Pramuka Penggalang y
Usia 11-15 tahun, ada 3 tingkat SKU:
y
Penggalang Ramu
y
Penggalang Rakit
y
Penggalang Terap
y
Penggalang Terap yang telah memenuhi kecakapan dan persyaratan t tertentu t t t d dapatt mencapaii Pramuka P k Penggalang P l Garuda.
c Pramuka Penegak c. y
Usia 16-20 tahun, ada 2 tingkat SKU:
y
Penegak Bantara
y
Penegak Laksana
y
Penegak g Laksana yyangg telah memenuhi kecakapan p dan persyaratan tertentu dapat mencapai Pramuka Penegak Garuda.
d. Pramuka Pandega y
Usia 21-25 tahun, ada 1 tingkatan saja yaitu Pandega. P d Pandega yang telah t l h memenuhi hi kecakapan k k d persyaratan dan t tertentu dapat mencapai Pramuka Pandega Garuda. Seorang anak/pemuda yang usianya pindah melampaui batas tertinggi dari suatu golongan usia, usia harus pindah golongan tanpa harus menyelesaikan SKU tingkat tertinggi di golongannya.
Tanda Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga Siaga,, Penggalang Penggalang,, Penegak dan Pandega
2. Pendidikan Orang Dewasa/Pembina Æ pemberian bekal kemampuan agar orang itu dapat mengabdikan diri secara sukarela dan aktif menjalankan kewajibannya sebagai Pembantu Pembina Pramuka, Pramuka Pembina Pramuka, Pramuka Pelatih Pembina Pramuka, Andalan, MABI dan Staf Kwartir. Pendidikan formal bagi orang-orang dewasa berbentuk kursuskursus seperti: a. Kursus Orientasi Æ diperuntukkan bagi calon anggota dewasa Gerakan Pramuka dan anggota masyarakat untuk memberikan gambaran tentang Gerakan Pramuka dan Kepramukaan. Setelah mengikuti kegiatan orientasi, mereka mengetahui dan mengerti tentang Kepramukaan serta tergugah minatnya untuk bekerja sama dan memberi dukungan kepada Gerakan Pramuka.
Kursus Orientasi sesuai dengan lamanya dibagi menjadi: y
Kursus Orientasi Singkat
y
Kursus Orientasi Sedang
y
Kursus Orientasi Lengkap g p
b. Kursus Pembina Pramuka Mahir y
D d k bagi Diadakan b mereka k yang akan k membina b peserta didik ddk secara langsung yaitu Pembina, Pembantu Pembina. Pramuka Penegak dan Pandega dapat juga mengikuti kursus ini sebagai kader. kader
Ada dua jenis kursus ini, yaitu: 1) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) KMD adalah jenjang pertama Kursus Pembina Mahir. Peserta KMD adalah anggota dewasa yang akan membina anggota muda di gugus depan. Setelah lulus KMD, seorang pembina diharuskan
mempraktikkan
pengetahuan
yang
dan
diperolehnya diperolehnya,
mengembangkan guna
mendapatkan
pengalaman membina di Gugus depan dalam program pemantapan dasar. Mereka yang telah menyelesaikan pemantapan dasar dapat mengikuti kursus tahap berikutnya, berikutnya yaitu KML.
b. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjut (KML) KML adalah jenjang kedua Kursus Pembina Pramuka Mahir yang dititikberatkan pada praktik membina satuan. Peserta
KML
melaksanakan Pembina
adalah program
Pramuka
lulusan
KMD
pemantapan
Mahir
(Dasar
yang
telah
dasar. Kursus dan
Lanjutan)
merupakan k satu kesatuan k yang utuhh dan d tidak id k dapat d dipisahkan, karena saling melengkapi.
y
Setelah
mengikuti
KML,
seorang
pembina
harus
melakukan pemantapan lanjutan untuk menjadi seorang P bi Mahir, Pembina M hi dan d menuangkan k rencana tersebut t b t dalam d l sebuah action plan atau Rencana Tindak Lanjut (RTL). Rencana ini berupa perencanaan kegiatan perorangan dan merupakan tali pengikat peserta KML atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat melalui Gerakan Pramuka.
Kursus
Pembina
Pramuka
Mahir
diselenggarakan oleh Kwarcab dan pelaksanaannya adalah Lemdikacab.
c. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Kursus ini diadakan bagi para Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan yang berbakat dan bersedia menjadi Pelatih Pembina Pramuka. Kursus ini ada 2 tingkat, yaitu: 1) Kursus Pelatih Dasar (KPD) y
KPD adalah jenjang pertama dari Kursus Pelatih Pembina Pramuka. Peserta kursus adalah Pembina Pramuka Mahir yang aktif k f membina b d Gugus di G D Depan sedikitnya dk 3 tahun h serta mempunyai bakat dan minat untuk menjadi pelatih dan mendapat rekomendasi dari Kwarcabnya.
2) Kursus Pelatih Lanjutan (KPL) y
Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan disingkat (KPL). KPL adalah jenjang kedua dari Kursus P l h Pembina Pelatih P b P Pramuka. k Peserta P k kursus adalah d l h Pelatih P l h yang telah memiliki ijazah KPD, aktif sebagai pelatih sedikitnya 3 kali melatih KMD/KML, memiliki Surat Hak Latih
(SHL)
Kwarcabnya y
dan serta
mendapat ppernah
rekomendasi
bertugas g
administrasi pendidikan/kepramukaan.
di
dari bidangg
Peserta kursus tersebut di atas menerima ijazah dan dapat diangkat oleh Kwartir Cabangnya menjadi seorang Pelatih P bi Pembina P Pramuka k yang dinyatakan di k d dengan S Surat H k Latih. Hak L ih Predikat Pelatih ini digunakan selama yang bersangkutan melakukan tugasnya sebagai Pelatih dan memegang SHL. 3) Kursus Pembina Gugus Depan Kursus Pembina Gugus Depan adalah kursus untuk menyiapkan tenaga pengelola Gugus Depan agar kegiatan kepramukaan di Gugus Depan dapat berdaya guna. Peserta k kursus adalah d l h anggota dewasa d yang berminat b i menjadi j di Pembina P bi Gugus Depan.
4) Kursus Pamong Satuan Karya Pramuka (Kursus Pamong Saka) y
Kursus Pamong Saka adalah kursus untuk menyiapkan tenaga Pamong
Saka
yang
bertugas
mengelola,
membina
dan
mengembangkan Saka. Peserta kursus adalah anggota dewasa yang berminat sebagai Pamong Saka serta telah mengikuti KMD. 5) Kursus Instruktur Satuan Karya Pramuka (Kursus Instruktur S k ) Saka) y
Kursus Instruktur Saka adalah kursus untuk menyiapkan tenaga instruktur di bidang teknik krida-krida Saka, agar dapat melatih p ppara anggota gg Sakanya y dengan g menggunakan gg Prinsipp keterampilan Dasar dan Metode Kepramukaan (PD&MK). Peserta kursus adalah anggota dewasa yang memiliki keahlian di bidang Saka.
6) Kursus Keterampilan y
Kursus Keterampilan adalah kursus untuk memberikan bekal keterampilan tertentu yang mendukung tugas anggota dewasa Gerakan Pramuka. Peserta kursus adalah anggota dewasa yang sedikitnya telah mengikuti KMD.
7)) Kursus Pembina Profesional y
Kursus
Pembina
Profesional
adalah
kursus
untuk
menyiapkan i k tenaga eksekutif k k if profesional f i l di Kwartir K i Gerakan Pramuka agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Peserta kursus adalah para anggota dewasa yang telah mengikuti KMD.
8) Kursus Majelis Pembimbing y
Kursus Majelis j Pembimbingg adalah satu bentuk ppertemuan anggota dewasa untuk mendalami fungsi dan perannya sebagai anggota Majelis Pembimbing dalam memberikan dukungan kepada Kwartir dan satuannya. Peserta kursus adalah anggota dewasa yang berminat menjadi anggota M j li Majelis
P bi bi Pembimbing
Kepramukaan.
d dan
t l h telah
mengikuti ik ti
Oi t i Orientasi
9) Kursus Andalan y
Kursus Andalan adalah satu bentuk ppertemuan anggota gg dewasa untuk mendalami fungsi dan perannya sebagai Andalan agar dapat melaksanakan tugasnya di Kwartir dengan baik. Peserta kursus adalah anggota dewasa yang berminat menjadi Andalan dan telah mengikuti Orientasi K Kepramukaan. k
10) Kursus Pimpinan Saka y
Kursus Pimpinan Saka adalah satu bentuk pertemuan anggota dewasa untuk mendalami fungsi dan perannya sebagai b P Pimpinan S k agar dapat Saka d melaksanakan l k k tugasnya dengan baik sebagai badan pembantu Kwartir dalam pengembangan dan peningkatan kualitas anggota Saka. Peserta kursus adalah pimpinan Saka yang telah mengikuti Orientasi Kepramukaan. p
Tanda Pelatih dan Tanda Korps Pelatih
C. Sistem Pendidikan dalam Gerakan Pramuka
P E S E R T A D I D I k
1 Tingkat 1 Tingkat TKU • Purwa P •Madya •Utama • Purwa •Madya •Utama
y
Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan dengan sasaran: pertama, meningkatkan sumber daya kaum muda, kedua, membentuk
sikap
dan
perilaku
positif menguasai positif,
keterampilan dan kecakapan serta kecerdasan emosional sehingga menjadi manusia yang berkepribadian, yang ppercaya y kepada p kemampuannya p y sendiri,, sanggup gg p dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat bangsa dan negara.
BAB II INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DI SEKOLAH A. Latar Belakang Munculnya Pendidikan Karakter y
Pendidikan karakter sesungguhnya telah tercermin dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya ppotensi ppeserta didik agar g menjadi j manusia yyangg beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan tanggung jawab. mandiri, jawab ”
B.. Pengertian e ge t a Pendidikan e d d a Karakter a a te y
Beberapa masalah ketidaktepatan makna yang beredar di masyarakat k mengenaii pendidikan didik karakter k k dapat d diid ifik i diidentifikasi sebagai berikut:
y
Pendidikan karakter = mata pelajaran agama dan PKn, karena itu menjadi tanggung jawab guru agama dan PKn.
y
Pendidikan karakter = mata pelajaran pendidikan budi pekerti.
y
P didik karakter Pendidikan k k = pendidikan didik yang menjadi j di tanggung jawab j b keluarga, bukan tanggung jawab sekolah.
y
Pendidikan karakter = merupakan pelajaran baru dalam KTSP dan sebagainya.
y
Dalam konteks kajian P3, mendefinisikan pendidikan karakter dalam setting sekolah sebagai “Pembelajaran yang mengarahh pada d penguatan t dan d pengembangan b perilaku il k anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah.”
Strategi Mikro Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah
C. Tujuan Pendidikan Karakter Tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah adalah sebagai berikut: 1 1.
Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu, sehingga menjadi kepribadian kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. g
2.
Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilainilai yang dikembangkan oleh sekolah.
3.
Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab karakter bersama
D. Pilar-pilar p Pendidikan Karakter y
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilainilai luhur universal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan ciptaan-Nya; Nya; kedua, kedua kemandirian dan tanggung jawab; ketiga, kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka tolong menolong dan gotong royong/kerja sama; keenam, tolong-menolong keenam percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, toleransi kedamaian, toleransi, kedamaian dan kesatuan. kesatuan
y
Dalam konteks pelaksanaan pendidikan karakter, dalam pendidikan kepramukaan dibahas dan diimplementasikan Dasa Darma Pramuka oleh anggota pramuka. pramuka Prinsip itu mengandung 10 nilai yang patut dipraktikkan, yaitu takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta alam dan kasih sayang sesamaa manusia, sesa a us a, patriot pat ot yang ya g sopa sopan dan a ksatria, sat a, patu patuh dan a suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin, terampil dan gembira. Nilai-nilai selanjutnya yaitu hemat, cermat dan bersahaja, j disiplin, p berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, serta suci dalam pikiran, iki perkataan k d perbuatan. dan b
E. Metodologi Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Kepramukaan Pendidikan karakter yyangg diintegrasikan g melalui kegiatan g ekstrakurikuler pramuka mendialektikakan antara pendidikan karakter itu sendiri dengan pendidikan kepramukaan. F.Urgensi
Kegiatan
Ekstra
Kurikuler
Pramuka
dalam
P b Pembentukan k Karakter K k P Peserta Didik Kesadaran nilai dan internalisasi nilai adalah dua proses pendidikan karakter yang terkait langsung dengan pengalaman-pengalaman pribadi seseorang. Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung dalam cara, kondisi dan peristiwa pendidikan di luar jam tatap muka di kelas atau seringg disebut dengan g kegiatan g ekstrakurikuler.
Tujuh program kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/pembina pramuka untuk mengintegrasikan gagasan ppendidikan karakter ke dalam ppendidikan kepramukaan, p , antara lain: 1.
Program Keagamaan Æ bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik.
2.
Pelatihan Profesional Æ ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus. Misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpinan, pelatihan manajemen, dan sebagainya. g y
3. Organisasi siswa Æ dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi, berorganisasi fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi. 4. Rekreasi Æ dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, manusia alam, alam bahkan Tuhan. Tuhan Rekreasi tidak hanya sekadar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara–cara cara cara menulis laporan singkat, tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan diskusi di kelas.
5. Kegiatan kultural Æ kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik terhadap nilai – nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke musium, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. 6. Program perkemahan Æ kegiatan ini mendekatkan peserta didik dengan alam. alam Karena itu, itu agar kegiatan ini tidak hanya sekadar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah k i kegiatan sepertii perlombaan l b olahraga, l h k i kegiatan i l k l ujiji intelektual, ketahanan, uji keberanian dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program perkemahan berlangsung.
7. Program Live in Exposure Æ program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap i k nilai-nilai il i il i yang berkembang b k b di masyarakat. k G. Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar 1 Rasa Percaya Diri 1. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, peserta didik harus dibangun agar mempunyai rasa percaya diri yang baik. Rasa ppercaya y diri ini dapat p dimunculkan dengan g memberikan bantuan kepada peserta didik untuk menemukan kelebihan atau potensi yang ia i miliki. iliki
2 Kemampuan Bekerja Sama 2. Karakter penting yang harus dibangun agar peserta didik dapat meraih keberhasilan, baik di sekolah maupun setelah lulus, lulus adalah kemampuan dalam menjalin kerja sama
dengan
teman-temannya
atau
orang
lain.
Kemampuan dalam menjalin kerja sama ini dapat dilatihkan kepada p ppeserta didik dengan g seringg membuat kerja kelompok pada saat proses belajar mengajar.
3. Kemampuan p Bergaul g Kemampuan menjalin kerja sama tentu berbeda dengan kemampuan dalam bergaul. Jika menjalin kerja g dua belah ppihak atau lebih dalam sama adalah hubugan rangka melaksanakan kesepakatan bersama, sedangkan kemampuan bergaul adalah kepandaian seseorang dalam menjalin hubungan sosial dengan siapa saja. Kemampuan dalam bergaul ini sangat terkait dengan keramahan, memahami h i orang lain l i dan d memperlakukan l k k orang lain l i sebaik mungkin.
4. Kemampuan p Berempati p Dengan mempunyai empati, seseorang akan bisa membangun kedekatan dengan orang lain, mempunyai gg g rasa,, ringan g dalam memberikan ppertolongan g tenggang atau melapangkan jalan kehidupan yang damai dan saling membantu antara satu dengan yang lain. Kemampuan berempati
peserta
didik
dapat
dibangun
dengan
membangun kesadaran untuk memahami kesedihan orang-orang yang sedang d di d dirundung musibah. ib h
5. Kemampuan Berkomunikasi Satu hal mendasar yang harus dipahami dalam melatih kemampuan p berkomunikasi adalah bisa mendengar g dengan g baik. Inilah kemampuan dasar yang harus terlebih dahulu sebelum b l k kita melatih l h kemampuan k peserta didik d d k dalam d l menyampaikan sesuatu, baik itu melalui bahasa isyarat, suara atau mulut, maupun lewat tulisan. Sebab, sepandai apa pun seseorang dalam berkomunikasi, berkomunikasi namun jika ia tidak mempunyai kemampuan mendengar dengan baik lawan bicaranya, sesungguhnya ia telah gagal dalam memahami orang lain. lain
I. Indikator Keberhasilan Integrasi Pendidikan K Karakter kt dalam d l P didik Kepramukaan Pendidikan K k 1.
Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan usianya.
2.
M Memahami h i kekurangan k k d kelemahan dan k l h diri di i sendiri. di i
3.
Menunjukkan j sikapp ppercaya y diri.
4.
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang luas.
5.
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
6.
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
7.
Menunjukkan j kemampuan p berpikir p kritis, logis, g kreatif, dan inovatif.
8.
Menunjukkan belajar secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. dimiliki
9.
Menunjukkan kemampuan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari hari sehari-hari.
10. Mendeskripsikan 11. Memanfaatkan 12. Menerapkan
gejala alam dan sosial.
lingkungan secara bertanggung jawab.
nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara RI.
13.
Menghargai karya seni dan budaya nasional.
14.
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
15.
M Menerapkan k hidup h d bersih, b h sehat, h bugar, b aman, dan d memanfaatkan f k waktu k luang l dengan baik.
16.
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
17.
Memahami hak dan kewajiban j diri dan orangg lain dalam ppergaulan g di masyarakat.
18.
M h Menghargai i adanya d perbedaan b d pendapat. d
19.
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah.
20.
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
21 21.
Memiliki jiwa kewirausahaan. kewirausahaan
Pada dasarnya ke dua puluh satu indikator tersebut merupakan pengejawantahan dari Dasa Dharma Pramuka, yaitu: 1. takwa kepada p Tuhan Yangg Maha Esa, 2. cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, 3 patriot 3. t i t yang sopan dan d ksatria, k ti 4. patuh dan suka bermusyawarah, 5. rela menolong dan tabah, 6. rajin, j , terampil p dan ggembira,, 7. hemat, cermat dan bersahaja, 8 disiplin, 8. di i li berani b i dan d setia, i 9. bertanggungjawab dan dapat dipercaya, dan 10.suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
BAB III III GERAKAN PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBINAAN KARAKTER ANAK BANGSA A.
Sejarah
Kepanduan
dan
Kepramukaan
di
I d Indonesia i 1. Pengertian Gerakan Pramuka, Pramuka, dan Kepramukaan Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, beriman bertakwa, bertakwa berakhlak mulia, mulia berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Pramuka Æ sebutan bagi anggota muda gerakan pramuka atau praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya. Kepramukaan Æ suatu proses pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, ppraktis yyangg dilakukan di alam terbuka dengan g Prinsipp Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
y
Bapak Pandu Sedunia–Lord Sedunia Lord Baden Powell
2. Sejarah Gerakan Pramuka Dimulai
dengan
adanya
cabang
“Nederlandse
Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I tahun 1916, memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi “N d l d I di h Padvinders “Nederlands-Indische P d i d Vereeniging” V i i ” (NIPV). (NIPV) Organisasi kepramukaan yang diprakarsai bangsa Indonesia adalah “Javaanse Padvinders Organisatie” (JPO); b di i atas berdiri t prakarsa k S P Mangkunegara S.P M k VI di Surakarta S k t pada d tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan senapas dengan pergerakan
nasional
seperti
tersebut
di
atas, dapat
d diperhatikan h k adanya; d “P d d Muhammadiyah” “Padvinder M h d h” yang pada d tahun 1920 berganti nama menjadi “Hisbul Wathon” (HW); Nationale Padvinderij” yang didirikan oleh Budi Oetomo; Syarikat
Islam
mendirikan
“Syarikat Syarikat
Islam
Afdeling
Padvinderij” yang kemudian diganti menjadi “Syarikat Islam Afd li Afdeling P d ” dan Pandu” d l bih dikenal lebih dik l dengan d SIAP Nationale SIAP, N i l Islamietishe
Padvinderij
(NAPTIPIJ)
didirikan
oleh
Jong
Islamieten Bond (JIB) dan Indoneisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Sekalipun pada saat itu (penjajahan Jepang) gerakan kepanduan dilarang menggunakan kata “Padvinder” atau “Padvinderij” bagi kepanduan nasional Indonesia,, K.H. Agus g Salim mencetuskan idenya y dengan g mengganti gg istilah padvinder menjadi pandu. S d h proklamasi Sesudah kl k kemerdekaan d k I d Indonesia, timbullah b ll h kembali k b l keinginan untuk menghidupkan organisasi kepramukaan Indonesia. Pada akhir September 1945, disusunlah Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia. Atas dorongan Ki Hajar Dewantara untuk mengadakan kesatuan kepramukaan, diselenggarakan kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta pada tanggal 27 s/d 29 Desember 1945 dengan suara bulat memutuskan membentuk organisasi kesatuan kepanduan dengan nama “P d Rakyat “Pandu R k Indonesia”. I d i ”
Berbagai hasrat bersatu sebenarnya sangat besar dan tak terbendungkan lagi, sehingga pada tanggal 16 September 1951 terbentuklah t b t kl h Ikatan Ik t P d Indonesia Pandu I d i (IPINDO). (IPINDO) Kemudian
pada
tahun
1954
pandu
golongan
putri
membentuk Persaudaraan Organisasi Pandu Putri Indonesia (POPINDO) dan Persatuan Kepanduan Putri Indonesia (PKPI). Pada tahun 1960, IPINDO sebagai federasi golongan putra itu kemudian berfederasi dengan golongan putri dan terbentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Memerhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, Kamis tanggal 9 Maret 1961 para tokoh yang mewakili organisasi kepanduan yang ada dikumpulkan di Istana Merdeka. Tujuannya untuk mendengarkan amanat
P id Presiden
selaku l k
mandataris d i
MPRS MPRS,
agar
l bih lebih
mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai suatu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan negara dan bangsa. Oleh y ppembubaran semua organisasi g karena itu, beliau menyatakan kepanduan Indonesia dan meleburnya ke dalam satu organisasi kepanduan baru, baru bernama “Gerakan Gerakan Pramuka Pramuka”, dengan lambang Tunas Kelapa.
Tanggal 14 Agustus 1961, organisasi Gerakan Pramuka resmi diperkenalkan pada rakyat Indonesia. Tanggal 14 Agustus ini kemudian ditetapkan sebagai “Hari Pramuka“. B.Visi, Misi dan Strategi Gerakan Pramuka 1 Visi 1. Vi i Æ “Gerakan “G k Pramuka P k sebagai b i wadah d h pilihan ilih utama dan d solusi l i handal masalah-masalah kaum muda" 2. Misi Æ “Misi kepramukaan adalah turut menyumbang pada pendidikan kaum muda, melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka, guna membantu membangun dunia yang lebih baik, di mana orang orang-orangnya orangnya adalah pribadi yang dirinya telah berkembang sepenuhnya dan memainkan peran konstruktif di dalam masyarakat. masyarakat ”
3. Strategi Gerakan Pramuka a.
Meningkatkan citra pramuka
b.
Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda.
c.
Mengembangkan program Pramuka Peduli
d.
Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumber daya p pramuka
C. Tujuan,Tugas Pokok dan Fungsi Gerakan Pramuka 1. Tujuan Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya p y
disesuaikan
dengan g
keadaan,,
kepentingan p g
dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar mereka menjadi: a. Manusia M i yang berkepribadian, b k ib di berwatak b t k dan d berbudi b b di pekerti k ti luhur l h yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, dan tinggi moral. tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya. kuat dan sehat fisiknya. fisiknya
b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya secara mandiri serta bersama-sama b bertanggung j jawab b atas pembangunan b b bangsa d dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional. 2. Tugas Pokok Gerakan Pramuka Æ menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum pemuda Indonesia, menuju ke tujuan j G k Gerakan P Pramuka, k sehingga hi d dapat membentuk b k kader k d pembangunan
yang
berjiwa
Pancasila
serta
mampu
menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
3. Fungsi Gerakan Pramuka Æ sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan di luar k l keluarga
serta t
pengembangan
sebagai b i
wadah d h
generasi, menerapkan
pembinaan bi Prinsip
d dan Dasar
Kepramukaan dan Metode Kerpamukaan serta Sistem Among yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, Among, keadaan kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
D. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Struktur Organisasi Gugus Depan berdasarkan Skep. Kwarnas No. 086/2004
y
Dalam Gudep, Gudep peserta didik dihimpun dalam satuansatuan, sesuai dengan kelompok umurnya, sebagai berikut:
y
Perindukan Siaga, bagi peserta didik usia 7-10 tahun.
y
P k Penggalang, Pasukan P l bagi b i peserta t didik usia i 11-15 11 15 tahun. t h
y
Ambalan Penegak, bagi peserta didik usia 16-20 tahun.
y
Racana Pandega, bagi peserta didik usia 21-25 tahun.
y
Anggota Gerakan Pramuka yang menyandang cacat dihimpun dalam Gudep tersendiri (Gudep Khusus/Gudep Luarbiasa) dengan penggolongan sebagai berikut: ◦ Golongan A
: Tunanetra (kurang sempurna penglihatan)
◦ Golongan B
: Tunarungu/wicara (kurang sempurna
p pendengaran/berbicara) g ) ◦ Golongan C
: Tunagrahita (kurang sempurna fungsi
intelektual) l k l) ◦ Golongan D
: Tunadaksa (kurang sempurna tubuh)
◦ Golongan E
: Tunalaras (kurang dapat menyesuaikan
di i) diri)
E. Lambang Gerakan Pramuka Æ diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, p pramuka
yang
seorangg aktif
ppembina bekerja
di
l k lingkungan D Departemen P Pertanian d dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka
tahun 1972.
No. 06/KN/72
Arti kiasan lambang gerakan pramuka: y
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti ppenduduk asli yyangg ppertama, yyangg menurunkan generasi baru. Jadi, lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
y
Buah
nyiur
dapat
bertahan
lama
dalam
keadaan
yang
bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya y dalam menghadapi g p segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
x Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam masa di mana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga. y
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Indonesia Jadi, Jadi lambang itu mengiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang diombang-ambingkan ambingkan oleh sesuatu.
x Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi, lambang itu mengiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna e capa cita-citanya. c ta c ta ya. mencapai x Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tandatanda yang dikenakan pada pakaian seragam pramuka yang dapat p menunjukkan j segala g sesuatu mengenai g identitas seorangg anggota Gerakan Pramuka. Pemakaian tanda pengenal ini dimaksudkan untuk mempermudah mengenal identitas diri seorang pramuka, satuan, wilayah tugas, jabatan dan kecakapannya. Sedangkan fungsi tanda pengenal antara lain: y y y y
Sebagai alat pendidikan, Sebagai alat pengenal, pengenal Sebagai tanda pengakuan atau pengesahan, dan Sebagai tanda penghargaan. penghargaan
Tujuan dipakainya tanda pengenal yaitu: 1. Memberi motivasi kepada anggota Gerakan Pramuka agar: Menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban sesuai tugas dan tanggung jawabnya, Bergairah dan bersemangat dalam meningkatkan kemampuan, kecakapan dan karyanya, Bersungguh-sungguh gg gg melaksanakan janji j j dan ketentuan moral, dan Mengamalkan pengetahuan dan kecakapan sesuai tandatanda pengenal yang dipakainya.
2. Menanamkan dan mengembangkan, Rasa
persaudaraan di kalangan anggota Gerakan Pramuka,
Kesadaran
ikut memiliki, memelihara dan bertanggung jawab
atas dirinya sendiri, satuan dan organisasi, Kebanggaan Jiwa
dan rasa percaya diri, dan
kepemimpinan.
Macam-macam tanda pengenal antara lain: 1. Tanda umum Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik baik putra maupun putri. Macamnya: Tanda tutup kepala, setangan/pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM. 2. Tanda satuan M Menunjukkan j kk Satuan/Kwartir S /K i tertentu tempat seorang anggota bergabung. Macamnya: Tanda Barung/Regu/Sangga, Gugus Depan, Kwartir, MABI, Krida, Saka, Lencana Daerah, Satuan dan lain-lain.
3.Tanda jabatan Tanda jabatan menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota d l dalam li k lingkungan organisasi. i i Macamnya: M T d Pimpinan/Wakil Tanda Pi i /W kil Pimpinan Pi i Barung/Regu/Sangga, Sulung, Pratama, Pradana, Pimpinan/Wakil Krida/Saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamongg Saka,, Dewan Saka,, dan lain-lain. 4.Tanda kecakapan Menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat g usaha seorangg p pramuka dalam bidangg tertentu, sesuai ggolongan g usianya. Macamnya: Tanda Kecakapan Umum/Khusus, Pramuka Garuda dan t d keahlian tanda k hli lain l i bagi b i orang dewasa. d
5.Tanda kehormatan Menunjukkan j jjasa atau ppenghargaan g g yyangg diberikan kepada p seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu
dan
bermanfaat
bagi
Gerakan
Pramuka,
kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia. Macamnya: Peserta didik; Tiska, Tigor, Bintang Tahunan, Bintang Wi t Wiratama, Bi t Bintang T l d Orang Teladan. O d dewasa; P Pancawarsa, D Darma Bakti,Wiratama, Melati,Tunas Kencana.
F. Ciri dan Sifat Gerakan Pramuka 1. Ciri 1.
Sukarela
2.
Nonpolitik
3.
Bebas
4.
Sistem nilai Kepramukaan didasarkan pada suatu perangkat nilai,
artinya berbagai program yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka melalui jalur pendidikan di sekolah dan di masyarakat b bertujuan j untukk menanam, memupukk dan d mengembangkan b k nilaiil i nilai di dalam diri anggota Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler pramuka di sekolah saat ini harus bertujuan mengembangkan potensi siswa melalui: ((1)) Olah hati,, untuk memperteguh p g keimanan dan ketakwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti, atau moral moral,
membentuk
kepribadian
unggul unggul,
membangun
kepemimpinan dan entrepreneurship; (2) Olah pikir untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan
teknologi; g ((3))
Olah
rasa
untuk
meningkatkan g
sensitivitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya; dan (4) Olahraga untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, dan kesiapan fisik serta keterampilan kinestetis.
5 Persaudaraan 5. Hubungan antar anggota Gerakan Pramuka adalah seperti layaknya hubungan antar anggota keluarga yang didasari atas cinta kasih, kasih keakraban, keakraban dengan diselimuti kejujuran, berkorban.
keadilan,
kepantasan
dan
keberanian
2. Sifat Kepramukaan Berdasarkan Resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai tiga sifat, yaitu: Nasional, Æ organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Internasional, Æ organisasi kepramukaan di negara mana pun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. Universal, Æ kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anakanak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
BAB IV KARAKTER PRAMUKA DAN KEPRAMUKAAN DI ERA GLOBALISASI A. Motto Pramuka 1 Pengertian 1. Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha memberikan spirit bagi anggota dan visi dan misi lembaga 2. Motto Gerakan Pramuka “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”
B. Kondisi Gerakan Pramuka Saat Ini Dapat dikatakan, bahwa pramuka Indonesia selama ini tidak berpangku tangan, untuk selalu mengadakan kegiatan yang berguna bagi masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap Gerakan Pramuka cukup baik dan mendapat d k dukungan d i semua pihak, dari ih k baik b ik pemerintah i t h maupun pihak ih k swasta dan masyarakat.
C. Penampilan dan Pakaian Seragam Harian Pramuka 1. Pakaian Seragam Harian Pramuka Siaga putra (atas)
22. Pakaian Seragam Harian Pramuka Siaga putri (bawah)
Pakaian Penggalang putra
Pakaian Penegak d Pandega dan P d putra
Pakaian Pandega putri
Pakaian Pembina Pramuka Putra
Pakaian Pembina Putri
Seragam Anggota MABI (Majelis Pembimbing) Putri
Pakaian seragam g tambahan
Pakaian Seragam Pramuka Khusus
Pakaian seragam g kegiatan putra
Pakaian seragam g kegiatan putri
D. Perilaku Pramuka Sehari-hari Penampilan berpakaian seragam pramuka harus rapi dan tertib. ib Sikap Sik pun harus h tegap, menampakkan kk j i diri jati di i sebagai b i pramuka. Pakaian seragam pramuka dikenakan pada waktu melakukan kegiatan atau acara kepramukaan. Ketentuan-ketentuan p atau tidak diperhatikan, p sehingga gg ppemakaian ini seringg dilupakan seragam menjadi sembarangan. Hal ini kemungkinan karena di sebagian besar Gudep, Gudep seragam ini diperlakukan sebagai seragam sekolah untuk hari tertentu dan tidak ada petunjuk dan kontrol dari pembina.
E. Revitalisasi Gerakan Pramuka pemberdayaan Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis,
berkelanjutan
dan
terencana
untuk
lebih
meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka serta memperkokoh eskistensi organisasi Gerakan Pramuka. Hakikat dari revitalisasi Gerakan Pramuka sendiri antara lain: eksis
dan
hidup
dinamis,
keseimbangan
dengan
tetap
mempertahankan h k tradisi d yang baik b k (back (b k to basic), b ) di d samping melakukan inovasi, berdaya guna dan disukai kaum muda.
Sasaran revitalisasi Gerakan Pramuka antara lain: a. Sumber Daya Manusia (SDM): peserta didik, pembina, pelatih pembina, pamong, instruktur dan pimpinan saka, staf sekretariat, anggota dewasa. b. Organisasi: mekanisme kerja, struktur dan personil, daya kerja, kerja sama. c. Motode ppendidikan: kurikulum, silabus, sistem ppenyampaian y p materi pendidikan, pembinaan dan permainan serta fasilitas pendukung. Materi
pendidikan:
pendalaman
jenis
kegiatan/permainan,
ppengembangan g g kreativitas materi ppembinaan/permainan, p ppengkajian g j materi pendidikan bagi pembina dan pelatih pembina.
BAB V SPIRIT PILAR-PILAR PILAR PILAR PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA A. Pilar-pilar Pendidikan Karakter dan Gerakan Pramuka 1.
Dari Knowing Menuju Doing untuk Mengamalkan Dasa Darma Pramuka
2.
Identifikasi Pilar-pilar Karakter Tujuh karakter berdasarkan Asmaul Husna Æ jujur, tanggung jawab, disiplin, visioner, adil, peduli dan kerja sama.
B. Pengamalan Dasa Darma Pramuka dalam Kehidupan Seharihari 1. Darma Pertama;Takwa kepada TuhanYang Maha Esa g g ketakwaan kepada p Tuhan dapat p dilaksanakan dalam Pengembangan segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain sampai kepada bekerja sama dan hidup bersama. Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah. Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, itu maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian. 2. Darma Kedua; Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia a. Bawa peserta didik ke alam/bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan. Anjurkanlah kepada meereka memelihara tanaman di rumah masing-masing. g g
b. Perkenalkan peserta didik dengan sifat f masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki. c. Siapa pun yang kita kenal dan kita dekati lambat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan AlKh lik karena Khalik, k tid k terhalang tidak t h l oleh l h rasa benci, b i marahh dan d sifat-sifat yang tidak terpuji.
3. Darma Ketiga: Patriot yang Sopan dan Ksatria a. Membiasakan dan mendorong anggota pramuka untuk: ◦ Menghormati dan memahami serta menghayati lambang negara, bendera sang merah putih dan lagu kebangsaan I d Indonesia i Raya. R ◦ Mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti kekeluargaan, gotong-royong, ramah tamah, religius, dan lain-lain. lain-lain ◦ Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia. b. Mengerti, menghayati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila. Pancasila
c. Mengenal adat-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia. d. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan diri pribadi. e. Selalu membantu dan membela yyangg lemah dan yyangg benar. f. Membiasakan diri berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar. g Menghormati orangtua, g. orangtua guru dan pemimpin. pemimpin
4. Darma Keempat: Patuh dan Suka Bermusyawarah a. Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugus depan dan mematuhi peraturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peraturan perundangundangan yang berlaku. b. Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain. lain c. Membiasakan
untuk
merumuskan
kesepakatan
dengan
memerhatikan kepentingan orang banyak. d.
Membiasakan
melaksanakan
diri
suatu
untuk kegiatan
y dan lain-lain). ) widyawisata
bermusyawarah (misalnya
akan
sebelum berkemah,
5 Darma 5. D k li kelima: R l Menolong Rela M l d Tabah dan Tb h a. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta. b Membantu b. M b menyeberang b j l untukk orangtua, wanita. jalan i c. Memberi tempat p di tempat p umum kepada p orangtua g dan wanita. d. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalahmasalah dalam kehidupan p sehari-hari di rumah, dan di masyarakat.
6. Darma Keenam: Rajin,Terampil, dan G Gembira bi a. Rajin 1) Biasakan membaca buku yang baik. 2) Biasakan untuk membuat karya tulis. tulis 3) Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat. 4) Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar. Belajar selama dua jam sehari adalah layak. 5) Atur kegiatan dengan menyesuaikan kegiatan di sekolah, sekolah di rumah dan Gerakan Pramuka. 6) Membiasakan menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
b. Bekerja 1)
Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekecewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2)
Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan p kemampuan.
3)
Jangan terlalu cepat menegur, mengkritik atau menyalahkan orang lain. lain
4)
Hargai dan tonjolkan suatu prestasi kerja.
5)
Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6)
Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7)
Bergembiralah dalam tiap usaha.
8))
Selesaikan setiap p tugas g sebagai g p pekerja, j , jjangan g tunda sampai p esok hari.
c. Terampil 1) Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai d dengan b k t bakat. 2) Latihan terus-menerus. 3) Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu. 4) Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman. 5) Jangan menolak tugas pekerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma Ketujuh: Hemat, Cermat, dan Bersahaja a. Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya. b. Tidak ceroboh. c. Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar. d. Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi. e. Berpakaian B k i yang sederhana d h tanpa perhiasan hi yang berlebihan-lebihan. f.
Meneliti dahulu sebelum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan dalam pelaksanaannya. pelaksanaannya
g. Bijak dalam penggunaan listrik (siang hari dimatikan). h. Penggunaan air hemat, tidak terbuang percuma. i.
M Memeriksa k pekerjaan k sebelum b l d diserahkan hk kepada k d Pembina.
j.
Menggunakan uang jajan dengan hemat.
k Membiasakan k. M bi k anakk belanja b l j ke k warung dan d pasar dengan d teratur. l.
Memberi anak tanggung jawab untuk tugas di rumah.
m. Membiasakan M bi k untuk t k menabung, b b k j berdasarkan bekerja b d k manfaat dan rencana.
8. Darma Kedelapan: Disiplin, Berani dan Setia a.
Berusaha untuk mengendalikan dan mengatur diri (self discipline). p )
b.
Menaati peraturan.
c.
Menjalani ajaran dari agama.
d d.
Belajar untuk menilai kenyataan, kenyataan bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
e.
Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma Kesembilan: Bertanggung Jawab dan Dapat Dipercaya Bertanggung jawab: a. Segala sesuatu yang diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. b. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri g ppenuh rasa tanggung gg g jjawab. dilakukan dengan c. Pramuka harus berani bertanggung jawab atas suatu tindakan yang diambil, diambil di luar perintah yang diberikan kepadanya. d Seorang d. S pramuka k tidak id k akan k mengelakkan l kk suatu tanggung jawab dengan alasan yang dicari-cari.
Dapat dipercaya: a. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain. b Pramuka dapat dipercaya atas kata b. kata-katannya katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat. c Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, c. sesuatu ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
d. Dalam kehidupan p sehari-hari, di mana dan kapan p ppun juga, pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, baik meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya. e. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan. 10 Darma Kesepuluh: Suci dalam Pikiran, 10. Pikiran Perkataan dan Perbuatan a. Seorang pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik,, tidak berprasangka, p g , dan tidak boleh mempunyai p y sikap-sikap yang tercela dan selalu menghargai pemikiranpemikiran iki orang lain. l i
b.Seorang pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat g untuk mengendalikan g diri terhadapp ucapannya, p y , dan tenaga menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidakpercayaan orang lain. lain c. Seorang pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yyangg jjelek yyangg terdapat p dalam kehidupan p masyarakat. y d.Setiap pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama. e.Usaha agar pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.
BAB VI PRINSIP DASAR DAN METODE KEPRAMUKAAN UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK A Prinsip Dasar Kepramukaan A. 1.
Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2.
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam l seisinya; ii
3.
Peduli terhadapp diri ppribadinya; y
4.
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
B. Metode Kepramukaan Æ adalah suatu sistem pendidikan diri yang progresif sesuai usia peserta didik. didik Metode ini diterapkan melalui 8 kegiatan, antara lain: 1.
P Pengamalan l kode k d kehormatan k h pramuka; k
2.
Belajar sambil melakukan;
3.
Sistem berkelompok (cooperative system);
4.
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
5.
Kegiatan di alam terbuka;
6.
Sistem tanda kecakapan;
7 7.
Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri;
8.
Sistem among, yakni Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan menjadi pemimpin), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun kemauan), kemauan) Tut Wuri Handayani (di belakang memberi daya/dorongan).
BAB VII ALAT PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN A. Baris-berbaris sebagai Alat Pendidikan Karakter Æ menggunakan tongkat dan tanpa tongkat B. Upacara sebagai Alat Pendidikan Karakter Nil i il i pendidikan Nilai-nilai didik karakter k k yang terdapat d d i upacara antara dari lain: 1. Membangun 2. Belajar
ketertiban dalam hidup.
untuk dipimpin dan memimpin.
3. Meningkatkan 4. Dilakukan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
dalam suasana khidmat.
C. Pelantikan sebagai Alat Pendidikan Karakter merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang telah dicapainya. Nilai-nilai pendidikan karakter yang didapat melalui pelantikan bagi yang dilantik antara lain: 1.
Adanya kebanggaan atas keberhasilannya.
2.
Percaya kemampuan diri.
3.
Bertanggung gg g jawab j atas tugas g yang y g dipercayakan. p y
4.
Berbakti kepada masyarakat, bangsa dan negara
5.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. sa.
6.
Meningkatkan kepemimpinan dan daya kreasi.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang didapat bagi pramuka lainnya antara lain: 1.
Peristiwa itu mengingatkan janji yang telah diucapkan.
2.
Ia dituntut meningkatkan pelaksanaan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.
3 3.
Ia dituntut berusaha untuk maju. maju
4.
Bagi pramuka yang belum dilantik hendaknya menjadi cambuk untuk segera dilantik.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang didapat bagi Pembina antara lain: 1.
Adanya kebanggaan atas keberhasilan membina peserta didik.
2 2.
Menimbulkan kepercayaan diri tugas tanggung jawab dan meningkatkan pengabdian.
3.
Membangkitkan minat dan harapan baru untuk merencanakan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri.
D Pertemuan sebagai Alat Pendidikan Karakter D. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam pertemuan antara lain: 1. Meningkatkan perkembangan pribadi anak, pemuda sebagai manusia pribadi maupun mahluk sosial. sosial 2. Mempererat rasa persaudaraan/kekeluargaan. 3. Memelihara persatuan dan kesatuan. 4. Meningkatkan prestasi anak dan pemuda di bidang ppemenuhan kebutuhan sehari–hari.
Cara memasukkan nilai pendidikan karakter dalam pertemuan antara lain: 1.
Tetapkan sasaran tegas (penilaian).
2.
Tetapkan p pprinsipp dasar kepramukaan. p
3.
Libatkan secara penuh peserta didik.
4.
Praktik praktis: learning by doing, learning by teaching, doing to learn, learn learning to life life, dan life for server. server
Macam-macam pertemuan antara lain: pertemuan biasa (mingguan) di Gugus Depan & pertemuan/latihan di Gugus Depan/pertemuan istimewa. istimewa
E. Berkemah sebagai Alat Pendidikan Karakter Nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diraih dari berkemah antara lain: 1. Membina dan mengembangkan kemampuan fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial peserta didik sebagai individu. 2 Membentuk manusia: 2. a.
Bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Membina c c.
mental dan percaya diri.
Memiliki kesehatan dan daya tahan tubuh. tubuh
d. Memiliki
daya kreasi.
e. Memiliki
keterampilan dan ketangkasan.
3.
Belajar bekerja sama, bergotong royong, dan hidup mandiri.
4.
Mengembangkan rasa cinta tanah air.
5.
Mencari ppengetahuan g dan ppengalaman g baru.
6.
Menjadi salah satu wadah untuk melakukan pengabdian pada masyarakat.
F.
Penjelajahan Lintas Alam sebagai Alat Pendidikan Karakter
Nilai-nilai pendidikan karakter yang ingin dicapai dalam penjelajahan lintas alam adalah pengembangan: 1.
Kepemimpinan,
2 2.
Demokrasi Demokrasi,
3.
Kekompakan tim,
4.
Kematangan berpikir,
5.
Kemandirian,
6.
Percaya diri,
7 7.
Keterampilan dan ketangkasan, ketangkasan
8.
Administrasi dan pembagian tugas, dan
9.
Pengetahuan dan pengalaman.
G. Api Unggun sebagai Alat Pendidikan Karakter Nilai-nilai pendidikan karakter dari kegiatan api unggun antara lain: 1. Mempererat persaudaraan. 2. Memupuk kerja sama (gotong royong). 3 Meningkatkan 3. M i k k rasa keberanian k b i dan d percaya diri. di i 4. Menciptakan p suasana kebebasan dan kegembiraan. g 5. Memupuk kedisiplinan. 6. Mengembangkan bakat.
BAB VIII EMPAT ELEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN A. Keterampilan-keterampilan Pendidikan Kepramukaan 1. Spiritual a.
Pengenalan kaidah-kaidah agama.
b. Pengamalan g c.
pprinsipp dasar kepramukaan. p
Pengamalan kode kehormatan Pancasila.
d. Pengamalan
Pancasila.
2. Emosional a.
Cermat menghadapi masalah.
b b.
Bijak dalam mengambil keputusan. keputusan
c.
Tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap.
d.
Menghormati lawan bicara, sopan santun, dan menghormati orang yang lebih tua. tua
3. Manajerial ¾
Kepemimpinan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
¾
Administrasi kegiatan. kegiatan
¾
Hubungan antar instansi.
¾
Penyusunan laporan hasil kegiatan.
4. Fisik a.
Tali-temali: simpul ujung tali, simpul mati, simpul anyam dan g , simpul p erat,, simpul p ppangkal, g , simpul p tarik,, simpul p kursi,, berganda, dan simpul tiang.
b b.
Ikatan: ikatan canggah, can ah palang, alan sambungan samb n an dan kaki tiga. ti a
c.
Kompas, peta (peta pita/peta perjalanan dan peta lapangan) dan penggunaannya.
d. e.
5 5.
Bahasa isyarat, y , sandi,, morse dan semaphore. p Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai. M Mengenal l berbagai b b i gejala j l alam, l misalnya: i l k b kabut, matahari dan bintang.
6. Keterampilan sosial.
7. P3K a.
Kesehatan lapangan
b.
D Dapur umum
c.
Evakuasi
d.
SAR (Search and Rescue).
8. Kesehatan masyarakat 9. Pengamanan g masyarakat y ¾ Pengamanan TKP
(tempat kejadian perkara).
¾ Kebakaran. ¾ Konservasi
tanah dan air.
B. Elemen Spiritual Penemuan ilmiah membuktikan bahwa kecerdasan spiritual b k kuat berakar k t dalam d l otak t k manusia. i Itu It artinya, ti manusia i bukan b k saja berpotensi pada kekuatan rasional, emosional melainkan juga termaktub potensi spiritual dalam dirinya, tepatnya di dalam otaknya. otaknya C. Elemen Emosi Emosi merupakan pola perubahan kompleks yang mencakup k komponen-komponen k k t b kit faali, keterbangkitan f li perasaan subjektif, bj ktif proses kognitif serta reaksi-reaksi behavioral.
D. Elemen Intelektual Kecerdasan intelektual ditandai dengan kemampuan berpikir li linear, asosiatif i tif dan d integral. i t l E. Elemen Fisik Pendengaran merupakan indra utama yang paling penting dan paling sempurna sejak manusia dilahirkan bahkan sejak di dalam kandungan. Melalui pendengaran, seorang bayi dapat mendeteksi degup jantung ibunya. Pendengaran diatur oleh d belahan dua b l h otak t k (otak ( t k kanan k d kiri). dan ki i)
BAB IX PEMBINA PRAMUKA SEBAGAI TULANG PUNGGUNG PENDIDIKAN KARAKTER A. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Æ
suatu badan dalam Gerakan Pramuka (GP) yang memberi bimbingan, bimbingan bantuan moril, organisatoris, materiil dan finansial kepada Gudep, S Satuan P Pramuka, k Kwartir K i GP dari d i tingkat i k nasional i l hingga hi ranting. i
B. Pembina Pramuka Æ anggota dewasa yang terlibat langsung dalam kegiatan dengan memerhatikan terpenuhinya p y kebutuhan kebutuhan p peserta, kegiatan g yang berkonsep kekinian, menarik dan menantang. mempunyai peran ganda, sebagai penyelenggara pendidikan dan sebagai penggerak organisasi
C. Tanggung Jawab Pembina Pramuka 1.
Menyelenggarakan kepramukaan pada satuan pramuka.
2 2.
Melaksanakan kegiatan berlandaskan pada metode kepramukaan dan prinsip dasar kepramukaan.
3.
Bersikap sesuai dengan visi misi gerakan pramuka dalam kemandirian dan kepedulian masyarakat.
4.
Mewujudkan peserta didik yang berkepribadian baik, berwatak dan berjiwa Pancasila serta menjadi anggota masyarakat yang baik.
5.
Bertanggung jawab pada Tuhan, masyarakat, lingkungan d diri dan di i sendiri. di i
D Cara Membina Peserta Didik D. Faktor-faktor yang menentukan berhasilnya pembinaan sebagai upaya pendidikan adalah: 1 Dasar, 1. Dasar T Tujuan j an dan Sarana Pembinaan 2. Faktor Pembina Pramuka 3. Faktor Pramuka sebagai Peserta Didik 4. Faktor Lingkungan Pendidikan 5 Faktor Sarana Pendidikan 5.
Rasio pembina dengan peserta didik adalah sebagai berikut: x Satu perindukan Siaga beranggotakan maksimal 40 Siaga, dikelola oleh sorang pembina dibantu oleh 3 orang pembantu pembina. x Satu pasukan Pengalang beranggotakan maksimal 40 Penggalang, dikelola oleh seorang pembina dibantu oleh 2 pembantu pembina. x Satu Ambalan Penegak beranggotakan maksmal 40 Penegak, dikelola oleh sorang pembina dan dibantu seorang pembantu pembina. pembina x Untuk setiap maksimal 40 Pandega, dikelola oleh seorang Pembina. x Satu Perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang, satu Ambalan Penegak dan Satu Racana Pendega dikelola oleh seorang pembina Gugus Depan. x Pengelolaan: prinsip pembinaan Pesdik, ke arah dewasa pembina makin banyak melimpahkan peranannya kepada Pesdik. x Prinsip satuan terpisah wajib dilaksanakan.
F. Pengelolaan Organisasi dan Administrasi Gugus Depan 1. Organisasi Dalam melakasanakan tugasnya, g y , ppembina Gugus g Depan bertanggung jawab kepada Musyawarah Gugus Depan. Gugus Depan dibentuk atas dasar prakarsa masyarakat setempat atau kepala sekolah, kepala instansi, kepala asrama melalui suatu pertemuan dengan orangtua d pemuda dan d serta t tokoh t k h masyarakat. k t
2. Administrasi Administrasi satuan seterusnya disebut Minsat mencakup 2 (dua) pengertian antara lain: 1.
Administrasi dalam pengertian luas yaitu pengelolaan satuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan kepramukaan di satuan.
2.
Administrasi dalam pengertian sempit yaitu tata usaha satuan. Satuan adalah wadah pembinaan Gerakan Pramuka yang mencakup Gugus Depan dan Satuan Karya Pramuka. Pramuka
Administrasi Satuan berfungsi sebagai: a. Ukuran pembinaan dan pengawasan kegiatan tulis–menulis di dalam d l Gugus G Depan D dan d Satuan S t K Karya P Pramuka. k b. Pedoman pelaksanaan ke administrasi pada Gugus Depan dan Satuan Karya di dalam Gerakan Pramuka. c. Acuan dan pendorongan kreatifitas pramuka dalam tata cara menulis di Gugus Depan dan Satuan Karya Pramuka.
G. Pembina Pramuka sebagai g Tulang g Punggung gg g Pendidikan Karakter Berikut kepribadian dan karakter yang harus dimiliki guru g ppembina ppramuka: sebagai 1. Guru sebagai pembina pramuka itu harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan segala sifat, sikap dan amaliahnya y yyangg mencerminkan ketakwaannya y tersebut. 2.
Guru sebagai pembina pramuka harus suka bergaul, khususnya bergaul dengan anak-anak.
3. Guru sebagai pembina pramuka adalah orang yang penuh minat,
penuh
perhatian,
mencintai
profesinya
dan
pekerjaannya, k j d dan b berusaha h untuk t k mengembangkan b k d dan meningkatkan profesinya itu agar kemampuan mengajarnya lebih baik. 4 Guru 4. G sebagai b i pembina bi pramuka k adalah d l h orang yang suka k belajar secara terus-menerus.
BAB X MEMBINA KARAKTER PRAMUKA SIAGA A. Mengenal Karakter Pramuka Siaga di Sekolah Dasar Æ
menuntut
setiap
pembina
untuk
memiliki
sikap
profesional. Dari sikap inilah seorang pembina siaga dituntut
untuk
memasuki
dunia
mereka
dengan
mengetahui jenjang psikis anak di usia siaga. Dengan demikian mempermudah pembina dalam menangani setiap pproblematika yyangg ada.
B. Membina Karakter Pramuka Siaga Membina Siaga berarti mendalami dunia siaga, dunia anakk yang perlu l diterjuni dit j i baik b ik secara psikis iki maupun pendekatan lainnya. Untuk itu perlu dikenal dasar kodrati dan didaktis, pertumbuhan dan perkembangannya dalam rangka membantu anak memperoleh perkembangan sumber daya manusia yang optimal. Selain berorientasi kepada sifat dan ciri anak usia siaga, dalam merencanakan kepramukaan bagi pramuka siaga, siaga perlu dipahami aspirasi dan kebutuhannya, situasi dan kondisi serta materi atau kegiatannya.
Sifat-sifat dan karakteristik anak usia siaga, antara lain: 1. Yang positif g dan bekerja. j suka bermain,, bergerak suka meniru, senang mengkhayal. suka menyanyi, gemar mendengar cerita. suka bertanya, ingin tahu, ingin mencoba. suka pamer, suka disanjung, senang kejutan. spontan, t lugu, l polos, l mudah d h kagum k d suka dan k humor. h bersenda gurau, gemar berlomba dan bersaing. gemar membanding-bandingkan. selalu mencari hal-hal yang baru, baru cepat bosan dan lain-lain. lain-lain
2. Yang g negatif g labil, emosional, egois. manja, mudah putus asa. sensitif, itif rawan, mudah d h kecewa. k kurang perhitungan, tidak mau mengalah. kurang peduli kebersihan jasmaninya. masih malu-malu, memerlukan perlindungan dan lainlain.
Sekian dan terima kasih …. Semoga bermanfaat ….