Vol. XXII
Forum Studi Islam fakultas ekonomi universitas indonesia
BERDZIKIR mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
?
?
?
lum ku i r Ku 013 2
Ujian Nasional
Osp
Wajib Bel 12 Ta ajar hun
ek
Bidik Misi
Pendidikan Karakter
Se
nio
rita s
?
?
Akses Pendidikan
?
Pendid ikan Gratis
Pendidikan Islam di Andalusia Evaluasi Budaya Ospek 6
Bank Syariah: Kontroversi dan Tantangan 9
Komunitas Muslim di Shanghai 17
Dari Redaksi Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah meberikan Taufiq-Nya dalam penyelesaian majalah ini. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW, sang pendidik umat manusia dengan keteladanan akhlaknya yang terpuji. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan peradaban suatu bangsa. Bangsa-bangsa yang saat ini dikatakan bangsa yang “maju” tidak terlepas dari aspek pendidikan yang mereka terapkan. Islam sangat memperhatikan aspek pendidikan ini. Dapat kita temukan dalam Alquran Surat Al-Mujadalah Ayat 11, Allah SWT berfirman yang artinya: “……….. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Dan Rasulullah SAW, pernah bersabda: “mencari ilmu adalah diwajibkan bagi setiap muslim laki-laki dan wanita dari mulai lahir sampai ke liang lahat.” Dari sini terlihat bagaimana kedudukan seseorang yang berilmu dalam Islam. Dan untuk meraih gelar “berilmu”, seseorang tentu harus melakukan proses pendidikan dalam hidupnya. Lembaga-lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam melaksanakan proses pendidikan tersebut. Banyak evaluasi yang harus dilakukan terhadap lembaga pendidikan kita. Kita sebagai Negara yang mayoritas beragama Islam seharusnya dapat menunjukkan keunggulan sistem pendidikan yang diterapkan agar hakikat Islam sebagai “Rahmatan lil Alamin” dapat terlihat oleh semua umat manusia, karena dari pendidikanlah akhlak-akhlak seorang muslim dapat terbangun. Hal ini pun menjadi modal penting untuk memajukan bangsa. Di edisi Berdzikir kali ini, kita akan mengupas sistem pendidikan yang pernah diterapkan oleh umat Islam di Andalusia, sebuah sistem pendidikan yang komprehensif membangun kualitas peserta didiknya. Semoga kita bisa berkaca darinya, mengambil setiap inspirasi untuk bersama-sama membangun sisi pendidikan di negeri ini.
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Vol. XXII
BERDZIKIR mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Pelindung: Allah SWT Pembina: Banu Muhammad; Penanggungjawab: Handy Suberlin; Pemimpin Redaksi: Mamduch; Redaktur Pelaksana: Trias Bintang Chatulistiwa; Editor: Handy Suberlin; Layout dan Ilustrator: Alviansyah Kuswidyatama; Kontributor: Andi Nidaul Hasanah, Masandi Riwan, Anggun Puspita Khoirun Nisa', Muhammad Hassan S., Adhillah Shofi Assegaf, Chasbi Ashidiqi, Mamduch, Tasya Aldiary Dayana
Sekretariat FSI FEUI: Gd. Student Center Lt.2 Kampus Baru Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia fakultas ekonomi universitas indonesia Depok, Jawa Barat, Kode Pos 16424 Kritik dan Saran:
[email protected]
Forum Studi Islam
fsifeui.com Fsi Feui @FSI_FEUI
FSI FEUI Channel fsi_feui
Sambutan dari Ketua Umum FSI FEUI
Handy Suberlin Ketua Umum FSI FEUI
Assalamu'alaikum wr.wb. Bismillahirrahmaanirrahiim Ahlan wa sahlan, Mahasiswa Baru FE UI 2014, Selamat datang di kampus perjuangan. Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Ada yang berbeda ketika kita memasuki kampus FE UI ini, masa orientasi mahasiswa baru selalu kental dengan jargon-jargon perjuangan dan penyemangat setiap tahunnya. Tidak berlebihan para pendahulu kita membuat jargon tersebut, UI yang menyandang nama bangsa memang dipenuhi orang-orang hebat dari sabang hingga merauke. Tanpa perjuangan yang keras, maka keraslah pula dinding penghalang kesuksesan secara individual. “Kampus Perjuangan” dipertegas dengan “Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!” yang membuat mahasiswa harus meningkatkan levelnya yaitu untuk menjadi makhluk yang paling bermanfaat dimanapun ia berada karena sebaikbaiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk lainnya. Kembali ke kata “Perjuangan”, sebagai mahasiswa, perjuangan yang paling nyata adalah belajar dan terus mengasah ilmu. Mungkin nilai tinggi memang bukan segalanya, namun nilai tinggi menunjukkan kualitas “perjuangan” mahasiswa dalam menjaga akademisnya meskipun sibuk menjadi aktivis di kampus. Untuk itu, dalam kesempatan yang sangat baik ini, kami Forum Studi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menerbitkan Berdzikir Vol 22 dengan tema yang paling dekat dengan kehidupan kita, yaitu “Pendidikan”. Simaklah artikel-artikel yang sudah tim redaksi berdzikir sajikan untuk teman-teman semua. Semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua. Selamat datang di laboratorium kehidupan, Kampus ini penuh dengan ideologi, pemikiran, dan gaya hidup yang beragam. Hidup memang harus selalu ada pedoman, sebagai muslim, Islam adalah pedoman paling terjamin untuk selalu dipegang teguh. Dalam derasnya arus pemikiran dan ideologi, terus yakinkan diri kita dan tanyakan kepada diri kita sendiri, siapa kita? Mengapa kita ada di FE? Mengapa harus selalu Islam menjadi pedoman? Jawabnya hanya ada pada diri kita masing-masing. Jadilah pejuang di dunia, karena tidak ada kesempatan berjuang di akhirat. Berjuanglah seolah-olah kita akan hidup ratusan tahun, bertakwa dan terus jaga ibadah kita seolah-olah kita akan mati sebentar lagi. Waktu tidak bisa kembali, beruntunglah kau yang memanfaatkannya dengan baik, celakalah kau yang membuangnya untuk hal-hal yang sia-sia. Wallahu'alam
Vol. Vol. XXII XXII
MeiMei 20142014 BERDZIKIR| Edisi BERDZIKIR | Edisi
mengumandangkan dzikir, dzikir, menjernihkan menjernihkan pikir mengumandangkan
2
DAFTAR ISI PENDIDIKAN Artikel Utama: Berkaca dari Sistem Pendidikan Islam di Andalusia
4
Evaluasi Budaya Ospek: Berawal dari Hati
6
EKONOMI Bank Syariah: Kontroversi dan Tantangan Hari Buruh: Memperlakukan Buruh dalam Islam Jejak-jejak Kaum Buruh Terdahulu
9 11 13
HUMANIORA ISLAM TKW dalam Perspektif Islam
Komunitas Muslim di Masjid Fuyou, Shanghai
3
15
17
ISLAM 101 Woman Ask Islam Answer
20
FSI UPDATE Press Release
23
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014 mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
PENDIDIKAN
Masjid Cordoba, salah satu tempat ibadah yang memiliki nilai sejarah Islam yang berada di Andalusia, Spanyol.
Sumber: people.virginia.edu
Berkaca dari Sistem Pendidikan Islam di Andalusia oleh Andi Nidaul Hasanah
J
ika berbicara mengenai masalah pendidikan, maka kita tidak dapat melupakan Andalusia. Negara yang satu ini merupakan suatu negara yang berhasil maju melalui pendidikan. Andalusia yang dulu sekarang lebih dikenal dengan nama Spanyol, dulunya memiliki sistem pendidikan Islam yang cukup berkembang sehingga tak jarang ilmuwan-ilmuwan terkenal lahir dari negara ini. Andalusia adalah sebutan bagi semenanjung Iberia periode Islam. Sebutan itu berasal dari kata Vandalusia yang artinya negeri bangsa Vandal karena bagian selatan semenanjung itu pernah dikuasai bangsa Vandal. Jika menilik sejarah pendidikan di Andalusia, ternyata peran pemerintahan Islam-lah yang berhasil membawa kebangkitan Eropa dalam bidang pendidikan. Dahulu, Spanyol pernah dikuasai oleh pemerintah Islam selama kurang lebih delapan abad lamanya. Daerah ini dikuasi oleh Islam setelah penguasa Bani Umayyah merebut tanah semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Wlid ibn Abdul Malik. Pada masa inilah, pemerintahan Islam mulai mengembangkan sarana dan sistem pendidikan yang
berbasis ke-Islaman sebelum pada akhirnya Andalusia menjadi gudangnya ilmu pengetahuan dan Islam berhasil menjadi “guru” di Andalusia bagi orang Eropa. Apa yang kemudian dilakukan oleh pemerintah muslim untuk mengubah Andalusia menjadi negara yang mengagumkan dalam bidang intelektual ? Sebenarnya negara kita juga sudah melalukan beberapa upaya seperti yang dilakukan oleh pemerintahan Islam di Andalusia pada masa itu seperti mendirikan Kuttab atau lembaga pendidikan terendah. Namun yang membedakannya adalah pokok-pokok pembelajarannya. Di lembaga pendidikan ini (Kuttab), para siswa tidak hanya diajarkan berbagai ilmu umum, tetapi mereka juga diajarkan ilmu agama dan seni. Di lembaga pendidikan inilah para siswa belajar berhitung, menulis, membaca Al-Qur'an dan mengahafalnya, bahasa Arab, Fikih, serta seni dan musik. Pembangunan dalam dunia pendidikan tak hanya dilakukan dengan mendirikan Kuttab. Pemerintah Islam juga banyak mendirikan perguruan tinggi. Dibawah kekuasaan al-Hakam diselenggarakan berbagai macam pengajaran di perguruan
Vol. Vol. XXII XXII
MeiMei 20142014 BERDZIKIR| Edisi BERDZIKIR | Edisi
mengumandangkan dzikir, dzikir, menjernihkan menjernihkan pikir mengumandangkan
4
tinggi dan telah membangun Universitas Cordova. Universitas yang saat ini berdiri megah dan menjadi ikon Spanyol, Sehingga Spanyol termasyhur keseluruh dunia. Universitas ini tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III, yang pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi terkenal yang setara dengan Universitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Baghdad. Secara garis besar perguruan tinggi di Spanyol terdapat dua konsentrasi ilmu pengetahuan yakni filsafat dan sains. Dari perguruan tinggi inilah telah lahir ilmuwan-ilmuwan serta penemuannya yang berpengaruh terhadap dunia pendidikan seperti Ibnu Bajjah yang merupakan filosof muslim yang pertama dan utama dalam sejarah kefilasafatan di Andalus. Tokoh lainnya adalah Abu Bakr ibnu Thufail dengan Karya filsafatnya yang sangat terkenal yakni Hay Ibn Yaqzhan. Pada bidang sains tercatat nama Abbas ibn Farnas yang termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Perkembangan sains di daerah ini diikuti pula oleh ilmu kedokteran, matematika, kimia dan musik serta lainnya, bahkan ada ilmuwan wanita yang ahli kedokteran, yaitu Umm al-Hasan binti Abi Ja'far. Tak hanya mendirikan lembaga pendidikan, untuk mendukung kelancaran proses pendidikan dibangun pula prasarana-prasarana penunjang lainnya seperti perpustakaan. Pada masa itu khalifah-khalifah Umayyah di Andalusia berupaya menyisihkan dana dari kas negara untuk Universitas Cordoba, salah satu universitas terbaik yang ada di Andalusia, Spanyol.
5
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
membangun berbagai sarana pendukung. Pada tahun 912961 M, khalifah Abdurrahman III membangun perpustakaan di kota Granada hingga mencapai 600.000 jilid buku. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan subsidi pendidikan, yakni dengan murahnya buku-buku bacaan, atau diberikan penghargaan yang tinggi berupa emas murni kepada penulis atau penerjemah buku, seberat buku yang diterjemahkannya. Satu hal lainnya yang tak dapat dilupakan bahwa untuk memajukan dunia pendidikan bukan hanya pemerintah yang harus berjuang untuk mewujudkan hal tersebut, tetapi peran dari masyarakat pun sangat dinantikan. Pada masa itu, masyarakat Andalusia tidak hanya mengoleksi buku untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan buku tersebut mereka wakafkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum, seperti yang dilakukan oleh Abdul Mutrif, seorang hakim di Cordova. Kita seharusnya dapat berkaca dari sistem pendidikan yang diterapkan pemerintah Islam di Andalusia mulai dari lembaga pendidikan, metode pengajaran, serta penghargaan yang diberikan atas jasa para ilmuwan yang telah berkontribusi bagi dunia pendidikan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan metode dan sistem pembelajaran seperti yang dilakukan oleh pemerintah Islam saat itu untuk membangun Andalusia menjadi negara yang maju dan menjadi gudangnya ilmu pengetahuan di belahan barat. Sumber: itrevolutions.org
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014 mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
PENDIDIKAN
Sumber: anjarnurhadi.wordpress.com
Evaluasi Budaya Ospek: Berawal dari Hati oleh Masandi Riwan
A
lhamdulillah, Segala puji hanya milik Allah, yang telah mengizinkan kita mengenyam pendidikan manis di salah satu universitas terbaik di negeri ini. Salawat serta salam semoga tercurah kepada idola, panutan hidup, dan role model terbaik yang pernah ada sepanjang zaman: Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wa sallam. Seakan menjadi tradisi, setiap mahasiswa yang baru saja diterima di perguruan tinggi akan menjalani proses orientasi atau biasa dikenal dengan ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus). Secara sederhana, ospek berarti proses pengenalan terhadap lingkungan baru. Proses ini dibutuhkan sebagai transisi bagi anggota baru dari orang luar menjadi orang dalam sehingga ia merasa nyaman dan diterima di lingkungan barunya[1]. Meski memiliki tujuan yang sama, implementasi ospek di tiap
kampus berbeda-beda. Baik dari susunan panitianya maupun rangkaian acaranya. .Namun, di atas berbagai macam perbedaan itu, terdapat satu poin penting yang sering kali terlewatkan dalam seluruh rangkaian kegiatan 'tahunan' ini. Ada satu hal yang sangat mendasar dari acara ini yang harus dimiliki secara benar oleh seluruh elemen kegiatan ini khususnya para panitia. Satu hal mendasar yang letaknya di hati, yakni niat yang lurus. Penting bagi seorang panitia untuk memiliki niat yang lurus ketika merencanakan dan melaksanakan kegiatan ospek ini. Apalagi bagi seorang muslim, niat merupakan suatu hal yang sangat krusial. Karena, seorang muslim harus memiliki niat yang lurus dalam melakukan segala aktivitasnya, termasuk mengadakan dan menjalankan kegiatan ospek. Dan bagi seorang muslim, niat yang lurus berarti niat yang ikhlas. Ada beberapa alasan mengapa niat yang ikhlas penting dan harus
Vol. Vol. XXII XXII
MeiMei 20142014 BERDZIKIR| Edisi BERDZIKIR | Edisi
mengumandangkan dzikir, dzikir, menjernihkan menjernihkan pikir mengumandangkan
6
Pribadi
Suasana kegiatan ospek di FEUI tahun 2013 lalu atau yang lebih dikenal dengan OPK FEUI 2013 saat menjelang waktu istirahat salat Zuhur. dimiliki oleh seorang panitia ospek. Pertama, amalan yang tidak didasari keikhlasan niat untuk Allah tidak akan bernilai pahala di sisi Allah. Sebagaimana sabda Rasul salallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Umar Ibnu Khattab radhiyallahu anhu: “Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”[2] Sebagaimana dalam hadis di atas, seseorang mendapatkan balasan sesuai yang ia niatkan. Maka, seseorang akan mendapat pahala di sisi Allah hanya jika dia meniatkan kegiatannya untuk menggapai ridho Allah. Dan meniatkannya saja belumlah cukup, tapi ia juga harus memurnikan niat hanya untuk-Nya. Sebagaimana firmanNya dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
7
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Sungguh sayang bila waktu, pikiran, dan tenaga yang dicurahkan dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan ospek yang begitu panjang ternyata tidak bernilai pahala di sisi Allah karena tidak diniatkan. Padahal, sebagaimana dalam kaidah fiqih, setiap hal mubah yang diniatkan untuk ibadah dapat bernilai sebagai pahala di sisi Allah[3] . Kedua, Niat menentukan tujuan dan kinerja yang akan dilakukan seseorang. Dalam hal ini, niat dalam hati dari seorang panitia ospek akan memengaruhi kinerja yang ia jalankan dalam rangkaian kegiatan tersebut. Setiap gerak gerik yang ia lakukan tentu bertujuan untuk mengapai niat maupun tujuan yang ingin ia capai. Ketika niat yang mendasari perilakunya adalah untuk membantu orang lain, maka semua kinerja yang ia lakukan akan bermuara pada upaya menghasilkan bantuan. Apalagi, ketika jobdesk yang ia miliki memang berbentuk membantu, maka ia akan mengerjakannya dengan maksimal dan totalitas. Tetapi, jika niat yang mendasarinya adalah untuk sebuah kemaksiatan maupun kezaliman, seluruh tingkah lakunya akan mengarahkannya untuk berbuat zalim apapun deskripsi pekerjaan yang ia miliki. Sebagaimana yang terjadi belakangan ini tepatnya bulan Desember 2013 lalu di salah satu institut di Kota Malang. Sempat diberitakan di www.tribunnews.com bahwa seorang
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014 mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
mahasiswa di salah satu institut negeri di Kota Malang tewas akibat kelelahan, sedangkan teman korban mengatakan bahwa korban tewas akibat kekerasan selama ospek. Terlepas dari pengakuan manakah yang benar, disini terlihat adanya penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan ospek. Yang menjadi kekhawatiran adalah adanya kesengajaan dari pihak panitia untuk melakukan kekerasan maupun perpeloncoan terhadap mahasiswa baru. Dan salah satu motif yang dikhawatirkan menjadi penyebab kesengajaan ini adalah motif balas dendam dari panitia yang notabene tahun lalu merupakan peserta. Niat yang ikhlas akan mengantarkan tuannya menuju jalan kebaikan, sedangkan niat yang salah akan mengantarkan tuannya menjalani kehidupannya melalui jalan penuh kesalahan. Ketiga, Niat yang ikhlas akan membuat semangat seseorang tetap terjaga selama rangkaian kegiatan berlangsung. Karena, seseorang yang meniatkan aktivitasnya untuk Allah maka sejatinya meniatkan aktivitasnya untuk perkara yang abadi. Karena ia mengharap kenikmatan yang ada ketika ia kekal di surga, dan karena Allah mahakekal dan tak pernah mengingkari janji. Hal ini tentu berbeda dengan seseorang yang meniatkan aktivitasnya untuk menyenangkan hati orang lain, atau ingin dekat dengan orang lain. Ketika orang lain tersebut menghilang, tidak butuh waktu yang lama hingga
hilang lah pula motivasi dan semangatnya untuk menjalankan suatu hal. Maka, dalam rangka memeroleh pahala, meluruskan langkah dan menjaga motivasi agar selalu semangat, penting bagi seseorang dalam hal ini panitia ospek untuk senantiasa mengoreksi keikhlasan niatnya. Seorang panitia harus menentukan niatnya sejak pertama kali ia memutuskan untuk ikut di kegiatan ospek. Agar rangkaian panjang kegiatan ospek yang akan ia lakukan tidak sekadar menjadi penghabis waktu luang, tapi juga menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari kiamat kelak. Usaha menjaga keikhlasan ini juga harus terus dilaksanakan sepanjang rangkaian kegiatan baik sebelum, saat berlangsung, maupun sesudah ospek. Hal ini perlu dilakukan karena niat manusia senantiasa berubah sebagaimana hati yang senantiasa berbolak-balik. Dan terakhir, kita memohon kepada Allah agar senantiasa menjaga hati kita untuk tetap ikhlas dimanapun dan kapanpun kita beraktivitas sebagaimana doa nabi “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”[4]
Referensi: [1] Management Eleventh Edition by Stephen P. Robbins, Mary Coulter. page 334 [2] Imam Asy Syatibi dalam kitab Aliqtishom [3] HR. Bukhori [4] Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792
Kegiatan orientasi mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi di luar negeri.Umumnya orientasi dilakukan agar mahasiswa baru dapat beradaptasi di lingkungannya yang baru.
Sumber: egr.msu.edu
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
8
EKONOMI
Kegiatan administrasi yang dilakukan di salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia.
Sumber: bandung.bisnis.com
Bank Syariah: Kontroversi dan Tantangan oleh Anggun Puspita Khoirun Nisa'
S
istem keuangan Islam tumbuh begitu pesat di seluruh dunia dan menjadi perbincangan di kalangan umat muslim. Tren ini tidak hanya terjadi di negara-negara mayoritas muslim saja, melainkan juga terjadi di negara barat seiring dengan bertambahnya jumlah umat muslim yang menetap disana. Banyak negara-negara di dunia yang saat ini sedang mengalami masalah sistem dualisme bank dimana bank syariah tergabung secara sistem dengan bank konvensional. Umat muslim dewasa ini menghadapi tantangan yang cukup besar dalam rangka mereformasi sistem keuangan yang sudah ada. Selama semua sistem lembaga keuangan masih berdasarkan pada kepentingan, tampaknya sedikit mustahil untuk mewujudkan sistem keuangan yang benar-benar murni
9
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
berdasarkan syariah. Seperti yang diketahui, perbankan syariah umumnya di definisikan sebagai sistem perbankan yang tidak mengenal bunga. Sebagian besar orang yang tidak memahami konsep syariah akan beranggapan bahwa jika bunga bank dihapuskan, maka akan membuat bank menjadi lembaga amal dibandingkan lembaga komersial, yang akan menawarkan jasa keuangan tanpa pengembalian. Padahal asumsi dan anggapan diatas sebenarnya salah. Sistem syariah memiliki prosedur yang berbeda jika dibandingkan dengan sistem konvensional. Jika seseorang meminjamkan uang kepada orang lain, ia harus memutuskan apakah ia ingin membantu atau ingin mendapatkan beberapa keuntungan. Jika ia ingin membantu peminjam, ia tidak harus mengklaim jumlah tambahan selain
jumlah pokoknya. Tapi jika dia memberikan uang untuk berbagi keuntungan yang diperoleh oleh pihak lain, ia harus bersedia berbagi keuntungan ataupun kerugiannya. Hal ini jelas bahwa pengecualian bunga dari lembaga keuangan tidak berarti pemodal tidak dapat memperoleh keuntungan. Seperti yang diketahui, sebagian besar produk yang ditawarkan oleh bank syariah mirip dengan produk bank konvensional. Ada beberapa kontroversi mengenai bank syariah yang perlu ditangani dalam rangka mewujudkan bank syariah menjadi 100% syariah. Seharusnya, bank syariah tidak perlu menyalin produk bank konvensional tetapi harus memperkenalkan produk-produk yang berbeda dari produk perbankan konvensional namun tetap sesuai dengan hukum Islam.
Kontroversi dan Tantangan yang dihadapi Perbankan Syariah Suatu konsep keuangan dalam ekonomi Islam yang belum cukup jelas dipahami dalam Al-Qur'an dan Hadits akan di klarifikasi melalui fatwa. Fatwa pada dasarnya adalah keputusan keagamaan mengenai hukum Islam yang tidak jelas disebutkan dalam Syariah. Fatwa diperlukan dalam halhal yang tidak pasti dan tidak sesuai dalam kegiatan perbankan syariah. Lalu masalah utama muncul, karena sejauh ini tidak ada otoritas tunggal yang mengatur sistem keuangan Islam. Kondisi yang dihadapi saat ini adalah tidak adanya keharmonisan antara ulama yang berhak memberikan fatwa. Sedangkan di sisi lain, semua bank syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah sendiri yang cukup berkompeten di bidang ekonomi dan agama. Tantangan yang dihadapi bank syariah adalah perbedaan pandangan diantara ulama dan Dewan Pengawas Syariah itu sendiri. Interpretasi yang berbeda ini disebabkan oleh fakta bahwa adanya beberapa golongan dalam Islam dimana semua golongan memiliki otoritas sendiri untuk menginterpretasi isu-isu syariah. Selalu ada kemungkinan bahwa penafsiran tertentu yang diberikan oleh suatu golongan berbeda dari yang lain. Sedangkan mayoritas umat muslim pun pada umumnya tidak memiliki konsep yang jelas mengenai produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah.
keuangan syariah, terlebih yang memiliki gelar sarjana. Mayoritas orang yang bekerja di bank konvensional akan mudah menyesuaikan diri dan memahami cara untuk mengoperasikan bank syariah, namun untuk mengembangkan produk-produk keuangan syariah tentu saja mereka akan kesulitan karena tidak memhami konsep dasar dan aturan dalam keuangan syariah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Khalej Times (2008), sarjana syariah kurang lebih berjumlah 250-300 orang di seluruh dunia. Hal yang perlu dikritisi adalah sarjana syariah yang ada kini tidak hanya melayani satu stakeholder lembaga keuangan syariah saja tetapi juga berperan sebagai konsultan syariah. Hal ini menunjukkan betapa kurangnya sumber daya manusia yang benar-benar memahami kosep keuangan syariah. Dengan adanya tantangan-tantangan diatas, seharusnya bank syariah tidak perlu meniru produk bank konvensional tetapi harus mengembangkan produknya sendiri dengan berbagai inovasi namun tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, bank syariah masih memerlukan banyak sumber daya manusia yang ahli dalam keuangan syariah sehingga dapat menjembatani perbedaan interpretasi antara ulama dan lembaga otoritas syariah yang memiliki kewenangan untuk memastikan bahwa produk-produk yang ada telah sesuai dengan standar dan regulasi. Sehingga, masa depan bank syariah tidak hanya bergantung pada inovasi produk tetapi juga dapat memuaskan semua stakeholder yang ada.
Referensi: Shah, Syed Farhan, Muhammad Wajid Raza, Malik Khurshid.2012. Islamic Banking Controversies and Challenges. Institute of Interdisciplinary Business Research
Tantangan lain yang dihadapi bank syariah adalah kurangnya sumber daya manusia yang nenar-nenar memanamn nosep neuangan syariah, terlebih yang memiliki gelar sarjana. Mayoritas orang yang bekerja di bank konvensional akan mudah menyesuaikan diri dan memahami cara untuk mengoperasikan bank syariah, namun untuk mengembangkan produk-produk keuangan syariah tentu saja mereka akan kesulitan karena tidak memhami konsep
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
10
EKONOMI
Ratusan ribu buruh berdemonstrasi dalam memperingati Hari Buruh Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Mei.
Hari Buruh: Memperlakukan Buruh dalam Islam oleh Muhammad Hassan S.
T
anggal 1 Mei 2014 adalah sejarah baru bagi para buruh di Indonesia, karena mulai tahun 2014 Hari Buruh Sedunia—atau yang biasa disebut May Day—menjadi hari libur nasional. Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.24 Tahun 2013 tentang Penetapan Tanggal 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan ”hadiah” kepada buruh sebab dengan ditetapkannya tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, para buruh dapat menyuarakan hak-hak mereka yang sering kali dilanggar oleh para pengusaha. Kesempatan ini pun benar-benar dimanfaatkan oleh kaum buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka yang antara lain menolak sistem kerja outsourcing, menuntut kenaikan upah, dan diwajibkannya jaminan sosial untuk para pekerja. Pada Mayday tahun ini saja setidaknya ada 10 butir
11
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
tuntutan yang diberikan oleh kaum buruh kepada pemerintah. Permasalahan buruh di Indonesia memang seperti tidak ada habisnya. Kasus pemberian upah yang menunggak hingga berbulan-bulan atau begitu rendahnya upah yang diberikan masih sering kita dengar. Para pengusaha acap kali abai terhadap hal ini karena menginginkan keuntungan sebanyakbanyaknya. Ilmu ekonomi kapitalis yang mengajarkan bahwa keuntungan maksimum adalah saat MR=MC membuat perusahaan menentukan kebijakan untuk pekerjanya hanya berdasarkan statistik tanpa memasukkan unsur kemanusiaan. Pemberhentian Hari Kerja (PHK) kepada pegawai akan langsung diterapkan apabila perusahaan merasa marginal cost-nya telah sedikit melebihi marginal revenue perusahaan.
Padahal, efek PHK tersebut bisa jadi membuat sebuah keluarga tidak dapat lagi terpenuhi kebutuhannya. Gaji yang rendah dengan alasan menekan biaya produksi adalah contoh lain apabila perusahaan hanya mengejar keuntungan maksimum semata. Akibatnya, buruh yang merasa terzhalimi melakukan demonstrasi menuntut hak-hak mereka dipenuhi. Rasa kecewa yang ditambah amarah membuat demonstrasi buruh pun beberapa kali berakhir ricuh. Apabila sudah seperti itu, kerugian materi tak dapat dihindarkan dan ujung-ujungnya perusahaan itu sendiri yang merugi. Hal itu membuktikan sebuah ayat dari Al-Quran “Kecelakaan besarlah bagi mereka yang curang.” (Al- Muthaffifin:1) Lalu bagaimana Islam memandang fenomena ini? Agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam red.) juga membahas bagaimana seharusnya para pengusaha memperlakukan para pekerja mereka. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah bersabda: “Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering”. Kandungan hadits ini menurut Imam Al Munawi adalah “Diharamkan menunda pemberian gaji padahal mampu menunaikannya tepat waktu. Yang dimaksud memberikan
gaji sebelum keringat si pekerja kering adalah ungkapan untuk menunjukkan diperintahkannya memberikan gaji setelah pekerjaan itu selesai ketika si pekerja meminta walau keringatnya tidak kering atau keringatnya telah kering.” (Faidhul Qodir, 1: 718). Dalam hadits lain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Menunda penunaian kewajiban (bagi yang mampu) termasuk kezholiman” (HR. Bukhari no. 2400 dan Muslim no. 1564) Begitu indahnya apabila para pengusaha dapat menerapkan dua hadits di atas. Menyadari bahwa haram hukumnya menunda memberikan upah untuk para pekerja sedangkan sebenarnya mereka mampu membayar. Memberikan upah yang layak kepada pekerja juga menunjukkan bahwa perusahaan menghargai pekerjaan mereka. Kesejahteraan buruh pun akan lebih terjamin sehingga tidak perlu ada lagi demonstrasi-demonstrasi buruh yang justru bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Yang terpenting dalam Islam ketika berbisnis bukanlah profit, akan tetapi keberkahan. Dan keberkahan hanya akan bisa didapat apabila sang pengusaha telah memenuhi hak-hak pekerjanya. Wallahu'alam bisshawab.
Demo buruh menuntut penghapusan sistem kerja kontrak (outsourcing) dan upah layak bagi buruh.
Sumber: media.viva.co.id
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
12
EKONOMI
Sumber: sritex.co.id
Aktivitas para buruh di sebuah pabrik tekstil.
Jejak-jejak Kaum Buruh Terdahulu oleh Adhillah Shofi Assegaf
D
i Chicago Amerika Serikat (AS) pada 1886. Saat itu terjadi pemogokan 350 ribu buruh di mana 90 ribu buruh berdemonstrasi di jalanan, dan 40 ribu lainnya melakukan pemogokan. Mereka menuntut agar jam kerja diatur lebih manusiawi, dimana Pada 1 Mei merupakan tonggak sejarah gerakan buruh internasional yang berjuang menuntut hak-haknya, seperti perbaikan kondisi kerja dan kesejahteraan jam kerja buruh yang amat panjang (12-16 jam sehari), ditambah kondisi upah yang jauh dari kebutuhan hidup layak. Pada tanggal dan tahun yang sama buruh berhasil menyelenggarakan kongres umum pekerja di Baltimore, AS, yang melahirkan deklarasi berisi gugatan atas model perbudakan kapitalisme dan menuntut jam kerja dari 10-12 jam sehari menjadi 8 jam sehari. Pada 1791 para kaum buruh menuntut pengurangan jam kerja dari 12-16 jam menjadi 10 sekaligus menjadi sumber
13
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
inspirasi gerakan 1 Mei yang menjadi tuntutan umum kaum buruh di seluruh wilayah AS,pada 1835, para buruh di Philadelpia kembali melakukan pemogokan. Kali ini semboyannya adalah “from 6 to 6 atau ten hours work and ten hours for meals”. Antara 1884 hingga 1886, setidaknya terjadi 3.100 kali pemogokan yang melibatkan lebih dari satu juta buruh di 22.000 pabrik di AS. Periode itu merupakan masa pergolakan buruh paling besar yang terjadi secara serentak di berbagai wilayah dunia yang melahirkan deklarasi Baltimore, pengorganisasian buruh untuk menuntut 8 jam kerja berada di bawah koordinasi Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU). Gerakan masif itu kemudian menjadi dasar dari perayaan May Day. Momentum 1 Mei yang mengilhami gerakan buruh internasional juga dirayakan kaum buruh Indonesia ketika negeri ini masih dalam alam penjajahan. Perayaan Hari Buruh ketika itu dilandasai semangat anti-kolonialisme. Takashi
Salah satu pergerakan buruh yang menuntut perbaikan upah buruh pada tahun 1926. Sumber: mirror.co.uk
Shiraishi (1987) melukiskan, gerakan buruh periode 19101930 memberi warna baru dalam wajah gerakan politik nasional. Di era Orde Lama, 1 Mei diperingati dengan semangat anti-imperialisme yang begitu kuat. Di tengahtengah euforia kemerdekaan berbagai organisasi buruhsebagian besar berafiliasi ke dalam partai politik-didirikan sebagai sarana artikulasi, agregasi, dan partisipasi politik buruh. Pada dekade 50-an, dinamika politik buruh di Tanah Air kian terasa. Ratusan organisasi serikat buruh (SB) yang berafiliasi dengan kekuatan politik, seperti Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi),Serikat Buruh Muslimin Indonesia, Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia (SOKSI), berperan aktif dalam mendorong “pematangan” demokrasi dalam kehidupan politik nasional. Melalui model pembinaan politik Negara pada masa orde baru, militer sukses memangkas kekuatan buruh dari peta politik nasional. Tahun 1973, rezim Orde Baru melakukan pembersihan organ-organ perburuhan dari pengaruh “ideologi kiri”. Rezim Orde Baru juga mengontrol secara ketat aktivitas politik buruh, mewadahi secara tunggal aspirasi buruh ke dalam Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI), dan melarang 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh karena dianggap berbau “komunis”. Setelah itu, praktis tak ada gerakan buruh yang kuat, independen, dan progresif di negeri ini,dan dimasa pasca runtuhnya Orde Baru pada 1998. Gerakan buruh kembali menggeliat puluhan organisasi buruh dan serikat pekerja lahir dan eksis sebagai elemen non-negara yang relatif independen. Namun, gerakan buruh di era reformasi secara faktual menghadapi beberapa kekuatan besar sekaligus, yaitu kebijakan negara,
sikap konservatif pengusaha, dan modal global. Dalam kebijakan negara, gerakan buruh masih berhadapan dengan berbagai kebijakan negara, terutama di bidang ketenagakerjaan, ekonomi, dan investasi. Semua itu tidak hanya inkonsisten dan berwatak “anti-buruh”, akan tetapi juga memandang buruh sebagai non-faktor dalam desain besar kebijakan ekonomi, industri, dan proses produksi,gerakan buruh juga harus menghadapi sikap konservatif para pelaku bisnis lokal. Mereka berpandangan bahwa fenomena labour surplus, “upah murah”, dan jaminan sosial yang rendah adalah bentuk “keunggulan komparatif” yang wajib dipertahankan. Apalagi dalam situasi ekonomi serba sulit saat ini,gerakan buruh juga harus menghadapi tuntutan liberalisasi sektor ketenagakerjaan (labor market flexibility) yang didengungkan secara keras oleh para investor global. Korporasi global, dengan sistem pasar bebasnya, hanya tertarik berinvestasi di negara yang kebijakan perburuhannya relatif market friendly dan para bersikap promodal dan anti-serikat buruh. Jejak-jejak para kaum buruh dari dulu hingga sekarang sepertinya tak pernah ada baiknya,siapa sih orangnya yang mau jadi buruh,tetapi bagaimanapun tidak akan ada perusahaan atau produksi jika tidak ada buruh,jadi apa salahnya jika para kaum buruh di beri penghargaan melalui upah yang sesuai dan kehidupan yang layak… Kaum buruh kelihatan kusam sekali……………….
Referensi: http://www.guratan.co.cc/2009/07/jejak-jejak-kaum-buruh-terdahulu.html
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
14
HUMANIORA ISLAM
TKW dalam Perspektif Islam oleh Chasbi Ashidiqi
M
encari nafkah di luar negeri dengan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sering menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia. Hasil dari bekerja sebagai TKW memang menggiurkan, dengan hanya bekerja sebagai tenaga kasar di luar negeri, seorang TKW mampu menafkahi diri sendiri dan keluarga di Indonesia. Bahkan tak jarang keluarga TKW yang sukses bisa naik derajat ekonominya hasil dari rezeki yang diperolehnya selama bekerja di luar negeri. Namun, dibalik semua keuntungan tersebut tersimpan resiko yang cukup mengerikan. Apabila kurang beruntung, seorang TKW bisa ter(di)-bunuh, disiksa, mengalami kekerasan seksual, tidak digaji, over time, dan dipaksa kerja-kerja yang sama sekali tidak layak oleh majikan yang kurang bertanggung jawab. Dari data dari BNP2TKI, sepanjang 2011 hingga Mei 2012 saja, terdapat 92.293 TKI yang terkena masalah seperti yang disebutkan diatas dimana
mayoritasnya perempuan. Oleh karena itu, perlu ditelaah ulang apakah hukum menjadi TKW dalam Islam. Islam tidak melarang wanita untuk bekerja selama masih dalam batas batas tertentu. Sedangkan untuk menjadi TKW di luar negeri hukumnya haram karena dua alasan utama, yaitu : Pertama, karena TKW telah bekerja di luar negeri tanpa disertai mahram atau suaminya. Padahal syara' telah mengharamkan seorang perempuan muslim melakukan perjalanan (safar) sehari semalam tanpa disertai mahram atau suami, meski untuk menunaikan ibadah haji yang wajib. (Imad Hasan Abul Ainain; 'Amal Al-Mar'ah fi Mizan AsSyari'ah Al-Islaamiyyah, hal.42; Taqiyuddin an-Nabhani, An-Nizham al-Ijtimaâi fi Al-Islam, hal. 35). Dalam masalah ini Imam Ibnu Qudamah menyatakan siapa
Sumber: bontangkreatif.blogspot.com
Dua orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi yang nasibnya memprihatinkan dan harus menjalani kehidupan yang keras di tempatnya bekerja.
15
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Para Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tengah dipersiapkan ke negara tujuan mereka bekerja. saja perempuan yang tidak punya mahram dalam perjalanan haji, tidak wajib naik haji.(Al-Mughni, 5/30). Tertuang dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
ﯾﻮم ْ ِ ﻣﺤﺮم. ٍ ْ َ ذي َ َﻣﻊ اﻻ ٍ َ ْ َ وﻣﺴﲅ اﻟﺒ ﺎري رواﻩ ِ ِ ْ ِ َﻣ ﻻﻣﺮ ٍة َ ِﳛﻞ َﻻ ُﺆﻣﻦ ﺗ ِ ِ ٓ ﺴﺎﻓﺮ ا ِ ْ َ ﺧﺮ َ ْواﻟ ُ ِ َ ُ ﺴﲑَة َ ْ ُ ْ ِ ِ ﯿﻮم “Tidak halal perempuan yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan perjalanan selama sehari semalam kecuali disertai mahramnya.” (HR Bukhari no 1088; Muslim no 1339) Berdasarkan hadits ini, haram hukumnya menjadi TKW di luar negeri. Karena umumnya TKW tidak disertai mahram atau suaminya dalam perjalanannya ke luar negeri. TKW itu pun tetap dianggap musafir yang wajib disertai mahram atau suaminya, selama dia tinggal di luar negeri hingga dia kembali ke negeri asalnya (Indonesia). (Mahmud Abdul Lathif Uwaidhah, Al-Jamiâ li Ahkam Al-Shalah, 2/337). Kedua, menjadi TKW juga haram ditinjau dari segi lain, yaitu keberadaan TKW telah menjadi perantaraan munculnya berbagai hal yang diharamkan syara'. Misalnya, terjadinya pelecehan seksual, perkosaan, kekerasan, pembunuhan, pemotongan upah, dan pungutan liar. Semua ini telah diharamkan oleh syara' berdasarkan dalilnya masing-masing. Maka, menjadi TKW hukumnya haram berdasarkan kaidah fiqih;
fiqih;
Sumber: bptkit.disnakertrans.jabarprov.go.id
ٌ َ َ ُ (segala perantaraan yang ُ َ اﻟﻮﺳﯿ ْ ِ َ َﺮام ِ َاﱃ ِ َ ﻣﺤﺮﻣﺔ ْاﳊ
mengakibatkan terjadinya keharaman, hukumnya haram). (M. Shidqi Burnu, Mausuâ ah Al-Qawaâid al-Fiqhiyyah, 12/199). Atas dasar dua alasan ini, haram hukumnya menjadi TKW yang bekerja di luar negeri. Pengiriman TKW ke luar negeri pun sebaiknya dihentikan, sesuai kaidah fiqih; َ ُ (segala macam bahaya wajib dihilangkan). ﺿراُر َ ﯾزاٌل اﻟ ﱠ (Imam Suyuthi, Al-Asybah wa Al-Nazha'ir, hal. 83; M. Bakar Ismail, Al-Qawaâid Al-Fiqhiyyah Bayna Al-Ashalah wa AlTaujih, hal. 99). Wallahu A'lam bisshowab.
Referensi: http://www.arrahmah.com/news/2013/09/27/nasibmu-tki.html http://www.fahmina.or.id/artikel-a-berita/artikel/898-fatwa-haram-mengirimtki-ke-saudi.html http://detikislam.com/rubrik-khusus/muslimah/bagaimana-hukum-menjadi-tkw/ http://mui.or.id/mui/produk-mui/fatwa-mui/apa-hukum-mengirim-tkw -ke-luarnegeri-menurut-islam.html http://bnp2tki.com
ٌ َ َ ُ (segala perantaraan yang ُ َ اﻟﻮﺳﯿ ْ ِ َ َﺮام ِ َاﱃ ِ َ ﻣﺤﺮﻣﺔ ْاﳊ
mengakibatkan terjadinya keharaman, hukumnya haram). Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
16
HUMANIORA ISLAM
Komunitas Muslim di Masjid Fuyou, Shanghai oleh Mamduch
K
ota Shanghai selalu menawarkan banyak hal menarik untuk dikunjungi. Maret lalu, tepatnya dari tanggal 5 s.d 12 Maret, saya berkesempatan menginjakkan kaki di Kota tersebut untuk mengikuti sebuah perlombaan bisnis mewakili UI dan Indonesia. Banyak pemandangan dan pengalaman yang menarik selama kunjungan saya ke kota tersebut. Mulai dari budaya tradisional masyarakat setempat hingga kemewahan bangunan-bangunan bernuansa modern. Kota ini memang tepat menjadi tujuan wisata. Keindahan kawasan The Bund dan The Pearl Tower yang memang menjadi ikon dari kota ini menjadi daya tarik tersendiri yang mendorong banyak wisatawan dari seluruh penjuru dunia untuk berkunjung. Akan tetapi, bukan eksotisme The Bund atau kemegahan
Salah satu ruangan yang digunakan sebagai tempat solat di Masjid Fuyou, Tiongkok.
17
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
ingin membahas mengenai sebuah masjid yang ada di Kota Shanghai. Sebut saja Masjid Fuyou karena letaknya yang berada di Jalan Fuyou, Yuyuan Garden. Untuk sampai ke masjid ini, kita hanya perlu turun di stasiun Yuyuan Garden, menggunakan subway lewat Line 10, kemudian jalan kaki sekitar 50 meter. Sebagai seorang muslim, tentu hati kita akan selalu terkait dengan yang namanya masjid karena tempat inilah yang biasa kita datangi untuk mencurahkan segala permasalahan kehidupan yang kita alami melalui do'ado'a kita dalam setiap raka'at solat yang kita lakukan. Ukuran masjid ini tidak terlalu besar. Mungkin hanya seperempatnya Masjid UI. Di depannya, berjejer beberapa pedagang roti dan pedagang minuman tebu. Saya sempatkan membeli beberapa potong roti di sana. Harganya ada yang 3
Sumber: http://lot16kamponghilir.blogspot.com/2013_06_01_archive.html
Jenis roti yang dijual di sekitar Masjid Fuyou. Sumber: http://lot16kamponghilir.blogspot.com/2013_06_01_archive.html
yuan dan 5 yuan (1 yuan = +- Rp2.000). Saya mengunjungi masjid tersebut ketika hendak melakukan solat Jumat. Setiap Jumat, masjid ini ramai didatangi oleh para muslim dari seluruh penjuru kota Shanghai. Di dalam masjid ini, saya melihat ada ruangan terpisah yang diperuntukkan untuk wanita pada hari Jumat. Saya tidak terlalu memperhatikan aktivitas para wanita di ruangan ini. Mungkin ruangan ini diperuntukkan untuk kegiatan pengajian dan aktivitas kerohanian lainnya.
Ada sebuah kegiatan menarik setelah solat Jumat selesai ditunaikan, dan ini patut ditiru oleh muslim-muslim di tanah air, yakni pembagian makanan oleh komunitas muslim di masjid ini. Mereka membagi-bagikan roti beserta sup kambing hangat secara gratis kepada para jamaah, tidak terkecuali saya. Di tengah suhu udara yang begitu dingin, sup kambing hangat yang saya cicipi terasa begitu nikmat di lidah dan tenggorokan. Roti manis berukuran besar melengkapi nikmatnya sup kambing yang saya makan. Saya melihat sebuah kepedulian yang besar dari komunitas ini untuk para jamaah jumat. Pelayanan yang mereka lakukan memberikan kesan tersendiri di hati saya dan mungkin juga di hati setiap jamaah yang hadir. Hal tersebut membuat masjid ini menjadi semakin nyaman. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap jumat. Kita bisa belajar dari mereka terutama tentang semangat berbagi kepada sesama muslim. Semangat memberi dan melayani. Di masjid ini pun ada semacam Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) yang memang ditugaskan mengurusi masjid. Para pengurusnya sungguh baik, mereka selalu terlihat tersenyum dan menjawab salam saya dengan hangat ketika saya memberi salam. Saya pun menyempatkan berfoto bersama pengurus DKM masjid ini.
Saya pun mengambil air wudhu. Alhamdulillah disana ada fasilitas air panas yang bisa kita campurkan dengan air dingin untuk kita pakai berwudhu. Kalau tidak begitu, mungkin saya tidak kuat untuk berwudhu karena suhu udara disana mencapai 5 derajat Celcius. Hawa dingin begitu terasa ketika saya menginjak lantai masjid, meskipun lantai tersebut telah dilengkapi karpet, dinginnya tetap menusuk telapak kaki saya. Akhirnya, saya jadikan jaket tebal yang saya pakai sebagai alas untuk solat karena saking dinginnya. Meskipun ruangan tempat solatnya tidak terlalu luas, Alhamdulillah ruangan ini masih bisa menampung semua jamaah yang datang. Sang Imam membacakan Surat Al-A'la pada raka'at pertama, dan Al- Ghasiyah pada raka'at kedua. Bacaannya cukup fasih, meski tidak sefasih bacaan imam di Indonesia. Jamaah jumat Masjid Fuyou, ciri khas mereka adalah memakai kopiah. Sumber: http://dearhendra.blogspot.com/2009/02/perjalanan-menuju-shanghai-china.html
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
18
Pribadi
Atas: Berfoto bersama DKM Masjid Fuyou. Kiri: Pintu gerbang Masjid Fuyou. Karena ketidakbisaan saya berbicara Bahasa Tiongkok dan untuk berkomunikasi dengan Bahasa Inggris pun cukup sulit (jarang ada yang bisa Bahasa Inggris), saya hanya bisa melakukan observasi mengenai kegiatan komunitas muslim di kota ini. Meskipun begitu, saya merasakan kesan yang menyenangkan terhadap mereka, umat muslim di Masjid Fuyou.
Salah satu ruangan yang digunakan sebagai tempat solat di Masjid Fuyou, Tiongkok.
19
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Pribadi
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014 mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
ISLAM 101: WOMAN ASK ISLAM ANSWER
T
eman , semua pantas bersyukur karena Allah SWT telah menganugrahi kesempurnaan fisik, akal pikiran nikmat berpikir dan hati yang yang beriman . Segenap nikmat ini tentunya diberikan Allah SWT pada kita semata hanya untuk digunakan beribadah kepada Allah SWT.
Agar mendapat ridho Allah, maka segenap nikmat yang dimiliki tidak boleh ditelantarkan. Sebaliknya harus dijaga, dipelihara, dikembangkan demi pengbdian kita kepada Allah SWT. Karenanya, seorang muslimah harus paham bagaimana Allah mengatur segala hal tentang adab maupun aturan untuk para muslimah . Kali ini rubik kemuslimahan akan membahas tentang beberapa masalah hukum fiqih muslimah , membahas tentang permasalahan yang masih banyak dipertanyakan para muslimah.
Q : Memotong kuku , memotong rambut, dan mencuci rambut saat haid , bolehkah ? A: Masalah ini seringkali terjadi pada kebanyakan para wanita. Terkait dengan hukum memotong rambut, dan kuku. Hal itu timbul karena keyakinan yang salah pada sebagian orang. Bahwa anggota tubuh manusia akan kembali kepadanya di hari kiamat nanti. Kalau dihilangkan pada saat seseorang tersebut sedang dalam kondisi hadats besar baik janabat, haid atau nifas, maka bagian yang hilang tersebut akan kembali dalam kondisi najis yang belum dibersihkan. Perkataan ini salah dan tidak ada kebenarannya. Mari kita simak simpulan Hadist dan dalil berikut ini : Aisyah radhiallahu'aha ketika haid pada haji wada', maka Nabi sallallahu'alaihi wasallam memerintahkan kepadanya (Uraikan rambutmu dan bersisirlah. Serta berihlal (talbiyah) dengan haji dan tinggalkan umroh). HR. Bukhori, (1556) dan Muslim, (1211). Seperti diketahui, menyisir rambut sangat berpotensi menggugurkan rambut. Itu artinya Nabi mengijinkan perempuan menggugurkan rambutnya saat haid. Para ahli fiqih dari kalangan Syafi'iyyah mengatakan seperti dalam kitab 'Tuhfatul Muhtaj, (4/56): “Yang sesuai mahzab , bahwa orang haid diperbolehkan mengambilnya.” (maksudnya adalah kuku, rambut , dan bulu.) Sehingga dari rujukan hadist serta dalil dari mahzab syafi'I tersebut , seorang wanita boleh memotong kuku, mencuci serta memotong rambutnya, Wallahu'alam.
Q: Bolehkah seorang wanita yang sedang haid masuk dan duduk di dalam masjid ? A: Sebagian ulama melarang seorang wanita masuk dan duduk di dalam masjid dengan dalil: “Aku tidak menghalalkan masjid untuk wanita yang haidh dan orang yang junub.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud no.232, al Baihaqi II/442-443, dan lain-lain)
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
20
Akan tetapi hadits di atas merupakan hadits dho'if (lemah) meski memiliki beberapa syawahid (penguat) namun sanad-sanadnya lemah sehingga tidak bisa menguatkannya dan tidak dapat dijadikan hujjah. Syaikh Albani rahimahullaah- telah menjelaskan hal tersebut dalam 'Dho'if Sunan Abi Daud' no. 32 serta membantah ulama yang menshahihkan hadits tersebut seperti Ibnu Khuzaimah, Ibnu al Qohthon, dan Asy Syaukani. Beliau juga menyebutkan ke-dho'if-an hadits ini dalam Irwa'ul Gholil' I/201-212 no. 193. Berikut ini sebagian dalil yang digunakan oleh ulama yang membolehkan seorang wanita haid duduk di masjid (Jami' Ahkamin Nisa' I/191-192): 1. Adanya seorang wanita hitam yang tinggal di dalam masjid pada zaman Nabi shallallahu'alaihi wa sallam. Namun tidak ada dalil yang menyatakan bahwa Nabi shallallahu'alaihi wa sallam memerintahkannya untuk meninggalkan masjid ketika ia mengalami haidh. 2. Sabda Nabi shallallahu'alaihi wa sallam kepada 'Aisyah radhiyallahu'anha, “Lakukanlah apa yang bisa dilakukan oleh orang yang berhaji selain thowaf di Baitullah.” Larangan thowaf ini dikarenakan thowaf di Baitullah termasuk sholat, maka wanita itu hanya dilarang untuk thowaf dan tidak dilarang masuk ke dalam masjid. Apabila orang yang berhaji diperbolehkan masuk masjid, maka hal tersebut juga diperbolehkan bagi seorang wanita yang haidh. Wanita yang sedang haid diperbolehkan masuk dan duduk di dalam masjid karena tidak ada dalil yang jelas dan shohih yang melarang hal tersebut. Namun, hendaknya wanita tersebut menjaga diri dengan baik sehingga darahnya tidak mengotori masjid.
Q: Adakah batasan hari untuk haid ? A: Allah Ta'ala berfirman:
ُ ِ َ ْ ﻗﻞ ُ َﻫﻮ ًذى َﻓﺎ ِ َ ْ ﻋﻦ ا ِ ِ َ ْ ﺴﺎء ِﰲ ْ ُ ۖ ﻟﻤﺤ ِﯿﺾ َْﻘﺮﺑﻮُﻫﻦ َﺣ ٰﱴ ﯾ َﻂ ِ َ ُﻫ ْﺮﻧ ََﻮ َْﺴ ﻟُﻮﻧ ََﻚ ُ َ ْ اﻟﻤﺤﯿﺾ ۖ َ َوﻻ ﺗ َ َ ّ ِ ﱱﻟﻮا اﻟ “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : “Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekatkan mereka, sebelum mereka suci…” [QS. Al-Baqarah : 222] Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
ِ َ ُﺆﻣﺮر ِ َﺑﻘَﻀﺎ ِ َ ﺆﻣﺮ ِ َﺑﻘ اﻟﺼﻮم َ َ ﻟﺼﻼة ُ ُ َ ْ َ َوﻻ ﻧ ِ ْ ﻀﺎء ُ َ ْ ُ َﰷن ُ ِﯾﺼﯿ ُ َﺎ َذ ِ َ ﻓ “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.” (HR. Al-Bukhari No. 321 dan Muslim No. 335) Batasan Haid : ·Menurut Ulama Syafi'iyyah batas minimal masa haid adalah sehari semalam, dan batas maksimalnya adalah 15 hari. Jika lebih dari 15 hari maka darah itu darah Istihadhah dan wajib bagi wanita tersebut untuk mandi dan shalat. ·Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu' Fatawa mengatakan bahwa tidak ada batasan yang pasti mengenai minimal dan maksimal masa haid itu. Dan pendapat inilah yang paling kuat dan paling masuk akal, dan
21
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014 mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
disepakati oleh sebagian besar ulama, termasuk juga Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengambil pendapat ini. Dalil tidak adanya batasan minimal dan maksimal masa haid: Allah berfirman : “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : “Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh s e b a b i t u , h e n d a k l a h ka m u menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekatkan mereka, sebelum mereka suci…” [QS. Al-Baqarah : 222] Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan petunjuk tentang Sumber: klikdokter.com masa haid itu berakhir setelah suci, yakni setelah kering dan terhentinya darah tersebut. Bukan tergantung pada jumlah hari tertentu. Sehingga yang dijadikan dasar hukum atau patokannya adalah keberadaan darah haid itu sendiri. Jika ada darah dan sifatnya dalah darah haid, maka tidak berlaku hukum haid padanya. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menambahkan bahwa sekiranya memang ada batasan hari tertentu dalam masa haid, tentulah ada nash syar'i dari Al-Qur'an dan Sunnah yang menjelaskan tentang hal ini. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan : “Pada prinsipnya, setiap darah yang keluar dari rahim adalah haid. Kecuali jika ada bukti yang menunjukkan bahwa darah itu istihadhah.” Berhentinya haid : Indikator selesainya masa haid adalah dengan adanya gumpalan atau lendir putih (seperti keputihan) yang keluar dari jalan rahim. Namun, bila tidak menjumpai adanya lendir putih ini, maka bisa dengan mengeceknya menggunakan kapas putih yang dimasukkan ke dalam kemaluan . Jika kapas itu tidak terdapat bercak sedikit pun, dan benar-benar bersih, maka wajib mandi dan shalat. Sebagaimana disebutkan bahwa dahulu para wanita mendatangi Aisyah radhiyallahu 'anha dengan menunjukkan kapas yang terdapat cairan kuning, dan kemudian Aisyah mengatakan :
َ َ َﻻ ﺗ َْﻌ َ ْ َﻠﻦ َﺣﱴ َ َﺮ ْ َﻦ اﻟﻘﺼﺔ اﻟ َ ْﺒﯿَﺾ “Janganlah kalian terburu-buru sampai kalian melihat gumpalan putih.” (Atsar ini terdapat dalam Shahih Bukhari). Wallahu'alam .
Vol. Vol. XXII XXII
BERDZIKIR || Edisi Edisi Mei BERDZIKIR Mei2014 2014
mengumandangkan dzikir, dzikir, menjernihkan menjernihkan pikir mengumandangkan
22
FSI UPDATE: PRESS RELEASE Mentoring Ekonomi Syariah: Melek Pasar Modal Syariah Senin (26/5) Departemen Shine FSI FEUI menyelenggarakan Mentoring Ekonomi Syariah (MES) bertemakan “Melek Pasar Modal Syariah” dengan mengundang Bapak Irwan Abdalloh (Head of Islamic Capital Market Development Indonesian Stock Exchange) sebagai pembicara. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang PGN Departemen Ilmu Ekonomi mulai pukul 15.00 – 18.00 WIB. Mentoring Ekonomi Syariah ini merupakan kelanjutan dari Grand Launching MES pada bulan April lalu. Sebelum membuka materi, Bapak Irwan Abdalloh memulainya dengan cerita masa lalu beliau sebelum berkecimpung dalam pasar modal syariah yang beliau sebut sebagai 'masa jahiliyah'. Setelah itu, beliau melanjutkannya dengan pengenalan awal tentang pasar modal serta data-data ilmiah mengenai perkembangan industri keuangan syariah di seluruh dunia. Closing statement beliau sebelum materi berakhir adalah jangan tamak dalam berinvestasi di pasar modal khususnya dalam pasar modal syariah. Beliau juga berpesan pada mahasiswa, bahwa dalam mempelajari keuangan syariah ini janganlah mudah menerima konsep yang sudah ada, namun gali terus konsep tersebut dan kembangkan menjadi temuan baru karena ilmu mengenai keuangan syariah ini perlu dikaji lebih mendalam mengingat bahwa ilmu ini merupakan ilmu pengetahuan yang masih baru.
Kegiatan Seputar Kemuslimahan FSI FE UI : Wanita Pengukir Sejarah Dalam rangka hari Kartini, Muslimah Learning Center (MLC) FSI FE UI menyelenggarakan kegiatan Semut (Seputar Kemuslimahan Terkini )dengan tema yang di angkat yaitu “ Wanita Pengukir Sejarah “ yang dilaksanakan pada hari Selasa , 22 April 2014 dari pukul 4.45 -06.00 WIB di Stuent Center FE UI, degan pembicara Ibu Hapsari Setyowardani dosen dari departemen Management FE UI . Kegiatan ini dibuat sebagai upaya sarana pengetahuan dan sarana silaturahmi antar muslimah yang ada di FE UI dengan tema yang menitik beratkan pada Wanita Pengukir Sejarah karena hal ini terkait dengan fenomena bahwa wanita memiliki peranan yang besar di dalam masyarakat, yang salah satunya bisa kita lihat pada jaman dahulu yang biasa di peringati tanggal 21 April yaitu hari Kartini dimana peran wanita dalam mencapai pendidikan dan perannya dalam keluarga sangat penting sehingga Kemuslimahan FSI FE UI mengangkat tema Wanita Pengukir Sejarah. Dengan pemberian contoh – contoh wanita Islam yang memberian jejak dalam sejarah ,acara ini berlangsung dengan baik yang pada akhir acara disimpulkan bahwa wanita pengukir sejarah adalah wanita yang memiliki kesungguhan di berbagai aspek dunia maupun akhirat serta memiliki ketangguhan untuk membuat jejak – jejak yang kelak bermanfaat bagi orang lain.
Pre-Order Koko UI Akhirnya Ditutup Tepat pada hari Senin tanggal 28 April 2014 pukul 23.59, secara resmi Pre-Order Koko UI ditutup. Setelah mengalami pengunduran selama 11 hari, akhirnya Biro Finance and Muslimpreneur Development (FMD) FSI FEUI menutup masa Pre-Order baju koko dagangannya tersebut. Pengunduran ini disebabkan beberapa hal. Farah, salah seorang penanggung jawab Koko UI, menuturkan penyebab utama pengunduran ini adalah belum tercapainya target minimum penjualan Koko. Farah menduga tidak tercapainya target minimum ini tidak terlepas dari kondisi kalender akademik kampus yang sedang melaksanakan pekan ujian tengah semester (UTS) pada awal masa Pre-Order. “Publikasi belum bisa maksimal, karena saat itu (awal grand launching Koko) berdekatan dengan UTS. Baik dari kami tim Koko belum maksimal, juga dari mangsa pasarnya sendiri (mahasiswa) yang fokusnya banyak tersedot untuk UTS” Tutur Farah. Menurut Farah, perbedaan jumlah pemesan sebelum dan sesudah diundur cukup banyak. Prosentase pemesanan meningkat melebihi 75%. Adapun nominalnya, Farah enggan untuk menceritakannya. “Itu internal saja. Hehe” jawabnya ringan. Ketika ditanya tentang rencana pengadaan Pre-Order kedua, Nurul Suaybatul selaku kepala biro FMD FSI FEUI mengatakan masih belum bisa memberikan kepastian. “Ada rencana mengadakan Pre-Order kedua nanti di bulan Ramadan. Tapi belum pasti, terbatasnya sumber daya manusia menjadi pertimbangan dan tantangan terbesar” Tutur Nurul.
23
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014
mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir
Vol. XXII
BERDZIKIR | Edisi Mei 2014 mengumandangkan dzikir, menjernihkan pikir