PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
PENDIDIKAN dan KEMAKMURAN VS KORUPSI 16/11/2015
1
Indonesia bumi ciptaan Tuhan dengan keindahan dan kekayaan alam yang
luar biasa
.
KEKAYAAN ALAM INDONESIA •
Lumbung Energi Panas Bumi terbesar dunia
•
Pengekspor terbesar Rotan: 80 % Suplai Dunia
•
Penghasil LNG terbesar dunia : 20 % Suplai Dunia
•
Produsen Timah Terbesar Dunia
•
Produsen Tembaga Ketiga Dunia
•
Produsen Emas Kedelapan Dunia
•
Produsen Kopi terbesar Ketiga Dunia
•
Produsen Kakao Ketiga Dunia
Sudah makmurkah rakyat Indonesia?
UTANG LUAR NEGERI Per November 2014 ULN mencapai Rp.3.719 Triliun atau USD 294,4 . (sumber : November 2014)
ANGKA KEMISKINAN Tahun 2025 diprediksi 30,25 Juta penduduk Indonesia hidup di bawah standar garis kemiskinan. Atau 12,25 % Jumlah Penduduk
KERUSAKAN ALAM 3,8 juta hektar hutan di Indonesia dibabat setiap tahunnya, belum lagi yang disebabkan oleh kebakaran & Pembakaran. Akibatnya, 39% habitat alami turut musnah. (Sumber : isai.or.id)
ENERGI DAN MINERAL
35,6%
Sebanyak konsumsi energi di negeri ini sangat tergantung pada BBM → Subsidi untuk BBM pada tahun 2012 menghabiskan 12,5% APBN. (Sumber: Kemenkeu RI, Januari 2014)
PEMBANGUNAN Bedasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, jumlah sekolah rusak di seluruh Indonesia mencapai 153.026 unit, yang terdiri atas 110.598 SD, dan 42.448 SMP.
PENGANGGURAN Sebanyak
7,24 juta (5,29%) penduduk Indonesia (usia 15 tahun keatas) tidak bekerja (menganggur).
(Sumber: BPS Agustus 2014)
INDEKS PERSEPSI KORUPSI
Angka Indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2014 adalah 34 atau berada di peringkat ke-107 dari 174 negara yang disurvei. 2013 = 114 dari 176 negara IPK Indonesia = Argentina dan Djibouti
2,0
2,2
2.4 2.3
2.6
2.8 2.8
3.2
3.4
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2013 2014
IPK Indonesia kalah dari Singapura (86), Brunei Darussalam (55), Malaysia (49), Thailand (37), Philipina (34), dan Timor Leste (33) IPK Indonesia hanya lebih baik dibandingkan Vietnam (31), Kamboja (22), Laos (21) dan Myanmar (15).
KONDISI KORUPSI DI INDONESIA
Korupsi sudah begitu masif dan parah. Tidak ada lagi sektor di negara yang tidak terasuki oleh korupsi, bahkan sektor-sektor yang dianggap paling suci sekalipun
Minimnya Militer Minim Fasilitas Umum
Pendidikan Mahal
Ekonomi Tinggi
BBM Korupsi
Rendahnya Kesehatan
Penggusuran
Penegakan Hukum
Lapangan Kerja
FAKTA KORUPSI DI INDONESIA Telah terjadi regenerasi pelaku korupsi. Pelaku sudah menyentuh anak muda
FAHD EL FOUZ 29 thn EKA DHARMA PUTRA 32 thn ANGELINA SONDAKH 35 TAHUN
M. FAISAL ASWAN 31 thn
WA ODE NURHAYATI 30 TAHUN AGUNG PURNO S. 35 THN
M. NAZARUDDIN 33 THN
NENENG SRI WAHYUNI 31 THN
FAKTA:
MELIBATKAN KELUARGA MODUS:
KORUPSI BERSAMA SUAMI & ISTRI
BAPAK & ANAK
M. Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni (Kasus: Hambalang, PLTS, dst)
Zulkarnaen Djabar dan Dendy Prasetya (Kasus: Korupsi Pengadaan Al-qur’an)
FAKTA KORUPSI Dulu: • Korupsi merupakan kejahatan individual dan bersifat domestik • Instrumen hukum yang berkaitan dengan tindak korupsi dulu masih bersifat konvensional • Penindakan koruptor hanya fokus terhadap pelaku (orangnya), tidak memikirkan bagaimana aset hasil korupsinya.
Sekarang: • Korupsi merupakan kejahatan yang dilakukan bersama-sama (berjamaah, tidak sendirian, jaringan) • Menuntut Penegak Hukum untuk memberantas korupsi dengan cara modern (investigasi modern) • Menyita aset-aset koruptor yang terbukti sebagai hasil korupsi/ pencucian uang. 18
SEJARAH TERJADINYA KORUPSI 1. Korupsi lahir berbarengan dengan umur manusia. Penguasaan atas suatu wilayah dan SDA oleh segelintir kalangan mendorong manusia untuk saling berebut dan menguasai, sehingga terjadi ketidakadilan. 2. Di India, korupsi sudah menjadi permasalahan serius sejak 2300 lalu. terbukti dengan adanya tulisan seorang PM Chandragupta tentang 40 cara untuk mencuri kekayaan negara. 3. Di Kerajaan China,ribuan tahun lalu menerapkan kebijakan Yang Lien, yaitu hadiah untuk pejabat negara yang bersih, sebagai intensif untuk menekan korupsi. 4. Di Indonesia, korupsi mulai terjadi sejak zaman kerajaan. Bahkan VOC bangkrut pada awal abad 20 akibat korupsi. 5. Kultur korupsi berlanjut hingga Orde Lama. Maka di orde baru, Presiden Suharto melakukan berbagai upaya berantas korupsi.
DEFINISI KORUPSI
Korupsi (bahasa Latin: corruptio, dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok)
Transparansi Internasional: Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
World Bank & UNDP: The Abuse of public office for private gain. Penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi atau privat yang merugikan publik dengan cara-cara bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku.
BAGAIMANA KORUPSI TERJADI? Robert Klitgaard:
Korupsi dapat terjadi jika ada monopoli kekuasaan yang dipegang oleh seseorang yang memiliki kemerdekaan bertindak atau yang berlebihan, tanpa ada pertanggungjawaban yang jelas. Diskresi: Keluasan Kewenangan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mengambil keputusan dan kebijakan Monopoli: Misal dalam pelayanan publik, pemerintah memegang monopoli, pegawai pemerintah dapat dengan mudah menyalahgunakan wewenang. Akuntabilitas: Kewajiban untuk menjelaskan dan menjustifikasi suatu perbuatan atau keputusan yang diakibatkan oleh diskresi yang dimiliki oleh seorang individu. --> Pejabat wajib laporkan aktivitas kepada publik --> publik punya hak untuk bertanya --> publik punya kekuasaan untuk menilai laporan tsb.
BAGAIMANA KORUPSI TERJADI? Willingness and Opportunity to Corrupt Korupsi terjadi jika terdapat kesempatan/peluang (kelemahan sistem, pengawasan kurang, dll) dan niat/keinginan (didorong karena kebutuhan & keserakahan)
Cost-Benefit Model
Niat untuk Melakukan (Desire of act)
Kemampuan untuk Melakukan (Ability To Act)
Korupsi terjadi jika manfaat korupsi yang didapat/dirasakan lebih besar dari biaya/resikonya (Nilai Manfaat Bersih Korupsi > 0)
Target yang Cocok (Suitable Target)
Peluang/Kesempatan (Opportunity)
MOTIF & PENYEBAB KORUPSI MOTIF PERBUATANKORUPSI Dilakukan karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang tidak tercukupi oleh gajinya yang rendah. Berhubungan dengan Niat dan Perilaku.
A
B
Corruption by need
Corruption by greed
C
Korupsi terjadi karena adanya pertemuan antara niat dan kesempatan.
PENYEBAB KORUPSI
Dilakukan karena adanya sifat keserakahan untuk bisa hidup secara berlebihan (bermewah- mewahan). Berhubungan dengan Niat dan Perilaku.
D
Corruption by Exposure
Corruption by opportunities
• • • • •
• • •
Korupsi tercipta karena adanya tekanan.
Sikap permisif Terhadap korupsi Peraturan perundangan belum memadai Lemahnya law enforcement Kurangnya keteladanan dan kepemimpinan Lemahnya sistem penyelenggaraan negara, pengelolaan dunia usaha, dan masyarakat yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip good governance Lemahnya Integritas moral Pendapatan/penghasilan yg rendah Sebab-sebab lainnya
Korupsi sebagai Perilaku Menyimpang Pemborosan, inefisiensi Menyontek/memberikan contekan/plagiat Tidak menghargai waktu Berbohong Menilap uang pemberian orang tua/ Mengerjakan tugas orang lain Kabur/bolos saat jam pelajaran Mark up uang buku Menggelapkan uang kas kelas Dan lain-lain
Perilaku ini telah dianggap sebagai perilaku yang wajar/biasa dalam seluruh aspek kehidupan kita seharihari.
DAMPAK KORUPSI
Tahukah Anda?
168 T rupiah Estimasi total biaya eksplisit akibat praktik korupsi sepanjang 2001-2012
DAMPAK KORUPSI
Tahukah Anda?
15 T Rupiah Nilai total hukuman finansial terhadap 1842 terdakwa koruptor selama 2001-2012
DAMPAK KORUPSI
168 T – 15 T ? Siapa yang menanggung sisa biaya?
DAMPAK KORUPSI
Mereka para pembayar pajak yang budiman • • •
Ibu-ibu pembeli sabun colek dan mie instant Anak-anak yang membeli permen Orang tua yang membelikan anaknya obat dan susu kaleng
KONVERSI HITUNGAN POTENSI KERUGIAN NEGARA
JUMLAH PENYELAMATAN KEUANGAN NEGARA NO
KONVERSI
BIAYA SATUAN (Rp) /UNIT
Rp. 157,311,172,527,352 HASIL KONVERSI
1
Rumah Sederhana
100,000,000
1,573,111 unit
2
Susu
11,000
14,301,015,684 liter
3
BOS SD/orang/tahun
580,000
271,226,159 orang
4
BOS SMP/orang/tahun
710,000
221,507,196 orang
5
Beras
8,500
18,507,196,787 liter
6
Ruang kelas SD
126,300,000
1,245,535 unit
7
Ruang kelas SMP
131,300,000
1,198,104 unit
8
Komputer
5,000,000
31,462,234 unit
APA YANG BISA DILAKUKAN
• •
• •
• •
Pantang terlibat tindak pidana korupsi Berlatih menjadi pribadi berintegritas dan menjadi pribadi teladan serta menanamkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun kampus Tidak bersikap permisif terhadap korupsi dan perilaku korupsi Menghadapi godaan idealisme dengan kejujuran, transparansi, kontrol diri, kemampuan asosiasi, dan aksi bersama. Agar gerakan pemuda untuk Indonesia bersih tidak terjebak dalam realitas dan tidak melupakan idealisme. Pilih peran aktif memberantas korupsi. Ajak yang lain untuk melakukan hal sama.
PERAN Bersama (1)
PENGAWASAN APGAKUM • Pengawasan dimaksudkan untuk menangani potensi kerawanan/kelemahan pada suatu organisasi aparat birokrasi • Mahasiswa dapat menginformasikan potensi rawan penyimpangan pada setiap unit organisasi aparat penegak hukum kepada instansi ybs utk diperbaiki/ditindaklanjuti dan masyarakat utk menghindari. • Mahasiswa dapat mendorong unit organisasi aparat penegak hukum untuk mencari solusi pemecahan masalah melalui penyelenggaraan survei, seminar, lokakarya, serta pembahasan potensi masalah dalam suatu tulisan berkala.
PERAN (2)
PENGADUAN MASYARAKAT: • Mahasiswa dan Dosen dapat melaporkan tindak pidana korupsi yang terjadi di sekitarnya. • Mahasiswa dan Dosen dapat membantu memperjelas pengaduan masyarakat • Dapat membantu memperoleh alat bukti (barang bukti pendukung) • Mampu menyajikan fakta nyata, bukan opini agar tidak memicu terjadinya friksi bahkan konflik kepentingan • Dapat memberikan guidance masyarakat tentang bagaimana melaporkan korupsi.
PERAN (3)
PENCEGAHAN KORUPSI • Kampusdapat membantu mendeteksi potensi masalah penyebab korupsi dan kerawanan korupsi melalui penelitian, survei, jejak pendapat, investigasi, dll • dapat menginformasikan perkembangan kondisi kerawanan korupsi dan potensi masalah penyebab korupsi termasuk pola antisipasinya. • Memberikan alternatif solusi pemecahan masalah kerawanan korupsi dan potensi masalah penyebab korupsi melalui kegiatan ilmiah antikorupsi • Dapat menjadi agen pendidikan masyarakat antikorupsi dan mendorong terciptanya budaya taat pada hukum
PERAN (4)
PENINDAKAN KORUPSI • Dapat membantu dan mendorong proses penyelidikan kasus korupsi • Memantau dan melaporkan kasus korupsi pada bidang pelayanan publik (pelaku dan korbannya massal) • Mahasiswa dapat menyajikan fakta yuridis dari fakta persidangan dan opini publik untuk penanganan kasus-kasus berikutnya