PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Sarah Andrianti1
Abstraksi Perubahan kurikulum pendidikan dilakukan dengan tujuan utama untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, agar lulusan pendidikan nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu pendidikan nasional maupun internasional. Kurikulum 2013 menghendaki siswalah yang lebih aktif di dalam kelas dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa. Model pembelajaran berpusat pada siswa adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan wahana pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengenal Allah melalui karya-Nya, serta mewujudkan pengenalannya akan Allah Tritunggal melalui sikap hidup yang mengacu pada nilainilai kristiani. PAK perlu melakukan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa dengan langkah yang memanusiakan manusia, demokratis, menghargai peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran, menghargai keanekaragaman peserta didik, memberi tempat bagi peranan Roh Kudus. Oleh karena itu, PAK mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa yang dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kata kunci: pendekatan pembelajaran, pembelajaran berpusat pada siswa, Pendidikan Agama Kristen, Kurikulum 2013
Student Centered Learning Approach in Christian Religion Education as Implementing Curriculum 2013 Abstract The main purpose of curriculum alteration is increasing national education qualification, in order that the outcome of national or international educational institution would have comparative and competitive qualification according to their educational standard. Curriculum 2013 requires student would be 1
Dosen STT Intheos Surakarta
more active in class by employing student centered learning approach. Student centered learning is an approach model which optimize student activity that results learning outcome in proportion of cognitive, affective, and psychomotor. Christian Religion Education is a plane of learning that brings students to know God through His works, and embodying that knowledge of Triune God through their life’s attitude referring to Christianity values. Christian Religion Education needs to do student centered learning approach by humanizing human, democratic, appreciating student as learning subject, admiring student diversities, and giving place for Holy Spirit’s work. Therefore, Christian Religion Education implements Curriculum 2013 by applying student centered learning approach in learning plan, learning applying, and evaluating. Keyword: learning approach, student centered learning, Christian Religion Education, Curriculum 2013
maha Esa, beraklah Mulia sehat,
PENDAHULUAN Sesuai
dengan
perkembangan
dinamika
masyarakat,
lokal
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga
negara
yang
nasional dan global, pendidikan di
demokratis serta bertanggung jawab.
Indonesia juga mengalami perubahan
Perubahan tersebut diatur dalam
diantaranya pemberlakuan kurikulum
peraturan Pemerintah RI nomor 32
yang baru tahun 2013. Perubahan
tahun 2013 , tentang perubahan atas
tersebut
peraturan
tentunya
tidak
boleh
menyimpang dari fungsi dan tujuan
tahun
pendidikan
Nasional
Nasional
yaitu
Pemerintah
2005
tentang
Pendidikan.
nomor
19
Standart Pengaturan
mengembangkan kemampuan dan
kembali
membentuk watak serta peradaban
Pendidikan yang berkaian dengan
bangsa
yang
Kurikulum
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bertujuan
untuk
Standart Isi, Standart Proses dan
berkembangnya potensi peserta didik
Standart Penilaian, serta pengaturan
agar menjadi manusia yang beriman
kembali
dan bertakwa kepada Tuhan yang
Nasional Pendidikan disempurnakan
bangsa,
bermartabat
dalam
Standart
Standart
2013
Nasional
terutama
Kompetensi
Kurikulum.
pada
Lulusan,
Standart
secara
terencana,
terarah,
dan
Jadi,
pengembangan
Kurikulum
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
2013 tidak hanya berkaitan dengan
perubahan kehidupan lokal, Nasional
persoalan kualitas pendidikan saja,
dan Global.2 Perubahan kurikulum
melainkan kualitas kehidupan bangsa
pendidikan dilakukan dengan tujuan
Indonesia secara umum.
utama untuk meningkatkan mutu
Kenyataan
di
lapangan
adanya
lembaga
pendidikan nasional, agar lulusan
menunjukkan
pendidikan
pendidikan atau sekolah yang belum
nasional
keunggulan
memiliki
kompetitif
komparatif
sesuai
pendidikan
dan
standar
nasional
mutu
maupun
melaksanakan
kurikulum yang baru ini. Keadaan ini terjadi
karena
kurikulum
internasional. Kurikulum
2013
yang
implementasi
dilakukan
awal
tahun di
penerapan
2013
beberapa
hanya sekolah
dilaksanakan secara bertahap mulai
pilihan yang dianggap sudah siap
Juli
dapat
atau mampu. Penerapan kurikulum
mengatasi masalah dan tantangan
2013 di beberapa daerah dilakukan
berupa
2013
diharapkan
riil
yang
secara bertahap, karena masih perlu
dunia
kerja,
persiapan secara matang. Sehingga
globalisasi ekonomi pasar bebas,
wajar jika masih banyak sekolah
membangun
manusia
belum menerapkan kurikulum yang
Indonesia yang berakhlak mulia, dan
bari ini terlebih lagi di daerah-daerah
menjadi
yang jauh dari pusat pemerintahan.
kompetensi
dibutuhkan
oleh
kualitas
warga
negara
yang
bertanggung jawab. Pada hakikatnya pengembangan
Kurikulum
Di pihak guru sebagai pendidik
2013
pun ada yang belum memahami
adalah upaya yang dilakukan melalui
tentang kurikulum 2013 meskipun
salah satu elemen pendidikan, yaitu
telah mengikuti pelatihan guru untuk
kurikulum
mengimplementasikan
untuk
memperbaiki
kurikulum
kualitas hidup dan kondisi sosial
2013. Wakil Menteri Pendidikan dan
bangsa Indonesia secara lebih luas.3
Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan,
Musliar
Kasim
2
Tim Penyususn. Modul Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kepnedidikan (LPTK). 2013) 65 3 http://web.sma5balikpapan.sch.id/
mengatakan, pelatihan guru yang mengimplementasikan
kurikulum
2013 tidak sesuai dengan harapan.
terlaksana dengan menjadikan siswa
Masih banyak guru yang tidak
sebagai pusat pembelajaran.
memahami kurikulum tersebut. “Dari
Di bidang Pendidikan Agama
segi pemahaman guru ada yang
Kristen (PAK), perubahan ini sejalan
harus ditingkatkan karena belum
dengan arah perubahan PAK yang
sesuai harapan. Namun tidak terlalu
bersifat
jelek (tingkat pemahaman guru).”4
menjadi PAK yang membebaskan
dogmatis
indoktrinatif
Di lapangan masih ada guru yang
peserta didik untuk mengembangkan
sudah memahami Kurikulum 2013
spiritualitas dinamis yang tampak
namun dalam prakteknya, masih
melalui
menggunakan
pendekatan
kemerdekaan dalam bersikap dan
pembelajaran yang berpusat pada
bertindak sesuai dengan isi ajaran
guru.
sangat
iman kristiani. Artinya perlu adanya
guru
peribahan pendekatan pembelajaran
penguasa
yang biasanya berpusat kepada guru
Ada
bergairah
guru untuk
seolah-olah
karena mengajar,
menjadi
kreativitas
tunggal di dalam kelas dan tidak
kepada
menjadikan
pusat
yang berpusat kepada siswa. Guru
Sumartono
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Mulyodiharjo mengatakan, “Dalam
sebagai agen pembaharuan dalam
dunia pendidikan
kita
pendidikan mau tidak mau harus
mendengar bahwa seorang pendidik
mengenal perubahan yang sedang
lebih
terjadi.
siswa
sebagai
pembelajaran.
senang
pendekatan
misalnya,
mengajar
dengan
monologis.
Siswa
“dipaksa” menerima suasana belajar apa adanya tanpa diberi kesempatan untuk
berpendapat.”
5
Hal
ini
pendekatan
berpikir,
pembelajaran
Selanjutnya
dapat
mengimplementasikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Perubahan proses
pradigma
pembelajaran
dari
dalam siswa
menunjukkan bahwa implementasi
diberi tahu menjadi siswa mencari
Kurikulum 2013 belum sepenuhnya
tahu bukanlah hal yang baru. KBK maupun KTSP dalam konsepnya
4
http://nasional.sindonews.com/read/82 5173/15/implementasi-kurikulum-2013banyak-guru-gagal-paham 5 Sumartono Mulyodiharjo, The Power Of Communication (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), 105.
juga menghendaki siswalah yang lebih aktif di dalam kelas. Namun pada prakteknya tetap saja guru
mendominasi kelas. Sehingga siswa
dan
diimplementasikan
dalam
masih tetap seperti bejana kosong
kegiatan pembelajaran di sekolah
yang menunggu untuk diisi oleh guru
dan menempatkan siswa sebagai
mereka. Artinya, dibutuhkan upaya
subyek di dalam pembelajaran.
yang serius untuk mentransformasi pandangan
para
mengajar di
guru
kelas.
dalam
Guru
harus
memahami kurikulum 2013 agar bisa mengajarkan materi dengan baik kepada siswa. Selain menguasai materi dengan baik, guru juga harus bisa
menyajikan
metodologi
materi
yang
baik
dengan juga.
Perubahan paradigma ini jika perlu sudah dilakukan sejak penyiapan calon guru di Lembaga Pendidik Tenaga
Kependidikan
(LPTK).
Dengan demikian akan lahir guruguru baru yang memiliki pandangan, paradigma, dan mindset yang juga
Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah dan guru-guru, khususnya guru Pendidikan Agama Kristen, yaitu memberikan pemahaman yang mengenai
Kurikulum
2013terutama berhubungan dengan pendekatan berpusat
pembelajaran
kepada
Akhmad
Sudrajat
mengemukakan,
“Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran teoretis
dengan
tertentu.”6
cakupan Pendekatan
belajar berpusat pada siswa (student centred learning) merujuk pada teori
baru dalam mengajar.
benar
PEMBELAJARAN BERPUSAT KEPADA SISWA
siswa.
yang Dengan
demikian implementasi kurikulum 2013 dapat lebih mudah dimengerti
constructivism yang menempatkan siswa
sebagai
individu
yang
memiliki bibit ilmu di dalam dirinya yang memerlukan berbagai aktifitas/ kegiatan untuk mengembangkannya menjadi pemahaman yang bermakna terhadap sesuatu hal. Konstruktivisme
mengusulkan
pengetahuan siswa tidak diperoleh 6
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/09/12/pendekatan-strategi-metodeteknik-dan-model-pembelajaran/ Diakses tanggal 15 September 2014
dari dunia luar secara pasif atau
mewujudkan suasana belajar dan
ditanamkan
representasi
proses pembelajaran agar peserta
apriori dalam pikiran tetapi dibangun
didik secara aktif mengembangkan
oleh
potensinya sendiri”. Inilah secara
sebagai
kemampuan
pikiran
untuk
secara aktif mengeksplorasi dan
teoretis
mengembangkan
sesuatu
berpusat pada siswa yang diadopsi
fenomena yang bermakna bagi diri
kedalam sistem pendidikan nasional.
sendiri. Perubahan paradigma dalam
Oemar
proses pembelajaran yang tadinya
Pendekatan pembelajaran berpusat
berpusat
pada
pada siswa (student centered) adalah
centered)
menjadi
menjadi
guru
(teacher
pembelajaran
disebut
pembelajaran
Hamalik
“proses
belajar
berpendapat,
mengajar
yang berpusat pada siswa (leaner
berdasarkan kebutuhan dan minat
centered)
dapat
anak”7 Pendapat ini menggambarkan
terlibat
bahwa dalam proses pembelajaran
mendorong secara
diharapkan siswa
aktif
untuk
dalam
membangun
harus
mempertimbangakan
pengetahuan, sikap dan perilaku.
kebutuhan dan keinginan anak untuk
Dengan demikian siswa memiliki
belajar.
kemampuan belajar mandiri dan pengalaman
Geraldine
and
Tim
keterampilan
McMahon sependapat dengan Oemar
belajar kooperatif. Dalam proses
Hamalik bahwa “…student–centered
pembelajaran yang berpusat pada
learning as focusing on the students’
siswa,
learning and what students do to
maka
kesempatan
atau
O’Neill,
siswa dan
memperoleh
fasilitas
untuk
achieve this, rather than what the
membangun sendiri pengetahuannya
teacher does.”8 Pendapat O’Neill
sehingga mereka akan memperoleh
menjelaskan
pemahaman yang mendalam (deep
pembelajaran yang berpusat pada
learning), dan pada akhirnya dapat
siswa. Siswa belajar dari apa yang
meningkatkan mutu kualitas siswa.
dilakukan bukan dari apa yang
Undang-Undang Sisdiknas No.
disampaikan
tentang
guru.
kegiatan
Pendekatan
20/2003 Bab I pasal 1 berbunyi, “Yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
7
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 201 8 Ibid.
pembelajaran yang berpusat kepada
Pembelajaran
peserta
sistem
dengan model yang berpusat pada
menunjukkan
siswa (student centered learning)
didik
merupakan
pembelajaran dominasi
yang
peserta
didik
selama
kegiatan pembelajaran
dan guru
hanya
fasilitator,
sebagai
pembimbing
dan
pemimpin.
menjadi
inovatif
karena menuntut partisipasi aktif dari siswa. Wina
Sanjaya
difinisi
“Model
memberikan pembelajaran
Pembelajaran berpusat pada anak
berpusat pada siswa adalah suatu
dapat disimpulkan bahwa dalam
pendekatan
pelaksanakan kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada aktivitas
berpusat kepada anak.
siswa
dalam
secara
pembelajaran
optimal
untuk
pembelajaran
memperoleh hasil belajar berupa
berpusat pada anak siswa merupakan
perpaduan antara aspek kognitif,
pembelajaran aktif
afektif, dan psikomotorik secara
Pendekatan
memecahkan
dimana siswa
masalah,
menjawab
seimbang.”9 Model pembelajaran ini
pertanyaan, merumuskan pertanyaan
berusaha
mereka
perhatian
sendiri,
berdiskusi,
memberikan yang
porsi
seimbang
pada
menjelaskan,
debat,
atau
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
brainstorming
selama
kelas,
Pembelajaran yang selama ini hanya
dimana
lebih banyak menyentuh pada aspek
pembelajaran siswa
kooperatif,
bekerja
masalah
dan
dalam
tim
proyek.
pada
kognitif
mulai
diubah
dengan
Model
memberikan perhatian secara merata
pembelajaran berpusat pada siswa
pada aspek afektif dan psikomotor
menjamin
siswa.
baik
ketergantungan
saling
positif
dan
J.J Rousseau sebagaimana dikutif
akuntabilitas
individu,
dan
oleh Masitoh menyatakan bahwa
pengajaran
induktif
dan
“Kita
pembelajaran,
di
mana
disajikan
dengan
(pertanyaan
atau
jangan
siswa
banyaknya
tantangan
diharapkan
masalah)
dan
seorang
menekankan pengetahuan
dapat anak,
dimiliki tetapi
pada yang oleh harus
mempelajari materi khusus dalam 9
rangka mengatasi tantangan tersebut.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 135
menekankan pada apa yang dapat
Jadi dari uraian di atas dapat
dipelajari anak serta apa yang ingin
ditarik suatu pengertian bahwa yang
diketahui
dimaksud
anak
sesuai
dengan
model
pembelajaran
minatnya.”10 Pendapat J.J Rousseau
berpusat pada siswa adalah suatu
menjelaskan bahwa student centered
pendekatan
merupakan
yang menekankan pada aktivitas
proses
pembelajaran
dalam
yang seluruh kegiatan dipusatkan
siswa
pada anak dan minat anak sehingga
memperoleh hasil belajar berupa
anak
perpaduan antara aspek kognitif,
yang
mendominasi
proses
Pembelajaran didik
learning) pembelajaran
berpusat
pada
(Student
centered
merupakan
suatu
yang
menempatkan
peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Model pembelajaran berpusat pada siswa berbeda dari pembelajaran berpusat pada guru (instructor centered learning) yang menekankan
pada
transfer
pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif. Penjelasan di atas menerangkan tentang bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
optimal
untuk
afektif, dan psikomotorik secara
pembelajaran.
peserta
secara
pembelajaran
pendekatan,
metode,
dan
teknik pembelajaran yang digunakan.
seimbang. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA Pembelajaran merupakan proses aktif
peserta
didik
mengembangkan
yang potensi
dirinya. Peserta didik memproduksi pengetahuan sendiri
secara
lebih
luas, lebih dalam, dan lebih maju dengan
modifikasi
pemahaman
terhadap konsep awal pengetahuan. Utomo
Dananjaya
menyebutkan,
konsep dasar pembelajaran berpusat pada siswa antara lain:11 Pertama, Pembelajaran aktif
merupakan
proses
peserta
didik
yang
mengembangkan
potensi
dirinya.
Peserta didik dilibatkan kedalam 10
Masitoh, Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Depdiknas Dikjen Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), 36
pengalaman yang difasilitasi oleh 11
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif (Bandung: Nuansa, 2012), 25.
guru
sehingga
pelajar
mengalir
penyempurnaan pola pikir (mindset) berikut12:
dalam pengalaman yang melibatkan
sebagai
pikiran,
dalam
Perubahan dari pola pembelajaran
dan
satu arah (interaksi guru-peserta
emosi,
terjalin
kegiatan yang menyenangkan
Pertama,
menantang serta mendorong prakarsa
didik)
siswa. Kedua, Pengalaman aktifitas
interaktif
siswa
didik-masyarakat-lingkungan
alam,
sumber/
pada
harus
dengan
bersumber/relevan
realitas
sosial.
Ketiga,
Didalam proes pengalaman
ini
menjadi
pembelajaran
(interaktif
media
Pembelajaran
guru-peserta
lainnya)
Kurikulum
2013;
peserta didik memperoleh inspirasi
Kedua, Pola pembelajaran terisolasi
dari pengalaman yang menantang
menjadi pembelajaran secara jejaring
dan
bebas
(peserta didik dapat menimba ilmu
berprakarsa, kreatif dan mandiri.
dari siapa saja dan dari mana saja
Keempat,
poses
yang dapat dihubungi serta diperoleh
pembelajaran merupakan aktivitas
melalui internet) pada Pembelajaran
mengingat,
Kurikulum
termotivasi
untuk
Pengalaman
menyimpan
dan
2013;
memproduksi informasi, gagasan-
pembelajaran
gagasan
pembelajaran
yang
memperkaya
ketiga,
pasif
Pola
menjadi aktif-mencari
kemampuan dan karakter peserta
(pembelajaran siswa aktif mencari
didik.
semakin
Pembelajaran
Berpusat
Siswa (Student
Pada
Centered
diperkuat
dengan model
pembelajaran
pendekatan
sains) pada Pembelajaran Kurikulum
Learning) merupakan
2013; Keempat, Pola belajar sendiri
pendekatan Pembelajaran Kurikulum
menjadi belajar kelompok (berbasis
2013 tertuang secara jelas dalam
tim) pada Pembelajaran
Permendikbud
tentang
2013; Kelima, Pola pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013. Pada
alat tunggal menjadi pembelajaran
dokumen
berbasis
No.
81A
regulasi
Kurikulum
alat
tersebut Pembelajaran Berpusat Pada
multimedia pada Pembelajaran
Siswa (Student
Kurikulum
Centred
Learning) sebagai ciri Pembelajaran
pembelajaran
2013;
keenam,
berbasis
Pola massal
Kurikulum 2013 perlu diikuti dengan 12
Permendikbud No. 70 Thn 2013.
menjadi kebutuhan pelanggan (users)
memperoleh teks untuk dihapal atau
dengan memperkuat pengembangan
mereproduksi.
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik pada Pembelajaran
Kurikulum
2013;
pembelajaran
Ketujuh,
ilmu
Pola
pengetahuan
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERPUSAT KEPADA SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu
pengetahuan
Pendidikan
Agama
jamak
(PAK)
(multidisciplines) pada Pembelajaran
pembelajaran
Kurikulum 2013; dan Kedelapan,
peserta didik untuk mengenal Allah
Pola pembelajaran pasif menjadi
melalui
pembelajaran
mewujudkan pengenalannya akan
kritis pada Pembelajaran Kurikulum
Allah Tritunggal melalui sikap hidup
2013.
yang
Konsep
pembelajaran
menekankan
adanya
dasar
merupakan
Kristen
yang
wahana memfasilitasi
karya-Nya
mengacu
serta
pada
nilai-nilai
kristiani. Dengan demikian, melalui PAK
peserta
didik
pembelajaran yang berpusat kepada
perjumpaan
siswa. Dalam hal ini siswa dituntut
dikenal, dipercaya dan diimaninya.
dalam proses secara aktif yang
Perjumpaan itu diharapkan mampu
berusaha mengembangkan potensi
mempengaruhi peserta didik untuk
dirinya.
bertumbuh menjadi garam dan terang
Peserta didik
dilibatkan
dengan
mengalami Allah
dalam pengalaman yang difasilitasi
kehidupan.
oleh guru sehingga siswa mengalir
Kristen merupakan rumpun mata
dalam pengalaman yang melibatkan
pelajaran
pikiran,
dalam
Alkitab yang dapat mengembangkan
kegiatan yang menyenangkan dan
berbagai kemampuan dan kecerdasan
menantang serta mendorong prakarsa
peserta didik. Antara lain dalam
siswa. dari proses pengalaman ini
memperteguh iman kepada Tuhan
siswa
Allah, memiliki budi pekerti luhur,
emosi,
terjalin
memproduksi
simpulan
sebagai
pengetahuan.
Berbeda
dengan
pengajaran,
siswa
Pendidikan
yang
yang
menghormati
Agama
bersumber
serta
dari
menghargai
semua
manusia
dengan
segala
persamaan dan perbedaannya. Di
dalam
nasional,
sistem
didik, memberi tempat bagi peranan
pendidikan
pendidikan
menghargai keanekaragaman peserta
agama,
Roh Kudus. Dalam proses seperti ini, maka
kebutuhan
peserta
didik
termasuk agama kristen di dorong
merupakan kebutuhan utama yang
untuk berkembang di sekolah dasar,
harus
sekolah Menengah dan hingga di
pembelajaran.
perguruan Tinggi. Pendidikan agama
diakomodir
dalam
proses
Proses pembelajaran PAK adalah
kristen di sekolah telah mempunyai
proses
sistem yang baku. Ada kurikulum
mengalami
seperti yang dituangkan dalam Garis
aktivitas-aktivitas
Garis besar Program Pengajaran
difasilitasi oleh guru. Penjabaran
(GBPP). Ada pula buku petunjuk
kompetensi
bagi guru dan siswa.
13
di
mana
peserta
pembelajaran
didik melalui
kreatif
dalam
yang
pembelajaran
PAK dirancang sedemikian rupa
Kekhasan PAK membuat PAK
sehingga
proses
dan
berbeda dengan mata pelajaran lain,
pembelajaran
yaitu PAK menjadi sarana atau
bentuk
media dalam membantu peserta didik
perilaku/sikap
berjumpa dengan Allah di mana
bentuk-bentuk kegiatan belajar yang
pertemuan
dapat
itu
bersifat
personal,
karya,
diukur
sekaligus nampak dalam sikap hidup
(assessment)
sehari-hari yang dapat disaksikan
pencapaian.14
serta dapat dirasakan oleh orang lain,
memiliki
hasil bentuk-
unjuk
kerja
yang
merupakan
melalui sesuai
dan
penilaian kriteria
Alkitab menegaskan pentingnya
baik guru, teman, keluarga maupun
posisi
masyarakat.
Dengan
Terutama pengajaran tentang firman
pendekatan
pembelajaran
demikian, PAK
Tuhan.
anak
dalam
pengajaran.
Dalam Perjanjian Lama
berpusat pada peserta didik, yang
diperintahkan oleh Tuhan untuk
memanusiakan manusia, demokratis,
mendidik anak-anak mereka, agar
menghargai peserta didik sebagai
sungguh-sungguh mengenal dan taat
subjek 13
dalam
pembelajaran,
B.S. Sidjabat, Strategi Pendidikan Kristen. (Yogyakarta: Yayasan Andi. 1999), 92
14 Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Untuk SMA/SMK Kelas X (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2014), 23
kepadaNya.
Mereka
harus
perceraian, Yesus memperhatikan
membimbing anak mengenal shema
kepentingan dan pentingnya anak
Israel yang termuat dalam Ulangan
saat ada orang yang menghalangi
6:4-6.
anak-anak datang kepadanya.
Shema
diajarkan
Israel
kepada
ini
anak
harus dalam
Di
dalam
berbagai kesempatan dan dengan
dituliskan
berbagai
Matius
18:10
“Ingatlah,
jangan
Dan
harus
menganggap rendah seorang dari
dalam
hidup
anak-anak kecil ini. Karena Aku
praktis sehari hari, dalam arti bertaat
berkata kepadamu: Ada malaikat
sepenuhnya kepada Tuhan Allah
mereka
yang Esa.
memandang wajah Bapa-Ku yang di
cara.
diterjemahkan
ke
di
sorga
yang
selalu
Kitab Amsal juga menegaskan
sorga” Anak memiliki tempat yang
agar umat Tuhan yang telah dewasa
penting di dalam pandangan Allah.
berupaya
muda
Anak-anak tidak boleh dianggap
sedemikian rupa sehingga pada masa
remeh karena mereka masih anak-
tuanya pun ia tidak menyimpang dari
anak. Justru pada masa anak-anak
pada jalan yang benar (Ams 22:6).
maka
Dengan kata lain pendidikan akan
kepada anak sangatlah penting.
mendidik
orang
mebawa hasil yang nyata dalam
pendidikan
yang
berpusat
Jadi jelaslah bahwa pendekatan pembelajaran PAK yang berpusat
kehidupan anak. Di dalam Matius 19:14 Tetapi
pada
peserta
didik
adalah
Yesus berkata: “Biarkanlah anak-
memanusiakan manusia, demokratis,
anak itu, janganlah menghalang-
menghargai peserta didik sebagai
halangi mereka datang kepada-Ku;
subjek
sebab
orang-orang
seperti
menghargai keanekaragaman peserta
itulah
yang
Kerajaan
didik, memberi tempat bagi peranan
yang
empunya
Sorga.” Ayat ini memperlihatkan bahwa anak-anak sangat berharga di hadapan Tuhan Yesus. Bahkan saat Yesus dalam berhadapan dengan orang banyak dan membicarakan tentang hal orang dewasa yaitu
dalam
Roh Kudus.
pembelajaran,
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERPUSAT KEPADA SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
adalah
menggambarkan manajemen
rencana
yang
prosedur
dan
pembelajaran
untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar
Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan
dapat
menghasilkan
insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. karena
Hal
ini
Kurikulum
dimungkinkan, ini
berbasis
karakter dan kompetensi. Pelaksanaan
mengajar
merupakan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran harus mengacu
kepada
Permendikbud
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
dibagi
menjadi
tiga
kegiatan, yakni pendahuluan, inti dan penutup15.
Di
tahapan
dalam
proses
belajar mengajar yang termasuk di
dalam
Pendidikan
Peraturan Dan
Menteri
Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Pedoman
Umum
Pembelajaran
disebutkan
bahwa:
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan
penyiapan
pelaksanaan
rencana
pembelajaran
(RPP)
yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.17 Dalam
konteks
pengajaran,
perencanaan dapat diartikan sebagai suatu
Dalam Perencanaan PAK Satu
Isi dan dijabarkan dalam silabus.16
proses
penyusunan
materi
pembelajaran,
penggunaan
media
pengajaran,
penggunaan
atau
pendekatan metode, dan penilaian,
dalam kegiatan mengajar adalah Penyusunan
Perencanaan
pembelajaran. Perencanaan menjadi 16
sangat
penting
karena
dapat
berfungsi sebagai dasar, pemandu, alat kontrol dan arah pembelajaran. 15
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013
E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 167 17 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran
menentukan alokasi waktu untuk
mental dan fisik melalui interaksi
mencapai tujuan tertentu.18
antar peserta didik, peserta didik
Menurut Permendikbud Nomor
dengan
guru,
lingkungan,
dan
65 Tahun 2013 tentang Standar
sumber belajar lainnya dalam rangka
Proses
pencapaian
Pendidikan
Menengah
RPP
Dasar
adalah
dan
rencana
Kegiatan
kompetensi
dasar.
pembelajaran
yang
kegiatan pembelajaran tatap muka
dimaksud dapat terwujud melalui
untuk satu pertemuan atau lebih.
penggunaan
RPP
pembelajaran yang bervariasi dan
dikembangkan
untuk
dari
mengarahkan
silabus kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam
pendekatan
berpusat pada peserta didik.19 Perencanaan
menjadi
sangat
upaya mencapai Kompetensi Dasar
penting
(KD).
sebagai dasar, pemandu, alat kontrol
Perencanaan mengajar yang baik akan
melahirkan
pembelajaran
yang
proses baik
pula.
karena
dapat
berfungsi
dan arah pembelajaran. Perencanaan pembelajaran melahirkan
baik
akan
proses
pembelajaran
pula.
Perencanaan
Perencanaan menjadi sangat penting
yang
karena dapat berfungsi sebagai dasar,
mengajar yang baik akan melahirkan
pemandu, alat kontrol dan arah
proses pembelajaran yang baik pula.
pembelajaran. pembelajaran melahirkan
Perencanaan yang proses
baik
akan
pembelajaran
baik
yang
Dalam Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAK, Peran
guru
Pendididkan
Agama
yang baik pula. Oleh karena ini
Kristen sangat diperlukan dalam
sebelum
proses
perencanaan pembelajaran. Sidjabat
pembelajaran perlu juga disiapkan
menyatakan, “Bahwa peran guru
skenario pembelajaran
sebagai
melaksanakan
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan
belajar
yang
18
pengalaman
melibatkan
proses
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung: Rosda Karya, 2007), 17
pengajar
maka
guru
mengelola kegiatan peserta didiknya belajar. Untuk itu ia harus selalu 19
Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Silabus SMA/ MA Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMA, 2006), 5
melakukan persiapan, merencanakan
memudahkan
tujuan dan kompetensi yang menjadi
menyusun bahan ajar, menentukan
arah pembelajaran. Dalam persiapan
kegiatan
itu guru merencanakan strategi dan
pembelajaran,
metode pembelajaran. Ia memilih
guru mengadakan penilaian, yang
dan menetapkan sumber serta media
kesemua proses tersebut didasarkan
pembelajaran
pada
efektif
mewujudkan tujuan.” Hal
ini
guna
20
guru
memilih
belajar
dan
dan
dan
media
memudahkan
pemikiran
pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada
berarti
bahwa
siswa.
Dengan
demikian
maka
perencanaan
diharapkan pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran PAK maka diharapkan
yang berpusat pada siswa menjadi
guru dapat membuat perencaanan
bentuk
yang
2013 bagi guru Pendidikan Agama
implementasi
menggambarkan
prosedur,
pengorganisasian,
kegiatan
implementasi
Kurikulum
Kristen.
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi
dasar
yang
telah
ditetapkan yang telah dijabarkan dalam
silabus.
perencanaan disesuaikan
Pembuatan
pembelajaran dengan
Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan
mengajar
merupakan implementasi Rencana
PAK
Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam
konsidi
melaksanakan pembelajaran harus
sekolah/kelas dan didukung dengan
mengacu
kreatifitas
PAK.
Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Perencanaan ini dimulai dengan
Standar Proses Pendidikan Dasar dan
menentukan tema dan merumuskan
Menengah
tujuan
kegiatan, yakni pendahuluan, inti dan
dari
guru
pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran ini yang memudahkan mengkomunikasikan
maksud
siswa,
kegiatan
melakukan
perbuatan
dapat
Sidjabat, Op.cit., 104
tiga
pendahuluan.
Di
pendahuluan,
dalam guru
belajarnya
secara lebih mandiri. Ini pun akan 20
menjadi
Pelaksanaan pembelajaran diulai dengan
siswa
dibagi
Permendikbud
penutup.21
kegiatan belajar mengajar kepada sehingga
kepada
21
Kunandar, Penilaian Autentik. penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 (Jakarta: RajaGrafindo Persada.2013), 8
menyiapkan peserta didik secara
sesuai dengan skemata (frame work)
psikis dan fisik untuk mengikuti
masing-masing.
proses pembelajaran. Disamping itu
tersebut disusun sedemikian rupa
guru dapat memberi motivasi belajar
agar
peserta
menunjukkan
didik
secara
kontekstual
Langkah-langkah
peserta
didik
dapat
perubahan
perilaku
sesuai manfaat dan aplikasi materi
sebagaimana dituangkan pada tujuan
ajar dalam kehidupan sehari-hari,
pembelajaran dan indikator.23
dengan memberikan
contoh dan
Kegiatan
perbandingan lokal, nasional, dan
pembelajaran
internasional.
dapat
pendekatan pembelajaran, strategi
pertanyaan-pertanyaan
pembelajaran, metode pembelajaran,
mengajukan yang
Guru
juga
mengaitkan
inti PAK
dalam
menggunakan
pengetahuan
media pembelajaran, dan sumber
sebelumnya dengan materi yang akan
belajar yang disesuaikan dengan
dipelajari.
karakteristik peserta didik dan mata
Disamping
itu
guru
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
pelajaran. Suyatno
menjelaskan
bahwa
dan menyampaikan cakupan materi
dalam pembelajaran berpusat siswa
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
hendaknya
Silabus.
22
pembelajaran
Dalam tahap pendahuluan
menggunakan strategi pedagogi yang
ini guru PAK harus berusaha untuk
mengorientasikan siswa pada situasi
mengkondisikan siswa untuk siap
yang bermakna, kontekstual, dunia
memulai
nyata, dan menyediakan sumber
kepada
kegiatan
inti
pembelajaran. Setelah pendahuluan melaksanakan
belajar, bimbingan, petunjuk bagi melaksanakan pembelajaran, kegiatan
guru Inti
pembelajar
ketika
mengembangkan tentang
materi
mereka pengetahuan
pelajaran
yang
Pembelajaran. Pada kegiatan Inti
dipelajarinya sekaligus keterampilan
Pembelajaran berisi langkah-langkah
memecahkan masalah24.
sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengonstruksi ilmu 22
Tim Penyusun, Modul Materi Pendidikan dan pelatihan Profesi Guru, 78
23
Kasful Anwar & Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP (Bandung: Alfabeta, 2011), 186 24 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif (Sidoarjo: Masedia Buana Pustaka. 2009), 8
Proses
pembelajaran
pada
pembelajaran yang berpusat pada
kurikulum 2013 untuk jenjang SMP
siswa agar siswa lebih aktif dalam
dan
sederajat
mengkonstruksikan pengetahuan dan
menggunakan
ketrampilan juga dapat mendorong
(scientific
siswa untuk melakukan penyelidikan
Proses pembelajaran
guna menemukan fakta-fakta dari
SMA
atau
yang
dilaksanakan pendekatan approach).
ilmiah 25
menyentuh tiga ranah yaitu: sikap,
suatu
pengetahuan,
keterampilan.
sehingga guru mampu merancang
Dalam proses pembelajaran berbasis
strategi pembelajaran yang tepat.
pendekatan
sikap
Artinya, dalam proses pembelajaran,
menggamit transformasi substansi
siswa dibelajarkan dan dibiasakan
atau materi ajar agar peserta didik
untuk menemukan kebenaran ilmiah,
“tahu mengapa”. Ranah pengetahuan
bukan diajak untuk beropini dalam
menggamit transformasi substansi
melihat suatu fenomena. Mereka
atau materi ajar agar peserta didik
dilatih untuk mampu berfikir logis,
“tahu apa”. Hasil akhirnya adalah
dan sistematis, dengan menggunakan
peningkatan
kapasistas berfikir tingkat tinggi.
dan
ilmiah,
dan
ranah
keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi
fenomena
Pendekatan
atau
ilmiah
(scientific
manusia yang baik (soft skill) dan
approach)
manusia yang memiliki keeakapan
sebagaimana
dan pengetahuan untuk hidup secara
mengamati,
layak (hard skill) dari peserta didik
mengolah,
yang meliputi kompetensi sikap,
menyimpulkan, dan mencipta untuk
pengetahuan,
keterampilan.
semua mata pelajaran. Untuk mata
menggamit
pelajaran, materi, atau situasi tertentu
transformasi substansi atau materi
sangat mungkin pendekatan ilmiah
ajar
ini tidak selalu tepat diaplikasikan
Ranah
dan
keterampilan
agar
peserta
didik
tahu
“bagaimana”.
secara
Pembelajaran menggunakan
pendekatan
dengan ilmiah
lebih ditekankan pada pendekatan
seperti
dalam
kejadian
pembelajaran
dimaksud menanya,
pembelajaran
mencoba, menyajikan,
procedural. ini,
meliputi
tentu
Pada
kondisi
saja
proses
harus
tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat ilmiah dan menghindari nilainilai
25
Tim Penyusun. Op.cit., 236
atau sifat nonilmiah.
individual
Pendekatan
scientifik/ilmiah
maupun
melakukan
kelompok
refleksi
untuk
27
dalam pembelajaran PAK, selain
mengevaluasi : seluruh rangkaian
dapat menjadikan siswa lebih aktif
aktivitas pembelajaran dan hasil-
dalam mengkonstruksi pengetahuan
hasil
dan
selanjutnya
secara
bersama
pendekatan saintifik/ ilmiah dalam
menemukan
manfaat
langsung
pembelajaran
maupun tidak langsung dari hasil
keterampilannya,
perubahan dengan
Penerapan
menuntut strategi
menekankan
adanya
yang
pembelajaran
pembelajaran
dan
berlangsung;
bentuk
diperoleh
untuk
yang
telah
memberikan
umpan
pembelajaran tersendiri yang berbeda
batik terhadap proses dan hasil
pada
pembelajaran; melakukan kegiatan
keaktifan
siswa.
Beberapa
metode pembelajaran yang dipandang
tindak
sejalan
pemberian
dengan
pendekatan
prinsip-prinsip
saintifik/ilmiah,
lanjut
dalam
tugas,
bentuk
baik
tugas
antara
individual maupun kelompok; dan
lain metode: (1) Problem Based Learning;
menginformasikan rencana kegiatan
(2)
pembelajaran
Project
Based
Learning;
(3)
Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group
untuk
pertemuan
berikutnya
Investigation (i) Discovery Learning d1l. Metode-metode
ini
berusaha
membelajarkan siswa untuk mengenal masalah,
merumuskan
Dalam Evaluasi Pembelajaran Evaluasi
pembelajaran
masalah,
merupakan suatu kegiatan pendidik
mencari solusi atau menguji jawaban
yang terkait dengan pengambilan
sementara
keputusan
atas
suatu
masalah/pertanyaan
dengan
melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta pada
melalui
akhirnya
penginderaan), dapat
menarik
kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan.
26
Dalam kegiatan penutup, guru
Ibid., 235
pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik
yang
pembelajaran
mengikuti tertentu.
proses
Keputusan
tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Evaluasi pembelajaran
bersama peserta didik baik secara 26
tentang
27
Ibid.
merupakan
suatu
proses
yang
dilakukan
langkah-langkah
perencanaan,
penyusunan
alat
pengumpulan
melalui
penilaian,
informasi
melalui
didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Standar
penilaian
pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian
bagi
pendidik,
satuan
sejumlah bukti yang menunjukkan
pendidikan, dan pemerintah pada
pencapaian
satuan pendidikan untuk jenjang
hasil
belajar
peserta
didik, pengolahan, dan penggunaan informasi peserta
tentang didik.
hasil
pendidikan dasar dan menengah.
belajar
Menurut Permendikbud tersebut
kelas
standar penilaian pendidikan adalah
Penilaian
dilaksanakan melalui berbagai cara,
kriteria
seperti
kerja
prosedur, dan instrumen penilaian
sikap,
basil belajar peserta didik. Penilaian
penilaian
(performance),
unjuk
penilaian
mengenai
mekanisme,
penilaian tertulis (paper and pencil
pendidikan
sebagai
test), penilaian proyek, penilaian
pengumpulan
dan
pengolahan
produk, penilaian melalui kumpulan
informasi
untuk
mengukur
hasil
pencapaian basil belajar peserta didik
kerja/karya
peserta
didik
(portfolio), dan penilaian diri28.
mencakup:
proses
penilaian
autentik,
Penilaian dalam kurikulum 2013
penilaian diri, penilaian berbasis
mengacu pada Permendikbud Nomor
fortofolio, ulangan, ulangan harian,
66 Tahun 2013 tentang Standar
ulangan tengah semester, ulangan
Penilaian
akhir
Pendidikan.
Standar
semester,
ujian
tingkat
Penilaian bertujuan untuk menjamin:
kompetensi,
perencanaan penilaian peserta didik
kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sesuai dengan kompetensi yang akan
sekolah.29
dicapai dan berclasarkan prinsipprinsip
penilaian;
penilaian
peserta
pelaksanaan didik
secara
ujian
mutu
Salah satu penekanan
tingkat
dalam
kurikulum 2013 adalah penilaian (authentic
assessment).
Sebenarnya
dalam
kurikulum
efektif, efisien, dan sesuai dengan
sebelumnya,
yakni
Kurikulum
konteks
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
profesional,
terbuka,
social
edukatif,
budaya;
dan
pelaporan basil penilaian peserta
autentik,
sudah
memberi
ruang
28
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Op.cit., 17
29
Kunandar, Op.cit., 35
terhadap
penilaian
autentik,
tetapi
dalam
implementasi di lapangan belum
KESIMPULAN Guru memegang peranan penting
berjalan secara optimal. Melalui
dalam
kurikulum
penilaian
Kurikulum 2013, karena gurulah
autentik menjadi penekanan yang
yang secara langsung berhadapan
serius
dengan
2013
di
ini
mana
guru
dalam
implementasi
siswa
pelaksanaan
dalam
proses
melakukan penilaian hasil belajar
pembelajaran.
Untuk
peserta
pembelajaran
Pendidikan
didik
benar-benar
itu
dalam Agama
memperhatikan penilaian autentik.
Kristen maka guru hendaknya dapat
Sebelum mendefinisikan pengertian
mengimpletasikan
penilaian autentik sebaiknya kita
pembelajaran yang berpusat pada
mendefinisikan
dahulu
siswa. Model pembelajaran berpusat
Penilaian
pada siswa adalah suatu pendekatan
pengertian
terlebih
penilaian.
(assessment)
adalah
proses
dalam
pendekatan
pembelajaran
yang
pengumpulan berbagai data yang
menekankan pada aktivitas siswa
bisa
gambaran
secara optimal untuk memperoleh
siswa.
hasil belajar berupa perpaduan antara
belajar
aspek
memberikan
perkembangan Gambaran
belajar
perkembangan
kognitif,
afektif,
secara
dan
peserta didik perlu diketahui oleh
psikomotorik
guru agar bisa memastikan bahwa
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
peserta
mengalami
proses
merupakan
dengan
benar.
yang memfasilitasi peserta didik
Penilaian autentik adalah kegiatan
untuk mengenal Allah melalui karya-
menilai
didik
pembelajaran
peserta
wahana
seimbang.
didik
yang
Nya
serta
pengenalannya
pembelajaran
mewujudkan akan
Allah
menekankan
pada
apa
yang
seharusnya
nilai,
baik
proses
Tritunggal melalui sikap hidup yang
dengan
berbagai
mengacu pada nilai-nilai kristiani.
penilaian
yang
maupun
basil
instrumen disesuaikan
tuntutan
kompetensi
Pendekatan PAK
pembelajaran
sebagai
dalam
implementasi
yang ada di Standar Kompetensi
Kurikulum 2013 ini dilaksanakan
(SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan
dalam
perencanaan
pembelajaran
Kompetensi Dasar (KD).
PAK,
pelaksanaan
pembelajaran
PAK, dan evaluasi pembelajaran PAK.
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Kasful. & Harmi, Hendra. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta, 2011 Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Silabus SMA/ MA Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMA, 2006 Dananjaya, Utomo. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa, 2012 Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2004
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Rosda Karya, 2007 Masitoh. Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Dikjen Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005 Mulyasa, E. Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 Mulyodiharjo, Sumartono. The Power Of Communication. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2014
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
Kunandar. Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006 Sidjabat, B.S. Strategi Pendidikan Kristen. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1999 Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masedia Buana Pustaka. 2009 Tim Penyususn. Modul Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kepnedidikan (LPTK). 2013 http://akhmadsudrajat.wordpress.co m/2008/09/12/pendekatanstrategi-metode-teknik-danmodel-pembelajaran/ Diakses tanggal 15 September 2014 http://nasional.sindonews.com/read/ 825173/15/implementasikurikulum-2013-banyak-gurugagal-paham http://web.sma5balikpapan.sch.id/