0
1
PENDAHULUAN Perkebunan tidak hanya dikenal di Indonesia saja tetapi juga dibanyak Negara lainnya. Pembangunan perkebunan merupakan salah satu bagian dari pembengunan pertanian yang dapat diandalkan atau da[at dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat atau penduduk sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pertanian dan tersedianya lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja bagi yang membutuhkan, dan untuk meningkatkan pendapatan daerah serta pendapatan suatu Negara. PTP. Nusantara VI Ophir merupakan salah satu PT terbesar di Kabupaten Pasaman Barat tepatnya di Kecamatan Luhak Nan Duo yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang terluas di Kabupaten Pasaman Barat. PTP. Nusantara VI Ophir merupakan PT pertama yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Luhak Nan Duo.1 Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang emepunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan tanaman lain, dimana tanaman sawit ini dapat dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri baik itu dari minyaknya sampai camgkangnya untuk diolah kembali menjadi bahan bakar maupun berbagai macam bentuk sebagai peralatan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam sistem kerja pada PTP. Nusantara VI Ophir ini tidak menggunakan sistem buruh atau karyawan lepas melainkan sistem kerja kontrak PKWT(Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). Jika suatu saat buruh atau karyawan yang menggunakan sistem kerja kontrak ini ingin menjadi buruh tetap maka mereka harus mengikuti tes kepegawaian seperti yang telah ada diperjanjian PTP. Nusantara VI Ophir.2
karyawan tidak perlu menempatkan perhatian serius di perusahaan. Pimpinan perusahaan seharusnya tahu bahwa pimpinan suatu perusahaan tidak hanya tertarik pada produksi, pada kualitas dan kuantitas, tetapi juga pada keselamatan kerja para buruh atau karyawannya3. Permintaan masing-masing perusahaan akan tenaga kerja atau buruh dengan suatu tingkat upah atau gaji tertentu tergantung pada produktivitas pendapatan marjinal tenaga kerja atau buruh tersebut. Masingmasing pengusaha harus mengimbangi penawaran dalam bentuk biaya marjinal itu terdapat permintaan akan faktor tersebut dalam bentuk produktivitas pendapatan marjinalnya4. Dari berbagai masalah atau konflik yang terjadi diatas maka dapat diketahui bahwa sosial ekonomi para buruh atau karyawan tersebut sangatlah penting dalam kehidupan kita, selain itu cara seorang buruh atau karyawan tersebut mengatasi masalah ekonominya yang mereka alami bagaimana. Sehingga penulis ingin meneliti tentang: Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pabrik Kelapa Sawit PTP. N VI Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat ( 2005 – 2012 ) Batasan Dan Perumusan Masalah Sejarah tidak terlepas dari konteks waktu, tempat, dan pelaku sejarah itu sendiri. Untuk itu dalam penulisan ini penulis menetapkan batasan spasial dan temporalnya. Batasan Spasialnya yaitu pabrik kelapa sawit di Kejorongan Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Batasan Temporalnya atau waktu penelitian mulai dari tahun 20052012.
3
Keberadaan buruh atau karyawan selalu dipandang sebagai posisi terendah dalam sebuah perusahaan, namun hal tersebut bukan berarti para buruh atau 1
Wawancara dengan Mujiatno di PTP. Nusantara VI Ophir tanggal 7 Desember 2013 2 Ibid...
Sumar’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Haji Masagung 1981, Hal 301 4 Alfred W. Stonier & Douglas C. Haque. Teori Ekonomi. Jakarta : Balai Aksara 1984, Hal 25 “Pendapatan Marjinal adalah pendapatan keuntungan atau pendapatan bersihnya”
2
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka masalah dalam penulisan ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan buruh pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir dari tahun 2005-2012? 2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi buruh pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir dari tahun 2005-2012? Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
2.
Mendeskripsikan perkembangan buruh pabrik PTP. Nusantara VI Ophir tahun 2005-2012 Mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi buruh pebrik PTP. Nusantara Vi Ophir tahun 20052012
Adapun manfaat yang diharapkan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1.
2.
Sebagai sumber bacaan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai sosial ekonomi para buruh atau karyawan pabrik Sebagai bahan masukan bagi pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
Studi Relevan Penulisan ini memfokuskan pada Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pabrik Kelap Sawit PTP. Nusantara VI Ophir di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat (2005-2012). Ada beberapa tulisan yang menuliskan mengenai sejarah ekonomi masyarakat seperti skripsi Dena Sandra yang berjudul “Kehidupan Buruh Tani Perempuan di Desa Punai Merindu Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Skripsi (Padang : UNP, 2009) skripsi ini membahas tentang mengungkapkan Buruh tidak hanya bisa dilakukan oleh laki-laki saja namun perempuan juga mampu melakukannya dengan keadaan ekonominya yang tidak bisa
terpenuhi lagi jika hanya salah satu yang bekerja dalam satu rumah.5 Skripsi Syofni Mardiah yang berjudul tentang mengungkapkan “Sejarah Buruh Pabrik Teh PTP. Nusantara VI Danau Kembar Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok Tahun 1992-2009. Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2009). Skripsi ini membahas tentang mengungkapkan Awal mula kehidupan buruh pabrik teh di Danau Kembar Kecamatan Gunung Talang dan hasil pendapatan para buruh teh di daerah tersebut.6 Skripsi Yosefrizal yang berjudul tentang mengungkapkan “Pasang Surut Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Cengkeh Koto Anau Kecamatan Lembayang Jaya Kabupaten Solok tahun 1960-2001. Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2012). Skripsi ini membahas tentang Bagaimana kehidupan sosial ekonomi para buruh cengkeh di daerah Koto Anau Kecamatan Lembayang Jaya Kabupaten Solok. Berdasarkan masalah yang dikaji dalam beberapa skripsi tersebut terlihat adanya keterkaitan permasalahan dengan penelitian yang penulis akan lakukan yakni kajian tentang Kehidupan Sosial Ekonomi para Buruh. Kerangka Konseptual Penelitian ini secara umum termasuk ke dalam sejarah sosial. Sejarah sosial ekonomi meliputi kehidupan dan kebudayaan masyarakat, sedangkan ekonomi adalah semua ilmu sosial yang meliputi bagaimana manusia mengeluatkan kebutuhan materilnya?7
5
Dena Sandara kehidupan Buruh Tani Perempuan di Desa Punai Merindu Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci 6 Syofni Mardiah Sejarah Buruh Pabrik Teh PTP. Nusantara VI Danau Kembar Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok 1992-2009 7 Mestika Zed dan Emizal, Sejarah Sosial Ekonomi, (Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP padang: 1994), hal 36
3
Kehidupan sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sejarah sosial ekonomi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sejarah sosial maupun ekonomi, sehingga arah kajiannya disebut juga dengan sejarah sosial ekonomi. Konsep-konsep tersebut adalah sosial ekonomi, dinamika, petani atau buruh, dan masyarakat desa. Konsep sosial ekonomi yang mana secara konseptual dapat didefenisikan sebagai suatu katagori sosial tertentu yang dibedakan dari srata sejenis atau dasar katagori tertentu seperti kekayaan, pendapatan, atau pemikiran. Sejarah sosial ekonomi dalam berbagai aspeknya semakin menonjol, lebih-lebih setelah proses modernisasi diman-mana semakin memfokuskan perhatian mereka pada pembangunan ekonomi.8 Sebagian daerah agraris, sektor pertanian atau perkebunan merupakan pilar utama peningkatan ekonomi kerakyatan. Strategi yang dipakai atau diterapkan disektor ini adalah peningkatan daya saing dan menjaga kontinuitas produksi yang di hasilkan. Buruh atau karyawan juga bisa disebut dengan kerja produktif yang nanti fungsinya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Kerja reproduktif adalah kerja yang memproduksikan manusia bukan hanya sebatas masalah reproduksi biologis saja tetapi kerja produktif juga kerja yang pada prosesnya menjaga kelangsungan proses produksi, misalnya pekerjaan rumah tangga dan lain-lain. Secara umum tulisan termasuk dalam sejarah sosial ekonomi. Di dalam sejarah sosial kajiannya meliputi seluruh lingkup kehidupan dan kebudayaan dalam masyarakat. Sedangkan sejarah ekonomi mengkaji tentang bagaimana cara manusia memuaskan kehidupan materialnya dimasa lampau, sambil memperhatikan bahwa sarana-sarana yang dapat mereka
pergunakan memaksa mereka mengadakan suatu pilihan.9 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Sejarah. Metode Sejarah sebagai metode utama dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan penulisan sejarah. Tahap Pertama adalah Heuristik, adalah kegiatan untuk menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber atau data Sejarah. Semua bukti-bukti sejarah, baik sumber benda, dokumen, maupun sumber lisan disebut dengan sumber Sejarah. Sumber-sumber dapat di kategorikan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer berupa arsip-arsip dan dokumen yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik Pasaman Barat, datadata penduduk dari Kantor Kecamatan Luhak Nan Duo dan data-data tentang perusahaan Selain arsip dan dokumen, sumber pendukung primer yang didapat dari hasil wawancara dengan berbagai pihak terkait dengan kehidupan sosial ekonomi Buruh Pabrik PTP, diantaranya wawancara dengan para buruh pabrik Sumber Sekunder yang mendukung penelitian ini adalah berupa buku-buku, yang penulis peroleh dari perpustakaan Pusat UNP, Ruang baca FIS UNP, Tahap Kedua adalah Kritik Sumber, baik kritik internal maupun eksternal, yaitu melakukan pengujian terhadap kebenaran, keaslian, dan kesahihan informasi dari datadata yang telah penulis temukan dilapangan. Kritik Eksternal yaitu dilakukan melalui pengujian otensitas (keaslian) dokumen dan arsip tentang perusahaan PTP. Nusantara VI ophir. Sementara kritik internal dilakukan untuk menguji keahlian informasi yang diproleh melalui arsip atau dokumen, menyesuaikan dengan kajian yang dianggap relevan. Pengujian data dari informan diuji kebenarannya dengan cara mengjukan
9
8
Mudrajad Kuncoro, Ph. D. 2004. Otonomi Daerah & Pembangunan Daerah
Mestika Zed Dan Emizal, Sejarah Sosial Ekonomi, (Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP padang: 1994), hal 36.
4
pertanyaan yang sama kepada informan yang berbeda. Tahap selanjutnya Interpretasi data, adalah tahap dimana data yang diperoleh dari lapangan wawancara dan data sekunder serta dari studi kepustakaan yamg telah melalui tahap kritikan kemudian dilakukan analisis dan di interpretasi dengan cara menghubungkan dan membandingkan faktafakta yang diteliti sehingga terdapat fakta yang siap disajikan. Ini dilakukan dengan memilah-milah atau membedah sumber sejarah, sehingga ditemukan butir-butir informasi yang sebenarnya atau sudah diuji lewat saringan kritik sumber. Selanjutnya pada tahap akhir adalah Penulisan Sejarah, adalah melakukan penulisan dalam bentuk karya ilmiah setelah didapati data fakta yang betul-betul akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk Skripsi.10
Selain itu sistem kerja di PTP. Nusantara VI Ophir ini tidak menggunakan sistem buruh atau karyawan lepas melainkan sistem kerja kontrak PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). Jika suatu saat buruh atau karyawan yang menggunakan sistem kerja PKWT ini ingin menjadi buruh tetap maka mereka harus mengikuti tes kepegawaian seperti yang telah ada diperjanjian PTP.Nusantara VI Ophir.12 Kondisi sosial ekonomi para buruh yang bekerja di PTP. Nusantara VI Ophir ini selalu mengalami pasang surut, dimana banyaknya produksi sawit didalam setiap bulannya dapat mempengaruhi pendapatan buruh, hal ini disebabkan oleh premi yang didapat berdasarkan hasil produksi yang didapat oleh buruh tersebut. Selain itu sosial ekonomi buruh ini juga dapat dilihat dari gaya hidup para buruh itu sendiri seperti perumahan, pendidikan dan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan.13
PEMBAHASAN Gaji atau upah yang diterima oleh seorang buruh atau karyawan ini sudah sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) namun tidak terlepas dari suatu kebijakan perusahaan itu sendiri, selain gaji yang diterima oleh buruh ini juga mereka diberikan tunjangan yang nantinya akan menjadikan kehidupan buruh tersebut menjadi lebih baik lagi yang diberikan oleh perusahaan. Pemberian gaji atau upah para buruh ini dilihat berdasarkan jabatan, atau golongan yang mereka miliki di perusahaan tersebut. Pelaksanaan penggajian ini dilakukan sebulan sekali pada tanggal yang sesuai dengan ketetapan yang diatur oleh perusahaan itu sendiri. Karyawan atau buruh yang mangkir dalam bekerja upahnya akan dipotong dari jumlah hari mereka mangkir yang akan dikalikan dengan upah pokok ataun gaji pokok yang mereka peroleh dan kemnudian akan dibagi 30 (Tiga Puluh) hari mereka bekerja. Itulah yang nantinya yang akan mereka peroleh yang sebenarnya. 11
10
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Padang : FIS, 1994), hal. 36-38 11 Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTP. Nusantara VI Ophir 2005-2011
Setiap Karyawan maupun buruh yang anaknya ditanggung oleh perusahaan untuk mendapatkan Bantuan Pemondokan (kos) Anak Sekolah (BPAS) harus membuat surat permohonan dan melampirkan surat keterangan asli dari sekolah maupun perguruan tinggi yang bersangkutan. Khusus untuk SMP, SMA atau Sederajat harus melengkapi surat keterangan mondok dari RT/Desa yang diperbaharui setiap tahun ajaran baru.14 Pendidikan yang dimiliki oleh buurh ini tidak hanya tamatan dari kalangan SMA saja tetapi juga ada tamatan dari kalangan SMP yang hanya bisa bekerja mengandalkan tenaga saja agar mereka disini tidak menganggur dengan kata lain mereka ingin bekerja apa saja asalkan mereka dapat penghasilan walaupun tidak setiap harinya akan tetapi setiap bulan dengan upah yang pasti.15 12
Wawancara dengan Mujiatno, tanggal 20 Januari 2014 13 Wawancara dengan Febrianto, tanggal 1 September 2014 14 Sumber dari buku PKB PTP Nusantara VI Ophir tahun 2005-2012 15 Wawancata dengan Febrianto, tanggal 1 September 2014
5
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial ekonomi buruh pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat dari tahun 2005-2012 selalu mengalami pasang surut, dimana banyaknya produksi sawit dalam setiap bulannya mempengaruhi pendapatan buruh, hal ini disebabkan premi yang didapat berdasarkan hasil produksi yang didapat oleh buruh. Upah atau gaji yang diberikan oleh pihak perusahaan ini disesuaikan dengan UMP yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi tidak terlepas dari suatu kebijakan perusahaan itu sendiri. Upah maupun gaji buruh ini berbeda dengan karyawan atau buruh yang satu dengan yang lainnya, sebab upah maupun gaji parah buruh ini akan diterima berdasarkan golongan, tingkatan, jabatan serta kedudukan sesuai dengan skala upah pokok. Saran Diharapkan perusahaan dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun kehidupan para buruh yang berkaitan dengan kesejahteraan dan dapat menimbulkan berbagai keluhan buruh yang dapat merugikan kedua belah pihak, seharusnya diperhatikan sebagai pedoman dan pekerjaan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan buruhnya dengan memahami keinginannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh berbagai pihak. Sebagaimana manusia biasa Peneliti masih banyak kekurangan dari skripsi ini baik dari segi penampilan maupun isinya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini menjadi lebih sempurna dan berguna bagi penulis dan temen-teman. Daftar Pustaka Alfred W. Stonier & Douglas C. Hoque. 1984. Teori Ekonomi, Jakarta: Balai Aksara, Balai Yudhistira & Pusataka Saadiyah
Basrowi & Suwardi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta Emy.
1992. Pengantar Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Padang
Mestika Zed & Emizal. 1999. Metodologi Sejarah. Pendidikan Sejarah, FPIPS IKIP Padang Mahmud. 2001. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia Mubyarto.1986. Pengantar Ekonomi Peranian, Jakarta: LP3ES Mudrajad Kuncoro, Ph. D. 2004. Otonomi & Pembangunan Daerah, Jakarta: Erlangga Skripsi Dena
Sandra. Kehidupan Buruh Tani Perempuan di Desa Punai Merindu Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Skripsi (Padang: UNP Padang 2009)
Syofni Mardiah. Sejarah Buruh Pabrik Teh PTP. Nusantara VI Danau Kembar Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok (1992-2009). Skripsi (Padang : STKIP PGRI 2009) Yosefrizal. Pasang Surut Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Cengkeh Koto Anau Kecamatan Lembayang Jaya kabupaten Solok (1960-2001). Skripsi (Padang : STKIP PGRI 2012)