BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa ini sektor properti, khususnya apartemen, sedang berkembang pesat di Surabaya. Tak kurang 5 apartemen baru siap diluncurkan pada tahun 2010 ini. Hal itu berdampak pada kegiatan konstruksi yang mewujudkan apartemen tersebut. Apartemen tersebut bangunan high rise dimana dalam pelaksanaannya sangat kompleks dan sarat dengan resiko. Semakin rumitnya teknologi yang digunakan dalam suatu proyek, semakin tingginya bangunan yang dapat dibangun oleh engineer, semakin kompleksnya saling ketergantungan antara yang satu dengan lainnya ditambah variasi-variasi dalam hubungan antara organisasi dan lembaganya, serta bertambahnya peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan dari pemerintah. Risiko-risiko dalam proyek mempunyai karakteristik ketidakpastian, dan sangat bergantung pada seberapa besar kompeks suatu proyek yang dilaksanakan. Semakin besarnya skala suatu proyek maka risiko yang dijumpai akan bertambah dan akan menghambat pelaksanaan bila tidak diantisipasi dengan benar oleh pihak pelaksana Belum lagi adanya krisis ekonomi beberapa tahun terakhir yang juga berdampak pada sektor konstruksi. Krisis ekonomi ini merupakan salah satu risiko di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Dan risiko sendiri merupakan suatu sebab dan akibat yang mengiringi perjalanan baik buruknya suatu pekerjaan proyek. Dalam setiap detail pekerjaan proyek pembangunan maka akan ada resiko baik besar maupun kecil yang terdapat di dalamnya. Hal ini harus diperhatikan dan diperhitungkan oleh para pelaksana. Untuk menghindari membengkaknya biaya pelaksanaan proyek dan kerugian yang didapat. Risiko yang terjadi dalam suatu pekerjaan proyek dapat dibagi 2 sifat yaitu eksternal dan internal. Risiko yang bersifat eksternal adalah faktor-faktor yang terjadi secara umum maupun global dan mempengaruhi
kelangsungan pelaksanaan proyek dari luar. Faktor ini akan mempengaruhi bukan hanya satu proyek saja tapi juga proyek yang ada di sekitarnya/ diwilayahnya. Untuk itu perlu didentifikasi faktor-faktor resiko yang dominan mempengaruhi proyek apartemen, besaran dampak variabel-variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek serta respon resiko yang akan dilakukan untuk resiko dengan frekuensi sering dan dampak yang besar. . 1.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah : 1. Faktor-faktor risiko apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanan proyek apartemen. 2. Bagaimana besaran dampak variabelvariabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek. 3. Respon-respon risiko apa saja yang digunakan untuk mengantisipasi faktor risiko yang berdampak besar dengan frekuensi yang sering dari sudut pandang kontraktor pelaksana. 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Memperoleh faktor-faktor risiko yang berpengaruh dalam proyek- proyek apartemen di surabaya. 2. Mengetahui besaran dampak faktorfaktor risiko dari frekuensi terjadinya terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek apartemen. 3. Mengetahui metoda penanganan risiko terhadap faktor-faktor risiko yang besar di dalam pekerjaan pelaksanaan proyek pembangunan apartemen dari sudut pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dimaksudkan agar pembahasan tidak keluar dari yang telah penyusun tetapkan, sehingga dapat ditarik suatu
1
2
alur yang jelas untuk mendapatkan titik solusi masalah. Adapun batasan masalah yaitu : 1. Pembahasan pengaruh faktor resiko yang terjadi hanya dalam lingkup proyek pembangunan Apartemen. 2. Studi penelitian dilakukan di Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur. 3. Perusahaan kontraktor yang ditinjau adalah Perusahaan yang sedang menangani proyek apartemen di Surabaya dan Perusahaan yang pernah menangani proyek apartemen dalam kurun waktu 2008-2009. 4. Tidak membahas estimasi biaya secara menyeluruh. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Risiko 2.1.1 Pengertian Risiko Risiko dapat dimaknai sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan/kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama pelaksanaan suatu proyek. Pengertian risiko dalam konteks proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, risiko adalah peluang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kegiatan. Konsep risiko pada proyek pembangunan dapat dijelaskan sebagai ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi
yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek. (Soemarno,2007) 2.1.2 Risiko dan Ketidakpastian (Risk and Uncertainty.) Meskipun risiko memiliki kaitan yang erat dengan ketidakpastian (uncertainty), keduanya memiliki perbedaan. Ketidakpastian adalah kondisi dimana terjadi kekurangan pengetahuan, informasi, atau pemahaman tentang suatu keputusan dan konsekuensinya. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, karena ketidakpastian mengakibatkan keraguraguan dalam meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa mendatang. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian maka semakin tinggi pula risikonya. 2.1.3
Risiko dan Kesempatan (Risk and Opportunity). Kejadian di masa yang akan datang tidak dapat diketahui secara pasti. Kejadian ini atau suatu keluaran/output dari suatu kegiatan/peristiwa dapat berupa kondisi yang baik atau kondisi yang buruk. Jika yang terjadi adalah kondisi yang baik maka hal tersebut merupakan kesempatan baik (opportunity), namun jika terjadi hal yang buruk maka hal tersebut merupakan risiko. 2.1.4 Risk, Hazard, Peril, dan Losses. Konsep ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Hazard
Peril
Losses
Hazard adalah suatu keadaaan bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya Peril (bencana).
3
Peril (bencana) adalah suatu peristiwa/kejadian yang dapat menimbulkan kerugian (Losses) atau bermacam kerugian. Losses (kerugian) adalah kondisi negatif yang diderita akibat dari suatu peristiwa yang tidak diharapkan tetapi ternyata terjadi (Soemarno, 2007)
c. d.
e.
2.2 Manajemen Risiko
f.
2.3.1 Pengertian Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa risiko atau bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul.
g.
2.3.2 Pentingnya Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapat dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial tersebut. Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha. (Soemarno, 2007) Secara tak langsung manajemen risiko memberikan sumbangan sebagai berikut : a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara lebih baik dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan. b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran tentang akibat negatifnya sehingga
mengurangi ketegangan dan kesalahpahaman. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran operasional. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam bekerja. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
2.3.3 Proses dalam Manajemen Risiko Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi masa yang akan datang. Manajemen risiko memanfaatkan informasi tersebut untuk memusatkan perhatian pada masa depan apabila terdapat ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang sesuai untuk mengatasi isu-isu potensial tersebut dari dampak yang merugikan. Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning). Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang terorganisasi, komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi. 2. Penilaian (assesment). Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya, kinerja/performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.
4
3. Penanganan (handling). Merupakan proses identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan mengalihkan risiko. 4. Pemantauan / monitoring risiko Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari. Tabel 2.1 Key Responbilities
Role Process Tasks Risk management planning Risk identification Qualitative risk analysis Quantitative risk analysis (Performed only as a part of Value Analysis) Risk response planning Risk monitoring and control
Sponsor
District Division Chief for Program and Project Management
Project Manager
Assistant Project Manager / Project Manage ment Support Unit
Func tional Mana ger
Task Mana ger
S
S
R
S
S
S
S
S
A
S
R
R
R
S
S
S
A
S
R
R
R
R
S
S
R, A
S
R
R
R, A
S
Legend: ? R = Responsible (bertanggung jawab) ? S = Support (penyokong) ? A = Approve (pembenaran) Role Process Tasks
Risk management planning Risk identification Qualitative risk analysis Quantitative risk analysis (Performed only as a part of Value Analysis) Risk response planning Risk monitoring and control
Assistant Project Manager / Project Manage ment Support Unit
Func tional Mana ger
Task Mana ger
S
S
R
S
S
S
S
S
A
S
R
R
R
S
S
S
A
S
R
R
R
R
Sponsor
District Division Chief for Program and Project Management
Project Manager
S
S
R, A
S
R
R
R, A
S
Legend : R = Responsible (bertanggung jawab) S = Support (penyokong) A = Approve (pembenaran)
(Project Risk Management Handbook) 2.4
Jenis Risiko Untuk dapat mengidentifikasi risikorisiko perlu diketahui jenis- jenis risiko dan pengelompokannya menurut teori-teori. Berikut ini adalah risiko-risiko dalam bidang usaha bisnis. Risiko-risiko pada bidang usaha bisnis dapat diterapkan pada kegiatan proyek konstruksi, karena jasa konstruksi juga merupakan bidang usaha bisnis yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
Secara garis besar berdasarkan sifatnya risiko dikelompokkan menjadi risiko usaha (business risk) atau yang disebut juga sebagai risiko spekulatif, dan risiko murni. Risiko spekulatif adalah risiko yang jika diambil dapat memberikan dua kemungkinan hasil, yaitu kerugian atau keuntungan. Dalam konteks aktivitas proyek, risiko yang dimaksud adalah risiko murni, yaitu risiko yang secara potensial dapat mendatangkan kerugian dalam upaya mencapai sasaran kegiatan. 2.4.1 Risiko-risiko dalam Project of Knowledge (Project Management Institute, PMI) Berikut ini adalah risiko-risiko yang diidentifikasi menurut PMI, yaitu : 1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi; - Perubahan peraturan perundangundangan & campur tangan pemerintah. - Bahaya dari alam (Acts of God) - Vandalisme (perusakan) dan Sabotase - Efek samping yang tidak diharapkan - Kegagalan penyelesaian pekerjaan. 2. Risiko eksternal dapat diprediksi secara tidak pasti; - Risiko pasar dan Perubahanperubahan besar - Operasional - Dampak lingkungan - Dampak sosial - Perubahan nilai tukar mata uang, Inflasi, Perpajakan - Perubahan suku bunga pinjaman - Ketersediaan material mentah 3. Risiko internal non-teknis; - Keterlambatan dari jadwal - Pemberhentian pekerjaan oleh tenaga kerja - Cost overruns - Rencana manfaat/benefit proyek - Kemacetan cash flow/arus kas - Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) 4. Risiko teknis; - Perubahan teknologi
5
- Masalah sehubungan dengan kinerja operasional dan pemeliharaan - Teknologi proyek yang khusus - Perubahan dan penyesuaian; • Perubahan kondisi proyek secara global/makro • Masalah sehubungan dengan desain. 5. Risiko legal; - Lisensi - Hak paten - Kegagalan kontrak - Tuntutan hukum - Force Majeure - Kinerja subkontraktor. Risiko eksternal adalah risiko yang berada di luar proyek dan sudah ada sebelum proyek dicanangkan dan mempengaruhi jalannya kegiatan. Risiko internal adalah risiko yang berada di dalam lingkup proyek dan berasal dari keputusan yang diambil. Risiko internal merupakan ketidakpastian yang dapat dikontrol oleh pengelola kegiatan.
2.4.2 Risiko-risiko dalam Konteks Bisnis Umum dan Proyek Risiko-risiko dalam konteks proyek pembangunan adalah (Soemarno, 2007): 1. Risiko yang dapat diasuransikan (insurable); a. Kerusakan langsung pada peralatan dan pelengkapan - Kebakaran - Kecelakaan - Kerusakan/kehilangan material, peralatan, dan perlengkapan proyek . b. Kerugian tidak langsung (yang menyangkut aktivitas pihak ke tiga); - Penggantian peralatan - Pembuangan reruntuhan/sampah (debris removal) c. Tanggung jawab hukum; - Desain produk yang buruk - Kesalahan desain - Tanggung jawab terhadap produk kegiatan pengelolaan
- Kegagalan performance kegiatan. d. Sumberdaya manusia. Contohnya antara lain: - Cedera badan pada tenaga kerja - Tidak berfungsinya tenaga kerja inti - Biaya penggantian tenaga kerja inti. 2. Risiko-risiko pada tahap konstruksi; a. Tenaga kerja yang tidak terampil ketersediaan material b. Pemogokan c. Cuaca d. Perubahan lingkup pekerjaan e. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan f. Persyaratan peraturan perundangan g. Tidak ada sistem kontrol di lokasi kegiatan h. Kualitas pekerjaan yang buruk i. Tidak diterimanya pekerjaan oleh pemberi kerja j. Perubahan konstruksi yang telah jadi k. Masalah pada arus kas l. Keterlambatan pengiriman material.
2.4.3 Risiko-risiko dalam Asuransi Contructors All Risk (CAR) Asuransi CAR berfungsi untuk memberikan perlindungan komprehensif atas proyek konstruksi terhadap risiko kerusakan pada fisik dan material yang diasuransikan serta kerugian yang menimpa pihak ke tiga. Dalam prakteknya standar Asuransi CAR yang digunakan adalah Standar CAR Munich Re yang berasal dari Jerman. Obyek dan subyek pertanggungan dalam Asuransi CAR adalah: a. Obyek pertanggungan: - Proyek teknik sipil (bangunan transportasi, bangunan air, bangunan gedung) - Proyek dengan harga kontrak pekerjaan sipil lebih dari 50% dari harga kontrak total
6
- Peralatan dan mesin yang digunakan untuk pelaksanaan proyek . b. Subyek pertanggungan: - Kontraktor utama - Subkontraktor - Pemilik proyek (Owner). 2.5
Identifikasi Risiko
2.5.1 Fungsi Identifikasi Risiko Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya tahapan dalam manajemen risiko adalah perencanaan, penilaian (identifikasi dan analisa), penanganan, serta pengawasan. Rancangan manajemen risiko proyek secara formal adalah dilakukan sebelum proyek dijalankan. Penilaian risiko merupakan tahapan awal dalam program manajemen risiko serta merupakan tahapan paling penting karena mempengaruhi keseluruhan program dalam manajemen risiko. Identifikasi risiko berfungsi untuk mendapatkan area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko yang potensial untuk selanjutnya dianalisa.
• Berdasarkan • Kuantifikasi dampak • Dimensi / • Berdasarkan bobot sumber • Berdasarkan sifat - Risiko usaha - Risiko murni
Menentukan Tanggapan
• Kontinjensi • Asuransi • Allowance • Sharing • Defleksi
[n ∑ x dimana; Rxy =
IDENTIFIKASI
Analisis dan Penilaian
a. Uji Validitas Validitas berkaitan dengan pengertian apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur sesuatu dapat mengukur secara tepat sesuatu yang diukur. Uji Validitas akan menguji apakah item-item pertanyaan dalam kuesioner telah mencerminkan apa yang diteliti atau mampu mengukur variabel dalam penelitian, uji ini dilakukan dengan pendekatan Vadilitas Konstruks dengan tenik Korelasi Product Mean. Rxy =
2.5.2 Proses Identifikasi Risiko
Identifikasi
2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Apabila kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpul informasi telah selesai dibuat, belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data/ informasi. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, karena syarat instrumen penelitian yang baik digunakan untuk mengukur variabel harus memenuhi unsur-unsur akurasi, presisi dan peka.
Pemantauan dan Pengendalian • Pencatatan • Pelaporan • Koreksi
n x y x,y
= = = =
n ∑ xy −∑ x∑ y ............(2.1 2
][
− (∑ x ) � n ∑ y )
2
Koefisien korelasi product antara item dan total skor jumlah responden skor pertanyaan per butir skor total perkalian skor per butir dengan nilai skor total lainnya.
Valid apabila nilai r > 0,3 dan sebaliknya akan gugur (tidak valid) jika kurang dari 0,3 (Sugiyono, 1999) b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan pengertian apakah instrumen yang
7
dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu dapat mengukur sesuatu yang akan diukur tersebut secara konsisten dari waktu ke waktu. Teknik Uji Reliabilitas yang dapat digunakan adalah teknik Konsistensi Internal dengan Metode Stabilitas Alpha Cronbach, menggunakan coefisien reliabilitas r.
r=
k ∑ σb 1 − 2 dimana; σ k 1 t − k = jumlah butir pertanyaan
y
Hari Absen
0 1
2 ................. (2.2)
2.4 Scatter Diagram (Diagram Pencar) Tujuan dibuatnya scatter diagram (diagram pencar) adalah untuk mengetahui apakah antara dua variabel mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi atau tidak. Hubungan antara dua variabel ini digambarkan/diplot di dalam scatter diagram yang memperlihatkan titik-titik tertentu dimana setiap titik menunjukkan adanya 2 variabel yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). (Rasyad,2002) Hasil plot scatter diagram berbeda-beda. 3 bentuk perbedaan scatter diagram ini adalah sebagai berikut :
Umur Pekerja
Gambar 2.2 Gambar X dan Y tidak berhubungan (Rasyad,2002)
σb² = varian butir σt² = varian total skor seluruh butir pertanyaan pada suatu variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah : - Reliabel jika r > 0,6 - Tidak Reliabel jika r < 0,6
x 5
y
Biaya Ratarata per unit
0 1
x 5
Jumlah unit
Gambar 2.3 Gambar X dan Y berhubungan tapi tidak linier (negatif) (Rasyad,2002) y 7 1 6 Unit Terjual 1 5 54 1 3 2 1 1
0 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 5 1 1 Populasi daerah 1 (dlm ribuan)
x 5
Gambar 2.4 Gambar X dan Y berhubungan dan linier (Positif) (Rasyad,2002)
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data : 1. Data primer Data primer didapat melalui kuisioner yang disebarkan dan terdiri atas: - Data umum responden. Data umum responden ini mencakup tentang karakteristik manager proyek dan estimator perusahaan secara umum, seperti: nama dan alamat - Data kondisi perusahaan secara umum. Informasi tentang proyek apartemen yang pernah ditangani atau sedang dilaksanakan oleh perusahaan jasa konstruksi yang bersangkutan - Data faktor-faktor resiko. Data faktor-faktor resiko diperoleh dari studi literatur dan studi pustaka yang dilakukan, dan divalidasi dengan beberapa responden yang kompeten. - Data bentuk besaran dan penanganan resiko. Informasi mengenai bentuk penanganan resiko yang dipergunakan. 2. Data sekunder. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang dilakukan. Data sekunder ini meliputi : - Data faktor resiko. Informasi tentang faktor-faktor resiko yang diperoleh dari penelitianpenelitian terdahulu dan pustakapustaka yang membahas tentang resiko. - Data proyek-proyek apartemen yang ditinjau. Data ini meliputi gambar proyek, gambar/foto existing building, gambar kondisi lingkungan dan kondisi pelaksanaan. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap Perusahaan Kontaktor yang sedang melaksanakan proyek pembangunan apartemen dan yang pernah menangani
proyek apartemen dalam kurun waktu 2008-2009. b. Sample Penelitian. Perusahaan Kontraktor yang menjadi sampel penelitian adalah : 1) Proyek Trillium Residence oleh PT. Wijaya Karya 2) Proyek Via and Vue Residence (Ciputra) oleh PT. Adhi Karya 3) Proyek Waterplace Apartement oleh PT. Waskita Karya 4) Proyek Aston Place Apartement oleh PT. Suara Bangun Permata Indah 5) Proyek Aryaduta Residence (Cito) oleh PT. Suara Bangun Permata Indah 6) Proyek The Adiwangsa oleh PT. Wijaya Karya 7) Proyek Metropolis Apartement oleh PT. Nusa Raya Cipta 8) Proyek Cosmopolis Apartement oleh PT. Waringin 9) Proyek Apartemen Puncak Permai oleh PT. Wijaya Karya 10) Proyek High Point Apartement oleh PT. Nusa Raya Cipta 11) Proyek UC Apartement oleh PT. Tata Mulia Nusantara Indah c. Responden. Responden yang dituju adalah: Manajer Proyek atau Level yang bertanggungjawab. 3.3 Analisa Data Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan menjadi acuan dan patokan di dalam menganalisa besaran dampak faktor risiko yang berpengaruh. Untuk memenuhi tujuan penulisan tugas akhir ini, maka data-data yang diperlukan akan diperoleh dan dianalisis dengan langkah sebagai berikut : 1. Pengidentifikasian faktor-faktor risiko. Dari survey pendahuluan terhadap hasil faktor-faktor risiko yang didapat dari studi literatur dan pustaka yang dilakukan sebelumnya, maka akan diperoleh variabel risiko yang relevan dan tidak relevan (tidak terjadi). Faktor-faktor ini akan bertambah dengan adanya
9
Scatter diagram akan diplot atas : a. Frekuensi terjadinya resiko vs dampak resiko terhadap waktu. b. Frekuensi terjadinya resiko vs dampak resiko terhadap biaya. Proses analisis dengan scatter diagram adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor resiko yang diperoleh besaran rasio nilainya terhadap frekuensi, biaya dan
waktu akan diplot di dalam scatter diagram . 2. Letak Koordinat dari suatu faktor risiko diketahui dari nilai mean yang didapat dari seluruh nilai yang diberikan oleh responden terhadap suatu faktor atas frekuensi dengan dampak biaya dan frekuensi risiko dengan dampak waktu. 3. Letak Koordinat dari suatu faktor risiko akan diplot terhadap Scatter diagram, yang diperoleh dari korelasi nilai mean antara frekuensi risiko dengan dampak waktu dan frekuensi risiko dengan dampak biaya.
5 Q2
Q1
Q3
Q4
2
3 4 Dampak waktu / biaya
4
Frekuensi
penambahan faktor risiko yang berasal dari pengalaman para responden awal dan tidak tercantum dalam studi literatur. Faktor-faktor risiko yang akan dibawa dalam survei kuisioner 1 akan dianalisa terlebih dahulu dengan asumsi : bila ada 1 responden saja yang menyatakan suatu faktor risiko relevan atau terjadi maka varibel tersebut akan masuk dalam survei selanjutnya. 2. Analisis besaran dampak dan frekuensi faktor risiko dari sudut pandang biaya dan waktu. Hasil data yang didapat dari survey dan penyebaran kuisioner 1 akan di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari penyebaran kuisioner 1 dapat dihandalkan dan valid. - Uji Validitas Uji Validitas ini akan menggunakan rumus seperti pada persamaan 2.1. - Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas ini akan menggunakan rumus seperti pada persamaan 2.2. Pengolahan data selanjutnya untuk mendapatkan besaran dampak dari faktor-faktor resiko yang terjadi dilakukan dengan cara scatter diagram. - Scatter Diagram Tujuan dibuatnya diagram pencar (Scatter Diagram) adalah untuk mengetahui apakah antara dua variabel mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi atau tidak (Kume, 1985).
3 2 1 1
5
3. Analisa Respon Risiko terhadap Risiko-risiko yang terjadi. Sebelum penelitian terhadap respon risiko yang digunakan, maka dilakukan terlebih dahulu Sharing Risiko. Sharing Risiko ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu risiko yang diperkirakan ini menjadi tanggung jawab pihak kontraktor atau kah pihak pemilik (Owner). Sharing Risiko ini dilakukan berbarengan dengan survei identifikasi faktor terhadap para responden utama. Sehingga diperoleh data-data yang
10
menjadi tanggung jawab pihak kontraktor dan disebarkan kepada para responden utama penelitian. a. Untuk mempermudah responden utama dan agar pernyataan terhadap respon risiko lebih terarah, maka 4 opsi respon yang secara garis besar dilakukan didalam manajemen resiko, akan dimisalkan berupa simbol, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.1 Tabel Simbol Respon Risiko Opsi Respon Risiko Risk Retention (Menerima Risiko) Risk Reduction (Mengurangi Risiko) Risk Transfer (Mengalihkan Risiko) Risk Avoidance (Menghindari Risiko)
Simbol A B C D
b. Data respon resiko yang didapat akan diklasifikasikan dan dikaji untuk memperoleh bagaimana bentuk respon terhadap berbagai faktor resiko besar yang terjadi.
3.4 Tahapan Penelitian 1. Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam penelitian, diambil dari latar belakang dan masalah-masalah yang terjadi di lapangan serta kenyataan yang ada. 2. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan pada pustakapustaka yang membahas topik yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan judul dan isi penelitian yaitu risiko pada proyek apartemen. 3. Identifikasi Faktor Risiko. Identifikasi Faktor Risiko dilakukan dengan cara survey pendahuluan terhadap beberapa responden yang berkompeten. Survei ini dilakukan untuk mengetahui relevan tidaknya suatu variabel dan untuk menambah variabel baru. 4. Perancangan Kuisioner
Perancangan kusioner dilakukan untuk membantu tercapainya tujuan dan maksud penelitian dan mengarahkan para responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 5. Penyebaran Kuisioner 1 Kusioner 1 akan disebarkan terhadap para responden utama yaitu para manager proyek (level yang bertanggung jawab) dari sample penelitian. Isi kuisioner 1 adalah faktor-faktor risiko yang telah ditetapkan dan bagaimana besaran dampaknya terhadap waktu dan biaya. 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Uji Validitas dan Reliabilitas data bertjuan untuk mengetahui suatu kevalidan dan kehandalan sutu varibel. 7. Analisis data dan Pembahasan. Analisis data yang digunakan adalah metode Scatter Diagram. Dengan cara memploting variabel risiko dari sudut pandang frekuesi yang terjadi terhadap waktu proyek dan frekuensi yang terjadi terhadap biaya proyek. Hasil yang di dapat akan diklasifikasi berdasarkan tingkat besaran dan dampak yang diperoleh. 8. Penyebaran Kuisioner 2. Penyebaran Kuisioner 2 di lakukan terhadap para responden utama dari sample penelitian. Isi kuisoner 2 ini terdiri atas faktor-faktor risiko yang berdampak besar dan frekuensinya sering. 9. Respon Risiko. Respon risiko yang diperoleh dari penyebaran kuisioner 2 akan dikaji dan diklasifikasikan. 10. Kesimpulan dan saran.
11
PERMASALAHAN
STUDY LITERATUR
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO (Survey Pendahuluan)
PERANCANGAN KUISIONER
PENYEBARAN KUISIONER 1 (Survey Identifikasi)
UJI VALIDITAS & RELIABILITAS DATA
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (Analisis Data dilakukan dengan metoda Scatter diagram)
PENYEBARAN KUISIONER 2 (Survey Respon)
RESPON RISIKO
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir
12
Tabel 4.2
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
No.
4.1
Survei Penelitian Survei penelitian identifikasi dan respon risiko ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel risiko yang ada terhadap jalannya suatu proyek. Untuk mempermudah penelitian yang dilakukan dan mendapatkan hasil seperti yang diinginkan, survei penelitian identifikasi dan respon risiko ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam 3 tahapan yaitu : 1. Survei Pendahuluan (Awal), 2. Survei Identifikasi (Ke-2) dan 3. Survei Respon (Ke-3).
1 2 3
Tabel 4.1
Golongan
Kontraktor
Kaum Intelektual
Profil Responden Survei Pendahuluan
Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor Kesukaran dalam pemasangan tiang pancang Titik pancang yang tidak tepat dan bermasalah
Resiko Bidang Manajemen (D) Site (G) Site (G) Site (G)
5
Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan
Site (G)
6
Putusnya tali selling tower crane
Site (G)
7
Rusaknya tower crane yang digunakan
Site (G)
8
Kesalahan pemasangan bekisting dan perancah Penyetelan dan penganyaman besi yang tidak tepat
Site (G) Site (G)
10
Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran
Site (G)
11
Terjadi lendutan pada balok struktur
Site (G)
12
Tidak presisinya kolom struktur
Site (G)
13
Terjadi patahan pada balok/kolom
Site (G)
14
Pengeboran yang merusak struktur
Site (G)
Kesalahan pada saat mark up pekerjaan
Site (G)
Responden
Site Manager
± 5 tahun
2
15
Supervisor
± 3 tahun
1
No.
Quantity Superyor
± 3 tahun
1
± 1 - 2,5 tahun
3
Mahasiswa
Jumlah
Klasifikasi
Adanya tiang pancang yang patah/pecah
Pengalaman bekerja
Posisi/Pekerjaan
Item Resiko
4
9
4.1.1 Survei Pendahuluan/Awal
Hasil Survei Pendahuluan
16
Item Resiko
Klasifikasi
Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
17
Adanya perubahan desain
18
Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan
19
Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
Site (G) Desain dan Teknologi (H) Desain dan Teknologi (H) Desain dan Teknologi (H)
Sumber Literatur Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Sumber Literatur Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan
4.1.1.1 Variabel-Variabel Risiko Tabel 4.3 Klasifikasi Item Variabel No.
Klasifikasi
Notasi
1
Resiko Kontraktual
A
2
Force Majeure
B
3
Resiko Pasar dan Operasional
C
4
Resiko Bidang Manajemen
D
5
Resiko Bidang Tenaga kerja
E
6
Material dan Peralatan
F
7
Site
G
8
Desain dan Teknologi
H
13
Tabel 4.4 Variabel Risiko Penelitian No.
Item Risiko
A
Risiko Kontraktual Ketidak jelasan pasal-pasal dalam kontrak Pasal-pasal yang kurang lengkap Perbedaaan intersepsi spesifikasi antara owner dan kontraktor Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antara owner dan kontraktor Keterlambatan pembayaran pada subkon melalui kontraktor utama
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 B B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 C C1 C2 C3 C4 C5 C6 D D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8
Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek Force Majeure Kebakaran Banjir Tanah Longsor Gempa bumi Badai Demonstrasi / huru hara Perang Terorisme Keadaan Cuaca yang tidak menentu Letusan Gunung Berapi Risiko Pasar dan Operasional Ketidakstabilan moneter Kesulitan pinjaman bank/realisasi pinjaman Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Kebijaksanaan pemerintah yang meyebabkan terhentinya proyek Risiko Bidang Manajemen Kesalahan Estimasi Waktu Kesalahan Estimasi Biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan Ketidakmampuan perencanaan manajemen proyek Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon Ketidakjelasan tingkat kemajuan
Sumber Literatur Project Risk Management Hand Book Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto
No.
Item Risiko
D D1 D2
Risiko Bidang Manajemen Kesalahan Estimasi Waktu Kesalahan Estimasi Biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan Ketidakmampuan perencanaan manajemen proyek Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon Ketidakjelasan tingkat kemajuan disertai dok. foto dari berbagai pek. di lapangan Tidak lengkapnya laporan harian Tingkat disiplin manajemen yang rendah Adanya konflik internal dalam jajaran managemen proyek Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor Rumitnya masalah perijinan
D3 D4 D5 D6
PT.PP (Persero) Iman Soeharto
D7
Iman Soeharto Project Risk Management Hand Book Project Risk Management Hand Book Wideman, Wideman, Wideman, Wideman, Wideman, Wideman, Wideman, Wideman, Wideman, Wideman,
Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto Iman Soeharto
D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 E E1 E2
Djojosoedarso Djojosoedarso
E3
Djojosoedarso Djojosoedarso Djojosoedarso
E4 E5 E6
Project Risk Management Hand Book
E7
Wideman, Iman Soeharto Wideman, Iman Soeharto Wideman, Iman Soeharto
F F1 F2 F3
Wideman, Iman Soeharto
F4
PP. No. 29/2000
F5
Wideman
F6 F7
PT.PP (Persero), Iman Soeharto Keppres No. 80/2003
F8 G
Ketidakjelasan msalah jaminan, quaranty dan waranty, asuransi. Resiko Bidang Tenaga kerja Kekurangan jumlah tenaga kerja Tenaga kerja yang tidak punya kemampuan/skill Produktivitas tenaga kerja yang rendah Terjadinya kecelakaan kerja Pemogokan tenaga kerja Permintaan kenaikan upah lembur Kenaikan harga material dan tenaga kerja yang tidak diharapkan Material dan Peralatan Kenaikan harga material Keterlambatan material dari supplier Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat Kekurangn tempat penyimpanan material Kekurangn tempat penimbunan material sisa Pencurian terhadap material Peralatan yang tidak sesuai dengan kondisi kerja Kerusakan peralatan mesin Site
Sumber Literatur Wideman, Iman Soeharto Wideman, Iman Soeharto Wideman, Iman Soeharto Wideman, Iman Soeharto PP. No. 29/2000 Wideman PT.PP (Persero), Iman Soeharto Keppres No. 80/2003 Iman Soeharto PMBOK, 2000 PMBOK, 2000 Survei Pendahuluan Djojosoedarso PP. No. 29/2000
Wideman, Iman Soeharto Project Risk Management Hand Book PT.PP (Persero) PMBOK, 2000 PMBOK, 2001 Djojosoedarso PT.PP (Persero)
PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) Djojosoedarso Djojosoedarso Project Risk Management Hand Book Project Risk Management Hand Book
14
No. F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 G G1 G2 G3 G4 G5 G6
Item Risiko Keterlambatan material dari supplier Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat Kekurangn tempat penyimpanan material Kekurangn tempat penimbunan material sisa Pencurian terhadap material Peralatan yang tidak sesuai dengan kondisi kerja Kerusakan peralatan mesin Site Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi/akses ke lokasi Perbedaan kondisi tanah dasar Kondisi tanah yang tidak stabil Kesukaran dalam pemasangan tiang pancang Titik pancang yang tidak tepat dan bermasalah
G7
Meluapnya air tanah
G8
Kerusakan sistem dewatering Adanya tiang pancang yang patah/pecah
G9 G10 G11 G12
Penggelapan aset proyek Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan Kerusakan pada fasilitas transportasi di sekitar
G13
Kesalahan pada survey
G14
Putusnya tali selling tower crane Rusaknya tower crane yang digunakan Gangguan keamanan di lingkungan proyek Kesalahan pemasangan bekisting dan perancah Penyetelan dan penganyaman besi yang tidak tepat Kualitas material yang tidak sesuai dengan spek. Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran Terjadi lendutan pada balok struktur Tidak presisinya kolom struktur Terjadi patahan pada balok/kolom Pengeboran yang merusak struktur Kesalahan pada saat mark up pekerjaan
G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25
Sumber Literatur PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) Djojosoedarso Djojosoedarso Project Risk Management Hand Book Project Risk Management Hand Book PMBOK, 2000 Project Risk Management Hand Book PT. PP (Persero) PT. PP (Persero) Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Project Risk Management Hand Book PT. PP (Persero) Survei Pendahuluan Project Risk Management Hand Book Survei Pendahuluan Project Risk Management Hand Book Project Risk Management Hand Book Survei Pendahuluan
No.
G15 Rusaknya tower crane yg digunakan Gangguan keamanan di lingkungan G16 proyek Kesalahan pemasangan bekisting dan G17 perancah Penyetelan dan penganyaman besi G18 yang tidak tepat Kualitas material yang tidak sesuai G19 dengan spek. Pemadatan yang tidak merata pada G20 saat pengecoran G21 Terjadi lendutan pada balok struktur G22 Tidak presisinya kolom struktur G23 Terjadi patahan pada balok/kolom G24 Pengeboran yang merusak struktur Kesalahan pada saat mark up G25 pekerjaan G26 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi H Desain dan Teknologi H1 Penggunaan Desain yang belum teruji H2 Kesulitan penggunaan teknologi baru H3 Metoda pelaksanaan yang salah H4
Keruntuhan struktur
H5
Data desain tidak lengkap Ketidaktelitian dan ketidaksesuaian spesifikasi detail desain
H6
Wideman Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan PT. PP (Persero) Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan PT.PP (Persero), Wideman PT. PP (Persero) Project Risk Management Hand Book Wideman Wideman Project Risk Management Hand Book
H8
Kesalahan asumsi-asumsi teknik pada tahap perencanaan
Project Risk Management Hand Book
Konsultan desain tidak mengacu pada standart yang telah ditetapkan Keretakan dan kebocoran pada struktur Adanya perbedaan interprestasi spec dalam pelaksanaan di lapangan Adanya perubahan desain Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
Project Risk Management Hand Book
H9
Survei Pendahuluan
H10
Survei Pendahuluan
H11 PT. PP (Persero)
H12
Survei Pendahuluan
Survei Pendahuluan
Kesalahan dalam melakukan perhitungan struktur dan analisa
Wideman
Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan
Sumber Literatur
H7
Survei Pendahuluan
Survei Pendahuluan
Item Risiko
H13 H14
H15 Pengujian beton yang tidak benar
No. H14
Item Risiko Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
H15 Pengujian beton yang tidak benar
Djojosoedarso PMBOK, 2000 Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan Project Risk Management Hand Book
Sumber Literatur Survei Pendahuluan Project Risk Management Hand Book
4.1.2 Survei Identifikasi (Ke-2) Survei Identifikasi bertujuan untuk mengetahui seberapa sering suatu variabel risiko muncul (Frekuensi), mengetahui seberapa besar variabel risiko tersebut berpengaruh terhadap jalannya proyek apartemen (Waktu dan Biaya), dan sharing risiko atau pihak yang bertanggung jawab bila suatu item variabel risiko tersebut terjadi (subbab.4.3)
15
Tabel 4.7 Profil Responden Survei Identifikasi No
1 2
Jenis Kelamin
3
Pengalaman bekerja
4
Keterangan
Jumlah responden
Persentase (%)
Responden
20
100
Laki-laki Perempuan
20 0 6 7
100 0 100 30 35
7
35
Total Manager Proyek Site Manager Kepala Managemen (SDM,Konstruksi,Enginering) Total ± 5 tahun > 6 tahun Total
Jabatan
4.3.
20
20
100
4 16
20 80 20
100
Tabel 4.8 Profil Responden Survei Respon Risiko. No
Keterangan
Jumlah responden
Persentase (%)
1
Responden
13
100
13
100
Laki-laki
0 Total
3
Jabatan
Pengalaman bekerja
100
Manager Proyek
6
46.15
Kepala Managemen (SDM,Teknik,Biaya)
7
53.85
Total 4
0 13
> 6 tahun
13 13
Total
100 100
13
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 C1 C2 C3 C4 C5 C6 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 F1 No
Jenis Kelamin Perempuan
Tabel 4.10 Risiko No
4.1.3 Survei Respon Risiko (Ke-3) Waktu pelaksanaan survei ke-3 yaitu Survei Respon ini dilaksanakan setelah diketahuinya hasil dari analisis data yang diperoleh dari survei ke-2 (Survei Identifikasi). Hasil dari analisis data survei ke-2 berupa variabel-variabel yang termasuk dalam risiko besar (high rise) beserta pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap risiko tersebut.
2
Uji Validitas dan Reliabilitas Data yang masuk dari penelitian akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan suatu variabel untuk mengukur instrumen yang dimaksud dan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat instrumen penelitian yang baik, yaitu setiap variabel harus memenuhi unsur-unsur akurasi, presisi dan peka. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software bantu untuk statistik yaitu SPSS.
100
r
Uji Validitas Frekuensi Terjadinya
hitung
0.5267 0.4971 0.6517 0.7359 0.6271 0.5277 0.5322 0.5261 0.5067 0.5452 0.5057 0.549 0.5741 0.5741 0.5649 0.5741 0.5741 0.5451 0.5741 0.5256 0.8232 0.6995 0.87 0.5615 0.6231 0.6471 0.6165 0.793 0.6363 0.6291 0.5306 0.8386 0.8358 0.5045 0.4524 0.9032 0.5366 0.6941 0.7604 0.632 0.8263 0.523 0.725 0.5533 0.6413 0.5483 0.7395
r
hitung
r
tabel
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
r
tabel
Ket VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID Ket
D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8
0.6291 0.5306 0.8386 0.8358 0.5045 0.4524 0.9032 0.5366 0.6941 0.7604 0.632 0.8263 0.523 0.725 0.5533 0.6413 0.5483 0.7395 0.8441 0.7908 0.692 0.6692 0.6782 0.8502 0.8443
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19
0.802 0.856 0.5415 0.7785 0.7394 0.8118 0.8682 0.5655 0.5092 0.6531 0.4977 0.4988 0.6919 0.4836 0.4612 0.7425 0.7445 0.6047 0.6291
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
16
4.3.
Analisis Besaran Frekuensi Terhadap Waktu
Data penelitian selanjutnya akan dimasukkan ke dalam diagram pencar (Scatter diagram). Pemplotan di dalam scatter diagram dilakukan berdasarkan korelasi nilai mean antara frekuensi risiko (y) dengan dampak waktu dan frekuensi risiko dengan dampak waktu (x). Korelasi nilai mean yang dihitung dan diplot selanjutnya, dianalisis besarannya dalam Matriks 5 x 5, untuk mengetahui korelasi variabel tersebut termasuk dalam golongan risiko rendah, sedang atau besar. 5
M
M
H
H
H
4
L
M
H
H
H
3
L
M
M
H
H
2
L
L
M
M
M
1
L
L
L
L
M
1
2
3
4
5
Klasifikasi besaran variabel dari matriks di atas dikelompokkan sebagai berikut : 1. Score nilai 1 – 4 : Risiko Rendah (Low Risk) 2. Score nilai 5 – 10 : Risiko Menengah (Midlle Risk) 3. Score nilai 11 – 25 : Risiko Besar (High rise) 4.3. Respon Risiko Respon risiko adalah cara untuk menangulangi dan mengantisipasi bila risiko terjadi. Respon dilakukan untuk mengurangi dampak dari efek dan akibat terjadinya risiko tersebut.
Gambar 4.1 Scatter Diagram antara Frekuensi Risiko vs Dampak Waktu Nilai Mean didapatkan dari skor-skor jawaban responden pada suatu variabel. Perkalian Nilai mean antara frekuensi dan waktu menghasilkan nilai korelasi yang akan dimasukkan dalam matriks 5 x 5 untuk mengetahui pengaruh variabel risiko yang dianalisis. Pembahasan : Dalam hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi yang dihasilkan antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak waktunya. Hubungan korelasi ini adalah korelasi positif yaitu semakin sering suatu variabel terjadi maka semakin besar pengaruhnya terhadap waktu proyek. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas : 1. Risiko Besar (High Rise) = 9 variabel 2. Risiko Menengah (Middle Rise) = 51 variabel 3. Risiko Kecil (Low Rise) = 35 variabel (Gambar 4.2)
17
Gambar 4.2 Persentase Besaran Variabel Frekuensi vs Waktu
Dari hasil analisis data yang dilakukan, diketahui variabel-variabel risiko yang masuk dalam klasifikasi besar/High rise (Tabel 4.17). Variabelvaribael risiko besar ini selanjutnya menjadi input data pada Survei Ke-3 yaitu Survei Respon. Gambar 4.3 Tabel 4.17 Variabel Risiko Besar (High Rise) dari Korelasi Frekuensi vs Waktu No. Notasi 1 2
A2 A5
3
A9
4
D5
5 6 7 8 9
D12 D13 E3 H12 H14
4.3.
Item Risiko Pasal-pasal yang kurang lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor Rumitnya masalah perijinan Produktivitas tenaga kerja yang rendah Adanya perubahan desain Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
Besaran Pengaruh High High
Scatter Diagram antara Frekuensi Risiko vs Dampak Biaya
Perkalian nilai mean antara frekuensi dan biaya menghasilkan besaran nilai korelasi. Besaran nilai ini dimasukkan dalam matriks 5 x 5 untuk mengetahui pengaruh variabel risiko yang dianalisis.
High High High High High High High
Analisis Besaran Frekuensi terhadap Biaya Pemplotan nilai mean varibel-variabel risiko ditinjau dari frekuensi terhadap dampak biaya. Nilai mean setiap variabel dihitung dan dikorelasikan antara frekuensi variabel dan dampak biayanya dan diplotkan ke dalam scatter diagram.
Pembahasan : Dalam hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi yang dihasilkan antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak biayanya. Hubungan korelasi ini adalah korelasi positif yaitu semakin sering suatu variabel terjadi maka semakin besar pengaruhnya terhadap biaya proyek. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh variabel-variabel risiko yang terdiri atas : 1. Risiko Besar (High Rise) = 9 variabel 2. Risiko Menengah (Middle Rise) = 51 variabel 3. Risiko Kecil (Low Rise) = 35 variabel (Gambar 4.4) Persentase Besaran Variabel Frekuensi vs Biaya
18
Dari hasil analisis data yang dilakukan, diketahui variabel-variabel risiko yang masuk dalam klasifikasi besar/High rise (Tabel 4.19). Variabelvaribael risiko besar ini selanjutnya menjadi input data pada Survei Ke-3 yaitu Survei Respon. Tabel 4.19 No. Notasi 1 2
A2 A5
3
A9
4
D5
5 6 7 8 9
D12 D13 E3 H12 H14
Variabel Risiko Besar (High Rise) dari Korelasi Frekuensi vs Biaya Item Risiko Pasal-pasal yang kurang lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor Rumitnya masalah perijinan Produktivitas tenaga kerja yang rendah Adanya perubahan desain Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
Besaran Pengaruh High High High High High High High High High
Tabel 4.20 Sharing Risiko Kontraktor dan Owner
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
4.3.
Sharing Risiko Dalam aplikasinya, risiko yang terjadi tidak hanya membuat kerugian di satu pihak saja, tetapi dapat merugikan kedua belah pihak yang bersangkutan, sehingga kedua-duanya wajib menerima dan bertanggung jawab bersama-sama. Pengkajian data sharing risiko mengadopsi asumsi; pernyataan yang berjumlah 2/3 dari total responden yang menjawab pertanyaan tersebut, dinyatakan absolut. Beberapa risiko penelitian seperti force majeure atau keadaan memaksa, desain dan tahapan perencanaan merupakan contoh variabel-variabel risiko yang ditanggung bersama-sama antara pihak pelaksana dan pemilik proyek. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel 4.20
18
Notasi Item Risiko A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap Perbedaaan intersepsi spesifikasi A3 antara owner dan kontraktor Perselisihan antara owner dan A7 kontraktor Kegagalan realisasi peminjaman A9 untuk pembiayaan proyek B1 Kebakaran B2 Banjir B3 Tanah Longsor B4 Gempa bumi B5 Badai B6 Demonstrasi / huru hara B7 Perang B8 Terorisme B10 Letusan Gunung Berapi Penggunaan Desain yang belum H1 teruji H5 Data desain tidak lengkap Ketidaktelitian dan H6 ketidaksesuaian spesifikasi detail desain Kesalahan dalam melakukan H7 perhitungan struktur dan analisa Konsultan desain tidak mengacu H9 pada standart yang telah ditetapkan
Sharing Risiko Owner Kntrktor
Berkesinambungan dengan hasil analisis data variabel risiko antara frekuensi dengan dampak waktu dan biayanya, dapat diketahui pihak mana saja yang bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang besar (High Rise). Pihak-pihak yang bertanggung jawab ini menjadi acuan pada survei ke-3 yaitu survei respon.
19
Pihak yang bertanggung jawab terhadap variabel risiko-risiko besar tertuang dalam tabel berikut : Tabel 4.21 Sharing Risiko Variabel-variabel Risiko Besar/High Rise Sharing Risiko Item Risiko
No. Notasi 1
A2
2
A5
Besaran Pengaruh
Pasal-pasal yang kurang lengkap
High High
6
Keterlambatan pembayaran oleh owner Kegagalan realisasi peminjaman untuk A9 pembiayaan proyek Terjadinya perubahan prioritas dalam D5 program yang sudah berjalan Keterlambatan pekerjaan oleh sub D12 kontraktor D13 Rumitnya masalah perijinan
7
E3
High
8
H12 Adanya perubahan desain
High
9
H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
High
3 4 5
Produktivitas tenaga kerja yang rendah
Tabel 4.22 Risiko
Owner Kntrktor
Gambar 4.5
High High High High
Rekapitulasi Jawaban Survei Respon Respon Risiko
No Notasi 1
A2
2
A5
3
A9
4
D5
5
D12
6
D13
7
E3
8
H12
9
H14
Item Risiko Pasal-pasal yang kurang lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor Rumitnya masalah perijinan Produktivitas tenaga kerja yang rendah Adanya perubahan desain Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian
A
B
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
C
√
D
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dari 117 jawaban reponden mengenai respon yang dilakukan terhadap variabel kategori risiko besar (High rise) diketahui ada 24 jawaban responden memilih menerima risiko (A) yang terjadi, sedangkan 57 jawaban responden memilih untuk mengurangi risiko (B) tersebut, 2 jawaban responden memilih mengalihkan risiko/transfer risiko (C) dan 34 jawaban responden memilih menghindari risiko (D).
Persentase Respon Risko Berpengaruh Besar (High Rise)
20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.3. Kesimpulan Proyek Apartemen adalah proyek High Risk Building dikarenakan kekompleksan yang terkait di dalamnya. Pihak kontraktor yang dijadikan sampling tugas akhir ini dalam membangun dan menangani proyek pembangunan telah memakai dan menggunakan sistem pengendalian mutu untuk mengendalikan dan mengantisipasi risiko yang ada sehingga dapat dikurangi efek dan akibat yang ditimbulkan. Dalam pengkajian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh beberapa hasil untuk memenuhi maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini: a. Dari hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak waktu berupa korelasi positif. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas : 4. Risiko Besar (High Risk) = 9 variabel 5. Risiko Menengah (Middle Risk) = 51 variabel 6. Risiko Kecil (Low Risk) = 35 variabel b. Dari hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak biaya berupa korelasi positif. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas : 4. Risiko Besar (High Risk) = 9 variabel 5. Risiko Menengah (Middle Risk) = 51 variabel 6. Risiko Kecil (Low Risk) = 35 variabel c. Jawaban responden tentang Respon Risiko terhadap variabel risiko kuisioner
ke-2 ada sebanyak 117jawaban yang terdiri atas: 24 jawaban responden memilih menerima risiko yang terjadi (A), sedangkan 57 jawaban responden memilih untuk mengurangi risiko tersebut (B), 2 jawaban responden memilih mengalihkan risiko/transfer risiko (C) dan 34 jawaban responden memilih menghindari risiko (D). 4.3. Saran Penelitian tentang analisa risiko di kemudian hari hendaknya lebih banyak lagi dengan jumlah sampel penelitian yang lebih banyak pula serta adanya penelitian yang lebih lanjut tentang bentuk respon terhadap risiko.