BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan/nilai perusahaan bagi pemegang saham/pemilik. Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam harga pasar saham perusahaan sedangkan pengertian nilai perusahaan yang belum go public nilainya terealisasi apabila perusahaan yang dijual (total aktiva dan prospek
perusahaan,
risiko
usaha,
lingkungan
usaha
dan
lain-lain).
Memaksimumkan nilai perusahaan artinya lebih luas dari memaksimumkan laba perusahaan, karena tiga alasan pokoknya yaitu waktu, arus kas masuk yang diterima pemegang saham dan risiko. Peningkatan nilai perusahaan dapat melalui peningkatan kemakmuran para pemegang saham. Pemegang saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan dan perspektif berkenaan dengan perusahaan. Pemegang saham akan cenderung memaksimalkan nilai saham dan memaksa manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka melalui pengawasan yang mereka lakukan. Kreditor di sisi lain cenderung akan berusaha melindungi dana yang sudah mereka investasikan dalam perusahaan dengan jaminan dan kebijakan pengawasan yang ketat pula. Manajer juga memiliki dorongan untuk mengejar kepentingan pribadi mereka. Bahkan tidak tertutup kemungkinan para manajer melakukan investasi walaupun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan nilai pemegang saham.
1
2
Untuk menjalankan keputusan investasi dan operasional, perusahaan harus mencari sumber dana. Sumber dana tersebut terbagi jadi dua jenis yaitu sumber eksternal dan internal. Sumber dana eksternal merupakan sumber dana yang diperoleh dari luar perusahaan seperti utang bank, utang pihak ketiga atau penerbitan surat berharga. Sedangkan sumber dana internal berasal dari dalam perusahaan sendiri, seperti penambahan modal sendiri dan laba ditahan. Dalam pengambilan keputusan ini, perusahaan perlu memperhatikan dua hal penting yaitu mencari sumber dana yang murah dan tepat (Budi Herprasetyo 2009 :15). Kesalahan perusahaan dalam memilih sumber dana mengakibatkan biaya tinggi bagi perusahaan, maka beban pembayaran bunga pun menjadi naik. Keputusan pendanaan mempengaruhi perilaku manajer dalam situasi tertentu, perilaku ini mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan. Rumus campuran pendanaan terbaik bagi perusahaan tertentu tidak diketahui dengan pasti. Namun, terdapat beberapa panduan kunci yang membantu pembuat keputusan melaksanakan pembuatan keputusan yang menghasilkan nilai bagi pemegang saham. Untuk mengevaluasi akuisisi yang prospektif perusahaan, pembeli harus memperkirakan arus kas masa depan yang diharapkan dapat ditambahkan dari akuisisi tersebut setelah dipotong pajak. Arus kas yang tersisa setelah dikurangkan dari pendapatan yang diharapkan dinamakan arus kas bebas. Estimasi arus kas bebas harus mempertimbangkan adanya pengaruh sinergi. Selain itu, estimasi arus kas tersebut harus dihitung sebelum beban apa pun. Dasar pemikirannya adalah untuk memisahkan struktur keuangan akuisisi prospektif dari nilai keseluruhannya
3
sebagai suatu investasi. Dengan kata lain, arus kas bebas adalah kelebihan arus kas yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki nilai sekarang bersih positif ketika didiskontokan dengan tingkat imbal hasil yang diminta yang tepat. Jensen (1986) dalam Wardani dan Siregar (2009) mendefinisikan aliran kas bebas sebagai kelebihan kas yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki nilai bersih sekarang positif. Aliran kas bebas mencerminkan keleluasaan perusahaan dalam melakukan investasi tambahan, melunasi hutang, membeli saham treasury atau menambah likuiditas, sehingga aliran kas bebas yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi. Kinerja dari perusahaan yang tinggi akan meningkatkan nilai pemegang saham yang diwujudkan dalam bentuk return yang tinggi melalui dividen, harga saham, atau laba ditahan untuk diinvestasikan di masa depan. Jadi jika aliran kas bebas tinggi, maka nilai pemegang saham juga akan tinggi (Muhammad Ma’ruf 2009:131). Ukuran kinerja keuangan yang dihitung sebagai aliran kas operasional dikurangi belanja modal. Arus kas bebas menggambarkan kas yang mampu dihasilkan perusahaan setelah mengeluarkan sejumlah uang untuk menjaga atau mengembangkan asetnya. Arus kas bebas penting karena memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang yang bisa meningkatkan nilai pemegang saham. Tanpa kas, sangat sulit mengembangkan produk baru, melakukan akuisisi, membayar dividen dan mengurangi utang. Konflik kepentingan antara pemegang saham dengan manajer dapat timbul jika manajer bertindak untuk kepentingannya sendiri demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan para
4
pemegang saham (Wardani dan Siregar 2009). Masalah keagenan dapat disebabkan oleh keberadaan aliran kas bebas. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Pemegang saham menginginkan sisa dana tersebut dibagikan untuk meningkatkan kesejahteraannya sementara manajer berkeinginan dana yang ada digunakan untuk memperbesar perusahaan melebihi ukuran optimalnya sehingga mereka tetap melakukan investasi meskipun investasi tersebut memberikan net present value negatif. Bagi pemegang saham, keputusan tersebut dinilai sebagai keputusan yang tidak berpihak kepada pemegang saham. Berdasarkan latar belakang
penulis tertarik untuk melakukan peneliti
mengenai aliran kas bebas dan keputusan pendanaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis mengadakan penelitian dengan judul:
“PENGARUH
PENDANAAN
ALIRAN
TERHADAP
KAS
NILAI
BEBAS
DAN
PEMEGANG
KEPUTUSAN
SAHAM
PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
1.2 Identifikasi Masalah Kinerja perusahaan sebagai faktor penentu besarnya aliran kas yang dihasilkan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen. Dengan kinerja operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen yang baik, maka perusahaan mengalami peningkatan aliran kas. Sedangkan kinerja operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen yang buruk, maka perusahaan mengalami penurunan aliran kas.
5
Dipihak investor, bila terjadi peningkatan aliran kas perusahaan diharapkan menerima dividen atau return sesuai dana yang investasikan pada perusahaan. Sedangkan dipihak manajer perusahaan, adanya peningkatan aliran kas tersebut untuk investasi perusahaan melebihi ukuran optimal perusahaan. Maka masalah yang diteliti adalah : 1. Apakah aliran arus kas bebas berpengaruh terhadap nilai pemegang saham? 2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai pemegang saham? 3. Apakah aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai pemegang saham?
1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bahwa aliran kas dan keputusan pendanaan mampu menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah aliran kas bebas dan keputusan pendanaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI .
1.4 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini penulis mengharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi :
6
1. Bagi penulis, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh aliran kas bebas dan keputusan pendanaan di Perusahaan Manufaktur. 2. Bagi masyarakat, khususnya para pemakai laporan keuangan,penelitian ini diharapkan memiliki nilai informasi (information value) bagi para pemakai laporan keuangan investor dan perusahaan. 3. Bagi peneliti lainnya, sebagai data dan informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id dan menggunakan data laporan keuangan ICMD. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan selesai.
1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Pengumpulan data diperoleh dengan mengutip dari laporan keuangan perusahaan sampel dan ICMD (Indonesian Capital Marketing Directory). 1.6.1 Variabel Dalam penelitian ini variabel dependen adalah nilai pemegang saham (Y). Variabel indepeden adalah aliran kas bebas (X1) dan keputusan pendanaan (X2)
7
1.6.2 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2008-2012. Periode selama 5 (lima) tahun tersebut digunakan untuk pengamatan sehingga diharapkan dapat diperoleh jumlah sampel penelitian yang cukup dan dapat digeneralisasi.