SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176
PEMETAAN LAJU DOSIS RADIASI GAMMA DI WILAYAH PULAU BANGKA Asep Setiawan, Wahyudi, Kusdiana, dan Eko Pudjadi Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi –BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No.49 Jakarta Selatan 12440 E-mail untuk korespondensi:
[email protected]
ABSTRAK PEMETAAN LAJU DOSIS RADIASI GAMMA DI WILAYAH PULAU BANGKA.Telah dilakukan pengukuran tingkat laju dosis radiasi gamma di 29 lokasi di wilayah Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Pengukuran tingkat radiasi gamma tersebut merupakan lanjutan dari pemantauan tingkat radiasi gamma di beberapa wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Ambon dan Tual. Tujuan pemantauan tersebut adalah untuk mendapatkan peta radiasi gamma di Indonesia yang dapat dipakai sebagai data dasar. Penentuan lokasi pemantauan berdasarkan grid 30 km × 30 km. Pengukuran laju dosis radiasi-gamma dilakukan menggunakan perangkat Exploranium Radiation Detection System model GR-130-mini SPEC (Portable Gamma Ray Spectrometer) dengan detektor NaI (Tl) dan penentuan letak lintang geografis menggunakan GPS (Global Positioning System) Model GPSMap 60CSx buatan Garmin. Hasil pengukuran laju dosis radiasi gamma bervariasi berkisar dari (39,00 ± 12,57) nSv/jam sampai dengan(291,52 ± 34,14) nSv/jam. Pada umumnya, tingkat radiasi gamma di wilayah Pulau Bangka lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran radiasi gamma di wilayah Jawa,sebagian pulau Sumatera, Kalimantan, Ambon dan sebagian pulau Sulawesi. Kata Kunci : laju dosis, radiasi gamma, lingkungan, Pulau Bangka
ABSTRACT MAPPING OF GAMMA RADIATION DOSE RATE IN THE BANGKA ISLAND. Measurements of gamma radiation dose rate levels at 29 locations in the Bangkaisland have been done. Measurement of gamma radiation level is a continuation of the monitoring of gamma radiation levels in some areas of Indonesia, such as Sumatera, Java, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Ambon and Tual. The purpose of monitoring is to obtain a map of gamma radiation in Indonesia that could be used as basic data. Determination of monitoring locations was based on grid 30 km × 30 km. Measurement of gamma-radiation dose rate was performed by using a Exploranium Radiation Detection System GR-130-mini-SPEC model (Portable Gamma Ray Spectrometer) with a detector NaI (Tl) and the determination of latitude geographic location using GPS (Global Positioning System) GPSMap 60CSx - Garmin. Results of measurement of gamma radiation dose rate were varied ranging from (39.00 ± 12.57) nSv/h to (291.52 ± 34.14) nSv/h. In general, levels of gamma radiation in the Bangkaisland were higher compared with the measurement of gamma radiation in the region Java except Central Java, part of the Sumatera island, Kalimantan, Ambon, and some parts of the Sulawesi island. Keywords : doserate, gamma ray, environment, island of Bangka. disesuaikan dengan Landmark dan program BATAN. Tujuan pemantauan ini antara lain untuk mendapatkan peta laju dosis radiasi gamma lingkungan yang dipakai sebagai data dasar tingkat radiasi lingkungan di wilayah Indonesia. Data dasar tersebut dapat dipakai untuk mengevaluasi
PENDAHULUAN Pemantauan radioaktivitas dan radiasi lingkungan secara nasional telah dilakukan oleh PTKMR tiap tahun secara terus-menerus
STTN-BATAN
205
Asep A., dkk
SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176 distribusi radioaktif jika terjadi kecelakaan nuklir baik yang berasal dari dalam maupun dari manca negara. Pada umumnya radiasi gamma (γ) lingkungan yang dipantau berasal dari sumber radiasi alamiah, yaitu dari angkasa luar (radiasi kosmik) dan dari dalam bumi. Dalam penelitian ini radiasi gamma yang diukur sebagian besar berasal dari dalam bumi, yaitu berupa radionuklida primordial, umumnya berasal dari tanah atau batu-batuan dan bahan-bahan mineral yang mengandung deret thorium (232Th), deret uaranium (238U), dan potasium-40. Dosis radiasi gamma alamiah tahunan rerata yang berasal dari dalam bumi yang diterima penduduk dunia berkisar dari 0,3 sampai 0,6 mSv dengan rata-rata 0,5 mSv [1]. Mengingat sangat luasnya wilayah Indonesia, pada kegiatan tahun 2010 pemantauan radiasi gamma dilakukan di wilayah Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun kegiatan penelitian sebelumnya telah dilakukan pemantauan radiasi gamma lingkungan di beberapa wilayah Indonesia, yaitu di Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Ambon[3,4,12]. Secara umum Pulau Bangka memiliki struktur geologi dari formasi tanjung genting yang sebagian besar penyusunya adalah batuan pasir dan sejenis tanah liat, sedangkan pada sebagian kecil terdapat batuan granit. [8]. METODOLOGI Daerah penelitan dibagi-bagi dalam grid atau sel yang berukuran 30 km 30 km (Gambar 1). Penentuan kordinat lokasi penelitian ditentukan dengan enggunakan Global Positioning System (GPS), model GPSMap 60CSx buatan Garmin (Gambar 2) untuk menunjukkan letak lintang geografik, yaitu posisi bujur dan lintang[9]. Pengukuran radiasi gamma dilakukan terhadap 30 lokasi di wilayah Pulau Bangka. Lokasi pengukuran laju dosis radiasi gamma umumnya pada ketinggian rata-rata kurang dari 100 meter dari permukaan laut.
Gambar 1. Penentuan titik pengambilan data ukur di Pulau Bangka dengan grid atau sel 30 km x 30 km
Asep A., dkk
206
STTN-BATAN
SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176 Pengukuran dilakukan di setiap lokasi yang telah ditentukan dan disimpan posisi geografisnya menggunakan GPS (Global Positioning System). Pengukuran laju dosis radiasi-gamma lingkungan menggunakan EXPLORANIUM GR 130 portable (lihat Gambar 3) sangat praktis untuk dibawa ke lapangan karena mempunyai ukuran yang cukup kecil, yaitu panjang 235 mm, lebar 110 mm, dan tinggi 170 mm serta mempunyai berat 2,4 kg termasuk 2 buah baterai sebagai suplai tenaga. Satuan yang digunakan oleh alat ukur tersebut nSv/jam. Alat ukur tersebut dapat dioperasikan dalam 3 mode, yaitu : mode survey, mode dosimeter dan mode analysis. Pada mode survei alat berfungsi sebagai survey-meter, hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk laju cacah dalam satuan cacah/detik (cps). Pada mode dosimeter, hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk laju dosis maupun dosis akumulatif. Apabila dioperasikan dalam mode analisis alat berfungsi sebagai analisis jenis radionuklida yang dapat membedakan jenis radionuklida yang tercacah berdasarkan energinya, dengan resolusi sekitar 46 keV pada energi 662 keV (137Cs).
Gambar 2. GPS (Global Positioning System) buatan Garmin Model GPSMap 60CSx Pengukuran laju dosis radiasi-gamma lingkungan dilakukan menggunakan perangkat mini-instrumen Exploranium Radiation Detection System Model GR-130-mini SPEC (Portable Gamma Ray Spectrometer) dengan detektor NaI (Tl) yang dapat dilihat pada Gambaar 3. Alat ukur ini dilengkapi dengan beberapa alat elektronik pendukung, yaitu tegangan tinggi (HV), ratemeter, penyekala otomatik dengan preset time, daya dari baterei, layar peraga LCD, serta sebuah joystick yang berfungsi untuk mengoperasikannya [10]. Alat ukur tersebut dapat diatur (setting) setiap satu detik selama 2 sampai 3 jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran laju dosis radiasi gamma di 29 lokasi umumnya berasal dari sumber radiasi alamiah yang ada di dalam bumi dalam bentuk radionuklida primordial, yaitu deret uranium ( 238U) dan thorium (232Th) serta kalium-40. Hal tersebut karena lokasi-lokasi pengukuran radiasi gamma umumnya pada ketinggian kurang dari 100 meter dari permukaan laut, dan radiasi gamma yang berasal dari radiasi kosmik di daerah tropis relatif rendah, sehingga diperkirakan sumber radiasi gamma yang terdeteksi oleh EXPLORANIUM GR 130 adalah berasal dari dalam tanah, yaitu yang terkandung dalam batu-batuan dan bahan-bahan mineral. Hasil pengukuran laju dosis radiasi gamma di 30 lokasi di wilayah Pulau Bangka diperlihatkan pada Tabel 1 dan peta laju dosis radiasi gamma lingkungan diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 3. Pegukuran laju dosis menggunakan EXPLORANIUM GR 130 portable[10]
STTN-BATAN
207
Asep A., dkk
SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176 Tabel 1. Data laju dosis radiasi gamma lingkungan di beberapa lokasi di wilayah Pulau Bangka No. Kode Bangka-1 Bangka-2 Bangka-3 Bangka-4 Bangka-5 Bangka-6 Bangka-7 Bangka-8 Bangka-9 Bangka-10 Bangka-11 Bangka-12 Bangka-14 Bangka-15 Bangka-16 Bangka-17 Bangka-18 Bangka-19 Bangka-20 Bangka-21 Bangka-22 Bangka-23 Bangka-24 Bangka-25 Bangka-26 Bangka-27
Asep A., dkk
Lokasi
Posisi GPS
Ds : Zed, Kec : Mendo Barat Kab. : Bangka Ds : Kapuk, Kec : Bakam Kab. : Bangka Ds : Dendang, Kec : Kelapa Kab. : Bangka Ds : Tritip, Kec : Simpang Tritip Kab. : Bangka Ds : Air Belo, Kec : Mendo Barat Kab. : Bangka Ds :, Kec : Kab. : Ds : Batu Rusa, Kec : Merawang Kab. : Bangka Ds : Sinar Jaya, Kec : Sungai Liat Kab. : Bangka Ds : Pugul, Kec : Riau Silip Kab. : Bangka Ds : Gunung Muda, Kec : Belinyu Kab. : Bangka Ds : Cambai, Kec : Namang Kab. : Bangka Tengah Ds : Penyak, Kec : Koba Kab. : Bangka Tengah Ds : Nangka , Kec : Air Gegas Kab. : Bangka Selatan Ds : Pergam, Kec : Air Gegas Kab. : Bangka Selatan Ds : Puput, Kec : Toboli Kab. : Bangka Selatan Ds : Borak, Kec : Tukai Sadai Kab. : Bangka Selatan Ds : Delas, Kec : Air Gegas Kab. : Bangka Selatan Ds : Suka Jaya, Kec : Pulau Besar Kab. : Bangka Selatan Ds : Air Jaya, Kec : Payung Kab. : Bangka Selatan Ds : Parit Padang, Kec : Koba Kab. : Bangka Tengah Ds : Lingku, Kec : Lubuk Besar Kab. : Bangka Tengah Ds : - ,Kec : Buyan Kab. : Bangka Barat Ds : Sangku, Kec : Tempilang Kab. : Bangka Barat Ds : Mislak, Kec : Jebus Kab. : Bangka Ds : -, Kec : Parit Tiga Kab. : Bangka Ds : -, Kec : Pelawan Kab. : Bangka
208
Laju dosis (nSv/jam)
S2.05341 : E105.96299
88,69 ± 18,54
S1.92487 : E105.73072
56,74 ± 13,83
S1.86887 : E105.55734
39,00 ± 12,57
S1.90731 : E105.38345
225,20 ± 29,36
S2.05292 : E105.17896
291,52 ± 34,14
S2.10402: E106.16621
104,73 ± 18,72
S2.02674 : E106.11205
72,90 ± 14,79
S1.83548 : E106.09581
272,98 ± 32,67
S1.74349 : E105.93686
139,15 ± 26,76
S1.65345 : E105.80455
180,76 ± 24,14
S2.26076 : E106.16014
100,57 ± 18,78
S2.42239 : E106.30708
78,08 ± 22,63
S2.61175 : E106.36892
269,07 ± 35,54
S2.79730 : E106.41721
84,52 ± 18,30
S3.00411 : E106.47252
115,55 ± 27,12
S2.99088 : E106.60519
114,32 ± 23,19
S2.70761 : E106.30343
68,85 ± 14,56
S2.72320 : E106.17023
86,51 ± 17,73
S2.61162 : E106.15139
110,46 ± 19,63
S2.55059 : E106.48337
115,63 ± 20,07
S2.55455 : E106.64125
145,12 ± 20,56
S2.04609 : E105.76947
85,80 ± 17,64
S1.99569 : E105.65130
57,04 ± 13,91
S1.72616 : E105.45825
57,45 ± 16,48
S1.64023 : E105.51582
140,65 ± 22,09
S1.59386 : E105.57115
285,32 ± 44,54
STTN-BATAN
SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176 Bangka-28 Bangka-29 Bangka-30
Ds : Munggu , Kec : Sungai Silan Kab. : Bangka Tengah Ds : - Kec : Kab. : Bangka Tengah Ds : Simpang Rimba, Kec : Simpang Rimba Kab. : Bangka Selatan
S2.41710 : E106.05264
79,18 ± 16,22
S2.44677 E106.01569
64,33 ± 15,16
S2.55837 E106.00227
164,89 ± 24,56
Gambar 4. Peta laju dosis radiasi gamma di Wilayah Pulau Bangka Tabel 1 dan Gambar 4 memperlihatkan bahwa data laju dosis radiasi gamma bervariasi dengan rentang yang cukup lebar yaitu berkisar dari (39,00 ± 12,57) nSv/jam sampai dengan (291,52 ± 34,14) nSv/jam dengan nilai reratanya adalah (128,43 ± 21,87) nSv/jam. Laju dosis radiasi gamma terendah (39,00 ± 12,57) nSv/jam di Dusun Dendang – Kecamatan Kelapa,Kabupaten Bangka dengan koordinat S1.86887 : E105.55734, sedangkan laju dosis radiasi gamma tertinggi untuk wilayah pulau Bangka, yaitu (291,52 ± 34,14) nSv/jam di Dusun Air Belo – Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka pada koordinat S2.05292 : E105.17896. Pulau Bangka ini umumnya berupa formasi tanjung genting dengan penyusunnya pasir batu
STTN-BATAN
dan tanah liat pada bagian tengah dan bagian pinggir pulau berupa berupa batuan granit. Di pulau Bangka juga terdapat kegiatan pengolahan hasil tambang yang mengolah sumber daya alam yaitu tambang timah baik yang konvensional maupun modern. Batuan granit inilah yang menyebabkan tingginya paparan radiasi di Pulau Bangka. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada umumnya, tingkat radiasi gamma di wilayah pulau Bangka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran radiasi gamma di wilayah sebagian Jawa kecuali Jawa Tengah,sebagian Sumatera kecuali Sumatera Utara, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan Ambon.
209
Asep A., dkk
SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176 Tabel 2. Data laju dosis radiasi gamma lingkungan rerata di beberapa daerah di Indonesia No.
Daerah pengukuran
Laju dosis (nSv/jam)
Keterangan
1.
Lampung, Sumatera
48,25 ± 11,38
Maksun, 2006 [4]
2.
Bengkulu, Sumatera
43,27 ± 9,95
Maksun, 2006 [4]
3.
Sumatera Barat
43,25 ± 8,34
Maksun, 2006 [4]
4.
Sumatera Utara
73,63 ± 37,34
Maksun, 2006 [4]
5.
Riau, Sumatera
44,09 ± 19,96
Maksun, 2006 [4]
6.
Jambi, Sumatera
26,78 ± 3,87
Maksun, 2006 [4]
7.
Sumatera Selatan
44,95 ± 12,04
Maksun, 2006 [4]
8.
Jawa Barat
38,57 ± 9,85
Suharyono, 2007 [3]
9.
Jawa Tengah
81,86 ± 46,23
Suharyono, 2007 [3]
10.
Jawa Timur
30,53 ± 7,92
Suharyono, 2007 [3]
11.
Yogyakarta
38,50 ± 7,92
Suharyono, 2007 [3]
12.
Banten
40,45 ± 7,42
Suharyono, 2007 [3]
13.
DKI Jakarta
49,89 ± 1,40
Suharyono, 2007 [3]
14.
Kalimantan Selatan
50,86 ± 18,63
Sutarman, 2008 [5]
15.
Kalimantan Barat
62,16 ± 17,44
Sutarman, 2008 [5]
16.
Kalimantan Timur
45,65 ± 14,32
Sutarman, 2008 [5]
17.
Kalimantan Tengah
59,45 ± 15,44
Sutarman, 2008 [5]
18.
Sulawesi Selatan
118 ± 1
Sutarman, 2008 [5]
19.
Sulawesi Tengggara
61 ± 1
Sutarman, 2008 [5]
20.
Sulawesi Barat
272 ± 3
Sutarman, 2008 [5]
21.
Pulau Bali
29 ± 2
Sutarman, 2009 [7]
22.
Nusa Tenggara Barat
43 ± 1
Sutarman, 2009 [7]
23.
Nusa Tenggara Barat
30 ± 2
Sutarman, 2009 [7]
24.
Pulau Ambon
72,17 ± 22,68
Kusdiana, 2010 [12]
25.
Pulau Bangka
128,43 ± 21,87
Penelitian ini
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hasil pengukuran tingkat laju dosis radiasi gamma lingkungan pada 29 lokasi di wilayah pulau bangka bervariasi dari (39,00 ± 12,57) nsv/jam sampai dengan (291,52 ± 34,14) nsv/jam dengan nilai reratanya adalah (128,43 ± 21,87) nsv/jam. pada umumnya, tingkat radiasi gamma di wilayah pulau bangka lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran radiasi gamma di sebagian besar wilayah jawa, sebagian besar wilayah sumatera, kalimantan, bali dan nusa tenggara.
Asep A., dkk
210
1.
Henriksen, T. dan Maillie, H., D., 2003, Radiation and Health, Taylor & Francis Group, London and New York.
2.
International Atomic Energy Agency, 2004, Radiation, People and Environment, IAEA, Vienna.
3.
Suharyono, G., Buchari, Dan Iskandar, D., 2007, Laju dosis radiasi gamma lingkungan di Pulau Jawa, Prosiding PPI-PDIPTN, Buku III, Yogyakarta 10 Juli (2007), PTAPB-BATAN, Yogyakarta.
4.
Maksun, Kusdiana, Dan Syarbaini, 2006, Pemantauan laju dosis radiasi gamma di beberapa Propinsi di Pulau Sumatera,
STTN-BATAN
SEMINAR NASIONAL IX SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013 ISSN 1978-0176 Prosiding SNKKL-II, DRN Puspiptek Serpang, 19 Desember (2006), PTKMRBATAN, Jakarta. 5.
6.
7.
TANYA JAWAB
Sutarman, Syarbaini, Dan Kusdiana, 20068, Pemantauan laju dosis radiasi gamma di beberapa lokasi di Pulau Kalimantan, Prosiding SNKKL- III, Universitas Indonesia, 1 November (2007), PTKMR-BATAN, Jakarta.
Pertanyaan
Sutarman, 2007, Pemetaan tingkat radioaktivitas dan radiasi lingkungan di Wilayah Sulawesi, Laporan Teknis Kegiatan Penelitian Tahun (2007), PTKMR-BATAN, Jakarta.
2.
1.
3.
Sutarman, Syarbaini, Kusdiana, Dan Wiyono, M., 2009, Pemantauan laju dosis radiasi gamma di beberapa lokasi di Propinsi Bali dan Nusa Tenggara,Prosiding PPI-PDIPTN, Buku III, Yogyakarta 14 Juli (2009), PTAPBBATAN, Yogyakarta.
8.
Pusat Penelitian Pengembangan Geologi (PPPG), 1995, Peta Digital., Peta Geologi Pulau Sumatera, Bandung.
9.
Garmin, 2001, GPSMap 60CSx Manual & Reference, Garmin Corporation, Taiwan January.
Radiasi gamma di daerah bangka lebih tinggi dari daerah lainnya seperti sumatera, kalimantan dll, kira – kira apa penyebabnya ? Apa ada bahan bakar baku radioaktif disana ? (Sulaiman) Mengapa pemetaan tersebut dilakukan di bangka bukan didaerah lainnya seperti di sulawesi ? (Budi Suhendro) Kenapa dilakukan di pulau bangka ? Bagaimana dengan daerah lain ? Apakah paparan di bangka termasuk tinggi ? (Pranjono)
Pertanyaan
10. Exploranium, 2001, GR-130 miniSPEC User Manual, Exploranium, February 9. 11. Wahyudi, Syarbaini, Dan Kusdiana, 2011, Laju dosis dan tingkat radioaktivitas 40K, 226 Ra, 228Ra dan 228Th dalam sampel tanah di Pulau Kei Dullah dan Kei Kecil – Tuan, Prosiding SNKKL-VII, Jakarta, 6-7 Juli (2011), PTKMR-BATAN, Jakarta.
1.
Faktor utama adalah faktor geologi daerah setempat yang kemudian disusul faktor penambangan timah secara tradisional maupun modern
2.
Data pemetaan pulau bangka menjadi bagian dari pemetaan ini dilakukan untuk atau di seluruh wilayah Indonesia hanya kegiatannya bergiliran.
3.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pemetaan radiasi untuk wilayah Indonesia, paparan radiasi gamma Pulau Bangka relatif lebih tinggi di bandingkan daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Ambon.
12. Kusdiana, Wahyudi, Dan Syarbaini, 2010, Pemetaan radiasi gamma di wilayah Pulau Ambon, Prosiding PPI FPTN-V, PTKMRBATAN.
STTN-BATAN
211
Asep A., dkk