Ke Daftar Isi
Prosill/no -,
pertemuan
dan Prese_ntasilimlah
FunDslonal Teknls Non peneun
ISSN :1410 - 6381
19 Desem/Jer 2006
PENGUKURAN LAJU DOSIS EKIV ALEN GAMMA LINGKUNGAN DI BEBERAPA LOKASI DI KAWASAN TAMBANG TEMBAGA - NTB Asep Setiawan PTKMR - BA TAN
ABSTRAK PENGUKURAN LAJU DOS IS EKIVALEN GAMMA LING KUNG AN 01 BEBERAPA LOKASI 01 KA W ASAN TAMBANG TEMBAGA - NTB. Pengukuran laju pajanan radiasi gamma lingkungan dilakukan dengan menggunakan survei meter ludlum model 19 dengan detektor G-M. Laju dosis ekivalen gamma lingkungan diperoleh dari perkalian laju pajanan radiasi dengan faktor konvc:rsi IJRlmSv. Hasil pengukuran di beberapa lokasi tambang mcnunjukkan bahwa laju dosis ekivalen gamma lingkungan berada antara 3 x 10-5 mSv/jam sampai 4 x 10-5 I11Sv/jal11. Data terse but akan l11enjadi data dasar untuk pengkajian kC'sclamatan rndiasi di a1al11khususnya di tambang terbuka.
ABSTRACT MEASUREMENT OF ENVIRONMENTAL GAMMA DOSE EQUIVALENT RATE AT SOME LOCATIONS IN COPPER MINE- NTB AREAS. The measurement of environmental gamma dose equivalent rate was done by using Ludlum 19 surveymeter connected to GM detector. Environmental gamma dose equivalent rate was obtained from the multiplication hetween environmental gammCl dose equivalent rate and conversion factor in IJR/mSv. Measurement results showed that dose equivalent rates were between 3 x 10-5 mSv/h to 4.. x 105 mSv/h. Those data coule! become initial data for radiation safety in nature, especially 111an open m1l1e.
PENDAHULlJAN Penduduk
dunia selalu mendapat
baik yang berasal dari alam maupun dari dalam bumi dan ruang angkasa
radiasi yang berasal
radiasi
alam seki tar yang terdiri
(kosmik),
yang diterima
sedangkan
radiasi buatan berasal
buatan
yang
penduduk
dari kegiatan
nuklir.
dunia 87 % bcrasal
dari sumbcr radiasi
atas radiasi radon (51 %), radiasi kosmik (10 %), radiasi intema (12
%), dan radiasi eksterna-gamma dari radiasi
sumber radiasi
dari sumber radiasi buatan. Sumber radiasi alam berasal
manusia dalam bidang medik, industri, dan percobaan-percobaan Penyinaran
dari berbagai
terdiri
(14 %). Sedangkan atas kegiatan
259
sekitar
medik
13 % penyinaran
(12 %) dan lain-lain
radiasi berasal adalah
1 %.
-PI'osl~
Portomuan dan PNlSontaslllmlah
Pcnyinaran
radiasi
menggunakan «0,4%).
sumber
Total
alam sekitar
dari
lain-lain
radiasi
0,4 mSv/tahun
berasal
(0,2%),
kegiatan
yang terdiri
pcleburan
Tambang
ini terletak
tembaga
Kegiatan
Kabupaten
ekplorasi
bahan
ini melailli
sebagian
besar clari hasil pembayaran
clampak ekonomi,
kcgiatan
sekitar
Untuk
tambang. memenuhi
barat
Sumbawa, sejumlah
tambang
bangsa
pcnciptaan
Provinsi
lapangan
atau
melebihi
lain
bumi dan buatan
juga clihasilkan
persyaratan
selain dihasilkan
radiasi alpha, beta, dan gamma.
fisik terhadap
tambang
yang
(K-40)
Potensi pajanan
pada konsentrasi
produk
ditetapkan
di
berkomitmen
oleh
Pemerintah
lingkungan.
campuran
zat radioaktif
lingkungan
tersebut
logam-logam
berupa
dan air tailing. Perlu
alamiah dari deret uranium
yang akan melurllh
dengan
radiasi yang dipancarkan
radionuklida
yang besar bagi
royalti dan pajak yang
berupa slag, lumpur/tailing
Thorium
clan Kalium
ini berupa
ke claerah. Selain memberikan
dampak
negatif,
(U-238),
(Th-232),
di Kecamatan
tambang
kontribusi
yang terkait dengan perlindungan
prod uk samping
dan
selanjutnya.
memberikan
dampak
semua
Sumbawa,
NTB. Produk
dana terse but kembali
bahwa hasil samping tersebut mengandung
alam yang terkandung
memancarkan
dari zat radioaktif di dalam produk
5].
Survei radiasi gamma di Indonesia Teknologi
dari dalam
sarana pengolahan
kerja, pembayaran
diketahui
tcrsebut[}'
clan kegiatan
kecil emas, yang dikirim ke berbagai pabrik
tersebut
meminimalkan
Oalam proses penambangan
bergantung
dengan
daya pulau
ekplorasi juga menimbulkan
Indonesia dan standar internasional
tcrsebut
berasal
maupun di luar negeri untuk pengolahan
ckonomi
konsentrat
«0,1%)
pekerjaan
dunia yang berasal dari sumber radiasi
yang dilengkapi
di sebelah
yang mengandung
di Indonesia
dcngan
nuklir
(0,4%),
[1,2]
dan Sekongkang,
konsentrat
instalasi
radioaktif
atas 2,0 mSv/tahun
Batu Hijau adalah tam bang terbuka
Jcreweh
jatuhan
bcrasal dari sinar kosmik. Semen tara yang berasal dari sumber radiasi
sekitar 0,7 mSv/tahun.
pcndukung.
dari
closis radiasi yang diterima penduduk
2,4 mSv/tahun
ISSN :14W - 6381
FunDslonai Toknls Non ponollt119 Oosombor 2006
Kcselamatan
dengail
BAPETEN
Survei
ini ditujukan
dan Metrologi
dalam untuk
hal pengkajian mencari
dilakukan Radiasi
olch instansi yang berwenang
(PTKMR)
radioaktivitas
- BAT AN yang lingkungan
data dasar radioaktivitas
260
berkoordinasi
di seluruh
lingkungan
yaitu Pusat
Indonesia.
di pertambangan
Prosldlng PortBmuan
dan prosontasllimIah
FooDslo!J31Ioknls
Non PonoUU,19 DDS8mbar 2006
ISSN :1410·6381
iiiiiiiiiiiiiiiUiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
khususnya
tam bang terbuka
dan mengetahui
dampak
yang ditimbulkan
dari kegiatan
penambangan tersebut. Oalam makalah
ini akan dibahas hasil pengukuran
laju dosis ekivalen gamma
Iingkungan di beberapa lokasi di kawasan tambang tembaga di Nusa Tenggara Barat.
TAT A KER.JA
1. Pcralatan Laju pajanan radiasi gamma lingkungan diukur dengan surveimeter Ludlum 19 dengan detektor GM. Survey meter Ludlum 19 diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Surveimeter Ludlum 19.
Scbelum digunakan untuk pcngukuran dilakukan pengecekan terhadap fungsi surveimeter yang digunakan, yaitu pengecekan
batere dan tanggapannya
berlaku sertifikat kalibrasinya.
26]
terhadap radiasi serta masa
.----Prosid~
Pertemuan dan Pl'osontaslllmiah ------
ISSN :1410 - 6381
FWlDsionaJTeknls Nun PonoUtI,19 Desember 2006
2. Mctodologi 2.1. Lokasi dan Pcncntuan Pengukuran
Titik Pcngukuran
laju pajanan
radiasi
gamma
lingkungan
dilakukan
pad a 6 lokasi, yang
dimulai dari lokasi bahan baku sampai produk akhir dari proses penambangan. adalah sag feed (bahan baku), sag mill (penghancuran
tcrsebut
feed (penambahan
pelarut),
ball mill ( penghalusan
Lokasi-Iokasi
awal bahan baku), flotation
secara basah),
tangki
CCD (pemekatan
hasil), clan gudang konsentrat.
2.2. Pcngukuran
laju pajanan radiasi
Laju pajanan
radiasi
menggunakan
skala
keseimbangan
elektronik.
pengukuran, kalibrasinya
hari
gamma di daerah kelja diukur dengan
terbesar.
dan
Kemudian
Setelah tanggal
dicatat. Apabila
itll
ditunggu bacaan
pengllkuran,
beberapa
survei meter Ludlum menit
yang
ditllnjukkan
surveimeter
yang
sampai
dicapai
surveimeter,
lokasi
digunakan,
bacaan terlalll kecil maka skala dipindahkan
dan
faktor
ke skala yang lebih
kecil.
2.3. Pcrhitungan
dan Evaluasi dahl
Laju dosis ekivalen ditentukan Dr
= Max
Fe
X
dengan menggunakan
persamaan
FK
berikllt : (I)
dengan: Dy
: laju dosis ekivalen
(mSv/jam)
Ma
: bacaan laju pajanan
Fe
: faktor koreksi I-IRke mSv (105 I-IR/mSv)
FK
: faktor kalibrasi alat
surveimeter
262
(I-IR/jam)
19
-
prosldirJJ Purtemuan
dan Prusentasilirnia/J
ISSN :1410 - 5381
Funoslona/ Taknls Non PunaUtI. 18 Dasomhur 2006
HASIL DAN PEMBAHASAN Laju pajanan
radiasi
yang terukur
ckivalen dalam satuan mSv/jam.
dalam satuan ~R/jam
Hasil perhitungan
kawasan tam bang tembaga - NTB dipcrlihatkan
dikonversikan
laju dosis ekivalen
ke laju dosis
dari beberapa lokasi di
pada Tabel 1.
Tabel 1. Data laju dosis ekivalen rata-rata hasil pemantauan radiasi-gamma beberapa lokasi di kawasan tam bang tembaga,;- NTB
4
No.
Lokasi Ball Feed Mill Flotation Feed 43 x 10-' 10"' 10"' (mSv/jam) Gudang Konsentrat Tangki CCD Laju dosis ekivalen rata-rata Sag Sag Mill
Dari Tabel
1 tcrlihat
bahwa laju dosis ekivalen
di beberapa
lokasi kawasan
tembaga - NTB hampir sama, yaitu antara 3 x 10"5 mSv/jam dan 4 x 10-5 mSv/jam. pengukuran
tinggi, jcnis tanah/struktur
I11cngandung radionuklida
terencerkan
tambang Data hasil
ini sangat rcndah. l-1al ini mungkin karena struktur geologi dari lokasi yang diukur
(pcgunungan/dataran
tambang
di
terbuka
sehingga
alam dengan
tanah, dan lingkungan
konsentrasi
konsentrasi
di sekitar pemantuan)
rendah dan tambang
radionuklida
alam
yang
tersebut
terlepas
merupakan
ke udara
sudah
oleh uuara.
Laju dosis ckivalen
di bcbcrapa
renclah dari laju dosis ckivalcll
lokasi kawasan
yang ditentukan
.Iadi daerah kelja terscbut masih memenuhi
263
- NTB jauh
lebih
untuk pekerja radiasi yaitu ::;0,025 mSv/jam .
ketentuan
berlaku.
tam bang temb~ga
keselamatan
kerja terhadap radiasi yang
J'rosldlllJ perternu:m .---------------
dan Presentaslllrniah
ISSN :1410 - 5381
Fungslor:aI Teknls Non Pennlltt 19 Oesnrnbot' 2006
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan tambangtembaga
data hasil pemantauan - NTB,
an tara 3 x 10-5 mSv/jam
laju dosis ekivalen
dapat disimpulkan
yang ditentukan
demikian
data
terse but
dapat
khususnya
di tam bang terbuka.
lokasi di kawasan
bahwa Jaju dosis ekivalcn
dan 4 x 10-5 mSv/jam.
dari laju dosis ekivalen
di bcbcrapa
Laju dosis ekivalen
hampir
sam a yaitu
tersebut jauh lebih rcndah
untuk pekerja radiasi yaitu ~0,025 mSv/jam.
digunakan
untuk
pengkajian
keselamatan
radiasi
....
Dengan di alam
DAFT AR PUST AKA 1.
IAEA.
Workplace
Technical 2.
Manual.
Kctentuan
Monitoring
for Radiation
and Contamination.
Practical
Radiation
Badan
Pengawas
of Atomic
Radiation
IAEA, Vienna (1995).
Keselamatan
Kerja Terhadap
Radiasi.
Keputusan
Kepala
Tenaga Nuklir No. 0IlKa-BAPETENN-99. 3.
UNSCEAR. Sources
and Effects
Assembly, 4.
Manual
United
Nation
Scientific
of Ionizing
Committee
Radiation,
on the Effects
UNSCEAR
1993 Report
to the General
UN, New York (1993).
of Ludlum
19. Environmental
Radiation
Meter Type 6-80, Copyright,
(March
1996). 5.
Wardana,
Wisnu Arya., Teknik Analisis
Radioaktivitas
Lingkungan,
ANDI, Yogyakarta,
1993.
264
Ke Daftar Isi