~~
ST/by//>?t!// PEMBINAAN YANG DILAKUKAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR'AN DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG-TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd.I)
Oleh:
klnsifi~-;asi
: ............................................. .
Wiwin Hidayati
204011002749 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAJ(ULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSATIS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
'G:~;l~:b'::;t~~~~ J PEMBINAAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR' AN DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG TANGERANG
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh WIWINIDDAYATI NIM 2040 I I 002749
Di Bawah Bimbingan,
. DR. H. Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 202 343
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009
LEMEAR PENGESAHAN Skripsi berjudul: "Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah PamulangTangerang" oleh Wiwin Hidayati, diajukan kepada Fakultas Ilnrn Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatnllah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Uj ian Munaqosah pada tanggal 10 Maret 2009 dihadapan Dewan Penguj i. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar SJ (S.Pd.I) dalam program Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 10 Maret 2009 Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)
Tanggal
.; ~ ............ ..
Dr. AF. Wibisono, M.A. NIP. 150 236 009
.~
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapindin Shiddig, M.Ag. NIP. 150 299 477
Penguji I Prof. Dr. H. Rif'at Syaugi Nawawi. MA NIP. 150 202 339
Tanda Tangan
1r3~·-
................
Penguji II Dr, Anshorl LAL, MA. NIP. 150 271 246
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
LEM BAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan keguruan di Universitas Islam Negeri Syarifl-lidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegururuan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakaiia.
ABSTRAKSI Wiwin Hidayati "Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an di MTs. Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang"
Dari judul tersebut penulis ingin mengetahui ketercapaian pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs. Al-Mursyidiyyah, pembinaan artinya upaya pendidikan baik formal maupun informal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung
jawab
dalam
rangka
memperkenalkan,
menumbuhkan,
mengembangkan suatu dasar kepribadian secara seimbang, utuh dan selaras. Dari pengertian berarti pembinaan disini adalah
upaya pembinaan yang diberikan
seorang ahli (guru agama, qari) kepada siswa dengan maksud agar dapat meningkatkan kualitas baca Al-Qur'an sesuai dengan tata cara ilmu tajwid. Untuk memudahkan data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis melalui penelitian lapangan, penulis observasi langsung ke kelas I MTs. Al-Mursyidiyyah dan memberikan beberapa pertanyaan (angket) mengenai Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan adalah sudah cukup baik karena 50 % siswa MTs. Al-Mursyidiyyah sudah masuk ke dalam KBM (Kelulusan Belajar Maksimal). Berarti menandakan bahwa pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs. AlMursyidiyyah sudah berhasil. Semoga kualitas baca Al-Qur'an pada siswa MTs. Al-Mursyidiyyah yang akan datang lebih baik dan sempurna. Amin ya Rabbal'alamiin ....
KATA PENGANTAR
i":!"")l~)l.ilil~
Segala puji bagi Allah swt atas segala nikmat-Nya, yang telah melimpahkan kasih sayang, Pemberi segala potensi dalam diri manusia, yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia, yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, yang Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan menerbitkan surya hati para wali, kekasih-Nya. shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw., pemimpin para rasul, pancaran sinar nurbuwahnya menerangi jalan bagi setiap umatnya yang hendak menuju perjumpaan kehadhirat Ilahi. Dan semoga salam sejatera juga buat para keluarga, sahabat dan para pengikut beliau sampai akhir zaman. Alhamdulillah berkat bantuan dan petunjuk dari semua pihak baik secara moril meupun materil, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini walaupun msih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan selesainya skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: I. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Seketaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Prof. Dr. H. Aziz Fachrurrozi, M.A. dosen pembimbing skripsi. 5. Drs. Ahmad Syatiri selaku Kepala MTs Al-Mursyidiyyah PamulangTangerang yang telah memberikan izin dalam penelitian skripsi. 6. Semua pihak yang ada di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga penelitian skripsi dapat diselesaikan. 7. Pimpinan para petugas perpustakaan Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai selesainya penelitian ini.
8. Alm. Ayah (1-1. Muhammad Nur Bin 1-1. Aliayasa) yang semasa hidupnya selalu memberikan motivasi moril dan materil sampai menjelang ajalnya Ayah masih sempat berpesan hikmah pada lbu untuk penulis. Terima kasih banyak untuk !bu tercinta yang senantiasa takjemu siang dan malam berdoa dan memberikan kasih sayang serta perhatian kepada penulis.
9. Kakak-kakakku tercinta lip Nasripah dan Suami, Nengsih dan Suami, Rojudin dan lstri, Abdul Syukur dan lstri sebagai menejemen keuangan penulis, khususnya Mas Khamami Zada MA dan lstri (Kakak, Encum Miftafriah) yang sudah banyak membantu dari awal Perkuliahan sampai
selesnl, telnh me111bel'iknn fhsllltns, motlvnsi sertEt perhatlait dan kaslh sayangnya demi tercapainya citi-cita penulis. I 0. Keponakanku yang imut dan manja, Chania, Kartika, Andri, Nabilah, Fitri, Ridwan, Rospi, Arya, Bayu, dan Aliyah. Sebagai penghibur dikala penulis suntuk. 11. Tidak lupa terima kasihku untuk seseorang (D.A) yang senantiasa memberikan semangat dan canda tawanya kepada penulis. 12. Keluarga Besar H. Aliyasa (Alm) dan Keluarga Besar H. Kulsum (Alm). I 3. Sahabatku Yanti Kusmawati, !is Prisnawati, Abdul Hadi, Ust. Nurafif, Afidah, Ani W yang tak akan terlupa pesan dan kesannya bagi penulis. 14. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, khususnya kelas B angkatan 2004 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah yang Mahamulia senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Amin. Jakarta, Maret 2009
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR COVER LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ . LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..........................................
ii
LEMBARPERNYATAAN .........................................................•.............
iii
ABSTRAKu1uu1uuuu1uuuu1uuu11u11u11•1uu11u1u1011111uuu101uuo11u111uu1uu111uuu
iV
KATA PENGANTAR..................................................................................
v
DAFTAR 181.................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL......................................................................................... viii
BABI
PENDAHULUAN.......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... .
BAB II
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah................
7
C. Tujuan Penelitian dan Signifikansi Penelitian ......................
8
KERANGKA TEORI A. Pembinaan Guru PAI.............................................................
9
a. Pengertian Pembinaan........................................................
9
b. Pengertian Guru PAl .........................................................
10
c. Fungsi dan Tujuan PAI......................................................
13
B. Membaca Al-Qur'an ..............................................................
16
1. Penge1tian Membaca..........................................................
16
2. Keutamaan Membaca Al-Qur'an.......................................
18
3. Adab Seorang Muslim Terhadap Al-Qur'an .....................
20
4. Adab Membaca Al-Qru'an ................................................
20
5. Penguasaan Membaca Al-Qur'an ......................................
21
C. Al-Qur' an...............................................................................
22
a. Pengertian Al-Qur'an.........................................................
22
b. Fungsi Al-Qur' an...............................................................
24
D. Problcmalika Jalam Pcmbclajaran Mcmbaca i\1-Qur'an......
26
a. Faktor-faktor Kesulitan Membaca.....................................
27
b. Cara Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur'an ...............
30
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa Membaca
BAB III
BAB IV
Al-Qur'an ...............................................................................
32
F. Upaya Pembinaan Membaca Al-Qur'an................................
33
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................
36
B. Populasl dan Sumpel .............................................................
36
C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................
37
D. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data .........................
40
HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Pondok MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-
BAB V
Tangerang...............................................................................
42
B. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Mursyidiyyah.......................
44
C. Keadaan Guru ........................................................................
46
D. Data Sampel ...........................................................................
51
E. Interpretasi Data ....................................................................
53
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................... ......... ........................
67
B. Saran-saran ............................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Keadaan Guru ...................................................................................... 46 Tabel 2 Kegiatan Mingguan Kepsek MTs Al-Mursyidiyyah ........................... 47 Tabel 3 Perhatian Siswa Terhadap Pembelajaran Guru Al-Qur'an ................. 54 Tabel 4 Tanggapan Siswa Tentang Ilmu Tajwid .............................................. 56 Tabel 5 Tanggapan Siswa Tentang Sarana di Sekolah ..................................... 57 Tnbel 6 Tnnggnpnn Slswn Tentnng Wnktu ynng Dibel'iknn ............................. 57 Tabel 7 Frekuensi Siswa Membaca Al-Qur'an................................................. 58 Tabel 8 Kemampuan Siswa dalam Membaca dan Memahami Al-Qur'an....... 58 Tabel 9 Keaktifan dan Pengetahuan Siswa....................................................... 60 Tabel IO Sikap Siswa Terhadap Pengajaran Guru Al-Qur'an .......................... 62 Tabel 11 Perasaan/sikap Kemampuan Siswa dalam Membaca Al-Qur'an ...... 63 Tabel 12 Sikap Siswa Terhadap Membaca Al-Qur'an ..................................... 64 Tabel 13 Mina! Siswa dalam Belajar Membaca Al-Qur'an ............................. 65 Tabel 14 Mina! Siswa dalam Membaca Al-Qur'an .......................................... 66
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kitab suci Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. itu merupakan suatu rahmat bagi seluruh alam. Satu-satunya mukjizat yang kekal sepanjang masa. Di dalamnya berisi kandungan wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman hidup, serta pelajaran bagi siapa saja yang mengimaninya dan mengamalkannya. Selain itu Kitab Suci Al-Qur'an juga merupakan kitab suci yang terakhir diturunkan Allah, yang isinya telah mencakup seluruh pokok syari'at yang ada pada kitab-kitab sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang membaca Al-Qur'an dengan hati khusu' clan mengharapkan ridiia dari Allah swt, niscaya akan bertambahlah keimanan dan kecintaannya. 1 Allah menurunkan Al-Qur'an untuk dibaca dengan penuh perenungan, untuk ddiperhatikan dengan penuh kecermatan, agar bahagia dengan senantiasa mengingatnya, pahami pengertiannya yang paling baik, yakin, berusaha menegakkan semua perintah dan larangannya, bisa memetik berbagai buah pengetahuan yang bermanfaat yang dapat mengantarkan menuju Allah lewat pohon-pohonnya, serta Jewat taman dan bunganya. la merupakan kitab suci-Nya yang menjadi petunjukjalan-Nya yang ingin mengenal-Nya.
2
1
M. Misbachut Munir .• Pedon1an lagu-lagu Tilawali/ Qur'an(Surabaya: Apollo, 1997),
Cet 3. h. 189. 2A1nru Muhr1111n1nd l
\<1, 2005), t'cl. I, h. 235.
2
Demikian juga dengan perintah membaca Al-Qur'an, sungguh banyak ayat Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah saw yang menunjukan kelebihan membaca dan mempelajari Al-Qur'an diantaranya adalah. QS Fathir (35) ayat 29-30.
"Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menajkahkan sebagian rezeki yang kami berikan secara diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahalanya dari karunia-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penerima Syukur." (QS Fathir/35: 29-30) Bagi umat Islam sudah pasti meyakininya, bahwa membaca Al-Qur'an saja sudah termasuk amal ibadah yang mulia dan mendapat pahala yang berlipat ganda, karena yang dibacanya itu adalah kalamullah. Sebaik-baik bacaan bagi orang mu km in, baik dalam keadaan suka maupun duka, juga bisa menjadi obat penawar bagi jiwa yang resah, tidak tenang, gelisah maupun penyakit-penyakit dhahir atau batin lainnya. Kemampuan membaca Al-Qur'an merupakan ha! yang sangat penting dan urgen di kalangan umat Islam, dalam pengajaran Al-Qur'an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar, karena dalam pengajaran Al-Qur'an, anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-katanya tidak mereka paham artinya, apalagi umumnya anak-anak hanya belajar membaca, tidak menuliskannya. Karena wujud penge11iannya tidak di pahami mereka, gambaran penge11ian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar katakata yang mati, mereka be Iajar simbol huruf (bunyi) dan kata-kata yang tidak ada wujudnya bagi mereka. Mereka belajar bahasa tidak praktis dapat
3
digunakan dalam kchidupan sehari-hari. Hal ini mungkin dapat mempersulit clan memperlambat berhasilnya pengajaran Al-Qur'an itu. Meskipun demikian, orang
(anak) Islam mesti belajar membaca Al-Qur'an, karena kepandaian
membaca AI-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan seorang muslim dalam kegiatan pengalaman ajaran agamanya.3 Pemahaman
terhadap
Al-Qur'an
bukan
hanya
dijadikan
untuk
memperoleh pengetahuan teoritis saja, tetapi harus diaplikasikan ke dunia pendidikan dalam arti praktik adalah suatu proses pemindahan pengetahuan ataupun pengembangan potensi-potensi yang dimiliki subjek didik untuk
menct1pni perkembungnn secaru optinrnl, scrtn membuduyakan manusla melalui proses transformasi nilai-nilai yang utama. 4 Dalam ha! ini, membaca Al-Qur'an merupakan suatu ilmu yang mengandung seni, clan Al-Qur' an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, sebagai suatu mu'jizat, maka membacanya dianggap sebagai suatu ibadah dan ia juga merupakan sumber ilmu yang mengandung banyak teori keilmuan.
Ha dist:
~ kl ~
.'iii
( <'1- o..il.;)
JJ'-1.J .::........... : ~ O...ic
.'iii ~.J ~
t+ll
:i...L.. I
...,~ 'J ~ -...4AJ1 ('-9:1 ~\.; :U\l ul..fali..9.fai
:Jft.! ~..9
"Dari Abi Ummamah a!-Bahi/i ra ia berkata : saya mendengar Nabi bersabda "Baca/ah sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an (yang dibaca) akan mendapatkan syafaat I peno/ong bagi para membacanya di hari kiamat (HR Muslim). Baik dari dalil Al-Qur'an maupun hadits, mNabi saw. bersabda, "Diserukan kepada pembaca Al-Qur'an,
'Baca,
naik,
dan
lemberikan
penjelasan dan keterangan bahwa orang-orang yang selalu membaca kitan
3
Znkiah Daradjat. A4etodik Khu.vu Pe11f!/!iaro11 Aga111a ls/run. (.l<1karta: PT. Bumi Aksara, 200 I) Cot 2, h. 91-92. 4 H.M Chatib 'f'hoha, Kapita Selekta Pendidikan /s/an1, ( Yogya: Pustaka Pelajar, 1996), Cct. I. h. 84.
,
4
Allah, mempunyai kedudukan yang mulia, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Peran
budaya
membaca sangat
besar dalam
membentuk suatu
masyarakat yang berpendidikan dan berperadaban. Dalam kehidupan manusia membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar diawali dari membaca, ha! ini tidak lain karena
dengan
membaca
manusia
dapat
memperoleh
berbagai
ilmu
pengetahuan, baik itu pengetahuan umum maupun pengetahuan agama. Begitu pula dalam ajaran Islam, menempatkan budaya membaca pada posisi yang penting dan mulia, lebih-lebih dengan perintah membaca AlQur'an, yang dilaukan hanya semata-mata karena Allah (niat beribadah kepada Allah), maka tiada balasan yang setimpal kecuali balasan pahala. Seruan untuk membaca Al-Qur'an termaktub dalam finnan Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dalam surat Al-'Alaaq ayat 1-5. l
i.....
... ...
...
..
,..
.lLjj l.}I ~ ~ cX ~~I~
,.. ...-
Q Jlb.
i .....
11
<.>;ul ~.) ~~ l.}I
Q~.>i L ~~1~ ~,:hi~~ <.>;JI ~rf'1 ( 0-1: ,~ /
JWi)
"Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia Te/ah menciptakan manusia dari segumpal darah. Baca/ah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S. Al-'Alaaq/96 :1-5). Kewajiban kita terhadap Al-Qur'an; pertama, harus mempunyai wirid (bacaan) tetap dari Al-Qur'an yang tidak kau tinggalkan sampai khatam. Karena itu perlu bertahap. Tadinya tidak membaca Al-Qur'an. Lalu memegang mushaf dan merasa bahwa Al-Qur'an perlu dibaca. lni adalah langkah yang baik. Kedua, harus belajar membaca Al-Qur'an. Ketiga, hendaknya tergugah dengan Al-Qur'an dan maknanya, serta kalbumu tergetar ketika mendengar atau membacanya. Harus berberinteraksi bersama ayat-ayatnya seolah-olah ia
5
diturunkan kepadamu. Keempat, mengulang hafalan. Kelima, kewajiban terakhir terhadap Al-Qur'an adalah mengamalkannya.
5
Untuk menjelaskan persoalan tersebut secara rinci, meninggalkan AlQur'an ada dalam enam bentuk: I. Tidak mendengar dan membacanya 2. Tidak merenungkan maknanya serta apa yang Allah tuju. 3. Tidak mengamalkan Al-Qur'an. 4. Tidak menjadikannya sebagai obat. Padahal ia adalah obat, entah obat bagi depresi jiwa, kerisauan dan kegelisahan yang menimpa manusia, dan sebagalnya. Al-Qur'an merupakan obat bagi setiap penyakit kalbu. 5. Tidak berhukum padanya, baik dalam skala masyarakat maupun individu. 6. Merasa malu dengan Al-Qur'an. Malu dengan teman-teman karena takut diejek.
6
Tidak menafikkan bahwa ada umat yang masih komitmen dan konsisten terhadap Al-Qur'an, namun ada juga yang menjadikan Al-Qur'an tidak lebihnya sebagai nyanyian yang disuarakan dan di bacakan dengan merdu bahkan diperlombakan atau menjadikannya sebagai sarana mencari kehidupan dunia dengan menjualnya dengan harga murah. Kenyataan ini pun berimplikasi juga di kalangan pelajar dalam dunia pendidikan formal, yang merasa enggan atau malas untuk membaca AlQur'an. Ketika di institusi pendidikan sekolah, khususnya yang bernuansakan Islam, baik dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, mereka di berikan pelajaran mengenai pendidikan Al-Qur'an sebagai tuntunan bagi kehidupan, karena Al-Qur'an merupakan salah satu bagian dari rukun yang wajib diamalkan. Di MTs Al-Mursyidiyyah, sebagai akibat dari otonomi daerah yang berimplikasi juga terhadap otonomi pendidikan, maka pihak pengelola yayasan mengambil suatu kebijakan adalah membahas masalah Al-Qur'an dengan menjadikannya sebagai salah satu bidang studi. 5 A1nru Muhan1111ad Khalid, A1e111inta dan lvtencintai (~ara Menik111ati Sa/at, Doa, Zikir, Hqji. dan Baca Quran. h. 247-265. 6 Abu Hamid Muhan1mad lbnu Muhan1mad al-Ghazali, tei:j
6
Bidang studi yang dijadikan scbagai bidang studi bertujuan supaya lebih menambah dan mengembangkan pengetahuan siswa-siswa dalam mempelajari ilmu-ilmu agama yang dirasakan sedikit sekali waktu belajar pendidikan agama, apalagi mereka yang berlatar belakang sekolah um um. Dengan dasar itulah, pihak sekolah merasa perlu menambah jam pelajaran khusus untuk bidang studi Al-Qur'an yang cliharapkan berpengaruh siswa-siswinya mampu memahami bidang studi Al-Qur'an clan diharapkan berpengaruh dalam upaya mengatasi kesulitan membaca Al-Qur'an, baik ketika belajar di sekolah maupun diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk 111erealisasiku11 semuu itu tentu tidak mudah, maka terlebih dahulu perlu diperhatikan oleh setiap pendidik bahwa dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan faktor kesulitan membaca, yang merupakan salah satu dari sekian banyak faktor penghambat dari proses belajar. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan pada kesempatan ini, sebelumnya pun telah dilakukan penelitian skripsi yang berkaitan dengan kesulitan dalam membaca Al-Qur'an yang telah diteliti pada sekolah berbeda oleh Siti Tarwiyah dengan judul "Peranan Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitau Baca-Tulis Al-Qur'an di AMP Parung-Bogor" pada tahun 2006-2007. namun pada kesempatan ini, penelitian yang penulis lakukan lebih mengarahkan kepada "Pcmbinaan yang Dilakukan olch Guru dalam Mengatasi
Kesulitan
Siswa
Membaca
Al-Qur'an
di
Pamulang-
Tangerang." Melihat fenomena yang ada di MTs Al-Mursyidiyyah, penulis merasa tertarik untuk meneliti fenomena di atas dan dituangkan dalam sebuah judul yaitu: "PEMBINAAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR'AN DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG-TANGERANG." (Studi Kasus pada Siswa Kelas 1 MTs AlMursyidiyyah).
7
B. Identifikasi, Pembatasan dan Peerumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Dengan
memperhatikan
latar
belakang
di
atas,
maka
dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut : I. Upaya pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesultan
siswa membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah. 2. Faktor-faktor yang menyulitkan siswa dalam membaca Al-Qur'an. 3. Tindak lanjut yang dilakukan guru PAI diam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur'an pada siswa.
2. Pembatasan Masalah Untuk menghindari perluasaan dan salah tafsir terhadap judul penelitian penulis memberi batasan sebagai berikut : Pembinaan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah upaya mengatasi kesulitan membaca Al-Qur'an yang dihadapi siswa di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang, dan faktor-faktor yang dimaksud adalah faktor yang menyulitkan bagi siswa dalam membaca Al-Qur'an serta usaha atau tndak lanjut yang dilakukan guru dalam mengatasu kesulitan siswa membaca AlQur'an.
3. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti adalah: a. Bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang? b. Faktor kesulitan apa saja yang menyebabkan siswa membaca Al-Qur'an?
8
C. Tujuau dau Siguifikausi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an dan upaya yang dilkukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an. 2. Signifikansi Penelitian a. Dapat
berdaya
guna
bagi
pihak
pengelola
pendidikan
dalam
mengembangkan kegiatan belajar mengajar bidang studi Al-Qur'an demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang. b. Sebagai bahan alternatif bagi guru agama dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur'an c. Sebagai evaluasi bagi sekolah yang bersangkutan dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur'an.
BAB II KERANGKA TEORI A. Pembinaan Baca Al-Qnr'an 1. Pengertian Pembinaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka menjelaskan bahwa, pembinaan berasal dari kata kerja "bina" yang berarti pelihara, mendirikan/mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, lebih sempurna. Sedangkan kata "pembinaan" berarti "proses/usaha dan kegiatan yang dilakukan secara berhasil guna memperoleh basil yang lebih baik." 1 Dalam pengertian lain pembinaan adalah "suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, menyempurnakan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan." 2 Pembinaan baca Al-Qur'an berarti sebagai serangkaian usaha bantuan kepada siswa dalam membaca Al-Qur'an, untuk meningkatkan hasil yang lebih baik Sedangkan menurut Zakiah Daradjat "pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun informal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teretur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar kepribadian secara seimbang, utuh dan selaras." 3
1
Dcpdikbud, Ka11111s U1111un Bahasa Indonesia, (Jakarta: Oalai Pustaka, 1988), Cet. 1, h.
177. 2 Depag, Proyek Penerangan Bitnbingan Khutbah, Bi111binga11 Rohani pada Dar111a Wanita, (Jakarta: Depag. 1984). h. 8. 1 · Zakinh l)aradjat. 1/Jnu Jit1 1a Aga111a. (.Jaknrla: Bulan Bintang, 1976). Cet. 15, h. 36.
IO
Berdasarkan
pengertian
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
pembinaan baca Al-Qur'an adalah serangkaian bantuan yang berwujud Jayanan tilawatil qur 'an, dimana layanan tersebut diberikan oleh orang ahli (qari, guru agama) kepada siswa dengan maksud agar dapat meningkatkan kualitas baca Al-Qur'an sesuai clengan tata cara ilmu tajwid.
2. Pengertian Guru PAI
Dalam dunia penclidikan guru adalah sosok manusia yang mempunyai tanggung jawab berat dan besar yaitu membawa siswanya puda satu taraf kematangan tertentu. Sejalan dengan ini adalah Allah swt mengisyaratkan dalam AlQur'an surat Al-Mujadilah ayat 11.
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengelahuan beberapa derajal. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu ke1jakan. "(Q.S. Al-Mujaadilah/58: 11)
Guru merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat berperan, karena guru itulah yang akan bertanggung jawab dalam upaya membina dan membimbing perilaku anak didik guna pembentukan pribadinya, terlebih-lebih guru agama, karena mempunyai tanggungjawab terhadap pembinaan sikap siswa yang sesuai dengan ajaran agama Islam juga bertanggungjawab kepada Allah. Untuk membahas pengertian guru pendidikan agama Islam, penulis akan memaparkan terlebih dahulu pengertian guru dan pendidikan agama Islam.
11
Yang pertama pengertian guru. Dari segi bahasa guru sebagaimana yang dijelaskan oleh W.J.S Poerwadaminta, bahwa guru adalah orang yang mendidik. 4 Menurut Ora. Ny, Roestiyah N. K, guru adalah "seorang tenaga profesional yang dapat menjadikan peserta didik mampu merencanakan menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi. " 5 Suwarno mengutip dalam bukunya yang berjudul Pengantar Umum Pendidikan,
menurut
S.
Brodjonegor
dalam
usaha
menerangkan
pengertian, mengadakan analisa terhadap istilah yang mengandung arti mendldlk: a.
b.
c.
d.
e.
4
Pedagogiek atau teori pendidikan berasal dari perkataan pais yang bera1ii anak, dan agogos yang berarti penuntun. Pada jaman Yunani Kuna, seorang anak yang pergi kesekolah diantar oleh seorang yang disebut gogos. Ia mengantar si anak, membawakan alat-alatnya dan setelah sekolah ditutup, gogos membawa anak pulang kerumah. Dalam lingkungan keluarga gogos diberi tugas pula mengamat-amati Ilmu sang anak. Maka oleh karena itu paedagogiek berarti; menuntun anak. Ovoeding (bahasa Belanda) pad permulaannya berarti "membesarkan" dengan makanan, jadi membesarkan anak dalam jasmaniah. Akam tetapi Iambat laun "tindakan memberikan" ini dikenakan juga pada pertumbuhan rohani anak, jadi pertumbuhan pikiran, perasaan dan kemauan anak dan pula pertumbuhan wataknya. Dalam arti yang luas, opvoeding berarti tindakan untuk membesarkan anak dalam arti geostelyk (kebatinan, jawa) Panggualwentah (bahasa Jawa) berarti mengolah, jadi mengobah kejiwaannya, ialah mematangkan perasaan, pikiran kemauan dan watak sang anak (mengenai pemberian pengetahuan dipergunakan istilah onderwijs atau pengajaran). Dalam bahasa Romawi (termasuk bahasa Inggris) ada istilah "educare" = mengeluarkan dan menuntun. Istilah ini menunjukkan tindakan untuk merealisasikan "inne1jik aanleg" atau potensi anak, yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Jadi educare berarti "membangunkan" kekuatan terpendam atau mengaktiveet kekuatan potensiil yang dimiliki anak. Erziichung (perkataan Jerman) hampir sama aiiinya dengan educare, jadi mengeluarkan dan menuntun. 6
W.J.S. Poerwadaminta, Kan1us Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), Cet.
Ke-12. h. 250. 5 Ny. Rocstiyah N.K .. 1\-fa.va/ah-A-fasa/ah //11111 ;.:t'guruan, (Jakarta: Bina Aksarn, 1989). Cc!ll.h.61.
12
Dari kelima istilah tersebut di alas S. Brodjonegoro merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : Pendidikan/mendidik adalah tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau
dengan
secara singkat:
Pendidikan
adalah
tuntunan
kepada
pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan rohaniah.
7
Dengan demikian dalam prakteknya usaha pendidikan atau usaha sadar untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak didik tersebut harus dilakukakan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan atau pembiasaan dan diarahkan dalam rangka mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik ke tingkat kedewasaan; dan hal ini dilakukan di dalam atau di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. 8 Sedangkan penge11ian pendidikan agama adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka sesuai dengan ajaran agama lslam.
9
Pendidikan agama Islam secara formal dalam kurikulum berbasis kompetensi disebutkan bahwa: "Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati hingga beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, dalam mengamalkan ajaran agama iSlam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur'an dan hadits.
Melalui
penggunaan
kegiatan
pengalaman.
bimbingan, Dibarengi
pengajaran,
tuntutan
untuk
latihan,
serta
menghormati
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan 10 persatuan bangsa." 6 7 11
9
Suwarno, Pengantar U11111111 Pendidikan, (.lakarla: PT rincka Cipta, 1992), Cet 2. h. 1-2. Su\varno, Pe11gantar l/1n11111 Pend;dikan. h. 3.
Su\varno, Pengantar U11111111 Pendidikan, h. 3-4.
Zuhairini dkk., Methodik Kh11s11 Pendidikan Agama, (Surabaya: Biro llmiah Fakultas Tarbiyah, 1983), h. 27. 10 M. Arilin, /•'i!st!fht l'e11didika11 ls/0111, (Jakarta: p·r l~ina Ak:>an1, 1987), Cct. I.h. 13-14.
13
Jadi dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian guru pendidikan agama Islam adalah "Yang mempunyai tugas mengajar I membimbing dan melatih siswa tentang pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Islam pada dasarnya adalah proses pembentukan watak, sikap dan perilaku islami yang meliputi iman (akidah), Islam (syari'at), dan ihsan (akhlak, etika, dan tasawuf). Tujuan pokoknya adalah mempersiapkan peserta didik agar mampu menjadi khalifah Allah yang akram (mulia) yang bera1ti lebih bertakwa kepada Allah dan yang shalih dalam arti mampu mengelola, mengembangkan dan melestarikan alam. 11 Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, sating menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar peserta didik mulai mengenal, meneladani, dan membiasakan perilaku terpuji. 12 Sedangkan menurut Alisuf Sabri fungsi Pendidikan Agama Islam antara lain sebagai berikut: I. Sebagai sumber kekuatan agar usaha Pendidikan Agama Islam dapat berdiri tegak dengan kuat, lestari dan sempurna ujud dan tujuannya. 2. Sebagai landasan kebenaran yang akan dijadikan pedoman untuk menetapkan
kebijaksanaan
atau
kebijakan
pendidikan
dan
pelaksanaan pendidikan yang memadai agar pendidikan Islam terlaksana dan tercapai tujuannya seeara selektif sesuai dengan nilaini·1 ai.
11
. I s Iam. 13 aJaran
Sahal Mahfud, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LkiS, 1994), Ccl, Ill. h. 316. Standar Kotnpetensi dan Ko1npetensi Dasar Pendidikan Agan1a lslan1. (BNSP. 2006) 11 tvl./\lisul' Sahri. !/11111 l'c·11rlirlika11. (.laknr!a: CV l'l:do1n1111 1111111 Jayn. 1999), Ccl I, h.
12 104.
14
Adapun tujuan pendidikan Agama untuk masing-masing tingkat sekolah adalah sebagai berikut: 1. Untuk Tingkat Sekolah Dasar a. Penanaman rasa Agama kepada murid. b. Menanamkan perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. c. Memperkenalkan ajaran !slam yang bersifat global, seperti rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan lain-lainnya. d. Membiasakan anak-anak berakhlak mulia, dan melatih anak-anak untuk mempraktekkan ibadah yang bersifat praktis-praktis, seperti shalat, puasa dan lain-lainnya. e. Membiasakan contoh tauladan yang baik. 2. Untuk Tingkat Sekolah Lanjutan Tingknt Pertama (S.L.T.P.) a. Memberikan ilmu pengetahuan Agama Islam. b. Memberikan pengertian tentang Agama Islam yang sesuai dengan tingkat kecerdasannya. c. Memupukjiwa Agama. d. Membimbing anak agar mereka beramal shaleh dan berakhlak mulia. 3. Untuk Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (S.L.T.A.) a. Menyempurnakan Pendidikan Agama yang diberikan di tingkat S.L.T.P. b. Memberikan pendidikan dan pengetahuan Agama Islam serta berusaha agar mereka mengamalkan ajaran Islam yang telah diterimanya. 4. Untuk Tingkat Universitas a. Terbentuknya Sarjana Muslim yang taqwa kepada Allah. b. Tertanamnya aqidah lslamiyah pada setiap mahasiswa. c. Terwujudnya mahasiswa yang taat beribadah dan berakhlak mulia. 14 Selain itu, dari sudut pandang yang lain, pendidikan keagamaan merupakan manifestasi dari upaya peningkatan kualitas kemanusiaan, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,
berbudi
luhur,
memiliki
pengetahuan dan
keterampilan,
Hzuhairini,
1981), h. 46.
15
kesehatan jasmani dan ruhani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta bertanggung jawab. 15 Beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan pendidikan agama Islam adalah sebgai berikut : I)
Menurut Ahmad D. Marimba dalam buku Al isuf Sabri "tujuan akhir pendidikan Islam adalah identilJsejalan dengan tujuan hidup seseorang musliim, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat ayat 56; Surat Bayyinah, ayat 132; dan Surat Ali Imron ayat I 02, yang intinya adalah menjadi seorang hamba Allah yang beriman, bertakwa dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt atau bera1titerbentuk kepribadian muslim." 16
2) Zakiah Daradjat, dkk: dalam buku Alisuf Sabri mengatakan bahwa "Tujuan umum pendidikan Islam adalah terbentuknya lnsan Kami! dengan Pola Takwa. Insan Kami! denghan pola takwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah atau berkurang karena itu orang yang sudah takwa dalam bentuk lnsan Kami! masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna pengembangan/peningkatan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga Insan kamil yang bertakwa tersebut akhirnya dapat menghadap Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan menjadi muslim paripurna (orang yamg berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt). 17
3) M Arifin, M. Ed: dalam buku Alisuf Sabri berpendapat berdsarkan hasil kongres sedunia tentang pendidikan Islam, tanggal 15-20 Mei 1980 di Islamabad, dikemukakan bahwa; "Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan pola kepribadian manusia yang bulat yang mencakup semua aspek baik aspekjasmaniah, aspek spiritual, intelektual, ilmiah maupun hahasa yang yang diperlukan untuk hidup sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dan pendidikan Islam mendorong agar semua aspek dapat berkembang secara maksimal guna mencapai kesempurnaan hidup. Adapun tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah baik secara perorangan, masyarakat maupun sebagai umat manusia secara keseluruhan. Hal itu sejalan dengan ikrar setiap muslim dalam awal shi;latnya sebagaimana yang diajarkan oleh Allah swt, yang artinya :
15
Sahal Mahfud, 1Vuansa Fiqih Sosial, h. 3 I 6. M. AlisufSabri, !111111 Pendiqfikan, h. 100. 17 /\.rI. Alisuf Sabri, !/Jnu Pendidflkan, h.10 I.
16
16
"Sesungguhnya shalatku ibadahku hidup serta matiku hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam." 18 Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari pendidikan kepribadian muslim atau insan kamil dengan pola takwa
yaitu
terbentuknya
pribadi
yang
beriman,
berilmu
dan
berketerampilan yang senantiasa berupaya mewujudkan dirinya dengan baik secara maksimal guna memperoleh kesumparan hidup karena didorong oleh sikap ketakwaan dan penyerahan dirinya kepada Allah swt agar memperoleh ridho-Nya. B. Membaca AI-Qur'an 1. Pengertian Mem baca
Menurut
Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan kata baca adalah
"ucapan lafaz bahasa lisan menurut peraturan-peraturan tertentu." 19 Kata membaca merupakan kata yang berasal dari kata baca yang berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dilihat. Menurut Ngalim Purwanto membaca adalah menangkap pikiran perasaan orang Jain dengan perantaraan tulisan dan gambar dari bahasan yang dilisankan. 20 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia membaca adalah menyuarakan atau melisankan huruf-huruf (nyaring atau dalam hati saja). 21 Membaca dalam Bahasa Arab terambil dari kata "qara'a yang berarti "menghimpun" yaitu apabila kita menyatukan beberapa buah kata menjadi sebuah kalimat kemudian diucapkan, maka pekerjaan ini
18
M.Alisuf Sabri, 1/11111 Pendidikan, h. 100-101.
19
Jalaluddin dun Ali Ahnad Zen, Kan111s lflnu Jiwa dan Pendidikan, (Surabaya: Putra
Alma'aril;2005). h. 28. 20
Ngalin1 Punvanto Lian Djaniah J\lin1, !v/etodologi Pengajaran Bahasa Indonesia diseko!ah dasar, (Jakarta: PT Rosda Jaya Putra, 1997),Cct. I. h. 27. 21 .ls, Badudu dan Sultan Mohammad Zain, Kan1us Un11011 Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustnka Sinar Harnpan. 1996). h. IOI.
17
dinamakan
membaca, atau dalam
bahasa Al-Qur'an qara 'atahu
22
qara 'atan. "
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa kegiatan membaca dilakukan melalui penginderaan mata, melafalkan huruf dengan lidah dan kegiatan kejiwaan melalui perintah otak. Dalam Al-Qur'an surat Al-'Alaq ayat 1-5, perintah 'iqra' dikatakan berulang-ulang, karena membaca tidak akan bisa meresap ke dalamjiwa, tanpa mengulangi berkali-kali dan dibiasakannya. Membaca mempunyai pengembangan
ilmu
dan
peranan yang sangat penting dalam teknologi,
serta
syarat
utama
dalam
membangun peradaban umat Islam. Dengan demikian membaca adalah kegiatan yang dilakukan dengan pengulangan dan pembiasaan diri, untuk menyerap seluruh isi dan kandungan dalam membaca tersebut. "Perintah membaca merupakan yang paling berharga yang dapat diberikan kepada umat manusia. Kegiatan membaca merupakan kegiatan rutin yang mengantarkan manusia ke derajat yang sempurna dan keperadaban. "23 Kegiatan dalam membaca Al-Qur'an terdapat empilt macam tingkatan bacaan, yaitu: I. Tarti/, yaitu bacaan yang dilakukan dengan perlahan-lahan, tenang, mengeluarkan tiap-tiap huruf pada tempat keluarnya (makhrajnya), dan memberi semua hak-hak huruf, serta menerangkan maknanya. 2. Tahqiq, yaitu bacaan seperti tartil, namun lebih tenang. Biasanya bacaan seperti ini digunakan dalam proses belajar mengajar untuk melatih lidah membaca dengan benar. 3. Hadar, yaitu bacaan yang dilakukan dengan cepat dengan tetap memelihara ketentuan hukum yang berlaku dalam ilmu tajwid. 4. Tadwir, yaitu bacaan tingkat pertengahan antara tartil dan hadar.
22 M. Quraislt Shihab. ti1e111h111uika11Al-Q11r'a11. {l1nndu11g: J'vlizan. 1994). C'ct. JV, h. 167. 1 ·' rv1. <)urnish Shihnh, A/l.!!11h11111ikanAl-{}11r'a11. II. 170.
18
Di antara empat tingkatan bacaan di atas, tingkatan yang paling baik adalah taitil. 24
2. Keutamaan Membaca Al-Qur'an Menurut M. Miscbachul Munir dalam bukunya yang berjudul Pedoman Lagu-lagu Tilawatil Qur'an bahwa dalam membaca Al-Qur'an memiliki
beberapa
keutamaan,
tidak
semata-mata
hanya
untuk
membuktikan seseorang bisa membaca Al-Qur'an karena ingin dikatakn sebagai umat Islam, namun sesungguhnya keutamaan membaca Al-Qur'an diantaranya yaitu:
Pertama, nilai pahala, kegiatan membaca Al-Qur'an persatu hurufnya dinilai satu kebaikan dan satu kebaikan dapat dilipatgandakan hingga sepuluh kebaikan. Bayangkan bila satu ayat atau satu surah saja mengandung puluhan aksara arab. Sebuah anugerah Allah swt yang agung.
Dalam
hadits
Riwayat
Al-Hakim
disebutkan
yang
a1tinya, "Barang siapa membaca satu hurzif (aksara) dari Al-Qur'an
maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipat gandakan menjadi sepuluh kali padanya, Aku tidak mengatakan a/if lamn miim itu satu huruf, melainkan a/if satu hzmif, laam satu huruf dan miim satu huruf. 25
Kedua: obat (terafi) jiwa yang gundah. Membaca Al-Qur'an bukan saja amal ibadah, namun juga bisa menjadi obat dan penawar jiwa gelisah, pikiran kusut, nurani tidak tentram dan sebagainya. Allah swt. berfirman: "'
.... JJ
~ • • • JI I
~ ~~
;;.J..--
:JJ
,,,
~l..Ll.
-:.,,.
, .r-
~
"'"" : u.JU ,,~:~ u,. I"• •/'"'IJ ~ , J
(A y : v I I !.>"' 'i 1) " Dan Kami turunkan dari al-Qur 'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman... " (Q.S. Al-Israa/17: 82)
24
Sirajuddin SA, Tuntunan Me1nbaca Al-Qur'an dengan Tartil, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2005). Cct. I. h. 10. 25
M. Misbachu! Munir, Pedo11u1n Lagu-lagu Ti/awati/ Qur'an, h. 20 I.
19
Ketiga: Memberikan syafa'at. Disaat umat manusia diliputi kegelisahan pada hari kiamat, Al-Qur'an bisa hadir memberikan pertolongan bagi orang-orang yang senantiasa membacanya di dunia, sabda Rasulullah saw. I ~ .(\) I
J ~J .::.......... : J\l .i..jc
.~~'i ~ 4-.yg.Ji
('-':!
.(\)
I ~J ~ L;.l I
4..
Lo I c,r.I ~
i;t, <\..l~ ulfa! l..1.) I : J .Al~
..9
4c .ill
(,..i.... olJJ} "Baca/ah Al-Qur 'an karena sesungguhnya ia pada hari kiamat akan hadir memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membacanya. " (HR. Muslim) Keempat: Menjadi nur di dunia sekaligus menjadi simpanan di akhirat. Dengan membaca Al-Qur'an, maka seorang muslim akan ceria dan berseri-seri ia tampak anggun dan bersahaja karena akrab dan bergaul dengan kalam tuhan-Nya. Lebih jauh, ia akan dibimbing oleh kitab suci itu dalam meniti jalan kehidupan yang lurus. Selain itu, di akhirat membaca Al-Qur'an akan bisa menjadi deposito besar yang membahagiakan. Sabda Rasulullah saw. "Baca/ah selalu Al-Qur'an,
sesungguhnya ia menjadi cahaya baginya di bumi dan menjadi simpanan bagimu di langit. (HR lbnu Hibban)
Kelima: Malaikat turun memberikan rahmat dan keterangan. Jika Al-Qur'an di baca, malaikat akan turun memberikan si pembaca dan ketenangan. Dengan nilai-nilai keutamaan dan kelebihan ini, orang Islam diserukan rumahnya tidak sunyi dari gema bacaan Al-Qur'an, karena bacaan Al-Qur'an akan menerangi rumah meliputinya dengan nur Ilahi berikut kepada penghuni dan
isi
rumah
itu.
Di dalam
hadits
20
dinyatakan: "Terangilah rumah-rumahmu dengan shalat dan membaca
Al-Qur 'an." (HR. Baihaqi).26
3. Adah seorang muslim terhadap Al-Qur'an Al-Qur'an adalah kitab Allah swt yang diturunkan sebagai rahmat untuk semesta alam dan petunjuk kepada seluruh manusia. Mengimani AlQur'an merupakan bagian dari rukun iman, Al-Qur'an adalah kitab suci yang harus diagungkan dan dimuliakan. Al-Qur'an berisikan pedoman-pedoman kehidupan menuju jalan yang lurus dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka dari itu wajib bagi seorang muslim untuk beradab terhadap Al-Qur'an. Adapun beberapa adab penggunaan terhadap Al-Qur'an itu adalah sebagai berikut: 4) Yang paling utama adalah mengimaninya dalam hati. Al-Qur'an adalah kitab umet Islam dan merupakan firman dari Allah untuk semua manusia. 5) Setiap muslim wajib menghormati mushaf (Al-Qur'an) dan meletakkannya di tempat yang suci dan bersih. muslim wajib menghonnati Al-Qur'an dan 6) Seorang memuliakannya. 7) Hendaknya menghormati dengan tangannya dan menfangkatnya lebih tinggi dari pada paha ketika membaca Al-Qur'an.2
4. Adah Membaca Al-Qur'an Bagi umat Islam, Al-Qur'an adalah kitab suci, kepada Al-Qur'anlah semua kehidupan mereka dirujukan, oleh karena itu, setiap orang Islam harus membacanya supaya bisa memahami isinya dan kemudian mengamalkannya dalam kehidupan. Membaca Al-Qur'an tidaklah sama dengan membaca sebuah buku, majalah, surat kabar dan semacamnya, ada adab dan tata cara tertentu yang mesti dilakukan agar si pembaca bukan hanya mampu membaca,
26
Ah1nad Syarifuddin, A1endidik Anak A4e111baca, 1nenu/is dan A1encintai Al-Qur'an,
(Jakarta: Geina lnsani, 2004), h. 45-48. 27
Mahdy Saeed Rcziq Krezctn. Adab !sla111 dala111 kehid11pa11 Sehari-hari, (Jakarta: Media Da'wah. 200 I). Cct. I. h. 3.
21
tetapi harus memahami dan menyelami ke dalam makna ayat-ayatnya dengan baik dan benar, sekalipun sekedar membacanya saja sudah mendapat pahala. Dalam rangka mencapai kesempurnaan ibadah kita kepada Allah lewat membaca Al-Qur'anul Karim, malrn hendaklah kita perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sopan santunnya (membaca Al-Qur'an sebagai kalam ilahi rabbi). Adapun sopan santun membaca Al-Qur'an atau adab membaca Al-Qur'an adalah: I) Hendaknya berwudu sebelum membaca Al-Qur'an. 2) Dalam memulai membaca Al-Qur'an hendaknya dimulai denan membaca ta'awwudz, yang berbunyi: ~)10 ~I <)A
..ii\.; j_ic\
3) Dalam membaca Al-Qur'an hendaknya menghadap kiblat. 4) Pada saat membaca Al-Qur'an hendaknya tubuh/badan, pakaian dan tempat di mana membaca Al-Qur'an haruslah suci. 5) Dalam membaca Al-Qur'an hendaklah ikhlas hanya karena Allah semata. 6) Hendaknya tenang pada saat membaca Al-Qur'an. 7) Pada saat membaca Al-Qur'an hendaknya hatinya tenang. 8) Bila mampu, hendaknya kita meresapi isi ayat yang sedang kita baca tersebut. 28 S. Penguasaan Bacaan Al-Qur'an Penguasaan bacaan ditempuh secara bertahap dalam lima satuan pelajaran, yaitu dari satuan pelajaran kcdua sampai dengan keenam. Dalam lima satuan pelajaran itu dipelajari secara bertahap, tanda-tanda baca: harakat, sukun, tasyid, tanwin dan tanda panjang (mad tabi'i). Dalam kelima satuan pelajaran itu juga dimantapkan secara bertahap penguasaan dan hafalan huruf hijaiyyah yang menyertai penerapan dan praktik penerapan tanda-tanda bacanya. Tahapan penguasaan huruf hijaiyyah didasarkan pada urutan makhrijul huruf (tempat asal keluar bunyi hurut), dimulai dengan huruf Alif dan huruf bibir (seperti ba) sampai dengan huruf dada (ha). Setiap satuan pelajaran dalam langkah penguasaan bacaan disusun dengan urutan-urutan: 28
Na11nul Hada, Mahfudli Sahli, Pintar A1e111haca Al-Qur'an, (Dcn1ak: CV. Media lln1u,
1992). Cet.1. h. 131.
22
I) 2) 3) 4)
Pengenalan tanda baca. Pengenalan beberapa huruf Hijaiyyah beserta makhrajnya. Penerapan tanda baca dengan transliterasi. Latihan membaca huruf lepas dalam satuan pelajaran kedua dan ketiga. Mulai satuan pelajaran keempat dan seterusnya diperkenalkan proses perangkaian huruf dan membaca yang terdir dari rankaian huruf-huruf. 29 5) Latihan menu Iis dengan meiru contoh-contoh yang disediakan.
C. Al-Qur'an 1. Pengertian Al-Qur'an
Al-Qur'an berasal dari kata qara 'a (bacaan) dan di dalam kata
qira 'ah terkandung makna: agar selalu diingat. 30 Menurut Abdul Wahhab Khallaf lafazh Al-Qur'an dalam bahasa Arab diambil dari kata (qara'a), seperti lafazh (al-ghuji-aan) juga diambil dari kata('a/ara). Jadi urutannya,(qara'a, yaqra'a, qara'atan, waqur'anan). Seperti dalam ayat Al-Qur'an yang berbunyi. e:-!"' J. ... z........
... , .
@1,.ul;.J! &u 4.WI) 1.:.J-' ® ,.ul;.J!j ,~ 1:_1-c 0j J....
J
..
J,,,.
,
,J. .... ,...
,,,.
(\A-IV: •VI 4..o \.;iJ 1)
"Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya di dadamu dan
membuatmu pandai membaca.
Apabila Kami telah selesai
membacanya, ikutilah bacaannya itu. (Q.S Al-Qiyamah/75: 17-18).
Secara istilah Al-Qur'an ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad
saw.
Dengan
perantara
malaikat
Jibril
untuk
disampaikan kepada manusia yang dituliskan di dalam mushaf, yang mutawatir penukilannya, dan bersifat mukjizat bagi Nabi Muhammad,
1 flnunyun1in, !1achn1111, / 5 .Ja1u /Jehrjar ,\'t•1uliri Ale111hoca I )an 1\-/e11u/is I h1r11.f Al~Q11r'an, (Yogyakarla: Tilian llahi, 1997), Cct. I. h. 6. ~ 0 Subhi As-Shalih, A1e111bahas /!111u-i'111u Al-Qur'an. (.Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001). ('cl.
I H. Ii.
1).
23
yang harus dibaca, dipahami, diaamalkan isinya oleh manusia agar tercapai kehidupan yang selamat dan bahagia di dunia dan diakhirat.
31
Ada beberapa definisi Al-Qur'an yang lain, seperti dikutif oleh A Mustafa yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya. I) Menurut Abu Zahrah; Al-Qur'an secara sederhana diartikan kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. 2) Menurut lbnu Syaltut Al-Qur'an adalah lapaz arabi yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, dinukilkan kepada kita secara mutawatir. 3) Menurut As-Saukani Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad sw tertulis dalam kitab (mushaf), dinukilkan kepada kita secara mutawatir. 4) Menurut Imam Jalaliddin As·Suyuti definisi Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw untuk melemahkan pihak-pihak yang menentangnya, walaupun hnya dengan satu surat saja padanya. 32 Kitab suci, yaitu Al-Qur'an yang diturunkan secara mukjizat melalui wahyu, baik berupa makna maupun kata-kata, kepada Nabi tennulia, Muhammad saw. 33 Para ulama ushul menetapkan bahwa Al-Qur'an ialah: "Kitab (wahyu) Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad bin Abdullah, lafazh dan makna yang ditulis di dalam mushaf, yang dinukilkan dengan jalan mutawatir dan membacanya suatu perbuatan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. 34 Jika dilihat dari beberapa definisi di atas yang diungkapkan oleh para tokoh, nampak sating melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Adapun pengertian Al-Qur'an menurut penulis adalah "Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat Jibril a.s yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, tertulis
31 Syan1inan Zaini, Wmvasan AIMQur'an Tentang Pembangunan Manusia Seutuhnya, (Jakarta: Radar Jaya Offset, 1996), h. 28. 32 A. Mustafa, S~iarah Al-Qur'an, (Surabaya: Al-lkhlas, 1994), h. 10-11. Dl\11. Bnqir /\shMShndr, Penga111ar (!shul l"iqh don lls/ud Flqh Perhandingan, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993), Cei.3, IL 53. 34 Moh. An1in, !i4e111bina Generasi Qur'ani, (Jakarta: Kala111 Mulia. 1994). h. 27.
24
dalam mushaf dimulai dari surat al-Fatihah dan ditutup surat an-Nas, membacanya bernilai ibadah.
2. Fungsi Al-Qur'an Menurut Rifat Syauki Nawawi dan M. Ali Hasan dalam bukunya berjudul pengantar ilmu tafsir, menyatakan bahwa fungsi Al-Qur'an adalah sebagai berikut: I) Manhajul hayah (pedoman hid up) bagi manusia dalam mengelola hidupnya secara baik, dan merupakan rahmat untuk semesta alam, disamping pembela antara yang hak dan bathil, serta penjelas terhadap sesuatu perkara. 2) Sebagai mukjizat nabi Muhammad untuk membuktikan bahwa ia adalah rnsul Allnh. 3) Sebagai hakim yang diberi wewenang oleh Allah memberikan keputusan terakhir mengenai bebrapa masalah yang di perselisihkan di kalangan pemimpin dari berbagai agama, sekaligus sebagai korektor yang meluruskan kepercayaan-kepercayaan. 4) Sebagai pengukuh terhadap kebenaran-kebenaran kitab suci yang pernah di turunkan sebelum Al-Qur'an dan kebenaran para nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad saw. 35 Fungsi Al-Qur'an bagi manusia oleh Drs. Otong Surasman SQ di bagi dalam tiga bagian: 1) Fungsi Al-Qur'an bagi manusia di dunia.
Sebagaimana di ketahui dengan jelas, bahwa fungsi Al-Qur'an adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, Al-Qur'an adalah mukj izat yaitu bukti kebenaran terhadap apa-apa yang di bawa oleh nabi Muhammad saw. Al-Qur'an itu bisa berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia, jika manusia tersebut mau menggali, mengkaji, menelaah,
meneliti,
memahami,
mentadaburi,
memikirkan
isi
kandungan Al-Qur'an.
35
Rit1at Syauki Na\vav,.ri dan M. Ali Hasan, Pengantar !!mu Ta/sir, (Jakarta: Bulan
Bintang. I992), Cct. 2. h. 42-43.
25
2) Fungsi Al-Qur'an bagi manusia di alam kubur. Dalam penantian dialam kubur, manusia terbagi dua golongan, yaitu ada yang mendapatkan nikmat dan ada yang mendapatkan siksa, oleh karena itu agar terhindar dari siksa kubur manusia diberikan petunjuk melalui kitab Allah yakni Al-Qur'anul karim. Al-Qur'an yang dibaca ketika hidup di dunia yang semata-mata di lakukan karena Allah bukan karena ingin di puj i (riya) maka termasuk amal shaleh yang akan menjadi teman dialam kubur menjadi pelipur Iara di kala orang duka. 3) Fungsi Al-Qur'an bagi manusia di akhirat.
Pada hari kiamat itu, bahwa nanti orang-orang yang selalu membaca Al-Qur'an akan mendapat syafaat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi Umamah al-Bahiliy, yaitu:
.ii.Ii ..,.L.:> .lli J.Jl....J .:......... : Jtl ~ .ii.Ii ~.) ~ l,ili4...L.i '-'""' ~ .4..;..;._,,,,'i !.J& .~, 4...1.,;ili (".j:/ i;t.; <\.l\.2 01.)J IJj i : Jji, ~..9 ~ ( F'IJJ) "'Baca/ah Al-Qur 'an karena sesungguhnya ia pada hari kiamat akan hadir memberikan pertolongan kepda orang-orang yang membacanya." (HR. Muslim). 36
I-ladits ini memberikan penjelasan yang jelas dan mudah di pahami bahwa bagi orang-orang yang selalu membaca Al-Qur'an ketika di dunia, nanti di hari kiamat akan mendapat syafaat atau pertolongan. Namun perlu di pahami bahwa bacaan tersebut harus karena niat yang ikhias dan bacaannya harus baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
-1<, ln1a111 Abi llusain Musli111 lbn al~J-Jujjf~j al-Quraisy an-Naissnbury, Shahih Muslim ... , juz. I h. 463.
26
D. Problematika dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur'an Dalam memahami bacaan Al-Qur'an dibutuhkan pengajaran dan metode pembelajaran sebagai alat untuk memudahkan membaca Al-Qur'an. Pada dasarnya inti dari pengajaran membaca Al-Qur'an adalah suatu usaha memberikan ilmu pengetahuan tentang membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid dan nantinya diharapkan dapat memahami, meresapi dan dapat mengamalkannya. Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat menerangkan bahwa pada umumnya isi pengajaran Al-Qur'an meliputi: I. Pengenalan hurufhijaiyyah, yaitu dari alif sampai ya. 2. Cara membunylkan maslng-maslng hurnf hljalyyah dan slfat-slfat huruf itu dibicarakan dalam ilmu makhraj. 3. Bentuk dan fungsi tanda baca seperti syakal, syaddah, mad dan tanwin, dan sebagainya. 4. Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti: waqaf mutlak, waqaf jawaz, dan sebagainya. 5. Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam irama dan bermacam-macam qiraat yang dimuat dalam ilmu qiraat dan ilmu nagham. 6. Adabut tilawah yaitu berisi tata cara dan etika membaca Al-Qur'an sesuai dengan fungsi bacaan itu sebagai ibadah. 37 Dari uraian di atas menerangkan bahwa dalam membaca Al-Qur'an harus sesuai dengan ilmu tajwid "ilmu tajwid dari segi bahasa membaguskan, sedangkan menurut istilah ialah ilmu yang memberikan segala pengertian tentang huruf, baik hak-hak huruf (haqqul hmfJ maupun hukum-hukum baru yang I imbul sclclah hak-hak hurur (111us1ahaqqul hwfJ dipenuhi. Adapun yang dimaksud dcngan hak huruf ialah ciri khas yang lazim bagi suatu huruf, contohnya bacaan jahr, syiddah, isti'/a, istifaa/, ghunnah, dan lain-lain. Hal ini merupakan suatu ha! yang lazim bagi ciri khas setiap huruf dan tidak dapat terlepas daru huruf tersebut. Jika tidak dipenuhi, sekalipun hanya sebagiannya, terjadilah apa yang dinamakan lahn (keliru dan menyimpang). Sedangkan mustahak ialah ciri
khas huruf yang bersifat
insidental dan bersumberkan dari jati dirinya, contohnya tafkhim yang
-17/,nki:ih l>nr11dj:1t. //111u./iwa :lg<1111a, (.l:ikarLa: PT. B111ni Aksara. 2001) Ccl. II, h. 1.
27
bersumberkan dari isti'la dan tarqiq yang bersumberkan dari istifaal. Demikianlah seterusnya. 38 Dengan demikian dalam mengatasi kesulitan siswa membaca AlQur'an ilmu tajwid sangat penting. "Tajwid juga bisa berarti mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya serta memberi hak-haknya, seperti jelas, kuat, lemah dan sifat huruf. Adapun tujuan rnempelajari ilmu tajwid adalah untuk dapat membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara benar serta dapat rnemelihara lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca Al-Qur'an." 39 1.
l(esulltan Pembelajaran Mcmbncn a.
Fnktor-faktor Kesulitan Membaca Al-Qur'an
Tidak semua orang Islam dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Menurut Prof. Dr. Jalaludin adanya kesulitan dalam mempelajari Al-Qur'an dikarenakan beberapa faktor penyebab antara lain40
:
J.Orientasi Be1pikir
Pengaruh modernisasi banyak mempengaruhi arah pemikiran orang. Kemajuan teknologi dengan segala hasil yang disumbangkan bagi kemudahan hidup manusia, banyak mengalihkan perhatian orang untuk lebih erat dengan akan kebendaan. Hal itu rnendorong mereka untuk menuntut ilmu yang diperkirakan dapat membantu ke arah pemikiran pengetahuan praktis dan menunjang prestise kehidupan. Pengetahuan tentang membaca Al-Qur'an dan cara membacanya kalah bersaing di alam pemikiran kebanyakan kaum Muslimin.
38
Qamhaawi, Muhammad ash Shadiq lbnu, //11111 Tajwid, (Bandung: Trigenda Karya, 1995). Cet. I. h. I I. 39 M. Misbachul Munir. Pedoman Lag11-lag11 Ti/awatil Qur'an, (Surabaya: Apollo, 1997), Ccl. Ill. h. 152. 10 ' .lalaluddin,
/vletodik Tunjuk Silang, (Jakarta: Kahun Mulin, 1998), Cct. IV. H. 6-7.
I
28
--·-----~-~·-··--·"-~- .. -"_"~~·----
p~~j~~;~·;;~~~~~~A
2.Kesempatan
i/1111
Tenaga
Arah berpikir yang material telah mendudukan status wajib belajar Al-Qur'an ke propinsi yang lebih kecil. Pengaruh ini telah menimbulkan kondisi alasan-alasan. Akibatnya terjadi kelangkaan penyediaan kesempatan dan kelangkaan tenaga. Waktu yang disediakan untuk belajar Al-Qur'an sangat sedikit jika dibandingkan dengan waktu mereka gunakan untuk menuntut pengetahuan lain.
Akhirnya tenaga
pengajar tersedia tidak sempat berkembang seimbang dengan kebutuhan.
3..Metode Perkembangan teknologi telah merubah kecenderungan masyarakat untuk menuntut pengetahuan secara lebih mudah dan lebih cepat. Untuk menampung minat ini dalam berbagai disiplin ilmu para ahli telah memanfaatkan jasa teknologi dalam media pendidikan baik media visual, audio visual, komputer dengan cara yang tepat guna. Khusus dalam pendidikan Al-Qur'an cara ini masih langka dan mahal. Metode lama dalam bebrapa seginya mungkin sudah kurang serasi dengan keinginan dan kecenderungan tepat guna ini. Akibatnya metode yang demikian berangsur kurang diminati.
4.Aksara
Kitab suci Al-Qur'an ditulis dengan aksara dan bahasa Arab. Faktor ini
menyulitkan
bagi
mereka
yang
berpendidikan
non
pesantren/madrasah karena pengetahuan ini tidak dikembangkan secara khusus di sekolah umum. Akibatnya pelajar yang berpendidikan umum sebagian besar buta aksara kitab sucinya. Faktor-faktor
diatas
menurut
Prof.
Dr.
Jalaluddin
banyak
mempengaruhi kecenderungan yang menimbulkan sikap masa bodoh dan anggapan bahwa belajar membaca Al-Qur'an sulit. Belajar Al-Qur'an dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu "belajar membacanya sampai lancar dan baik, menurut kaidah-kaidah
29
yang berlaku dalam tajwid dan qira'at, belajar arti dan maksudnya sampai mengerti akan maksud yang terkandung di dalamnya, terakhir belajar menghafalkannya di luar kepala. Fenomena kesulitan belajar membaca seseorang siswa biasanya tampakjelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun kesulitan belajar membaca juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior) siswa seperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah. 41
Kesulitan membaca dapat dilihat juga dari beberapa faktor di bawah ini. I. Faktor intern siswa, meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni: a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa; b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap; c. Yang bersifat psikomotorik (ranah rasa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera pengliha dan pendengar (mata dan telinga). 2. Faktor Ekstern Siswa, meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam. a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal. c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti ¥asar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah. 4
41
42
Jalaluddin, Metidik Tunjuk Si!ang, (Jakarla: Kalam Mulia, 1998), Cet. 4. h. 6-7. !\.lluhibin Syah, M. Ed. Psiko/ogi Pendidikan, Stl{lfrt Pendekatan Boru, (Bandung: PT
l{cn1ajn Ro:alnk:tryu (}JI<>el, 19'>.'i), (\:I. I, h. 171.
30
Berdasarkan dua faktor yang ada di dalam dan di Juar diri siswa tersebut malca penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa di sekolah selengkapnya dapat disebutkan sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.
g. h. i. j.
Rendahnya kemampuan intelek/kecerdasan anak. Gangguan-gangguan perasaan/emosi. Kurangnya motivasi dalam belajar. Kurangnya kematangan untuk belajar. Latar belakang sosial yang tidak menunjang. Kebiasaan belajar yang kurang baik. Kemampuan mengingat yang lemah/rendah. Terganggunya alat indera. Proses belajar mengajar yang tidak sesuai. Tldak adanya dukungan dari llngkungan belajar. 43
b. Cara Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur'an
Seringkali ada orang yang membaca buku pelajaran sambil berbaring santai di tempat tidurnya hanya dengan maksud agar dia bisa tidur. Membaca semacam ini adalah bukan aktivitas belajar. Ada pula orang membaca sambil berbaring dengan tujuan belajar. Menurut ilmu jiwa, membaca yang demikian belum dapat dikatakan sebagai belajar. Menurut Wasty Soemanto membaca untuk keperluan belajar hendaknya dilakukan di meja belajar daripada di tempat tidur, karena dengan sambil tiduran itu perhatian dapat terbagi. Membaca untuk keperluan belajar harus menggunakan set. Membaca dengan set misalnya dengan memulai memperhatikan judul-judul bab, topik-topik utama dengan berorientasi kepada kebutuhan dan tujuan. Kemudian memilih topik yang relevan dengan kebutuhan atau tujuan itu. 44 Untuk mengatasi kcsulitan mcmbaca harus meninjau kembali faktor-faktor yang dapat membantu untuk meningkatan kesenangan siswa untuk belajar tanpa melupakan prinsip umum yang telah di bicarakan bahwa siswa mempelajari sesuatu yang menempati tempat yang pertama pentingnya dalam hatinya. Penentuan tujuan:
1111.
43
Muhibin Syah. Psiko/ogi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, h. 173.
44
Wn:.ty Soc1nanto. Psikolo~i Pendidikan, (.lakarla: PT Rincka Ciptn. 2003), Cct, IV. h.
31
Sernentara ahli j iwa mengatakan: belajar itu adalah kegiatan yang rnengarah kepada ttijuan, yaitu bahwa belajar itu akan lebih baik apabila si anak mernaharni dan mengetahui lebih
Bentuk isyarat misalnya dengan menggunakan senyurn, raut rnuka yang manis, dari gurunya.
b. Perkataan misalnya dengan perkataan "bagus sekali selalu belajar rnembaca Al-Qur'an dengan baik dan raj in. c. Benda misalnya dengan memberikan alat tulis, Al-Qur'an dan sebagainya.
Untuk rnernpermudah siswa dalam melaksanakan belajar rnernbaca Al-Qur'an guna mernciptakan perbuatan taqwa, rnenarnbahkan iman, hendaknya di penuhi fasilitas dan sasarannya seperti: alat-alat untuk ngaji misalnya: Al-Qur'an, petunjuk, meja, kursi yang bersih dan sebagainya. Hal-ha! tersebut memungkinkan siswa dapat kerasan untuk selalu belajar membaca Al-Qur'an Secara umurn, cara mengatasi kesulitan membaca pada siswa dapat dilihat dari kesulitan belajar siswa, banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weene dan Senf (1982) sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai berikut:
45
1-Ianry N. Rivlin, Pengen1bangan Ken1a111puan Be/ajar Pac/a Anak-Anak, (Jakarta: Bulan Bintang. 1980). Cct. I. h. 40.
32
I. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa
ketika mengikuti pelajaran. 2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar. 3. Mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal
keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar. 4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui
hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa. 5. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa
yang diduga mengalami kesulitan belajar.4 6
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa Membaca AlQur'an 1. Motivasi
Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berupa suatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau suatu hasrat/keinginan yang merupakan daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai suatu tujuan. 47 Macam-macam motivasi, yaitu: a. Motivasi lnstrinsik. Motivasi yang berasal dari diri siswa itu sendiri tidak usah dirangsang dari luar. Misalnya siswa yang gemar membaca Al-Qur'an, tidak usah ada yang mendorong/menyuruhnya. Karena siswa ingin sekali menguasai pelajaran Al-Qur'an. b. Motivasi Ekstrinsik. Motivasi yang pendorongnya di luar kaitan/tidak ada hubungannya dengan nilai yang terkandung di dalam objek/tujuan pekerjaannya. 46 47
Muhibin Syah, Psiko/ogi Be/ajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet.1. h.167-167. M. Alisuf Sabri, Pengantar Psiko!ogi U1nu111 dan Perken1bangan , (Jakarta: Pedoman
llmu Jaya, 1993),
cCet.
I. h. 128.
33
Karena
siswa mau
belajar membaca Al-Qur'an takut
guru/karena ingin memperoleh nilai baik dan sebagainya.
kepada
48
2. Pola Latihan a. Sikap Sikap (Attitude) sebagai suatu kecenderungan untuk mereaksikan terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tudak suka atau acuh tak acuh. Bisa dengan tiga kemungkinan, yaitu suka (menerima/senang) mempelajari Al-Qur'an, tidak suka (menolak/tidak senang) dengan pel[\jnrnn Al·Qu1·1u11, dn11 siknp ucuh tnk ncuh.
Sikap siswa dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan, karena itu untuk membentuk/membangkitkan suatu sikap yang positif atau untuk menghilangkan suatu sikap negatif dapat dilakukan dengan
memberitahukan/menginformasikan faedah
atau
kegunaan , dengan membiasakan atau dengan dasar keyakinan. b. Minat Minat (Interest) kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat terjadi karena sikap senang terhadap pelajaran Al-Qur'an. Siswa yang senang pelajaran AlQur'an berarti sikapnya senang kepada pelajatan itu.
49
F. Upaya Pembinaan Membaca Al-Qnr'an Yang dimaksud upaya adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Upaya guru dalam pembinaan quran yang bersifat verbal seperti memberi nasehat dan cerita, sedangkan upaya non verbal berupa contah yang diberikan guru dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
48
M. Atisursnbri. Psikologi PenfUdikan, (Jakarta: Pcdon1an 1!1nu Jaya, 1996}, h. 82. M. Alisuf'Sabri, Psikologi Pendidikan, h. 84.
41 '
34
Pada umumnya upaya pembinaan membaca Al-Qur'an yang di terapkan oleh para guru di MTs Al-Mursyidiyyah yang penulis ketehaui ialah menggunakan tiga macam metode, yaitu:
1. Iqra jilid satu sampai jilid 6
Metode Iqra' ini dikhususkan bagi siswa yang berlatarbelakang sekolah dasar dan belum bisa sama sekali membaca Al-Qur'an dengan tartil. 50 Metode ini di pergunakan pada tingkat permulaan belajar membaca Al·Qur'an. Kepada anak didik di l'erkenalkan hurUl'·hurul' hijaiyah yang dua puluh sembilan itu satu persatu, setelah mengenal dan menghafalnya, lalu di perkenalkan baris-baris satu persati, (jathah, kasrah, dhamah), setelah mereka mengenal dan menguasai macam-macam kemudian di lanjutkan dengan pelajaran dengan merangkai huruf-huruf, huruf demi huruf di rangkai sehingga menjadi satu kata yang mempunyai arti, dan akhirnya di ajarkan merangkai kata-kata. Metode ini mempunyai kelebihan yaitu, bila siswa mengikuti pelajaran membaca Al-Qur'an dengan tekun dan penuh perhatian, serta ditambah lagi dengan bimbingan dan perhatian kedua orang tuanya, maka dalam waktu relatif singkat akan dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan lancar. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini melelahkan guru dan membosankan anak, karena metode ini sangat membutuhkan tenaga dan waktu yang sangat banyak, sebab caranya berbelit-belit. 51
2. Metode Resitasi Metode ini diterapkan pada tingkat menengah karena guru tidak lagi mengajarkan kata demi kata. guru hanya melafalkan atau membaca ayat perayat, kemudian siswa mengikuti bacaan yang telah dibaca oleh guru, serta menghafalkan apa yang telah di tugaskan oleh guru. 50
J(cpala MTs Al-Mursyidiyyah, H1awancara Pribadi, Pan1ulang, Nopember 2008.
51
Bukhari, Mari Be/ajar Al-Qur'an, (Pusaka, 1984), h. 35.
35
Metode ini ada baiknya di pakai oleh siswa yang belum lancar dalam membaca Al-Qur'an, oleh karena itu dengan menggunakan metode ini , siswa lebih lancar dalam membaca Al-Qur'an, khusunya dalam membaca hafalan surat pendek-pendek, tetapi adajuga kelemahannya yaitu ha! yang demikian itu dapat mengganggu ketenangan belajar siswa yang lain karena kerasnya suara siswa. Siswa pada waktu itu membaca secara seksama, kalau ditinjau dari segi waktu, metode ini banyak menyita wakru yang sangat panjang dari waktu yang telah ditentukan.
3. Pene1·upnn Ilmu Tnjwld Metode ini diterapkan oleh guru kepada siswa yang sudah lanear membaca Al-Qur'an, dengan cara guru memperkenalkan hukum tajwid lalu diterapkan langsung dengan melihat ayat Al-Qur'an dan melafalkan bunyi hukum tajwid tersebut. Lalu siswa mengikutinya, dan mengulangi sampai hafal.
4. Metode Supervisi Metode ini di terapkan dalam memberikan pelajaran Al-Qur'an kepada murid yang telah lancar membaca, yaitu guru lebih dahulu membaca ayat demi ayat kemudian di ikuti oleh para murid dengan seksama. Guru memerintahkan murid satu persatu untu mengulangi bacaan yang telah di baca bersama tadi, lalu guru memperhatikan dan mendengarkannya baik-baik. Bila terdapat kesalahan baca, maka guru langsung menegur lalu membimbingnya dengan membenarkan bacaan yang salah itu. 52 Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala MTs AlMursyidiyyah dari beberapa metode tersebut, setelah penulis amati langsung ke kelas, siswa lebih banyak memilih metode Resitasi dan metode penerapan ilmu tjwid, karena kedua metode tersebut bagi mereka lebih cepat dan mudah untuk memperlancar membaca Al-Qur'an. 52
Bukhari, Mari Belajar Al-Qur'an, h. 45-47.
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktn Penelitian
Tempat yang penulis jadikan sebagai objek penelitian di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak mulai Nopember 2008 sampai dengan Februari 2009.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah kesulitan subjek penelitian. 1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs AlMursyidiyyah yang be1jumlah 80 orang siswa. Jadi populasi penelitiannya sebanyak 80 siswa. Sampel adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang mewakilinya secara refresentatif ini. 2 Sedangkan sampel yang diambil adalah 60 siswa kelas VII.. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel random atau sampel acak. 3 Teknik ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sapelnya penulis menggabungkan subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua dianggap sama, dengan demekian maka penulis
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Pene/itian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: rineka cipta 2002) edisi revisi v eel ke-12 h. 108. 2 Aminuddin Rasyad, Metode Rise/ Pendidikan, (Jakarta 2002) eel ke-4 h. 63.
Jt\1ninuddi11 Rasyad. !iletode /?i.
38
lakukan dengan berpedoman pada wawancara tidak tekstruktur yaitu, pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan. Dalam ha! ini penulis melakukan wawancara dengan guru Qur'an 1-!adits MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang Tangerang berkenaan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
3. Angket Angket adalah "suatu alat pengumpul
informasi
dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden." Data yang dicari adalah data primer, yakni dengan memberikan angket kepada seluruh sampel penelitian sebanyak 60 siswa yang telah dirandom sampling dengan maksud untuk memperoleh data kuantitatif mengenai pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an. Angket yang d isebarkan kepada responden berbentuk angket tertutup atau terstuktur dengan alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun pertanyaan-pertanyaan
yang
terdapat
dalam
angket
berkisar
pada
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
5. Studi Dokumenter Studi
dokumenter
adalah
"cara
mengumpulkan
data
melalui
peninggalan tertulis sepe11i arsif-arsif dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 6
6
128.
S. Margono, Aietodo/ogi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rinckn Ciptn. 2003), Cct. 1. h.
39
KISI-KISI ANGKET PEMBINAAN YANG DILAKUKAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR' AN
NO
1.
2.
Pertanyaan Pokok Bagaimana pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulltan sisiwa membacaAlQur'an
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalammembaca Al-Qur'an
Sub Pertanyaan
Indikator
l . l Perhatian
-
1.2 Pengetahuan ilmu tajwid
- Tanggapan siswa
Perhatian siswa terhadap pembelajaran Al-Qur'an
tentang ilmu tajwid 1.3 Sarana - Tanggapan siswa tentang sarana di sekolah 1.4 Waktu - Tanggapan siswa tentang waktu yang diberikan 1.5 Frekuensi - Frekuensi siswa siswa membaca AlQur'ansecara tartil 1.6 Kemampuan - Kemampuan memahami siswa dan memahami Almembaca Qur'an - Kemampuan siswa membaca Al-Qur'an
I. I Motivasi 1.2 Sikap
- Keaktifan siswa - Sikap siswa terhadap bembelajaran guru Al-Qur'an - Perasaan/sikap
No Item 6,7
Jumlah Item 2
4,9
2
10
1
11
1
15
I
16,7,5
3
I7
I
1,2,13 8,20
3
19
I
14
1
2
ken1an1puan
siswa dalam memahami AlQur'an - Sikap terhadap 1nen1baca Al-
40
Qur'an siswa - Minat dalam belajar membaca AlQur'an siswa - Minat dalam membaca Al-Qur'an
1.3 Minat
3, 12
2
18
I
E. Tcknik Pengolahan Data dan Analisa Data
Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara, angket, tes dan studi dokumentasi tersebut diolah dalam bentuk table dengan menggunakan teknik deskriptif prosentase. Dari angket yang telah terkumpul diperoleh data yang kemudian diolah dengan beberapa tahapan sebagai berikut. a.
Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, ditelaah dan dirumuskan. Pada tahap ini penulis mengecek kelengkapan dan kebenaran pengisian angket agar terhindar dari kekeliruan atau kesalahan yaitu memilih angket yang diisi dengan tepat (valid) dan menyisihkan yang tidak valid.
b.
Tabulating, yaitu perhitungan statistic sederhana. Dengan cara menstabulaskan atau memindahkan jawaban responden dalam table
kemudian
dicari
prosentase
untuk
dianalisa
dan
diprosentasikan. Teknik penulisan data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa Deskriptit; yaitu teknik menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dan telah diolah dengan ttijuan untuk membuat deskriptif atau gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diteliti.
41
Diantara teknik analisis data maim yang penulis pandani; untuk mencapai tujuan penelitian disini adalah teknik analisis deskriptif (dengan Presentase) Yaitu dengan rum us:
P=,Ex 100 N Ket: P = Presentasi yang dicari F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jurnlah populasi yang ada
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs AI-Mursyidiyyah Pamulang
Yayasan Islam Al Mursyidiyyah Al -
Asyirotussafi'iyyah
(Y AMASY ) didirikan sejak tahun 1989 berdasarkan Akte Notaris Ny.R.Arie Soetardjo, SH No.46 tanggal 20 Januari 1989 dan muiai aktif melakukan kegiatan operasional tahun 1991 sampai dengan sekarang. Yayasan ini didirikan oleh seorang wirausahawan sekaligus pemerhati pendidikan yaitu Bapak KH .. Mursyid yang penuh dedikasi tinggi menyumbangkan tenaga, pikiran maupun materi secara ikhlas dalam rangka memberikan pendidikan secara merata kepada semua lapisan masyarakat khususnya di wilayah Desa Pondok Benda tanpa ada diskriminasi dan didukung sepenuhnya oleh Kl-1.Syafi'i Hadzami seorang ulama besar yang banyak memberikan motivasi dan petuah-petuah tentang pendidikan. Bahkan nama yayasan yang dikenal sekarang ini merupakan pemberian dari beliau selaku penasehat yayasan. Yayasan pendidikan Islam Al-Mursyidiyyah berlokasi di Desa Pondok Benda Kec.Pamulang Kab.Tangerang dan meyelenggarakan pendidikan Islam mulai dari jenjang TKI I RA, Ml I SDI, MTS I SMPI dan TPA. Sejalan dengan Visi dan Misi dari yayasan ini yaitu Terdepan dalam bidang keilmuan ,Berakhlakul karimah dan berprestasi. Tujuan dari yayasan ini adalah berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar tentang agama Islam dan ajaran-ajaran mulianya serta mampu melahirkan
43
generasi Islam yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi sekaligus berkepribadian Islam dan berakhlak mulia sehingga mampu berkiprah positif dalam masyarakat luas. Dan selama kurang lebih 15 tahun yayasan pendidikan ini telah mampu mendidik kurang lebih 2000 siswa baik dari kalangan masyarakat menengah ke bawah maupun dari masyarakat menengah ke atas. Yayasan ini juga telah meluluskan kurang lebih 1000 siswa baik dari tingkat TKI, Ml, maupun MTS dengan kualitas yang cukup baik dan sebagian dari mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi mulai dari sekolah-sekolah negeri favorit snnipai le111bt1ga pesantren yang berkualitas. Buhkan uda pula beberapa siswa yang telah berkiprah di masyarakat dengan mengajar mengaji serta aktif dalam organisasi keagamaan maupun masyarakat. Selain menyelengarakan pendidikan formal yayasan ini juga menyelengarakan kegiatan
pendidikan non formal
karena adanya
permintaan masyarakat sekitar, yaitu membuka taman pendidikan Alquran ( TPA ) dan Madrasah Diniyyah Awaliyah, mengadakan pengajian bulanan orang tua murid serta melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan secara berkala bertepatan dengan peringatan hari-hari besar Agama Islam. Pengurus yayasan pada saat didirikan adalah sebagai berikut: Ketua
: H. Mursyid ( Alm )
Wakil Ketua
: H. Ahmad Zaelani B.A
Sekretaris
: H.Abdul Azis, SE 1-1. Ahmad Syamsudin, S.Ag
Bendahara
: Murdati S.Ag
Penasehat/ Pembina
: KI-I. Syafi'ih Hadzami (Alm)
Sedangkan Pengurus yayasan pada saat sekarang : Ketua
: H. Abdul Azis, SE
Wakil Ketua
: Drs.Zaenal
Sckrclaris
: Syaiful Rahman
44
Bendahara
: Murdati, S.Ag
Penasehat I Pembina : Ust.H. Ahmad Syamsudin,S.Ag H.Ahmad Zaelani,B.A
B. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Mursyidiyyah
VIS!
: Sekolah Islam Berilmu, Berakhlaq, dan Berprestasi
MISI I. Menyelenggarakan pendidikan integratif dan berkualitas berlandaskan
iman
perkembangan
ilmu
dan dan
taqwa
serta
teknologi
adaptif terhadap sehlngga
mampu
membentuk lulusan atas SDM yang unggul dan kompetitif. 2. Membiasakan siswa menjalankan ibadah, berlaku sopan dan mandiri. 3. Menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan kokulikuler dan ekstrakurikuler yang variatif dan berbasis kemasyarakatan.
Target yang akan dicapai I. Disiplin 2. Sholat dengan kesadaran 3. Mengoperasikan komputer
program Word, excel, dan Internet dengan
baik. 4. Belajar tuntas 5. Aktif dalam kegiatan ekskul clan berprestasi dibidang akademik. 6. Dapat membaca Al-Qur'an dengan baik. 7. Program pembinaan untuk siswa berprestasi dalam bidang Matematika dan Bahasa lnggris. Adapun kegiatan ekskul ditawarkan sesuai hoby/kebutuhan siswa, antara lain
Pembinaan
Rohis,
Muhadhoroh,
Kasidah,
Marawis,
Melukis/menggambar, kaligrafi, Olahraga, Pramuka dan Safari Ta'lim.
45
Prestasi Sekolah I.
Lomba Olimpiade metematika se-Tangerang tingkat SLTP peringkat ke 13 dari 73 peserta
2.
3.
Lomba Gema Muharram di SMPIT lnsan Harapan Juara I
Browsing (Internet) mencari artikel
Juara I
Membuat Poster
Juara Ill lomba Marawis dalam rangka HAB DEPAG 2007 tingkat Kecamatan
4.
Olimpiade Mata Pelajaran dalam rangka HAB DEPAG 2007 tingkat Kecamatan Juara I
Olympiade Bhasa Indonesia
Juara Ill
Olympiade MTK
Juara III
Olympiade IPA
Lokasi Sekolah A.
Luas Tanah
: 1430 M2
B.
Lokasi
: Desa Pondok Benda. RT/RW 03/18
Kelurahan Pondok Benda Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang C.
Batas-batas tan ah Sebelah Utara lapangan olahraga Sebelah Timur perumahan penduduk Sebelah Selatan jalan desa Sebelah Barat perumahan pendidik
46
Tabel 1
C. Keadaan Guru
No
Nama guru
Pendidikan
Jabatan
I
Drs. Ahmad Syatiri
SI
Kepsek
2
Tuti Alawiyah M.Ag
S2
Wa-bid-kur
3
Ors. Syuhada AR
SI
Wa-bid-sis
4
Hendi Suhendi S. Ag
SI
Wa-bid-roh
5
M. Kholil Almadarun
DI
Guru
6
Rohimi BA
03
Guru
7
Ors.Ahmad Nurhakim
SI
Guru
8
Sukarwangi A. Ma
03
Guru
9
Sri Wahyuni SE
SI
Guru
IO
Ors. Minhuda MM
S2
Guru
11
Monang Simangunsong ,S. Si
SI
Guru
12
Abdul Kadir S.Pd
SI
Guru
I3
Ora. Hj Asyriah Maun
SI
Guru
I4
Mardianawati S.Pd
SI
Guru
IS
Eko Prasetyo S.Pd
SI
Guru
I6
M. Yedi S.Pd
SI
Guru
17
Yatman Firmansyah S.Pd.I
I8 19
---
SI
lnstukstur Pramuka
Maryati S.Sos.I
SI
Guru
Yendrian Esabella A.Md
S2
Guru
47
Tabcl 2 Kegiatan Mingguan Kepsek
Hari
Kegiatan
SENIN
I. Mengikuti Upacara Bendera 2. Konsultasi dengan Staf Guru 3. Mengatur Pelaksanaan Aclministrasi 4. Menerima Tamu 5. Konsultasi clengan Yayasan
SELASA
6. Menendatangani Surat Dinas I. Membantu Kurikultln1"____ 2. Membantu KBM 3. Menerima Tamu 4. MenyelesaikanTugas clan Permasalahan
RABU
I. Memantau 5K 2. Memantau KBM 3. Menandatangani Buku Piket 4. Membantu Pelaksanaan BP
KAM!S
I. Memantau 5K
2. Memantau KBM 3. Menyelesaikan rencana clan Meninclaklanjuti 4. Menenclatangi Buku Piket clan Menerima Tamu JU MAT
I. Memantau SK 2. Memantau KBM 3. Menerima Tamu 4. Menanclatangi Buku Piket
SA BTU
I. Merangkum masalah yang belum selesai 2. Musyawarah clengan Guru/Staf clan Karyawan 3. Menyusun Rencana Ekstrakulikuler
48
ALUR KEGIA TAN PERSONAL MTs. AL MURSYIDIYY AH Administrasi Sekolah a. Urusan Administrasi Kepegawaian Perlengkapan/Al at Perpustakaan Pendayagunaan
b.
Urusan Kurikuler Kalender Pendidikan dan Persiapan Mengajar Kuliler/Ekstrakul ikuler Penilaian Kenaikan Kelas Laporan Pendidikan Program Perbaikan Program Pengayaan Materi Pelajaran Supervisi Pendayagunaan
c. Urusan Kesiswaan Penerimaan S iswa Baru Bimbingan dan Konseling Pembagian Kelompok Belajar Os is Mutasi Siswa UKS/PKLH Pendayagunaan
d. Urusan Sarana/Prasarana Perencanaan Keutuhan Pendayagunaan
49
Pembiayaan
e. Urusan Humas Sekolah dengan Masyarakat Sekolah dengan Bp3/POMG Sekolah dengan lntasi Lain Sekolah dengan Swasta Pendayagunaa
MEKANISME KERJA PENGELOLAHAN MTs Al-Mursyidiyyalt KEPALA MTs *Menyusun Pemecahan dan Program Kegiatan *Mengorganisasikan *Mengahrahkan *Mendorong Kreativitas *Mengkoordinasikan *Melaksanakan Pengawasan *Monitoring *Menaevaluasi
URUSAN KURIKULUM Mengatur Pelaksanaan Kegiatan *Kurikuler dan Ekstrakurikuler *lnservice Training Guru *Penilaian Kegiatan Madrasah
PELAKSANAAN ADMINISTRASI
URUSAN KESISWAAN
*Mengatur Pelaksanaan Kegiatan
Mengatur Kegiatan
*Kepegawaian *Keuangan *Pengadaan dan lnventarisasi Sarana dan Prasarana
*Organisasi Intra Sekolah ( OSIS)
'Pengarahan dan Pengendalian
*Pemeliharaan Peralatan Kesisiwaan *Laporan
'Pembentukan Disiplin
51
Tabel 3
D. Data Sampel Nama Siswa
No
LIP
Usia
Kelas
1
Aditiya
L
16 Talmn
VIIB
2
Aditiya Sany Dewantara
L
16 Tahun
VIIA
3
Amri Setiawan
L
16 Tahun
VIIA
4
Andie Ramadhan
p
16 Tahun
VIIA
5
Ariska Nurul lhsan
p
16 Tahun
VIIB
6
Aris Saputa
L
16 T11bu11
VIIB
7
Della Tri Anggraeni
p
16 Tah1111
VIIB
8
Dilla Kaharani
p
16 Talmn
VIIA
9
Desi Nurhayati
p
16 Tahon
VIIA
10
Desi Susanti
p
16 Tahon
VIIB
11
Edi Kurniawan
L
16 Tahon
VIIA
12
Endang Priyono
L
16 Talmo
VIIA
13
Fajar Bahari
L
16 Tahun
VIIB
14
Galang Rizky Ramadan
L
16 Talmo
VIIB
15
Gilang Putra Pratama
L
16 Talmo
VIIB
16
Hasbullah Ainu! Yakin
L
16 Tahun
VIIB
17
Herlangga
L
16 Tahun
VIIB
18
Heru Bagus Saputro
L
16 Tahun
VIIA
19
lndriyani
p
15 T11hun
VIIA
20
lstihany
p
16 Talmo
VIIB
21
!wan Hari Faizal
L
16 Tahun
VllA
22
Khairunnisah
p
16 Tahun
VllB
p
16 Tahun
VIIA
-
23
Marghareta P. lrawan
24
Maryati
p
16 Tahun
VllB
25
M. Aslam Ridwan
L
16 Tahun
VIIA
26
Muhammad Rangga Rahman
L
16 Tahun
VIIB
~
52
27
uhammad Rifai
L
16 Tahon
VIIB
28
Muhammad Rifaldi Ujung
L
lS Tahon
VIIB
29
Muhammad Sidiq
L
16 Tahon
VIIA
30
M. Syarif Hidayatullah
L
I6 Tahon
VIIB
31
Mukti Azi Putra
L
16 Tahon
VIIA
32
Nandang Kurniawan
L
I6 Tahon
VIIA
34
Neng Rahayu Widiyanti
p
IS Tahon
VIIA
3S
Novita Yuliandari
p
IS Tahon
VIIA
36
NurAlda
p
16 Tahon
VlIA
37
Nur Asih
p
16 Tahon
VIIA
38
Nurmala Rahma
p
16 Tahon
VIIA
39
Nur Wage Maulana
L
I6 Tahun
VIIA
40
Oktavia Novita Sari
p
I6 Tahon
VIIB
41
Pradita Dwi Dara
p
16 Tahun
VIIB
42
Puja Dede Suryani
p
16 Tahon
VIIA
43
Priki Purwanto
L
lS Tahon
VIIB
44
Ratlizal
L
lS Tahon
VIIB
4S
Rahmat Hidayat
L
16 Tahon
VIIA
46
Ricki Ananda
L
16 Tahun
VIIB
47
Rifki Alfiansyah
L
lS Tahon
VIIA
48
Riska Anggraini
p
16 Tahun
VIIB
49
Safitri
p
lS Tahon
VIIB
so
Sari Meilani
p
IS Tahun
VIIA
SI
Sayyidah Zulfa
p
IS Talmn
VIIA
52
Siti Aminah
p
16 Tahon
VIIA
S3
Siti Mulyanah
p
I6 Tahun
VIIA
S4
Sri Purwaningsih
p
I 6 Talmn
VIIB
SS
Suri lndah Pertiwi
p
I6 Tahun
VIIB
56
Tina Nur Aulia
p
15 Tahun
VIIA
53
57
Wahyudi
L
16 Tahun
VIIA
58
Yuliawati
p
16 Tahun
VIIB
60
Yunitawati
p
16 Tahun
VIIA
Hubungan Ke Masyarakat Untuk membina hubungan dengan masyarakat kita sudah ada beberapa wadah dan sarana, di antaranya komite madrasah, peran serta orang tua dalam kegiatan sekolah ( dalam santunan dhuafa ), pembagian hewan qurban dan zakat pada masyarakat sekitar serta keterlibatan masyarakat dalam kepanitian ldul Qurban, Majelis taklim dan peringatan hari besar Islam.
Orientasi Masa Depan Agar mampu berkiprah secara optimal di tengah masyarakat, MI AlMursidiyyah bersifat terbuka terhadap temuan-temuan baru, terutama di bidang pendidikan. Pengalaman selama kurang lebih 15 tahun dijadikan sebagai cermin untuk mawas diri dalam langkah ke depan agar Iebih baik dan sempurna. Sebagai upaya mencapai visi, misi dan tujuan lembaga ini untuk menuju optimalisasi dan profesionalisme, maka MTs Al-Mursyidiyyah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas siswa-siswanya.
E. Interpretasi Data Dalam penelitian ini terdapat I variabel, yaitu variabel tentang sistem pembinaan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah Al-Assyirotussafi'iyah Pondok Benda Pamulang Tangerang. Data-data yang penulis peroleh dari penyebaran angket kepada 60 siswa kelas VII, yang diambil secara acak, dalam jumlah item soalnya 20 dengan tipe skor Ialu dijumlah total masing-masing siswa. Pada penulisan skor ini akan penulis tampilkan dalam tabel distribusi frekuensi tcrlampir dalam laporan pcnclitian ini.
54
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa dari hasil penelitian tersebut, maka setiap item dibuatkan satu tabulasi, sehingga dengan demikian lebih fokus penjelasannya.
1. Pembinaan guru PAI Sistem pembinaan baca Al-Qur'an adalah serangkaian bantuan yang berwujud layanan tilawatil qur'an, di mana layanan tersebut dibel"ikan oleh orang ahli (qol"i, guru aga111a) kepada siswa dengan 111uksud agar dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an sesuai dengan tata cara ilmu tajwid. Untuk mengetahui seberapa besar hasil yang di dapat dari pembinaan baca Al-Qur'an pada siswa MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, penulis melihat dari kemampuan siswa membaca Al-Qur'an yakni motivasi, sikap dan minat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Perhatian siswa terhadap pembelajaran guru AI-Qur'an
No. 6
F
%
a. Selalu
47
78,3
b. Kadang-kadang
13
21,7
c. Tidak pernah
-
-
60
100
Pertanyaan Dalam membaca Al-Qur'an mengalami kesulitan tentang ilmu tajwid ?
Jumlah
55
7
F
Pertanyaan
No.
%
Jikalau Anda tidak memahami, apa tindakan yang dilakukan oleh guru AlQur'an? a. Memberikan bimbingan
57
95
b. Menyuruh belajar pada teman
2
3,3
c. Dibiarkan saja
I
1,7
Jumlah
60
JOO
Dalam membaca Al-Qur'an siswa selalu mengalaml kesulitan tentang ilmu tajwid sebanyak 78,3% responden, dan 21,7% menjawab kadang-kadang, berdasarkan hasil wawancara guru hal ini membuktikan bahwa lemahnya siswa dalam membaca Al-Qur'an karena minimnya pengetahuan siswa tentang ilmu tajwid. Tetapi ada sebagian kecil siswa tidak pernah mengetahui kesulitan tentang ilmu tajwid dikarenakan siswa sudah paham materi tajwid. 1 Keberhasilan siswa menerima pelajaran yang diberikan gurunya, tergangantung penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan guru di MTs Al-Mursyidiyyah,
menurut persepsi siswanya tidak mampu
memberikan penjelasan yang cukup baik khususnya materi ilmu tajwid. Apabila siswa tidak memahami ilmu tajwid maka diberikan bimbingan oleh guru, hal ini terbukti dengan adanya responden yang menjawab memberikan bimbingan sebanyak 95%, sedangkan responden yang menjawab menyuruh teman sebanyak 3,3%, dan responden yang menjawab dibiarkan saja sebanyak I, 7%.
1
2008.
Suhcndi, guru Al-Qur'an Al-Mursyidiyyah. fVawancara Pribadi, Pamulang 8 April
56
Tabel 4 Tanggapan siswa tcntang ilmu tajwid F
%
30
50
b. Teman
3
5
c. Ustad di Pengajian
27
45
60
100
a. Tajwid
31
51,7
b. Qira'at
21
35
c. Tafsir
8
13,3
60
100
Pertanyaan
No.
Pemahaman tentang ilmu tajwid diperoleh
4
dari. a. Guru di sekolah
9
.
Jumlah A.pabila ada yang kui·ang-inaterfapa yang . harus di tambah?
Jumlalt
Pada tabel 4 dipero!eh gambaran bahwa sebagian besar siswa memperoleh ilmu tajwid dari guru di sekolah sebanyak 50% responden, sebagian lagi memperoleh ihnu tajwid dari Ustad di pengajian sebanyak 45%, dan memperoleh ilmu tajwid dari teman sebanyak 5% responden. Hal ini membuktikan bahwa guru Al-Qur'an sudah cukup menjelaskan ilmu tajwid sehingga sebagian besar siswa menjawabmemperoleh ilmu tajwid dari guru sekolah dan siswa MTs Al-Mursyidiyyah menginginkan materi tambahan yaitu ilmu tajwid, dapat dibuktikan dari tabel di atas sebanyak 51, 7% responden, dan materi qira'at yang harus ditambah sebanyak 35% responden, materi tafsir yang harus ditambah sebanyak 13,3%. Sebagai masukan untuk guru baca qur'an bahwa menurut persepsi siswa bahwa materi ilmu tajwid masih kurang difahami sehingga siswa menginginkan materi tambahan ilmu tajwid.
57
Tabel 5 Tanggapan siswa tentang sarana di sekolah F
%
b. Cukup
35
58,3
c. Hampir cukup
22
36,7
d. Ku rang
3
5
60
JOO
Pertanyaan
No.
IO
Bagaimana sarana di MTs AlMursyidiyyah?
Jumlah
Pada tabel 5 atas sarana di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang sebagian besar siswa menjawab telah memadai, dapat dibuktikan berdasarkan tabel di atas. Responden yang menjawab cukup sebanyak 58%, responden yang menjawab hampir cukup sebanyak 36, 7%, dan responden yang menjawab kurang sebanyak 5% responden. Tabel 6 Tanggapan siswa tentang waktu yang diberikan Pertanyaan
No. 11
F
%
a. Cukup
39
65
b. Hampir cukup
15
25
c. Ku rang
6
10
60
100
Apakah menurut Anda waktu yang diberikan sudah mencukupi?
Jnmlalt
Pada tabel di atas diperoleh gambaran mengenai persepsi siswa terhadap waktu pelajaran baca Qur'an sudah cukup. Sesuai jawaban siswa yang menjawab cukup sebanyak 65% responden, siswa yang menjawab hampir cukup sebanyak 25%, dan siswa yang menjawab kurang I 0% responden, hal ini membuktikan bahwa waktu yang diberikan selama 2 jam pelajaran sudah dirasakan cukup.
58
Tabel 7 Frekuensi siswa mem baca Al-Qur' an secara tartil F
%
a. Selalu
27
45
b. Kadang-kadang
31
51, 7
c. Tidak pernah
2
3,3
60
100
No.
Pertanyaan
15
Saya membaca Al-Qur'an secara tartil karena diperoleh dari guru
Jumlah
Pada tabel 7 di atas dapat diperoleh gambaran mengenai frekuensi siswa dalam membaca Al-Qur'an secara tartil atau sesuai dengan tajwid dan panjang pendeknya harakat, responden yang menjawab kadangkadang 55%, responden menjawab ya 45%, dan responden menjawab tidak sebanyak 3,3%. Hal ini terbukti dengan kurangnya pengetahuan tentang manfaat dan keindahan bacaan Al-Qur'an apabila dibaca sesuai dengan hukum tajwid.
Tabel 8 Kemampuau siswa dalam membaca dan memahami Al-Qur'an No.
16
Pertanyaan
F
%
a. Selalu
50
83,3
b. Kadang-kadang
8
13,3
c. Tidak pcrnah
2
3,3
60
100
Guru memberikan contoh membaca AlQur'an yang baik
Jumlah
59
17
Apakah guru memuji apabila Anda lancar membaca Al-Qur'an a. Selalu
54
90
b. Kadang-kadang
5
8,3
c. Tidak pernah
1
1,7
60
100
44
73,3
b. Kaclang-kadang
16
26,7
c. Tidak pcrnah
-
-
60
100
Jumlah 5
Guru Al-Qur'an membimbing saya dengan baik dalam belajar membaca Al-Qur'an a.
Selalu
Jumlah
Guru memberi contoh dalam membaca Al-Quran dengan baik presentasi jawaban 83,3% menjawab selalu. Hal ini membuktikan dari hasil wawancara bahwa guru selalu memberikan petunjuk kepada siswa dalam membaca Al-Qur'an yang baik, terutama pada proses belajar mengajar berlangsung. Tetapi ada 3,3% siswa menjawab guru tidak pernah memberikan contoh dalam membaca Al-Qur'an. Berdasarkan tabel 8 dapat diperoleh gambaran bahwa guru memuji bagi siswa yang membaca Al-Qur'an dengan lancar, dengan persentasi jawaban 90%, menjawab kadang-kadang 8,3%, I, 7% menjawab tidak pernah. Hal ini membuktin bahwa guru selalu memberikan motivasi kapada siswa agar selalu mau belajar membaca Al-Qur'an. Dan guru sudah membimbing siswa dalam belajar membaca Al-Qur'an dengan baik dijwab "selalu" sebanyak 73,3%, berarti guru sangat serius dalam membimbing siswa yang kesulitan dalam membaca Al-Qur'an. Responden kadangkadang sebanyak 26%, ini membuktikan bahwa masih ada siswa yang kurang mepcrhatikan guru dalam mcnyampaikan bimbingan. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, ini berarti guru sudah
60
berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitsn membaca Al-Qur'an. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa membaca AlQur'an a. Mengetahui motivasi siswa Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tuj uan tertentu. Dorongan atau kekuatan seseorang tentang Al-Qur'an merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi dalam membaca Al-Qur'an, oleh karena itu motivasi membaca Al-Qur'an harus didahului dengan mengenal atau mengetahui keaktifan seseorang tentang Al-Qur'an, mengetahui pentingnya Al-Qur'an dan sebagainya.
Tabet 9 Keaktifan dan pengetah uan siswa
F
%
a. Selalu
38
63,3
b. Kadang-kadang
21
35
I
I ,7
60
100
60
100
No. I
Pertanyaan
Sa ya aktif mcngikuti pcl<\jt1ran mcmbaca Al-Qur'an?
c. Tidak pernah Jumlah
2
Saya menganggap Al-Qur'an adalah penting a. Selalu b. Kadang-kadang
-
c. Tidak pernah
.Jumlah
60
100
62
e. Sikap Sikap siswa dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan, karena itu untuk membentuk/membangkitkan suatu sikap yang positif atau untuk menghilangkan suatu sikap negatif dapat dilakukan dengan memberitahukan/menginformasikan faedah atau kegunaan , dengan membiasakan atau dengan dasar keyakinan.
Tabel 10 Sikap siswa terhadap pengajaran guru Al-Qur'an
8
F
Pertanyaan
No.
%
Materi Qira'at Qur'an yang dibcrikan tclah dirasakan cukup a. Selalu
18
30
b. Kadang-kadang
29
48,3
c. Tidak pernah
13
21,7
Jumlah 20.
60
100
50
83,3
Sebelum membaca Al-Qur'an saya dalam keadaan bersih pakaian dan tempat b.
Selalu
c.
Kadang-kadang
9
15
d.
Tidak pernah
I
l, 7
60
100
Jumlah
Tanggapan siswa tentang materi Qira'atul Qur'an yang diajarkan sebagian besar menjawab "kadang-kadang sebanyak 48,3% itu karena adanya sikap negatif siswa terhadap materi tersebut. Sikap siswa terhadap materi yang diajarkan bersikap positif dengan menjawab selalu sebanyak 30%, dan responden yang menjawab kurang sebanyak 21, 7%. Hal ini terbukti bahwa materi Qira'atul Qur'an yang diajarkan oleh guru Baca Qur'an dirasakan hampir cukup.
64
Tabcl 12 Sikap terhadap membaca Al-Qur'an F
%
a. Malas
41
68,3
b. Tidak ada waktu
15
25
c. Tidak ada yang menyuruh
4
6,7
60
100
Pertanyaan
No.
Apa alasan Anda apabila tidak membaca
14
Al-Qur'an?
Jumlah
Berdasarkan tabel 12 alasan siswa tidak membaca Al-Qur'an karena malas sebanyak 68,3% responden, alasan siswa tidak ada waktu untuk membaca Al-Qur'an sebanyak 25% responden, dan alasan siswa tidak ada yang menyuruh sebanyak 6, 7% responden. Hal ini terbukti sebenarnya sebagian besar siswa MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang dapat membaca Al-Qur'an hanya saja niat dan keinginan yang kuat belum dipupuk dan kurangnya perhatian orang tua dalam keluarga mereka masing-masin
c. Minat minat mempunyai dampak yang sangat besar atas perilaku dan sikap seseorang terhadap sesuatu baik terhadap ogjek, aktivitas ataupun situasi. Bila kegiatan membaca Al-Qur'an sesuai dengan minat siswa, malrn kegiatan itu akan berjalan dengan baik, karena ada daya tarik bagi siswa untuk melakukan tersebut. Berbeda dengan siswa yang tidak berminat dalam membaca Al-Qur'an ia tidak akan terdorong untuk membaca Al-Qur'an karena tidak ada daya tarik baginya untk melakukan kegiatan tersebut.
65
Tabel 13 Minat siswa dalam belajar membaca Al-Qnr'an Pertanyaan
F
%
a. Selalu
37
61,7
b. Kadang-kadang
15
25
c. Tidak pernah
8
13,3
60
100
a. Selalu
8
13,3
b. Kadang-kadang
52
86,7
-
-
60
100
No. 3
Selalu berkomunikasi dengan guru dalam belajar membaca Al-Qur'an
Jumlah 12
Saya membaca Al-Qur'an di rumah
c. Tidak pernah Jumlab
Dari basil di atas bahwa siswa berminat belajar membaca AlQur'an denga selalu berkomunikasi kepada guru sebanyak 61,7% "selalu", hai ini berarti siswa memiliki minat yang besar terhadap pembelajaran AlQur'an. Dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 25%, karena kurangnya minat dalam belajar membaca Al-Qur'an, 13,3% menjawab tidak pernah berarti tidak adanya minat pada diri mereka dalam belajar membaca Al-Qur'an sehingga tidak ada keinginan berkomunikasi dengan guru. Minat siswa dalam membaca Al-Qur'an dirumah, terdapat dalam 3 pertanyaan. Pertanyaan kedua paling banyak yang menjawab, yaitu kadang-kadang sebanyak 86, 7% responden, selalu membaca Al-Qur'an di rumah sebanyak 13.3% responden, dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa mereka mempunyai minat dalam mcmbaca Al-Qur'an di rumah cukup besar.
·
l~~1·.~ol,1'~T ' - '\!"~
"'' '
66
·.·
.
.
13·r;.:~:·] .,.,, •
__.,
r>-lvin
UIN SYAHID JAf\ARTA
'
Tabel 14 Minat siswa dalam membaca AI-Qur'an F
%
a. Meningkat
48
80
b. Sedang-sedang saja
15
25
c. Rendah
2
3,3
60
100
Pertanyaan
No.
18
Setelah Anda memahami ilmu tajwid, bagaimana minat Anda untuk membaca AlQur'an?
Jumlnh
Dari label 14 di atas diperoleh gambaran mengenai minat siswa membaca Al-Qur'an, responden yang menjawab minatnya meningkat sebanyak 80%, responden yang menjawab sedang-sedang saja sebanyak 25%, dan yang menjawab rendah sebanyak 3,3% responden. Hal ini terbukti sebenarnya ada keinginan yang besar dan motivasi yang kuat pada siswa MTs Al-Mursyidiyyah untuk membaca Al-Qur'an secara baik dan benar.
BABY
PENUTUP A. Kesim1mlnn Dari
hasil
pembahasan
dan
hasil
penelitian
di
MTs
Al-
Mursyidiyyah Al-Assyirotussafi'iyah Pamulang Tangerang mengenai "Pembinaan yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an" di alas, maka dalam bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: I. Pembinaan yang dilakukan guru PAI untuk membantu mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an yaitu dengan cara: a. Bekerja sama dengan pihak sekolah dengan membuat program khusus (Pengembangan Diri) untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa, setiap hari Sabtu pukul 07:00-13:00
WIB. b. Mencontohkan cara membaca, pengulangan bacaan (lafal) dan hafalan ayat Al-Qur'an yang menjadi pokok bahasan. c. Sistem privat, yaitu mengecek bacaan siswa satu persatu. d. Pengulangan, yaitu mengulang bacaan Al-Qur'an ketika siswa mengikuti program khusus dan pembelajaran di kelas. 2. Dari basil belajar membaca Al-Qur'an, dapat dilihat bahwa pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an terdapat kesulitan meskipun kemajuaannya belum begitu signifikan dan tidak sepesat yang diinginkan. Adapun macam-macam kesulitan yang dapat diatasi adalah sebagai berikut:
68
a.
Pengetahuan tentang huruf hijaiyah, dengan mereka bisa mem bedakan lafal setiap huruf.
b.
Pengetahuan
tentang
ilmu
tajwid,
dengan
mereka
bisa
membedakan panjang pendek bacaan dan hukum bacaan nun mat i dan tanwin. Pengucapan/pelafalan huruf-huruf hijaiyyah tertentu, yaitu: -t-:i
c.
u"-'-'""·t-t:-0-..:.. B. Saran-saran
1. Bagi pihnk kepala sekolnh dalnm me11gemba11gkan kegiatan belajar mengajar bidang studi Al-Qur'an agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan datang seperti menambah jam pelajaran yang lebih bervariasi. 2. Untuk guru PAI, khususnya guru Al-Qur'an : a. GPA! hendaknya selalu memberikan motivasi minat siswa dalam membaca Al-Qur'an pada setiap kali pembelajaran dan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan b. GPA!
ketika
menyampaikan
materi
pelajaran
hendaknya
memperhatikan perbedaan kemampuan individu dalam membaca AlQur'an, sehingga siswa yang tidak fasih membaca Al-Qur'an selalu termotivasi untuk membaca Al-Qur'an. 3. Untuk Orang tua a.
Diharapkan lebih memperhatikan kemampuan anak dalam membaca AI-Qur'an, agar anak lebih termotivasi untuk selalu membaca AlQur'an, dan membiasakan diri membaca Al-Qur'an di rumah.
b.
Apabila orang tua tidak sempat mengajarkan Al-Qur'an kepada anak, hendaknya memerintahkan anak untuk belajar Al-Qur'an dengan Ustadz/Mualim setempat atau jika memungkinkan menyediakan guru privat pengajar Al-Qur'an.
69
4. Untuk Siswa a. Hendaknya lebih giat lagi dalam membaca Al-Qur'an, karena membaca Al-Qur'an merupakan ibadah kepada Allah SWT dan akan menjadi penolong pada hari akhir nanti. b. Apabila tidak fasih membaca Al-Qur'an jangan merasa malu untuk belajar terus membaca Al-Qur'an. c. Membiasakan diri untuk selalu membaca Al-Qur'an merupakan sumber pengetahuan. d. Jangan malu bertanya pada guru/ustadz apabila masih ada yang belum dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Armai, Pengantar llmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002. Arifin, Muhammad, Filsafat Pendidikan Islam, Jakatta: PT, Bina Aksara, 1987. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bineka Cipta, 2002. Ali Ahmad Zen, Jalaluddin, Kamus Jiwa dan Pendidikan, Surabaya: Putra Alma'arif, 2005. Amin, Muhammad, Membina Generasi Qur'ani, Jakarta: Kalam Mulia, 1994. Ash-Shadr, Baqir M, Pengantar Ushul Fiqh dan Ushul Fiqh Perbandingan, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993. Ash-Shalih, Subhi, Membahas llmu-ilmu Al-Qur 'an, Jakatta: Pustaka Firdaus, 2001. Bachrum, Bunyamin, 15 Jam Be/ajar Sendiri Membaca Dan Menu/is HurufAlQur 'an, Yogyakarta: Titian Ilahi1997. Chattib, Thoha, Kapita Selekta Pendidikan ls/am, Yogya: Pustaka Pelajar, 1996. Daradjat, Zakiah, llmu Jiwa Agama, Jakaita: Bulan Bintang, 1976. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 200 I. Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah, Jakaita: Depag, 1984. Depdikbub, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
'.\ \ Imam Abi Husain Muslim lbn al-Hujjaj al-Quraisy an-Naissabury, Shahih
Muslim, Beirut Dar Hajim, 1995. Jalaluddin, lvfetodik Tunjuk Silang, Jakarta: Kalam Mulia, 1998.
~llaf, Abdul Wahhab, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Jakarta: Raja Wali, 1993. Khalid, Muhammad Amru, Meminta dan Mencintai Cara Menikmati Salat, Doa,
Zikir, Haji, dan Baca Quran.Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005. Krezem, Reziq, Saeed Mahdy, Adah Islam dalam kehidupan Sehari-hari, Jakarta: Media Da'wah, 2001. M. Ali Hasan, Rifat Syauki Nawawi Pengantar !!mu Tafsir, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992. Mahfudli Sahli, Na'mul Hada, Pintar Membaca Al-Qur'an, Demak: CV. Media Ilmu, l 992. Mahfud, Saha!, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LkiS, 1994. Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003). Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. AlMa'arif, 1999. Mohammad Badudu, Sultan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar 1-Iarapan, l 996. Munir, Misbachul M, Pedoman Lagu-/agu Tilawatil Qur'an, Surabaya: Apollo, 1997. Mustafa, A, Sejarah Al-Qur'an, Surabaya: Al-Ikhlas, 1994. N.K, Roestiyah, lvfasa/ah·Masalah I/mu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989. PENDAIS, Jurnal Komunikasi Pendidikan Agama Islam., Vol 1 No. 1 Agustus 1999. Poerwadaminta, W.J.S, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, l 991. Rasyad, Aminuddin, lYfetode Riset Pendidikan, Jakarta 2002. Rivlin, Hanry N, Pengembangan Kemampuan Be/ajar Pada Anak-Anak, Jakarta: Bulan Bintang, l 980. SA, Sirajuddin, T11ntuna11 Membaca A!-Qur'an dengan Tartil, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2005.
Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan , Jakarta: Pedoman llmu Jaya, 1993. Sabri, Alisuf, I/mu Pendidikan, Jakaiia: CV Pedoman Ilmu Jaya, I 999. Shihab, Quraish M, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, I 994. Soemanto, Wasty Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: PT rineka Cipta, J 992.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam, .BNSP. 2006. Syah, Muhibin. Psiko/ogi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosclakarya Offset, 1995. Syah, Muhibin, Psikologi Be/ajar, Jakarta: Logos, 1999. Syarifucldin, Ahmad J\1endidik Anak Membaca, menu/is dan Mencintai Al-Qw"an, .Jakarta: Gema lnsani, 2004. Zuhairini dkk., Methodik Khusu Pendidikan Agama, Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah, I 983. Zuhairini, dkk, A1ethodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usana Nasional, I 981.
DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
JI. /r. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi:
FITK-FR-AKD-081 1 September 2008
00
Hal
1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nemer : Un.O l/F. l/KM.O 1.3/.:'}.~.ii ..~27 Lamp. : Proposal/Outline Hal : Bhnbingnn Skripsi
Jakarta, 8 September 2008
Kepada Yth.
Prof. Dr. H. Azis Fachrurrozi, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu 'a/aikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
: Wiwin Hidayati
NJM
: 204011002749
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Semester
: IX ( Sembilan )
Judul Skripsi
: Sistem pembinaan guru pendidikan agama isfam dalam mengatasi kesulitan membaca Al - Quran pada siswa MTs Al - Mursyidiyyah, Pamulang.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 11 Agustus 2008 , abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. Dekan Kajur Pendidikan Agama Islam \.
~·\
Tembusan: l. Dekan FJTK
Dr. AF. Wibisono, MA. ;;NIP.150 236 009
No. Dokumen
DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
FITK-FR-AKD-082
Tgl. _ Terbit 1 September 2008 !--.:;___ _____ __:__ _ _ _ _ No. Revisi:
00
Hal
1/1
!---------------··
Jf. tr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Jakarta, 8 September 2008
Nomor: Un.01/F.1/KM.01.3/.;l.'lg;/ 2008 Lamp. : Outline/Proposal Hal - : Permohonan lzin Penelitian
Kepada Yth. MTs Al - Mursyidiyyah Pamulang - Tangerang di Tempat Assalamu'alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Wiwin Hidayati
NIM
: 204011002749
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Semester
: IX ( Sembilan )
Judul Skripsi : Sistem
pembinaan
guru
Pendidikan
Agama
Islam
dalam
mengatasi kesulitan membaca Al-Quran pada siswa MTs AlMursyidiyyah, Pamulang. adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise!) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan melaksanakan penelitian dimaksud.
mahasiswa tersebut
Alas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassa/amu'a/aikum wr.wb.
Drs. An s Darwis
~NIP. 15 236 356 Tembusan: 1. Oti!klill1 FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
YAYASAN PENDIDIKA.N ISLAM A.LwMURSTIDIYYAH AL~ASTIROTUSSYAf'I'IYAH
#~WL~-~14'~~l MTs AL· MURSYIDIYYAH TERAKREDITASI n Raya Siliwangi Gg. Anggrek Rt. 003/18 Pondok Benda Pamulang - Tangerang Tip. (021) 91303183, 7499080
SURAT KETERANGAN No. 43/SK 2 /MTs. YAMASY/II/09
Yang bertandatangan di bawah
m1,
Kepala MTs. Al-Mursyidiyyah Pamulang
menerangkan bahwa: Nama
Wiwin Hidayati
NIM
204011002749
Jurusan
Pendidikan Agama lslam
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Perguruan Tinggi
UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Program
Strata I
Tahun Akademik
2008/2009
Adalah benar telah melaksanakan penelitian di MTs. AJ-Mursyidiyyah pada tanggal 20 -23 Nopember 2008 dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul : "Pembinaan yang Dilaknkan oleh Guru PAl dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Mem baca Al-Qnr' an di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang." Demikianlah sebagaimana mestinya.
surat
keterangan
m1
kami
buat,
untuk
dapat diperi,runakan
DAFTAR PENELITIAN (ANGKET) PEMBINAAN YANG DILAKUKAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACAAL-QUR'AN DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG-TANGERANG
A. Tujuau
I. Angket ini bertajuan dalatn rangka menyelesaikan skripsi di Fnkultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah 2. Untuk Memperoleh Data tentang Siswa dalam rangka Upaya Mengetahui Pembinaan yang dilakukan Guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an. Siswa kelas VII Adan VII B MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang.
B. Petunjuk Pengisian
I. Saya mengharap kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan dengan sebenarnya, karena kejujuran Anda dapat membantu saya dalam mengumpilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian.
2. Sayajuga memberitahukan bahwa angket ini untuk keperluan ilmiah dan semua jawaban Anda saya jamin keberhasilannya. 3.
Jawablah pertanyaan tersebut dengan memilih salah satu alternative jawaban yang ada dengan membubuhkan tanda silang (x) sesuai dengan keadaa n dan pendapat Anda.
C. Identitas Responden I. Nama
2. Umur
3. Kelas
II. Pertanyaan
I. Saya aktif mengikuti pelajaran membaca AI-Qur'an. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
2. Saya menganggap Al-Qur'an adalah penting. a. selalu
b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Selalu berkomunikasi dengan guru dalam belajar membaca Al-Qur'an. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
4. Pemahaman tentang ilmu tajwid diperoleh dari. a. guru di sekolah
b. teman
c. ustad dipengajian
5. Guru Al-Qur'an membimbing saya dengan baik dalam belajar membaca Al-Qur'an. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
6. Dalam membbaca Al-Qur'an mengalami kesulitan tentang ilmu tajwid. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
7. Jikalau Anda tidak memahami, apa tindakan yang dilakukan guru. a. memberikan bimbingan b. menyuruh belajar pada teman c. dibiarkan saja 8. Materi qira'at Qur'an yang dilakukan telah dirasakan cukup. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
9. Apabila ada yang kurang, materi apa yang harus ditambah. a. tajwid
b. qira'at
c. tafsir
10. Bagaimana sarana di MTs Al-Mursyidiyyah. a. cukup
b. hampir cukup
c. kurang
11. Aapakah menurut Anda waktu yang dberikan sudah mencukupi. a. cukup
b. hampir cukup
c. kurang
12. Saya membaca Al-Qur'an di rumah. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
13. Saya membaca Al-Qur'an dengan keinginan sendiri. a.selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
14. Apa alasan Anda apabila tidak membaca AI-Qur'an.
a. malas
b. tidak ada waktu
c. tidak ada yang menyuruh
15. Saya membaca Al-Qur'an secara tartil karena diperoleh dari guru.
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
16. Guru memberikan contoh membaca Al-Qur'an yang baik. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
17. Apakah guru 1ne1nuji apabila Anda lancar 1nen1baca Al-Qur an. 1
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
18. Setelah Anda memahami ilmu tajwid bagaimana minat Anda untuk membaca A!Qur'an. a. meningkat b. sedang-sedang saja
c. rendah
l 9. Say a sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan Ian car dan baik. a. bersukur dan terus belajar
b. biasa saja
c. bangga dan pamer
20. Sebelum membaca Al-Qur'an saya dalam keadaan bersih pakaian dan tern pat. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
a. malas
b. tidak ada waktu
c. tidak ada yang menyuruh
15. Saya membaca Al-Qur'an secara tai1il karena diperoleh dari guru. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
16. Guru memberikan contoh membaca Al-Qur'an yang baik. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah 1
17. Apakah guru 1nen1uji apabila Anda lancar n1e1nbaca Al-Qur an. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
18. Setelah Anda memahami ilmu tajwid bagaimana minat Anda untuk membaca A!Qur'an. a. meningkat b. sedang-sedang saja
c. rendah
19. Saya sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan Ian cm· dan baik. a. bersukur dan terns belajar b. biasa saja
c. bangga dan pamer
20. Sebelum membaca Al-Qur'an saya dalam keadaan bersih pakaian dan tempat. a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
(Jo PEDOMAN WAWANCARA DENGAN l<EPALA S!<'.KOLAl-1 MTs. AL-MURSYIDIYYAll PONDOK BI~NDA J>AMULANG TANGERANG BANTEN Respond en Tempat Hari/tanggal
Drs. Ahmad Syatiri MTs. Al-Mursydiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Banten Nopember 2008
I. Pertanyaan I. Bagaimana dukungan dari kepala sekolah jika ada kesulitan siswa membaca
Al-Qur'an? 2. Bagaimana kualifikasi guru Al-Qur'an yang ada, dan bagaimana mengangkat guru baru, seperti apa yang dininginkan? 3. Menurut Bapak saran/prasarana apakah yang harus di tam bah di MTs AlMursyidiyyah ini, khususnya untuk pembelajaran Al-Qur'an? 4. Bagaimana alat kontrol
dari kepala sekolah dan apakah ada buku
penghubungnya? 5. Mengapa
di
MTs
Al-Mursyidiyyah
harus
diadakan
Jam
tambahan
pembelajaran Al-Qur'an yang dilaksanakan setiap hari Sabtu? Jelaskanl
II. Jawaban I. Bagaimana dukungan dari kepala sekolah jika acla kesulitan siswa membaca Al-Qur'an? Dukungan dari
Saya adalah
dengan
mengadakan
pelajaran tambahan
khususnya qira'al yang clibimbing oleh guru. Yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: perrama dengan mengadakan pendataan siswa dalarn membaca Al-Qur'an. Ked11a11 dengan mengelompokkan siswa membaca AlQur'an, yaitu menempatkan siswa dari iqra' I sampai iqra 6., lancar membaca Al-Qur'an dan nagom. 2. Bagaimana kualifikasi guru Al-Qur'an yang ada, dan bagaimana mengangkat guru baru, seperti apa yang clininginkan? Alhamdulillah sebagian guru yang ada sudah cukup baik dan harapan Saya untuk meningkatkan kualitas guru kedepan dalam mengangkat guru baru Saya menginginkan yang sesuai dengan profesinya clan banyak memiliki ide yang birlian untuk mengembangkan kemampuan siswa dan memajukan
9r 3. Menurut I3apak sarana/prasarana apakah yang harus di 1a1nhah di fVl'rs ;\] ..
Mursyidiyyah ini, khususnya untuk pembclajaran /\1-Qur'an'' Supaya pembelajaran Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah bc1:ialan sernakin baik dan tercapai tujuannya,
kami
menginginkan sernua sarana dan
prasarananya memaclai. Yang kami butuhkan saat ini untuk menu1tjang proses pembelajaran Al-Qur'an adalah Laboratorium mernbaca Al-Qur'an, Kitab AlQur'an, dan yang paling penting adalah kualitas guru Al-Qur'an yang bisa n1en1otivasi sis\va agar siswa selalu siap dan sen1angat bclajar n1e1nbaca Al-
Qur'an. 4. Bagaimana alat kontrol
clari kepala sekolah clan apakah acla buku
penghubungnya? Setiap hari Sabtu di MTs Al-Mursyidiyyah diaclakan jam tambahan khusus pembelajaran menbaca Al-Qur'an,
sebagaimana yang suclah clijelaskan
sebelumnya bahwa dalam mengontrol stswa di kelompokkan kepada tiga penempatan yaitu
pembacaan iqra' satu
san1pai
dengan
. ' enarn 1qra
(dikhususkan bagi siswa yang belum hafal clengan huruf hijaiyyah dan earn pelafalannya). Sedangkan yang sudah bisa membaca Al-Qur'an tapi belum lancar clibimbing oleh guru, siswa ini clitempatkan pacla lingkat kedua. ·oan yang terakhir yaitu penempatan siswa yang sudah lancar rnembaca Al-Qur'an di wajibkan harus mernbaca Al-Qur'an sendiri dengan bimbingan guru AlQur'an. Dan di MTs Al-Mursyicliyyah ini clikhususkan kepacla kelas IX
haru~
memiliki buku panduan yaitu untuk hafalan juz 'amah sebagai salah satu saral wajib tes ponnatifuntuk kelulusan. 5. Mengapa
di
MTs
Al-Mursyidiyyah
harus
diaclakan
Jilll1
tambahan
pernbelajaran Al-Qur'an yang dilaksanakan setiap hari Sabtu? Jelaskan! Karena sebagian besar siswa berlatar belakang dari SD (Sekolah Dasar), clan sebagian besar belurn bisa mernbaca Al-Qur'an. Yang paling terpenting -~
adalah lulusan MTs Al-Mursyidiyyah harus bisa mernbaca Al-Qur'an.
~"' ~/J "· lDRASAH
'.~\AJIYAH
Pamulang, 20 Nopember 2008 lnteview
PEF
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU AL-QUR'AN MTs. AL-MURSYIDIYYAH PONDOK BENDA PAMULANG TANGERANG BANTEN Responden Tempat Hari/tanggal
I-lj Asriyah Maun (Guru Al-Qur'an) MTs. Al-Mursydiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Banten Nopember 2008
I. Pcrtanyaan
L Bagaimana tingkat ketercapaian dari pembelajaran bidang studi Al-Qur'an yang berlangsung di MTs Al-Mursyidiyyah? 2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang guru temukan pada siswa di Ipangan dalam mempelajari bidang studi AI-Qur'an? 3. Berapa persen siswa yang belurn rnemadai, bagaimana cara menanganinya? 4. Apakah siswa di tes awal, ada berapa rnacam tes penernpatan? Jelaskan! 5. Bagaimana kesan guru selarna mengajar Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah
II. Jawaban 1. Bagaimana tingkat ketercapaian dari pembelajaran bidang studi Al-Qur'an yang berlangsung di MTs Al-Mursyidiyyah? Alhamdulillah selama Saya mengajar Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah tingkat ketercapaian dari pembelajaran bidang studi Al-Qur'an mayoritas sudah tercapai dengan baik sesuai dengan standar KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) dari tahun ke tahun. Dan di setiap ajaran baru karni (MTs AlMursyidiyyah selalu rnengadakan pengembangan dalam membaca Al-Qur'an Alhamdulillah hasilnya cukup baik. 2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang guru temukan pada siswa di lpangan dalam mempelajari bidang studi Al-Qur'an? Kesulitan yang Saya temukan selam mengajar Al-Qur'an yaitu terdapat pada sebagian kecil siswa yang berlatar belakang dari sekolah dasar, tingkat pencapaiannya masih di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Rata-rata siswa belum bisa membaca huruf sambung dan masih ada siswa yang belum lancar membaca Al-Qur'an dengan tartil. Terdapat siswa yang kurang bersemangat (minat) karena mereka masih terbiasa dengan kondisi di sekolah
3. Berapa persen siswa yang belum memadai, bagaimana cara menanganinya'J Yang sudah terhitung di tahun ini adalah kurang lcbih 20%. Disebabkan clari latar belakang keluarga clan sekolah dasar, yang otomatis kurang pada jam pelajaran agama. Klmsusnya Al-Qur'an. Untuk mengantisipasi rnasalah ini, Saya clan juga pihak sekolah memberikan perhatian khusus kepacla siswa yang kurang memaclai clalam pelajaran Al-Qur'an, salah satunya clengan cliaclakan jam tambahan khusus Al-Qur'an pacla hari Sabtu, clan pacla awal jam pelajaran diwajibkan membaca Al-Qur'an di dalarn kelas masing-masing yang dibimbing oleh guru. 4.
Apakah siswa di tes awal, ada berapa macarn tes penempatan? Jelaskanl Setiap siswa baru yang masuk di MTs Al-Mursyidiyyah, khususnya kelas Vil selalu elites mengenai pengetahuan tentang Al-Qur'an (pelafalannya, hukum tajwid, clan hafalan), khususnya bagi siswa yang kurang lancar membaca AlQur'an, mereka clitempatkan pada tingkat yang paling renclah yaitu tingkat pembacaan lqm' bertahap clari jilicl satu sampai dengan jilid 6. walaupun clirasakan cukup memakan waktu tapi Saya clan guru-guru merasa senang menljalankan tugas ini. Dan alhamclulillah hasilnya cukup baik.
5. Bagaimana kesan guru selama mengajar Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah? Singkat dan cukup jelas Saya sangat senang mengajar Al-Qur'an di MTs AlMursyidiyyah
ini,
clengan tugas
Saya untuk
membimbing
siswa clan
memberikan ilmu kepada mereka dirasakan sangat menyenangkan. Karena siswa di MTs Al-Mursyidiyyah Alhamdulillah sangat menghargai cam kami clan memperhatikan dengan baik, setiap yang Saya dan guru-guru lain sampaikan kepada mereka.
Pamulang, 20 Nopember 2008
lnteview
Wiwin Hiclayati