Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006
PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN)
Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII – DPR RI Jakarta, 23 November 2005
AGENDA PEMBANGUNAN 2005 - 2009
jahteraan e s e k n a tk a k g in Men
rakyat
dan da n a m a ia s e n Indo Mewujudkan
mai
kratis o m e d n a d il d a ia s e Mewujudkan Indon
2005
2006
2007
2008
2009
KERANGKA PENYUSUNAN RKP Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai
PRIORITAS 7
PRIORTAS 6
PRIORITAS 5
PRIORITAS 4
PRIORITAS 3
PRIORITAS 2
PRIORITAS 1
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Pengarusutamaan partisipasi Pengarusutamaan gender Pengarusutamaan pelestarian lingkungan hidup dan SDA Stabilitas ekonomi, sosial dan politik Pengarusutamaan tata pengelolaan yang baik (good governance)
TEMA PEMBANGUNAN
Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis
ALUR PENYUSUNAN RKP KONDISI UMUM • Pencapaian Pembangunan • Masalah dan Tantangan
Tema Pembangunan 2006-2009
Visi Misi Presiden yang telah dituangkan dalam RPJMN 2004-2009
PrioritasPrioritas Pembangunan
• Sasaran • Arah Kebijakan • Kegiatan-kegiatan Pokok dalam program Pembangunan
Alokasi APBN
RKP 2006 MASALAH Kemiskinan tinggi : 16,7% tahun 2004 Pengangguranterbuka tinggi : 9,9% tahun 2004 Akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan masih rendah Iklim investasi tidak kondusif dan daya saing ekspor melemah Struktur industri lemah, produktivitas pertanian rendah Jumlah dan mutu infrastruktur belum memadai Potensi berbagai gangguan keamanan masih tinggi Kepastian dan penegakan hukum rendah, kinerja birokrasi lemah dan korupsi Bencana Tsunami di Aceh dan Nias
RPJMN 2004 – 2009 • Indonesia aman dan damai • Indonesia adil dan demokratis • Meningkatkan kesejahteraan rakyat
RKP 2006 Tema : Menyelesaikan Reformasi Menyeluruh untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
TANTANGAN Globalisasi semakin pesat Desentralisasi belum berjalan sesuai harapan Sumber dana terbatas, SDA menurun
Prioritas Pembangunan Nasional 2006 • Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan • Penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan reformasi birokrasi • Peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan • Penguatan kemampuan pertahanan, ekspor pemantapan keamanan dan ketertiban serta • Revitalisasi pertanian dan perdesaan • Peningkatan aksesibilitas dan kualitas penyelesaian konflik pendidikan dan kesehatan • Rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias
RKP 2006
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2006 merupakan pelaksanaan tahun ke dua dari RPJMN 2004–2009 Ditentukan berdasarkan tema pembangunan dan ditetapkan prioritas pembangunan nasional tahunan Prioritas disusun berdasarkan pada: • Pencapaian sasaran-sasaran • Penting dan mendesak dilaksanakan • Merupakan tugas pemerintah • Realistis untuk dilaksanakan
Fungsi RKP
Menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa, karena memuat seluruh kebijakan publik; Menjadi pedoman dalam menyusun APBN, karena memuat arah kebijakan pembangunan nasional satu tahun; Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah
Prioritas-Prioritas Pembangunan 2006
Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor Revitalisasi pertanian dan perdesaan Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi Pemantapan keamanan dan ketertiban serta penyelesaian konflik Rehabilitasi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias (Sumut)
Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan yang Lebih Berkualitas
Kondisi Umum
Pembangunan Kesehatan: • Memenuhi salah satu hak dasar rakyat • Investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia • Mendukung pembangunan ekonomi • Mengurangi kemiskinan
Meningkatnya derajat kesehatan yg ditandai dengan: Angka Kematian Bayi menjadi 35/1.000 dan Balita menjadi 46/1000 Angka Kematian Ibu Melahirkan menjadi 307/100.000 Angka Harapan Hidup menjadi 66,2 tahun Prevalensi Kurang Gizi Balita menjadi 25,8 %
per 1000 kelahiran hidup
Kencenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Tahun 1989-2002 Kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB)
80 60
68 57 46
40
35
20 0 1989
1994
1999
2004
2009
2014
Sumber: SDKI 1991, 1994, 1997, 2002-3
• •
Kematian bayi menurun dengan cepat. Tahun-tahun mendatang kecepatan ini diperkirakan akan berkurang, karena tingkat kematian yang rendah sulit diturunkan secara drastis
Kecenderungan Angka Kematian Ibu (AKI), Tahun 1992-2000
per 100.000 kelahiran hidup
Kecenderungan Angka Kematian Ibu (AKI)
500
390 334
400
307
300 200 100 0 1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
1900
Sumber: SDKI 1994, IDHS 1997, IDHS 2002-3
Kematian Ibu mengalami penurunan. Tapi dengan kecenderungan seperti ini, akan sulit mencapai target MDG tanpa upaya ekstra
Prevalensi Kurang Gizi, Tahun 1989-2003 40,0
37,5
35,6 31,6
31,2
Persen
30,0
26,4 20,0
20,0 11,6
10,0
29,5
28,3
6,3
7,2
19,0
24,7
26,1 19,8
18,3
17,1
27,3
19,3
10,5 8,1
7,5
6,3
27,5
8,0
19,2
8,3
0,0
1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Buruk+Gizi Kurang
Sumber: Susenas
Terjadi penurunan prevalensi kurang gizi hingga tahun 2000, tapi kemudian prevalensi meningkat lagi
Permasalahan
Status kesehatan masyarakat, terutama penduduk miskin masih rendah Disparitas status kesehatan juga masih tinggi. Beban ganda: penyakit infeksi menular dan peningkatan penyakit tidak menular. Kapasitas pelayanan kesehatan masih rendah Tenaga kesehatan masih terbatas. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat; Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan; Pembiayaan kesehatan dan alokasi belum optimal.
Diparitas status kesehatan antara golongan kaya dan miskin: Kematian Bayi dan Balita golongan miskin 4 kali lebih tinggi dari golongan kaya. AKB
AKBA
Strata 1 (Termiskin)
78.1
109
Strata 2
57.3
76.5
Strata 3
51.4
69.5
Strata 4
39.4
51.6
Strata 5 (Terkaya)
23.3
29.2
Sumber, Gwatkin, 2000
Semakin miskin, semakin tinggi kematian
Strata Ekonomi
Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan juga masih rendah: • Rata-rata setiap 100.000 penduduk baru dapat dilayani oleh 3,5 puskesmas; • Selain jumlahnya yang kurang, kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan di puskesmas masih menjadi kendala; dan • Walaupun rumah sakit terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun kualitas pelayanan sebagian besar RS pada umumnya masih di bawah standar.
Kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan, diperkirakan per 100.000 penduduk baru dapat dilayani oleh 7,7 dokter umum, 2,7 dokter gigi, 3,0 dokter spesialis, dan 8,0 bidan. Jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan masyarakat masih belum memadai: • lebih dari dua per tiga dokter spesialis berada di Jawa dan Bali. • Disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah juga masih tinggi dan berkisar dari 2,3 di Lampung hingga 28,0 di DI Yogyakarta.
SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Sasaran Umum ¾ Mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat, terutama penduduk miskin, terhadap pelayanan kesehatan Sasaran Khusus 1. Meningkatnya proporsi keluarga yang berperilaku hidup bersih dan sehat; 2. Meningkatnya proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih; 3. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih;
Lanjutan Sasaran………. 4.
Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal, postnatal dan neonatal; 5. Meningkatnya tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke Puskesmas; 6. Meningkatnya tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke rumah sakit; 7. Meningkatnya cakupan imunisasi 8. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, demam berdarah dengue (DBD), tuberkulosis paru, diare, dan HIV/AIDS; 9. Menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita; 10. Meningkatnya pemerataan tenaga kesehatan; 11. Meningkatnya ketersediaan obat esensial nasional;
Lanjutan Sasaran……….
12. Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dan disitribusi produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga, produk komplemen dan produk pangan; 13. Meningkatnya penelitian dan pengembangan tanaman obat asli Indonesia; 14. Meningkatnya jumlah peraturan dan perundangundangan di bidang pembangunan kesehatan yang ditetapkan; dan 15. Meningkatnya jumlah penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan kesehatan.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 1. Meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan melalui peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas; dan pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin dengan melanjutkan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan kelas III rumah sakit; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas dan pemerataan fasilitas kesehatan dasar; dan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; dan 3. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat; dan peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini.
PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Sehat Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Perorangan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Perbaikan Gizi Masyarakat Sumber Daya Kesehatan Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan Pengembangan Obat Asli Indonesia Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kaitan Program dan Sasaran Output No
Program
Sasaran Tahunan
1
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Proporsi keluarga yang berperilaku hidup bersih dan sehat; 2. Upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat dan gerakan generasi muda 3. Kemitraan dan peran serta dalam promosi kesehatan.
2
Lingkungan Sehat
1. Proporsi keluarga yang memiliki akses thd sanitasi dasar; 2. Proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih; 3. Faktor resiko lingkungan penyebab penyakit dan gangguan kesehatan; dan 4. Jumlah kawasan/wilayah sehat.
3
Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Tingkat kunjungan (visit rate) gakin miskin ke Puskesmas; 2. Pembangunan, perbaikan dan peningkatan Puskesmas dan jaringannya; 3. Pengadaan peralatan medis dan nonmedis Puskesmas dan jaringannya; 4. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih; dan 5. Cakupan pelayanan antenatal, postnatal dan neonatal.
No
Program
Sasaran Tahunan
4
Upaya Kesehatan Perorangan
5
Pencegahan 1. Cakupan imunisasi; dan 2. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, Pemberantasan DBD, TB paru, diare, dan HIV/AIDS; Penyakit 3. Surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah.
6
Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Prevalensi kurang gizi pada balita; 2. Penanggulangan KEP, AGB, GAKY, KVA, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; dan 3. Jumlah keluarga sadar gizi.
7
Sumber Daya Kesehatan
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4.
Tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke RS Pembangunan dan perbaikan rumah sakit; Pengadaan peralatan medis dan nonmedis RS Uji coba pelayanan dokter keluarga.
Proporsi puskesmas yang memiliki tenaga dokter; Proporsi RS kab/kota memiliki dokter spesialis dasar; Pemerataan tenaga kesehatan; Mutu pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; Standar profesi tenaga kesehatan.
No
Program
Sasaran Tahunan
8
Obat dan Perbekalan Kesehatan
1. Ketersediaan dan pemerataan obat esensial nasional; 2. Penggunaan obat generik; 3. Pelayanan kefarmasian yang bermutu di farmasi komunitas dan rumah sakit; dan 4. Kebijakan harga obat yang dapat terjangkau
9
Pengawasan Obat dan Makanan
1. Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; 2. Cakupan pemeriksaan sarana produksi dan disitribusi produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga, produk komplemen dan produk pangan; 3. Pengawasan penyalahgunaan NAPZA; 4. Kapasistas laboratorium POM.
10
Pengembanga n Obat Asli Indonesia
1. Litbang tanaman obat asli Indonesia; 2. Promosi pemanfaatan obat bahan alam Indonesia; dan 3. Standardisasi tanaman obat bahan alam Indonesia.
No
Program
Sasaran Tahunan
11
Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
12
Penelitian dan 1. Meningkatnya jumlah litbang di bidang pembangunan Pengembangan kesehatan; Kesehatan
1. Sistem perencanaan dan penganggaran; 2. Pengawasan, pelaporan dan penyempurnaan administrasi keuangan; 3. Jumlah peraturan dan perundang-undangan di bidang pembangunan kesehatan; 4. Pengembangan sistem informasi kesehatan; 5. Sistem kesehatan daerah; dan 6. Kebijakan jaminan kesehatan u/ masyarakat miskin.
2. Meningkatnya jumlah dan mutu SDM litbangkes di pusat dan daerah; 3. Terlaksananya publikasi hasil litbang kesehatan; dan 4. Meningkatnya sarana dan prasarana litbang kesehatan.
KEGIATAN POKOK PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); b. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, (seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah) dan generasi muda; dan c. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
2. Lingkungan Sehat a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin; b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; c. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan; dan d. Pengembangan wilayah sehat.
3. Upaya Kesehatan Masyarakat a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya; b. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya; c. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial; d. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; dan e. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
4. Upaya Kesehatan Perorangan a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit; b. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah bencana dan tertinggal secara selektif; c. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit; d. Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit; e. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan; f. Pengembangan pelayanan dokter keluarga; g. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan; dan h. Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan perorangan.
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit a. b. c. d.
Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko; Peningkatan imunisasi; Penemuan dan tatalaksana penderita; Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah; dan e. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
6. Perbaikan Gizi Masyarakat a. Peningkatan pendidikan gizi; b. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; c. Penanggulangan gizi-lebih; d. Peningkatan surveilens gizi; dan e. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
7. Sumber Daya Kesehatan a. b. c.
d. e.
Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan; Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui diklat tenaga kesehatan; Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota terutama di daerah terpencil dan bencana; Pembinaan tenaga kesehatan; dan Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan.
8. Obat dan Perbekalan Kesehatan a. b. c. d. e.
Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan; Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan; Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin; dan Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan RS
9. Pengawasan Obat dan Makanan a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; b. Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA); c. Peningkatan pengawasan mutu, khasiat dan keamanan produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen makanan dan produk kosmetika; dan d. Penguatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan.
10. Pengembangan Obat Asli Indonesia a. Pengembangan dan penelitian tanaman obat; b. Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam Indonesia; dan c. Pengembangan standardisasi tanaman obat bahan alam Indonesia
11. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan; b. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan; c. Pengembangan sistem informasi kesehatan; d. Pengembangan sistem kesehatan daerah; dan e. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat secara kapitasi dan pra upaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.
12. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan a. Penelitian dan pengembangan; b. Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana penelitian; dan c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
Terima Kasih