PELAKSANAAN PROGRAM JOGJA BELAJAR RADIO DI BALAI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DISDIKPORA DIY
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Astari Fitri Putrisyani NIM 12105241039
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2016 i
ii
iii
iv
MOTTO
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Terjemahan QS. Al Baqarah: 286)
v
PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan kepada: Agama, Nusa, dan Bangsa Bapak (Alm) & Ibu Suamiku tercinta Kakak dan adikku tersayang Sahabat-sahabatku yang selalu menyemangati Almamater KTP FIP UNY
vi
PELAKSANAAN PROGRAM JOGJA BELAJAR RADIO DI BALAI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DISDIKPORA DIY
Oleh Astari Fitri Putrisyani NIM 12105241039
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Jogja Belajar Radio meliputi perencanaan program, produksi program, eksekusi program, dan pengawasan program. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif yang berdasarkan fakta, dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, panduan wawancara, dan checklist. Sumber data adalah Program Director Jogja Belajar Radio, Kepala Bagian Layanan dan Promosi, kru radio, dan penyiar Jogja Belajar Radio. Penyajiannya berupa pernyataan dalam bentuk tulisan yang dipaparkan sesuai dengan kenyataan yang ada, lalu diklasifikasikan secara logis dan sistimatis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : (1) Perencanaan program-program acara di Jogja Belajar Radio dibuat secara bersamasama melalui Forum Group Discussion; (2) Kegiatan produksi program siaran Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Proses produksi program yang dimulai dari penentuan tujuan, pengadaan konten, pengkajian, dan uji coba program; (3) Eksekusi program melibatkan penyiar sebagai eksekutor utama yang berperan langsung dalam menyiarkan program siaran dan mengambil semua teknis siaran, dilakukan secara live dan record; (4) Pengawasan dan evaluasi program dilakukan oleh Kepala Bagian Layanan dan Promosi dibantu oleh program director setiap 6 bulan sekali, namun setiap bulannya tetap diawasi.
Kata kunci: pelaksanaan program, radio pendidikan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Evaluasi Jogja Belajar Radio di Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Disdikpora DIY”. Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya suatu usaha maksimal, bimbingan dan bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di UNY. 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi dan memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di UNY. 3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi. 4. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu,
memberikan masukan
yang sangat berguna,
pengarahan dan kesabaran dalam membimbing penyusunan skripsi.
viii
5. Bapak Ariyawan Agung Nugroho, ST sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membantu selama proses perkuliahan. 6. Seluruh dosen jurusan Teknologi dan Komunikasi Pendidikan yang telah memberikan ilmu selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Negeri Yogyakarta. 7. Bapak St. Mulyanto, M.Kom selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan layanan Seksi Layanan dan Promosi yang telah memberikan ijin penulis untuk memperoleh data penelitian. 8. Bapak Muhammad Cholid Nur Rochman selaku program director Jogja Belajar Radio yang telah membantu dan memberikan pengarahan yang bermanfaat dalam menjalankan kegiatan penelitian. 9. Segenap kru Jogja Belajar Radio yang telah membantu dalam proses penelitian. 10. Bapak (Alm) dan Ibuku, yang selalu membimbing dan mendoakanku. 11. Teguh Sapta Gilang Mauladan, ST, suamiku yang selalu mendoakan dan mendukungku dalam menyelesaikan skripsi. 12. Salma Novita Sari, sahabatku yang selalu menemani dan membantu selama proses penyusunan skripsi. 13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa, bantuan dan semangat untuk penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat, memberi andil bagi kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi orang lain kelak.
ix
Semoga penulisan tugas akhir skripsi ini memberikan manfaat bagi para pembaca dan penelitian selanjutnya. Akhirnya kepada Allah SWT hamba menyerahkan segala permohonan semoga senantiasa mendapatkan ridha dan maghfirah-Nya. Aamiin Ya Rabbal „Alamin.
Yogyakarta, 4 Oktober 2016 Penulis
x
DAFTAR ISI
hal HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
PERSETUJUAN .................................................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................
iii
PENGESAHAN ..................................................................................................
iv
MOTTO ..............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ...............................................................................................
vi
ABSTRAK ..........................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................
4
C. Batasan Masalah......................................................................................
5
D. Rumusan Masalah ...................................................................................
5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................
5
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Siaran Radio ................................................................
7
1. Pengertian Radio ................................................................................
7
2. Macam-macam Radio .........................................................................
8
3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan .......................................
10
4. Kelebihan dan Kekurangan Radio ......................................................
13
xi
B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Siaran Radio ............................
15
1. Pengertian Program Siaran Radio.......................................................
15
2. Jenis Program siaran Radio ................................................................
16
3. Penulisan Naskah Program Siaran Radio ...........................................
17
4. Pengelolaan Program Siaran Radio ....................................................
22
C. Hubungan Pelaksanaan Program Dengan Kawasan Teknologi Pendidikan ...............................................................................................
34
D. Tinjauan tentang Jogja Belajar Radio .....................................................
36
E. Pertanyaan Penelitian ..............................................................................
38
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.............................................................
39
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................
39
C. Subjek Penelitian.....................................................................................
41
D. Variabel Penelitian ..................................................................................
41
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
42
F. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................
44
G. Teknik Analisis Data ...............................................................................
46
H. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................
50
B. Hasil Penelitian .......................................................................................
50
1. Perencanaan Program .........................................................................
54
a. Perencanaan Produksi .................................................................
55
b. Penjadwalan Program Siaran ......................................................
56
c. Pengadaan Saran dan Prasarana ..................................................
57
2. Produksi Program ...............................................................................
60
3. Eksekusi Program ...............................................................................
62
4. Pengawasan Program ..........................................................................
65
xii
C. Pembahasan .............................................................................................
66
1. Perencanaan Program ........................................................................
68
2. Produksi Program ..............................................................................
70
3. Eksekusi Program .............................................................................
72
4. Pengawasan Program ........................................................................
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................................
74
B. Saran ........................................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
77
LAMPIRAN ........................................................................................................
80
xiii
DAFTAR TABEL
hal Tabel 1. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran.............................
31
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi ..................................................................
44
Tabel 3. Kisi-kisi Panduan Wawancara ..............................................................
45
xiv
DAFTAR GAMBAR
hal Gambar 1. Komponen Analisis Data Model Kualitatif.......................................
46
Gambar 2. Mixer dan Perangkat Komputer di Jogja Belajar Radio ....................
58
Gambar 3. Studio siaran Jogja Belajar Radio .....................................................
59
Gambar 4. Kegiatan Siaran Radio .......................................................................
111
Gambar 5. Ruang Studio Siaran ..........................................................................
111
Gambar 6. Perangkat Komputer, Mikrofon, dan Mixer ......................................
111
Gambar 7. Kegiatan Siaran Talkshow .................................................................
111
xv
DAFTAR LAMPIRAN
hal Lampiran 1. Lembar Observasi ...........................................................................
81
Lampiran 2. Panduan wawancara. ......................................................................
83
Lampiran 3. Checklist .........................................................................................
85
Lampiran 4. Hasil pengamatan ...........................................................................
86
Lampiran 5. Checklist .........................................................................................
88
Lampiran 6. Catatan Lapangan Observasi 1 .......................................................
89
Lampiran 7. Catatan Lapangan Observasi 2 .......................................................
90
Lampiran 8. Catatan Lapangan Observasi 3 .......................................................
91
Lampiran 9. Catatan Lapangan Observasi 4 .......................................................
92
Lampiran 10. Hasil Wawancara 1 .......................................................................
93
Lampiran 11. Hasil Wawancara 2 .......................................................................
97
Lampiran 12. Hasil Wawancara 3 ......................................................................
106
Lampiran 13. Hasil Wawancara 4 .......................................................................
109
Lampiran 14. Dokumentasi Foto ........................................................................
111
Lampiran 15. Data Radio ....................................................................................
112
Lampiran 16. Desain Kegiatan Perluasan Layanan Radio 2016 .........................
114
Lampiran 17. Rancangan Program Siaran Jogja Belajar Radio .........................
123
Lampiran 18. Standard Operational Procedure .................................................
145
Lampiran 19. Analisis Data ................................................................................
147
Lampiran 20. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................
168
Lampiran 21. Surat Keterangan/Izin Penelitian ..................................................
169
Lampiran 22. Tabel Log Pendengar ....................................................................
170
xvi
`
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses
pembelajaran
pada
hakikatnya
merupakan suatu
proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Banyak sekali media yang dapat menjadi saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi, salah satunya adalah media audio. Media audio atau auditif adalah media pembelajaran yang hanya mengandalkan suara saja, sehingga untuk menikmatinya diperlukan indera pendengaran. Contoh media ini adalah radio. Radio dapat diartikan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi sebagai media informasi, hiburan, pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari radio digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan penyampai informasi. Radio merupakan salah satu media yang berguna bagi semua bentuk yang berhubungan dengan pendidikan, karena dapat memperkaya pengetahuan, pengalaman pendidikan, dan juga ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan. Radio memiliki sejumlah fungsi, seperti mentransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Dalam menyampaikan pesannya, radio dapat mengambil model komunikasi satu arah maupun dua arah.
1
`
Pada dasarnya radio merupakan media audio yang dapat dengan dinamis mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya teknologi radio streaming. Streaming sebenarnya adalah proses pengiriman data secara kontinyu (terus-menerus) yang dilakukan melalui internet untuk ditampilkan oleh aplikasi streaming pada personal computer atau klien. Paket-paket data yang dikirimkan telah dikompresi untuk memudahkan pengirimannya melalui internet. Dengan kata lain, streaming adalah suatu teknologi untuk memainkan audio dan/atau video secara langsung atau rekaman, langsung dari server tanpa harus mengunduh file tersebut. Seperti halnya radio FM dan AM, radio streaming juga dapat dijadikan sarana pendidikan. Salah satu contoh radio pendidikan dengan teknologi streaming adalah Jogja Belajar Radio. Jogja Belajar Radio (JB Radio) adalah radio streaming yang dikelola oleh Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) DIY. JB Radio merupakan program layanan pendidikan yang dikemas secara edutaiment. JB Radio memberikan layanan informasi pendidikan yang dipadukan dengan hiburan yang mendidik. Sebagai radio streaming, JB Radio dapat didengarkan kapan saja dan dimana saja secara online selama 18 jam dari pukul 06.00-24.00 dengan menggunakan akses internet. Untuk dapat mendengarkan
siaran
JB
Radio
para
pendengar
dapat
mengakses
http:/www.JBRadio.jogjabelajar.org/. JB Radio yang diluncurkan sejak September 2014 ini merupakan kegiatan yang cukup baru di lembaga Balai Tekkomdik, meliputi kegiatan 2
`
tentang dunia pendidikan, info-info pendidikan, juga terdapat kegiatan yang mengundang narasumber dari pakar pendidikan sendiri. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan program-program radio yang variatif dan terencana, seperti Selamat Pagi, 1 Jam Bersama Artis Idola, Dendang Nusantara, Agenda Jogja, Lentera Hati, Lumbung Budaya, Jogja Hari Ini, dan masih banyak lagi. Berdasarkan survey awal (pada tanggal 23 Oktober 2015) yang dilakukan peneliti terhadap 2 orang karyawan Balai Tekkomdik dengan wawancara ditemukan bahwa dalam pengoperasiannya selama 1 tahun ini, JB Radio dapat dikatakan belum memasyarakat. JB Radio sudah mengalami promosi terutama di sekolah-sekolah DIY dan melakukan promosi di berbagai sosial media, akan tetapi JB Radio masih mempunyai sedikit pendengar. Hal ini dapat diketahui dari sistem yang terdapat di komputer server JB Radio. Oleh karena radio ini menggunakan jaringan internet, jumlah pendengar JBRadio akan tercatat sesuai dengan IP address dari gadget yang digunakan untuk mengaksesnya. Menurut salah satu karyawan Balai Tekkomdik, jika dilihat dari catatan tersebut maka dapat diketahui bahwa setiap harinya pendengar JB Radio ini adalah komputer-komputer dari lingkup kantor Balai Tekkomdik itu sendiri. Jarang sekali ada pendengar lain yang turut mendengarkan JB Radio. Menurutnya, hal ini dikarenakan minimnya antusias masyarakat untuk mendengarkan radio secara streaming. Saat ini segmen radio yang paling baik dan lebih diminati pendengar radio yaitu radio FM.
3
`
Melalui hasil observasi awal, diketahui struktur kepengurusan JB Radio mengalami beberapa kali perubahan sejak diluncurkan, terutama di bagian direksi. Sebagai radio pendidikan JBRadio juga memiliki kru-kru yang memiliki tanggung jawab masing-masing, yaitu Direktur Jogja Belajar Radio, Music Director, penulis naskah, reporter, dan penyiar (announcer). Dari paparan di atas, penelitian tentang pengelolaan siaran program pendidikan di Jogja Belajar Radio dilakuka dengan maksud untuk mengetahui mekanisme dan cara kerja siaran program pendidikan di Jogja Belajar Radio serta mendapatkan kejelasan tentang latar belakang dan tujuan dibuatnya siaran program pendidikan di Jogja Belajar Radio. Mengingat bahwa Jogja Belajar Radio adalah salah satu radio pendidikan di Yogyakarta yang mengambil segmen masyrakat pendidikan baik formal dan non formal. B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang inilah yang membuat peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi, yakni: 1. Kurangnya
minat
masyarakat
untuk
mendengarkan
siaran
radio
pendidikan. 2. Jogja Belajar Radio kurang diminati pendengar. 3. Layanan JB Radio hanya bisa diakses dengan menggunakan jaringan internet (radio streaming).
4
`
C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik DIY sebagai program layanan pendidikan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang diungkap diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik DIY sebagai program layanan pendidikan dalam perencanaan, produksi, eksekusi, dan pengawasan serta evaluasi program. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik DIY sebagai program layanan pendidikan. F. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian maka manfaat penelitian dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Bagi Jogja Belajar Radio (Balai Tekkomdik DIY) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam melaksanakan program JB Radio yang merupakan salah satu layanan pendidikan dari Balai Tekkomdik.
5
`
2. Bagi Mahasiswa Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa sebagai calon teknolog pendidikan, sehingga mampu mengembangkan serta mengelola program pembelajaran yang baik melalui media radio.
3. Bagi peneliti Penelitian ini menambah wawasan keilmuan pelaksanaan program dan radio pendidikan secara mendalam bagi peneliti sendiri, serta menjadi pengalaman pribadi yang takkan terlupakan.
6
`
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Siaran Radio 1. Pengertian Radio Radio dapat diartikan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi sebagai media informasi, hiburan, pendidikan. Dalam kehidupan seharihari radio digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan penyampai informasi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2002, tentang penyiaran dalam Judhariksawan (2010:17) radio adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, laut, atau antariksa dengan menggunakan spectrum frekuensi secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Menurut Hasan (2012: 120), radio adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal dengan cara modulasi dan radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang ini merambat dan melintas lewat udara karena memerlukan medium pengangkut. Menurut Masduki (2006: 9), radio merupakan media auditif tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan di mana saja yang
7
`
berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa radio adalah alat untuk menyampaikan informasi secara auditif melalui gelombang elektromagnetik yang berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan yang dapat didengarkan di mana saja. 2. Macam-macam Radio Djamal (2011: 57-58) menggolongkan radio menurut format siaran dan sumber pendanaan. Radio yang digolongkan menurut format siaran dikelompokkan menjadi 3, yaitu: a. Radio berita Radio berita merupakan radio yang mempunyai format siaran berita dengan beberapa aspeknya, seperti, headline news, breaking news, laporan investigasi, wawancara eksklusif, dan ulasan mengenai ekonomi dan politik. b. Radio hiburan Radio hiburan adalah radio yang menyiarkan segala bentuk hiburan seperti kuis, pagelaran musik, dongeng, dan sebagainya. c. Radio pendidikan Radio pendidikan adalah radio yang mempunyai program tetap seputar pendidikan, contohnya olah raga, tata boga, tata busana, jenis
8
`
program lainnya dengan topik kebudayaan, kewilayahan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sedangkan radio yang digolongkan menurut sumber pendanaan yaitu: a. Radio publik Radio publik merupakan radio yang mendapatkan seluruh atau sebagian pendanaan operasionalnya dari pemerintah. Biasanya radio ini menyiarkan hal-hal terkait dengan kemajuan pembagunan kebijaksanaan pemerintah. b. Radio swasta Radio swasta merupakan radio yang memperoleh pendadanaan operasional
secara swadaya melalui
potensi
siaran iklan,
mempunyai wilayah siaran secara local dan berjaringan. c. Radio komunitas Radio
komunitas
merupakan
radio
yang
memperoleh
pendanaan operasional secara swadaya melalui pengumppulan donasi komunitasnya dan pihak-pihak yang bersimpati. Dari penjelasan di atas, jenis radio yang dibahas dalam topik penelitian ini menurut format siarannya termasuk dalam kategori radio pendidikan karena hampir seluruh konten dalam program siaran adalah seputar pendidikan. Sedangkan menurut sumber pendanaannya termasuk dalam kategori radio publik karena dana operasional
9
`
diperoleh
dari
pemerintah
yang
bertujuan
untuk
kemajuan
pembangunan khusunya dalam pendidikan. 3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan Peranan siaran radio dalam dunia pendidikan diyakini sebagai salah satu sumber belajar yang ekonomis, praktis mudah, dan fleksibel. Menurut Masduki (2001), radio pendidikan merupakan media radio yang dapat difungsikan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan, sesuai dengan peran ideal radio sebagai media public yaitu penyampai informasi, pendidikan, dan hiburan. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dengan demikian dapat diartikan bahwa radio pendidikan dalam dunia pendidikan merupakan media siar yang dapat dijadikan media belajar yang menyajikan sumber informasi pembelajaran bagi masyarakat pendengar dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang ekonomis, praktis, mudah dan fleksibel. Substansi dalam radio pendidikan sendiri tidak lepas dengan tujuan pendidikan nasional. Program acara yang disiarkan dalam radio 10
`
pendidikan berisi mengenai program-program pendidikan yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengarnya. Program acara pendidikan yang disisarkan dalam radio pendidikan merupakan prioritas utama dan memiliki porsi yang lebih banyak dibandingkan program acara lainnya. Menurut Nasution (2005: 106-107) ada beberapa alasan menggunakan siaran radio dalam dunia pendidikan, yaitu: a. Siaran dapat membawa dunia luar ke dalam kelas yang menyamai dunia langsung. b. Siaran merupakan sumber informasi yang paling mutakhir dalam bentuk yang mudah dipahami, selain buku, film, gambar, dan lainlain. c. Siaran
dapat
menciptakan
suasana
yang
menyenangkan,
merangsang, dan membangkitkan ide-ide baru. d. Siaran dapat memberikan informasi yang tidak dapat segera diberikan guru. e. Cara penyajian siaran sangat hidup, menarik, dan mengundang keterlibatan anak dalam peristiwa yang diperlihatkan. f. Siaran dapat menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disajikan oleh guru seperti musik, bentuk-bentuk kebudayaan, kesenian dan sebagainya. g. Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan keterampilan atau teknik untuk melihat atau mendengarkan. 11
`
h. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa kehadiran radio dalam dunia pendidikan terutama radio
pendidikan
yang
menyiarkan banyak program pendidikan memberikan banyak manfaat dan memberikan berbagai kebutuhan dengan menarik, interaktif, informatif, dan menghibur. Dalam dunia penyiaran, radio
berfungsi
sebagai
media
komunikasi massa yang banyak digunakan bagi masyarakat dalam segala kebutuhan. Dalam dunia pendidikan sendiri radio mempunyai fungsi yang tak kalah penting sebagai sumber belajar masyarakat. Secara umum fungsi radio pendidikan menurut Darmanto dalam Innayah (2014) antara lain: a. Meningkatkan kesadaran nasional b. Melengkapi pembelajaran di sekolah c. Menyelenggarakan pendidikan dengan materi mencakup skala nasional d. Menambah materi pembelajaran dan bahan bacaan e. Menyediakan informasi dan pendidikan bagi kelompok kecil f. Membantu mereka yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi
12
`
4. Kelebihan dan Kekurangan Radio Radio sebagai media penyiaran sekaligus media komunikasi memiliki kelebihan maupun kekurangan. Menurut Arief S. Sadiman (2008: 50-52), kelebihan radio sebagai media penyiaran, yaitu: a. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih dibandingkan dengan televisi b. Mudah dipindahkan c. Jika digunakan bersama-sama alat perekam radio dapat mengatasi problem jadwal d. Program radio dapat diputar dan direkam lagi sesuka pemakai e. Program radio dapat mengembangkan daya imajinasi f. Media radio dapat merangsang partisipasi aktif pendengar (pebelajar) g. Radio dapat memusatkan perhatian pebelajar pada kata-kata yang digunakan pada bunyi dan artinya h. Siaran lewat suara terbutkti amat tepat atau cocok untuk mengajarkan musik, bahasa, dan Al-Qur‟an. i. Radio dapat mengajarkan hal-hal tertentu secara lebih baik jika dibandingkan dengan yang dikerjakan oleh pengajar, antara lain: -
Radio dapat menampilkan pengajar yang ahli dalam bidang studi tertentu sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan pengajar yang layak untuk mengajar
13
`
-
Pelajaran yang disajikan lewat program radio lebih bermutu, lebih baik, dari segi ilmiah maupun metodis
-
Radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot) maka pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustkaan yang sudah siap dipakai
-
Siaran-siaran yang actual dapat menciptakan suasana kesegaran (immediacy) pada sebagian besar topik
j. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan
oleh
pengajar.
Program-program
radio
dapat
menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas. k. Program radio dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya jangkauannya cukup luas. Dari berbagai kelebihan radio yang diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa radio dapat menjadi salah satu bentuk teknologi informasi yang digunakan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Selain memiliki kelebihan yang bermanfaat sebagai media komunikasi terutama sebagai media atau sumber belajar, radio juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: a. Program siaran lebih banyak hiburan yang dapat menarik minat pendengar daripada porsi siaran pendidikan yang disiarkan b. Komunikasinya hanya satu arah c. Kurang dapat membahas topik siaran pendidikan secara mendalam karena dibatasi oleh jam siaran suatu program. 14
`
d. Proses
integrasi
siaran
radio
ke
dalam
kegiatan
proses
pembelajaran di kelas seringkali menyulitkan (Arief S. Sadiman, 2008: 52) B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Siaran Radio 1. Pengertian Program Siaran Radio Program merupakan suatu benda abstrak yang mempunyai fungsi sebagai pemuas batiniah sehingga yang dirasakan khalayak dapat diekspresikan sebagai penilaian objektif yaitu bagus atau kurang bagus (Djamal, 2011:159). Siaran berasal dari kata siar yang berarti menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Siaran sebagai output stasiun penyiaran merupakan perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan sarana/alat atau antara perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan demikian program siaran dapat diartikan sebagai suatu informasi yang disampaikan dan disebarluaskan melalui pemancar yang termuat dalam sebuah program. Stasiun radio harus memiliki studio dan sarana serta pemancar dalam melaksanakan siaran, pelaksanaan program siaran sendiri harus direncanakan baik jadwal siaran maupun produksi programnya. Mengingat program siaran memberi dampak yang sangat luas bagi masyarakat baik dampak positif maupun dampak negatif, maka dibuatlah format program dan susunan pola acara sebagai bahan acuan dalam pembuatan program siaran. Selain itu, pelaksanaan sebuah program siaran juga membutuhkan manajerial yang mulai dipersiapkan dari proses 15
`
perencanaan (programming), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actualizing), dan pengendalian proses produksi (controlling) (Djamal, 2011: 94). 2. Jenis Program Siaran Radio Program siaran radio dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau satu segmen dari isi siaran radio. Pada dasarnya sebuah program siar radio dapat dikelompokkan menjadi program informasi atau berita, program hiburan, dan program pendidikan, namun dari ketiga program tersebut dapat diperinci lagi menjadi 2 jenis program yaitu program karya artistic dan program karya junalistik. a. Program karya artistik Program karya artisik adalah program yang proses produksinya mengutamakan
unsur
keindahan
dan
kesempurnaan
sesuai
perencanaan. Jenis program karya artistik yaitu drama, musik, lawak, kuis, informasi sejarah, informasi kebudayaan. b. Program karya jurnalistik Program karya jurnalistik adalah program yang proses produksinya mengutamakan kecepatan dan kebenaran yang bersumber dari peristiwa dan pendapat dari masalah yang sedang hangat dibahas, jenis program karya jurnalistik yaitu berita aktual (siaran berita), berita non aktual (feature, majalah udara), dialog dan monolog.
16
`
3. Penulisan Naskah Program Siaran Radio a. Bentuk-bentuk naskah program siaran radio Setiap program siaran radio pastilah mempunyai program yang harus dilalui sebelum program tersebut disiarkan, salah satunya yaitu dalam kepenulisan naskah program. Menurut Darmanto (1998: 11) bentuk-bentuk naskah program siaran radio yaitu: 1) Sinopsis Sinopsis adalah bentuk naskah berupa singkatan dari seluruh materi yang disajikan. Biasanya sinopsis digunakan untuk acara berdurasi 30-60 menit. Dalam pembuatan sinopsis tidak diperlukan informasi
mengenai
petunjuk
teknis
produksi
dan
bukan
merupakan urut-urutan penyajian materi acara. 2) Treatment Treatment adalah bentuk naskah yang telah memuat informasi mengenai petunjuk teknis produksinya, jumlah pendukung acara yang diperlukan, pesan, dan merupakan garis besar-urut-urutan materi penyajian secara keseluruhan. 3) Full script Full script adalah bentuk naskah yang berisi seluruh pemikiran dan informasi yang disajikan melalui bahasa radio (kata, musik, dan sound effect) sekaligus lengkap mengenai teknis produksinya.
17
`
b. Prinsip dasar penulisan naskah program radio Dalam menulis naskah suatu program radio harus berpedoman pada prinsip dasar penulisan naskah, menurut Darmanto (1998: 16-19) sebuah naskah yang baik harus memperhatikan prinsip atau hal yang mendasari dalam menulis naskah siaran radio, yaitu: 1) Aspek seni Aspek seni dalam penyusunan naskah program radio sangatlah penting, maka seorang penulis naskah perlu menghitungkan komposisi kata, musik, dan sound effect. Komposisi ketiga unsur tersebut harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi sajian yang membosankan. 2) Aspek bahasa Sesuai dengan karakteristik radio yang bersifat auditif, pemakaian bahasa dalam artian yang verbal sangat penting, karena seluruh bahasa yang akan disampaikan kepada pendengar disampaikan melalui bahasa audio sehingga bahasa yang digunakan sebaiknya ringkas, sederhana, mudah diucapkan, mudah diingat, dan mudah dipahami. 3) Aspek teknik teknologis Setiap penulis naskah harus mengetahui apakah naskah yang ditulis untuk siaran program live atau record dan apakah program tersebut di luar atau di dalam studio. Untuk pelaksanaan produksi yang bersifat record harus mengetahui secara pasti apakah materi 18
`
yang akan diproduksi ada yang tersedia dalam bentuk rekaman audio atau seluruhnya baru akan diproduksi di dalam studio. Jika peralatan yang digunakan terbatas maka penyusunan naskah harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. c. Proses penulisan naskah program siaran radio Langkah-langkah dalam proses penulisan naskah terdiri dari 4 hal yang saling berkaitan. Menurut Darmanto (1998: 34-42) langkahlangkah dalam proses penulisan naskah yaitu: 1) Tahap perencanaan Tahap perencanaan dalam penulisan naskah yaitu: a. Menentukan tema/topik materi yang akan dibahas. Jika tema telah ditentukan maka langkah selanjutnya yaitu menentukan topik yang akan diangkat. Jika penjabaran tema dari sejumlah topik tidak relevan dengan program siaran maka perlu mencari topik lain. Penentuan topik mempengaruhi jenis format yang akan digarap. b. Melakukan riset pendahuluan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari latar belakang informasi mengenai permasalahan yang akan ditulis.
19
`
c. Merumuskan masalah Agar penulisan lebih terarah, maka diperlukan rumusan permasalahannya. Banyak sedikitnya hal-hal yang akan ditanyakan disesuaikan dengan durasi acara yang bersangkutan. d. Menentukan tujuan program Setiap program siaran harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Meskipun setiap jenis program sudah dengan sendirinya memuat segi tujuan yang harus dicapai, namun setiap program siaran harus memiliki tujuan yang jelas. e. Menentukan format acara Ada kalanya format sudah ditentukan terlebih dahulu oleh produser. Namun, jika order yang diterima belum menyebutkan jenis format, penulis dapat menentukan sendiri berdasarkan sifat permasalahan serta tujuan program yang hendak dicapai 2) Tahap pra penulisan a. Pengumpulan materi Pada tahap ini pengumpulan materi merupakan tahap yang paling penting karena penulis harus mengetahui tempat-tempat yang diyakini menjadi sumber informasi berkaitan dengan tema/topik yang akan ditulis. Jenis acara dan format penyajian juga akan mempengaruhi proses pengumpulan materi.
20
`
b. Menyeleksi materi Menyeleksi materi diperlukan untuk memperhitungkan tingkat kesulitan teknis produksi dan durasi yang tersedia. Pembatasan
durasi
siaran
seringkali
berakibat
tidak
tersiarkannya seluruh materi yang telah dipilih. c. Merencanakan pesan Pada dasarnya pesan adalah suatu nilai yang dibuat oleh pembuat program dimaksudkan untuk diterima, dimengerti dan dipahami serta mempengaruhi perilaku pendengar. Pesan merupakan inti dari seluruh penyelenggaraan produksi program siaran. Pusat dari seluruh program terletak pada pesan yang akan disampaikan. 3) Pelaksanaan penulisan Pada dasarnya penulisan naskah dalan program radio ada 3 tahap yaitu membuat sinopsis, treatment, dan full script. Namun seiring dengan kondisi yang ada dan waktu siaran yang sifatnya terus menerus penulis naskah program siaran langsung masuk ke tahap full script. 4) Evaluasi dan penulisan kembali Naskah yang sudah jadi dibaca ulang dan dievaluasi. Jika berdasarkan hasil evaluasi naskah harus diperbaiki, maka perlu diadakan penulisan kembali. Namun jika hasil evaluasi naskah sudah baik, maka tidak perlu diadakan penulisan naskah kembali. 21
`
4. Pengelolaan Program Siaran Radio Menurut
Masduki
(2004:
20-21)
strategi
dalam
kebijakan
pengelolaan siaran radio terdiri dari 3 hal yang saling berkaitan, yaitu: a. Segmenting, yaitu proses membagi-bagi atau mengelompokkan pendengar dalam kotak-kotak psikografis-sosiografis yang lebih homogen (Rhenald Kasali, 2000) b. Targeting, yaitu proses memilih dan menyeleksi serta menjangkau potensi pendengar melalui program siaran yang tepat. c. Positioning, yaitu strategi memasuki jendela otak pendengar dan strategi komunikasi pembentukan citra produk siaran di benak pikiran pendengar. Menurut Morissan (2009: 231), strategi pengelolaan program siaran dibagi menjadi beberapa hal, antara lain: a. Perencanaan program Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki perencanaan yang matang. Perencanaan yang akan memberikan kelancaran pada tahap selanjutnya. Kelancaran dalam merencanakan sebuah program membawa dampak yang besar bagi proses produksi, penyiaran program dan mekanisme pengontrolan. Tanpa adanya perencanaan evaluasi sebuah program tidak dapat dilakukan. Menurut JB. Wahyudi (1994: 73) untuk dapat membuat sebuah perencanaan yang baik maka dalam mengelola sebuah program siaran harus mengetahui: 22
`
1) Tujuan yang hendak dicapai 2) Situasi dan kondisi masa kini 3) Kemampuan yang dimiliki 4) Tantangan yang dihadapi 5) Hambatan yang ada 6) Strategi yang tepat untuk pelaksanaan Selain itu, hal-hal yang termasuk dalam perencanaan sebuah program yaitu: 1) Perencanaan siaran yang
di dalamnya termasuk produksi dari
pengadaan materi siaran serta menyusun materi siaran tersebut menjadi sebuah program acara yang disiarkan baik harian, mingguan, maupun bulanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 2) Perencanaan sarana dan prasarana yang ada 3) Perencanaan administrasi yang di dalamnya termasuk dana, tenaga, dan pemasaran. Perencanaan program dilakukan agar program siaran yang dibuat sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target pendengar. Perencanaan program meliputi:
23
`
1) Pemilihan jenis program Menurut Harley (2005: 30) ada beberapa klasifikasi jenis program berdasarkan konten dan tujuannya, yaitu: a) Program pemberitaan Program pemberitaan ini berisi mengenai berita dan siaran diskusi seperti talkshow dan breaking news. b) Program pendidikan Program pendidikan merupakan program yang membahas seputar kebutuhan dunia pendidikan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melengkapi sumber belajar. c) Program hiburan Program hiburan adalah program yang disiarkan untuk kebutuhan hiburan seperti penyiaran lagu, berdasar permintaan pendengar, kuis
berhadiah, kirim salam, bernyanyi dan
bercerita. 2) Perencanaan jadwal siaran Dalam
mengelola
program
radio,
mengatur
format
sangatlah penting karena menjadikan pribadi atau ciri khas radio tersebut dalam menarik minat pendengar. Untuk mendapatkan kesempurnaan produksi atau penyajian siaran, perlu dilakukan perencanaan siaran meliputi rencana siaran bulanan, rencana siaran mingguan, rencana siaran harian. Perencanaan secara umum melahirkan kebijakan tentang bagaimana alokasi waktu dan materi 24
`
siaran dalam sehari, seminggu, sebulan, hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta menentukan waktu atau jam penayangan program. Menurut Masduki (2004: 48) cara menentukan acara dan perencanaan jadwal adalah sebagai berikut: a) Kenali calon pendengar, pilih segemen pendengar paling potensial di suatu daerah dengan melakukan penelitian kebutuhan pendengar. b) Rumuskan materi bentuk program c) Menentukan format stasiun untuk menjamin konsistensi siaran kepada target pendengar. Format stasiun juga akan mengatur proporsi materi siaran. d) Membangun citra radio di benak pendengar untuk memperkuat jati diri dengan beragam cara. Berdasarkan uraian di atas, Jogja Belajar Radio yang mengusung format radio pendidikan sebelum membuat programprogramnya perlu melakukan analisis kebutuhan pendengar sehingga seluruh program yang terdapat di Jogja Belajar Radio disesuaikan dengan kebutuhan pendengar. b. Produksi program Secara umum program radio diperoleh dari 4 sumber, yaitu jaringan antar stasiun, rekaman atau menyewa dari rumah produksi, produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain yang 25
`
menjadi kongsinya (Tommy, 2006: 15). Produksi program siaran radio adalah proses mentransfer naskah suara, menjadi suatu hasil nyata dari sebuah ide. Produksi siaran radio dengan ragkaian kata-kata, suara, musik, atau sound effect menjadi kesatuan yang utuh yang mampu membangkitkan sugesti, emosi maupun imajinasi pendengarnya. Menurut Masduki (2004:51) ada dua bentuk proses produksi program yaitu: 1) On Air On Air atau siaran live adalah produksi yang dilakukan secara langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan dan penggabungan materi secara mekanis. 2) Off Air Off Air atau siaran recording merupakan produksi yang dilakukan di dalam ruang produksi yang meliputi sejumlah tahapan sampai sebuah paket program siap disiarkan. Menurut JB. Wahyudi (1994: 30), tahapan dalam acara off Air terdiri dari: a) Pra produksi Penemuan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau konsep dengan penuangan ide adalah inti dari tahap pra produksi. Pada tahap pra produksi ini dibagi kembali menjadi 2 hal yaitu perencanaan dan persiapan.
26
`
(1) Perencanaan Perencanaan
pada
tahap
pra
produksi
meliputi
penuangan ide dan penulisan naskah. Konsep atau ide gagasan yang telah ditetapkan dan telah disepakati dituangkan dalam bentuk proposal program radio yang menjadi tanggung jawab produser. Dalam proposal tersebut diuraikan berbagai aspek mengenai konsep desain program yang akan diproduksi dalam sebuah acara program radio. Setelah ada konsep program, langkah selanjutnya adalah penulisan naskah. Naskah merupakan bagian dari hasil penuangan ide atau gagasan yang dikemas dalam bentuk menarik sesuai dengan desain program yang telah disepakati. (2) Persiapan Persiapan pada tahap pra produksi ini mencakup 2 hal yaitu persiapan perizinan seperti perizinan tempat liputan, termasuk surat menyurat dan segala bentuk proses administrasi
yang
dibutuhkan
agar
peliputan
tidak
terhambat. Selain perizinan, persiapan yang dilakukan yaitu persiapan peralatan. Peralatan menjadi bagian dari tahap pra produksi yang harus diperhatikan karena perlatan berguna untuk menunjang jalannya teknis program.
27
`
b) Produksi Setelah tahap pra produksi selesai maka proses produksi dapat
dilaksanakan. Proses
produksi
dilakukan dengan
perekaman suara dari naskah menjadi bentuk rekaman suara yang dapat didengar oleh pendengar. Dalam tahap produksi harus memperhatikan beberapa hal yaitu: (1) Kesesuaian jadwal selama bekerja (2) Pengelolaan alat yang digunakan (3) Pengelolaan kerabat kerja (4) Kualitas suara hasil perekaman c) Pasca produksi Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahap proses produksi sebuah program radio. Tahap pasca produksi merupakan serangkaian
kegiatan
yang
dilakukan
setelah
semua
pengambilan suara dari semua materi dinyatakan selesai dan siap disiarkan. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pasca produksi yaitu editing dan mixing. Editing dan mixing ini berperan mengurangi dan menghilangkan noise yang terrekam selama perekaman suara, selain itu menambahkan efek dan musik sebagai pelengkapnya. Pada tahap pasca produksi ini juga tak luput dari evaluasi kerja yang dilakukan sebagai bahan perbaikan dari hasil produksi yang dikerjakan.
28
`
Pada proses produksi diperlukan tim produksi yang mengatur jalannya proses produksi. Sifatnya sementara selama produksi berlangsung. Personil yang mendukung juga berasal dari unit kerja yang ada pada struktur organisasi lembaga penyiaran. Setelah proses produksi selesai maka setiap personil kembali pada unit kerja asalnya (Djamal, 2011: 101). Adapun tugas-tugas dari tim produksi antara lain: 1) Produser/Program Director -
Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan
-
Menyediakan produk tepat pada waktunya
-
Mengkoordinir tim produksi
-
Mengatur alur kerja tim produksi
-
Menyediakan semua keperluan tim produksi
-
Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.
2) Penulis naskah -
Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran
-
Menyediakan bahan tepat pada waktunya
-
Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset
3) Reporter -
Mencari bahan di lapangan/luar kantor
29
`
-
Menyediakan naskah siap baca
-
Menyampaikan laporan lapangan
4) Direktur musik -
Menyediakan musik yang dibutuhkan
-
Memberikan masukan musik yang tepat
-
Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya
5) Operator produksi -
Memproduksi sesuai perintah produser
-
Me-mixing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar
-
Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim
6) Penyiar (announcer) -
Mengantar rekaman lagu atau musik dan program
-
Membacakan iklan-iklan (live commercial), layanan publik, dan identifikasi stasiun
-
Menyampaikan laporan atau informasi waktu dan lalu lintas
-
Menjalankan peralatan control room.
c. Eksekusi program Menurut Morrisan (2009:302), eksekusi program merupakan kegiatan mencakup penayangan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Penayangan program harus ditata dan disusun sesuai dengan jadwal siaran baik itu program siaran on air maupun off air. 30
`
Seorang programmer harus menganalisi dan memilah-milah bagian waktu siaran untuk mendapatkan audien yang diinginkan karena pada jam berbeda maka audiennya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu pengelola program harus menyusun dan menata program sebaik mungkin. Hal tersebut dapat diamati pada Tabel 1. Tabel 1. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran Bagian Hari Pagi Hari (06.00-09.00)
Jelang Siang (09.00-12.00)
Siang Hari (12.00-16.00)
Sore Hari (Early Evening) (16.0018.00) Jelang Waktu Utama (Prime Acces) (19.00-20.00) Waktu Utama (Prime Time) (20.00-23.00)
Audien Tersedia Anak-anak, ibu rumah tangga, pensiunan, pelajar, dan karyawan yang akan berangkat ke kantor Anak-anak pra sekolah, inu rumah tangga, pensiunan, dan karyawan yang bertugas secara bergiliran (shift). Karyawan yang baru pulang dari tempat kerja, anak-anak dan remaja. Hampir sebagian besar audien sudah berada di rumah Seluruh audien tersedia pada waktu ini. Seluruh audien tersedia pada waktu ini utamanya antara pukul 20.0021.00. Namun setelah itu, audien mulai berkurang utamanya untuk audien anak-anak, para pensiunan, dan mereka yang harus tidur lebih cepat agar dapat bangun pagi-pagi Utamanya orang dewasa
Jelang Tengah Malam (Late Fringe) (23.00-23.30) Akhir Malam (Late Night) (23.30Orang dewasa termasuk karyawan 02.00) yang bertugas secara giliran (shift). (Sumber: Peter K Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt; Electronic Media Management, second edition, Focal Press, BostonLondon, 1991) dalam Morissan (2009: 257)
31
`
Penyusunan program siaran juga perlu mempertimbangkan prime time, yaitu waktu terbaik khalayak dalam menikmati acara siaran yang ditayangkan dalam waktu sehari. Setaip program acara yang disiarkan menurut segmen khalayak tertentu akan memiliki waktu prime time yang berbeda. Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut sebagai format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran, keterangan durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan, bentukbentuk insert, serta keterangan lainnya (Triartanto, 2010: 104). Selain dalam hal memperhatikan ketersediaan audien atau masyarakat pendengar dan jam tayang sebuah program, hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan sebelum melaksanakan eksekusi sebuah program. Dalam melaksanakan eksekusi sprogram saat on air, terdapat dua konsep atau metode penyiar atau siaran sendiri dan siaran berdua atau lebih. Siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendiri baik bertutur, mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Sedangkan siaran berdua atau lebih yaitu penyiar berpasangan baik dengan operator yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan, maupun dengan sesame penyiar sehingga saling berbagi dalam bertutur atau melayani interaksi pendengar.
32
`
Setiap pelaksanaan siaran program, setiap penyiar dibekali dengan rencana siar yang diberikan oleh programmer. Menuruyt Theo Stokkink (1997: 33-34), lembar rencana siaran program memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menggabungkan acara suaru program ke dalam susunan acara, yaitu: 1) Judul 2) Tanggal dan waktu rekaman persiapan 3) Tanggal dan waktu rencana penyiaran 4) Nama reporter (penulis) 5) Rencana siaran itu sendiri untuk dibacakan oleh penyiar 6) Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman 7) Durasi rekaman Berdasarkan penjelasan tersebut, setiap radio memiliki rencana yang berbeda-beda dalam sekali pelaksanaan siaran, begitu juga dengan Jogja Belajar Radio. Rencana siar di Jogja Belajar Radio diberikan kepada penyiar sebagai panduan program siaran sehingga dapat mempermudah proses siaran program. d. Pengawasan dan evaluasi program Menurut Terry dalam Wahyudi (1994: 30), pengawasan dan langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan agar hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.
33
`
C. Hubungan Pelaksanaan Program dengan Kawasan Teknologi Pendidikan Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1994 adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Dalam definisi tersebut dirumuskan atas lima kawasan bidang garapan teknolog pendidikan, yaitu: Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian (Evaluasi) (Seels dan Richey, 1994: 10-25). Sedangkan menurut AECT (1997) adalah proses kompleks dan terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah belajar dan manusia. AECT 2004 mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi. Penjelasan singkat dari kawasan-kawasan Teknologi Pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Kawasan Desain Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Kawasan desain meliputi studi mengenai desain system
34
`
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pebelajar. 2. Kawasan Pengambangan Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fsik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan pengembangan diorganisasikan dalam empat kategori, yaitu teknologi cetak, audiovisual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu. 3. Kawasan Pemanfaatan Pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan ini memperjelas hubungan pebelajar dengan bahan dan system pembelajaran. Kawasan ini terdiri dari pemanfaatan media, difusi inovasi implementasi, dan institusionalisasi (pelembagaan), serta kebijakan dan regulasi 4. Kawasan Pengelolaan Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang Teknologi endidikan dan dari peran teknolog pendidikan. Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, dan supervise. Kawasan pengelolaan terdiri dari pengelolaan
proyek,
pengelolaan
sumber,
penyampaian, dan pengelolaan informasi.
35
pengelolaan
system
`
5. Kawasan Penilaian (Evaluasi) Penilaian atau evaluasi adalah proses penentuan memenuhi tidaknya pembelajaran dan belajar. Kawasan evaluasi tumbuh bersamaan dengan pengembangan penelitian dan metodologi pendidikan. Menurut Scriven penilaian merupakan proses untuk menentukan kebaikan, manfaat atau nilai dari suatu proses atau produk, dan merupakan proses penelitian. Tujuan evaluasi adalah membantu pengambilan keputusan yang tepat, bukan untuk menguji hipotesa. Proses penilaian atau evaluasi dimulai dengan analisis masalah. Hal ini merupakan langkah awal dalam pengembangan dan penilaian karena tujuan dan hambatan dijelaskan pada proses ini. Dalam kawasan evaluasi dibedakan menjadi penilaian program, penilaian projek, dan penilaian produk. Hubungan antar kawasan dalam teknologi pendidikan tidak dapat dipisahkan karena bersifat sinergis. Setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian dan teori yang digunakan bersama oleh semua kawasan. Begitu pula dengan pelaksanaan program siaran radio juga memiliki keterikatan dengan kelima kawasan teknologi pendidikan khususnya dengan program-program siaran untuk pendidikan. D. Tinjauan tentang Jogja Belajar Radio Jogja Belajar Radio (JBRadio) adalah radio streaming milik Balai Tekkomdik Disdikpora DIY yang memberikan layanan pendidikan yang dikemas secara edutainment sejak tahun 2014. JBRadio memberikan layanan 36
`
informasi pendidikan yang dipadukan dengan hiburan yang mendidik. Sebagai radio pendidikan JBRadio dapat didengarkan kapan saja dan dimana saja secara streaming selama 18 jam dari pukul 06.00-24.00. Untuk dapat mendengarkan
siaran
JBRadio
para
pendengar
dapat
mengakses
http:/www.JBRadio.jogjabelajar.org/. Terdapat 6 program acara rutin JBRadio, yakni : 1. Selamat pagi 2. 1 Jam Bersama Artis Idola 3. Dendang Nusantara 4. Agenda Jogja 5. Lentera Hati 6. Jogja Hari Ini Selain program acara rutin, JBRadio juga memiliki 8 program acara unggulan yakni: 1. Talkshow 2. Lumbung Budaya 3. Sosok Tokoh 4. Resensi Media 5. Ayo Belajar 6. Info IPTEK dan Sains 7. Bincang Santai 8. Resensi Warta Guru
37
`
Kegiatan JBRadio ini merupakan kegiatan yang terbilang baru di lembaga BTKP, meliputi kegiatan tentang seputar dunia pendidikan, info-info pendidikan, juga ada kegiatan yang mengundang narasumber dari pakar pendidikan sendiri. Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja. E. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana asal-usul program Jogja Belajar Radio? 2. Bagaimana kegiatan perencanaan siaran program Jogja Belajar Radio? 3. Bagaimana kegiatan produksi program Jogja Belajar Radio? 4. Siapa saja yang terlibat dalam produksi program Jogja Belajar Radio? 5. Bagaimana kegiatan pengawasan dan evaluasi yang dilakukan terkait dengan program Jogja Belajar Radio?
38
`
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 243), penelitian deskriptif adalah penelitian yan dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan yang apa adanya saat penelitian dilaksanakan. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan tujuan untuk mendskripsikan pelaksanaan program Jogja Belajar Radio yang dilaksanakan di Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks, khususnya yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007: 6). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2016. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Disdikpora Pemda DIY Jalan Kenari No. 2 Kota Yogyakarta. Adapaun tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
39
`
1. Tahap pengumpulan data awal Peneliti melakukan observasi dan wawancara awal secara informal dan tidak terstruktur kepada pengelola Jogja Belajar Radio Balai Tekkomdik DIY. Bertujuan untuk mencari beberapa masalah yang ada dan fakta-fakta yang ditemukan selama pengumpulan data awal. 2. Tahap penyusunan proposal Peneliti memulai menyusun proposal penelitian berdasarkan data-data awal yang telah dikumpulkan pada tahap pengumpulan data awal. Tahap ini bertujuan untuk menentukan instrumen dan teknik apa yang akan digunakan selama penelitian berdasarkan kajian teori yang ada. 3. Tahap perijinan surat penelitian Peneliti mengurus surat perijinan penelitian untuk melakukan di Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Disdikpora Pemda DIY setelah proposal mendapat persetujuan oleh dosen pembimbing dan pihak fakultas. 4. Tahap pengumpulan data Peneliti mulai melakukan penelitian di Balai Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan
Disdikpora
Pemda
DIY
yaitu
dengan
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis guna ditarik sebuah kesimpulan. 5. Tahap penyusunan laporan
40
`
Peneliti menyusun laporan penelitian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. Data-data tersebut kemudian disajikan menjadi suatu laporan penelitian. C. Subjek Penelitian Subjek yang terdapat dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait langsung dengan pengelolaan program Jogja Belajar Radio yaitu Program Director Jogja Belajar Radio, Kepala Bagian Layanan dan Promosi, kru radio, dan penyiar Jogja Belajar Radio. Pengambilan subjek penelitian dimaksudkan untuk menggali informasi sebanyak mungkin dan menjawab rumusan dan tujuan penelitian yang dilakukan. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus untuk diamati. Variabel penelitian adalah segala yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti kemudian dipelajari sehingga terkumpul informasi hal tersebut dan akhirnya ditarik keimpulannya (Sugiyono, 2008: 60). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu dalam penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain (Sugiyono, 2008: 56). Variabel tunggal dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik.
41
`
E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua, yaitu data utama (data primer) dan data pendukung (data sekunder). Data primer adalah data yang berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan subjek penelitian. Sedangkan data sekunder bersumber dari catatan tertulis, foto atau gambar, dokumen, dan hasil observasi serta informasi lain yang dapat mendukung dalam penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data agar memperoleh data yang akurat dan lengkap, sehingga mengungkapkan secara detail pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik. Dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Observasi Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan non participant observation. Pengamatan non partisipan adalah dimana peneliti tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Dalam hal ini peneliti hanya mengamati tanpa terlibat dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh subjek dan informan. Segala aktivitas dari subjek dan informan merupakan sumber data penelitian ini. 2. Wawancara 42
`
Teknik wawancara ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur (semistructured interview). Wawancara semi terstruktur ini termasuk kategori in-depth interview yang pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dan pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2009: 233) 3. Dokumentasi Dokumen
merupakan
catatan
peristiwa
yang
sudah
berlalu.
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, film dokumenter, dan data lain yang relevan. Dokumen menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2007: 217) diartikan sebagai setiap bahan tertulis ataupun film, dengan diikutinya beberapa keuntungan yang menjadi alasan kegunaan yaitu: a. Merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong, b. Berguna sebagai “bukti” untuk suatu pengujian. c. Sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.
43
`
Dokumentasi digunakan untuk menggali informasi yang dalam serta berkaitan dengan pengelolaan Jogja Belajar Radio yang ada di Balai Tekkomdik. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran dalam mendapatakan informasi yang lebih mendalam di lembaga. F. Instrumen Pengumpulan data Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, panduan wawancara, dan checklist. 1. Lembar observasi Rangkaian kegiatan yang terdapat di Jogja Belajar Radio merupakan data yang kaya. Guna mencatat segala kegiatan dan hal menarik lain selama penelitian berlangsung, penelitian ini dibekali dengan lembar observasi yang sudah disiapkan sebelum penelitian dilaksanakan. Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi No. 1.
2.
3.
Aspek Yang Diamati Proses perencanaan program - Proses penentuan tujuan program - Cara memilih jenis penayangan - Cara menentukan isi program - Langkah-langkah penetapan strategi siaran Proses produksi program siaran - Penentuan dan pembuatan konten - Kegiatan siaran program radio Proses eksekusi program siaran - Persiapan dan penayangan program
2. Panduan wawancara Wawancara ini dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan dan asusmsi peneliti. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara 44
`
terbuka. Berlangsung secara informal dan santai namun terus fokus mencari benang merah dari masalah penelitian. Panduan wawancara hanya membuat garis besar pokok-pokok, topik, atau masalah yang dijadikan pegangan dalam wawancara. Tabel 3. Kisi-kisi Panduan Wawancara No. 1. a. b. c. d. 2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d. 4. a. b.
Aspek Yang Diamati Latar belakang program Tujuan program Kebutuhan program Standard dan prosedur pengelolaan Jogja Belajar Radio Kriteria/kualifikasi pengelola Target/sasaran program Jenis program yang ada Sarana prasarana Prosedur pengelolaan siaran JB Radio Kegiatan produksi untuk program live maupun rekaman Kegiatan produksi iklan dan info ringan Pengawasan program siaran Jogja Belajar Radio Respon Pendengar Pencapaian program Jogja Belajar Radio
3. Checklist Menurut Sobry Sutikno (2009: 134), checklist adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Ada bermacam macam aspek yang dicantumkan dalam checklist, kemudian observer tinggal memberikan tanda cek pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya. Digunakan untuk memudahkan peneliti mencari data tambahan terkait buku, dokumen, dan informasi dari internet. Lembar checklist dipersiapkan sebelum penelitian berlangsung.
45
`
G. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana analisis ini digunakan untuk menganalisis data yang tidak dapat dibaca dengan angka atau berbentuk paparan tentang suatu peristiwa. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 21) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisi data yaitu: Pengumpulan data Sajian data
Reduksi data
Penarikan kesimpulan/verifikasi
Gambar 1. Komponen Analisis Data Model Kualitatif 1. Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
metode
observasi
dan
wawancara. Peneliti melakukan analisis terhadap data yang didapat, jika merasa data tersebut belum memuaskan, maka terus digali dan hingga diperoleh data yang dianggap kredibel. 2. Reduksi Data Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan 46
`
analisis data melalui reduksi dara. Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dalam mereduksi data peneliti dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama adalah pada temuan oleh karena itu apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam reduksi data. Dalam mereduksi data peneliti mendiskusikan pada orang yang dipandang ahli sehingga melalui diskusi tersebut wawasan peneliti akan terus berkembang. 3. Data Display Data display atau penyajian data setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti pengumpulan
data
yang kuat
berikutnya.
yang mendukung pada
Tetapi, 47
apabila
kesimpulan
tahap yang
`
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. H. Pemeriksaan Keabsahan Data Peneliti dalam penelitian kualitatif harus berusaha mendapatkan data yang valid (kredibel) untuk itu dalam pengumpulan data peneliti perlu mengandalkan validitas data agar data yang diperoleh tidak cacat (invalid). Untuk
menetapkan
keabsahan
data
diperlukan
teknik
pemeriksaan.
Pelaksanaan teknik pemeriksaan data didasarkan sejumlah kriteria tertentu. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Teknik pengujian keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik traingulasi. Triangulasi, sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Denzin (Moleong, 2007: 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian ini menggunakan traingulasi sumber dan metode, yaitu dengan pengecekan atau perbandingan data antara lain: 1. Membandingkan hasil wawancara dengan observasi, atau sebaliknya 2. Membandingkan hasil observasi dengan dokumentasi, atau sebaliknya 3. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi, atau sebaliknya 48
`
4. Mengecek sumber data dari pengelola dan penyiar 5. Member check, melakukan pengcekan yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, tujuan member check untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data (Sugiyono, 2009: 375)
49
`
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jogja Belajar Radio atau Jogja Belajar Radio adalah radio streaming Balai Tekkomdik DIY yang memberikan layanan pendidikan yang dikemas secara edutaiment. Jogja Belajar Radio memberikan layanan informasi pendidikan yang dipadukan dengan hiburan yang mendidik untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar serta perluasan penyebaran informasi seputar pendidikan. Radio streaming ini dapat didengarkan setiap hari selama 18 jam yakni pada pukul 06.00-24.00. Untuk dapat mendengarkan siaran Jogja Belajar
Radio
para
pendengar
dapat
mengakses
http://www.jbradio.jogjabelajar.org Siaran radio streaming ini diselenggarakan di Kantor Studi JBRadio BTKP DIY, Jl Kenari no. 2 Yogyakarta. JBRadio didukung oleh SDM yang cukup mumpuni dalam program kepenyiaran profesional. JBRadio juga memberikan layanan kepada masyarakat yang ingin belajar dan memperdalam pengetahuan tentang program siaran radio khususnya siaran radio khususnya siaran radio yang disiarkan secara streaming. B. Hasil Penelitian Penyelenggaraan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik Disdikpora DIY dilatar belakangi dalam upaya untuk memberikan wadah dalam menyiarkan produk-produk media pembelajaran yang bersifat auditif 50
`
yang diproduksi Balai Tekkomdik. Hal ini merupakan bentuk layanan pendidikan yang diberikan Balai Tekkomdik kepada masyarakat, khususnya guru dan para pelaku pendidikan lainnya dalam melaksanakan pengembangan dan memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan dan pemerataan mutu pendidikan. Hal tersebut sebagaimana yang tertulis pada Desain Kegiatan Perluasan Layanan Radio milik Balai Tekkomdik bahwa Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu lembaga penghasil produk teknologi di bidang pendidikan yang
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
pengembangan
dan
memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatakn dan pemerataan mutu pendidikan, Balai Tekkomdik DIY mempunyai kewajiban untuk menyebarkan hasil teknologi tersebut kepada pengguna, khususnya guru dan para pelaku pendidikan lainnya. Sebagaimana yang dikatakan bapak “M” selaku kepala seksi layanan dan promosi Balai Tekkomdik bahwa: “...Jogja belajar radio itu kan satu Layanan berbasis audio. BTKP memproduksi berbagai macam media pembelajaran. Untuk mewadahi konten berbasis audio maka kita buat sistem layanan online yang bisa disiarkan secara streaming, maka dari itu kita buat JBRadio. Siaran setiap harinya dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam selama 18 jam. Ada program-program berbasis audio. Yang kedua di JB Radio ini terdapat layanan namanya audio audimen, pengguna dapat mengambil atau mendownload konten-konten berbasis audio tanpa harus mendengarkan siaran radionya. Ide dasarnya seperti itu.” 51
`
Hal tersebut sebagaimana yang dikatakan oleh bapak “Ch” selaku Program Director Jogja Belajar Radio bahwa: “Jadi harapannya Balai Tekkomdik ini dulu kan memang awalnya memproduksi banyak konten-konten media pembelajaran baik yang sifatnya audio, video, animasi. Nah, dari situ terpikirlah bagaimana supaya media-media khususnya media audio yang dibuat itu bisa tersampaikan ke masyarakat. Nah, maka munculah ide untuk membuat stasiun radio. Nah, tapi awalnya di tahun 2011 itu em.. karena memang sumber daya yang masih awal dan awam sekali, makanya kita hanya menyiarkan rekaman-rekaman atau hasil-hasil produksi media pembelajaran yang diproduksi BTKP.” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latar belakang diadakannya program layanan Jogja Belajar Radio adalah untuk memberikan wadah dalam menyiarkan produk-produk media pembelajaran yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik dengan menggunakan sistem layanan online yaitu radio streaming. Hal ini merupakan bentuk layanan pendidikan yang diberikan Balai Tekkomdik kepada masyarakat, khususnya guru dan para pelaku pendidikan lainnya dalam melaksanakan pengembangan dan memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan dan pemerataan mutu pendidikan Program Jogja Belajar Radio dirancang untuk mendistribusikan konten-konten pembelajaran yang diproduksi Jogja Belajar Radio guna memfasilitasi pembelajaran formal melalui layanan radio streaming. Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakannya kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik adalah : 52
`
1) Masyarakat lebih mengenal, mengetahui dan memahami berbagai Program, Produk, dan Layanan Unggulan yang dimiliki oleh Balai Tekkomdik DIY. 2) Masyarakat dapat menikmati layanan radio streaming yang dikemas secara edutainment melalui JB Radio. Sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak “Ch” selaku Program Director JBRadio bahwa: “Tujuan dari program ini sebagai pemerataan konten pembelajaran berbasis audio BTKP melalui media streaming. Sebenernya kita ada 2, video sama audio. Nah audio ini salah satunya di JB Radio. Jadi kita ngasih konten ke mereka berupa pengetahuan ringan maupun pengetahuan formal kayak mata pelajaran yang ada di bimbingan belajar sama Ayo Belajar. Tujuan utamanya itu, kita ingin menyebarluaskan konten-konten pendidikan melalui media audio streaming. Kita juga ingin mengenalkan bahwa sekarang itu radio gak hanya bisa didengarkan lewat perangkat radio saja, tapi sekarang bisa diakses dengn internet juga. Jadi kita pengen mengenalkan tenknologi itu.” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan program Jogja Belajar Radio adalah untuk mendistribusikan produk-produk pendidikan berbasis audio yang dimiliki Balai Tekkomdik melalui media radio streaming berupa konten-konten pembelajaran formal maupun pengetahuan ringan kepada masyarakat. a. Standar dan Prosedur Pengelolaan Jogja Belajar Radio Program Jogja Belajar Radio diatur dalam Standar Operation Procedure (SOP) yang menjadi pedoman dalam menyampaikan konten53
`
konten pembelajaran dalam program siarannya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak M selaku General Manager Jogja Belajar Radio bahwa: “Ada SOP. Semuanya ada jobdesknya.” Jogja Belajar Radio memang memiliki SOP yang menjadi pedoman kegiatan siaran radio, namun menurut penyiar JBRadio mereka masih belum benar-benar melaksanakan kegiatan penyiaran sesuai dengan SOP penyiar yang ada. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Sdr Ay, bahwa: “Peraturan tetap sih ada, tapi itu kadang-kadang kita penyiar masih agak ngasal, gitu. Jadi karena kita masih bingung nih „ini protapnya apa ya? Ah yaudah gini aja‟. Kesannya kayak gitu. Kadang-kadang kita mikir „Ah ora ono sing ngerungoke. Asal aja‟.” Berdasarkan data tersebut, ketika peneliti mengadakan triangulasi untuk mengungkapkan kredibilitas dan objektivitas data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa pengelolaan penyiaran program Jogja Belajar Radio diatur oleh Standar Operational Procedure, namun pada penyelenggaraan program tersebut belum sesuai dengan SOP. Hal ini dikarenakan kurangnya penertiban kepada para penyiar untuk melakukan siaran sesuai SOP yang berlaku. 1. Perencanaan program Sebuah program yang dibuat harus memiliki perencaan yang matang. Perencanaan progam merupakan bagian terpenting dalam mengembangkan sebuah radio. Hal ini karena program merupakan
54
`
produk yang dijual dan disajikan kepada para pendengar radio itu sendiri. Perencaaan sebuah program akan berdampak pada kelancaran proses produksi dan eksekusi program. Dalam merencanakan sebuah program siaran hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan produksi, penjadwalan acara siaran, serta pengadaan sarana dan prasarana. a. Perencanaan Produksi Perencanaan program di Jogja Belajar Radio dibuat secara bersama melalui Forum Group Discussion (FGD). Pengambilan keputusan ini berdasarkan analisis kebutuhan dengan melibatkan semua pengelola Jogja Belajar Radio beserta guru dan siswa sekolah yang diundang dalam FGD. Perencanaan program meliputi kegiatan penentuan tujuan, pemilihan konten siaran, penentuan strategi penyiaran. Dalam wawancara Bapak „Ch‟ selaku Progam Director mengungkapkan bahwa: “Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedback-nya. Maksudnya apakah acara ini kita kesulitan gak untuk memenuhi kontennya ini. Kalau misalnya kesulitan ya 55
`
sudah kita ganti. Tapi kalau misal bisa memenuhi untuk kebutuhan konten, nah maka lanjut aja.” Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan melalui forum group discussion bersama guru dan siswa. Dari FGD tersebut akan didapati masalah pembelajaran yang terjadi. Kemudian dapat dirumuskan konten apa yang dibutuhkan, tujuan program, perencanaan program serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program tersebut. Selanjutnya dilakukan uji coba program acara selama kurang lebih 1 bulan. Pada saat uji coba ini, akan dipantau feedback dari program acara tersebut. Apabila dalam pelaksanaannya dapat memenuhi konten, maka program acara tersebut akan dilanjutkan. Namun, apabila dalam pelaksanaannya terjadi banyak kendala dalam pemenuhan konten, maka program akan diganti. b. Penjadwalan Program Siaran Dalam merencanakan program acara, pengelola radio tidak hanya merancang konten program acara saja melainkan juga merancang jadwal siaran untuk penyiarnya. Jadwal siaran bagi penyiar di Jogja Belajar Radio sudah dirancang namun tetap bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Fai selaku penyiar di Jogja Belajar Radio, bahwa:
56
`
“Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok bisa tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan dan kedaerahan aja.” Hal serupa juga dituturkan Ay selaku penyiar di Jogja Belajar Radio, bahwa: “Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program, terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal Dunia Anak hari ini udah ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh, tukeran dong‟. Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa aja dan emang diharuskan bisa menguasai program apapun, gitu.” Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa jadwal siaran bagi penyiar sudah dirancang dan terpampang di ruang kantor Jogja Belajar Radio, namun tetap bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain. c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Keberadaan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan suatu program akan mampu memberikan dukungan dalam pelaksanaan program. Sehingga sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Pelaksanaan program radio ini,
57
`
menurut data hasil penelitian bahwa sarana yang digunakan dalam proses program Jogja Belajar Radio antara lain adalah: 1) Perangkat komputer 2) Microphone 3) Headphone 4) Audio mixer 5) Software radio streaming 6) Modem/koneksi internet 7) Audio jack 8) Recorder
Gambar 2. Mixer dan Perangkat Komputer di Jogja Belajar Radio Adapaun prasarana yang digunakan dalam program Jogja Belajar Radio ini adalah: 1) Studio siaran 2) Studio rekaman
58
`
Gambar 3. Studio siaran Jogja Belajar Radio Hal tersebut juga sesuai dengan yang dituturkan oleh Bapak “M” selaku General Manager Jogja Belajar Radio, bahwa: “Banyak. Kita punya perangkat mixer, punya perangkat server yang menyimpan data-data, ada studio untuk rekaman, studio produksi ada beserta peralatannya.” Hal tersebut sebagaimana dituturkan oleh Bapak “Ch” selaku Program Director Jogja Belajar Radio, bahwa: “Sarana dan prasarana sudah cukup baik ya. Cuma istilahnya memang emm.. menurutku sih dibanding dengan radio lain itu gak kalah malah bisa jauh lebih bagus. Untuk sarana prasarana saya rasa sudah terpenuhi.” Hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan Mas “Ay” selaku penyiar di Jogja Belajar Radio, bahwa: “Untuk sarana prasarana cukup, malah lebih lengkap daripada radioku yang komersil kalo aku boleh jujur. cukuplah menurutku. Kalau untuk sarana untuk siaran ya, tapi kalau untuk produksi aku gatau karena aku belum pernah terlibat untuk produksi, kayak misalkan produksi itu bikin iklan.”
59
`
Hal tersebut sebagaimana dituturkan oleh Mas “Fai” selaku penyiar di Jogja Belajar Radio, bahwa: “Sarana prasarana, kalau aku kan belom pernah ke radio komersil ya. Kalau teman-teman lain kan ada yang pernah di radio komersil, aku kan langsung di sini, ya udahlah cukuplah. Katanya malah lebih bagus di sini daripada radio-radio komersil.” Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki JBRadio terbilang cukup baik dan sudah lengkap. JBRadio memiliki studio siaran ber-AC yang dilengkapi peralatan siaran seperti audio mixer, microphone, perangkat komputer, headphone, jaringan internet, software radio streaming, recorder, dll. JBRadio juga memiliki ruang rekaman yang dilengkapi fasilitas rekaman untuk menunjang pembuatan produk audio yang nantinya dapat disiarkan pada program siaran JBRadio. 2. Produksi program Kegiatan produksi program Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Hal ini seperti yang disampaikan oleh bapak Ch: “Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah naungan seksi layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat dari teman-teman dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu emm... lebih ke administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau operasional itu ada dari kru radio, ada Program
60
`
Director, ada scriptwriter, ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya.” Program-program yang disiarkan di Jogja Belajar Radio merupakan program yang diproduksi oleh Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan sendiri. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama penelitian, program siaran di Jogja Belajar Radio diproduksi secara live dan recorded. Proses produksi untuk program live dan recorded secara keseluruhan sama. Semua program yang diproduksi harus melewati tahap FGD terlebih dahulu untuk menentukan tema, rumusan, dan judul program. Hal ini seperti yang dikatakan oleh bapak Cholid: “Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedbacknya.” Script untuk program yang akan diproduksi dibuat oleh penulis naskah. Sedangkan untuk program yang sifatnya talkshow, Program Director akan menentukan narasumber yang sesuai dengan tema yang diangkat. Setelah melalui tahap tersebut barulah ditentukan program tersebut akan ditayangkan secara live ataupun rekaman. Program siaran yang bersifat live, penyiar menyiarkan program sesuai dengan script yang dibuat atau dapat berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dan disiarkan saat itu juga. Program siaran yang bersifat 61
`
rekaman, penyiar membawakan program sesuai script yang telah dibuat sebelumnya atau berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dengan rekaman terlebih dulu dan tidak langsung disiarkan saat itu. Hal ini seperti yang disampaikan bapak Cholid: “Ya memang kita ada program live ya itu talkshow, bincang-bincang ya. Nah ini kita biasa tergantung narasumbernya juga maunya live atau maunya rekaman atau tapping. Prosesnya ya sama, kita diawal tahun FGD dulu. Semuanya kalau disini FGD dulu, menentukan kirakira temanya apa. Nah disini langsung, langsung dari FGD ini akan muncul tema-temanya. Kalau biasanya yang produksi itu kan FGD dulu nanti nemu rumusan, judul, baru dibuat. Nah di FGD ini langsung, FGD langsung menentukan judul-judulnya baik talkshow-nya, siaran livenya, sama tapping-nya kemudian barulah nanti disitu sudah ditentukan juga narasumbernya siapa beserta jadwalnya. Setelah itu kita menghubungi narasumbernya kita ajukan surat kesana, barulah kita menentukan mau tapping atau live.” 3. Eksekusi program Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Dalam melakukan ekseskusi program, Jogja Belajar Radio secara penuh melibatkan penyiar dalam mengambil semua teknis penyiaran. Penyiar merupakan ujung tombak radio. Penyiarlah yang menjadi eksekutor program siaran sekaligus kru radio terdepan yang berinteraksi dengan pendengar. Program siaran tidak akan berjalan dengan baik bila dieksekusi oleh penyiar yang tidak sesuai dengan program tersebut. Penyiar menentukan kualitas program dalam pelaksaaan siaran sekaligus menentukan citra radio. 62
`
Dalam pelaksanaan siaran, penyiar di Jogja Belajar Radio diharuskan untuk mampu menyiarkan berbagai macam program siaran yang terdapat di Jogja Belajar Radio, akan tetapi untuk program siaran yang bertema keagamaan dan kebudayaan diperlukan penyiar dengan kriteria khusus. Selain itu, jadwal siaran bagi penyiar yang sudah ditetapkan bersifat fleksibel mengikuti kesedian penyiar. Hal ini seperti yang dinyatakan Sdr. Ay, bahwa: “Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program, terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal dunia anak hari ini udah ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh, tukeran dong‟. Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa aja dan emang diharuskan bisa menguasai program apapun, gitu. Cuma untuk program keagamaan kayak program rohani kristen, itu dipegang penyiar yang nasrani. Sama ini, sama yang lebih spesialis sama program kedaerahan jadi kayak ada program ngudar kaweruh, itu dispesialkan untuk mereka yang bisa berbahasa jawa. Jadi penyampaian program siarannya itu pakai bahasa jawa.” Hal ini serupa dengan pernyataan Sdr. Fai, bahwa: “Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok bisa tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan dan kedaerahan aja.” Selain harus mampu membawakan program acara, penyiar sebagai eksekutor program juga harus mampu menggunakan peralatan
63
`
siaran. Hal ini dikarenakan pada saat siaran program acara berlangsung, penyiarlah yang memegang kendali alat-alat siaran. Hal ini seperti disampaikan oleh sdr. Ay, bahwa: “Tugas kita ya harus bisa memandu acara yang kita bawakan. Kita harus tahu teknis siaran itu seperti apa. Kita harus bisa jalin komunikasi yang baik dengan pendengar, karna penyiarlah yang istilahnya berhadapan langsung sama pendengar, kita yang interaksi langsung sama mereka. Selain itu saat kita membawakan program acara kita juga dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat siarannya. Karna kan disela-sela siaran kan kayak ada musik jeda juga, menguasai playlist, bisa mengoperasikan mixer juga.” Hal serupa juga disamapaikan oleh Sdr. Fai, bahwa: “Yang pasti kita harus tahu teknis siaran kayak gimana ya. Karena kita ini termasuk garis depan yang langsung berinteraksi sama pendengar radio. Kita harus bisa bawain program acara yang ada dan kita juga harus mampu menggunakan alat-alat siaran. Karena pada saat siaran itu biasanya kita sendiri yang pegang kontrol alat-alat siarannya.” Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa eksekusi program siaran di Jogja Belajar Radio hanya melibatkan penyiar sebagai eksekutor. Penyiar harus mampu untuk mampu untuk membawakan semua program acara yang diproduksi Jogja Belajar Radio dan mampu menggunakan alat-alat siaran. Akan tetapi untuk program bertema kebudayaan dan keagamaan diperlukan penyiar dengan
kriteria
khusus.
Penyiar
untuk
program
kebudayaan
diutamakan penyiar yang mampu berbahasa Jawa, hal ini karena penyampaian program tersebut menggunakan bahasa jawa. Sedangkan 64
`
untuk program keagamaan memerlukan penyiar yang berbeda-beda disesuaikan dengan latar belakang penyiar, seperti untuk siaran program keagamaan islam disiarkan oleh penyiar yang beragama islam dan siaran program keagamaan nasrani disiarkan oleh penyiar yang beragama nasrani. 4. Pengawasan program Pada
pelaksanaan
sebuah
program
diperlukan
adanya
pengawasan dan evaluasi. Pada tahap ini, programmer harus mampu untuk membaca situasi dan melihat performa program. Hal ini bertujuan untuk menarik dan mempertahankan jumlah pendengar sebanyak mungkin. Kepala Bagian Layanan dan Promosi dibantu oleh Program Director adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengawasi berjalannya program Jogja Belajar Radio. Evaluasi internal yang terdapat di Jogja Belajar Radio dilakukan setiap 6 bulan, namun setiap bulannya tetap diawasi terkait pelaksanaan program siaran serta absensi. hal ini diungkapkan oleh Bapak „M‟ selaku Kepala Bagian Layanan dan Promosi bahwa: “Evaluasi kita lakukan tiap 6 bulan, evaluasi bersama ya. Walaupun tiap sebulan saya melakukan evaluasi terkait dengan evaluasi program siaran. Misalnya begini, bulan Januari kita lakukan siaran di jam misalnya di jam 10 sampai jam 12 programnya namanya Ayo Belajar. Ternyata ketika jam tersebut saya adakan Ayo Belajar kok pendengarnya log-nya kan kelihatan. Kok log-nya kok sedikit? Kita evaluasi, kenapa? Oh, ternyata di jam seperti 65
`
ini pendengarnya masih pada sekolah, di kelas, sehingga gak sempat untuk mendengarkan. Oleh karena itu kita lakukan evaluasi. Coba kita ubah jam siarnya. Kita ubah diluar jam sekolah, misal jam 1 sampai jam 3. Coba kita lihat log-nya. Oh, tenyata log-nya tinggi. Berarti yang diinginkan pendengar itu untuk yang Ayo Belajar jam sekian. Ya seperti itu kan langsung kita eksekusi.” Hal serupa juga diungkapkan Bapak „Ch‟ bahwa: “Oke, disini kan ada log ya, baik log siaran maupun log pendengar dan absensi jadi memang kita bisa mengontrol dari itu semua. Selain itu kita juga melakukan pengawasan secara langsung, bisa macem-macem.” Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan program Jogja Belajar Radio masih dilakukan secara internal setiap 6 bulan, namun setiap bulannya pelaksanaan program akan tetap diawasi. Pengawasan ini dilakukan secara langsung oleh Program Director dan Kepala Bagian Layanan dan Promosi untuk melihat log pendengar serta absensi. Apabila pada saat dilakukan pengawasan dan evaluasi ditemukan kendala-kendala pada program siaran maka akan segera dicarikan solusi serta strategi untuk mengatasi kendala tersebut. C. Pembahasan Mengacu pada pengertian radio pendidikan menurut Masduki (2001) bahwa radio pendidikan merupakan media radio yang difungsikan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan, Jogja Belajar Radio memiliki latar belakang dan tujuan yang memenuhi aspek tersebut. 66
`
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penyelenggaraan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik Disdikpora DIY dilatar belakangi dalam upaya untuk memberikan wadah dalam menyiarkan produk-produk media pembelajaran yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik menggunakan sistem layanan online yaitu radio streaming. Hal ini merupakan bentuk layanan pendidikan yang diberikan Balai Tekkomdik kepada masyarakat, khususnya guru dan para pelaku pendidikan lainnya dalam melaksanakan pengembangan dan memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan dan pemerataan mutu pendidikan. Tujuan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik dapat disimpulkan bahwa tujuan program radio tersebut sudah sesuai dengan latar belakang diselenggarakannya program tersebut. Hal tersebut peneliti maknai dengan mencermati tujuan program tersebut yang dirancang untuk mendistribusikan konten-konten pembelajaran baik pembelajaran formal maupun pengetahuan ringan yang diproduksi Balai Tekkomdik kepada masyarakat melalui layanan radio streaming. Untuk mewujudkan siaran yang baik dan berkualitas, diperlukan aturan yang mengatur pelaksanaan siaran program. Maka dibuatlah Standar Opertional Procedures (SOP) yang wajib diketahui dan ditaati oleh penyiar. Akan tetapi, pada kenyataannya penyelenggaraan program tersebut belum sesuai dengan SOP. Hal ini dikarenakan kurangnya penertiban kepada para penyiar untuk melakukan siaran sesuai SOP yang berlaku.
67
`
1. Perencanaan program Perencanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik sama dengan perencanaan program radio pada umumnya yang meliputi perencanaan program hingga pengadaan sarana dan prasarana. Dari hasil wawancara, observasi, dan studi literature diperoleh gambaran bahwa perancanaan dan pelaksanaan program Jogja Belajar Radio melibatkan seluruh pengelola radio. Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki perencanaan yang matang. Mengacu pada perencanaan program siaran menurut JB. Wahyudi (1994: 73) bahwa perencanaan yang baik harus mengetahui tujuan yang hendak dicapai, situasi dan kondisi masa kini, kemampuan yang dimiliki, tantangan yang dihadapi, hambatan yang ada, serta strategi yang tepat dalam pelaksanaannya sudah dapat terpenuhi oleh Jogja Belajar Radio. Perencanaan program di Jogja Belajar Radio meliputi perumusan konten, tujuan program, penyusunan program, uji coba untuk mengetahui hambatan program, serta penentuan strategi yang digunakan untuk pencapaian tujuam program. Target pendengar Jogja Belajar Radio yaitu masyarakat pendidikan yang sebagaian besar adalah anak-anak usia sekolah menuntut JBRadio untuk dapat menghadirkan program siaran yang
mendidik
namun
juga
menarik
minat
anak-anak
sebagai
pendengarnya. Perencanaan program siaran diawali dengan analisis kebutuhan melalui forum group discussion (FGD) bersama guru dan siswa. Dari FGD 68
`
tersebut akan didapati masalah pembelajaran yang terjadi. Kemudian dapat dirumuskan konten apa yang dibutuhkan, tujuan program, perencanaan program serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program tersebut. Program Jogja Belajar Radio yang merupakan radio berkonsep edutainment mengusung topik dan informasi seputar dunia pendidikan yang memberikan pendidikan bagi masyarakat pendengar dengan sajian yang variatif dan tetap menghibur walaupun konten program tersebut berada di seputar dunia pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Harley (2004: 30) yang membagi beberapa jenis program berdasarkan konten dan tujuannya, salah satunya yaitu program pendidikan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melengkapi sumber belajar. Dalam pengadaan konten program acara dilakukan uji coba program acara selama kurang lebih 1 bulan. Pada saat uji coba ini, akan dipantau
feedback dari program
acara tersebut.
Apabila dalam
pelaksanaannya dapat memenuhi konten, maka program acara tersebut akan dilanjutkan. Namun, apabila dalam pelaksanaannya terjadi banyak kendala dalam pemenuhan konten, maka program akan diganti. Dalam merencanakan program acara, pengelola radio tidak hanya merancang konten program acara saja melainkan juga merancang jadwal siaran untuk penyiarnya. Jadwal siaran bagi penyiar di Jogja Belajar Radio sudah dirancang namun tetap bersifat fleksibel menyesuaikan dengan
69
`
jadwal para penyiar yang mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain. Ada perbedaan kecil terkait perencanaan program yang bertema kebudayaan dan keagamaan. Program kebudayaan dan keagamaan memerlukan penyiar dengan kriteria khusus. Penyiar dalam program siaran Ngudar Kawruh Kabudayaan misalnya, diutamakan adalah penyiar yang fasih dalam berbahasa Jawa dan mengerti dengan budaya Jawa. Sedangkan untuk program keagamaan disesuaikan dengan latar belakang penyiar. Dalam penyelenggaraan suatu program, keberadaan sarana dan prasarana akan mampu memberikan dukungan dalam pelaksanaan program tersebut. Sehingga sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Sarana dan prasarana yang dimiliki JBRadio terbilang cukup baik dan sudah lengkap. JBRadio memiliki studio siaran ber-AC yang dilengkapi peralatan siaran seperti audio mixer, microphone, perangkat komputer, headphone, jaringan internet, software radio streaming, recorder, dll. JBRadio juga memiliki ruang rekaman yang dilengkapi fasilitas rekaman untuk menunjang pembuatan produk audio yang nantinya dapat disiarkan pada program siaran JBRadio. 2. Produksi program Kegiatan produksi program siaran Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Semua program yang ada di JBRadio diproduksi oleh Balai Tekkomdik sendiri, baik program yang 70
`
bersifat live maupun rekaman. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Tommy (2006: 15) bahwa program radio terdiri dari sumber jaringan antar statiun, rekaman atau menyewa dari rumah produksi, produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi kongsinya. Proses produksi untuk program live dan rekaman secara keseluruhan sama. Script untuk program yang akan diproduksi dibuat oleh penulis naskah. Sedangkan untuk program yang sifatnya talkshow, Program Director akan menentukan narasumber yang sesuai dengan tema yang diangkat. Setelah melalui tahap tersebut barulah ditentukan program tersebut akan ditayangkan secara live ataupun rekaman. Pelaksanaan siaran program acara Jogja Belajar Radio mengacu pada jadwal yang berlaku baik jenis program yang disiarkan maupun penyiar yang bertugas. Program siaran yang bersifat live, penyiar menyiarkan program secara langsung tanpa melalui pengeditan dan penggabungan materi secara mekanis sesuai dengan script yang dibuat oleh penulis naskah. Program siaran live juga dapat berupa talkshow dengan narasumber. Narasumber yang diundang akan menyiapkan materi sesuai dengan tema yang diangkat. Program siaran yang bersifat rekaman, penyiar membawakan program sesuai script yang telah dibuat sebelumnya atau berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dengan rekaman terlebih dulu dan
71
`
tidak langsung disiarkan saat itu. Script dapat dibuat oleh penulis naskah ataupun narasumber yang diundang apabila acara bersifat talkshow. 3. Eksekusi program Dalam melakukan ekseskusi program, Jogja Belajar Radio secara penuh melibatkan penyiar dalam mengambil semua teknis penyiaran. Penyiar merupakan ujung tombak radio. Penyiarlah yang menjadi eksekutor program siaran sekaligus kru radio terdepan yang berinteraksi dengan pendengar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Masduki (2004: 51) siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendirian baik bertutur, mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Penyiar Jogja Belajar Radio harus mampu untuk mampu untuk membawakan semua program acara yang diproduksi Jogja Belajar Radio dan mampu menggunakan alat-alat siaran. Akan tetapi untuk program bertema kebudayaan dan keagamaan diperlukan penyiar dengan kriteria khusus. Penyiar untuk program kebudayaan diutamakan penyiar yang mampu berbahasa Jawa, hal ini karena penyampaian program tersebut menggunakan bahasa jawa. Sedangkan untuk program keagamaan memerlukan penyiar yang berbeda-beda disesuaikan dengan latar belakang penyiar, seperti untuk siaran program keagamaan islam disiarkan oleh penyiar yang beragama islam
dan siaran program keagamaan nasrani
disiarkan oleh penyiar yang beragama nasrani. Selain itu, jadwal siaran bagi penyiar yang sudah ditetapkan bersifat fleksibel mengikuti kesedian penyiar. 72
`
4. Pengawasan program Dalam pelaksanaan program diperlukan adanya pengawasan dan evaluasi. Pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh Kepala Bagian Layanan dan Promosi dibantu oleh Program Director yang dilakukan berdasarkan log pendengar dan absesnsi dari semua bagian yang terlibat dalam pengelolaan program. Evaluasi internal yang terdapat di Jogja Belajar Radio dilakukan setiap 6 bulan sekali, namun setiap bulannya tetap diawasi. Pengawasan dan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaiamana pelaksanaan program siaran yang dibuat Jogja Belajar Radio. Apabila pada saat dilakukan pengawasan dan evaluasi ditemukan hambatan-hambatan pada program siaran maka akan segera dicarikan solusi serta strategi untuk mengatasi hambatan tersebut.
73
`
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Beberapa poin yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengadaan program Jogja Belajar Radio dilatar belakangi dalam upaya untuk memberikan wadah dalam menyiarkan produk-produk media pembelajaran yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik menggunakan sistem layanan online yaitu radio streaming. 2. Tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk mendistribusikan konten-konten
pembelajaran
baik
pembelajaran
formal
maupun
pengetahuan ringan yang diproduksi Balai Tekkomdik kepada masyarakat. 3. Program Jogja Belajar Radio diatur Standar Opertional Procedures (SOP) yang wajib diketahui dan ditaati oleh penyiar, akan teteapi dalam pelaksanaanya belum maksimal. 4. Perencanaan program-program acara di Jogja Belajar Radio dibuat secara bersama-sama melalui Forum Group Discussion yang melibatkan seluruh pengelola radio, guru, juga siswa sekolah. Perencanaan program meliputi perumusan konten, tujuan program, penyusunan program, uji coba untuk mengetahui hambatan program, serta penentuan strategi yang digunakan untuk pencapaian tujuam program 5. Sarana dan prasarana program sudah layak dan lengkap.
74
`
6. Kegiatan produksi program siaran Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Proses produksi program yang dimulai dari penentuan tujuan, pengadaan konten, pengkajian, dan uji coba program. Proses produksi program acara siaran terdiri dari program live dan record. 7. Eksekusi program melibatkan penyiar sebagai eksekutor utama yang berperan langsung dalam menyiarkan program siaran dan mengambil semua teknis siaran, dilakukan secara live dan record. 8. Pengawasan dan evaluasi program dilakukan oleh Kepala Bagian Layanan dan Promosi dibantu oleh Program Director setiap 6 bulan sekali, namun setiap bulannya tetap diawasi. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut 1. Bagi pengelola program siaran Jogja Belajar Radio a. Memberikan inovasi terhadap setiap program siaran pendidikan dan melakukan lebih banyak promosi agar dapat program Jogja Belajar Radio lebih dikenal masyarakat. b. Perlu adanya pengawasan yang kontinyu dari Program Director terhadap disiplin kru produksi khususnya penyiar yang mengisi program siaran sesuai dengan SOP yang berlaku di Jogja Belajar Radio. 75
`
c. Menggiatkan kegiatan promosi agar Jogja Belajar Radio lebih dikenal masyarakat. d. Melakukan riset pendengar agar dapat meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan informasi pendengar. 2. Bagi akademisi Teknologi Pendidikan Melakukan kajian-kajian keilmiahan lebih mendalam tentang persoalan perkembangan media massa khususnya radio serta dampaknya pada kegiatan pembelajaran.
76
DAFTAR PUSTAKA
A.Darmanto. (1998). Tenik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. A.Ius. Triartanto. (2010). Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Arief S. Sadiman (2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Barbara B. Seels & Rita C. Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Eko Putro Widyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. H.Djamal, Andi F. (2011). Dasar-dasar Penyiaran. Jakarta: Kencana. Hasan Asy‟ari O. (2012). Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio. Yogyakarta: Erlangga. Innayah. (2014). Radio Edukasi Sebagai Sumber Belajar. Jurnal TEKNODIK VOL II no.1 Agustus 2014. Sidoarjo: BPMT-Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Judhariksawan,S.H. (2010). Hukum Penyiaran. Jakarta: Rajawali Pers. Lexy J. Moleong (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rodakarya. Masduki. (2001). Jurnalistik Radio. Yogyakarta: Lkis. .______. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: pt. Lkis plangi aksara. Miles, M.B. and Huberman, M.A. 1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication. 77
Morissan. (2009). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana. Nasution, M.A. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Prayudha, Harley. (2005). Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang: Bayu Media. Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk Pendidikan Non Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. ._______. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ._______. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2007). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sobry Sutikno. (2009). Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil’. Bandung : Prospect. Tayibnapis. (2000). Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta. Theo Stokkink. (1997). The Professional Radio Presenter (Penyiar Radio Profesional). Yogyakarta: Kanisius. Tommy Suprapto, MS. (2006). Berkarier di Bidang Broadcasting. Yogyakarta: Media Presindo. Wahyudi. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Worthen & Sanders. (1973). Educational Evaluation (Teory and Practice). Worthington, Ohio: Charles A.Jones Publishing Company. 78
Worthen, B. (1990) Program Evaluation. H. Walberg & G. Haertel (Eds). The International Encyclopedia Of Educational Evaluation. Toronto: Pergammon Press.
79
LAMPIRAN
80
Lampiran 1. Lembar Observasi Lembar Observasi No. 1.
2.
Aspek Pengamatan
Ya
Proses produksi program siaran 1) Penentuan dan pembuatan materi a) Kegiatan rapat dalam menentukan materi siaran - Menentukan tema/topik materi - Melakukan riset pendahuluan (analisis kebutuhan) - Merumuskan masalah - Menentukan tujuan program - Menentukan format acara b) Kegiatan penulisan naskah siaran - Pengumpulan materi - Menyeleksi materi - Merencanakan peran - Membuat sinopsis - Membuat treatment - Membuat full script 2) Kegiatan siaran program radio a) Kecakapan penyiar dalam membawakan acara - Memiliki kualitas vokal yang bagus, bulat dan tidak pecah - Memiliki artikulasi yang jelas - Bisa berekspresi melalui suara - Bisa memainkan intonasi suara - Bisa mengatur kecepatan bicara - Memiliki kemampuan verbal b) Musik yang digunakan dalam siaran - Terdapat musik pembuka - Terdapat musik penutup - Terdapat musik sisipan - Terdapat musik smash Produksi iklan dan info-info ringan 1) Produksi iklan a) Kegiatan rapat dalam menentukan materi iklan - Menentukan tema/topik iklan - Menentukan target pemasaran 81
Tidak
Keterangan
No.
Menentukan bentuk iklan Aspek Pengamatan
Ya
b) Kegiatan penulisan naskah iklan - Mencantumkan keunggulan produk - Merencanakan peran - Menentukan bahasa/dialeg/logat yang digunakan - Membuat sinopsis - Membuat treatment - Membuat full script c) Recording d) Mixing - Suara manusia - Musik - Jingle - Sound effect 2) Produksi info ringan a) Kegiatan rapat dalam menentukan materi info ringan - Menentukan tema/topik materi - Melakukan riset pendahuluan - Merumuskan masalah - Menentukan tujuan program b) Kegiatan penulisan naskah info ringan - Pengumpulan materi - Menyeleksi materi - Membuat full script c) Recording d) Mixing - Suara manusia - Musik - Jingle - Sound effect
82
Tidak
Keterangan
Lampiran 2. Panduan Wawancara Panduan Wawancara Hari,tanggal
:
Tempat
:
Responden
:
A. Konteks 1. Sejak kapan Jogja Belajar Radio didirikan? 2. Latar belakang didirikannya Jogja Belajar Radio? 3. Visi misi Jogja Belajar Radio? 4. Bagaimana penentuan target/sasaran program? 5. Bagaimana format dan segmentasi Jogja Belajar Radio? B. Input 6. Siapa saja yang terlibat di Jogja Belajar Radio? 7. Bagaimana pembagian kerja dalam struktur organisasi Jogja Belajar Radio? 8. Apakah ada kriteria khusus untuk dapat terlibat dalam pengelolaan Jogja Belajar Radio? Apa saja kriteria tersebut? 9. Apa saja program yang teradapat di Jogja Belajar Radio? 10. Adakah program unggulan yang dimiliki Jogja Belajar Radio? 11. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Jogja Belajar Radio? C. Proses 12. Bagaimana prosedur dari tahapan dan pengelolaan siaran di Jogja Belajar Radio? 13. Apakah ada perbedaan format dan segmentasi di setiap program siaran? Mengapa hal tersebut diperlukan? 14. Bagaimana kegiatan produksi program Jogja belajar Radio? 15. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi program live maupun rekaman? 16. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi iklan dan info ringan? 17. Strategi apa yang dimiliki Jogja Belajar Radio dalam menentukan jadwal serta menarik minat pendengar?
83
18. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan program Jogja Belajar Radio khususnya program pendidikan? Apa solusi yang sudah diterapkan dalam menangani kendala? 19. Bagaimana mengawasi program siaran di Jogja Belajar radio dan kinerja para karyawannya? D. Produk 20. Bagaimana hasil pengelolaan siaran program di Jogja Belajar Radio, terutama pada program-program pendidikan? 21. Apa yang telah dicapai melalui siaran program Jogja Belajar Radio?
84
Lampiran 3. Checklist Checklist No.
Item
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Profile Jogja Belajar Radio Struktur organisasi Jadwal siaran Rancangan program siaran Matrix program siaran Deskripsi program siaran Script Ruang siaran Perangkat Komputer Audio Mixer Microphone Software Headphone Modem/Koneksi Internet Audio Jack Lain-lain... a. b. c.
Ada
85
Tidak Ada
Lampiran 4. Hasil Pengamatan Lembar Observasi No. 1.
2.
Aspek Pengamatan
Ya
Proses produksi program siaran 3) Penentuan dan pembuatan materi c) Kegiatan rapat dalam menentukan materi siaran - Menentukan tema/topik materi - Melakukan riset pendahuluan (analisis kebutuhan) - Merumuskan masalah - Menentukan tujuan program - Menentukan format acara d) Kegiatan penulisan naskah siaran - Pengumpulan materi - Menyeleksi materi - Merencanakan peran - Membuat sinopsis - Membuat treatment - Membuat full script 4) Kegiatan siaran program radio c) Kecakapan penyiar dalam membawakan acara - Memiliki kualitas vokal yang bagus, bulat dan tidak pecah - Memiliki artikulasi yang jelas - Bisa berekspresi melalui suara - Bisa memainkan intonasi suara - Bisa mengatur kecepatan bicara - Memiliki kemampuan verbal d) Musik yang digunakan dalam siaran - Terdapat musik pembuka - Terdapat musik penutup - Terdapat musik sisipan - Terdapat musik smash Produksi iklan dan info-info ringan 3) Produksi iklan e) Kegiatan rapat dalam menentukan materi iklan - Menentukan tema/topik iklan - Menentukan target pemasaran 86
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
Keterangan
No.
Menentukan bentuk iklan Aspek Pengamatan
√ Ya
f) Kegiatan penulisan naskah iklan - Mencantumkan keunggulan produk - Merencanakan peran - Menentukan bahasa/dialeg/logat yang digunakan - Membuat sinopsis - Membuat treatment - Membuat full script g) Recording h) Mixing - Suara manusia - Musik - Jingle - Sound effect 4) Produksi info ringan e) Kegiatan rapat dalam menentukan materi info ringan - Menentukan tema/topik materi - Melakukan riset pendahuluan - Merumuskan masalah - Menentukan tujuan program f) Kegiatan penulisan naskah info ringan - Pengumpulan materi - Menyeleksi materi - Membuat full script g) Recording h) Mixing - Suara manusia - Musik - Jingle - Sound effect
87
Tidak √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan
Lampiran 5. Checklist No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20
Item
Ada
Profile Jogja Belajar Radio Struktur organisasi Jadwal siaran Rancangan program siaran Deskripsi program siaran Matrix program siaran Script Ruang siaran Perangkat Komputer Audio Mixer Microphone Software Headphone Modem/Koneksi Internet Audio Jack Ruang rekaman Recorder/Perangkat perekam suara AC
88
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak Ada
Lampiran 6. Catatan Lapangan Observasi 1 Hari/Tanggal : Jumat, 9 Mei 2016 Waktu
: 08.54 WIB
Tempat
: Lobby Balai Tekkomdik
Sebelum memulai penelitian, peneliti bermaksud untuk meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Seksi Layanan dan Promosi, bapak St. Mulyanto, M.Si. Seksi layanan dan promosi adalah seksi yang menaungi Jogja Belajar Radio. Sebelumnya peneliti sudah membuat janji untuk bertemu dengan bapak Mulyanto pada pukul 9 pagi. Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 08.54 WIB, kemudian peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak Mamal mempersilakan peneliti untuk duduk dulu di kursi yang terdapat di ruang lobby sambil menunggu bapak Mulyanto dipanggilkan. Beberapa saat kemudian bapak Mulyanto datang menemui peneliti. Peneliti kemudian menyampaikan maksud kedatangan peneliti hari itu. Peneliti meminta izin kepada bapak Mulyanto agar peneliti bisa mengadakan penelitian di JBRadio. Bapak Mulyanto menyetujui permintaan peneliti dan langsung mempersilakan penelitti untuk memulai melakukan penelitian. Peneliti kemudian mewawancarai pak Mulyanto seputar Jogja Belajar Radio.
89
Lampiran 7. Catatan Lapangan Observasi 2 Hari/Tanggal : Senin, 9 Mei 2016 Waktu
: 08.54 WIB
Tempat
: Lobby Balai Tekkomdik
Sebelum memulai penelitian peneliti sudah membuat janji untuk bertemu dengan bapak Cholid pada pukul 1 siang. Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 12. 54 WIB, kemudian peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak Mamal mempersilakan peneliti untuk duduk dulu di kursi yang terdapat di ruang lobby sambil menunggu bapak Cholid. Beberapa saat kemudian bapak Cholid datang menemui peneliti. Peneliti kemudian menyampaikan maksud kedatangan peneliti hari itu. Peneliti menyampaikan bahwa peneliti sudah mendapatkan izin dari bapak Mulyanto agar peneliti bisa mengadakan penelitian di JBRadio dan meminta kesediaan bapak Cholid untuk diwawancarai. Peneliti kemudian mewawancarai pak Cholid seputar Jogja Belajar Radio. Setelah melakukan wawancara peneliti dipersilakan untuk mengamati kegiatan yang ada di JBRadio. Yang peneliti amati adalah kegiatan siaran, jadwal siaran, sarana dan prasarana. Selanjutnya peneliti meminta dokumen terkait kegiatan Jogja Belajar Radio seperti SOP, naskah siaran, jadwal, dll.
90
Lampiran 8. Catatan Lapangan Observasi 3 Hari/Tanggal : Rabu, 11 Mei 2016 Waktu
: 13. 10 WIB
Tempat
: Lobby Balai Tekkomdik
Sebelum memulai penelitian peneliti sudah membuat janji untuk bertemu dengan bapak Cholid pada pukul 1 siang. Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 13.00 WIB, kemudian peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak Mamal mempersilakan peneliti untuk langsung masuk ke ruang radio. Peneliti menemui bapak Cholid untuk meminta izin mewawancarai penyiar radio. Kemudian peneliti direkomendasikan untuk mewawancarai 2 orang penyiar yang hari iru bertugas yaitu Mas Ayub dan Mas Faisal di ruang siaran Setelah melakukan wawancara dengan Mas Ayub dan Mas Faisal peneliti mengamati kegiatan produksi yang ada di JBRadio. Dalam memproduksi program, JB Radio melakukan FGD untuk menentukan dan membuat materi. Selanjutnya peneliti meminta dokumen terkait kegiatan Jogja Belajar Radio yaitu Log Pendengar.
91
Lampiran 9. Catatan Lapangan Observasi 4 Hari/Tanggal : Jumat, 12 Mei 2016 Waktu
: 13.15 WIB
Tempat
: Lobby Balai Tekkomdik
Sebelum memulai penelitian peneliti sudah membuat janji untuk bertemu dengan bapak Cholid pada pukul 1 siang. Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 13.15 WIB, kemudian peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak Mamal mempersilakan peneliti untuk langsung masuk ke ruang radio. Peneliti menemui bapak Cholid untuk meminta melakukan pengamatan dalam pembuatan info ringan dan iklan. Kegiatan rapat dalam menentukan materi info ringan yaitu: - Menentukan tema/topik materi - Melakukan riset pendahuluan - Merumuskan masalah - Menentukan tujuan program Kegiatan penulisan naskah info ringan: - Pengumpulan materi - Menyeleksi materi - Membuat full script Dilanjutkan dengan rekaman atau recording. Setelahnya barulah dilakukan proses mixing
92
Lampiran 10. Hasil Wawancara 1 Hari,tanggal
: Jumat, 6 Mei 2016
Tempat
: Lobby Balai Tekkomdik
Responden
: Bp. M
A. Konteks 1. Sejak kapan Jogja Belajar Radio didirikan? 2014 2. Latar belakang didirikannya Jogja Belajar Radio? Jadi begini, Jogja belajar radio itu kan satu Layanan berbasis audio. BTKP memproduksi berbagai macam media pembelajaran. Untuk mewadahi konten berbasis audio maka kita buat sistem layanan online yang bisa disiarkan secara streaming, maka dari itu kita buat JBRadio. Siaran setiap harinya dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam selama 18 jam. Ada program-program berbasis audio. Yang kedua di JB Radio ini terdapat layanan namanya audio audimen, pengguna dapat mengambil atau mendownload konten-konten berbasis audio tanpa harus mendengarkan siaran radionya. Ide dasarnya seperti itu. Kita berjalan di streaming tidak di tersiterial yaitu melalui jaringan internet. Keuntungannya dapat didengarkan dari berbagai macam segmen, dari kalangan paud sampai orang tua, dari berbagai belahan dunia karena kita basisnya internet. Kemudian kita tidak di jalur teristerial tidak menggunakan frekuensi fm, karena slot kanal di Jogja sudah habis. Sebenarnya kita sendiri ingin juga menggunakan jalur teristerial tapi ya karena sudah habis jadi ya konsen di jalur streaming
3. Visi misi Jogja Belajar Radio? Visi misinya kita ikut visi misinya Balai dong. Balai visi misinya ikut visi misi Dinas Pendidikan karena ini sebagai UPT-nya. Dinas Pendidikan visi misinya musti ikut visi misi Provinsi. Visinya itu kan ingin eee... bahwa Yogyakarta itu menjadi pusat pendidikan dan budaya terkemuka se-Asia Tenggara di tahun 2025. Kita mengarah kesana. Semua program kita juga akan mengarah kesana supaya visi misi yang sudah dicanangkan di Provinsi DIY yang akan mengarah nanti di 2025 semuanya arahnya kesana termasuk program-program yang ada di balai ini, dan terkhusus yang ada di Jogja Belajar Radio 4. Bagaimana penentuan target/sasaran program? Sasaran masyarakat pendidikan, masyarakat pendidikan itu masyarakat formal maupun non formal. Kalo masyarakat formal itu yang di sekolah93
5.
B. 6.
7.
8.
sekolah ada SD, SMP, SMA, SMK. Kemudian masyarakat non formal itu yang berbasis masyarakat pendidikan nonformal, paket A, paket B, paket C, PAUD, kemudian keaksaraan fungsional, PKBM – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan masyarakat-masyarakat yang tidak terlayani melalui pendidikan formal itu kami juga melayani Bagaimana format dan segmentasi Jogja Belajar Radio? Program siaran yang ada di JBRadio menganut Sistem presentasi, 70% edukasi 30% entertain/hiburan. 70% dan 30% itu kita wujudkan dalam program-program siaran. Sudah banyak program siaran yang kita kemas di JB Radio. Yang entertain banyak juga, yang 30% apa misalnya Musik Larut Malam, kemudian Dendang Nusantara, dll. Itu yang entertain. Tapi yang untuk jalur edukasi ada, Ayo Belajar, Bimbingan Belajar, kemudian Budaya. Nanti njenengan bisa tanya adminnya. Kekhususan program? Ndak. Ya ada sih untuk program belajar itu, yang Ayo Belajar itu misalnya hari Senin ini segmennya untuk anak SD, untuk hari Selasa untuk anak SMP, selanjutnya SMA, selanjutnya SMK itu ada. Yang pagi jam 9 itu khusus anak-anak PAUD. Input Siapa saja yang terlibat di Jogja Belajar Radio? Yang terlibat? SDM-nya? Banyak. Ada penyiar, ada scriptwriter, ada admin, ada kru produksi, ada jurnalis, semuanya itu kita ambilkan dari tenaga outsource bukan PNS, kita honori non PNS, kita honori profesional. Penyiar honornya sekian, admin sekian, kru produksi sekian, jurnalis sekian, tu ada honornya. Seperti itu. Nek ditangani PNS gak bisa gak cukup waktunya karena kita pegawainya hanya sedikit. Kita juga kerja sama dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi, misalnya kayak AKRB, kemudian AMIKOM, dengan UNY, dengan UGM, kita kerja sama dalam untuk hal pengisian konten, kemudian juga perusahanperusahan dan lembaga yang lain kita juga kerja sama. Bagaimana pembagian kerja dalam struktur organisasi Jogja Belajar Radio? Ada SOP. Semuanya ada jobdesknya. Apakah ada kriteria khusus untuk dapat terlibat dalam pengelolaan Jogja Belajar Radio? Apa saja kriteria tersebut? Ya... yang jelas minimal kualifikasi SMA. Tapi ada beberapa yang saya khususkan kualifikasi S1. Kita lebih berorientasi ke kompetensi, bisa lho anak yang belum sarjana tapi kompetensinya bagus, ada juga yang sudah sarjana tapi kompetensinya gak bagus. Jadi kita lebih ke kompetensi. 94
9. Apa saja program yang teradapat di Jogja Belajar Radio? Programnya macam-macam, sekitar 10 program acara. Ada Ayo Belajar, Bimbingan Belajar, Dendang Nusantara, dan lain-lain. Nanti njenengan bisa lihat ke ruang radionya langsung. 10. Adakah program unggulan yang dimiliki Jogja Belajar Radio? JBRadio program unggulannya Bimbingan Belajar dan Ayo Belajar. Bimbingan Belajar itu disiarkan jam 6 sampai 9 malam. Kemudian kalau Ayo Belajar itu jam 11 sampai jam 1 kalau gak salah, saya gak begitu hafal jadwalnya tapi ada. Itu unggulan karena disitu ada programprogram pembelajaran sesuai dengan arahan kita. Radio kita itu radio pendidikan, edutainment - pendidikan yang dikemas dengan menghibur. 11. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Jogja Belajar Radio? Banyak. Nanti njenengan bisa lihat sendiri. Kita punya perangkat mixer, punya perangkat server yang menyimpan data-data, ada studio untuk rekaman, studio produksi ada beserta peralatannya C. Proses 12. Strategi apa yang dimiliki Jogja Belajar Radio dalam menentukan jadwal serta menarik minat pendengar? Strategi JBRadio untuk menarik pendengar salah satunya melalui kuis. Kedua kita programkan gathering, temu darat dengan para pendengar, itu kita rencanakan bulan Agustus. Saya sudah sampaikan ke pengelola JBRadio. Coba dirancang untuk gathering temu darat dengan para pendengar. Kita adakan event entah dimana silakan lakukan. Kemudian sosialisasi dengan sekolah-sekolah. Bersinergi dengan program balai yang lain, contohnya di Balai sini ada yang namanya program diseminasi. Program diseminasi itu mempublikasikan produk-produk yang kita punyai ke sekolah-sekolah di seluruh DIY. Disana itu kami selipkan terkait dengan program JBRadio. Ini lho kita punya JB radio yang bisa diakses melalui alamat website seperti ini, kalau gak pakai itu ya pakai launcher yang ada di smartphone, kita sudah punya launchernya silakan di-download kemudian buka. Seperti itu strateginya supaya pendengar semakin banyak 13. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan program Jogja Belajar Radio khususnya program pendidikan? Apa solusi yang sudah diterapkan dalam menangani kendala? Kendalanya mm... yang namanya koneksi internet itu kan budaya, ya to? Orang itu memahami radio itu radio yang teristerial. Musti tanyanya JBRadio itu FM-nya berapa frekuensinya? Gitu, ya kan? Kan jarang to, masih jarang to itu? Kecuali untuk anak mahasiswa atau anak sekolah 95
yang sudah gak gaptek mendengarkan radio pake perangkat, ya kan? Itu yang menjadi kendala bahwa anggapan mereka radio itu hanya yang teristerial padahal ada streaming. Kemudian yang kedua untuk wilayahwilayah yang blackspot/blankspot, daerah-daerah yang koneksi internetnya buruk, itu juga menjadi kendala. Misalnya njenengan di pantai, koneksi internetnya buruk, ya untuk mendengarkan JBRadio, ya buruk juga kan? 14. Bagaimana mengawasi program siaran di Jogja Belajar radio dan kinerja para karyawannya? Evaluasi kita lakukan tiap 6 bulan, evaluasi bersama ya. Walaupun tiap sebulan saya melakukan evaluasi terkait dengan evaluasi program siaran. Misalnya begini, bulan Januari kita lakukan siaran di jam misalnya di jam 10 sampai jam 12 programnya namanya Ayo Belajar. Ternyata ketika jam tersebut saya adakan Ayo Belajar kok pendengarnya log-nya kan kelihatan. Kok log-nya kok sedikit? Kita evaluasi, kenapa? Oh, ternyata di jam seperti ini pendengarnya masih pada sekolah, di kelas, sehingga gak sempat untuk mendengarkan. Oleh karena itu kita lakukan evaluasi. Coba kita ubah jam siarnya. Kita ubah diluar jam sekolah, misal jam 1 sampai jam 3. Coba kita lihat log-nya. Oh, tenyata log-nya tinggi. Berarti yang diinginkan pendengar itu untuk yang Ayo Belajar jam sekian. Ya seperti itu kan langsung kita eksekusi. Seperti itu. Melalui evaluasi. Belum ada evaluasi dari luar. Baru internal. D. Produk 15. Bagaimana hasil pengelolaan siaran program di Jogja Belajar Radio, terutama pada program-program pendidikan? Yang jelas kita sudah tau log-nya, persiaran. Siaran ini log-nya berapa. Kemudian kita juga minta pendapat, saran, testimoni dari para pendengar itu juga masuk ke kita karena kita pakai sosial media ya. Respon melalui sosial media, twitter, facebook, BBM itu kan banyak sekali masuk ke kita. Responnya sangat positif dan banyak juga yang dari luar DIY. Pelajar-pelajar di luar DIY tu banyak yang mendengarkan program JBRadio. Kita kan setiap minggunya ada yang namanya kuis. Melalui kuis itu kita bisa melihat slot pendengar kuisnya, kemudian ada hadiahnya pulsa 25.000. Njenengan bisa ikut jawab, nanti dapat 25.000. kalau setiap minggu dapat 25.000 kan enak, ya kan? 16. Apa yang telah dicapai melalui siaran program Jogja Belajar Radio? Yang dicapai yaitu konten-konten pembelajaran berbasis audio yang dimiliki BTKP dapat terdistribusi melalui program Jogja Belajar 96
Radio ini. Jadi dapat dinikmati oleh masyarakat pendidikan dimanapun dan kapanpun.
Lampiran 11. Hasil Wawancara 2 Hari,tanggal
: 15 Juni 2016
Tempat
: Ruang JBRadio
Responden
: Bp. Ch
A. Konteks 1. Sejak kapan Jogja Belajar Radio didirikan? Jogja Belajar Radio itu didirikan lebih tepatnya cikal bakalnya itu di kisaran tahun 2011. Namun ketika awal berdirinya itu masih rekaman yang kita sampaikan ke pendengar. Jadi balai Tekkomdik itu kan em.. dulunya itu membuat media-media pembelajaran yang berbasis audio, kemudian kita sampaikan ke pendengar itu melalui siaran Jogja Belajar Radio ini. 2. Latar belakang didirikannya Jogja Belajar Radio? Jadi harapannya Balai Tekkomdik ini dulu kan memang awalnya memproduksi banyak konten-konten media pembelajaran baik yang sifatnya audio, video, animasi. Nah, dari situ terpikirlah bagaimana supaya media-media khususnya media audio yang dibuat itu bisa tersampaikan ke masyarakat. Nah, maka munculah ide untuk membuat stasiun radio. Nah, tapi awalnya di tahun 2011 itu em.. karena memang sumber daya yang masih awal dan awam sekali, makanya kita hanya menyiarkan rekaman-rekaman atau hasil-hasil produksi media pembelajaran yang diproduksi BTKP. Nah, kemudian kenapa latar belakangnya ini kita menggunakan radio streaming? Yang pertama karena pada saat kita mendirikan JBRadio itu memang frekuensi untuk FM itu sudah tidak bisa untuk menampung satu stasiun lagi. Nah, maka dari itu salah satu solusi yang mungkin saat itu yang paling tepat adalah kita membuat sebuah radio streaming. Nah, memang kelebihannya streaming itu bisa diakses di manapun. Ya jadi, mau di Surabaya, mau di luar negeri itu kita bisa mengakses radio streaming seperti itu. 3. Visi misi Jogja Belajar Radio? 97
4.
5.
B. 6.
7.
Visi misi Jogja Belajar Radio itu kita menginduk ke BTKP, jadi kita visi misinya sama seperti BTKP. Karena kita gak berdiri sendiri. Jadi JBRadio itu merupakan layanan dari Balai Tekkomdik. Bagaimana penentuan target/sasaran program? Kita setiap tahun mengadakan FGD namanya – Form Grup Discussion. Kita melihat segmentasi maksudnya kebutuhan pendengar itu seperti apa, kebutuhan guru, kebutuhan siswa itu seperti apa. Nah maka dari situlah, dari FGD itulah maka kita bisa merumuskan beberapa program-program yang bisa kita siarkan. Bagaimana format dan segmentasi Jogja Belajar Radio? Jogja Belajar Radio ini memang sebenarnya adalah awalnya itu adalah Radio Pendidikan. Tetapi kan kalau misalnya kita bicara konteksnya pendidikan terus itu kan juga mboseni, maka dari itu kita buat ada perbandingan antara pendidikan dan hiburan juga. Namun disini perlu disampaikan juga, hiburannya itu juga ada unsur edukasinya. Jadi istilahnya nek misalke nganu ki yo hiburan sing bernilai-lah, hiburan yang berkelas. Porsinya sendiri sebenarnya 70-30. 70% untuk pendidikan, 30% untuk hiburan. Jadi gak 100% untuk pendidikan terus. Input Siapa saja yang terlibat di Jogja Belajar Radio? Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah naungan seksi layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat dari teman-teman dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu emm... lebih ke administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau operasional itu ada dari kru radio, ada program director, ada scriptwriter, ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya. Bagaimana pembagian kerja dalam struktur organisasi Jogja Belajar Radio? Tentu dalam sebuah radio ada Program Director. Program Director disini adalah saya, nama saya Muhammad Cholid Nurohman dan merangkap sebagai Music Director juga. Yang kedua ada Scriptwriter khusus untuk menulis naskah itu ada Mas Yuse Rizal Triarto, dia khusus untuk membuat naskah sebenernya naskah pendidikan tapi kalau naskah siaran sebenarnya Mas Rian. Tapi secara struktural Mas Rian itu adalah admin. Kemudian ada admin, adminnya itu ada Mas Nurfana Rian Damara. Dia sebagai admin radio, tugasnya mengecek sosial media dan seterusnya. Dan mas Rian ini juga merangkap sebagai teknisi. Teknisi untuk ya radio ini dari komponen audio, kemudian jaringan, teknisinya adalah mas Rian. 98
Kemudian ada penyiar, di sini ada jumlahnya sekitar 8 sampai 9 penyiar. Yang pertama itu Mbak Christina Maria Endriyani, nah disini kita untuk penyiar ada nama bekennya. Mbak Maria itu nama bekennya mbak Ajeng Kinanti. Kemudian ada mbak Indah Cahyanti, itu namanya bekennya adalah Kamaratih. Kemudian ada juga mbak Ovi Kurniawati, itu nama bekennya Laksmi Arimbi. Kemudian ada mas Sindhu Faisal, itu nama bekennya Rama Sutedja. Kemudian ada Bara Zulfah, itu nama bekennya Seno Abimanyu. Kemudian ada juga mbak Chrisgita Kartika, itu nama bekennya Laras Anindya. Kemudian ada juga penyiarnya itu namanya mbak Sulis Setianingsih, itu nama bekennya Bening Saraswati. Kemudian yang terakhir itu ada Ayub Rohede, itu nama bekennya Bagas Mahardika. 8. Apakah ada kriteria khusus untuk dapat terlibat dalam pengelolaan Jogja Belajar Radio? Apa saja kriteria tersebut? Untuk kriteria pertama untuk program director tentu ngerti selera acara, yang kedua harus tau betul tentang manajemen penyiaran, manajemen penyiar, kemudian manajemen program. Kemudian untuk music director harus tau up-to-date lagunya apa aja, kemudian harus tau segmentasi musik, genre-genrenya apa; POP, K-POP atau apalah gitu hehe... Kemudian untuk teknisi jelas dia bisa untuk jaringannya bisa, untuk operasional komponen audio juga bisa, kemudian master recording dia harus juga bisa. Kemudian untuk scriptwriter, dia harus punya pengalaman menulis karena gak mungkin kalau orang bisanya ngomong tapi tak suruh jadi scriptwriter kan gak mungkin. Kemudian penyiar itu tentu harus dari dia punya basic speaking. Disini kita gak membatasi antara mau profesional ataupun istilahnya medium ya, tengah-tengah. Tapi kalau masih junior banget disini belum bisa, minimal udah punya pengalaman sedikitlah. Kita ambilnya dari tengah ke atas, gak harus selalu profesional. Penyiar semua kita ambil dari luar. Kemudian kita memang bisa memfasilitasi, misalkan mau belajar untuk siaran kita bisa memfasilitasi. Cuma nanti ya sifatnya tandom, gak diperbolehkan untuk siaran sendiri jadi ada penyiar utama. Untuk minimal pendidikan bagi kru gak ada sih, ya minimal SMA/SMK lah. 9. Apa saja program yang teradapat di Jogja Belajar Radio? Program JBRadio itu ada 10. Yang pertama itu ada Selamat Pagi Jogja, itu dari jam 6 sampai jam 8 pagi. Setiap hari Senin sampai minggu, jadi setiap hari. Sifatnya lebih ke hiburan, jadi hanya membahas obrolanobrolan ringan di pagi hari sama menyampaikan event-event yang akan diselenggarakan di hari itu. Kemudian Dunia Anak, jam 8 sampai jam 9. 99
Itu juga setiap hari. Nah Dunia Anak ini lebih membahas konten-konten untuk anak dan juga parenting biasanya, sama tips-tips orang tua seperti apa mendidik anak, kemudian supaya anak gak bandel itu di dunia anak. Tapi kebanyakan memang kontennya ke anak-anak. Jadi kayak pengenalan sayur, pengenalan alat transportasi, ya gitu. Kemudian jam 9 sampai jam 10 itu Ragam Peristiwa. Itu juga setiap hari. Kita akan membahas di hari itu di tanggal itu peristiwa apa saja sih, baik dalam sejarah maupun hari ini ada event apa, nanti dibahas di Ragam Peristiwa. Jadi bisa juga nanti kita sekarang tanggal 19, bahas 19 tahun 1951 misalkan itu ada apa, kemudian tahun 1987 tanggal 19 tu ada apa, seperti itu. Kemudian jam 10 sampai jam 11 itu ada Dendang Nusantara. Lebih mengupas ke konten-konten atau kebudayaan-kebudayaan di Nusantara. Jadi lebih umum, dari Sabang sampai Merauke. Dari jam 11 sampai jam 12 masuk ke acara pilihan. Itu masing-masing hari berbeda. Nah hari Senin itu acara pilihannya adalah Lumbung Budaya. Lumbung Budaya itu membahas konten-konten yang ada di Jogja Belajar Budaya atau JBBudaya. Dan selain itu juga membahas kebudayaan-kebudayaan yang ada di Yogyakarta, jadi itu khusus untuk Jogja. Kemudian hari Selasa itu ada Resensi Media, sama di jam 11 sampai jam 12 acara pilihan. Itu membahas tentang resensi media-media BTKP, selain itu kita juga membahas resensi-resensi film, buku, jadi perbandingannya satu banding satu. Satu BTKP, satu film, jadi ada keseimbangan. Kemudian di hari Rabu ada Sosok Tokoh. Nah ini kita mengupas salah satu tokoh yang kita tunjuk – maksudnya yang kita list, sudah ada jadwalnya dan itu kita bervariasi lah bisa tokoh nasional, bisa tokoh daerah, pahlawan, atau tokoh internasional. Itu masuk di Sosok Tokoh. Kemudian hari kamis itu ada Warta Guru. Ini lebih membahas konten-konten atau inspirasiinspirasi guru-guru berprestasi. Jadi guru mengembangkan apa, metode pembelajaran apa, nah itu dibahas di Warta Guru. Kemudian di hari Jumat adalah Rohani Islam, ya khusus tentang Islam ya konteksnya tentang Islam. Kemudian di hari Sabtu itu ada Info Teknologi, membahas tentang teknologi-teknologi terbaharukan, misalkan yang lagi booming ini apa. Yang lagi booming kan akhir-akhir ini ada 4G, nah nanti topik itu akan dibahas di sana penuh selama 1 jam. Kemudian hari Minggu itu Rohani Kristen atau Katolik. Nanti itu selang-seling, minggu pertama Kristen, minggu kedua Katolik, dan seterusnya ganti-gantian. Acara pilihan udah semua ya untuk jam 11 sampai 12. Kemudian jam 12 sampai jam 13, setiap hari itu ada Berita Seputar Pendidikan. Nah ini membahas berita-berita yang berkaitan dengan pendidikan, biasanya ini 100
penyampaiannya pakai bahasa yang formal kayak anchor news, kayak reporter berita. Kemudian di jam 13 sampai 15 ada Ngudar Kawruh Kabudayaan, membahas tentang budaya-budaya yang ada di Jawa, khusus di Jawa. Lebih spesifiknya lagi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kalau yang Lumbung Budaya tadi kan khusus Jogja, yang Ngudar Kawruh Kabudayaan untuk Jogja dan Jawa Tengah. Kenapa kita gak sampai Jawa Timur atau Jawa Barat? Nah nanti itu udah masuk ke ranah yang Dendang Nusantara. Jadi nanti ndak ada kesamaan program. Kemudian jam 15 sampai jam 17, untuk hari Senin sampai Jumat itu adalah program Ayo Belajar, itu akan membahas materi materi yang sifatnya pendidikan formal baik SD, SMP, SMA. Ada Matematika, ada Bahasa Indonesia, ada IPA, ada Bahasa Inggris, itu yang di-UN-kan. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu di jam yang sama, ada Tau Gak Sih?. Disitu kita akan membahas hal-hal yang ringan tapi sebenarnya kita jarang yang tahu, misalkan proses buat cat, kenapa pesawat terbang, kenapa bisa terbentuk ombak, terus pernah terpikir nggak kenapa pasir pantai ada yang hitam ada yang putih? Nggak kan? Nah, hal-hal seperti itulah yang akan kita bahas di Tau Gak Sih?. Hal-hal yang gak kepikiran. Nah kemudian masuk lagi ke jam 17 sampai jam 18, itu Sunset Beat. Itu lebih ke obrolan ringan sore hari ya, nggak berat. Jadi itu sebenarnya jeda untuk masuk ke Bimbingan Belajar. Jadi supaya gak spaneng. Karena kan Ayo Belajar sinau, Bimbingan Belajar sinau lagi jadi ada jedanya disitu. Nah jam 18 sampai 21 ini khusus Bimbingan Belajar, hari Senin sampai Jumat. Kontennya hampir sama dengan Ayo Belajar, cuma nanti materinya bisa lebih kompleks, lebih banyak karena kan durasinya lebih panjang, 3 jam. Jadi kita mengupasnya bisa lebih luas lebih jauh. Tapi disini kita tidak memaksakan untuk satu kali siaran itu satu bab. Biasanya satu siaran itu satu kompetensi dasar. Kita tidak memaksakan untuk satu standar kompetensi tapi satu kompetensi dasar. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu, kita dibagi menjadi 3 segmen. Di jam 18 sampai jam 19 itu Balai Tekkomdik News, itu kita mengupas terjadi apa aja sih satu minggu ini di Balai Tekkomdik. Kan banyak tuh kegiatan, kemah TIK; kemudian ada mobile learning; ada diklat penyiar ini; kemudian ada juga yang kegiatan workshop untuk fotografi; ada juga pertemuan komunitas, nanti kita bahas di Balai Tekkomdik News. Kemudian ada juga di jam 19 sampai jam 20, yaitu Trending Topic Hari Ini. Jadi kita kan di internet atau di Google terutama Google Trends itu kan kita bisa melihat kira-kira hari ini tu yang lagi booming tu apa. Jadi memang semua yang kita search, kalau kita mengetikan apa, mencari artikel apa itu selalu terindeks 101
dan ketika semakin banyak itu akan menjadi trending. Nah jadi kita dari Google Trends atau trending topic yang ada di Twitter. Kemudian di jam 20 sampai 21 itu Satu Jam Bersama Artis Idola. Itu membahas khusus sesuai dengan tema yang diangkat, misalkan hari Sabtu itu kita membahas Peterpan tuh, hari Minggunya bahas Westlife atau apa. Nah nanti selama 1 jam itu pula yang diputer adalah lagu-lagunya mereka. Misal bahasnya Peterpan ya lagu-lagunya punya Peterpan semua. Kemudian jam 21 sampai jam 23 itu ada Zona 2000-an. Ini lebih membahas obrolan malam juga sih sama diriingi lagu-lagu di 2000-an, ya nostlagia-nostalgia gitu. Kita belum sampai ke zona 90-an, kayak Koes Plus. Ada sih kepikiran kayak gitu. Terus ada juga yang request wayangan, tapi belum. Kemudian jam 23 sampai jam 24 itu Musik Larut Malam. Itu lebih ke refleksi-refleksi atau motivasi-motivasi yang bisa kita sampaikan, yang bisa diadopsi sama pendengar supaya lebih termotivasi, pengantar tidur lah. Lagunya yang slow-slow. 10. Adakah program unggulan yang dimiliki Jogja Belajar Radio? Program unggulannya karena ini merupakan radio pendidikan maka program unggulannya adalah Ayo Belajar dan Bimbingan Belajar. Kita sudah punya strukturnya sendiri, jadi apa yang akan kita bahas disesuaikan dengan kebutuhan pendengar, misalkan tanggal sekian tu semester berapa. Semester dua yang dibahas ya materi semester dua. Gak mungkin kita semester 2 tapi yang dibahas semester 1, gak nyambung kan? 11. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Jogja Belajar Radio? Sarana dan prasarana sudah cukup baik ya. Cuma istilahnya memang emm.. menurutku sih dibanding dengan radio lain itu gak kalah malah bisa jauh lebih bagus. Untuk sarana prasarana saya rasa sudah terpenuhi. C. Proses 12. Bagaimana prosedur dari tahapan dan pengelolaan siaran di Jogja Belajar Radio? Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedbacknya. Maksudnya apakah acara ini kita kesulitan gak untuk memenuhi kontennya ini. Kalau misalnya kesulitan ya sudah kita ganti. 102
Tapi kalau misal bisa memenuhi untuk kebutuhan konten, nah maka lanjut aja. Kemudian untuk manajemen penyiar, itu kita juga ada rapat bulanan juga. Itu untuk menentukan penjadwalan. Jadi apakah ada perubahan jadwal atau ndak, seperti itu. Nah disini sifatnya pertukaran penyiar itu lebih fleksibel. Jadi misalkan emm... izin, itu nanti silakan bisa ganti. Misalkan minggu ini saya emm... absen tuh semua misalkan saya kan dapat lima shift ya, lima shift saya izin semua, nanti bisa nuker di minggu berikutnya atau minggu berikutnya lagi yang jelas dalam satu bulan itu. 13. Apakah ada perbedaan format dan segmentasi di setiap program siaran? Mengapa hal tersebut diperlukan? Ada sih, seperti di Ayo Belajar dan Bimbingan Belajar. Tapi saya gak begitu hapal. Nanti saya kasih saja jadwalnya. 14. Bagaimana kegiatan produksi program Jogja belajar Radio? Oke, kegiatan produksi sama seperti pengelolaan siaran. Kita melakukan FGD dulu, kira-kira kebutuhan apa yang dibutuhkan. Kemudian setelah itu kita rancang judul-judulnya kemudian baru kita buat naskahnya. Naskah untuk produksi baru kita produksi. Produksi selesai ya langsung bisa kita siarkan. Jadi gak perlu ada uji coba dan sebagainya. Dan ini sifatnya nanti lebih fleksibel. Maksudnya gini fleksibelnya, misalkan udah naik tu. Udah naik kemudian ada perlu revisi-revisi ya nanti langsung direvisi. 15. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi program live maupun rekaman? Ya memang kita ada program live ya itu talkshow, bincang-bincang ya. Nah ini kita biasa tergantung narasumbernya juga maunya live atau maunya rekaman atau tapping. Prosesnya ya sama, kita diawal tahun FGD dulu. Semuanya kalau disini FGD dulu, menentukan kira-kira temanya apa. Nah disini langsung, langsung dari FGD ini akan muncul tema-temanya. Kalau biasanya yang produksi itu kan FGD dulu nanti nemu rumusan, judul, baru dibuat. Nah di FGD ini langsung, FGD langsung menentukan judul-judulnya baik talkshow-nya, siaran live-nya, sama tapping-nya kemudian barulah nanti disitu sudah ditentukan juga narasumbernya siapa beserta jadwalnya. Setelah itu kita menghubungi narasumbernya kita ajukan surat kesana, barulah kita menentukan mau tapping atau live. 16. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi iklan dan info ringan?
103
Tentu sama seperti produksi program ya jadi merumuskan dulu, FGD, merumuskan judul, naskahnya, jadi iklan sama info ringan ada naskahnya walaupun cuma pendek-pendek tapi memang bukti fisiknya, karena itu kan juga dipertanggungjawabkan. 17. Strategi apa yang dimiliki Jogja Belajar Radio dalam menentukan jadwal serta menarik minat pendengar? Yang pertama dengan teknik FGD tadi. Kita mengundang beberapa guru dan siswa yang kita rasa cukup berpengaruh di sekolahnya, atau di lingkungan pendidikan tentunya kita datangkan kesini kira-kira butuh programnya apa. Kemudian kita juga melakukan diseminasi-diseminasi, kita melakukan promosi ke sekolah-sekolah. Misalkan sekolah itu ada event kita kesana, kemudian kita promosi disana atau kita yang ada kegiatan di sana misalkan kita mengadakan lomba di sekolah itu. , itu bisa kita sambil promosi. Kemudian kita lebih gencar di social media, karena sekarang itu fenomena hampir em... bisa dibilang 50% pengguna internet itu pakai sosial media. Ya jadi kita gembor-gemborkan lewat social media. Kemudian kita ada event-event besar kita juga ikut promosi misalkan kemah TIK, kita juga promosi. 18. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan program Jogja Belajar Radio khususnya program pendidikan? Apa solusi yang sudah diterapkan dalam menangani kendala? Untuk program pendidikan itu kendalanya adalah ketika scriptwriter itu harus menyiapkan sebuah materi, karena memang basic-nya scripwriter itu kan memang dia sebenarnya guru untuk guru les ya, guru les itu kan lebih luas jadi menyeluruh hampir semua mata pelajaran diampu. Nah kesulitannya adalah ketika apa ya istilahnya validasi konten. Nah ini si scriptwriter ini harus berkonsultasi langsung dengan guru yang memang mengampu mata pelajaran itu. Solusinya adalah kita bekerja sama dengan guru-guru yang sudah biasa bekerja sama dengan BTKP untuk konsultasi konten. 19. Bagaimana mengawasi program siaran di Jogja Belajar radio dan kinerja para karyawannya? Oke, disini kan ada log ya, baik log siaran maupun log pendengar dan absensi jadi memang kita bisa mengontrol dari itu semua. Selain itu kita juga melakukan pengawasan secara langsung, bisa macem-macem. D. Produk 20. Bagaimana hasil pengelolaan siaran program di Jogja Belajar Radio, terutama pada program-program pendidikan?
104
Tentu kita biasa dapat feedback positif dari social media, kalau telpon kita ndak bisa karena memang pertama sumber daya manusia-nya belum siap, yang kedua memang kalau telpon kita masih jadi satu sama kantor jadi gak bisa. Kalau misal mau line telpon ya harus masang telpon lagi 21. Apa yang telah dicapai melalui siaran program Jogja Belajar Radio? Tentunya yang dicapai adalah terdistribusinya konten-konten pembelajaran berbasis audio yang diproduksi oleh BTKP Tambahan 22. Karena JBRadio ini radio streaming, jadi kita bisa tahu dari mana saja pendengarnya ya? Kalau pendengar kita masih sebatas wilayah. Karena kita belum bisa langsung tau alamatnya dimana, rumahnya dimana, itu kita belum bisa. Karena kalau streaming itu kan pakai IP address, kalau IP address kan biasanya regional, jadi dari Jogjakarta atau dari Belitung, dari Jakarta, Surabaya, Sleman, dll. 23. Kira-kira berapa jumlah pendengarnya perhari? Perhari itu macem-macem sih, kalau secara rata-rata antara seratusan. Seratus perhari itu saya rasa kalau streaming ya sudah lumayan, karena memang kendalanya apakah orang-orang lebih suka streaming. Kebanyakan kan lebih simple-nya pakai radio yang pemancar biasa kan. Kita dilemanya disitu. Kita fasilitasnya ada cuma target untuk nyebarnya itu belum. Kemarin Pak Kepala sudah ada wacana “Mas, mbok nek ono sing kira-kira hampir collapse gitu, mbok dituku, Mas.” “Kayake tu belum ada eh, Pak.”. kemarin tuh dulu sempet yang radio anak Jogja itu yang di Taman Pintar, itu mau diambil kan sama sini. Tapi kan itu terjadi di pertengahan tahun, karena kan kalau kita mau mengubah anggaran itu kan susahnya minta ampun itu. Akhirnya kedisikan karo opo kae. Udah dibeli dulu. Jadi ketika mau kita melakukan perubahan itu udah wes dibayar lunas sama yang itu. Ya uwes tho, kalah tho? Ketika kita mau beli kita terbentur dengan masalah birokrasi. Tapi kita berusaha untuk semaksimal mungkin bagimana kita mendistribusikan atau menyiarkan ini secara kontinyu, semakin lama kan semakin didengar
105
Lampiran 12. Hasil Wawancara 3
Hari,tanggal
: Rabu, 10 Mei 2016
Tempat
: Studio siaran JB
Responden
: Sdr. Ay
Jabatan
: Penyiar
1. Berapa lama menjadi penyiar? Disini? Kalau disini tahun kedua. Ini jalan 2 tahun. 2. Waktu masuk kesini ada kriterian khusus? Waktu masuk kesini kriteria khususnya adalah... karna disini kan penyiarnya freelance ya, jadi awalnya tuh gak open recruitement secara terbuka gitu, tapi beberapa penyiar yang masuk sini tu adalah penyiar dari radio-radio komersil yang ada di Jogja seperti Retjo Buntung, Rakosa, dll. Jadi kriterianya ya yang pasti bisa siaran, itu yang paling utama. Bisa siaran, terus menguasai teknis siaran jadi kayak menguasai playlist, karena ada softfilenya khusus tuh kalau siaran, bisa mengoperasikan mixer, kayak gitu-gitu sih. Yang paling utama ya bisa siaran. 3. Pegang berapa program? Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program, terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal dunia anak hari ini udah ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh, tukeran dong‟. Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa aja dan emang diharuskan bisa menguasai program apapun, gitu. Disini programnya lebih ke anak sekolah dari SD, SMP, SMA. Konten-konten siaran kita tuh mengarah kesana, kayak misalkan ada Ayo Belajar, Bimbingan Belajar, itu biasanya materi pelajaran anak SD, SMP, SMA. Program lainnya ya kayak umum gitu sih, lebih ke entertain. Cuma untuk program keagamaan kayak program rohani kristen, itu dipegang penyiar yang nasrani. Sama ini, sama yang lebih spesialis sama program kedaerahan jadi kayak ada program mudar kaweruh, itu dispesialkan untuk mereka yang bisa berbahasa jawa. Jadi penyampaian program siarannya itu pakai bahasa jawa. Lagu yang diputer 106
itu ada campur sari kayak gitu. Kan itu gak semua orang bisa ya bahasa Jawa. Jadi spesial ada teman-teman penyiar yang khusus bisa fasih ngomong bahasa Jawa, gitu. 4. Bagaimana sarana prasarana JBR? Untuk sarana prasarana cukup, malah lebih lengkap daripada radioku yang komersil kalo aku boleh jujur. Hehe.. cukuplah menurutku. Kalau untuk sarana untuk siaran ya, tapi kalau untuk produksi aku gatau karena aku belum pernah terlibat untuk produksi, kayak misalkan produksi itu bikin iklan. 5. Kendala saat siaran disini? Kendalanya salah satunya di jadwal. Karena semua yang penyiar tuh anak kuliah kebanyakan, baru lulus. Kerjanya gak hanya cuma satu, ya freelancer ya kerjaannya bisa nemplok disini nemplok disitu. Kadangkadang itu sih kendalanya. Jadi kita gak ada jadwal paten gitu lho. Kadang-kadang „aduh aku gak bisa, tolong diganti‟ harus mikir rolling apa segala macam. Kendalanya itu ya, tapi kalau teknis kayaknya so far so good, gada yang begitu menjadi kendala. 6. Respon dari pendengar bagaimana? Respon biasanya masuknya ke admin ya. Tapi bisa sih diliat datanya, karena kan streaming, streaming kan tidak seperti radio pada umumnya ya, radio yang punya channel FM. Kalau radio yang FM kita bisa buka layanan interaksi by phone ataupun sms segala macem di kita tuh lebih kayak masih kurang responnya, karena memang baru streaming dan hanya orang-orang yang tau radio ini aja yang mendengarkan. Tapi itu untuk data validnya bisa diliat di layanan streamingnya ada kan yang mengunjungi siapa aja. 7. Saran untuk JBR? Kalau aku sih lebih ke management, management intern antara penyiar dan station manager. Kalau masalah teknis aku kurang paham, kurang ngerti ya. Cuma lebih ke management aja kayak jadwal, terus kayak protap ___ peraturan tetap sih ada, tapi itu kadang-kadang kita penyiar masih agak ngasal, gitu. Jadi kaena kita masih bingung nih „ini protapnya apa ya? Ah yaudah gini aja‟. Kesannya kayak gitu. Kadang-kadang kita mikir „Ah ora ono sing ngerungoke. Asal aja‟, kadang-kadang kita mikirnya gitu. Yaudah mungkin lebih ke sistemnya aja, lebih diperjelas aja, jelas alurnya 107
kayak gimana. Jadi penyiarpun mengikuti prosedur ketika siaran. Buat penyiar itu siaran bukan hanya sekedar profesi, tapi juga hobi. Artinya ketika orang yang punya hobi kemudian hobinya jadi sebuah profesi pasti mereka bakal melakukan dengan sepenuh hati, kayak totalitas dan dedikasi. Sedangkan kalau kita siaran gak ada sistemnya, sistemnya gak jelas, peraturannya gak jelas, takutnya akan mengurangi dedikasi kita dalam dunia penyiaran ini. Kalau menurut aku pribadi sih itu. Tapi untuk teknis segala macem aku kurang paham, aku kurang menyentuh kesana. Terus kalau misalkan biar penyiar juga bisa enak siarannya. Kalau saranku ditambah SDM-nya seperti Music Director dan PD itu sendiri-sendiri.. jadi kalau Cholid itu Cuma PD bayang-bayang. Maksudnya dia gak fokus disini 100%. Gak full time. Karena dia masih setengah di sini setengah di atas. Bercabang. Saranku ya itu jadi ya PD-nya khusus, MD khusus, admin dah ada. Aku rasa PD itu harusnya orang yang basicnya dia punya ilmu tentang penyiaran. Jadi akan sangat membantu. Kalau Cholid ini kan dia dari IT ya, jadi untuk mengatur management radio saya rasa sangat kasian. Kecuali kalau dia mampu, mau belajar, apa segala macam siap sebenarnya gak masalah. Cuman, kenapa kita gak nyari yang benar-benar backgroundnya broadcast, yang dia tahu tentang penyiaran seperti apa, jadi untuk teknis oke, management oke, dia tahu. Maka akan lebih sangat membantu sebenarnya. Terus perlu MD juga. Karena kita kadang-kadang lagu tuh penyiar cari sendiri dan foldernya gak jelas gitu. Gada yang ngatur, jadi gak teratur. Karena lagu tuh harusnya ada yang ngatur tiap bulannya, tiap tahunnya, di-folder-in. Lebih ke SDM sih yang perlu ditambah. Terus yang lainnya, promo aja sih. Ya pendengarnya hanya sini-sini aja yang tau. Perlu promo lagi seperti radio streaming yang lain. Saat ini udah banyak juga radio streaming. 8. Jadi disini belum ada protapnya? Udah sebenernya udah ada, cuma beberapa kali ganti stasion manager. Jadi kadang-kadang ya... Tapi ini lebih ke intern, lebih ke saya, lebih ke temen-temen sesama penyiar, sama lebih ke Program Director. Sekarang sekarang ini masih agak kacau. Tapi bukan kacau-kacau gimana yang menimbulkan masalah ya. Jadi kita tracknya masih menyimpan ke kanan kiri gitu sih.
108
Lampiran 13. Hasil Wawancara 4
Hari,tanggal
: Rabu, 10 Mei 2016
Tempat
: Lobby Balai Tekkomdik
Responden
: Sdr. Fai
Jabatan
: Penyiar
1. Berapa lama menjadi penyiar. Kalau aku masih baru sih ya, belum lama. Sekitar 8 bulan jadi penyiar di sini 2. Waktu masuk kesini ada kriterian khusus? Kriterianya yang pasti bisa siaran ya, tau teknis siaran aja. Bisa mengoperasikan alat-alat siarannya. 3. Pegang berapa program di Jogja Belajar Radio? Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok bisa tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan dan kedaerahan aja. 4. Program unggulannya apa? Program unggulannya yang tertera di jadwal tu Ayo Belajar. Isinya itu tentang pelajaran-pelajaran dari SD sampai SMA khususnya untuk yang di UAS kan seperti matematika bahasa indonesia dan bahasa inggris 5. Bagaimana sarana prasarana JBR? Sarana prasarana, kalau aku kan belom pernah ke radio komersil ya. Kalau teman-teman lain kan ada yang pernah di radio komersil, aku kan langsung di sini, ya udahlah cukuplah. Katanya malah lebih bagus di sini daripada radio-radio komersil. 6. Kendala? Kendalanya.. Kadang ada yang lupa. Misal dah janjian nih kita tukeran jam segini untuk jam segini. Kalau lupa ya udah ricuh. „gimana ni jadi gak?‟. Lebih ke jadwalnya sih. Terus untuk lagu, kita download sendiri. 109
Padahal untuk download sendiri itu riskan untuk dapat yang bajakan. Nanti kalau si mpunya lagu itu terima kita siarin, kalau nggak? Itu kan juga kalau dari radio komersil kan ada izinnya juga, dapat kiriman dari labelnya. Kita kan nggak. Hehe... kita siaran kan juga was-was gitu. Haha... takut-takut pas kita download asal di tengah-tengah ada iklan dari download-an kita. Kan bahaya kalau gak disaring. 7. Respon pendengar? Kan kita streaming ya mbak. Jadi untuk penyiar sendiri untuk tau respond dari pendengar itu susah. Soalnya yang megang respond dari pendengar kan adminnya. Jadi bisa langsung tanya mas Cholid atau mas Rian. Kita pun kalau ada sms gak masuk di kita tapi masuknya ke admin. 8. Saran untuk JBR? Sarannya lebih ada kayak peraturan-peraturan yang lebih ditertibkan lagi. Terus kayaknya perlu penambahan SDM. Ada PD__Program Director yang memang benar-benar konsen di radio, soalnya kan Cholid masih nyambung sama atas, sama helpdesk. Kadang ya kerjaannya masih rancu. Kadang atas nyuruh cholid kerjain kerjaan help desk-nya layanan. Kadang koordinasi antara PD sama penyiar kadang nggak bisa fokus dan gak bisa totalitas. Terus lebih digiatkan lagi promo-nya. Sasarannya sebenernya 1 indonesia tapi karena promo kita masih kurang, gak kayak radio-radio streaming yang lain. Karena padahal radio streaming tu sekarang sudah menjamur. Banyak radio-radio FM yang punya juga streaming. Kurangnya kita ya di promo. Kalau aja ada yang ngurus kayak PD-nya MD-nya dari orang luar kayak misalnya pas tahun awal, MD PD kita kan beda gak ikut campur sama orang atas. Jadi bisa nata kayak lagu, program bisa ketata. Tapi kan sekarang PD-nya ngambil dari atas, Cholid. Padahal atas juga kekurangan orang. Jadi masih rancu.
110
Lampiran 14. Dokumentasi Foto
Gambar 4. Kegiatan Siaran Radio
Gambar 5. Ruang Studio Siaran
Gambar 6. Perangkat Komputer, Mikrofon, dan Mixer
Gambar 7. Kegiatan Siaran Talkshow
111
Lampiran 15. Data Radio DATA RADIO Nama Badan
: Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
Nama Radio
: Jogja Belajar Radio
Call Sign
: Sobat Belajar
Direktur & Pen. Jwb : Kepala Balai Tekkomdik DIY Singgih Raharjo, S.H, M.Ed. Frekuensi
: Streaming via www.jbradio.jogjabelajar.org
Studio
: Jalan Kenari No 2 Yogyakarta Telp
: (0274) 517327
Fax
: (0274) 517327
SMS
: 085868638224
Email
:
[email protected]
General Manager
: Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Layanan Seksi Layanan dan Promosi St. Mulyanto, M.Kom
Program Director
: Muhammad Cholid Nur Rochman
DATA TEKNIK Outuput Power
: 6000 watt
Peralatan Audio
: Tascam, Audio Technica, Sony, Sennheiser
Jangkauan
: Seluruh Dunia (Connected Place)
112
KLASIFIKASI PENDENGAR JENIS KELAMIN Laki – Laki 50% Perempuan 50%
USIA … < 15 tahun 20 % 15 -19 tahun 20% 20-29 tahun 20% 30-39 tahun 20% 40 tahun > … 20%
PENDIDIKAN SD 25% SMP 25% SMA /SMK 25% PT/AKADEMI 10% LAIN – LAIN 15%
PROGRAM ACARA Durasi Siaran : 18 Jam (06.00 – 24.00) KOMPOSISI PROGRAM Kata 45% Musik 55%
KOMPOSISI ACARA Pendidikan 60% Hiburan 35% Lain – Lain 5%
113
KOMPOSISI LAGU Pop Indonesia 55% Mancanegara 30% Etnik 10% Lain – Lain 5%
Lampiran 16. Desain Kegiatan Perluasan Layanan Radio 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era globalisasi ini sangat pesat sehingga sesuatu yang tampak mustahil di masa lalu menjadi sesuatu keniscayaan yang nyata pada saat sekarang ini. Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu lembaga penghasil produk teknologi di bidang pendidikan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan dan memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatakn dan pemerataan mutu pendidikan., Balai Tekkomdik DIY mempunyai kewajiban untuk menyebarkan hasil teknologi tersebut kepada pengguna, khususnya guru dan para pelaku pendidikan lainnya. Penyebaran layanan pendidikan dapat dilakukan di berbagai media mulai media Siaran TV lokal, Pameran Pendidikan dan Siaran Radio Streaming. TV Lokal mempunyai keunggulan karena luasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh siaran dan mampu menjangkau semua wilayah pedalaman atau perdesaan serta cukup menarik. Siaran Radio Streaming sebagai sarana penyebaran informasi memeliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan dan dapat diakses di seleruh penjuru dunia yang terdapat akses internet. Dengan demikian dalam waktu yang singkat dapat disebarkan informasi kesemua penjuru dunia. Media pameran merupakan kegiatan yang cukup menarik bagi masyarakat dan sebagai media cerdas motivasi siswa. Maka Balai Tekkomdik DIY untuk memperluas layanan pendidikan akan menyelenggarakan kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik dan Pameran. Sasaran pada kegiatan ini para guru, siswa, sekolah, masyarakat umum dan pelaku pendidikan lainya wilayah DIY. B. Dasar Hukum 1. Undang - undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
114
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 5. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Propinsi DIY. 6. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 07 Tahun 2002 tentang Perubahan UPTD di Lingkungan Dinas Pemerintah Propinsi DIY 7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2011 Tanggal 12 Mei 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya 8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 14 Tahun 2011 Tanggal 30 Desember 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 9. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2011 Tanggal 30 Desember 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 10. Keputusan Gubernur DIY Nomor 159 tahun 2002 tentang Uraian Tugas dan tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi DIY C. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakannya kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik dan Pameran adalah : 1) Masyarakat lebih mengenal, mengetahui dan memahami berbagai Program, Produk, dan Layanan Unggulan yang dimiliki oleh Balai Tekkomdik DIY. 2) Masyarakat dapat menikmati layanan radio streaming yang dikemas secara edutainment melalui JB Radio. D. Hasil yang diharapkan 1. Terselenggaranya 24 Talkshow Pendidikan yang disiarkan secara langsung di JB Radio. 115
2. Terselenggarnya siaran harian oleh para penyiar JB Radio.
BAB II PROGRAM SIARAN DAN TALKSHOW PENDIDIKAN RADIO STREAMING A. Waktu Siaran Radio Streaming untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar serta perluasan penyebaran informasi seputar pendidikan ini diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun secara rutin (setiap hari dari jam 06.00 – 24.00). Sedangkan pelaksanaan
Talkshow
Pendidikan
melalui
Siaran
Radio
Streaming
diselenggarakan 24 (dua puluh empat) kali dengan perincian sbb: No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Talkshow Promosi Balai Tekkomdik Pendidikan Anak Kebudayaan Inspirasi Generasi Muda Layanan Masyarakat Prestasi Guru dan Siswa Keagamaan TOTAL
Jumlah Siaran 2 Siaran 2 Siaran 4 Siaran 4 Siaran 4 Siaran 4 Siaran 4 Siaran 24 Siaran
B. Tempat Siaran Radio Streaming diselenggarakan di Kantor Studi JBRadio BTKP DIY, Jl Kenari no. 2 Yogyakarta. C. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan siaran radio streaming adalah: 1. Komputer 2. Mixer 3. Microphone 4. Headset 5. Studio Radio 6. Koneksi Internet D. Materi Materi siaran rutin yang disampaikan adalah materi-materi yang berkaitan dengan pendidikan baik pendidikan formal dan informal. Sedangkan materi 116
siaran talkshow yang diselenggarakan adalah topik – topik yang sedang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat khususnya insan pendidikan. Materi dan topik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siaran Rutin Radio Streaming Hari
Jam 06.00 – 07.00
Senin – Jum’at
Sabtu – Minggu
Selamat Pagi Jogja
Selamat Pagi Jogja
08.00 – 09.00
Dunia Anak
Dunia Anak
09.00 – 10.00
Ragam Peristiwa
Ragam Peristiwa
10.00 – 11.00
Dendang Nusantara
Dendang Nusantara
11.00 – 12.00
Program Pilihan
Program Pilihan
07.00 – 08.00
a. Senin : Lumbung Budaya
a. Sabtu : Ilmu Pengetahuan dan
b. Selasa : Resensi Media
Teknologi
c. Rabu : Sosok Tokoh
b. Minggu : Rohani
d. Kamis : Warta Guru
Kristen / Katolik
e. Jum’at : Rohani Islam 12.00 – 13.00 13.00 – 14.00 14.00 – 15.00 15.00 – 16.00 16.00 – 17.00 17.00 – 18.00
Berita Seputar Pendidikan Ngudar Kawruh Kabudayan
Ngudar Kawruh Kabudayan
Ayo Belajar
Tau Nggak Sih?
Sunset Beat
Sunset Beat
18.00 – 19.00 19.00 – 20.00
Balai Tekkomdik News Bimbingan Belajar
20.00 – 21.00 21.00 – 22.00 22.00 – 23.00 23.00 – 24.00
Trending Topik Hari Ini 1 Jam Bersama Artis Idola
Zona 2000an
Zona 2000an
Musik Larut Malam
Musik Larut Malam
2. Talkshow Pendidikan 117
No 1 2 3
Bulan 11 Februari 2016 17 Februari 2016 23 Februari 2016
4
7 Maret 2016
5
13 Maret 2016
6
29 Maret 2016
7
6 April 2016
8
15 April 2016
9
26 April 2016
10
2 Mei 2016
11
15 Mei 2016
12
30 Mei 2016
13
6 Juni 2016
14
27 Juni 2016
15
1 Juli 2016
16
20 Juli 2016
17
4 Agustus 2016 24 Agustus 2016 6 September 2016
18 19 20
18 September
Topik Promosi Program Layanan Balai Tekkomdik 2016 Pentingnya Mengenal Karakter Anak Mengantisipasi Perkembangan Kelompok Radikal di Kalangan Pelajar Mengetahui Proses Pembuatan Gamelan Relevansi Gereja dan Agama dalam Kehidupan Masa Kini (Rohani Kristen) Mengenalkan Kesehatan Reproduksi Pada Anak Komunitas Akademi Berbagi (Pendidikan Non Formal) Menghadapi Ujian dari Sudut Pandang Agama Islam Sukses mengembangkan usaha budidaya lele di usia muda Ada apa dengan Pendidikan Nasional di Indonesia? Quo Vadis Kontribusi Kaum Muda Kristen / Katolik dalam Kemajuan Bangsa? Pemenang Kemah Ilmiah TIK Siswa Promosi Program Gebyar Anugerah Kihajar Balai Tekkomdik Nilai Luhur Filosofi Wayang dalam Relevansi Kehidupan Masa Kini Menyongsong Hari yang Fitri dengan Senang Hati Revolusi Mental Pemuda tanpa Narkoba Wirausaha Muda Mahasiswa Berprestasi Menumbuhkan Rasa Cinta Budaya Indonesia dalam Masyarakat Modern Integrasi Konsep Pendidikan 118
Kepala Balai Tekkomdik DIY Rafika Suntoro, S.PSi Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Darto Harjono Pdt. Sundoyo (GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta) BKKBN Kota Yogyakarta Ketua Komunitas Akber Yogyakarta Sunardi, S.Ag Adhita Sri Prabukusuma
Kepala Dinas Dikpora DIY Rm. Bambang (Pastoral Domus Pacis) Pemenang Kemah Ilmiah TIK Kepala Balai Tekkomdik DIY Kepala Museum Wayang Kekayon Siti Masitoh, S.Ag Kepala Balai Pemuda dan Olahraga DIY Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mahasiswa Berprestasi Budayawan Kraton Yogyakarta Dosen Fakultas
2016 21 22 23 24
4 Oktober 2016 20 Oktober 2016 1 November 2016 3 November 2016
dan Lingkungan dalam Kehidupan Sehari - Hari Mengenal Tari Bedhaya Ketawang Pendidikan Menyenangkan Bagi Anak Usia Dini Refleksi dan Relevansi Kebudayaan Bagi Generasi Muda Indonesia Pemenang Gebyar Anugerah Kihajar Guru
Pendidikan UNY Sanggar Tari Natya Lakshita Bunda Paud Caesa Baby House Kepala Dinas Kebudayaan DIY Pemenang Kihajar Guru
3. Reportase/Berita Dalam rangka memberikan informasi yang aktual dan faktual di lapangan, Tim Reportase JBRadio akan mencari bahan – bahan reportase pendidikan yang akan disiarkan melalui JBRadio. Laporan yang disampaikan didukung testimoni dan fakta menarik seputar kegiatan yang diliput. Untuk tahun 2016, Balai Tekkomdik DIY menargetkan 100 (seratus) laporan reportase pendidikan yang akan disiarkan melalui JBRadio. 4. Produksi Audio untuk Konten Siaran Radio Dalam rangka memberikan informasi yang ringan dan menarik, pada tahun 2016 Balai Tekkomdik DIY menargetkan 100 (seratus) judul Audio untuk Konten Siaran Radio. Konten tersebut dapat berupa Iklan Layanan Masyrakat, Pojok Inspirasi, Infor Teknologi, ataupun Info Ringan. 5. Naskah siaran Dalam rangka meningkatkan kualitas siaran JBRadio, pada tahun 2016 Balai Tekkomdik DIY menargetkan 548 (lima ratus empat puluh delapan) naskah siaran pendidikan yang akan disusun oleh Tim Script Writer. Script Writer bertanggung jawabn untuk membuat berbagai macam naskah yang mendukung berbagai program Siaran Unggulan yang dimiliki oleh JB Radio. Naskah-naskah dari Script Writer selanjutnya diserahkan kepada para Penyiar untuk disiarkan. E. Metode Metode yang digunakan dalam siaran dan talkshow pendidikan melalui radio streaming sebagai berikut: 1. Penyampaian Materi 119
2. Diskusi 3. Bincang Santai F. Strategi Kegiatan Strategi siaran dan talkshow pendidikan melalui radio steraming bintek dikemas secara edutaiment. Di dalam penyampaiannya, pendegar akan mendapatkan informasi menarik dan terbaru, baik informasi bidang pendidikan formal maupun non formal. Selain dikemas dengan menarik, materi yang disampikan diselingi dengan lagu – lagu dalam dan luar negeri. Dengan demikian materi pembelajaran melalui radio streaming dapat diserap oleh pendengar dengan cepat dan tepat. G. Peserta Kegiatan Siaran dan Talkshow Pendidikan melalui Radio Streaming memiliki target pendengar untuk semua kalangan. Tentunya disesuaikan dengan program acara yang sudah disiapkan. H. Narasumber/Pakar dan Fasilitator Narasumber diklat berasal dari : 1. Balai Tekkomdik DIY 2. Dinas maupun instansi mitra Balai Tekkomdik DIY 3. Akademis dan Praktisi bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kriteria narasumber :
I.
1. Sehat jasmani/rohani 2. Memiliki kompetensi sesuai dengan materi yang akan dibawakan 3. Memiliki kemampuan inovatif dan kreatif 4. Terbuka dan bersedia berbagi pengalaman dengan peserta PENYELENGGARA Penyelenggara Siaran dan Talkshow Pendidikan melalui Radio Streaming adalah Seksi Layanan dan Promosi Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) DIY.
J.
Biaya Biaya bintek dibebankan pada anggaran APBD DIY tahun anggaran 2016.
120
BAB III RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM SIARAN DAN TALKSHOW PENDIDIKAN RADIO STREAMING A. Persiapan Tahap persiapan mencakup kegiatan berikut: 1. Penyusunan desain siaran; 2. Pembahasan desain siaran (materi, waktu pelaksanaan, jadwal, tema siaran, dan hal-hal lainnya terkait dengan penyelenggaraan siaran dan talkshow pendidikan); 3. Rapat koordinasi dengan instansi terkait 4. Penyusunan Surat Keputusan Kepala Balai Tekkomdik DIY tentang penyiar, pakar/narasumber, host talkshow 5. Penyusunan surat-surat (surat permohonan pakar/narasumber) 6. Penyusunan naskah siaran, naskah produksi 7. Penyiapan dokumentasi foto maupun rekaman 8. Rapat persiapan akhir (re-check) B. Pelaksanaan Rangkaian kegiatan selama kegiatan siaran dan talkshow pendidikan melalui radio streaming berlangsung sebagai berikut; 1. Menyiapkan Naskah 2. Pembukaan 3. Penyampaian Materi 4. Penutupan 5. Penyusunan laporan penyelenggaraan siaran dan talkshow pendidikan melalui radio streaming C. Proses Pembelajaran Secara umum pelaksanaan siaran dan talkshow pendidikan melalui radio streaming menggunakan metode yang edutaiment.
121
BAB IV PENUTUP Pada intinya melalui Kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan dimaksudkan agar para siswa dan masyarakat dapat memanfaatkan layanan yang disediakan Balai Tekkomdik DIY sebagai bahan ajar dan sebagai media promosi produk-produk media pembelajaran yang telah dikembangkan serta kegiatankegiatan yang akan atau telah dilaksanakan oleh Balai Tekkomdik DIY. Semua usaha yang dilakukan tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa dukungan segenap stakeholder pendididkan diseluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi dunia pendidikan.Sehingga akhirnya pemerataan mutu pendidikan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat berjalan dengan lebih baik.
122
Lampiran 17. Rancangan Program Siaran Jogja Belajar Radio A. RANCANGAN PROGRAM SIARAN NO JAM NAMA ACARA 1 06.00 – Selamat Pagi Jogja 08.00
2
08.00 – 09.00
Dunia Anak
3
09.00 – 10.00
Ayo Belajar
4
10.00 – 12.00
Program Pilihan a. Senin : Lumbung Budaya
b. Selasa : Resensi Media
c. Rabu : Sosok Tokoh
123
DESKRIPSI Mengawali hari dengan obrolan ringan serta info menarik hari ini, diiringi lagu top hits terbaru. Sebagai sarana bagi anak maupun orang tua dalam menggali informasi yang berkaitan dengan anak – anak khusunya Pendidikan Anak Usia Dini Program yang menyediakan pembelajaran ringan, yang sifatnya non formal dan mudah diterapkan di kehidupan sehari – hari Program acara yang akan membahas aneka konten kebudayaan serta tempat cagar budaya, khususnya yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta Program acara yang akan membahas media media yang diproduksi oleh Balai Tekkomdik DIY. Program yang akan membahas biografi seorang tokoh perjuangan, tokoh nasional, tokoh daerah, maupun tokoh
d. Kamis : Warta Guru
e. Jum’at : Rohani Islam
f. Sabtu : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
g. Minggu : Rohani Kristen
5
12.00 – 13.00
Berita Seputar Pendidikan (Bersendi)
6
13.00 – 15.00
Ngudar Kawruh Kabudayan 124
internasional Program yang akan membahas informasi yang berkaitan dengan guru, bisa berupa berita tentang guru, guru berprestasi, maupun inovasi – inovasi yang dilakukan oleh guru Program siaran rohani islam yang dikemas secara menarik dengan mendatangkan narasumber ahli yang akan memberikan siraman rohani bagi para pendengar Program yang akan membahas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu Program siaran rohani kristen yang dikemas secara menarik dengan mendatangkan narasumber ahli yang akan memberikan siraman rohani bagi para pendengar Program siaran yang akan menyampaikan berita berita yang berkaitan dengan pendidikan, dikemas secara lugas dalam berita – berita pendek yang dapat memberikan informasi kepada pendengar Program siaran yang akan membahas
7
15.00 – 16.00
Dendang Nusantara
8
16.00 – 17.00
Ragam Peristiwa
9
17.00 – 18.00
Sunset Beat
10
18.00 – 21.00
Bimbingan Belajar
125
kebudayaan yang ada di Jawa khususnya DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dikemas dengan menarik dan disampaikan menggunakan bahasa jawa yang mudah dipahami diiringi dengan lagu - lagu campursari. Membahas salah satu keunikan di daerah tertentu di nusantara yang akan membawa pendengar merasa mengunjungi daerah tersebut, tentunya diiringi dengan lagu – lagu daerah dari Sabang sampai Merauke Program acara yang akan membuat pendengar kembali mengingat peristiwa yang terjadi hari ini dalam catatan sejarah, akan diulas secara lugas dan menarik. Menikmati sore dengan obrolan ringan, yang akan membuat pendengar merasa rileks diiringi lagu – lagu terbaru baik dalam maupun luar negeri Program siaran yang berisi materi pembelajaran formal yang dirancang oleh tenaga ahli baik jenjang SD, SMP, SMA yang dikemas secara
11
21.00 – 23.00
Zona 2000an
12
23.00 – 24.00
Musik Larut Malam
menarik Menikmati malam hari dengan obrolan ringan, yang akan membuat pendengar merasa rileks diiringi lagu – lagu tahun 2000an yang akan membuat pendengar nostalgia dengan kenangan di era 2000an Program siaran yang berisi motivasi serta refleksi hari ini untuk menyongsong hari esok yang lebih baik
B. RANCANGAN PRODUKSI KONTEN RADIO NO BULAN JENIS KONTEN 1
Januari
2
Februari
3
Maret
4
April
5
Mei
6
Juni
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Iklan JBRadio Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi 126
TARGET JUMLAH 12 5 3 5 3 5 2 5 2 5 4 5 3 5 3 5 3 5 2 5 2 5 2 5
7
Juli
8
Agustus
9
September
10
Oktober
11
November
12
Desember
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Iklan JBRadio Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi Iklan Layanan Masyarakat Info Ringan Pojok Inspirasi Info Teknologi
127
12 5 3 5 3 5 2 5 2 5 4 5 3 5 3 5 2 5 2 5 2 5 1 5
C. RANCANGAN KEGIATAN BULANAN BULAN : JANUARI 2016 No
Nama Kegiatan
1
Talkshow Januari 1
2
Tapping Konten Rois 1
3
Tapping Konten Rokris 1
4
Siaran Konten Rois 1
5
Siaran Konten Rokris 1
6
Tapping Konten Rois 2
7
Tapping Konten Rokris 2
8
Talkshow Januari 2
9
Siaran Konten Rois 2
10
Siaran Konten Rokris 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
128
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : FEBURARI 2016 No
Nama Kegiatan
1
Tapping Konten Rois 3
2
Tapping Konten Rokris 3
3
Talkshow Februari 1
4
Siaran Konten Rois 3
5
Siaran Konten Rokris 3
6
Tapping Konten Rois 4
7
Tapping Konten Rokris 4
8
Siaran Konten Rois 4
9
Siaran Konten Rokris 4
10
Talkshow Februari 2
11
Tapping Konten Rois 5
12
Tapping Konten Rokris 5
13
Siaran Konten Rois 5
14
Siaran Konten Rokris 5
15
Tapping Konten Rois 6
16
Tapping Konten Rokris 6
17
Siaran Konten Rois 7
18
Siaran Konten Rokris 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
129
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
BULAN : MARET 2016 No
Nama Kegiatan
1
Tapping Konten Rois 8
2
Tapping Konten Rokris 8
3
Talkshow Maret 1
4
Siaran Konten Rois 8
5
Siaran Konten Rokris 8
6
Tapping Konten Rois 9
7
Tapping Konten Rokris 9
8
Siaran Konten Rois 9
9
Siaran Konten Rokris 9
10
Talkshow Maret 2
11
Tapping Konten Rois 10
12
Tapping Konten Rokris 10
13
Siaran Konten Rois 10
14
Siaran Konten Rokris 10
15
Tapping Konten Rois 11
16
Tapping Konten Rokris 11
17
Siaran Konten Rois 11
18
Siaran Konten Rokris 11
19
Tapping Konten Rois 12
20
Tapping Konten Rokris 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
130
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : APRIL 2016
No
Nama Kegiatan
1
Siaran Konten Rois 12
2
Siaran Konten Rokris 12
3
Tapping Konten Rois 13
4
Tapping Konten Rokris 13
5
Talkshow April 1 on Stage
6
Siaran Konten Rois 13
7
Siaran Konten Rokris 13
8
Tapping Konten Rois 14
9
Tapping Konten Rokris 14
10
Siaran Konten Rois 14
11
Siaran Konten Rokris 14
12
Talkshow April 2
13
Tapping Konten Rois 15
14
Tapping Konten Rokris 15
15
Siaran Konten Rois 15
16
Siaran Konten Rokris 15
17
Tapping Konten Rois 16
18
Tapping Konten Rokris 16
19
Siaran Konten Rois 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
131
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BULAN : MEI 2016 No
Nama Kegiatan
1
Siaran Konten Rokris 15
2
Tapping Konten Rois 16
3
Tapping Konten Rokris 16
4
Siaran Konten Rois 16
5
Siaran Konten Rokris 16
6
Tapping Konten Rois 17
7
Talkshow Mei 1
8
Tapping Konten Rokris 17
9
Siaran Konten Rois 17
10
Siaran Konten Rokris 17
11
Tapping Konten Rois 18
12
Tapping Konten Rokris 18
13
Siaran Konten Rois 18
14
Siaran Konten Rokris 18
15
Talkshow Mei 2 on Stage
16
Tapping Konten Rois 19
17
Tapping Konten Rokris 19
18
Siaran Konten Rois 19
19
Siaran Konten Rokris 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
132
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : JUNI 2016 No
Nama Kegiatan
1
Tapping Konten Rois 20
2
Tapping Konten Rokris 20
3
Siaran Konten Rois 20
4
Siaran Konten Rokris 20
5
Tapping Konten Rois 21
6
Talkshow Juni 1
7
Tapping Konten Rokris 21
8
Siaran Konten Rois 21
9
Siaran Konten Rokris 21
10
Tapping Konten Rois 22
11
Tapping Konten Rokris 22
12
Siaran Konten Rois 22
13
Siaran Konten Rokris 22
14
Talkshow Juni 1 on Stage
15
Tapping Konten Rois 23
16
Tapping Konten Rokris 23
17
Siaran Konten Rois 23
18
Siaran Konten Rokris 23
19
Tapping Konten Rois 24
20
Tapping Konten Rokris 24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
133
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BULAN : JULI 2016
No
Nama Kegiatan
1
Siaran Konten Rois 24
2
Siaran Konten Rokris 24
3
Tapping Konten Rois 25
4
Tapping Konten Rokris 25
5
Talkshow Juni 1
6
Siaran Konten Rois 25
7
Siaran Konten Rokris 25
8
Tapping Konten Rois 26
9
Tapping Konten Rokris 26
10
Siaran Konten Rois 26
11
Siaran Konten Rokris 26
12
Talkshow Juni 2 on Stage
13
Tapping Konten Rois 27
14
Tapping Konten Rokris 27
15
Siaran Konten Rois 27
16
Siaran Konten Rokris 27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
134
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : AGUSTUS 2016 No
Nama Kegiatan
1
Tapping Konten Rois 28
2
Tapping Konten Rokris 28
3
Talkshow Agustus 1
4
Siaran Konten Rois 28
5
Siaran Konten Rokris 28
6
Tapping Konten Rois 29
7
Tapping Konten Rokris 29
8
Siaran Konten Rois 29
9
Siaran Konten Rokris 29
10
Talkshow Agustus 2 on Stage
11
Tapping Konten Rois 30
12
Tapping Konten Rokris 30
13
Siaran Konten Rois 30
14
Siaran Konten Rokris 30
15
Tapping Konten Rois 31
16
Tapping Konten Rokris 31
17
Siaran Konten Rois 31
18
Siaran Konten Rokris 31
19
Tapping Konten Rois 32
20
Tapping Konten Rokris 32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
135
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : SEPTEMBER 2016 No
Nama Kegiatan
1
Siaran Konten Rois 32
2
Siaran Konten Rokris 32
3
Tapping Konten Rois 33
4
Tapping Konten Rokris 33
5
Talkshow September 1 on Stage
6
Siaran Konten Rois 33
7
Siaran Konten Rokris 33
8
Tapping Konten Rois 34
9
Tapping Konten Rokris 34
10
Siaran Konten Rois 34
11
Siaran Konten Rokris 34
12
Talkshow September 2
13
Tapping Konten Rois 35
14
Tapping Konten Rokris 35
15
Siaran Konten Rois 35
16
Siaran Konten Rokris 35
17
Tapping Konten Rois 36
18
Tapping Konten Rokris 36
19
Siaran Konten Rois 36
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
136
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BULAN : OKTOBER 2016
No
Nama Kegiatan
1
Siaran Konten Rokris 36
2
Tapping Konten Rois 37
3
Tapping Konten Rokris 37
4
Talkshow Oktober 1 on Stage
5
Siaran Konten Rois 37
6
Siaran Konten Rokris 37
7
Tapping Konten Rois 38
8
Tapping Konten Rokris 38
9
Siaran Konten Rois 38
10
Siaran Konten Rokris 38
11
Talkshow September 2
12
Tapping Konten Rois 39
13
Tapping Konten Rokris 39
14
Siaran Konten Rois 39
15
Siaran Konten Rokris 39
16
Tapping Konten Rois 40
17
Tapping Konten Rokris 40
18
Siaran Konten Rois 40
19
Siaran Konten Rokris 40
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
137
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : NOVEMBER 2016
No
Nama Kegiatan
1
Tapping Konten Rois 41
2
Tapping Konten Rokris 41
3
Talkshow November 1
4
Siaran Konten Rois 41
5
Siaran Konten Rokris 41
6
Tapping Konten Rois 42
7
Tapping Konten Rokris 42
8
Siaran Konten Rois 42
9
Siaran Konten Rokris 42
10
Talkshow November 2 on Stage
11
Tapping Konten Rois 43
12
Tapping Konten Rokris 43
13
Siaran Konten Rois 43
14
Siaran Konten Rokris 43
15
Tapping Konten Rois 44
16
Tapping Konten Rokris 44
17
Siaran Konten Rois 44
18
Siaran Konten Rokris 44
19
Tapping Konten Rois 45
20
Tapping Konten Rokris 45
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
138
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN : DESEMBER 2016 No
Nama Kegiatan
1
Siaran Konten Rois 45
2
Siaran Konten Rokris 45
3
Tapping Konten Rois 46
4
Tapping Konten Rokris 46
5
Talkshow Desember 1
6
Siaran Konten Rois 47
7
Siaran Konten Rokris 47
8
Tapping Konten Rois 48
9
Tapping Konten Rokris 48
10
Siaran Konten Rois 48
11
Siaran Konten Rokris 48
12
Talkshow Desember 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
139
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
D. RANCANGAN PENGISI KONTEN RADIO 1. ROIS NO NAMA MASJID KONTAK PERSON
2. ROKRIS NO
NAMA GEREJA
3. TALKSHOW NO NAMA
KONTAK PERSON
INSTANSI
POTENSI KEGIATAN
POTENSI KEGIATAN
KONTAK
TEMA
E. RANCANGAN NASKAH SCRIPT WRITER Program : Selamat Pagi Jogja Format : Topik santai, Request dan titip salam Segmentasi : Semua Umur Gaya Penyiar : Style anak muda, Komunikatif dan Smart Penyiar : Rama Suteja (Sindu Faisal) Call Sign : Jogja Belajar Radio Call Audience : Sobat Belajar Opening Disiarkan langsung dari jalan kenari nomor 2 yogyakarta / JBR / Jogja Belajar Radio mengudara untuk Sobat Belajar semua // Selamat pagi sobat belajar / kembali lagi bersama kak Rama Suteja dalam program acara Selamat Pagi Jogja// gimana kabarnya nih sobat belajar? / sudah pada bangun belum? / di pagi yang cukup cerah ini Kak Rama bakalan nemenin sobat belajar sampai nanti jam 8 pagi nanti tentunya di program Selamat pagi jogja // nah, di pagi hari ini kita akan banyak membahas mengenai gimana sih cara untuk bisa bangun pagi? / nggak cuma itu aja lho sobat belajar / kak rama juga bakalan ngasih info
140
menarik seputar event – event hari ini / so, stay tune terus di www.jbradio.jogjabelajar.org / Generasi Cerdas Masa Depan/// [Lagu / Iklan] Content Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Nah, sobat belajar untuk bangun di pagi hari/ mungkin bagi sebagian orang menganggap sudah menjadi suatu hal yang mudah// Dengan tanpa bantuan alarm pun/ terkadang mereka sudah bisa bangun pagi/ bahkan secara tidak langsung / kebiasaan yang seperti itu sudah menjadi rutinitas sehari-hari// Namun di sisi lain/ masih banyak juga orang yang merasa kesulitan untuk bangun tepat waktu di pagi hari// Sehingga hal demikian merupakan kebiasaan yang tidak baik / dan perlu untuk ditemukan sebuah cara yang efektif / agar bisa bangun pagi secara rutin// Dan bagi kebanyakan orang yang kesulitan bangun di pagi hari ini / ternyata juga dipicu oleh beberapa faktor / diantaranya terkait dengan tingkat stres / kemampuan saat akan tidur / masalah psikologi / dan tingkat emosi seseorang yang memuncak// Yang mana dari itu semua / membuat seseorang akan menjadi sulit untuk bangun tepat waktu di pagi hari // Untuk itu / ada beberapa tips yang bisa sobat belajar terapkan agar bisa terbiasa bangun pagi setiap hari // Sehingga permasalahan bangun pagi sudah tidak menjadi momok bagi sobat belajar// Mau tau seperti apa? / tetap dengarkan terus jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan / saya rama suteja masih di Selamat Pagi Jogja // [Lagu / Iklan] Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya kak rama bakalan ngasih tau gimana cara biar bisa bangun pagi // Pertama / kurangi aktifitas malam sobat belajar// Dengan cara sobat belajar mengurangi aktifitas di malam hari / hal demikian memang suatu cara agar sobat belajar tidak bangun kesiangan // Karena bila sobat belajar terlalu menyibukkan diri di malam hari / maka kemungkinan besar sobat belajar akan kesulitan bangun tepat waktu di pagi hari // Oleh karena itu / hendaknya sobat belajar paling tidak bisa mengurangi aktivitas malam yang sobat belajar rasa tidak terlalu penting / seperti begadang yang berlebihan / yang mana akan bisa menguras tenaga sehingga sobat belajar bisa telat untuk bangun di pagi hari // Kedua / minum air putih sebelum dan sesudah tidur // Untuk menyuplai agar sobat belajar bisa bangun pagi / maka dengan cara minum air sebelum tidur / juga bisa sobat belajar terapkan // Hal demikian / karena minum
141
air sebelum tidur / akan bisa mendorong sobat belajar untuk segera buang air kecil ke kamar mandi // Dengan cara yang seperti ini / maka mau tidak mau sobat belajar harus bangun dari tempat tidur / sehingga cara tersebut bisa sobat belajar terapkan / agar bisa bangun di pagi hari // Dan fungsi dari minum air setelah bangun dari tidur itu sendiri / ialah untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang agar sobat belajar bisa beraktifitas dengan semangat / dan mengaktifkan kembali beberapa organ yang terdapat dalam tubuh sobat belajar // Sehingga setelah bangun tidur / sobat belajar tidak lagi merasa ngantuk dan bisa melakukan aktifitas yang ada // nah, cara selanjutnya akan kak rama sampaikan setelah beberapa lagu berikut ya.. // tetap dengarkan terus jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan // [Lagu / Iklan] Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya kak rama bakalan nglanjutin masalah gimana cara biar bisa bangun pagi // Tips yang ketiga adalah letakkan alarm yang jauh dari tempat tidur// Dengan cara sobat belajar meletakkan alarm yang jauh dari tempat tidur / maka secara tidak langsung ketika alarm berbunyi / sobat belajar akan tidak mudah untuk mengambil alarm tersebut untuk mematikannya kemabali// Sehingga mau tidak mau sobat belajar harus segera bangun di pagi hari untuk segera melakukan aktifitas kembali // Yang keempat / ganti dering alarm dengan lagu favorit// Tahukah sobat belajar/ bahwa bunyi alarm itu juga bisa mempengaruhi suasana hati dalam tidur sobat belajar // Dan biasanya bunyi alarm dari jam weker / terkadang juga bisa membuat sobat belajar terbangun dari tidur dalam keadaan yang kurang mood // Oleh karena itu / agar suasana hati sobat belajar merasa lebih nyaman / maka hendaknya sobat belajar bisa menggunakan fitur alarm yang terdapat pada ponsel sobat belajar // Sehingga hal demikian bisa sobat belajar atur untuk mengganti dering alarm tersebut dengan lagu favorit sobat belajar // Yang semuanya itu bisa menjadikan bangun tidur sobat belajar bisa terasa lebih menyenangkan // nah, cara selanjutnya akan kak rama sampaikan setelah beberapa lagu berikut ya.. // tetap dengarkan terus jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan // [Lagu / Iklan] Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya kak rama bakalan nglanjutin masalah gimana cara biar bisa bangun pagi // Tips yang kelima adalaha mengkonsumsi minuman berkafein setelah tidur // Dengan cara meminum minuman berkafein setelah beberapa
142
saat sobat belajar bangun dari tidur / memang suatu cara yang efektif untuk membuat semangat di pagi hari // Hal demikian karena kebanyakan orang ketika bangun dari tidur mereka terkadang merasa kurang semangat / sedikit pusing dan lainnya / yang semuanya itu / bisa membuat produktivitas di pagi hari bisa menurun // Oleh karena itu / untuk menyiasati hal tersebut / maka dengan minum minuman berkafein / bisa meningkatkan mood sobat belajar kembali di pagi hari// Sehingga demikian / tidak akan membuat sobat belajar untuk tidur kembali // Yang keenam adalah / tidur dan bangun di waktu yang sama // Hendaknya sobat belajar bisa mengatur waktu tidur dan bangun di waktu yang sama // Hal demikian / bertujuan agar sobat belajar bisa terbiasa dengan rutinitas yang sobat belajar jalani // Sehingga kebiasaan untuk bangun pagi pun akan segera menjadi kebiasaan yang mudah bagi sobat belajar // Yang mana sebelumnya sobat belajar merasa kesulitan untuk bangun di pagi hari // nah, cara selanjutnya akan kak rama sampaikan setelah beberapa lagu berikut ya.. // tetap dengarkan terus jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan // [Lagu / Iklan] Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya kak rama bakalan nglanjutin masalah gimana cara biar bisa bangun pagi // Yang ketujuh adalah berolahraga / Kenapa berolahraga bisa dijadikan untuk mendukung agar bisa bangun pagi...?/ Ya, karena dengan cara sobat belajar melakukan olahraga / layaknya gerakan-gerakan senam yang simpel di rumah / maka hal demikian akan bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat aktif kembali // Sehingga / hal ini bisa menyuplai agar sobat belajar bisa lebih cepat untuk bangun pagi setiap hari // Yang kedelapan hindari makanan berat sebelum tidur malam // Hendaknya sobat belajar bisa menghindari untuk mengkonsumsi makanan terlalu banyak sebelum tidur // Hal demikian / karena bila sobat belajar langsung tidur setelah makan / ini bisa memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh sobat belajar // Yang mana beberapa makanan dan minuman yang sobat belajar konsumsi / bisa membuat sistem pencernaan terpaksa bekerja keras di saat sobat belajar sedang tidur // Sehingga dari situ semua / akan membuat tidur sobat belajar tidak bisa nyenyak / bahkan kebiasaan yang semacam ini akan memicu terjadinya insomnia dalam diri sobat belajar // Usahakan waktu untuk tidur kurang lebih 3 jam setelah sobat belajar makan / sehingga pencernaan tidak lagi memproses makanan yang sedang sobat belajar konsumsi// Yang terakhir adalah segera mandi setelah bangun pagi // Perlu sobat belajar
143
ketahui / bahwa hal yang paling sulit ialah segera mandi setelah bangun pagi // Namun dari sinilah sobat belajar bisa mendapat kuncinya agar bisa terbiasa bangun pagi // Hal ini karena mandi di pagi hari dengan posisi air dalam keadaan masih dingin / maka akan bisa segera membangunkan sistem saraf dan menyadarkan sobat belajar // Sehingga seusai sobat belajar mandi di pagi hari, secara tidak langsung akan membuang rasa malas dan membuat tubuh menjadi segar dan bugar di pagi hari/// Closing Masih di Jogja Belajar Radio / Generasi cerdas masa depan // Udah nggak terasa kak rama nemenin sobat belajar dari jam 6 sampai jam 8 / saatnya kak rama suteja pamit undur diri / tapi setelah ini / jangan kemana – mana karena temen rama masih bakal nemenin sobat belajar di program lainnya// tetap dengarkan terus jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan / byeee..///
144
Lampiran 18. Standard Operational Procedure Standard Operation Procedure (SOP) Penyiar JB Radio : 1. Pemutaran lagu nasional Indonesia Raya pukul 06.00 siaran dimulai (opening) dan pemutaran lagu nasional Bagimu Negeri pukul 24.00 siaran ditutup (closing). 2. Harus disiplin sesuai dengan jadwal siaran dan hadir di studio 10 menit sebelum siaran dimulai. 3. Range opening dan closing 4 menit sebelum atau sesudah jam closing, tidak melebihi atau kurang dari jam siaran. 4. Jika berhalangan supaya mencari pengganti penyiar lain dan memberitahu terlebih dahulu 1 hari sebelumnya kepada koordinator penyiar. 5. Urutan pergantian program acara Jingle Utama Jogja Belajar Radio selanjutnya Cue Jogja Belajar Radio Jawa. 6. Pojok inspirasi diputar setiap pukul 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00 antara jingle utama dan cue jawa. 7. Jeda antar lagu disisipkan konten (greeting, cue, info ringan, ILM, dll). 8. Penyebutan nama radio “JB Radio atau Jogja Belajar Radio Generasi Cerdas Masa Depan” dan sapaan pendengar “sobat belajar”. 9. Pada saat siaran seorang penyiar menggunakan bahasa anak muda dan tetap sopan semiformal dan pada program acara khusus menggunakan bahasa sesuai dengan program acara. 10. Selalu up-to date instant messaging dan cek social media. 11. Jika terjadi trouble atau kesulitan dalam hal penyiaran laporkan ke Admin. 12. Jika tidak sesuai akan mendapatkan teguran.
Tata Tertib : 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10.
Presensi finger print dan mengisi form harian penyiar. Berpenampilan sopan. Tidak meninggalkan studio dalam waktu yang lama selama siaran. Tidak merokok dan makan di dalam studio siaran. Jika teman, saudara atau keluarga menemani siaran supaya melapor ke security dan tidak diperbolehkan masuk kedalam studio siaran kecuali narasumber, karyawan dan tamu yang di ijinkan. Tamu tidak boleh mengganggu penyiar, mengacau siaran, merusak barang dan peralatan di studio. Tidak membawa keluar peralatan studio tanpa seijin yang berwenang. Saat siaran AC tidak boleh dimatikan atau maksimal suhu 23oC jika masih kedinginan supaya menggunakan jaket. Selalu menjaga kerapian dan kebersihan di ruang studio serta jangan meninggal sampah di dalam studio siaran. Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di BTKP DIY.
145
Kode Etik : 1. Menjaga citra dan nama baik institusi serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. 2. Tidak menyampaikan suatu berita yang tidak jelas sumber atau asal usulnya dan yang bersifat menjelekkan atau menyindir seseorang atau suatu instansi baik langsung maupun tidak langsung. 3. Dapat memilih informasi yang layak atau tidak layak untuk disampaikan pada pendengar dan bersifat edukatif. 4. Selalu bersikap objektif dalam melihat suatu masalah dan diharapkan bersikap netral. 5. Tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. 6. Bersikap dan berbicara sopan.
146
Lampiran 19. Analisa Data Analisa Data: Reduksi, Penyajian, dan Penarikan Kesimpulan 1. Kriteria konteks a) Latar belakang diadakannya program sudah sesuai dengan tujuan program Dokumentasi: Penyebaran layanan pendidikan dapat dilakukan di berbagai media mulai media Siaran TV lokal, Pameran Pendidikan dan Siaran Radio Streaming. TV Lokal mempunyai keunggulan karena luasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh siaran dan mampu menjangkau semua wilayah pedalaman atau perdesaan serta cukup menarik. Siaran Radio Streaming sebagai sarana penyebaran informasi memeliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan dan dapat diakses di seleruh penjuru dunia yang terdapat akses internet. Dengan demikian dalam waktu yang singkat dapat disebarkan informasi kesemua penjuru dunia. Media pameran merupakan kegiatan yang cukup menarik bagi masyarakat dan sebagai media cerdas motivasi siswa. Maka Balai Tekkomdik DIY untuk memperluas layanan pendidikan akan menyelenggarakan kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik dan Pameran. Sasaran pada kegiatan ini para guru, siswa, sekolah, masyarakat umum dan pelaku pendidikan lainya wilayah DIY. Bp. M: “Jadi begini, Jogja belajar radio itu kan satu layanan berbasis audio. BTKP memproduksi berbagai macam media pembelajaran. Untuk mewadahi konten berbasis audio maka kita buat sistem layanan online yang bisa disiarkan secara streaming, maka dari itu kita buat JBRadio. Siaran setiap harinya dari jam - selama 18 jam. Ada program-program berbasis audio. Yang kedua di JB Radio ini terdapat layanan namanya audio audimen, pengguna dapat mengambil atau mendownload konten-konten berbasis audio tanpa harus mendengarkan siaran radionya. Ide dasarnya seperti itu.” Bp. Ch: “Jadi harapannya Balai Tekkomdik ini dulu kan memang awalnya memproduksi banyak konten-konten media
147
pembelajaran baik yang sifatnya audio, video, animasi. Nah, dari situ terpikirlah bagaimana supaya media-media khususnya media audio yang dibuat itu bisa tersampaikan ke masyarakat. Nah, maka munculah ide untuk membuat stasiun radio. Nah, tapi awalnya di tahun 2011 itu em.. karena memang sumber daya yang masih awal dan awam sekali, makanya kita hanya menyiarkan rekaman-rekaman atau hasil-hasil produksi media pembelajaran yang diproduksi BTKP.” Kesimpulan: Latar belakang diadakannya program Jogja Belajar Radio di Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan DIY adalah didasarkan sebagai wadah untuk menyiarkan media pembelajaran yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik serta sebagai penunjang kegiatan belajar dan belajar di sekolah? b) Tujuan program Jogja Belajar Radio Dokumentasi: Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakannya kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik adalah: 1) Masyarakat lebih mengenal, mengetahui dan memahami berbagai Program, Produk, dan Layanan Unggulan yang dimiliki oleh Balai Tekkomdik DIY. 2) Masyarakat dapat menikmati layanan radio streaming yang dikemas secara edutainment melalui JB Radio. Bp. Ch: Tujuan dari program ini sebagai pemerataan konten pembelajaran berbasis audio BTKP melalui media streaming. Sebenernya kita ada 2, video sama audio. Nah audio ini salah satunya di JB Radio. Jadi kita ngasih konten ke mereka berupa pengetahuan ringan maupun pengetahuan formal kayak mata pelajaran yang ada di bimbingan belajar sama Ayo Belajar. Tujuan utamanya itu, kita ingin menyebarluaskan kontenkonten pendidikan melalui media audio streaming. Kita juga ingin mengenalkan bahwa sekarang itu radio gak hanya bisa didengarkan lewat perangkat radio saja, tapi sekarang bisa diakses dengn internet juga. Jadi kita pengen mengenalkan tenknologi itu.
148
Kesimpulan: Tujuan program Jogja Belajar Radio adalah untuk mendistribusikan produk-produk pendidikan berbasis audio yang dimiliki Balai Tekkomdik melalui media radio streaming berupa konten-konten pembelajaran formal maupun pengetahuan ringan kepada masyarakat. c) Program JB Radio sudah sesuai untuk memenuhi kebutuhan sasaran serta kebutuhan Balai Tekkomdik sendiri Bapak Ch: Kita setiap tahun mengadakan FGD namanya – Form Grup Discussion. Kita melihat segmentasi maksudnya kebutuhan pendengar itu seperti apa, kebutuhan guru, kebutuhan siswa itu seperti apa. Nah maka dari situlah, dari FGD itulah maka kita bisa merumuskan beberapa programprogram yang bisa kita siarkan. Dokumentasi: Kegiatan Siaran dan Talkshow Pendidikan melalui Radio Streaming memiliki target pendengar untuk semua kalangan. Tentunya disesuaikan dengan program acara yang sudah disiapkan. Bp. M: Sasaran masyarakat pendidikan, masyarakat pendidikan itu masyarakat formal maupun non formal. Kalo masyarakat formal itu yang di sekolah-sekolah ada SD, SMP, SMA, SMK. Kemudian masyarakat non formal itu yang berbasis masyarakat pendidikan nonformal, paket A, paket B, paket C, PAUD, kemudian keaksaraan fungsional, PKBM – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan masyarakat-masyarakat yang tidak terlayani melalui pendidikan formal itu kami juga melayani Kesimpulan: Program acara yang ada di JBRadio merupakan program-program yang dibuat sesuai kebutuhan dari sasaran yang merupakan masyarakat pendidikan baik masyarakat formal maupun non formal. Hal ini didapat melalui Forum Group Discussion yang mengikutsertakan guru serta murid guna
149
menentukan program-program apa yang bisa diproduksi dan siarkan. d) Standard dan prosedur pengelolaan JB radio di Balai Tekkomdik DIY sudah mencakup keseluruhan kegiatan. Bapak Ch: Ada SOP. Semuanya ada jobdesknya.” Dokumentasi: Standard Operation Procedure (SOP) Penyiar JB Radio : 1.
Pemutaran lagu nasional Indonesia Raya pukul 06.00 siaran dimulai (opening) dan pemutaran lagu nasional Bagimu Negeri pukul 24.00 siaran ditutup (closing). 2. Harus disiplin sesuai dengan jadwal siaran dan hadir di studio 10 menit sebelum siaran dimulai. 3. Range opening dan closing 4 menit sebelum atau sesudah jam closing, tidak melebihi atau kurang dari jam siaran. 4. Jika berhalangan supaya mencari pengganti penyiar lain dan memberitahu terlebih dahulu 1 hari sebelumnya kepada koordinator penyiar. 5. Urutan pergantian program acara Jingle Utama Jogja Belajar Radio selanjutnya Cue Jogja Belajar Radio Jawa. 6. Pojok inspirasi diputar setiap pukul 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00 antara jingle utama dan cue jawa. 7. Jeda antar lagu disisipkan konten (greeting, cue, info ringan, ILM, dll). 8. Penyebutan nama radio “JB Radio atau Jogja Belajar Radio Generasi Cerdas Masa Depan” dan sapaan pendengar “sobat belajar”. 9. Pada saat siaran seorang penyiar menggunakan bahasa anak muda dan tetap sopan semiformal dan pada program acara khusus menggunakan bahasa sesuai dengan program acara. 10. Selalu up-to date instant messaging dan cek social media. 11. Jika terjadi trouble atau kesulitan dalam hal penyiaran laporkan ke Admin. 12. Jika tidak sesuai akan mendapatkan teguran.
150
Tata Tertib : 1. 2. 3.
Presensi finger print dan mengisi form harian penyiar. Berpenampilan sopan. Tidak meninggalkan studio dalam waktu yang lama selama siaran. 4. Tidak merokok dan makan di dalam studio siaran. 5. Jika teman, saudara atau keluarga menemani siaran supaya melapor ke security dan tidak diperbolehkan masuk kedalam studio siaran kecuali narasumber, karyawan dan tamu yang di ijinkan. 6. Tamu tidak boleh mengganggu penyiar, mengacau siaran, merusak barang dan peralatan di studio. 7. Tidak membawa keluar peralatan studio tanpa seijin yang berwenang. 8. Saat siaran AC tidak boleh dimatikan atau maksimal suhu 23oC jika masih kedinginan supaya menggunakan jaket. 9. Selalu menjaga kerapian dan kebersihan di ruang studio serta jangan meninggal sampah di dalam studio siaran. 10. Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di BTKP DIY. Kode Etik : 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Menjaga citra dan nama baik institusi serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Tidak menyampaikan suatu berita yang tidak jelas sumber atau asal usulnya dan yang bersifat menjelekkan atau menyindir seseorang atau suatu instansi baik langsung maupun tidak langsung. Dapat memilih informasi yang layak atau tidak layak untuk disampaikan pada pendengar dan bersifat edukatif. Selalu bersikap objektif dalam melihat suatu masalah dan diharapkan bersikap netral. Tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Bersikap dan berbicara sopan.
Sdr Ay: Peraturan tetap sih ada, tapi itu kadang-kadang kita penyiar masih agak ngasal, gitu. Jadi karena kita masih bingung nih „ini protapnya apa ya? Ah yaudah gini aja‟. Kesannya kayak gitu. Kadang-kadang kita mikir „Ah ora ono sing ngerungoke. Asal aja‟.”
151
Kesimpulan: Standar operasional JBRadio mencakup kegiatan siaran untuk penyiar, tata tertib dan kode etik. Akan tetapi, pada penyelenggaraan program tersebut belum sesuai dengan SOP. Hal ini dikarenakan kurangnya penertiban kepada para penyiar untuk melakukan siaran sesuai SOP yang berlaku. 2. Kriteria input Kondisi masukan dikatakan efektif bila: a) Tersedianya pengelola, penyiar dan kru yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan program Jogja Belajar Radio Bapak M: “Yang terlibat? SDM-nya? Banyak. Ada penyiar, ada scriptwriter, ada admin, ada kru produksi, ada jurnalis, semuanya itu kita ambilkan dari tenaga outsource bukan PNS, kita honori non PNS, kita honori profesional. Penyiar honornya sekian, admin sekian, kru produksi sekian, jurnalis sekian, tu ada honornya. Seperti itu. Nek ditangani PNS gak bisa gak cukup waktunya karena kita pegawainya hanya sedikit. Kita juga kerja sama dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi, misalnya kayak AKRB, kemudian AMIKOM, dengan UNY, dengan UGM, kita kerja sama dalam untuk hal pengisian konten, kemudian juga perusahaan-perusahaan dan lembaga yang lain kita juga kerja sama. Ya... yang jelas minimal kualifikasi SMA. Tapi ada beberapa yang saya khususkan kualifikasi S1. Kita lebih berorientasi ke kompetensi, bisa lho anak yang belum sarjana tapi kompetensinya bagus, ada juga yang sudah sarjana tapi kompetensinya gak bagus. Jadi kita lebih ke kompetensi.”
152
Bapak Ch: Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah naungan seksi layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat dari teman-teman dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu emm... lebih ke administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau operasional itu ada dari kru radio, ada program director, ada scriptwriter, ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya. Untuk kriteria pertama untuk program director tentu ngerti selera acara, yang kedua harus tau betul tentang manajemen penyiaran, manajemen penyiar, kemudian manajemen program. Kemudian untuk music director harus tau up-to-date lagunya apa aja, kemudian harus tau segmentasi musik, genre-genrenya apa; POP, K-POP atau apalah gitu hehe... Kemudian untuk teknisi jelas dia bisa untuk jaringannya bisa, untuk operasional komponen audio juga bisa, kemudian master recording dia harus juga bisa. Kemudian untuk scriptwriter, dia harus punya pengalaman menulis karena gak mungkin kalau orang bisanya ngomong tapi tak suruh jadi scriptwriter kan gak mungkin. Kemudian penyiar itu tentu harus dari dia punya basic speaking. Disini kita gak membatasi antara mau profesional ataupun istilahnya medium ya, tengah-tengah. Tapi kalau masih junior banget disini belum bisa, minimal udah punya pengalaman sedikitlah. Kita ambilnya dari tengah ke atas, gak harus selalu profesional. Penyiar semua kita ambil dari luar. .... Untuk minimal pendidikan bagi kru gak ada sih, ya minimal SMA/SMK lah. Sdr Ay: Waktu masuk kesini kriteria khususnya adalah... karna disini kan penyiarnya freelance ya, jadi awalnya tuh gak open recruitement secara terbuka gitu, tapi beberapa penyiar yang masuk sini tu adalah penyiar dari radio-radio komersil yang ada di Jogja seperti Retjo Buntung, Rakosa, dll. Jadi kriterianya ya yang pasti bisa siaran, itu yang paling utama. Bisa siaran, terus menguasai teknis siaran jadi kayak menguasai playlist, karena ada softfilenya khusus tuh kalau siaran, bisa mengoperasikan mixer, kayak gitu-gitu sih. Yang paling utama ya bisa siaran. Sdr Fai: Kriterianya yang pasti bisa siaran ya, tau teknis siaran aja. Bisa mengoperasikan alat-alat siarannya.
153
Kesimpulan: JBRadio berada di bawah naungan seksi layanan dan promosi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam program Jogja Belajar Radio merupakan karyawan Balai Tekkomdik yang bertugas di seksi tersebut serta kru radio. Karyawan seksi layanan dan promosi dalam hal ini terlibat di bagian administratif saja sedangkan kru radio bertugas dalam hal operasional radio. Kru JBRadio merupakan orang-orang yang cukup berkompetensi di bidangnya dan memiliki kualifikasi khusus sesuai Job Desk masing-masing. SDM yang terlibat di JBRadio di antaranya adalah Program Director, Music Director, Scriptwriter, Admin, dan Teknisi. Program Director di JBRadio harus mengerti jenis acara yang disukai pendengar, mengerti manajemen penyiaran, manajemen penyiar, serta manajemen program. Music director harus mengetahui lagu-lagu terkini, mengerti segmentasi music beserta genre-nya. Teknisi di JBRadio harus mengerti tentang jaringan komputer, dapat mengoperasikan komponen audio, dan dapat mengoperasikan master recording. Scriptwriter harus mempunyai pengalaman menulis. Penyiar di JBRadio merupakan penyiar freelance yang juga bekerja di radio komersial lainnya. Penyiar di JBRadio harus mempunyai pengalaman dalam melakukan siaran radio dan memiliki basic speaking yang baik. Penyiar harus dapat mengoperasikan alat siaran seperti mixer, komputer, dan lainnya.
154
b) Pengelola, penyiar dan kru mempunyai kemampuan dalam mengemas informasi pada program Jogja Belajar Radio. Sdr Ay: Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Jadi menguasai semua programnya. Yang penting sesuai jadwal aja. Cuma untuk program keagamaan kayak program rohani kristen, itu dipegang penyiar yang nasrani. Sama ini, sama yang lebih spesialis sama program kedaerahan jadi kayak ada program mudar kawruh, itu di-spesial-kan untuk mereka yang bisa berbahasa jawa. Jadi penyampaian program siarannya itu pakai bahasa jawa. Lagu yang diputer itu ada campur sari kayak gitu. Kan itu gak semua orang bisa ya bahasa Jawa. Jadi spesial ada teman-teman penyiar yang khusus bisa fasih ngomong bahasa Jawa, gitu. Sdr Fai: “Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain semua programnya. Paling untuk program keagamaan dan kedaerahan disesuaikan dengan latar belakang penyiar. Kalau untuk jadwal kita tu fleksibel. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok bisa tukaran. Ada sih kita dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja.” Kesimpulan: Baik penyiar maupun kru radio memiliki kemampuan yang baik dalam mengemas program acara yang ada di JB Radio. Semua kru dapat mengerjakan tugasnya sesuai job desk masingmasing. Penyiar juga memiliki kemampuan dalam melakukan siaran pada hampir semua program. Khusus untuk program rohani kristen disiarkan oleh penyiar yang beragama kristen dan program kebudayaan yang berbasis bahasa jawa disiarkan oleh penyiar yang memiliki kemampuan berbahasa jawa. c) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang program Jogja Belajar Radio Bapak M: Banyak. Nanti njenengan bisa lihat sendiri. Kita punya perangkat mixer, punya perangkat server yang menyimpan
155
data-data, ada studio untuk rekaman, studio produksi ada beserta peralatannya Bapak Ch: Sarana dan prasarana sudah cukup baik ya. Cuma istilahnya memang emm.. menurutku sih dibanding dengan radio lain itu gak kalah malah bisa jauh lebih bagus. Untuk sarana prasarana saya rasa sudah terpenuhi. Sdr Ay: Untuk sarana prasarana cukup, malah lebih lengkap daripada radioku yang komersil kalo aku boleh jujur. Hehe.. cukuplah menurutku. Kalau untuk sarana untuk siaran ya, tapi kalau untuk produksi aku gatau karena aku belum pernah terlibat untuk produksi, kayak misalkan produksi itu bikin iklan. Sdr Fai: Sarana prasarana, kalau aku kan belom pernah ke radio komersil ya. Kalau teman-teman lain kan ada yang pernah di radio komersil, aku kan langsung di sini, ya udah cukuplah. Katanya malah lebih bagus di sini daripada radio-radio komersil. Pengamatan: alat-alat untuk siaran sudah lengkap dan memiliki kualitas yang baik. Jogja belajar radio memiliki ruang siaran yang nyaman dan ber-AC. Dokumentasi: 9) Perangkat komputer 10) Microphone 11) Headphone 12) Audio mixer 13) Software radio streaming 14) Modem/koneksi internet 15) Audio jack 16) Recorder Kesimpulan: sarana dan prasarana yang dimiliki JBRadio terbilang baik dan sudah lengkap. JBRadio memiliki studio siaran ber-AC serta peralatan siaran yang lengkap seperti mixer, microphone, perangkat komputer, jaringan internet, software radio streaming, recorder, dll.
156
d) Program-program yang ada sudah sesuai dengan jenis, target, dan segmentasi Jogja Belajar Radio Bapak M: Sasaran masyarakat pendidikan, masyarakat pendidikan itu masyarakat formal maupun non formal. Kalo masyarakat formal itu yang di sekolah-sekolah ada SD, SMP, SMA, SMK. Kemudian masyarakat non formal itu yang berbasis masyarakat pendidikan nonformal, paket A, paket B, paket C, PAUD, kemudian keaksaraan fungsional, PKBM – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan masyarakat-masyarakat yang tidak terlayani melalui pendidikan formal itu kami juga melayani. Program siaran yang ada di JBRadio menganut Sistem prosentase, 70% edukasi 30% entertain/hiburan. 70% dan 30% itu kita wujudkan dalam program-program siaran. Sudah banyak program siaran yang kita kemas di JB Radio. Yang entertain banyak juga, yang 30%, misalnya Musik Larut Malam, kemudian Dendang Nusantara, dll. Itu yang entertain. Tapi yang untuk jalur edukasi ada, Ayo Belajar, Bimbingan Belajar, kemudian Budaya. Bp. Ch: Program JBRadio itu ada 10. Yang pertama itu ada Selamat Pagi Jogja, itu dari jam 6 sampai jam 8 pagi. Setiap hari Senin sampai minggu, jadi setiap hari. Sifatnya lebih ke hiburan, jadi hanya membahas obrolan-obrolan ringan di pagi hari sama menyampaikan event-event yang akan diselenggarakan di hari itu. Kemudian Dunia Anak, jam 8 sampai jam 9. Itu juga setiap hari. Nah Dunia Anak ini lebih membahas konten-konten untuk anak dan juga parenting biasanya, sama tips-tips orang tua seperti apa mendidik anak, kemudian supaya anak gak bandel itu di dunia anak. Tapi kebanyakan memang kontennya ke anak-anak. Jadi kayak pengenalan sayur, pengenalan alat transportasi, ya gitu. Kemudian jam 9 sampai jam 10 itu Ragam Peristiwa. Itu juga setiap hari. Kita akan membahas di hari itu di tanggal itu peristiwa apa saja sih, baik dalam sejarah maupun hari ini ada event apa, nanti dibahas di Ragam Peristiwa. Jadi bisa juga nanti kita sekarang tanggal 19, bahas 19 tahun 1951 misalkan itu ada apa, kemudian tahun 1987 tanggal 19 tu ada apa, seperti itu. Kemudian jam 10 sampai jam 11 itu ada Dendang Nusantara. Lebih mengupas ke konten-konten atau kebudayaan-kebudayaan di Nusantara. Jadi lebih umum, dari
157
Sabang sampai Merauke. Dari jam 11 sampai jam 12 masuk ke acara pilihan. Itu masing-masing hari berbeda. Nah hari Senin itu acara pilihannya adalah Lumbung Budaya. Lumbung Budaya itu membahas konten-konten yang ada di Jogja Belajar Budaya atau JBBudaya. Dan selain itu juga membahas kebudayaan-kebudayaan yang ada di Yogyakarta, jadi itu khusus untuk Jogja. Kemudian hari Selasa itu ada Resensi Media, sama di jam 11 sampai jam 12 acara pilihan. Itu membahas tentang resensi media-media BTKP, selain itu kita juga membahas resensi-resensi film, buku, jadi perbandingannya satu banding satu. Satu BTKP, satu film, jadi ada keseimbangan. Kemudian di hari Rabu ada Sosok Tokoh. Nah ini kita mengupas salah satu tokoh yang kita tunjuk – maksudnya yang kita list, sudah ada jadwalnya dan itu kita bervariasi lah bisa tokoh nasional, bisa tokoh daerah, pahlawan, atau tokoh internasional. Itu masuk di Sosok Tokoh. Kemudian hari kamis itu ada Warta Guru. Ini lebih membahas kontenkonten atau inspirasi-inspirasi guru-guru berprestasi. Jadi guru mengembangkan apa, metode pembelajaran apa, nah itu dibahas di Warta Guru. Kemudian di hari Jumat adalah Rohani Islam, ya khusus tentang Islam ya konteksnya tentang Islam. Kemudian di hari Sabtu itu ada Info Teknologi, membahas tentang teknologi-teknologi terbaharukan, misalkan yang lagi booming ini apa. Yang lagi booming kan akhir-akhir ini ada 4G, nah nanti topik itu akan dibahas di sana penuh selama 1 jam. Kemudian hari Minggu itu Rohani Kristen atau Katolik. Nanti itu selang-seling, minggu pertama Kristen, minggu kedua Katolik, dan seterusnya ganti-gantian. Acara pilihan udah semua ya untuk jam 11 sampai 12. Kemudian jam 12 sampai jam 13, setiap hari itu ada Berita Seputar Pendidikan. Nah ini membahas berita-berita yang berkaitan dengan pendidikan, biasanya ini penyampaiannya pakai bahasa yang formal kayak anchor news, kayak reporter berita. Kemudian di jam 13 sampai 15 ada Mudar Kawruh Kabudayaan, membahas tentang budaya-budaya yang ada di Jawa, khusus di Jawa. Lebih spesifiknya lagi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kalau yang Lumbung Budaya tadi kan khusus Jogja, yang Mudar Kaweruh Kabudayaan untuk Jogja dan Jawa Tengah. Kenapa kita gak sampai Jawa Timur atau Jawa Barat? Nah nanti itu udah masuk ke ranah yang Dendang Nusantara. Jadi nanti ndak ada
158
kesamaan program. Kemudian jam 15 sampai jam 17, untuk hari Senin sampai Jumat itu adalah program Ayo Belajar, itu akan membahas materi materi yang sifatnya pendidikan formal baik SD, SMP, SMA. Ada Matematika, ada Bahasa Indonesia, ada IPA, ada Bahasa Inggris, itu yang di-UN-kan. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu di jam yang sama, ada Tau Gak Sih?. Disitu kita akan membahas hal-hal yang ringan tapi sebenarnya kita jarang yang tahu, misalkan proses buat cat, kenapa pesawat terbang, kenapa bisa terbentuk ombak, terus pernah terpikir nggak kenapa pasir pantai ada yang hitam ada yang putih? Nggak kan? Nah, hal-hal seperti itulah yang akan kita bahas di Tau Gak Sih?. Hal-hal yang gak kepikiran. Nah kemudian masuk lagi ke jam 17 sampai jam 18, itu Sunset Bid. Itu lebih ke obrolan ringan sore hari ya, nggak berat. Jadi itu sebenarnya jeda untuk masuk ke Bimbingan Belajar. Jadi supaya gak spaneng. Karena kan Ayo Belajar sinau, Bimbingan Belajar sinau lagi jadi ada jedanya disitu. Nah jam 18 sampai 21 ini khusus Bimbingan Belajar, hari Senin sampai Jumat. Kontennya hampir sama dengan Ayo Belajar, cuma nanti materinya bisa lebih kompleks, lebih banyak karena kan durasinya lebih panjang, 3 jam. Jadi kita mengupasnya bisa lebih luas lebih jauh. Tapi disini kita tidak memaksakan untuk satu kali siaran itu satu bab. Biasanya satu siaran itu satu kompetensi dasar. Kita tidak memaksakan untuk satu standar kompetensi tapi satu kompetensi dasar. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu, kita dibagi menjadi 3 segmen. Di jam 18 sampai jam 19 itu Balai Tekkomdik News, itu kita mengupas terjadi apa aja sih satu minggu ini di Balai Tekkomdik. Kan banyak tuh kegiatan, kemah TIK; kemudian ada mobile learning; ada diklat penyiar ini; kemudian ada juga yang kegiatan workshop untuk fotografi; ada juga pertemuan komunitas, nanti kita bahas di Balai Tekkomdik News. Kemudian ada juga di jam 19 sampai jam 20, yaitu Trending Topic Hari Ini. Jadi kita kan di internet atau di Google terutama Google Trends itu kan kita bisa melihat kira-kira hari ini tu yang lagi booming tu apa. Jadi memang semua yang kita search, kalau kita mengetikan apa, mencari artikel apa itu selalu terindeks dan ketika semakin banyak itu akan menjadi trending. Nah jadi kita dari Google Trends atau trending topic yang ada di Twitter. Kemudian di jam 20 sampai 21 itu Satu Jam Bersama Artis Idola. Itu
159
membahas khusus sesuai dengan tema yang diangkat, misalkan hari Sabtu itu kita membahas Peterpan tuh, hari Minggunya bahas Westlife atau apa. Nah nanti selama 1 jam itu pula yang diputer adalah lagu-lagunya mereka. Misal bahasnya Peterpan ya lagu-lagunya punya Peterpan semua. Kemudian jam 21 sampai jam 23 itu ada Zona 2000-an. Ini lebih membahas obrolan malam juga sih sama diriingi lagu-lagu di 2000-an, ya nostlagia-nostalgia gitu. Kita belum sampai ke zona 90-an, kayak Koes Plus. Ada sih kepikiran kayak gitu. Terus ada juga yang request wayangan, tapi belum. Kemudian jam 23 sampai jam 24 itu Musik Larut Malam. Itu lebih ke refleksi-refleksi atau motivasi-motivasi yang bisa kita sampaikan, yang bisa diadopsi sama pendengar supaya lebih termotivasi, pengantar tidur lah. Lagunya yang slow-slow Kesimpulan: Jogja Belajar radio merupakan radio streaming yang bersifat edutainment dimana segmen pendengarnya adalah masyarakat pendidikan baik formal maupun non formal. Program acara yang dikemas di JBRadio 70% program edukasi dan 30% program entertain. Contoh program acara yang bersifat edukasi adalah Bimbingan Belajar dan contoh program acara yang sifatnya entertain adalah Satu Jam Bersama Artis Idola. Salah satu program acara unggulan yang terdapat di JBRadio adalah Ayo Belajar. Program acara Ayo Belajar merupakan program edukatif dimana dalam program tersebut membahas materi-materi pelajaran yang sifatnya pendidikan formal baik SD, SMP, SMA. Konten dari program acara tersebut adalah materi mata pelajaran yang merupakan mata pelajaran ujian nasiona (UN) yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPA/IPS, Bahasa Inggris.
160
3. Kriteria proses Kondisi proses dikatakan efektif bila: a. Aspek perencanaan program siaran Jogja Belajar Radio Bapak Ch: “Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedbacknya. Maksudnya apakah acara ini kita kesulitan gak untuk memenuhi kontennya ini. Kalau misalnya kesulitan ya sudah kita ganti. Tapi kalau misal bisa memenuhi untuk kebutuhan konten, nah maka lanjut aja.” Pengamatan: a) Kegiatan dalam menentukan materi siaran: - Menentukan tema/topik materi - Melakukan riset pendahuluan (analisis kebutuhan) - Merumuskan masalah - Menentukan tujuan program - Menentukan format acara b) Kegiatan penulisan naskah siaran - Pengumpulan materi - Menyeleksi materi - Merencanakan peran - Membuat sinopsis - Membuat treatment - Membuat full script Sdr Fai: “Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok bisa tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan dan kedaerahan aja.” Sdr Ay: “Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program, terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat
161
pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal Dunia Anak hari ini udah ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh, tukeran dong‟. Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa aja dan emang diharuskan bisa menguasai program apapun, gitu.” Kesimpulan: Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan melalui forum group discussion bersama guru dan siswa. Dari FGD tersebut akan didapati masalah pembelajaran yang terjadi. Kemudian dapat dirumuskan konten apa yang dibutuhkan, tujuan program, perencanaan program serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program tersebut. Selanjutnya dilakukan uji coba program acara selama kurang lebih 1 bulan. Pada saat uji coba ini, akan dipantau feedback dari program acara tersebut. Apabila dalam pelaksanaannya dapat memenuhi konten, maka program acara tersebut akan dilanjutkan. Namun, apabila dalam pelaksanaannya terjadi banyak kendala dalam pemenuhan konten, maka program akan diganti. Dalam merencanakan program acara, pengelola radio tidak hanya merancang konten program acara saja melainkan juga merancang jadwal siaran untuk penyiarnya. Jadwal siaran bagi penyiar di Jogja Belajar Radio sudah dirancang namun tetap bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain.
162
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa jadwal siaran bagi penyiar sudah dirancang dan terpampang di ruang kantor Jogja Belajar Radio, namun tetap bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain. a) Aspek kegiatan produksi program Bapak Ch: “Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah naungan seksi layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat dari teman-teman dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu emm... lebih ke administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau operasional itu ada dari kru radio, ada program director, ada scriptwriter, ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya. Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedbacknya. Ya memang kita ada program live ya itu talkshow, bincang-bincang ya. Nah ini kita biasa tergantung narasumbernya juga maunya live atau maunya rekaman atau tapping. Prosesnya ya sama, kita diawal tahun FGD dulu. Semuanya kalau disini FGD dulu, menentukan kira-kira temanya apa. Nah disini langsung, langsung dari FGD ini akan muncul tema-temanya. Kalau biasanya yang produksi itu kan FGD dulu nanti nemu rumusan, judul, baru dibuat. Nah di FGD ini langsung, FGD langsung menentukan judul-judulnya baik talkshow-nya, siaran live-nya, sama tapping-nya kemudian barulah nanti disitu sudah ditentukan juga narasumbernya siapa beserta jadwalnya. Setelah itu kita menghubungi narasumbernya kita ajukan surat kesana, barulah kita menentukan mau tapping atau live.”
163
Kesimpulan: Kegiatan produksi program Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Semua program yang ada di JBRadio diproduksi oleh Balai Tekkomdik sendiri, baik program yang bersifat live maupun rekaman. Proses produksi untuk program live dan rekaman secara keseluruhan sama. Semua program yang diproduksi harus melewati tahap FGD terlebih dahulu untuk menentukan tema, rumusan, dan judul program. Script untuk program yang akan diproduksi dibuat oleh penulis naskah. Sedangkan untuk program yang sifatnya talkshow, program director akan menentukan narasumber yang sesuai dengan tema yang diangkat. Setelah melalui tahap tersebut barulah ditentukan program tersebut akan ditayangkan secara live ataupun rekaman. Program siaran yang bersifat live, penyiar menyiarkan program sesuai dengan script yang dibuat atau dapat berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dan disiarkan saat itu juga. Program siaran yang bersifat rekaman, penyiar membawakan program sesuai script yang telah dibuat sebelumnya atau berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dengan rekaman terlebih dulu dan tidak langsung disiarkan saat itu. b) Pengawasan dan evaluasi dapat menentukan apa yang telah dicapai dan bila perlu hasilnya digunakan untuk mengambil tindakan korektif
164
Bapak M: “Evaluasi kita lakukan tiap 6 bulan, evaluasi bersama ya. Walaupun tiap sebulan saya melakukan evaluasi terkait dengan evaluasi program siaran. Misalnya begini, bulan Januari kita lakukan siaran di jam misalnya di jam 10 sampai jam 12 programnya namanya Ayo Belajar. Ternyata ketika jam tersebut saya adakan Ayo Belajar kok pendengarnya log-nya kan kelihatan. Kok log-nya kok sedikit? Kita evaluasi, kenapa? Oh, ternyata di jam seperti ini pendengarnya masih pada sekolah, di kelas, sehingga gak sempat untuk mendengarkan. Oleh karena itu kita lakukan evaluasi. Coba kita ubah jam siarnya. Kita ubah diluar jam sekolah, misal jam 1 sampai jam 3. Coba kita lihat log-nya. Oh, tenyata log-nya tinggi. Berarti yang diinginkan pendengar itu untuk yang Ayo Belajar jam sekian. Ya seperti itu kan langsung kita eksekusi.” Bapak Ch: “Oke, disini kan ada log ya, baik log siaran maupun log pendengar dan absensi jadi memang kita bisa mengontrol dari itu semua. Selain itu kita juga melakukan pengawasan secara langsung, bisa macem-macem.” Kesimpulan: pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan program Jogja Belajar Radio masih dilakukan secara internal setiap 6 bulan, namun setiap bulannya pelaksanaan program akan tetap diawasi. Pengawasan ini dilakukan secara langsung oleh program director dan Kepala Bagian Layanan dan Promosi untuk melihat log pendengar serta absensi. Apabila pada saat dilakukan pengawasan dan evaluasi ditemukan kendala-kendala pada program siaran maka akan segera dicarikan solusi serta strategi untuk mengatasi kendala tersebut.
4. Kriteria product Kondisi produk dikatakan efektif bila: a) Program menerima respon positif dari pendengar
165
Bapak M: Yang jelas kita sudah tau log-nya, persiaran. Siaran ini log-nya berapa. Kemudian kita juga minta pendapat, saran, testimoni dari para pendengar itu juga masuk ke kita karena kita pakai sosial media ya. Respon melalui sosial media, twitter, facebook, BBM itu kan banyak sekali masuk ke kita. Responnya sangat positif dan banyak juga yang dari luar DIY. Pelajar-pelajar di luar DIY tu banyak yang mendengarkan program JBRadio. Kita kan setiap minggunya ada yang namanya kuis. Melalui kuis itu kita bisa melihat slot pendengar kuisnya, kemudian ada hadiahnya pulsa 25.000. Bapak Ch: Tentu kita biasa dapat feedback dari social media, kalau telpon kita ndak bisa karena memang pertama sumber daya manusia-nya belum siap, yang kedua memang kalau telpon kita masih jadi satu sama kantor jadi gak bisa. Kalau misal mau line telpon ya harus masang telpon lagi Kesimpulan: jumlah pendengar Jogja Belajar Radio atau yang akrab disapa Sobat Belajar setiap harinya dapat diliat melalui log pendengar dan ditemui bahwa pendengar Jogja Belajar Radio tidak hanya masyarakat Jogja saja melainkan juga masyarakat luar Jogja. Jogja Belajar Radio mendapatkan banyak respon positif dari Sobat Belajar melaui media sosial, seperti twitter, facebook, dan BBM. Antusiasme pendengar Jogja Belajar Radio juga dipengaruhi oleh kuis berhadiah pulsa senilai Rp 25.000,yang
diselenggarakan
pihak
Jogja
Belajar
Radio
setiap
minggunya. b) Pencapaian sesuai atau di atas tujuan yang ingin dicapai. Bapak M: “Yang dicapai yaitu konten-konten pembelajaran berbasis audio yang dimiliki BTKP dapat terdistribusi melalui program Jogja Belajar Radio ini. Jadi dapat dinikmati oleh masyarakat pendidikan dimanapun dan kapanpun.”
166
Bapak Ch: “Tentunya yang dicapai adalah terdistribusinya kontenkonten pembelajaran berbasis audio yang diproduksi oleh BTKP” Kesimpulan: konten-konten pembelajaran berbasis audio yang diproduksi oleh Balai Tekkomdik dapat disalurkan dengan baik melalui program Jogja Belajar Radio.
167
Lampiran 20. Surat Permohonan Izin Penelitian
168
Lampiran 21. Surat Keterangan/Ijin Penelitian
169
Lampiran 22. Tabel Log Pendengar NO
TANGGAL
JAM MASUK
JAM KELUAR
IP ADDRESS
DURASI (DETIK)
PROGRAM
25044 2016-06-01
08:55:55
08:58:58
124.81.85.194
25045 2016-06-01
09:43:44
09:44:54
180.245.40.238
25046 2016-06-01
09:51:37
09:53:31
36.71.117.2
25047 2016-06-01
10:09:50
10:11:17
115.178.216.88
25048 2016-06-01
10:34:34
10:38:01
36.76.158.23
207 Dendang Nusantara
25049 2016-06-01
11:15:31
11:17:12
202.152.135.2
101 Program Pilihan
25050 2016-06-01
11:49:36
11:51:31
103.55.139.4
115 Program Pilihan
25051 2016-06-01
11:48:46
11:57:33
114.125.76.72
527 Program Pilihan
25052 2016-06-01
11:58:02
12:06:00
114.125.76.72
478 Program Pilihan
25053 2016-06-01
12:17:23
12:20:01
36.79.249.81
158 Berita Seputar Pendidikan
25054 2016-06-01
12:23:26
12:25:27
36.79.186.175
121 Berita Seputar Pendidikan
25055 2016-06-01
12:26:19
12:32:39
112.215.154.208
380 Berita Seputar Pendidikan
25056 2016-06-01
12:36:07
12:37:10
36.83.239.75
63 Berita Seputar Pendidikan
25057 2016-06-01
12:37:09
12:38:12
36.83.239.75
63 Berita Seputar Pendidikan
25058 2016-06-01
12:37:52
12:39:23
180.254.61.100
91 Berita Seputar Pendidikan
25059 2016-06-01
13:16:14
13:17:46
36.73.99.93
92 Ngudar Kawruh Kabudayan
25060 2016-06-01
13:39:51
13:41:03
182.253.176.121
72 Ngudar Kawruh Kabudayan
25061 2016-06-01
14:08:00
14:13:33
180.254.97.129
333 Ngudar Kawruh Kabudayan
25062 2016-06-01
14:12:51
14:16:25
67.213.218.74
214 Ngudar Kawruh Kabudayan
25063 2016-06-01
14:20:21
14:21:53
36.73.237.168
92 Ngudar Kawruh Kabudayan
25064 2016-06-01
14:44:10
14:46:12
103.246.201.58
122 Ngudar Kawruh Kabudayan
170
183 Dunia Anak 70 Ragam Peristiwa 114 Ragam Peristiwa 87 Dendang Nusantara
25065 2016-06-01
14:46:16
14:48:08
103.246.201.20
112 Ngudar Kawruh Kabudayan
25066 2016-06-01
14:48:34
14:50:15
103.246.201.37
101 Ngudar Kawruh Kabudayan
25067 2016-06-01
14:50:20
14:52:14
103.246.201.1
114 Ngudar Kawruh Kabudayan
25068 2016-06-01
16:10:18
16:13:01
202.51.116.76
163 Ayo Belajar
25069 2016-06-01
16:52:45
16:54:16
180.214.232.18
91 Ayo Belajar
25070 2016-06-01
16:51:03
16:54:57
112.78.136.227
234 Ayo Belajar
25071 2016-06-01
16:53:48
16:55:12
36.74.135.120
84 Ayo Belajar
25072 2016-06-01
16:55:13
16:56:25
36.74.135.120
72 Ayo Belajar
25073 2016-06-01
17:31:36
17:32:39
125.162.26.220
63 Sunset Beat
25074 2016-06-01
20:58:48
21:00:47
202.67.40.3
25075 2016-06-01
21:16:53
21:18:27
202.169.235.53
25076 2016-06-01
21:55:25
21:57:48
202.62.16.20
143 Zona 2000an
25077 2016-06-01
22:09:37
22:12:19
125.166.20.233
162 Zona 2000an
25078 2016-06-01
22:23:04
22:24:52
124.153.33.44
108 Zona 2000an
25079 2016-06-01
23:44:30
23:45:58
36.71.203.96
25080 2016-06-01
23:57:26
23:59:51
77.179.184.111
145 Musik Larut Malam
25081 2016-06-01
23:24:24
23:59:12
202.152.135.2
2088 Musik Larut Malam
25082 2016-06-02
06:58:05
07:01:00
203.130.235.170
25083 2016-06-02
07:07:18
07:08:43
112.215.44.18
85 Selamat Pagi Jogja
25084 2016-06-02
07:06:32
07:09:18
223.255.230.70
166 Selamat Pagi Jogja
25085 2016-06-02
07:10:55
07:11:57
139.194.195.150
62 Selamat Pagi Jogja
25086 2016-06-02
07:36:09
07:37:11
139.194.195.150
62 Selamat Pagi Jogja
25087 2016-06-02
07:36:09
07:37:11
139.194.195.150
62 Selamat Pagi Jogja
25088 2016-06-02
07:40:25
07:41:57
146.23.252.68
92 Selamat Pagi Jogja
171
119 Bimbingan Belajar 94 Zona 2000an
88 Musik Larut Malam
175 Selamat Pagi Jogja
25089 2016-06-02
08:57:40
09:00:34
36.69.120.32
174 Dunia Anak
25090 2016-06-02
09:01:53
09:08:00
202.152.135.2
367 Ragam Peristiwa
25091 2016-06-02
09:25:22
09:26:24
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25092 2016-06-02
09:25:25
09:26:27
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25093 2016-06-02
09:25:29
09:26:31
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25094 2016-06-02
09:25:32
09:26:35
36.85.120.59
63 Ragam Peristiwa
25095 2016-06-02
09:25:36
09:26:38
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25096 2016-06-02
09:25:39
09:26:41
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25097 2016-06-02
09:25:46
09:26:48
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25098 2016-06-02
09:25:56
09:26:58
36.85.120.59
62 Ragam Peristiwa
25099 2016-06-02
09:27:48
09:29:29
27.123.6.233
101 Ragam Peristiwa
25100 2016-06-02
09:29:42
09:31:16
116.197.135.6
94 Ragam Peristiwa
25101 2016-06-02
09:31:28
09:32:49
150.70.173.9
81 Ragam Peristiwa
25102 2016-06-02
09:31:57
09:33:20
180.254.90.92
83 Ragam Peristiwa
25103 2016-06-02
09:30:53
09:33:42
27.123.6.233
169 Ragam Peristiwa
25104 2016-06-02
09:59:10
10:00:17
36.72.80.65
67 Ragam Peristiwa
25105 2016-06-02
10:00:14
10:02:05
202.162.33.138
111 Dendang Nusantara
25106 2016-06-02
10:17:17
10:18:57
114.121.236.91
100 Dendang Nusantara
25107 2016-06-02
10:25:49
10:26:51
114.121.236.91
62 Dendang Nusantara
25108 2016-06-02
10:43:35
10:45:15
114.121.236.91
100 Dendang Nusantara
25109 2016-06-02
11:00:00
11:01:31
182.253.26.99
91 Program Pilihan
25110 2016-06-02
11:07:48
11:10:15
36.80.211.49
147 Program Pilihan
25111 2016-06-02
11:16:09
11:17:16
36.80.211.49
67 Program Pilihan
25112 2016-06-02
11:21:01
11:24:10
202.152.135.2
189 Program Pilihan
172
25113 2016-06-02
11:39:05
11:44:03
202.80.212.107
298 Program Pilihan
25114 2016-06-02
12:07:05
12:10:33
180.253.55.62
208 Berita Seputar Pendidikan
25115 2016-06-02
12:30:17
12:31:43
114.79.57.93
86 Berita Seputar Pendidikan
25116 2016-06-02
12:53:51
12:55:58
36.69.17.115
127 Berita Seputar Pendidikan
25117 2016-06-02
13:14:52
13:16:09
36.78.220.200
77 Ngudar Kawruh Kabudayan
25118 2016-06-02
13:26:26
13:27:40
103.47.135.39
74 Ngudar Kawruh Kabudayan
25119 2016-06-02
13:35:45
13:37:52
36.78.43.163
127 Ngudar Kawruh Kabudayan
25120 2016-06-02
13:53:32
13:55:06
124.195.55.226
94 Ngudar Kawruh Kabudayan
25121 2016-06-02
14:38:08
14:40:18
180.253.219.119
130 Ngudar Kawruh Kabudayan
25122 2016-06-02
14:57:43
14:58:46
175.111.91.124
63 Ngudar Kawruh Kabudayan
25123 2016-06-02
14:57:07
14:59:00
36.77.114.39
113 Ngudar Kawruh Kabudayan
25124 2016-06-02
14:58:46
15:03:09
175.111.91.124
263 Ngudar Kawruh Kabudayan
25125 2016-06-02
15:12:54
15:15:07
180.254.130.81
133 Ayo Belajar
25126 2016-06-02
15:12:55
15:15:11
118.97.55.100
136 Ayo Belajar
25127 2016-06-02
15:25:24
15:26:56
111.68.25.50
92 Ayo Belajar
25128 2016-06-02
15:28:21
15:29:53
111.68.25.50
92 Ayo Belajar
25129 2016-06-02
15:29:36
15:31:01
202.77.115.89
85 Ayo Belajar
25130 2016-06-02
15:30:41
15:31:43
139.194.83.52
62 Ayo Belajar
25131 2016-06-02
15:30:58
15:32:10
119.110.65.227
72 Ayo Belajar
25132 2016-06-02
15:31:18
15:32:45
202.173.95.227
87 Ayo Belajar
25133 2016-06-02
15:32:07
15:33:24
61.247.33.214
77 Ayo Belajar
25134 2016-06-02
15:32:43
15:34:24
122.129.112.34
101 Ayo Belajar
25135 2016-06-02
15:32:47
15:35:24
202.158.46.170
157 Ayo Belajar
25136 2016-06-02
15:34:30
15:35:32
139.193.9.186
62 Ayo Belajar
173
25137 2016-06-02
15:34:43
15:36:00
103.226.55.80
77 Ayo Belajar
25138 2016-06-02
15:35:12
15:36:50
202.77.120.50
98 Ayo Belajar
25139 2016-06-02
15:36:27
15:37:29
122.129.112.34
62 Ayo Belajar
25140 2016-06-02
15:34:42
15:37:33
202.62.16.113
171 Ayo Belajar
25141 2016-06-02
15:37:02
15:38:07
202.148.22.171
65 Ayo Belajar
25142 2016-06-02
15:37:09
15:38:11
139.193.11.68
62 Ayo Belajar
25143 2016-06-02
15:37:10
15:38:44
125.161.7.34
94 Ayo Belajar
25144 2016-06-02
15:37:36
15:39:09
202.77.112.67
93 Ayo Belajar
25145 2016-06-02
15:38:07
15:39:09
114.6.20.38
62 Ayo Belajar
25146 2016-06-02
15:38:08
15:39:10
114.6.20.38
62 Ayo Belajar
25147 2016-06-02
15:38:09
15:39:11
114.6.20.38
62 Ayo Belajar
25148 2016-06-02
15:37:48
15:39:22
103.226.55.80
94 Ayo Belajar
25149 2016-06-02
15:38:15
15:39:26
111.95.220.104
71 Ayo Belajar
25150 2016-06-02
15:40:01
15:41:03
115.178.198.181
62 Ayo Belajar
25151 2016-06-02
15:40:31
15:42:08
202.77.120.50
97 Ayo Belajar
25152 2016-06-02
15:42:41
15:44:11
36.81.20.54
90 Ayo Belajar
25153 2016-06-02
16:11:28
16:13:45
180.249.160.193
137 Ayo Belajar
25154 2016-06-02
16:13:20
16:15:55
118.136.107.134
155 Ayo Belajar
25155 2016-06-02
16:03:33
16:29:15
202.65.116.197
1542 Ayo Belajar
25156 2016-06-02
16:30:41
16:32:11
203.30.237.134
90 Ayo Belajar
25157 2016-06-02
16:43:09
16:44:38
103.254.49.12
89 Ayo Belajar
25158 2016-06-02
16:46:26
16:47:56
1.189.220.92
90 Ayo Belajar
25159 2016-06-02
16:48:18
16:49:45
1.189.220.92
87 Ayo Belajar
25160 2016-06-02
16:50:38
16:51:51
1.189.220.92
73 Ayo Belajar
174
25161 2016-06-02
16:52:29
16:55:02
36.76.31.11
153 Ayo Belajar
25162 2016-06-02
16:54:25
16:56:09
115.124.77.34
104 Ayo Belajar
25163 2016-06-02
17:02:41
17:04:15
180.250.103.68
94 Sunset Beat
25164 2016-06-02
17:17:01
17:18:42
120.164.40.218
101 Sunset Beat
25165 2016-06-02
17:18:50
17:19:52
118.137.180.4
62 Sunset Beat
25166 2016-06-02
17:20:50
17:21:59
112.215.44.13
69 Sunset Beat
25167 2016-06-02
17:23:08
17:24:31
112.215.44.13
83 Sunset Beat
25168 2016-06-02
17:25:34
17:26:35
112.215.44.13
61 Sunset Beat
25169 2016-06-02
17:26:40
17:28:20
112.215.44.13
100 Sunset Beat
25170 2016-06-02
17:30:18
17:31:25
112.215.44.13
67 Sunset Beat
25171 2016-06-02
17:30:15
17:31:46
1.189.220.92
91 Sunset Beat
25172 2016-06-02
17:32:40
17:34:07
1.189.220.92
87 Sunset Beat
25173 2016-06-02
17:34:16
17:35:38
1.189.220.92
82 Sunset Beat
25174 2016-06-02
17:36:00
17:37:22
1.189.220.92
82 Sunset Beat
25175 2016-06-02
17:37:44
17:39:23
1.189.220.92
99 Sunset Beat
25176 2016-06-02
17:39:24
17:40:56
1.189.220.92
92 Sunset Beat
25177 2016-06-02
18:41:46
18:42:48
118.137.209.145
62 Bimbingan Belajar
25178 2016-06-02
18:41:47
18:43:51
118.137.209.145
124 Bimbingan Belajar
25179 2016-06-02
18:43:31
18:44:54
118.137.209.145
83 Bimbingan Belajar
25180 2016-06-02
18:43:46
18:44:54
118.137.209.145
68 Bimbingan Belajar
25181 2016-06-02
18:43:48
18:44:54
118.137.209.145
66 Bimbingan Belajar
25182 2016-06-02
18:47:30
18:49:02
36.75.151.168
92 Bimbingan Belajar
25183 2016-06-02
18:57:40
18:58:58
222.124.12.157
78 Bimbingan Belajar
25184 2016-06-02
19:21:49
19:24:13
118.136.231.198
144 Bimbingan Belajar
175
25185 2016-06-02
19:42:24
19:44:48
180.244.150.98
144 Bimbingan Belajar
25186 2016-06-02
20:04:08
20:05:59
36.83.107.124
111 Bimbingan Belajar
25187 2016-06-02
20:52:30
20:54:00
180.252.152.17
90 Bimbingan Belajar
25188 2016-06-02
20:56:50
20:59:06
101.203.171.4
136 Bimbingan Belajar
25189 2016-06-02
20:59:09
21:01:23
101.203.171.4
134 Bimbingan Belajar
25190 2016-06-02
21:09:11
21:11:41
180.241.181.121
150 Zona 2000an
25191 2016-06-02
21:13:13
21:14:54
114.120.233.235
101 Zona 2000an
25192 2016-06-02
22:38:38
22:40:59
115.178.238.6
141 Zona 2000an
25193 2016-06-02
22:38:46
22:41:30
111.94.128.65
164 Zona 2000an
25194 2016-06-02
22:42:31
22:47:09
115.178.238.6
278 Zona 2000an
25195 2016-06-02
22:48:25
22:49:26
115.178.238.6
61 Zona 2000an
25196 2016-06-02
22:58:58
23:02:15
36.79.170.116
197 Zona 2000an
25197 2016-06-02
23:14:23
23:15:32
120.164.41.9
25198 2016-06-03
05:29:38
07:16:15
202.169.239.242
25199 2016-06-03
07:25:44
07:27:59
61.94.210.17
135 Selamat Pagi Jogja
25200 2016-06-03
07:36:23
07:38:59
202.169.239.229
156 Selamat Pagi Jogja
25201 2016-06-03
08:29:34
08:31:02
36.78.54.212
88 Dunia Anak
25202 2016-06-03
08:32:37
08:35:27
203.142.64.87
170 Dunia Anak
25203 2016-06-03
09:06:59
09:08:01
139.228.103.7
62 Ragam Peristiwa
25204 2016-06-03
09:07:00
09:08:02
139.228.103.7
62 Ragam Peristiwa
25205 2016-06-03
09:24:41
09:26:16
180.253.132.93
95 Ragam Peristiwa
25206 2016-06-03
09:35:30
09:36:32
101.255.56.81
62 Ragam Peristiwa
25207 2016-06-03
09:34:26
09:37:29
180.244.91.250
183 Ragam Peristiwa
25208 2016-06-03
10:19:45
10:22:25
125.160.114.145
160 Dendang Nusantara
176
69 Musik Larut Malam 6397 OFF AIR
25209 2016-06-03
10:37:07
10:38:54
114.120.239.35
25210 2016-06-03
08:37:25
10:50:41
202.65.116.197
25211 2016-06-03
10:50:51
10:56:08
202.65.116.197
317 Dendang Nusantara
25212 2016-06-03
10:56:09
10:59:01
202.65.116.197
172 Dendang Nusantara
25213 2016-06-03
10:59:01
11:01:33
139.194.93.44
152 Dendang Nusantara
25214 2016-06-03
11:25:46
11:27:27
202.137.17.241
101 Program Pilihan
25215 2016-06-03
11:26:47
11:28:14
112.215.44.12
87 Program Pilihan
25216 2016-06-03
11:28:23
11:30:00
112.215.44.12
97 Program Pilihan
25217 2016-06-03
11:36:41
11:39:30
180.245.197.191
169 Program Pilihan
25218 2016-06-03
11:36:36
11:39:32
202.67.46.29
176 Program Pilihan
25219 2016-06-03
11:39:11
11:42:05
103.9.227.1
174 Program Pilihan
25220 2016-06-03
12:28:15
12:31:43
139.193.237.232
208 Berita Seputar Pendidikan
25221 2016-06-03
12:32:42
12:35:37
202.65.117.65
175 Berita Seputar Pendidikan
25222 2016-06-03
12:44:32
12:48:57
180.254.74.54
265 Berita Seputar Pendidikan
25223 2016-06-03
12:56:41
12:58:20
117.20.60.177
99 Berita Seputar Pendidikan
25224 2016-06-03
13:04:58
13:06:04
222.124.120.33
66 Ngudar Kawruh Kabudayan
25225 2016-06-03
13:09:03
13:10:40
202.169.239.236
97 Ngudar Kawruh Kabudayan
25226 2016-06-03
13:08:49
13:10:41
118.97.239.251
112 Ngudar Kawruh Kabudayan
25227 2016-06-03
13:32:47
13:35:02
36.68.37.231
135 Ngudar Kawruh Kabudayan
25228 2016-06-03
13:36:21
13:38:07
36.76.196.67
106 Ngudar Kawruh Kabudayan
25229 2016-06-03
14:17:39
14:19:05
180.245.209.98
86 Ngudar Kawruh Kabudayan
25230 2016-06-03
14:25:15
14:31:09
180.246.146.127
354 Ngudar Kawruh Kabudayan
25231 2016-06-03
14:30:01
14:31:37
36.79.237.32
96 Ngudar Kawruh Kabudayan
25232 2016-06-03
14:39:21
14:44:35
36.79.221.62
314 Ngudar Kawruh Kabudayan
177
107 Dendang Nusantara 7996 Dunia Anak
25233 2016-06-03
14:49:13
14:50:37
36.82.109.146
84 Ngudar Kawruh Kabudayan
25234 2016-06-03
15:14:29
15:15:31
111.95.151.102
62 Ayo Belajar
25235 2016-06-03
15:14:29
15:15:31
111.95.151.102
62 Ayo Belajar
25236 2016-06-03
15:14:30
15:15:40
111.95.151.102
70 Ayo Belajar
25237 2016-06-03
16:44:33
16:45:44
36.77.229.215
71 Ayo Belajar
25238 2016-06-03
17:16:01
17:17:30
180.251.217.32
89 Sunset Beat
25239 2016-06-03
17:19:24
17:22:17
207.244.89.110
173 Sunset Beat
25240 2016-06-03
18:43:01
18:45:00
118.97.161.125
119 Bimbingan Belajar
25241 2016-06-03
18:46:11
18:47:12
125.165.38.57
61 Bimbingan Belajar
25242 2016-06-03
18:55:36
18:57:06
36.73.78.12
90 Bimbingan Belajar
25243 2016-06-03
19:24:17
19:25:33
124.153.33.44
76 Bimbingan Belajar
25244 2016-06-03
19:47:52
19:49:16
139.255.164.104
84 Bimbingan Belajar
25245 2016-06-03
19:47:48
19:49:16
139.255.164.104
88 Bimbingan Belajar
25246 2016-06-03
20:09:00
20:11:00
118.137.74.117
120 Bimbingan Belajar
25247 2016-06-03
20:28:36
20:29:44
180.254.71.165
68 Bimbingan Belajar
25248 2016-06-03
20:45:56
20:47:27
43.243.142.78
91 Bimbingan Belajar
25249 2016-06-03
20:45:52
20:48:01
114.125.62.121
129 Bimbingan Belajar
25250 2016-06-03
22:26:30
22:27:36
180.245.135.82
66 Zona 2000an
25251 2016-06-03
22:49:09
22:51:22
114.120.236.236
133 Zona 2000an
25252 2016-06-03
23:07:21
23:08:23
36.79.146.58
62 Musik Larut Malam
25253 2016-06-03
23:07:22
23:09:39
36.79.146.58
137 Musik Larut Malam
25254 2016-06-03
23:08:37
23:10:39
112.215.66.130
122 Musik Larut Malam
25255 2016-06-03
23:30:55
23:32:25
36.83.133.64
90 Musik Larut Malam
25256 2016-06-03
23:42:37
23:44:18
103.47.133.73
101 Musik Larut Malam
178