JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 73 - 84) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 β 766X
PELABELAN L(2,1) PADA OPERASI BEBERAPA KELAS GRAF S. Fatimah1, I W. Sudarsana2, dan S. Musdalifah3 1,2,3
Program Studi Matematika Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT Let G be a graph with p vertices dan q edges. An L(2,1) labeling of graph G is a functionπ: π β {0,1,2 β― , π} such that statisfies the conditions|π(π’) β π(π£)| β₯ 2, forπ(π’, π£) = 1 for|π(π’) β π(π£)| β₯ 1, if π(π’, π£) = 2. A number k is called the span of L(2,1) labeling, if k is the largest label vertex of itβs labeling. Notation π(πΊ) states that the smallest span of all L(2,1) labelings in a graph G. Lβ(2,1) labeling on injectiveL(2,1) labeling. A minimum span of all labeling Lβ(2,1) denoted by πβ²(πΊ). A graph G which has Lβ(2,1) labeling is called the graph Lβ(2.1). The results showed that fan graph (πΉπ ) with πβ² (πΉπ ) = π + 1, wheel graph (ππ ) with πβ² (ππ ) = π + 1, lotus graph (ππ ) with πβ² (ππ ) = 2π + 2, πΎ1 β¨(ππ βπΉπ ) graph with πβ² (πΎ1 β¨(ππ βπΉπ )) = 2π + 2 and πΎ1 β¨π‘πΆπ graph with πβ² (πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = π‘π + 1 is graph Lβ(2,1). Keywords
: Fan Graph, Lotus Graph, L(2,1) labeling, Lβ(2,1) labeling, Wheel Graph.
ABSTRAK Misalkan G adalah graf dengan p titik dan q sisi. Pelabelan L(2,1) pada graf G adalah fungsi π: π β {0,1,2 β― , π} yang memenuhi kondisi |π(π’) β π(π£)| β₯ 2, jika π(π’, π£) = 1 dan |π(π’) β π(π£)| β₯ 1, jika π(π’, π£) = 2. Bilangan k disebut span dari pelabelan L(2,1), jika k adalah label titik terbesar dari pelabelan L(2,1). Notasi π(πΊ) menyatakan span terkecil atas semua pelabelan L(2,1) pada graf G. Pelabelan L(2,1) yang injektif disebut pelabelan Lβ(2,1). Minimum span atas semua pelabelan Lβ(2,1) dinotasikan denganπβ²(πΊ). Sebuah graf G yang mempunyai pelabelan Lβ(2,1) dinamakan graf Lβ(2,1). Dalam penilitian ini, telah berhasil ditunjukkan bahwa graf kipas (πΉπ ) dengan πβ² (πΉπ ) = π + 1, graf roda (ππ ) dengan πβ² (ππ ) = π + 1, graf teratai (ππ ) dengan πβ² (ππ ) = 2π + 2, graf πΎ1 β¨(ππ βπΉπ ) dengan πβ² (πΎ1 β¨(ππ βπΉπ )) = 2π + 2 dan graf πΎ1 β¨π‘πΆπ dengan πβ² (πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = π‘π + 1 adalah graf Lβ(2,1). Kata kunci
: Graf Kipas, Graf Roda, Graf Teratai, Pelabelan L(2,1), Pelabelan Lβ(2,1).
I.
PENDAHULUAN Ada banyak jenis pelabelan graf yang telah dikembangkan, diantaranya adalah pelabelan
gracefull, pelabelan harmoni, pelabelan super mean, pelabelan ajaib, pelabelan anti ajaib, pelabelan prime cordial, pelabelan triangular dan pelabelan L(2,1). Pelabelan L(2,1) didefinisikan sebagai pemberian label pada titik suatu graf dengan fungsi adalah fungsi π: π β π βͺ {0} sehingga mutlak dari selisih label dari dua titik yang bertetangga langsung paling sedikit dua dan mutlak dari dua titik yang berjarak dua selisih labelnya paling sedikit satu. π: π β {0,1,2 β― , π} dimana k adalah span dari pelabelan L(2,1). Span adalah label terbesar dari pelabelan L(2,1) pada graf G atau k β π(π£) yang terbesar. Span dari suatu graf G bisa lebih dari satu. Minimum dari beberapa span graf G dilambangkan dengan π(πΊ). Secara matematis dapat ditulis π(πΊ) = min{π πππ (πΊ) atas semua pelabelan L(2,1) yang dimiliki sebuah graf G}. Temuan terakhir terkait pelabelan L(2,1) adalah graf lintasan, graf siklus, graf bintang dan graf kincir [4]. Namun, untuk graf kipas, graf roda, graf teratai, graf πΎ1 β (ππ βͺ πΉπ ) dan graf πΎ1 β π‘πΆπ masih menjadi masalah terbuka. II.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Definisi Graf Graf adalah suatu diagram yang terdiri dari titik-titik (points) yang disebut vertex (node /
titik) yang dihubungkan dengan garis yang dinamakan sisi dimana setiap sisi terhubung dengan tepat 2 vertex [5]. 2.2.
Jenis β Jenis Graf Graf dibagi menjadi beberapa kelas, pada bagian ini ada beberapa jenis β jenis graf
yang berkaitan pada penelitian ini. 1.
Graf Lengkap
K1
K3
K2
K4
Gambar 1. Contoh graf lengkap 2.
Graf Lintasan e1 v1 P1
P2
e2
e1 v2
v1
v2
v3
P3
Gambar 2. Contoh graf lintasan
74
3.
Graf Siklus
C3
C5
Gambar 3. Contoh graf siklus 4.
Graf Bintang
Gambar 4. Contoh graf bintang π9 5.
Graf Kipas V1
V2
V3
Vn-1
Vn
V0
Gambar 5. Contoh graf kipas πΉπ 6.
Graf Roda
Gambar 6. Contoh graf roda π8 7.
Graf Teratai Graf teratai dibentuk dari graf lengkap πΎ1 korona graf bintang ππ kemudian titik π β 1
pada graf bintang menghasilkan satu titik baru dan terhubung pada titik tengah graf bintang. Dengan demikian, graf teratai mempunyai 2π + 2 titik dan (2π + 1) sisi.
Gambar 7. Contoh graf terataiπ = 6
75
8.
Graf πΎ1 β (ππ βͺ πΉπ ) Graf πΎ1 β (ππ βͺ πΉπ ) adalah graf yang dibentuk dari graf πΎ1 korona graf lintasan ππ
gabung graf kipas πΉπ yaitu = πΎ1 β (ππ βͺ πΉπ ), dengan demikian graf πΎ1 β (ππ βͺ πΉπ ) mempunyai (2π + 2) titik dan (4π + 1) sisi.
Gambar 8. Contoh graf πΎ1 β (π7 βͺ πΉ7 ) 9.
Graf πΎ1 β π‘πΆπ Graf πΎ1 β π‘πΆπ adalah graf yang dibentuk dari graf πΎ1 korona beberapa graf siklus π‘πΆπ
yaitu πΎ1 β π‘πΆπ , dengan demikian graf πΎ1 β π‘πΆπ mempunyai (π‘π + 1) titik dan (2π‘π) sisi.
Gambar 9: Contoh graf πΎ1 β 4πΆ6
2.3.
Operasi Korona pada Graf Misalkan πΊ1 dan πΊ2 adalah dua buah graf sebarang. πΊ1 korona πΊ2 , (πΊ1 β πΊ2 ) adalah
graf yang dibentuk dari graf πΊ1 dan graf πΊ2 dengan graf πΊ2 sebanyak order πΊ1 , (|πΊ1 |), sebut πΊ21 , πΊ2 2 β― , πΊ2 |πΊ1 | dengan cara menghubungkan semua titik di πΊ2 (π) ke satu titik π₯π di πΊ1 , dengan π = 1,2, β― , |πΊ1 |.
76
Graf πΊ1
Graf πΊ2
Gambar 10. Contoh graf πΊ1 β πΊ2 2.4.
Pelabelan L(2,1) Pelabelan jarak dua, L(2,1) pada graf G dengan p titik dan q sisi adalah fungsi π: π β
π βͺ {0}sedemikian sehingga memenuhi syarat : 1.
|π(π’) β π(π£)| β₯ 2, jika π(π’, π£) = 1
2.
|π(π’) β π(π£)| β₯ 1, jika π(π’, π£) = 2 π: π β {0,1,2 β― , π} dimana k adalah span dari pelabelan L(2,1). Span adalah label
terbesar dari pelabelan L(2,1) pada graf G atau k β π(π£) yang terbesar. Span dari suatu graf G bisa lebih dari satu. Minimal dari beberapa span graf G dilambangkan dengan π(πΊ) atau π(πΊ) = min{span(G)}. Proposisi 1 : Nilai π dari sebuah graf bintang πΎ1,β adalah β + 1, dimana β adalah derajat maksimum [3]. Proposisi 2 : π(π») β€ π(πΊ), untuk setiap subgraf H dari sebuah graf G [2]. III.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas pelabelan Lβ(2,1)pada graf kipas (πΉπ ), graf roda (ππ ), graf teratai,
graf πΎ1 β¨(ππ βπΉπ ) dan graf πΎ1 β¨π‘πΆπ . Definisi 1: Pelabelan L(2,1) pada graf G adalah fungsi π: π β {0,1,2 β― , π} yang memenuhi kondisi (1) |π(π’) β π(π£)| β₯ 2, jika π(π’, π£) = 1, (2) |π(π’) β π(π£)| β₯ 1, jika π(π’, π£) = 2. Bilangan k disebut span dari pelabelan L(2,1), π, jika k adalah label titik terbesar atas pelabelan L(2,1), π tersebut. Notasi π(πΊ) menunjukkan span terkecil atas semua pelabelan L(2,1) pada graf G.
77
7
0 5
6 4
2
2
4
6
5 0
7
Gambar 11. Contoh pelabelan L(2,1) pada graf π·2 (πΆ5 ). Definisi 2: Pelabelan L(2,1) yang injektif disebut pelabelan Lβ(2,1) dan minimal span atas semua pelabelan Lβ(2,1) disebut πβ²(πΊ). 2
5
4
0
1
3
6
Gambar 12. Contoh pelabelan Lβ(2,1) pada graf π(π4 ) 3.1.
Graf Kipas ππ Sebelum itu akan diberikan notasi titik dan sisi dari graf kipas (πΉπ ) untuk π β₯ 1 adalah
sebagai berikut : V1
V2
V3 V0 V4
V5
Vn
Gambar 13. Penotasian titik pada graf πΉπ Berdasarkan Gambar 13 di atas dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi pada graf πΉπ untuk π β₯ 1, yaitu : π(πΉπ ) = {π£π |0 β€ π β€ π} πΈ(πΉπ ) = {ππ |1 β€ π β€ π} dengan ππ = π£0 π£π ; 0 β€ π β€ π. Teorema 1 : Graf Kipas dengan π + 1 titik, πΉπ , mepunyaiπβ²(πΉπ ) = π + 1
78
Bukti : Pandang notasi titik dan sisi untuk graf πΉπ pada gambar 13 akan ditunjukkan πβ²(πΉπ ) β€ π + 1 yaitu dengan mengkonstruksi pelabelan Lβ(2,1) dari graf πΉπ dengan span π + 1. Definisikan fungsi injektifπ: π(πΉπ ) β {0,1, β¦ , π + 1} sebagai berikut: Untuk n ganjil: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π
π
; π = 1,2, β¦ , β β 2
π (π£βπβ ) = π + 1 2
π
π(π£π ) = 2π β 5
; π = β β + 1, β¦ , π
Untuk n genap: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π
; π = 1,2, β¦ ,
2
π
π(π£π ) = 2π β 5 π(π£π ) = π + 1
π 2
; π = + 1, β¦ , π β 1 2
Dapat diverifikasi bahwa fungsi π memenuhi sifat pelabelan L(2,1) dalam Definisi 1 dan Definisi 2 dengan label terbesar adalah π + 1. Oleh karena itu, πβ²(πΉπ ) β€ π + 1. Selanjutnya akan ditunjukkan πβ²(πΉπ ) β₯ π + 1. Pandang graf πΎ1,π adalah subgraf dari πΉπ dan menurut Proposisi 1 dan 2, memberikanπβ²(πΉπ ) β₯ πβ²(πΎ1,π ) = π + 1 sehingga πβ²(πΉπ ) β₯ π + 1 . Jadi, πβ²(πΉπ ) = π + 1. 3.2.
Graf Roda πΎπ Sebelum itu akan diberikan notasi titik secara umum pada graf roda (ππ ) untuk π β₯ 1
adalah sebagai berikut : V1
Vn
V2
V0 V5
V3
V4
Gambar 14. Penotasian titik pada graf ππ Berdasarkan Gambar 14 di atas dapat dinotasikan himpunan titik pada graf ππ untuk π β₯ 1, yaitu : π(ππ ) = {π£π |0 β€ π β€ π} πΈ(ππ ) = {ππ |1 β€ π β€ π} dengan ππ = π£0 π£π ; 0 β€ π β€ π.
79
Teorema 2 : Graf Roda dengan π + 1 titik, ππ , mepunyaiπβ²(ππ ) = π + 1 Bukti : Pandang notasi titik dan sisi untuk graf ππ pada gambar 14 akan ditunjukkan πβ²(ππ ) β€ π + 1 yaitu dengan mengkonstruksi pelabelan Lβ(2,1) dari graf ππ dengan span π + 1. Definisikan fungsi injektifπ: π(ππ ) β {0,1, β¦ , π + 1} sebagai berikut : Untuk n ganjil: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π
π
; π = 1,2, β¦ , β β 2
π (π£βπβ ) = π + 1 2
π
π(π£π ) = 2π β 5
; π = β β + 1, β¦ , π
Untuk n genap: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π
; π = 1,2, β¦ ,
2
π
π(π£π ) = 2π β 5 π(π£π ) = π + 1
π 2
; π = + 1, β¦ , π β 1 2
Dapat di verifikasi bahwa fungsi π memenuhi sifat pelabelan L(2,1) dalam Definisi 1 dan Definisi 2 dengan label terbesar adalah π + 1. Oleh karena itu, πβ²(ππ ) β€ π + 1. Selanjutnya akan ditunjukkan πβ²(ππ ) β₯ π + 1. Pandang graf πΎ1,π adalah subgraf dari ππ dan menurut Proposisi 1 dan 2, memberikan πβ²(ππ ) β₯ πβ²(πΎ1,π ) = π + 1 sehingga πβ²(ππ ) β₯ π + 1 . Jadi, πβ²(ππ ) = π + 1. 3.3.
Graf Teratai π»π Sebelum itu akan diberikan notasi titik dan sisi dari graf teratai (ππ ) untuk π β₯ 1 adalah
sebagai berikut : vβ1
vβ2
v1
vβ3
v2
v3
vβn
vn
v0
vβ0
Gambar 15. Penotasian titik pada graf ππ
80
Berdasarkan Gambar 15 dapat dinotasikan himpunan titik pada graf ππ untuk π β₯ 1, yaitu : π(ππ ) = {π£π |0 β€ π β€ π} βͺ {π£ , π |0 β€ π β€ π} πΈ(ππ ) = {ππ |1 β€ π β€ π} dengan ππ = π£0 π£β²π ; 0 β€ π β€ π. Teorema 3 : Graf Teratai dengan 2π + 2 titik, ππ , mepunyaiπβ²(ππ ) = 2π + 2 Bukti : Pandang notasi titik dan sisi untuk graf ππ pada gambar 15 akan ditunjukkan πβ²(ππ ) β€ 2π + 2 yaitu dengan mengkonstruksi pelabelan Lβ(2,1) dari graf ππ dengan span 2π + 2. Definisikan fungsi injektifπ: π(ππ ) β {0,1, β¦ ,2π + 2} sebagai berikut : π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = π + 1 π(π£ β² 0 ) = 2π + 2 π(π£ β² π ) = π + π + 1
; π = 1,2, β¦ , π ; π = 1,2, β¦ , π
Dapat diverifikasi bahwa fungsi π memenuhi sifat pelabelan L(2,1) dalam Definisi 1 dan Definisi 2 dengan label terbesar adalah 2π + 2. Oleh karena itu, πβ²(ππ ) β€ 2π + 2. Selanjutnya akan ditunjukkan πβ²(ππ ) β₯ 2π + 2. Pandang graf πΎ1,2π+1 adalah subgraf dari ππ dan menurut Proposisi 1 dan 2, memberikan πβ²(ππ ) β₯ πβ²(πΎ1,2π+1 ) = 2π + 2 sehingga πβ²(ππ ) β₯ 2π + 2. Jadi, πβ²(ππ ) = 2π + 2. 3.4.
Graf π²π β¨(π·π βππ ) Sebelum itu akan diberikan notasi titik dan sisi dari graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) untuk π β₯ 1 adalah
sebagai berikut : v1
v2
v3
vn
vβ3
vβn
v0
vβ1
vβ2
vβ0
Gambar 16. Penotasian titik pada graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )
81
Berdasarkan Gambar 16 di atas dapat dinotasikan himpunan titik pada graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) untuk π β₯ 1, yaitu : π(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) = {π£π |0 β€ π β€ π} βͺ {π£ , π |0 β€ π β€ π} πΈ(ππ ) = {ππ |1 β€ π β€ π} dengan ππ = π£0 π£β²π ; 0 β€ π β€ π. Teorema 4 : Graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) dengan 2π + 2 titik, πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ), mepunyai πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) = 2π + 2 Bukti : Pandang notasi titik dan sisi untuk graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) pada gambar 16 akan ditunjukkan πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) β€ 2π + 2 yaitu dengan mengkonstruksi pelabelan Lβ(2,1) dari graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) dengan span 2π + 2. Masukkan fungsi injektifπ: π(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) β {0,1, β¦ ,2π + 2} sebagai berikut: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π + 1 π(π£ β² 0 ) = 2 π(π£ β² π ) = 2π + 2 π(π£π ) = 2π + 2
; π = 1,2, β¦ , π ; π = 1,2, β¦ , π β 1
Dapat diverifikasi bahwa fungsi π memenuhi sifat pelabelan L(2,1) dalam Definisi 1 dan Definisi 2 dengan label terbesar adalah 2π + 2. Oleh karena itu, πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) β€ 2π + 2. Selanjutnya akan ditunjukkan πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) β₯ 2π + 2. Pandang graf πΎ1,2π+1 adalah subgraf dari πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) dan menurut Proposisi 1 dan 2, memberikan πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) β₯ πβ²(πΎ1,2π+1 ) = 2π + 2 sehingga πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) β₯ 2π + 2. Jadi, πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) = 2π + 2. 3.5.
Graf π²π β¨ππͺπ Sebelum itu akan diberikan notasi titik dan sisi dari graf πΎ1 β¨π‘πΆπ untuk π β₯ 1 dan π‘ β₯ 1
adalah sebagai berikut : v jn
v21 v j1
v2n
v1n
v11
v1 vj 5
vn
v2
v22
v0
v15
v12 v25
v5
v3 v4 v j2
v14
v13
v23
v j4
v24
v j3
Gambar 17. Penotasian titik pada graf πΎ1 β¨π‘πΆπ
82
Berdasarkan Gambar 17 di atas dapat dinotasikan himpunan titik pada graf πΎ1 β¨π‘πΆπ untuk π β₯ 1 dan π‘ β₯ 1, yaitu : π
π(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = {π£0 , π£π |0 β€ π β€ π πππ 0 β€ π β€ π‘ β 1} π
πΈ(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = {ππ |1 β€ π β€ π} dengan ππ = π£0 π£π ; 0 β€ π β€ π. Teorema 5 : Graf πΎ1 β¨π‘πΆπ dengan π‘π + 1 titik, πΎ1 β¨π‘πΆπ mempunyaiπβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = π‘π + 1 Bukti : Pandang notasi titik dan sisi untuk graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) pada gambar 17 akan ditunjukkan πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) β€ π‘π + 1 yaitu dengan mengkonstruksi pelabelan Lβ(2,1) dari graf πΎ1 β¨π‘πΆπ dengan span π‘π + 1. Masukkan fungsi injektifπ: π(ππ ) β {0,1, β¦ , π‘π + 1} sebagai berikut : Untuk n ganjil: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π
; π = 1,2, β¦ , β β
π(π£π ) = 2π β π
; π = β β + 1, β¦ , π
π
π(π£π ) = π(π£π ) + ππ
π
π
2
2
; π = 1,2, β¦ , π dan π = 1,2, β¦ , π‘
π (π£ π‘π ) = π‘π + 1 β β 2
Untuk n genap: π(π£0 ) = 0 π(π£π ) = 2π
; π = 1,2, β¦ ,
π(π£π ) = 2π β π + 1
; π = + 1, β¦ , π
π
π(π£π ) = π(π£π ) + ππ π(π£ππ‘ ) = π‘π + 1
π
π 2
2
; π = 1,2, β¦ , π dan π = 1,2, β¦ , π‘
Dapat diverifikasi bahwa fungsi π memenuhi sifat pelabelan L(2,1) dalam Definisi 1 dan Definisi 2 dengan label terbesar adalah π‘π + 1. Oleh karena itu, πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) β€ π‘π + 1. Selanjutnya akan ditunjukkan πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) β₯ π‘π + 1. Pandang graf πΎ1,π‘π adalah subgraf dari πΎ1 β¨π‘πΆπ dan menurut Proposisi 1 dan 2, memberikan πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) β₯ πβ²(πΎ1,π‘π ) = 2π + 2 sehingga πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) β₯ π‘π + 1. Jadi, πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = π‘π + 1. IV.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan : 1.
Graf kipas πΉπ adalah Lβ(2,1) dengan π β₯ 5 , πβ²(πΉπ ) = π + 1
2.
Graf roda ππ adalah Lβ(2,1) dengan π β₯ 5, πβ²(ππ ) = π + 1
3.
Graf teratai ππ adalah Lβ(2,1) dengan π β₯ 3, πβ²(ππ ) = 2π + 2
4.
Graf πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ ) adalah Lβ(2,1) untuk π β₯ 3, πβ²(πΎ1 β¨(ππ βͺ πΉπ )) = 2π + 2
5.
Graf πΎ1 β¨π‘πΆπ adalah Lβ(2,1) untuk π β₯ 5 dan π‘ β₯ 3, πβ²(πΎ1 β¨π‘πΆπ ) = π‘π + 1
83
DAFTAR PUSTAKA [1].
Didi, S. dan Nanang, P, 2008, Pengetahuan Dasar Teori Graph, Binadarma, , Palembang, 2.
[2].
G. Chang and D. Kuo, The L(2,1)-labelling problem on graphs, SIAM J. Discrete Math, 9(2), 1996, 309-316.
[3].
J. Griggs and R. Yeh, 1992, Labeling graph with a condition at distance 2, SIAM J. Discrete
Math, 5, 586-595. [4].
Vadya, S. K., Vihol, P. L., Dani, N. A., Bantva, D. D, 2011, Distance two labeling of some total
graph, Gen. Math. Notes, 3, 100-107. [5].
Wilson, R. J and Watkins, J.J, 1990, Graphs : An Introductory Approach a First Course in
Discrete Mathematics., John Willy and Sons, Inc, New York.
84