POLINOMIAL KARAKTERISTIK BEBERAPA KELAS GRAF BERARAH Nuri Wardani1, I Ketut Budayasa2 Jurusan Matematika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60931 2 Jurusan Matematika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60931 email :
[email protected],
[email protected] 1
ABSTRAK Persamaan figuratif adalah metode untuk mengkontruksi polynomial karakteristik graf berarah π· dengan π titik (π π· ) tanpa menggunakan matrik berhubungan langsung. Pada skripsi ini akan dipelajari bagaimana persamaan figuratif digunakan dalam mengkaji formula untuk menghitung setiap koefisien π‘π dengan 1 β€ π β€ π dari suatuπ π· = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π . Graf linier, graf siklik dan graf tangga adalah tiga graf komplek yang akan dikaji polinomial karakteristiknya. Akan dibuktikan bahwa setiap koefisien π‘π untuk π ganjil pada graf linier dengan π titik adalah sama dengan nol, dan π
π‘π = (β1)2
π 2
πβ π 2
untuk π genap. Pada graf siklik
dengan π titik juga akan dibuktikan bahwa koefisien π‘π = 0 jika π ganjil dan π < π, sedangkan koefisien π‘π untuk π genap dan π < π adalah (β1)
π 2
π
π π 2
πβ
πβ2 π
. Koefisien ganjil pada graf
2
tangga dengan π titik adalah nol sedangkan untuk setiap ππ dengan πgenap, ππ = (β1)
π 2
π
π+1β2 π
.
2
Kata kunci : graf linier, graf siklik, graftangga, polinomialkarakteristik, persamaanfiguratif
matrik berhubungan langsung (adjacency matrix) yang merupakan matrik persegi berordo ππ₯π. Polinomial karakteristik adalah suatu persamaan polinom (suku banyak) yang didapat dari suatu matrik persegi dengan mencari nilai eigen dari matrik tersebut. Jika diberikan suatu matrik persegi berordo ππ₯π dapat dikontruksi polinomial karakteristiknya dengan pangkat tertinggi π. Polinomial karakteristik dari suatu graf berarah dengan jumlah tititk berhingga dapat dikontruksi dengan mencari nilai eigen matrik berhubungan langsungnya. Persamaanfiguratif (FigureEquation) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengkontruksi polinomial karakteristik suatu graf tanpa menggunakan matrik berhubungan langsung (adjacency matrix) tetapi dengan menghitung setiap koefisien dari polinomial karakteristik secara umum. Polinomial karakteristik dari sebarang graf berarah D dengan π titik adalah π π· = π₯ π + π1 π₯ πβ1 + π2 π₯ πβ2 + β― + ππβ1 π₯ + ππ , setiap koefisien ππ untuk 1 β€ π β€ π dapat dihitung dengan memeriksa β π yaitu himpunan subgraf berarah dengan panjang π. Untuk beberapa kelas graf berarah yang lebih komplek dan memiliki banyak titik, kontruksi polinomial karakteristik dengan menggunakan definisi persamaan figuratif cukup sulit dilakukan. Oleh karena itu dapat diturunkan suatu formula untuk menghitung koefisien dari beberapa kelas graf berarah dengan menggunakan dasar definisi persamaan figuratif.
PENDAHULUAN Graf berarah (digraph) adalah salah satu kajian dalam teori graf yang merupakan pasangan berurutan dari dua himpunan V(D) yaitu himpunan berhingga tak kosong yang anggota-anggotanya disebut titik danπ π· yaitu himpunan berhingga (boleh kosong) yang anggota-anggotanya disebut busur,sedemikianhinggasetiapbusurmerupakanpasa nganberurutandariduatitik di π π· . Setiap graf berarah dengan jumlah titik berhingga dapat direpresentasikan dalam bentuk gambar (diagram) dan dalam bentuk matrik, salah satunya adalah
KAJIAN TEORI 2.1
Graf
Definisi 2.1 Sebuah graf G berisikan dua himpunan yaitu himpunan berhingga tak kosong V(G) dari obyek-obyek yang disebut titik dan himpunan berhingga (mungkin kosong) E(G) yang elemenelemennyadisebut sisi sedemikian hingga setiap elemen e dalam E(G) merupakan pasangan tak berurutan dari titik-titik di V(G). HimpunanV(G)
Β© 2009 ICTS
disebut himpunan titik G dan himpunan E(G) disebut himpunan sisi G. Definisi 2.2 Graf berarah D adalah suatu pasangan berurutan dari dua himpunan V(D) yaitu himpunan berhingga tak kosong yang anggota-anggotanya disebut titik dan π π· yaitu himpunan berhingga (boleh kosong) yang anggota-anggotanya disebut busur sedemikian hingga setiap busur merupakan pasangan berurutan dari dua titik di V(D). Jika π£1 dan π£2 adalah dua titik pada graf berarah D dan π = (π£1 , π£2 )sebuah busur D, maka e disebut busurkeluar (outdegree) darititikπ£1 dan e disebut busur β menuju (indegree) titikπ£2 . Definisi 2.3 Matrik berhubungan langsung dari sebuah graf berarah D adalah A(D) yaitu sebuah matrik bilangan bulat berordo ππ₯π dimana banyaknya baris dan kolom sama dengan banyaknya titik dari graf berarah D, matrik e-π’π£ sama dengan 1 jika terdapat busur dari titik π’ ke π£ dan 0 jika tidak terdapat busur dari titik π’ ke π£. Definisi 2.4 Sebuah graf H dikatakan sub graf berarah dari graf berarah D dinotasikan denganπ» β π· jika π(π») β π π· dan π π» β π π· . Definisi 2.5 Sub graf berarah linier dari suatu graf berarah D adalah suatu graf baru K dengan π πΎ β π(πΊ) dan π πΎ β π(πΊ) sedemikian hingga setiap titik pada graf berarah K memiliki indegree dan outdegree sama dengan 1. Sub graf berarah linier dengan panjangπ terdiri dari π titik dan π sisi sedemikian hingga setiap titik memiliki indegree dan outdegree sama dengan 1. 2.2
Grup
Definisi 2.7 Diketahuihimpunantakkosong B denganoperasi *.Himpunan B disebutgrupterhadapoperasi * jikamemenuhiaksioma-aksiomaberikut : Memenuhisifatketertutupan ( β π, π π π΅ berlaku π β π ππ΅) Asosiatif (β π, π, π π π΅ berlaku π β π β π = π β (π β π)) Memuatelemenidentitas (βπππ΅ ,β πππ΅ berlaku π β π = π β π = π) Setiapelemen B Memiliki Invers (β πππ΅, βπβ1 ππ΅ sedemikian hingga π β π β1 = π β1 β π = π)
Definisi 2.8 Suatu grup (B,*) disebut grup siklik jika terdapat πππ΅ sedemikian hingga untuk setiap πππ΅ dapat dinyatakan sebagai π = ππ untuk suatu πππ. π disebut elemen pembangun atau generator dari B dan B merupakan grup siklik yang dibangun oleh π, dapatdinotasikanπ΅ = π , dapat juga dinyatakan sebagai π = {ππ |πππ}. Definisi 2.9 Sebuah subset (S,*) darisuatugrup (B,*) disebut himpunan generator (generating set) jika hanya jika setiap elemen di B dapat dinyatakan sebagai hasil operasi elemen-elemen S dan inversnya. 2.3
Graf Cayley
Definisi 2.10 : Missal π΅,β adalah grup berhingga dan π adalah himpunan generator maka graf cayley dari π΅,β dengan himpunan generator π dapat ditulis πΆ π΅, π adalah graf sedemikian hingga : ο· Setiapelemen di π΅,β merupakan titik di graf cayley πΆ(π΅, π) sehingga order dari grup B (banyaknya elemen B) sama dengan banyaknya titik pada graf cayley πΆ π΅, π . ο· (π, π)merupakan busur graf cayley jika dan hanya jika π β π = π, dari π ke π untuk π β π. 2.4
PolinomialKarakteristik
Definisi 2.11 Misalkan diketahui sebuah matrik persegi A berordo ππ₯π, nilai eigen dari matrik A adalah sebuah skalar π₯ dimana terdapat matrik tak nol W berordo ππ₯1 sedemikian hingga π΄π = π₯π...(1). Matrik kolom π disebut vector eigen yang bersesuaian dengan π₯. Nilai eigen juga disebut sebagai nilai asli atau karakteristik. Untuk mendapatkan nilai eigen π₯ dari matrik A persamaan (1) dapat dituliskan kembali menjadi : π₯π β π΄π = 0 π₯βπ΄ π =0 π₯πΌ β π΄ π = 0 πΌ adalah matrik identitas berordo ππ₯π. W adalah vektor tak nol, agar π₯ menjadi nilai eigen harus terdapat solusi tak nol dari persamaan π₯πΌ β π΄ π = 0.Solusi tak nol diperoleh jika πππ‘ π₯πΌ β π΄ = 0, persamaan tersebut berupa suatu persamaan polinom dengan pangkat tertinggi π dan disebut polynomial karakteristik dari matrik A.
2.5
PolinomialKarakteristik Graf Berarah
Definisi 2.12 Suatu graf berarah D dengan π titik dapat direpresentasikan ke dalam suatu matrik berhubungan langsung π΄(π·) yang merupakan matrik persegi berordo ππ₯π. Berdasarkan Definisi 2.11 nilai eigen π₯ dari matrik π΄(π·) diperoleh dari persamaann karakteristik sebagai berikut : π₯πΌ β π΄(π·) π = 0 π adalah suatu vektor tak nol, agar π₯ menjadi nilai eigen maka : πππ‘ π₯πΌ β π΄(π·) = 0 Ruas kiri dari persamaan diatas merupakan polinomial karakteristik berderajat π dari suatu graf berarah D dengan π titik. Secara umum direpresentasikan sebagai berikut :
Definisi 2.15 Graf tangga(π
2π ) adalah graf berarah dengan himpunan titik {π£1 , π£2 , β¦ , π£2π }, untuk setiap π£π π {π£1 , π£2 , β¦ , π£πβ1 } adalah sumber (source) dari Sebuah busur dengan tujuan π£π+1 , dan untuk setiap π£π π {π£π+2 , π£π+3 , β¦ , π£2π } adalah sumber dari sebuah busur dengan tujuan π£π β1 .
π π· = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘π β1 π₯ + π‘π 2.6
Graf Komplek
Definisi 2.13 Graf linier (ππ ) adalah graf berarah dengan π titik sehingga setiap titik π£π π adalah sumber (source) dari busur dengan tujuan π£πβ1 dan π£π+1 sedangkan π£1 dan π£π adalah sumber (source) dari sebuah busur secara berturut-turut dengan target π£2 dan π£πβ1 .
Definisi 2.14 Graf Siklik adalah graf cayley dari sebuah grup siklik dengan order π dan himpunan generator 1, β1 atau dapat ditulis πΆ(ππ , 1, β1 ). Graf siklik juga dapat di bentuk dari sebuah graf linier dengan π titik dengan menghubungkan titik π£1 dan π£π . Pelabelan titik pada graf siklik adalah dengan mengkorespondensikan ππ = {0,1,2, β¦ , π β 1} dengan {π£1, π£2 , β¦ , π£π }.
2.7
PersamaanFiguratif (Figure Equation)
Teorema 2.1 Polinomialkarakteristiksebaranggrafberara h D denganπ tititk secara umum adalah : π π· = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘π β1 π₯ + π‘π Koefisienπ‘π untuk 1 β€ π β€ π dapat dihitung dengan menggunakan persamaan figuratif sebagai berikut : (β1)π(πΏ)
π‘π = πΏββπ
β π adalah himpunan semua sugraf berarah linier πΏ dari graf berarah D dengan tepat π titik, sedangkan π(πΏ)adalahbanyaknyakomponendariπΏ (banyaknya sikel berarah linier ).
PEMBAHASAN 3.1
PolinomialKarakteristik Graf Linier
Lemma 3.1 Jikaπ ππ = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π adalahpolinomialkarakteristikdarigraf linier denganπ titik maka koefisien π‘π = 0 untuk π ganjil dan π β€ π. Bukti :
Langkah pertama untuk membuktikan Lemma diatas adalah dengan menunjukkan bahwa, π setiap πΏπβπ terdiri dari 2 sikel berbeda dengan panjang dua. Diketahui sebuah graf ππ dengan π ππ = {π£1 , π£2 , β¦ , π£π }, misal diambil sebarang titik π£π dimana π adalah indek titik terkecil pada πΏπβ π untuk 1 β€ π β€ π, artinya jika π£π ππΏ maka {π£1 , π£2 , β¦ , π£πβ1 } β πΏ, karena πΏ subgraf berarah linier maka berdasarkan Definisi 2.5 dan Definisi 2.13, Diperoleh : π£π π πΏ β π£π+1 β πΏ Titik π£π+1 memiliki sebuah busur yang berasal dan menuju titik π£π sehingga titik π£π dan π£π+1 membentuk subgraf berarah linier denganpanjangdua, akibatnyaπ£π+1 tidak terhubung dengan π£π+2 pada πΏ. Dengan langkah yang sama, dapat diambil sebarang titik terdekat dengan π£π+1 misal titik π£π π πΏπβπ untuk setiap π + 1 β€ π β€ π. KarenaπΏ subgraf berarah linier maka berdasarkan Definisi 2.5 dan Definisi 2.13, diperoleh : π£π π πΏ β π£π +1 ππΏ Titikπ£π +1 memiliki sebuah busur yang berasal danmenujutitikπ£π , akibatnya π£π +1 tidak terhubung dengan titik π£π +2 pada πΏ, sehingga π£π dan π£π +1 membentuk subgraf berarah linier dengan panjang dua. Hal ini menunjukkan bahwa, setiap titik π£π ππΏ hanya memiliki sebuah busur yang berasal dan menuju ke tepat satu titik yang terhubung langsung, yaitu π£π+1 ππΏ sehingga membentuk subgraf berarah linier dengan panjang 2 atau dengan kata lain setiap π πΏπβπ terdiri dari 2 sikel berbeda dengan panjang dua. Langkah selanjutnya adalah menghitung π β1 koefisienπ‘ 2π +1 untuk setiap 0 β€ π β€ 2 dengan memeriksa β2π +1 . Berdasarkan langkah pembuktian diatas, diperoleh bahwa setiap πΏπβ2π +1 terdiri dari
2π +1
2π +1
2
sikel berbeda dengan panjang dua.
Untuk menghitung setiap koefisien π‘π dengan π genap dapat dilakukan dengan mencari kardinalitas β π = β 2π ( β 2π ) untuk 1 β€ π β€ π terlebih dahulu .Langkah pertama adalah melabel 2 subgrafberarah dengan panjang dua dengan indektitik terendahnya. SetiapπΏπβ 2π dengan 2π 2π titik, terdiri dari 2 sikel berbeda dengan panjang dua, sehinggan β2π = banyaknya cara menempatkan π pias yang tidak berurutan dari sebanyak π β 1 pias yang tersedia. β 2π ekivalen dengan banyaknya cara memilih π bilangan dari {1,2, β¦ , π β 1} sedemikian hingga tidak ada dua bilangan yang berurutan. Misal bilangan-bilangan tersebut adalah π1 , π2 , β¦ , ππ Sedemikian hingga1 β€ π1 < π2 < β― < ππ β€ π β 1. Misal : π₯1 = π1 β₯ 1, π₯2 = π2 β π1 > 2 karena π1 tidak berdekatan dengan π2 . π₯ 3 = π3 β π 2 > 2 karena π3 tidak berdekatan dengan π2 , terdapat sebanyak π, sehingga π₯π = ππ +1 β ππ > 2karenaππ tidak berdekatan dengan ππ +1 dan π₯π +1 = π β 1 β ππ β₯ 0 ....................................(*) Karenater dapat sebanyakπ β 1 bilangan, maka berakibat : π₯1 + π₯2 + β― + π₯π+1 = π β 1............................(**) Penjelasan diatas ekivalen dengan permasalahan mencari banyaknya solusi bulat dari persamaan (**) dengan syarat-syarat yang diberikan pada persamaan (*), dengan fungsi pembangkit sebagai berikut : π π₯ = π₯ + π₯ 2 + β― π₯ 2 + π₯ 3 + β― π β1 1 + π₯ + π₯2 + β― 1 π +1 π π₯ = π₯ 2π β1 1βπ₯ βΌ π +1+π‘β1 π‘ π π₯ = π₯ 2π β1 π₯ π‘ βΌ
π‘=0
π π₯ = π‘=0
π + π‘ π‘+2π β1 π₯ π‘
Karena 2 bukan bilangan bulat maka β2π +1 = β
. Sehingga berdasarkan Teorema 2.1, π‘2π +1 = π(πΏ) =0 untuksetiap 0β€ π β€ πΏββ2π +1 (β1)
Misalπ‘ + 2π β 1 = π, maka :
.β 2 Lemma 3.2 : Jika π ππ = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π adalah polinomial karakteristik dari graf linier dengan π titik maka koefisien π‘π adalah : πβπ π‘π = π‘2π = (β1)π untukπgenapdanπ β€ π. π
Kofisiendariπ₯ πβ1 adalah ππβ1 dimana π = π β 1, maka : πβπ π + π β 1 β 2π + 1 ππβ1 = = π β 2π π β π β 2π + 1 πβπ ππβ1 = π πβπ Sehingga β 2π = ππβ1 = . π Setiap πΏπβ2π dibentuk oleh π sikel berarah dengan panjang dua, sehingga π πΏ = 2.
πβ1
Bukti :
βΌ
π(π₯) = πβ2π β1
π + π β 2π + 1 π π₯ π β 2π + 1
Berdasarkan Teorema 2.1 didapat koefisien π‘π untuk π = 2π sebagai berikut. (β1)π(πΏ) = (β1)π β2π
π‘π = π‘2π = πΏπβ2π
= (β1)π
πβπ .β π
Teorema 3.1 Misaldiberikangraf linier denganπ titik dengan polinomial karakteristik, π ππ = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π makakoefisienπ‘π dari graf linier dengan π titik adalah sebagai berikut : π‘π = 0 untuk π ganjil dan π β€ π π
π‘π = (β1)2 3.2
π 2
πβ π 2
untuk π genap dan π β€ π
PolinomialKarakteristik Graf Siklik
Lemma 3.3 Jikaπ πΆ(ππ , 1, β1 ) = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + πβ2 π‘2 π₯ + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π adalahpolinomialkarakteristikgrafsiklikdengan order π, maka koefisien π‘π = 0 untuk π ganjil dan π β€ π. Bukti : BerdasarkanDefinisi 2.14 yang merupakandefinisidarigrafsiklik, sertadenganmembandingkanstrukturgraf linier dengangrafsiklikdapatdiketahuibahwauntukπ ganjil dan π < π, βπ = β
. DenganmenggunakanTeorema 2.1, diperoleh, π‘π = πΏπβπ (β1)π(πΏ) = 0 .β Lemma 3.4 Jikaπ πΆ(ππ , 1, β1 ) = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + πβ2 π‘2 π₯ + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π adalahpolinomialkarakteristikgrafsiklikdengan order π, maka koefisien πβπ π π‘π = π‘2π = (β1)π πβπ untuk π genap dan π π < π. Bukti : Menghitungkoefisienπ‘2π untuk 2 β€ 2π < π dapat dilakukan dengan mencari β2π . Pada graf siklik β2π dapat dibagi menjadi dua himpunan bagian yaitu himpunan π΄ dan π΅. π΄ adalah himpunan bagian dari β2π tanpamenggunakansikeldenganpanjangduamisa l(π£1 , π£1 , π£2 , π£2 , π£2 , π£1 , π£1 ) atau dapat ditulis (1 β· 2). π΅adalah himpunan bagian dari β 2π yang memuat sikel (1 β· 2).β 2π = π΄ βͺ π΅sehingga β2π = π΄ + π΅ .............(*)
πΆ(ππ , 1, β1 ) dengan menghapus busur dari sikel (1 β· 2) merupakan graf linier dengan π titik ππ sehingga, πβπ π΄ = β 2π pada graf ππ = ...............(**) π π΅ adalah himpunan bagian dari β 2π yang memuat sikel (1 β· 2) maka π΅ adalah banyaknya cara memilih πβ1 sikel denganpanjangduapadagrafπΆ ππ , 1, β1 β (1 β· 2)) dengan menghapus titik-titik pada sikel tersebut, dengan kata lain π΅ adalah banyaknya cara memilih π β 1 sikel berbeda dengan panjang dua pada graf ππβ2 . Analog denganpembuktian Lemma 3.2, π΅ = πβ2β πβ1 πβ1 πβπβ1 π΅ = ............(***) πβ1 Berdasarkanpersamaan (*),(**) dan (***) didapat : β2π = π΄ + π΅ πβπ πβπβ1 β 2π = + π πβ1 π πβπ β 2π = π πβπ SelanjutnyauntuksetiapπΏπβ 2π π πΏ = π untuk 2 β€ 2π < π, sehingga berdasarkan Teorema 2.1, didapat : π‘π = π‘2π =
πΏπ β2π
(β1)π(πΏ) = (β1)π β 2π
= (β1)π
π πβπ π πβπ
untukπ < π.β Lemma 3.5 : Jikaπ πΆ(ππ , 1, β1 ) adalah polinomial karakteristik graf siklik dengan order π maka koefisien π‘π untuk π = π adalah : π
π‘π = β2 untuk π ganjil dan π‘π = β2 + 2 β1 2 untuk π genap. Bukti : PadagrafπΆ(ππ , 1, β1 ) terdapat dua sikel dengan panjang π, yaitu sikel dengan arah positif dan sikeldenganarahnegatif.SehinggaberdasarkanTeore ma 2.1, untuk π ganjil didapat : (β1)π(πΏ) = (β1)1 + (β1)1 = β2
π‘π = πΏπβπ
Untukπgenap, BerdasarkanTeorema 2.1, didapat : π‘π =
β1 πΏπβπ
π πΏ π
= β1
1
+ β1
1
+ β1
π 2
π‘π = β2 + (β1)2 .β Berdasarkan Lemma 3.3 dan Lemma 3.4 didapatTeoremasebagaiberikut :
Teorema 3.2 JikaπΆ(ππ , 1, β1 ) adalah sebuah graf siklik yang memiliki order π dengan polinomial karakteristik, π πΆ(ππ , 1, β1 = π₯ π + π‘1 π₯ πβ1 + π‘2 π₯ πβ2 + β― + π‘πβ1 π₯ + π‘π Makakoefisienπ‘π adalah sebagai berikut : π‘π = 0 untuk π ganjil dan π < π π‘π = β2 untuk πganjil dan π = π π‘π = (β1)
π 2
π
π π 2
π
πβ
π‘π = β2 + 2 β1 3.4
πβ2 π 2
untuk πgenap dan π < π
2
untuk π genap dan π = π
PolinomialKarakteristik Graf Tangga
Definisi 3.4 Secaraumumpolinomialkarakteristikdarigr aftanggadengan2π titik adalah : π π
2π = π₯ 2π + π1 π₯ 2πβ1 + π2 π₯ 2πβ2 + β― π2πβ1 π₯ + π2π Lemma 3.6 Misaldiberikangraftanggadengan2π titik, dengan polinomial karakteristik , π π
2π = π₯ 2π + π1 π₯ 2πβ1 + π2 π₯ 2πβ2 + β― + π2π β1 π₯ + π2π = 0 maka 2πβ1 koefisien π2π +1 = 0 untuk setiap π β€ 2 . Bukti : Untukmembuktikan Lemma diatas, terlebihdahuluharusditunjukkanbahwauntuksetiap πΏπβπ dari graf π
2π , dan πΆπ adalah sebarang sikel berarah linier dengan panjang π sedemikian hingga πΆπ β πΏ maka π selalu genap. Misaldiambiltitikπ£π ππΆπ β πΏπβπ sebagai titik dengan indek terkecil dari 2π dan termasuk titik dalam πΆπ , sehingga 1 β€ π β€ π dan π£πβ1 β πΆπ . Sebuah busur dengan sumber titik π£π hanya memiliki sebuahtitiktujuanyaituπ£πβπ , tapi hal ini kontradiksi dengan π£π sebagai titik dengan indek terkecil, Begitu juga dengan π£π untuk π + 1 β€ π β€ 2π. SetiaptitikdalamπΆπ pastimemilikiindegreed anoutdegreesamadengansatu, karenaπ£πβ1 β πΆπ , sebuah busur yang menujutitikπ£π hanya memiliki sebuah titik sumber yaitu π£π+π Sehingga : π£π ππΆπ βΊ π£π+π ππΆπ Sebuahbusur yang menujutitikπ£π+π hanya memiliki sebuah titik sumber yaitu π£π . Akibatnya πΆπ adalah sebuah sikel berarah yang memiliki panjang dua. Sejalandenganlangkahdiatas, sebuahbusurdengantitiksumberπ£π memiliki titik tujuan π£π+1 ππΆπ dan busur dengan tujuan π£π+π harus memiliki titik sumber π£π+π +1 , maka π£π+1 ππΆπ βΊ π£π+π+1 ππΆπ
Sehingga{π£π , π£π+1 , π£π+π , π£π+π +1 } β πΆπ , jika sebuah busur dengan titik sumber π£π+1 dan tiik tujuan π£π+π+1 , akan membentuk sikel dengan panjang empat (πΆ4 ). Begitujugadenganbusur yang memilikititiktujuanπ£π+2 ππΆπ dan sebuah busur dengan titik tujuan π£π+π+1 memilikititiksumberπ£π+π +2 . Sehingga, π£π+2 ππΆπ βΊ π£π+π +2 ππΆπ Analog denganlangkahdiatasdapatditunjukkanbahwa π£π ππΆπ βΊ π£π+π ππΆπ Sikeltersebutakanberhenti di titikπ£π , sebuah busur dengan sumber titik π£π hanya memiliki sebuah titik target yaitu titik π£πβπ , dimana π£π adalah titik dengan indek terbesar pada sikel tersebut. Sehingga πΆπ terdiri dari himpunan pasangan berurutan titik π£π , π£π+π sehingga π genap. Karenasetiap πΆπ pada graf π
2π merupakan sikel dengan panjang genap maka πΏπβ 2π +1 merupakan penjumlahan sikel-sikel dengan panjang genap. Sehingga β 2π +1 = β
, berdasarkan 2πβ1
Teorema 2.1, π2π +1 = 0 untuk setiap π β€ 2 .β Koefisienπ2π diperoleh dengan memeriksa himpunan β 2π .dengan memperhatikan β« β β 2π dimana, β« = {πΏπβ 2π |πΏ terdiri dari π sikel berbeda dengan panjang dua} Untuksetiap0 β€ π β€ π, πΏπ π β« β β 2π terdiri dari sebuah rantai dari sikel dengan panjang dua yang berhubungan langsung dan π β π sikel dengan panjangdua yang tidakberhubunganlangsung. Dapatdidefinisikansikeldenganpanjangdua(π£π β π£π+π ) berhubungan langsung dengan sikel yang memiliki panjang dua yaitu (π£πβ1 β π£π+πβ1 ) dan (π£π+1 β π£π+π+1 ). Sebuah rantai dari π sikel berbeda dengan panjangdua yang berhubunganlangsugadalah :{ π£π β π£π+π , π£π+1 β π£π+π+1 , β¦ , π£π+πβ1 β π£π+π+πβ1 } Selanjutnyaadalahmemeriksahimpunan β¬ β β 2π dimana, β¬ = {πΏπβ 2π |πΏ menggunakan 2π titik yang sama dengan πΏπ } Lemma 3.7 β¬ = {πΏπβ 2π |πΏ menggunakan 2π titik yang sama dengan πΏπ }, β¬ β β 2π maka, πΏπβ¬ (β1)π(πΏ) = 0 Untukmembuktikan Lemma diatas, yang harusdiperhatikanadalahπ(πΏ) untuk setiap πΏπβ¬. Sebagai contoh misal π = 2, maka β¬ memiliki dua elemen, yang pertama adalah terdiri dari πpias, menggunakanπ sikel sikel berbeda dengan panjang dua, dan yang kedua adalah π β 1 pias
menggunakan π β 2 sikel berbeda dengan panjang dua serta sebuah sikel dengan panjang empat. UntuksetiapπΏπβ¬, π β π yang merupakan sikel dengan panjang dua yang tidak berhubungan langsung dan selalu menghasilkan π β π pias. Dengan memperhatikan himpunan πΆ β πΏ yang merupakan rantai dari pasangan titik yang berdekatan dimana 1 β€ π πΆ β€ π. Misal diandaikan πβ1 terdapat caraberbedauntukmenggambarπΆ πβ1 dalam π pias. Pengandaian tersebut akan dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan induksi matematika. Untukπ πΆ = 1, hanya terdapat sebuah pilihan yaitu sikel dengan panjang 2π. πβ1 1= . 0 Untukπ πΆ = 2, dapat dilakukan dengan menetapkan sebuah pilihan untuk menjadi sikel yang pertama dan menjadikan sisa titik menjadi sikel yang kedua. Sehingga πβ1 terdapat pilihan. 1 Untukπ πΆ = π β 1, diasumsikan πβ1 terdapat cara utuk membentuk 2π πβ2 titik menjadi π β 1 sikel berbeda. Makauntukπ πΆ = π, dapat dipilih sikel yang pertama dan menjumlahkan setiap cara untuk membentuk titik-titik yang tersisa menjadi π β 2 sikel berbeda. Jumlahdarikemungkinankemungkinantersebutadalahsebagaiberikut : πβ1β1 πβ1β2 πβ1β3 + + +β― πβ2 πβ2 πβ2 πβ1β πβπ+1 + πβ2 πβ1 = πβ1 Berdasarkanpembuktiandiatasdapatdisimp πβ1 ulkanbahwaterdapat cara berbeda untuk πβ1 menggambar πΆ dalam π pias. Sehingga untuk πΏπβ π΅ , π πΏ = π + (π + π), dan π
πΏππ΅
β1
π πΏ
= β1
π βπ
β1 π=1
π
πβ1 πβ1
β1 π πΏ = 0.β Pada Lemma diatasπΏπ memiliki sebuah rantai dari sikel dengan panjang dua yang berhubungan langsung, tetapi β« memuat elemenelemen dengan rantai yang lebih dari satu. Dengan mempertimbangkan πΏ{π} πβ« dengan π = {π1 , π2 , β¦ , ππ } yang πΏππ΅
merupakanhimpunanrantaidenganpanjangπ, dan π β {π} adalah sikel dengan panjang dua yang tidak berhubungan langsung. πΆ = πΏπβ 2π πΏmenggunakan2π titik yang sama dengan πΏ{π} }, πΆ dapat dipartisi menjadi penjumlahandarijumlahmasing-masingrantainya, sebagaiberikut : (β1)π(πΏ) πΏππΆ
= (β1)π βπ
(β1)π(πΆ1 )
β¦
(β1)π(πΆπ )
Berdasarkan Lemma 3.7 setiappiaspadaruaskanandaripersamaandiatassamad engannol, sehinggahasilpenjumlahannyajugasamadengan nol. Olehkarenaelemenelemendariβ2π hanyadibangunolehsikeldenganpanja ngdua yang tidakberhubunganlangsung. Misalβ β β 2π adalah himpunan semua sikel dengan panjang dua yang tidak berhubungan langsung, π2π = πΏπβ2π (β1)π(πΏ) , π πΏ =π sehingga π2π = (β1)π β2π . Lemma 3.8 Misaldiberikangraftanggadengan2π titik, dengan polinomial karakteristik , π π
2π = π₯ 2π + π1 π₯ 2πβ1 + π2 π₯ 2πβ2 + β― + π2π β1 π₯ + π2π maka π π+1βπ koefisien π2π = (β1) utuk1 β€ π β€ π π. Bukti : Untukmembuktikan Lemma diatas, langkah yang harusdilakukanadalahmencarikardinalitasdariβ2π . Setiap sikel dengan panjang dua pada β2π dapat dilabel dengan indek titik terendahnya misal sebuah sikel (π£π , π£π , π£π+π , π£π+π ) atau dapat ditulis (π£π β· π£π+π ) dilabel dengan π. β2π merupakanbanyaknyacaramenempatkanπ sikel berbeda dengan panjang dua yang tidak berhubungan langsung hal ini ekivalen dengan banyaknyacaramemilihπ bilangan dari {1,2, β¦ , π} sedemikian hingga tidak ada dua bilangan yang berurutan. Analog dengan langkah pembuktian pada π+1βπ Lemma 3.2 didapat β2π = . π SetiapπΏπβ2π terdiri dari π sikel berbeda dengan panjang dua sehingga π πΏ = π, berdasarkan Teorema 3.2 diperoleh : π2π =
πΏπ β2π
β1
β2π = (β1)π utuk1 β€ π β€ π.β
π πΏ
= β1
π+1βπ π
π
8
DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan Lemma 3.7 dan Lemma 3.8 diperoleh teorema berikut,
Teorema 3.3 Misal diberikan graf tangga dengan 2π titik, jika polinomial karakteristik graf π
2π adalah π π
2π = π₯ 2π + π1 π₯ 2πβ1 + π2 π₯ 2πβ2 + β― + π2πβ1 π₯ + π2π maka koefisien ππ adalah sebagai berikut: ππ = 0 untuk π ganjil dan π β€ π ππ = (β1)
π 2
π+1β π
π
2
untuk π ganjil dan π β€ π
2
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada BAB III dan sejalan dengan rumusan masalah pada BAB I dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : ο·
Dengan menggunakan persamaan figuratif, setiap koefisien dari graf linier adalah : π‘π = 0 untuk π ganjil dan π β€ π π
π‘π = (β1)2 ο·
π 2
πβ π 2
untuk π ganjil dan π β€ π
Dengan menggunakan persamaan figuratif, setiap koefisien dari graf siklik adalah : π‘π = 0untuk π ganjil dan π < π π‘π = β2untuk π ganjil dan π = π π‘π = (β1)
π 2
π<π
π
π π 2
πβ2 π
πβ
untuk π genap dan
2 π
π‘π = β2 + 2 β1 2 untuk πgenap dan π = π ο·
Dengan menggunakan persamaan figuratif, setiap koefisien dari graf tangga adalah : ππ = 0 untuk π ganjil dan π β€ π ππ = (β1) πβ€π
f
π 2
π
π+1β2 π
2
untuk π genap dan
[1]
Budayasa, I Ketut. 2007. Teori Graph dan Aplikasinya. Surabaya:University Press UNESA. [2] Chartrand, G dan Lesniak, L. 1996. Graphs and Digraphs [third editions]. USA: Chapman & Hall/CRC. [3] Cvetkovic, M Dragos, Doob Michael dan Sachs,Horst. 1979. Spectra of graphs. New York : Academic Press,Inc. [4] Diestel,Reinhard. 2000. Graph Teory Electronic Edition 2000. New York : Springer-Verlag,inc. [5] Godsil,Chris dan Royle,Gordon.2001.Algebraic Graph Theory. New York : Springer-Verlag,inc. [6] Gross, L. Jonathan dan Tucker, W. Thomas.1987. Topological Graph Theory. United States of America. [7] Gallian, A, Joseph. 2010. Contemporary Abstact Algebra Seventh Edition. United States of America : Brooks/Cole, Cengage Learning. [8] Coon, E. Taylor.2006.Combinatoric of The Figure Equation on Directed Graph.