Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105. PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar.
Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected] [email protected]
ABSTRACT The Effects of Using of Black and Silver Plastic Mulches and Farmyard Manure on Simalingkar Ultisol to Increasing of Soil Moisture for rops, the Growth and Production of Red Cilly (Capsicum annum) by Parlindungan Lumbanraja and
Samabam Malau. Research took place in Simalingkar, Medan, North Sumatera , Indonesia. According to USDA soil classification this soil is Ultisol with loamy sand texture and pH of soil is 5,5 the area is abouth 33 meters above sea level (Lumbanraja, 2000). Hypothesized that the using of black and silver plastic mulches and the rate of farmyard manure application, as the singgle factor or even as well as their combination factors has effected soil water content, crop growth and production of red cilly. Application of using of black and silver plastic mulches (M) with two rates is the first factors and farmyard manure (P) with six rate as the second factor. Every combination of the treatment replicated by three times. Research designed with Randomize Complete Block Design, every parameter effected significantly will be continued analized with Duncan’s Multiple Range Test. For observation had made by measures soil water with gravimetric water contend, height of the crops and its production. The concluding of the research can be explain that: 1. Application of black and silver plastic mulches significantly increasing soil water content and cilly production but not for the height of the crops. 2. Application of farmyard manure significantly increasing soil water content and the height of the crop but not significantly increasing cilly production. PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 1
3. The combination of treatment that applicated did not efected significantly to the parameters that observed.
Key words: farmyard manure, black and silver plastic mulches, soil water content.
I.
PENDAHULUAN
I.1. Latarbelakang Cabe merah (Capsicum annum , Var. Longum) sebagai salah satu komoditi horticultura banyak diperlukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Diketahui bahwa cabe sangat populer penggunaannya di seantero dunia. Untuk berbagai masakan khas dunia seperti Kari Thailand, Saus Portugis, Soup Brazil, Gulai Afrika, Pizza Italia, Ayam Hongaria hingga berbagai masakan khas di Indonesia seperti masakan Batak, Padang dan lainnya juga menggunakan cabai merah sebagai salahsatu bahan bumbu utama. Produksi yang masih rendah per satuan luas lahan di Indonesia perlu diusahakan cara untuk meningkatkannya. Perbaikan produkisi tanaman cabai sebagai tanaman lahan kering dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti perbaikan kondisi tanah sebagai media penopang produksi. Perbaikan beberapa sifat tanah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan mulsa atau pupuk kandang atau secara bersamaan. Mulsa misalnya dapat meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman usaha dengan kemampuannya menekan kehilkangan air akibat evaporasi, menghindarkan perusakan permukaan tanah, pencegah pengotoran buah cabai akibat percikan butir tanah karena penghancuran oleh hujan secara langsung, serta berbagai keuntungan lainnya. Pupuk kandang dapat meningkatkan daya pegang air tanah, memperbaiki sturktur tanah, dan aerasi tanah sehingga lebih baik bagi pertumbuhan tanaman usaha. Pengaruh mulsa dan pupuk kandang akan saling mendukung dalam perbaikan sifat fisik tanah, karena adanya sifat konservativ mulsa terhadap kehilangan air tanah, sedangkan pupuk kandang akan meningkatkan kapasitas pegang air tanah. Meningkatnya daya pegang air tanah serta menurunnya kehilangan air karena evaporasi akan memperbesar air tersedia bagi tanaman, dengan demikian akan dapat meningkatkan produksi. I.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan penggunaan mulsa plastik dan pupuk kandang memperbaiki ketersediaan air tanah bagi tanaman, pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman cabai merah. PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 2
I.3. Hipotesis Penelitian Dalam Penelitian ini diduga: 1. Diduga ada pengaruh mulsa plastik hitam perak dan pupuk kandang baik secara sendiri maupun secara bersamaan akan mempengaruhi ketersediaan air tanah bagi tanaman, memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah. 2. Diduga ada interaksi antara mulsa plastik hitam perak dan pupuk kandang terhadap peningkatan ketersediaan air tanah bagi pertumbuhan dan peningkatan hasil tanaman cabai merah.
BAHAN DAN METODA 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Porlak Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan yang berada di Desa Simalingkar. Ketinggian Daerah ini lebih kurang 33 m dpl, jenis tanah Ultisol, pH tanah 5,5 dan tekstur tanah adalah pasir berlempung (Lumbanraja, 2000). 2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih cabai, pupuk kandang, mulsa plastik hitam perak, pupuk dan obat-abatan sedangkan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, traktor, cangkul, sprayer, alat tulis dan lain-lain. 3.
Metoda Penelitaian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan dua faktor. Faktor pertama adalah Mulsa plastik hitam perak (M) dengan dua taraf yaitu tanpa mulsa plastik hitam perak (M0) dan dengan mulsa plastik hitam perak (M1). Faktor kedua adalah pupuk kandang (P) yang terdiri dari 6 taraf yaitu, tanpa pupuk kandang (PO), setara dengan 1 ton/ha (P1), setara dengan 2 ton/ha (P2), setara dengan 3 ton/ha (P3), setara dengan 4 ton/ha (P4), setara dengan 5 ton/ha (P5) sehingga diperoleh sebanyak 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali sehingga ada 36 petak percobaan. Ukuran petak percobaan 1,2 m x 10 m, jarak tanam 50 cm x 50 cm, jarak antar plot 80 cm dan jarak antar ulangan 100 cm. Model persamaan percobaan adalah sebagai
berikiut: Yijk= µ + σi + αj + βk + (α β)jk+ Σijk yang dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. 4. Pelaksanaan Penelitian PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 3
Sebelum pembuatan bedengan tanam , terlebih dahulu areal penelitian dibersihkan dari vegetasi alang-alang , tanah dibalik dan dilakukan penghancuran bongkah tanah dengan menggunakan traktor. Selanjutnya petak tanam digemburkan lagi dengan menggunakan cangkul lalu dilakukan pencetakan baris bedeng tanaman. Kemudian dilakukan peletakan mulsa hitam perak disepanjang permukaan bedengan pertanaman sampai menutupi seluruh permukaan dengan soket penahan mulsa plastik dari potongan bambu. Mulsa lastik dilobangi dengan alat holer plastik untuk melubangi permukaan plasti sesuai dengan jarak tanam. Aplikasi pupuk kandang dilakukan dengan aplikasi setempat pada lobang tanam. Benih tanman cabai disemaikan dan setelah berkecambah dipindahkan ke dalam polybag kecil dan pada umur 23 hari dipindahkan ke bedengan tanam yang sudah disediakan bersamaan dengan selurah tanah setelah merobek polybag bibit tumbuh. Pemindahan dilakukan pada sore hari dan saat selesai proses penanaman dilakukan penyiraman secukupnya (hanya dilakukan pada saat pemindahan tanaman selesai) sedangkan untuk selanjutnya tidak lagi dilakukan penambahan air. Sehingga selanjutnya persediaan air yang diperoleh tanaman hanya tergantung kepada curah hujan yang turun. Dilakukan pemupukan dan pengurusan tanaman seperlunya. Dilakukan pengamatan parameter yang diuji seperti kadar air tanah grafimetri, pengukuran tinggi tanaman dan hasil cabai merah. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Pengaruh Perlakuan Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah. Dari hasil pengujian data yang dilakukan diperoleh bahwa pemakaian mulsa plastik hitam perak sebagai mulsa hanya berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah dan produksi cabai merah, sedangkan terhadap tinggi tanaman penggunaan plastik hitam perak sebagai mulsa tidak berpengaruh nyata, Tabel 1. Tabel 1. Pengaruh Perlakuan Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah Parameter Tanpa Mulsa Dengan Mulsa Plastik Hitam Perak Kadar Air tanah 24,03a 26,12b (% g/g) Tinggi tanaman 42,76 41,74 (cm) Produksi Cabai Merah 1,918a 2,924b (t/ha) Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata dengan uji jarak berbganda Duncan pada taraf uji 0,05. PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 4
Pengaruh Perlakuan Aplikasi Pupukkandang terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah. Penggunaan pupuk kandang hanya berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah dan tinggi tanaman cabai merah, sedangkan untuk produksi cabai merah penggunaan pupuk kandang hingga setara dengan 5 ton/ha belum memberikan pengaruh yang nyata seperti tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh Perlakuan Aplikasi Pupukkandang terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah
Parameter
Dosis Pupuk Kandang (Setara dengan ton/ha) 0 1 2 3 4 5 25,13b 24,88a 24,98ab 25,08ab 25,18b 25,21b
Kadar Air tanah (% g/g) Tinggi tanaman 40,48a 41,20a 41,45ab 45,01b 41,11a 43,75ab (cm) Produksi Cabai Merah 2,44 2,43 2,42 2,40 2,40 2,41 (t/ha) Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata dengan uji jarak berbganda Duncan pada taraf uji 0,05.
PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 5
Pengaruh Interaksi Perlakuan Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak dan Pupuk kandang terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah Interaksi penggunaan mulsa plastik hitam perak sebagai mulsa dengan pupuk kandang hingga setara dengan 5 ton/ha belum berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah, tinggi tanaman cabai maupun terhadap produksi cabai merah, Tabel 3. Tabel 3.
Pengaruh Interaksi Perlakuan Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak dan Pupukkandang terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah.
Parameter
Mulsa Plastik Hitam Perak
Kadar Air tanah (% g/g)
0
Dosis Pupuk Kandang (Setara dengan ton/ha) 0 1 2 3 4 5 24,21 23,37 23,95 24,08 24,09 24,16
1
26,05
26,03
26,01
26,09
26,29
26,27
0
41,63
41,73
42,03
44,97
41,07
45,13
1
39,33
40,67
41,87
45,07
41,17
42,37
0
1,92
1,93
1,92
1,95
1,89
1,89
1
2,96
2,95
2,92
2,87
2,91
2,94
Tinggi tanaman (cm)
Produksi Cabai Merah (t/ha)
Keterangan: Angka dalam tabel tidak diuji lanjut karena tidak berbedanyata.
PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah. Seperti terlihat pada Tabel 1 di atas bahwa hasil pengujian data yang dilakukan memperlihatkan bahwa pemakaian mulsa plastik hitam perak sebagai mulsa hanya berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah dan produksi cabai merah, sedangkan terhadap tinggi tanaman penggunaan plasstik hitam perak sebagai mulsa tidak berpengaruh nyata. Kadar air tanah dengan menggunakan plastik hitam perak sebagai mulsa meningkat sebesar 2,09 % dibandingkan dengan kontrol. Bond and Willis (1969) dan Lal (1975) mengutarakan bahwa penggunaan mulsa pada permukaan tanah dapat menekan kehilangan air dari tanah olah. Lumbanraja (1997) mengutarakan bahwa aplikasi mulsa jerami padi setara dengan 5 ton/ha pada tanah Alfisol Jonggol mampu menurunkan ketahanan penetrasi tanah, meningkatkan infiltrasi, kadar air tanah dan hasil kedelai. Seperti diketahui bahwa mulsa (mulch) yang merupakan suatu lapisan dari sisa-sisa PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 6
tanaman atau bahan lain, seperti pasir atau kertas, pada permukaan tanah (Siswomartono, 1989 dalam Lumbanraja, 1997). Lebih lanjut Purwowidodo (1983) dan Verma (1984) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa bahan mulsa meliputi semua bahan tidak hidup yang dipergunakan untuk memperlakukan tanah dengan tujuan memperoleh beberapa keuntungan dengan cara menyerakkan bahan dipermukaan tanah. Tergantung bahan, aplikasinya dapat disemprotkan, disebarkan membentuk lapisan dengan ketebalan tertentu. Bahan mulsa bisa berupa bahan organik atau bahan anorganik sintetis maupun alamiah. Efisiensi air pada tanah yang terbuka sangat rendah (Viets, 1972; Staple, 1960; Waring, et al., 1958 dalam Lumbanraja, 1997). Evaporasi air tanah tidak terjadi hanya dari tanah yang secara luas terbuka total, tetapi juga dari tiap bagian tanah yang tidak tertutupi oleh daun-daun tanaman usaha (Harrold, et al., 1959 dalam Lumbanraja, 1997). Fritton, et al., (1987) dalam Lumbanraja (1997) mengutarakan bahwa zona evaporasi hanya sekitar sedalam 1 cm dari permukaan tanah. Marshal and Holmes (1988) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa untuk menurunkan evaporasi dapat dengan penebaran bahan mulsa dipermukaan tanah, sedangkan Bond and Willis, (1969); Gardner, (1959); dan Greb, et al., (1970) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa selain menurunkan evaporasi , mulsa juga dapat miningkatkan penahanan air bagi tanah pada saat hujan. Unger dan Parker (1976) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa keefektivannya dalam pencegahan evaporasi dari tanah sangat dipengaruhi oleh kesempurnaan bahan menutupi permukaan tanah. Bahkan diperoleh bahwa aplikasinya mampu menurunkan erosi hingga pada kemiringan tanah mencapai 50%. Clark, et al., (1985) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa penggunaan mulsa sangat efektif dalam menurunkan erosi, hal ini juga didukung olejh beberapa penenliti lainnya seperti (Morgan, 1986; Zakhar, 1982; Lal, 1976; Hudson, 1976; Foster and Meyer, 1975; Latanzy, et al., 1974; Kohnke and Bertrand, 1959; Benneth, 1955; Bors and Woodburn, 1942 dan Benneth, 1939 dalam Lumbanraja, 1997). Sebagai akibat dari besarnya daya erosivitas hujan, penutupan tanah agar tidak langsung kena pukulan hujan dirasa sangat perlu (Hudson, 1977 dalam Lumbanraja, 1997). Fungsinya yang paling utama adalah melindungi permukaan tanah sehingga lebih permeabel dari tanah yang tanpa dimulsa (Russel, 1968 dalam Lumbanraja, 1997). Lal, (1979) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa residu mulsa akan cukup berarti untuk mempertahankan kondisi fisik tanah seperti laju infiltrasi tetap baik, hal yang sama juga diperoleh oleh berberapa peneliti lainnya (Linsey, 1989; Barrow, 1991 dalam Lumbanraja, 1997). Duley (1939) dalam Schwab, et al., (1966) dalam Lumbanraja, (1997 ) mengutarakan bahwa tanah dengan mulsa lebih permeabel dari tanah tanpa mulsa. Suwardjo (1981) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan bahwa selain mengurangi erosi juga mempengaruhi suhu tanah, kemampuan tanah menahan air, kekuatan penetrasi, kemantapan agregat dan aerasi, dan hal yang sama juga diutarakan oleh berbagai peneliti (Stallings, 1957; Millar, et al., 1958; Burrows and Larson, 1962; dan Adam, 1965 dalam Lumbanraja, 1997). Kohnke, et al., (1959) dalam Lumbanraja, (1997) mengutarakan secara fisik dapat berfungsi menurunkan dampak pukulan hujan terhadap tanah, menurunkan jumlah dan jarak percikan tanah kalau ada, menurunkan dispersi butir tanah permukaan sehingga mencegah pengerasan/pengkerakan pada permukaantanah, menurunkan erosi internal PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 7
dan penyumbatan pori tanah, mengurangi fluktuasi suhu, mengendalikan frost, meningkatkan suhu pada musim dingin, menurunkan suhu pada musim panas, memperbesar agregasi, memperbesar resistensi tanah terhadap erosi, memperbesar porositas tanah, memperbesar kapasitas infiltrasi, mempercepat air masuk kedalam tanah, menurunkan run off dan erosi, menurunkan evaporasi. Mulsa dapat mengendalikan tanaman pengganggu (Arsyad, 1989; Jack, et al., 1955; Russel, 1968; Kohnke, 1968 dalam Lumbanraja, 1997). Kecuali sebagai sumber bahan organik seluruh fungsi mulsa yang diutarak di atas dapat diberikan oleh mulsa plastik hitam perak. Namun demikian perlu diingat bahwa mulsa plastik hitam perak mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh berbagai bahan mulsa lainnya, yaitu bahwa lapisan perak dari mulsa plastik ini mampu meningkatkan intensitas cahaya yang diterima tanaman sebagai akibat dari kemampuannya memantulkan hampir seluruh cahaya matahari yang diterimanya. Dan secara teori disebutkan bahwa tanaman mendapat tambahan intensitas cahaya kurang lebih 45 % dari cahaya yang dipantulkan mulsa plastik hitam perak tersebut. Jadi peningkatan kadar air ini adalah sebagai bukti bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak mampu menekan kehilangan air berupa evaporasi dari tanah. Penurunan kehilangan air tanah melalui evaporasi ini adalah sebagai akibat dari penutupan permukaan tanah dengan mulsa plastik hitam perak sehingga penguapan dari tanah sebagai pengaruh suhu atau angin dapat ditekan sedemikian rupa. Pencegahan penguapan air tanah tersebut bisa terjadi sebagai akibat dari penurunan suhu tanah sebagai akibat dari penggunaan mulsa plastik hitam perak mampu memantulkan kembali hampir seluruh cahaya matahari yang diterimanya. Pencegahan mungkin juga terjadi sebagai akibat dari isolasi permukaan tanah yang sempurna dari kontak langsung dengan gerakan angin dipermukaan tanah, sebagaimana diketahui bahwa kecepatan angin adalah satu dari beberapa komponen lainnya yang mempengaruhi besarnya evaporasi. Dengan penggunaan plastik hitam perak produksi cabai merah meningkat sebesar 52,45 % dibandingkan terhadap kontrol. Peningkatan ini merupakan gambaran terhadap kondisi pertumbuhan tanaman yang lebih baik yang tercipta sebagai akibat pennggunaan plastik hitamperak sebagai mulsa. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa dengan penggunaan plastik hitam perak sebagai mulsa dapat meningkatkan kadar air tanah sampai dengan 2,09 %. Tentunya peningkatan kadar air tanah ini akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan pemenuhan kebutuhan air tanah. Selain itu dari seluruh cahaya matahari yang dipantulkan oleh lapisan perak dari mulsa plastik hitam perak ini hampir 45 % dari cahaya tersebut dapat kembali diterima oleh tanaman cabai. Suhu tanah yang lebih rendah di bawah mulsa plastik hitam perak sebagai akibat dari cahaya matahari yang dipantulkan kembali. Kenyataan keadaan tanah di bawah mulsa plastik hitam perak yang aman dari gempuran butir-butir hujan, sehingga kondisi struktur tanah yang lebih baik dengan demikian tata air dan udara (aerasi) tanah akan lebih baik. Kondisi tanaman yang samasekali terhindar dari gulma sebagai akibat dari kemampuan mulsa plastik hitam perak mencegah pertumbuhan tasnaman pengganggu pada bedeng tanam, sehingga persaingan dalam penggunaan air tanah hanyalah PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 8
organisme tanah.Berbagai kondisi yang dijelaskan ini membuat kondisi tanah secara keseluruhan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman menjadi pendukung dalam pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya meningkatankan produksi. Sebagai contoh kita mengetahui bahwa peningkatan kadar air tanah tersebut akan memperlancar pergerakan hara dalam tanah yang dalam waktu yang hampir bersamaan akan memperlancar juga penyerapan air dan hara dari dalam tanah. Sedangkan peningkatan cahaya matahari yang diperoleh tanaman sebagai akibat dari pemantulan cahaya matahari oleh lapisan perak mulsa plastik hitam perak akan memacu terjadinya fotosintesa pada tanaman. Jadi dengan demikian dapat dipahami bagaimana peningkatan kadar air tanah yang walaupun hanya sebesar 2,09 % menghasilkan peningkatan produksi cabai merah meningkat sampai 52,45 %.
Pengaruh Perlakuan Aplikasi Pupukkandang terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2 di atas yang menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang hanya berpengaruh nyata terhadap kadar air dan tinggi tanaman cabai merah sedangkan untuk produksi cabai merah penggunaan pupuk kandang hingga setara dengan 5 ton/ha belum memberikan pengaruh yang nyata. Broadbent 1975 Dari hasil tersebut peningkatan kadar air terbesar dibandingkan terhadap kontrol terjadi aplikasi pupuk kandang setara dengan 4 dan 5 ton/ha. Meski kecil yaitu hanya sebesar 0,065% saja. Peningkatan ini adalah sebagai gambaran dari kemampuan pupuk kandang menahan air ( Lumbanraja, 1994) hal serupa juga telah kerap kali diutarakan berbagai peneliti lainnya seperti Tisdale (1990), Broadbent (1975) dan Sudarkoco (1992). Lumbanraja (1997) mengutarakan bahwa pengaruh bahan organik terhadap beberapa sifat kimia tanah antara lain: sebagai sumber hara, menjerap unsur hara sehingga terhindar dari pencucian, menaikkan KTK dan mampu meningkatkan fosfat. Bahan organik yang sudah melapuk mempunyai KTK yang lebih tinggi dari koloid mineral, sehingga bahan organik tersebut sekaligus dapat menjadi buffer didalam tanah. Dari berbagai hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa aplikasi bahan organik terhadap tanah dapat memperbaiki beberapa sifat kimia tanah seperti: meningkatkan N total, P tersedia, C organik, K-dd, Ca-dd, KTK dan mampu menurunkan Al-dd (Kononova, 1966 dalam Lumbanraja, 1997). Peningkatan tinggi tanaman yang nyata dengan perlakuan pupuk kandang ini diduga merupakan akibat dari adanya peningkatan unsur hara yang tersedia bagi tanaman sebagai hasil dekomposisi dari bahan orgaik pupuk kandang dan berbagai keuntungan lainnya yang diberikan pupuk kandang tersebut. Walaupun demikian dari data Tabel 2 di atas terlihat bahwa terhadap hasil atau produksi cabai merah tidak terjadi pengaruh peningkatan hasil yang nyata. Hal ini diduga sebagai akibat dari adanya kompetisi dalam berbagai keperluan tumbuh antara tanaman usaha dengan organisma tanah. Dalam hal ini kita ketahui bahwa penambahan pupuk kandang ke dalam tanah secara otomatis menambahkan mikrobia ke dalam tanah dalam jumlah yang sangat besar yaitu juta atau milliard bahkan dalam jumlah yang tak terhingga (Lumbanraja, 1994 dan Lumbanraja 1998). Namun demikian sebagaimana dijelaskan di atas sebelumnya bahwa pengaruh ini belum sampai kepada pengaruh yang nyata terhadap PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 9
produksi cabai merah diduga sebagai akibat dari keadaan air yang terbatas sehinga pengaruh positip ini belum terlihar sampai pada produksi cabai merah.
Pengaruh Interaksi Perlakuan Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak dan Pupukkandang terhadap Kadar Air Tanah, Tingggi Tanaman dan Produksi Cabai Merah Telah disajikan sebelumnya pada Tabel 3 di atas interaksi penggunaan mulsa plastik hitam perak sebagai mulsa dengan pupuk kandang hingga setara dengan 5 ton/ha belum berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah, tinggi tanamancabai maupun terhadap produksi cabai merah. Dari hasil penelusuran kecenderungan yang terjadi terhadap seluruh parameter yang diamati terlihat bahwa pengaruh interaksi aplikasi plastik hitam perak sebagai mulsa dan pupuk kandang hasilnya sangat bervariasi. Kita dapat melihat bahwa kadar air tanah tertinggi terjadi pada saat pemberian mulsa plastik hitam perak sebagai mulsa dengan tanpa penambahan pupuk kandang. Sedangkan tinggi tanaman yang paling besar misalnya diperolah saat tanah mendapat perlakuan tanpa mulsa plastik hitam perak pada tingkat pemberian pupuk kandang setara dengan 5 ton/ha. Dan yang terakhir yaitu produksi cabai merah tertinggi terjadi pada tanah yang mendapat kombinasi perlakuan pemberian mulsa plastik hitam perak dengan penambahan pupuk kandang setara dengan nol ton/ha atau tanpa pemberian pupuk kandang. Lumbanraja (1998) menjelaskan bahwa bahan pupuk kandang mengandung berjuta bahkan bermilliard microbia. Lumbanraja (1994) mengutarakan bahwa jumlah ini sering mencapai jumlah takterhingga. Atas dasar penjelasan ini hal penemuan dalam penelitian ini menjadi lebih mudah dijelaskan. Penambahan bahan mikrobia kedalam tanah secara tidak sengaja tidak bisa dielakkan bersamaan dengan pemberian pupuk kandang ke dalam tanah penelitian. Dengan demikian masuknya berjuta banhkan dalam jumlah yang takterhingga mikrobia ke dalam tanah atas cara tersebut, tentunya tanaman mempunyai kompetitor dalam segala faktor kehidupannya didalam tanah. Hal ini menjadi suatu pendukung bagi penjelasan kenapa justru terjadi peningkatan hasil tertinggi terjadi pada perlakuan tanah dengan mulsa plastik tanpa pupuk kandang dibandingkan terhadap dperlakuan tanah dengan pupuk kandang pada berbagai dosis lainnya. Seperti tertera pada Tabel 3, bahwa hal ini terjadi terhadap kadar air tanah dan produksi cabai merah. Jadi dengan kata lain bahwa meski peningkatan kadar air yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan plastik hitam perak sebagai mulsa masih tergolong masih kecil namun dengan tidak adanya penambahan pupuk kandang pada perlakuan M1P0 dengan demikian tidak ada penambahan kompetitor, sehingga seluruh kenaikan kadar air tanah tersebut dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Berbeda halnya dengan perlakuan penambahan pupuk kandang, meski diketahui bahwa pupuk kandang memberi berbagai dampak positif terhadap tanah bagi pertumbuhan tanaman, namun PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 10
kenyataan bahwa bahan pupuk kandang tersebut membawa jutaan, milliard bahkan takterhingga populasi mikrobia tanah. Yang pada gilirannya akan bersaing dengan tanaman saat kebutuhan hidupnya terbatas, dalam hal ini air.
KESIMPULAN
1.
2. 3.
4.
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti berikut ini: Kadar air tanah meningkat dengan nyata sebesar 2,09 % g/g dengan penggunaan mulsa plastik hitam perak , sedangkan dengan penggunaan pupuk kandang kadar air tanah hanya meningkat sebesar 0,065% g/g. Tinggi tanaman hanya meningkat secara nyata pada penggunaan pupuk kandang setara dengan 3 ton/ha. Produksi cabai merah meningkat sebesar 52, 45 % dengan penggunaan mulsa plastik hitam perak, sedangkan penggunaan pupukkandang tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi. Pengaruh interaksi aplikasi mulsa plastik hitam perak dengan pupuk kandang tidak berpengaruh nyat terhadap seluruh parameter yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB, Bogor. Bond, J.J and W.O. Willis. 1969. Soil Water Evaporation: surface residue rate and placement effects. Soil Sci. Soc. Am. Proc. 33 445-8 Broadbent, F.E. 1975. Organic Matter (Soil, the Yearbook of Agricultural) Dept. Of Agricultural. Washington. Chenney, K. and , R.S. Swift. 1984. The influence of organic matter on aggregate stability in some British Soil. J.Soil Sci 35:223-230. Lal, R. 1975. Role of mulching technique in Tropical soil and water management. IITA Tech. Bull. No, 1. Lumbanraja, P. 1994.Pengaruh dari Tanaman Intercrop Legum terhadap Kualitas Fisik Tanah pada Lahan Pertanaman Jagung. Karya Ilmiah. Fakultas Pertanian, IPB-Bogor.
Lumbanraja, P. 1994. Penggunaan Metoda MPN dalam Pendugaan Populasi Mikrobia Tanah- PPS-IPB-Bogor. PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 11
Lumbanraja, P. 1997. Efek Aplikasi Terracottem, Pupuk Kandang dan Mulsa Jerami Pada Alfisol Jonggol Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L) Varietas Tampomas. Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor. Dimuat pada V I S I Majalah Ilmiah Universitas HKBP Nommensen. ISSN 0853 – 0203 STT No. 1541/SK/DITJEN PPG/STT/1990. Volume. 5, No. 2. Juni, 1997. Halaman: 22-43. Lumbanraja, P. 1998. Diversitas Mikroba Tanah pada Empat Pola Pengolahan Tanah.PPS-IPB-Bogor. Dimuat pada V I S I - Majalah Ilmiah Universitas HKBP Nommensen. ISSN 0853 – 0203 STT No. 1541/SK/DITJEN PPG/STT/1990. Volume. 6, No. 1. Juni 1998. Halaman: 38-51 Lumbanraja, P. 2000. Pengaruh Pola Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Ultisol Simalingkar dan Produksi Tanaman Kedelai. Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Medan. Sudarkoco, S. 1992. Penggunaan bahan organik pada usaha budidaya tanaman lahan kering serta pengelolaannya. Fakultas Pertanian IPB-Bogor. Tisdale, C.F. 1990. Organic amandement effect on physical and chemical properties os a sandy soil. Soil Sci. Soc. Am. J 54:827-831.
PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 12
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Analisis Kimia Tanah Komposisi
Tanah
pH ( H2O) C (%) N(%) C/N P-Bray-2 (ppm) K (m.eq/100 g)
5,50 0,20 30,00
Ca (m.eq/100 g) Mg (m.eq/100 g) Fe(ppm) Mn(ppm) Kapasitas Tukar Kation (KTK) me./100g
trace 37,00 20,56
0,51
Lampiran 2. Hasil Analisis Kimia Pupuk Kandang Sapi Komposisi pH ( H2O) C (%) N(%) C/N P-Bray-2 (ppm) K (m.eq/100 g) Ca (m.eq/100 g) Mg (m.eq/100 g) Fe(ppm) Mn(ppm) Kapasitas Tukar Kation (KTK) me./100g
Pupuk Kandang SAPI 1,63 0,79 2,10 401,00 1,33 7,86 19,92 -
PENGARUH PEMAKAIAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERBAIKAN KADAR AIR TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum) pada Ultisol Simalingkar. Parlindungan Lumbanraja dan Sabam Malau. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
[email protected]. Dimuat pada: Dimuat pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi (JURIDIKTI)- PROPSU-Medan ( ISSN : 1979 – 9640; Volume. 6, No. 3, Desember 2013, Halaman: 97 – 105.
Page 13